Anda di halaman 1dari 7

TUGAS 1

Intan Ayu W / DBM.S

1. 5 line shipping company


1) PT Pelni
Adalah perusahaan pelayaran nasional dengan jasa transportasi laut mencakup jasa angkutan
penumpang komersial dan muatan barang antar pulau.  Perusahaan juga telah merambah bisnis
wisata dengan pelayaran di sejumlah lokasi wisata populer, seperti Labuan Bajo-Pulau Komodo, Raja
Ampat hingga Wakatobi.
Pelni mengoperasikan 26 kapal penumpang, 46 kapal perintis, enam kapal barang tol laut, dan satu
kapal ternak. Selain melakukan pelayanan rute komersial, Pelni juga melayani pelayaran rute pulau-
pulau kecil terluar. Kapal Pelni menyinggahi 95 pelabuhan kapal penumpang dengan 300 pelabuhan
kapal perintis. Pelni boleh dibilang merupakan perusahaan pelayaran terbesar di Indonesia dengan
didukung oleh layanan di 46 kantor cabang dan 400 agen perjalanan.

2) PT PelayaranBahteraAdhiguna
Adalah anak usaha dari PT PLN yang bergerak di bidang transportasi laut. Perusahaan ini menjadi
bagian dari BUMN sejak tahun 2011. Bisnis utama dari Bahtera adalah modatransportasi batu bara
untuk mengamankan pasokan batu bara ke PLTU, PLN, anak perusahaan PLN, dan Perusahaan Listrik
Swasta. Selain itu, perusahaan ini juga memiliki bisnis lain yang mencakup usaha jasa keagenan kapal,
bongkar muat dari kapal, dan jasa keagenan kapal. Perusahaan saat ini memiliki 17 kantor cabang di
seluruh Indonesia.

3) PT Djakarta Lloyd (Persero) 


BUMN ini bergerak di bidang pelayanan angkutan kargo container berbasis transportasi kapal laut.
Djakarta Lloyd tidak hanya melayani angkutan kargo dalam negeri, tapi internasional juga. Perusahaan
saat ini memiliki 14 kapal yang melayani berbagai jenis angkutan kargo, termasuk komoditas batu
bara dan nikel.

4) PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)


BUMN yang bergerak dalam jasa angkutan penyeberangan dan pengelola pelabuhan penyeberangan
untuk penumpang, kendaraan dan barang. Fungsi utama perusahaan ini adalah menyediakan akses
transportasi public antar pulau yang menyatukan pulau-pulau besar, sekaligus menyediakan akses
transportasi public ke wilayah yang belum memiliki akses penyeberangan guna mendukung
percepatan pembangunan atau yang disebut dengan penyeberangan perintis.
Selain perusahaan BUMN, pihak swasta atau perorangan juga turut berperan dalam industry
pelayaran tanah air. Sebagaimana berentitas sebagai milik pribadi atau swasta, profit tidak serta-
merta menjadi perhatian utama, namun sebagaimana bisnis pelayaran telah menjadi salah satu
tulang punggung perekonomian Indonesia secara umum, maka kemajuan bisnis ini dinilai dapat
memajukan kesejahteraan negara juga.

Berikut daftar perusahaan pelayaran swasta di Indonesia yang telah menjadi perusahaan terbuka
atau go publik.

1. PT Samudera Indonesia Tbk.

Merupakan perusahaan transportasi kargo dan logistic terpadu yang didirikan tahun 1964. Samudera
Indonesia memiliki empat lini bisnis utama, yaitu Samudera Shipping, Samudera Logistics, Samudera
Ports, dan Samudera Property untuk menyediakan layanan berkualitas tinggi bagi pelanggan.
Didukung oleh 4.000 karyawan pada lebih dari 40 anak perusahaan dan kantor di berbagai wilayah
Indonesia dan Asia. Layanan  shipping yang diberikan meliputi pelayaran peti
kemas, bulk, tanker, dan offshore. Selain itu, terdapat juga jasa pengelolaan kapal.

