Disusun oleh:
Galih Prakasa Adhyatma
22010115210122
Penguji:
dr. Galuh Hardianingsih, M.Si.Med., Sp.A
Pembimbing :
dr. Yuliawati
Nama : Galih P A
NIM : 22010115210122
Fakultas : Kedokteran
Penguji Pembimbing
ii
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan laporan kasus besar yang
berjudul “Seorang Anak Perempuan 8 Tahun 10 Bulan dengan Acute
Lymphoblastic Leukemia dan Gizi Buruk Perawakan Normal.” Laporan kasus ini
disusun untuk memenuhi syarat menempuh ujian Kepaniteraan Klinik Senior di
Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro,
Semarang.
Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. dr.Galuh Hardianingsih, M.Si.Med., Sp.A sebagai penguji yang telah
bersedia meluangkan waktu dan membimbing penulis.
2. dr. Yuliawati sebagai pembimbing yang telah memberikan masukan,
petunjuk, serta kritik yang membangun dalam penyusunan kasus ini.
3. Anak TA, serta keluarga, atas bantuannya sebagai pasien di dalam
penyusunan kasus besar ini.
4. Orang tua, keluarga dan teman-teman yang telah memberikan
bantuan maupun dukungan kepada penulis dalam menyusun laporan
kasus ini.
Penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam laporan kasus
ini, maka penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
semua pihak. Semoga laporan kasus besar ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
v
BAB I
PENDAHULUAN
(leukemia). Leukemia merupakan penyakit keganasan sel darah yang berasal dari
sumsum tulang, ditandai oleh proliferasi sel-sel darah putih, dengan manifestasi
adanya sel-sel abnormal dalam darah tepi. Leukemia akut dibagi atas leukemia
berkembang 83% LLA dan 17% LMA. Di Jakarta pada tahun 1994 insidennya
mencapai 276/100.000 anak usia 1-4 tahun. Pada tahun 1996 didapatkan 5-6
pasien leukemia baru setiap bulan di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta, sementara itu
di RSU Dr. Soetomo sepanjang tahun 2002 dijumpai 70 kasus leukemia baru.
Leukemia akut pada anak mencapai 97% dari semua leukemia pada anak.
Penyebab pasti leukemia belum diketahui. Pada pemeriksaan darah lengkap pasien
Leukemia dapat menjadi kasus gawat darurat dengan kompllikasi infeksi, perdarahan
Dalam penulisan ini akan dilaporkan seorang anak laki-laki usia 8 tahun
dengan suspek keganasan hematologi dd/ AML dan ALL, Nefrolitiasis sinistra,
6
2
1.2 Tujuan
1.3 Manfaat
Penulisan laporan ini diharapkan dapat dijadikan sebagai media belajar agar
dapat mendiagnosis dan mengelola pasien dengan tepat dan komprehensif, serta
7
BAB II
PENYAJIAN KASUS
1
2.2 Data dasar
1. Anamnesis (Alloanamnesis)
Alloanamnesis dengan ibu penderita pada tanggal 02 April 2017 pukul
17.00 WIB di bangsal C1 lantai 1.
a. Keluhan Utama: Melanjutkan kemoterapi minggu ke 5
b. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien sudah menjalani kemoterapi atas indikasi ALL-SR ke-
4 pada tanggal 26 Maret 2017, kemoterapi ke-3 pada tanggal 25
Januari 2017 dan kemoterapi pertama tanggal 18 Januari 2017.
Pertama kali terdiagnosis ALL-SR pada awal Januari 2017.
Kurang lebih 4 bulan yang lalu (24 Desember 2016) pasien
demam, diberi obat penurun panas oleh ibu pasien namun demam
tidak turun. Pasien mengeluhkan lemas, batuk disangkal, pilek
disangkal, nyeri kepala disangkal, bintik merah di kulit disangkal,
mimisan disangkal, muntah coklat disangkal, gusi berdarah
disangkal, BAB hitam disangkal dan BAK dalam batas normal.
