Anda di halaman 1dari 19

TUGAS RMK MAHASISWA

BAB I : TINJUAN ANALISIS INFORMASI KEUANGAN

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 2
AISA NURANI DEWI (F1316011)
ANDHIKA WIDYAYUDHA K (F1316012)
ANISA LUTFIA (F1316013)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI (TRANSFER)


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
2017
BAB 1
TINJAUAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

ANALISIS BISNIS
Pengenalan Analisis Bisnis
Analisis laporan keuangan merupakan bagian dari analisis bisnis. Analisis bisnis
merupakan analisis atas prospek dan resiko perusahaan untuk kepentingan
pengambilan keputusan bisnis. Tujuan analisis bisnis adalah membantu
pengambilan keputusan dengan menstrukturkan tugas analisis atas lingkungan
bisnis perusahaan, strateginya, serta posisi dan kinerja keuangannya.
Jenis – Jenis Analisis Bisnis
Analisis laporan keuangan merupakan bagian penting dan tak terpisahkan dari
analisis bisnis. Sasaran analisis bisnis adalah untuk meningkatkan pengambilan
keputusan bisnis dengan mengevaluasi informasi yang tersedia tentang situasi
keuangan perusahaan, manajemennya, rencana dan strateginya, serta lingkungan
bisnisnya. Analisis bisnis diterapkan dalam banyak bentuk dan merupakan suatu
bagian penting dari keputusan analis efek, penasehat investasi, manajer reksa dana
(fund manager), bankir investasi (investment banker), pemeringkat kredit (credit
raters), bankir korporasi (corporate bankers), dan investor individual. Jenis-Jenis
Utama Analisis Bisnis :
1. Analisis Kredit
Kreditor meminjamkan dana kepada sebuah perusahaan dan menerima janji
pembayaran atas pokok dan bunganya. Kreditor meminjamkan dana dalam
banyak bentuk dan untuk beragam tujuan. Kreditor dagang (operating creditor)
mengirimkan barang atau jasa kepada perusahaan dan mengharapkan
pembayaran dalam waktu yang masuk akal, yang sering kali didasarkan pada
norma industri. Kreditor nondagang (nontrade creditors atau debtholder)
menyediakan pendanaan kepada perusahaan dan menerima janji, biasanya
tertulis, atas pembayaran dengan bunga (eksplisist atau implisist) pada tanggal
tertentu di masa depan. Analisis kredit merupakan evaluasi atas kelayakan
perusahaan untuk mendapatkan kredit. Pengguna yang terlibat didalam analisis
kredit yakni pihak kreditor. Kelayakan kredit (credit worthiness) adalah
kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban kreditnya. Fokus utama
analisis kredit terletak pada risiko, bukan profitabilitas. Analisis kredit berfokus
pada sisi buruk risiko, bukan sisi baik potensi. Hal ini meliputi analisis
likuiditas maupun solvabilitas.
a. Likuiditas (liquidity) merupakan kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan kas dalam jangka pendek untuk memenuhi kewajibannya.
Likuiditas bergantung pada arus kas perusahaan dan komponen aktiva
lancar dan kewajiban lancarnya.
b. Solvabilitas (solvency) merupakan kemungkinan dan kemampuan jangan
panjang perusahaan untuk melunasi kewajiban jangka panjang.
Alat analisis kredit dan kriterianya untuk penilaian beragam ketentuan (tanggal
jatuh tempo), jenis, dan tujuan kontrak utangnya. Dalam kredit jangka pendek,
kreditor berkepentingan atas kondisi keuangan kini, arus kas, dan likuiditas
aktiva lancar. Dalam kredit jangka panjang, meliputi penilaian obligasi,
kreditor memerlukan analisis yang lebih rinci dan berorientasi ke depan.
Analisis kredit jangka panjang meliputi proyeksi arus kas dan evaluasi
profitabilitas yang berlanjut (disebut pula sustainable earning power).
2. Analisis Ekuitas
Investor ekuitas (equity investor) menyediakan dana kepada perusahaan
sebagai balasan atas risiko dan imbalan kepemilikan. Investor ekuitas
merupakan penyedia terbesar pendanaan perusahaan. Pendanaan ekuitas,
disebut juga ekuitas atau modal saham, menawarkan pengamanan atau
penjagaan untuk semua bentuk pendanaan yang lebih utama darinya. Hal ini
berarti investor ekuitas berhak atas berdistribusi aktiva perusahaan hanya
setelah klaim dari pengklaim yang lebih utama telah dipenuhi, termasuk bunga
dan dividen preferen. Sebagai akibatnya, investor ekuitas mendapatkan bunga
residu. Hal ini mengimplikasikan bahwa investor ekuitas menjadi pihak
pertama yang menyerap kerugian jika perusahaan terlikuidasi, meskipun
kerugian mereka ekuitas mendapat keuntungan tanpa batas. Dengan demikian,
berbeda dengan analisis kredit, analisis ekuitas bersifat asimetri, dimana
harus menilai dua sisi risiko dan potensi. Karena investor ekuitas dipengaruhi
oleh seluruh aspek kondisi dan kinerja keuangan perusahaan, kebutuhan
