Anda di halaman 1dari 40

SERI BUKU PANDUAN

LATIHAN DASAR KEPEMIMPINAN


OSIS SMA NEGERI 1 PAMOTAN
TANGGAL 25 – 26 JANUARI 2012

“MEMBANGUN PRIBADI UNGGUL DAN BERKARAKTER MULIA”

DINAS PENDIDIKAN
PEMERINTAH KABUPATEN REMBANG

LDK | Membangun Pribadi Unggul & Berkarakter Mulia 1


Katalog Buku

MEMBANGUN PRIBADI UNGGUL DAN BERKARAKTER MULIA


Seri Buku Panduan: Latihan Dasar Kepemimpinan
OSIS SMA Negeri 1 Pamotan
Tanggal 25 – 26 Januari 2012
Perputakaan SMA Negeri 1 Pamotan

LDK | Membangun Pribadi Unggul & Berkarakter Mulia 2


KATA PENGANTAR

Dalam rangka meningkatkan keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha
Esa, budi pekerti luhur atau akhlak mulia, kepribadian unggul, wawasan kebangsaan,
prestasi akademik, seni, dan olahraga yang sesuai bakat dan minat, kepekaan dan
toleransi sosial dalam konteks masyarakat plural dan kreatif, maka dengan ini
disusunlah “Seri Buku Panduan” dalam rangka kegiatan Latihan Dasar Kepemimpinan
(LDK).

Dalam rangka mencapai tujuan tersebut di atas, para peserta akan mendapatkan
materi LDK dalam suatu buku LDK yang memuat materi tentang; (1) Membangun
Pemimpin Berkarakter, (2) AD/ ART OSIS, (3) Analisis Program Kerja, (4) Penyunan
Program Kerja, (5) Pleno Program Kerja, dan (6) Out Boud.

Semoga seri buku panduan LDK ini berguna dalam mengantarkan kegiatan LDK OSIS
SMA Negeri 1 Pamotan dengan baik, hingga diharapkan pascapelatihan ini, mampu
mencetak para pengurus OSIS yang memikili pribadi unggul sekaligus ber-ahlaq
mulia.

Pamotan, 21 Januari 2012


Ketua Panitia

Cahyo Purnomo, S.Pd


NIP. 19650118 200212 2 001

LDK | Membangun Pribadi Unggul & Berkarakter Mulia 3


DAFTAR ISI

A. Cover
B. Kata Pengantar ........................................................................................3
C. Daftar Isi ..................................................................................................4
D. LDK: Menjadi Pribadi Unggul & Berkarakter Mulia ......................................5
E. Pendidikan Karakter Untuk Pemimpin Muda .............................................7
F. AD/ ART OSIS SMA Negeri 1 Pamotan ......................................................13
G. Analisis Program Kerja Dengan SWOT .....................................................24
H. Etika Berkomunikasi ..............................................................................26
I. Outbond edukatif & Organisatoris ..........................................................30
J. Jadwal Latihan Dasar Kepemimpinan ......................................................37
K. Daftar Peserta LDK .................................................................................38

LDK | Membangun Pribadi Unggul & Berkarakter Mulia 4


LDK: Menjadi Pribadi Unggul & Berkarakter Mulia
Oleh: Cahyo Purnomo, S. Pd

Dalam rangka mencapai tujuan tersebut di atas, kurikulum kegiatan LDK ini
adalah sebagai berikut; (1) Membangun Pemimpin Berkarakter, (2) AD/ ART OSIS, (3)
Analisis Program Kerja, (4) Penyusunan Program Kerja, (5) Pleno program kerja, dan
(6) Out Boud.
Materi Membangun Pemimpin Berkarakter diharapkan mampu membangun
cara pandang, sikap, dan perilaku pengurus OSIS agar terinternalisasi nilai-nilai
seperti; religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis,
rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,
bersahabat/ komunikatif, cinta damai, dan gemar membaca. Dengan demikian
diharapkan menjadi calon-calon pemimpin yang berkarakter mulia.
Materi AD/ ART OSIS diharapkan mampu memberi petunjuk perilaku para
pengurus OSIS untuk selalu bertindak seperti apa yang tertera dalam garis-garis besar
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga OSIS. Dengan demikian, keorganisasian
OSIS sejalan dengan struktur dan peran masing-masing dalam mewujudkan visi dan
misi OSIS.
Materi selanjutanya adalah Analisis Program Kerja. Materi ini diharapkan
mampu membangkitkan daya nalar yang kritis pengurus OSIS tentang apa saja yang
perlu dilakukan dalam kepengurusan OSIS sehubungan dengan realitas sosial dan
problem-problem sosial yang ada (ruang lingkup sekolah). Dengan demikian, para
pengurus OSIS memiliki kecerdasan dalam melakukan analisis sosial dan piawai
dalam tanggung jawab sosial.
Selanjutnya adalah materi Penyunan Program Kerja. Materi ini diharapkan
mampu menuangkan/ mengimplementasikan materi analisis program kerja.
Narasumber perlu memberi batasan-batasan yang berhubungan dengan fungsi
program, teknis pelaksanaan, dan alokasi anggaran yang ada dan yang tersedia.
Diskusi kelompok difokuskan untuk merancang kegiatan pada di tiap-tiap bidang.
Dengan demikian, penyusunan program kerja akan lebih relevan serta realistik
sekaligus terlaksana nantinya, dengan berdasar kebutuhan warga SMA Negeri 1
Pamotan.
Tindak lanjut dari penyusunan program kerja, adalah Rapat Pleno Program
Kerja. Rapat pleno ini merupakan proses diskusi presentasi dari rencana program
kegiatan tiap-tiap seksi dalam kepengurusan OSIS hingga disepakati program-
program unggulan dalam kurun kepengurusan berlangsung.

LDK | Membangun Pribadi Unggul & Berkarakter Mulia 5


Untuk melaksanakan roda keorganisasian dan program kegiatan OSIS di SMA
Negeri 1 Pamotan, perlu kemudian diberikan materi Out Boud. Materi ini menjadi
penentu secara teknis kepengurusan OSIS di kemudian. Karena materi ini diharapkan
mampu menjalin ikatan-ikatan sosial yang kokoh, langgeng, kerjasa sama,
demokratis, kesetiakawanan sosial, etos kerja, dan mendorong peran dari anggota
pengurus OSIS yang fungsional, dengan melibatkan para peserta pelatihan terjun di
lapangan dengan berbagai permaian edukatif dan organisatoris. Dengan demikian,
kepengurusan OSIS pada kali ini memiliki prestasi yang membanggakan.

LDK | Membangun Pribadi Unggul & Berkarakter Mulia 6


Pendidikan Karakter Untuk Pemimpin Muda

Saat ini, Indonesia memerlukan pemimpin yang berkarakter, berani, dan


berkomitmen tinggi. Selain cerdas dan kompeten, calon pemimpin bangsa harus
konsisten dan bisa menjadi teladan1.

Sumber: http://www.pendidikankarakter.com/pentingnya-pendidikan-karakter-dalam-dunia-pendidikan/

Indonesia memerlukan sumberdaya manusia dalam jumlah dan mutu yang


memadai sebagai pendukung utama dalam pembangunan. Untuk memenuhi
sumberdaya manusia tersebut, pendidikan memiliki peran yang sangat penting. Hal
ini sesuai dengan UU No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pada
Pasal 3, yang menyebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk karakter serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan nasional bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab.
Berdasarkan fungsi dan tujuan pendidikan nasional, jelas bahwa pendidikan di
setiap jenjang, termasuk Sekolah Menengah Pertama (SMP) harus diselenggarakan
secara sistematis guna mencapai tujuan tersebut. Hal tersebut berkaitan dengan
pembentukan karakter peserta didik sehingga mampu bersaing, beretika, bermoral,
sopan santun dan berinteraksi dengan masyarakat. Berdasarkan penelitian di Harvard
University Amerika Serikat (Ali Ibrahim Akbar, 2000), ternyata kesuksesan seseorang

1
http://nasional.kompas.com/read/2011/12/21/1622067/Indonesia.Perlu.Pimpinan.Berkarakter.dan.Berani

