Anda di halaman 1dari 12

ANALISIS INFORMASI KEUANGAN

ANALISIS AKTIVITAS PENDANAAN

Oleh :

Kelompok 11

1. Anisah Raihanah M. F1316014


2. Arif Munandar F1316020
3. Arifin F1316021

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2017
ANALISIS AKTIVITAS PENDANAAN

Kewajiban (liabilities) merupakan klaim pihak luar atas asset dan sumber daya
perusahaan kini dan masa depan. Kewajiban dapat berupa pendanaan atau operasi dan biasanya
di dahulukan daripada pemegang ekuitas. Kewajiban pendanaan (financing liabilities)
merupakan seluruh bentuk pendanaan kredit seperti wesel bayar jangka panjang dan obligasi,
pinjaman jangka pendek, dan sewa. Kewajiban operasi (operating liabilities) merupakan
kewajiban yang timbul dari operasi seperti kreditor perdagangan, kredit yang ditangguhkan, dan
kewajiban pensiun. Kewajiban umumnya dilaporkan sebagai lancar dan tidak lancar, biasanya
didasarkan pada kapan kewajiban tersebut jatuh tempo, dalam waktu satu tahun atau tidak.
Ekuitas (equity) merupakan klaim pemilik atas asset bersih perusahaan.

A. KEWAJIBAN
1. Kewajiban Lancar
Kewajiban lancar (atau jangka pendek) merupakan kewajiban yang pelunasannya
memerlukan penggunaan asset lancer atau munculnya kewajiban lancer lainnya. Periode
yang diharapkan untuk menyelesaikan kewajiban adalah periode mana yang lebih
panjang antara satu tahundan satu siklus operasi perusahaan.
Terdapat dua jenis kewajiban lancar. Jenis pertama timbul dari aktivitas operasi,
meliputi utang pajak, pendapatan diterima dimuka (unearned revenue), uang muka, utang
usaha, dan beban operasi akrual pendanaan, meliputi pinjaman jangka pendek bagian
utang jangka panjang yang jatuh tempo dan utang bunga.
2. Kewajiban Tak Lancar
Kewajiban tak lancar (atau jangka panjang) merupakan kewajiban jatuh temponya
tidak dalam waktu satu tahun atau satu siklus operasi, mana yang lebih panjang.
Kewajiban ini meliputi pinjaman, obligasi, utang, dan wesel bayar.
Obligasi merupakan bentuk kewajiban tak lancar yang umum. Nilai nominal
obligasi bersama tingkat kuponnya menentukan bunga yang dibayarkan atas obligasit
ersebut.
Penerbit obligasi menawarkan beragam insentif untuk mempromosikan penjualan
obligesi dan mengurangi tingkat bunga yang diinginkan. Promosi ini meliputi fitur
konversidan saran untuk membeli saham biasa perusahaan penerbit obligasi.
3. AnalisisKewajiban
Kita harus menganalisis penjelasan kewajiban berikut ketentuan,kondisi,dan
batasanya.fituf penting dalan analisi kewajiban :
 Ketentuan utang (seperti tanggal jatuh tempo,tingkat bunga,pola pembayaran,dan
jumlah)
 Pembatasan pemakaiansumberdaya dan pelaksanaan aktivitas bisnis
 Kemampuan dan fleksibilitas untuk memperoleh pendanaan selanjutnya.
 Kewajiban untuk modal kerja perbandingan utang terhadap ekuitas (debit top
equity)dan ukuran keuangan lainnya.
 Fitur konversi kewajiban yang bersifat difusi
 Larangan atas pembayaran-pembayaran atas deviden

B. SEWA
Sewa (lease) merupakan perjanjian kontraktual antara pemilik (leasor)dan penyewa
(lease). Perjanjian tersebutmemberi hak kepada lease untuk menggunakan aset yang di miliki
leasor selama masa sewa. Sebagai balasannya lease membayar sewa yang disebut
pembayaran sewa minimum leasepayment.
Ada dua jenis sewa yaitu:
 Sewa pendanaan yang mana lessor mencatat sewa sebagai penjualan dan transaksi
pendanaan
 Jika di klasifikasikan sebagai sewa guna usaha ini baik aset yangdisewakan maupun
kewajiban sewa diakui dalam neraca,sewa lainnya di catat seabagi sewa operasi\