2. PT Pelayaran Tamarin Samudra Tbk 


Perusahaan ini bergerak di bidang jasa penyewaan kapal penunjang kegiatan lepas pantai. Layanan
yang diberikan meliputi chartering, re-chartering, dan pengiriman transshipment Accommodation
Work Barge (AWB) & Anchor Handling Tug Supply (AHTS). Pada tahun 2019, Pelayaran Tamarin
Samudra Tbk mendirikan dua entitas anak perusahaan guna menunjang kegiatan perseroan, yaitu PT
Sentra Tamarin Samudra yang bergerak aktivitas profesional, ilmiah, teknis, serta perdagangan besar
dan PT Samudra Sukses Gemilang.
3. PT Buana Lintas Tbk 

Perusahaan tanker yang melayani klien lokal dan internasional yang mana sebagian besarnya adalah
perusahaan minyak dan gas. Empat layanan yang ditawarkan, antara lain jasa penyewaan kapal, jasa
keagenan kapal, jasa manajemen kapal, dan jasa penyedia awak kapal. Buana Lintas Tbk
mengkhususkan misi perusahaan di bidang pelayaran bahan baku energi di Indonesia. Ada 21 kapal
yang dimiliki Buana Lintas dan tiga di antaranya berjenis tanker minyak, gas, dan tanker.
4. PT BerlianLaju Tanker Tbk

Berlian Laju Tanker Tbk telah beroperasi sejak tahun 1981. Perusahaan pelayaran terkemuka yang
bergerak di bidang pengangkutan angkutan curah cair industry ini mengkhususkan diri dalam
pengangkutan kargo muatan cair curah seperti bahan kimia, minyak, minyak sayur, dan gas cair dalam
kontrak sewa berdasarkan voyage, kontrak affreightment (COA), voyage secarakontinyu (CVC), dan
berdasarkan waktu (TC). Perusahaan memilik itiga jenis kapal yang berjenis Oil & Chemical Tanker,
LPG Carrier, dan LNG Carrier (Refrigerated).
5. PT Sillo Maritime Perdana Tbk

Menyediakan jasa pelayaran di Indonesia dan internasional. Sillo memasok armada kapal lepas pantai
untuk berbisnis industry minyak dan gas. Perusahaan mengoperasikan kapal untuk transportasi
barang dan penumpang antar pelabuhan dan transportasi minyak serta gas. Sillo tercatat di Bursa
Efek Indonesia sejak tahun 2016. Perusahaan didirikan pada tahun 1989 dan berpusat di Jakarta,
Indonesia

Perusahaan Pelayaran Berskala Internasional

Perusahaan pelayaran internasional memiliki peranan penting bagi ekonomi dunia. Jaringan bisnisnya yang
menjangkau skala internasional memungkinkan sebuah perusahaan pelayaran mampu melintasi lautan luas
antar negara atau antar benua. Berikut ini lima perusahaan pelayaran internasional besar yang kerap berlalu-
lalang di sejumlah perairan internasional.

1. APM Maersk

Sebuah perusahaan pengiriman yang berbasis di Denmark, Maersk Shipping Line adalah cabang dari
perusahaan AP Moller-Maersk. Dikenal sebagai armada kapal kontainernya, Maersk Line melakukan
debut di arena pengiriman container internasional pada tahun 1904. Saat ini, perusahaan telah
memiliki armada lebih dari 711 kapal kontainer.

2. Mediterranean Shipping Company (MSC) 

Adalah perusahaan kargo internasional Swiss yang didirikan pada tahun 1970. Saatini, dengan line-
up kapal lebih dari 524 kapal kontainer, perusahaan konglomerat ini dinilai sebagai salah satu
perusahaan kargo terluas di dunia dengan kapasitas sekitar 3,3 juta TEU.
3. China Ocean Shipping Company (COSCO)

COSCO adalah perusahaan penyedia jasa pengiriman dan logistic asal Tiongkok. Armada mereka
terhubung kepada lebih dari seribu pelabuhan di seluruh dunia. Pelayaran yang dilakukan COSCO
adalah pengangkutan curah kering terbesar di seluruh dunia. Saat ini, operasi perusahaan tersebar di
40 negara dengan armada 461 kapal container dengan kapasitas angkut 2,7 juta TEU.
4. CMA-CGM

