PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk.

MOVING
FORWARD

Annual Report
Laporan Tahunan 2009
DAFTAR ISI
CONTENTS
2 Profil Perusahaan
Corporate Profile

4 Ringkasan Usaha Perusahaan

Overview of our Business

6 Struktur Organisasi Perseroan

Corporate Structure

8 Tonggak Penting Perjalanan Perseroan

Corporate Milestones

11 Informasi Perseroan
Corporate Information

12 Penghargaan dan Sertifikasi

Awards and Certifications

14 Ikhtisar Data Keuangan Penting

Financial Highlights

16 Laporan Dewan Komisaris

Board of Commissioners Report

20 Laporan Dewan Direksi

Board of Directors Report

25 Pembahasan Operasional
Operations Review

30 Informasi Armada Kapal

Fleet Information

33 Struktur Permodalan dan Kinerja Saham

Capital Stock and Share Performance

37 Analisis dan Pembahasan Manajemen

Managements Discussion and Analysis

47 Tata Kelola Perusahaan

Good Corporate Governance

54 Tanggung Jawab Sosial Perseroan

Corporate Social Responsibility

55 Sumber Daya Manusia

Human Resources

56 Dewan Komisaris
Board of Commissioners

58 Dewan Direksi
Board of Directors

62 Surat Pernyataan
Statement Letter

63 Laporan Keuangan Konsolidasi

Consolidated Financial Statements
 ANNUAL
REPORT
2009

VISI 1
Menjadi Perusahaan yang dominan dalam industri pelayaran Indonesia dan ikut berperan
dalam arena pelayaran Internasional.

Membangun hubungan jangka panjang dengan pelanggan dengan memberi pelayanan

berorientasi pelanggan terbaik melalui pengangkutan tepat waktu, end-to-end logistic
solution.

Ikut meningkatkan pembangunan transportasi angkutan laut nasional dalam pengertian

luas, termasuk pengembangan sumber daya manusia dan pembangunan masyarakat.

VISION
To be a dominant player in the Indonesian shipping industry and to play a growing role in the
international shipping arena.

To build on long-term relationship with customers via providing excellent customer-oriented

service through on-time delivery, end-to-end logistics solution.

To enrich the development of national maritime transportation in broad aspects, such as

human resource and community development.
PT ARPENI
PRATAMA
OCEAN
LINE Tbk.
Profil Perusahaan
Corporate Profile
PT Arpeni Pratama Ocean Line Tbk. merupakan salah
satu perusahaan jasa pelayaran angkutan terbesar di
2 Indonesia terutama untuk angkutan batubara domestik.
Perseroan didirikan pada tanggal 4 Oktober 1975 dan
telah berkembang dan memperluas kegiatan usahanya
dengan melakukan diversifikasi transportasi laut.
Dimulai dari jasa angkutan produk perkayuan dengan
menggunakan single log-carrying vessel, hingga jasa
pengangkutan laut lainnya yaitu dry bulk, angkutan
general cargo dan cair untuk komoditi-komoditi seperti
batubara, pulp, dan minyak mentah, serta jasa-jasa
terkait lainnya, yakni keagenan, stevedoring, penyewaan
kapal dan jasa pengelolaan kapal.
Angkutan dry bulk Perseroan dilengkapi kapal-kapal
Capesize, Panamax dan Handysize dengan kapasitas
27.547 DWT sampai dengan 147.481 DWT. Kapal-kapal
ini didukung dengan floating crane dengan kapasitas
10.000 MT/hari sampai dengan 30.000 MT/hari,
tongkang dengan kapasitas 500 DWT sampai dengan
8.000 DWT dan kapal tunda berkapasitas 600 HP sampai
dengan 3.400 HP. Perseroan mengoperasikan kapal milik
yang terdiri dari sepuluh bulk carrier, 27 kapal tunda, 22
tongkang, sepuluh floating crane serta memiliki usia rata-
rata tertimbang (weighted average age) 19,3 tahun (di
luar tugboat dan floating crane). Keseluruhan armada
dry bulk tersebut memungkinkan Perseroan sebagai
penyedia end to end logistic solution services yang
memberikan efisiensi bagi para pelanggannya dalam hal
transportasi angkutan laut secara menyeluruh.
Perseroan mengoperasikan tiga kapal general cargo
dengan total kapasitas lebih dari 23.000 DWT untuk
mengangkut produk-produk curah antara lain pulp,
semen, besi dan beberapa produk pertanian seperti
beras, pupuk serta peralatan berat.
Untuk jasa angkutan cair, Perseroan menyewakan tiga
kapal tanker dengan total kapasitas 46.000 DWT secara
kontrak jangka panjang kepada Pertamina. Perseroan
juga menyewakan satu LPG carrier kepada perusahaan
asing secara kontrak jangka panjang.
PT Arpeni Pratama Ocean Line Tbk. is one of Indonesias
leading shipping companies that primarily carry coal
domestically. The Company was established on October
4, 1975, and has grown and expanded its business
activities to diversify its shipping services. The Company
began its business from providing timber product
transportation services by means of a single log-carrying
vessel, to provide efficient and flexible shipping services
for a range of dry bulk cargoes, general cargoes and
liquid cargoes for commodities, such as coal, pulp and
oil, as well as providing agency services, stevedoring,
chartering-out of vessels and ship management
services.
The wholly owned bulk carriers comprising Capesize,
Panamax and Handysize bulk carriers with capacities
ranging from 27,547 DWT to 147.481 DWT. They are
supported by floating cranes with capacities ranging
from 10,000 MT/day to 30,000 MT/day, barges ranging
from 500 DWT to 8,000 DWT and tug boats from 600
HP to 3,400 HP. The Company operated wholly-owned
vessels comprising ten bulk carriers, 27 tugboats, 22
barges and ten floating cranes The weighted average
age is 19.3 years (excluding tugs and floating cranes).
The comprehensive dry bulk fleet allow the Company
to provide end to end logistic solution, offering potential
efficiencies to its customers in a comprehensive shipping
services.
The Company operates three general cargo vessels with
total capacity over 23,000 DWT to transport dry bulk
commodities, such as pulp, cement, iron, agricultural
products such as rice, fertilizer and also heavy
equipments.
In liquid cargo transportation services, we time charter-
out on a long-term basis tankers with total capacity of
46,000 DWT to Pertamina. We also time charter-out one
LPG carrier to a foreign company on a long-term basis.

Perseroan memulai usaha jasa keagenan pada tahun
1983 dan merupakan salah satu penyedia jasa keagenan
pelayaran angkutan swasta terbesar di Indonesia. Hyundai
Merchant Marine Co. Ltd dan Wallenius Wilhemsen Lines
adalah dua principal utama yang telah memiliki kontrak
kerjasama jangka panjang dengan Perseroan untuk jasa
keagenannya di Indonesia.
Pada tahun 2005, Perseroan mencatatkan sahamnya di
Bursa Efek Jakarta (kini Bursa Efek Indonesia). Dalam
menjalankan kegiatan usahanya, Perseroan ditunjang
antara lain oleh tim manajemen dan karyawan darat/
laut berpengalaman serta 14 kantor cabang domestik
di beberapa kota pelabuhan, seperti Tanjung Priok di
Jakarta, Tanjung Perak di Surabaya, dan Belawan di
Medan serta 1 cabang di Singapura.
Dengan adanya penerapan asas cabotage melalui
UU tentang Pelayaran No.17, 2008 dan program
pembangunan PLTU 10.000 MW telah menciptakan
peluang pasar dalam negeri yang besar bagi
perusahaan-perusahaan pelayaran nasional, termasuk
Perseroan dengan fokus usaha pada pengangkutan
muatan curah kering. Perseroan berhasil memperoleh
kontrak pengangkutan batubara dan jetty management
PLTU Tanjung Jati B, Jepara, Jawa Tengah dengan
masa kontrak 15 tahun senilai Rp 3,08 triliun pada bulan
Januari 2008.
Dengan keunggulan kompetitif Perseroan sebagai
penyedia end to end logistic solution services,
Perseroan berkomitmen untuk terus mengembangkan
dan memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh
pelanggan. Komitmen tersebut ditunjukkan dengan
diperolehnya sertifikasi International Safety Management
(ISM) code dan sertifikasi ISO 9002 (yang disesuaikan
menjadi ISO 9001 pada tahun 2003) dari American
Bureau of Shipping (ABS) untuk mutu produk dan
proses. Dengan pengalaman lebih dari 30 tahun dalam
arena pelayaran Indonesia, Perseroan terus membangun
hubungan jangka panjang dengan pelanggan serta ikut
terlibat dalam meningkatkan pembangunan transportasi
angkutan laut nasional.
ANNUAL
REPORT
2009
The Company commenced agency services in 1983
and became one of the biggest private agency service
providers in Indonesia. Hyundai Merchant Marine Co.
3
Ltd and Wallenius Wilhemsen Lines are two primary
principals which have appointed us to be their general
agents in Indonesia.
In 2005, the Company listed its shares on Jakarta
Stock Exchange (now Indonesian Stock Exchange). The
Company has been supported, among others, by its
long-experienced management team and employees/
seafarers, and 14 domestic branches in various major
ports in Indonesia, such as Tanjung Priok in Jakarta,
Tanjung Perak in Surabaya, and Belawan in Medan, and
also one branch in Singapore.
The implementation of cabotage through the Shipping
Law No. 17/2008 and the Goverment crash program
to construct the 10,000 MW coal fired power plants,
create big market opportunities for Indonesian shipping
companies, include the Company, which focusing on dry
bulk transport services. The Company was awarded the
contract of coal shipping & jetty management services
for Tanjung Jati B Coal Fired Power Plant at the contract
price of 3.08 trillion on January 2008.
With its competitive strength as the provider of end
to end logistic solution services, the Company is
committed to develop and provide excellent services
to its all customers. This commitment is shown by the
Companys efforts to obtain ISM code certification and
ISO 9002 certification (transitioned to ISO 9001 in 2003)
from American Bureau Shipping (ABS) for product and
process quality. With over 30 years of experience in
the maritime industry, the Company keeps developing
its long-standing relationship with several customers
and involvement to enrich the development of national
maritime transportation.
PT ARPENI
PRATAMA
OCEAN
LINE Tbk.

Ringkasan Usaha Perusahaan

Overview of Our Business

Bulk Cargo Transportation GENERAL CARGO TRANSPORTATION

Jasa Angkutan Dry Bulk Jasa Angkutan General Cargo

Salah satu keunggulan utama Perseroan adalah Perseroan memiliki dan mengoperasikan kapal general
menyediakan jasa end-to-end logistic solutions cargo dengan total kapasitas lebih dari 23.000 DWT.
dalam angkutan pelayaran dry bulk. Perseroan Produk-produk yang diangkut antara lain pulp, semen,
merupakan satu-satunya perusahaan pelayaran besi dan beberapa produk pertanian seperti beras,
domestik yang memiliki beragam jenis armada dry pupuk serta peralatan berat.
bulk lengkap yang dapat memenuhi kebutuhan
masing-masing pelanggan. Armada dry bulk yang General Cargo Transportation
lengkap dan komprehensif tersebut terdiri dari jenis The Company operates three general cargo vessels
Capesize, Panamax, Handysize, tongkang, kapal
with total capacity over 23,000 DWT to transport
tunda dan floating crane yang memungkinkan
Perseroan untuk menyediakan jasa transportasi laut minor dry bulk such as pulp, cement, iron, agricultural
dan logistik yang lengkap dan terpadu kepada para products such as rice, fertilizer and also heavy
pelanggannya. Sebagian besar jasa angkutan muatan equipments.
dry bulk dilakukan untuk pengangkutan batubara
ke PLTU Suralaya dan PLTU Tanjung Jati B untuk
pasar domestik, serta untuk tujuan ekspor. Saat ini,
Perseroan memiliki armada kapal dry bulk berbendera
Indonesia terbesar dengan kapasitas lebih dari 860
ribu DWT dan memiliki umur rata-rata tertimbang 19,3
tahun (di luar kapal tunda dan floating crane).

Dry Bulk Cargo Transportation

The Company has its competitive edge by its capability
to provide end-to-end logistic solutions service in
dry bulk cargo transportation. It is the only domestic
shipping Company, owning and operating a diversified
fleet of dry bulk carriers to meet the customers needs.
The complete and comprehensive fleet of dry bulk
vessels comprising Capesize, Panamax, Handysize,
barges, tug boats and floating cranes allow the
Company to provide completed and integrated
maritime transportation and logistic services to all its
customers. Most of our dry bulk cargo transportation
services are provided for the transportation of coals
domestically to Suralaya and Tanjung Jati B coal-fired
power plants and for export market. Currently, the
Company owns the largest Indonesian flagged bulk
carriers of over 860 thousand dwt in total capacity
with weighted average age of 19.3 year (excluding tug
boats and floating cranes).

LIQUID TRANSPORTATION
Jasa Angkutan Muatan Cair
Jasa transportasi muatan cair Perseroan terdiri atas
penyewaan tiga kapal tanker secara kontrak jangka
panjang ke Pertamina untuk mengangkut minyak
mentah, bahan bakar minyak dan satu LPG carrier
kepada I-Ship Pte. Ltd.
Liquid Cargo Transportation
Our liquid cargo transportation services comprise
three long-term chartered-out tankers to Pertamina
for transportation of crude oil, product oil, and
chartered-out one LPG carrier to I-Ship Pte. Ltd.
ANNUAL
REPORT
2009
OTHER SERVICES
Jasa Keagenan dan Jasa lain
Perseroan memulai bisnis jasa keagenan di tahun
1983, dan bertindak sebagai agen bagi kapal-kapal
asing yang melakukan kegiatan usaha di perairan
Indonesia. Jasa keagenan Perseroan meliputi jasa
pengoperasian kapal, penyediaan anak buah kapal,
penyediaan pengurusan perizinan, pelabuhan,
pemasokan kebutuhan-kebutuhan kapal seperti suku
cadang, peralatan-peralatan kapal dan bahan bakar,
serta perbaikan kapal. Hyundai Merchant Marine Co.
Ltd adalah principal utama yang memiliki kontrak jangka
panjang dengan Perseroan kurang lebih 25 tahun.
Sementara itu, principal-principal lain menggunakan
jasa Perseroan berdasarkan ship by ship basis. Selain
jasa keagenan, Perseroan memberi jasa stevedoring
untuk menunjang jasa utama pengangkutan.
Agency and Other Services
The Company commenced its agency services in 1983
and has acted as agent for foreign shipping companies
conducting their business activities within Indonesian
waters. The Company offers a comprehensive range
of services, including general agency services, port
handling services, owners protective agent services,
appointing stevedoring companies, ship husbanding
services, bunker services, floating repair services,
cargo and ship brokering and supplying spare
parts and equipment. For agency services, Hyundai
Merchant Marine of Korea is our primary principal that
has appointed us to be its general agent in Indonesia
for about 25 years. Our other principals typically hire
us on a ship-by-ship basis. Beside agency services,
the Company provides its stevedoring services in
support of its main transportation services.
PT ARPENI
PRATAMA
OCEAN
LINE Tbk.

Struktur Organisasi Perseroan

Corporate Structure

Board of
Commissioners
6
Audit
Committee

President
Director

Corporate
Advisor
Secretary

Business Fleet Finance Accounting & Unaffiliated

Director Director Director Adm Director Director

PT Arpeni Pratama Ocean Line Tbk.

Perseroan telah bertumbuh menjadi perusahaan
pelayaran dominan di Indonesia dengan keunggulan
utama dalam menyediakan jasa end-to-end logistic
solution, khusus untuk angkutan muatan curah.

The Company has grown to be a dominant shipping

company in Indonesia with its competitive edge of
having the capacity to provide an end-to-end logistic
solution services in dry bulk transportation.
PT ARPENI
PRATAMA
OCEAN
LINE Tbk.
Tonggak Penting Perjalanan Perseroan
Corporate Milestones
Perseroan berdiri dengan nama PT Arpeni Pratama Ocean
Line pada tanggal 4 Oktober 1975. Perseroan memulai
8 usaha dalam bidang pengangkutan produk-produk
kehutanan dengan menggunakan kapal general cargo.
Pada tahun 1989, Perseroan mulai menyewakan LPG carrier
ke perusahaan minyak Negara Indonesia, Pertamina, dan
mendapat kontrak sewa jangka panjang pertama dengan
Pertamina pada tahun 1991.
Kemudian, Perseroan melakukan diversifikasi usaha ke
angkutan curah kering. Pada tahun 1996, Perseroan
mendapat kontrak pengangkutan batubara dari PT Tambang
Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk., diikuti dengan kontrak
pengangkutan komoditi batubara lainnya dari perusahaan-
perusahaan tambang besar, antara lain PT Adaro Indonesia,
PT Berau Coal, PT Kideco Jaya Agung, Noble Shipping
Inc. BVI, PT Kaltim Prima Coal, PT Mandiri Inti Perkasa, PT
Tanito Harum dan PT Indominco Mandiri.
Pada bulan Januari 2008, Perseroan memperoleh kontrak
angkutan batubara dan jetty management PLTU Tanjung
Jati B, Jepara, Jawa Tengah dari PT PLN (Persero)
Pembangkitan Tanjung Jati B untuk masa kontrak 15 tahun
senilai Rp 3,08 trilliun melalui proses tender. Persyaratan
tender mengharuskan kepemilikan kapal berbendera
Indonesia.
Perseroan telah bertumbuh menjadi perusahaan pelayaran
dominan di Indonesia dengan keunggulan utama dalam
menyediakan jasa end-to-end logistic solution, khusus
untuk angkutan muatan curah.
Pada semester satu tahun 2008, Royal Tanker Shipping S.A.
yang merupakan perusahaan patungan Perseroan bersama
Hyundai Merchant Marine (HMM) dan dibentuk pada 2007
mulai mengoperasikan dua kapal tanker masing-masing
berbobot 50.100 dwt.
Pada tanggal 6 September 2008, Perseroan menerima
delivery satu kapal bulk carrier jenis Capesize dengan nama
MV Ocean Energy berkapasitas sekitar 150 ribu dwt dengan
panjang 274,3 m. Kapal tersebut adalah jenis bulk carrier
Capesize pertama di dunia yang dikonversi dari Suezmax
tanker. Dengan beroperasinya kapal tersebut, Perseroan
kini merupakan satu-satunya perusahaan nasional yang
memiliki kapal bulk carrier terbesar di Indonesia.
The Company was incorporated as PT Arpeni Pratama
Ocean Line on October 4, 1975. It started the business in
carrying forestry products by the operation of its general
cargo vessels. In 1989, it began chartering-out our LPG
carrier to the Indonesian State Oil Company, Pertamina,
and awarded our first long-term time charter contract with
Pertamina in 1991.
Then, the Company diversified its business to dry bulk cargo
transportation segment. In 1996, the Company was awarded
coal transportation contract by PT Tambang Batubara Bukit
Asam (Persero) Tbk., followed by other coal transportation
contracts from big coal miners, among others, PT Adaro
Indonesia, PT Berau Coal, PT Kideco Jaya Agung, Noble
Shipping inc. BVI, PT Kaltim Prima Coal, PT Mandiri Inti
Perkasa, PT Tanito Harum and PT Indominco Mandiri.
In January 2008, PT PLN (Persero) Pembangkitan Tanjung
Jati B awarded the Company a contract of the Coal
Shipping and Jetty Management Services PLTU Tanjung
Jati B, Jepara, Central Java, for a period of 15 years at the
contract price of Rp 3.08 trillion through bidding process.
The bidding participants were required to have their owned
Indonesian flagged vessel.
The Company has grown to be a dominant shipping
company in Indonesia with its competitive edge of having
the capacity to provide its an end-to-end logistic solution
services in dry bulk transportation.
At the first half of 2008, Royal Tanker Shipping S.A., which
is a Joint Venture Company (JVC) of the Company and
Hyundai Merchant Marine set up in 2007, started operating
two tankers with the capacity of 50,100 dwt each.
On September 6, 2008, the Company received the delivery
of one unit of Capesize bulk carrier called MV Ocean Energy
with the capacity of about 150 thousand dwt and length
of 274.3 m. She was the first Capesize typed bulk carrier
being converted from a Suezmax tanker. By the operation
of this bulk carrier, the Company now becomes the only
national shipping company which owns a capesize bulk
carrier in Indonesia.

Pada tahun 2009, Perseroan menambah satu unit kapal yaitu
satu unit floating crane bernama FC TTL 11 berkapasitas
25.000 MT/hari. Dengan demikian, armada kapal milik
Perseroan terdiri dari sepuluh kapal bulk carrier, tiga kapal
general cargo, tiga tanker, satu LPG carrier, 27 tug boat,
22 barge, sepuluh floating crane dan satu crew boat pada
posisi 31 Desember 2009.
Perkembangan usaha Perseroan dalam memberi jasa
angkutan general cargo, curah kering/batubara, angkutan
cair dan jasa-jasa terkait, seperti keagenan, freight forwarding
dan stevedoring, didukung oleh 14 kantor cabang yang
tersebar di beberapa kota pelabuhan strategis di Indonesia
dan satu kantor cabang di Singapura.
Dalam menjalankan usaha, Perseroan telah mendapatkan
sertifikasi ISM code dan sertifikat ISO 9001 dari ABS untuk
mutu produk dan proses. Perseroan telah menunjukkan
kinerja, sebagaimana penghargaan yang diperoleh
Perseroan sebagai Perusahaan Pelayaran Teladan 2005 dari
Departemen Perhubungan R.I.
Perseroan juga berhasil memasuki Pasar Modal. Pada bulan
Oktober 2003, Perseroan menerbitkan dan melakukan
pencatatan Obligasi Arpeni Pratama Ocean Line I Tahun
2003 Dengan Tingkat Bunga Tetap dengan nilai Rp 171
miliar pada PT Bursa Efek Surabaya. Obligasi tersebut jatuh
tempo pada Oktober 2008. Pada tanggal 27 Oktober 2004,
Perseroan menerbitkan Hutang Surat Berharga Jangka
Menengah (MTN) Syariah Ijarah dengan nilai pokok sebesar
Rp 100 miliar yang telah jatuh tempo pada 27 Oktober
2007.
Kemudian pada Juni 2005, Perseroan melakukan penawaran
umum perdana dan mencatatkan saham Perseroan pada
Bursa Efek Jakarta.
Sehubungan dengan penerbitan obligasi, Perseroan
mendapat peringkat: idA- (Single A Minus; Stable Outlook)
dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). Pada bulan
September 2006, Perseroan mendapat peringkat Nasional
Jangka Panjang A+(idn) (Stable Outlook) dari Fitch Ratings.
Pada tahun 2007, Pefindo menaikkan pemeringkatan
Perseroan menjadi idA (Single A).
ANNUAL
REPORT
2009
In 2009, the Company acquired one floating crane named
FC TTL 11 with the capacity of 25,000 MT/day. Thus, the
composition of its fleet consists of ten bulk carriers, three
9
general cargo vessels, three tankers, one LPG carrier, 27
tug boats, 22 barges, ten floating cranes and one crew boat
at December 31, 2009.
The business growth of the Company in providing general
cargo, dry bulk/coal, liquid transportation services, and
relevant services, such as agency, freight forwarding and
stevedoring, has been supported by 14 branches in strategic
various ports in Indonesia and one branch in Singapore.
In conducting its business activities, the Company has
been awarded the ISM Code and ISO 9001 for product
and process quality from American Bureau of Shipping. The
Company has shown its business performance, as being
awarded the 2005 Model Shipping Company in Indonesia
Award by the Ministry of Transportation of Indonesia.
The Company has successfully entered the capital market.
In October 2003, we issued and listed our first local bond
with fixed coupon (Obligasi Arpeni Pratama Ocean Line I
Tahun 2003 Dengan Tingkat Bunga Tetap) with a total face
value of Rp 171 billion on the Surabaya Stock Exchange.
It already matured in October 2008. Later on October 27,
2004, the Company issued its Medium Term Notes Syariah
Ijarah (MTN) with a face value of Rp 100 billion and already
matured on October 27, 2007.
Then in June 2005, the Company conducted its initial
public offering and listed its shares on the Jakarta Stock
Exchange.
In relation with the issuance of its first bond, the Company
was rated idA- (Single A Minus; Stable Outlook) by PT
Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo), an Indonesian rating
agency. In September 2006, the Company was rated
A+(idn) (Stable Outlook) by Fitch Ratings. In 2007, Pefindo
upgraded the Companys rating to idA (Single A).
PT ARPENI
PRATAMA
OCEAN
LINE Tbk.
Tonggak Penting Perjalanan Perseroan
Corporate Milestones
Pada bulan Mei 2006, Perseroan berhasil menerbitkan
obligasi berdominasi dolar AS senilai US$ 160 juta dengan
10 bunga tetap 8,75% per tahun. Untuk obligasi tersebut,
Perseroan mendapat peringkat BB- (Stable Outlook)
dari Fitch Ratings dan B+ (Stable Outlook) dari Standar
& Poors Rating Service (S&P). Pada tahun 2009, Fitch
Ratings memberi peringkat CC (rating watch negative)
pada bulan November dan S&P memberi peringkat C
(Negative Outlook) pada bulan Desember.
Kemudian, Perseroan menerbitkan obligasi APOL II
Tahun 2008 senilai Rp 600 miliar yang terdiri dari dua
seri yaitu Obligasi seri A dengan jumlah pokok sebesar
Rp 276 miliar dengan bunga tetap sebesar 12% per
tahun dengan jangka waktu lima tahun dan Obligasi seri
B dengan jumlah pokok sebesar Rp 324 miliar dengan
bunga tetap sebesar 12,5% per tahun dengan jangka
waktu tujuh tahun. Pefindo memberikan peringkat id A
(stable outlook) untuk obligasi tersebut.
Selanjutnya pada bulan Juni 2008, MTN Syariah Ijarah II
diterbitkan dengan jumlah nominal sebesar Rp 150 miliar
dengan jangka waktu tiga tahun. Pefindo memberikan
peringkat idAsy (stable outlook) untuk surat hutang ini.
Pada tahun 2009, Pefindo memberikan peringkat untuk
Obligasi APOL II Tahun 2008 dan MTN Syariah Ijarah
berturut-turut pada bulan Juli, November dan Desember
yaitu idA- (stable outlook), idBBB- (creditwatch implikasi
negative) dan idBB (creditwatch implikasi negative).
Perseroan mendapat dua penghargaan di tahun 2008.
Pada bulan Juli 2008, Perseroan memperoleh Bisnis
Indonesia Award sebagai emiten terbaik di Sektor
Infrastruktur, Utilitas dan Transportasi; dan pada bulan
November 2008 memperoleh Indonesian Financial
Reporting Award (IFRA) sebagai emiten terbaik di sektor
industri transportasi.
Pada awal tahun 2009, Bupati Jepara memberikan
penghargaan kepada Perseroan atas prestasinya
dalam Pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(K3) sebagai Perusahaan Coal Shipping and Jetty
Management Services untuk periode tahun 2008.
In May 2006, the Company issued 8.75% guaranteed
secured notes with the size of US$ 160,000,000. With
regard to the notes, the Company was rated BB- from
Fitch Ratings and B+ from Standard & Poors Rating
Service (S&P). Fitch Ratings affirmed the Companys
ratings to CC (rating watch negative) in November 2009
and S&P affirmed C (Negative Outlook) in December
2009.
Then in 2008, the Company issued its second Rupiah
bonds of Rp 600 billion, comprising two series, namely
Serie A of Rp 276 billion with 12% coupon fixed rate
and tenor of five years; and Serie B of Rp 324 billion
with 12.5% coupon fixed rate and tenor of seven years.
Pefindo rated its bond idA (Single A ; Stable Outlook).
In June 2008, MTN Syariah Ijarah II was issued with
nominal amount of Rp 150 billion for a tenor of three-
years. Pefindo rated the notes idAsy (Single A Syariah;
Stable Outlook).
In June 2008, MTN Syariah Ijarah II was issued with
nominal amount of Rp 150 billion for a tenor of three-
years. Pefindo rated the notes idAsy (Single A Syariah;
Stable Outlook).
In 2009, Pefindo rated second Rupiah bonds of Rp
600 billion snd MTN Syariah Ijarah II, respectively in
July, November and December as follows idA- (stable
outlook), idBBB- (creditwatch implikasi negative) and
idBB (creditwatch implikasi negative).
The Company achieved two awards in 2008. In July
2008, the Company received the Bisnis Indonesia
Award as the best Company in infrastructure, utility and
transportation sector; and in November 2008, it received
the Indonesian Financial Reporting Award as the best
Company in transportation industry sector.
In early 2009, the Company achieved an award by
Regent of Jepara, Central Java, for Safety and Healthy
Work Operation in providing Coal Shipping and Jetty
Management Services for the period of 2008.
 ANNUAL
REPORT
2009

Informasi Perseroan
Corporate Information

BOARD OF COMMISSIONERS AUDIT COMMITTEE

Mr. Bernard Kent Sondakh Mr. Fransiscus Samunady

11
President Commissioner Chairman
Mr. Rudolphus Aquaviva Sunardi Ms. Shelly Maryanti
Commissioner Member
Mr. Fransiscus Samunady Mr. Sandy Lugito
Independent Commissioner Member

BOARD OF DIRECTORS CORPORATE SECRETARY

Mr. Oentoro Surya Mr. Ronald Nangoi

President Director
Mr. Pieter Adamy Setyo REGISTERED OFFICE & BUSINESS
Director ADDRESS
Mr. Andy Arifin Mallian
Director PT Arpeni Pratama Ocean Line Tbk
Mr. Ateng Suhendra Wisma BSG, 7th Floor
Director Jalan Abdul Muis No. 40
Ms. Fida Unidjaja Jakarta 10160 Indonesia
Director Phone: +62 21 350 5355, 350 5350
Mr. Ronald Nangoi Fax: +62 21 350 5440
Unaffiliated Director Email: corpsec@apol.co.id
Website: www.apol.co.id
PT ARPENI
PRATAMA
OCEAN
LINE Tbk.

Penghargaan dan Sertifikasi

Awards and Certifications

12

Perseroan telah mengukir beberapa prestasi berupa beragam penghargaan dan sertifikasi sejak awal beroperasi.
Wujud prestasi dan keberhasilan Perseroan merupakan pencapaian dari hasil kerja keras dan komitmen seluruh jajaran
manajemen dan karyawan dalam mengembangkan Perseroan menuju arah yang lebih baik dari masa ke masa.

Pada tahun 1996, Perseroan secara berturut-turut memperoleh Sertifikasi ISM Code untuk sistem manajemen keamanan/
keselamatan kapal dan pencegahan polusi serta ISO 9002 untuk mutu produk dan proses dari ABS. Kemudian, Perseroan
berhasil menyesuaikan Sertifikasi ISO 9002 menjadi Sertifikasi ISO 9001 untuk mutu jasa dan proses pada tahun 2003.

Perseroan menerbitkan dan mencatatkan Obligasi Rupiah pada Bursa Efek Surabaya pada tahun 2003 dan berhasil
memasuki dunia pasar modal Indonesia dengan melakukan IPO pada 22 Juni 2005.

Kemudian, Perseroan mendapat penghargaan sebagai Perusahaan Pelayaran Teladan 2005 dari Departemen
Perhubungan R.I. pada tahun 2005. Pada bulan Juli 2008, Perseroan mendapat penghargaan Bisnis Indonesia Award
2008 sebagai Emiten Terbaik di Sektor Infrastruktur, Utilitas dan Transportasi. Dilanjutkan dengan mendapat penghargaan
Indonesian Financial Reporting Award 2008 sebagai Emiten Terbaik di Sektor Industri Transportasi pada bulan November
2008.

Pada awal tahun 2009, Bupati Jepara memberikan penghargaan kepada Perseroan atas prestasinya dalam Pelaksanaan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) sebagai Perusahaan Coal Shipping and Jetty Management Services untuk
periode tahun 2008.
 ANNUAL
REPORT
2009

13

The Company has obtained several awards and certificates since began of its operation. The Companys successful and
achievements track records remark the accomplishment of hard working and commitment of all board of management
and employees as wellin the development of the Company.

In 1996, the Company achieved the ISM Code for safety management system that includes the adoption of a safety and
environmental protection in 1996, and ISO 9002 Certification for service and process quality. The Company successfully
transitioned its ISO 9002 Certification to ISO 9001 Certification in 2003.

The Company issued and listed Rupiah bonds on the Surabaya Stock Exchange in 2003 and entered the capital market
by conducting Initial Public Offering on June 22, 2005.

The Company was awarded the 2005 Model Shipping Company in Indonesia by the Ministry of Transportation of Indonesia
in 2005. In July 2008, the Company received the Bisnis Indonesia Award as the best Company in infrastructure, utility
and transportation sector. The Company also received the Indonesian Financial Reporting Award as the best Company
in transportation industry sector in November 2008.

In early 2009, the Company achieved an award from Regent of Jepara, Central Java, for its performance in Safety and
Healthy Work Operation in providing its Coal Shipping and Jetty Management Services for the period of 2008.
PT ARPENI
PRATAMA
OCEAN
LINE Tbk.

Ikhtisar Data Keuangan Penting

Financial Highlights

Neraca Konsolidasi 2009 2008

Aktiva
Aktiva Lancar 1,510,020 2,695,443
Aktiva Tidak Lancar 5,261,952 4,598,833
14 Jumlah Aktiva 6,771,972 7,294,276

Kewajiban dan Ekuitas

Kewajiban Lancar 2,446,461 2,112,965
Kewajiban Tidak Lancar 3,513,882 3,543,455
Jumlah Kewajiban 5,960,343 5,656,420
Hak Minoritas atas Aktiva Bersih Anak Perusahaan yang Dikonsolidasikan 38,023 30,187
Jumlah Ekuitas 773,606 1,607,669
Jumlah Kewajiban dan Ekuitas 6,771,972 7,294,276

Laporan Laba Rugi Konsolidasi

Pendapatan Jasa 1,717,602 2,570,052
Beban Jasa 1,421,879 1,726,737
Laba Kotor 295,723 843,315
Beban Usaha 152,496 147,854
Laba Usaha 143,227 695,461
Beban Lain lain - Bersih (770,958) (636,400)
Laba dari Aktivitas Normal Sebelum Pajak (627,731) 59,061
Beban Pajak - Bersih (34,279) (36,196)
Laba dari Aktivitas Normal (662,010) 22,865
Rugi Pos Luar Biasa - -
Laba Sebelum Hak Minoritas atas Laba Bersih Anak Perusahaan yang Dikonsolidasikan (662,010) 22,865
Hak Minoritas atas Laba Bersih Anak Perusahaan yang Dikonsolidasikan (8,595) (12,949)
Penyesuaian Pro Forma yang terjadi dari Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali - -
Rugi Bersih Anak Perusahaan Sebelum Diakuisisi - -
Laba Bersih (670,605) 9,916

Rasio-rasio Penting
Rasio Pertumbuhan (%)
Pendapatan Jasa -33.17% 58.89%
Laba Usaha -79.41% 62.28%
Laba Bersih -6861.10% -95.56%
Jumlah Aktiva -7.16% 47.98%
Jumlah Kewajiban 5.37% 65.53%
Ekuitas -51.88% 7.47%

Rasio Usaha (%)

Laba Usaha Terhadap Pendapatan Jasa 8.34% 27.06%
Laba Usaha Terhadap Aktiva 2.11% 9.53%
Laba Usaha Terhadap Ekuitas 18.51% 43.26%
Laba Bersih Terhadap Pendapatan Jasa -39.04% 0.39%
Laba Bersih Terhadap Aktiva -9.90% 0.14%
Laba Bersih Terhadap Ekuitas -86.69% 0.62%

Rasio Keuangan (%)

Jumlah Aktiva Lancar Terhadap Kewajiban Jangka Pendek 61.72% 127.57%
Jumlah Kewajiban Terhadap Jumlah Aktiva 88.01% 77.55%
Jumlah Kewajiban Terhadap Jumlah Ekuitas 770.46% 351.84%
 ANNUAL
REPORT
2009

2007 2006 2005 Consolidated balance Sheet

Assets
1,569,415 1,258,972 648,489 Current Assets
3,359,923 2,444,016 2,020,790 Non-Current Assets
4,929,338 3,702,988 2,669,279 Total Assets 15
Liabilities and Stockholders Equity
907,914 598,292 533,312 Current Liabilities
2,509,220 1,833,826 1,009,775 Non-Current Liabilities
3,417,134 2,432,118 1,543,087 Total Liabilities
16,349 10,027 5,639 Minority Interest in Net Assets of Consolidated Subsidiaries
1,495,855 1,260,844 1,120,553 Total Stockholders Equity
4,929,338 3,702,989 2,669,279 total Liabilities and Stockholders Equity

Consolidated Statements Of Income

1,617,553 1,354,568 1,167,938 Services Revenues
1,072,895 945,280 781,825 Cost of Services
544,658 409,288 386,113 Gross Profit
116,114 94,923 91,835 Operating Expenses
428,544 314,365 294,278 Income from Operations
(176,848) (96,544) (104,978) Other Charges-Net
251,696 217,821 189,300 Income from Ordinary Activities Before Tax
(23,710) (19,644) (16,720) Income Tax Expense - Net
227,986 198,177 172,580 Income from Ordinary Activities
- - - Extraordinary Loss - Net
227,986 198,177 172,580 Income before Minority Interest in Net Earnings of Consolidated Subsidiaries
(3,428) (4,227) (4,182) Minority Interest in Net Earnings of Consolidated Subsidiaries
- - - Pro Forma Adjustments Arising from Restrusturing Transactions of Common Control Entities
(1,294) - 323 Pre-Acquisition Loss
223,264 193,950 168,720 Net Income

Key Ratios
Growth Ratios (%)
19.41% 15.98% 38.08% Services Revenues
36.32% 6.83% 62.61% Income from Operations
15.11% 14.95% 118.49% Net Income
33.12% 38.73% 77.05% Total Assets
40.50% 57.61% 76.35% Total Liabilities
18.64% 12.52% 77.37% Total Stockholders Equity

Operating Ratios (%)

26.49% 23.21% 25.20% Income from Operations to Services Revenue
8.69% 8.49% 11.02% Income from Operations to Total Assets
28.65% 24.93% 26.26% Income from Operations to Total Stockholders Equity
13.80% 14.32% 14.45% Net Income to Service Revenues
4.53% 5.24% 6.32% Net Income to Total Assets
14.93% 15.38% 15.06% Net Income to Total Stockholders Equity

Financial Ratios (%)

172.86% 210.43% 121.60% Current Ratio
69.32% 65.68% 57.81% Total Liabilities to Total Assets
228.44% 192.90% 137.71% Total Liablilities to Total Stockholders Equity
PT ARPENI
PRATAMA
OCEAN
LINE Tbk.
Laporan Dewan Komisaris
Board of Commissioners Report
16
Laksamana Tni (Purn) Bernard Kent Sondakh
Komisaris Utama
President Commissioner
Dewan Komisaris telah mempelajari laporan keuangan
Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada 31
Desember 2009 yang telah diaudit oleh kantor akuntan publik
Purwantono, Sarwoko & Sandjaja dengan pendapat wajar
dengan pengecualian atas dampak tidak disajikan kewajiban
terhadap kreditor sebagai kewajiban lancar, Dewan Komisaris
berpendapat bahwa secara umum usaha Perseroan selama
tahun 2009 berjalan baik di tengah gejolak krisis ekonomi
global meskipun berada dalam kondisi yang berat.
Laporan Keuangan Perusahaan menunjukkan terjadinya
dampak atas krisis yang dimulai pada akhir tahun 2008. Di
tengah upaya ekspansi Perusahaan dalam mengantisipasi
proyeksi peningkatan permintaan, terjadi kejadian krisis yang
menyebabkan penurunan harga komoditas, peningkatan
biaya modal, turunnya permintaan domestik maupun
internasional. Selain itu manajemen risiko Perusahaan
tidak cukup mampu mengurangi eksposur perusahaan
terhadap kejadian risiko ini akibat membengkaknya kerugian
derivatif, meningkatnya biaya pinjaman, jatuhnya nilai kapal,
dan penurunan rating kredit Perusahaan. Untuk tahun
The Board of Commissioners have an in-depth study on the
Companys financial statements ended December 31, 2009
audited by Registered Public Accountant Purwantono,
Sarwoko & Sandjaja with qualified opinion, except for the
effect of not presenting the debts as current liabilities.
We have a view that, in general, the Companys business
activities ran pretty well but in tough condition amidst the
world economic crises.
The Companys financial statements showed that the effect
of the crisis started at the end of 2008. In its efforts to
expand and anticipate its projected demand growth, the
crisis occurred causing the decrease of commodity prices,
the increase of capital cost, and decline of domestic
and international demand. Else, the Companys risk
management did not have sufficient capacity to reduce
the Companys exposure against risks, as shown by the
increase of its derivative losses, the increase of debts, the fall
of vessel price, and the downgrading of Companys credit
rating. In 2009, the Company suffered losses due to the

2009, Perusahaan mengalami kerugian yang diakibatkan
oleh adanya kerugian derivatif dan beban bunga yang
cukup besar, dan hal tersebut menyebabkan penurunan
likuiditasnya.
Di tengah krisis keuangan global tersebut, Perseroan
telah melakukan implementasi upaya untuk meningkatkan
likuiditas Perusahaan serta melakukan negosiasi untuk
restrukturisasi terkait dengan pembayaran kewajiban derivatif
dan kewajiban hutangnya. Perseroan juga melakukan
penyesuaian strategi perusahaan dengan keadaan terkini
dan proyeksi perkembangan perekonomian, pasokan dan
permintaan jasa perkapalan di domestik serta luar negeri,
serta perkembangan industri perkapalan.
Untuk masa mendatang, Dewan Direksi diharapkan dapat
mempertahankan dan meningkatkan mutu pelayanan,
berusaha untuk membidik peluang baru dan mendapatkan
kontrak-kontrak jangka panjang baru, melakukan efisiensi
yang berkaitan dengan beban jasa dan beban usaha serta
memonitoring pelaksanaan efisiensi tersebut. Antisipasi
terhadap perubahan makroekonomi dan industri perlu
tetap dilakukan karena gejolak yang terjadi dapat sangat
fluktuatif serta senantiasa mengembangkan manajemen
risiko Perseroan.
ANNUAL
REPORT
2009
loss of derivative transactions and large interest expenses,
tightening the Companys financial liquidity.
17
Amidst the global financial crisis, the Company is making
efforts to increase its financial liquidity and have negotiations
with lenders for restructuring of debts and derivative
liabilities. It is also reviewing the Companys strategies
considering todays situation and projected economic
progress, domestic and world shipping supply and demand,
and development of shipping industry.
We wish that, in future, the Board of Directors should
maintain and improve its service quality, strive for tapping
new business opportunities and achieving new long-term
contracts, increase cost efficiency and have tight control on
its implementation. The Company should also be adaptive
to the changing and fluctuation of macro economy and
industry and keep improving its risk management.
PT ARPENI
PRATAMA
OCEAN
LINE Tbk.
Laporan Dewan Komisaris
Board of Commissioners Report
Direksi Perseroan dan jajaran manajemennya telah
18 mengambil kebijakan-kebijakan yang efektif sehingga dalam
situasi krisis Perseroan masih dapat mencatat laba operasi
yang cukup baik. Dewan Komisaris berkeyakinan bahwa di
masa yang akan datang Perseroan akan lebih meningkatkan
kinerjanya untuk memaksimalisasi nilai perusahaan. Dewan
Komisaris mengajak para pemegang saham Perseroan agar
menanggapi secara positif laporan hasil usaha dan laporan
keuangan tahun buku 2009. Tahun 2010 memang masih akan
menjadi tahun yang penuh tantangan bagi industri pelayaran
Indonesia, namun dengan kerjasama yang sinergis antara
Perseroan dan seluruh pihak yang terkait, Perseroan akan
dapat mempertahankan eksistensinya sebagai perusahaan
yang dominan dalam industri pelayaran Indonesia. Tantangan
yang ada justru akan meningkatkan kompetensi dan upaya
kita untuk terus melangkah mewujudkan industri pelayaran
nasional ke arah yang lebih sehat dan tangguh.
The Companys Board of Directors and Management
have made effective policies so that, amidst the crisis, the
Company recorded positive income from operations. The
Board of Commissioners believe that, in the future, the
Company would increase its performance in maximizing
the Companys value. We would like to the Companys
shareholders to have a positive response to the report
on the Companys business and financial performance in
2009. The year of 2010 is still a challenging year for the
Indonesian shipping industry. However, with a synergic
cooperation between the Company and all its stakeholders,
the Company could maintain its dominant position in
the Indonesian shipping industry. All the challenges will
strengthen its competency and our efforts to move forward
to strengthen our national shipping industry.
 ANNUAL
REPORT
2009

Dalam kesempatan ini, Dewan Komisaris menyampaikan
terima kasih dan apresiasi kepada jajaran Direksi, Manajemen
dan seluruh karyawan Perseroan baik yang bekerja di laut
maupun di darat atas kerja keras dan dedikasi tanpa henti
sepanjang tahun 2009.
In this regard, the Board of Commissioners would like to
thank and express our appreciation to the Companys Board
of Directors, Management and all employees and seamen
19
for your hard works and dedication throughout the year of
2009.

BERNARD KENT SONDAKH

Komisaris Utama
President Commissioner

RUDOLPHUS AQUAVIVA SUNARDI

Komisaris
Commissioner

FRANSISCUS SAMUNADY
Komisaris Independen
Independent Commissioner
PT ARPENI
PRATAMA
OCEAN
LINE Tbk.
Laporan Dewan Direksi
Board of Directors Report
20
Pada tahun 2009, PT Arpeni Pratama Ocean Line Tbk
(Arpeni atau Perseroan) menghadapi banyak tantangan
sehubungan dengan menurunnya industri pelayaran akibat
dampak dari krisis ekonomi global. Penurunan kinerja
keuangan Perseroan tercermin pada penurunan pendapatan
operasional 33,2% dari Rp 2.570 miliar pada tahun 2008 ke
Rp 1.718 miliar pada tahun 2009; laba operasi 79,4% dari
Rp 695,46 miliar ke Rp 143,23 miliar; dan laba bersih
6.861,1% dari Rp 9,9 miliar menjadi rugi Rp 670,6 milyar
pada periode yang sama.
Meskipun demikian, Perseroan sebenarnya mencatat
EBITDA dan EBIT yang positif masing-masing sebesar Rp
455 miliar dan Rp 143 miliar pada tahun 2009.
Oentoro Surya
Direktur Utama
President Director
2009 was a difficult year for PT Arpeni Pratama Ocean Line
Tbk (Arpeni or the Company) due to the decline of shipping
industry adversely affected by the global economic crisis.
The decline of the Companys financial performance was
reflected by 33.2% decrease of its service revenues from
Rp 2,570 billion in 2008 to Rp 1,718 billion in 2009; 79.4%
decrease of operating income from Rp 695.46 billion to Rp
143.23 billion; and 6,861.1% decrease of its net income
from Rp 9.9 billion to net loss Rp 670.6 billion.
However, the Company recorded positive EBITDA and EBIT
of Rp 455 billion and Rp 143 billion respectively in 2009.

Meski cenderung menguat pada Paruhan 2 tahun 2009, Baltic
Dry Index (BDI) memang masih lebih rendah daripada BDI
tahun 2007-2008. Oleh sebab itu, Perseroan memusatkan
kegiatan usaha pada angkutan domestik. Namun Perseroan
menghadapi tantangan berupa kecenderungan kongesti
pelabuhan, akuisisi floating crane oleh beberapa perusahaan
tambang dan perbaikan/drydocking beberapa floating
crane.
Profitabilitas keuangan Perseroan pun terkena dampak
kenaikan beban bunga sehubungan dengan kenaikan
pinjaman dan kerugian transaksi derivatif, yang sebagian
besar, terutama yang tidak berkaitan dengan ship financing,
telah dikristalisasi Perseroan.
Neraca keuangan Perseroan menunjukkan ketatnya likuiditas
dengan penurunan Kas dan Bank dari Rp 590,4 miliar pada
akhir tahun 2008 ke Rp 123,1 miliar pada akhir tahun 2009.
Aktiva Perseroan juga menurun dari Rp 7.294,3 miliar ke Rp
6.772 miliar pada periode yang sama sehubungan dengan
penurunan investasi jangka pendek, piutang usaha dan
aktiva derivatif.
Sementara itu, kewajiban Perseroan meningkat dari Rp
5.656,4 miliar ke Rp 5.960,3 miliar pada periode yang sama,
sehubungan dengan kenaikan kewajiban derivatif sebesar
Rp 185,3 miliar dan hutang lain-lain sebesar Rp 413,2 miliar.
Dalam neraca, terjadi penurunan total pinjaman hutang dari
Rp 4.689,4 miliar ke Rp 4.472,6 miliar sehubungan dengan
adanya pembayaran atas pinjaman dan menguatnya nilai
tukar mata uang Rupiah.
Posisi piutang (trade receivables) Perseroan mengalami
perbaikan dari Rp 1.592,5 miliar pada akhir Desember 2008
ke Rp 1.081,1 miliar pada akhir Desember 2009, sementara
hutang (trade payable) Perseroan menurun dari Rp 235,4
miliar ke Rp 173,2 miliar pada periode yang sama.
ANNUAL
REPORT
2009
Though, Baltic Dry Index (BDI) was improved in the second
half of 2009, the shipping rates were still below the 2007-
2008 levels. That is why, the Company focused its business
21
activities on domestic transportation services. Yet, the
Company was in the face of challenging situation such as
port congestion, acquisition by some domestic coal miners
of their own flating cranes and maintenance/drydocking of
some floating cranes.
The Companys financial profitability was adversely affected
by an increase in interest charges due to increase in
borrowings, and losses in derivative transactions which
most of them, especially those unrelated with ship financing,
were already crystallized by the Company.
The Companys Balance Sheets showed tight cash liquidity
by a decrease of its cash and bank from Rp 590.4 billion at
the end of 2008 to Rp 123.1 billion at the end of 2009. The
Companys assets also decreased from Rp 7,294.3 billion
to Rp 6,772 billion in the same period due to the decline of
short-term investment, trade receivables and of derivative
assets.
Meanwhile, the Companys liabilities increased from Rp
5,656.4 billion to Rp 5,960.3 billion in the same period due
to the increase of derivative liabilities of Rp 185.3 billion and
other payables of Rp 413.2 billion. In the Balance Sheets,
there was a decline of Arpenis total debts from Rp 4,689.4
billion to Rp 4,472.6 billion due to the payment of debts and
strengthening of Rupiah currency.
Our trade receivables improved from Rp 1,592.5 billion at
the end of December 2008 to Rp 1,081.1 billion at the end of
December 2009, whilst our trade payables decreased from
Rp 235.4 billion to Rp 173.2 billion in the same period.
PT ARPENI
PRATAMA
OCEAN
LINE Tbk.
Laporan Dewan Direksi
Board of Directors Report
Ditinjau dari sisi pendapatan, angkutan curah kering,
khususnya komoditi batu bara, tetap mendominasi
22 kegiatan usaha Perseroan. Porsi angkutan dry bulk sekitar
81,9% dari total pendapatan pada tahun 2008 dan sekitar
79% pada tahun 2009. Perubahan lingkungan usaha
menunjukkan adanya pergeseran profil pendapatan ditinjau
dari penggunaan kapal milik dan kapal charter, jenis kontrak
dan pasar. Dibandingkan secara Year-on-Year, porsi
penggunaan kapal milik adalah sebesar 80,2% pada tahun
2009 dari porsi 66,6% total pendapatan pada tahun 2008;
porsi Contract of Affreightment adalah 48,2% dari 45,1%;
dan porsi pasar domestik sebesar 66,6% dari 52,2% total
pendapatan.
Dalam lingkungan usaha yang penuh tantangan tersebut,
Perseroan hanya melakukan penambahan satu unit floating
crane untuk menunjang kegiatan usaha angkutan Perseroan.
Dengan demikian, Perseroan mengoperasikan sebanyak 77
unit kapal milik dengan perincian tiga kapal general cargo,
10 kapal bulk carrier, empat kapal tanker, 27 kapal tunda,
22 tongkang, 10 floating crane dan satu kapal crew dengan
total kapasitas 937.041 DWT.
Untuk meningkatkan kinerja usaha, pada akhir tahun 2009
Arpeni telah mengambil langkah-langkah berikut:
1. Melakukan pengelolaan posisi kas, likuiditas dan modal
kerja dengan memprioritaskan pembayaran hutang
(trade payables) dan piutang (trade receivables)
2. Terus melakukan pembayaran bunga
3. Mengelola modal kerja
4. Melakukan standstill berupa penundaan pembayaran
cicilan pokok hutang sejak awal Desember 2009 hingga
Maret 2010 ke para peminjam dengan jaminan dan
hingga Mei 2010 ke para peminjam tanpa jaminan
5. Melakukan unwinding atas sebagian besar transaksi
derivatif terutama yang tidak berkaitan dengan ship
financing guna menjaga stabilisasi neraca keuangan
6. Menunjuk Rothschild sebagai financial advisor, Norton
Rose (Asia) Ltd sebagai international legal advisor dan
Soewito Suhardiman Eddymurthy Kardono sebagai
local legal advisor untuk melakukan tinjauan strategik
mencakup kegiatan operasi, program-program
capital expenditure dan investasi, keterlibatan dalam
pembicaraan-pembicaraan dengan shipyard dan posisi
keuangan Perseroan
On its revenue profile, drybulk continues to dominate
Companys business operations. It had a portion of 81.9%
of total revenues in 2008 and 79% in 2009. The changing
business environment shifted the Companys revenue profile
by vessel ownership, vessel employment and markets
served. By Year-on-Year, the portion of the use of owned
vessels was 80.2% of total revenues in 2009 compared to
66.6% in 2008; that of Contract of Affreightment was 48.2%
compared to 45.1%; and that of domestic market was
66.6% to 52.2%.
Amidst the challenging bussiness environment, the Company
added one unit of floating crane in support of the Companys
shipping operation. Hence, it operated 77 owned-vessels
comprising three general cargo vessels, 10 bulkcarriers, four
tankers, 27 tugboats, 22 barges, 10 floating cranes and one
crew boat with the total capacity of 937,041 DWT.
To improve its business performance, by the end of 2009
Arpeni took the following steps:
1. Managing its cash, liquidity and working capital positions
by putting trade payables and trade receivables at the
highest priority
2. Continuously making interest payments
3. Working capital management
4. Having a standstill in the form of deferral of principal
payments to secured lenders through to March 31, 2010
and to unsecured lenders through to May 2010.
5. Unwinding derivative transactions unrelated to ship
financing arrangements to stabilize its balance sheets.
6. Appointing Rothschild as its financial advisor, Norton
Rose (Asia) LLP as our international legal advisor and
Soewito Suhardiman Eddymurthy Kardono as our local
legal advisor to undertake a comprehensive strategic
review, including existing operations, capital expenditure
and investment program, engagement in discussions
with the shipyards and financial position.
7. Working on a recapitalisation plan for the Company
including review of recapitalisation schemes and funding
alternatives as well as assets disposal options.

7. Meninjau kemungkinan rencana rekapitalisasi termasuk
skema rekapitalisasi dan alternatif-alternatif pendanaan
dan opsi-opsi penjualan aset.
8. Melakukan negosiasi dengan shipyard mengenai
penundaan pembayaran dan opsi-opsi lain yang akan
mengurangi tekanan atas posisi likuiditas Perseroan.
Perseroan akan mengambil action plan sebagai berikut:
1. Mempertahankan likuiditas dan menjamin agar operasi
mendapatkan pendanaan sepenuhnya;
2. Terus berkomunikasi dengan para pemberi pinjaman,
yang selama ini menunjukkan dukungan positif;
3. Tetap membayar bunga, biaya dan komisi sehubungan
dengan fasilitas-fasilitas pinjaman yang jatuh tempo;
4. Menyelesaikan tinjauan strategik dari kegiatan operasi
yang bertujuan untuk mengoptimalkan nilai bagi para
stakeholder Perseroan; dan
5. Mengembangkan dan melaksanakan rencana
rekapitalisasi secara menyeluruh.
Perseroan mengharapkan bahwa, dengan melakukan
tinjauan strategik dan menyeluruh, Perseroan dapat melewati
tahun 2009 dan mampu mengatasi kesulitan keuangan
dan tetap tampil sebagai salah satu perusahaan pelayaran
nasional terkemuka dan mampu memberi kontribusi
bagi pertumbuhan industri pelayaran dan pasar modal di
Indonesia.
Melalui Laporan Tahunan 2009, Direksi Perseroan tidak lupa
menyampaikan terima kasih atas kepercayaan dan dukungan
yang telah diberikan selama ini oleh para stakeholder,
termasuk Dewan Komisaris, para pemegang saham, mitra
bisnis, pelanggan, dan para karyawan baik karyawan darat/
laut Perseroan. Direksi yakin bahwa dengan kerjasama dan
dukungan dari berbagai pihak, Perseroan akan mampu
memberi yang terbaik dan memantapkan langkah di masa-
masa mendatang.
ANNUAL
REPORT
2009
8. Negotiations with shipyards on payment deferrals and
other options that will alleviate the pressure on the
Companys liquidity position. 23
The Company will take the following action plan:
1. Conserving liquidity and ensuring that operations are
fully funded and viable;
2. Working and communicating with all lenders, who so far
had shown considerable support;
3. Continuing to pay interest, fees and commissions
accrued as they fall due;
4. Completing a strategic review of operations that aims to
optimize values to the Companys stakeholders; and
5. Developing and executing a comprehensive
recapitalisation plan.
The Company wishes that, with a comprehensive and
strategic review, it could go through the year of 2009 and
overcome financial difficulties and remain as a prominent
national shipping company in giving its contribution to
the growth of shipping industry and capital market in
Indonesia.
Through the 2009 Annual Report, the Companys Board
of Directors would like to express its gratitude for the
trust and support given by our stakeholders, including
our Board of Commissioners, shareholders, business
partners, customers and onshore and offshore employees
and seamen. We believe that with all the cooperation and
support, the Company is able to give its best and keep
moving forward in the future.
OENTORO SURYA
Direktur Utama
President Director
PEMBAHASAN
OPERASIONAL
OPERATIONS REVIEW

Kegiatan Usaha
Perseroan bergerak dalam bidang transportasi angkutan
laut dengan diversifikasi usaha jasa angkutan curah kering/
dry bulk, angkutan umum, angkutan cair, dan keagenan,
serta jasa penunjang lainnya seperti stevedoring dan ship
management.
Jasa Pengangkutan Laut
Jasa pengangkutan laut Perseroan mencakup kepemilikan,
pengelolaan dan pengoperasian kapal milik maupun kapal
yang disewa untuk pengangkutan muatan dry bulk, muatan
general cargo dan muatan cair. Perseroan memberi jasa
pelayaran ke para pelanggan melalui penyewaan jangka
pendek/panjang (short/long-term charter), voyage charter
dan contract of affreightment.
Armada Perseroan melakukan kegiatan bongkar-muat di
berbagai pelabuhan di dalam negeri (terutama bulk carrier,
kapal tunda, dan tongkang) dan di kawasan Asia Pasifik
(terutama kapal general cargo).
Jasa Angkutan Dry Bulk
Angkutan dry bulk Perseroan memberikan kontribusi sebesar
79,0% bagi pendapatan operasional Perseroan pada tahun
2009. Angkatan dry bulk Perseroan dilengkapi kapal-kapal
Capesize, Panamax dan Handysize dengan kapasitas
27.547 DWT sampai dengan 147.481 DWT. Kapal-kapal ini
didukung dengan floating crane dengan kapasitas 10.000
MT/hari sampai dengan 30.000 MT/hari, tongkang dengan
kapasitas 500 DWT sampai dengan 8.000 DWT dan kapal
tunda berkapasitas 600 HP sampai dengan 3.400 HP.
Saat ini, Perseroan memiliki dan mengoperasikan sepuluh
bulk carrier, 27 kapal tunda, 22 tongkang, sepuluh floating
crane serta memiliki usia rata-rata tertimbang (weighted
average age) 19,3 tahun (di luar tug boat dan floating crane).
Pada tahun 2009, Perseroan menambah satu unit floating
crane bernama FC TTL 11 berkapasitas 25.000 MT/hari.
Pendapatan jasa angkutan dry bulk menurun dari Rp 2.103,6
miliar menjadi Rp 1.356,8 miliar pada periode yang sama,
ANNUAL
REPORT
2009
Business Activities
The Company runs its business in shipping/maritime
transportation sector with diversification of drybulk cargo,
25
general cargo, liquid cargo, agency service, as well as
other supporting services such as stevedoring and ship
management.
Shipping Services
Our shipping services include the owning, managing and
operating of owned vessels and chartered-in vessels, for the
transportation of dry bulk cargo, general cargo and liquid
cargo. We provide our shipping services to customers,
among others, short and long-term charters, voyage
charters, and contract of affreightment.
Our vessels load and discharge on various ports within
Indonesia (particularly bulk carriers, tug boats and barges)
and in the Asia-Pacific region (particularly general cargo
vessels).
Dry Bulk Cargo Transportation
Dry bulk cargo transportation contributed 79.0% of the
Companys service revenues in 2009. The wholly-owned dry
bulk vessels comprising Capesize, Panamax and Handysize
with capacities ranging from 27,547 DWT to 147,481 DWT.
They are supported by floating cranes ranging from 10,000
MT/day to 30,000 MT/day, barges ranging from 500 DWT
to 8,000 DWT and tug boats ranging from 600 HP to 3,400
HP.
The Company owned and operated ten bulk carriers, 27
tugboats, 22 barges and ten floating cranes. Their weighted
average age is 19.3 years (excluding tugs and floating
cranes). Within the year, the Company added one floating
crane named FC TTL 11 with a capacity of 25,000 MT/day.
The dry bulks service revenues decreased from Rp 2,103.6
billion in 2008 to Rp 1,356.8 billion in 2009 and volumes also
decreased from 11.3 million MT in 2008 to 10.7 million MT
PT ARPENI
PRATAMA
OCEAN
LINE Tbk.
Pembahasan Operasional
Operations Review
dan volume angkutan dry bulk juga menurun dari 11,3 juta
26 MT pada tahun 2008 ke 10,7 juta MT pada tahun 2009.
Penurunan pendapatan dan volume angkutan dry bulk
Perseroan terutama disebabkan oleh penurunan Baltic Dry
Index pada awal tahun 2009 yang mencapai level dibawah
1.000, kongesti di pelabuhan domestik sehubungan dengan
penumpukan batubara dan docking beberapa floating
crane.
Pelanggan utama Perseroan antara lain adalah PLN (Persero)
Tanjung Jati B, PT Berau Coal, PT Tambang Batubara Bukit
Asam Tbk., Noble Shipping Inc. BVI, dan PT Mahakam
Sumber Jaya.
Jasa Angkutan General Cargo
Perseroan mengoperasikan tiga kapal general cargo
dengan total kapasitas lebih dari 23.000 DWT untuk
mengangkut produk-produk curah antara lain pulp, semen,
besi dan beberapa produk pertanian seperti beras, pupuk
serta peralatan berat. Angkutan general cargo mengalami
penurunan dari 362,9 ribu RT pada tahun 2008 ke 251,3
ribu RT (Revenue Ton) pada tahun 2009 sehubungan
dengan penurunan permintaan komoditas yang diangkut.
Jasa angkutan general cargo hanya memberi kontribusi
2,2% dari pendapatan operasional Perseroan. Pelanggan
utama Perseroan antara lain adalah PT Tjiwi Kimia, PT
Indah Kiat Pulp and Paper Tbk., dan BULOG.
Jasa Angkutan Muatan Cair
Mengenai jasa transportasi muatan cair, Perseroan
menyewakan tiga kapal tanker secara kontrak jangka
panjang ke Pertamina untuk mengangkut minyak mentah,
bahan bakar minyak dan satu LPG carrier kepada I-Ship Pte
Ltd. Jasa transportasi segmen ini menyumbang 13,1% dari
total pendapatan Perseroan pada tahun 2009.
in 2009. The decreases were mainly caused by the decline
of Baltic Dry Index touching level below 1,000 in early 2009,
domestic port congestions due to the overstock in coal
inventory and maintenance/dry docking of the Companys
floating cranes.
The Companys top customers in this segment are, among
others, PLN (Persero) Tanjung Jati B, PT Berau Coal, PT
Tambang Batubara Bukit Asam Tbk., Noble Shipping Inc.
BVI, dan PT Mahakam Sumber Jaya.
General Cargo Transportation
The Company operates three general cargo vessels with
total capacity over 23,000 DWT to transport minor dry
bulk commodities such as pulp, cement, iron, agricultural
products like rice, fertilizer and heavy equipments. The
Companys general cargo transportation decreased
from 362,9 thousand RT (Revenue Ton) in 2008 to 251,3
RT in 2009 due to the decrease of the demand of those
commodities. It accounted only 2.2% of our total service
revenues. The Companys top customers are, among
others, PT Tjiwi Kimia, PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk.,
dan BULOG.
Liquid Cargo Transportation
On our liquid cargo transportation services, we chartered-
out three tankers for long term to Pertamina in transporting
crude oil and product oil, and chartered-out one LPG
carrier to I-Ship Pte Ltd. The transportation of liquid cargo
accounted 13.1% of Companys total service revenues.

Jasa Penyewaan Kapal
Perseroan menyewakan kapal untuk mendapatkan
keuntungan dari tarif penyewaan yang lebih tinggi daripada
mengoperasikan sendiri, sambil terus memelihara kontrak
pengangkutan dengan para pelanggan. Kapal-kapal general
cargo dan dry bulk biasanya disewakan secara spot ataupun
jangka pendek sementara kapal-kapal tanker dan LPG
carrier disewa secara jangka panjang.
Jasa Keagenan dan Pengelolaan Kapal
Perseroan memulai bisnis jasa keagenan di tahun 1983,
dan bertindak sebagai agen bagi kapal-kapal asing yang
melakukan kegiatan usaha di perairan Indonesia. Jasa
keagenan Perseroan meliputi jasa pengoperasian kapal,
penyediaan anak buah kapal, penyediaan pengurusan
perizinan, pelabuhan, pemasokan kebutuhan-kebutuhan
kapal seperti suku cadang, peralatan-peralatan kapal dan
bahan bakar, serta perbaikan kapal. Hyundai Merchant
Marine Co. Ltd adalah principal utama yang memiliki kontrak
jangka panjang dengan Perseroan selama lebih dari 20
tahun. Sedangkan principal-principal lain menggunakan
jasa Perseroan berdasarkan ship by ship basis. Pada tahun
2009, jasa keagenan Perseroan melayani 297 penunjukan
(call) bagi lebih dari 80 perusahaan pelayaran internasional.
Jasa keagenan menyumbang 5,7% dari total pendapatan
Perseroan pada tahun 2009.
ANNUAL
REPORT
2009
Charter-Out Services
The Company chartered-out its own vessels to take
27
advantage of prevailing higher charter rates, whilst maintaining
its existing contracts with customers. Our general cargo
vessels and dry bulk vessels were mainly chartered-out on
spot or short-term basis, whereas the liquid cargo vessels
were chartered-out on long-term basis.
Agency and Other Services
The Company commenced agency services in 1983 and has
acted as agent for foreign shipping companies conducting
their business activities within Indonesian waters. The
Company offers a comprehensive range of services,
including general agency services, port handling services,
owners protective agent services, appointing stevedoring
companies, ship husbanding services, bunker services,
floating repair services, cargo and ship brokering and
supplying spare parts and equipment. For agency services,
Hyundai Merchant Marine of Korea is our primary principal
with whom we have general agency appointments to handle
all their Indonesian agency needs with more over than 20
years. Our other principals typically hire us on a ship-by-
ship basis. In 2009, the Companys agency services served
297 call for more than 80 international shipping companies,
contributing 5.7% of our total service revenues.
PT ARPENI
PRATAMA
OCEAN
LINE Tbk.
Pembahasan Operasional
Operations Review
Keunggulan Bersaing
28 Perseroan berkeyakinan memiliki keunggulan bersaing
sehubungan dengan peningkatan produksi angkutan laut
di Indonesia maupun internasional serta meningkatnya
kapasitas angkut kapal-kapal berbendera Indonesia,
sebagai berikut:
Perusahaan Pelayaran Angkutan Laut Yang
Dominan di Indonesia
Perseroan memiliki kelebihan dalam hal ketersediaan armada
kapal baik jenis maupun kapasitas serta kemampuan
perusahaan untuk memberikan jasa end-to-end drybulk
logistic solutions . Dengan armada lengkap yang terdiri
dari kapal Capesize, Panamax, Handysize, kapal tunda,
tongkang dan floating crane, Perseroan menjadi penyedia
jasa angkutan batubara terbesar Indonesia, khususnya
angkutan batubara ke pembangkit listrik di Indonesia,
seperti PLTU Suralaya dan PLTU Tanjung Jati B. Selain itu,
Perseroan juga menyediakan empat armada untuk jasa
angkutan cair dan tiga armada untuk angkutan general
cargo. Hampir seluruh armada Perseroan berbendera
Indonesia, dan hal ini memberikan keuntungan bagi
Perseroan dalam mendukung implementasi cabotage dan
meningkatkan pembangunan transportasi angkutan laut
nasional. Dengan tingkat utilisasi keseluruhan armada lebih
dari 90%, Perseroan mampu memberi mutu pelayanan
terbaik dalam memenuhi permintaan pasar.
Hubungan Jangka Panjang Dengan
Pelanggan/ Pemakai Jasa Pelayaran Angkutan,
Pemasok, Pelaut, Principal dan Lembaga Keuan-
gan Domestik dan Internasional
Perseroan memiliki pengalaman selama lebih dari 30 tahun
dalam industri pelayaran laut dan menjalin hubungan jangka
panjang dengan beberapa pelanggan dan pemasok utama
serta para principal, lembaga keuangan domestik dan
Competitive Strengths
The Company keeps improving its competitive strengths
in line with the improvement of domestic and international
seaborne transportation and the increasing capacity of the
Indonesian flagged vessels, as follows:
The Leading Dry Bulk Shipping Company in
Indonesia
The Company has the competitive strength in offering its fleets
in different segments and capacities, and has the capacity
to provide end-to-end drybulk logistic solutions services.
With its comprehensive fleets, consisting of Capesize,
Panamax, and Handysize bulk carriers, tug boats, barges
and floating cranes, the Company has become a dominant
player in coal transportation, particularly to Indonesian coal-
fired power plants, among others, Suralaya coal-fired steam
power plant and Tanjung Jati B coal-fired steam power
plant. Besides, the Company provides four tankers for liquid
transportation segment and three general cargo vessels for
its segment. Almost all of the Companys fleet are Indonesian
flagged, and it is an advantage for the Company to support
cabotage implementation and to enrich the development of
national maritime transportation. Due to its utilization rate
over than 90%, the Company could provide its best quality
services to meet the market demand.
Long-Standing Relationships with Our
Customers/Shippers, Suppliers, Seafarers,
Principals and International and Domestic
Financial Institutions
With over 30 years of experience in the maritime
transportation industry, the Company has maintained long-
standing relationships with several customers, suppliers, and
principals, international and domestic financial institutions.

internasional. Pada dasarnya pelanggan Perseroan bersifat
dinamis dan beragam sehubungan dengan menguatnya
basis pelanggan Perseroan. Beberapa pelanggan utama
Perseroan antara lain Bukit Asam, Berau Coal, PLN Tanjung
Jati B, Tanito Harum untuk segmen angkutan curah kering,
Pertamina untuk segmen angkutan cair dan Indah Kiat Pulp
and Paper, Tanjung Enim Lestari Pulp and Paper untuk
segmen angkutan general cargo.
Operasi Yang Efisien dan Modern
Standar operasi Perseroan yang ketat untuk seluruh armada
kapal dengan penekanan pada keselamatan/keamanan
operasional, standar pemeliharaan yang tinggi, pelatihan
yang berkesinambungan bagi awak dan perwira kapal, serta
kepatuhan terhadap peraturan internasional, merupakan
salah satu keunggulan bagi Perseroan. Pergerakan kapal
Perseroan dimonitor secara ketat dengan teknologi
komunikasi dan informasi yang maju, termasuk sistem
online (automatic identification system, ship security alert
system dan global maritime distress signal system) untuk
tujuan keselamatan dan keamanan. Perseroan dan semua
kapal milik Perseroan terakreditasi ISM Code dan sertifikasi
ISO 9001dari American Bureau of Shipping.
Tim Manajemen Yang Kuat
Sebagian besar manajemen Perseroan telah berpengalaman
dalam industri pelayaran angkutan selama hampir 30
tahun dan memiliki track record yang kuat. Dedikasi dan
komitmen yang ditunjukkan oleh Manajemen diharapkan
tetap memberikan suatu keunggulan bagi perseroan
dalam pencapaian efisiensi biaya, operasional yang efektif,
keselamatan kerja yang optimal, serta kinerja keuangan
yang baik.
ANNUAL
REPORT
2009
The Companys customers are dynamic and diversified due
to the strengthening of the Companys customer base. The
Companys top customers are, among others, Bukit Asam,
29
Berau Coal, PLN Tanjung Jati B, Tanito Harum on drybulk
segment; Pertamina on liquid transportation segment; and
Indah Kiat Pulp and Paper, Tanjung Enim Lestari Pulp and
Paper on general cargo transportation segment.
Modern and Efficient Operation
The Companys firm operation standard procedure for all
of its fleet in line with the safety operation, high standard
of fleet maintainance, comprehensive crews education and
training, and compliance of international rules is one of the
Companys competitive strengths. The movement of our
vessels is monitored closely by advanced communication
and information technologies, including our on-line systems
(namely the automatic identification system, the ship
security alert system and the global maritime distress signal
system) for safety and security purposes. The Company and
all its vessels are accredited by ISM Code and ISO 9001
certification from American Bureau of Shipping.
Experienced Management Team
Most of the Companys management team members
have approximately 30 years of experience in the shipping
industry and have a strong track record. The dedication
and commitment of our Management are expected to give
the Company its competitive strength in achieving cost
efficiency, an effective operation, optimalization of safety
work, and good financial performance.
PT ARPENI
PRATAMA
OCEAN
LINE Tbk.

Informasi Armada Kapal

Fleet Information

Nama Kapal Bendera Jenis Tahun Pembuatan Kapasitas

30 Name of the Vessel Flag Type Year of Built Capacity

1 MV Alas Indonesia General Cargo 1985 7,775 DWT

2 MV Gayatri Indonesia General Cargo 1985 7,793 DWT
3 MV Hanjani Indonesia General Cargo 1985 7,760 DWT
4 MV Saraswati Indonesia Bulk Carrier 1986 27,547 DWT
5 MV Dewi Umayi Indonesia Bulk Carrier 1981 61,190 DWT
6 MV Urmila Indonesia Bulk Carrier 1984 62,635 DWT
7 MV Banowati Indonesia Bulk Carrier 1983 63,638 DWT
8 MV Citrawati Indonesia Bulk Carrier 1990 69,332 DWT
9 MV Indrani Indonesia Bulk Carrier 1986 69,611 DWT
10 MV Suryawati Indonesia Bulk Carrier 1996 69,124 DWT
11 MV Mustikawati Indonesia Bulk Carrier 1981 75,395 DWT
12 MV Ocean Energy Panama Bulk Carrier 1990 147,481 DWT
13 MV Prosperous Indonesia Bulk Carrier 1982 62,654 DWT
14 MT Durgandini Indonesia Oil Tanker 1992 35,831 DWT
15 MT Srikandi Indonesia Product Tanker 1997 3,582 DWT
16 MT Shinta Indonesia Product Tanker 1998 3,580 DWT
17 MT Gas Jaya Panama LPG Carrier 1998 3,003 DWT
18 TB Suralaya Indonesia Kapal Tunda/Tugboat 1997 2,400 HP
19 TB Tarahan Jaya Indonesia Kapal Tunda/Tugboat 1992 1,600 HP
20 TB Kertapati Indonesia Kapal Tunda/Tugboat 2002 2,400 HP
21 TB Benoa Indonesia Kapal Tunda/Tugboat 2005 2,400 HP
22 TB Buana Satu Indonesia Kapal Tunda/Tugboat 2005 2,826 HP
23 TB Tuban Indonesia Kapal Tunda/Tugboat 2005 2,400 HP
24 TB Lotus 669 Indonesia Kapal Tunda/Tugboat 1972 1,900 HP
25 TB Adangbay Indonesia Kapal Tunda/Tugboat 2005 2,400 HP
26 TB Muara Pantai Indonesia Kapal Tunda/Tugboat 2005 2,400 HP
27 TB Cigading Indonesia Kapal Tunda/Tugboat 2005 2,400 HP
28 TB Buana Sukses Indonesia Kapal Tunda/Tugboat 2006 2,826 HP
29 TB Tanjung Jati Indonesia Kapal Tunda/Tugboat 2006 2,400 HP
30 TB Cilegon Indonesia Kapal Tunda/Tugboat 2006 2,400 HP
31 TB Paiton Indonesia Kapal Tunda/Tugboat 2006 2,400 HP
32 TB Tubanan Indah Indonesia Kapal Tunda/Tugboat 1983 3,400 HP
33 TB Mega Two Indonesia Kapal Tunda/Tugboat 2005 2,400 HP
34 TB Mega Three Indonesia Kapal Tunda/Tugboat 2006 2,400 HP
35 TB Bunaken Indonesia Kapal Tunda/Tugboat 2006 2,400 HP
36 TB Amurang Indonesia Kapal Tunda/Tugboat 2006 2,000 HP
37 TB Pacitan Indonesia Kapal Tunda/Tugboat 2007 2,400 HP
38 TB Kabil 1 Indonesia Kapal Tunda/Tugboat 1987 600 HP
39 TB LCM Satu Indonesia Kapal Tunda/Tugboat 2005 1,696 HP
 ANNUAL
REPORT
2009

Nama Kapal Bendera Jenis Tahun Pembuatan Kapasitas

Name of the Vessel Flag Type Year of Built Capacity
31
40 TB Salira Indonesia Kapal Tunda/Tugboat 1987 2,400 HP
41 TB Losari Indonesia Kapal Tunda/Tugboat 2007 2,400 HP
42 TB Mamuju Indonesia Kapal Tunda/Tugboat 2007 1,658 HP
43 TB Buleleng Indonesia Kapal Tunda/Tugboat 2007 2,400 HP
44 TB Katingan Indonesia Kapal Tunda/Tugboat 1973 1,200 HP
45 BG APOL 2702 Indonesia Tongkang/Barge 2001 5,500 DWT
46 BG APOL 3002 Indonesia Tongkang/Barge 2001 8,000 DWT
47 BG APOL 3005 Indonesia Tongkang/Barge 2005 8,000 DWT
48 BG APOL 3006 Indonesia Tongkang/Barge 2005 8,000 DWT
49 BG APOL 3007 Indonesia Tongkang/Barge 2005 8,000 DWT
50 BG APOL 3008 Indonesia Tongkang/Barge 2005 8,000 DWT
51 BG APOL 3009 Indonesia Tongkang/Barge 2005 8,000 DWT
52 BG Buana 3001 Indonesia Tongkang/Barge 2005 8,000 DWT
53 BG Buana 3002 Indonesia Tongkang/Barge 2005 8,000 DWT
54 BG APOL 3010 Indonesia Tongkang/Barge 2006 8,000 DWT
55 BG APOL 3012 Indonesia Tongkang/Barge 2006 8,000 DWT
56 BG APOL 3011 Indonesia Tongkang/Barge 2006 8,000 DWT
57 BG APOL 3015 Indonesia Tongkang/Barge 2006 8,000 DWT
58 BG APOL 3018 Indonesia Tongkang/Barge 2006 8,000 DWT
59 BG APOL 3019 Indonesia Tongkang/Barge 2006 8,000 DWT
60 BG APOL 3016 Indonesia Tongkang/Barge 2006 8,000 DWT
61 BG APOL 3017 Indonesia Tongkang/Barge 2006 8,000 DWT
62 BG Mega 3001 Indonesia Tongkang/Barge 2006 8,000 DWT
63 BG Mega 3002 Indonesia Tongkang/Barge 2006 8,000 DWT
64 BG Kabil 2 Indonesia Tongkang/Barge 1979 500 DWT
65 BG Kabil 3 Indonesia Tongkang/Barge 1981 555 DWT
66 BG Kabil 5 Indonesia Tongkang/Barge 1978 555 DWT
67 FC Lotus Satu Indonesia Floating Crane 1985 10,000 MT/hari/day
68 FC Lotus Dua Indonesia Floating Crane 1985 10,000 MT/hari/day
69 FC Lotus 328 Indonesia Floating Crane 1989 15,000 MT/hari/day
70 FC Lotus 118 Indonesia Floating Crane 1988 15,000 MT/hari/day
71 FC Lotus 668 Indonesia Floating Crane 1997 20,000 MT/hari/day
72 FC Tekko Indonesia Floating Crane 1971 15,000 MT/hari/day
73 FC Puspawati Indonesia Floating Crane 1988 25,000 MT/hari/day
74 FC LCM Jaya Indonesia Floating Crane 2003 20,000 MT/hari/day
75 FC Padma Indah Indonesia Floating Crane 2002 30,000 MT/hari/day
76 FC TTL 11 Indonesia Floating Crane 2009 25,000 MT/hari/day
77 CB Ayu Wulandari Indonesia Crew Boat 1976 1,080 HP
PT ARPENI
PRATAMA
OCEAN
LINE Tbk.