Karena keluhan pasien tidak membaik dan pasien semakin lemas
maka besoknya pada tanggal 25 Desember 2016 pasien dibawa ke
RS KIM di Batang. Di RS KIM Batang, pasien dirawat selama
kurang lebih 4 hari di bangsal dan didiagnosis sakit DB. Pasien
diberikan obat penurun panas, penaik trombosit dan 1 kantong
darah merah. Hari ke 4 pasien dikatakan sembuh dan pulang.
Kurang lebih pasien dua hari dirumah kemudian pasien
mengeluh demam kembali. Demam disertai nyeri pada badan dan
sesak karena nyeri. Oleh ibu pasien langsung dibawa kembali ke
RS LMC di Batang. Batuk disangkal, pilek disangkal, mual
disangkal, muntah disangkal, mimisan disangkal, gusi berdarah
disangkal, bintik merah pada kulit disangkal, muntah coklat
disangkal. Pasien hanya dirawat selama satu hari di LMC Batang
tanpa diberi obat apapun hanya diberi oksigen. Karena keadaan
pasien tidak membaik, kemudian pasien dirujuk ke RSDK. Saat di
2
RSDK pasien demam, nyeri pada beberapa bagian badannya
seperti tangan dan kakinya disertai mimisan. Batuk disangkal, pilek
disangkal, bintik merah pada kulit disangkal, muntah coklat
disangkal, BAB hitam disangkal dan gusi berdarah disangkal. Di
RSDK pasien diberikan transfusi 2 kantong darah merah dan
dilakukan BMP. Setelah itu terdiagnosis bahwa pasien menderita
ALL dengan kategori Standard Risk. Mulai sejak itu pasien
menjalani kemoterapi.
Pada kemoterapi ke 4 saat ini, pasien mengeluhkan rambut
rontok, demam, menggigil, mual namun tidak muntah. Saat ini
pasien hendak melanjutkan kemoterapi minggu ke 5.
c. Riwayat Penyakit Dahulu
- Tidak ada riwayat tinggal di perkebunan/persawahan
- Tidak ada riwayat terpapar radiasi
- Tidak ada riwayat tinggal di daerah SUTET dan SPBU
- Tidak ada riwayat penggunaan obat nyamuk rutin
- Riwayat sakit Tipes (2015) dan DB (2015)
- Riwayat TB Paru selesai pengobatan (2016)
- Riwayat transfusi sebelumnya
(2016 RS KIM 1 kantong darah merah, 2016 RSDK 2
kantong darah merah)
d. Riwayat Penyakit Keluarga
- Tidak ada anggota keluarga yang mengalami riwayat anemia
berulang
- Tidak ada anggota keluarga yang mengalami kelainan darah
- Tidak ada anggota keluarga yang mengalami penyakit keganasan
3
e. Pohon keluarga
II
III
4
4. Jenis dinding bangunan tempat tinggal terluas:
a. Bambu/ rumbia/ kayu berkualitas rendah
b. Tembok/ kayu berkualitas tinggi (skor : 1)
5. Fasilitas untuk buang air besar:
a. Bersama/ umum/ lainnya
b. Sendiri (skor : 1)
6. Sumber air minum:
a. Sumur atau mata air tak terlindungi/ sungai/ air hujan
b. Air kemasan/ledeng/pompa/sumur atau mata air terlindungi
(skor : 1)
7. Sumber penerangan utama:
a. Bukan listrik
b. Listrik (PLN/non PLN) (skor : 1)
8. Jenis bahan bakar untuk memasak sehari-hari:
a. Kayu/ arang/ minyak tanah
b. Gas/listrik (skor : 1)
9. Berapa kali dalam seminggu rumah tangga membeli
daging/susu/ayam:
a. Tidak pernah membeli/ satu kali (skor : 0)
b. Dua kali atau lebih
10. Berapa kali sehari biasanya rumah tangga makan:
a. Satu kali/ dua kali (skor : 1)
b. Tiga kali atau lebih
11. Berapa stel pakaian baru dalam setahun biasanya dibeli oleh/
untuk setiap/ sebagian besar anggota keluarga:
a. Tidak pernah membeli/ satu kali (skor : 0)
b. Lebih dari satu kali
12. Apabila ada anggota keluarga yang sakit apakah mampu berobat
ke Puskesmas atau Poliklinik:
a. Ya (skor : 1)
b. Tidak
5
13. Lapangan pekerjaan utama kepala rumah tangga:
a. Tidak bekerja/pertanian padi/palawija
b. Perkebunan/peternakan/ perikanan/ industri/ perdagangan/
angkutan/ jasa lainnya (skor : 1)
14. Pendidikan tertinggi yang ditamatkan kepala keluarga:
a. SD/ MI ke bawah/SLTP
b. SLTA ke atas (skor : 0)
15. Apakah keluarga memiliki barang-barang berikut yang masing-
masing bernilai paling sedikit Rp 500.000,- :
a. Tidak ada
b. Tabungan/emas/TV berwarna/ternak/sepeda motor
(skor : 1)
16. Apakah rumah tangga pernah menerima kredit UKM/KUKM
setahun lalu?
