Tujuan
Tujuan dari percobaan yang telah dilakukan adalah untuk menghasilkan sebuah miniature
dari traffic light jalan raya dengan mengantarmukakan mikrokontroler ATmega 8535 dengan
led dan seven segmen. Sehingga penulis dan khalayak pembaca dapat memahami
perancangan dan cara kerja dari minitur traffic light ini.
Permasalahan
Dalam project akhir ini permasalahan yang diambil adalah cara mengantarmukakan
mikrokontroler dengan led dan seven segmen,
Mengetahui dan memahami bagaimana memrogram mikrokontroler untuk menampilkan
karakter ke seven segment serta mengatur nyala led.
Batasan masalah
Untuk lebih memfokuskan pada pembahasan laporan ini, maka batasan-batasan masalah yang
digunakan adalah: komponen-komponen yang dibutuhkan pada rangkaian, rangkaian yang
mendukung rancangan, blok diagram rangkaian, proses antarmuka mikrokontroler dengan led
dan seven segmen.
B. PEMBAHASAN
Dalam project akhir ini bahan-bahan yang mendukung kerja dari rangkaiannya adalah
sebagai berikut:
Untuk rangkaian minimum system :
Selain itu AVR ATmega8535 juga memilki memori data berupa EEPROM 8-bisa sebanyak
512 byte. Alamat EEPROM dimulai dari $000 sampai $1FF.
Status Register
Status register adalah register berisi status yang dihasilkan pada setiap operasi yang dilakukan
ketika suatu instruksi dieksekusi. SREG merupakan bagian dari inti CPU
mikrokontroler.
3. Port C
Merupakan 8-bit directional port I/O. Setiap pinnya dapat menyediakan internal pull-
up resistor (dapat diatur per bit). Output buffer Port C dapat memberi arus 20 mA dan
dapat mengendalikan display LED secara langsung. Data Direction Register port C
(DDRC) harus disetting terlebih dahulu sebelum Port C digunakan. Bit-bit DDRC
diisi 0 jika ingin memfungsikan pin-pin port C yang bersesuaian sebagai input, atau
diisi 1 jika sebagai output. Selain itu, dua pin port C (PC6 dan PC7) juga memiliki
fungsi alternatif sebagai oscillator untuk timer/counter 2.
4. Port D
Merupakan 8-bit directional port I/O. Setiap pinnya dapat menyediakan internal pull-up
resistor (dapat diatur per bit). Output buffer Port D dapat memberi arus 20 mA dan dapat
mengendalikan display LED secara langsung. Data Direction Register port D (DDRD) harus
disetting terlebih dahulu sebelum Port D digunakan. Bit-bit DDRD diisi 0 jika ingin
memfungsikan pin-pin port D yang bersesuaian sebagai input, atau diisi 1 jik sebagai output.
Selain itu, pin-pin port D juga memiliki untuk fungsi -fungsi alternatif khusus seperti yang
dapat dilihat dalam tabel berikut.
5. RESET
RST pada pin 9 merupakan reset dari AVR. Jika pada pin ini diberi masukan low selama
minimal 2 machine cycle maka system akan di -reset.
6. XTAL1
XTAL1 adalah masukan ke inverting oscillator amplifier dan input ke internal clock
operating circuit.
7. XTAL2
XTAL2 adalah output dari inverting oscillator amplifier.
8. AVcc
Avcc adalah kaki masukan tegangan bagi A/D Converter. Kaki ini harus secara eksternal
terhubung ke Vcc melalui lowpass filter.
9. AREF
AREF adalah kaki masukan referensi bagi A/D Converter. Untuk operasionalisasi ADC,
suatu level tegangan antara AGND dan Avcc harus dibeikan ke kaki ini.
10. AGND
AGND adalah kaki untuk analog ground. Hubungkan kaki ini ke GND, kecuali jika board
memiliki anlaog ground yang terpisah.
2. Seven Segment
Peraga/Penampil 7 segmen adalah komponen elektronika yang berfungsi untuk
memdekodekan data dari bahasa mesin ke dalam bentuk tampilan data desimal.
Peraga/penampil 7 segmen pada dasarnya adalah konfigarasi LED yang disusun sedemikian
rupa sehingga nyala dari LED tersebut dapat membentuk karakter angka desimal. Struktur
tampilan dari peraga/penampil tujuh segmen tersebut dilabelkan dari a sampai g yang dapat
menampilkan 10 karakter bilangan desimal pertama dari 0 sampai 9. Konstruksi dari
penampil tujuh segmen ditunjukan pada gambar berikut.
Untuk menggunakan peraga/penampil 7 segmen katoda bersama (common cathoda) maka pin
A – G penampil 7 segment harus diberikan input berupa tegangan DC positif kemudian
terminal common pada penampil 7 segmen dihubungkan ke ground. Kemudian untuk
mengoperasikan penampil 7 segmen anoda bersama (common anoda) maka terminal input A
– G pada penampil 7 segmen harus dihubungkan ke ground kemudian terminal common
dihubungkan ke sumber tegangan DC positif. Resistor pembatas arus untuk LED pada
penampil 7 segmen sebaiknya dipasang seri pada setiap pin atau jalur input A – G pada
peraga/penampil 7 segmen tersebut. Pemasangan resistor seperti ini bertujuan untuk
mendapatkan arus bias LED yang stabil pada setiap perubahan karakter tampilan pada
penampil 7 segmen.
