DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 2
AISA NURANI DEWI (F1316011)
ANDHIKA WIDYAYUDHA K (F1316012)
ANISA LUTFIA (F1316013)
ANALISIS BISNIS
Pengenalan Analisis Bisnis
Analisis laporan keuangan merupakan bagian dari analisis bisnis. Analisis bisnis
merupakan analisis atas prospek dan resiko perusahaan untuk kepentingan
pengambilan keputusan bisnis. Tujuan analisis bisnis adalah membantu
pengambilan keputusan dengan menstrukturkan tugas analisis atas lingkungan
bisnis perusahaan, strateginya, serta posisi dan kinerja keuangannya.
Jenis – Jenis Analisis Bisnis
Analisis laporan keuangan merupakan bagian penting dan tak terpisahkan dari
analisis bisnis. Sasaran analisis bisnis adalah untuk meningkatkan pengambilan
keputusan bisnis dengan mengevaluasi informasi yang tersedia tentang situasi
keuangan perusahaan, manajemennya, rencana dan strateginya, serta lingkungan
bisnisnya. Analisis bisnis diterapkan dalam banyak bentuk dan merupakan suatu
bagian penting dari keputusan analis efek, penasehat investasi, manajer reksa dana
(fund manager), bankir investasi (investment banker), pemeringkat kredit (credit
raters), bankir korporasi (corporate bankers), dan investor individual. Jenis-Jenis
Utama Analisis Bisnis :
1. Analisis Kredit
Kreditor meminjamkan dana kepada sebuah perusahaan dan menerima janji
pembayaran atas pokok dan bunganya. Kreditor meminjamkan dana dalam
banyak bentuk dan untuk beragam tujuan. Kreditor dagang (operating creditor)
mengirimkan barang atau jasa kepada perusahaan dan mengharapkan
pembayaran dalam waktu yang masuk akal, yang sering kali didasarkan pada
norma industri. Kreditor nondagang (nontrade creditors atau debtholder)
menyediakan pendanaan kepada perusahaan dan menerima janji, biasanya
tertulis, atas pembayaran dengan bunga (eksplisist atau implisist) pada tanggal
tertentu di masa depan. Analisis kredit merupakan evaluasi atas kelayakan
perusahaan untuk mendapatkan kredit. Pengguna yang terlibat didalam analisis
kredit yakni pihak kreditor. Kelayakan kredit (credit worthiness) adalah
kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban kreditnya. Fokus utama
analisis kredit terletak pada risiko, bukan profitabilitas. Analisis kredit berfokus
pada sisi buruk risiko, bukan sisi baik potensi. Hal ini meliputi analisis
likuiditas maupun solvabilitas.
a. Likuiditas (liquidity) merupakan kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan kas dalam jangka pendek untuk memenuhi kewajibannya.
Likuiditas bergantung pada arus kas perusahaan dan komponen aktiva
lancar dan kewajiban lancarnya.
b. Solvabilitas (solvency) merupakan kemungkinan dan kemampuan jangan
panjang perusahaan untuk melunasi kewajiban jangka panjang.
Alat analisis kredit dan kriterianya untuk penilaian beragam ketentuan (tanggal
jatuh tempo), jenis, dan tujuan kontrak utangnya. Dalam kredit jangka pendek,
kreditor berkepentingan atas kondisi keuangan kini, arus kas, dan likuiditas
aktiva lancar. Dalam kredit jangka panjang, meliputi penilaian obligasi,
kreditor memerlukan analisis yang lebih rinci dan berorientasi ke depan.
Analisis kredit jangka panjang meliputi proyeksi arus kas dan evaluasi
profitabilitas yang berlanjut (disebut pula sustainable earning power).