Perusahaan transportasi dan pengapalan peti kemas asal Prancis. Perusahaan ini adalah salah satu
perusahaan pengapalan peti kemas terbesar di dunia dengan 200 rute kapal yang menghubungkan
420 pelabuhan di 150 negara. Perusahaan pengiriman peti kemas terkemuka yang berdiri sejak tahun
1978 ini adalah hasil dari serangkaian merger antara perusahaan pelayaran yang didirikan
sebelumnya. Saat ini, perusahaan memiliki armada lebih dari 505 kapal yang beroperasi di lebih dari
150 rute global.
5. Hapag-Lloyd

Hapag-Lloyd adalah perusahaan pengangkut container asal Jerman yang juga memiliki anak usaha
Hapag-Lloyd Cruises. Terbilang sebagai perusahaan pengangkut container terbesar kelima di dunia
dalam hal total kapasitas kapalnya, perusahaan ini didirikan pada tahun 1970 sebagai hasil
dari merger antara Hamburg-American Line dan perusahaan Jerman Utara Lloyd. Saat ini, perusahaan
pelayaran ini memiliki lebih dari 231 kapal yang melayani kapasitas pada skala dunia.

a. PT Salam Pasific Indonesia Lines, Surabaya


b. NYK Line, Tokyo Jepang
c. Maerks Lines, Jakarta Pusat
d. Meratus Line, Surabaya
e. PT SOECHI LINES Tbk, Jakarta Pusat 10220, Indonesia

2. Pel ab uhan/n egar a/ar ea dilal ui

a. PT Salam Pasific Indonesia Lines, Surabaya

Terminal operator di Tanjung Priok, Jakarta dan Tanjung Perak, Surabaya. Untuk tujuan ke luar negeri
yaitu di negara-negara asia, amerika, serta eropa.

b. NYK Line, Tokyo Jepang

menghubungkan Kobe dan Yokohama dengan Amerika Selatan, Batavia, Melbourne, Cape Town, San


Francisco, dan Seattle. Rute lain juga menghubungkan kapal cabotage Tiongkok di pesisir Tiongkok dan
hulu Sungai Yangtze.

Rute jarak jauh adalah dari Jepang ke Vancouver (Kanada) atau Seattle. Rute lain adalah dengan singgah
di Hawaii, dan kemudian lanjut ke San Francisco dan Terusan Panama. Rute komersial lain adalah ke
selatan Jepang, melintasi Laut Cina Timur. Rute tersebut menuju Asia Tenggara, pesisir Tiongkok, India,
dan Samudera Hindia, ke Eropa atau Batavia (Hindia Belanda), atau Australia dan Selandia Baru. Rute
tercepat membutuhkan waktu sepuluh hari dari Yokohama ke Seattle, dan satu bulan ke Eropa.

c. Maerks Lines, Jakarta Pusat


Rute : Asia - Australia, India - Afrika Selatan, dan Tiongkok - Amerika.
d. Meratus Line, Surabaya
Layanan International Rute :
- Belawan – port klang – belawan
- Panjang – singapura – panjang
- Jakarta – port klang – Jakarta
- Jakarta – semarang – Surabaya – Qingdao – shanghai – Jakarta
- Surabaya – wini – dili – Surabaya

e. PT SOECHI LINES Tbk, Jakarta Pusat 10220, Indonesia


Tujuan pelayaran ekstensif :
Jalur pelayaran kami mencakup seluruh wilayah perairan Indonesia, mulai dari Sumatra ke Papua. Untuk
pasar internasional, jasa pelayaran kami mencakup Asia Tenggara/Timur Tengah.