3. LED
LED merupakan singkatan dari Light Emitting Diode. Dari sisi penggolongan, LED merupak
an
komponen aktif bipolar semikonduktor, karena itu hanya mampu mengalirkan arus dala
m satu arah saja.
Untuk menyalakan LED, cukup dengan mengalirkan arus dari anoda ke katoda (forward biass
) dengan beda potensial minimum berkisar antara 1,5 hingga 2 volt dan arusnya berkisar di 20
mA.
Perlu diperhatikan juga bahwa LED juga memiliki tegangan nyala maksimum, jika tegangan t
ersebut terlewati maka LED akan rusak. Di Pasaran umumnya LED dikemas berkaki dua
(katoda dan anoda) dengan bermacam‐
macam warna nyala. Untuk membedakan kedua kaki tersebut, kaki anoda biasanya dibua
t lebih panjang daripada katoda.
Harganya sangat terjangkau, berkisar dari 250 rupiah hingga beberapa ribu rupiah. LED ban
yak digunakan untuk indikator dan transmisi sinyal atau bahkan untuk penerangan. LED bany
ak digunakan karena hemat daya, tahan lama dan ekonomis, maka wajar jika popularit
as LED mengalahkan tabung nixie maupun lampu pijar.
Antarmuka LED
LED dapat menyala pada arus searah (DC) maupun arus bolak‐balik (AC),
yang membedakan adalah kontinyuitas. Pada arus DC LED menyala secara kontinyu. Sedang
kan pada arus AC, LED akan menyala secara tidak kontinyu (nyala‐padam
secara periodik), menyala pada setengah gelombang pertama dan padam pada setengah gelo
mbang berikutnya, hal ini terjadi secara periodik pada frekwensi senilai denga frekwensi AC
yang diterapkan. Hal ini terjadi karena LED hanya mengalirkan arus satu arah saja, sebagai a
kibatnya LED hanya akan menyala pada fasa dimana LED mendapatkan forward biass (h
anya setengah gelombang). Mata manusia terkadang terlalu lambat untuk merespon aktifit
as nyala‐
padam tersebut, pada frekwensi tertentu (biasanya 85Hz atau lebih) LED akan terlihat t
etap menyala meskipun faktanya berkedip‐kedip.
Prinsip ini lebih
lanjut digunakan untuk memultipleks LED maupun untuk penghematan daya.
3. Resistor
Resistor disebut juga dengan tahanan atau hambatan, berfungsi untuk menghambat arus
listrik yang melewatinya. Semakin besar nilai resistansi sebuah resistor yang dipasang,
semakin kecil arus yang mengalir.
4. Kapasitor
Kondensator ialah suatu komponen listrik/elektronika yang dapat menyimpan muatan listrik.
5. Transistor
Merupakan salah satu dari komponen elektronika yang berfungsi sebagai sakelar otomatis.
C. PERANCANGAN
Blog diagram rancangan miniature traffic light
PORTC=0x00;
DDRC=0xFF;
PORTD=0xFF;
DDRD=0xFF;
//program utama
while (1){
//perulangan untuk counter down pada seven segmen
for (kanan=10;kanan>=0;kanan--){
//nyalakan ke empat seven segmen
PORTD.7=0;
PORTD.6=0;
PORTD.5=0;
PORTD.4=0;
//output port a sama dengan nilai varibel bil sesuai nilai variabel kanan
PORTA=bil[kanan];
delay_ms(1000);
if(kanan>3){
PORTB=0b10000100;
PORTC=0b10000100;
}
if(kanan<=2 && kanan>=1){
PORTB=0b10000010;
PORTC=0b10000010;
delay_ms(50);
PORTB=0b10000000;
PORTC=0b10000000;
}
if(kanan==0){
PORTB=0b00100001;
PORTC=0b00100001;
}
}
for (kanan=10;kanan>=0;kanan--){
PORTD.7=0;
PORTD.6=0;
PORTD.5=0;
PORTD.4=0;
PORTA=bil[kanan];
delay_ms(1000);
if(kanan>3){
PORTB=0b00100001;
PORTC=0b00100001;
}
if(kanan<=2 && kanan>=1){
PORTB=0b01000001;
PORTC=0b01000001;
delay_ms(50);
PORTB=0b00000001;
PORTC=0b00000001;
}
if(kanan==0){
PORTB=0b10000100;
PORTC=0b10000100;
}
}
}
}
2. Setelah membuat listing program, langkah kedua adalah membuat rangkaian minimum
system dari ATmega 8535, yang nantinya dihubungkan dengan rangkaian output, yaitu
rangkaian yang mencakup seven segmen dan led, dibawah ini merupakan gambar rangkaian
dalam pcb minimum system dan simulasi darirangkaian traffic light.
3. Setelah selesai membuat rangkaian output langkah selanjutnya adalah mendownload program
kedalam mikrokontroler ATmega 8535 sehingga dapat mengantarmukakan seven segmen dan
led.
4. Setelah rangkaian diberi sumber tegangan DC sebesar 5V maka miniature traffic light dapat
berjalan sesuai dengan perintah program.
D. Kesimpulan
Dari percobaan yang sudah dilkasanakan maka dapat disimpulkan bahwa dalam project
mengantarmukakan mikrokontroler dengan led dan seven segment melibatkan semua port
pada ATmega 8535 yang digunakan sebagai output. Seven segment yang digunakan dalam
dalam miniature traffic light ini bekerja dengan diprogram sebagai counter down. Dan nyala
led dikendalikan oleh program agar bekerja sesuai seperti traffic ight.