Anda di halaman 1dari 15

LUKA BAKAR

A. Definisi
Luka baker adalah luka yang disebabkan oleh kontak dengan suhu tinggi
seperti api, air panas, listrik, bahan kimia dan radiasi dan juga disebabkan
kontak dengan suhi rendah (frost bite)
B. Etiologi
Hal yang menjadi pencetus luka bakar adalah
1. luka bakar termal ; agen pencedera berupa api, air panas atau kontak
dengan objek panas
2. luka bakar kimia ; terjadi dari tipe / kandungan agen pencedera serta
konsentrasi dan suhu agen
3. luka bakar listrik ; terjadi dari tipe / voltase aliran yang menghasilkan
proporsi panas untuk tahanan dan mengirimkan jalan sedikit tahanan
(contoh saraf memberikan tahanan sedikit dan tulang merupakan tahanan
terbesar)
C. Patofisiologi
Luka Bakar Berat
(>30% luas
permukaan tubuh)

Lisis sel

Hemolisis Hiperkalemia
D. Klasifikasi
Jaringan yang Penyebab Karakteristi Penyembuha
Kedalaman Nyeri
terkena umum k n
Ketebalan- Kerusakan epitel Sinar Kering, tidak Sangat Sekitar 5 hari
parsial minimal matahari ada lepuh, nyeri
superficial merah muda,
(derajat pucat dengan
pertama) tekanan
Ketebalan Epidermis dan Cahaya, Lembab, Nyeri Sekitar 21 hari
parsial minimal dermis cairan panas merah hiperes- jaringan parut
dangkal berbintik atau terik minimal
merah muda,
lepuh sebagian
Ketebalan- Seluruh Diatas benda Kering, pucat, Sensitif Lama; jaringan
parsial epidermis, padat panas, berlilin, tidak terhadap parut hipertropi
dermal sebagian dermis, kebakaran, pucat tekanan akhir,
dalam lapisan rambut jalaran pembentukan
epidermal dan cedera yang kontraktur jelas
kelejar keringat kuat
utuh
Ketebalan Semua yang Kebakaran Kasar, Sedikit Tidak
penuh diatas dan bagian terus avaskular, nyeri beregenasi
(derajat tiga) dari lemak menerus, retak-retak, sendiri,
subkutan ; dapat listrik, bahan kuning pucat memerlukan
mengenai kimia dan sampai coklat pencangkokan
jaringan ikat otot uap panas hingga hagus
dan tulang

E. Penatalaksanaan
Pada saat kejadian, hal pertama yang harus dilakukan adalah menjauhkan

korban dari sumber trauma, padamkan api dan siram kulit yang panas dengan

air. Pada trauma bahan kimia, siram kulit dengan air mengalir, proses

koagulasi protein sel dijaringan yang terpajan suhu tinggiberlangsung terus


walaupun api telah dipadamkan, sehingga destruksi tetap meluas, proses

tersebut dapat dihentikan dengan mendinginkan daerah yang terbakar dan

mempertahankan suhu dingin ini pada jam pertama.

Tindakan selanjutnya adalah sebagai berikut :

1. Lakukan resusitasi dengan mempertahankan jalan nafas, pernafasan

dan sirkulasi

2. Periksa cedera yang terjadi di seluruh tubuh secara sistematis untuk

menentukan adanya cedera inhalasi, luas dan derjat luka bakar

3. Berikan analgetik

4. Lakukan pencucian luka setelah sirkulasi stabil

5. Berikan antibiotik tropikal pasca pencucian luka

6. Balut luka dengan menggunakan kasa gulung kering dan steril

7. Berikan serum anti tetanus / toksoid yaitu ATS 3.000 unit pada

orang dewasa dan separuhnya pada anak-anak

TINJAUAN KASUS
A. Indentitas pasien

Nama : Tn. RH

Umur 22 tahun

Jenis kelamin : laki – laki

Pekerjaan : Buruh bangunan

Alamat : Reukih daya Kec. Indrapuri Aceh Besar

Suku : Banjar

Tgl Masuk : 16 january 2008

No Cm : 0635376

Tgl Pengkajian : 17 januari 2008

Diagnosa Medik : Combustio

B. Riwayat Kesehatan

Pasien datang dengan keluhan luka bakar di area abdomen , punggung

belakang dan sedikit ke arah bokong akibat sengatan listrik pada saat bekerja .

