Anda di halaman 1dari 12

BERITA NEGARA

REPUBLIK INDONESIA
No.189, 2014 KPP & PA. Pembangunan. Keluarga.
Pelaksanaan.

PERATURAN MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN


PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 06 TAHUN 2013
TENTANG
PELAKSANAAN PEMBANGUNAN KELUARGA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN
PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 48 ayat (2)


Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang
Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan
Keluarga, perlu menetapkan Peraturan Menteri Negara
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
tentang Pelaksanaan Pembangunan Keluarga;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang
Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan
Keluarga (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2009 Nomor 161, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5080);
2. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang
Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4916);
3. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang
Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara

www.djpp.kemenkumham.go.id
2014, No.189 2

sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan


Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2013 tentang
Perubahan Keempat atas Peraturan Presiden Nomor 47
Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi
Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2013 Nomor 125);
4. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang
Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara
serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I
Kementerian Negara sebagaimana telah beberapa kali
diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 56
Tahun 2013 tentang Perubahan Keempat atas Peraturan
Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan,
Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan
Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2013 Nomor 126);
5. Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan
dan Perlindungan Anak Nomor 4 Tahun 2010 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 356);
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN
PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK TENTANG
PELAKSANAAN PEMBANGUNAN KELUARGA.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:
1. Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari
suami istri, atau suami, istri dan anaknya, atau ayah dan anaknya,
atau ibu dan anaknya.
2. Pembangunan Keluarga adalah upaya untuk mewujudkan Keluarga
berkualitas yang hidup dalam lingkungan yang sehat.
3. Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga adalah kondisi Keluarga yang
memiliki keuletan dan ketangguhan serta mengandung kemampuan
fisik materil guna hidup mandiri dan mengembangkan diri dan
keluarganya untuk hidup harmonis dalam meningkatkan
kesejahteraan kebahagiaan lahir dan batin.

www.djpp.kemenkumham.go.id
3 2014, No.189

4. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan


di bidang pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.
Pasal 2
Peraturan Menteri ini bertujuan untuk:
a. mendorong penerapan konsep Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga
dalam semua kegiatan pembangunan yang sasarannya dan/atau
ditujukan untuk Keluarga;
b. mengembangkan kebijakan nasional tentang pendekatan Keluarga
dalam pembangunan sesuai tugas dan fungsi Kementerian
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak;
c. meningkatkan pelaksanaan kebijakan Pembangunan Keluarga pada
masing-masing Kementerian, Lembaga, Pemerintah Daerah Provinsi
dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota; dan
d. mengembangkan kebijakan baru untuk melengkapi pemenuhan
kebutuhan Keluarga dalam rangka peningkatan ketahanan dan
kesejahteraannya.
BAB II
PELAKSANAAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KELUARGA
Pasal 3
Dalam pelaksanaan Pembangunan Keluarga, Kementerian, Lembaga,
Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota
menyusun dan mengembangkan kebijakan pelaksanaan dan kebijakan
teknis yang berpedoman pada konsep Ketahanan dan Kesejahteraan yang
di dalamnya mencakup:
a. landasan legalitas dan keutuhan Keluarga;
b. Ketahanan fisik;
c. Ketahanan ekonomi;
d. Ketahanan sosial psikologi; dan
e. Ketahanan sosial budaya.
Pasal 4
Dalam pelaksanaan Pembangunan Keluarga, Kementerian, Lembaga,
Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota
melakukan:
a. penyusunan kebijakan, program, dan kegiatan yang inovatif dan
afirmatif pada sisi penyedia pelayanan (supply side), penerima
manfaat (demand side) untuk mendukung percepatan pelaksanaan
Pembangunan Keluarga; dan
b. dalam pelaksanaan Pembangunan Keluarga, Kementerian, Lembaga,
Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota
dapat melibatkan masyarakat dan dunia usaha.