a. Tidak
b. Ya (skor: 0)
Jumlah skor : 10
Kriteria BPS: Jumlah skor <10 = miskin, jumlah skor ≥ 10 = tidak
miskin. Keluarga ini termasuk dalam keluarga tidak miskin menurut
kriteria BPS. Kesimpulan: Keluarga tidak miskin menurut BPS.
g. Riwayat Perinatal
Keadaan
No L/P Riwayat Perinatal Umur
saat ini
1 P Antenatal: Ibu mengandung pada usia 18 tahun Sehat
25 tahun, Ante Natal Care di bidan lebih
dari 4 kali, tidak ada masalah. Kenaikan
berat badan ibu normal sesuai usia
kehamilan dan mengkonsumsi tablet Fe
dan vitamin. Riwayat hipertensi,
diabetes mellitus, demam dengan ruam,
6
perdarahan , trauma, riwayat merokok ,
alkohol dan riwayat terpapar radiasi
disangkal. Konsumsi jamu disangkal
Natal: aterm, spontan, normal per
vaginam ditolong oleh bidan, berat lahir
dan panjang lahir ibu lupa, langsung
menangis, biru dan kuning disangkal
Postnatal: rutin kontrol ke posyandu dan
imunisasi
2 P Antenatal: Ibu mengandung pada usia 15 tahun Sehat
28 tahun, Ante Natal Care di bidan lebih
dari 4 kali, tidak ada masalah. Kenaikan
berat badan ibu normal sesuai usia
kehamilan dan mengkonsumsi tablet Fe
dan vitamin. Riwayat hipertensi,
diabetes mellitus, demam dengan ruam,
perdarahan , trauma, riwayat merokok ,
alkohol dan riwayat terpapar radiasi
disangkal. Konsumsi obat dan jamu
disangkal
Natal: aterm, spontan, normal per
vaginam ditolong oleh bidan, berat lahir
2900 gram, panjang lahir ibu lupa,
langsung menangis, biru dan kuning
disangkal
Postnatal: rutin kontrol ke posyandu dan
imunisasi
3 P Antenatal: Ibu mengandung pada usia 8 tahun Sakit
35 tahun, Ante Natal Care di bidan lebih
dari 4 kali, tidak ada masalah. Kenaikan
7
berat badan ibu normal sesuai usia
kehamilan dan mengkonsumsi tablet Fe
dan vitamin. Riwayat hipertensi,
diabetes mellitus, demam dengan ruam,
perdarahan , trauma, riwayat merokok ,
alkohol dan riwayat terpapar radiasi
disangkal. Konsumsi obat dan jamu
disangkal
Natal: aterm, spontan, normal per
vaginam ditolong oleh bidan, berat lahir
3100 gram, panjang lahir ibu lupa,
langsung menangis, biru dan kuning
disangkal
Postnatal: rutin kontrol ke posyandu dan
imunisasi
h. Riwayat Imunisasi
Umur Jenis vaksin yang diberikan
Saat lahir (0 bulan) HB 0, polio 0
1 bulan BCG
2 bulan DPT-HB-Hib 1, Polio 1
3 bulan DPT-HB-Hib 2, Polio 2
4 bulan DPT-HB-Hib 3, Polio 3
9 bulan Campak
18 bulan DPT 4, Campak 2
5 tahun DPT 5
Kesan: imunisasi dasar lengkap, booster (+)
8
Food Recall
Hari 1: Nasi 1 porsi + telur (habis)
Nasi1 porsi + sup (habis)
Nasi 1 porsi + telur, tempe (habis)
Hari II: Nasi 1 porsi + telur (habis)
Nasi 1 porsi + ikan, tahu (habis)
Nasi 1 porsi + sup (habis)
Hari III: Nasi 1 porsi + telur (habis)
Nasi 1 porsi + sup (habis)
Nasi 1 porsi + telur (habis)
Kesan: kualitas makan kurang, kuantitas makan cukup
Overview pertumbuhan:
Gizi buruk, perawakan normal
9
Gambar 1. Tinggi Badan Menurut Umur. HAZ: -1,93 SD
10
2. Pemeriksaan fisik
Tanggal 02 April 2017 pukul 17.00 WIB di Bangsal C1 Lantai 1
a. Keadaan umum : Composmentis, Baik.