Informasi Armada Kapal

Fleet Information

2005 2006 2007 2008 2009

32 Milik
Owned
Sewa
Chartered
Milik
Owned
Sewa
Chartered
Milik
Owned
Sewa
Chartered
Milik
Owned
Sewa
Chartered
Milik
Owned
Sewa
Chartered

Muatan Curah Kering Dry Bulk

Capesize - - - - - - 1 1 1 1 Capesize

Panamax 5 - 6 - 7 - 8 1 8 - Panamax

Handy max - 2 - - - - - - - - Handy max

Handysize 1 - 1 - 2 - 1 - 1 - Handysize

Subtotal 6 2 7 - 9 - 10 2 10 1 Subtotal

Muatan Cair Liquid Cargo

LPG 1 - 1 - 1 - 1 - 1 - LPG

VLGC - - - - - - - 1 - - VLGC

MR 2 - 2 - 1 - 1 1 1 - Medium range

Small 2 - 2 - 2 - 2 - 2 - Small

Subtotal 5 0 5 0 4 0 4 2 4 - Subtotal

Muatan Umum General Cargo

Box 2 - 2 - 1 - 1 - 1 - Box

Tween decker 3 - 2 - 2 - 2 - 2 - Tween decker

Subtotal 5 0 4 0 3 0 3 0 3 0 Subtotal

Lain-lain Others

Tongkang 11 - 21 - 23 - 23 - 22 - Barge

FC 6 - 7 - 8 - 9 - 10 - Floating Crane

Kapal Tunda 9 4 17 6 26 4 27 1 27 - Tug Boat

Crew Boat 1 - 1 - 1 - 1 - 1 - Crew Boat

Subtotal 27 4 46 6 58 4 60 1 60 0 Subtotal

Jumlah 43 6 62 6 74 4 77 5 77 1 TOTAL
 ANNUAL
REPORT
2009

Struktur Permodalan dan Kinerja Saham

Capital Stock and Share Performance

Perseroan melakukan Penawaran Umum Perdana
Saham pada 22 Juni 2005, dengan mencatatkan saham
sebanyak 1.499.302.000 lembar saham di PT Bursa Efek
Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta) dengan Papan
Pencatatan Utama dan memiliki kode APOL. Saham
terdiri atas saham pendiri sebanyak 999.302.000 lembar
dan saham penawaran umum sebanyak 500 juta lembar.
Per lembar saham bernilai nominal Rp 500 dengan harga
penawaran Rp 625 per saham.
The Company conducted its Initial Public Offering on
June 22, 2005, by listed a total of 1,499,302,000 shares
at the Indonesia Stock Exchange Main Board (formerly
33
Jakarta Stock Exchange), with its APOL stock code. Its
shares consist of 999,302,000 founders shares and 500
million public offerings shares. Each share bore a par
value of Rp 500 with an offer price of Rp 625 per share.

TABEL STRUKTUR PERMODALAN PER 31 DESEMBER 2009/CAPITAL STRUCTURE TABLE AS

OF DECEMBER 31, 2009

Keterangan Jumlah Saham Nilai Nominal (Rp) Persentase Description

Number of Shares Par Value (in Rp) Percentage

Modal Dasar 4.000.000.000 1.000.000.000.000 Authorized Capital

Modal Ditempatkan dan Disetor Issued and Paid-up
Penuh: Capital:
PT Mandira Sanni Pratama 919.750.240 229.937.560.000 30,67 PT Mandira Sanni Pratama
PT Ayrus Prima 630.853.760 157.713.440.000 21,04 PT Ayrus Prima
Masyarakat Public
- Kepemilikan > 5% (holding above 5 %)

DEG-Deutsche Investitions UE 260.000.000 65.000.000.000 8,67 DEG-Deutsche

Investitions UE
Mellon S/A Cundhill Recovery FD 230.617.500 57.654.375.000 7,69 Mellon S/A Cundhill
Recovery FD
Morgan Stanley & Co Intl Plc 294.000.000 73.500.000.000 9,81 Morgan Stanley
& Co Intl Plc
- Kepemilikan < 5% 663.382.500 165.845.625.000 22,12 Public
(holding below 5 %)
Jumlah 2.998.604.000 749.651.000.000 100,00 Total
Saham Dalam Portepel 1.001.396.000 250.349.000.000 Total Shares in Portfolio

TABEL AKTIVITAS PERSEROAN/CORPORATE ACTION TABLE

Aktivitas Perseroan Tanggal Saham Baru Jumlah Saham Corporate Action

Recording Date New Share Total Share

Sebelum Penawaran Umum - - 999.302.000 Before IPO

Perdana Saham Initial Public
Penawaran Umum Perdana 22-06-2005 500.000.000 1.499.302.000 Offering
Saham (@ Rp. 625) (@ Rp. 625)
Pemecahan Saham (1:2) 28-11-2006 1.499.302.000 2.998.604.000 Stock Split (1:2)
PT ARPENI
PRATAMA
OCEAN
LINE Tbk.

Struktur Permodalan dan Kinerja Saham

Capital Stock and Share Performance

Berdasarkan hasil keputusan Rapat Umum Pemegang The Extraordinary General Meetings of Shareholders on

34 Saham Luar Biasa pada tanggal 28 Juli 2006, Perseroan

melaksanakan pemecahan nilai nominal saham
(stock split) dari Rp 500 menjadi Rp 250 per saham.
Pelaksanaan pemecahan nilai nominal saham di pasar
reguler dan pasar negosiasi dimulai pada 24 November
2006, sedangkan di pasar tunai pada 29 November 2006,
dengan tujuan meningkatkan likuiditas perdagangan
saham Perseroan guna menarik seluruh lapisan investor,
terutama investor ritel, selain mendukung penyebaran
kepemilikan saham Perseroan.
July 28, 2006 concluded that the Company would split
its stock at Rp 500 par value to Rp 250. The stock split
started at regular and negotiation markets on November
24, 2006, and at cash market on November 29, 2006.
It was aimed at increasing the liquidity of the Companys
shares trading to attract more investors, particularly
retail investors, whilst spreading the ownership of the
Companys shares.

Pembayaran Dividen Perseroan Dividend Payout

Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham
Tahunan (RUPST) pada 18 Mei 2009, Perseroan tidak
membagikan deviden kepada para pemegang sahamnya
sebagai akibat penurunan laba bersih Perseroan tahun
buku 2008 sebesar 95,6% dibanding tahun buku 2007.
Meskipun masih mencatat laba bersih sebesar Rp
9,92 miliar, RUPST menyetujui penggunaan laba bersih
tersebut sebagai cadangan umum dan menambah saldo
laba bagi pengembangan Perseroan.
As approved by the Annual General Meeting of
Shareholders (AGMS) held on May 18, 2009, the
Company decided not to pay dividends to its
shareholders, due to the declining of the Companys net
income 2008 by 95.6% from last year. Yet, the Company
still recorded profit, the AGMS decided the use of the
Companys net income of 2008 amounted Rp 9.92
billion in which for general reserves; and the rest for the
addition of the Companys retained earnings in support
of the Companys growth.

TABEL PEMBAGIAN DIVIDEN/DIVIDEND PAYOUT TABLE

Tahun Dividen Tunai Dividen Saham Laba Bersih Pay Out

Year Cash Dividend Dividend Share Net Income Ratio

2006 Rp 22.490.000.000 Rp 15 Rp 168.720.245.977 13,33 %

2007 Rp 17.991.624.000 Rp 6 Rp 193.950.435.109 9,28 %
2008 Rp 29.986.040.000 Rp 10 Rp 223.264.300.468 13,43 %
2009 0 0 Rp 9.915.582.088 0%
 ANNUAL
REPORT
2009

TABEL SAHAM APOL/APOL SHARE TABLE

Periode Harga Tertinggi Harga Terendah Volume perdagangan

35
Period Highest Price (Rp) Lowest Price (Rp) Trade Volume

22/06/2005 30/09/2005 710 590 366.257.504

03/10/2005 29/12/2005 840 650 120.915.500
02/01/2006 29/03/2006 1.620 800 261.539.000
03/04/2006 30/06/2006 1.770 1.210 177.898.500
03/07/2006 29/09/2006 1.620 1.270 212.247.000
02/10/2006 28/12/2006 1.590 620* 93.491.500
02/01/2007 30/03/2007 710 500 218.220.500
02/04/2007 29/06/2007 860 600 299.339.000
02/07/2007 28/09/2007 840 550 268.098.000
01/10/2007 28/12/2007 780 650 206.750.000
02/01/2008 31/03/2008 660 450 178.344.000
01/04/2008 30/06/2008 530 465 34.330.500
01/07/2008 30/09/2008 630 400 235.044.500
01/10/2008 31/12/2008 460 145 37.597.500
05/01/2009 31/03/2009 220 142 40.186.500
01/04/2009 30/06/2009 320 179 238.594.000
01/07/2009 30/09/2009 260 215 101.443.500
01/10/2009 30/12/2009 265 151 337.377.000
*Harga saham setelah pelaksanaan Stock Split *Share price after Stock Split

Sejak Perseroan melakukan Penawaran Umum Perdana
pada 22 Juni 2005, harga tertinggi dan terendah sebelum
pelaksanaan stock split pada level Rp 1.770 dalam bulan
November 2006, dan harga terendah pada level Rp 500
dalam bulan Januari 2007. Harga pembukaan pada hari
pertama perdagangan saham di bursa pada tahun 2009
adalah Rp 215 dan harga penutupan pada hari terakhir
perdagangan di bursa pada tahun 2009 adalah Rp 165.
Rata-rata volume perdagangan harian saham Perseroan
selama tahun 2009 adalah 2,95 juta lembar saham.
Since the Companys IPO on June 22, 2005, the
highest and the lowest price of its share before
stock split was Rp 1,770 in November 2006, and
lowest price was Rp 500 in January 2007. The
starting price on the first day of stock trading at IDX
in 2009 was Rp 215 and the closing price on the
last day of trading Rp 165. The average volume of
the Companys trading was 2.95 million shares per
day in 2009.
Analisis dan Pembahasan
Manajemen

Managements Discussion & Analysis


Tinjauan Operasi
Kinerja keuangan Perseroan dan Anak Perusahaan
bergantung pada jumlah kapal yang dimiliki atau kapal
sewa yang dioperasikan, tingkat utilisasi yang dicapai untuk
masing-masing kapal, tarif angkut, dan biaya operasi kapal.
Faktor-faktor lainnya yang dapat mempengaruhi profitabilitas
Perseroan dan Anak Perusahaan adalah kondisi ekonomi
makro, penyusutan, biaya asuransi dan tenaga kerja.
Pada tahun 2009, BDI mengalami penurunan secara
signifikan, sehingga Perseroan memutuskan untuk
menggunakan beberapa kapal Panamax yang disewakan
sebelumnya guna mengangkut batu bara sesuai dengan
kontrak yang telah didapat. Hal tersebut menurunkan
pendapatan Perseroan sebesar 33,2% dibandingkan
dengan tahun sebelumnya.
Tarif Angkut
Pada tahun sebelumnya, BDI sempat mencapai level
tertinggi 11.793 di bulan Mei, tetapi kemudian jatuh pada
titik terendah 663 pada awal Desember 2008. Pada awal
Januari 2009, BDI mencapai 772 dan pada pertengahan
November 2009 mencapai titik tertinggi 4.661. Volatilitas
BDI mempengaruhi pendapatan Perseroan terutama untuk
angkutan eskpor/ocean going atau pendapatan sewa karena
penetapan tarif angkut dan sewa mengacu pada level BDI.
Fluktuasi Harga Pasar dari Kapal dan Penyusutan
Beban penyusutan kapal selalu menjadi salah satu komponen
dari beban operasi Perseroan. Perseroan menghitung beban
penyusutan dari kapal-kapal besar dengan menggunakan
metode garis lurus selama 6 sampai 30 tahun, tergantung
dari jenis kapal. Sebelumnya, harga pasar dari kapal sangat
berfluktuasi, tergantung dari beberapa faktor, seperti
perubahan harga baja, perubahan tarif angkut, dan kondisi
ekonomi makro. Nilai kapal yang tercantum dalam neraca
konsolidasi Perseroan adalah nilai perolehan dikurangi
akumulasi penyusutan.
ANNUAL
REPORT
2009
Operational Overview
Our financial performance depends upon the number of our
own and chartered-in vessels, utilization rates of the vessels,
37
freight rates and operation costs. Other factors such as
macro economics, depreciation, insurance and labor costs
also affect our financial performance.
In 2009, the BDI declined significantly, so that the Company
decided to utilize some of its Panamax vessels which were
previously chartered-out to carry coals under the existing
contracts As a result, the Companys service revenues
decreased by 33.2% compared to those in 2008.
Freight Rates
In previous year, BDI reached a peak of 11,793 in May 2008,
but then dropped to 663 points in early December 2008. In
early January 2009, it was 772 and, at mid November 2009
it reached its highest point of 4,661. The volatility of BDI
could affect the Companys service revenues, mainly those
for export and ocean going as freight and charter rates were
based on BDI.
Fluctuations in Market Value of Vessels
and Depreciation
Depreciation of vessels is a large component of our cost
of services. We calculated depreciation by using straight-
line method of depreciation for a period between 6 and
30 years, depending on the type of vessel. Historically,
the market value of vessels has fluctuated significantly for
some reasons, including change in steel price, change in
freight rate and macro economic conditions. The value of
our vessels on our balance sheet is the aggregate purchase
price less accumulated depreciation.
PT ARPENI
PRATAMA
OCEAN
LINE Tbk.
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Managements Discussion & Analysis
Manajemen Armada Pelayaran
Perseroan mengelola armada pelayaran yang terdiri dari
38 kapal milik Perseroan dan Anak Perusahaan serta kapal
sewa. Selain itu, Perseroan juga menyewakan kapal-
kapalnya kepada pihak ketiga.
Pembelanjaan Modal
Perseroan dan Anak Perusahaan menjalankan usaha dengan
karakteristik padat modal, yang ditandai dengan biaya tetap
(fixed cost) yang relatif tinggi. Capital expenditure yang besar
digunakan untuk pembelian kapal, yang sumber dananya
diperoleh dari modal dan hutang. Capital expenditure
Perseroan dan Anak Perusahaan di tahun 2009 berjumlah
Rp 1.664 miliar.
Beban Bahan Bakar dan Beban Kepelabuhan
Beban bahan bakar kapal (bunker) dan beban kepelabuhan
adalah dua komponen biaya terbesar bagi Perseroan di tahun
2009. Beban bahan bakar mengambil porsi sebesar 18,4%
dari total beban jasa, menurun sekitar 35% dibandingkan
periode tahun lalu. Hal ini disebabkan oleh penurunan harga
bahan bakar yang cukup signifikan. Beban kepelabuhan
mengambil porsi sebesar 19,6% dari total beban jasa,
meningkat sekitar 75% dibanding periode tahun lalu. Beban
kepelabuhan meningkat sehubungan dengan beroperasinya
kapal-kapal Perseroan untuk mengangkut batu bara sesuai
dengan kontrak yang telah didapat, yang disewakan
sebelumnya. Beban kepelabuhan yang meningkat dan
volatilitas harga bahan bakar dapat mempengaruhi tingkat
profitabilitas Perseroan.
Hutang dan Tingkat Suku Bunga Pinjaman
Perseroan dan Anak Perusahaan memiliki beban bunga
pinjaman, karena adanya hutang pinjaman yang berasal
dari hutang bank, penerbitan obligasi Arpeni serta obligasi
internasional yang digunakan untuk membiayai pembelian
kapal dan modal kerja.
Vessel Deployment Management
Our Company actively manages the deployment of our
owned and chartered-in vessels. We also charter-out some
of our vessels to the third parties.
Capital Expenditures
We are running a capital intensive business, characterized
by relatively high fixed costs. Our capital expenditures were
incurred due to the purchase of vessels, being funded
through a combination of equities and debts. In 2009, our
capital expenditures amounted Rp 1,664 billion.
Fuel and Port Disbursement
Marine fuel and port disbursement costs were the Companys
major expenses in 2009. Fuel cost had a portion of 18.4%
of total cost of services or 35% decrease compared to last
year. The decrease was mainly caused by the significant
decrease of fuel price. Port disbursement took a portion of
19.6% of total cost of services or 75% increase compared to
last year. The increase was mainly caused by the operation
of Companys vessels, which were previously chartered-out,
to carry coals under the existing contracts. The increase of
the port disbursement cost and the volatility of fuel price had
affected the Companys financial profitability.
Indebtedness and Interest Rate
The Company and its Subsidiaries had high interest
expenses due to non-current liabilities, including bank and
financial institution loans, which we have entered into, to
finance vessel acquisitions, IDR bond, and international
notes.

Analisis Kinerja Keuangan
Pendapatan Jasa
Pendapatan jasa menunjukkan penurunan sebesar 33,2%
dari Rp 2,57 triliun pada tahun 2008 menjadi Rp 1,72 triliun.
Hal tersebut disebabkan oleh menurunnya pendapatan sewa
kapal akibat menurunnya BDI pada akhir tahun 2008. Pada
awal tahun 2008, Perseroan menyewakan beberapa unit
kapal Panamax guna mengantisipasi kesempatan naiknya
harga sewa kapal Panamax. Pendapatan jasa Perseroan
dapat dibagi dalam empat segmen, yaitu pendapatan dari
angkutan dry bulk sebesar Rp 1.357 miliar (79,0%), angkutan
general cargo sebesar Rp 38 miliar (2,2%), angkutan
muatan cair (liquid cargo) sebesar Rp 225 miliar (13,1%),
jasa keagenan dan jasa penunjang pelayaran, seperti jasa
ship management dan bongkar muat (stevedoring), sebesar
Rp 98 miliar (5,7%).
Beban Jasa
Beban jasa menurun 17,7% dari Rp 1,73 trilliun pada
tahun 2008 menjadi Rp 1,42 trilliun pada 2009. Penurunan
tersebut antara lain disebabkan oleh penurunan biaya
charter dan biaya perbaikan dan perawatan.
Laba Kotor
Laba kotor Perseroan menurun 65% dari Rp 843,3 miliar
pada tahun 2008 menjadi Rp 295,7 miliar pada tahun
2009.
Beban Usaha
Beban Penjualan
Beban penjualan sebesar Rp 53 miliar pada tahun 2009,
menurun 7,9% dari Rp 57,5 miliar pada tahun 2008.
Penurunan ini terutama disebabkan oleh penurunan gaji,
tunjangan karyawan dan beban kantor.
Beban Umum dan Administrasi
Beban umum dan administrasi sebesar Rp 99,5 miliar
pada tahun 2009 mengalami kenaikan sebesar 10,2% dari
Rp 90,3 miliar pada tahun 2008. Peningkatan ini terutama
disebabkan oleh kenaikan beban kantor dan jasa konltan.
ANNUAL
REPORT
2009
Financial Performance Analysis
Service Revenues
39
The Companys service revenues decreased by 33.2% from
Rp 2.57 trillion in 2008 to Rp 1.72 trillion in 2009, due to the
decrease of revenue from chartered-out vessels affected by
the decline of BDI in late 2008. In early 2008, the Company
chartered out several bulk carriers to take advantage of
higher rate in charter costs. The Companys revenues
consisted of the provision of dry bulk transportation services
of Rp 1,357 billion (79% of total revenues), general cargo
transportation services of Rp 38 billion (2.2%), liquid cargo
transportation services of Rp 225 billion (13.1%), agency
services and other services, such as ship management and
stevedoring, of Rp 98 billion (5.7%).
Cost of Services
The Companys cost of services decreased by 17.7% from
Rp 1.73 trillion in 2008 to Rp 1.42 trillion in 2009. The
decrease was mainly caused by decrease in charter cost
and technical costs.
Gross Profit
Our gross profit decreased by 65% from Rp 843.3 billion in
2008 to Rp 295.7 billion in 2009.
Operating Expenses
Selling Expenses
The Companys selling expenses amounted Rp 53 billion in
2009 or 7.9% decrease from Rp 57.5 billion in 2008. The
decrease was mainly caused by decrease of salaries and
wages and office utilities.
General and Administrative Expenses
General and administrative expenses amounted Rp 99.5
billion in 2009 or 10.2% increase from Rp 90.3 billion in
2008. This increase was mainly caused by an increase in
office utilities and consultant fees.
PT ARPENI
PRATAMA
OCEAN
LINE Tbk.
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Managements Discussion & Analysis
40
Laba Usaha
Laba usaha untuk tahun 2009 adalah sebesar Rp 143,2 miliar
menurun 79,4% dari Rp 695,5 miliar pada tahun 2008.
Penghasilan (Beban) Lain-lain
Beban lain-lain - bersih untuk tahun 2009 berjumlah Rp
742,2 miliar, meningkat 14,9% dari Rp 645,9 miliar pada
tahun 2008. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh
meningkatnya beban bunga dan beban piutang ragu-ragu
serta rugi atas instrumen derivatif.
Beban Pajak
Beban pajak Perseroan pada tahun 2009 berjumlah Rp 34,3
miliar atau menurun 5,3% dari Rp 36,2 miliar pada tahun
2008. Penurunan ini terutama disebabkan oleh menurunnya
pendapatan dari jasa pengangkutan.
Rugi Bersih
Pada tahun 2009 rugi bersih Perseroan mencapai Rp
670,6 miliar atau menurun 6.861% dibandingkan tahun
2008. Pada tahun 2008 Perseroan mengalami keuntungan
sebesar Rp 9,9 miliar. Penurunan ini disebabkan oleh hal-hal
tersebut di atas terutama kerugian pada instrumen derivatif
dan meningkatnya beban bunga.
Income from Operations
Income from operations in 2009 amounted Rp 143.2 billion
or 79.4% decline from Rp 695.5 billion in 2008.
Other Income (Charges)
The Companys other charges increased by 14.9% from
Rp 645.9 billion in 2008 to Rp 742.2 billion in 2009. The
increase was mainly due to an increase of interest expense,
bad debt expense and loss on derivative instruments.
Income Tax Expense
The Companys income tax expense reached Rp 34.3
billion or 5.3% decrease from Rp 36.2 billion in 2008.
The decrease was mainly due to decrease revenues of
transportation services.
Net Loss
The Companys net loss amounted 670.6 billion in 2009
or 6,861% decrease from net income in 2008. In 2008,
the Company recorded net income of Rp 9.9 billion. The
decrease was resulted by the above, especially loss on
derivative instrument and increase of interest expense.

Aktiva
Pada tanggal 31 Desember 2009 aktiva Perseroan berjumlah
Rp 6,78 triliun, menurun sebesar 7,2% dari Rp 7,3 triliun
pada 2008. Hal ini terutama disebabkan oleh penurunan
investasi jangka pendek, piutang usaha dan aktiva derivatif.
Kewajiban
Pada tanggal 31 Desember 2009 kewajiban Perseroan
adalah sebesar Rp 5,96 triliun, meningkat sebesar 5,4% dari
Rp 5,66 triliun pada 2008. Hal ini terutama disebabkan oleh
kenaikan hutang lain-lain dan kewajiban derivatif.
Ekuitas
Ekuitas Perseroan menurun 51,9% menjadi Rp 773,6
milar pada posisi 31 Desember 2009 dibandingkan posisi
31 Desember 2008 sebesar Rp 1,61 triliun. Perseroan
menunjukkan posisi keuangan yang cenderung melemah
dibandingkan dengan tahun sebelumnya dalam kaitannya
terhadap pemenuhan kewajiban-kewajiban Perseroan
sebagaimana terlihat pada Current ratio sebanyak 61,72%,
debt to equity ratio 5,78x, dan net gearing ratio 5,62x.
ANNUAL
REPORT
2009
41
Assets
As of December 31,2009, the Companys total assets
amounted Rp 6.78 trillion or 7.2% decrease from Rp 7.3
trillion in 2008. This was due to the decline of short-term
investment, trade receivables and derivative assets.
Liabilities
As of December 31, 2009, the Companys total liabilities,
reached Rp 5.96 trillion or 5.4% increase from Rp 5.66
trillion in 2008. This was due to the increase of others
payable and derivative liabilities.
Equity
The Companys equity decreased by 51.9% to Rp 773.6
billion as of December 31, 2009 from Rp 1.61 trillion in
December 31, 2008. The Company had shown its financial
position which tended to decline compared with 2008s
financial position in covering its liabilities as indicated by its
current ratio of 61.72%, debt to equity ratio 5.78 and net
gearing ratio 5.62.
PT ARPENI
PRATAMA
OCEAN
LINE Tbk.

Analisis dan Pembahasan Manajemen

Managements Discussion & Analysis

42

Imbal Hasil Investasi dan Ekuitas Return on Investment and Return on Equity
ROI Perseroan dan Anak Perusahaan pada tanggal 31 The Company and its Subsidiaries ROI was (9.90%),
Desember 2009 adalah (9,90%), menurun jika dibandingkan decrease from 0.14% in 2008. Also, our ROE was (86.69%)
dengan posisi pada tanggal 31 Desember 2008 sebesar decrease from 0.62% in 2008, as a result of the decrease
0,14%. Sementara itu ROE Anak Perusahaan pada of equity.
tanggal 31 Desember 2009 adalah (86,69%), menurun jika
dibandingkan dengan posisi pada tanggal 31 Desember
2008 sebesar 0,62%. Hal ini terutama disebabkan oleh
menurunnya ekuitas.

Prospek Usaha Business Prospects

Perkembangan usaha Perseroan dengan fokus jasa
pengangkutan laut jenis dry bulk dipengaruhi oleh
perkembangan ekonomi global dan Indonesia dan
permintaan akan komoditas dry bulk, seperti batubara,
biji besi dan komoditas mineral lainnya, untuk kebutuhan
domestik maupun global, terutama Asia Pasifik. Faktor-
faktor tersebut diharapkan akan tetap menjadi pendorong
prospek usaha Perseroan di masa mendatang.
The Companys growth depends much on world and national
economic growth as well as demand of drybulk commodities
such as coal, iron ore and other mineral commodities, for
domestic and global supplies. They are expected to bring
about business prospect in the future.

Pemberdayaan industri pelayaran nasional melalui penerapan
asas cabotage secara intensif dipertegas lagi dengan
dikeluarkannya Undang Undang Pelayaran No 17 pada
tanggal 7 Mei 2008. Pemberdayaan ini akan mendorong
pertumbuhan industri pelayaran nasional sehingga dapat
memperbesar pangsa muatan angkutan laut. Dengan
demikian, Perseroan memiliki peluang untuk meningkatkan
angkutan domestik dan ekspor.
Indonesia dikenal sebagai negara produsen dan eksportir
batubara yang utama di Asia Pasifik. Penjualan domestik
terbesar dipasok untuk penggunaan energi pabrik
pembangkit tenaga listrik, industri semen, logam, pulp
dan pabrik briket. Konsumsi batubara untuk pemakaian
pembangkit tenaga listrik di dalam negeri terus meningkat,
mengingat Pemerintah sedang membangun PLTU
berkapasitas 10.000 MW hingga tahun 2010. Dengan
demikian, pengangkutan batubara memiliki prospek bagi
usaha pelayaran. Situasi ini menguntungkan bagi Perseroan
dalam mengembangkan usaha, dengan dukungan armada
kapal milik yang memiliki kapasitas besar.
Pemasaran
Kegiatan pemasaran Perseroan dan Anak Perusahaan
mengacu pada strategi pemasaran Perseroan, antara lain:
1. Maksimalisasi pemakaian armada kapal - bulk carrier,
tugboat/barge dan floating crane - dalam usaha
pengangkutan batubara 2. To diversify the general cargo into drybulk and liquid cargo,
2. Diversifikasi jasa angkutan dari kargo umum ke angkutan
batubara dan minyak/cair, selain jasa keagenan dan ship
management.
3. Peningkatan kualitas jasa angkutan dengan mengacu
pada standar internasional seperti ISM Code dan ISO
9001.
4. Kegiatan promosi/publisitas.
5. Perluasan jaringan pemasaran dan operasi.
6. Penetapan freight rate (uang tambang) angkutan yang
kompetitif.
ANNUAL
REPORT
2009
The empowerment of Indonesian shipping industry through
the intensive implementation of cabotage was reaffirmed
by the issuance of new Shipping Law No 17 on May 7,
43
2008. The empowerment could accelerate the growth of
indonesian shipping, enlarging the portion of cargo share of
Indonesian shipping. Thus, the Company has the opportunity
to increase its domestic and export transportation.
Indonesia is well recognized as one of the main coal producers
and exporters in Asia-Pacific. Most of the domestic sales of
its coal are supplied to power plants, cement industry, metal,
pulp and briquette. Coal consumption for power plants
in Indonesia is expected to increase, as the Indonesian
Government plans to set up another 10,000 MW coal-fired
power plants by 2010. Therefore, coal transportation services
are prospective for shipping industry. This would benefit the
Company in growing its business with the support of large
capacity of its wholly-owned vessels.
Marketing
The Companys marketing activities refer to its marketing
strategies, which are:
1. To maximize the use of its fleet of vessels-bulk carriers,
tug boats, barges and floating cranes.
besides of agency services and ship management.
3. To increase the quality of our transportation services in
compliance with international standards, such as ISM
Code and ISO 9001.
4. To promote the Company through promotion and
publicity.
5. To expand the Companys marketing and operation
networks.
6. To set up competitive transport freight rate.
PT ARPENI
PRATAMA
OCEAN
LINE Tbk.
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Managements Discussion & Analysis
Selain aktif melakukan kegiatan pemasaran dan pendekatan
44 pada shipper/pelanggan, termasuk pelanggan
Perseroan melakukan beberapa kegiatan untuk menunjang
setia,
strategi pemasaran Perseroan. Pada tahun 2009, Perseroan
memasang iklan/iklan advertorial di beberapa media massa
seperti, Majalah Marine Business dan Majalah Biografi Politik.
Selain itu, Perseroan juga mensponsori kegiatan-kegiatan
konferensi, seperti CoalTrans Conference 2009, Deklarasi
MAPPEL, kegiatan INSA, dan turnamen-turnamen golf.
Kegiatan pemasaran Perseroan mendapat dukungan dari
kantor-kantor cabang dan Anak Perusahaan Perseroan.
Perseroan memiliki 14 kantor cabang di beberapa kota
pelabuhan besar dan strategis di Indonesia dan satu cabang
di Singapura untuk memperkuat jaringan operasional
Perseroan dan Anak Perusahaan. Ketiga belas cabang
Perseroan tersebut berlokasi di Tanjung Priok, Panjang,
Pontianak, Sampit, Surabaya, Medan, Samarinda, Kota
Baru, Paiton, Tuban, Banjarmasin, Bandung, Semarang,
dan Jepara. Perseroan tetap memelihara hubungan baik
dengan prinsipal pelayaran luar negeri yang telah menunjuk
Perseroan menjadi agen atau general agent. Selain dukungan
cabang di luar negeri, penunjukan keagenan memperkokoh
jaringan pemasaran Perseroan di luar negeri.
The Company has executed marketing activities including
approach to shipper/customers to support its marketing
strategies. In 2009, The Company advertised in some media,
such as Marine Business Magazine and Politic Biography
Magazine. The Company also conducted promotional
activities by sponsoring events, such as 2009 CoalTrans
Conference, MAPPEL declaration, INSA activities and golf
tournaments.
Its marketing activities have been supported by its branches
and subsidiaries. The Company has 14 branches in various
big and strategic ports in Indonesia and one branch in
Singapore to strengthen the Company and subsidiaries
network. The 14 branches, among others, in Tanjung Priok,
Panjang, Pontianak, Sampit, Surabaya, Medan, Samarinda,
Kota Baru, Paiton, Tuban, Banjarmasin, Bandung,
Semarang, and Jepara. The Company keeps maintaining
its long-term relationship with foreign principals which
have appointed the Company to be their agent or general
agent. The appointment of agency has strengthened the
Companys marketing network, besides the support of its
foreign branch.

Kebijakan Dividen
Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham
Tahunan (RUPST) pada 18 Mei 2009, Perseroan tidak
membagikan deviden kepada para pemegang sahamnya
sebagai akibat penurunan laba bersih Perseroan tahun
buku 2008 sebesar 95,6% dibanding tahun buku 2007.
Meskipun masih mencatat laba bersih sebesar Rp 9,92
miliar, RUPST menyetujui penggunaan laba bersih tersebut
sebagai cadangan umum dan menambah saldo laba bagi
pengembangan Perseroan.
ANNUAL
REPORT
2009
45
Dividend Payout
Based on the result of the Annual General Meeting of
Shareholders (AGMS) held on May 18, 2009, the Company
decided not to pay dividends to its shareholders, due to
the decline of the Companys net income by 95.6% in 2008
compared to that in 2007. Though the Company recorded
profit, the AGMS decided the Companys net income
amounted Rp 9.92 billion to be used for general reserves
and for adding the Companys retained earnings in support
of the Companys growth.
TATA KELOLA
PERUSAHAAN
good corporate governance

Mengingat banyak pihak berkepentingan terhadap
kelangsungan hidup dan pertumbuhan perusahaan,
Perseroan berusaha menerapkan tata kelola perusahaan
demi kepentingan pemegang saham dan stakeholders.
Di bawah ketentuan/perangkat hukum yang berlaku di
pasar modal, Dewan Komisaris, termasuk Komisaris
Independen, Direksi, Komite Audit, dan Sekretaris
Perusahaan berperan penting dalam penerapan tata
kelola perusahaan yang baik. Di bawah Undang-undang
Perusahaan, organ Perseroan terdiri dari Rapat Umum
Pemegang Saham (RUPS), Komisaris dan Direksi. RUPS
merupakan organ tertinggi di Perseroan yang memegang
seluruh wewenang di luar yang telah didelegasikan
kepada Komisaris ataupun Direksi.
Perseroan telah berusaha menjalankan tata kelola
perusahaan berdasarkan prinsip accountability,
responsibility, fairness, transparency, dan independence.
Dewan Komisaris
Sebagaimana diketahui, tugas dan wewenang Dewan
Komisaris terutama untuk melakukan pengawasan atas
kebijakan/kegiatan Direksi diatur dalam Anggaran Dasar
Perseroan. Dewan Komisaris didukung oleh Komite
Audit dengan hasil analisis terhadap kegiatan Perseroan,
termasuk kinerja keuangan, secara berkala dan sistem
pengendalian internal yang memadai.
Pada tahun 2009, terjadi perubahan susunan Dewan
Komisaris. Pada 18 Mei 2009, Perseroan mengadakan
RUPS Tahunan yang mengangkat Bernard Kent Sondakh
selaku Komisaris Utama Perseroan, sehingga susunan
Komisaris Perseroan menjadi sebagai berikut:
Komisaris Utama: Bp. Bernard Kent Sondakh
Komisaris: Bp. Rudolphus Aquaviva Sunardi
Komisaris Independen: Bp. Fransiscus Samunady
ANNUAL
REPORT
2009
In view of the interest of stakeholders in its survival and
growth, the Company has made its great efforts to
implement Good Corporate Governance (GCG) for the
47
benefit of shareholders and stakeholders.
Under capital market regulations, the Board of
Commissioners, including Independent Commissioner,
the Board of Directors, Audit Committee and
Corporate Secretary play their important roles in the
implementation of GCG. Under the Corporate laws, the
organ of the Company consists of the General Meeting
of Shareholders, Commissioners and Directors. the
General Meeting of Shareholders is at the highest level
in the Company with its full authority out of that being
delegated to the Commissioners and Directors.
The Company did its best to implement GCG based on
the accountability, responsibility, fairness, transparency,
and independence principles.
Board of Commissioners
The rights and obligations of the Board of Commissioners,
especially in controlling the policies/activities of Directors,
are regulated by the Companys articles of association
and by the decisions of general meetings of shareholders
and by the decisions of general meetings of shareholders.
The Board of Commissioners has been supported by
the Companys Audit Committee with its analysis on the
Companys activities, including its financial performance,
regularly, and by a sufficient internal control system.
In 2009, the membership structure of the Board of
Commissioners was changed. On May 18, 2009, the
Company convened its Annual General Meeting of
Shareholders, appointing Bernard Kent Sondakh to
serve as President Commissioner of the Company.
Then, the structure of the Board of the Commissioners
was as follows:
President Commissioner: Bernard Kent Sondakh
Commissioner: Rudolphus Aquaviva Sunardi
Independent Commissioner : Fransiscus Samunady
PT ARPENI
PRATAMA
OCEAN
LINE Tbk.
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Pada tahun ini, Dewan Komisaris di antaranya telah
menjalankan fungsi untuk memimpin penyelenggaraan
48 RUPS Tahunan pada tanggal 18 Mei 2009, yang antara
lain menyetujui Laporan Tahunan Perseroan Tahun Buku
2008; mengesahkan Laporan Keuangan Perseroan
untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2008 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan
Publik Purwantono, Sarwoko & Sandjaja serta menyetujui
Laporan Pengawasan Dewan Komisaris untuk Tahun
Buku 2008.
Dewan Komisaris dengan tingkat kehadiran 100%
telah melakukan pertemuan pada tanggal 13 Mei 2009,
yang menunjuk Komisaris R.A. Sunardi untuk bertindak
selaku Pimpinan RUPST Perseroan pada 18 Mei 2009;
Dewan Komisaris juga melakukan beberapa pertemuan
yang membahas perjanjian keuangan perseroan dengan
beberapa lembaga keuangan.
Dewan Komisaris Perseroan juga telah mengadakan dua
kali pertemuan bersama Direksi Perseroan, yaitu
1. Pertemuan pada tanggal 27 April 2009 yang
membahas kinerja Perseroan Tahun 2008, di mana
Perseroan mengalami kenaikan pendapatan dan laba
operasi namun mengalami penurunan di laba bersih,
terutama disebabkan oleh kerugian transaksi lindung
nilai/derivatif. Pertemuan juga membahas beberapa
isu antara lain kerugian derivatif, beban hutang,
likuiditas, piutang dan capex, serta beberapa saran
tindak lanjutannya, dan rencana persiapan acara
RUPST.
2. Pertemuan pada tanggal 14 Agustus 2009 yang
membahas mengenai kinerja Semester I Tahun 2009,
di mana pendapatan usaha menurun, sebagai imbas
krisis keuangan global tahun 2008, total kewajiban
dan piutang mengalami kenaikan yang menyebabkan
masalah likuiditas. Dewan Komisaris dan Dewan
Direksi Perseroan menggariskan beberapa kebijakan
untuk meningkatkan likuiditas keuangan, menjaga
leverage keuangan dan mengupayakan penurunan
piutang usaha.
In 2009, the Board of Commissioners did its function
to lead the Annual General Meeting of Shareholders
on May 18, 2009, which, among others, approved the
Companys 2008 Annual Report; the 2008 Financial
Statements which were audited by Purwantono, Sarwoko
& Sandjaja; and the 2008 Report of the Companys Board
of Commissioners.
The Board of Commissioners in 100% presence
organized meeting on May 13, 2009, to appoint R.A.
Sunardi to preside at the Companys Annual General
Meeting of Shareholders on May 18, 2009 and several
meetings to discuss loan agreements between the
company and some financial institutions.
The Board of Commissioners and the Board of Directors
had held two meetings as follows
1. Meeting on April 27, 2009 discussing about the
Companys performance during 2008, in which the
Companys revenues and income from operation
increased, whilst the Companys net income decreased
primarily due to the losses on derivative transactions.
The meeting also discussed several issues, such as
losses on derivative, debts, liquidity, trade receivables,
capital expenditures, and some follow-up suggestions,
and preparatory planning for the Companys Annual
General Meeting of Shareholders.
2. Meeting on August 14, 2009 discussing about the
Companys first half 2009 performance, in which
the Companys revenues decreased as affected by
global economic crisis in 2008, the the Companys
total liabilities increased and its receivables liquidity
problem. The meeting underlined several policies so
as to increase financial liquidity, maintain financial
leverage and decrease trade receiveables.

Dewan Direksi
Sebagaimana diatur Anggaran Dasar Perseroan,
Direksi bertanggung jawab penuh dalam melaksanakan
tugasnya melakukan pengurusan Perseroan untuk
kepentingan Perseroan dalam mencapai maksud dan
tujuannya. Dewan Direksi terdiri atas
Direktur Utama dengan ruang lingkup pekerjaan dalam
hal penentuan policy/kebijakan Perusahaan serta
pengarahan jalannya operasional perusahaan secara
keseluruhan; dan tanggung jawab atas mutu manajemen
dan pengembangan Perseroan.
Direktur Bisnis dengan ruang lingkup pekerjaan
pada pengelolaan kegiatan usaha dan operasi jasa
angkutan laut Perseroan; dan tanggung jawab antara
lain atas peningkatan kegiatan usaha, pencapaian
target pendapatan, terjalinnya hubungan baik dengan
pelanggan, dan perolehan kontrak-kontrak baru.
Direktur Armada memiliki ruang lingkup pekerjaan dalam
hal manajemen teknik, nautika, crew dan safety armada
kapal milik maupun kapal sewa serta ship management;
dan bertanggung jawab atas pengelolaan teknik
armada kapal serta karyawan laut sesuai peraturan dan
perundang-undangan maritim nasional dan internasional,
demi kelancaran dan keselamatan operasi armada
kapal.
Direktur Keuangan dengan ruang lingkup pekerjaan di
bidang keuangan antara lain dalam hal penggunaan
dana, investasi, pengadaan dana, perlindungan atas
aset Perseroan, jalinan hubungan dengan perbankan,
lembaga keuangan, asuransi, dll; dan tanggung jawab
atas tercapainya optimasi dan efisiensi pengelolaan
termasuk penggunaan keuangan Perseroan untuk
mencapai laba maksimal.
Direktur Akunting dan Administrasi dengan ruang lingkup
pekerjaan di bidang akuntansi dan administrasi Perseroan,
dan tanggung jawab atas pengembangan sistem,
kebijakan dan prosedur dan pengawasan pelaksanaan
kegiatan akuntansi dan administrasi Perseroan termasuk
penyiapan anggaran Perseroan.
ANNUAL
REPORT
2009
Board of Directors
As regulated by the Companys articles of association,
the Directors are fully responsible for managing the
49
Company for the interest of the Company in reaching its
objectives and goals. The Companys Board of Directors
consist of
President Director, having his scope of works in
determining the Companys policies and in guiding the
Companys activities as whole. He is wholly responsible
for the Companys management quality and growth.
Business Director, having his scope of works in the
business management and operation of maritime
transportation services. He is responsible for, among
others, improving business activities, reaching the
targeting revenues, maintaining good relationships with
customers, and finding out new projects.
Fleet Director, having his scope of works in the
management of technics, nautics, crews, and safety of
owned and chartered-in vessels, and ship management.
He is responsible for the technical and crew managements
in complying with national and international maritime laws
and regulations for the smoothness and safety operation
of vessels.
Finance Director, having his scope of works in finance,
among others, in the use of Companys finance,
investment, finance procurement, securing of assets,
maintenance of good relationships with banks, financial
institutions, insurance institutions, etc. He is responsible
for optimizing the management of finance efficiently,
including the use of the Companys finance to achieve
maximum profit.
Administration and Accounting Director, having her
scope of works in accounting and administration. She
is responsible for improving the systems, policies and
procedures and monitor the implementation of the
Companys accounting and administration activities,
including the preparation of the Company;s budgeting.
PT ARPENI
PRATAMA
OCEAN
LINE Tbk.
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Direktur Tidak Terafiliasi bertindak mewakili kepentingan
pemegang saham minoritas dan menjamin Perseroan
50 untuk patuh pada ketentuan peraturan yang berlaku.
Anggota Direksi secara keseluruhan bertanggungjawab
kepada Direktur Utama Perseroan. Pada tahun 2009,
Direksi mengadakan pertemuan minimum sekali dalam
sebulan untuk membahas isu-isu dalam menjalankan
kegiatan usaha dan operasi Perseroan.
Kompensasi Komisaris dan Direksi
Komisaris dan Direksi Perseroan menerima kompensasi
dalam bentuk gaji, tunjangan dan bonus. Jumlah total
kompensasi yang dibayarkan kepada Komisaris dan
Direksi sepanjang tahun yang berakhir pada 31 Desember
2009 berjumlah total Rp 5,2 miliar.
Komite Audit
Komite Audit berperan untuk meningkatkan fungsi
pengawasan oleh Dewan Komisaris, khususnya
dengan mengadakan audit manajemen. Pada akhir
tahun 2009, terjadi perubahan susunan anggota
Komite Audit sehubungan dengan diangkatnya Shelly
Maryanti menggantikan Margyanto Gunawan sebagai
anggota Komite Audit. Perseroan telah melaporkan
perubahan susunan Komite Audit tersebut kepada
Bapepam-LK melalui surat No. 138/CORPSEC-APOL/
XII/2009 tertanggal 31 Desember 2009. Perseroan
juga melaporkan ke Bapepam-LK melalui surat No.133
CORPSEC-APOL/XII/2009 tertanggal 31 Desember
2009 mengenai pembentukan Unit Audit Internal yang
dikepalai oleh Margyanto Gunawan dengan periode
penugasan 30 Desember 2009 sampai dengan 30
Desember 2012.
Pada tanggal 3 April 2009, Komite Audit
menyelenggarakan rapat yang dipimpin oleh Ketua
Komite Audit, Fransiscus Samunady dan dihadiri oleh
wakil-wakil dari KAP Purwantono, Sarwoko & Sandjaja,
dan anggota-anggota Komite Audit. Rapat membahas
proses audit yang dilakukan oleh KAP Purwantono,
Sarwoko & Sandjaja atas pelaksanaan pemeriksaan
laporan keuangan 2008 Perseroan beserta dengan
temuan audit dan management letter.
Unaffiliated Director acts in representing the interest
of minority shareholders and ensure the Companys
conforming to the prevailing regulations/rules.
The Companys Directors are responsible to the
Companys President Director. In 2009, the Board of
Directors had meetings once a month in minimum
to discuss about the current issues of the Companys
business and operation activities.
Compensation of Commissioners and
Directors
The Commissioners and Directors received compensation
in the form of salaries, discretionary bonuses, and other
allowances. The aggregate amount of compensation
during the year ended December 31, 2009, was
approximately Rp 5.2 billion.
Audit Commitee
The Companys Audit Commitee improves the control
functions of the Board of Commissioners through
management audits. By the end of 2009, there was a
change in the structure of the Audit Committee due to
the appointment of Shelly Maryanti to replace Margyanto
Gunawan as member of the Audit Commitee. The
Company reported the above change to Indonesia
Capital Market and Financial Institution Supervisory
Agency (Bapepam-LK) through its letter No. 138/
CORPSEC-APOL/XII/ 2009 dated December 31, 2009.
The Company also reported the establishment of Internal
Audit Unit, led by Margyanto Gunawan as a Chief, for the
period of December 30, 2009 to December 30, 2012,
through its No. 133/CORPSEC-APOL/XII/2009 dated
December 31, 2009 to Indonesia Capital Market and
Financial Institution Supervisory Agency (Bapepam-LK).
On April 3, 2009, the Audit Committee held a meeting
chaired by its Head, Fransiscus Samunady and attended
by representatives of Purwantono, Sarwoko & Sandjaja
and Committees members. The meeting discussed
about the auditing process done by Purwantono,
Sarwoko & Sandjaja on the 2008 Financial Report, some
findings and the management letter.

Sekretaris Perusahaan
Sekretaris Perusahaan bertugas antara lain untuk
mengikuti perkembangan pasar modal, memberi
pelayanan informasi Perseroan kepada masyarakat,
memberi masukan ke Direksi dalam hal kepatuhan
pada peraturan pasar modal, dan menjadi penghubung
Perseroan dengan Bapepam-LK, Bursa Efek Indonesia
(BEI), dan masyarakat. Sekretaris Perusahaan telah
melakukan beberapa kegiatan di antaranya menyimpan
Daftar Pemegang Saham dan Daftar Khusus, menghadiri
rapat-rapat Direksi, mengadakan pertemuan/menerima
kunjungan dengan para analis/investor, memenuhi
undangan untuk menyampaikan public expose pada
acara-acara investors gathering di dalam maupun di
luar negeri, mengelola situs internet perseroan (www.
apol.co.id), menyampaikan laporan-laporan sehubungan
dengan keterbukaan informasi antara lain ke Bapepam-
LK, BEI, Wali Amanat, membuat Press Release kepada
Media Masa sebagai informasi yang patut diberitahukan
kepada publik.
Pengendalian Internal
Perseroan selalu berusaha untuk menjamin berjalannya
prinsip-prinsip akuntabilitas dan tanggung jawab secara
baik. Hal ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan
menyeluruh atas Sistem Pengendalian Internal. Sesuai
peraturan Bapepam-LK NO. IX.I.7, Perseroan telah
membentuk Unit Audit Internal yang dikepalai oleh
Margyanto Gunawan dengan periode penugasan 30
Desember 2009 sampai dengan 30 Desember 2012
sebagaimana dilaporkan Perseroan melalui surat No.
133/CORPSEC-APOL/XII/2009 tertanggal 31 Desember
2009 ke Bapepam-LK.
Risiko Usaha Risk Factors
Risiko pemutusan hubungan kontrak
Karena sebagian besar dari pendapatan Perseroan
berasal dari beberapa pelanggan besar, pemutusan
hubungan kontrak dengan salah satu atau lebih dari
pelanggan-pelanggan ini akan berdampak negatif secara
material terhadap Perseroan. Untuk itu, Perseroan
melakukan upaya perluasan basis pelanggan sekaligus
meningkatkan mutu pelayanan jasa angkutan.
ANNUAL
REPORT
2009
Corporate Secretary
The Companys Corporate Secretary has his scope of
works to monitor the development of capital market,
51
provide the Companys information to the public, provide
inputs to Directors in compliance with capital market
regulations, and be the Companys contact person
to Bapepam & LK, Indonesian Stock Exchange (IDX),
and public. The Corporate Secretary kept the list of the
Companys shareholders, attended the BOD meetings,
had meetings with analysts/investors gatherings,
partipated in investors gatherings in Indonesia and
abroad, provided information through our web (www.
apol.co.id), disseminated reports due to disclosure
of information to, among others, Bapepam & LK, IDX,
registrars, and distributed press releases.
Internal Audit
The Company makes its best efforts to ensure
the effective implementation of accountability and
responsibility principles through a comprehensive
approach or an internal control system. In accordance
with the Bapepam-LK regulation No. IX.I.7, the Company
had established an Internal Audit Unit which Head was
Margianto Gunawan for the period of December 30,
2009 to December 30, 2012, as reported through the
Companys letter No. 133/CORPSEC-APOL/XII/2009
dated December 31, 2009 dated December 31, 2009
to Bapepam-LK.
Risk of Contract Termination
As the majority of our revenues are derived from several
major customers, the contract termination with one or
more customers can adversely affect the Company. In
this regard, the Company has diversified its customer
base and increased the quality of its transportation
services as well.
PT ARPENI
PRATAMA
OCEAN
LINE Tbk.
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Risiko Ditangkapnya Kapal Perseroan Oleh
52 Pihak Yang Mengajukan Llaim Maritim
Kapal-kapal yang dimiliki Perseroan dapat ditangkap
oleh pihak yang mengajukan klaim maritim yang dapat
menyebabkan kerugian pendapatan dan arus kas
yang signifikan. Menurut ketentuan kontrak Perseroan,
kapal dianggap off-hire (yaitu penyewa menghentikan
pembayaran sewa kapal) selama periode di mana kapal
ditahan untuk alasan yang bukan disebabkan oleh
penyewa. Sehubungan dengan risiko ini, Perseroan
menerapkan prinsip satu kapal satu perusahaan untuk
meminimkan risiko penahanan kapal-kapal Perseroan
seandainya terjadi masalah atas salah satu kapal milik
Perseroan.
Risiko Peningkatan Harga Bahan Bakar
Walaupun banyak ketentuan kontrak yang
memungkinkan perpindahan pembebanan harga bahan
bakar ke pelanggan, dan banyak kontrak Perseroan
yang memungkinkan penyesuaian terhadap kenaikan
signifikan bahan bakar, peningkatan harga bahan bakar
pengangkutan laut tetap dapat berdampak negatif
terhadap kondisi keuangan dan hasil operasi Perseroan.
Untuk itu, Perseroan menetapkan adanya penyesuaian
tarif angkutan seandainya terjadi kenaikan harga bahan
bakar. Sementara itu, bahan bakar kapal milik Perseroan
yang disewa menjadi tanggungan pihak penyewa kapal.
Risiko Kerugian Maritime Property and
Casualty
Kerugian maritime property and casualty dapat
disebabkan oleh berbagai hal, seperti bencana alam
(seperti tsunami), cuaca yang buruk, tabrakan/benturan,
terdampar, kebakaran, kegagalan mekanis, kesalahan
manusia, dan tumpahnya muatan atau kebocoran yang
mengakibatkan polusi yang menyebabkan klaim dari
pihak ketiga. Sehubungan dengan risiko ini, Perseroan
tetap memiliki penutupan asuransi antara lain hull and
machinery insurance, protection & indemnity, war risk
insurance atas kapal-kapal Perseroan.
The Risk of the Arrest of Vessels By Maritime
Claimants
Our own vessels could be arrested by maritime claimants,
which may result in a material loss of earnings and cash
flow. Under the terms of our charters, vessels are placed
off-hire (that is, the charterer ceases to pay charter hire)
for any period during which they are arrested for any
reason not arising from the fault of the charterer. To face
the risk, the Company has applied the so-called one
vessel one company principle to minimize the risk of the
arrest of the Companys vessels in case there is problem
in a vessel owned by the Company.
The Risk of the Increases in Marine Fuel Prices
Although many of our voyage charter terms allow us to
pass the cost of fuel to our shipping clients and many
of our contracts have included adjustment provisions
for significant changes in fuel prices, an increase in the
cost of marine fuel could adversely affect our financial
condition and results of operations. That is why, the
Company has included the adjustment provisions for
the changes in fuel prices. Meanwhile, the fuel of the
Companys owned vessels which are chartered was
under the responsibility of the charterers.
The Risk of Maritime Property and Casualty
Losses
Maritime property and casualty losses may arise from a
variety of causes, including natural disaster (like tsunami),
severe weather, collision, stranding, fire, mechanical
failure, human error and spills or leaks resulting in
pollution, and may result in third party claims. To face the
risk, the Company has maintained hull and machinery
insurance, protection & indemnity insurance, and war
risk insurance.

Risiko Perubahan Pola Perdagangan
Dalam industri jasa pengangkutan di perairan internasional,
perubahan pada pola perdagangan akan berpengaruh
kepada jarak barang tersebut akan diangkut. Penurunan
tonase jarak (tonne mile) akan berdampak negatif
secara material terhadap pendapatan dan keuntungan
Perseroan. Untuk itu, Perseroan menerapkan kebijakan
diversifikasi muatan angkutan laut.
Risiko Global
Mengingat Perseroan beroperasi di seluruh dunia, hal-
hal seperti perang, penyitaan atas kapal, peraturan
perpajakan, regulasi atau hal-hal lain seperti serangan
atas kapal-kapal, penambangan di jalur pelayaran,
pembajakan, terorisme dan kejadian lain yang
menghambat pelayaran angkutan dapat berpengaruh
pada Perseroan. Kebijakan untuk melakukan penutupan
asuransi merupakan upaya untuk menghadapi risiko
tersebut.
Risiko Volatilitas Baltic Dry Index
Salah satu indikator yang digunakan untuk industri jasa
angkutan pelayaran drybulk adalah Baltic Dry Index (BDI).
Volatilitas BDI mempengaruhi pendapatan Perseroan
terutama untuk angkutan eksport/ocean going, karena
penetapan tarif angkut dan sewa yang mengacu pada
level BDI. Untuk itu, Perseroan cenderung memusatkan
pengangkutan domestik dan berusaha mendapatkan
kontrak pengangkutan untuk jangka panjang.
Untuk memperoleh informasi Perusahaan, silakan
menghubungi
PT. Arpeni Pratama Ocean Line Tbk.
Wisma BSG 7th Floor
Jl.Abdul Muis No. 40
Jakarta 10160
INDONESIA
Contact Person : Ronald Nangoi
Telp. : (62-21) 3505350, 3505355 Ext: 7088
Fax : (62-21) 3505440
E-mail : corpsec@apol.co.id
Website : www.apol.co.id
ANNUAL
REPORT
2009
The Risk of Trading Patterns Change
With respect to our international maritime transportation
53
services, changes in trading patterns will affect the
distances over which cargo is transported. Reduced
tonne miles may have a material adverse impact on our
revenues and profitability. In this regard, the Company has
introduced the policy of shipping cargo diversification.
Global Risk
As our Company has a global operation, things like
wars, arrest of ships, tax regulations, regulations, attack
on vessels, mining in shipping routes, piracy, terrorism
and other incidents that may constrain the transportation
services could adversely affect the Company. The
Companys policy to insure it vessels has been its efforts
to anticipate the risk.
The Risk of Baltic Dry Index Volatility
Baltic Dry Index (BDI) is frequently used in drybulk
transportation industry. The volatility of BDI could affect
the Companys service revenues, mainly those for export
and outgoing cargoes, as freight and charter rates are
based on BDI. Therefore, the Company focuses on
domestic sea transportation and makes efforts to attain
long-term contracts.
For further information, please contact
PT ARPENI
PRATAMA
OCEAN
LINE Tbk.
Tanggung Jawab Sosial Perseroan
Corporate Social Responsibility
Tanggung Jawab Sosial Perseroan
Perseroan memiliki suatu tanggung jawab terhadap
54 konsumen, karyawan, pemegang saham, komunitas dan
lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan.
Sebagai wujud tanggung jawab dan kepedulian sosialnya,
Perseroan telah memberi sumbangan sekitar Rp 391
juta selama tahun 2009. Sumbangan tersebut diberikan
baik dalam bentuk internal kepada karyawannya dan
juga eksternal Perseroan. Untuk sumbangan internal,
PT Arpeni Pratama Ocean Line Tbk memberikan
sumbangan antara lain bagi mereka yang berduka, dan
juga untuk membantu karyawan atau istri karyawan
untuk meringankan beban keuangan dalam persalinan
mereka.
Perseroan berkomitmen dalam meningkatkan mutu
pendidikan di Indonesia, dengan memberikan beasiswa,
termasuk beasiswa pendidikan Universitas Hang Tuah,
Surabaya; dan memberi sumbangan pendidikan untuk
Universitas Gajah Mada, Yogyakarta. Sumbangan yang
bersifat sosial dan kemanusiaan diberikan antara lain
kepada panti-panti asuhan dan masyarakat di sekitar
kantor pusat Perseroan dan cabang, termasuk untuk
kegiatan keagamaan serta bantuan atas korban musibah
gempa bumi di Padang, Sumatera Barat pada bulan
September 2009.
Selain sumbangan sosial dan kemanusiaan, Perseroan
juga berpartisipasi dalam kegiatan olahraga dengan
mensponsori beberapa acara pertandingan olahraga
yang diselenggarakan di lingkungan Perseroan.
Dalam hal pencegahan pencemaran lingkungan,
Perseroan menjalankan pengoperasian kapal dengan
mematuhi konvensi internasional yang memuat peraturan-
peraturan untuk mencegah dan menanggulangi
pencemaran yang ditimbulkan oleh pengoperasian
tanker. Salah satu konvensi tersebut adalah Marine
Pollution 73/78 (MARPOL) yang mengatur cara-cara
pencegahan pencemaran oleh minyak, bahan kimia
cair berbahaya, bahan kemasan berbahaya dan limbah
atau sampah kapal lainnya. Perseroan telah memperoleh
Document of Compliance (DOC) yang dikeluarkan oleh
ABS pada 24 September 1996. Dengan memiliki DOC,
Perseroan telah memenuhi persyaratan keselamatan
dan perlindungan lingkungan secara menyeluruh.
Corporate Social Responsibility
The Company has responsibility to its customers,
employees, shareholders, community and environment in
entire operational aspect. In order to attain its corporate
social responsibility to society and environment, the
Company contributed about Rp 391 million in 2009 for
social activities and for the Companys employees. For
its employees, the Company provided donation to the
employees who had accidents or in mourn and female
employees or employees spouse who gave birth.
The Company is also committed to the improvement of
the quality of education in Indonesia by giving grants and
scholarships, including those to Hang Tuah University
in Surabaya; and educational donation to Gajah Mada
University in Yogyakarta. The contribution with social
and human values was provided to, among others,
orphanages, communities surrounding the Companys
head office and branches, religious activities and victims
of earthquakes in Padang, West Sumatera in September
2009.
Besides, the Company also participated in sport events
by sponsoring some sport competitions held around
Companys location.
In the protection against environmental pollution, the
Company operated its vessels in compliance with
international conventions containing regulations for safety
and environmental protection. One of the conventions is
Marine Pollution 73/78 (MARPOL) for protection agains oil
pollution, dangerous liquid chemical materials, dangerous
goods and wastes from vessels. Our Company and
subsidiaries received Document of Compliance (DOC)
issued by ABS on September 24, 1996. By having DOC,
the Company meet all the requirements for safety and
environmental protection as a whole.
 ANNUAL
REPORT
2009

Sumber Daya Manusia

Human Resources

Salah satu asset berharga bagi Perseroan adalah sumber
daya manusia yang berkualitas dan berdedikasi tinggi.
Perseroan menyadari bahwa pengembangan sumber
daya manusia merupakan salah satu strategi dan fokus
Perseroan dalam menghadapi persaingan pasar global.
Keseluruhan proses pengembangan sumber daya manusia
mulai dari rekrutmen sampai dengan pendidikan dan
pelatihan yang dilakukan Perseroan untuk mendapatkan
SDM yang handal dan berkompeten agar diperoleh etos
kerja yang baik. Pengembangan sumber daya manusia
yang dilakukan meliputi peningkatan pengetahuan,
keterampilan dan tingkah laku.
A valuable asset for the Company is competent and
highly dedicated human resources. With awareness that
developing of its human resources is Companys strategy 55
and its focus in global market competitiveness. The human
resources development process, starting from recruitment
to education and training to obtain human resources with
its excellence competence and dedication and good
working ethics. The process includes development in
terms of knowledge, skills and attitudes.

Perseroan berusaha untuk melakukan yang terbaik dalam
menciptakan suasana kerja yang terarah serta selalu
memperhatikan kesejahteraan karyawan melalui usaha-
usaha antara lain program JAMSOSTEK (Jaminan Sosial
Tenaga Kerja), asuransi kesehatan dan rumah sakit bagi
seluruh karyawan dan keluarganya, sarana olahraga,
ibadah dan hiburan serta sarana keselamatan dan
kesehatan kerja (K3).
The Companys efforts to maintain the employees welfare
include JAMSOSTEK (Government-run Employee Social
Security) Program, health and hospitalization insurance for
all employees and their families, sports facilities, religious
services and entertainment, and work safety and health
facilities (K3).

Pada posisi 31 Desember 2009, Perseroan dan Anak As of December 31, 2009, the Company and its subsidiaries
Perusahaan memiliki sejumlah 561 karyawan tetap dan had a total of 561 permanent staff and 1,219 crews. The
1.219 karyawan laut. Di bawah ini adalah tabel karyawan following table shows the Companys employees by title:
tetap Perseroan berdasarkan jabatan:

Jumlah karyawan/ Number of employees

Direksi/Directors 6
Advisor/Advisor 1
Manager/Managers 35
Asisten Manager/Assistant Managers 48
Supervisor/Supervisors 100
Senior Staff/Senior Staff 193
Staf/Staff 93
Direct Labor/Direct Labour 85
Jumlah Total 561

Para karyawan laut Perseroan memiliki Standards of
Training, Certification and Watchkeeping (STCW 95),
sesuai dengan ketentuan Organisasi Kelautan International
(IMO). Perseroan memberi pelatihan bagi tenaga-tenaga
pelaut yang baru dan program pelatihan keperwiraan bagi
para perwira untuk mencapai jenjang yang lebih tinggi.
Para karyawan laut Perseroan ditempatkan di seluruh
kapal milik Perseroan dan kapal lain, di mana Perseroan
melakukan ship management.
The Companys crews hold Standards of Training,
Certification and Watchkeeping (STCW 95) certificate as
required by the International Maritime Organization (IMO).
The Company provides training programs for new seafarers
and officers. To achieve senior positions, the officers could
join training and skills development programs. All the
Companys crews have been employed on the Companys
wholly owned vessels and other vessels, which are under
the Companys ship management.
PT ARPENI
PRATAMA
OCEAN
LINE Tbk.
Dewan Komisaris
Board of Commissioners
56
Dari kiri ke kanan/ From left to right: Rudolphus Aquaviva Sunardi, Laksamana Tni (Purn) Bernard Kent Sondakh,
Fransiscus Samunady
Laksamana Tni (Purn) Bernard Kent Sondakh
Komisaris Utama
Lahir di Tobelo, Halmahera Utara pada tahun 1948.
Beliau menjabat sebagai Komisaris Utama Perseroan
sejak tahun 2009. Memulai karir sebagai Asisten Perwira
Senjata Bahari KRI Ambonia-503, kemudian sejak 1971
menjabat beberapa posisi strategis di TNI Angkatan Laut
mulai dari Kepala Divisi dan Komandan di beberapa Kapal
Republik Indonesia, antara lain KRI Multatuli-561, KRI
Nala-363, KRI Rencong-622, dan KRI Oswald Siahaan-
354. Menjabat sebagai Komandan Gugus Keamanan
Laut Armada Barat (1995), Komandan Lantamal III (1996),
Komandan Komando Pendidikan TNI AL (1997), Asisten
Perencanaan dan Anggaran Kepala Staf Angkatan Laut
(2000), Asisten Operasi Kepala Staf Angkatan Laut
(2000), Irjen TNI (2001), Kepala Staf Angkatan Laut
(2002-2005), Komisaris Utama PT PAL (2002-2005), dan
Komisaris PT Asabri (2001-2008). Saat ini, Beliau aktif
sebagai anggota Badan Pengawas Institute for Maritime
Studies. Pada tahun 1970 menempuh pendidikan formal
AAL Angkatan 16, Pendidikan Lanjutan Perwira (Diklapa)-
II/Komando Umum (1983), Seskoal Angkatan ke-26
(1988/1989), Sesko ABRI Angkatan ke-20 (1993/1994)
dan KSA-8 Lemhanas TA (2000/2001). Selain itu pernah
mengikuti berbagai kursus antara lain Navigasi, Operasi
dan Strategi di dalam dan luar negeri seperti di Belanda,
Inggris dan Yugoslavia.
Admiral (Ret.) Bernard Kent Sondakh
President Commissioner
Born in Tobelo, North Halmahera in 1948. He has
held the position of President Commissioner of the
Company since 2009. He started his career as Navy
Armed Officer Assistant for KRI Ambonia-503, and since
1971, he held strategic positions at the Indonesian
Navy as Head of Division and Commander of the Navys
vessels, among others, KRI Multatuli-561, KRI Nala-
363, KRI Rencong-622, and KRI Oswald Siahaan-354.
He held the position as Commander of Indonesian
Navys Western Sea Security in 1995, Commander
of Naval Main Base Surabaya (1996), Commander of
Indonesian Navy Training Centre in 1997, Planning and
Budgeting Assistant Indonesian Navy Chief of Staff in
2000, Operation Assistant Indonesian Navy Chief of
Staff (2000), Inspector General of the Indonesian Armed
Forces in 2001, Indonesian Navy Chief of Staff (2002-
2005), President Commissioner of PT PAL (2002-2005),
and Commissioner of PT Asabri (2001-2008). Currently,
he has been member of Supervisory Board of the Institute
for Maritime Studies. In 1970, he joined formal education
at 16th Class of Indonesian Naval Academy, Advanced
Education for Officer (Diklapa)-II/ General Command
(1983), 26th Class of Seskoal (1988/1989), 20th Class of
Sesko Indonesian Armed Forces (1993/1994) and KSA-
8 Institution of National Security (2000/2001). He also
joined several courses, such as Navigation, Operation
and Strategy in Holland, UK and Yugoslavia.

Rudolphus Aquaviva Sunardi
Komisaris
Lahir di Yogyakarta pada tahun 1939. Menjabat sebagai
Komisaris Perseroan sejak tahun 2007. Beberapa
posisi penting yang pernah dijabatnya adalah Sekretaris
Direktorat Jenderal Pertambangan Umum (19891994),
Komisaris PT Aneka Tambang (Persero) (19901994),
Direktur Utama PT Tambang Batubara Bukit Asam
(Persero) Tbk (19942001), Komisaris Utama PT
Tambang Batubara Bukit Kendi (1996 2001). Beberapa
jabatan penting yang saat ini masih dijabat antara lain
adalah Komisaris Utama PT Andalan Tiga Berjaya
(2002-2007), Direktur PT Andalan Tiga Berjaya (2007-
sekarang), Direktur Utama PT Coalindo Lestari Pratama
(2004-sekarang), PT Asmin Bara Jaan (2005-sekarang)
dan PT Asmin Bara Bronang (2005-sekarang). Mendapat
gelar Master of Metallurgical Engineering dari Catholic
University of Louvain, Belgia pada tahun 1972 dan
memperoleh gelar Sarjana Teknik Tambang dari Institut
Teknologi Bandung pada tahun 1965. Beliau juga aktif di
beberapa kegiatan organisasi antara lain Wakil Presiden
IMA (1995-1999), Ketua Umum Asosiasi Pertambangan
Batubara Indonesia (1996-2002), Ketua Umum Asean
Forum on Coal (1999-2002) dan Penasehat Asosiasi
Pertambangan Batubara Indonesia (2002-2009).
Fransiscus Samunady
Komisaris Independen
Lahir di Sukabumi pada tahun 1927. Beliau menjabat
sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak
tahun 2008. Beliau memulai karir di Verenigde Deli
Maatschappijen, Jakarta (1952 1956), kemudian
menjabat sebagai Associate Manager di Maerskline
Limited, Jakarta (1957 1990). Beliau menjabat sebagai
Komisaris Perseroan (1975 1996) dan bertindak sebagai
Advisor Perseroan sejak 1991 hingga 2007. Menempuh
pendidikan formal di Hollands Chinese Bruder School,
Jakarta (1933 1940), Christelyke Mulo, Sukabumi
(1940 1942), H.B.S. Canisius, Jakarta (1946 1947)
,Geneeskundige Hogeschool, Jakarta (1947 1951).
ANNUAL
REPORT
2009
Rudolphus Aquaviva Sunardi
Commissioner
57
Born in Yogyakarta in 1939. He has been Commissioner
of the Company since 2007. He has held some important
titles prior to his joining Arpeni. He was Secretary of General
Mining Directorate General (1989-1994), Commissioner
of PT Aneka Tambang (Persero) (1990-1994), President
Director of PT Tambang Batubara Bukit Asam (Persero)
(1994-2001), President Commissioner of PT Tambang
Batubara Bukit Kendi (1996-2001). He still holds some
important positions, namely President Commissioner
of PT Andalan Tiga Berjaya (2002-2007), Director of PT
Andalan Tiga Berjaya (2007-present), President Director
of PT Coalindo Lestari Pratama (2004-present), PT Asmin
Bara Jaan (2005-present) and PT Asmin Bara Bronang
(2005-present). He obtained his Master of Metallurgical
Engineering from Catholic University of Louvain, Belgium
in 1972 and obtained a Bachelors degree in Mining
Engineering at Institut Teknologi Bandung in 1965. He
has also served on several organizations, such as Vice
President of Indonesian Mining Association (1995-1999),
Chairman of Indonesian Coal Mining Association (1996-
2002), Chairman of Asean Forum of Coal (1999-2002)
and Advisor of Indonesian Coal Mining Association
(2002-2009).
Fransiscus Samunady
Independent Commissioner
Born in Sukabumi in 1927. He has held the position of
Independent Commissioner of the Company since 2008.
He began his career at Verenigde Deli Maatschappijen,
Jakarta (1952 1956), and appointed as Associate
Manager at Maerskline Limited, Jakarta (1957 1990).
He joined the Company as Board of Commissioners
(1975-1996) and was appointed as the Companys
advisor (1991-2007). He attained formal education
at Hollands Chinese Bruder School, Jakarta (1933
1940), Christelyke Mulo, Sukabumi (1940 1942),
H.B.S. Canisius, Jakarta (1946 1947) ,Geneeskundige
Hogeschool, Jakarta (1947 1951).
PT ARPENI
PRATAMA
OCEAN
LINE Tbk.

Dewan Direksi
Board of Directors

58
Oentoro Surya
Direktur Utama

Lahir di Surabaya pada tahun 1953. Menjabat sebagai

Direktur Utama Perseroan sejak tahun 1996. Pernah
menduduki jabatan sebagai Direktur Perseroan (1989
1996), Manajer Keuangan & Pengembangan Usaha di
PT Berlian Laju Tanker (1981-1989) Manajer Keuangan
& Pengembangan Usaha di Perseroan (1978-1989).
Beliau juga menjabat sebagai Komisaris, Direktur Utama
dan Direktur di beberapa anak perusahaan Perseroan.
Lulusan dari School of Commerce, Waseda University,
Jepang pada tahun 1978. Pernah menjabat sebagai
Ketua Umum INSA (the Indonesian National Shipowners
Association) atau Persatuan Pelayaran Niaga Indonesia
tahun 2005-2008. Menjabat sebagai Ketua Komite
Infrastruktur, Properti dan Perhubungan dari Asosiasi
Emiten Indonesia (2005-sekarang). Beliau mendapat
penghargaan sebagai Indonesian Services Entrepreneur
of the Year oleh Ernst&Young pada tahun 2005.

Oentoro Surya
President Director

Born in Surabaya in 1953. He was appointed as the

Companys President Director in 1996. He held the
position of Director of the Company from 1989 to 1996,
Manager of Finance & Business Development at PT
Berlian Laju Tanker (1981-1989) and Manager of Finance
& Business Development in the Company (1978-1989).
He also held the position as Commissioner, President
Director and Director at Companys subsidiaries. He
completed his education at the School of Commerce,
Waseda University, Japan in 1978. Mr. Surya has been
a chairman of INSA (Indonesian National Shipowners
Association) since 2005-2008. He is also Head of
Infrastructure, Property and Transportation Committee,
Indonesian Public Listed Companies Association (2005-
now). In 2005, he was awarded the Ernst&Young
Indonesian Indonesian Services Entrepreneur of the
Year.

