Tidak bisa dipungkiri bahwa setiap perusahaan dari skala kecil hingga besar
membutuhkan sosok karyawan untuk membantunya. Namun sayangnya, dalam
proses yang berjalan tidak menutup kemungkinan ada satu atau lebih karyawan
yang kinerjanya menurun dengan berbagai sebab.
Diketahui tidaknya karyawan seperti itu merupakan tugas dari perusahaan, dalam
hal ini dibebankan kepada bagian sumber daya manusia (SDM). Bagian SDM di tiap
perusahaan bersar pasti ada, sementara bagi perusahaan kecil biasanya langsung
ditangani oleh sang pemilik bisnis.
Kondisi semacam itu tentu saja tidak boleh didiamkan. Perusahaan yang
bersangkutan harus segera mengambil langkah nyata agar masalah ini tidak
semakin runyam. Oleh karena itu, ada beberala langkah yang seharusnya dilakukan
oleh pihak perusahaan untuk menangani karyawan membandel, yaitu sebagai
berikut:
a. Mengevaluasi kinerjanya
Kinerja tiap karyawan di sebuah parusahaan pasti akan selalu dipantau dan
dievaluasi. Jika dibuat sebuah diagram, pasti grafiknya akan turun naik. Hal itu
dikarenakan kinerja seseorang dalam bekerja juga dipengaruhi banyak faktor.
Bulan ini kinerja seorang karyawan cukup bagus dan meningkat yang bisa dilihat
dari hasil pekerjaannya. Namun di bulan berikutnya, kemungkinan karyawan
tersebut akan turun grafiknya karena bermasalah dengan urusan pribadi di luar
kantor. Jika ada kondisi karyawan seeprti itu sudah seharusnya dilakukan
pembinaan. Sementara itu, evaluasi kinerja juga bisa dijadikan batasan untuk
memberikannya reward and punishment. Tiap perusahaan biasanya memiliki
batasan dan aturan masing-masing yang mengatur masalah tersebut.
Download Kumpulan SOP Lengkap
Bagian SDM, Katalog KPI Lengkap Semua
Fungsi dan Tabel SALARY GRADE disini
b. Memanggil karyawan
Langkah berikutnya, yaitu memanggil karyawan yang bermasalah dengan
kinerjanya. Pihak SDM atau langsung dipinggul oleh owner atau pemilik perusahaan.
Perlu diingat bahwa pemanggilan ini jangan disalahartikan untuk memarahi
karyawan yang bersangkutan. Semua pihak sudah dewasa dan bisa berpikir secara
logika, sehingga bisa dibicarakan secara baik-baik.
Pihak perusahaan pun juga jangan meremehkan masalah ini. Meskipun hanya
sepele dan dialami oleh seorang karyawan saja. Namun demikian, bukan tidak
mungkin suatu hari nanti masalahnya menjadi lebih besar dan runyam. Kondisi
semacam itu hanya merugikan pihak perusahaan sendiri.
Pemberian sanksi tentu saja harus sesuai dengan prosedur yang sudah ditetapkan.
Misalnya, pemberian peringatan secara lisan, dilanjutkan surat peringatan pertama,
surat peringatan kedua, dan surat peringatan ketiga. Semua itu ada tingkatannya
dan di setiap tingkatan terdapat aturan masing-masing.
Dalam perkembangannya, karyawan bermasalah yang bersangkutan sudah
menunjukkan perubahan ke arah lebih baik. Pihak perusahaan dengan kebijakannya
masing-masing bisa mecabut sanksi tersebut. Hal itu dikarenakan perusahaan yang
masih membutuhkan keahlian sekaligus kinerjanya.
Mereka sangat menggantungkan hidupnya dari gaji atau upah yang diterimanya
setiap bulan. Meskipun nominal gajinya dirasakan masih kurang, tetapi para buruh
tersebut siap bekerja hingga mengerahkan seluruh tenaga.