2. Analisis Ekuitas
Investor ekuitas (equity investor) menyediakan dana kepada perusahaan
sebagai balasan atas risiko dan imbalan kepemilikan. Investor ekuitas
merupakan penyedia terbesar pendanaan perusahaan. Pendanaan ekuitas,
disebut juga ekuitas atau modal saham, menawarkan pengamanan atau
penjagaan untuk semua bentuk pendanaan yang lebih utama darinya. Hal ini
berarti investor ekuitas berhak atas berdistribusi aktiva perusahaan hanya
setelah klaim dari pengklaim yang lebih utama telah dipenuhi, termasuk bunga
dan dividen preferen. Sebagai akibatnya, investor ekuitas mendapatkan bunga
residu. Hal ini mengimplikasikan bahwa investor ekuitas menjadi pihak
pertama yang menyerap kerugian jika perusahaan terlikuidasi, meskipun
kerugian mereka ekuitas mendapat keuntungan tanpa batas. Dengan demikian,
berbeda dengan analisis kredit, analisis ekuitas bersifat asimetri, dimana
harus menilai dua sisi risiko dan potensi. Karena investor ekuitas dipengaruhi
oleh seluruh aspek kondisi dan kinerja keuangan perusahaan, kebutuhan
analisis mereka paling banyak dan komprehensif.
Individu yang menerapkan strategi investasi aktif menggunakan terutama
analisis teknis, analisis fundamental, atau kombinasi keduanya.
a. Analisis teknis (technical analysis), atau charting, mencari pola dalam
sejarah harga atau volume sebuah memprediksi pergerakan harga saham di
masa depan.
b. Analisis fundamental (fundamental analysis), yang lebih luas diterima dan
diaplikasikan, merupakan proses menentukan nilai perusahaan dengan
menganalisis dan menginterpretasikan faktor-faktor kunci untuk ekonomi,
industri, dan perusahaan. Tujuan utama analisis fundamental adalah
menentukan nilai intrinsik, yang disebut juga nilai fundamental
(fundamental value). Nilai intrinsik (intrinsic value) adalah nilai sebuah
perusahaan (atau sahamnya) berdasarkan analisis fundamental, tanpa
mengacu pada nilai pasar (atau harga saham).
Kegunaan Lain Dari Analisis Bisnis
Analisis bisnis dan analisis laporan keuangan diperlukan dalam beberapa hal lain
sebagai berikut.
1. Manajer
Untuk menjamin kesejahteraan mereka sendiri dan potensi pendapatan mereka
di masa depan, manajer berkepentingan atas kondisi keuangan, profitabilitas,
dan prospek perusahaan mereka. Baik analisis bisnis maupun analisis laporan
keuangan, memuat perspektif pihak luar terhadap perusahaan, sebagaimana
kreditor dan investor memandangnya. Analisis laporan keuangan memberikan
petunjuk kepada manajer perubahan strategis dalam kegiatan operasional,
investasi dan pendanaan perusahaan. Manajer juga menganalisis dan laporan
keuangan perusahaan pesaing untuk mengevaluasi profitabilitas dan risiko
pesaing. Analisis tersebut memungkinkan adanya perbandingan antar
perusahaan (interfirm comparisons), baik untuk mengevaluasi kekuatan dan
kelemahan relatif terhadap kompetitor, maupun sebagai tolok ukur
(benchmark) kinerja.
2. Merger, akuisisi, dan divestasi
Analisis bisnis dilakukan setiap kali perusahaan merestrukturisasi operasinya,
melalui merger, akuisisi, divestasi, maupun spin-off. Bankir investasi perlu
mengindentifikasi target potensi dan menentukan nilainya. Analis efek perlu
menentukan apakah akan ada tambahan nilai, dan bila ada berapa nilainya,
yang dihasilkan dari merger bagi perusahaan pembeli maupun bagi perusahaan
target. Merger dan akuisisi hampir selalu didasarkan pada estimasi nilai
intrinsik, walaupun harga saham perusahaan pembeli dan perusahaan target
tersedia. Tujuan analisis merger dan akuisisi mirip dengan analisis ekuitas.
