Materi LDK Osis Sma
Materi LDK Osis Sma
DINAS PENDIDIKAN
PEMERINTAH KABUPATEN REMBANG
Dalam rangka meningkatkan keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha
Esa, budi pekerti luhur atau akhlak mulia, kepribadian unggul, wawasan kebangsaan,
prestasi akademik, seni, dan olahraga yang sesuai bakat dan minat, kepekaan dan
toleransi sosial dalam konteks masyarakat plural dan kreatif, maka dengan ini
disusunlah “Seri Buku Panduan” dalam rangka kegiatan Latihan Dasar Kepemimpinan
(LDK).
Dalam rangka mencapai tujuan tersebut di atas, para peserta akan mendapatkan
materi LDK dalam suatu buku LDK yang memuat materi tentang; (1) Membangun
Pemimpin Berkarakter, (2) AD/ ART OSIS, (3) Analisis Program Kerja, (4) Penyunan
Program Kerja, (5) Pleno Program Kerja, dan (6) Out Boud.
Semoga seri buku panduan LDK ini berguna dalam mengantarkan kegiatan LDK OSIS
SMA Negeri 1 Pamotan dengan baik, hingga diharapkan pascapelatihan ini, mampu
mencetak para pengurus OSIS yang memikili pribadi unggul sekaligus ber-ahlaq
mulia.
A. Cover
B. Kata Pengantar ........................................................................................3
C. Daftar Isi ..................................................................................................4
D. LDK: Menjadi Pribadi Unggul & Berkarakter Mulia ......................................5
E. Pendidikan Karakter Untuk Pemimpin Muda .............................................7
F. AD/ ART OSIS SMA Negeri 1 Pamotan ......................................................13
G. Analisis Program Kerja Dengan SWOT .....................................................24
H. Etika Berkomunikasi ..............................................................................26
I. Outbond edukatif & Organisatoris ..........................................................30
J. Jadwal Latihan Dasar Kepemimpinan ......................................................37
K. Daftar Peserta LDK .................................................................................38
Dalam rangka mencapai tujuan tersebut di atas, kurikulum kegiatan LDK ini
adalah sebagai berikut; (1) Membangun Pemimpin Berkarakter, (2) AD/ ART OSIS, (3)
Analisis Program Kerja, (4) Penyusunan Program Kerja, (5) Pleno program kerja, dan
(6) Out Boud.
Materi Membangun Pemimpin Berkarakter diharapkan mampu membangun
cara pandang, sikap, dan perilaku pengurus OSIS agar terinternalisasi nilai-nilai
seperti; religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis,
rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,
bersahabat/ komunikatif, cinta damai, dan gemar membaca. Dengan demikian
diharapkan menjadi calon-calon pemimpin yang berkarakter mulia.
Materi AD/ ART OSIS diharapkan mampu memberi petunjuk perilaku para
pengurus OSIS untuk selalu bertindak seperti apa yang tertera dalam garis-garis besar
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga OSIS. Dengan demikian, keorganisasian
OSIS sejalan dengan struktur dan peran masing-masing dalam mewujudkan visi dan
misi OSIS.
Materi selanjutanya adalah Analisis Program Kerja. Materi ini diharapkan
mampu membangkitkan daya nalar yang kritis pengurus OSIS tentang apa saja yang
perlu dilakukan dalam kepengurusan OSIS sehubungan dengan realitas sosial dan
problem-problem sosial yang ada (ruang lingkup sekolah). Dengan demikian, para
pengurus OSIS memiliki kecerdasan dalam melakukan analisis sosial dan piawai
dalam tanggung jawab sosial.
Selanjutnya adalah materi Penyunan Program Kerja. Materi ini diharapkan
mampu menuangkan/ mengimplementasikan materi analisis program kerja.
Narasumber perlu memberi batasan-batasan yang berhubungan dengan fungsi
program, teknis pelaksanaan, dan alokasi anggaran yang ada dan yang tersedia.