www.djpp.kemenkumham.go.id
2014, No.189 4

Pasal 5
Dalam pelaksanaan Pembangunan Keluarga sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 4 huruf a, Menteri, menteri terkait sesuai kewenangan, Kepala
Lembaga, Gubernur dan Bupati/Wali Kota berwenang:
a. menetapkan kebijakan dan program jangka menengah dan jangka
panjang pelaksanaan Pembangunan Keluarga yang terkait dengan
bidang tugas dan kewenangannya;
b. mengembangkan program dan kegiatan baru yang sesuai, dalam
rangka pemenuhan kebutuhan Keluarga untuk membangun
ketahanan dan kesejahteraannya;
c. melakukan sosialisasi dan advokasi kepada Kementerian, Lembaga,
Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota;
d. menetapkan program kerjasama antara Pemerintah, Pemerintah
Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dengan
lembaga masyarakat dan dunia usaha;
e. melakukan fasilitasi penguatan kelembagaan di daerah; dan
f. melakukan pemantauan pelaksanaan Pembangunan Keluarga.
Pasal 6
Menteri berwenang:
a. menetapkan kebijakan dan program jangka menengah dan jangka
panjang pelaksanaan Pembangunan Keluarga yang terkait dengan
peningkatan kualitas anak, pemenuhan hak anak, kesetaraan gender,
pemberdayaan perempuan, dan perlindungan anak;
b. mengembangkan program dan kegiatan baru di bidang yang menjadi
kewenangannya, dalam rangka pemenuhan kebutuhan Keluarga
untuk membangun ketahanan dan kesejahteraannya;
c. melakukan koordinasi pelaksanaan kegiatan pembangunan yang
terkait dengan Pembangunan Keluarga;
d. melakukan advokasi dan fasilitasi penguatan kelembagaan di daerah;
e. menetapkan program kerjasama antara pemerintah dengan lembaga
masyarakat dan dunia usaha; dan
f. mengkoordinasikan pemantauan dan evaluasi Pembangunan
Keluarga.
Pasal 7
Dalam rangka pelaksanaan Pembangunan Keluarga, Kementerian,
Lembaga, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota dapat melakukan paling sedikit upaya:
a. peningkatan kualitas anak dengan pemberian akses informasi,
pendidikan, penyuluhan, dan pelayanan tentang perawatan,
pengasuhan dan perkembangan anak, melalui:

www.djpp.kemenkumham.go.id
5 2014, No.189

1. program perlindungan anak;


2. program pendidikan nasional;
3. pengembangan pola asuh;
4. pendidikan karakter;
5. pengembangan anak usia dini yang holistik dan terintegrasi;
6. program perlindungan kesehatan anak termasuk anak dengan
disabilitas;
7. program desa siaga;
8. pemberian jaminan kesehatan;
9. program perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi;
10. program penyuluhan kesehatan ibu dan anak;
11. pemberian akta kelahiran gratis;
12. kursus calon pengantin;
13. penanggulangan kekerasan dalam rumah tangga; dan
14. program pendidikan anak melalui organisasi keagamaan dan
dunia usaha.
b. peningkatan kualitas remaja dengan pemberian akses informasi,
pendidikan, konseling, dan pelayanan tentang kehidupan berkeluarga
melalui:
1. kegiatan ‘generasi berencana’;
2. pusat informasi dan konseling remaja;
3. bina Keluarga remaja; dan
4. program karang taruna.
c. peningkatan kualitas hidup lansia agar tetap produktif dan berguna
bagi Keluarga dan masyarakat dengan pemberian kesempatan untuk
berperan dalam kehidupan Keluarga melalui:
1. program pembinaan kesehatan lansia;
2. bina Keluarga lansia;
3. pembinaan dan bimbingan lansia; dan
4. program pendidikan remaja dalam menjalankan keagamaan dan
dunia usaha.
d. pemberdayaan Keluarga rentan dengan memberikan perlindungan
dan bantuan untuk mengembangkan diri agar setara dengan Keluarga
lainnya melalui:
1. program Keluarga harapan;

www.djpp.kemenkumham.go.id
2014, No.189 6

2. peningkatan kemampuan dan keterampilan Keluarga;