C. Pola kebiasaan

a. Pola Nutrisi

Pasien makan 3x sehari , jenis diet MB , intake carian peroral 4000cc/ hr

b. Pola Eliminasi

Pasian BAB 1 kali sehari dengan konsistensi normal. Pasien BAK melalui

kateter dengan jumlah lebih kurang 3000 cc/hari. Warna jernih dan berbau

khas.

c. Pola Tidur dan Istirahat


Pasien tidur lebih kurang 5 jam / hari

D. Pemeriksaan fisik

1. Keadaan umum : Lemah

2. Kesadaran : Compos mentis

3. Tanda vital : TD : 100/70 mmhg

Nadi : 76 x/ i

R/R : 22 x/ i

Suhu : 36,8

4. Tinggi Badan : 165 cm

5. Berat badan : 55 kg

6. Kepala : Bentuk bulat , tidak ada benjolan

7. Mata : Bentuk simetris , pupil isokor , konjungtiva anemis (- /),

reaksi terhadap cahaya (+)

8. Hidung : Bentuk simetris, tidak pendarahan dan radang

9. Mulut : Bentuk simetris , mukosa kering , lidah tidak ada bes lag

10. Leher : Pembesaran kelenjar getah bening (-), Kaku kuduk (-)

11. Dada : Bentuk simetris , frekuensi pernapasan 22 x/i , ronkhi

(-), Retaksi iga (-)

12. Sirkulasi : TD: 100/70 mmhg , Nadi : 76 x/i , Kapiler refill: <2 ”

13. Perut : Terdapat luka bakar grade II , 2,5 %

14. Ekstremitas : edema (-), sianosis (-), luka bakar grade II 5%

E. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan laboratorium

Tanggal

- Hb : 16,9 gr//dl

- Leukosit : 11,5 /UI

- Trombosit : 205 /UI

- Ht : 44%

- Waktu perdarahan : 2’

- Waktu pembekuan : 7’

F. Terapi medis

- Cefotaxime 1 gram /dl

- Dermatine salp

- IVFd RL 20 tetes permenit

- Supratul

- Folley kateter

- Metorolac 9% 1 ampl/8 jam

- Ranitidine 1 ampl/8 jam

- Kaltropen supp (k/p)

ANALISA DATA
No Data Etiologi Masalah
1 Data Subjektif ; Luka bakar Nyeri
Pasien mengeluh nyeri pada
daerah luka bakar
Data objektif :
- Wajah meringis
- Berkeringat
- Skala nyeri 7-8
- TD 100/70 mmHg
- N : 76 kali prmenit
- RR : 22 kali permenit
- Pasien luka bakar 20,5%
- Luka basah
- Luka tampak dibalut
verban
2 Data Subjektif ; Trauma luka bakar Kerusakan
Pasien mengatakan perban integritas kulit
balutan terasa basah
Data objektif :
- Luka bakar dibagian
abdomen, lengan kanan
- Sedikit area bokong
terlihat basah dan kemerahan
3 Data Subjektif ; Kecacatan luka Gangguan citra
Pasien mengatakan kulitnya bakar tubuh
teraasa jelek karena luka bakar
Data objektif :
- Pasien luka bakar 20,5%
- Pasien memiliki perasaan
negatif tentang dirinya dan
ketakutan penolakan orang
lain
4 Data Subjektif ; Tidak mengenal Kurang
Pasien menanyakan makanan apa sumber informasi pengetahuan
yang dapat mempercepat tentang kondisi
penyembuhan
Data objektif :
- Pasien meminta informasi
dari perawat
5 Data Subjektif ; Kehilangan Resiko tinggi
- perdarahan, cairan kekurangan
Data objektif : melalui rute volume cairan
- Mukosa mulut kering abnormal
- Pasien minum lebih
kurang 4000 cc perhari
- Output lebih kurang 3000
cc perhari
- Turgor baik
6 Data Subjektif ; Kerusakan Resiko infeksi
- perlindungan kulit
Data objektif :
- Pasien menderita luka
bakar 20,5%
- Luka basah
- Terdapat PUS