Diskusi kelompok difokuskan untuk merancang kegiatan pada di tiap-tiap bidang.
Dengan demikian, penyusunan program kerja akan lebih relevan serta realistik
sekaligus terlaksana nantinya, dengan berdasar kebutuhan warga SMA Negeri 1
Pamotan.
Tindak lanjut dari penyusunan program kerja, adalah Rapat Pleno Program
Kerja. Rapat pleno ini merupakan proses diskusi presentasi dari rencana program
kegiatan tiap-tiap seksi dalam kepengurusan OSIS hingga disepakati program-
program unggulan dalam kurun kepengurusan berlangsung.
Sumber: http://www.pendidikankarakter.com/pentingnya-pendidikan-karakter-dalam-dunia-pendidikan/
1
http://nasional.kompas.com/read/2011/12/21/1622067/Indonesia.Perlu.Pimpinan.Berkarakter.dan.Berani
2
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2010/08/20/pendidikan-karakter-di-smp/
LDK | Membangun Pribadi Unggul & Berkarakter Mulia 12
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
DIREKTORAT JENDRAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
DIREKTORAT PEMBINAAN KESISWAAN
ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA
ORGANISASI INTRA SEKOLAH
SMA NEGERI 1 PAMOTAN
PEMBUKAAN
Bahwa haruslah ada kolerasi yang bersinergi antara jiwa – jiwa pemimpin yang ingin
kami bentuk, latih dan tingkatkan, dengan IMTAQ dan IPTEK yang mendasari itu
semua, sehingga terlahirlah manusia – manusia unggul.
ANGGARAN DASAR
BAB I
UMUM
Pasal 1
Nama, Waktu dan Tempat Kedudukan
1. Organisasi ini bernama Organisasi Siswa Intra Sekolah SMA Negeri 1 Pamotan,
yang selanjutnya disebut OSIS SMA NEGERI 1 PAMOTAN Pamekasan
2. Organisasi ini didirikan untuk waktu yang tidak ditentukan.
3. OSIS SMA NEGERI 1 PAMOTAN Pamekasan berkedudukan di SMA Negeri 1
PamotanJalan Pramuka No.2 Kabupaten Pamekasan.
Pasal 4
Sifat Organisasi
Organisasi ini bersifat Intra sekolah dan merupakan salah satu wadah yang
menampung dan sah mewakili siswa SMA Negeri 1 Pamotan.
Pasal 5
Bentuk Organisasi
Pasal 6
Lambang
Lambang OSIS seperti terlampir bersifat Nasional dan digunakan bersama – sama
dengan lambang sekolah.
Pasal 7
Keanggotaan
Pasal 8
Hak dan Kewajiban Anggota
Setiap anggota mempunyai hak dan kewajiban yang sama dalam OSIS.
Pasal 9
Keuangan
BAB II
STRUKTUR ORGANISASI
Pasal 10
Perangkat Organisasi
Pasal 11
Pembubaran Organisasi
1. Pembubaran OSIS hanya dapat dilakukan dalam rapat presidium / rapat OSIS
yang di hadiri oleh perangkat sebagaimana tercantum pada pasal 10.
BAB III
Pasal 12
Pembina OSIS
BAB IV
Pasal 13
Majelis Perwakilan Kelas dan Dewan Presidium
1. MPK dan Dewan Presidium merupakan siswa terpilih dari setiap kelas bukan
pengurus OSIS.
2. Anggota-anggota MPK merupakan perwakilan kelas, sehingga setiap kelas
memiliki wakilnya yang duduk di dalam MPK.
3. Dewan Presidium di sahkan oleh semua MPK.
4. Dewan Presidium mempunyai wewenang untuk mengawasi dan memantau
kinerja OSIS selama satu periode.
5. Dewan Presidium dan Pengurus OSIS bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah.
BAB V
Pasal 14
Kepengurusan OSIS
1. OSIS dipimpin oleh seorang Ketua dan dibantu oleh seorang Wakil Ketua I dan
seorang Wakil Ketua II.