C. AKUNTANSI PELAPORAN SEWA


Klasifikasi dan Pelaporan Sewa
Klasifikasi lease dan mencatat sewa sebagai capital leasejika pada saat terjadinya
memenuhi salah satu dari keempat kriteria berikut:
 Terdapattransfer kepemilikan aset kepada lease pada akhor masa sewa
 Terdapat opsi untuk membeli aset pada harga murah
 Masa sewa 75% atau lebih dari estimasi umur ekonomi aset
 Nilai sekarang pembayaran sewa minimum lainnya sebesar 90% atau lebih dari nilai
wajar aset dikurangi dengan kredit pajak investasi yang dikurangi oleh lessor.
 Sewa dapat di klasifikasikan sebagai operating lease jika tidak ada satupun kriteria
tersebut terpenuhi.
Akuntansi Sewa-Sebuah Ilustrasi
Bagian membandingkan dampak akuntansi sewa sebagai kapital lease,secara khusus kita
dapat melihat dampaknya pada laporan labarugi maupun neraca lease.
Pengungkapan Sewa
Aturan akuntansi mensyaratkan perusahaan dengan kapital lease untuk melaporkan aset
sewa maupun kewajiban sewa dalam neraca. Terlebih lagi perusahaan harus mengungkapkan
komitmen sewa di masa depan untuk kapital lease dan operator lease di tingkat pembatalan.
Analisis Sewa
Bagian ini melihat dampak operating lease dan kapital lease terhadap laporan keuangan.
Bagian ini memberikan bagian yang spesifik tentang bagaimana menyesuaikan laporan
keuangan untuk operator lease dan di catat sebagai capital lease .
Dampak operating lease :
Dampak operator lease :
 Operating lease menyajikan kewajiban lebih rendah dari seharusnya dengan tidak
menyajikan pendanaan sewa dalam neraca.
 Operating lease menyajikan aset lebih rendah dari seharusnya
 Operatinglease menunda pengakuan bebandi bandingkan dengan cpital lease
 Operating lease menyajikan kewajiban lancar lebih rendah dari seharusnya dengan tidak
menyajikan porsi pembayaran pokok yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun dalam
neraca.
 Operator lease memasukkan bunga dalam beban sewa
Konversi Operating Lease menjadi Kapital Lease
Langkah-langkah konversi operator lease menjadi kapital lease :
 Menilai apakah klasifikasi operating lease dapat diterima
 Untuk mengkonversi operating lease kita memerlukan estimasi nilai sekarang
kewajiban operating lease
 Menghitung nilai aset sewa
 Mengestimasi dampakreklasifikasi sewapada laba yang di laporkan
.
D. MANFAAT PASCAPENSIUN
Terdapat dua manfaat passca pensiun :
 Manfaat pensiun dimana pemberi kerja menjanjikan manfaat moneter kepada pekerja
pasca pensiun.
 Manfaat lain pasca pensiun pekerja dimanapemberi keja memberikan manfaat lain.
Terutama pemeliharan kesehatan dan asuransi jiwa.
1. Manfaat Pensiun
:akuntansi pensiun mensyaratkan pemahaman ekonomi yang mendasari transaksi dan
peristiwa pensiun.
2. Sifat Kewajiab Pensiun
Program pensiun merupakan janji pemberi kerja untuk menyediakan manfaat
pensiun bagi pekerja dan perjanjian tersebut melibatkan tiga pihak pemberi kerja yang
memberikan kontribusi pada program pensiun,pekerja yang menerima manfaat dan dana
pensiun. Dana pensiun terpisah dari pemberi kerja dan diadministrasikan oleh pihak
yang di tunjuk. Program pensiun dapat dibagi dalam dua kategori utama yaitu: program
