Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM

PERANCANGAN TEKNOLOGI EFISIEN

Laporan ini disusun untuk memenuhi penilaian praktikum mata kuliah Perancangan Teknologi Efisien

Dosen Pembimbing : Dr. Drs. Hartono Budi Santoso, M.T.

Disusun oleh :
1. Fithri Hifzhah Mulkillah (141734014)
2. Iqbal Muhammad (141734015)
3. Iqbal Muwahid (141734016)

PRODI D-IV TEKNIK KONSERVASI ENERGI


JURUSAN TEKNIK KONVERSI ENERGI
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2018
I. Tujuan
1. Mengetahui prinsip kerja variable speed drive pada penggerak blower
2. Mengetahui prinsip kerja autotrafo pada penggerak blower
3. Menghitung konsumsi energi penggerak blower dengan dan tanpa VSD
4. Menghitung konsumsi energi penggerak blower dengan dan tanpa autotrafo
II. Landasan Teori
2.1 Blower
Blower adalah mesin atau alat yang digunakan untuk menaikkan atau memperbesar
tekanan udara atau gas yang akan dialirkan dalam suatu ruangan tertentu juga sebagai
pengisapan atau pemvakuman udara atau gas tertentu.
Blower digerakkan menggunakan motor listrik untuk menggerakkan sudu-sudu.
Motor yang digunakan untuk blower kapasitas besar biasanya menggunakan motor induksi
tiga fasa.

Besarnya energi yang dibutuhkan untuk motor menggerakkan blower adalah sebagai
berikut:
𝑃𝑖𝑛 = √3 𝑉𝐿 𝑥 𝐼𝐿 𝑥 cos 𝜑 [𝑊] …(1)
Dimana,
Pm : daya input motor [W]
VL : tegangan line to line motor [Volt]
IL : arus line motor [Ampere]
cos  : faktor daya
2.2 Variable Speed Drive (VSD)
Variable Speed Drive (VSD) merupakan alat yang dapat digunakan untuk mengatur
/ mengontrol kecepatan, torsi (torque) dan putaran motor induksi 3 phasa. Ada beberapa
tipe dari variable speed drive (VSD) yang juga dapat digunakan untuk mengatur arus start
awal motor induksi (soft starter).
Motor induksi merupakan penggerak utama yang paling banyak dipakai untuk dunia
industri. Setidaknya ada beberapa peralatan yang membutuhkan motor induksi sebagai
penggeraknya, diantaranya:
 pompa (pump)
 kompresor (compressor)
 Fan (blower)
 konveyor (conveyor)
 Pengaduk (agitator)

Gambar 2.2 Bentuk VSD


Untuk peralatan seperti agitator dan konveyor, tidak dibutuhkan pengaturan
kecepatan, karena biasanya kecepatan yang dibutuhkan konstan. Namun untuk pompa,
kompressor dan blower dibutuhkan pengaturan kecepatan untuk mengatur tekanan
(pressure), aliran (flow) dari suatu fluida. Cara konvensional tentunya dengan mengatur
bukaan katup (valve) yang tentunya secara hitungan energi, tidak efisien karena energi
yang dikeluarkan tetap sama maka, VSD dibuat untuk melakukan kedua hal tersebut yaitu,
control kecepatan dengan penuruan konsumsi energi.
2.3 Autotrafo
Trafo merupakan sebuah alat yang digunakan untuk menaikkan, menurunkan
tegangan atau juga mengisolasi antara tegangan beban dan jaringan agar ketika terjadi
kegagalan distribusi atau gangguan pada salah satunya, tidak akan menmbulkan masalah
pada yang lainnya. Sedangkan autotrafo adalah memiliki fungsi sama dengan trafo untuk
mengatur daya dari jaringan ke beban sesuai kehendak. Umumnya digunakan sebagai
starter motor untuk mengatur putarannya dengan me naik-turun kan daya input dari
jaringan.

Gambar 2.3.1 Bentuk Autotransformasi

Gambar 2.3.2 Ilustrasi Cara Kerja Autotrafo


Berdasarkan gambar 2.3.2 bahwa ketika tap pada secondary side dirubah kedudukannya
maka, tegangan atau daya keluaran autotrafo juga akan berubah.

III. Perlengkapan Percobaan


1. Power Quality Analyzer 1 set
2. Blower 1 set
3. Terminal
4. Screw driver (obeng) 1 buah
5. Variable Speed Drive 1 set
6. Auto trafo 1 buah
7. MCB 3 fasa 10 A 1 buah
8. Kabel konektor seperlunya
9. Volte Meter Analog 1 Buah

IV. Prosedur Percobaan


1. Blower dengan Auto Trafo
a. Persiapkan alat dan bahan praktikum.
b. Buat rangkaian sesuai gambar rangkaian berikut:

 380 V ; 3
10 A
R

T
M
V
N

c. Nyalakan sumber tegangan.


d. Set autotrafo hingga mencapai kecepatan angin 4.7 m/s
e. Catat parameter hasil pengukuran pada Power Quality Analyzer dengan menu
Volt, Ampere, Hertz dan menu Power and Energy.
f. Lakukan langkah percobaan d sampai dengan e dengan kecepatan angina yang
berbeda yaitu 6.8 m/s, 8.8 m/s, 9.6 m/s, 11.1 m/s.
(Perhatikan tegangan jangan sampai mencapai tegangan maksimal vsd 138 V).
g. Matikan sumber tegangan

2. Blower dengan VSD


a. Persiapkan alat dan bahan praktikum.
b. Buat rangkaian sesuai gambar rangkaian berikut:
10 A
R

T
VSD M
V
N

c. Set VSD hingga mencapai kecepatan angin 4.7 m/s


d. Catat hasil pengukuran pada Power Quality Analyzer dengan menu Volt, Ampere,
Frekuensi dan menu Power And Energy
e. Lakukan langkah percobaan d s.d e dengan kecepatan angin berbeda-beda yaitu 6.8
m/s , 8.8 m/s , 9.6 m/s , 11.1 m/s.
(Perhatikan tegangan jangan sampai mencapai tegangan maksimal vsd 138 V).
f. Matikan sumber tegangan.

V. Data Pengukuran
1. Kontrol menggunakan autotrafo
L1 L2 L3
V V V v angin
A RMS A RMS Cos A RMS Cos
RMS Cos Phi RMS RMS
Phi Phi
Volt Ampere Volt Ampere Volt Ampere m/s
121 2,2 0,84 120,5 2,2 0,71 121,3 2,3 0,88 4,7
120,1 2,3 0,85 118,9 2,4 0,01 120,6 2,4 0,13 6,8
116,8 3,5 0,15 116,3 3,5 0,1 116 3,6 0,09 8,8
116,9 4 0,15 116,8 4,1 0,08 116 4,2 0,1 9,6
123,4 5,7 0,16 123,7 5,8 0,03 122 6 0,06 11,1
2. Kontrol menggunakan VSD
L1 L2 L3
V V V v angin
A RMS A RMS Cos A RMS Cos
RMS Cos Phi RMS RMS
Phi Phi
Volt Ampere Volt Ampere Volt Ampere m/s
62,1 5,5 0,19 60 5,9 0,2 59,3 5,8 0,24 4,7
81,2 6 0,05 78,4 6,4 0,07 77,5 6,3 0,12 6,8
97,2 5,5 0,06 93,9 6 0,03 93,8 5,8 0,01 8,8
115,4 4,8 0,13 112 5,2 0,08 111,2 5 0,04 9,6
134 4,3 0,15 129,3 4,8 0,03 128,5 4,4 0,03 11,1

Anda mungkin juga menyukai