Anda di halaman 1dari 5

PERJANJIAN KERJASAMA

ANTARA
BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL
DENGAN
YAYASAN DANA SEJAHTERA MANDIRI
TENTANG
PENGGERAKAN DAN PEMBERDAYAAN KELUARGA DALAM RANGKA
PEMBANGUNAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA
NOMOR : 69/KSM/G2/2012
NOMOR : 011/MoU/YDSM/II/2012
Pada hari ini Kamis tanggal sembilan bulan Februari tahun dua ribu dua belas,
bertempat di Jakarta, kami yang bertanda tangan dibawah ini :
1. Dr. dr. Sugiri Syarief, MPA, selaku Kepala Badan Kependudukan dan
Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), berdasarkan Keputusan Presiden
Republik Indonesia Nomor 173/M Tahun 2010, yang bertindak untuk dan atas
nama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional, berkedudukan
di Jalan Permata Nomor 1, Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, yang
selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA.
2. Prof. Dr. Haryono Suyono dan Subiakto Tjakrawerdaja, jabatan Ketua dan
Sekretaris Yayasan Dana Sejahtera Mandiri (Yayasan Damandiri), berdomisili di
Gedung Granadi Lt. 11 Jalan H.R Rasuna Said, Blok IX-1, Kav 8-9, Kuningan,
Jakarta Selatan. Dalam hal ini bertindak dalam jabatannya tersebut, dari dan
karenanya sah mewakili pengurus serta bertindak untuk dan atas nama Yayasan
Dana Sejahtera Mandiri, Akte Risalah Rapat Gabungan Badan pendiri dan
badan Pengurus Yayasan dana Sejahtera Mandiri tanggal 6 Agustus 2011
nomor 02 yang dibuat oleh Khairina, SH di Jakarta, Notaris di Jakarta,
Pengesahan Penyesuaian Menteri Hukum dan HAM RI nomor: C-HT.01.09-665
tanggal 4 Desember 2007 dan telah diumumkan dalam tambahan berita Negara
RI nomor 40 tanggal 16 Mei 2008, untuk selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA selanjutnya disebut PARA PIHAK, secara
bersama-sama menyatakan sepakat untuk membuat Perjanjian Kerjasama dengan
ketentuan sebagai berikut :
1

1. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional yang selanjutnya


disebut BKKBN, adalah Lembaga Pemerintah Non Kementerian yang
berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 52 Tahun 2009
tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga serta
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 62 Tahun 2010 tentang Badan
Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional yang mempunyai tugas
pengendalian penduduk dan penyelenggaraan Keluarga Berencana.
2. Yayasan Dana Sejahtera Mandiri yang selanjutnya disebut Yayasan Damandiri
adalah suatu Badan Hukum yang didirikan berdasarkan Pancasila dan UndangUndang Dasar 1945 yang mempunyai maksud dan tujuan di bidang sosial dan
kemanusiaan, dalam rangka mencapai tujuan tersebut Yayasan Damandiri
berperan serta mendukung pemerintah dan masyarakat dalam membangun dan
meningkatkan kemampuan dan pemberdayaan keluarga serta masyarakat
khususnya dalam membangun kualitas sumber daya manusia dan pengentasan
kemiskinan.
Pasal 1
TUJUAN
Tujuan dari kerjasama ini adalah :
1. Meningkatkan komitmen dan dukungan Pemerintah, Pemerintah Provinsi,
Kabupaten dan Kota dalam upaya penggerakan dan pemberdayaan keluarga
dalam rangka pembangunan kependudukan dan keluarga berencana serta
tercapainya tujuan pembangunan millenium (MDGs).
2. Meningkatkan partisipasi keluarga dalam upaya meningkatkan program
Kependudukan dan Keluarga Berencana khususnya untuk terlaksananya fungsifungsi keluarga pada setiap keluarga.
3. Meningkatkan partisipasi stakeholders dan mitra kerja dalam program
Kependudukan dan Keluarga Berencana serta tercapainya tujuan-tujuan
pembangunan millenium (MDGs).
Pasal 2
SASARAN
1. Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, Kabupaten dan Kota.
2. Pengelola dan pelaksana Program Kependudukan dan Keluarga Berencana
3. Pimpinan Organisasi Sosial dan Organisasi Masyarakat tingkat Nasional dan
Daerah.