Pieter Adamy Setyo
Direktur
Lahir di Palembang pada tahun 1944. Menjabat sebagai
Direktur Perseroan sejak tahun 1996. Memulai karirnya
sebagai Asisten Supervisor di CV. Singalaga, Lampung
(1967-1969), Asisten Comprador di Kie Hock Shipping,
Singapura (1969-1971), Manajer di Gesuri Lloyd,
Samarinda (1971-1978). Aktif di Perseroan yaitu sebagai
Manajer di Perseroan cabang Samarinda dan Banjarmasin
(1978-1985), Head of Coal Team (1985-1996), Manajer
Operasi (1991-1992), Manajer Pemasaran (1992-1993),
General Manajer (1993-1996). Direktur Utama PT Berlian
Limatama (1996-sekarang), PT Hanoman Sakti Pratama
(2001-sekarang), PT. Apol Lestari (2003 sekarang), PT.
Apol Jaya (2003 sekarang). Menjabat Ketua Bidang
Transportasi dan Perhubungan, Komite Cambodia, Laos,
Myanmar dan Vietnam, Kamar Dagang dan Industri
Indonesia Masa Bakti 2006-2008.
Pieter Adamy Setyo
Director
Born in Palembang in 1944. He has held the position
of Director of the Company since 1996. He started
his career as Assistant Supervisor at CV. Singalaga,
Lampung (1967-1969), became Assistant Comprador
at Kie Hock Shipping, Singapore (1969-1971), Manager
with Gesuri Lloyd, Samarinda (1971-1978); was active
in the Company as Manager at branches (1978-1985);
Head of Coal Team (1985-1996), Operation Manager
(1991-1992), Marketing Manager (1992-1993), General
Manager (1993-1996), President Director of PT Berlian
Limatama (1996-present), PT Hanoman Sakti Pratama
(2001-present), PT Apol Lestari (2003-present), PT
Apol Jaya (2003-present). He had been a Head of
Transportation and Communication, Cambodia, Laos,
Myanmar and Vietnam Committee, Indonesian Chamber
of Commerce and Industry Period 2006-2008.
ANNUAL
REPORT
2009
59
Andy Arifin Mallian
Direktur
Lahir di Makassar pada tahun 1950. Menjabat sebagai
Direktur Perseroan sejak tahun 1993. Mempunyai
banyak pengalaman di bidang perkapalan, memulai
karirnya sebagai Marine Surveyor di Mec Consultant
(19741975). Kemudian menjadi Works Manager PT
Galangan Indonesia (1975-1978). Pernah bekerja di PT
Asuransi Royal Indrapura sebagai Marine Hull Expert
& Claim Surveyor (1978-1979). Bergabung dengan
Perseroan, PT Berlian Laju Tanker, kemudian menjadi
Marine Consultant di PT Berlian Laju Tanker (1989-
1995), dan General Manager Fleet di Perseroan (1989-
1993). Anggota dari Technical Committee, Biro Klasifikasi
Indonesia sejak tahun 1995, anggota Southeast Asia
Technical Committee, American Bureau of Shipping
sejak tahun 1999, anggota Nippon Kaiji Kyokai (ClassNK)
sejak tahun 2001, dan anggota Technical Committee,
Bureau Veritas sejak tahun 2006. Memperoleh gelar
Insinyur Teknik Perkapalan dari Universitas Hassanudin
pada tahun 1977.
Andy Arifin Mallian
Director
Born in Ujung Pandang in 1950. He has held the position
of Director of the Company since 1993. Beginning his
career as Marine Surveyor at Mec Consultant (1974-
1975), he became Work Manager of PT Galangan
Indonesia (1975-1978); worked at PT Asuransi Royal
Indrapura as Marine Hull Expert & Claim Surveyor
(1978-1979); joined the Company, PT Berlian Laju
Tanker, then became Marine Consultant in PT Berlian
Laju Tanker (1989-1995) and Fleet General Manager
with the Company (1989-1993). He has been member
of Technical Committee, Biro Klasifikasi Indonesia
(Indonesian Classification Bureau) since 1995; member
of Southeast Asia Technical Committee, American
Bureau of Shipping since 1999; and member of Nippon
Kaiji Kyokai (ClassNK) since 2001; and member of
Technical Committee, Bureau Veritas since 2006. He
obtained an Engineering degree in Shipping Engineering
from University of Hasannudin in 1977.
PT ARPENI
PRATAMA
OCEAN
LINE Tbk.

Dewan Direksi
Board of Directors

60
Fida Unidjaja
Direktur

Lahir di Jakarta pada tahun 1961. Menjabat sebagai

Direktur Perseroan sejak tahun 1996. Memulai karir
sebagai Accounting Assistant Manager Perseroan (1985-
1989), Accounting Manager Perseroan (19901993),
General Manager Accounting Perseroan (19941996),
Direktur PT Hanoman Sakti Pratama (1996sekarang),
Direktur PT Mandira Sanni Pratama (2002-sekarang),
Company Secretary Mega Pacific Ocean Line, Labuan,
Malaysia (1997sekarang), Direktur PT Apol Lestari (2003-
sekarang), PT Apol Jaya (2003-sekarang). Memperoleh
gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Trisakti, Jakarta
pada tahun 1985.

Fida Unidjaja
Director

Born in Jakarta in 1961. She has held the position of

Director of the Company since 1996. She started her
career as Accounting Assistant Manager of the Company
(1985-1989), became the Accounting Manager (1990-
1993), the Accounting General Manager (1994-1996),
Director of PT Hanoman Sakti Pratama (1996-present),
Director of PT Mandira Sanni Pratama (2002-present),
and Company Secretary of Mega Pacific Ocean Line
Corporation, Labuan, Malaysia (1997-present). She is
also Director of PT Apol Lestari (2003-present), PT Apol
Jaya (2003-present). She obtained a Bachelors degree in
Economics from University of Trisakti, Jakarta in 1985.

Ateng Suhendra
Direktur
Lahir di Bogor pada tahun 1957. Menjabat sebagai
Direktur Perseroan sejak tahun 1996. Bergabung
dengan Perseroan, sebagai Asisten Manajer Keuangan
(1987-1990), kemudian menjadi Manajer Keuangan
(1990-1992), dan selanjutnya menjadi General Manager
Keuangan (1992-1996) di Perseroan. Memperoleh gelar
Master of Business Administration dari University of
Denver, Amerika Serikat pada tahun 1987. Menyelesaikan
Bachelor of Art, Marketing, di Western State College,
Gunnison, Colorado, Amerika Serikat pada tahun 1985
dan memperoleh gelar Sarjana Teknik Arsitektur di
Universitas Tarumanegara tahun 1983.
Ateng Suhendra
Director
Born in Bogor in 1957. He has served as Director of
the Company since 1996. He joined the Company as
Assistant Finance Manager (1987-1990), became
Finance Manager (1990-1992), then General Manager of
Finance (1992-1996). He obtained his MBA degree from
the University of Denver, USA in 1987; completed his
Bachelor of Arts, Marketing, at Western State College,
Gunnison, Colorado, USA in 1985 and obtained an
Architectural Engineering Degree at the University of
Tarumanegara in 1983.
ANNUAL
REPORT
2009
61
Ronald Nangoi
Direktur Tidak Terafiliasi
Lahir di Manado, pada tahun 1954. Menjabat sebagai
Direktur Tidak Terafiliasi Perseroan sejak tahun 2005.
Memulai karir sebagai Staf Analis pada Center for
Strategic and International Studies (1976-1992), Wakil
Sekretaris pada The Indonesian National Committee
for Economic Cooperation Conference (1988-1992),
Administration Manager PT Alas Watu Utama (1992-
1995), Staf Direksi Perseroan (2001-2003) dan Corporate
Secretary Perseroan (2003-Sekarang). Memperoleh gelar
Doktorandus dari Universitas Katholik Atmajaya, Jakarta
pada tahun 1981 dan gelar MBA dari Institut Manajemen
Prasetiya Mulya, Jakarta pada tahun 1985. Beliau
juga menjabat sebagai pengurus Asosiasi Sekretaris
Perusahaan Indonesia (ICSA) sejak tahun 2008.
Ronald Nangoi
Unaffiliated Director
Born in Manado in 1954. He has held the position of
Unaffiliated Director of the Company since 2005. He began
his career as a Staff Analyst at the Centre For Strategic
and International Studies (1976-1992), Vice Secretary
of The Indonesian National Committee for Economic
Cooperation Conference (1988-1992). He acted as
Administration Manager of PT Alas Watu Utama (1992-
1995). He joined the Company as Board of Directors
(2001-2003) and was appointed as the Companys
Corporate Secretary (2003-present). He obtained his
Doctorandus degree from the Catholic University of
Atmajaya, Jakarta in 1981 and his MBA degree from
Institut Manajemen Prasetiya Mulya (Prasetiya Mulya
Management Institute), Jakarta in 1985. He has been a
Committee member of Indonesian Corporate Secretary
Association (ICSA) since 2008.
PT ARPENI
PRATAMA
OCEAN
LINE Tbk.

Surat Pernyataan
Statement Letter

62

Kepada
Yth. Para Pemegang Saham Distinguished Shareholders of
PT Arpeni Pratama Ocean Line Tbk. PT Arpeni Pratama Ocean Line Tbk.

Bersama ini kami sampaikan Laporan Tahunan 2009 PT Arpeni We would like to present the 2009 Annual Report of PT
Pratama Ocean Line Tbk. Arpeni Pratama Ocean Line Tbk.

Laporan Tahunan ini telah direview oleh Manajemen Perseroan The Report has been reviewed by the Management of
dan seluruh informasi yang tercatat dalam laporan ini menjadi the Company and all the information of the report is
tanggung jawab Manajemen Perseroan. under the full responsibility of the Management of the
Company.

Laksamana Tni (Purn) Bernard Kent Sondakh Rudolphus

Aquaviva Sunardi Fransiscus Samunady
Komisaris Utama / President Commissioner Komisaris /
Commissioner Komisaris Independen /
Independent Commissioner

Oentoro Surya Pieter Adamy Setyo

Direktur Utama / President Director Direktur / Director

Andy Arifin Mallian Ateng Suhendra

Direktur / Director Direktur / Director

Fida Unidjaja Ronald Nangoi

Direktur / Director Direktur Tidak Terafiliasi / Unaffiliated Director
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk & ANAK PERUSAHAAN
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk & SUBSIDIARIES

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

beserta laporan aUDITOR INDEPENDEN

WITH INDEPENDENT AUDITORS REPORT

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 & 2008
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2009 & 2008
 The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2009 DAN 2008
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
WITH INDEPENDENT AUDITORS REPORT
YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2009 AND 2008

Daftar Isi/Table of Contents

Halaman/Page

Surat Pernyataan Direksi Board of Directors Statement

Laporan Auditor Independen Independent Auditors Report

Neraca Konsolidasi . 1-3 ................. Consolidated Balance Sheets

Laporan Laba Rugi Konsolidasi 4 . Consolidated Statements of Income

Consolidated Statements of Changes

Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi 5 in Stockholders Equity

Laporan Arus Kas Konsolidasi . 6-7 . Consolidated Statements of Cash Flows

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 8-122 ... Notes to the Consolidated Financial Statements

**************************
 The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN AND SUBSIDIARIES
NERACA KONSOLIDASI CONSOLIDATED BALANCE SHEETS
31 Desember 2009 dan 2008 December 31, 2009 and 2008
(Disajikan dalam rupiah) (Expressed in rupiah)

Catatan/
2009 Notes 2008

ASET ASSETS

ASET LANCAR CURRENT ASSETS

Kas dan setara kas 123.164.287.446 2c,3,4,19 590.370.335.103 Cash and cash equivalents
Investasi jangka pendek 152.659.271 2d,4 360.537.382.495 Short-term investments
Piutang usaha Trade receivables
Pihak ketiga - setelah dikurangi
penyisihan piutang ragu-ragu Third parties - net of allowance
sebesar Rp77.555.810.231 pada 2e,5, for doubtful accounts of
tahun 2009 950.026.620.966 19,20 1.448.451.299.786 Rp77,555,810,231 in 2009
Pihak-pihak yang mempunyai
hubungan istimewa - setelah
dikurangi penyisihan piutang
ragu-ragu sebesar Related parties - net of allowance
Rp7.904.030.306 pada for doubtful accounts of
tahun 2009 131.075.222.832 2e,2f,5,34 144.081.631.628 Rp7,904,030,306 in 2009
Piutang lain-lain - setelah dikurangi
penyisihan piutang ragu-ragu Other receivables - net of allowance
sebesar Rp27.996.960.000 pada for doubtful accounts of
tahun 2009 28.008.811.840 2e,4,6 6.419.905.141 Rp27,996,960,000 in 2009
Persediaan 24.731.887.701 2g,7 38.756.735.067 Inventories
Biaya dibayar dimuka 2.345.400.282 2h,8 7.627.654.085 Prepaid expenses
Aset derivatif - bersih - 2t,39 97.389.520.591 Derivative assets - net
Aset lancar lain-lain 250.515.277.876 2f,9,34 1.808.341.427 Other current assets

JUMLAH ASET LANCAR 1.510.020.168.214 2.695.442.805.323 TOTAL CURRENT ASSETS

ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETS

Piutang hubungan istimewa 51.709.599.459 2f,34 50.331.673.583 Due from related parties
Investasi pada perusahaan Investments in associated
asosiasi 100.416.956.043 2d,10 147.050.482.472 companies
Aset pajak tangguhan - bersih 9.682.345.545 2s,18 9.177.666.136 Deferred tax assets - net
Aset tetap - setelah dikurangi Fixed assets - net of
akumulasi penyusutan accumulated depreciation
dan amortisasi sebesar and amortization of
Rp1.476.305.309.717 pada tahun 2i,2j,2k, Rp1,476,305,309,717 in 2009
2009 dan Rp1.301.281.030.786 11,15,19, and Rp1,301,281,030,786
pada tahun 2008 3.798.874.494.858 20,21 3.302.655.560.257 in 2008
Uang muka pembelian aset Advances for purchase of
tetap 1.086.909.779.525 12,38k 822.309.331.308 fixed assets
Properti investasi - bersih 35.285.014.038 2l,13,15 35.702.401.013 Investment properties - net
2h,2i,14,
Aset tidak lancar lain-lain 179.074.143.437 38j,38k 231.606.021.161 Other non-current assets

JUMLAH ASET TIDAK LANCAR 5.261.952.332.905 4.598.833.135.930 TOTAL NON-CURRENT ASSETS

JUMLAH ASET 6.771.972.501.119 7.294.275.941.253 TOTAL ASSETS

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan The accompanying notes form an integral part of these consolidated
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan financial statements.
konsolidasi secara keseluruhan.

1
 The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN AND SUBSIDIARIES
NERACA KONSOLIDASI (lanjutan) CONSOLIDATED BALANCE SHEETS (continued)
31 Desember 2009 dan 2008 December 31, 2009 and 2008
(Disajikan dalam rupiah) (Expressed in rupiah)

Catatan/
2009 Notes 2008

LIABILITIES AND
KEWAJIBAN DAN EKUITAS STOCKHOLDERS EQUITY

KEWAJIBAN LANCAR CURRENT LIABILITIES

2m,13,15,42a,
Hutang bank jangka pendek 536.492.852.349 42g,42h 985.785.196.241 Short-term bank loans
Hutang usaha Trade payables
Pihak ketiga 165.108.629.710 16 230.426.420.353 Third parties
Pihak yang mempunyai
hubungan istimewa 8.048.050.610 2f,16,34 4.944.509.335 Related parties
Hutang lain-lain 500.514.719.910 11,38c 87.292.701.250 Other payables
Beban masih harus dibayar 193.664.033.716 17 184.154.118.218 Accrued expenses
Hutang pajak 29.197.453.040 2s,18 33.811.939.122 Taxes payable
Pendapatan ditangguhkan 3.260.007.553 2p 5.840.902.418 Deferred revenue
Kewajiban derivatif - bersih 423.110.440.318 2t,39 237.799.174.949 Derivative liabilities - net
Kewajiban jangka panjang yang 2j,2m, Current maturities of long-
jatuh tempo dalam satu tahun 19,38i term debts
Hutang bank dan lembaga 42b,42e Bank and financial institution
pembiayaan loans
Pihak ketiga 574.113.996.086 334.942.244.306 Third parties
Pihak yang mempunyai
hubungan istimewa 852.201.761 2f,34 267.249.805 Related party
Lain-lain 12.099.094.309 7.700.719.446 Others

JUMLAH KEWAJIBAN LANCAR 2.446.461.479.362 2.112.965.175.443 TOTAL CURRENT LIABILITIES

KEWAJIBAN TIDAK LANCAR NON-CURRENT LIABILITIES

Hutang lain-lain kepada pihak ketiga 65.504.272.182 76.615.890.333 Other payables to third parties
Kewajiban derivatif jangka panjang - Long-term derivative liabilities -
bersih 41.339.193.202 2t,39 61.549.062.013 net
Hutang hubungan istimewa 5.999.730.442 2f,34 613.973.400 Due to related parties
Kewajiban jangka panjang - setelah
dikurangi bagian yang jatuh 2j,2m, Long-term debts - net of
tempo dalam satu tahun 19,38i current maturities
Hutang bank dan lembaga Bank and financial institution
pembiayaan loans
Pihak ketiga 1.278.577.308.500 1.117.439.368.233 Third parties
Pihak yang mempunyai
hubungan istimewa 1.095.541.918 2f,34 352.145.285 Related party
Lain-lain 33.557.128.817 - Others
Hutang obligasi dan wesel bayar Bonds payable and guaranteed
yang dijamin - bersih 1.886.564.173.878 2m,20, 42c 2.094.074.087.598 secured notes payable - net
Wesel bayar jangka menengah -
bersih 149.278.327.351 2m,21,42d 148.797.211.351 Medium-term notes payable - net
Kewajiban diestimasi atas Estimated liability for employee
imbalan kerja 51.966.330.323 2q,36 44.013.566.733 benefits

JUMLAH KEWAJIBAN TIDAK TOTAL NON-CURRENT

LANCAR 3.513.882.006.613 3.543.455.304.946 LIABILITIES

HAK MINORITAS ATAS ASET MINORITY INTEREST IN NET

BERSIH ANAK PERUSAHAAN ASSETS OF CONSOLIDATED
YANG DIKONSOLIDASIKAN 38.023.208.844 2b,22 30.186.949.480 SUBSIDIARIES

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan The accompanying notes form an integral part of these consolidated
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan financial statements.
konsolidasi secara keseluruhan.

2
 The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN AND SUBSIDIARIES
NERACA KONSOLIDASI (lanjutan) CONSOLIDATED BALANCE SHEETS (continued)
31 Desember 2009 dan 2008 December 31, 2009 and 2008
(Disajikan dalam rupiah) (Expressed in rupiah)

Catatan/
2009 Notes 2008

EKUITAS STOCKHOLDERS' EQUITY

Modal saham - nilai nominal per Capital stock - par value per
saham Rp250 share of Rp250
Modal dasar - 4.000.000.000 Authorized - 4,000,000,000
saham shares
Modal ditempatkan dan disetor Issued and fully paid -
penuh - 2.998.604.000 saham 749.651.000.000 1a,1b,23 749.651.000.000 2,998,604,000 shares
Agio saham 46.243.157.855 1b,24 46.243.157.855 Additional paid-in capital
Selisih transaksi perubahan ekuitas Difference in equity transactions
Anak Perusahaan 61.966.989.536 2o,28 61.966.989.536 of Subsidiaries
Selisih kurs karena penjabaran 2b,2d, Difference in foreign currency
laporan keuangan 44.896.625.469 10,29 208.353.947.792 translation
Difference in value from
Selisih nilai transaksi restrukturisasi restructuring transactions of
entitas sepengendali 7.895.470.589 2n,27 7.895.470.589 entities under common control
Saldo laba (defisit) Retained earnings (deficit)
Telah ditentukan penggunaannya 500.000.000 26 400.000.000 Appropriated
Belum ditentukan penggunaannya (137.547.437.149) 533.157.945.612 Unappropriated

NET STOCKHOLDERS
EKUITAS BERSIH 773.605.806.300 1.607.668.511.384 EQUITY

JUMLAH KEWAJIBAN DAN TOTAL LIABILITIES AND

EKUITAS BERSIH 6.771.972.501.119 7.294.275.941.253 STOCKHOLDERS' EQUITY

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan The accompanying notes form an integral part of these consolidated
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan financial statements.
konsolidasi secara keseluruhan.

3
 The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN AND SUBSIDIARIES
LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI CONSOLIDATED STATEMENTS OF INCOME
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Years Ended December 31, 2009 and 2008
31 Desember 2009 dan 2008 (Expressed in rupiah)
(Disajikan dalam rupiah)

Catatan/
2009 Notes 2008

2f,2p,30,
PENDAPATAN JASA 1.717.602.391.267 34,38 2.570.052.050.461 SERVICE REVENUES

BEBAN JASA 1.421.878.781.959 2f,2p,31,34 1.726.736.579.918 COST OF SERVICES

LABA KOTOR 295.723.609.308 843.315.470.543 GROSS PROFIT

BEBAN USAHA 2f,2p,32,34 OPERATING EXPENSES

Penjualan 52.989.150.171 57.549.673.124 Selling
Umum dan administrasi 99.506.841.740 90.304.526.209 General and administrative

Jumlah Beban Usaha 152.495.991.911 147.854.199.333 Total Operating Expenses

LABA USAHA 143.227.617.397 695.461.271.210 INCOME FROM OPERATIONS

PENGHASILAN (BEBAN) OTHER INCOME

LAIN-LAIN (CHARGES)
Gain (loss) on foreign
Laba (rugi) selisih kurs - bersih 143.529.918.022 2r (32.715.542.181) exchange - net
Laba atas pelepasan aset Gain on disposal of fixed
tetap - bersih 31.582.164.128 2i,11 22.758.200.414 assets - net
Penghasilan bunga 7.976.588.633 13.752.512.841 Interest income
Rugi atas instrumen Loss on derivative
derivatif - bersih (398.998.077.228) 2t,39 (361.581.336.561) instruments - net
Beban bunga (382.079.555.343) 2f,2p,21,33,34 (294.047.674.194) Interest expense
Beban piutang ragu-ragu (117.640.150.937) 2e,5 - Bad debt expense
Beban bank (12.435.144.071) 2m (6.896.179.667) Bank charges
Lain-lain - bersih (14.115.312.077) 4,20,21 12.852.611.921 Others - net
Beban Lain-lain - Bersih (742.179.568.873) (645.877.407.427) Other Charges - Net
BAGIAN ATAS LABA (RUGI) EQUITY IN NET EARNINGS
BERSIH PERUSAHAAN (LOSSES) OF ASSOCIATED
ASOSIASI - BERSIH (28.778.984.542) 2d,10 9.477.083.879 COMPANIES - NET
LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK INCOME (LOSS) BEFORE
PENGHASILAN (627.730.936.018) 59.060.947.662 INCOME TAX

MANFAAT (BEBAN) INCOME TAX BENEFIT

PAJAK PENGHASILAN 2s,18 (EXPENSE)
Tahun berjalan (34.783.959.961) (36.289.097.859) Current
Tangguhan 504.679.409 92.921.141 Deferred

Beban Pajak Penghasilan - Bersih (34.279.280.552) (36.196.176.718) Income Tax Expense - Net

LABA (RUGI) SEBELUM HAK INCOME (LOSS) BEFORE

MINORITAS ATAS LABA BERSIH MINORITY INTEREST IN
ANAK PERUSAHAAN YANG NET EARNINGS OF
DIKONSOLIDASIKAN (662.010.216.570) 22.864.770.944 CONSOLIDATED SUBSIDIARIES

HAK MINORITAS ATAS MINORITY INTEREST IN

LABA BERSIH ANAK NET EARNINGS OF
PERUSAHAAN YANG CONSOLIDATED
DIKONSOLIDASIKAN (8.595.166.191) 2b (12.949.188.856) SUBSIDIARIES

LABA (RUGI) BERSIH (670.605.382.761) 9.915.582.088 NET INCOME (LOSS)

LABA (RUGI) BERSIH PER BASIC EARNINGS (LOSS)

SAHAM DASAR (224) 2u 3 PER SHARE

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan The accompanying notes form an integral part of these consolidated
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan financial statements.
konsolidasi secara keseluruhan.

4
 The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN AND SUBSIDIARIES
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Years Ended December 31, 2009 and 2008
31 Desember 2009 dan 2008 (Expressed in rupiah)
(Disajikan dalam rupiah)

Catatan/
2009 Notes 2008

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM

OPERASI OPERATING ACTIVITIES
Penerimaan kas dari pelanggan 2.029.459.897.845 1.821.489.168.728 Cash received from customers
Pengeluaran kas kepada pemasok Cash paid to suppliers and
dan untuk beban operasi lainnya (1.145.630.236.649) (935.337.936.661) for other operating expenses
Pengeluaran kas kepada karyawan Cash paid to employees
dan anak buah kapal (168.572.681.335) (149.992.072.198) and vessel crew

Penerimaan kas dari aktivitas Cash provided by operating

operasi 715.256.979.861 736.159.159.869 activities
Penerimaan dari penghasilan bunga 8.326.372.871 10.767.240.234 Receipts of interest income
Pembayaran untuk: Payments for:
Beban bunga (394.898.100.788) (294.573.872.491) Interest expense
Pajak (38.893.766.634) (17.346.295.029) Taxes
Kas bersih diperoleh dari Net cash provided by
aktivitas operasi 289.791.485.310 435.006.232.583 operating activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM
INVESTASI INVESTING ACTIVITIES
Hasil penjualan Proceeds from sale
investasi jangka pendek 107.260.400.000 4 16.658.510.449 of short-term investments
Penurunan (kenaikan) aset Decrease (increase) in
tidak lancar lain-lain 23.940.390.913 14 (97.590.717.476) other non-current assets
Hasil penjualan aset tetap dan Proceeds from sale of fixed
klaim asuransi 20.687.250.000 11 604.792.136.108 assets and insurance claim
Perolehan aset tetap (611.428.771.943) 11 (1.280.454.835.602) Acquisitions of fixed assets
Pembayaran uang muka Advances for purchase of
pembelian aset tetap (110.272.424.959) 12 (541.401.400.746) fixed assets
Acquisition of investment
Perolehan properti investasi (124.060.000) 13 - properties
Penempatan investasi pada Investment in associated
perusahaan asosiasi - 10 (2.902.410.000) companies

Kas bersih digunakan untuk Net cash used in investing

aktivitas investasi (569.937.215.989) (1.300.898.717.267) activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM

PENDANAAN FINANCING ACTIVITIES
Penerimaan dari: Proceeds from:
Hutang bank dan lembaga Long-term bank and
pembiayaan jangka panjang 536.103.886.000 341.650.563.859 financial institution loans
Hutang bank jangka pendek 422.579.377.593 4.841.138.943.241 Short-term bank loans
Transaksi derivatif 31.106.488.851 - Derivative transactions
Penerbitan obligasi - 20 596.835.000.000 Issuance of bonds
Penerbitan wesel bayar Issuance of medium-term
jangka menengah - 21 148.875.000.000 notes payable
Pembayaran untuk: Payments of:
Hutang bank jangka pendek (410.135.499.016) (4.234.185.832.097) Short-term bank loans
Kewajiban jangka panjang: Long-term debts:
Hutang bank dan lembaga Bank and financial
pembiayaan (277.172.321.906) (240.035.405.192) institution loans
Obligations under finance
Hutang sewa pembiayaan - (289.728.367) lease
Transaksi derivatif (102.568.710.142) (183.941.277.185) Derivative transactions
Obligasi - 20 (171.000.000.000) Bonds
Partial redemptions of
Pembelian kembali sebagian guaranteed secured
wesel bayar yang dijamin - 21 (148.627.662.448) notes payable
Dividen kas - 25 (29.986.040.000) Cash dividends

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan The accompanying notes form an integral part of these consolidated
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan financial statements.
konsolidasi secara keseluruhan.

6

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI (lanjutan)
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam rupiah)
Biaya emisi obligasi dan
wesel bayar yang dijamin
Kas bersih diperoleh dari
aktivitas pendanaan
PENGARUH BERSIH ATAS
PERUBAHAN KURS PADA
KAS DAN SETARA KAS (139.753.538.358)
REKLASIFIKASI KAS DAN
SETARA KAS KE ASET
LANCAR LAIN-LAIN (247.220.000.000)
KENAIKAN (PENURUNAN)
BERSIH KAS DAN SETARA KAS (467.206.047.657)
KAS DAN SETARA KAS
AWAL TAHUN
KAS DAN SETARA KAS
AKHIR TAHUN
Aktivitas yang tidak
mempengaruhi arus kas:
Pembelian aset tetap yang
pembayarannya melalui hasil
penjualan aset tetap yang
bersangkutan
Penambahan aset tetap
melalui hutang lain-lain
Penambahan uang muka pembelian
aset tetap (kapal) akibat akuisisi
Anak Perusahaan melalui
pengalihan hasil investasi jangka
pendek
Pembayaran kepada pemasok
melalui hasil penjualan aset
tetap
Penggunaan uang muka pembelian
aset tetap yang mengurangi
harga pembelian aset tetap
Kapitalisasi beban keuangan ke
kapal dalam modifikasi
Penambahan uang muka pembelian
aset tetap dengan mengkreditkan
piutang usaha dan piutang lain-lain
Pembayaran biaya emisi obligasi
yang langsung mengurangi
perolehan dari penerbitan obligasi
Pembayaran biaya emisi wesel bayar
yang langsung mengurangi
perolehan dari penerbitan wesel
bayar jangka menengah
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
konsolidasi secara keseluruhan.
The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS
(continued)
Years Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in rupiah)
Catatan/
2009 Notes 2008
Bonds and guaranteed secured
- 20,24 (8.344.763.047) notes issuance costs
Net cash provided by
199.913.221.380 912.088.798.764 financing activities
NET EFFECT OF CHANGES IN
EXCHANGE RATES ON CASH
105.652.548.437 AND CASH EQUIVALENTS
RECLASSIFICATION OF CASH
AND CASH EQUIPMENTS TO
- OTHER CURRENT ASSETS
NET INCREASE (DECREASE) IN
151.848.862.517 CASH AND CASH EQUIVALENTS
CASH AND CASH EQUIVALENTS
590.370.335.103 438.521.472.586 AT BEGINNING OF YEAR
CASH AND CASH EQUIVALENTS
123.164.287.446 3 590.370.335.103 AT END OF YEAR
Non-cash activities:
Purchase of fixed assets settled
through an offset against
the proceeds from sale of
629.565.000.000 11 - related fixed assets
375.450.827.289 11 1.017.488.069 Addition to fixed assets
credited to other payables
Addition to advances for
purchase of fixed assets
(vessels) from the acquisition
of Subsidiaries through
the transfer of proceeds
263.200.000.000 4 - from short-term investments
Payment to supplier through an
offset against the proceeds
52.423.500.000 11 - from sale of fixed assets
Application of advances
for purchase of fixed assets
against the purchase
33.135.000.000 11 147.556.065.438 price of fixed assets
Financing cost capitalized
14.406.911.495 11 - to vessel under modification
Addition to advances for
purchase of fixed assets
credited to trade receivables
10.111.650.960 12 - and other receivables
Payment of issuance costs
directly deducted from
- 20 3.165.000.000 proceeds of bonds
Payment of issuance costs
directly deducted from
proceeds of medium-term
- 21 1.125.000.000 notes payable
The accompanying notes form an integral part of these consolidated
financial statements.
7

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. UMUM
a. Pendirian Perusahaan
PT Arpeni Pratama Ocean Line Tbk
(Perusahaan) didirikan berdasarkan akta notaris
Alfian Jahja, S.H., sebagai notaris pengganti
Eliza Pondaag, No. 6 tanggal 4 Oktober 1975,
yang telah diubah dengan akta notaris Darwani
Sidi Bakaroedin, S.H., No. 15 tanggal 8 Maret
1977 dan akta notaris Eliza Pondaag, No. 23
tanggal 10 November 1977. Akta pendirian dan
perubahannya telah mendapat pengesahan dari
Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam
Surat Keputusan No. Y.A.5/3/15 tanggal
3 Januari 1978 dan telah diumumkan dalam
Berita Negara No. 22, Tambahan No. 138
tanggal 14 Maret 1980. Anggaran dasar
Perusahaan telah mengalami beberapa kali
perubahan, terakhir dengan akta notaris
Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., No. 39
tanggal 18 Mei 2009 mengenai, antara lain,
perubahan susunan anggota Dewan Komisaris
Perusahaan. Perubahan terakhir ini telah
dilaporkan kepada dan dicatat di dalam
database Sistem Administrasi Badan Hukum
(SISMINBAKUM) Departemen Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-
AH.01.10-09178 tanggal 2 Juli 2009.
Berdasarkan rapat umum pemegang saham
luar biasa (RUPSLB) pada tanggal 1 April 2005
yang diaktakan dalam akta notaris
Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., No. 1,
para pemegang saham menyetujui, antara lain,
penawaran umum perdana saham Perusahaan
dan penurunan nilai nominal per saham
Perusahaan dari Rp1.000 menjadi Rp500,
dimana perubahan ini telah mendapat
persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat
Keputusan No. C-09154 HT.01.04.TH.2005
tanggal 5 April 2005.
8
The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
1. GENERAL
a. Companys establishment
PT Arpeni Pratama Ocean Line Tbk (the
Company) was established based on notarial
deed No. 6 dated October 4, 1975 of Alfian
Jahja, S.H., substitute notary of Eliza
Pondaag, which was amended by notarial
deed No. 15 dated March 8, 1977 of Darwani
Sidi Bakaroedin, S.H. and notarial deed
No. 23 dated November 10, 1977 of Eliza
Pondaag. The deed of establishment and its
amendments were approved by the Ministry
of Justice of the Republic of Indonesia in its
Decision Letter No. Y.A.5/3/15 dated
January 3, 1978 and were published in
Supplement No. 138 of State Gazette No. 22
dated March 14, 1980. The Companys
articles of association has been amended
several times, most recently by notarial deed
No. 39 dated May 18, 2009 of
Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H.,
concerning, among others, the change in the
members of the Companys Board of
Commissioners. This most recent amendment
has been reported to and recorded in the
database of the Legal Entity Administration
System (SISMINBAKUM) of the Department
of Laws and Human Rights of the Republic of
Indonesia under registration No. AHU-
AH.01.10-09178 dated July 2, 2009.
Based on the minutes of the extraordinary
general meeting of the Companys
stockholders (EGMS) held on April 1, 2005,
which were covered by notarial deed No. 1 of
Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., the
stockholders approved, among others, the
initial public offering of the Companys shares
and the decrease in the par value per share
of the Companys capital stock from Rp1,000
to Rp500, which were approved by the
Ministry of Justice and Human Rights of the
Republic of Indonesia in its Decision Letter
No. C-09154 HT.01.04.TH.2005 dated
April 5, 2005.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. UMUM (lanjutan)
a. Pendirian Perusahaan (lanjutan)
Berdasarkan RUPSLB pada tanggal 28 Juli
2006, yang diaktakan dalam akta notaris
Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., No. 45,
para pemegang saham menyetujui, antara
lain, penurunan nilai nominal per saham
Perusahaan dari Rp500 menjadi Rp250.
Perubahan ini telah dilaporkan ke dan dicatat
di dalam database Sistem Administrasi Badan
Hukum (SISMINBAKUM) Departemen Hukum
dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
berdasarkan Surat Keputusan No. W7-
HT.01.04-2881 tanggal 31 Oktober 2006.
Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar
Perusahaan, ruang lingkup kegiatan
Perusahaan adalah bergerak dalam bidang
pengangkutan domestik dan internasional,
terutama mengusahakan dan menjalankan
pengangkutan barang dengan kapal laut, serta
melaksanakan pembelian dan penjualan kapal-
kapal.
Kantor pusat Perusahaan berkedudukan di
Wisma BSG Lantai 7, Jalan Abdul Muis No. 40,
Jakarta Pusat, dan mempunyai kantor cabang
di Banjarmasin, Samarinda, Pontianak,
Surabaya, Tanjung Priok - Jakarta, Panjang -
Lampung, Sampit, Medan, Kota Baru, Paiton -
Jawa Timur, Semarang, Tuban, Jepara dan
Singapura. Kapal-kapal yang dioperasikan oleh
Perusahaan dan Anak Perusahaan berlayar di
perairan dalam negeri dan luar negeri.
Perusahaan mulai beroperasi secara komersial
pada tahun 1977.
b. Penawaran umum efek ekuitas Perusahaan
Pada tahun 2005, Perusahaan menawarkan
500.000.000 saham kepada masyarakat
pada harga penawaran sebesar Rp625 per
saham. Penawaran tersebut sesuai dengan
Surat No. 5-1532/PM/2005 tanggal 10 Juni
2005, yang diterbitkan oleh Ketua Badan
Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM). Selisih
lebih antara harga penawaran saham dengan
nilai nominal per saham, setelah
memperhitungkan biaya penerbitan saham,
dicatat sebagai Agio Saham, yang disajikan
pada bagian Ekuitas pada neraca konsolidasi.
Perusahaan telah mencatatkan seluruh
sahamnya di Bursa Efek Indonesia.
9
The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
1. GENERAL (continued)
a. Companys establishment (continued)
Based on the minutes of the EGMS held on
July 28, 2006, which were covered by notarial
deed No. 45 of Ny. Poerbaningsih Adi
Warsito, S.H., the stockholders approved,
among others, the decrease in the par value
per share of the Companys capital stock from
Rp500 to Rp250. This decrease has been
reported to and recorded in the database of
the Legal Entity Administration System
(SISMINBAKUM) of the Department of Laws
and Human Rights of the Republic of
Indonesia based on its Decision Letter
No. W7-HT.01.04-2881 dated October 31,
2006.
In accordance with article 3 of the Companys
articles of association, the Company engages
in both domestic and international
transportation activities, particularly in
transporting cargo by vessels, and sale and
purchase of vessels.
The Companys head office is located in
th
Wisma BSG 7 Floor, Jalan Abdul Muis
No. 40, Central Jakarta, with branches in
Banjarmasin, Samarinda, Pontianak,
Surabaya, Tanjung Priok - Jakarta, Panjang -
Lampung, Sampit, Medan, Kota Baru, Paiton
- East Java, Semarang, Tuban, Jepara and
Singapore. The Companys and Subsidiaries
vessels operate in both domestic and
international seas. The Company started its
commercial operations in 1977.
b. Public offerings of the Companys equity
securities
In 2005, the Company offered 500,000,000
shares to the public at an offering price
of Rp625 per share. Such offering
was in accordance with Letter No. 5-1532/
PM/2005 dated June 10, 2005 issued by the
Head of the Capital Market Supervisory
Agency (BAPEPAM). The excess of the share
offer price over the par value per share, net of
stock issuance costs, was recognized as
Additional Paid-in Capital, which is
presented under the Stockholders Equity
section of the consolidated balance sheets.
The Company has registered all of its shares
on the Indonesia Stock Exchange.
 The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
KONSOLIDASI STATEMENTS
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Years Ended December 31, 2009 and 2008
31 Desember 2009 dan 2008 (Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

c. Dewan Komisaris dan Direksi, Komite Audit,
Sekretaris Perusahaan serta karyawan
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi
Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2009
dan 2008 adalah sebagai berikut:
2009
c. Boards of Commissioners and Directors,
Audit Committee, Corporate Secretary and
employees
The composition of the Companys Boards of
Commissioners and Directors as of
December 31, 2009 and 2008 is as follows:

Dewan Komisaris Board of Commissioners

Komisaris Utama Bernard Kent Sondakh President Commissioner
Komisaris Rudolphus Aquaviva Sunardi Commissioner
Komisaris Independen Fransiscus Samunady Independent Commissioner
Direksi Directors
Direktur Utama Oentoro Surya President Director
Direktur Andy Arifin Mallian Director
Direktur Ateng Suhendra Director
Direktur Pieter Adamy Setyo Director
Direktur Fida Unidjaja Director
Direktur Non-afiliasi Ronald Nangoi Non-affiliated Director

2008

Dewan Komisaris Board of Commissioners

Komisaris Utama - President Commissioner
Komisaris Rudolphus Aquaviva Sunardi Commissioner
Komisaris Independen Fransiscus Samunady Independent Commissioner
Direksi Directors
Direktur Utama Oentoro Surya President Director
Direktur Andy Arifin Mallian Director
Direktur Ateng Suhendra Director
Direktur Pieter Adamy Setyo Director
Direktur Fida Unidjaja Director
Direktur Non-afiliasi Ronald Nangoi Non-affiliated Director

Pada tanggal 31 Desember 2008, tidak ada
pejabat komisaris utama Perusahaan karena
komisaris utama Dewan Komisaris sebelumnya
meninggal dunia.
Susunan Komite Audit dan Sekretaris
Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2009
dan 2008 adalah sebagai berikut:
As of December 31, 2008, there was no
president commissioner of the Company
because the previous president commissioner
of the Company passed away.
The composition of the Companys Audit
Committee and the Corporate Secretary as of
December 31, 2009 and 2008 are as follows:

2009

Komite Audit Audit Committee

Ketua Fransiscus Samunady Chairman
Anggota Shelly Maryanti Member
Anggota Sandy Lugito Member

Sekretaris Perusahaan Ronald Nangoi Corporate Secretary

10
 The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
KONSOLIDASI STATEMENTS
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Years Ended December 31, 2009 and 2008
31 Desember 2009 dan 2008 (Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

c. Dewan Komisaris dan Direksi, Komite Audit, c. Boards of Commissioners and Directors,
Sekretaris Perusahaan serta karyawan Audit Committee, Corporate Secretary and
(lanjutan) employees (continued)
2008

Komite Audit Audit Committee

Ketua Fransiscus Samunady Chairman
Anggota Margyanto Gunawan Widjaja Member
Anggota Sandy Lugito Member
Sekretaris Perusahaan Ronald Nangoi Corporate Secretary

Gaji dan tunjangan lain yang diberikan untuk
Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan
masing-masing adalah sekitar Rp5,2 miliar
dan Rp6,4 miliar pada tahun 2009 dan 2008.
Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008,
Perusahaan dan Anak Perusahaan masing-
masing memiliki sejumlah 561 dan 578
karyawan tetap (tidak diaudit).
Salaries and other compensation benefits of
the Companys Boards of Commissioners and
Directors amounted to approximately Rp5.2
billion and Rp6.4 billion in 2009 and 2008,
respectively. As of December 31, 2009 and
2008, the Company and Subsidiaries have
561 and 578 permanent employees,
respectively (unaudited).

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI POKOK 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES

a. Dasar penyajian laporan keuangan a. Basis of preparation of the consolidated

konsolidasi financial statements

Laporan keuangan konsolidasi telah disajikan The consolidated financial statements have
sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang been prepared in accordance with generally
berlaku umum di Indonesia, Peraturan Badan accepted accounting principles in Indonesia,
Pengawas Pasar Modal dan Lembaga the Capital Market and Financial Institutions
Keuangan (BAPEPAM-LK) dan pedoman Supervisory Agency (BAPEPAM-LK)
penyajian dan pengungkapan laporan regulations and guidelines for financial
keuangan bagi emiten atau perusahaan publik statement presentation and disclosure for
untuk industri transportasi. publicly-listed transportation companies.

Laporan keuangan konsolidasi disusun The consolidated financial statements have

berdasarkan basis akrual dan menggunakan
konsep biaya historis, kecuali untuk investasi
jangka pendek dengan tujuan diperdagangkan
yang dinyatakan sebesar nilai wajar, persediaan
yang dinyatakan sebesar nilai terendah antara
biaya perolehan atau nilai realisasi bersih,
instrumen derivatif yang dinyatakan sebesar
nilai wajar dan investasi pada perusahaan
asosiasi yang dinyatakan berdasarkan metode
ekuitas.
Laporan arus kas konsolidasi menyajikan
penerimaan dan pengeluaran kas dan setara
kas yang dikelompokkan dalam aktivitas
operasi, investasi dan pendanaan. Arus kas dari
aktivitas operasi disajikan dengan
menggunakan metode langsung.
been prepared on the accrual basis using the
historical cost concept, except for trading
security investments which are stated at fair
value, inventories which are valued at the
lower of cost or net realizable value,
derivative instruments which are valued at fair
value and investments in associated
companies which are accounted for under the
equity method.
The consolidated statements of cash flows
present receipts and payments of cash and
cash equivalents classified into operating,
investing and financing activities. The cash
flows from operating activities are presented
using the direct method.

Mata uang pelaporan yang digunakan dalam The reporting currency used in the
penyusunan laporan keuangan konsolidasi consolidated financial statements is the
adalah rupiah (Rp). rupiah (Rp).

11
 The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
KONSOLIDASI STATEMENTS
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Years Ended December 31, 2009 and 2008
31 Desember 2009 dan 2008 (Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI POKOK 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

(lanjutan) POLICIES (continued)

b. Prinsip-prinsip konsolidasi b. Principles of consolidation

Laporan keuangan konsolidasi meliputi laporan
keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan
dengan persentase kepemilikan lebih dari 50%
baik secara langsung maupun tidak langsung,
sebagai berikut:
The consolidated financial statements include
the accounts of the Company and
Subsidiaries which are more than 50% owned
either directly or indirectly, as follows:

Persentase (%) Pemilikan Efektif/ Jumlah Aset Sebelum Eliminasi/

Percentage (%) of Effective Ownership Total Assets Before Elimination

Anak Perusahaan/Subsidiaries 2009 2008 2009 2008

Pemilikan Langsung/Direct Ownership

Arpeni Pratama Ocean Line 100 100 1.380.780.738.259 1.603.604.782.978

Investment B.V. (APOL BV)

Mega Pacific Ocean Line Corporation 100 100 1.216.682.833.161 1.022.113.611.155

(MPOLC) dan anak perusahaan/
and subsidiaries

PT Apol Cemerlang (AC) 99 99 1.083.389.449.982 432.857.492.078

PT Buana Jaya Pratama (BJP) 99 99 806.110.256.279 824.320.979.746

Grand Bulk Shipping Limited (GBSL) 100 100 753.182.430.743 899.998.298.762

dan anak perusahaan/
and subsidiaries

PT Bontang Maju Sejahtera (BMS) 99 99 430.648.047.305 317.909.561.802

PT Apol Jaya 99 99 393.939.083.065 366.746.978.003

PT Surya Bahari Sejahtera (SBS) 99 99 300.008.706.074 342.861.650.680

PT Lotus Coalindo Marine (LCM) 65 65 240.762.332.861 154.563.707.375

PT Apol Bahtera (AB) 99 99 212.994.053.088 245.612.347.801

PT Apol Sejahtera (AS) 99 99 204.222.802.277 198.468.402.860

PT Apol Lestari 99 99 168.423.831.287 168.309.314.995

Arpeni Marine Co. Pte. Ltd. (ARM) 100 100 121.225.784.000 242.540.496.150

Arpeni Shipping Co. Pte. Ltd. (ARS) 100 100 87.578.784.800 138.915.017.850

PT Buana Samudra Pratama (BSP) 99,96 99,96 62.530.746.620 64.224.496.312

PT Lotus Kaiousei Marine (LKM) 99 99 55.137.193.006 61.003.404.277

1
YED 4 S.A. (YED 4) 100 100 15.384.510.000 12.866.250.000
1
YED 5 S.A. (YED 5) 100 100 11.515.470.000 12.866.250.000
1
YED 2 S.A. (YED 2) 100 100 6.619.978.294 7.713.212.960
1
YED 1 S.A. (YED 1) 100 100 6.592.551.820 7.679.621.535

PT Apol Stevedoring Gemilang 72 72 5.041.892.488 213.001.812

1
YED 3 S.A. (YED 3) 100 100 4.148.733.146 12.866.250.000
1
PT Piru Sentosa Pratama (PSP) 99 99 2.500.000.000 2.500.000.000

PT Apol Bahari Gemilang (ABG)1 99 99 2.497.309.113 2.499.624.334

12
 The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
KONSOLIDASI STATEMENTS
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Years Ended December 31, 2009 and 2008
31 Desember 2009 dan 2008 (Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI POKOK 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

(lanjutan) POLICIES (continued)

b. Prinsip-prinsip konsolidasi (lanjutan) b. Principles of consolidation (continued)

Persentase (%) Pemilikan Efektif/ Jumlah Aset Sebelum Eliminasi/
Percentage (%) of Effective Ownership Total Assets Before Elimination

Anak Perusahaan/Subsidiaries 2009 2008 2009 2008

Pemilikan Langsung (lanjutan)/

Direct Ownership (continued)

PT Apol Surya Jaya (ASJ)1 99 99 2.497.309.113 2.499.624.334

1
PT Apol Gemilang (AG) 99 99 2.490.200.000 2.492.200.000

PT Lotus Jaya Marine (LJM) 99 99 2.464.249.156 2.478.931.606

PT Apol Stevedoring 72 72 1.020.817.101 1.371.927.830

Pemilikan Tidak Langsung (melalui MPOLC)/

Indirect Ownership (through MPOLC)

Rosaceae Maritime Overseas S.A. 100 100 611.581.731.016 610.324.431.888

(Rosaceae)

Gazelle Navigation Inc. (Gazelle) 100 100 281.401.314.000 375.685.641.450

Papaveraceae Maritime Overseas S.A.

(Papaveraceae)1 100 100 96.726.658.000 58.082.632.500
1
Petunia Maritime Overseas S.A. (Petunia) 100 100 96.726.658.000 58.082.632.500

Rafflesia Marine S.A. (Rafflesia) 100 100 70.289.966.400 77.670.677.656

2
Iridaceae Maritime S.A. (Iridaceae) 100 100 64.288.874.800 74.938.601.943
2
Illicium Maritime S.A. (Illicium) 100 100 56.103.806.000 65.401.016.711
1
NYE 1 S.A. (NYE 1) 100 - 56.400.000.000 -
1
NYE 2 S.A. (NYE 2) 100 - 56.400.000.000 -
1
NYE 3 S.A. (NYE 3) 100 - 56.400.000.000 -
1
NYE 4 S.A. (NYE 4) 100 - 56.400.000.000 -
1
NYE 5 S.A. (NYE 5) 100 - 56.400.000.000 -

Ever Win Maritime Incorporation S.A.

(Ever Win)2 100 100 50.636.361.800 59.036.520.726
2
Ever Joy Navigation S.A. (Ever Joy) 100 100 47.041.237.800 54.852.903.282
2
Lobelia Maritime Overseas S.A. (Lobelia) 100 100 29.234.705.000 34.211.347.800

Pemilikan Tidak Langsung (melalui GBSL)/

Indirect Ownership (through GBSL)

Prosperous Ships Holding Limited 75 75 244.241.803.170 312.435.423.411

(Prosperous)

Handy Marine Inc. (Handy Marine) 75 75 17.887.062.036 21.273.737.855

1
Davos Capital S.A. (Davos) 100 100 - 10.950
1
Heckson International Corporation (Heckson) 100 100 - 10.950

13
 The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
KONSOLIDASI STATEMENTS
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Years Ended December 31, 2009 and 2008
31 Desember 2009 dan 2008 (Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI POKOK 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

(lanjutan) POLICIES (continued)
b. Prinsip-prinsip konsolidasi (lanjutan) b. Principles of consolidation (continued)
Mulai
Kegiatan
Tanggal Komersial/
Pendirian/ Commercial
Anak Perusahaan/ Domisili/ Kegiatan Pokok/ Date of Operations
Subsidiaries Domicile Principal Activities Establishment Started

Pemilikan Langsung/
Direct Ownership

Arpeni Pratama Ocean Line Belanda/ Keuangan/Finance 13 April 2006 2006

Investment B.V. (APOL BV) Netherlands

Mega Pacific Ocean Line Corporation Labuan, Malaysia Perusahaan investasi/ 24 Desember/ 2000
(MPOLC) dan anak perusahaan/ Investment company December 1997
and subsidiaries

PT Apol Cemerlang (AC) Jakarta Pengangkutan muatan 30 Juni/ 2006

kapal laut/Transporting June 2006
cargo by vessel

PT Buana Jaya Pratama (BJP) Jakarta Pengangkutan muatan 23 Desember/ 2005

kapal laut/Transporting December 2004
cargo by vessel

Grand Bulk Shipping Limited (GBSL) Hong Kong Pengangkutan muatan 5 Maret/ 2005
dan anak perusahaan/ kapal laut/Transporting March 2005
and subsidiaries cargo by vessel
PT Bontang Maju Sejahtera (BMS) Jakarta Pengangkutan muatan 31 Mei/ 2006
kapal laut/Transporting May 2006
cargo by vessel
PT Apol Jaya Jakarta Pengangkutan muatan 17 November 2003
kapal laut/Transporting 2003
cargo by vessel

PT Surya Bahari Sejahtera (SBS) Jakarta Pengangkutan muatan 18 Maret/ 2008

kapal laut/Transporting March 2008
cargo by vessel

PT Lotus Coalindo Marine (LCM) Jakarta Pengangkutan muatan 8 September 2005

kapal laut/Transporting 2004
cargo by vessel

PT Apol Bahtera (AB) Jakarta Pengangkutan muatan 9 Mei/ 2005

kapal laut/Transporting May 2005
cargo by vessel

PT Apol Sejahtera (AS) Jakarta Pengangkutan muatan 9 Mei/ 2005

kapal laut/Transporting May 2005
cargo by vessel

PT Apol Lestari Jakarta Pengangkutan muatan 7 November 2003

kapal laut/Transporting 2003
cargo by vessel

Arpeni Marine Co. Pte. Ltd. (ARM) Singapura/ Perbaikan dan 28 Januari/ 2006
Singapore pembangunan kapal/ January 2006
Ship repair and
shipbuilding
Arpeni Shipping Co. Pte. Ltd. (ARS) Singapura/ Pengangkutan muatan 23 Juni/ 2005
Singapore kapal laut/Transporting June 2005
cargo by vessel
PT Buana Samudra Pratama (BSP) Jakarta Pengangkutan muatan 14 April 2004 2005
kapal laut/Transporting
cargo by vessel

PT Lotus Kaiousei Marine (LKM) Jakarta Pengangkutan muatan 4 Mei/ 2005

kapal laut/Transporting May 2005
cargo by vessel

14
 The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
KONSOLIDASI STATEMENTS
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Years Ended December 31, 2009 and 2008
31 Desember 2009 dan 2008 (Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI POKOK 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

(lanjutan) POLICIES (continued)

b. Prinsip-prinsip konsolidasi (lanjutan) b. Principles of consolidation (continued)

Mulai
Kegiatan
Tanggal Komersial/
Pendirian/ Commercial
Anak Perusahaan/ Domisili/ Kegiatan Pokok/ Date of Operations
Subsidiaries Domicile Principal Activities Establishment Started

Pemilikan Langsung (lanjutan)/

Direct Ownership (continued)

YED 4 S.A. (YED 4)1 Panama Pengangkutan muatan 24 April 2007 -

kapal laut/Transporting
cargo by vessel

YED 5 S.A. (YED 5)1 Panama Pengangkutan muatan 24 April 2007 -

kapal laut/Transporting
cargo by vessel

YED 2 S.A. (YED 2)1 Panama Pengangkutan muatan 24 April 2007 -

kapal laut/Transporting
cargo by vessel

YED 1 S.A. (YED 1)1 Panama Pengangkutan muatan 24 April 2007 -

kapal laut/Transporting
cargo by vessel

PT Apol Stevedoring Gemilang Bandar Lampung Jasa bongkar muat/ 4 Agustus/ 2001
Stevedoring August 2000

YED 3 S.A. (YED 3)1 Panama Pengangkutan muatan 24 April 2007 -

kapal laut/Transporting
cargo by vessel

PT Piru Sentosa Pratama (PSP)1 Ambon Jasa bongkar muat/ 27 Februari/ -

Stevedoring February 2008

PT Apol Bahari Gemilang (ABG)1 Jakarta Pengangkutan muatan 27 Februari/ -

kapal laut/Transporting February 2008
cargo by vessel

PT Apol Surya Jaya (ASJ)1 Jakarta Pengangkutan muatan 27 Februari/ -

kapal laut/Transporting February 2008
cargo by vessel

PT Apol Gemilang (AG)1 Jakarta Pengangkutan muatan 10 Juni/ -

kapal laut/Transporting June 2008
cargo by vessel

PT Lotus Jaya Marine (LJM) Jakarta Pengangkutan muatan 9 Juni/ 2005

kapal laut/Transporting June 2005
cargo by vessel

PT Apol Stevedoring Surabaya Jasa bongkar muat/ 17 November 2000

Stevedoring 1999

Pemilikan Tidak Langsung (melalui MPOLC)/

Indirect Ownership (through MPOLC)

Rosaceae Maritime Overseas S.A. Panama Pengangkutan muatan 12 September 2008

(Rosaceae) kapal laut/Transporting 2007
cargo by vessel

Gazelle Navigation Inc. (Gazelle) Panama Pengangkutan muatan 22 November 1993

kapal laut/Transporting 1984
cargo by vessel

Papaveraceae Maritime Overseas S.A. Panama Pengangkutan muatan 28 September -

(Papaveraceae)1 kapal laut/Transporting 2007
cargo by vessel

15
 The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
KONSOLIDASI STATEMENTS
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Years Ended December 31, 2009 and 2008
31 Desember 2009 dan 2008 (Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI POKOK 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

(lanjutan) POLICIES (continued)

b. Prinsip-prinsip konsolidasi (lanjutan) b. Principles of consolidation (continued)

Mulai
Kegiatan
Tanggal Komersial/
Pendirian/ Commercial
Anak Perusahaan/ Domisili/ Kegiatan Pokok/ Date of Operations
Subsidiaries Domicile Principal Activities Establishment Started

Pemilikan Tidak Langsung (melalui MPOLC)

(lanjutan)/Indirect Ownership
(through MPOLC) (continued)

Petunia Maritime Overseas S.A. (Petunia)1 Panama Pengangkutan muatan 28 September -

kapal laut/Transporting 2007
cargo by vessel

Rafflesia Marine S.A. (Rafflesia) Panama Pengangkutan muatan 19 Agustus/ 1999

kapal laut/Transporting August 1998
cargo by vessel

Iridaceae Maritime S.A. (Iridaceae)2 Panama Pengangkutan muatan 7 Mei/ 2001

kapal laut/Transporting May 2001
cargo by vessel

Illicium Maritime S.A. (Illicium)2 Panama Pengangkutan muatan 7 Mei/ 2002

kapal laut/Transporting May 2001
cargo by vessel

NYE 1 S.A. (NYE 1)1 Panama Pelayaran/Shipping 14 Juni/ -

June 2007

NYE 2 S.A. (NYE 2)1 Panama Pelayaran/Shipping 14 Juni/ -

June 2007

NYE 3 S.A. (NYE 3)1 Panama Pelayaran/Shipping 14 Juni/ -

June 2007

NYE 4 S.A. (NYE 4)1 Panama Pelayaran/Shipping 14 Juni/ -

June 2007

NYE 5 S.A. (NYE 5)1 Panama Pelayaran/Shipping 14 Juni/ -

June 2007

Ever Win Maritime Incorporation S.A. Panama Pengangkutan muatan 26 September 1997
(Ever Win)2 kapal laut/Transporting 1996
cargo by vessel

Ever Joy Navigation S.A. (Ever Joy)2 Panama Pengangkutan muatan 26 September 1998
kapal laut/Transporting 1996
cargo by vessel

Lobelia Maritime Overseas S.A. Panama Pengangkutan muatan 20 September 2005

(Lobelia)2 kapal laut/Transporting 2002
cargo by vessel

Pemilikan Tidak Langsung (melalui GBSL)/

Indirect Ownership (through GBSL)

Prosperous Ships Holding Limited Hong Kong Pengangkutan muatan 13 Juli/ 2008
(Prosperous) kapal laut/Transporting July 2007
cargo by vessel

Handy Marine Inc. (Handy Marine) St. Vincent dan/and Pengangkutan muatan 28 Oktober/ 2007
Grenadines kapal laut/Transporting October 2005
cargo by vessel

Davos Capital S.A. (Davos)1 Panama Pengangkutan muatan 11 Maret/ -

kapal laut/Transporting March 2008
cargo by vessel

16
 The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
KONSOLIDASI STATEMENTS
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Years Ended December 31, 2009 and 2008
31 Desember 2009 dan 2008 (Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI POKOK 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

(lanjutan) POLICIES (continued)

b. Prinsip-prinsip konsolidasi (lanjutan) b. Principles of consolidation (continued)

Mulai
Kegiatan
Tanggal Komersial/
Pendirian/ Commercial
Anak Perusahaan/ Domisili/ Kegiatan Pokok/ Date of Operations
Subsidiaries Domicile Principal Activities Establishment Started

Pemilikan Tidak Langsung (melalui GBSL)

(lanjutan)/Indirect Ownership
(through GBSL) (continued)

Heckson International
Corporation (Heckson)1 Panama Pengangkutan muatan 2 Januari/ -
kapal laut/Transporting January 2008
cargo by vessel

1 pada tanggal 31 Desember 2009, belum memulai 1 as of December 31, 2009, has not yet started
operasi komersial commercial operations
2 pada tanggal 31 Desember 2009, untuk sementara tidak 2 as of December 31, 2009, temporarily discontinued
beroperasi operations

Pada tahun 2008, PSP, ABG, ASJ dan AG In 2008, PSP, ABG, ASJ and AG were
didirikan oleh Perusahaan, SBS diakuisisi oleh established by the Company, SBS was
Perusahaan, Papaveraceae dan Petunia acquired by the Company, Papaveraceae
diakuisisi melalui MPOLC, serta Davos dan and Petunia were acquired through MPOLC,
Heckson diakuisisi melalui GBSL. and Davos and Heckson were acquired
through GBSL.

Pada tahun 2009, NYE 1, NYE 2, NYE 3, NYE In 2009, NYE 1, NYE 2, NYE 3, NYE 4 and
4 dan NYE 5 diakuisisi melalui MPOLC. NYE 5 were acquired through MPOLC.

Rincian transaksi akuisisi Anak Perusahaan The details of the acquisition transactions for
tersebut adalah sebagai berikut: these Subsidiaries are as follows:

Selisih antara Nilai Akuisisi

dengan Nilai Wajar Aset Bersih
Nilai Wajar Anak Perusahaan yang Diakuisisi/
Aset Bersih/ Difference between Acquisition
Nilai Akuisisi/ Fair Value of Cost and Fair Value of Net
Perusahaan/Company Acquisition Cost Net Assets Assets of the Acquired Subsidiaries

SBS 500.000.000 500.000.000 -

Papaveraceae 1.846.800 1.846.800 -
Petunia 1.846.800 1.846.800 -
Davos 9.220 9.220 -
Heckson 9.413 9.413 -
NYE 1 494.500 3.956.494.500 (3.956.000.000 )
NYE 2 494.500 3.956.494.500 (3.956.000.000 )
NYE 3 494.500 3.956.494.500 (3.956.000.000 )
NYE 4 494.500 3.956.494.500 (3.956.000.000 )
NYE 5 494.500 3.956.494.500 (3.956.000.000 )

17

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI POKOK
(lanjutan)
b. Prinsip-prinsip konsolidasi (lanjutan)
Apabila biaya perolehan lebih rendah dari nilai
wajar aset dan kewajiban yang dapat
diidentifikasi (goodwill negatif), maka nilai
wajar aset non-moneter yang diakuisisi harus
diturunkan secara proporsional, sampai seluruh
selisih tersebut dieliminasi. Oleh karena itu,
goodwill negatif sebesar Rp19.780.000.000
yang timbul dari akuisisi NYE 1, NYE 2, NYE 3,
NYE 4 dan NYE 5 sudah dieliminasi dengan
mengurangi aset non-moneter masing-masing
Anak Perusahaan (Catatan 4).
Kepemilikan pemegang saham minoritas atas
ekuitas Anak Perusahaan disajikan sebagai
Hak Minoritas atas Aset Bersih Anak
Perusahaan yang Dikonsolidasikan pada
neraca konsolidasi. Apabila akumulasi kerugian
yang menjadi bagian pemegang saham
minoritas pada suatu Anak Perusahaan
melebihi bagiannya dalam ekuitas Anak
Perusahaan, kelebihan tersebut dibebankan
pada pemegang saham mayoritas dan tidak
diakui sebagai aset, kecuali terdapat kewajiban
yang mengikat pemegang saham minoritas
untuk menutup kerugian tersebut, dan
pemegang saham minoritas mampu memenuhi
kewajibannya.
Apabila pada periode selanjutnya, Anak
Perusahaan melaporkan laba, maka laba
tersebut harus terlebih dahulu dialokasikan
kepada pemegang saham mayoritas sampai
seluruh bagian kerugian pemegang saham
minoritas yang sebelumnya dibebankan kepada
pemegang saham mayoritas dapat dipenuhi.
Akun-akun dari APOL BV (Anak Perusahaan
berkedudukan di Belanda), MPOLC (Anak
Perusahaan berkedudukan di Malaysia), Davos,
Ever Joy, Ever Win, Gazelle, Heckson, Illicium,
Iridaceae, Lobelia, NYE 1, NYE 2, NYE 3,
NYE 4, NYE 5, Papaveraceae, Petunia,
Rafflesia, Rosaceae, YED 1, YED 2, YED 3,
YED 4 dan YED 5 (Anak Perusahaan
berkedudukan di Panama), ARM dan ARS
(Anak Perusahaan berkedudukan di
Singapura), GBSL dan Prosperous (Anak
Perusahaan berkedudukan di Hong Kong) dan
Handy Marine (Anak Perusahaan
berkedudukan di St. Vincent dan Grenadines),
18
The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
b. Principles of consolidation (continued)
If the acquisition costs is less than the fair
value of the identifiable assets and liabilities
acquired (negative goodwill), the fair value of
the acquired non-monetary assets should be
reduced proportionately until all the excess is
eliminated. Accordingly, the negative goodwill
totaling Rp19,780,000,000 which arose from
the acquisition of NYE 1, NYE 2, NYE 3,
NYE 4 and NYE 5 had been eliminated by
reducing the respective non-monetary assets
of each of the acquired Subsidiaries (Note 4).
The proportionate share of the minority
stockholders in the equity of the Subsidiaries
is presented as Minority Interest in Net
Assets of Consolidated Subsidiaries in the
consolidated balance sheets. When
cumulative losses applicable to minority
interest exceed the minority stockholders
interest in the Subsidiaries equity, the excess
is charged against the majority stockholders
interest and is not reflected as an asset,
except in rare cases when the minority
stockholders have a binding obligation to, and
is able to, make good on such losses.
Subsequent profits earned by the Subsidiaries
under such circumstances that are applicable
to the minority interest shall be allocated to
the majority interest to the extent that the
minority interests share in the losses has
been previously absorbed by the majority
interest.
The accounts of APOL BV (a Subsidiary
based in the Netherlands), MPOLC
(a Subsidiary based in Malaysia), Davos,
Ever Joy, Ever Win, Gazelle,
Heckson, Illicium, Iridaceae, Lobelia, NYE 1,
NYE 2, NYE 3, NYE 4, NYE 5,
Papaveraceae, Petunia, Rafflesia, Rosaceae,
YED 1, YED 2, YED 3, YED 4 and YED 5
(Subsidiaries based in Panama), ARM
and ARS (Subsidiaries based in Singapore),
GBSL and Prosperous (Subsidiaries based
in Hong Kong) and Handy Marine
(a Subsidiary based in St. Vincent
and the Grenadines), which are reported in

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI POKOK
(lanjutan)
b. Prinsip-prinsip konsolidasi (lanjutan)
yang dilaporkan dalam mata uang asing,
dijabarkan ke dalam mata uang rupiah dengan
menggunakan kurs sebagai berikut:
Akun-akun aset dan kewajiban - kurs
tengah pada tanggal neraca
Akun-akun ekuitas - kurs historis
Akun-akun laba rugi - kurs rata-rata tahun
berjalan
Selisih kurs karena penjabaran akun-akun
neraca dan laba rugi disajikan secara terpisah
sebagai bagian dari Selisih Kurs karena
Penjabaran Laporan Keuangan sebagai bagian
dari Ekuitas pada neraca konsolidasi.
c. Setara kas
Deposito berjangka dengan jangka waktu tiga
bulan atau kurang sejak tanggal penempatan
yang tidak dibatasi penggunaannya
diklasifikasikan sebagai Setara Kas.
d. Investasi
Kebijakan akuntansi untuk investasi adalah
sebagai berikut:
1. Investasi jangka pendek dalam bentuk
surat berharga terdiri dari efek ekuitas
(equity securities) dan efek hutang (debt
securities)
Perusahaan dan Anak Perusahaan
menerapkan Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 50,
Akuntansi Investasi Efek Tertentu, yang
mengklasifikasikan surat berharga dalam
tiga kelompok yaitu:
Diperdagangkan (trading securities)
Termasuk dalam kelompok ini adalah
efek yang dibeli untuk dijual kembali
dalam waktu dekat, yang biasanya
menunjukkan frekuensi pembelian dan
penjualan yang tinggi. Efek ini dimiliki
dengan tujuan untuk menghasilkan
laba dari kenaikan harga dalam jangka
pendek. Investasi dalam efek yang
termasuk dalam kelompok ini dicatat
sebesar nilai wajarnya. Laba/rugi yang
belum direalisasi pada tanggal neraca
dikreditkan atau dibebankan pada
operasi berjalan.
19
The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
b. Principles of consolidation (continued)
foreign currencies, are translated into rupiah
amounts using the following rates:
Assets and liabilities accounts - middle
rates as of balance sheet date
Equity accounts - historical rates
Profit and loss accounts - current year
average rates of exchange
The resulting difference arising from the
translation of balance sheet and profit and
loss accounts is presented as part of
Difference in Foreign Currency Translation
under the Stockholders Equity section of the
consolidated balance sheets.
c. Cash equivalents
Time deposits with maturities of three months
or less at the time of placement, which are not
restricted, are classified as Cash
Equivalents.
d. Investments
Accounting policies on investments are as
follows:
1. Short-term investments in the form of
marketable securities consisting of equity
and debt securities
The Company and Subsidiaries apply
Statement of Financial Accounting
Standards (PSAK) No. 50, Accounting
for Investments in Certain Securities,
which classifies marketable securities
into three categories:
Trading securities
Included in this classification are
investments which are purchased for
immediate resale, normally
characterized by the high frequency
of purchase and sale transactions.
These investments are made to earn
immediate gain from the
improvement in the short-term prices
of the securities. Investments that
meet this classification are recorded
at fair value. The unrealized
gain/loss at balance sheet date is
credited/charged to current
operations.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI POKOK
(lanjutan)
d. Investasi (lanjutan)
Dimiliki hingga jatuh tempo (held-to-
maturity)
Investasi dalam efek hutang yang
dimaksudkan untuk dimiliki hingga
jatuh tempo dicatat sebesar biaya
perolehan yang disesuaikan dengan
amortisasi premi atau pemulihan
diskonto hingga jatuh tempo.
Tersedia untuk dijual (available-for-
sale)
Investasi dalam efek yang tidak
memenuhi kriteria kelompok
diperdagangkan dan yang dimiliki
hingga jatuh tempo dicatat sebesar
nilai wajarnya. Laba/rugi yang belum
direalisasi pada tanggal neraca
dikreditkan/dibebankan pada Laba/
Rugi yang Belum Direalisasi dari
Pemilikan Surat Berharga, sebagai
bagian dari Ekuitas pada neraca
konsolidasi.
2. Surat berharga yang dibeli dengan
perjanjian dijual kembali
Surat berharga yang dibeli dengan
perjanjian dijual kembali disajikan sebesar
nilai jual kembali dikurangi pendapatan
bunga yang belum diamortisasi. Selisih
antara harga beli dengan harga jual diakui
sebagai pendapatan bunga ditangguhkan.
Pendapatan bunga ditangguhkan
diamortisasi sebagai pendapatan selama
periode dari tanggal pembelian surat
berharga ke tanggal dijual kembali.
3. Investasi jangka panjang dalam bentuk
penyertaan saham yang nilai wajarnya
tidak tersedia
Investasi pada perusahaan asosiasi
merupakan investasi saham dimana
Perusahaan mempunyai kepemilikan
paling sedikit 20% tetapi tidak lebih dari
50% dan dihitung dengan metode ekuitas
(equity method). Dalam metode ini,
investasi dinyatakan sebesar biaya
perolehan, dan setelah itu disesuaikan
dengan laba atau rugi perusahaan asosiasi
serta dikurangi dengan dividen yang
diterima.
20
The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
d. Investments (continued)
Held-to-maturity
Investments in debt securities which
are held to maturity date are
recorded at cost, adjusted for the
amortization of premium or recovery
of discount to maturity.
Available-for-sale
Investments which do not meet the
classification of trading securities
and held-to-maturity categories are
recorded at fair value. Any
unrealized gain/loss at balance
sheet date is credited/charged to
Unrealized Holding Gain/Loss on
Marketable Securities, which is
presented under the Stockholders
Equity section of the consolidated
balance sheets.
2. Securities purchased with agreements to
resell
Securities purchased with agreements to
resell are presented at their resale price
less unamortized interest income. The
difference between the purchase price
and the resale price is recognized as
deferred interest income. Deferred
interest income is amortized as income
during the period from the purchase of
the securities to the date of resale.
3. Long-term investments in shares of
stock without available fair value
Investments in associated companies
which represent investments in shares of
stock wherein the Company has
ownership interest of at least 20% but
not exceeding 50% are accounted for
under the equity method. Under this
method, the investments are initially
recorded at cost, and subsequently
adjusted for the earnings or losses of the
associated companies and reduced by
dividends received.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI POKOK
(lanjutan)
d. Investasi (lanjutan)
Penyertaan saham Perusahaan di
perusahaan asosiasi yang menggunakan
mata uang fungsional dan mata uang
pelaporan dalam dolar A.S. dikonversikan
ke dalam rupiah dengan menggunakan
kurs yang berlaku pada tanggal neraca,
sedangkan bagian atas laba (rugi)
bersih perusahaan asosiasi tersebut
dikonversikan dengan nilai kurs rata-rata
tahun yang bersangkutan. Selisih kurs
karena penjabaran yang timbul dibukukan
oleh Perusahaan sebagai bagian dari
Selisih Kurs karena Penjabaran Laporan
Keuangan di bagian Ekuitas pada neraca
konsolidasi.
e. Penyisihan piutang ragu-ragu
Penyisihan piutang ragu-ragu ditentukan
berdasarkan hasil penelaahan terhadap
kolektibilitas akun piutang masing-masing
pelanggan pada akhir tahun.
f. Transaksi dengan pihak-pihak yang
mempunyai hubungan istimewa
Perusahaan dan Anak Perusahaan melakukan
transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai
hubungan istimewa sesuai dengan PSAK No. 7,
Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai
Hubungan Istimewa. Transaksi signifikan
dengan pihak yang mempunyai hubungan
istimewa, baik yang dilakukan dengan
persyaratan dan kondisi normal maupun tidak,
sebagaimana dilakukan dengan pihak di luar
hubungan istimewa, diungkapkan dalam
catatan yang bersangkutan.
g. Persediaan
Efektif pada tanggal 1 Januari 2009,
Perusahaan dan Anak Perusahaan
menerapkan PSAK No. 14 (Revisi 2008),
Persediaan, yang menggantikan PSAK No.14
(1994). PSAK revisi ini menyediakan panduan
untuk menentukan biaya persediaan dan
pengakuan selanjutnya sebagai beban,
termasuk setiap penurunan menjadi nilai
realisasi bersih, dan panduan rumus biaya
untuk melakukan atribusi biaya ke persediaan.
Penerapan dari PSAK revisi ini tidak
mengakibatkan dampak yang signifikan
terhadap laporan keuangan konsolidasi.
21
The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
d. Investments (continued)
The Companys investment in an
associated company which uses the U.S.
dollar as its functional and reporting
currency is translated into rupiah using
the exchange rate prevailing at balance
sheet date, while the equity in the net
earnings (losses) of the associated
company is translated using the average
rate during the year. Exchange difference
arising from the translation of the
investment is recorded by the Company
as part of Difference in Foreign Currency
Translation, which is presented under
the Stockholders Equity section of the
consolidated balance sheets.
e. Allowance for doubtful accounts
Allowance for doubtful accounts is provided
based on a review of the status of individual
receivable accounts at the end of the year.
f. Transactions with related parties
The Company and Subsidiaries have
transactions with certain related parties as
defined under PSAK No. 7, Related Party
Disclosures. Significant transactions with
related parties, whether or not conducted
under terms and conditions similar to those
granted to third parties, are disclosed in the
related notes.
g. Inventories
Effective January 1, 2009, the Company and
Subsidiaries have applied PSAK No. 14
(Revised 2008), Inventories, which
supersedes PSAK No. 14 (1994). This
revised PSAK provides guidance on the
determination of inventory cost and its
subsequent recognition as an expense,
including any write-down to net realizable
value, as well as guidance on the cost
formula used to assign costs to inventories.
The adoption of this revised PSAK did not
have significant effect to the consolidated
financial statements.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI POKOK
(lanjutan)
g. Persediaan (lanjutan)
Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih
rendah antara biaya perolehan dan nilai
realisasi bersih (the lower cost or net realizable
value). Biaya perolehan ditentukan dengan
metode masuk pertama, keluar pertama (FIFO).
Nilai realisasi bersih adalah taksiran harga
penjualan dalam kegiatan usaha normal setelah
dikurangi taksiran biaya penyelesaian dan
taksiran biaya yang diperlukan untuk
melaksanakan penjualan.
h. Biaya dibayar dimuka
Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa
manfaat dengan menggunakan metode garis
lurus. Bagian jangka panjang dari biaya dibayar
dimuka disajikan sebagai bagian dari Aset
Tidak Lancar Lain-lain pada neraca
konsolidasi.
i. Aset tetap
Efektif tanggal 1 Januari 2008, Perusahaan dan
Anak Perusahaan menerapkan PSAK No. 16
(Revisi 2007), Aset Tetap, yang menggantikan
PSAK No. 16 (1994), Aset Tetap dan Aset
Lain-lain, dan PSAK No. 17 (1994), Akuntansi
Penyusutan, dimana Perusahaan dan Anak
Perusahaan telah memilih model biaya untuk
menilai aset tetap mereka.
Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan
dikurangi akumulasi penyusutan dan amortisasi
dan rugi penurunan nilai, jika ada.
Biaya perolehan termasuk biaya penggantian
bagian aset tetap saat biaya tersebut
terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan.
Selanjutnya, pada saat pemeliharaan dan
perbaikan yang signifikan dilakukan, biaya
tersebut diakui ke dalam nilai tercatat (carrying
amount) aset tetap sebagai suatu penggantian
jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua
biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak
memenuhi kriteria pengakuan dibebankan
langsung pada operasi berjalan.
Biaya pemugaran (docking) kapal dikapitalisasi
pada saat terjadinya dan diamortisasi dengan
metode garis lurus sampai dengan biaya
pemugaran kapal berikutnya atas kapal
tersebut.
22
The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
g. Inventories (continued)
Inventories are stated at the lower of cost or
net realizable value. Cost is determined by
the first-in, first-out (FIFO) method. Net
realizable value is the estimated selling price
in the ordinary course of business, less the
estimated cost of completion and the
estimated cost necessary to make the sale.
h. Prepaid expenses
Prepaid expenses are amortized over the
periods benefited using the straight-line
method. The long-term portion of prepaid
expenses is shown as part of Other Non-
current Assets in the consolidated balance
sheets.
i. Fixed assets
Effective January 1, 2008, the Company and
Subsidiaries have applied PSAK No. 16
(Revised 2007), Fixed Assets, which
supersedes PSAK No. 16 (1994), Fixed
Assets and Other Assets, and PSAK No. 17
(1994), Accounting for Depreciation,
whereby the Company and Subsidiaries have
chosen the cost model to value their fixed
assets.
Fixed assets are stated at cost less
accumulated depreciation and amortization
and impairment losses, if any. Such cost
includes the cost of replacing part of the fixed
assets when that cost is incurred,
if the recognition criteria are met.
Likewise, when significant renewals and
betterments are performed, their costs are
recognized in the carrying amount of the fixed
assets as a replacement if the recognition
criteria are satisfied. All other repairs and
maintenance costs that do not meet the
recognition criteria are charged directly to
current operations.
Vessel dry docking costs are capitalized
when incurred and are amortized on a
straight-line basis over the period to the next
dry docking.
 The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
KONSOLIDASI STATEMENTS
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Years Ended December 31, 2009 and 2008
31 Desember 2009 dan 2008 (Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI POKOK 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

(lanjutan) POLICIES (continued)

i. Aset tetap (lanjutan) i. Fixed assets (continued)

Penyusutan dan amortisasi dihitung dengan Depreciation and amortization are computed
menggunakan metode garis lurus (straight-line using the straight-line method over the
method) berdasarkan taksiran masa manfaat estimated useful lives of the assets as
ekonomis aset tetap sebagai berikut: follows:

Tahun/Years
Bangunan dan prasarana 5 - 20 Buildings and improvement
Kapal 6 - 30 Vessels
Biaya pemugaran 2 - 2,5 Dry docking costs
Mesin dan peralatan 5 Machinery and equipment
Perlengkapan kantor 5 Office equipment
Kendaraan 5 Vehicles

Tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan Land is stated at cost and is not depreciated.
tidak disusutkan.

