Statistika Terapan Dengansas 121006031730 Phpapp01
Statistika Terapan Dengansas 121006031730 Phpapp01
JW StatComp Institute 1
http://jwstatcomp.blogspot.com
STATISTIKA TERAPAN DENGAN
BAHASA PEMROGRAMAN SAS
SAS yang dinamakan DATA step; pernyataan SAS yang meminta pendefinisian biasa
disebut PROC (diucapkan “prock”) step. DATA step memberitahu tentang data program
SAS anda. Ini digunakan untuk menunjukkan dimana peubah pada garis data (data lines),
apa yang anda inginkan untuk memanggil peubah, bagaimana menciptakan peubah baru
dari peubah yang sudah ada, dan beberapa fungsi lain yang akan kita bicarakan nanti.
Langkah PROC (kependekan dari PROCEDURE) menunjukkan jenis analisis statistik
apa untuk melakukan dan menyediakan secara rinci untuk analisis tersebut. Lihatlah
contoh di bawah. Perhatikan himpunan data sederhana ini:
DATA TEST;
INPUT SUBJECT 1-2 GENDER $ 4 EXAM1 6-8 EXAM2 10-11
HW_GRADE $ 14;
DATALINES;
JW StatComp Institute 2
http://jwstatcomp.blogspot.com
STATISTIKA TERAPAN DENGAN
BAHASA PEMROGRAMAN SAS
10 M 80 84 A
7 M 85 89 A
4 F 90 86 B
20 M 82 85 B
25 F 94 94 A
14 F 88 84 C
;
PROC MEANS DATA=TEST;
RUN;
Empat baris pertama menyusun DATA step. Dalam contoh ini, DATA step dimulai
dengan kata DATA dan diakhiri dengan kata DATALINES. Versi paling awal dari
software SAS digunakan istilah CARDS sebagai pengganti DATALINES. Istilah kedua
ini juga masih valid. Baris (1) menunjukkan kita ingin menciptakan suatu himpunan data
SAS yang dinamakan TEST. Dua baris selanjutnya (2) menunjukkan suatu pernyataan
INPUT yang memberikan program dua penggal informasi: apa nama variabel dan dimana
letaknya pada baris data. Perhatikan bahwa pernyataan SAS tunggal menempati dua baris.
Sistem SAS mengartikannya sebagai sebuah pernyataan SAS tunggal karena hanya ada
satu titik koma pada akhir pernyataan tersebut. Variabel pertama SUBJECT dapat
ditemukan pada kolom 1 dan 2 dari baris data. Variabel kedua GENDER dapat ditemukan
pada kolom 4. Tanda dollar ($) setelah GENDER berarti bahwa GENDER adalah sebuah
variabel karakter (alphanumeric), sehingga suatu variabel dapat berupa huruf atau
bilangan sebagai nilai data. Demikian juga untuk variabel selanjutnya. EXAM1 berada
pada kolom 6-8 dan seterusnya. Pernyataan DATALINES (3) mengatakan bahwa
pernyataan DATA dikerjakan dan selanjutnya program melihat data mereka sendiri. Enam
baris selanjutnya adalah data aktual (yang sebenarnya). Dalam contoh ini kita
memasukkan baris data secra langsung dalam program. Selanjutnya pada buku ini, akan
ditunjukkankepada anda bagaimana membaca data dari file eksternal. Anda bisa juga
memasukkan data dari program yang lain seperti Microsoft Excell atau Access.
Garis lintang besar (great latitude) memungkinkan ketika diletakkan bersama baris
data. Gunakan sedikit aturan akan membuatnya lebih sederhana bagi anda. Ini bukan
hukumnya; mereka hanya menyarankan. Pertama, letakkan setiap pengamatan baru pada
baris baru. Lebih dari satu baris per pengamatan kadang-kadang diperlukan (dan ini tidak
menjadi masalah), akan tetapi jangan meletakkan dua pengamatan pada satu baris. Kedua,
susunlah variabel anda. Jangan letakkan variabel EXAM1 pada kolom 6-8 pada satu baris
dan kolom 9-11 pada baris selanjutnya. Software SAS sebenarnya bisa memakai
beberapa tingkatan ketidaktelitian di sini, tetapi cepat atau lambat ini akan merugikan
anda. Ketiga, benarkan ke kanan (rata kanan) data numerik anda. Jika anda memiliki
AGE sebagai suatu variabel, catatan datanya seperti di bawah ini:
Benar Salah
87 87
42 42
9 9
26 26
4 4
Right-justified Left-justified
(rata kanan) (rata kiri)
Sekali lagi, software SAS tidak peduli apakah data numerik anda rata kanan atau
tidak, tetapi pada program statistik yang lain, rata kanan adalah standar. Keempat,
pikirkan secara teliti jika anda menginginkan suatu variabel disimpan sebagai nilai
numerik atau karakter. Ambil HW_GRADE sebagai contoh. Kita memiliki HW_GRADE
JW StatComp Institute 3
http://jwstatcomp.blogspot.com
STATISTIKA TERAPAN DENGAN
BAHASA PEMROGRAMAN SAS
yang dicatat sebagai suatu nilai karakter. Tetapi, kita bisa mencatatnya sebagai 0-4 (0=F,
1=D, dst). Karena seperti ini, kita tidak bisa menghitung rataanya. Harusnya kita
mengkodekan HW_GRADE secara numerik, sehingga kita bisa menghitung rataannya.