b. Tanda vital : HR: 92x/menit TD: 100/70 mmHg
RR: 23x/menit Suhu: 36.6oC
Nadi: isi dan tegangan cukup
c. Antropometri : BB sekarang: 16 kg
TB sekarang: 120 cm
WAZ -3.73
HAZ -1,93 SD (Perawakan normal)
BMI/U -3.92 SD
d. Status internus:
Mata : konjungtiva palpebra anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Hidung : napas cuping (-), discharge (-), epistaksis (-)
Telinga : discharge (-)
11
Mulut : mukosa bibir pucat (-), sianosis (-), gusi berdarah (-)
Leher : simetris, pembesaran limfonodi (-)
Thoraks
i. Paru
Inspeksi : simetris saat statis dan dinamis
Perkusi : sonor di seluruh regio paru
Palpasi : stem fremitus kanan sama dengan kiri
Auskultasi: SD vesikuler +/+ +/+
ST rhonki -/- -/-
ST hantaran -/- -/-
Paru depan Paru belakang
Vesikuler Vesikuler
Vesikuler
ii. Jantung
Inspeksi : ictus cordis tidak tampak
Palpasi : ictus cordis teraba di SIC V di linea midclavicula
sinistra, ictus cordis tidak kuat angkat, tidak melebar
Perkusi : konfigurasi jantung dalam batas normal
Auskultasi: BJ I-II normal, bising (-), gallop (-)
Abdomen
Inspeksi : cembung, simetris
Auskultasi : bising usus (+) normal
Perkusi : timpani di seluruh regio, pekak sisi (+) normal, pekak alih
(-)
Palpasi : supel, hepar teraba 3 cm dibawah arcus costae, lien teraba
di schuffner 2, turgor kulit kembali cepat
Genital : perempuan, tidak ada kelainan
12
Ekstremitas : Superior Inferior
i.Akral dingin -/- -/-
ii.Capilarry refill time <2”/<2” <2”/<2”
iii.Petekie -/- -/-
iv.Edema -/- -/-
13
Kesimpulan
Seluleritas sumsum tulang hiperseluler
Peningkatan aktifitas limfositik 89% dengan limfoblas 74% (ukuran
kecil monoton dengan anak inti satu sampai tiga).
Kesan: sesuai dengan gambaran ALL (L1)
2.5 Diagnosis
A. Diagnosis banding
1. ALL-SR pro kemoterapi minggu ke 5
2. Gizi buruk, perawakan normal
B. Diagnosis kerja
1. ALL-SR pro kemoterapi minggu ke 5
2. Gizi buruk, perawakan normal
14
Dexamethasone PO (2-2-2)
L-Asparginase 4200 unit IV
Ondansetron 3 mg IV
Mx : evaluasi keadaan umum, tanda vital, efek kemoterapi
Ex :
- Menjelaskan bahwa pasien akan di lakukan tindakan kemoterapi
dimana kemoterapi dapat menimbulkan efek samping seperti
rambut rontok, mual dan muntah.
- Menjelaskan bahwa pasien harus melakukan kemoterapi secara
kontinyu dan tidak boleh berhenti ditengah-tengah.
- Menjelaskan bahwa pasien mengalami leukopenia sehingga berisiko
terkena infeksi, maka higienitas dan sanitasi harus dijaga sebagai
langkah mencegah infeksi pada anak.