Prioritas masalah

1. Nyeri berhubungan dengan luka bakar

2. Kerusakan intergritas kulit berhubungan dengan trauma luka bakar

3. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan kecacatan luka bakar

4. Kurang pengetahuan tentang kondisi berhubungan dengan tidak mengenal

sumber informasi

5. Resiko tinggi kekuarangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan

perdarahan dan cairan melalui rute abnormal

6. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan kerusakan perlindungan kulit

CATATAN PERKEMBANGAN
Nama : Tn R

Umur : 22 tahun

Hari/ No
Catatan perkembangan
tanggal dx
Jum’at / 18 1 S : pasien mengeluh nyeri di bagian luka bakar
januari 08 O : - Wajah meringis
- Berkeringat banyak
- Skala nyeri 7
- Pasien luka bakar 20,5%
- Luka tampak basah
- Luka dibalut verban
- TD : 100/70 mmHg, N : 76 x/m, RR 22 x/m, T ;
36,8x/m
A : Masalah neyri berhubungan dengan luka bakar meringis
belum teratasi
P :1. Tutup ektremitas pada posisi berfungsi menggunakan
bebat
1. Ubah posisi sesering mungkin dengan perlahan
2. Dorong rentang gerak aktif dan pasif sesuai indikasi
3. lakukan pergantian balutan
4. kaji keluhan nyeri (lokasi dan intensitas)
5. dorong penggunaan tehnik manajemen stress
6. kolaborasi pemberian analgesik
I : (09.00 WIB) mengkaji keluhan nyeri
(09.15 WIB) mengukur TTV
(09.45 WIB) mengubah posisi pasien
(10.00 WIB) memberi kaltropen sup II
(10.15 WIB) mengganti balutan
(11.35 WIB) mendorong pasien menggunakan tehnik
nafas dalam
(09.00 WIB) menutup ektremitas pada posisi berfungsi
menggunakan bebat
E : - TD : 105/70 mmHg, N : 78 x/m, RR 24 x/m, T : 36,40C
- pasien mengeluh nyeri di bagian luka bakar
- skala nyeri 7
- pasien mampu melakukan tehnik nafas dalam
Jum’at / 18 2 S : pasien mengatakan perban balutannya terasa basah
januari 08 O : - Luka bakar dibagian abdomen, lengan kanan dan sedikit
area bokong
- Terlihat luka basah dan kemerahan
A : Masalah kerusakan integritas kulit berhubungan dengan
trauma bakar belum teratasi
P : 1. Pertahankan penutupan luka sesuai indikasi
2. Tinggikan area luka bila memungkinkan
3. Evaluasi warna sisi luka
4. Perhatikan adanya penyembuhan
I : (12.00 WIB) mempertahankan penutupan luka
(12.30 WIB) meninggikan lengan kanan pasien
(12.45 WIB) mengevaluasi warna sisi luka
(13.00 WIB) mempertahankan penyembuhan luka