pensiun manfaat pasti menentukan jumlah pensiun yangdisajikan oleh pemberi kerja
untuk di sediakan bagi pensiunan. Program pensiun iuran pasti menetukan
jumlahkontribusi pemberi kerja pada program pension.
3. Persayaratan Akuntansi Pensiun
Kerangka dasar akuntansi pensiun di jelaskan pertama kali oleh GAAPdalam SFAS
87. Fokus SFAS 87 adalah tercapainya ukuran biaya pensiun yang stabil dan permanen
oleh karena itu beban pensiun yang termasuk dalam laba bersih disebut biaya pensiun
periode bersih. Status yang diakui dalam neraca akuntansi pensiun terrkini (SFAS
158) mengakui status pendanaan bagi program pensiun pada neraca. Biaya pensiun yang
diakui pengakuan biaya pensiun dimasukan dalam laba bersih (yaitu biaya periodik
pensiun bersih)adalah versi rata dari biaya pensiun ekonomi akrual untuk periode
tersebut. Artikulasi neraca dan laporan laba rugi oleh karena perubahan atas status
pendanaan (yang diakui dalam neraca)tidakdimasukkan dalam biaya pensiun yang
diakui,sekuritas dalam neraca dan laporan laba rugi tidak akan di artikulasikan.
4. Manfaat Karyawan PascaPensiun Lainnya
Manfaat passcapensiun selain pensiun atau manfaat lain pascapensiun karyawan
merupakan manfaat yang di berikan oleh pemberi kerja kepada pensiun dan anggota
keluarganya.
5. Pelaporan Manfaat Pascapensiun ketentuan pelaporan pasca pensiun (manfaat pensiun
dan OPEB) diatur dalam SFAS 132 yang mengharuskan format pengungkapan yang
sama bagi OPEB dan manfaat pensiun.
6. Analisis Manfaat Pascapensiun
Prosedur langkah untuk analisis manfat pascapensiun:
 Menentukan dan merekonsiliasikan biaya dan kewajiban manfaat ekonomis yang di
laporkan
 Membuat penyesuaian yang diperluakn atas laporan keuangan
 Mengevaluasi asumsi aktuaria dan dampaknya pada laporan keuangan
 Memeriksa paparan resiko pensiun
 Mempertimbangkan implikasi arus kas program manfaat pascapensiun
7. Paparan Resiko Pensiun
Program pensiun dapat mengahadapkan perusahaan pada resiko tertentu. Resiko ini
timbul dalam hal aset program mempunyai profit resiko yang berbeda dengan kewajiban
pensiun khususnya ketika perubahan nilai pasar suatu aset program tidak mempunyai
profit resiko berbeda dengan perubahan pada kewajiban pensiun. Nilai kewajiban pensiun
sensitif terhadap perubahan tingkat diskonto yang kemudian merefleksikan hasil obligasi
perusahaan atau tingkat bunga. Resiko pensiun secara teknik dapat mendefenisikan resiko
sebagai probabilitas. Ketidakmampuan suatu perusahaan membayar kewajiban pensiun
tahun berjalan. Faktor yang menentukan resiko pensiun suatu perusahaan yaitu:
(1)intensitas pensiun,yaitu besaran kewajiban pensiun (aset program) sehubungan dengan
pos aset lainnya dalamperusahaan tersebut(2)sejauh mana profit resiko dari aset program
salah dikaitkan (mismatched)dengan kewajiban pensiunnya. Seorang analisa harus
menilai masing-masing faktor diatas dalam rangka paparan resiko pensiun perusahaan.
8. Implikasi Arus Kas atas Manfaat Pascapensiun
Implikasi aruskas pascapensiun langsung dirasakanyaitu bahwa arus kas keluar sama
dengan kontribusi yang disiapkan perusahaan untuk program ini.