LDK | Membangun Pribadi Unggul & Berkarakter Mulia 7


tidak ditentukan semata-mata oleh pengetahuan dan kemampuan teknis (hard skill)
saja, tetapi lebih oleh kemampuan mengelola diri dan orang lain (soft skill). Penelitian
ini mengungkapkan, kesuksesan hanya ditentukan sekitar 20 persen oleh hard skill
dan sisanya 80 persen oleh soft skill. Bahkan orang-orang tersukses di dunia bisa
berhasil dikarenakan lebih banyak didukung kemampuan soft skill daripada hard skill.
Hal ini mengisyaratkan bahwa mutu pendidikan karakter peserta didik sangat penting
untuk ditingkatkan.
Karakter merupakan nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan
Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, dan kebangsaan
yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan berdasarkan
norma-norma agama, hukum, tata krama, budaya, dan adat istiadat.
Pendidikan karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter
kepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau
kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan
Yang Maha Esa (YME), diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun kebangsaan sehingga
menjadi manusia insan kamil. Dalam pendidikan karakter di sekolah, semua
komponen (stakeholders) harus dilibatkan, termasuk komponen-komponen
pendidikan itu sendiri, yaitu isi kurikulum, proses pembelajaran dan penilaian,
kualitas hubungan, penanganan atau pengelolaan mata pelajaran, pengelolaan
sekolah, pelaksanaan aktivitas atau kegiatan ko-kurikuler, pemberdayaan sarana
prasarana, pembiayaan, dan ethos kerja seluruh warga dan lingkungan sekolah.
Terlepas dari berbagai kekurangan dalam praktik pendidikan di Indonesia,
apabila dilihat dari standar nasional pendidikan yang menjadi acuan pengembangan
kurikulum (KTSP), dan implementasi pembelajaran dan penilaian di sekolah, tujuan
pendidikan di SMP sebenarnya dapat dicapai dengan baik. Pembinaan karakter juga
termasuk dalam materi yang harus diajarkan dan dikuasai serta direalisasikan oleh
peserta didik dalam kehidupan sehari-hari. Permasalahannya, pendidikan karakter di
sekolah selama ini baru menyentuh pada tingkatan pengenalan norma atau nilai-
nilai, dan belum pada tingkatan internalisasi dan tindakan nyata dalam kehidupan
sehari-hari.
Sebagai upaya untuk meningkatkan kesesuaian dan mutu pendidikan karakter,
Kementerian Pendidikan Nasional mengembangkan grand design pendidikan
karakter untuk setiap jalur, jenjang, dan jenis satuan pendidikan. Grand design
menjadi rujukan konseptual dan operasional pengembangan, pelaksanaan, dan
penilaian pada setiap jalur dan jenjang pendidikan. Konfigurasi karakter dalam
konteks totalitas proses psikologis dan sosial-kultural tersebut dikelompokan dalam:
Olah Hati (Spiritual and emotional development), Olah Pikir (intellectual

LDK | Membangun Pribadi Unggul & Berkarakter Mulia 8


development), Olah Raga dan Kinestetik (Physical and kinestetic development), dan
Olah Rasa dan Karsa (Affective and Creativity development). Pengembangan dan
implementasi pendidikan karakter perlu dilakukan dengan mengacu pada grand
design tersebut.
Menurut UU No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pada
Pasal 13 Ayat 1 menyebutkan bahwa Jalur pendidikan terdiri atas pendidikan formal,
nonformal, dan informal yang dapat saling melengkapi dan memperkaya. Pendidikan
informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan. Pendidikan informal
sesungguhnya memiliki peran dan kontribusi yang sangat besar dalam keberhasilan
pendidikan. Peserta didik mengikuti pendidikan di sekolah hanya sekitar 7 jam per
hari, atau kurang dari 30%. Selebihnya (70%), peserta didik berada dalam keluarga
dan lingkungan sekitarnya. Jika dilihat dari aspek kuantitas waktu, pendidikan di
sekolah berkontribusi hanya sebesar 30% terhadap hasil pendidikan peserta didik.
Selama ini, pendidikan informal terutama dalam lingkungan keluarga belum
memberikan kontribusi berarti dalam mendukung pencapaian kompetensi dan
pembentukan karakter peserta didik. Kesibukan dan aktivitas kerja orang tua yang
relatif tinggi, kurangnya pemahaman orang tua dalam mendidik anak di lingkungan
keluarga, pengaruh pergaulan di lingkungan sekitar, dan pengaruh media elektronik
ditengarai bisa berpengaruh negatif terhadap perkembangan dan pencapaian hasil
belajar peserta didik. Salah satu alternatif untuk mengatasi permasalahan tersebut
adalah melalui pendidikan karakter terpadu, yaitu memadukan dan mengoptimalkan
kegiatan pendidikan informal lingkungan keluarga dengan pendidikan formal di
sekolah. Dalam hal ini, waktu belajar peserta didik di sekolah perlu dioptimalkan agar
peningkatan mutu hasil belajar dapat dicapai, terutama dalam pembentukan
karakter peserta didik .
Pendidikan karakter dapat diintegrasikan dalam pembelajaran pada setiap
mata pelajaran. Materi pembelajaran yang berkaitan dengan norma atau nilai-nilai
pada setiap mata pelajaran perlu dikembangkan, dieksplisitkan, dikaitkan dengan
konteks kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, pembelajaran nilai-nilai karakter
tidak hanya pada tataran kognitif, tetapi menyentuh pada internalisasi, dan
pengamalan nyata dalam kehidupan peserta didik sehari-hari di masyarakat.
Kegiatan ekstra kurikuler yang selama ini diselenggarakan sekolah merupakan
salah satu media yang potensial untuk pembinaan karakter dan peningkatan mutu
akademik peserta didik. Kegiatan Ekstra Kurikuler merupakan kegiatan pendidikan di
luar mata pelajaran untuk membantu pengembangan peserta didik sesuai dengan
kebutuhan, potensi, bakat, dan minat mereka melalui kegiatan yang secara khusus
diselenggarakan oleh pendidik dan atau tenaga kependidikan yang berkemampuan

LDK | Membangun Pribadi Unggul & Berkarakter Mulia 9


dan berkewenangan di sekolah. Melalui kegiatan ekstra kurikuler diharapkan dapat
mengembangkan kemampuan dan rasa tanggung jawab sosial, serta potensi dan
prestasi peserta didik.
Pendidikan karakter di sekolah juga sangat terkait dengan manajemen atau
pengelolaan sekolah. Pengelolaan yang dimaksud adalah bagaimana pendidikan
karakter direncanakan, dilaksanakan, dan dikendalikan dalam kegiatan-kegiatan
pendidikan di sekolah secara memadai. Pengelolaan tersebut antara lain meliputi,
nilai-nilai yang perlu ditanamkan, muatan kurikulum, pembelajaran, penilaian,
pendidik dan tenaga kependidikan, dan komponen terkait lainnya. Dengan demikian,
manajemen sekolah merupakan salah satu media yang efektif dalam pendidikan
karakter di sekolah.
Menurut Mochtar Buchori (2007), pendidikan karakter seharusnya membawa
peserta didik ke pengenalan nilai secara kognitif, penghayatan nilai secara afektif,
dan akhirnya ke pengamalan nilai secara nyata. Permasalahan pendidikan karakter
yang selama ini ada di SMP perlu segera dikaji, dan dicari altenatif-alternatif
solusinya, serta perlu dikembangkannya secara lebih operasional sehingga mudah
diimplementasikan di sekolah.
Pendidikan karakter bertujuan untuk meningkatkan mutu penyelenggaraan
dan hasil pendidikan di sekolah yang mengarah pada pencapaian pembentukan
karakter dan akhlak mulia peserta didik secara utuh, terpadu, dan seimbang, sesuai
standar kompetensi lulusan. Melalui pendidikan karakter diharapkan peserta didik
SMP mampu secara mandiri meningkatkan dan menggunakan pengetahuannya,
mengkaji dan menginternalisasi serta mempersonalisasi nilai-nilai karakter dan
akhlak mulia sehingga terwujud dalam perilaku sehari-hari.
Pendidikan karakter pada tingkatan institusi mengarah pada pembentukan
budaya sekolah, yaitu nilai-nilai yang melandasi perilaku, tradisi, kebiasaan
keseharian, dan simbol-simbol yang dipraktikkan oleh semua warga sekolah, dan
masyarakat sekitar sekolah. Budaya sekolah merupakan ciri khas, karakter atau
watak, dan citra sekolah tersebut di mata masyarakat luas.
Sasaran pendidikan karakter adalah seluruh Sekolah Menengah Pertama
(SMP) di Indonesia negeri maupun swasta. Semua warga sekolah, meliputi para
peserta didik, guru, karyawan administrasi, dan pimpinan sekolah menjadi sasaran
program ini. Sekolah-sekolah yang selama ini telah berhasil melaksanakan pendidikan
karakter dengan baik dijadikan sebagai best practices, yang menjadi contoh untuk
disebarluaskan ke sekolah-sekolah lainnya.
Melalui program ini diharapkan lulusan SMP memiliki keimanan dan
ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berkarakter mulia,

