I. Tujuan
1. Dapat merangkai rangkaian penyearah satu fasa setengah gelombang
2. Mengetahui bentuk gelombang tegangan penyearah 1 fasa ½ gelombang
3. Menghitung ripple faktor, form faktor, dan effisiensi / parameter penyearah dan dapat
membandingkan besaran parameter listriknya secara teori dan secara praktek
4. Dapat memperbaiki tegangan ripel pada penyearah satu fasa dengan memasang
rangkaian filter (menggunakan kapasitor)
5. Mengetahui sifat-sifat dari jenis filter dalam kaitannya dengan perubahan beban yang
digunakan
II. Dasar Teori
c. Faktor Ripel (Riple Factor) disingkat RF diukur dari besaran tegangan ripel
keluaran penyearah yang dirumuskan sbb:
Filter Kapasitor
Untuk memperbaiki gelombang output penyearah agar tegangan ripelnya lebih
halus maka pada beban dipasang kapasitor secara parallel. Pemasangan kapasitor
pada penyearah ini disebut filter.
Pada gelombang tegangan penyearah 1 fasa ½ gelombang jika dipasang capasitor
sebagai filter, pada gelombang tegangan tersebut akan menjadi seperti pada gambar
gelombang seperti tgersebut di atas. Dimana dioda penyearah mulai konduksi dari
t1 dan berhenti konduklsi pada t2, selama t1-t2 dioda bekerja untuk menyalurkan
arus ke beban dan mengisi kapasitor. Pada saat t2-t3 arus beban dicatu dari arus
yang disimpan di dalam kapasitor (Discharge capasitor).
Cara menghitung secara praktis penggunaan kapasitor :
C = besar kapasitor dalam satuan Farad
Q = muatan capasitor dalam Coulomb
Q = C.∆V
Q = I.t = C. ∆V
t = waktu (dalam perhitungan ini antara puncak pulsa)
t = waktu perioda gelombang (T)
T = 1/f 1
1
C=
𝑓.∆𝑉
III. Peralatan Yang digunakan
V. Langkah Kerja
A. Sebelum percobaan Oscilloscope dikalibrasi dulu!!!
B. Langkah percobaan :
1. Buat rangkaian percobaan seperti pada gambar
2. Pasang oschilloscope prop1 di ch1 dan prop 2 di ch2
3. Saklar S1 OFF (terbuka) dan saklar S2 ON (tertutup)
4. Tahanan geser pada posisi masimum (tahanan pada posisi paling besar)
5. Amper meter dipasang pada 2.4 Amper (A1 arus AC dan A2 arus DC)
6. Volt meter dipasang pada range tegangan 30 V (V1 tegangan AC dan V2
tegangan DC)
7. Pastikan bahwa tegangan primer trafo di tegangan 220 V dan tegangan sekunder
di 24 Volt.
8. Masukkan tegangan sumber ke trafo
9. Amati tegangan V1 dan V2 (masukkan data ke tabel percobaan 1)
10. Amati arus A1 dan A2 (masukkan data ke table percobaan 1)
11. Gambarkan bentuk gelombang tegangan input dan output yang tergambar di
oscilloscope ke dalam kertas millimeter
12. Ulangi step percobaan no. 9 dengan arus yang berbeda (sesuai isi tabel 1)
13. Step berikutnya pengisian tabel 2
14. Atur beban sesuai isi tabel dengan mengatur tahanan geser (beban geser)
15. On-kan saklar S1, gambar bentuk gelombang input dan output.
16. ukur tegangan V1, V2, dan Arus A1, A2 masukkan dalam table 2
17. Gambar bentuk gelombang input dahn outout, Ukur tegangan V1, V2, dan Arus
A1, A2 masukkan dalam table percobaan 2
18. OFF-kan saklar S1dan OFF-kan S2, gambar bentuk gelombang input dan output
19. Ukur tegangan V1, V2, dan Arus A1, A2 masukkan dalam table 3
20. Gambar bentuk gelombang input dahn outout
21. Ukur tegangan V1, V2, dan Arus A1, A2 masukkan dalam table percobaan 3
VI. Tabel Pengamatan
Tabel I (Beban Resistiv)
No Input AC Output DC
V1 (Volt) A1(Ampere) V2 (Volt) A2(Ampere)
1. 15.8 1.16 6.2 0.5
2. 13.2 2.24 4.8 1
3. 10.4 3.3 3.6 1.5
4. 6.8 4.2 1.8 2
No Input AC Output DC
V1 (Volt) A1(Ampere) V2 (Volt) A2(Ampere)
1. 15 1.32 15.4 0.5
2. 12.2 2.55 9.8 1
3. 9 3.5 5.4 1.5
4. 5.2 4.4 1.4 2
No Input AC Output DC
V1 (Volt) A1(Ampere) V2 (Volt) A2(Ampere)
1. 15.4 1.12 6 0.5
2. 12.4 2.24 4.2 1
3. 9.4 3.3 2.8 1.5
4. 6.4 4.2 1.0 2