3. Manajemen keuangan
Manajer harus mengevaluasi dampak keputusan dan kebijakan dividen
terhadap nilai perusahaan. Analisis bisnis membantu manajer untuk menilai
dampak keputusan keuangan terhadap profitabilitas di masa mendatang
maupun resikonya. Manajer juga harus menentukan nilai intrinsik sebelum
menjalankan program pembelian kembali saham. Suatu pendapat umum bahwa
perusahaan membeli kembali sahamnya karena saham perusahaannya dihargai
pasar terlalu rendah (underpriced). Untuk menentukan hal tersebut, manajer
harus mengestimasi nilai intrinsik perusahaan.
4. Auditor eksternal
Hasil sebuah audit adalah opini atas kewajiban laporan keuangan klien. Saat
terselesaikannya audit, analisis laporan keuangan dapat menjadi alat
pengecekan akhir atas kewajaran laporan keuangan secara keseluruhan.
Auditor juga dapat menggunakan analisis kredit untuk mengevaluasi
kemampuan klien mereka untuk melanjutkan usaha (going concern).
5. Direktur
Sebagai wakil pemegang saham terpilih, direktur bertanggung jawab untuk
melindungi kepentingan pemegang saham dengan mengawasi secara hati-hati
aktivitas perusahaan. Hal ini memerlukan pemahaman dan apresiasi atas
aktivitas pendanaan, investasi, dan operasi. Analisis bisnis maupun analisis
laporan keuangan membantu direktur untuk menunaikan tanggungjawab
pengawasan mereka.
6. Regulator (pembuat peraturan)
Internal Revenue Service (IRS) menerapkan alat analisis laporan keuangan
untuk mengaudit laporan pajak dan memeriksa kewajaran jumlah yang
dilaporkan. Badan pengatur lainnya menggunakan teknik analisis dalam peran
mereka sebagai pengarah dan penentu. Politisi sering menggunakan laporan
keuangan untuk mendukung kebutuhan mereka, atau jika tidak ada, untuk
membuat peraturan yang membuah industri mengandung pajak tambahan,
sementara profitabilitas yang rendah dapat berakibat pada keringanan dan
subsidi pajak.
7. Serikat kerja
Teknik analisis laporan keuangan berguna bagi serikat kerja dalam negosiasi
tawar-menawar kolektif.
8. Pelanggan
Teknik analisis digunakan untuk menentukan profitabilitas pemasok bersamaan
dengan estimasi keuntungan pemasok dari transaksi yang saling
menguntungkan.
Komponen Analisis Bisnis
1. Analisis Lingkungan Bisnis Dan Strategi
Analisis lingkungan bisnis dan strategi terdiri atas bagian analisis industri dan
analisis strategi. Analisis industri biasanya merupakan langkah pertama,
mengingat prospek dan struktur industri sangat menentukan profitabilitas
perusahaan.
Analisis industri (industry analysis) sering kali dikerjakan dengan
menggunakan kerangka yang diajukan oleh Porter (1980, 1985) atau analisis
rantai nilai (value chain analysis). Analisis strategi (strategy analysis)
merupakan evaluasi atas keputusan bisnis perusahaan dan keberhasilan
perusahaan membangun keunggulan kompetitifnya. Analisis lingkungan bisnis
dan strategi memerlukan pengetahuan tentang kekuatan ekonomi dan industry.
Analisis ini juga memerlukan pengetahuan tentang manajemen strategi,
kebijakan bisnis, produksi, manajemen logistic, pemasaran, dan ekonomi
manajerial
2. Analisis Akuntansi
Analisis akuntansi (accounting analysis) merupakan proses evaluasi sejauh
mana akuntansi perusahaan mencerminkan realitas ekonomi. Keterbatasan
akuntansi ini mempengaruhi kegunaan laporan keuangan dan menimbulkan
setidaknya dua masalah dalam analisis.
a. Pertama, ketidakseragaman akuntansi menyebabkan masalah perbandingan
(comparability problem). Masalah ini muncul jika perusahaan yang berbeda
menerapkan akuntansi yang berbeda untuk transaksi atau peristiwa yang
sama. Masalah ini juga muncul jika perusahaan mengubah akuntansinya,
yang berakibat pada timbulnya kesulitan perbanding sementara.