LDK | Membangun Pribadi Unggul & Berkarakter Mulia 10


kompetensi akademik yang utuh dan terpadu, sekaligus memiliki kepribadian yang
baik sesuai norma-norma dan budaya Indonesia. Pada tataran yang lebih luas,
pendidikan karakter nantinya diharapkan menjadi budaya sekolah.
Keberhasilan program pendidikan karakter dapat diketahui melalui
pencapaian indikator oleh peserta didik sebagaimana tercantum dalam Standar
Kompetensi Lulusan SMP, yang antara lain meliputi sebagai berikut:
Mengamalkan ajaran agama yang dianut sesuai dengan tahap perkembangan
remaja;
1. Memahami kekurangan dan kelebihan diri sendiri;
2. Menunjukkan sikap percaya diri;
3. Mematuhi aturan-aturan sosial yang berlaku dalam lingkungan yang lebih
luas;
4. Menghargai keberagaman agama, budaya, suku, ras, dan golongan sosial
ekonomi dalam lingkup nasional;
5. Mencari dan menerapkan informasi dari lingkungan sekitar dan sumber-
sumber lain secara logis, kritis, dan kreatif;
6. Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif;
7. Menunjukkan kemampuan belajar secara mandiri sesuai dengan potensi
yang dimilikinya;
8. Menunjukkan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah dalam
kehidupan sehari-hari;
9. Mendeskripsikan gejala alam dan sosial;
10. Memanfaatkan lingkungan secara bertanggung jawab;
11. Menerapkan nilai-nilai kebersamaan dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara demi terwujudnya persatuan dalam negara
kesatuan Republik Indonesia;
12. Menghargai karya seni dan budaya nasional;
13. Menghargai tugas pekerjaan dan memiliki kemampuan untuk berkarya;
14. Menerapkan hidup bersih, sehat, bugar, aman, dan memanfaatkan waktu
luang dengan baik;
15. Berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan santun;
16. Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan di
masyarakat; Menghargai adanya perbedaan pendapat;
17. Menunjukkan kegemaran membaca dan menulis naskah pendek sederhana;
18. Menunjukkan keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis
dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris sederhana;

LDK | Membangun Pribadi Unggul & Berkarakter Mulia 11


19. Menguasai pengetahuan yang diperlukan untuk mengikuti pendidikan
menengah;
20. Memiliki jiwa kewirausahaan.

Pada tataran sekolah, kriteria pencapaian pendidikan karakter adalah


terbentuknya budaya sekolah, yaitu perilaku, tradisi, kebiasaan keseharian, dan
simbol-simbol yang dipraktikkan oleh semua warga sekolah, dan masyarakat sekitar
sekolah harus berlandaskan nilai-nilai tersebut2.

2
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2010/08/20/pendidikan-karakter-di-smp/
LDK | Membangun Pribadi Unggul & Berkarakter Mulia 12
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
DIREKTORAT JENDRAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
DIREKTORAT PEMBINAAN KESISWAAN
ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA
ORGANISASI INTRA SEKOLAH
SMA NEGERI 1 PAMOTAN

PEMBUKAAN

Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa.


Bahwa sebagai pemimpin yang mengemban amanat dan tanggung jawab dari Tuhan.
Maka kami membentuk sebuah Organisasi dengan iktikad membentuk, melatih dan
meningkatka jiwa jiwa pemimpin berkualitas yang memang seharusnya mutlak ada
pada diri setiap manusia sebagai bekal untuk menghadapi tantangan dunia global
yang semakin terintegrasi setiap waktu.

Bahwa haruslah ada kolerasi yang bersinergi antara jiwa – jiwa pemimpin yang ingin
kami bentuk, latih dan tingkatkan, dengan IMTAQ dan IPTEK yang mendasari itu
semua, sehingga terlahirlah manusia – manusia unggul.

Sebagai Organisasi yang berada di bawah naungan SMA Negeri 1 Pamotan


menghimpun diri dalam suatu Organisasi Siswa Intra Sekolah yang disusun dalam
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga sebagai berikut:

ANGGARAN DASAR

BAB I
UMUM

Pasal 1
Nama, Waktu dan Tempat Kedudukan

1. Organisasi ini bernama Organisasi Siswa Intra Sekolah SMA Negeri 1 Pamotan,
yang selanjutnya disebut OSIS SMA NEGERI 1 PAMOTAN Pamekasan
2. Organisasi ini didirikan untuk waktu yang tidak ditentukan.
3. OSIS SMA NEGERI 1 PAMOTAN Pamekasan berkedudukan di SMA Negeri 1
PamotanJalan Pramuka No.2 Kabupaten Pamekasan.

LDK | Membangun Pribadi Unggul & Berkarakter Mulia 13


Pasal 2
Dasar dan Azas

1. Organisasi ini berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.


2. Organisasi ini berzaskan kekeluargaan dan kegotong-royongan.
3. Organisasi ini berbentuk kesatuan, bukan organisasi politik dan tidak menjadi
bagian dari golongan atau aliran organisasi politik manapun.
Pasal 3
Tujuan

1. Mempersiapkan siswa sebagai kader penerus perjuangan bangsa dan


pembangunan nasional dengan memberikan bekal keterampilan, kepemimpinan,
kesegaran jasmani, daya kreasi, patriotisme, kepribadian dan budi pekerti luhur.
2. Membangun siswa SMA Negeri 1 Pamotanyang professional dan kompeten
dalam rangka mewujudkan pembangunan bangsa Indonesia sutuhnya menuju
masyarakat adil dan makmur.

Pasal 4
Sifat Organisasi

Organisasi ini bersifat Intra sekolah dan merupakan salah satu wadah yang
menampung dan sah mewakili siswa SMA Negeri 1 Pamotan.

Pasal 5
Bentuk Organisasi

Organisasi ini berbentuk kesatuan.

Pasal 6
Lambang

Lambang OSIS seperti terlampir bersifat Nasional dan digunakan bersama – sama
dengan lambang sekolah.

Pasal 7
Keanggotaan

LDK | Membangun Pribadi Unggul & Berkarakter Mulia 14


1. Anggota organisasi ini adalah siswa SMA Negeri 1 Pamotan.
2. Keanggotaan berakhir apabila sudah tidak lagi menjadi siswa SMA Negeri 1
Pamotan, pindah sekolah, dinyatakan lulus akademis maupun non akademis atau
meninggal dunia.

Pasal 8
Hak dan Kewajiban Anggota

Setiap anggota mempunyai hak dan kewajiban yang sama dalam OSIS.

Pasal 9
Keuangan

Keuangan Organisasi ini berasal dari :


1. Dana kesiswaan / SPP SMA Negeri 1 Pamotan.
2. Sumbangan atau usaha-usaha lain yang sah, halal dan tidak mengikat.

BAB II
STRUKTUR ORGANISASI

Pasal 10
Perangkat Organisasi

Perangkat Organisasi terdiri dari :


1. Pelindung
2. Majelis Pembina OSIS
3. Majelis Perwakilan Kelas, selanjutnya disingkat MPK
4. Dewan Presidium
5. Pengurus Organisasi Siswa Intra Sekolah.

Pasal 11
Pembubaran Organisasi

1. Pembubaran OSIS hanya dapat dilakukan dalam rapat presidium / rapat OSIS
yang di hadiri oleh perangkat sebagaimana tercantum pada pasal 10.

LDK | Membangun Pribadi Unggul & Berkarakter Mulia 15


2. Ketetapan pembubaran organisasi harus disetujui oleh seluruh perangkat
Organisasi yang hadir.
3. Setelah pembubaran Organisasi, segala harta kekayaan OSIS diserahkan ke
sekolah dalam hal ini SMA Negeri 1 Pamotan.