analisis mereka paling banyak dan komprehensif.
Individu yang menerapkan strategi investasi aktif menggunakan terutama
analisis teknis, analisis fundamental, atau kombinasi keduanya.
a. Analisis teknis (technical analysis), atau charting, mencari pola dalam
sejarah harga atau volume sebuah memprediksi pergerakan harga saham di
masa depan.
b. Analisis fundamental (fundamental analysis), yang lebih luas diterima dan
diaplikasikan, merupakan proses menentukan nilai perusahaan dengan
menganalisis dan menginterpretasikan faktor-faktor kunci untuk ekonomi,
industri, dan perusahaan. Tujuan utama analisis fundamental adalah
menentukan nilai intrinsik, yang disebut juga nilai fundamental
(fundamental value). Nilai intrinsik (intrinsic value) adalah nilai sebuah
perusahaan (atau sahamnya) berdasarkan analisis fundamental, tanpa
mengacu pada nilai pasar (atau harga saham).
Kegunaan Lain Dari Analisis Bisnis
Analisis bisnis dan analisis laporan keuangan diperlukan dalam beberapa hal lain
sebagai berikut.
1. Manajer
Untuk menjamin kesejahteraan mereka sendiri dan potensi pendapatan mereka
di masa depan, manajer berkepentingan atas kondisi keuangan, profitabilitas,
dan prospek perusahaan mereka. Baik analisis bisnis maupun analisis laporan
keuangan, memuat perspektif pihak luar terhadap perusahaan, sebagaimana
kreditor dan investor memandangnya. Analisis laporan keuangan memberikan
petunjuk kepada manajer perubahan strategis dalam kegiatan operasional,
investasi dan pendanaan perusahaan. Manajer juga menganalisis dan laporan
keuangan perusahaan pesaing untuk mengevaluasi profitabilitas dan risiko
pesaing. Analisis tersebut memungkinkan adanya perbandingan antar
perusahaan (interfirm comparisons), baik untuk mengevaluasi kekuatan dan
kelemahan relatif terhadap kompetitor, maupun sebagai tolok ukur
(benchmark) kinerja.
2. Merger, akuisisi, dan divestasi
Analisis bisnis dilakukan setiap kali perusahaan merestrukturisasi operasinya,
melalui merger, akuisisi, divestasi, maupun spin-off. Bankir investasi perlu
mengindentifikasi target potensi dan menentukan nilainya. Analis efek perlu
menentukan apakah akan ada tambahan nilai, dan bila ada berapa nilainya,
yang dihasilkan dari merger bagi perusahaan pembeli maupun bagi perusahaan
target. Merger dan akuisisi hampir selalu didasarkan pada estimasi nilai
intrinsik, walaupun harga saham perusahaan pembeli dan perusahaan target
tersedia. Tujuan analisis merger dan akuisisi mirip dengan analisis ekuitas.
3. Manajemen keuangan
Manajer harus mengevaluasi dampak keputusan dan kebijakan dividen
terhadap nilai perusahaan. Analisis bisnis membantu manajer untuk menilai
dampak keputusan keuangan terhadap profitabilitas di masa mendatang
maupun resikonya. Manajer juga harus menentukan nilai intrinsik sebelum
menjalankan program pembelian kembali saham. Suatu pendapat umum bahwa
perusahaan membeli kembali sahamnya karena saham perusahaannya dihargai
pasar terlalu rendah (underpriced). Untuk menentukan hal tersebut, manajer
harus mengestimasi nilai intrinsik perusahaan.
4. Auditor eksternal
Hasil sebuah audit adalah opini atas kewajiban laporan keuangan klien. Saat
terselesaikannya audit, analisis laporan keuangan dapat menjadi alat
pengecekan akhir atas kewajaran laporan keuangan secara keseluruhan.
Auditor juga dapat menggunakan analisis kredit untuk mengevaluasi
kemampuan klien mereka untuk melanjutkan usaha (going concern).
5. Direktur
Sebagai wakil pemegang saham terpilih, direktur bertanggung jawab untuk
melindungi kepentingan pemegang saham dengan mengawasi secara hati-hati
aktivitas perusahaan. Hal ini memerlukan pemahaman dan apresiasi atas
aktivitas pendanaan, investasi, dan operasi. Analisis bisnis maupun analisis
laporan keuangan membantu direktur untuk menunaikan tanggungjawab
pengawasan mereka.
6. Regulator (pembuat peraturan)
Internal Revenue Service (IRS) menerapkan alat analisis laporan keuangan
untuk mengaudit laporan pajak dan memeriksa kewajaran jumlah yang
dilaporkan. Badan pengatur lainnya menggunakan teknik analisis dalam peran
mereka sebagai pengarah dan penentu. Politisi sering menggunakan laporan
keuangan untuk mendukung kebutuhan mereka, atau jika tidak ada, untuk
membuat peraturan yang membuah industri mengandung pajak tambahan,
sementara profitabilitas yang rendah dapat berakibat pada keringanan dan
subsidi pajak.
7. Serikat kerja
Teknik analisis laporan keuangan berguna bagi serikat kerja dalam negosiasi
tawar-menawar kolektif.
8. Pelanggan