b. Kedua, pilihan dan ketidaktepatan dalam akuntansi dapat mendistrosi
informasi laporan keuangan. Distorsi akuntansi (accounting distortion)
merupakan penyimpangan informasi akuntansi dari ekonomi yang
mendasarinya. Distorsi ini muncul dalam setidaknya tiga bentuk :
a. Estimasi manajemen dapat salah satu tidak lengkap. Kesalahan estimasi
ini merupakan sebab utama distorsi akuntansi.
b. Manajer dapat menggunakan pilihan dalam akuntansi untuk manipulasi
atau mempercantik laporan keuangan (window-dressing). Manajemen
laba ini dapat menyebabkan distorsi akuntansi.
c. Standar akuntansi dapat menyebabkan distorsi akuntansi karena gagal
menangkap realitas ekonomi.
Tiga jenis distorsi akuntansi ini menciptakan risiko akuntansi laporan
keuangan. Risiko akuntansi (accounting risk) merupakan ketidakpastian
dalam analisis laporan keuangan karena distorsi akuntansi. Sasaran utama
analisis akuntansi adalah mengevaluasi dan mengurangi resiko akuntansi
serta meningkatkan muatan ekonomis laporan keuangan. Analisis akuntansi
meliputi evaluasi kualitas laba perusahaan atau secara lebih luas, kualitas
akuntansinya. Analisis akuntansi juga mencakup evaluasi atas daya tahan
laba (earning persistence), yang kadang kala disebut sustainable earning
power.
3. Analisis Keuangan
Analasis keuangan merupakan penggunaan laporan keuanganan untuk
menganalisis posisis dan kinerja keuangan perusahaan dan untuk menilai
kinerja keuangan di masa depan. Analisis keuangan terdiri dari 3 bagian
besar,yaitu:
a. Analisis Profitabilitas
merupakan evaluasi atastingkat pengemvalian investasi perusahaan. Analisis
ini berfokus pada sumber daya perusahaan dan tingkat profitabilitasnya.
Dan melibatkan identifikasi dan pengukuran dampak berbagai pemicu
profitabilitas.
b. Analisis Resiko
merupakan evaluasi kemampuan perusahaan untuk memenuhi komitmennya
dengan variasi laba. Analisis resiko penting untuk analisis ekuitas, baik
untuk mengevaluasi keandalan dabn daya tahan kinerja perusahaan untuk
mengestimasi biaya modal perusahaan.
c. Analisis Sumber dan Pengunaan Dana
merupakan evaluasi bagaimana perusahaan memperoleh dan menggunakan
dananya. Analisis ini memberikan pandangan tentang implikasi pendanaan
perusahaan dimasa depan.
4. Analisis Prospektif
Merupakan peramalan hasil dimasa depan, biasanya laba arus kas atau
keduanya. Output analisis prospektif adalah hasil yang diharapkan dimasa
depan yang digunakan untuk mengestimasi nilai perusahaan.
5. Penilaian
Merupakan proses mengubah ramalan hasil dimasa depan menjadi estimasi
nilai perusahaan.
6. Analisis laporan keuangan dan analisis bisnis.
Menekankan bahwa analisis laporan keuangan meruapakan kumpulan proses
analisis yang merupakan bagian dari anaisis bisnis. Karenanya, analisis laporan
keuangan seharusnya dipandang sebagai bagian penting dan tak terpisihkan
dari analisis bisnis dan seluruh komponen analisisnya.
Dimana, Dt+n adalah deviden dalam periode t+n, dan k adalah biaya modal.