2. Ketua, Wakil Ketua I dan Wakil Ketua II OSIS harus warga Negara Indonesia yang
telah duduk di kelas I ataupun Kelas II pada saat di pilih.
Pasal 15
Pasal 16
Jika Ketua Umum, Ketua I dan Ketua II OSIS meninggal dunia, berhenti atau tidak
dapat melakukan kewajibannya di dalam masa jabatannya, maka ia diganti oleh
anggota pengurus OSIS dalam rapat intern Pengurus OSIS dan Dewan Presidium yang
ditetapkan oleh Kepala Sekolah dan Pembina OSIS selambat-lambatnya 1 bulan.
Pasal 17
Sebelum memangku jabatannya, Ketua Umum, Ketua I dan Ketua II beserta Pengurus
OSIS mengucap janji dengan sungguh – sungguh dengan tuntunan dari Kepala
BAB VI
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR
Pasal 18
Perubahan Anggaran Dasar
Perubahan Anggaran Dasar OSIS SMA Negeri 1 Pamotan hanya dapat dilakukan oleh
Sidang Pleno Dewan Formatur SMA Negeri 1 Pamotan
BAB VII
ATURAN TAMBAHAN
Pasal 19
Hal – hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini, diatur dalam Anggaran
Rumah Tanggadan atau peraturan lainnya yang sah serta merupakan kebijakan
umum OSIS SMA Negeri 1 Pamotan.
BAB I
KEANGGOTAAN
Pasal 1
Anggota OSIS adalah siswa SMA Negeri 1 Pamotanyang dinyatakan lulus dari Masa
Orientasi Siswa.(MOS).
Pasal 2
Pasal 3
Masa Keanggotaan
Pasal 4
Hak dan Kewajiban
Hak anggota :
1. Anggota berhak mengeluarkan pendapat baik lisan maupun tertulis.
2. Anggota mempunyai hak memilih dan dipilih.
3. Anggota berhak mengikuti kegiatan OSIS sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Kewajiban anggota :
1. Anggota berkewajiban melaksanakan peraturan sekolah dan kebijakan
Organisasi.
BAB II
STRUKTUR ORGANISASI
Pasal 5
Sidang Pleno
1. Sidang Pleno memegang kekuasaan organisasi.
2. Sidang Pleno diadakan 1 tahun maksimak 3 kali.
3. Sidang pleno istimewa diadakan apabila terdapat kebijakan organisasi dinilai
tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya.
Pasal 6
Wewenang Sidang Pleno
Pasal 7
Tata Tertib Sidang Pleno
1. Masa jabatan pengurus adalah 1 tahun sejak pelantikan atau serah terima
jabatan demisioner
2. Pengurus sekurang – kurangnya terdiri dari Ketua Umum, Ketua I, Ketua II,
Sekretaris, Bendahara dan KaSekbid.
Pasal 9
Tugas dan Wewenang Pengurus
Tugas Pengurus :
1. Pengurus melaksanakan segala ketentuan dan kebijakan sesuai dengan AD/ART,
hasil – hasil Sidang Pleno.
2. Menyelenggarakan Sidang Pleno pada akhir kepengurusan.
3. Menyampaikan pertanggung jawaban kepengurusan OSIS selama 1 tahun masa
jabatannya kepada MPK.
4. Mengangkat dan memberhentikan pengurus yang kemudian akan ditindak lanjuti
oleh Dewan Presidium atas persetujuan Pembina OSIS dan Kepala Sekolah.
Wewenag Pengurus :
1. Menentukan dan menjalankan program kerja.
Pasal 10
Pertemuan pengurus minimal dua kali dalam periode kepengurusan dengan tujuan:
a. Mengevaluasi kegiatan yang telah dilakukan pengurus OSIS.
b. Mengadakan persiapan rapat pengurus.
c. Mempertimbangkan dan memutuskan saran atau usul yang membangun OSIS.
d. Mempersiapkan program pengabdian sekolah.