- Menjelaskan bahwa pasien berisiko terjadi perdarahan, maka perlu
dipantau adanya gusi berdarah, mimisan, ptekia atau memar, BAB
berwarna hitam, dll.
15
Ex :
- Mengingatkan kepada orang tua pasien untuk mengawasi dan
memberi makanan anak sesuai kebutuhan anak berdasarkan
rekomendasi rumah sakit.
- Menjelaskan kepada orang tua bahwa anak diberikan makanan
dengan kandungan gizi yang sesuai nutrisinya yakni kalori dan
protein.
2.7 Prognosis
- Ad vitam : dubia ad malam
- Ad functionam : dubia ad malam
- Ad sanationam : dubia ad malam
16
arcus costae
Ekstremitas: akral hangat, capillary
refill <2 detik, peteki (-)
A:
ALL SR prokemoterapi fase induksi
minggu ke 5
04/04/2017 S : Lemas Infus D5 ½ NS 480/20/5 tpm
O:
KU: sadar, kurang aktif Usaha obat kemoterapi:
Kesadaran: compos mentis Vincristine 1 mg IV
Tanda vital: Dexamethasone PO (2-2-2)
HR: 80x/menit L-Asparginase 4200 unit IV
RR: 24x/menit Ondansetron 3 mg IV
T: 37 oC
N : reguler, tegangan cukup Monitoring:
Mata: konjungtiva anemis (-/-) - Evaluasi KU, tanda vital
Mulut: mukosa bibir pucat (-)
Thorax: simetris, retraksi (-),
Pulmo: dalam batas normal
Cor: dalam batas normal
Abdomen: hepar teraba 3 cm dibawah
arcus costae
Ekstremitas: akral hangat, capillary
refill <2 detik, peteki (-)
A:
ALL SR prokemoterapi fase induksi
minggu ke 5
17
05/04/2017 S : Lemas
O:
KU: sadar, kurang aktif
Kesadaran: compos mentis
Tanda vital:
HR: 80x/menit
RR: 24x/menit
T: 37 oC
N : reguler, tegangan cukup
Mata: konjungtiva anemis (-/-)
Mulut: mukosa bibir pucat (-)
Thorax: simetris, retraksi (-),
Pulmo: dalam batas normal
Cor: dalam batas normal
Abdomen: hepar teraba 3 cm dibawah
arcus costae
Ekstremitas: akral hangat, capillary
refill <2 detik, peteki (-)
A:
ALL SR prokemoterapi fase induksi
minggu ke 5
18
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Leukemia
3.1.1 Definisi Leukemia
Leukemia merupakan penyakit keganasan sel darah yang berasal dari
sumsum tulang, ditandai oleh proliferasi sel-sel darah putih, dengan manifestasi
adanya sel-sel abnormal dalam darah tepi. Pada leukemia ada gangguan dalam
darah berproliferasi secara tidak teratur dan tidak terkendali dan fungsinyapun
menjadi tidak normal. Oleh karena proses tersebut fungsi-fungsi lain dari sel
darah normal juga terangu hingga menimbulkan gejala leukemia yang dikenal
dalam klinik.1
3.1.2 Epidemiologi
Leukemia merupakan penyakit keganasan yang paling sering pada anak-
anak. Diperkirakan sebanyak 41% dari seluruh penyakit keganasan pada anak
yang berumur kurang dari 15 tahun. Pada tahun 2002, tercatat sekitar 2500 anak
dibawah umur 15 tahun didiagnosa dengan leukemia di Amerika. Insidensi
sebesar 4,5 kasus per 100.000 anak.2
Leukemia akut pada masa anak-anak merupakan 30-40% dari keganasan.