Pertimbangan praktis dalam Valuasi. Model diskonto deviden sebenarnya
mengalami kendala praktis pada rentang waktu yang tidak terbatas karena
disebabkan pembayaran deviden bersifat operasional dan setiap perusahaan
mempunyai kebijakan pembayaran deviden yang berbeda. Sehingga model
valuasi sering mengganti deviden dengan laba atau arus kas, maka dari itu
diperkenalkan dua model valuasi lain, yaitu
a. Model arus kas bagi ekuitas (free cash flow to equity model) yang
menghitung nilai ekuitas pada waktu t dengan mengganti deviden yang
diharapkan dengan arus kas bebas yang diharapkan oleh ekuitas :
𝐸(𝐹𝐶𝐹𝐸𝑡+1 ) 𝐸(𝐹𝐶𝐹𝐸𝑡+2 ) 𝐸(𝐹𝐶𝐹𝐸𝑡+3 )
Vt = (1+𝑘)1
+ (1+𝑘)2
+ (1+𝑘)3
+ ……….
Dimana, FCFE t + n adalah arus kas bebas bagi ekuitas pada periode t+n, dan k
k adalah biaya modal. Sedangkan arus kas bebas adalah arus kas dari
operasi dikurangi pengeluaran modal dan penyesuaian untuk perubahan
utang.
b. Model laba sisa (residual income model) yang menghitung nilai
perusahaan dengan mengan variabel akuntansi, dengan mendefinisikan nilai
ekuitas pada waktu t sebagai jumlah nilai buku kini dan nilai sekarang
seluruh laba sisa yang diharapkan di masa depan :
𝐸(𝑅𝐼
𝑡+1 ) 𝐸(𝑅𝐼𝑡+1 ) 𝐸(𝑅𝐼𝑡+1 )
Vt = BVt + (1+𝑘)1 + (1+𝑘)1
+ (1+𝑘)1
+ …….
Dimana, BVt adalah nilai buku pada akhir periode tn, RIt+n merupakan laba
dalam periode t + n, dan k adalah beban modal. Laba sisa (residual
income)pada waktu t didefinisasikan sebagai laba bersih komprehensif
dikurangi pembebanan pada nilai buku awal, yaitu RIt = NIt – (k x BVt-1).
Analisis Dalam Pasar Efisien
1. Efisiensi Pasar
Hipotesis pasar efisien (Eficcient Market Hypothesis-EMH) berhubungan
dengan reaksi harga pasar terhadap informasi keuangan dan informasi lainnya.
EMH di bagi dalam tiga bentuk, yaitu
a. Bentuk lemah (weak form). EMH yang menyatakan bahwa harga
mencerminkan sepenuhnya informasi yang terkandung dalam pergerakan
harga historis.
b. Bentuk semikuat (semistrong form). EMH yang menyatakan bahwa harga
mencerminkan sepenuhnya informasi yang tersedia untuk publik.
c. Bentuk kuat (strong form). EMH yang menyatakan bahwa harga
mencerminkan seluruh informasi termasuk informasi dari dalam.
2. Implikasi Efisiensi Pasar pada Analisis
EMH mengasumsikan kehadiran analis yang kompeten dan terinformasi
dengan baik yang menggunakan alat analisis. EMH juga mengasumsikan
bahwa analis terus-menerus mengevaluasi dan bertindak pada jalur informasi
yang masuk ke pasar. Sedangkan pendukung yang ekstrim menyatakan bahwa
jika seluruh informasi secara instan terefleksi dalam harga, usaha untuk
mendapatkan secara konsisten melalui analisis laporan keuangan akan sia-sia.
Sehingga posisi ekstrim ini menimbulkan paradoks. Beberapa faktor yang
dapat menjelaskan paradoks adalah :
a. pertama, EMH dibangun atas perilaku investor secara keseluruhan, bukan
individual. Berfokus pada perilaku keseluruhan menekankan kinerja rata-
rata dan mengabaikan atau menutupi kinerja individu yang didasarkan pada
kemampuan, niat yang kuat dan keahlian, serta kecepatan individu atas
informasi.
b. Kedua, Kecepatan dan efisiensi pasar menjadi bukti kehadiran analis yang
dimotivasi oleh kompenasasi personal. karena sebagian besar percaya
bahwa informasi yang relevan bergerak cepat di dorong oleh besarnya
kepentingan keuangan. Dan terakhir, sebagian percaya bahwa pasar adalah
pengolah informasi yang cepat.