Anda di halaman 1dari 7

Teori Martha Roger

Disusun untuk memenuhi penilaian mata kuliah SP


Fundamental of Nursing

Dosen Pembimbing
Dr. Asti Melani Astari, SKp. M.Kep.Sp.Mat

Disusun oleh Kelopok 9 :


1. Aini Nur Farihah 165070200111025
2. Anjas Florenza Margianto 165070200111011
3. Diana Nanda Saputri 165070201111007
4. Eritia Ekky Wahyuningtias 155070201111001
5. Vitara Daru Rahmi 155070200111022
6.
7.

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2017
A. Konsep Utama Definisi Teori Martha Roger (1970)
Pandangan Roger dalam pengembangan teori keperawatan banyak
dipengaruhi oleh teori sistem (general system theory) dan teori medan energi
(energy field). Manusia sebagai sistem terbuka secara kontinu mengadakan
interaksi dengan lingkungan. Manusia dilihat sebagai medan energi dengan lima
karakteristiknya yang merupakan landasan dibangunnya prinsip kesatuan dalam
keperawatan (unifying principles of nursing), yaitu kesatuan utuh (unified
wholeness), keterbukaan (openness), kesatuan arah (unidirectionality), pola dan
organisasi (pattern and organization), dan kemampuan mempersepsikan/
berperasaan (sentience). Teorinya dikenal sebagai “unitary human beings theory”.
Dasar teori Roger adalah ilmu tentang asal usul manusia dan alam semesta
seperti antropologi, social, agama, fisiologi, perkembangan sejarah dan mitologi.
Teori Roger berfokus pada proses kehidupan manusia secara utuh. Ilmu
keperawatan adalah ilmu yang mempelajari manusia, alam dan perkembangan
manusia secara langsung.
Lima asumsi yang mendasari teori Roger adalah sebagai berikut:
1. Manusia adalah kesatuan yang utuh; masing-masing mempunyai sifat dan karakter
yang berbeda serta mempunyai konsep hidup yang dinamis.
2. Manusia selalu berinteraksi dengan lingkungan; manusia adalah sstem terbuka, ia
akan mempengaruhi dan dipengaruhi lingkungan sekitarnya.
3. Proses kehidupan manusia berjalan lambat, tidak dapat diubah dan tidak terarah,
jalan hidup tiap individu berbeda.
4. Identitas individu merupakan gambaran dari seluruh proses kehidupan sehingga
perkembangan manusia dapat dilihat dari tingkah lakunya.
5. Menusia diciptakan dengan karakteristik dan keunikan tersendiri.
Empat konsep mator dari teori Roger:
1. Manusia
Manusia adalah suatu unit, manusia secara terus menerus saling tukar menukar
energi dengan lingkungannya. Proses kehidupan manusia berkembang dan tidak
kembali, berlangsung lama dan terus menerus, manusia mempunyai kemampuan
mengabstraksikan, imajinatif, berbahasa, berpikir, sensasi, dan emosi.
2. Lingkungan
Lingkungan adalah semua pola yang ada di luar individu, individu dan lingkungan
membentuk sistem terbuka.
3. Keperawatan
Keperawatan adalah ilmu dan seni yang humanistic dan humanitarian.
4. Kesehatan
Roger mengatakan bahwa ia memandang kesehatan sebagai suatu nilai yang sangat
penting.