BAB III
Pasal 12
Pembina OSIS

1. Majelis Pembina OSIS merupakan badan pembimbing OSIS yang beranggotakan


guru-guru yang telah ditetapkan dan disahkan oleh Kepala Sekolah.
2. Majelis Pembina OSIS dipimpin / diketuai oleh Kepala Sekolah.
3. Majelis Pembina OSIS wajib memberikan bimbingan secara terus-menerus
kepada OSIS dalam melaksanakan tugasnya.

BAB IV
Pasal 13
Majelis Perwakilan Kelas dan Dewan Presidium

1. MPK dan Dewan Presidium merupakan siswa terpilih dari setiap kelas bukan
pengurus OSIS.
2. Anggota-anggota MPK merupakan perwakilan kelas, sehingga setiap kelas
memiliki wakilnya yang duduk di dalam MPK.
3. Dewan Presidium di sahkan oleh semua MPK.
4. Dewan Presidium mempunyai wewenang untuk mengawasi dan memantau
kinerja OSIS selama satu periode.
5. Dewan Presidium dan Pengurus OSIS bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah.

BAB V
Pasal 14
Kepengurusan OSIS

1. OSIS dipimpin oleh seorang Ketua dan dibantu oleh seorang Wakil Ketua I dan
seorang Wakil Ketua II.
2. Ketua, Wakil Ketua I dan Wakil Ketua II OSIS harus warga Negara Indonesia yang
telah duduk di kelas I ataupun Kelas II pada saat di pilih.

LDK | Membangun Pribadi Unggul & Berkarakter Mulia 16


3. Ketua, Wakil Ketua I dan Wakil Ketua II OSIS di pilih seluruh warga sekolah secara
bebas, rahasia, umum dan langsung.
4. Dewan Formatur (DF) OSIS merupakan pengurus OSIS yang terpilih dalam forum
dari Organisasi Siswa Intra Sekolah.
5. Pengurus OSIS bertanggung jawab kepada MPK dalam Sidang Pleno MPK dan
bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah.

Pasal 15

1. Semua pengurus OSIS bekerja menurut AD/ART


2. Dalam melaksanakan kewajiban Ketua Umum, Ketua I dan Ketua II OSIS dibentu
oleh pengurus OSIS lainnya yang tersusun dalam seksi bidang – seksi bidang yang
sudah ditetapkan oleh Kepala Sekolah.
3. Pengurus OSIS memegang jabatan maksimal 2 periode.
4. Pengurus OSIS dapat diberhentikan apabila tidak bisa melaksanakan
kewajibannya sebagai pengurus OSIS leh Ketua berdasarkan rapat Dewan
Presidium dan atas persetujuan Kepala Sekolah
5. Ketua OSIS bersama pengurus OSIS periode lama dapat mengangkat pengurus
OSIS periode baru berdasarkan kesepakatan bersama dan atas persetujuan
Kepala Sekolah.
6. Ketua OSIS dan Ketua Panitia, menetapka petunjuk pelaksanaan untuk
menjalankan tugas dan kewajiban serta peraturan sebagaimana mestinya.
7. Di dalam melaksanakan tugasnya, Pengurus OSIS dapat bekerja sama dengan
Dewan Presidium atau orang-orang yang dianggap berkompeten dan dibimbing
oleh Pembina OSIS.

Pasal 16

Jika Ketua Umum, Ketua I dan Ketua II OSIS meninggal dunia, berhenti atau tidak
dapat melakukan kewajibannya di dalam masa jabatannya, maka ia diganti oleh
anggota pengurus OSIS dalam rapat intern Pengurus OSIS dan Dewan Presidium yang
ditetapkan oleh Kepala Sekolah dan Pembina OSIS selambat-lambatnya 1 bulan.

Pasal 17

Sebelum memangku jabatannya, Ketua Umum, Ketua I dan Ketua II beserta Pengurus
OSIS mengucap janji dengan sungguh – sungguh dengan tuntunan dari Kepala

LDK | Membangun Pribadi Unggul & Berkarakter Mulia 17


Sekolah selaku Ketua Majelis Pembimbing OSIS di hadapan banyak siswa sebagai
berikut :

JANJI PENGURUS OSIS


Atas Rahmat Tuhan yang Maha Esa kami berjanji:
1. Akan menjalankan kewajiban kami selaku Ketua Umum, Ketua I dan Ketua II
dengan kesungguhan hati dan sebaik-baiknya.
2. Akan menjalankan semua ketentuan yang berlaku sesuai dengan Anggaran
Dasar / Anggaran Rumah Tangga dengan penuh tanggung jawab sebagai
amal bakti kami kepada sekolah, Bangsa dan Negara.
3. Akan menjalankan tugas kami dengan jiwa persatuan dan kesatuan atas
dasar kekeluargaan demi tercapainya tujuan organisasi kami.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa meridhoi janji kami ini dengan Taufiq dan Hidayah-
Nya.

BAB VI
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR

Pasal 18
Perubahan Anggaran Dasar

Perubahan Anggaran Dasar OSIS SMA Negeri 1 Pamotan hanya dapat dilakukan oleh
Sidang Pleno Dewan Formatur SMA Negeri 1 Pamotan

BAB VII
ATURAN TAMBAHAN
Pasal 19

Hal – hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini, diatur dalam Anggaran
Rumah Tanggadan atau peraturan lainnya yang sah serta merupakan kebijakan
umum OSIS SMA Negeri 1 Pamotan.

LDK | Membangun Pribadi Unggul & Berkarakter Mulia 18


ANGGARAN RUMAH TANGGA

BAB I
KEANGGOTAAN
Pasal 1

Anggota OSIS adalah siswa SMA Negeri 1 Pamotanyang dinyatakan lulus dari Masa
Orientasi Siswa.(MOS).

Pasal 2

Syarat – syarat Keanggotaan


1. Siswa SMA Negeri 1 Pamotanaktif
2. Mengikuti Masa Orientasi Siswa
3. Wajib mentaati peraturan sekolah dan kebijakan OSIS.

Pasal 3
Masa Keanggotaan

1. Masa keanggotaan OSIS adalah sejak dinyatakan lulus Masa Orientasi


2. Masa keanggotaan berakhir apabila :
 Meninggal dunia
 Sudah dinyatakan lulus secara akademik dan non akademik.
 Pindah sekolah atas kehendak sendiri.
 Diberhentikan sekolah karena melakukan tindakan yang merugikan atau
merusak nama baik sekolah.

Pasal 4
Hak dan Kewajiban
Hak anggota :
1. Anggota berhak mengeluarkan pendapat baik lisan maupun tertulis.
2. Anggota mempunyai hak memilih dan dipilih.
3. Anggota berhak mengikuti kegiatan OSIS sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Kewajiban anggota :
1. Anggota berkewajiban melaksanakan peraturan sekolah dan kebijakan
Organisasi.

LDK | Membangun Pribadi Unggul & Berkarakter Mulia 19


2. Anggota berkewajiban menjunjung tinggi nama dan kehormatan sekolah dan
organisasi.
3. Anggota berkewajiban berperan aktif dalam kegiatan – kegiatan sekolah dan
organisasi.

BAB II
STRUKTUR ORGANISASI

Pasal 5
Sidang Pleno
1. Sidang Pleno memegang kekuasaan organisasi.
2. Sidang Pleno diadakan 1 tahun maksimak 3 kali.
3. Sidang pleno istimewa diadakan apabila terdapat kebijakan organisasi dinilai
tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya.

Pasal 6
Wewenang Sidang Pleno

1. Menetapkan dari atau mengadakan perubahan AD/ART.


2. Menilai menanggung jawab pengurus.
3. Menetapkan Pemilihan Umum Ketua OSIS.
4. Menetapkan kebijakan – kebijakan organisasi lainnya.

Pasal 7
Tata Tertib Sidang Pleno

1. Peserta terdiri dari Pengurus OSIS, Majelis Perwakilan Kelas (MPK).


2. Pengurus bertanggung jawab atas dasar penyelengaraan Sidang Pleno.
3. Pimpinan Sidang Pleno yang berbentuk presidium dipilih dari dan oleh peserta
sebanyak 3 orang.
4. Sebelum presidium terbentuk pimpinan sidang sementara di pegang oleh
presidium yang ditunjuk atas dasar kesepakatan bersama.
5. Sidang Pleno dinyatakan sah apabila dihadiri ½ + 1 dari jumlah peserta.
6. Apabila ayat 5 tidak terpenuhi, maka sidang diundur 2 x 10 menit dan setelah itu
dinyatakan sah.
7. Pengambilan keputusan dilakukan secara musyawarah mufakat dan apabila ini
tidak terpenuhi maka keputusan diambil berdasarkan suara terbanyak.