Teknik analisis digunakan untuk menentukan profitabilitas pemasok bersamaan
dengan estimasi keuntungan pemasok dari transaksi yang saling
menguntungkan.
Komponen Analisis Bisnis
1. Analisis Lingkungan Bisnis Dan Strategi
Analisis lingkungan bisnis dan strategi terdiri atas bagian analisis industri dan
analisis strategi. Analisis industri biasanya merupakan langkah pertama,
mengingat prospek dan struktur industri sangat menentukan profitabilitas
perusahaan.
Analisis industri (industry analysis) sering kali dikerjakan dengan
menggunakan kerangka yang diajukan oleh Porter (1980, 1985) atau analisis
rantai nilai (value chain analysis). Analisis strategi (strategy analysis)
merupakan evaluasi atas keputusan bisnis perusahaan dan keberhasilan
perusahaan membangun keunggulan kompetitifnya. Analisis lingkungan bisnis
dan strategi memerlukan pengetahuan tentang kekuatan ekonomi dan industry.
Analisis ini juga memerlukan pengetahuan tentang manajemen strategi,
kebijakan bisnis, produksi, manajemen logistic, pemasaran, dan ekonomi
manajerial
2. Analisis Akuntansi
Analisis akuntansi (accounting analysis) merupakan proses evaluasi sejauh
mana akuntansi perusahaan mencerminkan realitas ekonomi. Keterbatasan
akuntansi ini mempengaruhi kegunaan laporan keuangan dan menimbulkan
setidaknya dua masalah dalam analisis.
a. Pertama, ketidakseragaman akuntansi menyebabkan masalah perbandingan
(comparability problem). Masalah ini muncul jika perusahaan yang berbeda
menerapkan akuntansi yang berbeda untuk transaksi atau peristiwa yang
sama. Masalah ini juga muncul jika perusahaan mengubah akuntansinya,
yang berakibat pada timbulnya kesulitan perbanding sementara.
b. Kedua, pilihan dan ketidaktepatan dalam akuntansi dapat mendistrosi
informasi laporan keuangan. Distorsi akuntansi (accounting distortion)
merupakan penyimpangan informasi akuntansi dari ekonomi yang
mendasarinya. Distorsi ini muncul dalam setidaknya tiga bentuk :
a. Estimasi manajemen dapat salah satu tidak lengkap. Kesalahan estimasi
ini merupakan sebab utama distorsi akuntansi.
b. Manajer dapat menggunakan pilihan dalam akuntansi untuk manipulasi
atau mempercantik laporan keuangan (window-dressing). Manajemen
laba ini dapat menyebabkan distorsi akuntansi.
c. Standar akuntansi dapat menyebabkan distorsi akuntansi karena gagal
menangkap realitas ekonomi.
Tiga jenis distorsi akuntansi ini menciptakan risiko akuntansi laporan
keuangan. Risiko akuntansi (accounting risk) merupakan ketidakpastian
dalam analisis laporan keuangan karena distorsi akuntansi. Sasaran utama
analisis akuntansi adalah mengevaluasi dan mengurangi resiko akuntansi
serta meningkatkan muatan ekonomis laporan keuangan. Analisis akuntansi
meliputi evaluasi kualitas laba perusahaan atau secara lebih luas, kualitas
akuntansinya. Analisis akuntansi juga mencakup evaluasi atas daya tahan
laba (earning persistence), yang kadang kala disebut sustainable earning
power.
3. Analisis Keuangan
Analasis keuangan merupakan penggunaan laporan keuanganan untuk
menganalisis posisis dan kinerja keuangan perusahaan dan untuk menilai
kinerja keuangan di masa depan. Analisis keuangan terdiri dari 3 bagian
besar,yaitu:
a. Analisis Profitabilitas
merupakan evaluasi atastingkat pengemvalian investasi perusahaan. Analisis
ini berfokus pada sumber daya perusahaan dan tingkat profitabilitasnya.
Dan melibatkan identifikasi dan pengukuran dampak berbagai pemicu
profitabilitas.
b. Analisis Resiko
merupakan evaluasi kemampuan perusahaan untuk memenuhi komitmennya
dengan variasi laba. Analisis resiko penting untuk analisis ekuitas, baik
untuk mengevaluasi keandalan dabn daya tahan kinerja perusahaan untuk
mengestimasi biaya modal perusahaan.
c. Analisis Sumber dan Pengunaan Dana
merupakan evaluasi bagaimana perusahaan memperoleh dan menggunakan
dananya. Analisis ini memberikan pandangan tentang implikasi pendanaan
perusahaan dimasa depan.
4. Analisis Prospektif
Merupakan peramalan hasil dimasa depan, biasanya laba arus kas atau
keduanya. Output analisis prospektif adalah hasil yang diharapkan dimasa
depan yang digunakan untuk mengestimasi nilai perusahaan.
5. Penilaian
Merupakan proses mengubah ramalan hasil dimasa depan menjadi estimasi
nilai perusahaan.
6. Analisis laporan keuangan dan analisis bisnis.
Menekankan bahwa analisis laporan keuangan meruapakan kumpulan proses
analisis yang merupakan bagian dari anaisis bisnis. Karenanya, analisis laporan
keuangan seharusnya dipandang sebagai bagian penting dan tak terpisihkan
dari analisis bisnis dan seluruh komponen analisisnya.