E. KONTIGENSI DAN KOMITMEN KONTIJENSI


Kontijensi merupakan keuntungan dan kerugian pontensial yang penyelesaiannya
bergantung pada satu atau lebih peristiwa dimasa depan .kerugian kontijensi disebut
kewajiabn kontijen/bersyaratmerupakan klaim potensial atas sumber daya perusahaan.
Kewajiban kontijen timbul dari perkara hukum,ancaman pengambil alihan,penagihan
piutang,klain atas garansi produk atau kerusakan produk, garansikinerja perhitungan pajak
,resiko yang di asuransikan sendiri dan kerugian propertiakibat bencana.
1. Analisis Kewajiban Kontijen
Kewajiaban kontijen yang dilaporkan seperti garansi jasa dan jamianan merupakan
estimasi keakuaratan analisis kita atas kewajiban tergantung pada keakuratan estimasi
tersebut ,yang sering kali didasarkan pada pengalaman masa lalu perusahaan atau harapan
dimasa depan. Pengungkapan kontijensi umumnya meliputi:
 Deskripsi kewajiaban kontijen dan tingkat resiko
 Jumlah kontijensi pontesial dan bagaimana partisipasi pihak lain di perlakukan dalam
penentuan resiko.
 Pembebanan estimasi kerugian kontijen ,jika ada
2. Komitmen
Komitmen merupakan klaim potensial atas sumberdaya perusahaan berdasarkan
kinerja di masa depan sesuai kontrak komitmen tidak di akui dalam laporan keuangan
karena peristiwa seperti ini di panadang kontak atau penerbit pesanan pembelian bukan
merupakan transaksi yang lengkap. Semua komitmen memerlukan pengungkapan faktor-
faktor penting atas kewajiban komitmen termasuk jumlah,kondisi,dan waktu.

