Nyeri
Nyeri dirasakan langsung setelah terjadi trauma. Hal ini dikarenakan adanya spasme
otot, tekanan dari patahan tulang atau kerusakan jaringan sekitarnya.
Bengkak/edama
Edema muncul lebih cepat dikarenakan cairan serosa yang terlokalisir pada daerah
fraktur dan extravasi daerah di jaringan sekitarnya.
Memar/ekimosis
Merupakan perubahan warna kulit sebagai akibat dari extravasi daerah di jaringan
sekitarnya.
Spasme otot
Merupakan kontraksi otot involunter yang terjadi disekitar fraktur.
Penurunan sensasi
Terjadi karena kerusakan syaraf, terkenanya syaraf karena edema.
Gangguan fungsi
Terjadi karena ketidakstabilan tulang yang fraktur, nyeri atau spasme otot. paralysis
dapat terjadi karena kerusakan syaraf.
Mobilitas abnormal
Adalah pergerakan yang terjadi pada bagian-bagian yang pada kondisi normalnya
tidak terjadi pergerakan. Ini terjadi pada fraktur tulang panjang.
Krepitasi
Merupakan rasa gemeretak yang terjadi jika bagian-bagaian tulang digerakkan.
Deformitas
Abnormalnya posisi dari tulang sebagai hasil dari kecelakaan atau trauma dan
pergerakan otot yang mendorong fragmen tulang ke posisi abnormal, akan
menyebabkan tulang kehilangan bentuk normalnya.
Shock hipovolemik
Shock terjadi sebagai kompensasi jika terjadi perdarahan hebat.
Cidera Fleksi Cidera Fleksi Rotasi Cidera ektensi Cidera Kompresi
Fraktur Servikal
B1 B2 B3 B4 B5 B6
Kerusakan Kerusakan
Perfusi
nervus Tulang servikal
Kerusakan Diskonti pada pudendus
Diskontinuitas
nervus nuitas ginjal
tulang
frenikus tulang Penjepitan
gg. saaat
medulla spinalis
Perubahan Jumlah mengejan
Kerusakan oleh ligamentum
urine
Jaringan sekitar Fragment flavum posterior
turun
tulang Konstipasi
Hilangnya
inervasi otot Peningkatan Kompresi
Tekanan ssm tlg Kelebihan material
pernapasan Tek kapiler
lebigh tinggi vol cairan diskus
aksesori dan
dari kapiler anteriorpelepasan
interkosta Stimulasi
Pelepasan mediator kimiaB6
Reaksi
Pola napas histamin
stress
tidak efektif klien
Kerusakan
Protien myelin &
plasma hilang akson
Mob. Asam
lemak
Sementara yang dilakukan di rumah sakit, pasien dengan cidera servikal diberikan
tindakan utama yaitu mengecek A, B, C nya terlebih dahulu, dan dilanjutkana dengan tindakan
oprasi atau pembedahan jika dirasa cidera parah.
Manifestasi klinis fraktur adalah nyeri, edema, memar/ ekimosis, spasme otot, penurunan
sensasi, gangguan fungsi, mobilitas abnormal, krepitasi, defirmitas, shock hipovolemik.
Arifin, zafrullah. 2012. Analisis Nilai Functional Independence Measure Penderita Cedera
Servikal Dengan Perawatan Konservatif. Universitas padjajaran Bandung.
Doctherman Joanne McCloskey, Gloria N. B. 2008. NURSING INTERVENTIONS
CLASSIFICATION (NIC) 5th Edition. Philadelphia: Mosby Elsevier
ENA. 2000. Emergency Nursing Core Curriculum. 5thED. USA: WB.Saunders Company
Lusiyawati. 2009. Karya Tulis Ilmiah Asuhan Keperawatan Pada Nn. S Dengan Cedera Kepala
Ringan di Bangsal Flamboyan RSUD Pandan Arang Boyolali. Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Mansjoer, Arif. 2000. Kapita Selekta Kedokteran Jilid 2. Jakarta : Media Aesculapius.
Marilynn E. Doenges/ Mary Frances Moorhouse/ Alice C. Geisler. 2000. Rencana Asuhan
Keperawatan (Pedoman untuk perencanaan dan pe ndokumentasian perawatan pasien)
Edisi 3. Jakarta: EGC
Milby AH, Halpern CH, Guo W, Stein SC. 2008. Prevalence of cervical spinal injury in trauma.
Neurosurg Focus.
Moorhead Sue, et al. 2008. NURSING OUTCOMES CLASSIFICATION (NOC) 5th Edition.
Philadelphia: Mosby Elsevier
Oman, Kathleen. 2008. Panduan Belajar Keperawatan Emergency. Jakarta : EGC
Soertidewi, Lyna. 2012. Penatalaksanaan Kedaruratan Cedera Kranioserebral. Jakarta: Bagian
Ilmu Penyakit Saraf, FKUI RS Cipto Mangunkusumo