Jumlah tercatat aset tetap dihentikan
pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat
tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang
diharapkan dari penggunaan atau
pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari
penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai
perbedaan antara jumlah bersih hasil pelepasan
dan jumlah tercatat dari aset) dikreditkan atau
dibebankan ke operasi berjalan pada tahun aset
tersebut dihentikan pengakuannya.
Sesuai dengan PSAK No. 47, Akuntansi
Tanah, perolehan tanah dinyatakan
berdasarkan biaya perolehan dan tidak
disusutkan. Biaya-biaya tertentu sehubungan
dengan perolehan atau perpanjangan hak
pemilikan tanah ditangguhkan dan disajikan
sebagai bagian dari akun Aset Tidak Lancar
Lain-lain pada neraca konsolidasi, dan
diamortisasi selama 20 tahun atau sepanjang
periode hak atas tanah, periode mana yang
lebih pendek.
An item of fixed assets is derecognized upon
disposal or when no future economic benefits
are expected from its use or disposal. Any
gain or loss arising from the derecognition of
the asset (calculated as the difference
between the net disposal proceeds and the
carrying amount of the asset) is credited or
charged to current operations in the year the
asset is derecognized.
In accordance with PSAK No. 47, Accounting
for Land, land acquired is stated at
acquisition cost and is not amortized. Certain
costs incurred relating to the acquisition or the
renewal of the legal title over the landrights
are deferred and presented as part of Other
Non-current Assets in the consolidated
balance sheets, and are amortized over 20
years or the term of the landrights, whichever
period is shorter.

Kapal dalam modifikasi dinyatakan sebesar
biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian
dari aset tetap. Akumulasi biaya perolehan akan
dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang
bersangkutan pada saat aset tersebut selesai
dikerjakan dan siap digunakan.
Vessel under modification is stated at cost
and is presented as part of fixed assets.
The accumulated cost is reclassified to the
appropriate fixed assets account once the
modification is substantially completed and
the modified asset is ready for its intended
use.

Nilai residu, masa manfaat dan metode The fixed assets residual values, useful lives
penyusutan dan amortisasi aset ditelaah dan and methods of depreciation and amortization
disesuaikan secara prospektif apabila are reviewed and adjusted prospectively, if
diperlukan, pada masing-masing akhir tahun appropriate, at each financial year end.
pelaporan.

23

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI POKOK
(lanjutan)
i. Aset tetap (lanjutan)
PSAK No. 48, Penurunan Nilai Aset
mensyaratkan manajemen Perusahaan dan
Anak Perusahaan untuk menelaah penurunan
nilai aset apabila terdapat kejadian atau
perubahan keadaan yang mengindikasikan
bahwa nilai tercatat aset tidak dapat diperoleh
kembali.
Penurunan nilai aset, jika ada, diakui sebagai
rugi pada laporan laba rugi konsolidasi tahun
berjalan.
j. Sewa
Efektif tanggal 1 Januari 2008, Perusahaan dan
Anak Perusahaan menerapkan PSAK No. 30
(Revisi 2007), Sewa, yang menggantikan
PSAK No. 30 (1990), Akuntansi Sewa Guna
Usaha. Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi
2007), penentuan apakah suatu perjanjian
merupakan perjanjian sewa atau perjanjian
yang mengandung sewa didasarkan atas
substansi perjanjian pada tanggal awal sewa
dan apakah pemenuhan perjanjian tergantung
pada penggunaan suatu aset dan perjanjian
tersebut memberikan suatu hak untuk
menggunakan aset tersebut. Menurut PSAK
revisi ini, sewa yang mengalihkan secara
substansial seluruh risiko dan manfaat yang
terkait dengan kepemilikan aset, diklasifikasikan
sebagai sewa pembiayaan.
Pada awal masa sewa, lessee mengakui sewa
pembiayaan sebagai aset dan kewajiban dalam
neraca sebesar nilai wajar aset sewaan atau
sebesar nilai kini dari pembayaran sewa
minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai
wajar. Pembayaran sewa minimum dipisahkan
antara bagian yang merupakan beban
keuangan dan bagian yang merupakan
pelunasan kewajiban. Beban keuangan
dialokasikan ke setiap periode selama masa
sewa. Aset sewaan yang dimiliki oleh lessee
dengan dasar sewa pembiayaan disusutkan
konsisten dengan metode yang sama yang
digunakan untuk aset yang dimiliki sendiri, atau
disusutkan secara penuh selama jangka waktu
yang lebih pendek antara periode masa sewa
dan umur manfaat aset sewaan, jika tidak ada
kepastian yang memadai bahwa lessee akan
mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa
sewa.
24
The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
i. Fixed assets (continued)
PSAK No. 48, Impairment in Asset Value,
requires the Companys and Subsidiaries
management to review asset values for any
impairment whenever there are events or
changes in circumstances which indicate that
the carrying values of the assets may not be
recoverable.
Impairment in asset value, if any, is
recognized as a loss in the current years
consolidated statement of income.
j. Leases
Effective January 1, 2008, the Company and
Subsidiaries applied PSAK No. 30 (Revised
2007), Leases, which supersedes PSAK
No. 30 (1990), Accounting for Leases.
Based on PSAK No. 30 (Revised 2007), the
determination of whether an arrangement is,
or contains, a lease is based on the
substance of the arrangement at inception
date and whether the fulfillment of the
arrangement is dependent on the use of a
specific asset and the arrangement conveys
a right to use the asset. Under this revised
PSAK, a lease that transfers substantially to
the lessee all the risks and rewards incidental
to ownership of the leased item is classified
as finance lease.
At the commencement of the lease term, a
lessee shall recognize finance lease as an
asset and liability in its balance sheet at an
amount equal to the fair value of the leased
property or, if lower, the present value of the
minimum lease payments. Minimum lease
payments are apportioned between the
finance charges and the reduction of the
outstanding liability. The finance charges are
allocated to each period during the lease
term. Leased asset held by the lessee under
a finance lease is depreciated consistently
using the same method used with that for
depreciable assets that are directly owned or
is fully depreciated over the shorter of the
lease term and its useful life, if there is no
reasonable certainty that the lessee will
obtain ownership by the end of the lease
term.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI POKOK
(lanjutan)
j. Sewa (lanjutan)
Sewa yang tidak mengalihkan secara
substansial seluruh risiko dan manfaat yang
terkait dengan kepemilikan aset diklasifikasikan
sebagai sewa operasi. Pembayaran sewa
dalam sewa operasi diakui sebagai beban
dalam laporan laba rugi konsolidasi dengan
dasar garis lurus (straight-line basis) selama
masa sewa.
Selisih lebih hasil penjualan dan nilai tercatat
yang terjadi dari suatu transaksi jual
dan sewa-balik (sale-and-leaseback) yang
merupakan sewa pembiayaan ditangguhkan
dan diamortisasi selama masa sewa.
Laba atau rugi yang terjadi dari suatu transaksi
jual dan sewa-balik (sale-and-leaseback) yang
merupakan sewa operasi dan jelas bahwa
transaksi tersebut terjadi pada nilai wajar, harus
diakui segera dalam laporan laba rugi
konsolidasi. Tetapi, jika harga jual di bawah nilai
wajar, maka laba atau rugi harus diakui segera,
kecuali rugi tersebut dikompensasikan dengan
pembayaran sewa di masa depan yang lebih
rendah dari harga pasar, maka rugi tersebut
harus ditangguhkan dan diamortisasi secara
proporsional dengan pembayaran sewa selama
periode penggunaan aset. Jika harga jual di
atas nilai wajar, selisih lebih dari nilai wajar
tersebut ditangguhkan dan diamortisasi selama
periode penggunaan aset.
k. Kapitalisasi biaya pinjaman
Sesuai dengan PSAK No. 26 (Revisi 1997),
Biaya Pinjaman, beban bunga dan biaya
pinjaman lainnya yang terjadi akibat transaksi
pinjaman yang digunakan untuk membiayai
pembangunan atau instalasi aset tetap
dikapitalisasi. Kapitalisasi atas biaya pinjaman
ini dilakukan hingga pembangunan aset
tersebut selesai dikerjakan dan aset tersebut
siap untuk digunakan.
l. Properti investasi
Efektif tanggal 1 Januari 2008, Perusahaan
menerapkan PSAK No. 13 (Revisi 2007),
Properti Investasi, yang menggantikan PSAK
No. 13 (Revisi 1994), Akuntansi untuk
Investasi dimana Perusahaan telah memilih
model biaya.
25
The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
j. Leases (continued)
Leases which do not transfer substantially all
the risks and rewards incidental to ownership
are classified as operating leases. Operating
lease payments are recognized as an
expense in the consolidated statements of
income on a straight-line basis over the lease
term.
The excess of the selling price over the book
value on sale-and-leaseback transactions
resulting from a finance lease shall be
deferred and amortized over the lease term.
Gain or loss on sale-and-leaseback
transactions resulting from an operating
lease which is clearly established at fair value
shall be recognized immediately in the
consolidated statements of income. However,
if the sale price is below fair value, any gain
or loss shall be recognized immediately
except that, if the loss is compensated for by
future lease payments at below market price,
it shall be deferred and amortized in
proportion to the lease payments over the
period for which the asset is expected to be
used. If the sale price is above fair value, the
excess over fair value shall be deferred and
amortized over the period for which the asset
is expected to be used.
k. Capitalization of borrowing costs
In accordance with PSAK No. 26 (Revised
1997), Borrowing Costs, interest charges
and other costs incurred on borrowings used
to finance the construction or installation of
fixed assets are capitalized. Capitalization of
these borrowing costs ceases when the
construction or installation is completed and
the related asset is ready for its intended use.
l. Investment properties
Effective January 1, 2008, the Company
applied PSAK No. 13 (Revised 2007),
Investment Property, which supersedes
PSAK No. 13 (Revised 1994), Accounting for
Investment, whereby the Company has
chosen the cost model.

Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI POKOK
(lanjutan)
l. Properti investasi (lanjutan)
Properti investasi Perusahaan terdiri dari tanah
dan bangunan yang dikuasai Perusahaan untuk
menghasilkan pendapatan sewa atau kenaikan
nilai atau kedua-duanya, dan tidak untuk
digunakan dalam produksi atau penyediaan
barang atau jasa atau untuk tujuan administratif
atau dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari.
Properti investasi dinyatakan sebesar biaya
perolehan termasuk biaya transaksi, dikurangi
akumulasi depresiasi dan penurunan nilai (jika
ada), kecuali tanah yang tidak disusutkan.
Jumlah nilai tercatat termasuk biaya
penggantian bagian dari properti investasi yang
ada pada saat terjadinya biaya, jika kriteria
pengakuan terpenuhi; dan tidak termasuk biaya
harian penggunaan properti investasi.
Penyusutan bangunan dihitung dengan
menggunakan metode garis lurus selama masa
manfaat aset yaitu 20 tahun.
Properti investasi dihentikan pengakuannya
pada saat pelepasan atau ketika properti
investasi tersebut tidak digunakan lagi secara
permanen dan tidak memiliki manfaat ekonomis
di masa depan yang dapat diharapkan pada
saat pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul
dari penghentian atau pelepasan properti
investasi diakui dalam laporan laba rugi dalam
tahun terjadinya penghentian atau pelepasan
tersebut.
Transfer ke properti investasi dilakukan jika, dan
hanya jika, terdapat perubahan penggunaan
yang ditunjukkan dengan berakhirnya
pemakaian oleh pemilik, dimulainya sewa
operasi ke pihak lain atau selesainya
pembangunan atau pengembangan. Transfer
dari properti investasi dilakukan jika, dan hanya
jika, terdapat perubahan penggunaan yang
ditunjukkan dengan dimulainya penggunaan
oleh pemilik atau dimulainya pengembangan
untuk dijual.
Untuk transfer dari properti investasi ke aset
tetap, Perusahaan menggunakan metode biaya
pada tanggal perubahan penggunaan. Jika
properti yang digunakan Perusahaan menjadi
properti investasi, Perusahaan mencatat
properti tersebut sesuai dengan kebijakan aset
tetap sampai dengan saat tanggal terakhir
perubahan penggunaannya.
26
The original consolidated financial statements included herein are in
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
l. Investment properties (continued)
The Companys investment properties consist
of land and buildings which are held by the
Company to earn rental or for capital
appreciation or both, rather than for use in the
production or supply of goods or services or
for administrative purposes or sale in the
ordinary course of business. An investment
property is stated at cost including transaction
costs, less accumulated depreciation and
impairment losses (if any), except land which
is not depreciated. The carrying amount
includes the cost of replacing part of an
existing investment property at the time that
cost is incurred if the recognition criteria are
met; and excludes the day-to-day expenses
for its usage.
Depreciation of building is computed using
the straight-line method over the estimated
useful lives of the assets of 20 years.
Investment property is derecognized when
either it has been disposed of or when the
investment property is permanently withdrawn
from use and no future benefit is expected
from its disposal. Any gains or losses on the
retirement or disposal of an investment
property are recognized in profit or loss in the
year of retirement or disposal.
Transfers are made to investment properties
when, and only when, there is a change in
use, evidenced by the end of owner
occupation, commencement of an operating
lease to another party or completion of
construction or development. Transfers are
made from investment properties when, and
only when, there is a change in use,
evidenced by commencement of owner
occupation or commencement of
development with a view to sell.
For a transfer from investment properties to
fixed assets, the Company uses the cost
method at the date of change in use. If the
property used by the Company becomes an
investment property, the Company accounts
for such property in accordance with the
policy stated under fixed assets up to the date
of change in use.

Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI POKOK
(lanjutan)
m. Biaya atas transaksi hutang dan biaya
penerbitan saham
Biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan
transaksi hutang bank dan lembaga
pembiayaan, hutang obligasi dan wesel bayar
disajikan sebagai pengurang atas pokok hutang
untuk mencerminkan penerimaan bersih dari
hutang dan diamortisasi selama jangka waktu
hutang.
Biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan
penerbitan modal saham disajikan sebagai
pengurang atas agio saham.
n. Akuntansi restrukturisasi entitas
sepengendali
Untuk akuisisi yang menerapkan metode
penyatuan kepemilikan (pooling-of-interests),
nilai buku historis atas ekuitas bersih dari
entitas yang diakuisisi digabungkan, seolah-
olah mereka merupakan entitas tunggal sejak
awal periode laporan keuangan komparatif yang
disajikan, sesuai dengan PSAK No. 38 (Revisi
2004), Akuntansi Restrukturisasi Entitas
Sepengendali. Selisih antara harga pengalihan
dengan nilai buku sehubungan dengan
transaksi restrukturisasi antara Perusahaan
dengan perusahaan lain yang merupakan
entitas sepengendali, disajikan sebagai Selisih
Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas
Sepengendali di bagian Ekuitas. Selisih yang
timbul dari transaksi antara Anak Perusahaan
dengan perusahaan lain yang merupakan
entitas sepengendali disajikan sebagai Selisih
Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas
Sepengendali sebagai bagian dari Ekuitas
pada laporan keuangan Anak Perusahaan dan
disajikan sebagai akun Selisih Transaksi
Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan sebagai
bagian dari Ekuitas pada neraca konsolidasi
dengan jumlah proporsional saldo ekuitas
Perusahaan terhadap Anak Perusahaan (lihat
butir o di bawah).
Saldo akun Selisih Nilai Transaksi
Restrukturisasi Entitas Sepengendali direalisasi
ke laba atau rugi pada saat status sepengendali
tidak ada lagi antara entitas yang bertransaksi
atau aset, kewajiban, saham atau instrumen
kepemilikan lainnya telah dialihkan ke entitas
lain yang tidak sepengendali.
27
The original consolidated financial statements included herein are in
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
m. Debt transaction and stock issuance costs
Costs incurred in connection with debts,
bonds and notes payable are presented as
deduction from the principal amounts of the
obligations to reflect the net proceeds and are
amortized over the terms of the debts.
Costs incurred in connection with the
issuance of capital stock are presented as
deduction from the additional paid-in capital.
n. Accounting for restructuring of entities
under common control
For acquisitions accounted for under the
pooling-of-interests method, the historical
carrying amounts of the net equities of the
entities acquired are combined, as if they are
a single entity for all periods presented, in
accordance with PSAK No. 38 (Revised
2004), Accounting for Restructuring
Transaction of Entities under Common
Control. The difference between the transfer
prices and book values in connection with
restructuring transactions between the
Company and another company under
common control, is shown under
Stockholders Equity as Difference in Value
from Restructuring Transaction of Entities
under Common Control. Such difference
arising from transaction between a Subsidiary
and another company under common control
is presented as Difference in Value from
Restructuring Transaction of Entities under
Common Control under the Stockholders
Equity section of the Subsidiarys financial
statements and presented as Difference in
Equity Transactions of Subsidiaries in the
Stockholders Equity section of the
consolidated balance sheets, in such amount
proportionate to the Companys equity
interest in the Subsidiaries (see item o
below).
The balance of Difference in Value from
Restructuring Transaction of Entities under
Common Control is realized to gain or loss
from the time the common control no longer
exists between the entities that entered into
the transaction or the related assets,
liabilities, shares or other equity instruments
have been transferred to another entity not
under common control.
 The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
KONSOLIDASI STATEMENTS
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Years Ended December 31, 2009 and 2008
31 Desember 2009 dan 2008 (Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI POKOK 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

(lanjutan) POLICIES (continued)

o. Selisih transaksi perubahan ekuitas Anak o. Difference in equity transactions of

Perusahaan Subsidiaries
Sesuai dengan PSAK No. 40, Akuntansi In accordance with PSAK No. 40,
Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan atau Accounting for Equity Changes in
Perusahaan Asosiasi, selisih nilai tercatat Subsidiaries or Associated Companies, the
penyertaan Perusahaan dan bagian difference between the Companys share in
proporsional atas nilai wajar aset bersih Anak the equity of a Subsidiary and the
Perusahaan yang timbul dari perubahan pada proportionate fair value of the Subsidiarys net
ekuitas Anak Perusahaan, yang bukan berasal assets resulting from a change in the equity
dari transaksi antara Perusahaan dan Anak of a Subsidiary which is not caused by
Perusahaan terkait (seperti transaksi transactions between the Company and
restrukturisasi Anak Perusahaan dengan Subsidiary (such as restructuring transactions
perusahaan lain yang merupakan entitas of Subsidiaries with other companies under
sepengendali - Catatan 2n), disajikan sebagai common control - Note 2n) is recognized as
bagian dari Ekuitas dalam neraca konsolidasi Difference in Equity Transactions of
pada akun Selisih Transaksi Perubahan Subsidiaries, which is presented under the
Ekuitas Anak Perusahaan. Stockholders Equity section of the
consolidated balance sheets.
p. Pengakuan pendapatan dan beban p. Recognition of revenues and expenses

Pendapatan dari kegiatan pengangkutan
dengan kapal milik dan kapal sewa diakui
selama periode perjalanan dan sewa kapal
yang bersangkutan. Pendapatan dari jasa
keagenan dan kegiatan bongkar muat diakui
pada saat jasa diserahkan. Beban diakui pada
saat terjadinya.
Revenues from the operation of owned and
chartered vessels are recognized over the
periods of the related voyages and rental
period. Revenues from agency and
stevedoring activities are recognized when
services are rendered. Costs and expenses
are recognized when incurred.

Pendapatan diterima dimuka atas jasa yang Unearned revenue from customers for
belum diselesaikan diakui dan disajikan sebagai uncompleted services is recognized and
Pendapatan Ditangguhkan dalam neraca presented as Deferred Revenue in the
konsolidasi. consolidated balance sheets.

q. Imbalan kerja q. Employee benefits

Perusahaan dan Anak Perusahaan yang
berkedudukan di Indonesia menerapkan PSAK
No. 24 (Revisi 2004), Imbalan Kerja, dalam
menghitung kesejahteraan karyawan.
Berdasarkan PSAK No. 24 (Revisi 2004), beban
untuk imbalan kerja ditentukan berdasarkan
Undang-undang Tenaga Kerja No. 13/2003
tanggal 25 Maret 2003 (UU) dan dihitung
dengan menggunakan metode penilaian
aktuarial projected-unit-credit.
The Company and the Subsidiaries which are
domiciled in Indonesia apply PSAK No. 24
(Revised 2004), Accounting for Employee
Benefits, in accounting for employee service
entitlements. Under PSAK No. 24 (Revised
2004), the cost of providing employee
benefits under Labor Law No. 13/2003
dated March 25, 2003 (the Law) is
determined using the projected-unit-credit
actuarial valuation method.

Penyisihan biaya jasa kini dibebankan langsung Provisions for current service costs are
pada operasi tahun berjalan. Laba atau rugi charged directly to operations of the current
aktuarial diakui sebagai penghasilan year. Actuarial gains or losses are recognized
atau beban apabila akumulasi keuntungan as income or expense when the
atau kerugian aktuarial bersih yang net cumulative unrecognized actuarial
belum diakui pada akhir tahun pelaporan gains or losses for each individual plan
sebelumnya melebihi jumlah yang lebih at the end of the previous reporting year
besar dari 10% dari nilai kini kewajiban imbalan exceed 10% of the present value of the
pasti (present value of the defined defined benefit obligation at that date.
benefit obligation) pada tanggal tersebut.

28

Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI POKOK
(lanjutan)
q. Imbalan kerja (lanjutan)
Keuntungan atau kerugian aktuarial yang
melebihi batas 10% ini diakui selama rata-rata
sisa masa kerja yang diperkirakan dari para
pekerja dalam program tersebut. Lebih lanjut,
biaya jasa lalu yang terjadi ketika Perusahaan
memperkenalkan program imbalan pasti atau
mengubah imbalan terhutang pada program
yang berlaku harus diamortisasi sepanjang
periode sampai dengan imbalan tersebut telah
menjadi hak karyawan (vested).
r. Transaksi dan saldo dalam mata uang asing
Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam
rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada
saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca,
aset dan kewajiban moneter dalam mata uang
asing dijabarkan ke dalam mata uang rupiah
berdasarkan kurs pada tanggal tersebut. Laba
atau rugi kurs yang terjadi dikreditkan atau
dibebankan pada operasi tahun berjalan.
Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008,
kurs yang digunakan adalah sebagai berikut:
2009
1 Euro Eropa 13.510
1 Dolar Amerika Serikat 9.400
1 Dolar Singapura 6.699
1 Ringgit Malaysia 2.747
1 Dolar Hong Kong 1.212
1 Yen Jepang 102
s. Pajak penghasilan
Pajak penghasilan non-final
Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan
taksiran laba kena pajak tahun berjalan
dikenakan tarif pajak penghasilan non-final.
Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui
atas perbedaan temporer antara aset dan
kewajiban untuk tujuan komersial dan untuk
tujuan perpajakan setiap tanggal pelaporan.
Manfaat pajak di masa mendatang, seperti
saldo rugi fiskal yang belum digunakan, diakui
sejauh besar kemungkinan realisasi atas
manfaat pajak tersebut.
Aset dan kewajiban pajak tangguhan diukur
pada tarif pajak yang diharapkan akan
digunakan pada periode ketika aset direalisasi
atau ketika kewajiban dilunasi berdasarkan tarif
pajak (dan peraturan perpajakan) yang berlaku
29
The original consolidated financial statements included herein are in
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
q. Employee benefits (continued)
These actuarial gains or losses in excess of
the 10% corridor are amortized on a straight-
line basis over the expected average
remaining working lives of the employees.
Further, past service costs arising from the
introduction of a defined benefit plan or
changes in the benefits payable of an existing
plan are required to be amortized over the
period until the benefits concerned become
vested.
r. Foreign currency transactions and
balances
Transactions involving foreign currencies are
recorded in rupiah at the rates of exchange
prevailing at the time the transactions are
made. At balance sheet date, monetary
assets and liabilities denominated in foreign
currencies are adjusted to rupiah based on
the exchange rates at such date. The
resulting gains or losses are credited or
charged to operations of the current year.
As of December 31, 2009 and 2008, the rates
of exchange used were as follows:
2008
15.432 1 European euro
10.950 1 United States dollar
7.607 1 Singapore dollar
3.153 1 Malaysian ringgit
1.413 1 Hong Kong dollar
121 1 Japanese yen
s. Income tax
Non-final income tax
Current tax expense is provided based on the
estimated taxable income for the year subject
to the non-final income tax rates. Deferred tax
assets and liabilities are recognized for
temporary differences between the financial
and the tax bases of assets and liabilities at
each reporting date. Future tax benefits, such
as the carry-forward of unused tax losses, are
also recognized to the extent that realization
of such benefits is probable.
Deferred tax assets and liabilities are
measured at the tax rates that are expected
to apply to the period when the assets
are realized or the liabilities are settled, based
on tax rates (and tax laws) that have been

Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI POKOK
(lanjutan)
s. Pajak penghasilan (lanjutan)
Pajak penghasilan non-final (lanjutan)
atau secara substansial telah diberlakukan
pada tanggal neraca. Perubahan nilai tercatat
aset dan kewajiban pajak tangguhan yang
disebabkan oleh perubahan tarif pajak
dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun
berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang
sebelumnya telah langsung dibebankan atau
dikreditkan ke ekuitas.
Aset dan kewajiban pajak tangguhan untuk
entitas yang sama disaling-hapuskan dalam
penyajian di neraca konsolidasi, kecuali apabila
merupakan entitas legal yang berbeda.
Perubahan terhadap kewajiban perpajakan
diakui pada saat Surat Ketetapan Pajak (SKP)
diterima atau, jika Perusahaan atau Anak
Perusahaan mengajukan keberatan, pada saat
keputusan atas keberatan tersebut telah
ditetapkan.
Pajak penghasilan final
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri
Keuangan Republik Indonesia No. 416/
KMK.04/1996 dan No. 417/KMK.04/1996
tanggal 14 Juni 1996 dan Surat Edaran
Direktorat Jenderal Pajak No. 29/PJ.4/1996
tanggal 13 Agustus 1996, pendapatan dari jasa
pengangkutan dan sewa kapal yang diterima
Wajib Pajak Dalam Negeri dan Wajib Pajak
Luar Negeri dikenakan pajak bersifat final
masing-masing sebesar 1,20% dan 2,64% dari
pendapatan, serta biaya sehubungan dengan
kegiatan di atas tidak dapat dikurangkan untuk
tujuan perhitungan pajak penghasilan.
Perbedaan nilai tercatat aset atau kewajiban
yang berhubungan dengan pajak penghasilan
final dengan dasar pengenaan pajaknya tidak
diakui sebagai aset atau kewajiban pajak
tangguhan. Beban pajak kini sehubungan
dengan penghasilan yang menjadi subyek pajak
penghasilan final diakui proporsional dengan
jumlah pendapatan menurut akuntansi yang
diakui pada periode berjalan.
Selisih antara jumlah pajak penghasilan
final yang telah dibayar dengan jumlah
yang dibebankan sebagai beban pajak
penghasilan final pada laporan laba rugi
konsolidasi diakui sebagai pajak dibayar
dimuka atau hutang pajak.
30
The original consolidated financial statements included herein are in
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
s. Income tax (continued)
Non-final income tax (continued)
enacted or substantively enacted at the
balance sheet date. Changes in the carrying
amount of deferred tax assets and liabilities
due to a change in tax rates are credited or
charged to current year operations, except to
the extent that they relate to items previously
charged or credited to stockholders equity.
Deferred tax assets and liabilities are offset in
the consolidated balance sheets, except if
these are for different legal entities.
Amendment to a tax obligation is recorded
when an assessment is received or, if
appealed against by the Company or
Subsidiaries, when the result of the appeal is
determined.
Final income tax
Based on the Decision Letters No. 416/
KMK.04/1996 and No. 417/KMK.04/1996
dated June 14, 1996 of the Ministry of
Finance of the Republic of Indonesia and
Circular Letter No. 29/PJ.4/1996 dated
August 13, 1996 of the Directorate General of
Taxes, revenues from freight operations and
charter of vessels are subject to final income
tax computed at 1.20% and 2.64% of the
revenues for domestic and foreign
companies, respectively, and the related
costs and expenses are considered non-
deductible for income tax purposes.
The differences between the carrying
amounts of existing assets or
liabilities related to the final income
tax and their respective tax bases are not
recognized as deferred tax assets or
liabilities. Current tax expense related to
income subject to final income tax is
recognized in proportion to total income
recognized during the current period for
accounting purposes.
The difference between the final income tax
paid and the amount charged as final income
tax expense in the consolidated statements of
income is recognized as prepaid tax or tax
payable.

Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI POKOK
(lanjutan)
t. Instrumen derivatif dan aktivitas lindung
nilai
Sesuai dengan PSAK No. 55, Akuntansi
Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai,
setiap instrumen derivatif diakui sebagai aset
atau kewajiban dan disajikan sebesar nilai
wajar.
Akuntansi untuk perubahan nilai wajar
dari instrumen derivatif tergantung pada
dokumentasi atas penggunaan derivatif dan
hasil yang diharapkan. Perusahaan dan Anak
Perusahaan tertentu mengadakan kontrak
derivatif atas nilai tukar mata uang asing,
tingkat bunga dan komoditas agar terlindungi
dari risiko pasar yang timbul akibat fluktuasi nilai
tukar mata uang asing, tingkat bunga dan harga
komoditas. Namun, berdasarkan persyaratan
akuntansi lindung nilai dalam PSAK No. 55,
instrumen-instrumen tersebut tidak memenuhi
dan tidak ditujukan sebagai aktivitas lindung
nilai untuk tujuan akuntansi dan karenanya,
perubahan atas nilai wajar instrumen tersebut
diakui langsung dalam laporan laba rugi
konsolidasi.
u. Laba (rugi) bersih per saham dasar
Sesuai dengan PSAK No. 56, Laba per
Saham, laba (rugi) bersih per saham dasar
dihitung dengan membagi laba (rugi) bersih
tahun berjalan dengan jumlah rata-rata
tertimbang saham beredar yang ditempatkan
dan disetor penuh selama tahun yang
bersangkutan, yaitu masing-masing sebesar
2.998.604.000 saham pada tahun 2009 dan
2008.
v. Pelaporan segmen
Sehubungan dengan penerapan PSAK No. 5
(Revisi 2000), Pelaporan Segmen,
Perusahaan dan Anak Perusahaan menyajikan
informasi keuangan berdasarkan segmen
usaha dan segmen geografis. Perusahaan dan
Anak Perusahaan bergerak dalam bidang
pengangkutan, terutama mengusahakan dan
menjalankan pengangkutan barang dengan
kapal laut, serta kegiatan lainnya dimana
Perusahaan bertindak sebagai agen dari usaha
pelayaran niaga lainnya. Sesuai dengan
struktur organisasi dan manajemen serta sistem
pelaporan internal Perusahaan dan Anak
Perusahaan, informasi keuangan atas
pelaporan segmen primer disajikan
berdasarkan segmen usaha karena risiko dan
imbalan dipengaruhi secara dominan oleh jenis
31
The original consolidated financial statements included herein are in
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
t. Derivative instruments and hedging
activities
In accordance with PSAK No. 55, Accounting
for Derivative Instruments and Hedging
Activities, every derivative instrument is
recognized as either an asset or a liability
measured at its fair value.
The accounting for changes in the fair value
of a derivative instrument depends on the
documented use of the derivative and the
resulting designation. The Company and
certain Subsidiaries have entered into
currency, interest rate and commodity
derivative contracts to hedge market risks
arising from fluctuations in currency, interest
rates and commodity prices. However, based
on the specific requirements for hedge
accounting under PSAK No. 55, the said
instruments do not qualify and are not
designated as hedge activities for accounting
purposes and, accordingly, changes in the
fair value of such instruments are recorded
directly in the consolidated statements of
income.
u. Basic earnings (loss) per share
In accordance with PSAK No. 56, Earnings
per Share, basic earnings (loss) per share is
calculated by dividing the net income (loss)
for the year by the weighted average number
of issued and fully paid shares outstanding
during the year of 2,998,604,000 shares each
in 2009 and 2008.
v. Segment reporting
In accordance with PSAK No. 5 (Revised
2000), Reporting Financial Information by
Segment, the Company and Subsidiaries
present their financial information based on
business segment and geographical
segment. The Company and Subsidiaries are
engaged in transportation activities,
particularly in transporting cargoes by
vessels, and act as agents for other shipping
companies. In accordance with the Company
and Subsidiaries organizational and
management structure and internal reporting
system, the primary segment reporting of
financial information is presented based on
business segment as the risks and returns
are dominantly affected by different business
activities. The secondary segment reporting is
 The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
KONSOLIDASI STATEMENTS
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Years Ended December 31, 2009 and 2008
31 Desember 2009 dan 2008 (Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI POKOK 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

(lanjutan) POLICIES (continued)

v. Pelaporan segmen (lanjutan) v. Segment reporting (continued)

kegiatan usaha yang berbeda. Pelaporan defined based on geographical location of the
segmen sekunder ditentukan berdasarkan Company and Subsidiaries business
lokasi geografis kegiatan usaha Perusahaan activities. Financial information of segment
dan Anak Perusahaan. Informasi keuangan reporting as required by PSAK No. 5 (Revised
atas pelaporan segmen berdasarkan PSAK 2000) is presented in Note 37.
No. 5 (Revisi 2000) disajikan dalam Catatan 37.

w. Penggunaan estimasi w. Use of estimates

Penyusunan laporan keuangan konsolidasi The preparation of the consolidated financial

sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku statements in conformity with generally
umum mengharuskan manajemen untuk accepted accounting principles requires
membuat taksiran dan asumsi yang management to make estimates and
mempengaruhi jumlah yang dilaporkan. assumptions that affect amounts reported
Sehubungan dengan ketidakpastian yang therein. Due to inherent uncertainty in making
melekat dalam pembuatan taksiran, hasil estimates, actual results reported in future
realisasi yang akan terjadi dapat berbeda periods might be based on amounts which
dengan taksiran yang telah dilaporkan differ from those estimates.
sebelumnya.

3. KAS DAN SETARA KAS 3. CASH AND CASH EQUIVALENTS

Kas dan setara kas terdiri dari: Cash and cash equivalents consist of:

2009 2008
Kas Cash on hand
Dolar Amerika Serikat United States dollar
(US$538.393 pada tahun 2009 dan (US$538,393 in 2009 and
US$515.633 pada tahun 2008) 5.060.890.346 5.646.180.803 US$515,633 in 2008)
Rupiah 5.020.821.245 4.259.244.865 Rupiah
Mata uang asing lainnya 470.340.302 301.160.836 Other foreign currencies
Sub-jumlah 10.552.051.893 10.206.586.504 Sub-total

Kas di bank dan lembaga Cash in banks and financial

keuangan
Rekening dolar Amerika Serikat
PT Bank CIMB Niaga Tbk
(US$1.816.666 pada tahun
2009 dan US$1.598.597
pada tahun 2008)
PT Bank Internasional
Indonesia Tbk
(US$1.642.027 pada tahun
2009 dan US$518.235
pada tahun 2008)
Citibank, N.A., Jakarta
(US$1.534.313 pada tahun
2009 dan US$1.084.338
pada tahun 2008)
ING Bank N.V., Singapura
(US$644.090 pada tahun 2009 dan
US$117.592 pada tahun 2008)
institution
United States dollar accounts
PT Bank CIMB Niaga Tbk
(US$1,816,666 in 2009 and
17.076.660.588 17.504.640.107 US$1,598,597 in 2008)
PT Bank Internasional
Indonesia Tbk
(US$1,642,027 in 2009 and
15.435.055.304 5.674.671.499 US$518,235 in 2008)
Citibank, N.A., Jakarta
(US$1,534,313 in 2009 and
14.422.541.260 11.873.502.853 US$1,084,338 in 2008)
ING Bank N.V., Singapore
(US$644,090 in 2009 and
6.054.449.552 1.287.632.400 US$117,592 in 2008)

32

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)
DVB Group Merchant Bank
(Asia), Ltd., Singapura
(US$220.217 pada tahun
2009 dan US$375.825
pada tahun 2008)
The Hongkong and Shanghai Banking
Corporation Ltd., Hong Kong
(US$217.822 pada tahun 2009 dan
US$352.364 pada tahun 2008)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
(US$199.530 pada tahun 2009 dan
US$358.523 pada tahun 2008)
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk
(US$191.204 pada tahun 2009 dan
US$207.310 pada tahun 2008)
PT Bank UOB Indonesia
(US$142.733 pada tahun 2009 dan
US$78.493 pada tahun 2008)
PT Bank Permata Tbk
(US$79.300 pada tahun 2009 dan
US$164.158 pada tahun 2008)
PT Bank DBS Indonesia
(US$26.864 pada tahun 2009 dan
US$176.906 pada tahun 2008)
PT Korea Exchange Bank Danamon
(US$12.523 pada tahun 2009 dan
US$52.953 pada tahun 2008)
PT Samuel Aset Manajemen
(US$1.466.776) (Catatan 4)
CITIC Ka Wah Bank Limited,
Hong Kong (US$48.278)
Lain-lain
(US$127.451 pada tahun 2009 dan
US$114.009 pada tahun 2008)
Rekening rupiah
PT Bank CIMB Niaga Tbk
Citibank, N.A., Jakarta
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk
PT Bank Permata Tbk
PT Bank Ina Perdana
PT Bank Internasional
Indonesia Tbk
PT Bank Victoria International Tbk
Lain-lain
Rekening euro Eropa
Citibank, N.A., Jakarta
(Euro57.252 pada tahun 2009 dan
Euro563.990 pada tahun 2008)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
(Euro1.420 pada tahun 2009 dan
Euro3.565 pada tahun 2008)
Mata uang asing lainnya
Sub-jumlah
The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
3. CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued)
2009 2008
DVB Group Merchant Bank
(Asia), Ltd., Singapore
(US$220,217 in 2009 and
2.069.193.800 4.115.283.750 US$375,825 in 2008)
The Hongkong and Shanghai Banking
Corporation Ltd., Hong Kong
(US$217,822 in 2009 and
2.047.528.312 3.858.380.766 US$352,364 in 2008)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
(US$199,530 in 2009 and
1.875.579.932 3.925.828.820 US$358,523 in 2008)
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk
(US$191,204 in 2009 and
1.797.321.454 2.270.044.391 US$207,310 in 2008)
PT Bank UOB Indonesia
(US$142,733 in 2009 and
1.341.695.045 859.494.846 US$78,493 in 2008)
PT Bank Permata Tbk
(US$79,300 in 2009 and
745.421.410 1.797.531.633 US$164,158 in 2008)
PT Bank DBS Indonesia
(US$26,864 in 2009 and
252.524.044 1.937.119.715 US$176,906 in 2008)
PT Korea Exchange Bank Danamon
(US$12,523 in 2009 and
117.712.722 579.830.313 US$52,953 in 2008)
PT Samuel Aset Manajemen
- 16.061.193.806 (US$1,466,776) (Note 4)
CITIC Ka Wah Bank Limited,
- 528.639.858 Hong Kong (US$48,278)
Others
(U$127,451 in 2009 and
1.198.042.314 1.248.397.237 US$114,009 in 2008)
Rupiah accounts
9.168.649.413 6.439.997.178 PT Bank CIMB Niaga Tbk
4.499.426.199 1.407.069.375 Citibank, N.A., Jakarta
1.299.997.901 2.401.449.392 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Negara Indonesia
796.402.837 - (Persero) Tbk
310.089.684 752.349.928 PT Bank Permata Tbk
301.675.348 552.412.517 PT Bank Ina Perdana
PT Bank Internasional
273.811.589 732.718.244 Indonesia Tbk
11.918.555 1.629.196.211 PT Bank Victoria International Tbk
688.698.651 985.356.723 Others
European euro accounts
Citibank, N.A., Jakarta
(Euro57,252 in 2009 and
773.457.031 8.703.716.560 Euro563,990 in 2008)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
(Euro1,420 in 2009 and
19.184.435 55.410.032 Euro3,565 in 2008)
295.198.173 1.679.181.314 Other foreign currencies
82.872.235.553 98.861.049.468 Sub-total
33
 The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
KONSOLIDASI STATEMENTS
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Years Ended December 31, 2009 and 2008
31 Desember 2009 dan 2008 (Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

3. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) 3. CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued)

2009 2008

Deposito berjangka Time deposits

Dolar Amerika Serikat
PT Bank DBS Indonesia
(US$2.500.000 pada tahun 2009
dan 2008)
PT Bank UOB Indonesia
(US$600.000 pada tahun 2009
dan US$33.902.073 pada tahun
2008)
PT Bank Internasional
Indonesia Tbk (US$2.000.000)
Rupiah
PT Bank Ina Perdana
PT Bank Victoria
International Tbk
Citibank, N.A., Jakarta
United States dollar
PT Bank DBS Indonesia
(US$2,500,000 in 2009
23.500.000.000 27.375.000.000 and 2008)
PT Bank UOB Indonesia
(US$600,000 in 2009
and US$33,902,073 in
5.640.000.000 371.227.699.131 2008)
PT Bank Internasional
- 21.900.000.000 Indonesia Tbk (US$2,000,000)
Rupiah
600.000.000 - PT Bank Ina Perdana
PT Bank Victoria
- 60.000.000.000 International Tbk
- 800.000.000 Citibank, N.A., Jakarta

Sub-jumlah 29.740.000.000 481.302.699.131 Sub-total

Jumlah 123.164.287.446 590.370.335.103 Total

Deposito berjangka tersebut mendapat bunga pada The time deposits earned interest at the following
kisaran tingkat bunga tahunan berikut: range of annual rates:

2009 2008

Rupiah 4,00% - 6,50% 2,25% - 11,00% Rupiah

Dolar Amerika Serikat 2,25% - 3,40% 0,10% - 4,88% United States dollar

Kas di bank dan deposito berjangka dalam rupiah
milik Anak Perusahaan yang ditempatkan pada
PT Bank UOB Indonesia digunakan sebagai jaminan
atas hutang bank jangka panjang dari bank yang
sama (Catatan 19). Tidak terdapat pembatasan
penggunaan atas rekening bank dan deposito
berjangka dalam rupiah tersebut.
The cash in bank and the rupiah time deposits of
a Subsidiary which are placed in PT Bank UOB
Indonesia are used as collateral for the
long-term bank loan from the same bank
(Note 19). There is no restriction in using the cash
account and the rupiah time deposits.

Perusahaan mengasuransikan kas dalam perjalanan
terhadap risiko kehilangan dan risiko lainnya kepada
PT Asuransi Allianz Utama Indonesia, pihak
ketiga, dengan jumlah pertanggungan sebesar
US$1.800.000. Manajemen Perusahaan
berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut
cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas
risiko yang mungkin terjadi. Tidak ada kas dalam
perjalanan pada tanggal 31 Desember 2009 dan
2008.
The Company insured cash in transit against loss
and other risks through PT Asuransi Allianz
Utama Indonesia, a third party, under a policy for
US$1,800,000. The Companys management is of
the opinion that the insurance coverage is
adequate to cover possible losses arising from
such risks. There is no cash in transit as of
December 31, 2009 and 2008.

34

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
4. INVESTASI JANGKA PENDEK
Akun ini terdiri dari:
2009
Efek-efek yang dibeli untuk tujuan
diperdagangkan
Efek ekuitas
Pan United, Ltd., Singapura
(Sin$22.790 pada tahun 2009
dan Sin$16.555 pada tahun 2008) 152.659.271
Efek hutang
Obligasi Pemerintah Republik
Indonesia (US$12.653.465)
Efek yang dimiliki hingga jatuh tempo
PT Minna Padi Aset Manajemen
(US$10.260.822)
HAWB Investment Trust
(US$10.000.000)
Jumlah 152.659.271
Pada tanggal 9 November 2007 dan 3 Desember
2007, Perusahaan mengadakan perjanjian dengan
PT Samuel Aset Manajemen (SAM) dimana SAM
setuju untuk mengelola penempatan dana
Perusahaan sebesar US$16.000.000 dengan tujuan
untuk meningkatkan Nilai Aset Bersih minimal 7%
per tahun. Sebagai kompensasi, Perusahaan akan
membayar jasa manajemen dan kustodian sebesar
0,5% per tahun dari nilai penempatan kepada SAM.
Berdasarkan perjanjian tersebut, SAM tidak
mempunyai kewajiban atas kerugian yang timbul
dari transaksi investasi tersebut di atas.
Pada tanggal 31 Desember 2008, portepel investasi
di SAM berdasarkan nilai pasar adalah sebagai
berikut:
Obligasi Pemerintah Republik Indonesia
(US$12.653.465) 138.555.441.750
Kas dan setara kas
(US$1.466.776) (Catatan 3)
Akrual atas pendapatan bunga - dicatat
sebagai bagian dari Piutang Lain-lain
(US$325.450) (Catatan 6)
Jumlah portepel 158.180.309.333
Pada tanggal 11 Agustus 2008, Perusahaan
mengadakan perjanjian dengan PT Minna Padi Aset
Manajemen (Minna) dimana Minna setuju untuk
mengelola penempatan dana Perusahaan sebesar
US$10.000.000 dengan hasil investasi yang
diharapkan sebesar 8% per tahun dengan jangka
waktu 9 bulan sejak saat penempatan. Perusahaan
akan membayar imbalan jasa atas pengelolaan
dana apabila hasil investasi melebihi 11%.
Perjanjian ini berakhir pada tanggal 13 Mei 2009,
dengan hasil investasi dari penempatan tersebut
pada tahun 2009 dan 2008 masing-masing adalah
sebesar US$339.178 dan US$260.822.
The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
4. SHORT-TERM INVESTMENTS
This account consists of:
2008
Marketable securities
Equity securities
Pan United, Ltd., Singapore
(Sin$22,790 in 2009 and
125.939.845 Sin$16,555 in 2008)
Debt securities
Indonesian Government Bonds
- 138.555.441.750 (US$12,653,465)
Held-to-maturity securities
PT Minna Padi Aset Manajemen
- 112.356.000.900 (US$10,260,822)
HAWB Investment Trust
- 109.500.000.000 (US$10,000,000)
360.537.382.495 Total
On November 9, 2007 and December 3, 2007, the
Company entered into agreements with
PT Samuel Aset Manajemen (SAM) whereby SAM
agreed to manage the Companys fund placement
in the amount of US$16,000,000 with the objective
of increasing its Net Assets Value at the minimum
of 7% per annum. The Company pays
management and custodian fee as compensation
to SAM at 0.5% per annum of the investment.
Based on the agreements, SAM is not liable for
any loss that may be incurred from the investment
transactions.
As of December 31, 2008, the investment portfolio
in SAM at market value consists of the following:
Indonesian Government Bonds
(US$12,653,465)
Cash and cash equivalents
16.061.193.806 (US$1,466,776) (Note 3)
Accrued interest income - recorded
as part of Other Receivables
3.563.673.777 (US$325,450) (Note 6)
Total portfolio
On August 11, 2008 the Company entered into an
agreement with PT Minna Padi Aset Manajemen
(Minna) whereby Minna agreed to manage the
Companys fund placement in the amount of
US$10,000,000 with an expected return at the
minimum of 8% per annum for a period of 9
months from the time of placement. The Company
will pay compensation fee for the fund placement
management when the return on investment
exceeds 11%. This agreement ended on May 13,
2009, with investment return in 2009 and 2008
amounting to US$339,178 and US$260,822,
respectively.
35
 The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
KONSOLIDASI STATEMENTS
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Years Ended December 31, 2009 and 2008
31 Desember 2009 dan 2008 (Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

4. INVESTASI JANGKA PENDEK (lanjutan) 4. SHORT-TERM INVESTMENTS (continued)

Pada tanggal 13 Mei 2009, Perusahaan
menanamkan kembali dana Perusahaan sebesar
US$10.000.000 kepada Minna dengan hasil
investasi yang diharapkan sebesar maksimal 8% per
tahun. Perusahaan setuju untuk membayar imbalan
jasa atas pengelolaan dana apabila hasil investasi
melebihi 11%. Perjanjian ini berakhir pada tanggal
4 Agustus 2009, dengan hasil investasi dari
penempatan tersebut adalah sebesar US$118.533.
On May 13, 2009, the Company reinvested the
Companys fund to Minna in the amount of
US$10,000,000 with expected return at the
maximum of 8% per annum. The Company
agreed to pay compensation fee for the fund
placement management when the return on
investment exceeded 11%. This agreement ended
on August 4, 2009, with the investment return
amounting to US$118,533.

Pada tanggal 17 Desember 2007, Perusahaan
menempatkan investasi di HAWB Investment Trust
sebesar US$10.000.000 dengan target keuntungan
sebesar 9%.
Pada bulan Agustus 2009, Perusahaan melalui
MPOLC, Anak Perusahaan, mengalihkan
investasinya di HAWB Investment Trust dan SAM
menjadi uang muka pembelian kapal melalui akuisisi
NYE 1, NYE 2, NYE 3, NYE 4 dan NYE 5.
Jumlah keuntungan bersih dari penjualan dan
kenaikan nilai wajar dari investasi jangka pendek
tersebut di atas adalah sebesar Rp25.003.973.359
dan Rp38.248.819.458 masing-masing untuk tahun
yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember
2009 dan 2008, diakui sebagai bagian dari akun
Lain-lain - Bersih di bagian Penghasilan (Beban)
Lain-lain pada laporan laba rugi konsolidasi.
On December 17, 2007, the Company placed an
investment in HAWB Investment Trust amounting
to US$10,000,000 with a target yield of 9%.
In August 2009, the Company through MPOLC, a
Subsidiary, transferred its investment in HAWB
Investment Trust and SAM to advance for
acquisition of vessels through the acquisition of
NYE 1, NYE 2, NYE 3, NYE 4 and NYE 5.
The total net gain from the sale and increase in
fair value of the above short-term investments
amounting to Rp25,003,973,359 and
Rp38,248,819,458 for the years ended
December 31, 2009 and 2008, respectively, is
presented as part of Others - Net under the
Other Income (Charges) section of the
consolidated statements of income.

5. PIUTANG USAHA 5. TRADE RECEIVABLES

Rincian piutang usaha dari pelanggan adalah The details of trade receivables from customers
sebagai berikut: are as follows:

2009 2008

Pihak ketiga Third parties

Keagenan 530.989.627.169 877.783.928.062 Agency
Bukan keagenan 496.592.804.028 570.667.371.724 Non-agency
Penyisihan piutang ragu-ragu (77.555.810.231) - Allowance for doubtful accounts

Bersih 950.026.620.966 1.448.451.299.786 Net

Pihak-pihak yang mempunyai hubungan

istimewa (Catatan 34) Related parties (Note 34)
Keagenan 99.945.346.549 110.455.865.628 Agency
Bukan keagenan 39.033.906.589 33.625.766.000 Non-agency
Penyisihan piutang ragu-ragu (7.904.030.306) - Allowance for doubtful accounts

Bersih 131.075.222.832 144.081.631.628 Net

36
 The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
KONSOLIDASI STATEMENTS
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Years Ended December 31, 2009 and 2008
31 Desember 2009 dan 2008 (Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

5. PIUTANG USAHA (lanjutan) 5. TRADE RECEIVABLES (continued)

Perubahan akun penyisihan piutang ragu-ragu The movements of allowance for doubtful accounts
adalah sebagai berikut: are as follows:
2009 2008

Pihak ketiga Third parties

Saldo awal tahun - - Balance at beginning of year
Penyisihan selama tahun berjalan 77.555.810.231 - Provision during the year
Saldo akhir tahun 77.555.810.231 - Balance at end of year

Pihak-pihak yang mempunyai

hubungan istimewa Related parties
Saldo awal tahun - - Balance at beginning of year
Penyisihan selama tahun berjalan 7.904.030.306 - Provision during the year
Saldo akhir tahun 7.904.030.306 - Balance at end of year

Rincian umur piutang usaha adalah sebagai berikut: The aging of trade receivables is as follows:

2009 2008

Pihak ketiga Third parties

Kurang dari 31 hari 244.577.934.633 188.104.879.844 Less than 31 days
31 sampai 90 hari 207.405.480.033 1.194.780.691.164 31 to 90 days
91 sampai 180 hari 215.071.303.039 34.955.059.120 91 to 180 days
Lebih dari 180 hari 360.527.713.492 30.610.669.658 More than 180 days

Jumlah 1.027.582.431.197 1.448.451.299.786 Total

Pihak-pihak yang mempunyai

hubungan istimewa (Catatan 34) Related parties (Note 34)
Kurang dari 31 hari 62.468.264.660 - Less than 31 days
31 sampai 90 hari 54.133.204.851 129.564.090.585 31 to 90 days
91 sampai 180 hari 1.000.000 9.748.467.450 91 to 180 days
Lebih dari 180 hari 22.376.783.627 4.769.073.593 More than 180 days

Jumlah 138.979.253.138 144.081.631.628 Total

Rincian piutang usaha berdasarkan mata uang The details of trade receivables based on
adalah sebagai berikut: currency denominations are as follows:

2009 2008

Pihak ketiga Third parties

Rupiah 571.232.952.835 803.446.939.105 Rupiah
Dolar Amerika Serikat
(US$45.727.192 pada tahun United States dollar
2009 dan US$55.133.491 (US$45,727,192 in 2009 and
pada tahun 2008) 429.835.601.181 603.711.726.665 US$55,133,491 in 2008)
Dolar Singapura Singapore dollar
(Sin$1.905.285 pada tahun 2009 dan (Sin$1,905,285 in 2009 and
Sin$2.839.489 pada tahun 2008) 12.762.588.874 21.601.018.310 Sin$2,839,489 in 2008)
Yen Jepang Japanese yen
(JP60.766.235 pada tahun 2009 dan (JP60,766,235 in 2009 and
JP40.969.952 pada tahun 2008) 6.179.926.125 4.966.787.252 JP40,969,952 in 2008)
Dolar Hong Kong Hong Kong dollar
(HK$5.417.013 pada tahun 2009 dan (HK$5,417,013 in 2009 and
HK$10.046.893 pada tahun 2008) 6.566.449.183 14.195.154.594 HK$10,046,893 in 2008)
Mata uang asing lainnya 1.004.912.999 529.673.860 Other foreign currencies
Jumlah 1.027.582.431.197 1.448.451.299.786 Total

37
 The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
KONSOLIDASI STATEMENTS
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Years Ended December 31, 2009 and 2008
31 Desember 2009 dan 2008 (Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

5. PIUTANG USAHA (lanjutan) 5. TRADE RECEIVABLES (continued)

2009 2008

Pihak-pihak yang mempunyai

hubungan istimewa (Catatan 34) Related parties (Note 34)
Rupiah 105.757.128.862 120.889.409.098 Rupiah
Dolar Amerika Serikat United States dollar
(US$3.534.269 pada tahun 2009 dan (US$3,534,269 in 2009 and
US$2.110.378 pada tahun 2008) 33.222.124.276 23.108.640.085 US$2,110,378 in 2008)
Dolar Singapura Singapore dollar
(Sin$10.987) - 83.582.445 (Sin$10,987)

Jumlah 138.979.253.138 144.081.631.628 Total

Berdasarkan hasil penelaahan kolektibilitas akun
piutang usaha masing-masing pelanggan pada akhir
tahun, manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan
piutang ragu-ragu di atas adalah cukup untuk
menutup kemungkinan kerugian yang terjadi atas
tidak tertagihnya piutang usaha pada tanggal
31 Desember 2009 dan tidak ada penyisihan
piutang ragu-ragu yang diperlukan pada tanggal
31 Desember 2008.
Pada tahun 2009, piutang usaha dari pihak ketiga
digunakan sebagai jaminan atas hutang bank
jangka panjang (Catatan 19), sedangkan pada tahun
2008, piutang usaha dari pihak ketiga digunakan
sebagai jaminan atas hutang bank jangka panjang
dan hutang obligasi (Catatan 19 dan 20).
Based on the review of the status of the individual
trade receivables at the end of the year, the
management believes that the above allowance
for doubtful accounts is sufficient to cover
possible losses that may arise from uncollectible
accounts as of December 31, 2009 and no
allowance for doubtful accounts was necessary as
of December 31, 2008.
In 2009, trade receivables from third parties are
pledged as collateral to long-term bank loans
(Note 19), while in 2008, trade receivables from
third parties were pledged as collateral to long-
term bank loans and bonds payable (Notes 19
and 20).

6. PIUTANG LAIN-LAIN 6. OTHER RECEIVABLES

Akun ini merupakan tagihan kepada: This account represents receivables from the
following:
2009 2008

Woelbern Shipping GmbH Woelbern Shipping GmbH

(US$5.840.000) 54.896.000.000 - (US$5,840,000)
Karyawan dan anak buah kapal 342.286.409 292.929.179 Employees and vessel crew
Akrual atas pendapatan bunga Accrued interest income
(US$325.450) (Catatan 4) - 3.563.673.777 (US$325,450) (Note 4)
Lain-lain 767.485.431 2.563.302.185 Others
Penyisihan piutang ragu-ragu (27.996.960.000) - Allowance for doubtful accounts

Bersih 28.008.811.840 6.419.905.141 Net

Perubahan akun penyisihan piutang ragu-ragu The movements of the allowance for doubtful
adalah sebagai berikut: accounts are as follows:
2009 2008

Saldo awal tahun - - Balance at beginning of year

Penyisihan selama tahun berjalan 27.996.960.000 - Provision during the year
Saldo akhir tahun 27.996.960.000 - Balance at end of year

38
 The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
KONSOLIDASI STATEMENTS
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Years Ended December 31, 2009 and 2008
31 Desember 2009 dan 2008 (Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

6. PIUTANG LAIN-LAIN (lanjutan) 6. OTHER RECEIVABLES (continued)

Berdasarkan hasil penelaahan kolektibilitas akun
piutang lain-lain masing-masing pihak tersebut
pada akhir tahun, manajemen berkeyakinan bahwa
penyisihan piutang ragu-ragu di atas adalah cukup
untuk menutup kemungkinan kerugian yang terjadi
atas tidak tertagihnya piutang lain-lain pada tanggal
31 Desember 2009 dan tidak ada penyisihan
piutang ragu-ragu yang diperlukan pada tanggal
31 Desember 2008.
Based on the review of the status of the individual
other receivables at the end of the year, the
management believes that the above allowance
for doubtful accounts is sufficient to cover possible
losses that may arise from uncollectible accounts
as of December 31, 2009 and no allowance for
doubtful accounts was necessary as of
December 31, 2008.

7. PERSEDIAAN 7. INVENTORIES

Persediaan terdiri dari: Inventories consist of:

2009 2008

Bahan bakar 19.202.087.471 31.474.502.679 Fuel

Bahan pelumas 5.529.800.230 7.282.232.388 Oil
Jumlah 24.731.887.701 38.756.735.067 Total

Manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan
berkeyakinan bahwa tidak perlu melakukan
penyisihan untuk keusangan/kerugian persediaan
pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 karena
seluruh persediaan masih dapat digunakan.
The Company and Subsidiaries management
believes that no allowance for obsolescence/loss
is necessary on the inventories as of
December 31, 2009 and 2008 since the
inventories are fully usable.

8. BIAYA DIBAYAR DIMUKA 8. PREPAID EXPENSES

Akun ini terdiri dari pembayaran dimuka untuk: This account consists of prepayments for:
2009 2008

Asuransi 1.004.654.645 4.196.381.361 Insurance

Lain-lain 1.340.745.637 3.431.272.724 Others
Jumlah 2.345.400.282 7.627.654.085 Total

9. ASET LANCAR LAIN-LAIN 9. OTHER CURRENT ASSETS

Akun ini merupakan uang muka untuk: This account consists of the following:

2009 2008

Deposito berjangka yang penggunaannya Restricted time deposits

dibatasi (US$26.300.000) 247.220.000.000 - (US$26,300,000)
Operasi kapal 2.248.027.816 1.677.855.840 Voyages
Lain-lain 1.047.250.060 130.485.587 Others
Jumlah 250.515.277.876 1.808.341.427 Total

Deposito berjangka yang penggunaannya dibatasi
merupakan deposito berjangka milik Perusahaan di
PT Bank UOB Indonesia yang digunakan sebagai
jaminan atas hutang bank milik pihak-pihak yang
mempunyai hubungan istimewa pada bank yang
sama (Catatan 34).
Restricted time deposits represent the Companys
time deposits placed in PT Bank UOB Indonesia
which are used as collateral for the related parties
loans obtained from the same bank (Note 34).

39
 The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
KONSOLIDASI STATEMENTS
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Years Ended December 31, 2009 and 2008
31 Desember 2009 dan 2008 (Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

10. INVESTASI PADA PERUSAHAAN ASOSIASI 10. INVESTMENTS IN ASSOCIATED COMPANIES

Rincian investasi pada perusahaan asosiasi adalah The details of investments in associated
sebagai berikut: companies are as follows:

Akumulasi
bagian atas
laba (rugi) Selisih kurs
bersih karena
perusahaan penjabaran
asosiasi/ laporan
Accumulated keuangan/
Persentase (%) share in net Difference in
pemilikan/ Biaya earnings (losses) foreign Nilai tercatat/
Percentage (%) perolehan/ of associated currency Carrying
of ownership Cost companies translation value

2009 2009
Royal Tanker Shipping S.A. 50 112.074.372.500 (19.709.474.158) 5.864.911.498 98.229.809.840 Royal Tanker Shipping S.A.
PT Berlian Limatama 50 125.000.000 1.270.621.968 - 1.395.621.968 PT Berlian Limatama
PT Tri Sari Veem dan
anak perusahaan 40 1.000.000.000 (208.475.765) - 791.524.235 PT Tri Sari Veem and subsidiaries

Bersih 113.199.372.500 (18.647.327.955) 5.864.911.498 100.416.956.043 Net

2008 2008
Royal Tanker Shipping S.A. 50 112.074.372.500 9.180.522.290 23.719.453.385 144.974.348.175 Royal Tanker Shipping S.A.
PT Berlian Limatama 50 125.000.000 1.055.197.375 - 1.180.197.375 PT Berlian Limatama
PT Tri Sari Veem dan
anak perusahaan 40 1.000.000.000 (104.063.078) - 895.936.922 PT Tri Sari Veem and subsidiaries

Bersih 113.199.372.500 10.131.656.587 23.719.453.385 147.050.482.472 Net

Rincian bagian atas laba (rugi) bersih perusahaan
asosiasi - bersih untuk tahun yang berakhir pada
tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
[disajikan sebagai Bagian Atas Laba (Rugi) Bersih
Perusahaan Asosiasi - Bersih pada laporan laba
rugi konsolidasi] adalah sebagai berikut:
The details of the equity in net earnings (losses) -
net of associated companies for the years ended
December 31, 2009 and 2008 [presented as
Equity in Net Earnings (Losses) of Associated
Companies - Net in the consolidated statements
of income] are as follows:

2009 2008

PT Royal Tanker Shipping S.A. (28.889.996.448) 9.180.522.290 PT Royal Tanker Shipping S.A.
PT Berlian Limatama 215.424.593 161.763.170 PT Berlian Limatama
PT Tri Sari Veem dan anak perusahaan (104.412.687) 134.798.419 PT Tri Sari Veem and subsidiaries
Bersih (28.778.984.542) 9.477.083.879 Net

Informasi tambahan sehubungan dengan Additional information on the associated

perusahaan asosiasi (tidak diaudit) adalah sebagai companies (unaudited) is as follows:
berikut:
Tahun Mulai
Kegiatan Jumlah Aset
Komersial/ pada Tanggal
Tanggal Year 31 Desember 2009/
Pendirian/ Commercial Total Assets
Perusahaan Asosiasi/ Domisili/ Kegiatan Pokok/ Date of Operations as of
Associated Company Domicile Principal Activity Establishment Started December 31, 2009

Royal Tanker Panama Pengangkutan muatan kapal laut/ 1 Desember/ 2008 913.903.962.708
Shipping S.A. Transporting cargo by vessel December 2006
PT Berlian Limatama Banten, Ekspedisi muatan kapal laut/ 24 Juli/July 1996 1997 6.222.171.850
Indonesia Freight expedition
PT Tri Sari Veem dan Jakarta, Jasa pengurusan transportasi/ 19 November 1963 1963 3.819.357.300
anak perusahaan/ Indonesia Freight forwarding
and subsidiaries

40
 The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
KONSOLIDASI STATEMENTS
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Years Ended December 31, 2009 and 2008
31 Desember 2009 dan 2008 (Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

11. ASET TETAP 11. FIXED ASSETS

Rincian aset tetap adalah sebagai berikut: The details of fixed assets are as follows:

2009

Selisih Kurs
karena Penjabaran
Saldo Laporan Keuangan/
Awal/ Difference in
Beginning Foreign Currency Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Saldo Akhir/
Balance Translation Addition Deduction Reclassification Ending Balance

Biaya Perolehan Cost

Tanah 360.000.000 - - - - 360.000.000 Land
Bangunan dan prasarana 13.019.111.349 - - 428.747.065 - 12.590.364.284 Buildings and improvement
Kapal 4.158.127.737.329 (252.451.437.689 ) 906.914.800.000 671.314.226.933 - 4.141.276.872.707 Vessels
Biaya pemugaran 229.710.632.832 6.956 67.728.248.222 68.133.812.901 - 229.305.075.109 Dry docking costs
Mesin dan peralatan 30.656.114.612 (140.247.770 ) 1.983.370.553 28.881.161 - 32.470.356.234 Machinery and equipment
Perlengkapan kantor 19.363.736.871 (62.319.757) 346.123.184 109.008.875 - 19.538.531.423 Office equipment
Kendaraan 22.596.819.271 - 55.991.000 74.622.000 - 22.578.188.271 Vehicles

Jumlah 4.473.834.152.264 (252.653.998.260 ) 977.028.532.959 740.089.298.935 - 4.458.119.388.028 Total

Kapal dalam modifikasi 130.102.438.779 - 686.957.977.768 - - 817.060.416.547 Vessel under modification

Jumlah 4.603.936.591.043 (252.653.998.260 ) 1.663.986.510.727 740.089.298.935 - 5.275.179.804.575 Total

Akumulasi Penyusutan Accumulated Depreciation

dan Amortisasi and Amortization
Bangunan dan prasarana 6.603.941.515 - 426.358.842 224.775.480 - 6.805.524.877 Buildings and improvement
Kapal 1.148.729.143.487 (71.711.989.132 ) 210.093.871.952 4.488.242.429 - 1.282.622.783.878 Vessels
Biaya pemugaran 101.793.496.333 (90.705.217) 91.284.799.504 59.721.487.226 - 133.266.103.394 Dry docking costs
Mesin dan peralatan 15.716.924.031 (358.784.125 ) 5.099.103.019 18.291.359 - 20.438.951.566 Machinery and equipment
Perlengkapan kantor 13.607.847.463 (31.428.577) 2.229.987.160 106.951.314 - 15.699.454.732 Office equipment
Kendaraan 14.829.677.957 - 2.717.435.313 74.622.000 - 17.472.491.270 Vehicles

Jumlah 1.301.281.030.786 (72.192.907.051 ) 311.851.555.790 64.634.369.808 - 1.476.305.309.717 Total

Jumlah Tercatat 3.302.655.560.257 3.798.874.494.858 Carrying Amount

2008

Selisih Kurs
karena Penjabaran
Saldo Laporan Keuangan/
Awal/ Difference in
Beginning Foreign Currency Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Saldo Akhir/
Balance Translation Addition Deduction Reclassification Ending Balance

Biaya Perolehan Cost

Pemilikan Langsung Direct Ownership
Tanah 360.000.000 - - - - 360.000.000 Land
Bangunan dan prasarana 13.019.111.349 - - - - 13.019.111.349 Buildings and improvement
Kapal 3.021.879.800.839 118.027.892.816 1.129.800.782.871 592.578.590.815 480.997.851.618 4.158.127.737.329 Vessels
Biaya pemugaran 93.850.460.870 514.395.113 157.144.593.019 21.798.816.170 - 229.710.632.832 Dry docking costs
Mesin dan peralatan 26.303.760.315 85.158.503 4.429.371.093 162.175.299 - 30.656.114.612 Machinery and equipment
Perlengkapan kantor 17.264.932.641 64.524.796 2.193.152.042 158.872.608 - 19.363.736.871 Office equipment
Kendaraan 17.151.330.513 5.944.937.796 1.499.449.038 1.000.000.000 22.596.819.271 Vehicles

Jumlah 3.189.829.396.527 118.691.971.228 1.299.512.836.821 616.197.903.930 481.997.851.618 4.473.834.152.264 Total

Sewa Pembiayaan Finance Lease

Kendaraan 1.000.000.000 - - - (1.000.000.000) - Vehicles

Kapal dalam modifikasi 428.968.122.626 52.616.615.483 129.515.552.288 - (480.997.851.618 ) 130.102.438.779 Vessel under modification

Jumlah 3.619.797.519.153 171.308.586.711 1.429.028.389.109 616.197.903.930 - 4.603.936.591.043 Total

Akumulasi Penyusutan Accumulated Depreciation

dan Amortisasi and Amortization
Pemilikan Langsung Direct Ownership
Bangunan dan prasarana 5.816.790.546 - 787.150.969 - - 6.603.941.515 Buildings and improvement
Kapal 938.014.696.877 54.349.316.091 167.415.386.043 11.050.255.524 - 1.148.729.143.487 Vessels
Biaya pemugaran 53.711.704.102 71.872.213 69.414.512.160 21.404.592.142 - 101.793.496.333 Dry docking costs
Mesin dan peralatan 11.377.689.360 56.045.042 4.366.269.571 83.079.942 - 15.716.924.031 Machinery and equipment
Perlengkapan kantor 11.397.317.829 26.018.089 2.327.587.441 143.075.896 - 13.607.847.463 Office equipment
Kendaraan 12.950.970.230 - 2.384.115.096 1.088.740.704 583.333.335 14.829.677.957 Vehicles

Jumlah 1.033.269.168.944 54.503.251.435 246.695.021.280 33.769.744.208 583.333.335 1.301.281.030.786 Total

Sewa Pembiayaan Finance Lease

Kendaraan 433.333.335 - 150.000.000 - (583.333.335 ) - Vehicles

Jumlah 1.033.702.502.279 54.503.251.435 246.845.021.280 33.769.744.208 - 1.301.281.030.786 Total

Jumlah Tercatat 2.586.095.016.874 3.302.655.560.257 Carrying Amount

41
 The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
KONSOLIDASI STATEMENTS
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Years Ended December 31, 2009 and 2008
31 Desember 2009 dan 2008 (Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

11. ASET TETAP (lanjutan) 11. FIXED ASSETS (continued)

Beban penyusutan dan amortisasi untuk tahun yang Depreciation and amortization expenses for the
berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 years ended December 31, 2009 and 2008 were
dan 2008 dialokasikan sebagai berikut: charged to the following:

2009 2008

Pemilikan langsung Direct ownership

Beban jasa 305.557.612.106 240.479.159.991 Cost of services
Beban umum dan administrasi General and administrative
(Catatan 32) 6.293.943.684 6.215.861.289 expenses (Note 32)

311.851.555.790 246.695.021.280

Sewa pembiayaan Finance lease

Beban umum dan administrasi General and administrative
(Catatan 32) - 150.000.000 expenses (Note 32)
- 150.000.000
Jumlah 311.851.555.790 246.845.021.280 Total

Rincian pelepasan aset tetap pada tahun 2009 dan Details of disposal of fixed assets in 2009 and
2008 adalah sebagai berikut: 2008 are as follows:
2009 2008

Biaya perolehan 678.276.450.000 594.399.087.760 Cost

Akumulasi penyusutan (7.182.864.128) (12.365.152.066) Accumulated depreciation

Jumlah tercatat 671.093.585.872 582.033.935.694 Carrying amount

Hasil penjualan aset tetap dan Proceeds from sale of fixed assets
klaim asuransi 702.675.750.000 604.792.136.108 and insurance claim

Laba atas pelepasan aset tetap 31.582.164.128 22.758.200.414 Gain on disposal of fixed assets

Penambahan kapal pada tahun 2009 terdiri atas tiga
kapal chemical tanker dan satu floating crane.
Pengurangan terutama berasal dari penjualan tiga
kapal chemical tanker milik Anak Perusahaan dan
satu kapal tongkang Perusahaan yang kandas. Laba
yang diperoleh dari penjualan tiga kapal tersebut
adalah sebesar US$2.625.000 (setara dengan Rp27
miliar).
Additions to vessels in 2009 consist of the
acquisition of three chemical tankers and one
floating crane. Deductions mainly represent the
sale of three chemical tankers owned by the
Subsidiaries and one Company barge which was
grounded. Gain arising from the sale of the three
tankers amounted to US$2,625,000 (equivalent to
Rp27 billion).

Penambahan kapal pada tahun 2008 terdiri atas
pembelian satu kapal, dua kapal tanker, satu floating
crane dan satu kapal tunda. Pengurangan terutama
merupakan penjualan kapal tanker Anak
Perusahaan (SK-107 dan SK-108) masing-masing
pada bulan Agustus dan November 2008. Laba
yang diperoleh dari penjualan SK-107 dan SK-108
masing-masing adalah sebesar US$875.000 (setara
dengan Rp8,5 miliar).
Additions to vessels in 2008 consist of the
acquisition of one vessel, two tankers, one floating
crane and one tugboat. Deductions mainly
represent the sale of the Subsidiaries tankers
(SK-107 and SK-108) in August and November
2008, respectively. Gain arising from the sale of
the SK-107 and SK-108 amounted to US$875,000
(equivalent to Rp8.5 billion) each.

Tanah milik Perusahaan merupakan tanah dengan
status Hak Guna Bangunan (HGB) dengan luas
area 11.585 meter persegi, yang berlokasi di
Jakarta, Semarang, Surabaya, Medan dan
Kalimantan Selatan.
The land account represents parcels of land with
certificates of usage rights and total area of
11,585 square meters, located in Jakarta,
Semarang, Surabaya, Medan and South
Kalimantan.