LDK | Membangun Pribadi Unggul & Berkarakter Mulia 20


Pasal 8
Pengurus OSIS

1. Masa jabatan pengurus adalah 1 tahun sejak pelantikan atau serah terima
jabatan demisioner
2. Pengurus sekurang – kurangnya terdiri dari Ketua Umum, Ketua I, Ketua II,
Sekretaris, Bendahara dan KaSekbid.

Pasal 9
Tugas dan Wewenang Pengurus
Tugas Pengurus :
1. Pengurus melaksanakan segala ketentuan dan kebijakan sesuai dengan AD/ART,
hasil – hasil Sidang Pleno.
2. Menyelenggarakan Sidang Pleno pada akhir kepengurusan.
3. Menyampaikan pertanggung jawaban kepengurusan OSIS selama 1 tahun masa
jabatannya kepada MPK.
4. Mengangkat dan memberhentikan pengurus yang kemudian akan ditindak lanjuti
oleh Dewan Presidium atas persetujuan Pembina OSIS dan Kepala Sekolah.

Wewenag Pengurus :
1. Menentukan dan menjalankan program kerja.

Pasal 10

Pertemuan pengurus minimal dua kali dalam periode kepengurusan dengan tujuan:
a. Mengevaluasi kegiatan yang telah dilakukan pengurus OSIS.
b. Mengadakan persiapan rapat pengurus.
c. Mempertimbangkan dan memutuskan saran atau usul yang membangun OSIS.
d. Mempersiapkan program pengabdian sekolah.

BAB III
Pasal 11
Ketentuan menjadi pengurus adalah :
a. Pengurus baru dipilih dan oleh pengurus OSIS terpilih melalui rapat pengurus.
b. Syarat – syarat menjadi pengurus :
 Mempunyai wawasan luas

LDK | Membangun Pribadi Unggul & Berkarakter Mulia 21


 Mempunyai sifat jujur, terampil kerja dan bertanggung jawab.
 Mempunyai komitmen yang tinggi untuk memajukan OSIS SMA NEGERI 1
PAMOTAN.

Pasal 12

Pemilihan Sekretaris, Bendahara, dan KaSekbid dipilih oleh ketua dan wakil Ketua I da
II OSIS berdasarkan rapat yang telah dilaksanakan sebelumnya setelah pemilihan
Ketua dan Wakil.

Pasal 13

1. Pengurus OSIS dijatuhi hukuman apabila :


a. Bertindak mencemarkan nama baik OSIS dan Sekolah.
b. Bertindak merugikan dan mencemarkan nama baik sekolah, melanggar
ketetapan keputusan dan peraturan-peraturan organisasi yang telah
ditetapkan oleh pengurus OSIS.
2. Hukuman kepada Pengurus OSIS berupa peringatan dan pemecatan.
3. Pengurus yang di pecat dapat melakukan pembelaan dalam institusi kekuasaan
OSIS.
4. Ketentuan mengenai tata cara pemberian peringatan, pemecatan dan prosedur
pembelaan diatur dalam ketentuan atau peraturan tersendiri.

BAB IV
KEUANGAN
Pasal 14

1. Pendanaan untuk kegiatan Organisasi berasal dari pihak sekolah dan sponsor
yang bersangkutan.
2. Menejemen keuangan di atur oleh Bendahara dan di ketahui oleh seluruh
Pengurus OSIS.

BAB V
LAMBANG, LOGO, SIMBOL ATRIBUT
Pasal 15
Atribut OSIS banyak jenisnya termasuk lambing, logo, symbol, bendera, stempel dan
kartu angota

LDK | Membangun Pribadi Unggul & Berkarakter Mulia 22


1. Lambang OSIS
Gambar lambang OSIS :

Arti bentuk dan warna lambang OSIS:

I. Bunga bintang sudut lima dan lima kelopak daun bunga.


Generasi muda adalah bunga harapan bangsa dengan bentuk bintang sudut lima
menunjukkan kemurnian jiwa siswa yang berintikan Pancasila. Para siswa berdaya
upaya melalui lima jalan dengan kesungguhan hati, agar menjadi warga negara
yang baik dan berguna. Kelima jalan tersebut dilukiskan dalam bentuk lima
kelopak daun bunga, yaitu: abdi, adab, ajar, aktif dan amal.

II. Buku terbuka


Belajar keras menuntut ilmu pengetahuan dan teknologi, merupakan sumbangsih
siswa terhadap pembangunan bangsa dan Negara.
III. Kunci Pas
Kemauan bekerja keras akan menumbuhkan rasa percaya pada kemampuan diri dan
bebas dari ketergantungan pada belas kasihan orang lain, menyebabkan siswa berani
mandiri. Kunci pasa adalah alat kerja yang dapat membuka semua permasalahan dan
kunci pemecahan dari segala kesulitan.

IV. Tangan Terbuka


Kesediaan menolong orang lain yang lemah sesame siswa dan masyarakat yang
memerlukan bantuan dan pertolongan, yang menunjukkan adanya sikap mental
siswa yang baik dan bertanggung jawab.
V. Biduk.
Biduk/perahu, yang melaju di lautan hidup menuju masa depan yang lebih baik, yaitu
tujuan nasional yang dicita-citakan.

VI. Pelangi Merah Putih

LDK | Membangun Pribadi Unggul & Berkarakter Mulia 23


Tujuan nasional yang dicita – citakan adalah masyarakat adil dan makmur
berdasarkan Pancasila, yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia yang sejahterabai
material meupun spiritual.

VII. Tujuh belas butir padi, Delapan lipatan pita, Empat buah kapas, Lima daun
kapas 17-08-1945 adalah peristiwa penegakan jembatan emas kemerdekaan
Indonesia mengandung nilai – nilai perjuangan ’45 yang harus dihayati para siswa
sebagai kader penerus perjuangan bangsa dan pembangunan nasional. Kemerdekaan
yang telah ditebus dengan mahal perlu di isi dengan partisipasi penuh para siswa.

VIII. Warna Kuning.


Sebagai dasar lambing yaitu warna kehormatan / agung. Sesuatu kehormatan bila
generasi muda diberi kepercayaan untuk berbuat baik dan bermanfaat melalui
organisasi, untuk kepentingan dirinya dan sesame mereka, sebagai salah satu
sumbangsih nyata kepada tanah air, bangsa dan Negara.

IX. Warna Coklat.


Warna tanah Indonesia, berpijak pada kepribadian dan budaya sendiri serta nasional
Indonesia.

X. Warna Merah Putih.


Warna kebangsaan Indonesia, dengan hati yang suci, berani membela kebenaran.

BAB VII
ATURAN TAMBAHAN

Pasal 16
Setiap anggota telah mengetahui AD/ART ini setelah di tetapkan.

Pasal 17
Atribut adalah kelengkapan sebagai identitas OSIS SMA Negeri 1 Pamotan.

BAB VIII
PENGESAHAN
Pasal 18
Anggaran Rumah Tangga ini pertama kali disahkan pada Sidang Pleno tanggal 1
Januari 2008-2009.

LDK | Membangun Pribadi Unggul & Berkarakter Mulia 24


ANALISIS PROGRAM KERJA DENGAN SWOT3

Apa itu Teori Analisis SWOT?

Teori Analisis SWOT adalah sebuah teori yang digunakan untuk merencanakan
sesuatu hal yang dilakukan dengan SWOT. SWOT adalah sebuah singkatan dari, S
adalah STRENGHT atau Kekuatan, W adalah WEAKNESS atau Kelemahan, O adalah
OPPORTUNITY atau Kesempatan, dan T adalah THREAT atau Ancaman. SWOT ini
biasa digunakan untuk menganalisis suatu kondisi dimana akan dibuat sebuah
rencana untuk melakukan sesuatu, sebagai contoh, program kerja.