B. Asumsi Utama
Dasar teori Rogers adalah ilmu tentang asal usul manusia dan alam semesta
seperti antropologi, sosiologi, agama, filosofi, perkembangan sejarah dan mitologi.
Teori Rogers berfokus pada proses kehidupan manusia secara utuh. Ilmu
keperawatan adalah ilmu yang mempelajari manusia, alam dan perkembangan
manusia secara langsung.
Berdasarkan pada kerangka konsep yang dikembangkan oleh Rogers
(1970) ada lima dasar asumsi tentang manusia, yaitu:
1. Manusia adalah satu kesatuan, masing-masing manusia memiliki sifat dan
karakter yang berbeda serta mempunyai proses hidup yang dinamis. Proses
integritas individu dan mewujudkan karakteristik yang lebih serts perbedaan
dari jumlah bagian-bagiannya. Manusia terlihat seperti bagian terkecil dan
menghilang lenyap dari pandangan. Karena kesatuan ini menghasilkan variabel
dan secara konstan mengubah pola ini. Manusia merupakan makhluk yang
memiliki kepribadian unik, antara satu dan lainnya berbeda di beberapa bagian.
Secara signifikan mempunyai sifat-sifat yang khusus jika semuanya jika dilihat
secara bagian perbagian ilmu pengetahuan dari suatu subsistem tidak efektif
bila seseorang memperhatikan sifat-sifat dari sistem kehidupan manusia.
Manusia akan terlihat saat bagiannya tidak dijumpai.
2. Individu dan lingkungan terus mengalami perubahan materi dan energi.
Berasumsi bahwa individu dan lingkungan saling tukar-menukar energi dan
material satu sama lain. Beberapa individu mendefenisikan lingkungan sebagai
faktor eksternal pada seorang individu dan merupakan satu kesatuan yang utuh
dari semua hal.
3. Mempercayai bahwa proses hidup manusia tidak dapat diulang dan tidak dapat
diprediksi sepanjang ruang dan waktu. Individu tidak pernah dapat mundur
atau jadilah sesuatu ia atau dia sebelumnya. Bahwa proses kehidupan manusia
merupakan hal yang tetap dan saling bergantung dalam satu kesatuan ruang
waktu secara terus menerus. Akibatnya seorang individu tidak akan pernah
kembali atau menjadi seperti yang diharapkan semula.
4. Perilaku pada individu merupakan suatu bentuk kesatuan yang
inovatif. Mengidentifikasi pola manusia dan mencerminkan keutuhan yg
inovatif, pola teladan ini mempertimbangkan pengaturan diri, ritme, dan teori
pengaruh energi. Mereka memberi kesatuan keanekaragaman dan
mencerminkan suatu alam semesta yang kreatif dan dinamis.
5. Individu dicirikan oleh kapasitas abstraksi dan citra, bahasa dan berpikir,
sensasi dan emosi.Hanya manusia yang mampu untuk berfikir menjadi siapa
dan keluasan dari alam semesta ini. Dari seluruh bentuk kehidupan di dunia
hanya manusia yang mampu berfikir dan menerima dan mempertimbangkan
luasnya dunia.

C. Penegasan Teoritis.
Ilmu keperawatan adalah ilmu kemanusiaan, mempelajari tentang alam dan
hubungannya dengan perkembangan manusia. Rogers mengungkapkan bahwa
aktivitas yang di dasari prinsip - prinsip kreatifitas, seni dan imaginasi. Aktifitas
keperawatan yang dikemukakan Rogers merupakan aktifitas yang berakar pada
dasar ilmu pengetahuan abstrak, pemikiran intelektual, dan hati nurani. Rogers
menekankan bahwa keperawatan adalah disiplin ilmu yang dalam aktifitasnya
mengedepankan aplikasi keterampilan, dan teknologi. Aktivitas keperawatan
meliputi pengkajian, intervensi, dan pelayanan rehabilitatif senantiasa berdasar
pada konsep pemahaman manusia / individu seutuhnya.
Penelitian Model konseptual abstrak yang di kemukakan Martha E Rogers
secara langsung memiliki hubungan dengan riset dan pengembangan ilmu
keperawatan. Model konseptualnya memberikan arah dan stimulus untuk aktifitas
keilmuan tersebut. Model keperawatan Rogers menunjukkan betapa uniknya realita
profesi keperawatan. Peneliti yang memiliki asumsi dan pemahaman seperti
konsep Martha E Rogers akan menemukan mendapatkan pandangan yang jelas
tentang seperti apakah sesungguhnya bekerja sebagai perawat. Secara jelas dalam
konsepnya Martha E Roger menunjukkan bahwa kebutuhan kritis dalam
keperawatan adalah merupakan dasar pengetahuan dalam aktifitas penelitian
keperawatan.
Dasar teori Roger adalah ilmu tentang asal usul manusia dan alam semesta
seperti antropologi, sosiologi, agama, filosofi, perkembangan sejarah dan mitologi.
Teori Roger berfokus pada proses keperawatan secara utuh. Ilmu keperawatan
adalah ilmu yang memepelajari manusia, alam dan perkembangan manusia
langsung.