3. bantuan langsung tunai;
4. penanggulangan kemiskinan dan lembaga konsultasi
kesejahteraan Keluarga; dan
5. program pendidikan keagamaan dan dunia usaha.
e. peningkatan kualitas lingkungan Keluarga melalui:
1. pendidikan bela negara;
2. program desa siaga;
3. penyuluhan hukum dan peningkatan kesetaraan gender dalam
kehidupan Keluarga dan masyarakat; dan
4. program kepedulian terhadap lingkungan melalui kegiatan
keagamaan dan dunia usaha.
f. peningkatan akses dan peluang terhadap penerimaan informasi dan
sumber daya ekonomi melalui:
1. usaha mikro Keluarga;
2. program nasional pemberdayaan masyarakat;
3. program kelompok usaha bersama;
4. program Keluarga harapan;
5. usaha peningkatan pendapatan Keluarga sejahtera dan
peningkatan produktifitas ekonomi perempuan; dan
6. program pengembangan koperasi, usaha mikro, kecil dan
menengah bekerjasama dengan organisasi keagamaan.
g. pengembangan cara inovatif untuk memberikan bantuan yang lebih
efektif bagi Keluarga miskin melalui:
1. program Keluarga harapan;
2. bantuan langsung tunai;
3. program jaminan kesehatan;
4. peningkatan kemampuan dan keterampilan Keluarga;
5. pendidikan informal; dan
6. program perumahan.
h. penyelenggaraan upaya penghapusan kemiskinan bagi perempuan
yang berperan sebagai kepala Keluarga, pembinaan Perempuan
Kepala Keluarga, penanggulangan kemiskinan, pemberdayaan
perempuan dan kesetaraan gender.

www.djpp.kemenkumham.go.id
7 2014, No.189

Pasal 8
Dalam melaksanakan kebijakan Pembangunan Keluarga dengan cara
peningkatan kualitas anak dengan pemberian akses informasi, pendidikan,
penyuluhan, dan pelayanan tentang perawatan, pengasuhan, dan
perkembangan anak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf a,
Menteri melakukan:
a. penetapan kebijakan nasional tentang pemenuhan hak anak;
b. penetapan kebijakan tentang pengintegrasian hak anak ke dalam
kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan;
c. sosialisasi, advokasi, fasilitasi, pemantauan, dan evaluasi;
d. peningkatan kemampuan kelembagaan pada tingkat nasional dan
daerah;
e. penyusunan kebijakan dan strategi untuk penyediaan data anak;
f. penetapan kebijakan untuk terbentuknya forum anak di semua
kabupaten/kota, sampai tingkat kecamatan, desa/kampung/rukun
warga; dan
g. penetapan program peningkatan kualitas anak dengan kerjasama
antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah
Daerah Kabupaten/Kota dengan lembaga masyarakat, dan dunia
usaha.
Pasal 9
Dalam melaksanakan kebijakan Pembangunan Keluarga dengan cara
peningkatan kualitas remaja dengan pemberian akses informasi,
pendidikan, konseling, dan pelayanan tentang kehidupan berkeluarga
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf b, Menteri melakukan:
a. pengembangan pedoman pendidikan berkeluarga yang responsif
gender dan peduli anak;
b. koordinasi dengan Kementerian, Lembaga terkait, Pemerintah Daerah
Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota untuk peningkatan
pelayanan bagi remaja;
c. menetapkan komitmen kerjasama dengan lembaga masyarakat dan
dunia usaha untuk pengembangan program peningkatan kualitas
remaja; dan
d. menyusun pedoman pemantauan dan evaluasi upaya peningkatan
kualitas remaja.
Pasal 10
Dalam melaksanakan kebijakan Pembangunan Keluarga dengan cara
peningkatan kualitas hidup lansia agar tetap produktif dan berguna bagi
Keluarga dan masyarakat dengan pemberian kesempatan untuk berperan
dalam kehidupan Keluarga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf c,
Menteri melakukan:
a. koordinasi dengan Kementerian, Lembaga terkait, Pemerintah Daerah
Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dalam peningkatan
kualitas dan peran lansia;