BAB III
Pasal 11
Ketentuan menjadi pengurus adalah :
a. Pengurus baru dipilih dan oleh pengurus OSIS terpilih melalui rapat pengurus.
b. Syarat – syarat menjadi pengurus :
Mempunyai wawasan luas
Pasal 12
Pemilihan Sekretaris, Bendahara, dan KaSekbid dipilih oleh ketua dan wakil Ketua I da
II OSIS berdasarkan rapat yang telah dilaksanakan sebelumnya setelah pemilihan
Ketua dan Wakil.
Pasal 13
BAB IV
KEUANGAN
Pasal 14
1. Pendanaan untuk kegiatan Organisasi berasal dari pihak sekolah dan sponsor
yang bersangkutan.
2. Menejemen keuangan di atur oleh Bendahara dan di ketahui oleh seluruh
Pengurus OSIS.
BAB V
LAMBANG, LOGO, SIMBOL ATRIBUT
Pasal 15
Atribut OSIS banyak jenisnya termasuk lambing, logo, symbol, bendera, stempel dan
kartu angota
VII. Tujuh belas butir padi, Delapan lipatan pita, Empat buah kapas, Lima daun
kapas 17-08-1945 adalah peristiwa penegakan jembatan emas kemerdekaan
Indonesia mengandung nilai – nilai perjuangan ’45 yang harus dihayati para siswa
sebagai kader penerus perjuangan bangsa dan pembangunan nasional. Kemerdekaan
yang telah ditebus dengan mahal perlu di isi dengan partisipasi penuh para siswa.
BAB VII
ATURAN TAMBAHAN
Pasal 16
Setiap anggota telah mengetahui AD/ART ini setelah di tetapkan.
Pasal 17
Atribut adalah kelengkapan sebagai identitas OSIS SMA Negeri 1 Pamotan.
BAB VIII
PENGESAHAN
Pasal 18
Anggaran Rumah Tangga ini pertama kali disahkan pada Sidang Pleno tanggal 1
Januari 2008-2009.
Teori Analisis SWOT adalah sebuah teori yang digunakan untuk merencanakan
sesuatu hal yang dilakukan dengan SWOT. SWOT adalah sebuah singkatan dari, S
adalah STRENGHT atau Kekuatan, W adalah WEAKNESS atau Kelemahan, O adalah
OPPORTUNITY atau Kesempatan, dan T adalah THREAT atau Ancaman. SWOT ini
biasa digunakan untuk menganalisis suatu kondisi dimana akan dibuat sebuah
rencana untuk melakukan sesuatu, sebagai contoh, program kerja.
3
http://faizperjuangan.wordpress.com/2008/02/12/aplikasi-teori-analisis-swot-dalam-organisasi/
LDK | Membangun Pribadi Unggul & Berkarakter Mulia 25
dicantumkan dalam GBHK (Garis-garis Besar Haluan Kerja) yang menjelaskan tentang
kondisi lingkungan organisasi baik kondisi internal maupun external.
Analisis SWOT ini merupakan sebuah “penyelidikan” tentang situasi dan
kondisi dalam suatu lingkungan. Contohnya adalah:
Ada sebuah organisasi yang akan membuat program kerja, untuk itu mereka
harus tahu tentang kondisi organisasi mereka dan lingkungan dimana organisasi itu
berada. Untuk itu mereka melakukan analisis SWOT.
Pertama S, yaitu dengan mengetahui kekuatan organisasi –dalam hal ini,
kekuatan bisa diartikan sebagai kondisi yang menguntungkan untuk organisasi-
tersebut. Misalnya, pengurus yang setia terhadap organisasi, atau kas organisasi yang
banyak, dll. Kedua W, yaitu dengan mengetahui kelemahan organisasi –dalam hal ini,
kelemahan bisa diartikan sebagai suatu kondisi yang merugikan untuk organisasi-
tersebut. Misalnya, kondisi anggota yang tidak aktif, dana yang tak ada, dll. Ketiga O,
yaitu dengan mengetahui kesempatan organisasi – dalam hal ini bisa diartikan
sebagai suatu hal yang bisa menguntungkan jika dilakukan namun jika tidak diambil
bisa merugikan, atau sebaliknya. Misalnya, sumber dana ada bila diminta. Keempat T,
yaitu dengan mengetahui ancaman organisasi – dalam hal ini bisa diartikan sebagai
suatu hal yang akan menghambat atau mengancam selama perjalanan
kepengurusan. Misalnya, banyak pengurus dan anggota yang tidak aktif.