LAPORAN KEUANGAN – DASAR ANALISIS


Aktivitas Bisnis
Laporan keuangan perusahaan berikut pengungkapannya menginformasikan
empat aktivitas utama perusahaan, yaitu:
1. Aktivitas Perencanaan
Rencana bisnis membantu manajer untuk memusatkan usaha mereka dan
mengidentifikasi kesempatan dan rintangan yang diharapkan. Pandangan ke
dalamam rencana bisnis membantu analisis atas prospek perusahaan kini dan
nanti, dan merupakan bagian dari analisis lingkungan bisnis dan strategi.kita
mencari informasi tentang tujuan perusahaan dan taktiknya. Permintaan pasar,
kinerja manajemen, analisis kompetitif, strategi penjualan, kinerja
manajeman,dan proyeksi keuangan.
Informasi ini bisa di dapat di laporan keuangan (management discussion dan
analysis) dan juga tersedia memalui media yang kurang formal seperti
pernyatan pers, publikasi industri, bulletin analisis, dan berita keuangan .
2. Aktivitas Pendanaan
Aktivitas pendanaan adalah metode yang digunakan perusahaan untuk
mendapatkan uang untuk membayara kebutuhan-kebutuhannya. Terdapat dua
sumber pendanaan, yaitu:
a. Investor ekuitas (pemegang saham)
1) Investor memberikan pendanaan dengan harapan mendapatkan
pengembalian atas investasi mereka, setelah mempertimbangkan
pengembalian yang di harapkana dan resiko.
2) Pengembalian adalah bagian investor ekuitas atas laba perusahaan dalam
bentuk distribusi laba (pembayaran diveden kepada pemegang saham
langsung, deviden dapat diberikan dalam bentuk tunai atau deviden saham
atau secara tidak langsung melalui pembelian kembali saham.pembayaran
diveden mengacu pada proporsi laba yang di distribusikan yang sering di
nyatakan dalam rasio atau persentase) atau reinvestasi laba ( mengacu
padan penahana laba dalam perusahaan untuk digunakan dalam bisnis
perusahaan. Sering diukur dengan rasio penahanan/rasio laba di tahan=
1- dividen payout rasio).
3) Pendanaan ekuitas dapat berupa uang tunai,aktiva atau jasa yang di
kontribusikan kepada perusahaan sebagai penukar saham. Penawaran
saham privat melibatkan penjualan ke individu atau organisasi. Untuk
Penawaran saham ke public berbiaya besar karena termasuk pemenuhan
oeraturan pemerintah, persyaratan pencatatan di bursa, dan komisi untuk
agen penjual. Tetapi manfaat utama nay adalah potensi untuk mensapatkan
dana dalam jumlah besar untuk aktivitas bisnis.
b. Kreditor (pemberi pinjaman)
Kreditor di bagi menjadi dua jenis,yaitu
1) kreditor utang, yang secara langsung meminjamkan uang. Biasanya
pendanaannya terjadi melalui pinjaman atau melalui pemberian efek atau
obligasi. Pemberi utang meliputi bank,institusi pemberi pinjaman,
institusi keuangan dan non keuangan,
2) kreditor operasi, yang meminjamkan uang kepada perusahaan sebagai
bagian dari operasinya. Kreditor opersi meliputi
pemasok,karyawan,pemerintah dan pihak lainnya yang meminjamkan
uang kepada perusahaan pendanaan kreditor berbeda dengan pendanaan
ekuitas dalam hal perjanjian atau kontrak, pada umumnya mensyatkan
pembayaran kembali pinjaman dengan bunga pada tanggal.
Pengembalian kreditor umumnya ditentukan dalam kontak pinjaman.
Resiko kreditor adalah kemungkinan kegagalan perusahaan untuk
membayar kembali pinjaman dan bunga.dalam situasi ini, kreditor
mungkin tidak menerima uang mereka yang jatoh tempo, dan
menyebabkan kebangkrutan atau penanganan legal lainnya. Penangana
tersebut menimbulakan biaya bagi kreditor.
3. Aktivitas Investasi
Mengacu pada perolehan dan pemeliharaan investasi dengan tujian menjual
produk dan menyediakan jasa dan untuk tujuan menginvestasikan kelebihan
kas biasanya dalam bentuk aktiva operasi (bangunan, peralatan, hak paten,
persediaan, modal manusia (karyawan dan manajer, system informasi) dan
aktiva keuangan dalam bentuk efek (saham ekuitas perusahaan lain, obligasi
dan reksa dana).
4. Aktivitas Operasi
Mencerminkan pelaksanaan rencana bisnis yang terdapat dalam aktivitas
pendanaan dan aktivitas investasi. Aktivitas operasi melibatkan lima
komponen, yaitu: penelitian dan pengembangan, pembelian, produksi,
pemasaran penjualan. Manajemen harus menentukan baura yang paling efisien
dan efektif untuk keunggulan kompetitif perusahaan. Aktifitas operasi
perusahaan merupakan sumber utama laba perusahaan. Analisis atas angka laba
dan bagian komponennya, mencerminkan kesuksesan perusahaan dalam
menjalankan aktivitas bisnisnya secara efisien dan efektif.
Laporan Keuangan Mencerminkan Aktivitas Bisnis
Pada akhir periode biasanya kuartal atau tahun laporan keuangan disiapkan untuk
melaporkan aktivitas pendanaan dan investasi pada saat tersebut, dan untuk
meringkas aktivitas operasi selama periode sebelumnya.
1. Neraca
Persamaan akuntasi: aktiva= kewajiaban + Ekuitas
Aktiva adalah investasi yang diharapkan untuk menghasilakan laba di masa
depan melalui aktivitas operasi. Kewajiban adalah pendanaan dari kreditor dan
mewakili kewajiban perusahaan atau klaim kreditor atas aktiva. Ekuitas
merupakan total dari pendapatan yang diinvestasikan atau dikontribusikan oleh
pemilik atau akumulasi laba yang tidak dibagikan kepada pemilik sejak
perusahaan didirikan.
2. Laporan Rugi Laba
Laporan rugi laba mengukur kinerja keuangan perusahaan antara tanggal
neraca. Laporan rugi laba menyediakan rincian pendapatan, beban,untung atau
rugi perusahaan suatu periode waktu. Laba merupakan perkiraan atas kenaikan
(atau penurunan) ekuitas sebelum distribusi kepada dan kontribusi dari
pemegang saham.