4. Lembaga Sosial dan Organisasi Masyarakat (LSOM) serta Tokoh Agama dan
Tokoh Masyarakat tingkat Nasional dan Daerah.
5. Keluarga.
6. Ikatan Penyuluh Keluarga Berencana (IPeKB)
Pasal 3
RUANG LINGKUP
1. Advokasi dan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) tentang program
Kependudukan dan Keluarga Berencana
2. Fasilitasi kepada pengelola dan pelaksana kegiatan Program Kependudukan
dan Keluarga Berencana.
3. Pelatihan dan orientasi bagi pengelola dan pelaksana Program Kependudukan
dan Keluarga Berencana,.
4. Koordinasi
dan
sinkronisasi
program/kegiatan
upaya
peningkatan
pemberdayaan ekonomi keluarga, pembinaan ketahanan keluarga dan
pengembangan Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya).
Pasal 4
TANGGUNG JAWAB
1. PIHAK PERTAMA
a. Mengkoordinasikan perumusan berbagai kebijakan dan peraturan
pemerintahan di Daerah dan Peraturan Daerah dalam Program
Kependudukan dan Keluarga Berencana serta tercapainya tujuan-tujuan
pembangunan millenium (MDGs).
b. Mengupayakan pembiayaan dan pendanaan untuk pengembangan dan
peningkatan Program Kependudukan dan Keluarga Berencana serta
program-program pembangunan millenium (MDGs).
c. Mengkoordinasikan penyediaan peta masalah dan peta potensi dalam
upaya peningkatan dan pengembangan model penyelenggaraan Program
Kependudukan dan Keluarga Berencana serta
d. Menyediakan materi advokasi, KIE Program Kependudukan dan Keluarga
Berencana serta program-program pembangunan millenium (MDGs)..
e. Menyediakan berbagai pedoman, petunjuk pelaksanaan Program
Kependudukan dan Keluarga Berencana serta tercapainya tujuan-tujuan
pembangunan millenium (MDGs).
f. Menyediakan data dan informasi Program Kependudukan dan Keluarga
Berencana serta serta program-program pembangunan millenium (MDGs).
g. Membantu dan menfasilitasi kegiatan pelatihan/orientasi bagi pengelola dan
pelaksana Program Kependudukan dan Keluarga Berencana, termasuk
anggota Ikatan Penyuluh Keluarga Berencana (IpeKB).
3

h. Bersama PIHAK KEDUA melakukan komunikasi, informasi, edukasi dan


advokasi serta pembinaan ke daerah dalam rangka pembekalan dan
peningkatan kemampuan operasional instansi dan lembaga di daerah
termasuk pendampingan dalam upaya pemberdayaan keluarga dan
pembinaan ketahanan keluarga.
i. Bersama PIHAK KEDUA melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan
Program Kependudukan dan Keluarga Berencana serta program-program
yang bertujuan untuk tercapainya tugas-tugas pembangunan millenium
(MDGs).
2. PIHAK KEDUA
a. Ikut partisipasi aktif kepada PIHAK PERTAMA dalam mengembangkan dan
penyusunan kebijakan Program Kependudukan dan Keluarga Berencana
serta program-program pembangunan millenium (MDGs).
b. Membantu
mengembangkan
model
penyelenggaraan
Program
Kependudukan dan Keluarga Berencana, serta program-program yang
bertujuan tercapainya tugas-tugas pembangunan millenium (MDGs) baik
kelompok keluarga maupun masyarakat, seperti pada kawasan sekitar
kampus, kawasan industri, Lembaga Sosial/Agama/Adat, daerah tertinggal,
terpencil, perbatasan dan kepulauan.
c. Bersama PIHAK PERTAMA melakukan advokasi dan komunikasi,
informasi, edukasi serta pembinaan ke daerah dalam rangka pembekalan
dan peningkatan kemampuan operasional instansi dan lembaga di daerah
termasuk dalam pendampingan dan pelatihan.
d. Bersama PIHAK PERTAMA melakukan pemantauan dan evaluasi
pelaksanaan Program Kependudukan dan Keluarga Berencana serta
program-program yang bertujuan tercapainya tugas-tugas pembangunan
millenium (MDGs).
Pasal 5
PELAKSANAAN KERJASAMA
Pelaksanaan Perjanjian Kerjasama ini akan diatur lebih lanjut dalam Petunjuk
Pelaksanaan (JUKLAK) dan/atau Petunjuk Teknis (JUKNIS) yang merupakan bagian
tidak terpisahkan dari Perjanjian Kerjasama ini.
Pasal 6
JANGKA WAKTU
1. Perjanjian Kerjasama ini berlaku selama 5 (lima) tahun mulai sejak tanggal
ditandatangani dan dapat diperpanjang atas persetujuan PARA PIHAK.

2. Perjanjian Kerjasama ini dapat berakhir sebelum jangka waktu berakhir


sebagaimana dimaksud ayat 1 Pasal ini berdasarkan kesepakatan
PARA PIHAK.
3. Perjanjian Kerjasama ini akan berakhir dan batal demi hukum apabila ada
ketentuan perundang-undangan dan atau Kebijakan Pemerintah yang tidak
memungkinkan berlangsungnya Perjanjian Kerjasama ini tanpa terikat pada
waktu seperti dimaksud dalam ayat 1 Pasal ini.
Pasal 7
PEMBIAYAAN
1.

Seluruh biaya pelaksanaan Perjanjian Kerjasama ini dibebankan kepada


masing-masing pihak sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya.
2. PARA PIHAK bekerjasama mengupayakan peningkatan pembiayaan untuk
mendukung pelaksanaan Perjanjian Kerjasama ini dari berbagai sumber.
Pasal 8
PERSELISIHAN
1. Apabila terjadi perselisihan atau perbedaan pendapat sebagai akibat
pelaksanaan Perjanjian Kerjasama ini, akan diselesaikan PARA PIHAK secara
musyawarah/mufakat.
2. Dalam hal tidak tercapai mufakat, PARA PIHAK akan diselesaikan dengan cara
mediasi.
Pasal 9
LAIN LAIN
1. Hal-hal yang belum diatur atau belum ditetapkan dengan jelas dalam Perjanjian
Kerjasama ini akan diatur dalam Addendum yang merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari Perjanjian Kerjasama ini dan mengikat PARA PIHAK.
2. Perjanjian Kerjasama ini dibuat rangkap 2 (dua), bermaterai cukup serta
mempunyai kekuatan hukum yang sama, masing-masing diberikan kepada
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA.

Anda mungkin juga menyukai