42

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
11. ASET TETAP (lanjutan)
HGB tersebut akan berakhir pada berbagai tanggal
antara tahun 2010 dan 2023 dan manajemen
Perusahaan berkeyakinan bahwa HGB tersebut
dapat diperpanjang pada saat berakhirnya hak
tersebut.
Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, kapal
dalam modifikasi merupakan pengkonversian
MT Urwasi dari oil tanker menjadi Floating Storage
Offloading (FSO) yang masih dalam pengerjaan.
Jumlah yang belum dibayarkan kepada para
kontraktor dan pemasok sehubungan dengan
konversi MT Urwasi adalah sebesar Rp273 miliar
dan Rp1 milliar, masing-masing pada tanggal
31 Desember 2009 dan 2008, dan disajikan sebagai
bagian dari Hutang Lain-lain pada neraca
konsolidasi.
Pada tanggal 31 Desember 2009, persentase
penyelesaian untuk konversi MT Urwasi adalah
99,30% dan konversi tersebut diperkirakan akan
selesai pada semester pertama tahun 2010.
Sehubungan dengan penerbitan Wesel Bayar
Jangka Menengah Syariah Ijarah II (Medium-Term
Notes - MTN II) oleh Perusahaan pada tanggal
27 Juni 2008, hak atas manfaat yang dihasilkan dari
kapal Perusahaan (MV Saraswati dan MV Dewi
Umayi) dialihkan ke PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk sebagai objek ijarah. Hak kepemilikan
atas objek ijarah tetap berada di Perusahaan
(Catatan 21).
Aset tetap digunakan sebagai jaminan atas hutang
bank jangka pendek, kewajiban jangka panjang dan
hutang obligasi tertentu pada tahun 2009 dan 2008
(Catatan 15, 19 dan 20). Pada tanggal 31 Desember
2009, jumlah nilai tercatat kapal yang dijadikan
sebagai jaminan adalah sebesar Rp2,33 triliun.
Beban keuangan yang dikapitalisasi ke kapal dalam
penyelesaian adalah sebesar Rp14.406.911.495
untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2009 dan tidak ada beban keuangan
yang dikapitalisasi untuk tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2008.
Pada tanggal 31 Desember 2009,
kapal Perusahaan dan Anak Perusahaan
diasuransikan terhadap kerusakan lambung
dan mesin kapal (Hull and Machinery)
dan Increased Value dengan nilai
pertanggungan sebesar US$410.045.700 melalui
L.C.H. (S) Pte., Ltd. dan Price Forbes, Ltd.,
dan diasuransikan terhadap risiko perang dengan
nilai pertanggungan sebesar US$410.045.700
melalui Price Forbes, Ltd. Kapal Perusahaan
dan Anak Perusahaan juga diasuransikan
dengan perlindungan dan penggantian
43
The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
11. FIXED ASSETS (continued)
These certificates will expire on various
dates between 2010 and 2023 and the Companys
management is of the opinion that the rights can
be renewed once they expire.
As of December 31, 2009 and 2008, vessel under
modification represents the conversion of
MT Urwasi from oil tanker to Floating Storage
Offloading (FSO) which is still in progress.
The unpaid balances to contractors and suppliers
for the conversion of MT Urwasi amounting to
Rp273 billion and Rp1 billion as of December 31,
2009 and 2008, respectively, are presented as
part of Other Payables in the consolidated
balance sheets.
As of December 31, 2009, the percentage of
completion for the conversion of MT Urwasi is
99.30% and the conversion is estimated to be
completed in the first semester of 2010.
In connection with the Companys issuance of
Medium-Term Notes Syariah Ijarah II (MTN II) on
June 27, 2008, the rights over the benefits derived
from the use of the Companys vessels,
(MV Saraswati and MV Dewi Umayi), as ijarah
objects, have been transferred to PT Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Tbk. The ownership of the
ijarah objects, however, remains with the
Company (Note 21).
Fixed assets are pledged as collateral to certain
short-term bank loans, long-term debts and bonds
payable in 2009 and 2008 (Notes 15, 19 and 20).
As of December 31, 2009, the total carrying
amount of vessels which are used as collaterals is
Rp2.33 trillion.
Financing costs capitalized to vessel under
modification amounted to Rp14,406,911,495 for
the year ended December 31, 2009 and no
financing costs were capitalized for the year
ended December 31, 2008.
As of December 31, 2009, the Companys
and Subsidiaries vessels are covered
by insurance against damage of Hull
and Machinery and Increased Value under
blanket policies for US$410,045,700
through L.C.H. (S) Pte., Ltd. and Price Forbes,
Ltd., and by insurance against risk from wars for
a sum of US$410,045,700 through
Price Forbes, Ltd. The Companys and
Subsidiaries vessels are also covered
by P&I (Protection and Indemnity) insurance

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
11. ASET TETAP (lanjutan)
termasuk kerugian pihak ketiga sehubungan
dengan pengoperasian kapal dengan ganti rugi
maksimum sebesar US$4.580.000.000 per kapal
dan terhadap pencemaran lingkungan dengan ganti
rugi maksimal sebesar US$1.000.000.000 per kapal
untuk kapal bulk carrier, kapal general cargo dan
kapal tanker dan sebesar US$500.000.000 per
kapal untuk kapal tunda, kapal tongkang dan floating
crane melalui British Marine Luxembourg S.A., North
of England P&I Association Ltd., The Britannia
Steam Ship Insurance Association Ltd. dan The
Shipowners Mutual Protection and Indemnity
Association (Luxembourg), pihak ketiga.
Nilai pertanggungan asuransi atas kapal tertentu
berdasarkan polis yang dikeluarkan oleh L.C.H. (S)
Pte., Ltd. dan Price Forbes, Ltd. digunakan sebagai
jaminan atas hutang bank jangka panjang tertentu
pada tahun 2009 dan 2008 (Catatan 19).
Pada tanggal 31 Desember 2009, seluruh mesin
dan peralatan, kendaraan, bangunan dan
perlengkapan kantor Perusahaan dan Anak
Perusahaan diasuransikan terhadap risiko
kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai
pertanggungan sebesar US$1.045.487 dan
Rp30.266.900.000, melalui perusahaan asuransi
PT Asuransi Allianz Utama Indonesia dan
PT Asuransi Raksa Pratikara, pihak ketiga.
Manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan
berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut
cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas
aset yang dipertanggungkan.
Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat
penurunan nilai aset tetap pada tanggal
31 Desember 2009 dan 2008.
12. UANG MUKA PEMBELIAN ASET TETAP
Uang muka pembelian aset tetap terutama
merupakan uang muka atas pembelian kapal tanker,
floating crane, kapal tongkang, kapal tunda dan
peralatan kapal oleh Perusahaan dan Anak
Perusahaan.
Pada tanggal 31 Desember 2009, uang muka
sebesar US$107.287.742 dan HK$31.549.998
terutama ditujukan untuk membeli 12 unit kapal dan
sebesar US$3.156.000 untuk membeli 4 mesin
kapal (Catatan 38k).
Pada tanggal 31 Desember 2008, uang muka
tersebut terutama ditujukan untuk membeli 10 unit
kapal dengan nilai kontrak keseluruhan sebesar
US$350.900.000 (Catatan 38k).
44
The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
11. FIXED ASSETS (continued)
including third party losses connected with the
vessels operations with maximum liability of
US$4,580,000,000 per vessel and environmental
pollution with maximum liability of
US$1,000,000,000 per vessel for bulk carriers,
general cargo and tankers and US$500,000,000
per vessel for tugboats, barges and floating crane
through British Marine Luxembourg S.A., North of
England P&I Association Ltd., The Britannia
Steam Ship Insurance Association Ltd. and The
Shipowners' Mutual Protection and Indemnity
Association (Luxembourg), third parties.
The insurance policies (covering certain vessels)
which were issued by L.C.H. (S) Pte., Ltd. and
Price Forbes, Ltd. were pledged as collateral for
certain long-term bank loans in 2009 and 2008
(Note 19).
As of December 31, 2009, all of the Company's
and Subsidiaries' machinery and equipment,
vehicles, buildings and office equipment are
covered by insurance from fire and other risks
under total blanket policies for US$1,045,487 and
Rp30,266,900,000, through PT Asuransi Allianz
Utama Indonesia and PT Asuransi Raksa
Pratikara, third parties.
The Company and Subsidiaries' management is of
the opinion that these insurance coverages are
adequate to cover possible losses arising from
such risks.
Management believes that there was no
impairment in the value of the fixed assets as of
December 31, 2009 and 2008.
12. ADVANCES FOR PURCHASE OF FIXED
ASSETS
Advances for purchase of fixed assets are mainly
intended for the Companys and Subsidiaries
acquisition of tankers, floating cranes, barges,
tugboats and other vessel equipment.
As of December 31, 2009, advance
payments amounting to US$107,287,742 and
HK$31,549,998 are mainly intended to purchase
12 units of vessels and amounting to
US$3,156,000 to purchase 4 main engines
(Note 38k).
As of December 31, 2008, the advance payments
were made mainly in connection with the
purchase of 10 units of vessels with total contract
value amounting to US$350,900,000 (Note 38k).
 The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
KONSOLIDASI STATEMENTS
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Years Ended December 31, 2009 and 2008
31 Desember 2009 dan 2008 (Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

12. UANG MUKA PEMBELIAN ASET TETAP 12. ADVANCES FOR PURCHASE OF FIXED
(lanjutan) ASSETS (continued)

Pemasok utama kapal-kapal tersebut antara lain
Teraoka S.A., Panama, CSSC Guangzhou Huangpu
Shipbuilding Co., Ltd., Jiangsu Changbo Shipyard
Co., Ltd., Jiangsu Soho International Group Corp.,
KY Heavy Industries Co., Ltd. dan STX Engine Co.,
Ltd. dan Sekwang Shipbuilding Co., Ltd.
(Catatan 38k).
The main shipbuilders of the vessels are Teraoka
S.A., Panama, CSSC Guangzhou Huangpu
Shipbuilding Co., Ltd., Jiangsu Changbo Shipyard
Co., Ltd., Jiangsu Soho International Group Corp.,
KY Heavy Industries Co., Ltd. and STX Engine
Co., Ltd. and Sekwang Shipbuilding Co., Ltd.
(Note 38k).

13. PROPERTI INVESTASI 13. INVESTMENT PROPERTIES

2009

Saldo Awal/ Penambahan/ Pelepasan/ Saldo Akhir/

Beginning Balance Addition Disposal Ending Balance
Biaya Perolehan Cost
Tanah 25.907.626.643 - - 25.907.626.643 Land
Bangunan 10.708.705.123 124.060.000 - 10.832.765.123 Buildings
Sub-jumlah 36.616.331.766 124.060.000 - 36.740.391.766 Sub-total
Akumulasi Penyusutan Accumulated Depreciation
Bangunan 913.930.753 541.446.975 - 1.455.377.728 Buildings
Bersih 35.702.401.013 35.285.014.038 Net

2008

Saldo Awal/ Penambahan/ Pelepasan/ Saldo Akhir/

Beginning Balance Addition Disposal Ending Balance
Biaya Perolehan Cost
Tanah 25.907.626.643 - - 25.907.626.643 Land
Bangunan 10.708.705.123 - - 10.708.705.123 Buildings
Sub-jumlah 36.616.331.766 - - 36.616.331.766 Sub-total
Akumulasi Penyusutan Accumulated Depreciation
Bangunan 378.495.497 535.435.256 - 913.930.753 Buildings
Bersih 36.237.836.269 35.702.401.013 Net

Penyusutan yang dibebankan pada operasi adalah Depreciation charged to operations amounted to
sebesar Rp541.446.975 pada tahun 2009 dan Rp541,446,975 in 2009 and Rp535,435,256 in
Rp535.435.256 pada tahun 2008 (Catatan 32). 2008 (Note 32).

Properti investasi terutama terdiri dari tanah dan Investment properties mainly represent land and
bangunan berlokasi di Jl. Abdul Muis, Jakarta, yang buildings which are held to earn rental and not
digunakan untuk menghasilkan sewa dan yang tidak used in operations. These are located at Jl. Abdul
digunakan dalam operasi. Muis, Jakarta.

Properti investasi digunakan sebagai jaminan atas
hutang bank jangka pendek dari PT Bank Multiarta
Sentosa pada tahun 2009 (Catatan 15). Pada
tanggal 31 Desember 2009, jumlah nilai tercatat
tanah dan bangunan yang dijadikan sebagai
jaminan adalah sebesar Rp30 miliar.
Investment properties are pledged as collateral to
a short-term bank loan from PT Bank Multiarta
Sentosa in 2009 (Note 15). As of December 31,
2009, the total carrying amount of land and
building which are used as collateral is Rp30
billion.

Properti investasi, kecuali tanah, diasuransikan Investment properties, except land, are covered
terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan by insurance against fire and other risks under
nilai pertanggungan sebesar Rp1.700.000.000 pada blanket policies for Rp1,700,000,000 as of
tanggal 31 Desember 2009. Manajemen December 31, 2009. In managements opinion,
berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut the above insurance coverage is adequate to
cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang cover possible losses that may arise from such
timbul dari risiko yang diasuransikan. risks.

45
 The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
KONSOLIDASI STATEMENTS
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Years Ended December 31, 2009 and 2008
31 Desember 2009 dan 2008 (Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

13. PROPERTI INVESTASI (lanjutan) 13. INVESTMENT PROPERTIES (continued)

Nilai wajar dari properti investasi pada tanggal The fair value of investment properties as of
31 Desember 2009 adalah sebesar Rp49,5 miliar, December 31, 2009 amounted to Rp49.5 billion,
yang telah ditentukan berdasarkan nilai jual objek which has been determined based on the Tax
pajak (NJOP) yang diterbitkan Kantor Pajak. Offices sale value of tax object (NJOP).

Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat Management believes that there were no events
kejadian atau perubahan keadaan yang or changes in circumstances which indicated
mengindikasikan adanya penurunan nilai properti impairment in the value of the investment
investasi pada tanggal 31 Desember 2009 dan properties as of December 31, 2009 and 2008.
2008.

14. ASET TIDAK LANCAR LAIN-LAIN 14. OTHER NON-CURRENT ASSETS

Aset tidak lancar lain-lain terdiri dari: Other non-current assets consist of:
2009 2008

Jaminan sewa kapal Deposit for charter of vessel

(US$14.050.000 pada tahun 2009 (US$14,050,000 in 2009 and
dan 2008) (Catatan 38j dan 38k) 132.070.000.000 154.535.284.500 2008) (Notes 38j and 38k)
Piutang klaim asuransi 42.387.767.238 68.277.159.068 Insurance claims receivable
Iuran keanggotaan 1.752.000.000 2.374.099.400 Membership fees
Beban ditangguhkan - hak atas tanah -
bersih 1.413.024.567 1.487.995.179 Deferred landrights expense - net
Lain-lain 1.451.351.632 4.931.483.014 Others

Jumlah 179.074.143.437 231.606.021.161 Total

Piutang klaim asuransi merupakan klaim asuransi
terhadap kapal tunda dan kapal Anak Perusahaan
tertentu yang mengalami kerusakan akibat kandas
atau badai, dengan rincian sebagai berikut:
2009
Insurance claims receivable represent insurance
claims related to the certain Subsidiaries tugboat
and vessels that were damaged as a result of
getting grounded or by storm, with details as
follows:
2008

Kapal 30.790.622.800 56.019.281.620 Vessels

Kapal tunda 8.225.000.000 8.981.875.000 Tugboat
Floating crane 3.372.144.438 3.276.002.448 Floating crane

Jumlah 42.387.767.238 68.277.159.068 Total

Manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan The Company and Subsidiaries management is
berpendapat bahwa seluruh klaim asuransi tersebut of the opinion that all of the above insurance
dapat ditagih seluruhnya. claims can be fully collected.

15. HUTANG BANK JANGKA PENDEK 15. SHORT-TERM BANK LOANS

Hutang bank jangka pendek terdiri dari: Short-term bank loans consist of the following:

2009 2008

Pinjaman rekening koran Overdrafts

PT Bank Central Asia Tbk 49.274.526.124 48.124.148.776 PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Multiarta Sentosa 16.598.501.228 - PT Bank Multiarta Sentosa
PT Bank Ekspor Indonesia (Persero) PT Bank Ekspor Indonesia (Persero)
(Catatan 19) - 400.000.000.000 (Note 19)

46
 The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
KONSOLIDASI STATEMENTS
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Years Ended December 31, 2009 and 2008
31 Desember 2009 dan 2008 (Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

15. HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) 15. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)

2009 2008

Pinjaman berulang Revolving loans

The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd. The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd.
(US$15.000.000 pada tahun 2009 (US$15,000,000 in 2009 and
dan US$20.000.000 pada tahun 2008) 141.000.000.000 219.000.000.000 US$20,000,000 in 2008)
PT Bank Mizuho Indonesia 100.000.000.000 100.000.000.000 PT Bank Mizuho Indonesia
PT Bank DBS Indonesia 32.000.000.000 - PT Bank DBS Indonesia
PT Bank Multiarta Sentosa 10.000.000.000 - PT Bank Multiarta Sentosa
Pinjaman promes berulang Revolving promissory note
PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk
(US$20.000.000 pada tahun 2009 (US$20,000,000 in 2009
dan 2008) 188.000.000.000 219.000.000.000 and 2008)

Jumlah 536.873.027.352 986.124.148.776 Total

Dikurangi biaya pinjaman Less unamortized debt
yang belum diamortisasi (380.175.003) (338.952.535) transaction costs

Bersih 536.492.852.349 985.785.196.241 Net

Suku bunga tahunan, jaminan dan tanggal jatuh Annual interest rates, collaterals and due dates of
tempo atas hutang bank jangka pendek adalah the short-term bank loans are as follows:
sebagai berikut:
Tingkat Bunga Tahunan/ Jaminan/ Tanggal Jatuh Tempo/
Bank Annual Interest Rates Collaterals Due Dates

Pinjaman rekening koran/

Overdrafts

PT Bank Central Asia Tbk 12,00% sampai dengan Tidak ada/None 30 April 2010
13,50% pada tahun 2009
dan 9,50% pada tahun
2008/12.00% to 13.50% in
2009 and 9.50% in 2008

PT Bank Multiarta Sentosa 13% pada tahun 2009/ Tanah dan bangunan Perusahaan 20 Oktober/October 2010
13% in 2009 (Catatan 13) serta jaminan pribadi dari
Oentoro Surya/Companys land and
building (Note 13), and personal guarantee
from Oentoro Surya.
PT Bank Ekspor Indonesia 12,75% sampai dengan Tidak ada (untuk tahun 2008)/ 26 Juli 2009 (Catatan 19)/
(Persero) 13,50% pada tahun None (for 2008) July 26, 2009 (Note 19)
2008/12.75% to 13.50% in
2008

Pinjaman berulang/Revolving
loans
The Bank of Tokyo 4,40% sampai dengan Tidak ada/None 15 Desember 2009
Mitsubishi UFJ, Ltd. 10,75% pada tahun 2009 (Catatan 42h)/December 15,
(1,50% di atas COF) dan 2009 (Note 42h)
3,95% sampai dengan
4,05% pada tahun
2008/4.40% to 10.75% in
2009 (1.50% above COF)
and 3.95% to 4.05% in 2008

PT Bank Mizuho 12% sampai dengan 15% Tidak ada/None 31 Mei 2010 (Catatan 42g)
Indonesia pada tahun 2009 (4% di atas /May 31, 2010 (Note 42g)
COF) dan 8,5% sampai
dengan 11% pada tahun
2008 (1,5% di atas
COF)/12% to 15% in 2009
(4% above COF) and 8.5%
to 11% in 2008 (1.5% above
COF)

47
 The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
KONSOLIDASI STATEMENTS
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Years Ended December 31, 2009 and 2008
31 Desember 2009 dan 2008 (Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

15. HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) 15. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)

Tingkat Bunga Tahunan/ Jaminan/ Tanggal Jatuh Tempo/

Bank Annual Interest Rates Collaterals Due Dates
Pinjaman berulang
(lanjutan)/Revolving loans
(continued)

PT Bank DBS Indonesia 12,63% sampai dengan Tidak ada/None 8 April 2010 (Catatan 42a)/
13,15% pada tahun (Note 42a)
2009/12.63% to 13.15% in
2009

PT Bank Multiarta Sentosa
Pinjaman promes berulang/
Revolving promissory note
13% pada tahun 2009/ Tanah dan bangunan Perusahaan 20 Oktober/October 2010
13% in 2009 (Catatan 13) serta jaminan pribadi dari
Oentoro Surya/Companys land and
building (Note 13) and personal guarantee
from of Oentoro Surya.

PT Bank Internasional 8% pada tahun 2009 dan Tidak ada/None 7 April 2010
Indonesia Tbk 4,32% sampai dengan 8%
pada tahun 2008/8% in 2009
and 4.32% to 8% in 2008

Berdasarkan perjanjian pinjaman dengan para Under the loan agreements with certain lenders,
kreditor tertentu, Perusahaan wajib memenuhi the Company must comply with several
beberapa persyaratan, seperti memelihara rasio- covenants, such as maintaining certain financial
rasio keuangan tertentu, serta mencantumkan ratios, and also apply the cross default
ketentuan cross default (Catatan 19). provisions (Note 19).

Sebagaimana yang dijelaskan dalam Catatan 41,
Krisis ekonomi global yang mengakibatkan
terjadinya perlambatan aktivitas ekonomi global
telah memberikan pengaruh negatif terhadap
operasi Perusahaan dan Anak Perusahaan secara
signifikan. Sebagai akibat dari keadaan tersebut di
atas, Perusahaan dan Anak Perusahaan tidak dapat
memenuhi beberapa rasio keuangan yang
disyaratkan dalam perjanjian pinjaman. Meskipun
beberapa pinjaman lainnya tidak mensyaratkan
pemenuhan beberapa rasio keuangan dalam
perjanjian pinjamannya, namun pinjaman tersebut
mencantumkan ketentuan cross default.
As discussed in Note 41, the global economic
crisis which significantly caused the global
economic slowdown has negatively impacted the
operations of the Company and Subsidiaries. As a
consequence, the Company and Subsidiaries are
unable to meet certain financial ratios as required
in the loan agreements. Although certain other
loan agreements do not require financial ratios to
be maintained, there are cross default provisions
in the loan agreements.

Pada tanggal 31 Maret 2010, yang merupakan
tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasi
untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2009, Perusahaan dan Anak
Perusahaan masih dalam negosiasi restrukturisasi
hutang dengan para kreditor untuk pinjaman jangka
pendek dan jangka panjang, termasuk dengan
pihak-pihak counterparty sehubungan dengan
kewajiban derivatif Perusahaan dan Anak
Perusahaan (Catatan 19, 20, 21 dan 41).
As of March 31, 2010, the date of completion of
the consolidated financial statements for the year
ended December 31, 2009, the Company and
Subsidiaries are still under negotiation with the
creditors to restructure their short-term and long-
term liabilities, including the counterparties in
relation to the Company and Subsidiaries
derivative liabilities (Notes 19, 20, 21 and 41).

48
 The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
KONSOLIDASI STATEMENTS
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Years Ended December 31, 2009 and 2008
31 Desember 2009 dan 2008 (Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

16. HUTANG USAHA 16. TRADE PAYABLES

Rincian hutang usaha kepada pemasok dan The details of trade payables to suppliers and
perusahaan keagenan adalah sebagai berikut: agencies are as follows:

2009 2008

Pihak ketiga Third parties

Bukan keagenan 142.214.702.214 135.168.612.213 Non-agency
Keagenan 22.893.927.496 95.257.808.140 Agency
Jumlah 165.108.629.710 230.426.420.353 Total

Pihak-pihak yang mempunyai

hubungan istimewa - keagenan Related parties - agency
(Catatan 34) 8.048.050.610 4.944.509.335 (Note 34)

Rincian umur hutang usaha adalah sebagai berikut: The aging schedule of trade payables is as
follows:
2009 2008

Pihak ketiga Third parties

Kurang dari 31 hari 22.278.448.916 27.642.809.237 Less than 31 days
31 sampai 90 hari 48.794.657.418 188.939.870.444 31 to 90 days
91 sampai 180 hari 32.836.489.264 7.441.527.520 91 to 180 days
Lebih dari 180 hari 61.199.034.112 6.402.213.152 More than 180 days

Jumlah 165.108.629.710 230.426.420.353 Total

Pihak-pihak yang mempunyai

hubungan istimewa - keagenan Related parties - agency
(Catatan 34) (Note 34)
Kurang dari 31 hari 7.634.746.706 - Less than 31 days
31 sampai 90 hari - 4.944.509.335 31 to 90 days
Lebih dari 180 hari 413.303.904 - More than 180 days

Jumlah 8.048.050.610 4.944.509.335 Total

Rincian hutang usaha berdasarkan mata uang The details of trade payables based on currency
adalah sebagai berikut: denominations are as follows:
2009 2008

Pihak ketiga Third parties

Rupiah 106.045.748.026 96.966.080.857 Rupiah
Dolar Amerika Serikat United States dollar
(US$4.737.055 pada tahun 2009 dan (US$4,737,055 in 2009 and
US$10.357.711 pada tahun 2008) 44.528.314.114 113.416.937.253 US$10,357,711 in 2008)
Dolar Singapura Singapore dollar
(Sin$1.576.332 pada tahun 2009 dan (Sin$1,576,332 in 2009 and
Sin$1.285.671 pada tahun 2008) 10.559.088.615 9.780.563.432 Sin$1,285,671 in 2008)
Yen Jepang Japanese yen
(JP30.796.816 pada tahun 2009 dan (JP30,796,816 in 2009 and
JP29.806.243 pada tahun 2008) 3.132.036.170 3.613.410.863 JP29,806,243 in 2008)
Euro Eropa European euro
(Euro50.048 pada tahun 2009 dan (Euro50,048 in 2009 and
Euro11.863 pada tahun 2008) 676.132.830 183.070.549 Euro11,863 in 2008)
Dolar Hong Kong Hong Kong dollar
(HK$138.023 pada tahun 2009 dan (HK$138,023 in 2009 and
HK$4.362.737 pada tahun 2008) 167.309.955 6.164.067.480 HK$4,362,737 in 2008)
Ringgit Malaysia (MYR95.863) - 302.289.919 Malaysian ringgit (MYR95,863)

Jumlah 165.108.629.710 230.426.420.353 Total

49
 The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
KONSOLIDASI STATEMENTS
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Years Ended December 31, 2009 and 2008
31 Desember 2009 dan 2008 (Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

16. HUTANG USAHA (lanjutan) 16. TRADE PAYABLES (continued)

2009 2008

Pihak-pihak yang mempunyai hubungan

istimewa (Catatan 34) Related parties (Note 34)
Rupiah 7.634.746.706 3.656.592.123 Rupiah
Dolar Singapura Singapore dollar
(Sin$61.021 pada tahun 2009 (Sin$61,021 in 2009
dan 2008) 408.752.800 464.211.453 and 2008)
Dolar Amerika Serikat United States dollar
(US$484 pada tahun 2009 dan (US$484 in 2009 and
US$75.224 pada tahun 2008) 4.551.104 823.705.759 US$75,224 in 2008)

Jumlah 8.048.050.610 4.944.509.335 Total

Tidak ada jaminan yang diberikan Perusahaan dan All of the Company's and Subsidiaries trade
Anak Perusahaan atas hutang usaha tersebut. payables are unsecured.

17. BEBAN MASIH HARUS DIBAYAR 17. ACCRUED EXPENSES

Beban masih harus dibayar terdiri dari akrual Accrued expenses consist of accruals for the
sebagai berikut: following:

2009 2008

Beban operasi kapal milik dan Operating costs of owned and

kapal sewa 139.212.130.131 140.988.573.353 chartered vessels
Beban bunga 30.080.623.617 29.809.489.423 Interest expense
Beban keagenan 4.186.211.651 2.558.338.724 Agency expenses
Lain-lain 20.185.068.317 10.797.716.718 Others

Jumlah 193.664.033.716 184.154.118.218 Total

18. HUTANG PAJAK 18. TAXES PAYABLE

a. Hutang pajak terdiri dari: a. Taxes payable consist of:

2009 2008

Pajak penghasilan Income taxes

Pasal 15 2.581.277.854 2.334.010.879 Article 15
Pasal 21 3.874.440.617 4.583.581.750 Article 21
Pasal 23 503.351.101 533.773.284 Article 23
Pasal 25 - 256.100.808 Article 25
Pasal 29 5.614.234.944 11.519.335 Article 29
Lain-lain 187.648.849 98.572.697 Others
Pajak pertambahan nilai 16.436.499.675 25.994.380.369 Value added tax

Jumlah 29.197.453.040 33.811.939.122 Total

50
 The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
KONSOLIDASI STATEMENTS
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Years Ended December 31, 2009 and 2008
31 Desember 2009 dan 2008 (Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

18. HUTANG PAJAK (lanjutan) 18. TAXES PAYABLE (continued)

b. Rekonsiliasi antara laba (rugi) sebelum pajak
penghasilan seperti yang disajikan dalam
laporan laba rugi konsolidasi dengan taksiran
penghasilan kena pajak Perusahaan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai
berikut:
b. The reconciliation between income (loss)
before income tax, as shown in the
consolidated statements of income, and the
Companys estimated taxable income for the
years ended December 31, 2009 and 2008 is
as follows:

2009 2008

Laba (rugi) sebelum pajak
penghasilan menurut laporan
laba rugi konsolidasi
Laba (rugi) Anak
Perusahaan sebelum pajak
Rugi komersial Perusahaan
sebelum pajak penghasilan
Koreksi positif:
Beban yang berhubungan dengan
penghasilan yang telah
dikenakan pajak bersifat final:
Beban jasa, beban usaha
dan beban lainnya
Penyisihan piutang ragu-ragu
Bagian atas rugi bersih
perusahaan asosiasi - bersih
Beban pajak
Penyusutan aset tetap
Kesejahteraan karyawan
Laba atas pelepasan aset tetap
Penyisihan untuk imbalan kerja
Sumbangan dan representasi
Amortisasi rugi ditangguhkan
atas aset yang dijual dan
disewagunausahakan kembali
Income (loss) before income tax per
consolidated statements
(627.730.936.018) 59.060.947.662 of income
Income (loss) of Subsidiaries
(130.679.546.813) 494.804.026.304 before income tax
Loss before income tax
(497.051.389.205) (435.743.078.642) attributable to the Company
Positive corrections:
Cost and expenses related to
income already subjected
to final tax:
Cost of services, operating
1.309.293.183.217 1.909.488.753.820 expenses and other charges
63.920.957.087 - Provision for doubtful accounts
Equity in net losses of
28.778.984.542 - associated companies - net
11.908.607.837 2.228.835 Tax expense
2.550.084.118 2.356.840.658 Depreciation of fixed assets
2.023.682.529 1.470.671.663 Employee benefits in kind
1.246.883.107 - Gain on disposal of fixed assets
745.770.255 5.496.957.864 Provision for employee benefits
323.446.497 403.464.403 Donation and representation
Amortization of deferred loss on
- 20.562.500 sale-and-leaseback transactions

Koreksi negatif: Negative corrections:

Pendapatan yang telah dikenakan
pajak bersifat final:
Pendapatan jasa
Pendapatan bunga
Pendapatan lain-lain
Bagian atas laba bersih
perusahaan asosiasi - bersih
Laba atas penjualan aset
tetap
Income already subjected to
final tax:
(802.711.689.313) (1.445.160.780.649) Service revenue
(7.609.903.332) (12.557.374.422) Interest income
(70.534.750.221) - Other Income
Equity in net earnings of
- (9.477.083.879) associated companies - net
Gain on disposal of fixed
- (210.253.101) assets

Taksiran penghasilan kena pajak Companys estimated taxable

Perusahaan 42.883.867.118 16.090.909.050 income

Perusahaan akan menyampaikan Surat The Company will file its 2009 Annual Tax
Pemberitahuan Pajak Tahunan (SPT) tahun Return (SPT) based on the estimated taxable
2009 sesuai dengan taksiran penghasilan kena income as shown above.
pajak yang disebutkan di atas.

Taksiran penghasilan kena pajak Perusahaan The Companys taxable income for 2008, as
untuk tahun 2008 sebagaimana disebutkan di shown above, conforms with the amount
atas, sesuai dengan jumlah yang tercantum reported in its 2008 corporate income tax
dalam SPT pajak penghasilan badan return.
tahun 2008 yang dilaporkan ke Kantor Pajak.

51
 The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
KONSOLIDASI STATEMENTS
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Years Ended December 31, 2009 and 2008
31 Desember 2009 dan 2008 (Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

18. HUTANG PAJAK (lanjutan) 18. TAXES PAYABLE (continued)

c. Perhitungan beban pajak kini dan taksiran
hutang pajak penghasilan (tagihan pajak
penghasilan) untuk tahun yang berakhir pada
tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
adalah sebagai berikut:
c. The computations of current income tax
expense and estimated income tax payable
(claim for income tax refund) for the years
ended December 31, 2009 and 2008 are as
follows:

2009 2008

Taksiran penghasilan kena pajak Estimated taxable income

Perusahaan Company
Final 802.711.689.313 1.445.160.780.649 Final

Non-final (dibulatkan) 42.883.867.000 16.090.909.000 Non-final (rounded-off)

Anak Perusahaan Subsidiaries

Final 948.299.139.723 1.088.871.390.198 Final

Non-final 7.043.896.557 4.145.342.590 Non-final

Beban pajak tahun berjalan Current income tax expense

Perusahaan Company
Final 9.632.540.272 17.341.929.368 Final
Non-final 12.007.482.760 4.809.772.700 Non-final
Anak Perusahaan Subsidiaries
Final 11.810.865.297 13.126.705.729 Final
Non-final 1.333.071.632 1.010.690.062 Non-final

Jumlah beban pajak tahun berjalan 34.783.959.961 36.289.097.859 Total current income tax expense

Pajak penghasilan dibayar dimuka Prepayments of income taxes

Perusahaan Company
Final 9.182.047.799 16.508.126.353 Final
Non-final 6.815.724.752 4.798.520.565 Non-final
Anak Perusahaan Subsidiaries
Final 9.966.850.458 11.626.497.865 Final
Non-final 830.097.478 914.609.956 Non-final

Jumlah pajak penghasilan

dibayar dimuka 26.794.720.487 33.847.754.739 Total prepayments of income taxes

Taksiran hutang pajak penghasilan Estimated income tax payable

Perusahaan Company
Final 450.492.473 833.803.015 Final
Non-final 5.191.758.008 11.252.135 Non-final
Anak Perusahaan Subsidiaries
Final 1.844.014.839 1.500.207.864 Final
Non-final 610.125.785 96.080.106 Non-final
Jumlah hutang pajak
penghasilan 8.096.391.105 2.441.343.120 Total income tax payable

Tagihan pajak penghasilan Claim for income tax refund

Anak Perusahaan Subsidiaries
Non-final 107.151.631 - Non-final

52
 The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
KONSOLIDASI STATEMENTS
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Years Ended December 31, 2009 and 2008
31 Desember 2009 dan 2008 (Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

18. HUTANG PAJAK (lanjutan) 18. TAXES PAYABLE (continued)

Pada bulan September 2008, Undang-undang In September 2008, Law No. 7 Year 1983
No. 7 Tahun 1983 mengenai Pajak regarding Income Tax has been revised for
Penghasilan diubah untuk keempat kalinya the fourth time with the issuance of Law
dengan dikeluarkannya Undang-undang No. 36 Year 2008. The revised Law stipulates
No. 36 Tahun 2008. Perubahan tersebut changes in corporate tax rate from progressive
mencakup perubahan tarif pajak penghasilan tax rates to a single rate of 28% for fiscal year
badan dari tarif pajak bertingkat menjadi tarif 2009 and 25% for fiscal years 2010 onwards.
tunggal yaitu 28% untuk tahun fiskal 2009 dan The Company and Subsidiaries recorded the
25% untuk tahun fiskal 2010 dan seterusnya. impact of the change in tax rates which
Perusahaan dan Anak Perusahaan mencatat amounted to Rp1,832,081,644 as a deduction
dampak perubahan sebesar Rp1.832.081.644 to the deferred tax benefits recognized in
tarif pajak sebagai pengurang atas manfaat current operations for 2008.
pajak tangguhan yang dicatat pada operasi
berjalan tahun 2008.

d. Rincian aset dan kewajiban pajak tangguhan d. The details of the deferred tax assets and
yang disajikan pada neraca konsolidasi pada liabilities as presented in the consolidated
tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah balance sheets as of December 31, 2009 and
sebagai berikut: 2008 are as follows:
Manfaat (beban)
pajak tangguhan
dikreditkan
(dibebankan) ke
laporan laba rugi
tahun 2009/
Deferred tax
benefits (expenses)
credited (charged)
31 Desember 2008/ to 2009 31 Desember 2009/
December 31, 2008 profit and loss December 31, 2009

Perusahaan Company
Kewajiban diestimasi atas Estimated liability for employee
imbalan kerja 9.736.388.537 186.442.564 9.922.831.101 benefits
Aset tetap (587.512.242) 330.259.666 (257.252.576) Fixed assets
Anak Perusahaan Subsidiaries
Kewajiban diestimasi atas Estimated liability for employee
imbalan kerja 21.292.736 (8.004.547) 13.288.189 benefits
Aset tetap 7.497.105 (4.018.274) 3.478.831 Fixed assets

Aset pajak tangguhan - bersih 9.177.666.136 504.679.409 9.682.345.545 Deferred tax assets - net

Manfaat (beban)
pajak tangguhan
dikreditkan
(dibebankan) ke
laporan laba rugi
tahun 2008/
Deferred tax
benefits (expenses)
credited (charged)
31 Desember 2007/ to 2008 31 Desember 2008/
December 31, 2007 profit and loss December 31, 2008

Perusahaan Company
Kewajiban diestimasi atas Estimated liability for employee
imbalan kerja 10.034.578.885 (298.190.348) 9.736.388.537 benefits
Aset tetap (987.592.427) 400.080.185 (587.512.242) Fixed assets
Anak Perusahaan Subsidiaries
Kewajiban diestimasi atas Estimated liability for employee
imbalan kerja 17.302.541 3.990.195 21.292.736 benefits
Rugi fiskal yang dapat dikompensasi 11.318.924 (11.318.924) - Fiscal loss carry-forward
Aset tetap 9.137.072 (1.639.967) 7.497.105 Fixed assets

Aset pajak tangguhan - bersih 9.084.744.995 92.921.141 9.177.666.136 Deferred tax assets - net

Pihak manajemen berkeyakinan bahwa aset Management believes that the above
pajak tangguhan di atas dapat terpulihkan deferred tax assets can be fully recovered in
seluruhnya di masa yang akan datang. future periods.

53
 The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
KONSOLIDASI STATEMENTS
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Years Ended December 31, 2009 and 2008
31 Desember 2009 dan 2008 (Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

18. HUTANG PAJAK (lanjutan) 18. TAXES PAYABLE (continued)

e. Rekonsiliasi antara manfaat pajak penghasilan e. The reconciliation between income tax benefit
yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak calculated by applying the applicable tax rate
yang berlaku dikalikan dengan rugi komersial to the loss before income tax attributable to
Perusahaan sebelum pajak penghasilan dan the Company and net income tax expense as
beban pajak penghasilan bersih seperti yang shown in the consolidated statements of
disajikan dalam laporan laba rugi konsolidasi income for the years ended December 31,
untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 2009 and 2008 is as follows:
31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai
berikut:
2009 2008
Laba (rugi) sebelum pajak Income (loss) before income tax per
penghasilan menurut laporan consolidated statements of
laba rugi konsolidasi (627.730.936.018) 59.060.947.662 income
Laba (rugi) Anak Income (loss) of Subsidiaries
Perusahaan sebelum pajak (130.679.546.813) 494.804.026.304 before tax
Rugi komersial Perusahaan Loss before income tax
sebelum pajak penghasilan (497.051.389.205) (435.743.078.642) attributable to the Company

Perusahaan Company
Manfaat pajak dengan Income tax benefit at
tarif pajak yang berlaku (139.174.388.977) (130.740.423.608) the applicable tax rate
Dampak perubahan tarif pajak - 1.829.775.259 Impact of the change in tax rates
Pendapatan dan beban yang Revenue and expenses
telah dikenakan pajak already subjected
bersifat final: to final tax:
Beban jasa, beban usaha, Cost of services, operating
dan beban lain-lain 366.602.091.301 572.846.626.146 expenses and other charges
Pendapatan jasa, bunga, Service revenue, interest
dan lain-lain (246.639.776.003) (437.315.446.521) income and others
Pajak final 9.632.540.272 17.341.929.368 Final tax
Bagian atas rugi (laba) bersih Equity in net losses (earnings) of
perusahaan asosiasi - bersih 8.058.115.672 (2.843.125.164) associated companies - net
Beban yang tidak dapat Non-deductible expenses for
dikurangkan untuk tujuan fiskal 4.684.866.319 930.476.751 fiscal purposes
Lain-lain 17.959.872.219 - Others
Anak Perusahaan 13.155.959.749 14.146.364.487 Subsidiaries
Beban pajak penghasilan - bersih 34.279.280.552 36.196.176.718 Income tax expense - net

54

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
19. KEWAJIBAN JANGKA PANJANG
Kewajiban jangka panjang terdiri dari:
Hutang bank dan lembaga pembiayaan
Pihak ketiga
Dolar Amerika Serikat
PT Bank CIMB Niaga Tbk
(US$36.950.000)
ING Bank N.V., Singapura
(US$30.883.520 pada tahun
2009 dan US$37.555.000 pada
tahun 2008)
United Overseas Bank Limited,
Singapura
(US$30.650.617 pada tahun
2009 dan US$37.295.789
pada tahun 2008)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
(US$22.895.557 pada tahun
2009 dan US$28.600.000
pada tahun 2008)
DVB Group Merchant Bank
(Asia) Ltd., Singapura
(US$13.000.000 pada tahun
2009 dan US$16.665.667
pada tahun 2008)
Natixis, Singapura
(US$10.280.000)
PT Bank Internasional
Indonesia Tbk
(US$3.993.044 pada tahun 2009
dan US$5.161.739 pada tahun
2008) (Catatan 42e)
PT Bank UOB Indonesia
(US$2.449.970 pada tahun 2009
dan US$3.091.655 pada tahun
2008)
Rupiah
PT Bank Ekspor Indonesia
(Persero)
PT Bank UOB Indonesia
Lain-lain
Pihak yang mempunyai hubungan
istimewa (Catatan 34)
Rupiah - PT Mega Finadana
Lain-lain
Teraoka Shoji Inc.
(US$4.798.750)
Teraoka S.A., Panama
(JP5.388.130 pada tahun 2009 dan
JP63.521.564 pada tahun 2008)
Jumlah
Dikurangi biaya pinjaman yang
belum diamortisasi
Bersih
The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
19. LONG-TERM DEBTS
Long-term debts consist of:
2009 2008
Bank and financial institution loans
Third parties
United States dollar
PT Bank CIMB Niaga Tbk
347.330.000.000 - (US$36,950,000)
ING Bank N.V., Singapore
(US$30,883,520 in 2009 and
290.305.078.600 411.227.250.000 US$37,555,000 in 2008)
United Overseas Bank Limited,
Singapore
(US$30,650,617 in 2009 and
288.115.799.800 408.388.889.550 US$37,295,789 in 2008)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
(US$22,895,557 in 2009 and
215.218.236.270 313.170.000.000 US$28,600,000 in 2008)
DVB Group Merchant Bank
(Asia) Ltd., Singapore
(US$13,000,000 in 2009 and
122.200.000.000 182.489.053.650 US$16,665,667 in 2008)
Natixis, Singapore
96.632.000.000 - (US$10,280,000)
PT Bank Internasional
Indonesia Tbk
(US$3,993,044 in 2009 and
US$5,161,739 in 2008)
37.534.609.840 56.521.044.240 (Note 42e)
PT Bank UOB Indonesia
(US$2,449,970 in 2009 and
23.029.718.000 33.853.622.250 US$3,091,655 in 2008)
Rupiah
PT Bank Ekspor Indonesia
400.000.000.000 - (Persero)
40.468.000.000 51.072.000.000 PT Bank UOB Indonesia
24.752.000 3.800.936 Others
Related party (Note 34)
1.947.743.679 619.395.090 Rupiah - PT Mega Finadana
Others
Teraoka Shoji Inc.
45.108.250.000 - (US$4,798,750)
Teraoka S.A., Panama
(JP5,388,130 in 2009 and
547.973.126 7.700.719.446 JP63,521,564 in 2008)
1.908.462.161.315 1.465.045.775.162 Total
Less unamortized debt
8.166.889.924 4.344.048.087 transaction costs
1.900.295.271.391 1.460.701.727.075 Net
55
 The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
KONSOLIDASI STATEMENTS
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Years Ended December 31, 2009 and 2008
31 Desember 2009 dan 2008 (Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

19. KEWAJIBAN JANGKA PANJANG (lanjutan) 19. LONG-TERM DEBTS (continued)

2009 2008
Dikurangi bagian yang jatuh tempo
dalam satu tahun Less current maturities
Hutang bank dan lembaga pembiayaan Bank and financial institution loans
Pihak ketiga 574.113.996.086 334.942.244.306 Third parties
Pihak yang mempunyai
hubungan istimewa 852.201.761 267.249.805 Related party
Lain-lain 12.099.094.309 7.700.719.446 Others
Jumlah bagian yang jatuh tempo dalam
satu tahun 587.065.292.156 342.910.213.557 Total current maturities
Bagian jangka panjang 1.313.229.979.235 1.117.791.513.518 Long-term portion

Tingkat bunga tahunan, jaminan dan jadwal Annual interest rates, collaterals and repayment
pembayaran dari pinjaman jangka panjang adalah terms of the long-term debts are as follows:
sebagai berikut:
Kreditor/ Tingkat Bunga Tahunan/ Jaminan/ Jadwal Pembayaran/
Creditors Annual Interest Rates Collaterals Repayment Terms
Hutang bank dan lembaga
pembiayaan/
Bank and financial institution
loans
Dolar Amerika Serikat/
United States dollar
PT Bank CIMB Niaga Tbk 9,00% sampai dengan Kapal milik Anak Perusahaan 48 kali pembayaran cicilan
9,50% pada tahun (MV Urwasi) (Catatan 11), dana bulanan dimulai dari
2009/9.00% to 9.50% in cadangan di escrow account, Januari 2010 sampai
2009 jaminan pribadi dari Oentoro Surya dengan Desember 2013/48
dan kontrak sewa antara consecutive monthly
Perusahaan dengan Kangean installments starting from
Energy Indonesia, Ltd./Subsidiarys January 2010 to December
vessel (MV Urwasi) (Note 11), 2013.
reserve fund in escrow account,
personal guarantee of Oentoro
Surya and contract between the
Company with Kangean Energy
Indonesia, Ltd.

PT Bank CIMB Niaga Tbk 7,75% pada tahun Hipotik atas kapal milik Anak 54 kali pembayaran cicilan
2009/7.75% in 2009 Perusahaan, floating crane (TTL 11) bulanan dimulai dari
sebesar 125% dari jumlah plafon Desember 2009 sampai
fasilitas kredit, fidusia tagihan atas dengan Juni 2014/
kontrak sewa floating crane 54 consecutive monthly
(TTL 11), sebesar plafon fasilitas installments starting from
kredit dan letter of comfort dari December 2009 to June 2014
Perusahaan/Subsidiarys vessel,
floating crane (TTL 11) with
mortgage amounting to 125% over
the maximum amount of the credit
facility, fiduciary claim over floating
crane TTL 11 rent contract, and
letter of comfort from the Company

ING Bank N.V., Singapura/
Singapore
1,76% sampai dengan
2,37% pada tahun 2009
(1,25% diatas LIBOR 3 bulan)
dan 4,04% pada tahun 2008/
1.76% to 2.37% in 2009
(1.25% above 3 months
LIBOR) and 4.04% in 2008
Kapal milik Anak Perusahaan (HPS 40 kali pembayaran cicilan
3006), pertanggungan asuransi atas triwulanan yang dimulai dari
kapal yang dijaminkan (Catatan 11), Juli 2011 sampai dengan April
rekening bank milik Anak 2021/40 consecutive quarterly
Perusahaan, dan jaminan installments starting from July
perusahaan yang diterbitkan oleh 2011 to April 2021
Perusahaan/Subsidiarys vessel
(HPS 3006), insurance policies of
the collateral vessel (Note 11), bank
account of the Subsidiary, and
corporate guarantee from the
Company

56
 The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
KONSOLIDASI STATEMENTS
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Years Ended December 31, 2009 and 2008
31 Desember 2009 dan 2008 (Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

19. KEWAJIBAN JANGKA PANJANG (lanjutan) 19. LONG-TERM DEBTS (continued)

Kreditor/ Tingkat Bunga Tahunan/ Jaminan/ Jadwal Pembayaran/
Creditors Annual Interest Rates Collaterals Repayment Terms
Hutang bank dan lembaga
pembiayaan (lanjutan)/
Bank and financial institution
loans (continued)
ING Bank N.V., Singapura/ 1,62938% sampai dengan Kapal milik Anak Perusahaan 28 kali pembayaran
Singapore 3,18563% pada tahun 2009 (MV Ocean Energy, MT Shinta, triwulanan dari tanggal
dan 2,18625% sampai dengan MT Srikandi, TB Buleleng, TB Losari 5 Desember 2008 sampai
3,81375% pada tahun 2008 dan TB Pacitan), pertanggungan dengan tanggal 6 Juli 2015/28
(2,7500% dan 1,000% diatas asuransi atas kapal yang dijaminkan consecutive quarterly
LIBOR 3 bulan masing-masing (Catatan 11), dan jaminan payments from December 5,
pada tahun 2009 dan perusahaan yang diterbitkan oleh 2008 to July 6, 2015
2008)/1.62938% to 3.18563% Perusahaan/Subsidiarys vessels
in 2009 and 2.18625% to (MV Ocean Energy, MT Shinta, MT
3.81375% in 2008 (2.7500% Srikandi, TB Buleleng, TB Losari
and 1.000% above 3 months and TB Pacitan), insurance policies
LIBOR in 2009 and 2008, of the collateral vessel (Note 11),
respectively) and corporate guarantee from the
Company
United Overseas Bank 1,5331% pada tahun 2009 Kapal milik Anak Perusahaan (HPS 40 kali pembayaran cicilan
Limited, Singapura/ (1,2500% diatas LIBOR 3 3005), pertanggungan asuransi atas triwulanan dari Maret 2011
Singapore bulan)/1.5331% in 2009 kapal HPS 3005 (Catatan 11), sampai dengan Desember
(1.2500% above 3 months rekening bank milik Anak 2020/40 consecutive quarterly
LIBOR) Perusahaan dan jaminan installments from March 2011
perusahaan yang diterbitkan oleh to December 2020
Perusahaan/Subsidiarys vessel
(HPS 3005), insurance policies of
vessel HPS 3005 (Note 11), bank
account of the Subsidiary and
corporate guarantee from the
Company
United Overseas Bank 5,0650% pada tahun 2009 Kapal Anak Perusahaan 28 kali pembayaran cicilan
Limited, Singapura/ (1,2500% diatas LIBOR (MV Suryawati), pertanggungan triwulanan dari 12 Juni 2007
Singapore bulanan) dan 4,1513% sampai asuransi atas kapal yang sampai dengan 12 Mei 2014/
dengan 6,3825% pada tahun dijaminkan (Catatan 11), rekening 28 consecutive quarterly
2008/5.0650% in 2009 bank milik Anak Perusahaan dan installments from June 12, 2007
(1.2500% above monthly jaminan perusahaan yang to May 12, 2014
LIBOR) and 4.1513% to diterbitkan oleh Perusahaan
6.3825% in 2008 dan PT Bontang Maju Sejahtera/
Subsidiarys vessel (MV Suryawati),
insurance policies of the collateral
vessel (Note 11), bank account of
the Subsidiary and corporate
guarantees of the Company and
PT Bontang Maju Sejahtera
United Overseas Bank 2,110% pada tahun 2009 14 buah kapal Anak Perusahaan 20 kali pembayaran cicilan
Limited, Singapura/ (1,900% diatas SIBOR untuk (PT Buana Jaya Pratama), triwulanan dengan jumlah yang
Singapore pinjaman jangka panjang pertanggungan asuransi atas kapal sama/20 consecutive quarterly
Fasilitas I dan 1,950% diatas yang dijaminkan (Catatan 11), installments of equal amounts
SIBOR untuk pinjaman jangka rekening bank milik Anak
panjang Fasilitas II) dan Perusahaan dan jaminan Fasilitas/Facility I: Maret/March
4,153% sampai dengan perusahaan yang diterbitkan oleh 2007 - Desember/December
6,800% pada tahun Perusahaan/14 vessels of the 2011
2008/2.110% in 2009 (1.900% Subsidiary (PT Buana Jaya Fasilitas/Facility II:
above SIBOR for long-term Pratama), insurance policies of the Desember/December 2006 -
loan Facility I and 1.950% collateral vessels (Note 11), bank September 2011
above SIBOR for long-term account of the Subsidiary and
loan Facility II) and 4.153% to corporate guarantee of the
6.800% in 2008 Company
PT Bank Mandiri 4,260% sampai dengan 1 kapal tanker milik Anak Triwulanan dari 23 Juli 2007
(Persero) Tbk 5,248% pada tahun 2009 Perusahaan, 8 kapal tunda milik sampai dengan 20 Desember
(1,600% diatas SIBOR 3 Perusahaan dan Anak Perusahaan, 2012/Quarterly payments from
bulan) dan 4,170% sampai dan 11 kapal tongkang milik Anak July 23, 2007 to December 20,
dengan 6,698% (1,600% Perusahaan, pertanggungan 2012
diatas SIBOR 3 bulan) pada asuransi atas kapal yang dijaminkan
tahun 2008/4.260% to 5.248% (Catatan 11)/1 tanker of the
in 2009 (1.600% above 3 Subsidiary, 8 tugboats of the
months SIBOR) and 4.170% Company and Subsidiaries, and 11
to 6.698% (1.600% above 3 barges of the Subsidiaries,
months SIBOR) in 2008 insurance policies of the collateral
vessels (Note 11)

57
 The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
KONSOLIDASI STATEMENTS
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Years Ended December 31, 2009 and 2008
31 Desember 2009 dan 2008 (Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

19. KEWAJIBAN JANGKA PANJANG (lanjutan) 19. LONG-TERM DEBTS (continued)

Kreditor/ Tingkat Bunga Tahunan/
Creditors Annual Interest Rates
Hutang bank dan lembaga
pembiayaan (lanjutan)/
Bank and financial institution
loans (continued)
DVB Group Merchant Bank 1,40% diatas LIBOR bulanan/
(Asia) Ltd., Singapura/ 1.40% above monthly LIBOR
Singapore
DVB Group Merchant Bank 1,92% sampai dengan 3,55%
(Asia) Ltd., Singapura/ pada tahun 2009 (1,1% diatas
Singapore LIBOR bulanan) dan 3,55%
sampai dengan 3,97% pada
tahun 2008/1.92% to 3.55% in
2009 (1.1% above monthly
LIBOR) and 3.55% to 3.97% in
2008
Natixis, Singapura/ 2,45% sampai dengan 3,10%
Singapore pada tahun 2009 (1,75%
diatas 3 bulan LIBOR)/2.45%
to 3.10% in 2009 (1.75%
above 3 months LIBOR)
Jaminan/ Jadwal Pembayaran/
Collaterals Repayment Terms
Kapal milik Anak Perusahaan Pre-delivery Loan Facility:
(MV Citrawati, HPS 3009 dan HPS Pada tanggal penyerahan kapal
3010), pertanggungan asuransi atas atau 30 Desember 2011 mana
kapal yang dijaminkan (Catatan 11), yang lebih dahulu/On the
jaminan perusahaan yang delivery date of vessel or
diterbitkan oleh Perusahaan dan December 30, 2011 whichever
rekening bank milik Anak is earlier
Perusahaan/Subsidiarys vessels Post-delivery Loan Facility:
(MV Citrawati, HPS 3009 and HPS 40 kali pembayaran cicilan
3010), insurance policies of the triwulanan dari Juni 2011 dan
collateral vessels (Note 11), Agustus 2011 sampai dengan
corporate guarantee from the Juni 2021 dan Agustus 2021/40
Company and bank accounts of the quarterly installments from June
Subsidiaries 2011 and August 2011 to June
2021 and August 2021
Kapal milik Anak Perusahaan Triwulanan dari tanggal 11 Juli
(MV Citrawati), pertanggungan 2005 sampai dengan tanggal
asuransi atas kapal yang dijaminkan 11 Juli 2012/Quarterly payments
(Catatan 11), jaminan perusahaan from July 11, 2005 to July 11,
yang diterbitkan oleh Perusahaan 2012
dan rekening bank milik Anak
Perusahaan/Subsidiarys vessel
(MV Citrawati), insurance policies of
the collateral vessel (Note 11),
corporate guarantee from the
Company and bank accounts of
Subsidiary
Kapal milik Anak Perusahaan Pre-delivery Loan Facility: pada
(MT Gas Jaya dan MV Indrani), tanggal penyerahan kapal/On
pertanggungan asuransi atas kapal the delivery date of the vessel
yang dijaminkan (Catatan 11), Post-delivery Loan Facility:
jaminan perusahaan yang 40 kali pembayaran cicilan
diterbitkan oleh Perusahaan dan triwulanan dengan jumlah yang
rekening bank milik Anak sama dari tanggal penarikan/
Perusahaan/Subsidiaries vessels 40 consecutive quarterly
(MT Gas Jaya and installments of equal amount
MV Indrani), insurance policies of from the drawdown date
the collateral vessels (Note 11),
corporate guarantee from the
Company and bank accounts of the
Subsidiaries

PT Bank Internasional
Indonesia Tbk
8,00% pada tahun 2009 dan
2008 (1,75% diatas 1 bulan
SIBOR)/8.00% in 2009 and
2008 (1.75% above 1
months SIBOR)
Piutang usaha Anak Perusahaan Bulanan dari 15 Juni 2007
(Catatan 5), kapal milik Anak sampai dengan 15 Juli
Perusahaan (FC LCM Jaya dan 2014/Monthly payments from
TB LCM Satu), pertanggungan June 15, 2007 to July 15, 2014
asuransi atas kapal yang dijaminkan
(Catatan 11), jaminan perusahaan
dari Perusahaan dan PT Layar
Lintas Jaya, pihak ketiga dan
rekening bank milik Anak
Perusahaan /Subsidiarys trade
receivables (Note 5), Subsidiarys
vessels (FC LCM Jaya and TB LCM
Satu), insurance policies of the
collateral vessels (Note 11),
corporate guarantees of the
Company and PT Layar Lintas Jaya,
a third party and bank accounts of
the Subsidiaries

58

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
19. KEWAJIBAN JANGKA PANJANG (lanjutan)
Kreditor/ Tingkat Bunga Tahunan/
Creditors Annual Interest Rates
Hutang bank dan lembaga
pembiayaan (lanjutan)/
Bank and financial institution
loans (continued)
PT Bank UOB Indonesia Untuk pinjaman dalam dollar
A.S.: 7,75% sampai dengan
8,00% pada tahun 2009 dan
8,00% pada tahun 2008/For
U.S. dollar-denominated loan:
7.75% to 8.00% in 2009 and
8.00% in 2008
Untuk pinjaman dalam rupiah:
14,500% sampai dengan
15,000% pada tahun 2009
(2,375% diatas SIBOR) dan
15,000% pada tahun 2008/For
rupiah-denominated loan:
14.500% to 15.000% in 2009
(2.375% above SIBOR) and
15.000% in 2008
Rupiah
PT Bank Ekspor Indonesia 12,75% sampai dengan 13,50%
(Persero) pada tahun 2009/12.75% to
13.50% in 2009
PT Mega Finadana 11,88% pada tahun 2009 dan
2008/11.88% in 2009 and
2008
PT Mega Finadana 8,86% sampai dengan 9,33%
pada tahun 2009 dan
2008/8.86% to 9.33% in 2009
and 2008
PT Mega Finadana 10,05% pada tahun 2009 dan
2008/10.05% in 2009 and 2008
Lain-lain/Others
Teraoka Shoji Inc. 3% pada tahun 2009/3% in
2009
59
The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
19. LONG-TERM DEBTS (continued)
Jaminan/ Jadwal Pembayaran/
Collaterals Repayment Terms
Kapal milik Anak Perusahaan Bulanan dari November 2008
(FC Padma Indah), pertanggungan sampai dengan Mei 2013/
asuransi atas kapal yang dijaminkan Monthly payments from
(Catatan 11), piutang usaha Anak November 2008 to May 2013
Perusahaan (Catatan 5), jaminan
pribadi dari Oentoro Surya, rekening
bank dan deposito berjangka milik
BJP pada PT Bank UOB Indonesia
(Catatan 3), dan kontrak kerja
sama antara Perusahaan dengan
BJP/Subsidiarys vessel (FC Padma
Indah), insurance policies of the
collateral vessel (Note 11),
Subsidiarys trade receivables
(Note 5), personal guarantee of
Oentoro Surya,bank account and
time deposit in PT Bank UOB
Indonesia of BJP (Note 3), and the
corporate agreement between the
Company and BJP
Kapal yang diikatkan dengan 28 kali pembayaran cicilan
hipotik senilai Rp210.000.000.000 triwulanan dari tanggal
yaitu FC. Lotus Satu, FC. Lotus 25 Maret 2010 sampai
118, FC. Puspawati dan FC. Tekko dengan tanggal 25 Juni 2012
(Catatan 11) dan piutang atas untuk kredit modal kerja dan
Kontrak Pengangkutan Batubara dari tanggal 25 Maret 2010
dengan PT Berau Coal sampai dengan tanggal
(Catatan 5)/Vessels with mortgage 25 Juni 2014 untuk kredit
amounting to Rp210,000,000,000 investasi (Catatan 15)/28
which are FC. Lotus Satu, consecutive quarterly
FC. Lotus 118, FC. Puspawati, and payments from March 25,
FC. Tekko (Note 11) and receivable 2010 to June 25, 2012 for
from Coal Shipping Contract with credit of working capital and
PT Berau Coal (Note 5) from March 25, 2010 to
June 25, 2014 for credit of
investment (Note 15)
2 unit kendaraan milik Perusahaan Bulanan dari tanggal
(Catatan 11)/2 units of Company 15 Desember 2005
vehicles (Note 11) sampai dengan tanggal
23 Desember 2009/
Monthly payments from
December 15, 2005 to
December 23 , 2009
4 unit kendaraan milik Perusahaan Bulanan dari tanggal
(Catatan 11)/4 units of Company 15 Mei 2008 sampai
vehicles (Note 11) dengan tanggal 22 Oktober
2011/Monthly payments
from May 15, 2008 to
October 22, 2011
3 unit kendaraan milik Perusahaan Bulanan dari tanggal
(Catatan 11)/3 units of Company 2 Maret 2009 sampai
vehicles (Note 11) dengan tanggal 2 Maret
2012/Monthly payments
from March 2, 2009 to
March 2, 2012
Tidak ada/None 50 kali pembayaran setiap
bulan sampai dengan
September 2013/50 monthly
installments up to
September 2013
 The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
KONSOLIDASI STATEMENTS
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Years Ended December 31, 2009 and 2008
31 Desember 2009 dan 2008 (Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

19. KEWAJIBAN JANGKA PANJANG (lanjutan) 19. LONG-TERM DEBTS (continued)

Kreditor/ Tingkat Bunga Tahunan/ Jaminan/ Jadwal Pembayaran/

Creditors
Hutang bank dan lembaga
pembiayaan (lanjutan)/
Bank and financial institution
loans (continued)
Teraoka S.A., Panama
Hutang bank dan lembaga pembiayaan
Annual Interest Rates
3,5% pada tahun 2009/3.5% in
2009
Collaterals Repayment Terms
Tidak ada/None 36 kali pembayaran setiap
bulan sampai dengan Juni
2009 dan Oktober 2009/36
monthly installments up to
June 2009 and October
2009
Bank and financial institution loans

PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk

Pada tanggal 6 Juli 2009, Perusahaan memperoleh
fasilitas kredit dari PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB)
untuk membiayai pembelian dan modifikasi sebuah
kapal tanker menjadi Floating Storage Offloading
(FSO) serta pembelian peralatan dan perlengkapan
lainnya, dengan pagu pinjaman sebesar
US$32.600.000. Saldo terhutang dari pinjaman
tersebut pada tanggal 31 Desember 2009 adalah
sebesar US$32.600.000.
On July 6, 2009, the Company obtained a credit
facility from PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB) to
finance the acquisition of a tanker vessel and its
modification to Floating Storage Offloading (FSO),
and the acquisition of other equipment and
supplies, with a maximum drawable amount of
US$32,600,000. The outstanding balance of the
loan as of December 31, 2009 amounted to
US$32,600,000.

Pada tanggal 11 Desember 2009, LCM, Anak On December 11, 2009, LCM, a Subsidiary,
Perusahaan, memperoleh fasilitas kredit dari CIMB obtained a credit facility from CIMB as follows:
sebagai berikut: a. Investment Loan amounting to
a. Pinjaman Investasi sebesar US$4.350.000 dan US$4,350,000 and US$4,100,000
US$4.100.000 b. Specific Transaction Loan amounting to
b. Pinjaman Transaksi Khusus sebesar US$2,500,000
US$2.500.000

Saldo terhutang dari pinjaman tersebut pada tanggal The outstanding balance of the loan as of
31 Desember 2009 adalah sebesar US$4.350.000. December 31, 2009 amounted to US$4,350,000.

ING Bank N.V., Singapura ING Bank N.V., Singapore

Pada tanggal 28 Maret 2008, GBSL, Anak
Perusahaan, memperoleh fasilitas pinjaman
berjangka dari ING Bank N.V., Cabang Singapura
(ING Bank) untuk membiayai pembangunan satu
kapal dengan pagu pinjaman sebesar
US$37.600.000. Saldo terhutang dari pinjaman
tersebut pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
masing-masing adalah sebesar US$7.520.000.
GBSL juga memperoleh fasilitas jaminan bank
dengan jumlah maksimum sebesar US$28.200.000
dengan tujuan menjamin GBSL dalam pembayaran
cicilan pembangunan kapal. Jumlah fasilitas jaminan
bank yang diterbitkan oleh ING Bank sampai
dengan tanggal 31 Desember 2009 adalah sebesar
US$28.200.000.
On March 28, 2008, GBSL, a Subsidiary, obtained
a term loan credit facility from ING Bank N.V.,
Singapore Branch (ING Bank) to finance the
construction of one vessel with a maximum
drawable amount of US$37,600,000. The
outstanding balance of the loan as of
December 31, 2009 and 2008 amounted to
US$7,520,000, respectively. GBSL also obtained
a bank guarantee facility with a maximum amount
of US$28,200,000 for the purpose of guaranteeing
the obligation to pay the installments on the
contract price of the shipbuilding. The amount of
the bank guarantee facility which has been issued
by ING bank as of December 31, 2009 amounted
to US$28,200,000.

60

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
19. KEWAJIBAN JANGKA PANJANG (lanjutan)
Hutang bank dan lembaga pembiayaan (lanjutan)
ING Bank N.V., Singapura (lanjutan)
Pada tanggal 6 November 2007, Rosaceae, Anak
Perusahaan, memperoleh fasilitas kredit dari ING
Bank untuk membiayai pengkonversian sebuah
kapal jenis Suezmax tanker menjadi capesize
bulk carrier dengan pagu pinjaman sebesar
US$40.960.000. Jumlah penarikan pinjaman dari
fasilitas ini pada tanggal 31 Desember 2009 dan
2008 masing-masing adalah sebesar
US$32.160.000. Saldo terhutang dari pinjaman
tersebut pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
masing-masing adalah sebesar US$23.363.520 dan
US$30.035.000.
United Overseas Bank Limited, Singapura
Pada tanggal 28 Maret 2008, GBSL, Anak
Perusahaan, memperoleh fasilitas pinjaman
berjangka dari United Overseas Bank Limited,
Singapura (UOB) untuk membiayai pembangunan
satu kapal dengan pagu pinjaman sebesar
US$37.600.000. Saldo terhutang dari pinjaman
tersebut pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
masing-masing adalah sebesar US$7.520.000.
GBSL juga memperoleh fasilitas jaminan bank
dengan jumlah maksimum sebesar US$28.200.000
dengan tujuan menjamin GBSL dalam pembayaran
cicilan pembangunan kapal. Jumlah fasilitas jaminan
bank yang diterbitkan oleh UOB sampai dengan
tanggal 31 Desember 2009 adalah sebesar
US$28.200.000.
Pada tanggal 7 Juni 2007, ARM, Anak Perusahaan,
memperoleh fasilitas pinjaman berjangka dari UOB
untuk membiayai pembelian kapal oleh BMS dengan
pagu pinjaman sebesar US$27.000.000. Saldo
terhutang dari pinjaman tersebut pada tanggal
31 Desember 2009 dan 2008 masing-masing adalah
sebesar US$16.875.000 dan US$21.375.000.
Pada tanggal 9 Oktober dan 8 November 2006,
ARM, memperoleh dua fasilitas pinjaman berjangka
dari UOB, untuk membiayai pembelian 14 kapal oleh
BJP. Fasilitas pinjaman berjangka pertama sebesar
US$11.630.000, sedangkan fasilitas pinjaman
berjangka kedua sebesar US$3.598.000. Saldo
terhutang dari pinjaman-pinjaman tersebut pada
tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 masing-
masing adalah sebesar US$6.255.617 dan
US$8.400.789.
61
The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
19. LONG-TERM DEBTS (continued)
Bank and financial institution loans
(continued)
ING Bank N.V., Singapore (continued)
On November 6, 2007, Rosaceae, a Subsidiary,
obtained credit facilities from ING Bank to finance
the conversion of a Suezmax tanker into capesize
bulk carrier with a maximum drawable amount of
US$40,960,000. Total amounts drawn down from
this facility as of December 31, 2009 and 2008
amounted to US$32,160,000 each. The
outstanding balances of the loans as of
December 31, 2009 and 2008 amounted to
US$23,363,520 and US$30,035,000, respectively.
United Overseas Bank Limited, Singapore
On March 28, 2008, GBSL, a Subsidiary, obtained
a term loan credit facility from United Overseas
Bank Limited, Singapore (UOB) to finance the
construction of one vessel with a maximum
drawable amount of US$37,600,000. The
outstanding balance of the loan as of
December 31, 2009 and 2008 amounted to
US$7,520,000, respectively. GBSL also obtained
a bank guarantee facility with a maximum amount
of US$28,200,000 for the purpose of guaranteeing
the obligation to pay the installments on the
contract price of the shipbuilding. The amount of
the bank guarantee facility which has been issued
by UOB as of December 31, 2009 amounted to
US$28,200,000.
On June 7, 2007, ARM, a Subsidiary, obtained a
term loan credit facility from UOB to finance
the acquisition of a vessel for BMS with a
maximum drawable amount of US$27,000,000.
The outstanding balance of the loan as of
December 31, 2009 and 2008 amounted to
US$16,875,000 and US$21,375,000, respectively.
On October 9 and November 8, 2006, ARM
obtained two term loan credit facilities from UOB,
to finance the acquisition of 14 vessels for BJP.
The first term loan credit facility amounted to
US$11,630,000, while the second term loan credit
facility amounted to US$3,598,000. The
outstanding balances of the loans as of
December 31, 2009 and 2008 amounted to
US$6,255,617 and US$8,400,789, respectively.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
19. KEWAJIBAN JANGKA PANJANG (lanjutan)
Hutang bank dan lembaga pembiayaan (lanjutan)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Pada tanggal 28 Juni 2007, Perusahaan
memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk untuk membiayai kembali pembelian
satu buah kapal tanker, delapan kapal tunda dan
dua belas kapal tongkang milik Perusahaan dan
Anak Perusahaan tertentu, dengan pagu pinjaman
sebesar US$40.000.000. Saldo terhutang dari
pinjaman tersebut pada tanggal 31 Desember 2009
dan 2008 masing-masing adalah sebesar
US$22.895.557 dan US$28.600.000.
DVB Group Merchant Bank (Asia) Ltd., Singapura
Pada tanggal 25 April 2008, GBSL, Heckson dan
Davos, Anak Perusahaan, secara bersama-sama
maupun terpisah, memperoleh pinjaman dari DVB
Group Merchant Bank (Asia) Ltd., Singapura (DVB)
untuk membiayai pembangunan dua kapal dengan
pagu pinjaman sebesar US$75.200.000. Pada tahun
2009 dan 2008, tidak ada penarikan pinjaman atas
fasilitas ini.
Pada bulan Juli 2005, ARS, Anak Perusahaan,
memperoleh fasilitas kredit dari DVB untuk
membiayai pembelian kapal MV Citrawati untuk
AB, Anak Perusahaan, dengan pagu pinjaman
sebesar US$18.362.500. Fasilitas kredit ini
beberapa kali mengalami perubahan, perubahan
terakhir dilakukan pada tanggal 11 September 2007.
Perubahan tersebut menyatakan bahwa jumlah
pagu pinjaman meningkat menjadi sebesar
US$23.000.000 atau 65% dari nilai wajar kapal,
mana yang lebih rendah. Saldo terhutang dari
pinjaman tersebut pada tanggal 31 Desember 2009
dan 2008 masing-masing adalah sebesar
US$13.000.000 dan US$16.665.667.
Natixis, Cabang Singapura
Pada tanggal 11 Agustus 2008, Papaveraceae dan
Petunia, Anak Perusahaan, secara bersama-sama
maupun terpisah memperoleh fasilitas pinjaman dari
Natixis untuk membiayai pembelian satu buah kapal
masing-masing untuk Anak Perusahaan tersebut.
Fasilitas pinjaman, yang terdiri dari dua tranche dan
masing-masing tranche terdiri dari dua sub-tranche
sebagai berikut:
Pre-delivery Loan Facility dengan pagu
pinjaman sebesar US$15.420.000 atau 60%
dari harga kontrak pembangunan kapal, mana
yang lebih rendah.
62
The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
19. LONG-TERM DEBTS (continued)
Bank and financial institution loans
(continued)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
On June 28, 2007, the Company obtained a credit
facility from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk to
refinance the Companys and certain Subsidiaries
acquisition of one tanker, eight tugboats and
twelve barges, with a maximum drawable amount
of US$40,000,000. The outstanding balance of the
loan as of December 31, 2009 and 2008
amounted to US$22,895,557 and US$28,600,000,
respectively.
DVB Group Merchant Bank (Asia) Ltd., Singapore
On April 25, 2008, GBSL, Heckson and Davos,
Subsidiaries, jointly and severally obtained a credit
facility from DVB Group Merchant Bank (Asia)
Ltd., Singapore (DVB) to finance the construction
of two vessels with a maximum drawable amount
of US$75,200,000. In 2009 and 2008, there was
no loan drawn from this facility.
In July 2005, ARS, a Subsidiary, obtained credit
facilities from DVB to finance the acquisition of
vessel MV Citrawati for AB, a Subsidiary, with a
maximum drawable amount of US$18,362,500.
The credit facilities agreements were amended
several times, the most recent amendment of
which was made on September 11, 2007. As
amended, the maximum drawable amount was
increased to become US$23,000,000 or 65% of
the fair value of the vessel, whichever is lower.
The outstanding balances of the loans as of
December 31, 2009 and 2008 amounted to
US$13,000,000 and US$16,665,667, respectively.
Natixis, Singapore Branch
On August 11, 2008, Papaveraceae and Petunia,
Subsidiaries, jointly and severally obtained a loan
facility from Natixis to finance the acquisition of a
vessel each for them. This loan facility comprises
two tranches and each tranche is divided into two
sub-tranches as follows:
Pre-delivery Loan Facility with a maximum
drawable amount of US$15,420,000 or 60%
of the contract price of the vessel, whichever
is lower.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
19. KEWAJIBAN JANGKA PANJANG (lanjutan)
Hutang bank dan lembaga pembiayaan (lanjutan)
Natixis, Cabang Singapura (lanjutan)
Post-delivery Loan Facility dengan pagu
pinjaman sebagai berikut:
- US$17.990.000 atau 70% dari harga
kontrak pembangunan kapal atau 70% dari
harga pasar kapal, mana yang lebih
rendah, jika tidak ada perjanjian sewa yang
disetujui atas kapal tersebut, atau
- US$20.560.000 atau 80% dari harga
kontrak pembangunan kapal atau 80% dari
harga pasar kapal, mana yang lebih
rendah, jika ada perjanjian sewa yang
disetujui atas kapal tersebut.
Pada tanggal 22 Januari 2009, Papaveraceae dan
Petunia menarik dana dari fasilitas pinjaman yang
diperoleh dari Natixis masing-masing sebesar
US$5.140.000, yang digunakan untuk perolehan
kapal. Saldo terutang dari pinjaman tersebut pada
tanggal 31 Desember 2009 adalah sebesar
US$10.280.000 (Catatan 38k).
PT Bank Internasional Indonesia Tbk
Pada tanggal 9 Mei 2007, LCM, Anak Perusahaan,
memperoleh fasilitas pinjaman dari PT Bank
Internasional Indonesia Tbk (BII), yang dibagi
menjadi dua periode pinjaman berjangka/term loan
sebagai berikut:
- Term Loan 1 sebesar US$5.920.000 yang
ditarik pada tanggal 9 Mei 2007 untuk
membiayai pembelian satu floating crane
(FC LCM Jaya).
- Term Loan 2 sebesar US$800.000 yang ditarik
pada tanggal 23 Mei 2007 untuk membiayai
pembelian satu kapal tunda (TB LCM Satu).
Saldo terhutang dari pinjaman LCM tersebut pada
tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 masing-
masing adalah sebesar US$3.993.044 dan
US$5.161.739.
63
The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
19. LONG-TERM DEBTS (continued)
Bank and financial institution loans
(continued)
Natixis, Singapore Branch (continued)
Post-delivery Loan Facility with a maximum
drawable amount as follows:
- US$17,990,000 or 70% of the contract
price of the vessel or 70% of the market
value of the vessel, whichever amount is
lower, if there is no approved charter
agreement fixed for the vessel, or
- US$20,560,000 or 80% of the contract
price of the vessel or 80% of the market
value of the vessel, whichever amount is
lower, if there is an approved charter
agreement fixed for the vessel.
On January 22, 2009, Papaveraceae and Petunia
drew down from the loan facilities from Natixis the
amount of US$5,140,000 each, which was used to
finance the acquisition of the vessels. Outstanding
balances of the loans as of December 31, 2009
amounted to US$10,280,000 (Note 38k).
PT Bank Internasional Indonesia Tbk
On May 9, 2007, LCM, a Subsidiary, obtained
credit facilities from PT Bank Internasional
Indonesia Tbk (BII), which are arranged into two
term loans as follows:
- Term Loan 1 amounting to US$5,920,000
which was drawn on May 9, 2007 to finance
the acquisition of one floating crane (FC LCM
Jaya).
- Term Loan 2 amounting to US$800,000
which was drawn on May 23, 2007 to finance
the acquisition of one tugboat (TB LCM Satu).
The outstanding balances of the loans of LCM as
of December 31, 2009 and 2008 amounted to
US$3,993,044 and US$5,161,739, respectively.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
19. KEWAJIBAN JANGKA PANJANG (lanjutan)
Hutang bank dan lembaga pembiayaan (lanjutan)
PT Bank UOB Indonesia
Pada tanggal 2 September 2008, BJP, Anak
Perusahaan, memperoleh fasilitas kredit
berjangka dari PT Bank UOB Indonesia (UOB)
untuk membiayai pembelian satu floating crane,
dengan pagu pinjaman sebesar US$9.000.000 atau
75% nilai wajar kapal, mana yang lebih rendah.
Pada tanggal 22 Oktober 2008, beberapa ketentuan
dalam fasilitas kredit tersebut diubah, sehingga
Perusahaan dapat melakukan penarikan atas
pinjaman tersebut dalam mata uang rupiah dan
pagu pinjaman menjadi mana yang lebih rendah dari
US$9.000.000 atau nilai rupiah yang setara dengan
itu atau 75% dari nilai wajar kapal. Saldo terhutang
dari pinjaman tersebut adalah sebesar
US$2.449.970 dan Rp40.468.000.000 pada tanggal
31 Desember 2009 dan sebesar US$3.091.655 dan
Rp51.072.000.000 pada tanggal 31 Desember 2008.
PT Bank Ekspor Indonesia (Persero)
Pada tanggal 3 Juli 2009, Perusahaan
menandatangani adendum atas perjanjian pinjaman
yang dibuat antara Perusahaan dengan PT Bank
Ekspor Indonesia (Persero), sehubungan dengan
fasilitas kredit senilai Rp400.000.000.000 yang
diperoleh pada tahun 2008. Sebelum adendum,
jangka waktu pembayaran pinjaman tersebut adalah
satu tahun dan jumlah yang terhutang sehubungan
dengan pinjaman tersebut pada tanggal
31 Desember 2008 disajikan sebagai bagian dari
akun Hutang Bank Jangka Pendek
Setelah ditandatanganinya adendum, rincian dari
fasilitas pinjaman tersebut adalah sebagai berikut:
- Kredit Investasi
Fasilitas kredit ini mempunyai pagu pinjaman
sebesar Rp200.000.000.000 dan dikenakan
bunga tahunan sebesar 13,5%. Pembayaran
atas fasilitas pinjaman ini akan dilakukan secara
tiga-bulanan dimulai pada tanggal 25 Maret
2010 dan berakhir pada tanggal 25 Juni 2014.
- Kredit Modal Kerja
Fasilitas kredit ini mempunyai pagu pinjaman
sebesar Rp200.000.000.000 dan dikenakan
bunga tahunan sebesar 13,5%. Pembayaran
atas fasilitas pinjaman ini akan dilakukan secara
tiga-bulanan dimulai pada tanggal 25 Maret
2010 dan berakhir pada tanggal 25 Juni 2012.
Saldo terhutang dari pinjaman yang diperoleh dari
fasilitas kredit di atas pada tanggal 31 Desember
2009 adalah sebesar Rp400.000.000.000.
64
The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
19. LONG-TERM DEBTS (continued)
Bank and financial institution loans
(continued)
PT Bank UOB Indonesia
On September 2, 2008, BJP, a Subsidiary,
obtained a term loan credit facility from PT Bank
UOB Indonesia (UOB) to finance the acquisition of
one floating crane, with a maximum drawable
amount of US$9,000,000 or 75% of the fair value
of the vessel, whichever is lower. On October 22,
2008, some provisions of the credit facility were
amended whereby the Company was allowed to
make withdrawals of the facility in rupiah and the
maximum drawable amount became
US$9,000,000 or its rupiah equivalent or 75% of
the fair value of the vessel, whichever is lower.
The outstanding balances of the loans amounted
to US$2,449,970 and Rp40,468,000,000 as of
December 31, 2009 and US$3,091,655 and
Rp51,072,000,000 as of December 31, 2008.
PT Bank Ekspor Indonesia (Persero)
On July 3, 2009, the Company signed an
amendment of the loan agreement entered into
between the Company and PT Bank Ekspor
Indonesia (Persero), in relation to the credit facility
with a maximum drawable amount of
Rp400,000,000,000 which was obtained in 2008.
Before the amendment, the repayment period of
the loan was one year and the outstanding
balance as of December 31, 2008 was presented
as part of Short-term Bank Loans.
After the amendment, the details of the credit
facility are as follows:
- Investment Credit
This credit facility has a maximum drawable
amount of Rp200,000,000,000 and bears an
annual interest of 13.5%. The repayment of
the loan obtained from this credit facility will
be done on a quarterly basis starting from
March 25, 2010 to June 25, 2014.
- Working Capital
This credit facility has a maximum drawable
amount of Rp200,000,000,000 and bears an
annual interest of 13.5%. The repayment of
the loan obtained from this credit facility will
be done on a quarterly basis starting from
March 25, 2010 to June 25, 2012.
The outstanding balance of the loan obtained from
this credit facility as of December 31, 2009 is
Rp400,000,000,000.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
19. KEWAJIBAN JANGKA PANJANG (lanjutan)
Hutang bank dan lembaga pembiayaan (lanjutan)
PT Mega Finadana
Pada tahun 2005, Perusahaan mengadakan dua
perjanjian pembiayaan konsumen dengan PT Mega
Finadana, pihak yang mempunyai hubungan
istimewa, untuk memperoleh dua kendaraan
operasional dengan nilai keseluruhan sebesar
Rp3.350.000.000, yang telah dilunasi secara cicilan
sampai dengan bulan Desember 2009.
Pada tahun 2008, Perusahaan mengadakan empat
perjanjian pembiayaan konsumen dengan PT Mega
Finadana untuk memperoleh empat kendaraan
operasional dengan nilai keseluruhan sebesar
Rp600.550.000, yang akan dilunasi secara cicilan
sampai dengan bulan Oktober 2011.
Pada 26 Februari 2009, Perusahaan memperoleh
fasilitas pinjaman konsumen dari PT Mega
Finadana untuk pendanaan kembali tiga unit
kendaraan operasional dengan nilai keseluruhan
sebesar Rp2.000.000.000 atau 76% dari harga
kendaraan, yang akan dilunasi secara cicilan sampai
dengan bulan Maret 2012.
Saldo terhutang dari pinjaman tersebut pada tanggal
31 Desember 2009 dan 2008 masing-masing adalah
sebesar Rp1.947.743.679 dan Rp619.395.090.
Lain-lain
Teraoka Shoji Inc.
Pada bulan Juni 2009, Perusahaan mengadakan
perjanjian jual beli dengan Teraoka Shoji Inc.,
dimana Teraoka Shoji Inc. akan menjual satu set
secondhand 2000 T/H coal loading barge kepada
Perusahaan atau nominee Perusahaan, yaitu LCM,
dengan harga jual sebesar US$10.300.000. Uang
muka untuk pembelian tersebut adalah sebesar
US$5.000.000, dan sisanya diangsur 50 kali cicilan
bulanan.
Saldo terhutang sehubungan dengan transaksi
pembelian tersebut pada tanggal 31 Desember 2009
adalah sebesar US$4.798.750.
65
The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
19. LONG-TERM DEBTS (continued)
Bank and financial institution loans
(continued)
PT Mega Finadana
In 2005, the Company entered into two consumer
financing agreements with PT Mega Finadana, a
related party, for the acquisition of two operational
vehicles in the total amount of Rp3,350,000,000,
which was paid in installments up to December
2009.
In 2008, the Company entered into four consumer
financing agreements with PT Mega Finadana for
the acquisition of four operational vehicles in the
total amount of Rp600,550,000, which is payable
in installments up to October 2011.
On February 26, 2009, the Company obtained
consumer loan facility from PT Mega Finadana for
refinancing three units of operational vehicles in
the total amount of Rp2,000,000,000 or 76% of
the vehicles price, which is payable in
installments up to March 2012.
The outstanding balances of the loans as
of December 31, 2009 and 2008 amounted
to Rp1,947,743,679 and Rp619,395,090,
respectively.
Others
Teraoka Shoji Inc.
In June 2009, the Company entered into sale and
purchase agreement with Teraoka Shoji Inc.,
whereby the latter agreed to sell one set of
secondhand 2000 T/H coal loading barge to the
Company or its nominee, LCM, at the price of
US$10,300,000. Downpayment made for this
purchase amounted to US$5,000,000, and the
remaining balance is payable in 50 monthly
installments.
The outstanding balance payable in relation to the
purchase transaction as of December 31, 2009
amounted to US$4,798,750.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
19. KEWAJIBAN JANGKA PANJANG (lanjutan)
Lain-lain (lanjutan)
Teraoka S.A., Panama
Pada bulan Juni 2006, Perusahaan mengadakan
dua perjanjian jual beli dengan Teraoka S.A.,
dimana Teraoka S.A. akan menjual satu kapal tunda
dan satu floating crane kepada Perusahaan atau
nominee Perusahaan, yaitu BJP, dengan harga jual
sebesar JP990 juta. Uang muka untuk pembelian
tersebut adalah sebesar JP774 juta, dan sisanya
diangsur 36 kali cicilan bulanan.
Saldo terhutang dari pinjaman tersebut pada tanggal
31 Desember 2009 dan 2008 masing-masing adalah
sebesar JP5.388.130 dan JP63.521.564.
Berdasarkan beberapa perjanjian pinjaman dengan
para kreditor tersebut diatas, Perusahaan dan Anak
Perusahaan wajib memenuhi beberapa ketentuan,
antara lain:
a. Menjaga rasio-rasio keuangan tertentu
b. Memperoleh persetujuan tertulis dari pihak
kreditor sebelum melakukan transaksi-transaksi
berikut:
(1) Menjual atau dengan cara lain mengalihkan
hak atau menyewakan seluruh atau
sebagian aset Perusahaan dan Anak
Perusahaan, kecuali dalam rangka
menjalankan kegiatan normal usaha
Perusahaan dan Anak Perusahaan
(2) Memperoleh fasilitas kredit atau pinjaman
lain dari pihak ketiga, kecuali dalam rangka
menjalankan kegiatan normal usaha
Perusahaan dan Anak Perusahaan
(3) Mengikat diri sebagai penjamin hutang atau
menjaminkan harta kekayaan Perusahaan
dan Anak Perusahaan kepada pihak lain
(4) Mengubah bentuk dan status hukum
Perusahaan dan Anak Perusahaan,
anggaran dasar, susunan direksi, komisaris
dan pemegang saham
(5) Melakukan investasi atau penyertaan
saham dalam perusahaan lain
(6) Melakukan pembayaran dividen
(7) Melakukan transaksi penggabungan usaha
atau akuisisi.
Selain itu, seluruh perjanjian pinjaman (kecuali
perjanjian pinjaman yang diperoleh dari PT Mega
Finadana, Teraoka S.A., Panama dan Teraoka Shoji
Inc.) mencantumkan ketentuan-ketentuan cross
default.
66
The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
19. LONG-TERM DEBTS (continued)
Others (continued)
Teraoka S.A., Panama
In June 2006, the Company entered into two sale
and purchase agreements with Teraoka S.A.,
whereby the latter agreed to sell one tugboat and
one floating crane to the Company or its nominee,
BJP, at the total price of JP990 million.
Downpayment made for these purchases
amounted to JP774 million, and the remaining
balance is payable in 36 monthly installments.
The outstanding balances of the loans as
of December 31, 2009 and 2008 amounted
to JP5,388,130 and JP63,521,564, respectively.
Under several agreements with the above-
mentioned creditors, the Company and
Subsidiaries are required to comply with several
covenants, among others, as follows:
a. Maintain certain financial ratios
b. Obtain written approval from creditors prior to
performing the following transactions:
(1) Sell or in any way transfer the right on or
rent out, in whole or in part, the assets of
the Company and Subsidiaries, except in
the normal course of their business
(2) Obtain credit facilities or other loans from
third parties, except in the normal course
of their business
(3) Act as guarantor or pledge the
Company's and Subsidiaries' assets to
another party
(4) Change the Company's and Subsidiaries'
legal form, articles of association,
members of their boards of directors and
commissioners and stockholders
(5) Invest in shares of stock of other
companies
(6) Pay any dividends
(7) Enter into merger or acquisition
transactions.
Also, all of the loan agreements (except the
agreement on the loans obtained from PT Mega
Finadana, Teraoka S.A., Panama and Teraoka
Shoji Inc.) have included cross default
provisions.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
19. KEWAJIBAN JANGKA PANJANG (lanjutan)
Krisis ekonomi global yang mengakibatkan
terjadinya perlambatan aktivitas ekonomi global
telah memberikan pengaruh negatif terhadap
operasi Perusahaan dan Anak Perusahaan secara
signifikan. Selain itu, beban keuangan yang tinggi
dan kerugian transaksi derivatif telah mengakibatkan
Perusahaan dan Anak Perusahaan mengalami rugi
bersih sebesar Rp671 miliar untuk tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dan defisit
sebesar Rp138 miliar pada tanggal 31 Desember
2009. Sebagai akibat dari keadaan tersebut diatas,
Perusahaan dan Anak Perusahaan tidak dapat
memenuhi beberapa rasio keuangan yang
disyaratkan dalam perjanjian pinjaman. Meskipun
beberapa pinjaman lainnya tidak mensyaratkan
pemenuhan beberapa rasio keuangan dalam
perjanjian pinjamannya, namun pinjaman tersebut
mencantumkan klausa cross default. Selain itu,
Perusahaan dan Anak Perusahaan juga telah
menghentikan pembayaran atas seluruh kewajiban
derivatifnya, baik yang telah jatuh tempo maupun
yang dihentikan sebelum jatuh tempo (unwound).
Perusahaan dan Anak Perusahaan juga telah
menghentikan pembayaran pokok pinjaman yang
telah jatuh tempo sehubungan dalam kondisi
standstill informal yang diupayakan oleh
Perusahaan. Namun demikian, Perusahaan dan
Anak Perusahaan masih melakukan pembayaran
bunga pinjaman yang jatuh tempo dan masih
mempunyai kemampuan untuk memperpanjang
pinjaman yang tidak mempunyai jaminan untuk
periode selama satu hingga tiga bulan.
Pada tanggal 31 Maret 2010, yang merupakan
tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasi
untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2009, Perusahaan dan Anak
Perusahaan sedang dalam proses meminta surat
pernyataan pembebasan (waiver) secara formal dari
para kreditor, atas tidak terpenuhinya persyaratan
pinjaman tersebut. Dalam keadaan demikian, para
kreditor dapat atau mempunyai hak untuk
menyatakan pinjaman-pinjaman tersebut dalam
kondisi default dan meminta seluruh jumlah
pinjaman menjadi segera terutang dan wajib bayar.
Namun demikian, Perusahaan dan Anak
Perusahaan belum menerima surat dari para
kreditor yang meminta pembayaran kembali atas
saldo terhutang pinjaman.
Perusahaan dan Anak Perusahaan sedang masih
dalam negosiasi restrukturisasi hutang dengan para
kreditor untuk pinjaman jangka pendek
dan jangka panjang tersebut diatas, termasuk
dengan pihak-pihak counterparty sehubungan
dengan kewajiban derivatif Perusahaan
dan Anak Perusahaan. Oleh karenanya,
sesuai dengan prinsip akuntansi yang
berlaku umum, seluruh pinjaman jangka
panjang harus direklasifikasi dan disajikan sebagai
bagian dari kewajiban lancar pada neraca
konsolidasi pada tanggal 31 Desember 2009.
67
The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
19. LONG-TERM DEBTS (continued)
The global economic crisis which significantly
caused the global economic slowdown has
negatively impacted the operations of the
Company and Subsidiaries. In addition, the high
financial cost and loss from derivative transactions
had caused the Company and Subsidiaries to
incur net loss amounting to Rp671 billion for the
year ended December 31, 2009 and deficit of
Rp138 billion as of December 31, 2009. As a
consequence, the Company and Subsidiaries are
unable to meet certain financial ratios as required
in the loan agreements. Although certain other
loan agreements do not require financial ratios to
be maintained, there are cross default provisions
in the loan agreements. Also, the Company and
Subsidiaries have ceased the payment for all of
their derivative liabilities that are due, as well as
those arising from early terminated contracts
(unwound). The Company and Subsidiaries also
have stopped all of the principal payments which
are due and payable in relation to the informal
standstill position initiated by the Company.
However, the Company and Subsidiaries still
continue paying interest which is due on their
loans and still have the ability to roll over their
unsecured short-term debts for one to
three-month periods.
As of March 31, 2010, the date of the completion
of the consolidated financial statements for the
year ended December 31, 2009, the Company
and Subsidiaries are in the process of obtaining
the formal waiver from their creditors regarding
their inability to fulfill the loan covenants. In these
circumstances, the creditors may declare the
loans in default and ask for immediate repayment
of all outstanding debts. However, the Company
and Subsidiaries have not received any notices
from their creditors demanding the immediate
repayment of the outstanding debts.
The Company and Subsidiaries are still under
negotiation with the creditors to restructure their
short-term and long-term liabilities, including the
counterparties in relation to the Company and
Subsidiaries derivative liabilities. Therefore, in
accordance with generally accepted accounting
principles, all of the long-term debts should be
reclassified and presented as part of current
liabilities in the consolidated balance sheet as of
December 31, 2009.
 The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
KONSOLIDASI STATEMENTS
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Years Ended December 31, 2009 and 2008
31 Desember 2009 dan 2008 (Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