D. Kritik Teori Martha Roger


Aktifitas keperawatan yang dikemukakan Martha Roger merupakan kegiatan
yang bersumber pada ilmu pengetahuan abstrak, pemikiran intelektual, dan hati
nurani. Banyak orang mengalami kesulitan untuk memahami prinsip-prinsip
universal yang dikemukakan Martha Roger. Meskipun asumsi dasar yang diberikan
dan prinsip-prinsip yang ditetapkan, sistem tetap abstrak. Persyaratan belum cukup
untuk dioperasionalkan untuk menyediakan pemahaman yang jelas. Kesulitan
definisi pengoperasian konsep serta membawa keabstrakan konsep dan hubungan
ke tingkat empiris untuk pengujian. Definisi operasional diperlukan untuk
pengembangan hipotesis bahwa tes konsep teoritis dan untuk pemilihan instrumen
yang memadai akan mengukur konsep-konsep yang terlibat. Pada tahap dalam
perkembangan ilmu keperawatan, instrumen yang cukup akan menilai manusia
dalam totalitas mereka tidak ada. Tanpa instrumen tersebut, kemampuan
menggunakan atau menguji sistem abstrak sepenuhnya adalah hampir tidak
mungkin. Selanjutnya, ketidakmampuan untuk cukup menggunakan atau menguji
sistem yang membuat kesuksesan mengimplementasikan kesulitan keperawatan.
Dengan demikian, penggunaan prinsip-prinsip universal memiliki keterbatasan
dalam penerapannya.
Walaupun prinsip-prinsip homeodinamik konsisten dengan tujuan universal,
ada keterbatasan utama pelaksanaan prinsip-prinsip universal. Banyak orang
mengalami kesulitan untuk memahami prinsip-prinsipnya. Meskipun asumsi dasar
yang diberikan dan prinsip-prinsip yang ditetapkan, sistem tetap abstrak.
Persyaratan belum cukup untuk dioperasionalkan untuk menyediakan pemahaman
yang jelas. Kesulitan definisi pengoperasian konsep serta membawa keabstrakan
konsep dan hubungan ke tingkat empiris untuk pengujian yang mengganggu banyak
ilmuwan perawat (Kim, 1986). Definisi operasional diperlukan untuk
pengembangan hipotesis bahwa tes konsep teoritis dan untuk pemilihan instrumen
yang memadai akan mengukur konsep-konsep yang terlibat (Hardy, 1974).
Pada tahap dalam perkembangan ilmu keperawatan, instrumen yang cukup
akan menilai manusia dalam totalitas mereka tidak ada. Tanpa instrumen tersebut,
kemampuan menggunakan atau menguji sistem abstrak sepenuhnya adalah hampir
tidak mungkin. Selanjutnya, ketidakmampuan untuk cukup menggunakan atau
menguji sistem yang membuat kesuksesan mengimplementasikan kesulitan
keperawatan. Dengan demikian, penggunaan prinsip-prinsip homeodynamics di
dalamnya adalah totalitas terbatas.
DAFTAR PUSTAKA

Kusnanto, S.Kp, M.Kes. 2003. Pengantar Profesi & Praktik Keperawatan


Profesional. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Tersedia
https://books.google.co.id/books?id=UxuyL5MNqyYC&pg=PA21&dq=te
ori+martha+roger&hl=id&sa=X&redir_esc=y#v=onepage&q=teori%20m
artha%20roger&f=false (Diakses 27 Juli 2017)
Kusnanto. 2004. Pengantar Profesi dan Praktik Keperawatan Profesional.
Jakarta:EGC

Anda mungkin juga menyukai