3. Ukuran dalam container 20 ft dan juga 40 ft (inner dimension)

Kontainer yang digunakan dalam pengangkutan kargo memiliki berbagai ukuran, namun secara umum
yang sering dipakai adalah :

20′ (20 feet), kapasitas angkut kurang lebih 33 CBM dan 20 ton
40′ (40 feet), kapasitas angkut kurang lebih 60 CBM dan 27 ton
40′ High Cube (40 feet HC), kapasitas angkut kurang lebih 76 CBM dan 29 ton
45′ High Cube (45 feet HC), kapasitas angkut kurang lebih 86 CBM dan 30 ton

4. Jenis dan macam Container untuk realisasi ekspor-impor


a. Dry Storage
General Purpose Container atau Dry Storage Container   sering berguna untuk kalangan
industry sebagai container serbaguna. Container ini berguna sebagai pengiriman barang
kering dan tersedia dalam ukuran 10 ft, 20 ft, dan 40 ft (High Cube).  Kontainer ini mempunyai
1 akses pintu dan tertutup. Tahan terhadap unsur-unsur cuaca dengan atap dinding samping
dan lantai yang kaku. Container dry sejauh ini merupakan yang paling umum. Sehingga
container ini berguna untuk memuat sebagian besar jenis kargo normal. Selain itu General
Purpose Container ini dapat memiliki adaptasi seperti liner bags atau flexi tank untuk
pengiriman beberapa jenis kargo curah cair atau curah kering.

b. Flat Rack Container


Container jenis Flat Rack ini memiliki sisi yang bisa dilipat untuk membuat rak datar. Dinding
cukup stabil untuk memungkingkan pengamanan kargo sehingga container ini ideal untuk
pengiriman barang yang besar seperti mesin berat, kendaraan berat, dan bahan konstruksi.  

c. Open Top Container


Container ini memiliki atap yang konvertibel yang bisa dihilangkan dari penggunaannya. Kontainer ini
cocok untuk kargo yang memiliki tinggi lebih dan tidak muat masuk melalui pintu kontainer. Misalnya
mesin tinggi atau barang yang memiliki tinggi yang melebihi dan perlu penanganan lebih . Open Top
Container memiliki cincin yang terpasang untuk rel sisi atas dan bawah dan sudut posting untuk
mengamankan kargo. Container ini tersedia dalam 20 ft dan 40 ft. 
d. Open Side Storage Container
Kontainer ini menyediakan beberapa sisi container menjadi pintu. Open Side Storage
Container sangat mirip dengan container pengiriman reguler, General Purpose,Satunya
perbedaannya adalah bahwa container ini seluruh sisinya dapat terbuka. Container Open
Side berguna memberi ruang yang lebih luas dan akses lebih untuk proses bongkar muat
yang lebih mudah. Kontainer ini tersedia dalam 20 ft dan 440ft dan mereka memberikan
ruang yang memadai untuk barang ekstra besar yang tidak bisa masuk melalui pintu biasa.  

e. Insulated atau Thermal Container


Salah satu jenis container ini berguna untuk mempertahankan temperature dalam ruangan.
Kontainer ini terbuat dari bahan pilihan untuk memungkinkan memiliki waktu pakai yang
panjangan parusak oleh paparan kostan untuk suhu tinggi. Kontainer ini adalah kontainer
yang paling cocok untuk transportasi jarak jauh dari produk. Seperti Reefer, peti kemas ini
terisolasi memiliki suhu yang dapat diatur yang memungkinkan mereka untuk menahan suhu
yang lebih tinggi. Jenis ini dilengkapi oleh kompresor mekanik untuk mendinginkan atau
memanaskan udara dalam wadah. Insulated Container ini terbuat dari tabung hampa udara,
mirip dengan termos atau botol. 