3. Laporan Ekuitas Pemegang Saham


Menyajikan perubahan-perubahan pada pos-pos ekuitas. Laporan ini
bermanfaat untuk mengidentifikasi alasan perubahan klaim pemegang ekuitas
atas aset perusahaan. Perubahan ekuitas pemegang saham disebabkan karena
penerbitan saham (sebagian besar disebabkan karena opsi saham pegawai),
pembelian kembali saham (treasury stock), dan reinvestasi laba.

4. Laporan Arus Kas


Melaporkan arus kas masuk dan keluar bagi aktivitas operasi, investasi dan
pendanaan perusahaan secara terpisah selama suatu periode tertentu.
Laporan arus kas mengandung dua macam aliran/arus kas yaitu :
a. Cash inflow
Cash inflow adalah arus kas yang terjadi dari kegiatan transaksi yang
melahirkan keuntungan kas (penerimaan kas)
b. Cash out flow
Cash out flow adalah arus kas yang terjadi dari kegiatan transaksi yang
mengakibatkan beban pengeluaran kas.
Hubungan antara Laporan-Laporan Keuangan
Informasi Tambahan
Analisis laporan keuangan yang menyeluruh melibatkan pemerikasaan tambahan
sebagai berikut:
1. Management’s Discussion and Analysis (MD&A)
Manajemen mengungkapkan informasi prospektif terkait dengan pristiwa dan
ketidakpastian yang material, yang menyebabkan informasi keuangan yang
dilaporkan menjadi kurang mengindikasikan aktivitas operasi atau kondisi
keuangan di masa depan.
2. Laporan Manajemen (Management Report)
Laporan manajemen bertujuan untuk menekankan tanggung jawab manajemen
senior atas sistem pengendalian keuangan dan sistem pengendalian internal
perusahaan pembagian peran manajemen direktur, dan auditor dalam
penyiapan laporan keuangan.
3. Laporan Auditor (Auditor Report)
Auditor eksternal adalah akuntan publik bersertifikasi independen yang diminta
oleh perusahaan untuk memberikan opini tentang kesesuaian laporan keuangan
perusahaan dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Analisis laporan
keuangan memerlukan penelaahan atas laporan auditor untuk meyakinkan
bahwa perusahaan mendapatkan opini wajar tanpa pengendalian.
4. Catatan Penjelas (Explanatory Notes)
Catatan ini merupakan median untuk mengkomunikasikan informasi tambahan
tentang pos-pos yang ada maupun tidak ada dalam laporan. Catatan tambahan
ini meliputi informasi tentang :
a. prinsip dan metode akuntansi yang digunakan
b. pengungkapan rinci atas tiap pos laporan keuangan
c. komitmen dan kontinjensi
d. kombinasi bisnis
e. transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa
f. rencana opsi saham
g. kemajuan proses hokum
h. pelanggan signifikan
5. Informasi Tambahan (Supplementary Information)
Informasi tambahan Meliputi :
a. Data segmen bisnis
b. penjualan ekspor
c. efek yang diperdagangkan
d. akun penilaian
e. pinjaman jangka pendek
f. data keuangan kuartalan
6. Laporan Proksi (Proxy Statement)
Proksi merupakan media dimana pemegang saham mengotorisasi pihak lain
untuk mewakilinya pada rapat pemegang saham. Laporan proksi memuat
informasi yang diperlukan pemegang saham untuk memberikan suara dalam
hal bersangkutan. Proxy statement memuat banyak informasi tentang
perusahaan termasuk identitas pemegang saham dengan kepemilikan saham
beredar 5% ke atas, informasi biografi dewan direksi, kesepakatan kompensasi
untuk pejabat dan direktur, rencana kompensasi pegawai dan transaksi-
transaksi tertentu yang terkait dengan para pejabat dan direktur perusahaan.