E : - luka tampak tertutup perban
- Warna sisi luka kemerahan
- Pada luka area abdomen tanpak basah
Jum’at / 18 3 S : pasien mengatakan kulitnya jelek karena luka bakar
januari 08 O : - pasien luka bakar 20,5%
- Pasien memiliki perasaan negatif terhadap dirinya dan
ketakutan terhadap penolakan orang lain
A : Masalah gangguan citra tubuh belum teratasi
P : 1. Perhatikan makna kehilangan
2. terima perasaan kedukaan pasien
3. pantau prilaku menarik diri pasien
4. bantu pasien bersikap positif dan realistis
5. berikan penguatan positif terhadap kemajuan
penyembuhan pasien
I : (12.00 WIB) mempertahankan makna kehilangan pasien
(12.15 WIB) menerima perasaan duka pasien
(12.30 WIB) membantu pasien bersikap realistis
E : - pasien tampak tenang
- menarik diri (-)
Jum’at / 18 4 S : Pasien menanyakan makan apa yang dapat mempercepat
januari 08 penyembuhannya
O : Pasien meminta informasi dari perawat
A : Masalah kurang pengetahuan tentang kondisi belum teratasi
P : 1. Kaji harapan pasien yang akan datang
2. kaji ulang perawatan luka bakar
3. dorong pemasukan diet tinggi protein
4. indentifikasi keterbatasan aktifitas
I : (13.00 WIB) mengindentifikasi harapan pasien yang akan
datang
(13.20 WIB) mengobservasi ulang peraatan luka bakar
(13.35WIB) menganjurkan pasien makan dengan diet
tinggi protein
(13.45 WIB) mengindentifikasi keterbatasan aktifitas
Memberikan informasi tentang penyakit
yang di alami pasien
E : - Pasien mengharapkan lukanya dapat sembuh dengan cepat
- Pasien mendengarkan informasi yang diberikan oleh
perawat
- Pasien berkeinginan makan makanan yang tinggi
protein
- Pasien mengalami keterbatasan aktifitas
Jum’at / 18 5 S :-
januari 08 O : - Mukosa mulut kering
- Pasien minum lebih kurang 4000 cc/hari
- Output lebih kurang 3000 cc/hari
- Turgor baik
A : Masalah resiko tinggi kekurangan volume cairan belum
terjadi
P : 1. Awasi TTV dan pengisian kapiler
2. Awasi masukan dan haluaran urine
3. Anjurkan pasien banyak minum
4. kolaborasi pemberian IVFD
I : (09.15 WIB) Mengukur TTV dan pengisian kapiler
Menggali informasi tentang masukan dan
haluaran urine dari pasien
Memantau kelancara infus IVFD RL 20 tts/i
E : - TD 120/80 mmHg
- N : 82 kali permenit
- RR ; 22 kali permenit
- T : 36,4oC
- Intake cairan lebih kurang 4000 cc/hari
- Output lebih kurang 3000 cc/hari