Insidens rata-rata 4-4,5 kasus/tahun/100.000 anak dibawah 15 tahun. Dinegara
berkembang 83% ALL, 17% AML, lebih tinggi daripada anak kulit putih. Di
jepang mencapai 4/100.000 anak, dan diperkirakan tiap tahun terjadi 1000 kasus
baru. Sedangkan di Jakarta pada tahun 1994 insidennya mencapai 276/100.000
anak usia 1-4 tahun. Pada tahun 1996 didapatkan 5-6 pasien leukemia baru setiap
bulan di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta, sementara itu di RSU Dr. Soetomo
sepanjang tahun 2002 dijumpai kasus leukemia baru.1
Leukemia akut pada anak mencapai 97% dari semua leukemia pada anak, dan
terdiri dari 2 tipe yaitu LLA 82% dan LMA 18%. Leukemia kronik mencapai 3% dari
seluruh leukemia pada anak. Di RSU Dr. Sardjito LLA 79%, LMA 9% dan
39
19
40
sisanya leukemia kronik, sementara itu di RSU Dr. Soetomo pada tahun 2002
LLA 88%, LMA 8% dan 4% leukemia kronik.1
20
41
Jumlah sel darah normal yang turun membuat tubuh sulit mendapatkan oksigen
dan nutrisi, mengontrol perdarahan, maupun mencegah infeksi.3
Seiring sumsum tulang gagal, sel-sel yang abnormal bersirkulasi dalam
tubuh dan masuk ke organ-organ lain, seperti hati, limpa, dan mata. Gangguan
pada sistemik ini menyebabkan perubahan pada kadar hematologi tubuh dan
memungkinkan terjadi infeksi oportunistik.4
2. leukemia limpoid/limpoblastik/limposit3
Terdapat 4 tipe dari leukemia yaitu :
1. Acute Myeloid Leukemia (AML)
AML menyerang sel myeloid dan tumbuh dengan cepat. Sel blas
leukemia terkumpul pada sum-sum tulang dan darah.
21
42
22
43
23
44
24
45
25
46
26
47
27
48
atau darah tepi. Pengecatan sumsum tulang dan atau preparat darah tepi dilakukan
dengan May-Grunwald-Giemsa. Pemeriksaan sitokimia dilakukan dengan
pengecatan Sudan Black-B (SBB) dan Periodic Acid-Schiff (PAS). Sejak
pertengahan tahun 2006, selain pemeriksaan tersebut juga dilakukan
immunophenotyping untuk penegakkan diagnosis leukemia.9
Pemeriksaan sitokimia termasuk penting dalam menegakkan diagnosis
leukemia. Gambaran morfologi sel blast pada apus darah tepi atau sumsum tulang
kadang-kadang tidak dapat membedakan LLA dari leukemia mieloblastik akut
(LMA). Pada LLA, pewarnaan Sudan black dan mieloperoksidase akan
memberikan hasil yang negatif. Mieloperoksidase adalah enzim sitoplasmik yang
ditemukan pada granula primer dari prekursor granulositik, yang dapat dideteksi
pada sel blast LMA. Sitokimia juga berguna untuk membedakan precursor B dan
B-LLA dari T-LLA. Pewarnaan fosfatase asam akan positif pada limfosit T yang
ganas, sedangkan sel B dapat memberikan hasil yang positif pada pewarnaan
periodic acid Schiff (PAS). TdT yang diekspresikan oleh limfoblas dapat dideteksi
3.1.8. Penatalaksanaan
3.1.8.1. Kemoterapi
Kemoterapi adalah terapi yang menggunakan obat anti kanker yang
diberikan ke cairan serebrospinal, atau melelui aliran darah untuk dapat mencapai
ke seluruh tubuh agar terapi yang diberikan efektif. Pengobatan dengan
kemoterapi pada leukemia mieloblastik akut diberikan dengan dosis yang tinggi
dan di konsumsi dalam waktu yang singkat. Sedangkan terapi untuk leukemia
limfoblastik akut di berikan dengan dosis yang rendah dan waktu konsumsi yang
lama biasanya 2-3 tahun7.
3.1.8.2. Pembedahan
Pembedahan merupakan terapi yang sangat terbatas penggunaannya pada
pasien leukemia. Hal ini dikarenakan sel- sel leukemia telah menyebar keseluruh
28
49
tubuh melalui sumsum tulang menuju organ-organ yang ada di tubuh. Terapi
pembedahan hanya dilakukan atas indikasi tertentu dan memiliki risiko tinggi7.