Gambar. Analisis SWOT

SWOT untuk organisasi

Dalam sebuah organisasi biasanya setiap awal periode kepengurusan akan


dilaksanakan pembuatan rencana program kerja, untuk itu biasanya akan dilakukan
sebuah analisis kondisi mengenai suatu organisasi tersebut. Analisis SWOT biasanya

3
http://faizperjuangan.wordpress.com/2008/02/12/aplikasi-teori-analisis-swot-dalam-organisasi/
LDK | Membangun Pribadi Unggul & Berkarakter Mulia 25
dicantumkan dalam GBHK (Garis-garis Besar Haluan Kerja) yang menjelaskan tentang
kondisi lingkungan organisasi baik kondisi internal maupun external.
Analisis SWOT ini merupakan sebuah “penyelidikan” tentang situasi dan
kondisi dalam suatu lingkungan. Contohnya adalah:
Ada sebuah organisasi yang akan membuat program kerja, untuk itu mereka
harus tahu tentang kondisi organisasi mereka dan lingkungan dimana organisasi itu
berada. Untuk itu mereka melakukan analisis SWOT.
Pertama S, yaitu dengan mengetahui kekuatan organisasi –dalam hal ini,
kekuatan bisa diartikan sebagai kondisi yang menguntungkan untuk organisasi-
tersebut. Misalnya, pengurus yang setia terhadap organisasi, atau kas organisasi yang
banyak, dll. Kedua W, yaitu dengan mengetahui kelemahan organisasi –dalam hal ini,
kelemahan bisa diartikan sebagai suatu kondisi yang merugikan untuk organisasi-
tersebut. Misalnya, kondisi anggota yang tidak aktif, dana yang tak ada, dll. Ketiga O,
yaitu dengan mengetahui kesempatan organisasi – dalam hal ini bisa diartikan
sebagai suatu hal yang bisa menguntungkan jika dilakukan namun jika tidak diambil
bisa merugikan, atau sebaliknya. Misalnya, sumber dana ada bila diminta. Keempat T,
yaitu dengan mengetahui ancaman organisasi – dalam hal ini bisa diartikan sebagai
suatu hal yang akan menghambat atau mengancam selama perjalanan
kepengurusan. Misalnya, banyak pengurus dan anggota yang tidak aktif.
Setelah dilakukan analisis SWOT maka jadi mengetahui kondisi nyata apa yang
terjadi di lingkungan internal dan external organisas, maka dapat mulai membuat
rencana program kerja yang sesuai dengan kondisi yang dibutuhkan dan mampu
untuk dilaksanakan oleh pengurus tersebut.

LDK | Membangun Pribadi Unggul & Berkarakter Mulia 26


ETIKA BERKOMUNIKASI4

Dalam berkomunikasi dibutuhkan lebih dari asal bicara, apalagi asal bunyi.
Ada etika yang harus ditaati, baik yang tersurat maupun yang tersirat. Namun
demikian pada dasarnya etika itu dapat berdasarkan 5W+1H :

Sumber gambar: http://1.bp.blogspot.com/_NNOmxc31YvQ/TPidoPbC6ZI/AAAAAAAAADw/


6CMW8cEjK74/ s1600/Communication.jpg

1. Who (siapa)

Dengan mengetahui siapa yang kita ajak berkomunikasi, maka kita bisa
langsung menyesuaikan diri. Nada suara, gerak tubuh, pandangan mata, hendaknya
seirama dengan siapa kita berbicara. Misalnya saat berbicara dengan anak-anak,
nada suara agak direndahkan, gerak tubuh agak mengikuti anak-anak yang kita ajak
bicara, pandangan mata lebih lembut. Begitu juga saat kita bicara dengan rekan
bisnis, nada suara, gerak tubuh tentu akan menyesuaikan.

2. What (apa)

Setelah tahu siapa yang menjadi teman kita berkomunikasi, kita bisa
menyesuaikan apa yang hendak kita bicarakan. Rasanya tidak akan nyambung

4
http://www.anneahira.com/etika-komunikasi.htm
LDK | Membangun Pribadi Unggul & Berkarakter Mulia 27
membicarakan tentang Reksadana Syariah kepada orang yang tidak tahu bahkan
tentang bank sekalipun. Hanya akan membuang-buang waktu dan membuat kita
semakin keki.

3. Where (dimana)

Membicarakan politik di tempat pesta ulang tahun teman tidaklah tepat,


mungkin malah akan merusak suasana pesta. Bergurau secara berlebihan ketika
sedang menikmati santap malam disebuah restoran hotel yang cukup mewah saja,
anda akan menjadi pusat perhatian dan mungkin akan dicap sebagai perusuh. Bisa
jadi semua mata akan memandang anda. Lain ladang lain belalang, lain kolam lain
pula ikannya. Apa yang biasanya kita anggap biasa ditempat biasa, mungkin menjadi
luar biasa ditempat lain. Begitupun sebaliknya, yang kita anggap bermasalah
ditempat kita, ternyata malah menjadi adat ditempat lain. Untuk itu kita harus
mampu membuka mata, membuka telinga, membuka hati, menajamkan rasa, agar
kita mampu membawa diri ditempat yang berbeda.

4. When (kapan)

Waktu sangatlah penting untuk diperhitungkan dalam menjaga etika


komunikasi. Tidak mudah untuk menjadi pandai mengetahui kapan waktu yang tepat
untuk membicarakan sesuatu. Mengetahui tentang kebiasaan seseorang yang kita
ajak berkomunikasi sangatlah penting agar apa yang kita bicarakan menjadi efektif
dan efisien.

5. Why (mengapa)

Mengapa, satu pertanyaan yang bisa menjadi tujuan dari arah pembicaraan.
Tujuan ini disesuaikan dengan siapa, apa, dimana dan kapan kita mengutarakan
maksud dan tujuan kita. Menentukan arah pembicaraan itu penting selain agar kita
bisa lebih fokus, tujuan akan membuat kita memilih kata-kata yang tepat untuk
mendapatkan sasaran.

6. How (bagaimana)

Tujuan baik, tapi cara penyampaian tidak baik, maka hancurlah sudah.
Komunikasi kita bisa dianggap tidak beretika. Cara membawa rupa, rupa bisa
LDK | Membangun Pribadi Unggul & Berkarakter Mulia 28
membawa berkah atau petaka. Cara ini sangat penting untuk dipertimbangkan
dengan matang. Salah-salah semua yang sudah kita rencanakan menjadi berantakan
hanya gara-gara sedikit salah melangkah.

LDK | Membangun Pribadi Unggul & Berkarakter Mulia 29


OUTBOND EDUKATIF DAN ORGANISATORIS

Definisi Outbound
Outbound adalah kegiatan di alam terbuka. Outbound juga dapat memacu
semangat belajar. Outbound merupakan sarana penambah wawasan pengetahuan
yang didapat dari serangkaian pengalaman berpetualang sehingga dapat memacu
semangat dan kreativitas seseorang. Oleh karena itu, Kimpraswil menyatakan bahwa
outbound adalah usaha olah diri (olah pikir dan olah fisik) yang sangat bermanfaat
bagi peningkatan dan pengembangan motivasi, kinerja dan prestasi dalam rangka
melaksanakan tugas dan kepentingan organisasi secara lebih baik Kegiatan outbound
berawal dari sebuah pengalaman sederhana seperti bermain. Bermain juga membuat
setiap anak merasa senang, dan bahagia. Dengan bermain anak dapat belajar
menggali dan mengembangkan potensi, dan rasa ingin tahu serta meningkatkan rasa
percaya dirinya. Oleh karena itu, bermain merupakan fitrah yang dialami setiap anak.

Sumber: http://kriyamandirisolo.files.wordpress.com/2010/12/11.jpg

Pengalaman merupakan guru dalam proses pembelajaran secara alami.


Misalnya, seorang anak mengalami proses alami bermain. Hal itu dalam rangka
menambah dan mengembangkan pengetahuan dari setiap pengalamannya. Jadi,
tidak menutup kemungkinan siapapun berhak bermain baik anak-anak, remaja, orang
dewasa ataupun orang tua. Karena belajar dari sebuah pengalaman dalam aktivitas
bermain dijadikan sebagai sarana pembelajaran yang menyenangkan yang dapat
dilakukan di ruangan terbuka atau tertutup.