19. KEWAJIBAN JANGKA PANJANG (lanjutan) 19. LONG-TERM DEBTS (continued)

Namun demikian, manajemen Perusahaan dan
Anak Perusahaan memutuskan untuk tetap
menyajikan pinjaman jangka panjang tersebut
sebagai bagian dari kewajiban jangka panjang
sesuai dengan jadwal pembayaran berdasarkan
perjanjian pinjaman yang ada. Jika pinjaman jangka
panjang tersebut bersama-sama dengan hutang
obligasi dan wesel bayar yang dijamin dan wesel
bayar jangka menengah direklasifikasi dan disajikan
sebagai bagian dari kewajiban lancar maka jumlah
kewajiban lancar konsolidasi akan naik sebesar
Rp3,3 triliun dan kewajiban lancar Perusahaan dan
Anak Perusahaan melebihi jumlah aset lancar
sebesar Rp4,3 triliun (Catatan 15, 20, 21 dan 41).
However, the management of the Company and
Subsidiaries decided to present the long-term
debts as part of non-current liabilities in
accordance with the payment schedules under the
existing loan agreements. If the long-term debts,
together with the bonds payable and guaranteed
secured notes payable, and medium-term notes
payable were reclassified and presented as part of
current liabilities, the total consolidated current
liabilities will increase by Rp3.3 trillion and the
Company and Subsidiaries total current liabilities
will exceeded the total current assets by Rp4.3
trillion (Notes 15, 20, 21 and 41).

20. HUTANG OBLIGASI DAN WESEL BAYAR YANG 20. BONDS PAYABLE AND GUARANTEED
DIJAMIN BERSIH SECURED NOTES PAYABLE - NET

Analisis saldo akun ini pada tanggal 31 Desember An analysis of the balance of this account as of
2009 dan 2008 adalah sebagai berikut: December 31, 2009 and 2008 is as follows:
2009 2008
Nilai nominal Nominal amount
Wesel bayar dolar A.S. yang dijamin 8.75% U.S. Dollar Guaranteed
dengan tingkat bunga 8,75% Secured Notes
(US$140.850.000 pada tahun 2009 (US$140,850,000 in
dan 2008) 1.323.990.000.000 1.542.307.500.000 2009 and 2008)
Obligasi rupiah Rupiah bonds
Obligasi APOL II Tahun 2008 600.000.000.000 600.000.000.000 APOL Bonds II in Year 2008
Jumlah nilai nominal 1.923.990.000.000 2.142.307.500.000 Total nominal value
Dikurangi diskonto dan biaya emisi Less discounts and deferred
yang ditangguhkan - setelah dikurangi issuance costs - net of
akumulasi amortisasi sebesar accumulated amortization of
Rp38.474.466.027 pada tahun 2009 Rp38,474,466,027 in 2009 and
dan Rp32.356.541.210 pada tahun 2008 (37.425.826.122) (48.233.412.402) Rp32,356,541,210 in 2008
Bersih 1.886.564.173.878 2.094.074.087.598 Net

Rincian diskonto, biaya emisi ditangguhkan dan The details of the above discounts, deferred
akumulasi amortisasi terkait tersebut di atas adalah issuance costs and related accumulated
sebagai berikut: amortization are as follows:

2009 2008
Diskonto dan biaya emisi ditangguhkan Discounts and deferred issuance costs
Wesel bayar dolar A.S. yang dijamin 8.75% U.S. Dollar Guaranteed
dengan tingkat bunga 8,75% 64.708.875.751 64.708.875.751 Secured Notes
Obligasi rupiah Rupiah bonds
Obligasi APOL II Tahun 2008 11.191.416.398 11.191.416.398 APOL Bonds II in Year 2008
Obligasi APOL I Tahun 2003 - 4.689.661.463 APOL Bonds I in Year 2003

Jumlah 75.900.292.149 80.589.953.612 Total

Dikurangi akumulasi amortisasi
diskonto dan biaya emisi ditangguhkan
(termasuk amortisasi tahun berjalan
sebesar Rp10.807.586.280 pada tahun
2009 dan Rp11.605.510.210 pada
tahun 2008)
Less accumulated amortization of
discounts and deferred issuance costs
(inclusive of current amortization of
Rp10,807,586,280 in 2009 and
38.474.466.027 32.356.541.210 Rp11,605,510,210 in 2008)

Bersih 37.425.826.122 48.233.412.402 Net

68

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
20. HUTANG OBLIGASI DAN WESEL BAYAR YANG
DIJAMIN - BERSIH (lanjutan)
(i) Wesel Bayar dolar A.S. yang Dijamin
(Guaranteed Secured Notes), tingkat bunga
8,75%
Pada tanggal 3 Mei 2006, Arpeni Pratama
Ocean Line Investment B.V. (APOL BV), Anak
Perusahaan yang dimiliki sepenuhnya,
menerbitkan wesel bayar yang dijamin dalam
mata uang dolar A.S. dengan nilai nominal
sebesar US$160 juta, dengan Perusahaan dan
Anak Perusahaan yang dimiliki baik secara
langsung maupun tidak langsung, kecuali
Arpeni Shipping Co. Pte. Ltd. dan PT Apol
Bahtera, bertindak sebagai Penjamin.
Sehubungan dengan penawaran ini, APOL BV
memperoleh peringkat B+ dari Standard &
Poors. Wesel bayar ini dikenakan tingkat bunga
tahunan tetap bersih sebesar 8,75% per tahun
yang dibayar setiap setengah tahun, dan akan
jatuh tempo pada 3 Mei 2013. Hasil penerimaan
dari emisi wesel bayar yang dijamin tersebut
terutama digunakan untuk membiayai
pelunasan pinjaman sebesar US$93 juta, untuk
pembelian kapal sebesar US$57,1 juta dan
sisanya, digunakan untuk keperluan modal
kerja. Wesel bayar ini dijaminkan dengan
saham Anak Perusahaan yang dimiliki oleh
Perusahaan, kecuali Arpeni Shipping Co. Pte.
Ltd. dan PT Apol Bahtera.
APOL BV telah menunjuk HSBC Bank USA,
National Association, sebagai Wali Amanat,
Agen Pembayaran dan Pencatatan, serta
menunjuk The Hongkong and Shanghai
Banking Corporation Limited sebagai Agen
Penjamin (Collateral Agent).
APOL BV memiliki opsi untuk membeli kembali
wesel bayar dengan kondisi sebagai berikut:
Setiap saat sebelum tanggal 3 Mei 2010,
maksimum sampai dengan 35% dari nilai
pokok wesel bayar yang dijamin, dengan
dana dari satu atau lebih
penawaran umum saham (public equity
offerings) Perusahaan, dengan harga
pembelian kembali setara dengan
108,75% dari nilai pokok wesel bayar
yang dijamin, ditambah bunga yang
masih harus dan belum dibayar sampai
dengan tanggal pembelian kembali, jika
ada, jika kondisi-kondisi tertentu terpenuhi;
69
The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
20. BONDS PAYABLE AND GUARANTEED
SECURED NOTES PAYABLE - NET (continued)
(i) 8.75% U.S. Dollar Guaranteed Secured Notes
On May 3, 2006, Arpeni Pratama Ocean Line
Investment B.V. (APOL BV), a wholly-owned
Subsidiary, issued U.S. dollar-denominated
guaranteed secured notes with a total
nominal value of US$160 million, with the
Company and Subsidiaries, except Arpeni
Shipping Co. Pte. Ltd. and PT Apol Bahtera,
acting as Guarantors.
In connection with the notes offering, APOL
BV received a rating of B+ from Standard &
Poors. The notes are subject to net annual
interest at the fixed rate of 8.75% per annum
payable semi-annually, and will mature on
May 3, 2013. The proceeds from the issuance
of these guaranteed notes were primarily
used to refinance loans totaling US$93
million, to purchase additional vessels totaling
US$57.1 million and the remainder, for
working capital purposes. The notes are
secured by the shares of the Subsidiaries
except Arpeni Shipping Co. Pte. Ltd. and
PT Apol Bahtera.
APOL BV has appointed HSBC Bank USA,
National Association, as the Trustee, Paying
Agent and Registrar, and The Hongkong and
Shanghai Banking Corporation Limited as the
Collateral Agent.
The guaranteed notes may be redeemed at
the option of APOL BV as follows:
At any time prior to May 3, 2010, up to
a maximum of 35% of the original
aggregate principal amount, with
the proceeds of one or more
public equity offerings of the
Company, at a redemption price
equal to 108.75% of the principal
amount thereof, plus accrued and unpaid
interest to the redemption date, if any,
provided that certain conditions are met;

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
20. HUTANG OBLIGASI DAN WESEL BAYAR YANG
DIJAMIN - BERSIH (lanjutan)
(i) Wesel Bayar dolar A.S. yang Dijamin
(Guaranteed Secured Notes), tingkat bunga
8,75% (lanjutan)
Pada tanggal atau setelah tanggal 3 Mei
2010, seluruh atau sebagian dari wesel
bayar yang dijamin dengan harga
pembelian kembali setara dengan
104,3750%, 102,1875% dan 100,0000%
dari nilai pokok wesel bayar yang dijamin
selama periode 12 bulan masing-masing
mulai tanggal 3 Mei pada tahun 2010, 2011
dan 2012 dan seterusnya, ditambah bunga
yang masih harus dan belum dibayar
sampai dengan tanggal pembelian kembali;
Setiap saat sebelum tanggal 3 Mei 2010,
seluruh atau sebagian dari wesel bayar
yang dijamin dengan harga pembelian
kembali setara dengan 100% dari nilai
pokok ditambah applicable premium dan
bunga yang masih harus dan belum
dibayar, jika ada, sampai dengan tanggal
pembelian kembali;
Setiap saat jika terjadi perubahan tertentu
yang berkaitan dengan perpajakan di
Belanda, Panama, Indonesia atau Labuan
yang mengharuskan APOL BV atau
Perusahaan untuk membayar jumlah
tambahan sehubungan dengan jumlah
wesel bayar di atas jumlah tertentu, secara
keseluruhan tetapi tidak secara sebagian,
dengan harga pembelian kembali sebesar
100% dari nilai pokok ditambah dengan
jumlah tambahan dan bunga yang masih
belum dibayar, jika ada, sampai dengan
tanggal pembelian kembali.
Jika terjadi perubahan terhadap pengendalian
(termasuk penjualan, penyewaan, pengalihan,
pemindahan atau penghapusan seluruh atau
sebagian besar aset Perusahaan dan Anak
Perusahaan), pemegang wesel bayar berhak
untuk meminta APOL BV untuk membeli
kembali seluruh atau sebagian wesel bayar
miliknya dengan harga pembelian setara
dengan 101% dari nilai pokok wesel bayar
ditambah dengan bunga yang masih harus dan
belum dibayar, jika ada, sampai dengan tanggal
pembelian.
70
The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
20. BONDS PAYABLE AND GUARANTEED
SECURED NOTES PAYABLE - NET (continued)
(i) 8.75% U.S. Dollar Guaranteed Secured Notes
(continued)
On or after May 3, 2010, all or part of the
guaranteed notes at a redemption price
equal to 104.3750%, 102.1875% and
100.0000% of the principal amount
during the 12-month period commencing
on May 3 of 2010, 2011 and 2012
onwards, respectively, plus accrued and
unpaid interest to the redemption date;
At any time prior to May 3, 2010, all or
part of the guaranteed notes at a
redemption price equal to 100% of the
principal amount plus the applicable
premium as of, and any accrued and
unpaid interest to, the redemption date;
At any time in the event of certain
changes affecting taxation in the
Netherlands, Panama, Indonesia or
Labuan that would require APOL BV or
the Company to pay an additional
amount in respect of any note in excess
of certain amount, in whole but not in
part, at a redemption price of 100% of
their principal amount plus all additional
amounts due as of, and any accrued
interest to, the redemption date.
In the event of a change in control (including
sale, lease, transfer, conveyance or other
disposition of all or substiantially all of the
Companys and Subsidiaries assets), the
holder of the guaranteed notes has the right
to require APOL BV to repurchase all or any
part of such holders notes at a purchase
price equal to 101% of the aggregate
principal amount plus accrued and unpaid
interest, if any, to the purchase date.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
20. HUTANG OBLIGASI DAN WESEL BAYAR YANG
DIJAMIN - BERSIH (lanjutan)
(i) Wesel Bayar dolar A.S. yang Dijamin
(Guaranteed Secured Notes), tingkat bunga
8,75% (lanjutan)
Berdasarkan persyaratan-persyaratan dalam
perjanjian wesel bayar yang dijamin tersebut di
atas, Perusahaan dan Anak Perusahaan
diharuskan untuk mempertahankan rasio
keuangan tertentu sebagaimana tercantum
dalam perjanjian pinjaman, dan persyaratan
tertentu yang tidak memperbolehkan untuk,
antara lain, penjualan, penyewaan atau
pengalihan aset; konsolidasi, merger dan
penjualan aset; pengumuman dan pembagian
dividen kas; pembayaran dividen oleh Anak
Perusahaan; perolehan hutang baru; dan
penjualan atau pengalihan kepemilikan saham
Perusahaan di Anak Perusahaan-penjamin,
tanpa persetujuan terlebih dahulu dari pemberi
pinjaman, kecuali dalam kondisi tertentu yang
diizinkan dalam perjanjian wesel bayar tersebut.
Perusahaan dan Anak Perusahaan tidak dapat
memenuhi beberapa persyaratan yang
disyaratkan dalam perjanjian wesel bayar yang
dijamin. Berdasarkan perjanjian pinjaman,
apabila Perusahaan dan Anak Perusahaan
tidak dapat memenuhi persyaratan yang
disyaratkan dan kondisi tersebut dialami secara
berkelanjutan, maka wali amanat atau
pemegang wesel bayar yang dijamin yang
secara keseluruhan minimal mewakili 25% dari
nilai pokok wesel bayar yang dijamin dapat
mengumumkan bahwa wesel bayar yang
dijamin tersebut menjadi terhutang dan jatuh
tempo. Pada tanggal 31 Maret 2010, yang
merupakan tanggal penyelesaian laporan
keuangan konsolidasi untuk tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2009,
Perusahaan dan Anak Perusahaan belum
meminta surat pernyataan pembebasan
(waiver) secara formal dari para wali amanat
atau pemegang wesel bayar yang dijamin, atas
tidak terpenuhinya persyaratan pinjaman
tersebut. Selain itu, Perusahaan dan Anak
Perusahaan belum menerima surat dari wali
amanat maupun pemegang wesel bayar yang
dijamin yang meminta wesel bayar yang dijamin
menjadi segera terutang dan wajib bayar. Oleh
karenanya, sesuai dengan prinsip akuntansi
yang berlaku umum, seluruh wesel bayar yang
dijamin harus direklasifikasi dan disajikan
sebagai bagian dari kewajiban lancar pada
neraca konsolidasi pada tanggal 31 Desember
2009. Namun demikian, manajemen
Perusahaan dan Anak Perusahaan
memutuskan untuk tetap menyajikan wesel
bayar yang dijamin tersebut sebagai bagian dari
kewajiban jangka panjang sesuai dengan
jadwal pembayaran berdasarkan perjanjian
yang ada (Catatan 15, 19, 21 dan 41).
71
The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
20. BONDS PAYABLE AND GUARANTEED
SECURED NOTES PAYABLE - NET (continued)
(i) 8.75% U.S. Dollar Guaranteed Secured Notes
(continued)
Under the terms of the agreement covering
the above-mentioned guaranteed secured
notes, the Company and Subsidiaries are
required to comply with certain financial ratios
as stipulated in the agreement, and with
restrictive covenants that prohibit, among
others, the sale, lease or transfer of their
assets; consolidation, mergers and sale of
assets; declaration and payment of cash
dividends; dividend payments by the
Subsidiaries; incurrence of indebtedness; and
sale or transfer of the Companys equity
ownerships in the Subsidiary-guarantors,
without prior written consent from the lender,
except under certain permitted terms and
conditions stipulated in the agreement.
The Company and Subsidiaries are unable to
meet certain covenants as required in the
agreement. Based on the agreement, if the
Company and Subsidiaries are unable to
meet the required covenants and such
condition is continuing, the trustee or the
bondholders of at least 25% in the aggregate
of the principal amount of the outstanding
notes may declare all the notes to be due and
payable immediately. As of March 31, 2010,
the date of the completion of the consolidated
financial statements for the year ended
December 31, 2009, the Company and
Subsidiaries have not yet sought the formal
waiver from their trustee or the holders
regarding their inability to fulfill the loan
covenants. In addition, the Company and
Subsidiaries have not received any notices
from the trustee or the bondholders
demanding the immediate repayment of the
guaranteed secured notes payable.
Therefore, in accordance with generally
accepted accounting principles, all of the
guaranteed secured notes payable should be
reclassified and presented as part of current
liabilities in the consolidated balance sheet as
of December 31, 2009. However, the
management of the Company and
Subsidiaries decided to present the
guaranteed secured notes payable as part of
non-current liabilities in accordance with the
payment schedules under the existing
agreements (Notes 15, 19, 21 and 41).

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
20. HUTANG OBLIGASI DAN WESEL BAYAR YANG
DIJAMIN - BERSIH (lanjutan)
(i) Wesel Bayar dolar A.S. yang Dijamin
(Guaranteed Secured Notes), tingkat bunga
8,75% (lanjutan)
Amortisasi biaya emisi wesel bayar masing-
masing sebesar Rp8.910.060.000 dan
Rp9.333.812.317 pada tahun 2009 dan 2008
diakui sebagai bagian dari akun Lain-lain -
Bersih di bagian Penghasilan (Beban) Lain-
lain pada laporan laba rugi konsolidasi.
Selama tahun 2008, Perusahaan membeli
kembali sebagian wesel bayar yang dijamin
tersebut dengan jumlah nominal sebesar
US$19.150.000 di harga pembelian sebesar
US$15.653.500 (setara dengan Rp144,49
miliar).
Berdasarkan laporan pemeringkat terakhir yang
dipublikasikan pada bulan November 2009,
wesel bayar yang dijamin tersebut memiliki
peringkat CCC dari Fitch Rating (Catatan 42d).
(ii) Obligasi Rupiah - Obligasi APOL II Tahun 2008
Pada tanggal 6 Maret 2008, Perusahaan
menerbitkan Obligasi APOL II Tahun 2008
dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero)
Tbk sebagai wali amanat. Nilai nominal obligasi
keseluruhan adalah Rp600 miliar. Obligasi
tersebut terdiri dari dua seri:
Obligasi Seri A sebesar Rp276 miliar yang
akan jatuh tempo pada tanggal 18 Maret
2013.
Obligasi Seri B sebesar Rp324 miliar yang
akan jatuh tempo pada tanggal 18 Maret
2015.
Setelah ulang tahun 1 (pertama) sejak tanggal
emisi obligasi, Perusahaan dapat melakukan
pembelian kembali sebagian atau seluruhnya
atas obligasi yang belum jatuh tempo dengan
harga pasar, baik diperlakukan sebagai obligasi
yang dibeli kembali dan dijual dikemudian hari
atau sebagai pelunasan.
PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI),
selaku agen pembayaran, berkewajiban
membayar bunga obligasi, sebagai berikut:
Seri A: Mulai tanggal 18 Maret 2008 dan
setiap tiga-bulanan sampai dengan
18 Maret 2013.
72
The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
20. BONDS PAYABLE AND GUARANTEED
SECURED NOTES PAYABLE - NET (continued)
(i) 8.75% U.S. Dollar Guaranteed Secured Notes
(continued)
Amortization of notes issuance cost
amounting to Rp8,910,060,000 and
Rp9,333,812,317 in 2009 and 2008,
respectively, is presented as part of Others -
Net under the Other Income (Charges)
section of the consolidated statements of
income.
In 2008, the Company made partial
redemptions of the guaranteed secured notes
with a total nominal value of US$19,150,000
at the redemption price of US$15,653,500
(equivalent to Rp144.49 billion).
Based on the latest rating report released in
November 2009, guaranteed secured notes
have CCC rating from Fitch Rating
(Note 42d).
(ii) Rupiah Bonds - APOL Bonds II in Year 2008
On March 6, 2008, the Company issued
APOL Bonds II in Year 2008 with PT Bank
Rakyat Indonesia (Persero) Tbk as the
trustee. The bonds have a total nominal value
of Rp600 billion. The bonds consist of two
series:
Series A bonds amounting to Rp276
billion which will mature on March 18,
2013.
Series B bonds amounting to Rp324
billion which will mature on March 18,
2015.
After the first anniversary of the bonds issue
date, the Company has an option to buy back
a portion or all of the bonds at the market
price before their maturity date, either as
treasury bonds or for redemption.
PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI),
acting as payment agent, pays interest on the
bonds, as follows:
Series A: Starting March 18, 2008 and
every quarter thereafter up to March 18,
2013.

Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
20. HUTANG OBLIGASI DAN WESEL BAYAR YANG
DIJAMIN - BERSIH (lanjutan)
(ii) Obligasi Rupiah - Obligasi APOL II Tahun 2008
(lanjutan)
Seri B: Mulai tanggal 18 Maret 2008 dan
setiap tiga-bulanan sampai dengan
18 Maret 2015.
Pada tanggal 19 Maret 2008, Direktur
PT Bursa Efek Indonesia menyetujui
pencatatan obligasi Perusahaan di Bursa Efek
Indonesia.
Obligasi Seri A dikenakan suku bunga tahunan
berkisar antara 12,00% sampai dengan 14,25%
pada tahun 2009 dan 12,00% pada tahun 2008,
sedangkan obligasi Seri B dikenakan suku
bunga berkisar antara 12,50% sampai dengan
14,75% pada tahun 2009 dan 12,50% pada
tahun 2008.
Sembilan puluh dua persen (92%) dari
penerimaan dana emisi obligasi, setelah
dikurangi beban penjaminan dan penawaran,
digunakan untuk pelunasan pinjaman bank
Perusahaan dan Anak Perusahaan, dan 8% dari
penerimaan dana emisi obligasi digunakan
untuk modal kerja.
Amortisasi biaya emisi obligasi masing - masing
sebesar Rp1.897.526.280 dan Rp1.568.247.430
pada tahun 2009 dan 2008 diakui sebagai
bagian dari akun Biaya Lain-lain - Bersih di
bagian Penghasilan (Beban) Lain-lain pada
laporan laba rugi konsolidasi.
Sesuai perjanjian perwaliamanatan dengan
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk,
Perusahaan diwajibkan untuk memenuhi
beberapa persyaratan tertentu, seperti
memelihara rasio-rasio keuangan tertentu.
Perusahaan tidak dapat memenuhi beberapa
rasio keuangan yang disyaratkan dalam
perjanjian pinjaman. Namun demikian,
Perusahaan masih melakukan pembayaran
bunga obligasi yang jatuh tempo.
Sesuai dengan perjanjian perwaliamanatan,
apabila Perusahaan dan Anak Perusahaan
tidak memenuhi persyaratan pinjaman, maka
wali amanat akan menerbitkan surat teguran
kepada Perusahaan dan Anak Perusahaan.
73
The original consolidated financial statements included herein are in
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
20. BONDS PAYABLE AND GUARANTEED
SECURED NOTES PAYABLE - NET (continued)
(ii) Rupiah Bonds - APOL Bonds II in Year 2008
(continued)
Series B: Starting March 18, 2008 and
every quarter thereafter up to March 18,
2015.
On March 19, 2008, the Director of PT Bursa
Efek Indonesia approved the listing of the
Companys bonds on the Indonesia Stock
Exchange.
Series A bonds bear interest at annual rates
ranging from 12.00% to 14.25% in 2009 and
at the annual rate of 12.00% in 2008, while
Series B bonds bear interest at annual rates
ranging from 12.50% to 14.75% in 2009 and
at the annual rate of 12.50% in 2008.
Ninety-two percent (92%) of the net proceeds
from the bonds, after deducting the
underwriting fee and offering expenses, were
used to repay the Companys and
Subsidiaries bank loans, and 8% of the
proceeds from the bonds are used as working
capital.
Amortization of bonds issuance cost
amounting to Rp1,897,526,280 and
Rp1,568,247,430 in 2009 and 2008,
respectively, is presented as part of Others -
Net under the Other Income (Charges)
section of the consolidated statements of
income.
In accordance with the agreement with
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, the
Company is required to comply with several
covenants, such as maintaining certain
financial ratios.
The Company and Subsidiaries are unable to
meet certain financial ratios as required in the
loan agreements. However, the Company and
Subsidiaries still continue to pay interest which
is due and payable on the bonds.
In accordance with the trustee agreement, if
the Company and Subsidiaries are unable to
fulfill the loan covenants, the trustee will issue
a notice letter to the Company and
Subsidiaries.

Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
20. HUTANG OBLIGASI DAN WESEL BAYAR YANG
DIJAMIN - BERSIH (lanjutan)
(ii) Obligasi Rupiah - Obligasi APOL II Tahun 2008
(lanjutan)
Apabila dalam jangka waktu 120 hari setelah
tanggal surat teguran dari wali amanat,
Perusahaan dan Anak Perusahaan tidak
memperbaiki kondisi tersebut atau tidak
melakukan upaya perbaikan yang dapat
diterima oleh wali amanat untuk menghilangkan
kondisi tersebut, maka wali amanat berhak
memanggil rapat umum pemegang obligasi
(RUPO) sesuai dengan ketentuan dan tata cara
di dalam perjanjian perwaliamanatan. Apabila
dalam RUPO tersebut, RUPO tidak dapat
menerima penjelasan dan alasan-alasan yang
diberikan oleh Perusahaan dan Anak
Perusahaan, maka wali amanat dalam waktu
yang ditentukan dalam keputusan RUPO harus
mengajukan tagihan.
Pada tanggal 31 Maret 2010, yang merupakan
tanggal penyelesaian laporan keuangan
konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2009, Perusahaan belum
mendapatkan surat teguran dari wali amanat
atas tidak terpenuhinya persyaratan pinjaman
tersebut. Oleh karenanya, sesuai dengan
prinsip akuntansi yang berlaku umum, seluruh
hutang obligasi harus direklasifikasi dan
disajikan sebagai bagian dari kewajiban lancar
pada neraca konsolidasi pada tanggal
31 Desember 2009. Namun demikian,
manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan
memutuskan untuk tetap menyajikan hutang
obligasi tersebut sebagai bagian dari kewajiban
jangka panjang (Catatan 15, 19, 21 dan 41).
Berdasarkan laporan pemeringkat terakhir yang
dipublikasikan pada bulan Desember 2009,
obligasi tersebut memiliki peringkat idBB
(creditwatch dengan implikasi negatif) dari
PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo), agen
pemeringkat efek di Indonesia (Catatan 42c).
(iii) Obligasi Rupiah - Obligasi APOL I Tahun 2003
Pada tanggal 2 Oktober 2003, Perusahaan
menerbitkan obligasi dengan nilai nominal
sebesar Rp171.000.000.000, dengan PT Bank
Mega Tbk sebagai wali amanat. Tingkat bunga
tetap tahunan adalah sebesar 14,25% dan
dibayar setiap tiga bulan di belakang. Obligasi
tersebut telah jatuh tempo pada tanggal
2 Oktober 2008.
74
The original consolidated financial statements included herein are in
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
20. BONDS PAYABLE AND GUARANTEED
SECURED NOTES PAYABLE - NET (continued)
(ii) Rupiah Bonds - APOL Bonds II in Year 2008
(continued)
If within 120 days after the date of the notice
letter from the trustee, the Company and
Subsidiaries have not improved the
conditions or do not take any actions
acceptable to the trustee to enhance the
conditions, the trustee has the right to call for
a general meeting of bondholders (GMB) in
accordance with the terms and procedures
under the provisions of the trustee
agreement. If in the GMB, the GMB can not
accept the reasons and explanations by the
Company and Subsidiaries, the trustee will
proclaim the bonds to be due and payable
within a certain period as determined in the
GMB.
As of March 31, 2010, the date of the
completion of consolidated financial
statements for the year ended December 31,
2009, the Company has not yet obtained the
notice letter from the trustee in regard to its
inability to fulfill the loan covenants.
Therefore, in accordance with generally
accepted accounting principles, all of the
bonds payable should be reclassified and
presented as part of current liabilities in the
consolidated balance sheet as of
December 31, 2009. However, the
management of the Company and
Subsidiaries decided not to reclassify and
present the bonds payable as part of current
liabilities (Notes 15, 19, 21 and 41).
Based on the latest rating report released in
December 2009, the bonds have idBB
(creditwatch with negative implication) rating
from PT Pemeringkat Efek Indonesia
(Pefindo), an Indonesian rating agency
(Note 42c).
(iii) Rupiah Bonds - APOL Bonds I in Year 2003
On October 2, 2003, the Company issued
bonds with a total nominal value of
Rp171,000,000,000, with PT Bank Mega Tbk
as the trustee. The bonds bore interest at the
fixed annual rate of 14.25% which was paid
quarterly in arrears. The bonds matured on
October 2, 2008.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
20. HUTANG OBLIGASI DAN WESEL BAYAR YANG
DIJAMIN - BERSIH (lanjutan)
(iii) Obligasi Rupiah - Obligasi APOL I Tahun 2003
(lanjutan)
Pada tanggal 1 Oktober 2003, Direktur
PT Bursa Efek Surabaya menyetujui pencatatan
obligasi Perusahaan di Bursa Efek Surabaya
(bergabung dengan Bursa Efek Jakarta dan
menjadi Bursa Efek Indonesia).
Obligasi dijamin dengan piutang usaha milik
Perusahaan dan kapal milik PT Apol Lestari,
Anak Perusahaan, MV Urmila, yang dibiayai
dengan dana hasil penawaran umum obligasi
(Catatan 5 dan 11).
Amortisasi biaya emisi obligasi sebesar
Rp703.450.463 pada tahun 2008 diakui sebagai
bagian dari akun Biaya Lain-lain - Bersih di
bagian Penghasilan (Beban) Lain-lain pada
laporan laba rugi konsolidasi.
Sesuai perjanjian perwaliamanatan dengan
PT Bank Mega Tbk, Perusahaan diwajibkan
untuk memenuhi beberapa persyaratan tertentu,
seperti memelihara rasio-rasio keuangan
tertentu.
Perusahaan telah melunasi hutang Obligasi
APOL I tersebut sebesar Rp171 miliar pada
saat jatuh tempo pada tahun 2008.
21. WESEL BAYAR JANGKA MENENGAH
Rincian akun ini pada tanggal 31 Desember 2009
dan 2008 adalah sebagai berikut:
2009
Nilai nominal 150.000.000.000
Biaya emisi wesel bayar jangka
menengah yang belum
diamortisasi (721.672.649)
Bersih 149.278.327.351 148.797.211.351
75
The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
20. BONDS PAYABLE AND GUARANTEED
SECURED NOTES PAYABLE - NET (continued)
(iii) Rupiah Bonds - APOL Bonds I in Year 2003
(continued)
On October 1, 2003, the Director of PT Bursa
Efek Surabaya approved the listing of the
Companys bonds on the Surabaya Stock
Exchange (merged with the Jakarta Stock
Exchange to become the Indonesia Stock
Exchange).
The bonds were secured by the Companys
trade receivables and a vessel, MV Urmila,
owned by PT Apol Lestari, a Subsidiary, the
acquisition of which was financed by the
proceeds from the bonds offer (Notes 5
and 11).
Amortization of bonds issuance cost
amounting to Rp703,450,463 in 2008 is
presented as part of Others - Net under the
Other Income (Charges) section of the
consolidated statements of income.
In accordance with the agreement with
PT Bank Mega Tbk, the Company was
required to comply with several covenants,
such as maintaining certain financial ratios.
The Company paid in full the APOL Bonds I
amounting to Rp171 billion on its maturity
date in 2008.
21. MEDIUM-TERM NOTES PAYABLE
The details of this account as of December 31,
2009 and 2008 are as follows:
2008
150.000.000.000 Nominal amount
(1.202.788.649) Unamortized notes issuance cost
Net

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
21. WESEL BAYAR JANGKA MENENGAH (lanjutan)
Pada tanggal 27 Juni 2008, Perusahaan
menerbitkan Wesel Bayar Jangka Menengah
Syariah Ijarah II (MTN II) dengan nilai pokok sebesar
Rp150.000.000.000 dengan PT Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Tbk (BRI) sebagai wali amanat.
Angsuran ijarah fee adalah sebesar
Rp20.625.000.000 per tahun dan dibayar setiap tiga
bulan. MTN II tersebut akan jatuh tempo pada
tanggal 30 Juni 2011.
Amortisasi biaya emisi MTN II sebesar
Rp481.116.000 dan Rp240.558.000 pada tahun
2009 dan 2008 disajikan sebagai bagian dari akun
Lain-lain - Bersih di bagian Penghasilan (Beban)
Lain-lain dalam laporan laba rugi konsolidasi. Ijarah
fee sebesar Rp20.625.000.000 dan
Rp10.312.500.000 pada tahun 2009 dan 2008
disajikan sebagai bagian dari akun Beban Bunga
di bagian Penghasilan (Beban) Lain-lain dalam
laporan laba rugi konsolidasi.
MTN II tersebut tidak dijamin baik dengan benda,
pendapatan atau aset lain milik Perusahaan ataupun
dengan jaminan dari pihak lain. Seluruh aset
Perusahaan, kecuali aset yang telah ditentukan
spesifik menjadi jaminan bagi kreditor lainnya,
digunakan sebagai jaminan pari-passu untuk semua
kewajiban Perusahaan termasuk obligasi.
Berdasarkan Akad Ijarah pada tanggal 27 Juni 2008,
Perusahaan menyetujui untuk mengalihkan manfaat
dari penggunaan kapal laut Perusahaan (MV
Saraswati dan MV Dewi Umayi) sebagai objek
ijarah, kepada BRI. Hak kepemilikan atas objek
ijarah tetap berada di Perusahaan (Catatan 11).
Berdasarkan Akad Wakalah pada tanggal 27 Juni
2008, BRI memberikan kuasa kepada Perusahaan
untuk melakukan hal-hal sebagai berikut:
a. Membuat dan menandatangani akad-akad
ijarah dengan penyewa kapal MV Saraswati
dan MV Dewi Umayi.
b. Mewakili semua kepentingan pemegang MTN II
dalam rangka pelaksanaan akad-akad ijarah
tersebut, termasuk menerima, dan
menyerahkan ijarah fee, sebagai hasil dari
pemanfaatan penggunaan kapal dari penyewa
kapal kepada pemegang MTN II.
76
The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
21. MEDIUM-TERM NOTES PAYABLE (continued)
On June 27, 2008, the Company issued Medium
Term Notes Syariah Ijarah II (MTN II) with
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) as
the trustee. The MTN II have a nominal value of
Rp150,000,000,000 and annual ijarah fee
amounting to Rp20,625,000,000 payable
quarterly. The MTN II is due on June 30, 2011.
Amortization of MTN II issuance cost amounting to
Rp481,116,000 and Rp240,558,000 in 2009 and
2008 is presented as part of Others - Net under
the Other Income (Charges) section of the
consolidated statements of income. Ijarah fee
amounting to Rp20,625,000,000 and
Rp10,312,500,000 in 2009 and 2008 on the MTN
II is presented as part of Interest Expense under
the Other Income (Charges) section of the
consolidated statements of income.
The MTN II is neither secured by any goods,
income or other assets of the Company nor
guaranteed by other parties. All of the Companys
assets, except for the assets that have been
specifically used as security to its other creditors,
are used as pari-passu security to all of the
Companys other liabilities including the bonds.
Based on the Ijarah Contract dated June 27,
2008, the Company agreed to transfer the rights
over the benefits derived from the use of the
Companys vessels (MV Saraswati and MV Dewi
Umayi) as ijarah objects, to BRI. The ownership of
the ijarah objects, however, remained with the
Company (Note 11).
Based on the Wakalah Contract dated June 27,
2008, BRI granted the Company the authority to
engage in the following:
a. Make and sign ijarah contracts with the
charterer of MV Saraswati and MV Dewi
Umayi.
b. Represent the MTN II holders in executing the
provisions of the ijarah contract, including
receipt of, and distribution to the MTN II
holders, the ijarah fee derived from the rental
of the vessels.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
21. WESEL BAYAR JANGKA MENENGAH (lanjutan)
Berdasarkan perjanjian dengan BRI, selaku agen
pemantau, Perusahaan diwajibkan untuk memenuhi
beberapa persyaratan tertentu, antara lain:
a. Menjaga rasio keuangan tertentu
b. Memberitahukan secara tertulis kepada wali
amanat sebelum melakukan perubahan
anggaran dasar, susunan direksi, komisaris dan
pemegang saham utama serta pembagian
dividen
c. Perusahaan tidak diperbolehkan untuk:
(1) Menjaminkan lebih dari 50% harta
kekayaan Perusahaan atau mengizinkan
Anak Perusahaan untuk menjaminkan
seluruh harta kekayaan, kecuali dalam
kondisi-kondisi seperti yang dinyatakan
dalam perjanjian
(2) Memberikan jaminan perusahaan atau
mengizinkan Anak Perusahaan untuk
memberikan jaminan perusahaan, kecuali
dalam kegiatan usaha normal
(3) Melakukan transaksi penggabungan usaha
dan pengambilalihan terhadap perusahaan
lain yang berakibat negatif terhadap
Perusahaan dalam memenuhi kewajiban
Perusahaan
(4) Menjual, melepaskan atau mengalihkan
aset Perusahaan yang nilainya melebihi
25% dari seluruh aset Perusahaan
(5) Menerbitkan surat hutang sejenis yang
mempunyai kedudukan lebih tinggi dari
kedudukan MTN
(6) Melakukan perubahan dalam bidang usaha
utama Perusahaan dan Anak Perusahaan
(7) Menjual atau memindahkan saham Anak
Perusahaan yang menyebabkan
Perusahaan mengalami kehilangan kendali
atas Anak Perusahaan, kecuali jika
dilakukan berdasarkan harga pasar yang
memadai
(8) Memberikan atau mengizinkan Anak
Perusahaan memberikan pinjaman kepada
pihak ketiga atau melakukan investasi
dengan pihak ketiga, kecuali dalam
kegiatan usaha normal
77
The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
21. MEDIUM-TERM NOTES PAYABLE (continued)
In accordance with the agreement with BRI, as the
monitoring agent, the Company is required to
comply with several covenants, among others, as
follows:
a. Maintain certain financial ratios
b. Provide written notice to the trustee prior to
amending its articles of association, changing
its directors, commissioners and major
stockholders and paying any dividend
c. The Company is not allowed to:
(1) Use more than 50% of the total assets of
the Company or allow Subsidiaries to
use all their assets as collateral, except
for instances so allowed in the deed
(2) Grant corporate guarantee or allow
Subsidiaries to grant corporate
guarantee, except in the ordinary course
of business
(3) Merge and acquire other companies
which can cause negative effect to the
Companys ability to carry out its
obligation
(4) Sell or transfer the Companys assets
representing more than 25% of the total
assets
(5) Issue similar debt instruments which
have higher rank than the MTN
(6) Change the primary business activities of
the Company and Subsidiaries
(7) Sell or assign shares of Subsidiaries that
will cause the Company to lose its control
over the Subsidiaries, except if done
based on reasonable market price
(8) Provide or allow Subsidiaries to provide
debt to or to invest in a third party, except
in the ordinary course of business.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
21. WESEL BAYAR JANGKA MENENGAH (lanjutan)
Perusahaan tidak dapat memenuhi beberapa rasio
keuangan yang disyaratkan dalam perjanjian wesel
bayar. Namun demikian, Perusahaan masih
melakukan pembayaran ijarah fee MTN II yang jatuh
tempo dan terhutang.
Sesuai dengan perjanjian penerbitan MTN II, apabila
Perusahaan tidak memenuhi persyaratan pinjaman,
maka agen pemantau akan menerbitkan surat
teguran kepada Perusahaan. Apabila dalam jangka
waktu 14 hari setelah surat teguran dari agen
pemantau, Perusahaan tidak memperbaiki kondisi
tersebut atau tidak melakukan upaya perbaikan
untuk menghilangkan kondisi tersebut, yang dapat
diterima oleh agen pemantau, maka agen pemantau
berhak memanggil rapat umum pemegang surat
berharga (RUPSB) sesuai dengan ketentuan dan
tata cara di dalam perjanjian tersebut di atas.
Apabila dalam RUPSB tersebut, RUPSB tidak dapat
menerima penjelasan dan alasan-alasan yang
diberikan oleh Perusahaan, maka agen pemantau
dalam waktu yang ditentukan dalam keputusan
RUPSB harus melakukan penagihan kepada
Perusahaan.
Pada tanggal 31 Maret 2010, yang merupakan
tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasi,
untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2009, Perusahaan belum meminta
surat pernyataan pembebasan waiver secara formal
dari agen pemantau, atas tidak terpenuhinya
persyaratan pinjaman tersebut. Namun demikian,
Perusahaan belum menerima surat teguran dari
agen pemantau sehubungan dengan
ketidakmampuan Perusahaan untuk memenuhi
persyaratan pinjaman. Oleh karenanya, sesuai
dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum,
seluruh wesel bayar jangka menengah harus
direklasifikasi dan disajikan sebagai bagian dari
kewajiban lancar pada neraca konsolidasi pada
tanggal 31 Desember 2009. Namun demikian,
manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan
memutuskan untuk tetap menyajikan wesel bayar
jangka menengah tersebut sebagai bagian dari
kewajiban jangka panjang (Catatan 15, 19, 20
dan 41).
Berdasarkan laporan pemeringkat terakhir yang
dipublikasikan pada bulan Desember 2009, MTN II
ini memiliki peringkat idBB (creditwatch dengan
implikasi negatif) dari PT Pemeringkat Efek
Indonesia (Pefindo), agen pemeringkat efek di
Indonesia (Catatan 42c).
78
The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
21. MEDIUM-TERM NOTES PAYABLE (continued)
The Company is unable to meet certain
financial ratios as required in the notes
agreement. However, the Company still
continues to pay the ijarah fees which are due
on the MTN II.
In accordance with the MTN II agreement, if
the Company is unable to fulfill the loan
covenants, the monitoring agent will issue a
notice letter to the Company. If within 14 days
after the notice letter from the monitoring
agent, the Company has not improved the
conditions or does not take any actions
acceptable to the monitoring agent to enhance
the conditions, the monitoring agent has the
right to call for a general meeting of
notesholders (GMN) in accordance with the
terms and procedures in the above-mentioned
agreement. If in the GMN, the GMN cannot
accept the explanations and reasons by the
Company, the monitoring agent will proclaim
the MTN II to be due and payable within a
certain period as determined in the GMN.
As of March 31, 2010, the date of the
completion of the consolidated financial
statements for the year ended December 31,
2009, the Company has not yet sought the
formal waiver from the monitoring agent
regarding its inability to fulfill the loan
covenants. However, the Company has not
received any notices from its monitoring agent
regarding its inability to fulfill the loan
covenants. Therefore, in accordance with
generally accepted accounting principles, all of
the medium-term notes payable should be
reclassified and presented as part of current
liabilities in the consolidated balance sheet as
of December 31, 2009. However, the
management of the Company and Subsidiaries
decided not to reclassify and present the
medium-term notes payable as part of current
liabilities (Notes 15, 19, 20 and 41).
Based on the latest rating report released in
December 2009, the MTN II have idBB
(creditwatch with negative implication) rating
from PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo),
an Indonesian rating agency (Note 42c).
 The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
KONSOLIDASI STATEMENTS
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Years Ended December 31, 2009 and 2008
31 Desember 2009 dan 2008 (Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

22. HAK MINORITAS ATAS ASET BERSIH ANAK 22. MINORITY INTEREST IN NET ASSETS OF
PERUSAHAAN YANG DIKONSOLIDASIKAN CONSOLIDATED SUBSIDIARIES

Akun ini merupakan hak pemegang saham minoritas
atas aset bersih anak-anak perusahaan yang
dikonsolidasi yaitu: PT Apol Bahari Gemilang,
PT Apol Bahtera, PT Apol Cemerlang, PT Apol
Gemilang, PT Apol Jaya, PT Apol Lestari, PT Apol
Sejahtera, PT Apol Stevedoring, PT Apol
Stevedoring Gemilang, PT Apol Surya Jaya,
PT Bontang Maju Sejahtera, PT Buana Jaya
Pratama, PT Buana Samudera Pratama, PT Lotus
Coalindo Marine, PT Lotus Jaya Marine, PT Lotus
Kaiousei Marine, PT Piru Sentosa Pratama,
PT Surya Bahari Sejahtera, Handy Marine Inc. dan
Prosperous Ships Holding Limited. Bagian
pemegang saham minoritas atas akumulasi
kerugian PT Buana Samudera Pratama telah
melebihi bagiannya dalam saldo ekuitas Anak
Perusahaan. Kelebihan kerugian tersebut telah
dibebankan pada kepemilikan Perusahaan sebagai
pemegang saham mayoritas.
This account represents the rights of minority
interest in the net assets of consolidated
subsidiaries: PT Apol Bahari Gemilang, PT Apol
Bahtera, PT Apol Cemerlang, PT Apol Gemilang,
PT Apol Jaya, PT Apol Lestari, PT Apol Sejahtera,
PT Apol Stevedoring, PT Apol Stevedoring
Gemilang, PT Apol Surya Jaya, PT Bontang Maju
Sejahtera, PT Buana Jaya Pratama, PT Buana
Samudera Pratama, PT Lotus Coalindo Marine,
PT Lotus Jaya Marine, PT Lotus Kaiousei Marine,
PT Piru Sentosa Pratama, PT Surya Bahari
Sejahtera, Handy Marine Inc. and Prosperous
Ships Holding Limited. The cumulative losses
applicable to the minority interest in PT Buana
Samudera Pratama have exceeded the minority
stockholders interest in this Subsidiarys equity.
The excess has been charged against the
Companys interest as the majority stockholder.

23. MODAL SAHAM 23. CAPITAL STOCK

Rincian pemilikan saham Perusahaan pada tanggal The Companys stockholders and their respective
31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai shareholding as of December 31, 2009 and 2008
berikut: are as follows:
Jumlah Saham
Ditempatkan dan
Disetor Penuh/ Persentase (%)
Number of Shares Pemilikan/
Issued and Percentage (%) Jumlah/
Pemegang Saham Fully Paid of Ownership Amount Stockholders

2009 2009
PT Mandira Sanni Pratama 919.750.240 30,673 229.937.560.000 PT Mandira Sanni Pratama
PT Ayrus Prima 630.853.760 21,038 157.713.440.000 PT Ayrus Prima
Morgan Stanley & Co 294.000.000 9,805 73.500.000.000 Morgan Stanley & Co
International plc International plc
Mellon S/A Cundhill Recovery FD 230.617.500 7,691 57.654.375.000 Mellon S/A Cundhill Recovery FD
DEG-Deutsche Investitions - UE 260.000.000 8,671 65.000.000.000 DEG-Deutsche Investitions - UE
Masyarakat (kepemilikan
masing-masing di bawah 5%) 663.382.500 22,122 165.845.625.000 Public (holding below 5% each)

Jumlah 2.998.604.000 100,000 749.651.000.000 Total

Jumlah Saham
Ditempatkan dan
Disetor Penuh/ Persentase (%)
Number of Shares Pemilikan/
Issued and Percentage (%) Jumlah/
Pemegang Saham Fully Paid of Ownership Amount Stockholders

2008 2008
PT Mandira Sanni Pratama 919.750.240 30,673 229.937.560.000 PT Mandira Sanni Pratama
PT Ayrus Prima 630.853.760 21,038 157.713.440.000 PT Ayrus Prima
Mellon S/A Cundhill Recovery FD 289.975.000 9,670 72.493.750.000 Mellon S/A Cundhill Recovery FD
DEG-Deutsche Investitions - UE 260.000.000 8,671 65.000.000.000 DEG-Deutsche Investitions - UE
Masyarakat (kepemilikan
masing-masing di bawah 5%) 898.025.000 29,948 224.506.250.000 Public (holding below 5% each)

Jumlah 2.998.604.000 100,000 749.651.000.000 Total

79

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
23. MODAL SAHAM (lanjutan)
Berdasarkan pencatatan PT Datindo Entrycom, Biro
Administrasi Efek, pada tanggal 31 Desember 2009,
komisaris Perusahaan memiliki 780.000 saham atau
0,03% dan direksi Perusahaan memiliki 34.043.000
saham atau 1,14% dari saham Perusahaan yang
telah ditempatkan dan disetor penuh pada tanggal
31 Desember 2009.
24. AGIO SAHAM
Akun ini merupakan selisih lebih jumlah yang
diterima dari nilai nominal saham yang diterbitkan
berkaitan dengan penawaran umum perdana
Perusahaan, setelah dikurangi biaya penerbitan
saham terkait, sebagai berikut:
Selisih lebih jumlah yang diterima dari
nilai nominal 62.500.000.000
Biaya penerbitan saham (16.256.842.145)
Bersih 46.243.157.855
25. DIVIDEN KAS
Berdasarkan rapat umum pemegang saham
tahunan yang diadakan pada tanggal 16 Juni 2008,
para pemegang saham menyetujui untuk
membagikan dividen kas sebesar Rp29.986.040.000
yang diambil dari saldo laba Perusahaan tanggal
31 Desember 2007. Dividen kas tersebut dibayarkan
pada tahun 2008.
26. SALDO LABA
Dalam rangka memenuhi Undang-undang
Perseroan Terbatas No. 40, Tahun 2007 tanggal
16 Agustus 2007, yang mengharuskan perusahaan-
perusahaan secara bertahap mencadangkan
sekurang-kurangnya 20% dari modal yang
ditempatkan sebagai cadangan dana umum, para
pemegang saham menyetujui pencadangan
sebagian dari saldo laba Perusahaan dalam
beberapa rapat umum tahunan pemegang saham
sebagai cadangan dana umum. Jumlah saldo laba
yang telah dicadangkan sebagai cadangan dana
umum sampai dengan tanggal 31 Desember 2009
dan 2008 masing-masing sebesar Rp500 juta dan
Rp400 juta.
80
The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
23. CAPITAL STOCK (continued)
Based on the records maintained by the
shares registrar, PT Datindo Entrycom, as of
December 31, 2009, commissioners of the
Company held 780,000 shares or 0.03% and
directors of the Company held 34,043,000 shares
or 1.14% of the Companys issued and fully paid
shares as of December 31, 2009.
24. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL
This account represents the excess of the
proceeds received over the par value of the
shares issued during the Companys initial public
offering, net of all related stock issuance costs, as
follows:
Excess of amounts received over
par value
Stock issuance costs
Net
25. CASH DIVIDEND
Based on the minutes of the stockholders annual
general meeting held on June 16, 2008, the
stockholders agreed to distribute cash dividend
amounting to Rp29,986,040,000 to be taken from
the Companys retained earnings as of
December 31, 2007. The cash dividend was paid
in 2008.
26. RETAINED EARNINGS
In compliance with Corporation Law No. 40 of
2007 dated August 16, 2007, which requires
companies to set aside, on a gradual basis, an
amount equivalent to at least 20% of their
subscribed capital as general reserve, the
stockholders have approved the partial
appropriation of the Companys retained earnings
as general reserve during their annual general
meetings. Total appropriations of the Companys
retained earnings as general reserve as of
December 31, 2009 and 2008 amounted to Rp500
million and Rp400 million, respectively.
 The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
KONSOLIDASI STATEMENTS
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Years Ended December 31, 2009 and 2008
31 Desember 2009 dan 2008 (Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

27. SELISIH NILAI TRANSAKSI RESTRUKTURISASI 27. DIFFERENCE IN VALUE FROM

ENTITAS SEPENGENDALI RESTRUCTURING TRANSACTIONS OF
ENTITIES UNDER COMMON CONTROL

Akun ini merupakan selisih nilai transaksi
restrukturisasi entitas sepengendali yang berkaitan
dengan akuisisi BSP dari PT Mandira Sanni
Pratama, pemegang saham dan penjualan aset
tetap kepada pihak yang mempunyai hubungan
istimewa pada tahun 2005, dengan rincian sebagai
berikut:
This account represents the difference arising
from the restructuring transactions among entities
under common control, in connection with the
acquisition of BSP from PT Mandira Sanni
Pratama, a stockholder and the sale of fixed
assets to a related party in 2005, with the details
as follows:

Akuisisi BSP (1.336.498.411) Acquisition of BSP

Laba atas penjualan aset tetap 9.231.969.000 Gain on disposal of fixed assets

Bersih 7.895.470.589 Net

28. SELISIH TRANSAKSI PERUBAHAN EKUITAS 28. DIFFERENCE IN EQUITY TRANSACTIONS OF

ANAK PERUSAHAAN SUBSIDIARIES

Akun ini merupakan selisih yang timbul atas
perubahan transaksi ekuitas MPOLC, Anak
Perusahaan yang dimiliki 100%, sehubungan
dengan akuisisi Gazelle, perusahaan sepengendali
pada bulan Juni 2000 dan akuisisi Ever Win, Ever
Joy dan Rafflesia, perusahaan-perusahaan
sepengendali pada bulan Oktober 2004, dengan
persentase kepemilikan sebesar 100% pada setiap
perusahaan.
This account represents the difference arising
from the change in equity transactions of MPOLC,
a 100%-owned Subsidiary, in connection with its
acquisition of Gazelle, a company under common
control in June 2000 and its acquisition of Ever
Win, Ever Joy and Rafflesia, companies under
common control, in October 2004, with ownership
interest of 100% in each company.

Selisih antara harga pengalihan dengan nilai buku
saham Gazelle, Ever Win, Ever Joy dan Rafflesia,
yang diakui sebagai bagian dari ekuitas MPOLC,
adalah sebagai berikut:
The differences between the transfer prices and
the book values of the shares of Gazelle, Ever
Win, Ever Joy and Rafflesia, which were
recognized as part of MPOLCs stockholders
equity, are as follows:

Selisih Transaksi Selisih Transaksi

Nilai Akuisisi
(Jumlah dalam US$)/
Anak Perusahaan/ Purchase Price
Subsidiaries (Original Amount in US$)
Perubahan Ekuitas Perubahan Ekuitas
Nilai Wajar Aset Anak Perusahaan Anak Perusahaan
Bersih (Jumlah (Jumlah dalam US$)/ (Setara dengan
dalam US$)/ Difference in Equity Rupiah)/Difference in
Fair Value of Transactions of Equity Transactions of
Net Assets (Original Subsidiaries (Original Subsidiaries (Equivalent
Amount in US$) Amount in US$) Rupiah Amount)

Gazelle 20 13.136.564 13.136.544 62.323.647.806

Ever Joy 2.910.000 2.925.458 15.458 140.511.705
Ever Win 3.410.000 3.396.600 (13.400 ) (121.804.485 )
Rafflesia 2.680.000 2.638.706 (41.294 ) (375.365.490 )

Bersih/Net 9.000.020 22.097.328 13.097.308 61.966.989.536

81
 The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
KONSOLIDASI STATEMENTS
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Years Ended December 31, 2009 and 2008
31 Desember 2009 dan 2008 (Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

29. SELISIH KURS KARENA PENJABARAN 29. DIFFERENCE IN FOREIGN CURRENCY

LAPORAN KEUANGAN TRANSLATION

Mutasi akun ini adalah sebagai berikut: The movement of this account is as follows:
2009 2008

Saldo awal 208.353.947.792 76.470.726.226 Beginning balance

Selisih kurs karena penjabaran laporan
keuangan selama tahun berjalan (163.457.322.323) 131.883.221.566 Translation adjustments during the year

Saldo akhir 44.896.625.469 208.353.947.792 Ending balance

Akun ini merupakan selisih yang timbul dari
penjabaran laporan keuangan MPOLC (Anak
Perusahaan yang berkedudukan di Malaysia);
Davos, Ever Joy, Ever Win, Gazelle, Heckson,
Illicium, Iridaceae, Lobelia, NYE 1, NYE 2, NYE 3,
NYE 4, NYE 5, Papaveraceae, Petunia, Rafflesia,
Rosaceae, YED 1, YED 2, YED 3, YED 4 dan
YED 5 (Anak Perusahaan yang berkedudukan di
Panama); ARM dan ARS (Anak Perusahaan yang
berkedudukan di Singapura); APOL BV (Anak
Perusahaan yang berkedudukan di Belanda); GBSL
dan Prosperous (Anak Perusahaan yang
berkedudukan di Hong Kong); Handy Marine (Anak
Perusahaan yang berkedudukan di St.Vincent dan
Grenadines); dan penjabaran nilai ekuitas Royal
Tanker Shipping S.A. (perusahaan asosiasi yang
berkedudukan di Panama).
This account consists of the difference arising
from the translation of the financial statements of
MPOLC (a Subsidiary based in Malaysia); Davos,
Ever Joy, Ever Win, Gazelle, Heckson, Illicium,
Iridaceae, Lobelia, NYE 1, NYE 2, NYE 3, NYE 4,
NYE 5, Papaveraceae, Petunia, Rafflesia,
Rosaceae, YED 1, YED 2, YED 3, YED 4 and
YED 5, (Subsidiaries based in Panama); ARM
and ARS (Subsidiaries based in Singapore);
APOL BV (a Subsidiary based in the
Netherlands); GBSL and Prosperous
(Subsidiaries based in Hong Kong); Handy Marine
(Subsidiary based in St. Vincent and Grenadines);
and translation of Royal Tanker Shipping S.A.s
equity (an associated company based in
Panama).

30. PENDAPATAN JASA 30. SERVICE REVENUES

Pendapatan jasa terdiri dari pendapatan sebagai This account consists of revenues from the
berikut: following:

2009 2008

Kapal milik 1.298.677.889.469 1.646.608.730.523 Owned vessels

Kapal sewa 321.274.818.866 826.962.546.416 Chartered vessels
Kegiatan keagenan 94.079.660.935 92.535.257.966 Agency activities
Lain-lain 3.570.021.997 3.945.515.556 Others

Jumlah 1.717.602.391.267 2.570.052.050.461 Total

Penyediaan jasa kepada pihak-pihak yang
mempunyai hubungan istimewa adalah sebesar
0,69% dan 1,58% dari jumlah pendapatan usaha
konsolidasi, masing-masing untuk tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
(Catatan 34).
Pendapatan usaha yang melebihi 10% dari jumlah
pendapatan konsolidasi adalah sebagai berikut:
2009
Services rendered to related parties were about
0.69% and 1.58% of the total consolidated
revenues for the years ended December 31, 2009
and 2008, respectively (Note 34).
Aggregate revenues of more than 10% of total
consolidated revenues are as follows:
2008

PT PLN Pembangkitan PT PLN Pembangkitan Tanjung

Tanjung Jati B (Catatan 38i) 212.530.737.872 - Jati B (Note 38i)
PT Berau Coal - 306.661.928.662 PT Berau Coal

Jumlah 212.530.737.872 306.661.928.662 Total

82
 The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
KONSOLIDASI STATEMENTS
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Years Ended December 31, 2009 and 2008
31 Desember 2009 dan 2008 (Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

31. BEBAN JASA 31. COST OF SERVICES

Rincian beban jasa adalah sebagai berikut: The details of cost of services are as follows:

2009 2008
Kapal milik 1.039.864.027.526 1.097.367.357.289 Owned vessels
Kapal sewa 374.838.284.707 618.901.249.007 Chartered vessels
Kegiatan keagenan 1.618.480.877 5.700.149.233 Agency activities
Lain-lain 5.557.988.849 4.767.824.389 Others
Jumlah 1.421.878.781.959 1.726.736.579.918 Total

Beban jasa dari pihak-pihak yang mempunyai
hubungan istimewa adalah sebesar 0,15% dan
0,16% dari jumlah beban jasa konsolidasi, masing-
masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2009 dan 2008 (Catatan 34).
The cost of services from related parties was
about 0.15% and 0.16% of the total consolidated
cost of services for the years ended
December 31, 2009 and 2008, respectively
(Note 34).

Pada tahun 2009 dan 2008, tidak terdapat pemasok In 2009 and 2008, there was no supplier which
yang memberikan jasa dengan nilai melebihi 10% rendered service at a cost representing more than
dari jumlah beban jasa konsolidasi. 10% of the total consolidated cost of services.