F. PENDANAAN DILUAR NERACA


Pendanaan diluar neraca(of-balence-sheet fianancing) adalah tidak tercatatnya kewajiban
pendanaan tertentu, transaksi yang memenuhi pengertian ini seperti operating lease tidak
dapat dibedaka dengan capital lease. Selain sewa terdapat rancangan pendanaan diluar
neraca lainnya muali dari yang sederhana hingga yang kompleks, rancangan ini merupakan
berbagai dari tatanan yang selalu berubah ,dimana saat ketentuan akuntansi atas transaksi di
luar pendanaan neraca di terapkan untuk mencerminkan kewajiban diciptakantransaksi baru
yang inovatif untuk menggantinya.
Contoh Pendanaan Diluar Neraca
Contoh rancangan ini adalah purchase agreement dan trought-put agreement dimana
perusahaansepakat untk membeli barang sejumlah tertentu melalui fasilitas pemrosesan ,atau
take-or-prayagreement dimana perusahaan memberikan jaminan unntuk membayar sejumlah
tertentu barang ,di perlukan atau tidak.
1. Entitas bertujan Khusus
Entitas bertujuan khusus atau EBK (special purpose entitas _spe),yang sekarang
menjadi tidak terkenal setelah bangkrutnya enron telah menjadi mekanisme pandanaan
yang sah setelah lebi dario dua dekade dan menjadi dua bagian yang tak terpisahkan darib
keuanganperusahaan saat ini.konsp SPE adalah:
 SPE di bentuk oleh perusahaan sponsor dan di kapitalisasi dengan investasi ekuitas
,beberapa di antarana harus berasal dari pihak ketiga yang independen
 SPE meningkatkan investasi ekuitas ini dengan meminjam dari pasar kredit dan
membeli aset dari atau untukmperusahaan sponsor
 Arus kas dari aset digunakan untuk membayar hutang dan menyediakan
pengembalian bagian investor ekuitas.
Terdapat dua alasan untukkepopoleran SPE:
a. SPE dapat menyediakan alternatif pendanaan berbiaya rendah daripada meminjam
langsung dari pasar kredit.
b. Dalam GAAP sekarang SPE di strukturkan dengan benar,SPE diperlukann sebagai
entitas terpisah ,tidakdikonsolidasikan dengan perusahaan sponsor, dengan demikian
perusahaan dapat menggunakan SPE untuk melakukan transaksi di luar neraca untuk
memindahkan aset,kewajiban atau keduanya dari neraca.
Petunjuk GAAP tentang akuntansi untuk SPE dan aturan konsolidasinya dengan
perusahaan sponsor di sediakan dalam SFAS 140 dan FIN 46 R .
G. EKUITAS PEMEGANG SAHAM
Ekuitas mengacu pada pendanaan oleh pemilik (pemegang saham)perusahaan. Ekuitas di
pandang klaim pemilik atas aset bersih perusahaan.klaim pemegang sekuritas ekuitass
umumnya berada di bawah kreditor ,yang berarti klaim kreditor dipenuhi terlebih dahulu.
Analisis atas ekuitas harus mempertimbangkan pengukuran dan pelaporan standarekuitas
pemegang saham. Analisi tersebut meliputi:
 Mengklasifikasikan dan memisahkan sumber utama pendanaan ekuitas
 Pempelajari hak untuk kelompok-kelompok pemegang sahamdan prioritas mereka dalam
likuidasi
 Mengevaluasi pembatasan hukum untuk distribusi ekuitas
 Menelaah kontrak ,ketentuan hukum,dan pembatasan-pembatasan lainnya atas distribusi
saldo laba.
 Menilai ketentuan dan provisi sekuritas yang dapat di konversi ,opsi saham,dan
kesepakatan lainnya yang berpotensi menerbitkan saham
Penting bagi kita untuk membedakan antara instrumen kewajiaban dan instrumen ekuitas
mengingat perbedaan resio dan pengembalian kedua instrumen tersebut.perbedaan inni
penting terutama jia instrumen keuangan memiliki karakteristik kewajiban dan karakteristik
ekuitas.
1. Modal Saham
Pelaporan Modal Saham
Pelaporan modal saham meliputi penjelasan atas perubahan jumlah lembar modal. Alasan
perubahan modal saham terpisah menurut kenaikan dan penurunan.
Sumber kenaikan modal saham yang beredar:
 Penerbitan saham
 Konversi hutang dan saaham preferen
 Penerbitan deviden saham dan pemecahhan saham
 Penerbiatan saham dalam akuisisi merger
 Penerbitan untuk akuisisi dan waran
 Sumber penuruna saham yang beredar:
 Pembelian dan penghentian saham
 Pembelian kembali saham
 Pemecahan sahamterbalik
Modal disetor merupakan total pendanaan yang diterima dari pemegang saham sebagai
pembayaran modal saham.modal di setor dibagi mejadi dua bagian yaitu untuk modal
saham nominal dan sisanyadilaporkan sebagai kelebihan modal disetor/modal di setor
atas nilai nominal saham diperoleh kembali merupakan saham-saham perusahaan yang
dibeli kembali setelah sebelumnya diterbitkan dan di bayar penuh.
2. Klasifikasi Modal Saham
Modal saham (capital stock) merupakan saham yang diterbitkan kepada pemegang
ekuitas sebagai pembayaraan aset dan jasa.saham preferen merupakan kelompok khusus
saham yang memiliki fitur yang tidak dimikili oleh saham biasa,ciri-ciri umum saham
preferen yaitu:
 Perioritas atas distribusi devidentermasuk hak partisipasi dan deviden komulatif
 Prioritas atas likuidasi terutama penting karena selisih antara nilai nominal dan nilai