Setelah dilakukan analisis SWOT maka jadi mengetahui kondisi nyata apa yang
terjadi di lingkungan internal dan external organisas, maka dapat mulai membuat
rencana program kerja yang sesuai dengan kondisi yang dibutuhkan dan mampu
untuk dilaksanakan oleh pengurus tersebut.
Dalam berkomunikasi dibutuhkan lebih dari asal bicara, apalagi asal bunyi.
Ada etika yang harus ditaati, baik yang tersurat maupun yang tersirat. Namun
demikian pada dasarnya etika itu dapat berdasarkan 5W+1H :
1. Who (siapa)
Dengan mengetahui siapa yang kita ajak berkomunikasi, maka kita bisa
langsung menyesuaikan diri. Nada suara, gerak tubuh, pandangan mata, hendaknya
seirama dengan siapa kita berbicara. Misalnya saat berbicara dengan anak-anak,
nada suara agak direndahkan, gerak tubuh agak mengikuti anak-anak yang kita ajak
bicara, pandangan mata lebih lembut. Begitu juga saat kita bicara dengan rekan
bisnis, nada suara, gerak tubuh tentu akan menyesuaikan.
2. What (apa)
Setelah tahu siapa yang menjadi teman kita berkomunikasi, kita bisa
menyesuaikan apa yang hendak kita bicarakan. Rasanya tidak akan nyambung
4
http://www.anneahira.com/etika-komunikasi.htm
LDK | Membangun Pribadi Unggul & Berkarakter Mulia 27
membicarakan tentang Reksadana Syariah kepada orang yang tidak tahu bahkan
tentang bank sekalipun. Hanya akan membuang-buang waktu dan membuat kita
semakin keki.
3. Where (dimana)
4. When (kapan)
5. Why (mengapa)
Mengapa, satu pertanyaan yang bisa menjadi tujuan dari arah pembicaraan.
Tujuan ini disesuaikan dengan siapa, apa, dimana dan kapan kita mengutarakan
maksud dan tujuan kita. Menentukan arah pembicaraan itu penting selain agar kita
bisa lebih fokus, tujuan akan membuat kita memilih kata-kata yang tepat untuk
mendapatkan sasaran.
6. How (bagaimana)
Tujuan baik, tapi cara penyampaian tidak baik, maka hancurlah sudah.
Komunikasi kita bisa dianggap tidak beretika. Cara membawa rupa, rupa bisa
LDK | Membangun Pribadi Unggul & Berkarakter Mulia 28
membawa berkah atau petaka. Cara ini sangat penting untuk dipertimbangkan
dengan matang. Salah-salah semua yang sudah kita rencanakan menjadi berantakan
hanya gara-gara sedikit salah melangkah.
Definisi Outbound
Outbound adalah kegiatan di alam terbuka. Outbound juga dapat memacu
semangat belajar. Outbound merupakan sarana penambah wawasan pengetahuan
yang didapat dari serangkaian pengalaman berpetualang sehingga dapat memacu
semangat dan kreativitas seseorang. Oleh karena itu, Kimpraswil menyatakan bahwa
outbound adalah usaha olah diri (olah pikir dan olah fisik) yang sangat bermanfaat
bagi peningkatan dan pengembangan motivasi, kinerja dan prestasi dalam rangka
melaksanakan tugas dan kepentingan organisasi secara lebih baik Kegiatan outbound
berawal dari sebuah pengalaman sederhana seperti bermain. Bermain juga membuat
setiap anak merasa senang, dan bahagia. Dengan bermain anak dapat belajar
menggali dan mengembangkan potensi, dan rasa ingin tahu serta meningkatkan rasa
percaya dirinya. Oleh karena itu, bermain merupakan fitrah yang dialami setiap anak.