PENGANTAR ANALISIS LAPORAN


5 Alat penting dalam laporan keuangan :
1. Analisis Laporan Keuangan Komparatif
2. Analisis Laporan keuanagan common-size
3. Analisis Rasio
4. Analisis arus Kas
5. Valuasi
Analisis Laporan Keuangan Komparatif dilakukan dengan menelaah neraca,
laporan laba rugi, atau laporan arus kas yang berurutan dari satu period eke
periode berikutnya.
Terdapat 2 teknik analisis komparatif yakni analisis perubahan tahun ke tahun dan
analisis tren angka indeks. Analisis Perubahan Tahun, membandingkan laporan
keuangan selama periode yang relative pendek dan melakukan analisis pada tiap
pos. Analisis Tren Angka Indeks, analisis yang dilakukan dengan melakukan
pemilihan tahun dasar pembanding yang kemudian diberi angka indeks 100.
Analisis Laporan Keuangan Common-Size biasa disebut dengan analisis vertical
karena melakukan evaluasi dari atas ke bawah . Terdapat dua faktor penting dalam
analisis common-size yakni sumber pendanaan dan komposisi aset.
Analisis Rasio adalah perhitungan rasio yang melibatkan 2 kuantitas dalam
hubungan matematis. Rasio akan bermanfaat bila diinterprestasikan dalam
perbandingan : (1) Rasio tahun sebelumnya, (2) Standar yang ditentukan
sebelumnya, (3) Rasio Pesaing. Terdapat 3 area penting analisis laporan keuangan
yaitu :
1. Analisis Kredit (Risiko)
a. Likuiditas : Untuk mengevaluasi kemampuan pemenuhan kewajiban jangka
pendek.
b. Struktur modal dan Solvabilitas : untuk menilai kemampuan memenuhi
kewajiban jangka panjang.
2. Analisis Profitabilitas
a. Tingkat pengambilan atas investasi (ROI) : untuk menilai kompensasi
keuangan kepada penyedia pendanaan ekuitas dan utang.
b. Kinerja Operasi : untuk mengevaluasi margin laba dari aktivitas operasi.
c. Pemanfaatan aset : Untuk menilai efektifitas dan intensitas aset dalam
menghasilkan penjualan (turnover).
3. Valuasi : Untuk mengestimasi nilai instinsik perusahaan (saham). Adapun
Rasio Laporan Keuangan meliputi :
a. Likuiditas :
1) Rasio Lancar
2) Rasio Cepat
3) Waktu Penagihan
b. Struktur Modal dan Solvabilitas
1) Total Utang terhadao ekuitas
2) Utang jangka panjang terhadap ekuiTAS
3) Kelipatan bunga hasil
c. Tingkat Pengembalian Investasi
1) Tingkat Pengembalian aset
d. Kinerja Operasi
1) Margin laba kotor
2) Margin Laba Operasi
3) Margin Laba bersih
e. Pemanfaatan Aset
1) Perputaran Kas
2) Perputaran Piutang Usaha
3) Perputaran Persediaan
4) Perputaran Modal Kerja
5) Perputaran Aset Tetap
6) Perputaran Total ASet
f. Ukuran Pasar
1) Rasio Harga terhadap Laba
2) HAsil Laba
3) Hasil Deviden
4) Tingkat Pembayaran Dividen
Analisis arus kas (cashflow analysis) terutama digunakan sebagai alat untuk
mengevaluasi sumber dan penggunaan dana. Analisis arus kas menyediakan
pandangan tentang bagaimana perusahaan memperoleh pendanaan dan
menggunakan sumber dayanya. Analisis ini juga digunakan dalam peramalan arus