Jum’at / 18 6 S :-
januari 08 O : - pasien menderita luka bakar 20,5%
- Luka terlihat basah
A : Masalah resiko tinggi infeksi belum terjadi
P : 1. Gunakan scoret sarung tangan, masker dan antiseptik
selama perawatan luka
2. awasi TTV dan tanda-tanda infeksi
3. periksa area yang terbakar setiap hari
4. kolaborasi pemberian anti tropikal
5. bersihkan jaringan nekrorik yang lepas
I : (10.15 WIB) menggunakan scoret sarung tangan, masker
dan antiseptik saat mengganti balutan
Memantau TTV dan tanda-tanda fisik
(11.00 WIB) Memeriksa area yang terbakar secara rutin
Pemberian agen tropikal ; Dermajiner
Membersihkan jaringan nekrotik yang lepas
E : - TD 120/80 mmHg
- N : 82 kali permenit
- RR ; 22 kali permenit
- T : 36,4oC
- Luka tanpa pus
Jum’at / 25 1 S : Pasien mengatakan nyeri yang dirasakan sudah berkurang
januari 08 dan hanya terasa nyeri saat ganti verban
O:- Pasien tampak tenang
- Skala nyeri 3 pada saat ganti balutan
- Pasien luka bakar 20,5%
- Luka sebagian besar kering, hanya basah dibagian
abdomen
- Luka dibalut verban
- TD : 110/70 mmHg, N : 80 x/m, RR 24 x/m, T ; 370C
A : Masalah nyeri teratasi sebagian
P : intervensi dilanjutkan
I : (08.30 WIB) mengkaji keluhan nyeri
(08.45 WIB) mengukur TTV
(09.00 WIB) mengajurkan mobilisasi ringan
(09.15 WIB) mengganti balutan
(09.30 WIB) mendorong pasien menggunakan tehnik
nafas dalam
(09.00 WIB) menutup ektremitas pada posisi berfungsi
menggunakan bebat
E : - TD : 110/70 mmHg, N : 76 x/m, RR 20 x/m, T : 36,90C
- skala nyeri 3
- pasien mampu melakukan tehnik nafas dalam
Jum’at / 25 2 S : pasien mengatakan perban balutannya terasa basah diarea
januari 08 abdomen saja
O : Luka bakar dibagian abdomen terlihat basah
A : Masalah kerusakan integritas kulit teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
I : (09.15 WIB) mempertahankan penutupan luka di area yang
basah
(09.30 WIB) mengevaluasi warna sisi luka
(09.45 WIB) mempertahankan penyembuhan luka
E : - luka tampak tertutup perban
- Warna sisi luka kemerahan
- Pada luka area abdomen sedikit basah
Jum’at / 25 3 S : pasien mengatakan kulitnya jelek karena luka bakar dan
januari 08 pasien malu karena lukanya
O : - pasien luka bakar 20,5%
- Pasien memiliki perasaan negatif terhadap dirinya dan
ketakutan terhadap penolakan orang lain
A : Masalah gangguan citra tubuh teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
I : (10.30 WIB) memperhatikan makna kehilangan pasien
(10.45 WIB) menerima perasaan duka pasien
(11.00 WIB) membantu pasien bersikap realistis
E : - pasien tampak tenang
- menarik diri (-)
Jum’at / 25 4 S : Pasien menanyakan apa yang harus dilakukan agar dapat
januari 08 mempercepat penyembuhannya dan makanan apa yang
harus ia hindari
O: Pasien meminta informasi dari perawat dan tampak
kooperatif dengan intervensi perawat
A: Masalah kurang pengetahuan tentang kondisi teratasi
sebagian
P : intervensi dilanjutkan
I : (09.15 WIB) mengobservasi ulang perawatan luka bakar
(10.15WIB) menganjurkan pasien makan dengan diet
tinggi protein
(10.45 WIB) mengindentifikasi keterbatasan aktifitas
(11.00WIB) Memberikan informasi tentang penyakit
yang di alami pasien
E : - Pasien mengharapkan lukanya dapat sembuh dengan cepat
- Pasien mendengarkan informasi yang diberikan oleh
perawat
- Pasien berkeinginan makan makanan yang tinggi
protein
- Pasien mengalami keterbatasan aktifitas
Jum’at / 25 5 S :-
januari 08 O : - Mukosa mulut kering
- Pasien minum lebih kurang 4000 cc/hari
- Output lebih kurang 3000 cc/hari
- Turgor baik
A : Masalah resiko tinggi kekurangan volume cairan belum
terjadi
P : Intervensi lanjutkan
I : (08.45 WIB) Mengukur TTV dan pengisian kapiler
(08.50 WIB) Menggali informasi tentang masukan dan
haluaran urine dari pasien
(08.55 WIB) Memantau kelancara infus IVFD RL 20 tts/i
E : - TD 110/80 mmHg
- N : 76 kali permenit
- RR ; 20 kali permenit
- T : 36,9oC
- Intake cairan lebih kurang 4000 cc/hari
- Output lebih kurang 3000 cc/hari

Jum’at / 25 6 S :-
januari 08 O : - pasien menderita luka bakar 20,5%
- Luka terlihat basah
A : Masalah resiko tinggi infeksi belum terjadi
P : Intervensi dilanjutkan.
I : (09.00 WIB) menggunakan scoret sarung tangan, masker
dan antiseptik saat mengganti balutan
(09.15 WIB) Memeriksa area yang terbakar secara rutin
Pemberian agen tropikal ; Dermajiner
Membersihkan jaringan nekrotik yang lepas
E : - TD 110/70 mmHg
- N : 76 kali permenit
- RR ; 20 kali permenit
- T : 36,9oC
- Luka kering tanpa pus

Anda mungkin juga menyukai