5. Bagaimana peraturan hal pemberian nomor Container standard Internasional


Struktur penomoran peti kemas mengacu pada standar internasional system penomoran peti kemas (DIN
EN ISO 6346). Jumlah digit nomor peti kemas terdiri atas 11 digit, dimana angka yang terakhir merupakan
kode pengecekan terhadap digit-digit sebelumnya. Sebagaimana yang dijelaskan oleh German Marine
Insurer (GDV, 2009), system penomoran peti kemas standar internasional terdiri atas 4 bagian, yaitu :
1) Kode pemilik (owner code) Kode pemilik container terdiri atas3 digit huruf kapital. Masing-
masing pemilik container harus memiliki kode yang bersifat unik dan tidak boleh sama dengan
pemilik container lainnya. Untuk keperluan tersebut, mereka harus terdaftar pada International
Container Bureau (BIC - Bureau International des Containers) yang berkedudukan di Paris.
2) Kode produk barang yang dapat diangkut (product group code) Kode produk terdiri dari salah
satu dari 3 alternatif huruf kapital U, J, dan Z.
 Kode-U, untuk mengidentifikasikan bahwa peti kemas dapat mengangkut semua jenis
barang.
 Kode-J, mengidentifikasikan bahwa peti kemas khusus untuk mengangkut barang-barang
yang berhubungan dengan peralatan.
 Kode-Z, mengidentifikasikan bahwa peti kemas khusus untuk keperluan trailer dan
chassis.
3) Kode Registrasi (Registration Number) Kode registrasi terdiri atas enam digit angka yang
mencerminkan nomor pendaftaran peti kemas tersebut pada BIC. Apabila nomor registrasi
kurang dari enam digit, maka pada digit terakhir akan diisi dengan angka 0.
4) Kode Kontrol (Check Digit) Kode control harus terdiri atas satu digit dan strukturnya dibuat
terpisah dalam suatu kotak tersendiri. Kode ini berguna untuk memvalidasi apakah kode pemilik,
kode kelompok produk dan kode registrasi telah dikirimkan dengan cermat. Jika hasil verifikasi
system tidak sesuai maka system akan memberikan kode error.
 Verifikasi Check Digit Secara Manual
Angka-angka check digit yang ada pada setiap penomoran peti kemas dihasilkan melalui
system penomoran otomatis oleh BIC. Tiap-tiap check digit yang tertera pada setiap
container standar internasional tentunya akan memiliki angka check digit yang sesuai. Untuk
kepentingan pengawasan, kita dapat juga menghitung secara manual kode check digit untuk
membuktikan apakah nomor yang tertera pada suatu peti kemas adalah nomor yang asli
(valid) atau bukan.
 Langkah pertama yang harus dilakukan adalah memahami table konversi dasar berikut
ini, yang akan dijadikan sebagai acuan dalam penghitungan. Konversi huruf menjadi
angka dua digit dilakukan terhadap kode pemilik dan kode produk. Dalam konversi ini,
angka digit 11 dan kelipatannya (22 dan 33) tidak boleh di ikutsertakan.
 Langkah kedua adalah membuat table kelipatan 2, sebanyak jumlah digit penomoran
container sebelum check digit (ada 10 digit kelipatan), sebagaiberikut :

 Langkah ketiga, membuat kalkulasi perhitungan berdasarkan table konversi dan table
kelipatan dua tersebut. Misalkan kita akan mengecek kebenaran check digit “9” pada
nomor container “SUDU 307007-

Dari hasil verifikasi tersebut, kita dapat memastikan bahwa kode angka “9” memang
merupakan kode kontrol yang sesuai terhadap penomoran container tersebut.

6. Sebutkan pihak-pihak dasar (Pokok) dalam rangka pelaksanaan ekspor-impor, selain pihak kedua ini.

Eksportir, Importir, Bank Devisa, MPWP, KEMENKEU, KADIN.

7. Sebutkan dokumen dasar (Pokok) dalam rangka transaksi ekspor-impor

1. Sale Contract ( Kontrak penjualan )


2. Commercial invoice ( Faktur Perdagangan )
3. Letter of Credit ( L/C )
4. Pemberitahuan Ekspor Barang ( PEB )
5. Bill of Lading ( B/L ) / Air Way Bill ( AWB )
6. Polis Assuransi
7. Packing List
8. Certificate of Origin/ Surat Keterangan Asal ( SKA )
9. Quality Statement/ Surat Pernyataan Mutu
10. Bill of Exchange / Wessel ekspor for Eksportir
11. Pemberitahuan Impor Barang ( PIB )
12. Certificate of Analysis (COA)

Anda mungkin juga menyukai