3.1.8.3. Radiasi
Terapi radiasi menggunakan bahan energi dengan radiasi tinggi untuk
menghancurkan sel-sel kanker. Terapi sendiri biasanya dilakukan untuk mencegah
penyebaran dari sel-sel leukemia ke otak maupun ke testis7.
29
<-2 SD s/d -3 SD Berat badan rendah Pendek Kurus
BB/U yang rendah dan PB/U yang normal menunjukkan indikator status
gizi fase akut, sedangkan BB/U yang rendah dan PB/U yang rendah menunjukkan
indikator status gizi fase kronis. WAZ yang rendah dan HAZ yang normal
menunjukkan indikator status gizi fase akut, sedangkan WAZ yang rendah dan
HAZ yang rendah menunjukkan indikator status gizi fase kronis.8
30
BAB IV
RINGKASAN
Seorang anak perempuan, umur 8 tahun 10 bulan, berat badan 16 kg, dan
tinggi badan 120 cm datang ingin melanjutkan kemoterapi minggu ke 5.
Alloanamnesis dengan ibu pasien tanggal 02 April 2017 pukul 17.00 WIB. Pasien
sudah menjalani kemoterapi atas indikasi ALL-SR ke-4 pada tanggal 26 Maret
2017, kemoterapi ke-3 pada tanggal 25 Januari 2017 dan kemoterapi pertama
tanggal 18 Januari 2017. Pertama kali terdiagnosis ALL-SR pada awal Januari
2017. Saat ini pasien mengeluhkan rambut rontok, demam, menggigil, mual
namun tidak muntah.
Pada pemeriksaan fisik di bangsal C1L1 RSDK, anak sadar, tidak sesak,
terpasang infus, nafas spontan adekuat. Konjungtiva palpebra kanan kiri tidak
anemis, sklera tidak ikterik, tidak ada epistaksis, napas cuping maupun napas
cepat, mukosa bibir pucat, gusi tidak berdarah, tidak ada pembesaran limfonodi.
Pemeriksaan thorax dalam batas normal dan pada abdomen teraba hepar 3 cm
dibawah arcus costae serta lien teraba di schuffner 2. Pada ekstremitas atas dan
bawah tidak tampak tanda perdarahan. Pemeriksaan darah rutin (02/04/2017)
didapatkan hasil laboratorium dalam batas normal. Pemeriksaan BMP
(10/01/2017) didapatkan seluleritas sumsum tulang hiperseluler, peningkatan
aktifitas limfositik 89% dengan limfoblas 74% (ukuran kecil monoton dengan
anak inti satu sampai tiga). Pemeriksaan anthropometri pasien didapatkan WAZ -
3.73, HAZ -1,93 dan BMI/U -3.92.
Penderita didiagnosis ALL- SR, dan gizi buruk perawakan normal. Anak
dirawat di bangsal C1L1 selama 7 hari. Prognosis pada penderita ini dubia ad
malam melihat riwayat penyakit dan responnya terhadap terapi.
31
BAGAN PERMASALAHAN
Kuratif Preventif Promotif Rehabilitatif
Medikamentosa: Peningkatan Pengetahuan Memberikan
Pengobatan higienitas, penanganan makanan yang
suportif pencegahan ALL-SR dan bergizi agar
infeksi, tentang kebutuhan gizi
pantau gizi anak, kemoterapi anak tetap
Diagnosis tanda perdarahan. terpenuhi.
FAKTOR Diagnosis Utama:
RISIKO e ALL-SR
Diagnosis Komorbid (-)
Diagnosis Komplikasi: (-)
Riwayat Diagnosis Pertumbuhan: gizi
Prenatal (-) Anak perempuan 8 tahun
buruk, perawakan normal
BB 16 kg, Diagnosis Gizi: Gizi buruk,
Natal (-) TB 120 cm perawakan normal
Diagnosis Perkembangan:
perkembangan sesuai umur TUMBUH
Postnatal KEMBANG
Diagnosis Imunisasi:
(-) Penatalaksanaan Komprehensif ANAK
imunisasi dasar lengkap
Diagnosis Sosial ekonomi: OPTIMAL
sosial ekonomi kurang,
Kebutuhan Dasar Anak tergolong kurang menurut
BPS
32
DAFTAR PUSTAKA
33