kas dan bagian dari analisis likuiditas.
Dasar valuasi adalah teori nilai sekarang (present value theory). Teori ini
menyatakan bahwa “nilai utang atau efek ekuitas (atau untuk masalah ini, segala
aset) sama dengan jumlah seluruh hasil yang diharapkan dari efek di masa depan
yang di diskontokan ke saat ini dengan menggunakan tingkat diskonto yang
tepat”. Teori ini sekarang menggunakan konsep nilai waktu dari uang (time value
of money)-yang secara sederhana menyatakan bahwa sebuah entitas lebih
menyukai konsumsi saat ini dari pada konsumsi di masa depan.Sehingga, untuk
menilai sebuah efek, investor memerlukan dua buah informasi : (1) hasil masa
depan yang diharapkan di masa depan sepanjang umur efek, dan (2) tingkat
diskonto.
Secara sederhana model valuasi diaplikasikan pada efek obligasi, di mana hasil
masa depan obligasi adalah pembayaran pokok dan bunganya, dengan tingkat
diskonto obligasi adalah bunga yang berlaku (atau yield to matury). Sedangkan
hasil masa depan saham adalah deviden dan peningkatan modal, dengan tingkat
diskontonya adalah biaya modal yang telah disesuaikan untuk risisko (atau disebut
tingkat pengembalian yang diharapkan – expected rate of return).
1. Valuasi Utang
Nilai efek sama dengan nilai sekarang hasil di masa depan yang didiskontokan
pada tingkat yang tepat. Hasil masa depan dari obligasi adalah pembayaran
pokok dan bunganya. Perhitungan untuk mencari nilai obligasi adalah sebagai
berikut
𝐼
𝑡+1 𝑡+1 𝐼 𝑡+1 𝐼 𝑡+𝑛 𝐼 𝐹
Bt = (𝐼+𝑟) 1 + (𝐼+𝑟)2 + (𝐼+𝑟)3 + ......... + (𝐼+𝑟)𝑛 + (𝐼+𝑟)𝑛

Dimana, It+n adalah pembayan bunga dalam periode t+n,


F adalah pembayaran pokok (biasanya nilai normal uang), dan
R adalah tingkat bunga (tingkat imbal hasil hingga jatuh tempo –
Yield to maturity).
Saat akan menilai obligasi, kita harus tentukan hasil yang diharapkan
berdasarkan faktor – faktor seperti tingkat bunga kini, inflasi yang diharapklan,
dan risiko gagal bayar.
2. Valuasi Ekuitas
Dasar penilaian ekuitas seperti penilaian utang,yaitu nilai sekarang hasil di
masa depan yang didiskontokan pada tingkat yang tepat. Dalam valuasi
ekuitas, investor tidak memiliki klaim atas hasil yang ditentukan sebelumnya,
melainkan investor mencari dua hasil, yaitu pembayaran deviden dan
peningkatan modal. Karena peningkatan modal menunjukkan perubahan nilai
ekuitas.
Sedangkan untuk rumus valuasi ekuitas menggunakan dividen yang diharapkan
(expected), bukan dividen yang sebenarnya (actual). Penggunaan dividen yang
diharapkan ini karena dividen di masa depan tidak dapat ditentukan. Oleh
karena itu, sebagai alternatif digunakan penilain arus kas bebas bagi ekuitas
didefinisikan sebagai arus kas dari operasi dikurangi pengeluaran modal dan
penyesuaian untuk perubahan utang. Perhitungan nilai diskonto deviden
(devinded discount model) adalah
𝐸(𝐷𝑡+1 ) 𝐸(𝐷𝑡+2 ) 𝐸(𝐷𝑡+3 )
Vt = (1+𝑘)1
+ (1+𝑘)2
+ (1+𝑘)3
+ ..........