32. BEBAN USAHA 32. OPERATING EXPENSES

Rincian beban usaha adalah sebagai berikut: The details of operating expenses are as follows:

2009 2008
Beban Penjualan Selling Expenses
Salaries, wages and employee
Gaji, upah dan tunjangan karyawan 28.606.800.648 35.755.485.246 benefits
Transportasi dan perjalanan dinas 9.218.250.299 6.509.219.195 Transportation and travel
Beban kantor 6.054.708.057 6.741.825.162 Office utilities
Pemasaran 4.166.864.092 3.560.890.699 Marketing
Representasi dan jamuan 3.203.754.513 2.917.413.706 Representation and entertainment
Komunikasi 980.658.543 1.081.039.920 Telecommunication
Lain-lain 758.114.019 983.799.196 Others
Sub-jumlah 52.989.150.171 57.549.673.124 Sub-total

Beban Umum dan Administrasi General and Administrative Expenses

Salaries, wages and employee
Gaji, upah dan tunjangan karyawan 47.737.404.490 48.870.296.779 benefits
Jasa konsultan 23.756.083.787 10.665.183.605 Professional fees
Beban kantor 11.092.426.186 7.103.848.480 Office utilities
Depreciation of fixed assets
Penyusutan aset tetap dan properti and investment properties
investasi (Catatan 11 dan 13) 6.835.390.659 6.901.296.545 (Notes 11 and 13)
Transportasi dan perjalanan dinas 3.594.530.690 3.882.457.733 Transportation and travel
Perbaikan dan pemeliharaan 2.061.319.021 2.708.528.629 Repairs and maintenance
Komunikasi 1.668.684.118 1.925.898.317 Telecommunications
Representasi dan jamuan 594.008.425 1.209.545.545 Representation and entertainment
Pemasaran 252.335.600 1.352.835.338 Marketing
Lain-lain 1.914.658.764 5.684.635.238 Others
Sub-jumlah 99.506.841.740 90.304.526.209 Sub-total
Jumlah 152.495.991.911 147.854.199.333 Total

Beban usaha dari pihak yang mempunyai hubungan
istimewa pada tahun 2009 dan 2008 masing-masing
adalah sebesar 3,34% dan 3,30% dari jumlah beban
usaha (Catatan 34).
83
Operating expenses charged by related parties
were about 3.34% and 3.30% of the total
operating expenses in 2009 and 2008,
respectively (Note 34).
 The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
KONSOLIDASI STATEMENTS
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Years Ended December 31, 2009 and 2008
31 Desember 2009 dan 2008 (Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

33. BEBAN BUNGA 33. INTEREST EXPENSE

Akun ini terdiri dari beban bunga atas pinjaman yang This account consists of interest expense on the
diterima Perusahaan dan Anak Perusahaan dengan following debts of the Company and Subsidiaries:
rincian sebagai berikut:
2009 2008
Hutang obligasi dan wesel bayar 223.883.333.232 194.730.839.563 Bonds and notes payable
Hutang bank dan lembaga pembiayaan 158.196.222.111 99.289.458.953 Bank and financial institution loans
Hutang sewa pembiayaan dan lain-lain - 27.375.678 Obligations under finance lease and other
Jumlah 382.079.555.343 294.047.674.194 Total

34. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK- 34. BALANCES AND TRANSACTIONS WITH
PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN RELATED PARTIES
ISTIMEWA
Rincian akun dan transaksi dengan pihak-pihak The details of balances and transactions with
yang mempunyai hubungan istimewa adalah related parties are as follows:
sebagai berikut:
Persentase (%) dari Jumlah
Aset/Kewajiban/
Jumlah/Amount Percentage (%) of Total Assets/Liabilities
2009 2008 2009 2008
Piutang usaha (Catatan 5)/
Trade receivables (Note 5)
Keagenan/Agency
PT Tera Logistic Indonesia 29.924.725.512 13.219.697.706 0,43 0,18
PT Indomarina Lestari Pratama 29.758.277.511 27.487.823.323 0,43 0,37
PT Lambang Jaya Barito 17.802.668.038 19.937.473.027 0,26 0,26
PT Hanoman Sakti Pratama 9.046.266.041 8.506.282.012 0,13 0,12
PT Trans Coalindo Pratama 5.279.673.146 20.000.715.931 0,08 0,26
PT Tubanan Jaya Bestari 4.099.676.759 4.684.667.565 0,06 0,05
PT Berlian Laju Tanker Tbk 2.785.261.637 1.753.816.138 0,04 0,02
Kana Maritime Overseas S.A. 722.878.894 913.312.016 0,01 0,01
PT Coalindo Lestari Pratama 250.000.000 250.000.000 0,01 0,01
PT Yasa Setia 225.363.330 225.363.330 0,01 0,01
PT Kapuas Raya Pratama 49.555.681 47.805.681 0,01 0,01
PT Andalan Tiga Berjaya 1.000.000 - 0,01 -
PT Kutai Perkasa Pratama - 9.509.743.529 - 0,13
Gold Navigation S.A. - 3.513.534.905 - 0,05
PT Daya Sakti Unggul Corporindo Tbk - 384.770.736 - 0,02
PT Apolis Raya Shipping - 20.859.729 - 0,01
99.945.346.549 110.455.865.628 1,48 1,51
Bukan keagenan/
Non-agency
PT Andalan Tiga Berjaya 38.703.601.117 33.625.766.000 0,57 0,46
PT Daya Sakti Unggul Corporindo Tbk 330.305.472 - 0,01 -
39.033.906.589 33.625.766.000 0,58 0,46
Jumlah/Total
Dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu/
Less allowace for doubtful accounts 7.904.030.306 - 0,12 -
Bersih/Net 131.075.222.832 144.081.631.628 1,94 1,97

Piutang hubungan istimewa/

Due from related parties
PT Mandira Sanni Pratama 25.657.969.226 28.471.606.299 0,37 0,38
PT Ayrus Prima 10.754.286.770 8.818.229.339 0,15 0,11
Gold Navigation S.A. 5.968.507.142 - 0,09 -
Diamond Shipping S.A. 5.850.477.309 - 0,08 -
PT Bagus Setia Giri 973.000.000 973.000.000 0,01 0,01
PT Androsan Ekatama Wijaya 784.950.000 784.950.000 0,01 0,01
PT Marindo Bahtera Development 584.663.210 511.064.586 0,01 0,01
PT Bagusnusa Samudra Gemilang 396.875.000 396.875.000 0,01 0,01
PT Komunika Techno Pratama 377.037.500 439.037.500 0,01 0,01
PT Bagusnusa Setia Gemilang 360.333.302 419.749.964 0,01 0,01
PT Infra Coalindo Pratama 1.500.000 1.500.000 0,01 0,01
PT Mega Finadana - 6.089.967.311 - 0,08
PT Dwibina Prima - 3.425.693.584 - 0,05
Jumlah/Total 51.709.599.459 50.331.673.583 0,76 0,69

84
 The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
KONSOLIDASI STATEMENTS
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Years Ended December 31, 2009 and 2008
31 Desember 2009 dan 2008 (Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

34. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK- 34. BALANCES AND TRANSACTIONS WITH
PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN RELATED PARTIES (continued)
ISTIMEWA (lanjutan)
Persentase (%) dari Jumlah
Aset/Kewajiban/
Jumlah/Amount Percentage (%) of Total Assets/Liabilities

2009 2008 2009 2008

Hutang usaha (Catatan 16)/

Trade payables (Note 16)
PT Berlian Limatama 4.743.982.673 3.656.592.123 0,07 0,07
PT Kutai Perkasa Pratama 2.890.764.033 - 0,05 -
Pan Union Shipping Pte., Ltd. 413.303.904 469.513.005 0,01 0,01
Diamond Shipping S.A - 818.404.207 - 0,01

Jumlah/Total 8.048.050.610 4.944.509.335 0,13 0,09

Hutang hubungan istimewa/

Due to a related parties
PT Dwibina Prima 2.977.168.697 - 0,05 -
PT Mega Finadana 2.408.588.345 - 0,04 -
PT Daya Reksa 613.973.400 613.973.400 0,01 0,01

Jumlah/Total 5.999.730.442 613.973.400 0,10 0,01

Kewajiban jangka panjang

(Catatan 19)/
Long-term debt (Note 19)
PT Mega Finadana 1.947.743.679 619.395.090 0,03 0,01

Persentase (%) dari Jumlah

Pendapatan atau Biaya yang Bersangkutan/
Percentage (%) of Total
Jumlah/Amount Revenues or Related Expenses

2009 2008 2009 2008

Pendapatan jasa (Catatan 30)/

Service revenues (Note 30)
PT Kutai Perkasa Pratama 7.173.427.206 - 0,42 -
Gold Navigation S.A. 1.242.740.000 - 0,07 -
Diamond Shipping S.A. 1.242.740.000 - 0,07 -
PT Andalan Tiga Berjaya 665.064.475 18.355.530.756 0,04 0,71
PT Berlian Laju Tanker Tbk 545.026.262 210.000.000 0,03 0,01
PT Tera Logistic Indonesia 497.096.000 3.733.552.488 0,03 0,15
PT Indomarina Lestari Pratama 497.096.000 714.733.330 0,03 0,03
PT Lambang Jaya Barito - 14.550.246.529 - 0,57
PT Trans Coalindo Pratama - 2.610.441.789 - 0,10
PT Tubanan Jaya Bestari - 379.787.200 - 0,01

Jumlah/Total 11.863.189.943 40.554.292.092 0,69 1,58

Beban jasa (Catatan 31)/

Cost of services (Note 31)
PT Berlian Limatama 2.023.543.415 2.581.173.523 0,14 0,15
PT Berlian Laju Tanker Tbk 108.000.000 108.000.000 0,01 0,01

Jumlah/Total 2.131.543.415 2.689.173.523 0,15 0,16

Beban usaha (Catatan 32)/

Operating expenses (Note 32)
PT Dwibina Prima 5.089.295.155 4.873.649.708 3,34 3,30

Penghasilan (beban) lain-lain/

Other income (charges)
PT Mega Finadana 329.243.094 223.629.937 0,04 0,03

85
 The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
KONSOLIDASI STATEMENTS
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Years Ended December 31, 2009 and 2008
31 Desember 2009 dan 2008 (Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

34. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK- 34. BALANCES AND TRANSACTIONS WITH
PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN RELATED PARTIES (continued)
ISTIMEWA (lanjutan)

Jumlah hutang dan piutang hubungan istimewa The amounts due to and from related parties
yang timbul dari transaksi di luar usaha pokok tidak arising from non-trade transactions are non-
dikenakan bunga serta tidak terdapat jaminan dan interest bearing and were provided without any
jangka waktu pengembalian yang tetap. guarantee and have no fixed repayment dates.

Transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan
istimewa dilakukan berdasarkan syarat dan kondisi
yang disepakati antar Perusahaan dan Anak
Perusahaan dengan pihak yang mempunyai
hubungan istimewa.
Transactions with related parties are conducted at
the agreed terms and conditions between the
Company and Subsidiaries and the related
parties.

Berdasarkan hasil penelaahan kolektibilitas akun
piutang usaha dari pihak yang mempunyai
hubungan istimewa pada akhir tahun, manajemen
berkeyakinan bahwa penyisihan piutang ragu-ragu
di atas adalah cukup untuk menutup kemungkinan
kerugian yang terjadi atas tidak tertagihnya piutang
usaha.
Pada tahun 2009, deposito berjangka milik
Perusahaan di PT Bank UOB Indonesia digunakan
sebagai jaminan atas hutang bank PT Ayrus Prima
dan PT Mandira Sanni Pratama (Catatan 9). Selain
itu, Oentoro Surya, pemegang saham utama,
bertindak sebagai penjamin atas pinjaman-pinjaman
tertentu Perusahaan dan Anak Perusahaan.
Based on the review of the status of the individual
trade receivables - related parties at the end of
the year, management believes that the above
allowance for doubtful accounts is sufficient to
cover possible losses that may arise from
uncollectible accounts.
In 2009, the Companys time deposits which are
placed in PT Bank UOB Indonesia are used as
collateral for the loans of PT Ayrus Prima and
PT Mandira Sanni Pratama (Note 9). Also,
Oentoro Surya, the ultimate shareholder, acts as
a guarantor for certain loans of the Company and
Subsidiaries.

Sifat hubungan dan rincian transaksi Perusahaan The nature of the relationship and the details of
dan Anak Perusahaan dengan pihak-pihak yang the Companys and Subsidiaries related party
mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai transactions are as follows:
berikut:

Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa/ Sifat Hubungan Istimewa/ Sifat Transaksi/Saldo Akun/
Related Parties Relationship Nature of Transactions/Account Balances

PT Tera Logistic Indonesia Afiliasi/Affiliate Pendapatan jasa dan piutang

PT Indomarina Lestari Pratama
PT Lambang Jaya Barito
PT Hanoman Sakti Pratama
PT Trans Coalindo Pratama
PT Tubanan Jaya Bestari
PT Berlian Laju Tanker Tbk
Kana Maritime Overseas S.A.
PT Coalindo Lestari Pratama
PT Yasa Setia
PT Kapuas Raya Pratama
usaha/Service revenues and trade
receivable
Afiliasi/Affiliate Pendapatan jasa dan piutang
usaha/Service revenues and trade
receivable
Afiliasi/Affiliate Pendapatan jasa dan piutang
usaha/Service revenues and trade
receivable
Afiliasi/Affiliate Piutang usaha/Trade receivable
Afiliasi/Affiliate Pendapatan jasa dan piutang
usaha/Service revenues and trade
receivable
Afiliasi/Affiliate Piutang usaha dan pendapatan
jasa/Trade receivable and service
revenues
Afiliasi/Affiliate Pendapatan jasa, beban jasa dan
piutang usaha/Service revenues, cost
of services and trade receivable
Afiliasi/Affiliate Piutang usaha/Trade receivable
Afiliasi/Affiliate Piutang usaha/Trade receivable
Afiliasi/Affiliate Piutang usaha/Trade receivable
Afiliasi/Affiliate Piutang usaha/Trade receivable

86
 The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
KONSOLIDASI STATEMENTS
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Years Ended December 31, 2009 and 2008
31 Desember 2009 dan 2008 (Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

34. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK- 34. BALANCES AND TRANSACTIONS WITH
PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN RELATED PARTIES (continued)
ISTIMEWA (lanjutan)

Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa/ Sifat Hubungan Istimewa/ Sifat Transaksi/Saldo Akun/
Related Parties Relationship Nature of Transactions/Account Balances

PT Andalan Tiga Berjaya Afiliasi/Affiliate Pendapatan jasa dan piutang

usaha/Service revenues and trade
receivable
PT Kutai Perkasa Pratama Afiliasi/Affiliate Pendapatan jasa dan piutang
usaha/Service revenues and trade
receivable
Gold Navigation S.A. Afiliasi/Affiliate Piutang usaha/Trade receivable
PT Apolis Raya Shipping Afiliasi/Affiliate Piutang usaha/Trade receivable
PT Daya Sakti Unggul Corporindo Tbk Afiliasi/Affiliate Piutang usaha/Trade receivable
PT Mandira Sanni Pratama Pemegang saham/Stockholder Hutang piutang antar perusahaan dan pihak
yang dijaminkan/Inter-company account
and as guarantee
PT Ayrus Prima Pemegang saham/Stockholder Hutang piutang antar perusahaan dan pihak
yang dijaminkan/Inter-company account
and as guarantee
Diamond Shipping S.A. Afiliasi/Affiliate Pendapatan jasa dan piutang usaha/Service
revenues and trade receivable
PT Bagus Setia Giri Afiliasi/Affiliate Hutang piutang antar perusahaan/Inter-
company account
PT Androsan Ekatama Wijaya Afiliasi/Affiliate Hutang piutang antar perusahaan/Inter-
company account
PT Marindo Bahtera Development Afiliasi/Affiliate Hutang piutang antar perusahaan/Inter-
company account
PT Bagusnusa Samudra Gemilang Afiliasi/Affiliate Hutang piutang antar perusahaan/Inter-
company account
PT Komunika Techno Pratama Afiliasi/Affiliate Hutang piutang antar perusahaan/Inter-
company account
PT Bagusnusa Setia Gemilang Afiliasi/Affiliate Hutang piutang antar perusahaan/Inter-
company account
PT Infra Coalindo Pratama Afiliasi/Affiliate Hutang piutang antar perusahaan/Inter-
company account
PT Mega Finadana Afiliasi/Affiliate Hutang piutang antar perusahaan dan
kewajiban jangka panjang/Inter-
company account and long-term debt
PT Dwibina Prima Afiliasi/Affiliate Hutang piutang antar perusahaan/Inter-
company account
PT Berlian Limatama Perusahaan asosiasi/Associated Beban jasa, investasi dan hutang usaha/
company Cost of services, investment and trade
payable
Pan Union Shipping Pte., Ltd. Afiliasi/Affiliate Hutang usaha/Trade payable
PT Daya Reksa Afiliasi/Affiliate Hutang piutang antar perusahaan/Inter-
company account

87
 The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
KONSOLIDASI STATEMENTS
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Years Ended December 31, 2009 and 2008
31 Desember 2009 dan 2008 (Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

35. ASET DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG 35. ASSETS AND LIABILITIES IN FOREIGN
ASING CURRENCIES

Saldo aset dan kewajiban moneter dalam mata uang Monetary assets and liabilities denominated in
asing serta konversinya ke dalam mata uang rupiah foreign currencies and their rupiah equivalent
dengan menggunakan kurs pada tanggal using the exchange rates as of December 31,
31 Desember 2009 adalah sebagai berikut: 2009 are as follows:

Mata Uang
Asing/ Konversi ke
Original Currency Mata Uang Rupiah/
Amount Rupiah Equivalent

Aset Assets
Aset lancar Current assets
Kas dan setara kas US$ 10.493.044 98.634.616.083 Cash and cash equivalents
Euro 61.190 826.655.488
Sin$ 63.631 426.232.098
JP 1.592.171 161.923.751
HK$ 113.724 137.855.095
MYR 2.007 5.513.510
Investasi jangka pendek Sin$ 22.790 152.659.271 Short-term investments
Piutang usaha Trade receivables
Pihak ketiga US$ 45.727.192 429.835.601.181 Third parties
Sin$ 1.905.285 12.762.588.874
JP 60.766.235 6.179.926.125
HK$ 5.417.013 6.566.449.183
Euro 71.859 970.796.596
MYR 12.419 34.116.403

Pihak yang mempunyai

hubungan istimewa US$ 3.534.269 33.222.128.862 Related parties

Piutang lain-lain US$ 5.912.432 55.576.860.800 Other receivables

Aset lancar lain-lain Other current assets

Deposito berjangka yang
penggunaannya dibatasi US$ 26.300.000 247.220.000.000 Restricted time deposits

Aset tidak lancar Non-current assets

Jaminan sewa kapal US$ 14.050.000 132.070.000.000 Deposit for charter of vessel
Piutang hubungan istimewa US$ 3.980.047 37.412.441.800 Due from related parties
Piutang klaim asuransi US$ 3.155.381 29.660.579.238 Insurance claims receivable
Sin$ 1.900.000 12.727.188.000

Jumlah aset dalam mata Total foreign currency-

uang asing 1.104.584.132.358 denominated assets

88
 The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
KONSOLIDASI STATEMENTS
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Years Ended December 31, 2009 and 2008
31 Desember 2009 dan 2008 (Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

35. ASET DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG 35. ASSETS AND LIABILITIES IN FOREIGN
ASING (lanjutan) CURRENCIES (continued)

Mata Uang
Asing/ Konversi ke
Original Currency Mata Uang Rupiah/
Amount Rupiah Equivalent

Kewajiban Liabilities
Kewajiban lancar Current liabilities
Hutang bank jangka pendek US$ 35.000.000 329.000.000.000 Short-term bank loans
Hutang usaha Trade payables
Pihak ketiga US$ 4.737.055 44.528.314.114 Third parties
Sin$ 1.576.332 10.559.088.615
JP 30.796.816 3.132.036.170
Euro 50.048 676.132.830
HK$ 138.023 167.309.955

Pihak yang mempunyai

hubungan istimewa Sin$ 61.021 408.750.800 Related parties
US$ 484 4.551.104

Beban bunga yang masih

harus dibayar US$ 2.786.961 26.197.432.836 Accrued interest expense

Hutang lain-lain US$ 16.569.881 155.756.883.584 Other payables

Sin$ 3.618.000 24.235.245.360

Kewajiban derivatif US$ 49.409.535 464.449.633.520 Derivative liabilities

Kewajiban tidak lancar Non-current liabilities

Hutang lain-lain kepada Other payables to
pihak ketiga HK$ 42.648.448 51.698.022.181 third parties

Kewajiban jangka panjang Long-term debts

Bank dan lembaga Bank and financial
pembiayaan US$ 151.102.708 1.420.365.442.510 institution loans
Lain-lain US$ 4.798.750 45.108.250.000 Other
JP 5.388.133 547.973.126

Hutang obligasi US$ 140.850.000 1.323.990.000.000 Bonds payable

Jumlah kewajiban dalam mata Total foreign currency-

uang asing 3.900.825.066.705 denominated liabilities
Kewajiban dalam mata uang Foreign currency-denominated
asing - bersih 2.796.240.934.347 liabilities - net

89
 The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

35. ASET DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG 35. ASSETS AND LIABILITIES IN FOREIGN
ASING (lanjutan) CURRENCIES (continued)

Pada tanggal 31 Maret 2010, mata uang rupiah
telah menjadi Rp9.115 untuk US$1, Rp12.216 untuk
Euro1, Rp6.505 untuk Sin$1, Rp2.784 untuk MYR1,
Rp1.174 untuk HK$1 dan Rp98 untuk JP1, yang
dihitung berdasarkan kurs rata-rata beli dan jual
uang kertas asing dan/atau kurs transaksi yang
ditetapkan oleh Bank Indonesia pada tanggal
tersebut. Jika aset dan kewajiban moneter dalam
mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2009
dikonversikan dengan menggunakan kurs tengah
pada tanggal 31 Maret 2010 tersebut, potensi
penurunan kewajiban bersih adalah sekitar
Rp85 miliar (sebelum memperhitungkan nilai wajar
instrumen derivatif).
As of March 31, 2010, the exchange rates of the
rupiah are Rp9,115 to US$1, Rp12,216 to
Euro1, Rp6,505 to Sin$1, Rp2,784 to MYR1,
Rp1,174 to HK$1 and Rp98 to JP1, which were
calculated based on the average buying and
selling rates for bank notes and/or transaction
exchange rates published by Bank Indonesia on
that date. If the monetary assets and liabilities in
foreign currencies as of December 31, 2009 were
translated using the middle rates as of March 31,
2010, the potential decrease in the net liabilities
would be approximately Rp85 billion (before
considering the fair value of the derivative
instruments).

Penjabaran kewajiban dalam mata uang asing,
dikurangi dengan aset dalam mata uang asing,
tidak dapat ditafsirkan bahwa aset dan kewajiban
dalam mata uang asing ini telah, telah dapat, atau
akan dapat dikonversikan ke rupiah di masa depan
dengan kurs yang berlaku pada tanggal 31 Maret
2010 atau kurs pertukaran lainnya.
The translation of the foreign currency liabilities,
net of foreign currency assets, should not be
construed as a representation that these foreign
currency assets and liabilities have been, could
have been, or could in the future be, converted
into rupiah at the prevailing exchange rates of the
rupiah as of March 31, 2010 or at any other rates
of exchange.

36. KEWAJIBAN DIESTIMASI ATAS IMBALAN 36. ESTIMATED LIABILITY FOR EMPLOYEE
KERJA BENEFITS

Akrual atas kewajiban imbalan kerja Perusahaan
dan Anak Perusahaan pada tahun 2009 dan 2008
ditentukan berdasarkan penilaian aktuaris yang
dilakukan oleh PT Dian Artha Tama, aktuaris
independen, berdasarkan laporannya masing-
masing pada tanggal 23 Februari 2010 dan 5 Maret
2009 untuk tahun yang berakhir pada tanggal-
tanggal 31 Desember 2009 dan 2008.
The Companys and Subsidiaries outstanding
accruals for employee benefits in 2009 and 2008
were determined based on the actuarial
valuations performed by PT Dian Artha Tama, an
independent actuary, based on its reports dated
February 23, 2010 and March 5, 2009 for the
years ended December 31, 2009 and 2008,
respectively.

Penilaian aktuaris dihitung dengan menggunakan The actuarial valuations were determined using
metode projected-unit-credit yang berdasarkan the projected-unit-credit method which considered
asumsi-asumsi berikut: the following assumptions:

Tingkat diskonto : 10% pada tahun 2009 dan Discount rate

12% pada tahun 2008/10%
in 2009 and 12% in 2008
Kenaikan gaji dan upah : 8% pada tahun 2009 dan Wage and salary increase
2008/8% in 2009 and 2008
Umur pensiun : 55 tahun/55 years Retirement age
Tabel mortalitas : Commissioners Standard Table of mortality
Ordinary 1980 (CSO 80)

90
 The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
KONSOLIDASI STATEMENTS
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Years Ended December 31, 2009 and 2008
31 Desember 2009 dan 2008 (Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

36. KEWAJIBAN DIESTIMASI ATAS IMBALAN 36. ESTIMATED LIABILITY FOR EMPLOYEE
KERJA (lanjutan) BENEFITS (continued)

Penyisihan imbalan kerja yang diakui di laporan laba The provisions for employee benefits recognized
rugi konsolidasi terdiri dari: in the consolidated statements of income
consisted of the following:

2009 2008
Biaya jasa kini 4.372.290.215 3.658.698.711 Current service cost
Biaya bunga 4.015.599.797 4.677.392.105 Interest cost
Kerugian (keuntungan) aktuarial
yang diakui (471.748.251) 272.307.203 Actuarial loss (gain) recognized
Amortisasi biaya jasa lalu 232.606.480 222.233.982 Amortization of past service cost

Beban kewajiban imbalan Net employee benefits

kerja - bersih 8.148.748.241 8.830.632.001 expense

Rincian kewajiban diestimasi atas imbalan kerja The details of the estimated liability for employee
adalah sebagai berikut: benefits are as follows:

2009 2008
Present value of defined
Nilai kini kewajiban imbalan pasti 48.950.228.265 40.155.997.967 benefit obligation
Saldo yang tidak diamortisasi dari biaya
jasa lalu yang belum menjadi Unamortized balance of non-vested
hak karyawan (1.948.912.116) (2.181.518.596) past service cost
Keuntungan aktuarial yang belum Unrecognized actuarial
diakui - bersih 4.965.014.174 6.039.087.362 gain - net

Kewajiban yang diakui pada neraca Liability recognized in the

konsolidasi 51.966.330.323 44.013.566.733 consolidated balance sheets

Mutasi kewajiban diestimasi atas imbalan kerja Movements in the estimated liability for employee
adalah sebagai berikut: benefits are as follows:
2009 2008
Saldo awal tahun 44.013.566.733 36.647.114.237 Balance at beginning of year
Penyisihan selama tahun berjalan 8.148.748.241 8.830.632.001 Provision during the year
Pembayaran selama tahun berjalan (195.984.651) (1.464.179.505) Payments during the year

Saldo akhir tahun (disajikan Balance at end of year (presented

sebagai Kewajiban Diestimasi as Estimated Liability for
atas Imbalan Kerja pada Employee Benefits in the
neraca konsolidasi) 51.966.330.323 44.013.566.733 consolidated balance sheets)

91
 The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
KONSOLIDASI STATEMENTS
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Years Ended December 31, 2009 and 2008
31 Desember 2009 dan 2008 (Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

37. INFORMASI SEGMEN 37. SEGMENT INFORMATION

Berdasarkan informasi keuangan yang digunakan Based on the financial information used by the
oleh manajemen dalam mengevaluasi kinerja management in evaluating segment performance
segmen dan menentukan alokasi sumber daya yang and determining resource allocation, the
dimiliki, Perusahaan dan Anak Perusahaan Company and Subsidiaries use business segment
menggunakan segmen usaha sebagai segmen as the prime segment and geographical segment
primer dan segmen geografis sebagai segmen as the secondary segment (Note 2v). All inter-
sekunder (Catatan 2v). Seluruh transaksi antar segment transactions have been eliminated.
segmen telah dieliminasi.

Informasi konsolidasi menurut segmen usaha Consolidated information based on business

sebagai segmen primer adalah sebagai berikut: segment as prime segment is as follows:
2009

Jasa Pelayaran/ Jasa Keagenan/ Lain-lain/ Eliminasi/ Konsolidasi/

Shipping Services Agency Services Others Elimination Consolidated

Pendapatan jasa Service revenues

Pihak eksternal 1.619.952.708.335 94.079.660.935 3.570.021.997 - 1.717.602.391.267 External parties
Antar segmen - 10.118.210.483 5.122.623.000 (15.240.833.483) - Inter-segment

Jumlah pendapatan
jasa 1.619.952.708.335 104.197.871.418 8.692.644.997 (15.240.833.483) 1.717.602.391.267 Total service revenues

Beban jasa 1.418.070.838.179 1.618.480.877 5.557.988.849 (3.368.525.946) 1.421.878.781.959 Cost of services

Hasil segmen/ Segment income/
laba kotor 201.881.870.156 102.579.390.541 3.134.656.148 (11.872.307.537) 295.723.609.308 gross profit
Beban usaha (111.142.119.057) (47.977.622.614) (1.277.996.240) 7.901.746.000 (152.495.991.911) Operating expenses

Income from
Laba usaha 90.739.751.099 54.601.767.927 1.856.659.908 (3.970.561.537) 143.227.617.397 operations

Laba pelepasan
aset tetap - Gain on disposal of
bersih 27.173.910.199 4.408.253.929 - - 31.582.164.128 fixed assets - net
Penghasilan bunga 518.836.635 7.609.903.331 132.526.092.545 (132.678.243.878) 7.976.588.633 Interest income
Beban bunga (359.325.599.017) (41.188.507.733) (127.333.372.109) 145.767.923.516 (382.079.555.343) Interest expense
Beban pajak penghasilan
- bersih (21.443.405.569) (11.490.780.530) (1.345.094.453) - (34.279.280.552) Income tax expense - net
Bagian atas rugi bersih
perusahaan Equity in net losses of
asosiasi - (28.778.984.542) - - (28.778.984.542) associated companies
Beban bank (13.614.721.581) (103.631.565) (34.022.782) 1.317.231.857 (12.435.144.071) Bank charges
Beban lain-lain -
bersih (328.650.386.393) (58.335.029.644) (238.206.183) - (387.223.622.220) Other charges - net

Laba (rugi) sebelum hak

minoritas atas Income (loss) before
laba bersih Anak minority interest in net
Perusahaan yang earnings of consolidated
dikonsolidasikan (604.601.614.627) (73.277.008.827) 5.432.056.926 10.436.349.958 (662.010.216.570) Subsidiaries

Informasi lainnya Other information

Aset segmen 9.252.364.605.458 1.598.395.534.829 1.386.843.447.848 (5.881.101.767.129) 6.356.501.821.006 Segment assets
Aset yang tidak dapat
dialokasikan 415.470.680.113 Unallocated assets

Jumlah aset 6.771.972.501.119 Total assets

Kewajiban segmen 8.695.603.757.425 424.480.257.738 1.346.006.652.478 (5.843.929.063.115) 4.622.161.604.526 Segment liabilities

Kewajiban yang tidak
dapat dialokasikan 1.338.181.881.449 Unallocated liabilities

Jumlah kewajiban 5.960.343.485.975 Total liabilities

Perolehan aset tetap 1.663.608.915.677 352.077.000 25.518.050 - 1.663.986.510.727 Acquisitions of fixed assets
Penyusutan dan
amortisasi 305.557.612.109 18.182.274.888 16.788.654 - 323.756.675.651 Depreciation and amortization

92
 The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
KONSOLIDASI STATEMENTS
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Years Ended December 31, 2009 and 2008
31 Desember 2009 dan 2008 (Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

37. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) 37. SEGMENT INFORMATION (continued)

2008

Jasa Pelayaran/ Jasa Keagenan/ Lain-lain/ Eliminasi/ Konsolidasi/

Shipping Services Agency Services Others Elimination Consolidated

Pendapatan jasa Service revenues

Pihak eksternal 2.473.571.276.939 92.535.257.966 3.945.515.556 - 2.570.052.050.461 External parties
Antar segmen - 7.999.823.080 1.518.117.038 (9.517.940.118) - Inter-segment

Jumlah pendapatan
jasa 2.473.571.276.939 100.535.081.046 5.463.632.594 (9.517.940.118) 2.570.052.050.461 Total service revenues

Beban jasa 1.713.069.543.813 6.184.318.633 4.767.824.389 2.714.893.083 1.726.736.579.918 Cost of services

Hasil segmen/ Segment income/
laba kotor 760.501.733.126 94.350.762.413 695.808.205 (12.232.833.201) 843.315.470.543 gross profit
Beban usaha (98.368.191.893) (55.811.191.071) (1.190.470.049) 7.515.653.680 (147.854.199.333) Operating expenses

Income (loss) from

Laba (rugi) usaha 662.133.541.233 38.539.571.342 (494.661.844) (4.717.179.521) 695.461.271.210 operations

Laba penjualan
aset tetap - Gain on disposal of
bersih 19.499.890.655 337.533.501 - 2.920.776.258 22.758.200.414 fixed assets - net
Penghasilan bunga 1.195.555.920 12.557.374.422 134.126.587.590 (134.127.005.091) 13.752.512.841 Interest income
Bagian atas laba bersih
perusahaan Equity in net earnings of
asosiasi - 9.477.083.879 - - 9.477.083.879 associated companies
Beban bunga (221.316.374.289) (76.386.490.770) (130.471.814.226) 134.127.005.091 (294.047.674.194) Interest expense
Beban bank (1.136.694.417) (5.725.234.184) (34.251.066) - (6.896.179.667) Bank charges
Penghasilan (beban)
lain-lain - bersih (438.412.942.663) 50.338.225.832 982.246.074 5.648.203.936 (381.444.266.821) Other income (charges) - net
Beban pajak penghasilan
- bersih (30.476.440.697) (4.707.882.863) (1.011.853.158) - (36.196.176.718) Income tax expense - net

Laba (rugi) sebelum hak

minoritas atas Income (loss) before
laba bersih Anak minority interest in net
Perusahaan yang earnings of consolidated
dikonsolidasikan (8.513.464.258) 24.430.181.159 3.096.253.370 3.851.800.673 22.864.770.944 Subsidiaries

Informasi lainnya Other information

Aset segmen 5.652.539.411.241 1.903.995.585.376 1.607.689.712.620 (2.262.093.036.966) 6.902.131.672.271 Segment assets
Aset yang tidak dapat
dialokasikan 392.144.268.982 Unallocated assets

Jumlah aset 7.294.275.941.253 Total assets

Kewajiban segmen 1.697.452.380.256 7.003.011.045.029 1.564.665.485.534 (5.656.902.937.057) 4.608.225.973.762 Segment liabilities

Kewajiban yang tidak
dapat dialokasikan 1.048.194.506.627 Unallocated liabilities

Jumlah kewajiban 5.656.420.480.389 Total liabilities

Perolehan aset tetap 1.420.890.299.270 8.138.089.839 - - 1.429.028.389.109 Acquisitions of fixed assets

Penyusutan dan
amortisasi 241.196.167.774 18.155.863.443 22.806.726 - 259.374.837.943 Depreciation and amortization

93
 The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
KONSOLIDASI STATEMENTS
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Years Ended December 31, 2009 and 2008
31 Desember 2009 dan 2008 (Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

37. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) 37. SEGMENT INFORMATION (continued)

Informasi konsolidasi menurut segmen geografis Consolidated information based on geographical

sebagai segmen sekunder adalah sebagai berikut: segment as secondary segment is as follows:

a. Pendapatan Jasa a. Service Revenues

2009 2008
Jasa Pelayaran Shipping Services
Domestik 1.397.398.843.010 1.666.875.573.759 Domestic
Luar negeri 525.290.699.016 1.144.817.036.182 Overseas

Jasa Keagenan Agency Services

Domestik 103.155.178.194 99.981.911.550 Domestic
Luar negeri 1.042.693.224 553.169.496 Overseas

Jasa Lain-lain Other Services

Domestik 8.692.644.997 5.463.632.594 Domestic

Jumlah 2.035.580.058.441 2.917.691.323.581 Total

Eliminasi (317.977.667.174) (347.639.273.120) Elimination

Bersih 1.717.602.391.267 2.570.052.050.461 Net

b. Jumlah Aset b. Total Assets

2009 2008
Jasa Pelayaran Shipping Services
Domestik 7.030.421.455.878 3.537.520.898.979 Domestic
Luar negeri 2.222.931.075.964 2.115.018.512.262 Overseas

Jasa Keagenan Agency Services

Domestik 1.653.620.840.302 1.903.995.585.376 Domestic

Jasa Lain-lain Other Services

Luar negeri 6.062.709.589 1.606.104.782.978 Overseas
Domestik 1.380.780.738.259 1.584.929.642 Domestic

Aset yang tidak dapat

dialokasikan 360.574.680.113 392.144.268.982 Unallocated assets

Jumlah 12.654.391.500.105 9.556.368.978.219 Total

Eliminasi (5.882.418.998.986) (2.262.093.036.966) Elimination

Bersih 6.771.972.501.119 7.294.275.941.253 Net

c. Perolehan aset tetap c. Acquisitions of fixed assets

2009 2008
Jasa Pelayaran Shipping Services
Luar negeri 881.552.868.475 1.050.815.612.176 Overseas
Domestik 782.056.047.202 370.074.687.094 Domestic

Jasa Keagenan Agency Services

Domestik 352.077.000 8.138.089.839 Domestic

Jasa Lain-lain Other Services

Domestik 25.518.050 - Domestic

Jumlah 1.663.986.510.727 1.429.028.389.109 Total

94

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
38. PERJANJIAN DAN IKATAN PENTING
Dalam rangka melakukan kegiatan usaha,
Perusahaan dan Anak Perusahaan telah
mengadakan beberapa perjanjian dengan pihak
ketiga. Perjanjian dan ikatan penting yang masih
berlaku pada tanggal 31 Desember 2009 adalah
sebagai berikut:
a. Pada tanggal 21 Oktober 2009, Perusahaan
menandatangani kontrak dengan PT Tambang
Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk (PTBA)
untuk jasa bongkar muat batubara dengan
floating crane dan kapal tongkang dari terminal
batubara PTBA Tarahan ke Pelabuhan PTBA
Tarahan. Perjanjian ini berlaku selama
36 bulan yang dimulai dari bulan Oktober 2009.
b. PT Lotus Kaiousei Marine, Anak Perusahaan,
mempunyai kontrak dengan PT Indo
Tambangraya Megah Tbk untuk memberikan
floating crane services dengan minimum
guaranteed tonnage sebesar 1.500.000 MT per
tahun. Kontrak ini berlaku selama satu tahun
mulai tanggal 1 Desember 2009 sampai dengan
tanggal 1 Desember 2010.
c. Pada tanggal 24 Juli 2009, Perusahaan
mempunyai perjanjian jual beli bunker dengan
Falcon Trade Corporation dengan jaminan
Letter of Credit (L/C) yang diterbitkan oleh
PT Bank DBS Indonesia. Perusahaan setuju
untuk membeli kembali barang yang telah dijual
kepada Falcon sebesar US$5.995.449. Saldo
terhutang atas transaksi ini dibukukan sebagai
bagian dari Hutang Lain-lain di neraca
konsolidasi tahun 2009.
d. Perusahaan mempunyai kontrak dengan
PT Tambang Batubara Bukit Asam
(Persero) Tbk untuk pengangkutan batu bara
sebesar 3.600.000 MT per tahun dari
Pelabuhan Tarahan di Bandar Lampung ke
pelabuhan milik PT Indonesia Power UBP
Suralaya, Merak - Banten. Kontrak ini berlaku
selama tiga tahun mulai tanggal 1 Juli 2009
sampai dengan tanggal 30 Juni 2012.
e. Pada tanggal 24 April 2009,
Perusahaan menandatangani kontrak
penyewaan tangki penampung terapung
(Floating Storage Offloading-FSO) untuk
kapal MT Urwasi dengan Kangean
Energy Indonesia Ltd. (Kangean) Kontrak ini
telah diubah beberapa kali. Jangka waktu
pelayanan FSO kepada Kangean adalah 12
bulan sejak 14 Mei 2009 (Jangka Waktu Awal).
95
The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
38. SIGNIFICANT AGREEMENTS AND
COMMITMENTS
In connection with their operations, the Company
and Subsidiaries entered into several agreements
with third parties. The outstanding significant
agreements and commitments as of
December 31, 2009 are as follows:
a. On October 21, 2009, the Company entered
into a contract with PT Tambang Batubara
Bukit Asam (Persero) Tbk (PTBA) for the
stevedoring of coal using floating crane and
barges from the coal terminal of PTBA
Tarahan to the PTBA Tarahan port. This
contract is valid for 36 months starting from
October 2009.
b. PT Lotus Kaiousei Marine, a Subsidiary, has
an outstanding contract with PT Indo
Tambangraya Megah Tbk for the former to
provide floating crane services with minimum
guaranteed tonnage volume of 1,500,000 MT
annually. The contract is valid for one year
starting from December 1, 2009 to
December 1, 2010.
c. On July 24, 2009, the Company entered into
a sale and purchase bunker agreement with
Falcon Trade Corporation with guarantee
under a Letter of Credit (L/C) issued by
PT Bank DBS Indonesia. The Company
agreed to repurchase the goods that had
been sold to Falcon amounting to
US$5,995,449. The liability arising from this
transaction is recorded as part of Other
Payables in the 2009 consolidated balance
sheet.
d. The Company has an outstanding contract
with PT Tambang Batubara Bukit Asam
(Persero) Tbk for coal transportation involving
a volume of 3,600,000 MT annually from
Tarahan Port in Bandar Lampung to the port
of PT Indonesia Power UBP Suralaya,
Merak - Banten. The contract is valid for three
years from July 1, 2009 to June 30, 2012.
e. On April 24, 2009, the Company signed
a contract for the charter of Floating
Storage Offloading (FSO) for MT Urwasi
vessel with Kangean Energy Indonesia Ltd.
(Kangean) This contract has been
amended several times. The term of the FSO
services portion to Kangean is
12 months from May 14, 2009 (Initial Term).

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
38. PERJANJIAN DAN IKATAN PENTING (lanjutan)
Kangean berhak untuk memperpanjang Jangka
Waktu Awal sebanyak enam kali perpanjangan
dengan setiap masa perpanjangan selama
enam bulan dengan syarat-syarat dan
ketentuan-ketentuan yang sama. Sehubungan
dengan perjanjian tersebut di atas dan
berdasarkan perjanjian pemberian jaminan
dengan Perusahaan, PT Asuransi Central Asia
telah menerbitkan jaminan pelaksanaan kepada
Kangean sebesar US$2.993.722.
Karena konversi MT Urwasi masih dalam tahap
penyelesaian, Perusahaan dan Kangean setuju
menggunakan kapal pengganti untuk
menjalankan kontrak ini dengan nama recovery
plan sesuai dengan amandemen No. 1 tanggal
14 Mei 2009. Berdasarkan amandemen No. 2
tanggal 16 November 2009, kedua belah pihak
setuju bahwa jika pada tanggal 2 Desember
2009, MT Urwasi tidak berlayar dan Penyerahan
Akhir (Final Acceptance of Delivery) belum
selesai sampai dengan tanggal 29 Desember
2009, Kangean dapat mengakhiri perjanjian ini
secara sepihak. Pada tanggal penyelesaian
laporan keuangan, MT Urwasi masih dalam
tahap penyelesaian. Walaupun demikian,
Perusahaan masih memberikan jasa kepada
Kangean berdasarkan recovery plan (lihat
Catatan 42f).
f. Pada tanggal 7 Januari 2009, Perusahaan
mengadakan perjanjian dengan PT Berau Coal
(Berau) dan PT Artha Daya Coalindo (ADC),
sebagai perantara, dimana Perusahaan
bersedia mengadakan jasa pengangkutan batu
bara dari pelabuhan muatan di Muara Pantai,
Kalimantan Timur ke pelabuhan PLTU
Suralaya, Merak-Banten untuk periode Januari
2009 sampai dengan Desember 2009. Di lain
pihak, Perusahaan akan membayar jasa
perantara kepada ADC berdasarkan tarif yang
disetujui dalam perjanjian tersebut. Sampai
dengan tanggal 31 Maret 2010, yang
merupakan tanggal penyelesaian laporan
keuangan konsolidasi untuk tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2009,
Perusahaan masih dalam negosiasi dengan
Berau sehubungan dengan perpanjangan
perjanjian tersebut. Namun demikian,
Perusahaan masih tetap menyediakan jasa
pengangkutan batubara untuk Berau.
96
The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
38. SIGNIFICANT AGREEMENTS AND
COMMITMENTS (continued)
Kangean has the right to extend the Initial
Term, with six extension options of six
months each upon the same terms and
conditions. In relation to the above agreement
and based on the guarantee issuance
agreement with the Company, PT Asuransi
Central Asia has issued a performance
guarantee to Kangean covering the amount
of US$2,993,722.
Since the conversion modification of MT
Urwasi is still in progress, the Company and
Kangean agreed to use a substitute vessel to
serve this contract with the name recovery
plan in accordance with amendment No. 1
dated May 14, 2009. Based on the
amendment No. 2 dated November 16, 2009,
both parties agreed that if on December 2,
2009, MT Urwasi does not sail away and
Final Acceptance of Delivery has not been
completed by December 29, 2009, Kangean
may at its sole option terminate this
agreement. As of the date of the completion
of the financial statements, the conversion of
MT Urwasi is still in progress. However, the
Company still serves Kangean under a
recovery plan (see Note 42f).
f. On January 7, 2009, the Company entered
into an agreement with PT Berau Coal
(Berau) and PT Artha Daya Coalindo (ADC),
as an agent, whereby the Company
committed to provide coal transportation
services from the loading port in Muara
Pantai, East Kalimantan to the port of PLTU
of Suralaya, Merak-Banten for the period
starting from January 2009 to December
2009. On the other hand, the Company will
pay agency fees to ADC based on the rates
as provided in the agreement. As of March
31, 2010, the date of the completion of the
consolidated financial statements for the year
ended December 31, 2009, the Company is
still under negotiation with Berau in relation to
the renewal of the agreement. However, the
Company still continues to serve Berau in
transporting the latters coal.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
38. PERJANJIAN DAN IKATAN PENTING (lanjutan)
g. AC, Anak Perusahaan, mempunyai perjanjian
penyewaan kapal dengan Pertamina, di mana
Pertamina setuju untuk menyewa kapal
MT Srikandi (yang sebelumnya dimiliki oleh
Ever Win) dan MT Shinta (yang sebelumnya
dimiliki oleh Ever Joy). Perjanjian sewa untuk
MT Srikandi, yang berakhir pada bulan
November 2009, telah diperpanjang selama
satu bulan dengan plus/minus 15 hari sesuai
pilihan Pertamina, dengan dua opsi
perpanjangan masing-masing satu bulan.
Perjanjian sewa untuk MT Shinta berakhir pada
tanggal 28 Februari 2009, telah diperpanjang
selama satu tahun dengan plus/minus 15 hari
sesuai pilihan Pertamina.
h. Pada tanggal 16 Mei 2008, PT Bontang Maju
Sejahtera (BMS), Anak Perusahaan,
mengadakan perjanjian penyewaan kapal
dengan Tianjin Tianhui Shipping Enterprise Co.,
Ltd, (Tianjin) dimana Tianjin setuju untuk
menyewa kapal MV Suryawati selama 23
sampai dengan 25 bulan yang dimulai pada
bulan Mei 2008. Berdasarkan termination letter
tertanggal 15 April 2009, pada tanggal 30 April
2009 periode sewa telah diakhiri.
Pada tanggal 24 April 2009, BMS mengadakan
perjanjian penyewaan kapal dengan China
Good Resources Limited (China Good) dimana
China Good setuju untuk menyewa kapal MV
Suryawati, sejak 30 April 2009 sampai dengan
tanggal 30 April 2011.
i. Pada tanggal 25 Januari 2008, Perusahaan
menandatangani perjanjian Jasa Pengangkutan
Batubara dan Manajemen Jetty dengan PT PLN
Pembangkitan Tanjung Jati B (PLN).
Berdasarkan perjanjian tersebut, Perusahaan
setuju untuk menyediakan jasa pengangkutan
batubara dan manajemen jetty di PLTU Tanjung
Jati B di Jepara, Jawa Tengah, untuk periode
15 tahun dengan nilai kontrak sebesar Rp3,08
triliun.
97
The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
38. SIGNIFICANT AGREEMENTS AND
COMMITMENTS (continued)
g. AC, a Subsidiary, has outstanding charter
vessel agreements with Pertamina, whereby
Pertamina agreed to charter its vessels,
MT Srikandi (which was previously owned by
Ever Win) and MT Shinta (which was
previously owned by Ever Joy). The charter
agreement for MT Srikandi, which expired in
November 2009, has been extended for
another month, plus/minus 15 days at
Pertaminas preference, with two extension
options of one month each. The charter
agreement for MT Shinta which expired on
February 28, 2009, has been extended for
another year, plus/minus 15 days at
Pertaminas option.
h. On May 16, 2008, PT Bontang Maju
Sejahtera (BMS), a Subsidiary, entered into
charter vessel agreement with Tianjin Tianhui
Shipping Enterprise Co., Ltd, (Tianjin)
whereby Tianjin agreed to charter its vessel,
MV Suryawati, for a period of 23 to 25
months starting from May 2008. Based on a
termination letter dated April 15, 2009, on
April 30, 2009 the charter period was
terminated.
On April 24, 2009, BMS entered into a charter
vessel agreement with China Good
Resources Limited (China Good) whereby
China Good agreed to charter its vessel, MV
Suryawati, from April 30, 2009 until April 30,
2011.
i. On January 25, 2008, the Company signed a
Coal Shipping and Jetty Management
Agreement with PT PLN Pembangkitan
Tanjung Jati B (PLN). Based on the
agreement, the Company agreed to provide
coal transportation services and jetty
management of PLTU Tanjung Jati B in
Jepara, Central Java, for a period of 15 years
at the contract price of Rp3.08 trillion.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
38. PERJANJIAN DAN IKATAN PENTING (lanjutan)
j. Pada tanggal 14 September 2007, Gazelle,
Anak Perusahaan, mengadakan Perjanjian
Deposit Penyewa (Charterer Deposit
Agreement) dengan Mount Lawu LLC (Mount
Lawu), dimana Gazelle setuju untuk
memberikan jaminan sebesar US$4.300.000
kepada Mount Lawu sehubungan dengan
penyewaan kapal MV Globe Unity dari Mount
Lawu. Jaminan tersebut dicatat sebagai bagian
dari Aset Tidak Lancar Lain-lain pada neraca
konsolidasi tahun 2009 dan 2008.
k. Dalam rangka perolehan kapal-kapal,
Perusahaan dan Anak Perusahaan telah
mengadakan perjanjian-perjanjian penting
dengan pihak ketiga. Perjanjian penting yang
masih berlaku pada tanggal 31 Desember 2009
adalah sebagai berikut:
(i) Pada tanggal 22 Mei 2008, Papaveraceae
dan Petunia, Anak Perusahaan, masing-
masing sebagai pembeli baru, mengadakan
Assignment Agreement dengan
Polemoniaceae Maritime Overseas S.A.
(Polemoniaceae), sebagai pembeli awal,
serta Jiangsu Changbo Shipyard Co., Ltd.
(Jiangsu Changbo) dan Jiangsu Soho
International Group Corp. (Jiangsu Soho)
sebagai penjual, dimana Polemoniaceae
mengalihkan kepada Papaveraceae dan
Petunia seluruh hak, manfaat, kepemilikan
dan kewajiban seperti yang tercantum
dalam kedua buah Kontrak Pembangunan
Kapal (Shipbuilding Contracts) tertanggal
28 November 2006 antara Polemoniaceae
dengan Jiangsu Changbo dan Jiangsu
Soho, yang telah beberapa kali mengalami
perubahan dengan perubahan terakhir
pada tanggal 30 April 2008. Berdasarkan
kedua Kontrak Pembangunan Kapal
tersebut, Jiangsu Changbo dan Jiangsu
Soho setuju untuk mendesain dan
membangun dua buah kapal bulk carrier.
Kedua kapal bulk carrier tersebut
diharapkan akan diserahkan pada tahun
2010.
(ii) Pada tanggal 26 Oktober 2007, GBSL,
Anak Perusahaan, sebagai pembeli baru,
mengadakan Akta Pembaruan dengan
Global Property Portfolio Limited (GPPL),
sebagai pembeli awal, dan China
Shipbuilding Trading Co., Ltd. (CST) dan
CSSC Guangzhou Huangpu Shipbuilding
Co., Ltd. (CSSC), sebagai pembangun
kapal, dimana GPPL mengalihkan kepada
GBSL seluruh hak, manfaat, kepemilikan,
98
The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
38. SIGNIFICANT AGREEMENTS AND
COMMITMENTS (continued)
j. On September 14, 2007, Gazelle, a
Subsidiary, entered into Charterer Deposit
Agreement with Mount Lawu LLC (Mount
Lawu), whereby Gazelle agreed to provide a
deposit amounting to US$4,300,000 to Mount
Lawu in connection with chartering of vessel
MV Globe Unity from Mount Lawu. The
deposit is recorded as part of Other Non-
current Assets in the 2009 and 2008
consolidated balance sheets.
k. In connection with their acquisition of vessels,
the Company and Subsidiaries entered into
significant agreements with third parties. The
outstanding significant agreements as of
December 31, 2009 are as follows:
(i) On May 22, 2008, Papaveraceae and
Petunia, Subsidiaries, each as the new
buyer, entered into Assignment
Agreement with Polemoniaceae Maritime
Overseas S.A. (Polemoniaceae) as the
existing buyer, and Jiangsu Changbo
Shipyard Co., Ltd. (Jiangsu Changbo)
and Jiangsu Soho International Group
Corp. (Jiangsu Soho) as the sellers,
whereby Polemoniaceae transferred to
Papaveraceae and Petunia all of
its rights, benefits, title, obligations
and liabilities as stated under the
two Shipbuilding Contracts dated
November 28, 2006 between
Polemoniaceae and each of Jiangsu
Changbo and Jiangsu Soho, which have
been amended several times, the most
recent amendment of which was made
on April 30, 2008. Based on the two
Shipbuilding Contracts, Jiangsu Changbo
and Jiangsu Soho agreed to design and
build two bulk carriers. The two bulk
carriers are expected to be delivered in
2010.
(ii) On October 26, 2007, GBSL, a
Subsidiary, as the new buyer, entered
into Novation Deeds with Global Property
Portfolio Limited (GPPL), as the
existing buyer, and China
Shipbuilding Trading Co., Ltd. (CST)
and CSSC Guangzhou Huangpu
Shipbuilding Co., Ltd. (CSSC), as the
shipbuilders, whereby GPPL transferred
to GBSL all of its rights, benefits, title,

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
38. PERJANJIAN DAN IKATAN PENTING (lanjutan)
kewajiban dan hutang seperti yang
tercantum dalam keenam buah kontrak
pembangunan kapal antara GPPL, CST
dan CSSC pada tanggal 6 Desember 2006.
Berdasarkan keenam kontrak
pembangunan kapal tersebut, CST dan
CSSC setuju untuk mendesain dan
membangun enam buah kapal. Dua kapal
diharapkan akan diserahkan pada tahun
2010 dan empat kapal diharapkan akan
diserahkan pada tahun 2011.
Sehubungan dengan transaksi tersebut di
atas, pada tanggal 28 Maret 2008, GBSL
menandatangani Memorandum of
Agreement dan Charterer Funding
Agreement (Perjanjian) dengan Mount
Kaba Shipping LLC (Kaba). Berdasarkan
Perjanjian tersebut, Kaba setuju untuk
membeli 2 kapal dari 6 kapal di atas dari
GBSL, yang diharapkan akan dikirimkan
dari pembuat kapal pada tanggal dan
dengan harga pembelian sebagaimana
tercantum dalam perjanjian.
Sehubungan dengan pembelian kapal oleh
Kaba, GBSL akan menyewa 2 kapal
tersebut dari Kaba. Deposit yang
dibayarkan GBSL kepada Kaba
sehubungan dengan penyewaan kapal
tersebut adalah sebesar US$9.750.000
(setara dengan HK$76.050.000 atau
Rp107,45 miliar), dicatat sebagai bagian
dari Aset Tidak Lancar Lain-lain pada
neraca konsolidasi tahun 2009 dan 2008.
(iii) Pada tanggal 31 Juli 2007, Perusahaan
mengadakan perjanjian jual beli kapal
dengan Teraoka S.A., untuk pembangunan
satu buah kapal tongkang termasuk tiga set
feeder dan dua set crane. Kapal tersebut
direncanakan akan dikirimkan kepada
Perusahaan pada bulan Desember 2008.
Sampai dengan tanggal 31 Desember
2009, kapal tersebut belum dikirimkan.
(iv) Pada tanggal 19 Juni 2007, NYE 1, NYE 2,
NYE 3, NYE 4 dan NYE 5 mengadakan
lima buah kontrak pembelian kapal tanker
dengan Sekwang Shipbuilding Co., Ltd.,
(Sekwang) dimana Sekwang setuju untuk
merancang, membangun dan
menyelesaikan lima buah 17.000 DWT
kapal tanker.
99
The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
38. SIGNIFICANT AGREEMENTS AND
COMMITMENTS (continued)
obligations and liabilities as stated under
the six shipbuilding contracts with GPPL,
CST and CSSC dated December 6,
2006. Based on the six shipbuilding
contracts, CST and CSSC agreed to
design and build six vessels. Two
vessels are expected to be delivered in
2010 and four vessels are expected to be
delivered in 2011.
In relation to the above transactions, on
March 28, 2008, GBSL signed
Memorandum of Agreements and
Charterer Funding Agreements
(Agreements) with Mount Kaba
Shipping LLC (Kaba). Based on the
Agreements, Kaba agreed to purchase
2 vessels, out of the above 6 vessels,
from GBSL which are expected to be
delivered by the shipbuilders on the
dates and at the purchase prices as
stated in the agreements.
In relation to the vessels acquisition by
Kaba, GBSL will charter the above 2
vessels from Kaba. Deposit paid by
GBSL to Kaba in connection with
the chartering of the vessels amounting
to US$9,750,000 (equivalent to
HK$76,050,000 or Rp107.45 billion) is
presented as part of Other Non-current
Assets in the 2009 and 2008
consolidated balance sheets.
(iii) On July 31, 2007, the Company entered
into a ship sale and purchase agreement
with Teraoka S.A., for the construction of
one barge including three sets of feeder
and two sets of cranes. The barge was
expected to be delivered to the Company
in December 2008. As of December 31,
2009, the barge has not yet been
delivered.
(iv) On June 19, 2007, NYE 1, NYE 2,
NYE 3, NYE 4 and NYE 5 entered into
five tanker vessel purchase contracts
with Sekwang Shipbuilding Co., Ltd.,
(Sekwang) whereby Sekwang agreed to
design, build and complete five 17,000
DWT tanker vessels.
 The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
KONSOLIDASI STATEMENTS
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Years Ended December 31, 2009 and 2008
31 Desember 2009 dan 2008 (Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

38. PERJANJIAN DAN IKATAN PENTING (lanjutan) 38. SIGNIFICANT AGREEMENTS AND
COMMITMENTS (continued)

(v) Pada tanggal 5 Juni 2007, Perusahaan (v) On June 5, 2007, the Company entered
mengadakan empat buah kontrak into four main engine purchase contracts
pembelian mesin kapal dengan STX with STX Engine Co., Ltd. (STX),
Engine Co., Ltd. (STX), dimana STX setuju whereby STX agreed to design, build
untuk merancang, membangun dan and complete four 15,000 DWT general
menyelesaikan empat buah 15.000 DWT cargo main engines. The engines are
mesin utama kapal kargo. Mesin kapal expected to be delivered in 2009. As of
tersebut diharapkan akan diserahkan pada December 31, 2009, the main engine
tahun 2009. Sampai dengan tanggal has not yet been delivered.
31 Desember 2009, mesin utama kapal
tersebut belum dikirimkan.

39. INSTRUMEN DERIVATIF 39. DERIVATIVE INSTRUMENTS

Perusahaan dan Anak Perusahaan tertentu The Company and certain Subsidiaries are
menghadapi risiko pasar, terutama karena exposed to market risks, primarily changes in
perubahan nilai tukar mata uang asing, tingkat foreign exchange rates, interest rates and oil
bunga dan harga minyak dan menggunakan prices and use derivative instruments in
instrumen derivatif dalam rangka menjalankan connection with their risk management activities.
manajemen risiko. Perusahaan dan Anak The Company and Subsidiaries do not hold or
Perusahaan tidak mempunyai atau menerbitkan issue derivative instruments for trading purposes.
instrumen derivatif untuk tujuan diperdagangkan.

Citibank N.A., Singapura/Singapore (Citibank)

Jenis Kontrak dan

Nilai Nosional/ Periode Kontrak/ Syarat dan KondisiITerms Tanggal Pembayaran/
No. Type of Contract and Contract Period and Conditions Payment Dates
Notional Amount

a. Non-Callable US$ 25 April 2006 - 3 Mei 2013/ - Perusahaan akan membayar bunga kepada Citibank Setiap tanggal 3 Mei dan
CMS Spread Daily April 25, 2006 - May 3, dengan tingkat bunga sebesar 2,4% di atas US$ LIBOR 6 3 November sampai
2 2013 bulan/The Company will pay interest to Citibank at 6 dengan tanggal terminasi/
Accrual Swap
months US$ LIBOR plus 2.4%. Every May 3 and
Nilai nosional/notional - Citibank akan membayar bunga kepada Perusahaan November 3 up to
amount: sebesar 8,75% per tahun dikalikan dengan jumlah hari termination date
US$40.000.000 pada saat indeks CMS 10 - CMS 2 lebih besar atau sama
dengan minus 5 basis poin/Citibank will pay interest to the
Company at 8.75% per annum multiplied by the number of
days when CMS 10 - CMS 2 is higher than or equal to the
minus 5 basis points.

b. CMS Spread Daily 25 April 2006 - 3 Mei 2013/ Perusahaan akan membayar bunga kepada Citibank atas nilai Setiap tanggal 3 Mei dan
Accrual US$/JP April 25, 2006 - May 3, nosional JP sebesar JP4.016.250.000 dengan ketentuan 3 November sampai
2 2013 suku bunga sebagai berikut:/The Company will pay interest to dengan tanggal terminasi/
Coupon Swap
Citibank on the JP notional amount of JP4,016,250,000 Every May 3 and
Nilai nosional/notional under the following terms in determining the interest rate: November 3 up to
amount: - Jika spot rate JP LIBOR kurang dari atau sama dengan termination date
JP4.016.250.000 2,50%, tingkat suku bunga yang diperhitungkan adalah
US$35.000.000 sebesar spot rate JP LIBOR + 5,65% tetapi tidak kurang
dari 5,85%/If the spot rate JP LIBOR is less than or equal
to 2.50%, the interest rate is spot JP LIBOR + 5.65% but
not less than 5.85%.
- Jika spot rate JP LIBOR lebih besar dari 2,50%, tingkat
suku bunga yang diperhitungkan adalah sebesar spot rate
JP LIBOR + 5,65%/If the spot rate JP LIBOR is greater
than 2.50%, the interest rate is spot JP LIBOR + 5.65%.
- Citibank akan membayar bunga kepada Perusahaan
dengan suku bunga 8,75% per tahun dikalikan dengan
jumlah hari pada saat indeks CMS 10 - CMS 2 lebih besar
atau sama dengan minus 10 basis poin atas nilai nosional
US$ sebesar US$35 juta/Citibank will pay the Company
interest at the rate of 8.75% per annum multiplied by the
number of days when CMS 10 - CMS 2 is higher than or
equal to the minus 10 basis points on US$ notional amount
of US$35 million.

100
 The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
KONSOLIDASI STATEMENTS
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Years Ended December 31, 2009 and 2008
31 Desember 2009 dan 2008 (Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

39. INSTRUMEN DERIVATIF (lanjutan) 39. DERIVATIVE INSTRUMENTS (continued)

Citibank N.A., Singapura/Singapore (Citibank) (lanjutan/continued)

Jenis Kontrak dan

Nilai Nosional/ Periode Kontrak/ Syarat dan KondisiITerms Tanggal Pembayaran/
No. Type of Contract and Contract Period and Conditions Payment Dates
Notional Amount

c. 7-year Non- 25 April 2006 - 3 Mei 2013/ - Perusahaan akan membayar bunga kepada Citibank dalam Setiap tanggal 3 Mei dan
Deliverable US$/TW$ April 25, 2006 - May 3, Taiwan dolar dengan suku bunga tetap 6,8% per tahun atas 3 November sampai
Cross Currency 2013 nilai nosional sebesar TW$318.500.000/The Company will dengan tanggal terminasi/
2 pay interest to Citibank in Taiwan dollar computed at the
Swap Every May 3 and
fixed rate of 6.8% per annum on the notional amount of November 3 up to
Nilai nosional/notional TW$318,500,000. termination date
amount: - Citibank akan membayar Perusahaan bunga dalam dolar
US$10.000.000 A.S. dengan suku bunga tetap 8,75% per tahun atas nilai
nosional sebesar US$10.000.000/Citibank will pay the
Company interest in U.S. dollars computed at the fixed
rate of 8.75% per annum on the notional amount of
US$10,000,000.
Perusahaan akan menjual dolar A.S. dengan nilai nosional
sebesar US$10 juta kepada Citibank pada tanggal 3 Mei 2013
(tanggal jatuh tempo) dengan nilai tukar berdasarkan
ketentuan sebagai berikut:/The Company will sell U.S. dollars
with a notional amount of US$10 million to Citibank on May 3,
2013 (maturity date) at the exchange rate to be determined as
follows:
- Jika spot rate US$/TW$ sama dengan atau di atas
TW$29,35, Perusahaan akan menjual US$ dengan spot
rate atau TW$31,85, mana yang lebih tinggi/If the US$/
TW$ spot rate is at or above TW$29.35, the Company will
sell US$ at the spot rate or TW$31.85, whichever rate is
higher.
- Jika spot rate US$/TW$ di bawah TW$29,35 tetapi di atas
atau sama dengan TW$24,35, Perusahaan akan menjual
US$ dengan nilai tukar (1,5 dikali spot rate) minus 12,175/If
the US$/TW$ spot rate is below TW$29.35 but higher than
or equal to TW$24.35, the Company will sell US$ at the
rate of (1.5 x spot rate) minus 12.175.
- Jika spot rate US$/TW$ di bawah TW$24,35, Perusahaan
akan menjual US$ dengan nilai tukar TW$24,35/If the
US$/TW$ spot rate is below TW$24.35, the Company will
sell US$ at the rate of TW$24.35.

d. 7-year US$/Sin$ 25 April 2006 - 3 Mei 2013/ - Perusahaan akan membayar bunga kepada Citibank dalam Setiap tanggal 3 Mei dan
Cross Currency April 25, 2006 - May 3, dolar Singapura dengan suku bunga tetap sebesar 7,7% 3 November sampai
2 2013 per tahun atas nilai nosional sebesar Sin$31.600.000/The
Swap dengan tanggal terminasi/
Company will pay interest to Citibank in Singapore dollar Every May 3 and
Nilai nosional/notional computed at the fixed rate of 7.7% per annum on the November 3 up to
amount: notional amount of Sin$31,600,000. termination date
US$20.000.000 - Citibank akan membayar bunga kepada Perusahaan dalam
dolar A.S. dengan suku bunga tetap sebesar 8,75% per
tahun atas nilai nosional sebesar US$20.000.000/Citibank
will pay the Company interest in U.S. dollars computed at
the fixed rate of 8.75% per annum on the notional amount
of US$20,000,000.
Perusahaan akan menjual dolar A.S. dengan nilai nosional
sebesar US$20 juta kepada Citibank pada tanggal 3 Mei 2013
(tanggal jatuh tempo) dengan nilai tukar yang ditentukan
sebagai berikut:/The Company will sell U.S. dollars with a
notional amount of US$20 million to Citibank on May 3, 2013
(maturity date) at the exchange rate to be determined as
follows:
- Jika spot rate US$/Sin$ sama dengan atau di atas
Sin$1,46, Perusahaan akan menjual US$ dengan spot rate
atau Sin$1,58, mana yang lebih tinggi/If the US$/Sin$ spot
rate is equal to or above Sin$1.46, the Company will sell
US$ at the spot rate or Sin$1.58, whichever rate is higher.

101

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
39. INSTRUMEN DERIVATIF (lanjutan)
Citibank N.A., Singapura/Singapore (Citibank) (lanjutan/continued)
Jenis Kontrak dan
Nilai Nosional/ Periode Kontrak/
No. Type of Contract and Contract Period
Notional Amount
e. Commodity TARN 23 Januari 2008 - -
4
Transactions 30 Januari 2009/
January 23, 2008 - US$76,75)/If FP is above or equal to US$76.75/barrel,
6.500 barrels atau/or January 30, 2009
13.000 barrels untuk
setiap penyelesaian/
Apabila terjadi Knock-Out
per settlement Event sebagaimana yang
ditentukan dalam kontrak,
maka kontrak ini akan
berakhir dan tidak akan
terjadi pertukaran lagi di
bulan-bulan berikutnya/If
the Knock-Out Event
occurs as determined in
the contract, this contract
will be terminated and no
monthly subsequent
exchange will occur.
f. Commodity TARN 10 Juli 2008 - 31 Juli
4 2009/July 10, 2008 -
Transactions
July 31, 2009
Nilai nosional/notional
amount: Apabila terjadi Knock-Out
13.000 barrels atau/or Event sebagaimana yang
26.000 barrels untuk ditentukan dalam kontrak,
setiap penyelesaian/ maka kontrak ini akan
per settlement berakhir dan tidak akan
terjadi pertukaran lagi di
bulan-bulan berikutnya/If
the Knock-Out Event
occurs as determined in
the contract, this contract
will be terminated and no
monthly subsequent
exchange will occur.
g. Commodity TARN 9 Juli 2008 - 31 Juli
4 2009/July 9, 2008 -
Transactions
July 31, 2009
Nilai nosional/notional
Apabila terjadi Knock-Out
amount:
Event sebagaimana yang
6.500 barrels atau/or
13.000 barrels untuk ditentukan dalam kontrak,
setiap penyelesaian/ maka kontrak ini akan
per settlement berakhir dan tidak akan
terjadi pertukaran lagi di
bulan-bulan berikutnya/If
the Knock-Out Event
occurs as determined in
the contract, this contract
will be terminated and no
monthly subsequent
exchange will occur.
The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
39. DERIVATIVE INSTRUMENTS (continued)
Syarat dan KondisiITerms Tanggal Pembayaran/
and Conditions Payment Dates
- Jika spot rate US$/Sin$ di bawah Sin$1,46 tetapi di atas
atau sama dengan Sin$1,22, Perusahaan akan menjual
US$ dengan nilai tukar (1,5 x spot rate) minus 0,61/If the
US$/Sin$ spot rate is below Sin$1.46 but higher than or
equal to Sin$1.22, the Company will sell US$ at the rate of
(1.5 x spot rate) minus 0.61.
- Jika spot rate US$/Sin$ di bawah Sin$1,22, Perusahaan
akan menjual US$ dengan nilai tukar Sin$1,22/If the
US$/Sin$ spot rate is below Sin$1.22, the Company will sell
US$ at the rate of Sin$1.22.
Jika FP di atas atau sama dengan US$76,75/barel, Setiap bulan mulai dari
Citibank akan membayar sebesar 6.500 barel x (FP - tanggal 1 Februari 2008
sampai dengan 30 Januari
Citibank will pay 6,500 barrels x (FP - US$76.75). 2009/Every month starting
- Jika FP di bawah US$76,75/barel, Perusahaan akan February 1, 2008 to
membayar sebesar 13.000 barel x (US$76,75 - FP)/If FP is January 30, 2009
below US$76.75/barrel, the Company will pay 13,000
barrels x (US$76.75 - FP).
- Jika FP di atas atau sama dengan strike price, yang Setiap bulan mulai dari
berkisar antara US$105,00/barel sampai dengan tanggal 1 Agustus 2008
US$110,50/barel, Citibank akan membayar sebesar 13.000 sampai dengan 31 Juli
barel x (FP - strike price)/If FP is above or equal to strike 2009/Every month starting
price, which ranges from US$105.00/barrel to August 1, 2008 to July 31,
US$110.50/barrel, Citibank will pay 13,000 barrels x (FP - 2009
strike price).
- Jika FP di bawah strike price, yang berkisar antara
US$105,00/barel sampai dengan US$110,50/barel,
Perusahaan akan membayar sebesar 26.000 barel x (strike
price - FP)/If FP is below strike price, which ranges from
US$105.00/barrel to US$110.50/barrel, the Company will
pay 26,000 barrels x (strike price - FP).
- Jika FP di atas atau sama dengan US$107,50/barel, Setiap bulan mulai dari
Citibank akan membayar sebesar 6.500 barel x (FP - tanggal 1 Agustus 2008
US$107,50)/If FP is above or equal to US$107.50/barrel, sampai dengan 31 Juli
Citibank will pay 6,500 barrels x (FP - US$107.50). 2009/Every month starting
- Jika FP di bawah US$107,50/barel, Perusahaan akan August 1, 2008 to July 31,
membayar sebesar 13.000 barel x (US$107,50 - FP)/If FP 2009
is below US$107.50/barrel, the Company will pay 13,000
barrels x (US$107.50 - FP).
102
 The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
KONSOLIDASI STATEMENTS
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Years Ended December 31, 2009 and 2008
31 Desember 2009 dan 2008 (Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

39. INSTRUMEN DERIVATIF (lanjutan) 39. DERIVATIVE INSTRUMENTS (continued)

Credit Suisse International (Credit Suisse)

Jenis Kontrak dan

Nilai Nosional/ Periode Kontrak/ Syarat dan KondisiITerms Tanggal Pembayaran/
No. Type of Contract and Contract Period and Conditions Payment Dates
Notional Amount

h. WTI Target 11 Januari 2008 - - Jika rata-rata harga mengambang seperti yang ditetapkan Setiap bulan mulai dari
Redemption Three- 31 Desember 2008/ dalam kontrak (FP) di atas US$89,00/barel, Perusahaan tanggal 15 Januari
4
way Option January 11, 2008 - berhak membeli sebesar 13.000 barel x US$89,00 pada 2008 sampai dengan
December 31, 2008 tanggal penyelesaian/If the average floating price as 31 Desember 2008/Every
13.000 barrels atau/or determined in the contract (FP) is above US$89.00/barrel, month starting January
26.000 barrels untuk Jika selama periode the Company has the right to buy at 13,000 barrels x 15, 2008 to December 31,
setiap penyelesaian/ kontrak, Perusahaan US$89.00 at the settlement date. 2008
per settlement mencapai target - Jika FP di atas US$96,00/barel, Credit Suisse berhak
cancellation threshold membeli sebesar 13.000 barel x US$96,00 pada tanggal
seperti yang ditentukan penyelesaian/If FP is above US$96.00/barrel, Credit
dalam kontrak, kontrak ini Suisse has the right to buy at 13,000 barrels x US$96.00
akan berakhir/If during the at the settlement date.
contract period, the - Jika FP di bawah US$77,50/barel, Credit Suisse berhak
Company achieves the menjual sebesar 26.000 barel x US$77,50 pada tanggal
target cancellation penyelesaian/If FP is below US$77.50/barrel, Credit
threshold as determined in Suisse has the right to sell at 26,000 barrels x US$77.50
the contract, this contract at the settlement date.
will be terminated.

i. Costless Oil 17 Maret 2008 - 31 - Jika FP di atas strike price, yang berkisar antara Setiap bulan mulai
3 Agustus 2009/March 17,
Structured Option US$84,50/barel sampai dengan US$101,00/barel, dari tanggal 25 Juli
2008 - August 31, 2009 Perusahaan berhak membeli sebesar 6.500 barel x strike 2008 sampai dengan
Nilai nosional/notional price pada tanggal penyelesaian/If FP is above strike price, 31 Agustus 2009/Every
amount: Jika selama periode which ranges from US$84.50/barrel to US$101.00/barrel, month starting July 25,
6.500 barrels atau/or kontrak, Perusahaan the Company has the right to buy at 6,500 barrels x strike 2008 to August 31, 2009
13.000 barrels untuk mencapai target price at the settlement date.
setiap penyelesaian/ cancellation threshold - Jika FP di bawah strike price, yang berkisar antara
per settlement seperti yang ditentukan US$84,50/barel sampai dengan US$101,00/barel, Credit
dalam kontrak, kontrak ini Suisse berhak untuk menjual sebesar 13.000 barel x strike
akan berakhir/If during the price pada tanggal penyelesaian/If FP is below strike price,
contract period, the which ranges from US$84.50/barrel to US$101.00/barrel,
Company achieves the Credit Suisse has the right to sell at 13,000 barrels x strike
target cancellation price at the settlement date.
threshold as determined in
the contract, this contract
will be terminated.

j. WTI Target 4 Juni 2008 - 31 Mei - Jika FP di atas strike price, yang berkisar antara Setiap bulan mulai dari
Redemption-Floating 2009/June 4, 2008 - US$101/barel sampai dengan US$113/barel, Perusahaan tanggal 15 Juni 2008
4 May 31, 2009 berhak membeli sebesar 6.500 barel x strike price pada
Strike Option sampai dengan 31 Mei
tanggal penyelesaian/If FP is above strike price, which 2009/Every month starting
6.500 barrels atau/or Jika selama periode ranges from US$101/barrel to US$113/barrel, the June 15, 2008 to May 31,
13.000 barrels untuk kontrak, Perusahaan Company has the right to buy at 6,500 barrels x strike price 2009
setiap penyelesaian/ mencapai target at the settlement date.
per settlement cancellation threshold - Jika FP di bawah strike price, yang berkisar antara
seperti yang ditentukan US$101/barel sampai dengan US$113/barel, Credit Suisse
dalam kontrak, kontrak ini berhak untuk menjual sebesar 13.000 barel x strike price
akan berakhir/If during the pada tanggal penyelesaian/If FP is below strike price,
contract period, the which ranges from US$101/barrel to US$113/barrel, Credit
Company achieves the Suisse has the right to sell at 13,000 barrels x strike price
target cancellation at the settlement date.
threshold as determined in
the contract, this contract
will be terminated.
k. Costless Oil 7 Juli 2008 - 31 Agustus - Jika FP di bawah strike price, yang berkisar antara Setiap bulan mulai
3 2009/July 7, 2008 - August
Structured Option US$113/barel sampai dengan US$124/barel, Credit Suisse dari tanggal 25 Juli
31, 2009 berhak untuk menjual sebesar 13.000 barel x strike price 2008 sampai dengan
6.500 barrels atau/or pada tanggal penyelesaian/If FP is below strike price, 31 Agustus 2009/Every
13.000 barrels untuk Jika selama periode which ranges from US$113/barrel to US$124/barrel, Credit month starting July 25,
setiap penyelesaian/ kontrak, Perusahaan Suisse has the right to sell at 13,000 barrels x strike price 2008 to August 31, 2009
per settlement mencapai target at the settlement date.
cancellation threshold - Jika FP di bawah strike price, yang berkisar antara
seperti yang ditentukan US$113/barel sampai dengan US$124/barel, Credit Suisse
dalam kontrak, kontrak ini berhak untuk menjual sebesar 13.000 barel x strike price
akan berakhir/If during the pada tanggal penyelesaian/If FP is below strike price,
contract period, the which ranges from US$113/barrel to US$124/barrel, Credit
Company achieves the Suisse has the right to sell at 13,000 barrels x strike price
target cancellation at the settlement date.
threshold as determined in
the contract, this contract
will be terminated.