LDK | Membangun Pribadi Unggul & Berkarakter Mulia 30


Berdasarkan latar belakang tersebut outbound merupakan perpaduan antara
permainan-permainan sederhana, permainan ketangkasan, dan olah raga, serta diisi
dengan petualangan-petualangan. Hal itu yang akhirnya membentuk adanya unsur-
unsur ketangkasan, dan kebersamaan serta keberanian dalam memecahkan masalah.
Seperti halnya Iwan menegaskan bahwa “permainan yang disajikan dalam outbound
memang telah disusun sedemikian rupa, sehingga bukan hanya psikomotorik (fisik)
peserta yang ’tersentuh’ tapi juga afeksi (emosi) dan kognisi (kemampuan berpikir)

Manfaat dan Tujuan Outbound


Kegiatan belajar di alam terbuka seperti outbound bermanfaat untuk
meningkatkan keberanian dalam bertindak maupun berpendapat. Kegiatan
outbound membentuk pola pikir yang kreatif, serta meningkatkan kecerdasan
emosional dan spiritual dalam berinteraksi. Kegiatan ini akan menambah pengalaman
hidup seseorang menuju sebuah pendewasaan diri.
Pengalaman dalam kegiatan outbound memberikan masukan yang positif
dalam perkembangan kedewasaan seseorang. Pengalaman itu mulai dari
pembentukan kelompok. Kemudian setiap kelompok akan menghadapi bagaimana
cara berkerja sama. Bersama-sama mengambil keputusan dan keberanian untuk
mengambil risiko. Setiap kelompok akan meng-hadapi tantangan dalam memikul
tanggung yang harus dilalui.
Tujuan outbound secara umum untuk menumbuhkan rasa percaya dalam diri
guna memberikan proses terapi diri (mereka yang berkelainan) dalam
berkomunikasi, dan menimbulkan adanya saling pengertian, sehingga terciptanya
saling percaya antar sesama. Ancok pun menegaskan dalam bukunya Outbound
Management Training (2003: 3) bahwa:
Metode pelatihan di alam terbuka juga digunakan untuk kepentingan terapi
kejiwaan (lihat Gass, 1993). pelatihan ini digunakan untuk meningkatkan konsep diri
anak-anak yang nakal, anak pencandu narkotika, dan kesulitan di dalam hubungan
sosial. Metode yang sama juga digunakan untuk memperkuat hubungan keluarga
ber-masalah dalam program family therapy (terapi keluarga). Afiatin (2003) dalam
penelitian disertasinya telah menggunakan pelatihan outbound untuk penangkalan
pengguna obat terlarang (narkoba). Dalam penelitiannya Afiatin menemukan bahwa
penggunaan metode outbound mampu meningkatkan ketahanan terhadap godaan
untuk menggunakan narkoba. Selain itu dilaporkan pula oleh Afiatin, penelitian yang
dilakukan oleh Johnson dan Johnson bahwa kegiatan di dalam outbound training
dapat meningkatkan perasaan hidup bermasyarakat (sense of community) diantara
para peserta latihan.

LDK | Membangun Pribadi Unggul & Berkarakter Mulia 31


Tujuan outbound menurut Adrianus dan Yufiarti, dalam jurnal Memupuk
Karakter Siswa melalui Kegiatan Outbound (2006: 42) adalah untuk:
1) mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan diri siswa;
2) berekspresi sesuai dengan caranya sendiri yang masih dapat diterima
lingkungan;
3) mengetahui dan memahami perasaan, pendapat orang lain dan menghargai
perbedaan;
4) membangkitkan semangat dan motivasi untuk terus terlibat dalam
kegiatan-kegiatan;
5) lebih mandiri dan bertindak sesuai dengan keinginan;
6) lebih empati dan sensitif dengan perasaan orang lain;
7) mampu berkomunikasi dengan baik;
8) mengetahui cara belajar yang efektif dan kreatif;
9) memberikan pemahaman terhadap sesuatu tentang pentingnya karakter
yang baik;
10) menanamkan nilai-nilai yang positif sehingga terbentuk karakter siswa
sekolah dasar melalui berbagai contoh nyata dalam pengalaman hidup;
11) mengembangkan kualitas hidup siswa yang berkarakter;
12) menerapkan dan memberi contoh karakter yang baik kepada lingkungan.

Manfaat psikologis

Pelaksanaan outbound selalu dilaksanakan dengan aktifitas petualangan di


alam terbuka, maka ciri utamanya : adanya resiko yang nyata dalam kegiatan,
tantangan yang ada bukan merupakan aktifitas yang dilakukan oleh orang umum,
dan kegiatan outbound mengandung ketidakpastian yang tinggi.

Pengalaman yang didapat dalam kegiatan outbound :


• Pengalaman menghadapi tantangan yang beresiko
• Pengalaman mengelola takut yang bergejolak
• Pengalaman mengendalikan stress dalam diri
• Pengalaman mengukur kemampuan diri
• Pengalaman menumbuhkan keberanian mencoba sesuatu yang baru
• Pengalaman mendapatkan keberhasilan melewati tantangan

LDK | Membangun Pribadi Unggul & Berkarakter Mulia 32


Pengalaman diatas akan terekam dan teringat dipikirannya dalam rentang
waktu yang lama dan berdampak positif secara psikologis, antara lain :
• Menumbuhkan rasa percaya diri
• Meningkatkan pemahaman tentang konsep diri
• Meningkatkan harga diri (Self efficacy)
• Meningkatkan kemampuan beradaptasi dengan lingkungan baru
• Meningkatkan keberanian untuk menguji kemampuan diri
• Memberikan sensasi positif saat mencoba hal baru

Manfaat sosiologis
Pelaksanaan outbound selalu melibatkan beberapa orang atau kelompok.
Sehingga ada pengalaman berinteraksi dengan orang lain dalam menghadapi
tantangan yang sama, pengalaman itu antara lain:
• Pengalaman dibantu teman saat dalam kesulitan
• Pengalaman berkomunikasi dengan teman baru
• Pengalaman saat harus berbagi dengan teman lain
• Pengalaman harus bekerja secara kelompok
• Pengalaman saat mendapat apresiasi positif dari teman
• Pengalaman saat mendapat dukungan dari teman
• Pengalaman saat mendapat masukan dari teman

Pengalaman-pengalaman diatas berdampak sosiologis, antara lain :


• Mengembangkan sikap peduli pada orang lain
• Mengembangkan kemampuan komunikasi
• Mengembangkan rasa memiliki
• Mengembangkan kemapuan untuk memberi umpan balik positif
• Mengembangkan kemampuan untuk membangun persahabatan
• Mengembangkan kemampuan untuk mengendalikan diri

Manfaat edukasional
Pelaksanaan outbound yang bebasis alam akan dijadikan media implementasi
pengetahuan teori yang di dapat peserta outbound, sehingga timbul pengalaman :
• Pengalaman menjaga kebersihan lingkungan bermain
• Pengalaman menanam pohon untuk menjaga kelestarian
• Pengalaman menyelesaikan masalah dalam permainan
• Pengalaman diskusi tentang perjalanan kegiatan outbound
• Pengalaman membuat perencanaan sebelum kegiatan

LDK | Membangun Pribadi Unggul & Berkarakter Mulia 33


• Pengalaman presentasi akhir tentang hasil kegiatan
• Pengalaman refleksi tentang permainan

Pengalaman diatas meberi manfaat edukasional, yang meliputi ketrampilan


dan pengetahuan dengan hal-hal berikut di bawah ini :
• Mengembangkan pengetahuan tentang pendidikan outdoor
• Meningkatkan pengetahuan tentang konservasi alam
• Meningkatkan kesadaran pentingnya daya dukung lingkungan dalam
kehidupan
• Meningkatkan tanggungjawab dalam melestarikan lingkungan
• Mengembangkan kemampuan dalam menyelesaikan masalah
• Mengembangkan penguasaan akademis
• Meningkatkan kesadaran dan klarifikasi nilai kehidupan

Manfaat phisikal
Pelakasanaan kegiatan diluar ruang dapat dipastikan memerlukan aktifitas
fisik yang lebih besar, sehingga memberikan rangsangan pembelajaran yang lebih
optimal :
• Pengalaman menyelesaikan tantangan permainan tali
• Pengalaman menyelesaikan trekking
• Pengalaman menjaga kebugaran tubuh
• Pengalaman mengelola kelelahan tubuh