www.djpp.kemenkumham.go.id
2014, No.189 8

b. peningkatan pengarusutamaan gender pada kebijakan dan program


peningkatan kualitas dan peran lansia;
c. penetapkan kerjasama antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi,
dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dengan lembaga masyarakat dan
dunia usaha untuk penetapan program dalam rangka peningkatan
kualitas Keluarga lansia.
Pasal 11
Dalam melaksanakan kebijakan Pembangunan Keluarga dengan cara
pemberdayaan Keluarga rentan dengan memberikan perlindungan dan
bantuan untuk mengembangkan diri agar setara dengan Keluarga lainnya
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf d, Menteri melakukan:
a. koordinasi dengan Kementerian, Lembaga, Pemerintah Daerah Provinsi,
dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;
b. peningkatan pelaksanaan pengarusutamaan gender di bidang
pembangunan yang menangani Keluarga rentan;
c. memfasilitasi pelaksanaan peraturan perundang-undangan yang terkait
dengan pornografi;
d. pencegahan kekerasan dalam Keluarga;
e. pengembangan pendidikan kesetaraan gender dalam Keluarga;
f. advokasi untuk peningkatan kepemilikan akta nikah; dan
g. meningkatkan kerjasama antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi,
dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dengan lembaga masyarakat dan
dunia usaha untuk penetapan program bagi Keluarga rentan.
Pasal 12
Dalam melaksanakan kebijakan Pembangunan Keluarga dengan cara
peningkatan kualitas lingkungan Keluarga sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 7 huruf e, Menteri melakukan:
a. pengembangan konsep dan upaya peningkatan kualitas lingkungan
Keluarga;
b. koordinasi dengan Kementerian, Lembaga dan lembaga masyarakat dalam
rangka peningkatan kualitas lingkungan Keluarga;
c. upaya peningkatan pengamalan nilai-nilai luhur dan karakter dalam
lingkungan Keluarga; dan
d. penetapkan kerjasama antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi,
dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dengan lembaga masyarakat dan
dunia usaha tentang peningkatan kualitas lingkungan.
Pasal 13
Dalam melaksanakan kebijakan Pembangunan Keluarga dengan cara
peningkatan akses dan peluang terhadap penerimaan informasi dan
sumber daya ekonomi melalui usaha mikro Keluarga sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 7 huruf f, Menteri melakukan:
a. penetapan kebijakan dan strategi pemberdayaan perempuan dan
Keluarga di bidang ekonomi melalui usaha mikro;

www.djpp.kemenkumham.go.id
9 2014, No.189

b. peningkatan pengarusutamaan gender di bidang pembangunan yang


terkait dengan usaha mikro;
c. advokasi dan sosialisasi peningkatan usaha mikro kepada Pemerintah
Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota; dan
d. penetapkan kerjasama antara Pemerintah, Pemerintah Daerah
Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dengan lembaga
masyarakat dan dunia usaha tentang pengembangan program
koperasi, usaha mikro, kecil dan menengah.
Pasal 14
Dalam melaksanakan kebijakan Pembangunan Keluarga dengan cara
pengembangan cara inovatif untuk memberikan bantuan yang lebih efektif
bagi Keluarga miskin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf g,
Menteri melakukan:
a. koordinasi dengan Kementerian, lembaga terkait dan lembaga
masyarakat;
b. melakukan kajian tentang aspek sosial budaya Ketahanan Keluarga;
dan
c. penetapan kerjasama antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi
dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dengan lembaga masyarakat
dan dunia usaha bagi Keluarga miskin.
Pasal 15
Dalam melaksanakan kebijakan Pembangunan Keluarga dengan cara
penyelenggaraan upaya penghapusan kemiskinan terutama bagi
perempuan yang berperan sebagai kepala Keluarga sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 7 huruf h, Menteri melakukan:
a. upaya pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga; dan
b. penetapan kerjasama antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi
dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dengan lembaga masyarakat
dan dunia usaha dalam upaya pemberdayaan Perempuan Kepala
Keluarga.
Pasal 16
Pelaksanaan kebijakan Pembangunan Keluarga dimuat dalam rencana
kerja kegiatan satuan kerja di lingkungan Kementerian Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak.
Pasal 17
Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan kegiatan Pembangunan
Keluarga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 sampai dengan Pasal 15
diatur dalam petunjuk pelaksanaan masing-masing satuan kerja
Kementerian, Lembaga, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah
Daerah Kabupaten/Kota.