lukuidasi saham preferen bisa besar
 Tidak memiliki hak suara-yang dapat berubah karena perubahanhal-hal seperti
deviden yang tidak dibayarkan
 Harga pembeli kembali biasanya untuk melindungi pemegang saham preferen dari
pembelian kembali yang terlalu awal.
Saham biasa(common stock)merupakan keloompok saham yang mencerminkan hak
kepemilikan serta memiliki resiko tinggi dan pemgembalian tinggi atas kinerja
perusahaan.
Analisis Modal Saham
Akun-akun dalam ekuitass pemengang saham umumnya tidak mempengaruhi
penentuan laba,sehingga tidak banyak mempengaruhi analisis laba. Informasi yang lebih
relevan bagi analisis adalahkomposisi pos modal dan pembatasan-pembatsaan yang
berlaku. Komposisi ekuitas pentingkarena dapat mempengaruhi hak sisa atas saha
biasa,serta hak dan resiko atas pengembalian bagi investor ekuitas.
Saldo Laba
Saldo laba(retained earning)merupakan modal yang dihasilkan sebuah
perusahaan.akunsaldo laba mencerminakan akumulasi laba atau rugi yang tidak
dibagikan sejakberdirinya perusahaan.
Deviden Tunai Dan Deviden Saham
Deviden tunai(cash deviden)merupakan distribusi kas kepada pemegang saham.
Deviden ini merupakan deviden umum dan saat diumukan menjadi kewajiban bagi
perusahaan.Jenis deviden yang lainialah deviden non-tunai atau deviden properti,deviden
ini terutang dalam bentuk barang atau bentuk saham perusahaan lain.Deviden saham
(stock deviden)adalah distribusi saham perusahaan itu sendiri kepada pemegang saham
secara proposional, deviden ini menggambarkan kapitalisasi saham secara permanen,
pemegang saham menerima saldo laba ke akun modal.
Pembatasan Saldo Laba
Pembatasan saldolaba dapatdibatasi pada pembayaraan deviden sebagai akibatkontrak
perjanjian,seperti perjanjian pinjaman atau melalui tindakan dewan direksi. Pembatasan
atau persyaratan saldo laba (restriction or convenant of retained earning)merupakan
pembatasan atau ketentuan saldo laba sejumla tertentu. Pembatassan pentingmeliputi
pembatasan distribusi deviden.
Spin-off dan Split-off
Pembagian anak perusahaan pemegang saham dapatmengambil satu dari dua bentuk
berikut:
 Spin-off yaitu distribusi saham anak perusahaan kepada pemegang saham sebagai
deviden aset(investasi dalam anak perusahaan )dikurangi sebagai saldo laba
 Split-off yaitu pertukaran saham anak perusahaan yang dimiliki oleh para pemegang
saham ,aset(investasi anak perusahaan)dikurangi dan saham yang diterima
daripemegang saham di perlakukan sebagian saham yang di tarik kembali.
Penyesuaian Periode Lalu
Penyesuaian periode lalu (prior period adjustment)terutamamerupakan koreksi
kesalahan di periodelaporan keuangan lalu. Perusahaan tidak melaporkan dalam laporan
laba rugi,melainkan melaporkan sebagai penesuaian (setelah pajak)atas saldo awal saldo
laba.
3. Nilai Buku Perlembar Saham
a. Perhitungan Nilai Buku Perlembar Saham
Nilai buku perlembar saham adalah angka perlembar yang bersal dari likuidasi
perusahaan pada jumlah yang dilaporkan dalan neraca. ”Nilai buku”merupakan istilah
konvensional yang mengacu pada nilai aset bersih –yaitu total aset dikurangi klaim
terhadapnya.”Nilai buku saham biasa” (book value of common stock)sama dengan
total aset dikurangi kewajiban dan klaim sekuritas yang di prioritaskan (seperti saham
priferen)pada jumlah yang dilaporkan dalam neraca (tetati dapat pula meliputi klaim
sekuritas yang diprioritaskan yang tidak tercatat.Cara sederhana untuk menghitung
nilai buku ialah menjumlahkan akun-akun ekuitas saham biasa dan menguranginya
dengan klaim yang didahulukan yang tidak tercermindalam neraca(termasuk deviden
terhutang saham preferen,premium likuidasi,atau hak prioritas saham priferen
lainnya.
b. Relevansi Nilai Buku per Lembar Saham
Nilai buku memiliki peranan penting dalam analisis keuangan,aplikasinya
meliputi:
 Nilai buku dengan potensial penyesuian sering sekali digunakan dalam penilaian
kesepakatan merger
 Analisis perusahaan dengan komposisi besar aset likuidasi(ilustrasi keuangan,
investasi, asuransi,dan bank )sangat bergantung pada nilai buku
 Analisis obligasi kualitas utama dan saham preferen sangat memerlukan
penutupan aset(asset coverge)
 Aplikasi tersebut harus mengakui pertimbangan akuntansi dalam perhitungan nilai
buku perlembar saham
 Nilai tercatat aset,khususnya aset jangka panjang seperti property,pabrik,dan
peralatan biasanya disajikan pada harga perolehan yang dapat sangat berbeda
dengan nilai pasar
 Aset tak berwujud yang dihasilkan secara internal dan aset kontijen dengan
kemungkinan terjadi yang tinggi seringkali tidak tercermindalam nilai buku.
Kewajiban pada “Ujung”Ekuitas
Bagian ini menjelaskan dua akunyang memiliki berada di antara kewajiban dan ekuitas-
saham preferen yang dapat ditarik kembali dan kepentingan minoritas.

Anda mungkin juga menyukai