Dari pengalaman diatas, peserta diharapkan akan mendapatkan manfaat dan


hasil positif dari kegiatan outbound, antara lain :
• Meningkatkan kesegaran jasmani
• Mengembangkan ketrampilan organ tubuh
• Mengembangkan kekuatan tubuh
• Melatih kemampuan koordinasi gerak tubuh
• Memberikan porsi latihan tambahan
• Mengembangkan keseimbangan tubuh

Manfaat spiritual
Manusia diciptakan Tuhan dilengkapi dengan Akal, Hati dan Nafsu. Akal,
adalah materi organik yang berdaya logis. Materi bekerja untuk memilih,
menganalisa, membandingkan informasi dari obyek nyata, kejadian, dan lain-lain.
Secara umum fungsi dari akal adalah :

LDK | Membangun Pribadi Unggul & Berkarakter Mulia 34


• Menggali pengetahuan dengan nalar
• Menyimpan pengetahuan
• Menyimpulkan hal yang belum diketahui dengan pengetahuannya
• Menggabungkan berbagai informasi menjadi informasi baru

Hati, merupakan materi organik yang berdaya emosi, materi ini bekerja
meneruskan suara yang berasal dari ruh, berpihak pada hal yang baik dan
memutuskan untuk berprilaku. Fungsi hati :
• Menggali pengetahuan dengan daya cita rasa
• Menjadi pusat kesadaran moral
• Menjadi pusat kesabaran
• Menjadi pusat kekuatan dari Tuhan

Nafsu, komponen yang ada dalam diri manusia yang memiliki kekuatan untuk
mendorong melakukan sesuatu atau tidak. Karena itu manusia selalu dalam
pengaruh dan dorongan untuk melakukan sesuatu atau dorongan untuk menghindari
sesuatu. Contoh dorongan untuk melakukan sesuatu :
• Menjadi seorang yang berprestasi
• Menjadi seorang ketua
• Menjadi seorang yang terbaik

Contoh dorongan untuk menghindari sesuatu :


• Malas
• Boros
• Curang
• Tidak mau mematuhi peraturan

Kaitannya dengan aktifitas outbound, ketiga materi (akal, hati dan nafsu)
mempunyai peran berupa pengalaman :
• Muncul pengetahuan baru, pemahaman baru, ide atau inspirasi baru, dari
hasil kerja akal. Contoh : Pemahaman tentang kenapa alam diciptakan untuk
manusia ?
• Munculnya rasa keberanian, ketakutan, kasih sayang, kebencian,
kegembiraan, contoh : Tumbuhnya rasa cinta dan peduli dengan alam sekitar
• Munculnya keinginan untuk berperan dalam menjaga kelestarian alam
• Munculnya keinginan untuk berperan mengurangi polusi yang merusak
kelestarian alam sekitar

LDK | Membangun Pribadi Unggul & Berkarakter Mulia 35


• Dari pengalaman diatas, peserta diharapkan akan mendapatkan manfaat
secara spiritual dari hasil positif mengikuti kegiatan outbound, antara lain :
• Meningkatkan keinginan selalu berbuat sebaik mungkin pada diri sendiri
maupun orang lain
• Meningkatkan sikap berani, tangguh dan pantang menyerah dalam
menghadapi setiap masalah yang ada
• Selalu mempunyai kesadaran bahwa apapun kesuksesan yang didapatnya
selalu karena atas keterlibatan dan kemurahan Tuhan

Outbound merupakan kegiatan yang berbasis petualangan di alam bebas


dengan menunjang 3 aspek : cognitif (pengetahuan), afektif (sikap) dan psikomotorik
(tindakan), yang kemudian diharapkan akan memotivasi keberhasilan seseorang.
Keberhasilan seseorang ditentukan oleh :
• 45 % attitude (sikap / moral)
• 10 % knowledge (pengetahuan)
• 20 % practice (praktek)
• 25 % skill (ketrampilan)

Outbound sebagai metodologi akan berjalan efektif bila mengacu pada :


• perkembangan psikomotorik
• perkembangan intelektual
• perkembangan emosional

LDK | Membangun Pribadi Unggul & Berkarakter Mulia 36


JADWAL
LATIHAN DASAR KEPEMIMPINAN (LDK)
SMA NEGERI 1 PAMOTAN
PENDIDIKAN KABUPATEN REMBANG

No. Hari/ Jam Materi Narasumber Ket


Rabo, 25 Januari 2012
1. 12.15 – 13.00 Upacara Pembukaan Panitia
2. 13.00 – 14.30 AD/ ART OSIS Drs. Daryoto Eko
3. 14.30 – 15.00 Istirahat Panitia
4. 15.00 – 17.00 Out Bond Drs. Didik Pudianto
Aris Susanto, S. Pd
5. 17.00 – 19.00 Ishoma Panitia
6. 19.00 – 20.30 Membangun Drs. Agus Basuki, M.Si
Pemimpin Berkarakter
7. 20.30 – 22.00 Analisis Program Kerja Drs. Budi Winoto
8. 22.00 – 23.30 Penyusunan Program Drs. Wardi
Kerja
9. 23.30 – 04.00 Istirahat/ tidur Panitia
Kamis, 26 Januari 2012
1. 04.00 – 04.45 Sholat & Bersih-bersih Panitia
Diri
2. 04.45 – 05.45 Senam Pagi Panitia
3. 05.45 – 07.00 Sarapan Pagi Panitia
4. 07.00 – 10.00 Mengikuti Pelajaran di Pantia
Kelas
5. 10.00 – 12.00 Pleno Program Kerja Cahyo Purnomo, S. Pd
6. 12.00 – 12.30 Istirahat Panitia
7. 12.30 – 13.00 Upacara Penutupan Panitia

LDK | Membangun Pribadi Unggul & Berkarakter Mulia 37


DAFTAR PESERTA LDK
OSIS SMA NEGERI 1 PAMOTAN

NO. NAMA KELAS

1 Ana Aminatul Aliyah XI IPA.2


2 Adi Yulianto XI IPA.2
3 Riska Ariyana X.2
4 Adi Prayetno X.3
5 Alfinatun Nazula X.5
6 Aniqotunnur X.1
7 Hani Nur Rohmah XI IPS.4
8 Umi Chabibah XI IPA.1
9 Ahmad Nur Faid XI IPA.2
10 Amruhu Yusra X.3
11 Athour Rohman X.2
12 Reti Hestiningsih XI IPA.1
13 M. Nurmansyah X.4
14 Nurma Indri Alfitrasari XI IPA.1
15 Ihsan Affandi XI IPA.1
16 Puji Rahayu XI IPA.1
17 Nindi Friantica XI IPS.4
18 Galih Lenggono Sakti XI IPS.3
19 Catur Ahmad Taufiq XI IPS.1
20 Alfiana Nur Rohmah X.6
21 Bambang Sugiayarto XI IPS.1
22 Kristina Novitasari XI IPS.3
23 Anton Kusuma XI IPS.4
24 Ahmad Khairul Anam XI IPS.4
25 Yunus Ade I.P. XI IPS.1
26 Taufiqur Rohman X.4
27 Bela Zikra Z. XI IPS.2
28 Siti Afifah X.2
29 Lia Vitana XI IPS.1
30 Aldo Alhise X.1
LDK | Membangun Pribadi Unggul & Berkarakter Mulia 38
31 Lutfi Khakim XI IPA.2
32 Maya Masita XI IPA.2
33 Danang P X.3
34 Ika Purwanti XI IPA.1
35 Nur Ainik X.1
36 Nurul Amalia (MPK) XI IPA.1
37 M. Iqbbal (MPK) X.1
38 Siti Nurhayati XI IPS.2

LDK | Membangun Pribadi Unggul & Berkarakter Mulia 39


SMA NEGERI 1 PAMOTAN

Visi

"DISIPLIN MENGUKIR PRESTASI,


BERADAB MEMBANGUN MARTABAT"

Misi

1. Melaksanakan Pembelajaran dan bimbingan secara efektif, sehingga


setiap siswa dapat berkembang secara optimal sesuai dengan potensi
yang dimiliki
2. Menumbuhkan semangat keunggulan secara intensif kepada seluruh
warga sekolah
3. Mendorong dan membantu setiap siswa untuk mengenal potensi dirinya
sendiri, sehingga dapat dikembangkan secara lebih optimal
4. Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama yang dianut dan
juga budaya bangsa, sehingga menjadi sumber kearifan dalam bertindak

LDK | Membangun Pribadi Unggul & Berkarakter Mulia 40

Anda mungkin juga menyukai