Sumber: http://kriyamandirisolo.files.wordpress.com/2010/12/11.jpg
Manfaat psikologis
Manfaat sosiologis
Pelaksanaan outbound selalu melibatkan beberapa orang atau kelompok.
Sehingga ada pengalaman berinteraksi dengan orang lain dalam menghadapi
tantangan yang sama, pengalaman itu antara lain:
• Pengalaman dibantu teman saat dalam kesulitan
• Pengalaman berkomunikasi dengan teman baru
• Pengalaman saat harus berbagi dengan teman lain
• Pengalaman harus bekerja secara kelompok
• Pengalaman saat mendapat apresiasi positif dari teman
• Pengalaman saat mendapat dukungan dari teman
• Pengalaman saat mendapat masukan dari teman
Manfaat edukasional
Pelaksanaan outbound yang bebasis alam akan dijadikan media implementasi
pengetahuan teori yang di dapat peserta outbound, sehingga timbul pengalaman :
• Pengalaman menjaga kebersihan lingkungan bermain
• Pengalaman menanam pohon untuk menjaga kelestarian
• Pengalaman menyelesaikan masalah dalam permainan
• Pengalaman diskusi tentang perjalanan kegiatan outbound
• Pengalaman membuat perencanaan sebelum kegiatan
Manfaat phisikal
Pelakasanaan kegiatan diluar ruang dapat dipastikan memerlukan aktifitas
fisik yang lebih besar, sehingga memberikan rangsangan pembelajaran yang lebih
optimal :
• Pengalaman menyelesaikan tantangan permainan tali
• Pengalaman menyelesaikan trekking
• Pengalaman menjaga kebugaran tubuh
• Pengalaman mengelola kelelahan tubuh
Manfaat spiritual
Manusia diciptakan Tuhan dilengkapi dengan Akal, Hati dan Nafsu. Akal,
adalah materi organik yang berdaya logis. Materi bekerja untuk memilih,
menganalisa, membandingkan informasi dari obyek nyata, kejadian, dan lain-lain.
Secara umum fungsi dari akal adalah :
Hati, merupakan materi organik yang berdaya emosi, materi ini bekerja
meneruskan suara yang berasal dari ruh, berpihak pada hal yang baik dan
memutuskan untuk berprilaku. Fungsi hati :
• Menggali pengetahuan dengan daya cita rasa
• Menjadi pusat kesadaran moral
• Menjadi pusat kesabaran
• Menjadi pusat kekuatan dari Tuhan
Nafsu, komponen yang ada dalam diri manusia yang memiliki kekuatan untuk
mendorong melakukan sesuatu atau tidak. Karena itu manusia selalu dalam
pengaruh dan dorongan untuk melakukan sesuatu atau dorongan untuk menghindari
sesuatu. Contoh dorongan untuk melakukan sesuatu :
• Menjadi seorang yang berprestasi
• Menjadi seorang ketua
• Menjadi seorang yang terbaik
Kaitannya dengan aktifitas outbound, ketiga materi (akal, hati dan nafsu)
mempunyai peran berupa pengalaman :
• Muncul pengetahuan baru, pemahaman baru, ide atau inspirasi baru, dari
hasil kerja akal. Contoh : Pemahaman tentang kenapa alam diciptakan untuk
manusia ?
• Munculnya rasa keberanian, ketakutan, kasih sayang, kebencian,
kegembiraan, contoh : Tumbuhnya rasa cinta dan peduli dengan alam sekitar
• Munculnya keinginan untuk berperan dalam menjaga kelestarian alam
• Munculnya keinginan untuk berperan mengurangi polusi yang merusak
kelestarian alam sekitar
Visi
Misi