Dimana, Dt+n adalah deviden dalam periode t+n, dan k adalah biaya modal.
Pertimbangan praktis dalam Valuasi. Model diskonto deviden sebenarnya
mengalami kendala praktis pada rentang waktu yang tidak terbatas karena
disebabkan pembayaran deviden bersifat operasional dan setiap perusahaan
mempunyai kebijakan pembayaran deviden yang berbeda. Sehingga model
valuasi sering mengganti deviden dengan laba atau arus kas, maka dari itu
diperkenalkan dua model valuasi lain, yaitu
a. Model arus kas bagi ekuitas (free cash flow to equity model) yang
menghitung nilai ekuitas pada waktu t dengan mengganti deviden yang
diharapkan dengan arus kas bebas yang diharapkan oleh ekuitas :
𝐸(𝐹𝐶𝐹𝐸𝑡+1 ) 𝐸(𝐹𝐶𝐹𝐸𝑡+2 ) 𝐸(𝐹𝐶𝐹𝐸𝑡+3 )
Vt = (1+𝑘)1
+ (1+𝑘)2
+ (1+𝑘)3
+ ……….

Dimana, FCFE t + n adalah arus kas bebas bagi ekuitas pada periode t+n, dan k
k adalah biaya modal. Sedangkan arus kas bebas adalah arus kas dari
operasi dikurangi pengeluaran modal dan penyesuaian untuk perubahan
utang.
b. Model laba sisa (residual income model) yang menghitung nilai
perusahaan dengan mengan variabel akuntansi, dengan mendefinisikan nilai
ekuitas pada waktu t sebagai jumlah nilai buku kini dan nilai sekarang
seluruh laba sisa yang diharapkan di masa depan :
𝐸(𝑅𝐼
𝑡+1 ) 𝐸(𝑅𝐼𝑡+1 ) 𝐸(𝑅𝐼𝑡+1 )
Vt = BVt + (1+𝑘)1 + (1+𝑘)1
+ (1+𝑘)1
+ …….

Dimana, BVt adalah nilai buku pada akhir periode tn, RIt+n merupakan laba
dalam periode t + n, dan k adalah beban modal. Laba sisa (residual
income)pada waktu t didefinisasikan sebagai laba bersih komprehensif
dikurangi pembebanan pada nilai buku awal, yaitu RIt = NIt – (k x BVt-1).
Analisis Dalam Pasar Efisien
1. Efisiensi Pasar
Hipotesis pasar efisien (Eficcient Market Hypothesis-EMH) berhubungan
dengan reaksi harga pasar terhadap informasi keuangan dan informasi lainnya.
EMH di bagi dalam tiga bentuk, yaitu
a. Bentuk lemah (weak form). EMH yang menyatakan bahwa harga
mencerminkan sepenuhnya informasi yang terkandung dalam pergerakan
harga historis.
b. Bentuk semikuat (semistrong form). EMH yang menyatakan bahwa harga
mencerminkan sepenuhnya informasi yang tersedia untuk publik.
c. Bentuk kuat (strong form). EMH yang menyatakan bahwa harga
mencerminkan seluruh informasi termasuk informasi dari dalam.
2. Implikasi Efisiensi Pasar pada Analisis
EMH mengasumsikan kehadiran analis yang kompeten dan terinformasi
dengan baik yang menggunakan alat analisis. EMH juga mengasumsikan
bahwa analis terus-menerus mengevaluasi dan bertindak pada jalur informasi
yang masuk ke pasar. Sedangkan pendukung yang ekstrim menyatakan bahwa
jika seluruh informasi secara instan terefleksi dalam harga, usaha untuk
mendapatkan secara konsisten melalui analisis laporan keuangan akan sia-sia.
Sehingga posisi ekstrim ini menimbulkan paradoks. Beberapa faktor yang
dapat menjelaskan paradoks adalah :
a. pertama, EMH dibangun atas perilaku investor secara keseluruhan, bukan
individual. Berfokus pada perilaku keseluruhan menekankan kinerja rata-
rata dan mengabaikan atau menutupi kinerja individu yang didasarkan pada
kemampuan, niat yang kuat dan keahlian, serta kecepatan individu atas
informasi.
b. Kedua, Kecepatan dan efisiensi pasar menjadi bukti kehadiran analis yang
dimotivasi oleh kompenasasi personal. karena sebagian besar percaya
bahwa informasi yang relevan bergerak cepat di dorong oleh besarnya
kepentingan keuangan. Dan terakhir, sebagian percaya bahwa pasar adalah
pengolah informasi yang cepat.

Anda mungkin juga menyukai