103
 The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
KONSOLIDASI STATEMENTS
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Years Ended December 31, 2009 and 2008
31 Desember 2009 dan 2008 (Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

39. INSTRUMEN DERIVATIF (lanjutan) 39. DERIVATIVE INSTRUMENTS (continued)

Credit Suisse International (Credit Suisse) (lanjutan/continued)

Jenis Kontrak dan

Nilai Nosional/ Periode Kontrak/ Syarat dan KondisiITerms Tanggal Pembayaran/
No. Type of Contract and Contract Period and Conditions Payment Dates
Notional Amount
l. Costless Oil 9 Juli 2008 - 31 Agustus - Jika FP di atas strike price, yang berkisar antara Setiap bulan mulai
3
Structured Option 2009/July 9, 2008 - August US$109/barel sampai dengan US$120/barel, Perusahaan dari tanggal 25 Juli
31, 2009 berhak membeli sebesar 6.500 barel x strike price pada 2008 sampai dengan
6.500 barrels atau/or tanggal penyelesaian/If FP is above strike price, which 31 Agustus 2009/Every
13.000 barrels untuk Jika selama periode ranges from US$109/barrel to US$120/barrel, the month starting July 25,
setiap penyelesaian/ kontrak, Perusahaan Company has the right to buy at 6,500 barrels x strike price 2008 to August 31, 2009
per settlement mencapai target at the settlement date.
cancellation threshold - Jika FP di bawah strike price, yang berkisar antara
seperti yang ditentukan US$109/barel sampai dengan US$120/barel, Credit Suisse
dalam kontrak, kontrak ini berhak untuk menjual sebesar 13.000 barel x strike price
akan berakhir/If during the pada tanggal penyelesaian/If FP is below strike price,
contract period, the which ranges from US$109/barrel to US$120/barrel, Credit
Company achieves the Suisse has the right to sell at 13,000 barrels x strike price
target cancellation at the settlement date.
threshold as determined in
the contract, this contract
will be terminated.

m. Cash Settled 1 Oktober 2008 - - Perusahaan berhak untuk menjual sebesar 26.000 barel x Setiap bulan mulai
Commodity Put 31 Agustus 2009/ US$99 pada setiap tanggal penyelesaian/The Company dari tanggal 1 Oktober
3 October 1, 2008 - has the right to sell at 26,000 barrels x US$99 at each
Option 2008 sampai dengan
August 31, 2009 settlement date. 31 Agustus 2009/Every
Nilai nosional/notional month starting October 1,
amount: 2008 to August 31, 2009
26.000 barrels untuk
setiap penyelesaian/
per settlement
n. Target Profit Forward 1 April 2008 - 31 Maret - Jika FP di atas strike price, yang berkisar antara Setiap bulan mulai dari
4 2009/April 1, 2008 -
on WTI US$78,50/barel sampai dengan US$97,50/barel, Deutsche tanggal 30 April 2008
March 31, 2009 Bank akan membayar sebesar 6.500 barel x (FP - strike sampai dengan 31 Maret
6.500 barrels atau/or price)/If FP is above strike price, which ranges from 2009/Every month starting
Jika selama periode
13.000 barrels untuk US$78.50/barrel to US$97.50/barrel, Deutsche Bank will April 30, 2008 to
kontrak, Perusahaan pay 6,500 barrels x (FP - strike price). March 31, 2009
setiap penyelesaian/ mencapai target profit
per settlement seperti yang ditentukan - Jika FP di bawah strike price, yang berkisar antara
dalam kontrak, kontrak ini US$78,50/barel sampai dengan US$97,50/barel,
akan berakhir/If during the Perusahaan akan membayar sebesar 13.000 barel x (strike
contract period, the price - FP)/If FP is below strike price, which ranges from
Company achieves the US$78.50/barrel to US$97.50/barrel, the Company will pay
target profit as determined 13,000 barrels x (strike price - FP).
in the contract, this
contract will be terminated.

o. Target Profit Forward 1 Mei 2008 - 31 Oktober - Jika FP di atas strike price, yang berkisar antara Setiap bulan mulai
4 2009/May 1, 2008 -
on WTI US$88,00/barel sampai dengan US$113,50/barel, dari tanggal 31 Mei
October 31, 2009 Deutsche Bank akan membayar sebesar 6.500 barel x (FP 2008 sampai dengan
6.500 barrels atau/or - strike price)/If FP is above strike price, which ranges from 31 Oktober 2009/Every
Jika selama periode US$88.00/barrel to US$113.50/barrel, Deutsche Bank will month starting May 31,
13.000 barrels untuk
kontrak, Perusahaan pay 6,500 barrels x (FP - strike price). 2008 to October 31, 2009
setiap penyelesaian/
mencapai target profit
per settlement - Jika FP di bawah strike price, yang berkisar antara
seperti yang ditentukan
US$88,00/barel sampai dengan US$113,50/barel,
dalam kontrak, kontrak ini
akan berakhir/If during the Perusahaan akan membayar sebesar 13.000 barel x (strike
contract period, the price - FP)/If FP is below strike price, which ranges from
US$88.00/barrel to US$113.50/barrel, the Company will
Company achieves the
target profit as determined pay 13,000 barrels x (strike price - FP).
in the contract, this
contract will be terminated.

104
 The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
KONSOLIDASI STATEMENTS
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Years Ended December 31, 2009 and 2008
31 Desember 2009 dan 2008 (Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

39. INSTRUMEN DERIVATIF (lanjutan) 39. DERIVATIVE INSTRUMENTS (continued)

ING Bank N.V. (ING Bank)

Jenis Kontrak dan

Nilai Nosional/ Periode Kontrak/ Syarat dan KondisiITerms Tanggal Pembayaran/
No. Type of Contract and Contract Period and Conditions Payment Dates
Notional Amount
p. 7-year LIBOR Range 17 Maret 2008 - 30 Juni - ING Bank akan membayar bunga kepada Rosaceae Tiga bulanan mulai dari
1
Accrual Swap 2015/March 17, 2008 - sebesar US$ LIBOR 3 bulanan atas nilai nosional yang 30 September 2008
June 30, 2015 tercantum dalam skedul amortisasi dikalikan dengan sampai dengan 30 Juni
Nilai nosional/notional jumlah hari pada saat US$ LIBOR 3 bulanan lebih besar 2015/Quarterly starting
amount: atau sama dengan 1,5% dan lebih rendah atau sama September 30, 2008 to
US$20.480.000 dengan 6%/ING Bank will pay interest to Rosaceae at 3 June 30, 2015
months' US$ LIBOR on the outstanding notional amounts
as stated in the amortization schedule multiplied by the
number of days when 3 months' US$ LIBOR is higher than
or equal to 1.5% and is lower than or equal to 6%.
- Rosaceae akan membayar bunga kepada ING Bank
dengan tingkat bunga sebesar 2,5% per tahun atas nilai
nosional yang tercantum dalam skedul amortisasi/
Rosaceae will pay interest to ING Bank at 2.5% per annum
on the outstanding notional amounts as stated in the
amortization schedule.

q. 7-year CMS Range 11 April 2008 - 30 Juni - ING Bank akan membayar bunga kepada Rosaceae Tiga bulanan mulai dari
1 2015/April 11, 2008 -
Accrual Swap sebesar US$ LIBOR 3 bulanan atas nilai nosional yang 30 September 2008
June 30, 2015 tercantum dalam skedul amortisasi dikalikan dengan sampai dengan 30 Juni
Nilai nosional/notional jumlah hari pada saat Daily 10-Year CMS lebih besar atau 2015/Quarterly starting
amount: sama dengan 3,48% dan lebih rendah atau sama dengan September 30, 2008 to
US$20.480.000 batas atas (upper barrier), yang berkisar dari 5,50% June 30, 2015
sampai dengan 7,00%/ING Bank will pay interest to
Rosaceae at 3 months' US$ LIBOR on the outstanding
notional amounts as stated in the amortization schedule
multiplied by the number of days when Daily 10-Year CMS
is higher than or equal to 3.48% and is lower than or equal
to upper barrier, which ranges from 5.50% to 7.00%.
- Rosaceae akan membayar bunga kepada ING Bank
dengan tingkat bunga sebesar 2,7% per tahun atas nilai
nosional yang tercantum dalam skedul amortisasi/
Rosaceae will pay interest to ING Bank at 2.7% per annum
on the outstanding notional amounts as stated in the
amortization schedule.

1
r. Interest Rate Swap 16 Juli 2008 - - ING Bank akan membayar bunga kepada GBSL sebesar Tiga bulanan mulai dari
31 Desember 2020/ US$ LIBOR BBA 3 bulanan atas nilai nosional yang 31 Maret 2011 sampai
July 16, 2008 - December tercantum dalam skedul amortisasi/ING Bank will pay dengan 30 September
Nilai nosional/notional 31, 2020 interest to GBSL at 3 months US$ BBA LIBOR on the 2020/Quarterly starting
amount: outstanding notional amounts as stated in the amortization March 31, 2011 to
Menurun secara schedule. September 30, 2020
bertahap dari/ - GBSL akan membayar bunga kepada ING Bank dengan
Declining gradually tingkat bunga sebesar 4,89% per tahun atas nilai nosional
from US$37.600.000 yang tercantum dalam skedul amortisasi/GBSL will pay
sampai dengan/to interest to ING Bank at 4.89% per annum on the
US$8.272.000 outstanding notional amounts as stated in the amortization
schedule.

105
 The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
KONSOLIDASI STATEMENTS
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Years Ended December 31, 2009 and 2008
31 Desember 2009 dan 2008 (Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

39. INSTRUMEN DERIVATIF (lanjutan) 39. DERIVATIVE INSTRUMENTS (continued)

JP Morgan Chase Bank N.A. (JP Morgan)

Jenis Kontrak dan
Nilai Nosional/ Periode Kontrak/ Syarat dan KondisiITerms Tanggal Pembayaran/
No. Type of Contract and Contract Period and Conditions Payment Dates
Notional Amount
s. Mint Swap 30 Januari 2007 - 3 Mei - ARM akan membayar bunga kepada JP Morgan dengan Setiap tanggal 3 Mei dan
2
Transaction 2013/January 30, 2007 - tingkat bunga sebesar 6,5% per tahun/ARM will pay 3 November sampai
May 3, 2013 interest to JP Morgan at 6.5% per annum. dengan tanggal terminasi/
Nilai nosional/notional - JP Morgan akan membayar bunga kepada ARM sebesar Every May 3 and
amount: 8,75% + 18 x (68% x rata-rata LIBOR 3 bulan - rata-rata November 3 up to
US$20.000.000 BMA indeks)/JP Morgan will pay interest to ARM at 8.75% termination date
+ 18 x (68% x average 3 months LIBOR minus average
BMA index).

Pada tanggal 22 Mei 2008, perjanjian ini direstrukturisasi

dengan kondisi sebagai berikut:/On May 22, 2008, this
contract was restructured with the following conditions:
- ARM akan membayar bunga kepada JP Morgan dengan
tingkat bunga 6,50% per tahun selama periode kontrak/
ARM will pay interest to JP Morgan with interest at the rate
of 6.50% per annum during the period of the contract.
- JP Morgan akan membayar bunga kepada ARM dengan
tingkat bunga 7,00% per tahun untuk tahun pertama dan
setelah tahun pertama, JP Morgan akan membayar bunga
kepada ARM sebesar 8,15% per tahun bila rasio rata-rata
BMA/rata-rata LIBOR lebih kecil dari 71,50%/JP Morgan
will pay interest to ARM at 7.00% per annum for the first
year and after the first year, JP Morgan will pay ARM
interest at 8.15% per annum if the average BMA/average
LIBOR ratio is less than 71.50%.

t. 2 28 Februari 2007 - 3 Mei - ARM akan membayar bunga kepada JP Morgan dengan Setiap tanggal 3 Mei dan
Swaption Transaction
2013/February 28, 2007 - suku bunga sebesar 1,7% di atas US$ LIBOR 6 bulan 3 November sampai
Nilai nosional/notional May 3, 2013 sejak tanggal kontrak sampai dengan tanggal 3 Mei 2008 dengan tanggal terminasi/
amount: dan sebesar 0,3% di bawah US$ LIBOR 6 bulan sejak Every May 3 and
US$10.000.000 tanggal 4 Mei 2008 sampai dengan tanggal jatuh tempo/ November 3 up to
ARM will pay interest to JP Morgan at the rate of 1.7% termination date
above 6-month US$ LIBOR for the period from the contract
date to May 3, 2008 and at 0.3% below 6-month US$
LIBOR from May 4, 2008 to maturity date.
- JP Morgan akan membayar bunga kepada ARM pada
tingkat bunga sebesar 8,75% per tahun, jika spot rate
US$/IDR di bawah Rp11.000. Pada tanggal 3 Mei 2008,
JP Morgan akan membayar tambahan bunga pada tingkat
bunga sebesar 5,5% sejak tanggal kontrak sampai dengan
tanggal 4 April 2007 dan sebesar 2% sejak tanggal 4 April
2007 sampai dengan tanggal 3 Mei 2008/JP Morgan would
pay interest to ARM at the rate of 8.75% per annum, if the
US$/IDR spot rate was below Rp11,000. On May 3, 2008,
JP Morgan paid additional interest at the rate of 5.5% for
the period from the contract date to April 4, 2007 and 2%
for the period from April 4, 2007 to May 3, 2008.

Pada tanggal penyelesaian, ARM akan menerima

Rp91.500.000.000 dari JP Morgan dan juga akan membayar
kepada JP Morgan sebesar JP1.186.000.000 dengan nilai
tukar sebesar Rp77,15 per JP1 dengan syarat nilai tukar
tersebut tidak pernah di atas atau sama dengan Rp110/At the
settlement date, ARM will receive Rp91,500,000,000 from JP
Morgan and also will pay JP Morgan JP1,186,000,000 at the
exchange rate of Rp77.15 per JP1 on condition that the
exchange rate is never above or equal to Rp110.

Seluruh transaksi ini akan berakhir apabila sejak tanggal 3 Mei

2008 hingga pada saat jatuh tempo, spot rate trade JP/IDR
pernah sama dengan atau di bawah Rp77,15 dan ARM akan
menerima 4% dari nilai nosional dalam dolar A.S./The whole
trade will knock out if the JP/IDR spot rate trades at or below
Rp77.15 anytime on or after May 3, 2008 until maturity date
and ARM will receive 4% of the US$ notional amount.

106
 The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
KONSOLIDASI STATEMENTS
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Years Ended December 31, 2009 and 2008
31 Desember 2009 dan 2008 (Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

39. INSTRUMEN DERIVATIF (lanjutan) 39. DERIVATIVE INSTRUMENTS (continued)

JP Morgan Chase Bank N.A. (JP Morgan) (lanjutan/continued)

Jenis Kontrak dan

Nilai Nosional/ Periode Kontrak/ Syarat dan KondisiITerms Tanggal Pembayaran/
No. Type of Contract and Contract Period and Conditions Payment Dates
Notional Amount
u. US$/Sin$ Structured 16 Mei 2007 - 3 Mei 2013/ Pada tanggal 3 Mei 2013 (tanggal jatuh tempo), ARM berhak Setiap tanggal 3 Mei dan
Protection Bagian I/ May 16, 2007 - May 3, membeli dolar A.S. dengan nilai nosional sebesar 3 November sampai
2
Part I 2013 US$20.000.000 dari JP Morgan, dengan nilai tukar dengan tanggal 3 Mei
berdasarkan ketentuan sebagai berikut:/On May 3, 2013 2013/Every May 3 and
Nilai nosional/notional (termination date), ARM will buy U.S. dollars with a notional November 3 up to May 3,
amount: amount of US$20,000,000 from JP Morgan, at the exchange 2013
US$20.000.000 rate to be determined as follows:
- Jika spot rate US$/Sin$ sama dengan atau di atas
Sin$1,46, ARM akan membeli US$ pada spot rate atau
pada Sin$1,58, mana yang lebih tinggi/If the US$/Sin$ spot
rate is equal to or above Sin$1.46, ARM will buy US$ at the
spot rate or Sin$1.58, whichever rate is higher.
- Jika spot rate US$/Sin$ sama dengan atau di atas
Sin$1,22 tetapi di bawah Sin$1,46, ARM akan membeli
US$ dengan nilai tukar (1,50 x spot rate) minus 0,61/If the
US$/Sin$ spot rate is equal to or above Sin$1.22 but lower
than Sin$1.46, ARM will buy US$ at the rate of (1.50 x spot
rate) minus 0.61.
- Jika spot rate US$/Sin$ di bawah Sin$1,22, ARM akan
membeli US$ dengan nilai tukar Sin$1,22/If the US$/Sin$
spot rate is below Sin$1.22, ARM will buy US$ at the rate
of Sin$1.22.

v. US$/Sin$ Structured 16 Mei 2007 - 3 Mei 2013/ JP Morgan akan membayar kepada ARM dalam dolar A.S. Setiap tanggal 3 Mei dan
Protection Bagian II/ May 16, 2007 - May 3, dengan tarif tetap sebesar 5,75% per tahun dikalikan dengan 3 November sampai
2 2013 dengan tanggal 3 Mei
Part II jumlah hari pada periode observasi dimana kurs dolar A.S.
terhadap rupiah lebih besar dari Rp11.000 dibagi dengan 2013/Every May 3 and
Nilai nosional/notional jumlah hari pada periode observasi atas nilai nosional sebesar November 3 up to May 3,
amount: Knock-Out akan terjadi jika US$20.000.000/JP Morgan will pay ARM in U.S. dollars at a 2013
US$20.000.000 pada setiap Tanggal fixed rate of 5.75% per annum multiplied by the number of
Observasi Knock-Out, nilai calendar days in the observation period on which the U.S.
tukar yen Jepang terhadap dollars exchange rate against rupiah is greater than Rp11,000
US$1 sama dengan atau divided by the total number of days in the observation period
lebih besar dari JP100. on the notional amount of US$20,000,000.
Jika terjadi Knock-out,
Bagian II, III dan IV akan
berakhir, kecuali Bagian I
yang akan tetap berlaku
sepenuhnya/Knock-Out
event will occur if at any
Knock-out Observation
Date, JP per US$1 is
equal to or greater than
JP100. If Knock-Out
event occurs, Parts II, III
and IV will be terminated,
except Part I which shall
remain in full force and
effect.

107
 The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
KONSOLIDASI STATEMENTS
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Years Ended December 31, 2009 and 2008
31 Desember 2009 dan 2008 (Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

39. INSTRUMEN DERIVATIF (lanjutan) 39. DERIVATIVE INSTRUMENTS (continued)

JP Morgan Chase Bank N.A. (JP Morgan) (lanjutan/continued)

Jenis Kontrak dan
Nilai Nosional/ Periode Kontrak/ Syarat dan KondisiITerms Tanggal Pembayaran/
No. Type of Contract and Contract Period and Conditions Payment Dates
Notional Amount
w. US$/Sin$ Structured 16 Mei 2007 - 3 Mei 2013/ ARM akan membayar bunga kepada JP Morgan dalam yen Setiap tanggal 3 Mei dan
Protection Bagian III/ May 16, 2007 - May 3, Jepang dengan suku bunga sebesar JP LIBOR 6 bulan 3 November sampai
2 2013 tetapi tidak lebih dari 1,75% per tahun atas nilai nosional dengan tanggal 3 Mei
Part III
sebesar JP2.405.000.000/ARM will pay interest to JP 2013/Every May 3 and
Knock-Out akan terjadi jika Morgan in Japanese yen computed at the 6-month JP LIBOR November 3 up to May 3,
Nilai nosional/notional
pada setiap Tanggal but not higher than 1.75% per annum on the notional amount 2013
amount:
JP2.405.000.000 Observasi Knock-Out, nilai of JP2,405,000,000.
tukar yen Jepang terhadap
US$1 sama dengan atau
lebih besar dari JP100.
Jika terjadi Knock-out,
Bagian II, III dan IV akan
berakhir, kecuali Bagian I
yang akan tetap berlaku
sepenuhnya/Knock-Out
event will occur if at any
Knock-out Observation
Date, JP per US$1 is
equal to or greater than
JP100. If Knock-Out
event occurs, Parts II, III
and IV will be terminated,
except Part I which shall
remain in full force and
effect.

x. US$/Sin$ Structured 16 Mei 2007 - 3 Mei 2013/
Protection Bagian IV/ May 16, 2007 - May 3,
2 2013
Part IV
Knock-Out akan terjadi jika
Nilai nosional setelah
pada setiap Tanggal
restrukturisasi/
Notional amount after Observasi Knock-Out, nilai
restructuring: tukar yen Jepang terhadap
JP1.202.500.000 US$1 sama dengan atau
untuk periode 1 Juni lebih besar dari JP100.
2010 sampai dengan Jika terjadi Knock-out,
1 November 2011 dan Bagian II, III dan IV akan
JP2.405.000.000 berakhir, kecuali Bagian I
untuk setiap periode yang akan tetap berlaku
setelahnya/ sepenuhnya/Knock-Out
JP1,202,500,000 for event will occur if at any
the period of June 1, Knock-out Observation
2010 to November 1, Date, JP per US$1 is
2011 and equal to or greater than
JP2,405,000,000 JP100. If Knock-Out dari tanggal 1 Juni 2010 sampai dengan 1 November 2011
thereafter event occurs, Parts II, III
and IV will be terminated,
except Part I which shall
remain in full force and
effect.
ARM akan membayar bunga kepada JP Morgan dengan Setiap tanggal 3 Mei dan
tingkat bunga mengambang berdasarkan formula yang 3 November sampai
tercantum dalam perjanjian dengan nilai nosional sebesar dengan tanggal 3 Mei
JP2.405.000.000 dari tanggal 1 Juni 2010 sampai dengan 2013/Every May 3 and
berakhirnya perjanjian/ARM will pay interest to JP Morgan at a November 3 up to May 3,
floating rate based on the formula stated in the agreement with 2013
a notional amount of JP2,405,000,000 from June 1, 2010
until the expiry of the contract.
Pada tanggal 13 dan 15 Januari 2009, perjanjian ini
direstrukturisasi. Kondisi perjanjian ini setelah terjadinya
restrukturisasi adalah sebagai berikut:/On January, 13 and 15,
2009, this contract was restructured. The terms of this contract
after being restructured are the following:
ARM akan membayar bunga kepada JP Morgan tingkat bunga
mengambang berdasarkan formula yang tercantum dalam
perjanjian dengan nilai nosional sebesar JP1.202.500.000
dan JP2.405.000.000 untuk periode setelahnya/ARM will pay
interest to JP Morgan at floating rate based on the formula
stated in the agreement with a notional amount of
JP1,202,500,000 from June 1, 2010 to November 1, 2011
and JP2,405,000,000 thereafter.

y. FX TARN Forward 2 Januari 2008 - 1 Mei - Jika spot rate US$/JP di atas JP72 dan di bawah JP80, Setiap bulan mulai dari
Transaction Bagian I/ 2013/January 2, 2008 - JP Morgan akan membayar sebesar nilai nosional x (spot tanggal 1 Juni 2010
3 May 1, 2013 rate - JP72)/100/If the US$/JP spot rate is above JP72 sampai dengan 1 Mei
Part I
and below JP80, JP Morgan will pay for notional amount x 2013/Every month starting
Apabila terjadi Knock-Out (spot rate - JP72)/100. June 1, 2010 to May 1,
Nilai nosional/notional
Event sebagaimana yang - Jika spot rate US$/JP di atas JP80 dan di bawah JP92, 2013
amount:
ditentukan dalam kontrak JP Morgan akan membayar sebesar 8% dari nilai
JP1.202.500.000
ini, maka kontrak ini akan nosional/If the US$/JP spot rate is above JP80 and
untuk periode 1 Juni
berakhir dan tidak akan below JP92, JP Morgan will pay for 8% of notional
2010 sampai dengan
terjadi pertukaran lagi di amount.
1 November 2011 dan
bulan-bulan berikutnya/If - Jika spot rate US$/JP di atas JP92 dan di bawah
JP2.405.000.000
the Knock-Out Event JP100, JP Morgan akan membayar sebesar nilai nosional
untuk setiap periode
occurs as determined in x (JP100 - spot rate)/100/If the US$/JP spot rate is
setelahnya/
the contract, this contract above JP92 and below JP100, JP Morgan will pay for
JP1,202,500,000 for
will be terminated and no notional amount x (JP100 - spot rate)/100.
the period June 1,
2010 to November 1, monthly subsequent
2011 and exchange will occur.
JP2,405,000,000
thereafter

108
 The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
KONSOLIDASI STATEMENTS
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Years Ended December 31, 2009 and 2008
31 Desember 2009 dan 2008 (Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

39. INSTRUMEN DERIVATIF (lanjutan) 39. DERIVATIVE INSTRUMENTS (continued)

JP Morgan Chase Bank N.A. (JP Morgan) (lanjutan/continued)

Jenis Kontrak dan

Nilai Nosional/ Periode Kontrak/ Syarat dan KondisiITerms Tanggal Pembayaran/
No. Type of Contract and Contract Period and Conditions Payment Dates
Notional Amount
z. FX TARN Forward 2 Januari 2008 - 1 Mei - Jika spot rate US$/IDR di atas atau sama dengan strike Setiap bulan mulai dari
Transaction Bagian II/ 2013/January 2, 2008 - price, yang berkisar antara Rp9.190 sampai dengan tanggal 16 Januari 2008
4
Part II May 1, 2013 Rp10.520 untuk setiap US$1, maka Perusahaan akan sampai dengan 1 Mei
menjual US$ kepada JP Morgan sebesar US$1.000.000 2013/Every month starting
US$500.000 atau/or dengan nilai tukar sebesar strike price/If the US$/IDR spot January 16, 2008 to
US$1.000.000 untuk rate is above or equal to the strike price, which ranges from May 1, 2013
setiap penukaran/per Rp9,190 to Rp10,520 for US$1, the Company will sell US$
fixing to JP Morgan for US$1,000,000 at the strike price.
- Apabila spot rate US$/IDR di bawah strike price, yang
berkisar antara Rp9.190 sampai dengan Rp10.520 untuk
setiap US$1, maka Perusahaan akan menjual US$ kepada
JP Morgan sebesar US$500.000 dengan nilai tukar
sebesar strike price/If the US$/IDR spot rate is below the
strike price, which ranges from Rp9,190 to Rp10,520 for
US$1, the Company will sell US$ to JP Morgan for the
US$500,000 at the strike price.

Kontrak ini dialihkan ke ARM pada tanggal 2 Juni 2008/This

contract was transferred to ARM on June 2, 2008.

aa. FX TARN 24 Maret 2008 - 7 Maret
4 2013/March 24, 2008 -
Transaction
March 7, 2013
US$500.000 atau/or
US$1.000.000 untuk Apabila terjadi Knock-Out
setiap penukaran/per Event sebagaimana yang
fixing ditentukan dalam kontrak,
maka kontrak ini akan
berakhir dan tidak akan
terjadi pertukaran lagi di
bulan-bulan berikutnya/If
the Knock-Out Event
occurs as determined in
the contract, this contract
will be terminated and no
monthly subsequent
exchange will occur.
- Jika spot rate US$/IDR di atas atau sama dengan strike Setiap dua minggu mulai
price, maka Perusahaan akan menjual US$ kepada JP
dari tanggal 24 Maret
Morgan sebesar US$1.000.000 dengan nilai tukar sebesar 2008 sampai dengan
strike price/If the US$/IDR spot rate is above or equal to 7 Maret 2013/Bi-weekly
the strike price, the Company will sell US$ to JP Morgan for starting March 24, 2008 to
US$1,000,000 at the strike price. March 7, 2013
- Apabila spot rate US$/IDR di bawah strike price, maka
Perusahaan akan menjual US$ kepada JP Morgan sebesar
US$500.000 dengan nilai tukar sebesar strike price/If the
US$/IDR spot rate is below the strike price, the Company
will sell US$ to JP Morgan for the US$500,000 at the strike
price.
- Strike price adalah sebesar spot rate atau (2 x level - spot
rate), mana yang lebih tinggi, dengan level berkisar antara
Rp9.125 sampai dengan Rp10.475/Strike price is spot rate
or (2 x level - spot rate), whichever is higher with levels
ranging from Rp9,125 to Rp10,475.

Kontrak ini dialihkan ke ARM pada tanggal 2 Juni 2008/This

contract was transferred to ARM on June 2, 2008.

109
 The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
KONSOLIDASI STATEMENTS
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Years Ended December 31, 2009 and 2008
31 Desember 2009 dan 2008 (Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

39. INSTRUMEN DERIVATIF (lanjutan) 39. DERIVATIVE INSTRUMENTS (continued)

Merrill Lynch International Bank Limited, London (MLIB)

Jenis Kontrak dan

Nilai Nosional/ Periode Kontrak/ Syarat dan KondisiITerms Tanggal Pembayaran/
No. Type of Contract and Contract Period and Conditions Payment Dates
Notional Amount
ab. 4 8 Juli, 2008 - 28 Agustus - Jika spot rate US$/IDR di atas strike price, yang berkisar Setiap bulan mulai
Swap Transaction
2009/July 8, 2008 - antara Rp9.450 sampai dengan Rp9.900 untuk setiap dari tanggal 28 Juli
Nilai nosional/notional August 28, 2009 US$1, maka MLIB akan membayar US$ sebesar 2008 sampai dengan
amount: US$1.000.000 dengan nilai tukar sebesar (2 x strike price 26 Agustus 2009/Every
US$500.000 atau/or Apabila terjadi Target - spot rate)/If the US$/IDR spot rate is above the strike month starting July 28,
US$1.000.000 untuk Redemption Event price, which ranges from Rp9,450 to Rp9,900 for every 2008 to August 26, 2009
setiap penukaran/per sebagaimana yang US$1, MLIB will pay US$ for US$1,000,000 at (2 x strike
fixing ditentukan dalam kontrak, price - spot rate).
maka kontrak ini akan - Jika spot rate US$/IDR di bawah atau sama dengan strike
berakhir dan tidak akan price, maka MLIB akan membayar US$ sebesar
terjadi pertukaran lagi di US$500.000 dengan nilai tukar sebesar strike price/If the
bulan-bulan berikutnya/If US$/IDR spot rate is below or equal to the strike price,
the Target Redemption MLIB will pay US$ for US$500,000 at the strike price.
Event occurs as
determined in the contract,
this contract will be
terminated and no monthly
subsequent exchange will
occur.

ac. 4 6 Agustus 2008 - 30 Juli - Jika spot rate US$/IDR di atas strike rate yang berkisar Setiap bulan mulai dari
Swap Transaction
2010/August 6, 2008 - antara Rp9.300 sampai dengan Rp9.500 untuk setiap tanggal 28 Agustus 2008
Nilai nosional/notional July 30, 2010 US$1, maka MLIB akan membayar dalam bentuk US$ sampai dengan 28 Juli
amount: sebesar US$1.000.000 x strike rate/If the US$/IDR spot 2010/Every month starting
US$500.000 atau/or Apabila terjadi Target rate is above the strike rate, which ranges from Rp9,300 to August 28, 2008 to
US$1.000.000 untuk Redemption Event Rp9,500 for every US$1, MLIB will pay in US$ for July 28, 2010
setiap penukaran/per sebagaimana yang US$1,000,000 x strike rate.
fixing ditentukan dalam kontrak, - Jika spot rate US$/IDR di bawah atau sama dengan strike
maka kontrak ini akan rate, maka MLIB akan membayar dalam bentuk US$
berakhir dan tidak akan sebesar US$500.000 x strike rate /If the US$/IDR spot rate
terjadi pertukaran lagi di is below or equal to the strike rate, MLIB will pay in US$ for
bulan-bulan berikutnya/If US$500,000 x strike rate.
the Target Redemption
Event occurs as
determined in the contract,
this contract will be
terminated and no monthly
subsequent exchange will
occur.

110

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
39. INSTRUMEN DERIVATIF (lanjutan)
Standard Chartered Bank, Jakarta (SCB)
Jenis Kontrak dan
Nilai Nosional/ Periode Kontrak/
No. Type of Contract and Contract Period
Notional Amount
ad. Target Redemption 25 April 2008 - 1 Mei
4
Forward-Crude Oil 2010/April 25, 2008 - May
1, 2010
6.500 barrels atau/or
13.000 barrels untuk Apabila terjadi Knock-Out
setiap penyelesaian/ Event sebagaimana yang
per settlement ditentukan dalam kontrak,
maka kontrak ini akan
berakhir dan tidak akan
terjadi pertukaran lagi di
bulan-bulan berikutnya/If
the Knock-Out Event
occurs as determined in
the contract, this contract
will be terminated and no
monthly subsequent
exchange will occur.
ae. Target Redemption 5 September 2008 -
Forward Currency September 4, 2009/
3 September 5, 2008 -
Option
September 4, 2009
Nilai nosional/notional
amount: Apabila terjadi Target
US$250.000 atau/or Knock-Out Event
US$500.000 untuk sebagaimana yang
setiap penukaran/per ditentukan dalam kontrak,
fixing maka kontrak ini akan
berakhir dan tidak akan
terjadi pertukaran lagi di
bulan-bulan berikutnya/
If the Target Knock-Out
Event occurs as
determined in the contract,
this contract will be
terminated and no monthly
subsequent exchange will
occur
3 16 Juli 2008 - -
af. Commodity Swap
31 Desember 2008/July
16, 2008 - December 31,
Nilai nosional/notional
2008
amount:
850 MT untuk setiap
penyelesaian/per
settlement
The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
39. DERIVATIVE INSTRUMENTS (continued)
Syarat dan KondisiITerms Tanggal Pembayaran/
and Conditions Payment Dates
- Jika FP di atas strike price, yang berkisar antara Setiap bulan mulai dari
US$88/barel sampai dengan US$104/barel, Perusahaan tanggal 1 Mei 2008
akan menerima sebesar 13.000 barel x (FP - strike price)/If sampai dengan 1 Mei
FP is above strike price, which ranges from US$88/barrel 2010/Every month starting
to US$104/barrel, the Company will receive 13,000 barrels May 1, 2008 to May 1,
x (FP - strike price). 2010
- Jika FP di bawah strike price, yang berkisar antara
US$88/barel sampai dengan US$104/barel, Perusahaan
akan menerima sebesar 6.500 barrels x (strike price -
FP)/If FP is below strike price, which ranges from
US$88/barrel to US$104/barrel, the Company will receive
6,500 barrels x (strike price - FP).
- Jika spot rate US$/IDR di atas atau sama dengan strike Setiap bulan mulai dari
rate yang berkisar antara Rp9.300 sampai dengan Rp9.860 tanggal 23 September
untuk setiap US$1, maka Perusahaan akan menyerahkan 2008 sampai dengan
US$500.000 kepada SCB dan SCB akan menyerahkan 6 September 2009/
IDR sebesar US$500,000 x strike rate/If the US$/IDR spot Every month starting
rate is above or equal to the strike rate, which ranges from September 23, 2008 to
Rp9,300 to Rp9,860 for every US$1, the Company will pay September 6, 2009
US$500,000 to SCB and SCB will pay in IDR for
US$500,000 x strike rate.
- Jika spot rate US$/IDR di bawah strike rate, maka
Perusahaan akan menyerahkan US$250.000 kepada SCB
dan SCB akan menyerahkan IDR sebesar US$250,000 x
strike rate/If the US$/IDR spot rate is below the strike rate,
the Company will pay US$250,000 to SCB and SCB will
pay in IDR for US$250,000 x strike rate.
Pada setiap akhir periode kalkulasi, SCB akan membeli Setiap bulan mulai dari
10.200 MT dengan harga setara dengan nilai rata-rata dari tanggal 1 Januari 2009
harga aktual komoditas yang menjadi acuan pada setiap sampai dengan
hari dalam periode kalkulasi/SCB will buy 10,200 MT with
31 Desember 2009/Every
a purchase price that is equal to the unweighted arithmetic month starting January 1,
mean of the commodity reference price on each pricing 2009 to December 31,
date during that calculation period. 2009
- Perusahaan akan membeli 10.200 MT dengan harga
US$800,75/MT/The Company will buy 10,200 MT with the
purchase price of US$800.75/MT.
111
 The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
KONSOLIDASI STATEMENTS
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Years Ended December 31, 2009 and 2008
31 Desember 2009 dan 2008 (Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

39. INSTRUMEN DERIVATIF (lanjutan) 39. DERIVATIVE INSTRUMENTS (continued)

United Overseas Bank Limited, Singapore (UOB)

Jenis Kontrak dan
Nilai Nosional/ Periode Kontrak/ Syarat dan KondisiITerms Tanggal Pembayaran/
No. Type of Contract and Contract Period and Conditions Payment Dates
Notional Amount
ag. Interest Rate Swap 16 Juli 2008 - - UOB Bank akan membayar bunga kepada GBSL sebesar Setiap tiga bulan mulai
1 US$ LIBOR BBA 3 bulanan atas nilai nosional yang
Transaction 30 November 2020/ dari tanggal 30 November
July 16, 2008 - tercantum dalam skedul amortisasi/UOB Bank will pay 2010 sampai dengan
Nilai nosional/notional November 30, 2020 interest to GBSL at 3 months US$ BBA LIBOR on the 30 November 2020/Every
amount: outstanding notional amounts as stated in the amortization month starting November
US$37.600.000 schedule. 30, 2010 to November 30,
- GBSL akan membayar bunga kepada UOB Bank dengan 2020.
tingkat bunga sebesar 4,89% per tahun atas nilai nosional
yang tercantum dalam skedul amortisasi/GBSL will pay
interest to UOB Bank at 4.89% per annum on the
outstanding notional amounts as stated in the amortization
schedule.

1 Kontrak ini masih berlaku pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008. 1 This contract is still outstanding as of December 31, 2009 and 2008.
2 Kontrak ini ditandatangani sebelum tahun 2008 dan 2 This contract was entered into before 2008 and was
diselesaikan/diterminasi/knock-out pada tahun 2009. settled/unwound/knocked-out in 2009.
3 Kontrak ini ditandatangani pada tahun 2008 dan 3 This contract was entered into in 2008 and was
diselesaikan/diterminasi/knock-out pada tahun 2009. settled/unwound/knocked-out in 2009.
4 Kontrak ini ditandatangani pada tahun 2008 dan diselesaikan/diterminasi/ 4 This contract was entered into in 2008 and was settled/unwound/
knock-out pada tahun 2008. knocked-out in 2008.

Nilai wajar kontrak-kontrak derivatif tersebut di atas The fair values of the above outstanding
yang masih berlaku (termasuk kontrak derivatif yang derivative contracts (including the derivative
telah dihentikan dan belum diselesaikan seluruhnya) contracts which had been unwound and not yet
setelah memperhitungkan jaminan yang fully settled) after offsetting with the collateral
ditempatkan oleh Perusahaan dan Anak assets placed by the Company and Subsidiaries
Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2009 dan as of December 31, 2009 and 2008, are as
2008 adalah sebagai berikut: follows:

2009 2008

Kewajiban Kewajiban
Aset Derivatif/ Derivatif/Derivative Aset Derivatif/ Derivatif/Derivative Type of Derivative
Jenis Kontrak Derivatif Derivative Assets Liabilities Derivative Assets Liabilities Contracts

Mata uang dan suku bunga - 298.533.232.402 97.389.520.591 132.815.932.513 Currency and interest rate
Komoditas - 165.916.401.118 - 166.532.304.449 Commodity

Jumlah - 464.449.633.520 97.389.520.591 299.348.236.962 Total

Dikurangi bagian yang jatuh

tempo dalam satu tahun - 423.110.440.318 97.389.520.591 237.799.174.949 Less current maturities

Bagian jangka panjang - 41.339.193.202 - 61.549.062.013 Long-term portion

Semua kontrak derivatif
memenuhi kriteria sebagai
akuntansi dan oleh karena
kontrak derivatif tersebut
laba rugi tahun berjalan.
tersebut di atas tidak All of the derivative contracts as mentioned above
lindung nilai untuk tujuan can not be designated as hedges for accounting
itu, perubahan nilai wajar purposes and accordingly, changes in the fair
dibukukan langsung ke value of such contracts are recorded directly to
earnings.

Rugi yang timbul dari transaksi derivatif selama The loss arising from the derivative transactions
tahun berjalan adalah sebesar Rp398.998.077.228 during the year amounting to Rp398,998,077,228
pada tahun 2009 dan Rp361.581.336.561 pada in 2009 and Rp361,581,336,561 in 2008, was
tahun 2008, dicatat sebagai Rugi atas Instrumen recorded as "Loss on Derivatives Instruments -
Derivatif - bersih pada laporan laba rugi konsolidasi. net" in the consolidated statements of income.

Perusahaan, Rosaceae, GBSL dan ARM The Company, Rosaceae, GBSL and ARM used
menggunakan option pricing model untuk menilai option pricing model to value the above
derivatif tersebut di atas pada tanggal 31 Desember derivatives as of December 31, 2009 and 2008.
2009 dan 2008.

112

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
39. INSTRUMEN DERIVATIF (lanjutan)
Sehubungan dengan kontrak derivatif di ARM
tersebut di atas, Perusahaan sebagai pihak
penjamin kredit yang diberikan dan JP Morgan
menandatangani perjanjian penyediaan kredit
dimana, apabila kewajiban ARM sehubungan
dengan kontrak derivatif di atas melebihi
US$10.000.000 sejak tanggal 1 Oktober 2008, maka
Perusahaan harus menyetor kelebihan kewajiban
tersebut ke JP Morgan sebagai jaminan. Jumlah
jaminan yang telah ditempatkan pada tanggal
31 Desember 2009 adalah US$8.666.000. Selain
itu, kewajiban derivatif ke JP Morgan juga
dijaminkan dengan 3 buah kapal (MV Saraswati,
MV Dewi Umayi dan MV Banowati) milik
Perusahaan dan Anak Perusahaan.
Perusahaan dan Anak Perusahaan telah
menghentikan pembayaran atas seluruh kewajiban
derivatifnya baik yang telah jatuh tempo, maupun
yang dihentikan sebelum jatuh tempo (unwound).
Pada tanggal 31 Maret 2010, Perusahaan dan Anak
Perusahaan sedang dalam negosiasi dengan pihak-
pihak counterparty sehubungan dengan kewajiban
derivatif Perusahaan dan Anak Perusahaan.
40. PERKEMBANGAN TERKINI YANG
MEMPENGARUHI STANDAR AKUNTANSI
KEUANGAN
Berikut ini ikhtisar revisi Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan (PSAK), pencabutan dan
interpretasi standar yang telah diterbitkan oleh
Ikatan Akuntan Indonesia tetapi belum efektif pada
tahun 2009:
Efektif berlaku pada atau setelah 1 Januari 2010:
a. PSAK No. 50 (Revisi 2006), Instrumen
Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan,
berisi persyaratan penyajian dari instrumen
keuangan dan pengidentifikasian informasi yang
harus diungkapkan. Persyaratan penyajian
tersebut diterapkan terhadap klasifikasi
instrumen keuangan, dari perspektif penerbit,
dalam aset keuangan, kewajiban keuangan dan
instrumen ekuitas; pengklasifikasian yang
terkait dengan suku bunga, dividen, kerugian
dan keuntungan, dan keadaan dimana aset
keuangan dan kewajiban keuangan akan saling
hapus. Pernyataan ini mensyaratkan
pengungkapan mengenai, antara lain, informasi
mengenai faktor yang mempengaruhi jumlah,
waktu dan tingkat kepastian arus kas masa
datang yang terkait dengan instrumen
keuangan dan kebijakan akuntansi yang
diterapkan untuk instrumen tersebut. PSAK
No. 50 (Revisi 2006) ini menggantikan PSAK
No. 50, Akuntansi Investasi Efek Tertentu, dan
diterapkan secara prospektif.
113
The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
39. DERIVATIVE INSTRUMENTS (continued)
In relation to the above derivative contracts
entered into by ARM, the Company as a credit
support provider and JP Morgan signed a credit
support agreement whereby, if the total
obligations of ARM arising from the above
derivative contracts exceed US$10,000,000
starting October 1, 2008, then the Company
should transfer the excess liability to JP Morgan
as collateral. The total amount of collateral that is
already placed as of December 31, 2009 is
US$8,666,000. In addition, the derivative liability
to JP Morgan is also collateralized by 3 vessels
(MV Saraswati, MV Dewi Umayi and MV
Banowati) owned by the Company and a
Subsidiary.
The Company and Subsidiaries have ceased the
payment for all of their derivative liabilities that are
due, as well as those arising from early
terminated contracts (unwound). As of March 31,
2010, the Company and Subsidiaries are still
under negotiation with the counterparties in
relation to their derivative liabilities.
40. RECENT DEVELOPMENTS AFFECTING
FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS
The following summarizes the revised Statements
of Financial Accounting Standards (PSAK),
standards revocation and interpretations which
have been issued by the Indonesian Institute of
Accountants but not yet effective in year 2009:
Effective on or after January 1, 2010:
a. PSAK No. 50 (Revised 2006), Financial
Instruments: Presentation and Disclosures,
contains the requirements for the
presentation of financial instruments and
identifies the information that should be
disclosed. The presentation requirements
apply to the classification of financial
instruments, from the perspective of the
issuer, into financial assets, financial liabilities
and equity instruments; the classification of
related interests, dividends, losses and gains;
and the circumstances in which financial
assets and financial liabilities should be
offset. This standard requires the disclosure
of, among others, information about factors
that affect the amount, timing and certainty of
an entitys future cash flows relating to
financial instruments and the accounting
policies applied to those instruments. PSAK
No. 50 (Revised 2006) supersedes PSAK
No. 50, Accounting for Certain Investments
in Securities, and is applied prospectively.

Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
40. PERKEMBANGAN TERKINI YANG
MEMPENGARUHI STANDAR AKUNTANSI
KEUANGAN (lanjutan)
Efektif berlaku pada atau setelah 1 Januari 2010
(lanjutan):
b. PSAK No. 55 (Revisi 2006), Instrumen
Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran,
mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan
pengukuran aset keuangan, kewajiban
keuangan, dan kontrak pembelian dan
penjualan item non-keuangan. Pernyataan ini,
antara lain, memberikan definisi dan
karakteristik terhadap derivatif, kategori dari
instrumen keuangan, pengakuan dan
pengukuran, akuntansi lindung nilai dan
penetapan dari hubungan lindung nilai. PSAK
No. 55 (Revisi 2006) ini menggantikan PSAK
No. 55, Akuntansi Instrumen Derivatif dan
Aktivitas Lindung Nilai, dan diterapkan secara
prospektif.
c. PSAK No. 26 (Revisi 2008), Biaya Pinjaman,
berisi perlakuan akuntansi tentang biaya
pinjaman. PSAK ini mengharuskan perusahaan
untuk mengkapitalisasi biaya pinjaman yang
dapat diatribusikan ke perolehan, konstruksi
atau pembuatan aset kualifikasian dikapitalisasi
sebagai bagian dari biaya perolehan dari aset
tersebut. Pernyataan ini mensyaratkan agar
biaya pinjaman lainnya diakui sebagai beban.
PSAK No. 26 (Revisi 2008) ini menggantikan
PSAK No. 26 (1997), Biaya Pinjaman dan
diterapkan secara prospektif untuk laporan
keuangan yang mencakup periode yang dimulai
pada atau setelah 1 Januari 2010. Penerapan
lebih dini diperkenankan dan harus
diungkapkan.
d. PPSAK No. 1, Pencabutan PSAK No. 32:
Akuntansi Pengusahaan Hutan, PSAK No. 35:
Akuntansi Pendapatan Jasa Telekomunikasi,
dan PSAK No. 37: Akuntansi Penyelenggaraan
Jalan Tol, berlaku untuk semua entitas yang
menerapkan PSAK No. 32, PSAK No. 35 dan
PSAK No. 37.
e. PPSAK No. 2, Pencabutan PSAK No. 41:
Akuntansi Waran dan PSAK No. 43: Akuntansi
Anjak Piutang, berlaku untuk semua entitas
yang menerapkan PSAK No. 41 dan PSAK
No. 43.
f. PPSAK No. 3, Pencabutan PSAK No. 54:
Akuntansi Restrukturisasi Utang Piutang
Bermasalah, berlaku untuk semua entitas yang
menerapkan PSAK No. 54
114
The original consolidated financial statements included herein are in
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
40. RECENT DEVELOPMENTS AFFECTING
FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS
(continued)
Effective on or after January 1, 2010
(continued):
b. PSAK No. 55 (Revised 2006), Financial
Instruments: Recognition and Measurement,
establishes the principles for recognizing and
measuring financial assets, financial
liabilities, and some contracts to buy or sell
non-financial items. This standard provides
for the definitions and characteristics of a
derivative, the categories of financial
instruments, recognition and measurement,
hedge accounting and determination of
hedging relationships, among others. PSAK
No. 55 (Revised 2006) supersedes PSAK
No. 55, Accounting for Derivative
Instruments and Hedging Activities, and is
applied prospectively.
c. PSAK No. 26 (Revised 2008), Borrowing
Costs, contains the accounting treatment for
borrowing costs. It requires an entity to
capitalize borrowing costs that are directly
atrributable to the acquisition, construction or
production of a qualifying asset as part of the
cost of that asset. The Standard requires an
entity to recognize other borrowing costs as
an expense. PSAK No. 26 (Revised 2008)
supersedes PSAK No. 26 (1997), Borrowing
Costs and is applied prospectively for
financial statements covering the periods
beginning on of after January 1, 2010. Earlier
application is permitted and should be
disclosed.
d. PPSAK No. 1, Revocation of PSAK No. 32:
Accounting for Forestry Enterprises, PSAK
No. 35: Accounting for Revenues from
Telecommunication Services, and PSAK
No. 37: Accounting for Toll Road Operations,
applies to all entities that have adopted PSAK
No. 32, PSAK No. 35 and PSAK No. 37.
e. PPSAK No. 2, Revocation of PSAK No. 41:
Accounting for Warrants, and PSAK No. 43:
Accounting for Factoring, applies to all
entities that have adopted PSAK No. 41 and
PSAK No. 43.
f. PPSAK No. 3, Revocation of PSAK No. 54:
Accounting for Troubled Debt Restructuring,
applies to all entities that have adopted PSAK
No. 54.

Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
40. PERKEMBANGAN TERKINI YANG
MEMPENGARUHI STANDAR AKUNTANSI
KEUANGAN (lanjutan)
Efektif berlaku pada atau setelah 1 Januari 2010:
(lanjutan)
g. PPSAK No. 4, Pencabutan PSAK No. 31
(Revisi 2000): Akuntansi Perbankan, PSAK
No. 42: Akuntansi Perusahaan Efek, dan PSAK
No. 49: Akuntansi Reksa Dana, berlaku untuk
semua entitas yang menerapkan PSAK No. 31
(Revisi 2000), PSAK No. 42 dan PSAK No. 49.
h. PPSAK No. 5, Pencabutan ISAK No. 6:
Interpretasi atas Paragraf 12 dan 16 PSAK
No. 55 (1999) tentang Instrumen Derivatif
Melekat pada Kontrak dalam Mata Uang Asing.
Efektif berlaku pada atau setelah 1 Januari 2011:
a. PSAK No. 1 (Revisi 2009), Penyajian Laporan
Keuangan, menetapkan dasar-dasar bagi
penyajian laporan keuangan bertujuan umum
(general purpose financial statements) agar
dapat dibandingkan baik dengan laporan
keuangan periode sebelumnya maupun dengan
laporan keuangan entitas lain.
b. PSAK No. 2 (Revisi 2009), Laporan Arus Kas,
memberikan pengaturan atas informasi
mengenai perubahan historis dalam kas dan
setara kas melalui laporan arus kas yang
mengklasifikasikan arus kas berdasarkan
aktivitas operasi, investasi dan pendanaan
(financing) selama suatu periode.
c. PSAK No. 4 (Revisi 2009), Laporan Keuangan
Konsolidasian dan Laporan Keuangan
Tersendiri, akan diterapkan dalam penyusunan
dan penyajian laporan keuangan konsolidasian
untuk sekelompok entitas yang berada dalam
pengendalian suatu entitas induk dan dalam
akuntansi untuk investasi pada entitas anak,
pengendalian bersama entitas, dan entitas
asosiasi ketika laporan keuangan tersendiri
disajikan sebagai informasi tambahan.
d. PSAK No. 5 (Revisi 2009), Segmen Operasi,
mengharuskan informasi segmen diungkapkan
untuk memungkinkan pengguna laporan
keuangan untuk mengevaluasi sifat dan
dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang
mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi
dimana entitas beroperasi.
115
The original consolidated financial statements included herein are in
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
40. RECENT DEVELOPMENTS AFFECTING
FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS
(continued)
Effective on or after January 1, 2010:
(continued)
g. PPSAK No. 4, Revocation of PSAK No. 31
(Revised 2000): Accounting for Banking
Industry, PSAK No. 42: Accounting for
Securities Companies, and PSAK No. 49:
Accounting for Mutual Funds, applies to all
entities that have adopted PSAK No. 31
(Revised 2000), PSAK No. 42 and PSAK
No. 49.
h. PPSAK No. 5, Revocation of ISAK No. 6:
Interpretation of Paragraphs 12 and 16 of
PSAK No. 55 (1999) on Embedded Derivative
Instruments in Foreign Currency.
Effective on or after January 1, 2011:
a. PSAK No. 1 (Revised 2009), Presentation of
Financial Statements, prescribes the basis
for presentation of general purpose financial
statements to ensure comparability both with
an entity's financial statements of previous
periods and with the financial statements of
other entities.
b. PSAK No. 2 (Revised 2009), Statement of
Cash Flows, requires the provision of
information about the historical changes in
cash and cash equivalents by means of a
statement of cash flows which classifies cash
flows during the period into operating,
investing and financing activities.
c. PSAK No. 4 (Revised 2009), Consolidated
and Separate Financial Statements, provides
guidance to be applied in the preparation and
presentation of consolidated financial
statements for a group of entities under the
control of a parent and in accounting for
investments in subsidiaries, jointly controlled
entities and associates when separate
financial statements are presented as
additional information.
d. PSAK No. 5 (Revised 2009), Operating
Segments, requires segment information be
disclosed to enable users of financial
statements to evaluate the nature and
financial effects of the business activities in
which the entity engages and the economic
environments in which it operates.
 The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
KONSOLIDASI STATEMENTS
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Years Ended December 31, 2009 and 2008
31 Desember 2009 dan 2008 (Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

40. PERKEMBANGAN TERKINI YANG 40. RECENT DEVELOPMENTS AFFECTING

MEMPENGARUHI STANDAR AKUNTANSI FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS
KEUANGAN (lanjutan) (continued)

Efektif berlaku pada atau setelah 1 Januari 2011 Effective on or after January 1, 2011
(lanjutan): (continued):

e. PSAK No. 12 (Revisi 2009), Bagian Partisipasi
dalam Ventura Bersama, akan diterapkan
untuk akuntansi bagian partisipasi dalam
ventura bersama dan pelaporan aset,
kewajiban, penghasilan dan beban ventura
bersama dalam laporan keuangan venturer dan
investor, terlepas dari struktur atau bentuk yang
mendasari dilakukannya aktivitas ventura
bersama.
e. PSAK No. 12 (Revised 2009), Interests in
Joint Ventures, provides guidance to be
applied in accounting for interests in joint
ventures and the reporting of joint venture
assets, liabilities, income and expenses in the
financial statements of venturers and
investors, regardless of the structures or
forms under which the joint venture activities
take place.

f. PSAK No. 15 (Revisi 2009), Investasi Pada f. PSAK No. 15 (Revised 2009), Investments in
Entitas Asosiasi, akan diterapkan untuk Associates, provides guidance to be applied
akuntansi investasi dalam entitas asosiasi. in accounting for investments in associates. It
Menggantikan PSAK No. 15 (1994), Akuntansi supersedes PSAK No. 15 (1994),
untuk Investasi Dalam Perusahaan Asosiasi Accounting for Investments in Associates,
dan PSAK No. 40 (1997), and PSAK No. 40 (1997), Accounting
Akuntansi Perubahan Ekuitas Anak for Changes in Equity of
Perusahaan/Perusahaan Asosiasi. Subsidiaries/Associates.

g. PSAK No. 25 (Revisi 2009), Kebijakan
Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan
Kesalahan, menentukan kriteria untuk
pemilihan dan perubahan kebijakan akuntansi,
bersama dengan perlakuan akuntansi dan
pengungkapan atas perubahan kebijakan
akuntansi, perubahan estimasi akuntansi, dan
koreksi kesalahan.
g. PSAK No. 25 (Revised 2009), Accounting
Policies, Changes in Accounting Estimates
and Errors, prescribes the criteria for
selecting and changing accounting policies,
together with the accounting treatment and
disclosure of changes in accounting policies,
changes in accounting estimates and
corrections of errors.

h. PSAK No. 48 (Revisi 2009), Penurunan Nilai
Aset, menetapkan prosedur-prosedur yang
diterapkan agar aset dicatat tidak melebihi
jumlah terpulihkan dan jika aset tersebut terjadi
penurunan nilai, rugi penurunan nilai harus
diakui.
h. PSAK No. 48 (Revised 2009), Impairment of
Assets, prescribes the procedures to be
applied to ensure that assets are carried at
no more than their recoverable amount and if
the assets are impaired, an impairment loss
should be recognized.

i. PSAK No. 57 (Revisi 2009), Provisi, Liabilitas
Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi, bertujuan
untuk mengatur pengakuan dan pengukuran
kewajiban diestimasi, kewajiban kontinjensi dan
aset kontinjensi serta untuk memastikan
informasi memadai telah diungkapkan dalam
catatan atas laporan keuangan untuk
memungkinkan para pengguna memahami
sifat, waktu, dan jumlah yang terkait dengan
informasi tersebut.
i. PSAK No. 57 (Revised 2009), Provisions,
Contingent Liabilities and Contingent Assets,
aims to provide that appropriate recognition
criteria and measurement bases are applied
to provisions, contingent liabilities and
contingent assets and to ensure that
sufficient information is disclosed in the notes
to enable users to understand the nature,
timing and amount related to the information.

j. PSAK No. 58 (Revisi 2009), Aset Tidak Lancar j. PSAK No. 58 (Revised 2009), Non-current
yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Assets, Held for Sale and Discontinued
Dihentikan, bertujuan untuk mengatur Operations, aims to specify the accounting
akuntansi untuk aset yang dimiliki untuk dijual, for assets held for sale, and the presentation
serta penyajian dan pengungkapan operasi and disclosure of discontinued operations.
dihentikan.

116

Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
40. PERKEMBANGAN TERKINI YANG
MEMPENGARUHI STANDAR AKUNTANSI
KEUANGAN (lanjutan)
Efektif berlaku pada atau setelah 1 Januari 2011
(lanjutan):
k. SAK ETAP, Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik.
Untuk digunakan entitas tanpa akuntabilitas
publik, yaitu yang mana tidak memiliki
akuntabilitas publik signifikan dan menerbitkan
laporan keuangan untuk tujuan umum (general
purpose financial statements) bagi pengguna
eksternal.
l. ISAK No. 7 (Revisi 2009), Konsolidasi Entitas
Bertujuan Khusus (EBK), menentukan
pengkonsolidasian EBK jika substansi
hubungan antara suatu entitas dan EBK
mengindikasikan adanya pengendalian EBK
oleh entitas tersebut.
m. ISAK No. 9, Perubahan atas Liabilitas Purna
Operasi, Liabilitas Restorasi dan Liabilitas
Serupa, diterapkan terhadap setiap perubahan
pengukuran atas aktivitas purna-operasi,
restorasi atau kewajiban yang serupa yaitu
diakui sebagai bagian dari biaya perolehan aset
tetap sesuai PSAK No. 16 dan sebagai
kewajiban sesuai PSAK No. 57.
n. ISAK No. 10, Program Loyalitas Pelanggan,
berlaku untuk penghargaan kredit loyalitas
pelanggan yang diberikan kepada pelanggan
sebagai bagian dari transaksi penjualan, dan
tergantung pemenuhan atas setiap kondisi lebih
lanjut yang dipersyaratkan, pelanggan dapat
menukar barang atau jasa secara gratis atau
dengan potongan harga dimasa yang akan
datang.
o. ISAK No. 11, Distribusi Aset Nonkas Kepada
Pemilik, diterapkan untuk distribusi searah
(non-reciprocal) aset oleh entitas kepada
pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik,
seperti distribusi aset nonkas dan distribusi
yang memberikan pilihan kepada pemilik untuk
menerima aset nonkas atau alternatif kas.
p. ISAK No. 12, Pengendalian Bersama Entitas
(PBE): Kontribusi Non-moneter oleh Venturer,
berkaitan dengan akuntansi venture untuk
kontribusi non-moneter ke PBE dalam
pertukaran dengan bagian partisipasi ekuitas
PBE yang dicatat baik dengan metode ekuitas
atau konsolidasi proporsional.
117
The original consolidated financial statements included herein are in
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
40. RECENT DEVELOPMENTS AFFECTING
FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS
(continued)
Effective on or after January 1, 2011
(continued):
k. SAK ETAP, Entities Without Public
Accountability, applies to entities without
public accountability, such as those which do
not have significant public accountability and
publish general purpose financial statements
for external users.
l. ISAK No. 7 (Revised 2009), Consolidation-
Special Purpose Entities (SPE), provides for
the consolidation of SPEs when the
substance of the relationship between an
entity and the SPE indicates that the SPE is
controlled by that entity.
m. ISAK No. 9, Changes in Existing
Decommissioning, Restoration and Similar
Liabilities, applies to changes in the
measurement of any existing
decommissioning, restoration or similar
liability recognized as part of the cost of an
item of property, plant and equipment in
accordance with PSAK No. 16 and as a
liability in accordance with PSAK No. 57.
n. ISAK No. 10, Customer Loyalty
Programmes, applies to customer loyalty
award credits granted to customers as part of
a sales transaction and, subject to meeting
any further qualifying conditions, the
customers can redeem in the future for free
goods or services or at discounted prices.
o. ISAK No. 11, Distributions of Non-Cash
Assets to Owners, applies to types of non-
reciprocal distributions of assets by an entity
to its owners acting in their capacity as
owners, i.e., distributions of non-cash assets
and distributions that give owners a choice of
receiving either non-cash assets or a cash
alternative.
p. ISAK No. 12, Jointly Controlled Entities
(JCE): Non-monetary Contributions by
Venturers, deals with the venturer's
accounting for non-monetary contributions to
a JCE in exchange for an equitys interest in
the JCE accounted for using either the equity
method or proportionate consolidation.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
40. PERKEMBANGAN TERKINI YANG
MEMPENGARUHI STANDAR AKUNTANSI
KEUANGAN (lanjutan)
Efektif berlaku pada atau setelah 1 Januari 2011:
(lanjutan)
Perusahaan dan Anak Perusahaan sedang
mengevaluasi dan belum menentukan dampak dari
PSAK revisi, pencabutan dan interpretasi standar
tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasi.
41. KONDISI EKONOMI DAN BISNIS
Operasi Perusahaan dan Anak Perusahaan telah
terpengaruh oleh memburuknya kondisi keuangan
global saat ini. Perlambatan ekonomi global telah
menyebabkan penurunan yang substansial dalam
tarif angkut dan volume transportasi, serta
meningkatkan risiko kredit atas piutang usaha.
Selain itu, beban keuangan yang tinggi dan kerugian
dari transaksi derivatif mengakibatkan Perusahaan
dan Anak Perusahaan mengalami rugi bersih
sebesar Rp671 miliar untuk tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2009 dan defisit sebesar
Rp138 miliar pada tanggal 31 Desember 2009.
Keadaan tersebut di atas mengakibatkan
Perusahaan dan Anak Perusahaan mengalami
kesulitan untuk memenuhi kewajibannya dan tidak
dapat memenuhi rasio keuangan yang disyaratkan
dalam perjanjian pinjaman. Meskipun beberapa
pinjaman tidak mensyaratkan pemenuhan beberapa
rasio keuangan dalam perjanjian pinjamannya,
pinjaman tersebut mencantumkan ketentuan-
ketentuan cross default. Selain itu, Perusahaan dan
Anak Perusahaan juga telah menghentikan
pembayaran atas seluruh kewajiban derivatifnya,
baik yang telah jatuh tempo maupun yang
dihentikan sebelum jatuh tempo (unwound).
Perusahaan dan Anak Perusahaan juga telah
menghentikan pembayaran pokok pinjaman yang
telah jatuh tempo sehubungan dengan kondisi
standstill informal yang diupayakan oleh
Perusahaan. Namun demikian, Perusahaan dan
Anak Perusahaan masih melakukan pembayaran
bunga pinjaman yang jatuh tempo dan masih
mempunyai kemampuan untuk memperpanjang
pinjaman yang tidak mempunyai jaminan untuk
periode satu hingga tiga bulan.
118
The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
40. RECENT DEVELOPMENTS AFFECTING
FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS
(continued)
Effective on or after January 1, 2011:
(continued)
The Company and Subsidiaries are presently
evaluating and have not determined the effects of
the revised PSAK, standards revocation and
interpretations on the consolidated financial
statements.
41. ECONOMIC AND BUSINESS CONDITIONS
The operations of the Company and Subsidiaries
have been affected by the current global financial
turmoil. The global economic slowdown has
caused a substantial decrease in freight rate and
transportation volume and also increase in credit
risk of trade receivables. In addition, the high
financial cost and loss from derivative transactions
had caused the Company and Subsidiaries to
incur net loss amounting to Rp671 billion for the
year ended December 31, 2009 and deficit of
Rp138 billion as of December 31, 2009.
The above situations made it difficult for the
Company and Subsidiaries to fulfill their
obligations and maintain certain financial ratios as
required in loan agreements. Although certain
loan agreements do not require the maintenance
of financial ratios, there are cross default
provisions in the loan agreements. Also, the
Company and Subsidiaries have ceased the
payment of all of their derivative liabilities that are
due as well as those arising from early terminated
contracts. The Company and Subsidiaries also
have stopped all of the principal payments which
are due and payable in relation to the informal
standstill position initiated by the Company.
However, the Company and Subsidiaries still
continue to pay interest which is due on the loans
and still can roll over their unsecured short-term
debts for one to three-month periods.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
41. KONDISI EKONOMI DAN BISNIS (lanjutan)
Pada tanggal 31 Maret 2010, yang merupakan
tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasi
untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2009, Perusahaan dan Anak
Perusahaan sedang dalam proses meminta surat
pernyataan pembebasan (waiver) secara formal dari
para kreditor atas tidak terpenuhinya persyaratan
pinjaman tersebut. Dalam keadaan demikian, para
kreditor dapat menyatakan pinjaman-pinjaman
tersebut dalam kondisi default dan meminta seluruh
jumlah pinjaman menjadi segera terutang dan wajib
bayar. Pada tanggal 31 Maret 2010, Perusahaan
dan Anak Perusahaan belum menerima surat dari
para kreditor yang meminta percepatan pembayaran
kembali atas saldo terhutang pinjaman (Catatan 15,
19, 20 dan 21).
Perusahaan sedang melakukan negosiasi
konstruktif dengan beberapa kreditor yang
pinjamannya mempunyai jaminan (secured lenders)
untuk memperpanjang posisi standstill informal
antara lain, penundaan pembayaran pokok pinjaman
yang jatuh tempo sampai dengan tanggal 30 Juni
2010. Perusahaan juga sedang meminta posisi
standstill informal sampai dengan 31 Mei 2010
dengan beberapa kreditor yang pinjamannya tidak
mempunyai jaminan (unsecured lenders). Posisi
standstill informal tersebut bertujuan agar
Perusahaan dapat melakukan dan
mengimplementasikan review strategis dan rencana
rekapitalisasi, meningkatkan likuiditas Perusahaan
dan lebih menstabilkan posisi Perusahaan.
Sehubungan dengan ini, apabila Perusahaan
berhasil dengan rencana-rencana rekapitalisasi,
hutang-hutang jangka panjang sebagaimana
dimaksud akan tetap sama dengan persyaratan
pembayaran dan jatuh tempo sebagaimana
kesepakatan sebelumnya. Sampai dengan tanggal
31 Maret 2010, yang merupakan tanggal
penyelesaian laporan keuangan konsolidasi untuk
tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2009, beberapa kreditor telah menyetujui
perpanjangan posisi standstill informal tersebut
untuk periode tersebut di atas dengan ketentuan-
ketentuan tertentu yang disepakati.
Walaupun mengalami rugi bersih untuk tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2009, Kinerja
Perusahaan dan Anak Perusahaan tetap
menunjukkan tingkat profitabilitas yang baik dan
kerugian yang terjadi lebih disebabkan oleh faktor
non-operasional seperti kerugian dari transaksi
derivatif.
119
The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
41. ECONOMIC AND BUSINESS CONDITIONS
(continued)
As of March 31, 2010, the date of the completion
of the consolidated financial statements for the
year ended December 31, 2009, the Company
and Subsidiaries have not yet sought
a formal waiver from their creditors with regard to
their inability to fulfill the loan covenants. In these
circumstances, the creditors may declare the
loans in default and ask for immediate repayment
of all outstanding debts. As of March 31, 2010, the
Company and Subsidiaries have not received any
notices from their creditors (Notes 15, 19, 20 and
21).
The Company is currently in constructive
negotiations with secured lenders for an extension
of the informal standstill which includes, among
other things, a deferral of principal repayment up
to June 30, 2010. The Company has also sought
an informal standstill up to May 31, 2010 with the
unsecured lenders. The informal standstill is
intended to allow the Company to develop
and implement a strategic review and
recapitalization plan, enhance its liquidity position
and provide additional stability. At this juncture, if
the Company is successful with its recapitalization
plan, the relevant long-term debt of the Company
and Subsidiaries should remain largely on the
same payment terms and maturities as originally
contracted. As of March 31, 2010, the date of the
completion of the consolidated financial
statements for the year ended December 31,
2009, certain creditors have agreed to extend the
informal standstill for the above-mentioned period
under certain agreed conditions.
In spite of the net loss condition for the year
ended December 31, 2009, the Company and
Subsidiaries remain profitable at the operating
level and the net loss is mainly caused by the
non-operational factors, such as those arising
from derivative transactions.

Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
41. KONDISI EKONOMI DAN BISNIS (lanjutan)
Sebagai bagian dari usaha yang berkesinambungan
untuk menghadapi dan mengelola kondisi-kondisi
ekonomi di atas, Perusahaan dan Anak Perusahaan
mengambil langkah-langkah yang telah dan akan
diimplementasikan secara berkelanjutan sebagai
berikut:
a. Perusahaan dan Anak Perusahaan serta
penasihat keuangannya melakukan pembicaran
secara teratur dengan para kreditor yang ingin
mengetahui status dari kemampuan
Perusahaan untuk memenuhi kewajibannya dan
rencana rekapitalisasi.
b. Untuk mengelola transaksi derivatifnya,
Perusahaan dan Anak Perusahaan telah
menutup/menghentikan (unwound) beberapa
transaksi derivatifnya selama tahun 2009, yang
tidak berkaitan dengan pembiayaan kapal.
Persyaratan penyelesaian transaksi yang
dihentikan tergantung kepada hasil negosiasi.
c. Perusahaan dan Anak Perusahaan sedang
berusaha untuk memperoleh waiver atas syarat
pinjaman yang tidak dapat dipenuhi dalam
waktu dekat. Namun demikian, untuk
memfasilitasi dan memastikan keberhasilan
untuk mendapatkan waiver, dan untuk
menghadapi masalah keuangan di Perusahaan
dan Anak Perusahaan, Perusahaan dan Anak
Perusahaan sedang melakukan peninjauan
strategis yang komprehensif dan sedang dalam
proses mengembangkan suatu rencana
rekapitalisasi.
d. Perusahaan dan Anak Perusahaan
menerapkan program penghematan secara
berkesinambungan, seperti mengurangi beban
operasi yang tidak penting.
e. Perusahaan dan Anak Perusahaan Meninjau
rencana pengeluaran barang modal, investasi
dan ekspansi secara berkesinambungan.
Penyelesaian kondisi-kondisi tersebut di atas sangat
tergantung kepada pemulihan ekonomi global,
terutama pemulihan industri perkapalan dan
keberhasilan Perusahaan dan Anak Perusahaan
dalam melakukan negosiasi restrukturisasi hutang.
Sejak pertengahan tahun 2009, Baltic Dry Index
(BDI), sebagai indikator segmen angkutan curah
kering, cenderung meningkat sehingga memberikan
dampak positif bagi industri pelayaran pada
umumnya.
120
The original consolidated financial statements included herein are in
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
41. ECONOMIC AND BUSINESS CONDITIONS
(continued)
As part of their continuing efforts to respond and
manage the adverse effects of the above-
mentioned economic and business conditions, the
Company and Subsidiaries have undertaken and
are continuously implementing the following
measures, among others:
a. The Company and Subsidiaries and their
financial adviser have been in regular contact
with lenders who wish to know the status of the
Companys and Subsidiaries capacity to
service their debts and to undertake a
recapitalization plan.
b. To manage the exposure from their derivative
transactions, the Company and Subsidiaries
have closed out (unwound) several derivative
transactions in 2009, which were not related to
ship financing. Settlement terms for the closed-
out transactions are still subject to negotiations.
c. The Company and Subsidiaries will be seeking
a waiver of covenant breaches from their
lenders in due course. However, to facilitate
and ensure the success of a waiver request,
and to address the Company and Subsidiaries
financial issues and requirements, the
Company and Subsidiaries are currently
undertaking a comprehensive strategic review
and are in the process of developing a
recapitalization plan.
d. The Company and Subsidiaries continuously
apply cost-cutting programs, such as reduction
of non-essential operating expenses.
e. The Company and Subsidiaries continuously
review their capital expenditures, investments
and expansion plan.
Resolution of the above matters depends to a
large extent on the recovery of the global
economy, especially in the shipping industry and
the success of the Company and Subsidiaries
negotiations on their debt restructuring plan. Since
mid-2009, Baltic Dry Index (BDI), as the indicator
for dry bulk carrier segment, tended to increase,
giving a positive signal to the shipping industry.

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
41. KONDISI EKONOMI DAN BISNIS (lanjutan)
Sebagai perusahaan nasional yang berfokus pada
angkutan curah kering, Perusahaan dan Anak
Perusahaan memiliki prospek usaha yang lebih baik,
terlebih dengan diterapkannya asas cabotage
(yang mengharuskan penggunaan kapal berbendera
Indonesia untuk mengangkut barang di perairan
Indonesia). Hal ini sejalan dengan pertumbuhan
industri pertambangan, khususnya batubara.
Tidaklah mungkin untuk menentukan pengaruh
dimasa yang akan datang atas kelanjutan kondisi
ekonomi sekarang ini terhadap likuiditas dan
pendapatan Perusahaan dan Anak Perusahaan,
termasuk pengaruh dari investor, pelanggan,
pemasok, kreditor dan pemegang saham.
42. KEJADIAN SETELAH TANGGAL NERACA
a. Pada tanggal 6 Januari 2010, Perusahaan
memperoleh perpanjangan fasilitas pinjaman
berulang sebesar Rp32.000.000.000 yang
diperoleh dari PT Bank DBS Indonesia,
sehingga menjadi jatuh tempo pada tanggal
8 April 2010 (Catatan 15).
b. Pada tanggal 11 Januari 2010, LCM, Anak
Perusahaan, menarik dana dari PT Bank CIMB
Niaga Tbk sebesar US$4.020.551.
c. Pada tanggal 11 Januari 2010, PT Pemeringkat
Efek Indonesia (Pefindo), sebuah badan
pemeringkat nasional, menurunkan peringkat
obligasi rupiah dengan nilai nominal sebesar
Rp600.000.000.000 dan MTN II dengan nilai
pokok sebesar Rp150.000.000.000 yang
diterbitkan oleh Perusahaan, dari BB menjadi
CCC (Catatan 20 dan 21).
d. Pada tanggal 14 Januari 2010, Fitch Ratings,
sebuah badan pemeringkat internasional,
menurunkan peringkat wesel bayar dalam mata
uang dolar A.S. dengan nilai nominal yang
tersisa sebesar US$140.850.000 yang
diterbitkan oleh APOL BV, dari CCC menjadi C
(Catatan 20).
e. Pada tanggal 15 Januari 2010, LCM telah
mengembalikan pinjaman ke PT Bank
Internasional Indonesia sebesar US$3.993.044
(Catatan 19).
121
The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
41. ECONOMIC AND BUSINESS CONDITIONS
(continued)
As a national shipping company which focuses on
the dry bulk carrier business, the Company and
Subsidiaries have better prospects, particularly
with the implementation of the cabotage
principle (which requires the use of Indonesian
flag vessels to transport goods within Indonesian
waters). This is in line with the growth in the
mining industry, especially coal. It is not possible
to determine the future effects that the
continuation of the current economic conditions
may have on the Company and Subsidiaries
liquidity and earnings, including the effects flowing
through from their investors, customers, suppliers,
creditors and stockholders.
42. SUBSEQUENT EVENTS
a. On January 6, 2010, the Company renewed
its revolving loan facility of Rp32,000,000,000
which was obtained from PT Bank DBS
Indonesia, which will be due on April 8, 2010
(Note 15).
b. On January 11, 2010, LCM, a Subsidiary,
drew down loan from PT Bank CIMB
Niaga Tbk amounting to US$4,020,551.
c. On January 11, 2010, PT Pemeringkat Efek
Indonesia (Pefindo), a local rating agency,
downgraded the rating of the rupiah bonds
with a total face value of Rp600,000,000,000
and MTN II with a face value of
Rp150,000,000,000 which were issued by the
Company, from BB to CCC (Notes 20 and
21).
d. On January 14, 2010, Fitch Ratings, an
international rating agency, downgraded the
rating of the U.S. dollar-denominated
guaranteed secured notes with remaining
face value of US$140,850,000 which were
issued by APOL BV, from CCC to C
(Note 20).
e. On January 15, 2010, LCM returned its
borrowing amounting to US$3,993,044 to
PT Bank Internasional Indonesia (Note 19).

PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
42. KEJADIAN SETELAH TANGGAL NERACA
(lanjutan)
f. Pada tanggal 3 Maret 2010, Kangean
mengembalikan tagihan Perusahaan untuk
bulan Desember 2009 sejumlah
US$1.008.458,13 karena perusahaan belum
dapat memenuhi persyaratan dan ketentuan
yang tercantum dalam Catatan 38e.
Berdasarkan kontrak dan amandemen,
Perusahaan berkeyakinan bahwa Perusahaan
mempunyai hak tagih kepada Kangean sebesar
jumlah tersebut di atas, karena Perusahaan
masih menyediakan kapal pengganti sebagai
recovery plan dalam memberikan jasa
berdasarkan kontrak dan amandemennya.
g. Pada tanggal 11 Maret 2010, Perusahaan
memperoleh perpanjangan fasilitas pinjaman
berulang sebesar Rp100.000.000.000, yang
diperoleh dari PT Bank Mizuho Indonesia,
sehingga menjadi jatuh tempo pada
tanggal 31 Mei 2010 (Catatan 15).
h. Pada tanggal 12 Maret 2010, Perusahaan
menerima surat dari The Bank of Tokyo
Mitsubishi UFJ, Ltd. - Cabang Jakarta (BOT),
yang menginformasikan Perusahaan bahwa
persetujuan perpanjangan sementara fasilitas
pinjaman sebesar US$15 juta dari tanggal
7 Desember 2009 sampai dengan 31 Mei 2010
masih dalam tahap pembahasan dengan
departemen kredit BOT di Tokyo (Catatan 15).
43. PENYELESAIAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas
penyusunan laporan keuangan konsolidasi yang
telah diselesaikan pada tanggal 31 Maret 2010.
122
The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
42. SUBSEQUENT EVENTS (continued)
f. On March 3, 2010, Kangean returned the
Companys invoices for December 2009
totaling US$1,008,458.13 as a result of the
Companys inability to meet the terms and
conditions as stated in Note 38e. Based on
the contract and its amendment, the
Company believes that its has a right to bill
Kangean the amount mentioned above, since
the Company still serves Kangean with
substitute vessels under a recovery plan.
g. On March 11, 2010, the Company
renewed its revolving loan facility of
Rp100,000,000,000 obtained from PT Bank
Mizuho Indonesia, which will be due on
May 31, 2010 (Note 15).
h. On March 12, 2010, the Company received a
letter from The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ,
Ltd. - Jakarta Branch, which informed the
Company that the approval for the temporary
extension of the US$15 million loan facility
from December 7, 2009 to May 31, 2010 is
still under discussion with their credit
department in Tokyo (Note 15).
43. COMPLETION OF THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
The management of the Company is responsible
for the preparation of the consolidated financial
statements that were completed on March 31,
2010.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk.
Wisma BSG 7th Floor, JI. Abdul Muis No. 40
Jakarta 10160, Indonesia
Tel: +62-21 3505350, 3505355
Fax: +62-21 3505440
Email: corpsec@apol.co.id
www.apol.co.id