www.djpp.kemenkumham.go.id
2014, No.189 10

BAB III
PENGEMBANGAN PELAKSANAAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN
KELUARGA
Pasal 18
Selain berkoordinasi dengan Kementerian, Lembaga, Pemerintah Daerah
Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota, Kementerian
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dapat bekerjasama
dengan perguruan tinggi, akademisi, pemerhati masalah perempuan dan
anak, dan organisasi kemasyarakatan serta dunia usaha.
Pasal 19
(1) Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
bersama para pihak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18,
berkoordinasi dan bekerjasama dalam menyusun:
a. kebijakan Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga;
b. konsep perkembangan Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga
dari sisi penerima manfaat (demand side);
c. menyusun Index Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga;
d. menyusun mekanisme pengumpulan, pengolahan, dan analisis
data Keluarga;
e. menyusun indikator keberhasilan Ketahanan Keluarga; dan
f. mekanisme pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program
Ketahanan Keluarga.
(2) Selain melakukan koordinasi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1),
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dapat
melakukan sosialisasi, advokasi, dan fasilitasi menjalin kerjasama
dengan lembaga masyarakat dan dunia usaha untuk penyusunan
kebijakan nasional tentang pendekatan Keluarga dalam
pembangunan.
BAB IV
PELAKSANAAN PEMBANGUNAN KELUARGA DI DAERAH
Pasal 20
Dalam melaksanakan Pembangunan Keluarga di daerah, Pemerintah
Daerah Provinsi:
a. menetapkan kebijakan tentang Pembangunan Keluarga;
b. mengkoordinasikan kegiatan Pembangunan Keluarga;
c. melakukan pemantuan dan evaluasi pelaksanaan Pembangunan
Keluarga;

www.djpp.kemenkumham.go.id
11 2014, No.189

d. meningkatkan kemampuan kelembagaan agar dapat membantu


pelaksanaan Pembangunan Keluarga;
e. menyediakan anggaran yang diperlukan untuk mendukung
pelaksanaan Pembangunan Keluarga; dan
f. menjalin kerjasama dengan lembaga masyarakat dan dunia usaha
dalam melaksanakan Pembangunan Keluarga.
Pasal 21
Dalam peningkatan pelaksanaan Pembangunan Keluarga, Pemerintah
Daerah Kabupaten/Kota:
a. menetapkan kebijakan pelaksanaan Pembangunan Keluarga di
Kabupaten/Kota;
b. melaksanakan dan mengkoordinasikan kegiatan Pembangunan
Keluarga;
c. melakukan pemantuan dan evaluasi pelaksanaan Pembangunan
Keluarga;
d. meningkatkan kemampuan kelembagaan untuk pelaksanaan
Pembangunan Keluarga di Kabupaten/Kota;
e. menyediakan anggaran yang diperlukan untuk mendukung
pelaksanaan Pembangunan Keluarga di Kabupaten/Kota sesuai
dengan kewenangannya; dan
f. menjalin kerjasama dengan lembaga masyarakat dan dunia usaha
dalam melaksanakan Pembangunan Keluarga.
BAB V
PEMANTAUAN DAN EVALUASI
Pasal 22
(1) Menteri melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan
kebijakan Pembangunan Keluarga.
(2) Pemantauan dan evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun.
Pasal 23
Menteri melaporkan hasil pemantauan dan evaluasi sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 22 kepada Presiden setiap tahun.
BAB VI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 24
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

www.djpp.kemenkumham.go.id
2014, No.189 12

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan


Peraturan Menteri ini dengan penempatannya dalam Berita Negara
Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 13 Desember 2013
MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN
PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK
REPUBLIK INDONESIA,

LINDA AMALIA SARI

Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 7 Februari 2014
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,

AMIR SYAMSUDIN

www.djpp.kemenkumham.go.id

Anda mungkin juga menyukai