Perhatikan bagaimana mengkodekan data dari sekarang.
Kembali ke contoh. Program SAS mengetahui suatu baris data lengkap ketika
ditemukan pernyataan SAS atau titik koma tunggal. Jika anda memasukkan baris data ke
dalam program, seperti pada contoh tadi, kita tempatkan titik koma tunggal pada baris
secara langsung di bawah baris data terakhir. PROC menyatakan bahwa “jalankan
procedure” ke program. Kita rincikan prosedur mana yang benar setelah kata PROC. Di
sini kita menjalankan prosedur yang dinamakan MEANS. Dibelakang nama prosedur,
kita tempatkan DATA=dan rincikan posedur yang akan menghitung statistik pada
himpunan data yang dinamakan TEST. Pada contoh ini, kita bisa menghilangkan
DATA=TEST, dan prosedur akan mengoperasikan himpunan data yang dibuat terakhir.
Dalam hal ini TEST. Kita sarankan selalu memasukkan DATA=pilihan pada setiap
prosedur, karena dalam kebanyakan program SAS yang lebih lanjut, anda bisa memiliki
prosedur yang menciptakan himpunan data yang sama baiknya dengan kebanyakan
himpunan data “floating around”. Dengan memasukkan DATA=option, anda bisa
memastikan prosedur anda beroperasi pada himpunan data yang benar.
Prosedur MEANS menghitung rataan untuk beberapa variabel anda anda rincikan.
Pernyataan RUN (5) diperlukan hanya ketika program SAS dijalankan ketika di bawah
Display Manager. Pernyataan RUN mengatakan bahwa tidak ada lagi pernyataan
prosedur dan siap untuk dijalankan. Jika kita memiliki beberapa PROC dalam satu baris,
kita hanya butuh sebuah pernyataan RUN pada akhir program. Bagaimanapun juga,
dalam gaya bahasa standar kita memilih untuk setiap prosedur dengan pernyataan RUN.
Ketika program tersebut dijalankan, akan menghasilkan apa yang dinamakan SAS
LOG dan SAS OUTPUT. SAS LOG merupakan cacatan dari program asli anda. Ini
seperti buku telpon: biasanya tampilannya membosankan, tetapi kadangkala anda
membutuhkannya. Pesan error dari program SAS akan ditemukan di sana, bersama
dengan informasi tentang himpunan data yang telah diciptakan. SAS LOG untuk program
ini ditunjukkan di sini:
NOTE: Copyright (c) 2002-2003 by SAS Institute Inc., Cary, NC, USA.
NOTE: SAS (r) 9.1 (TS1M3)
Licensed to SAS Employee Internal Use Only, Site 0000009001.
NOTE: This session is executing on the XP_PRO platform.
NOTE: SAS 9.1.3 Service Pack 4
NOTE: SAS initialization used:
real time 11.16 seconds
cpu time 1.86 seconds
1 DATA TEST;
2 INPUT SUBJECT 1-2 GENDER $ 4 EXAM1 6-8 EXAM2 10-11
3 HW_GRADE $ 14;
4 DATALINES;
11 ;
12 PROC MEANS DATA=TEST;
13 RUN;
NOTE: There were 6 observations read from the data set WORK.TEST.
NOTE: PROCEDURE MEANS used (Total process time):
real time 1.35 seconds
cpu time 0.05 seconds
JW StatComp Institute 4
http://jwstatcomp.blogspot.com
STATISTIKA TERAPAN DENGAN
BAHASA PEMROGRAMAN SAS
Bagian output yang lebih penting ditemukan pada jendela OUTPUT jika anda
menggunakan Display Manager. Ini terdiri dari hasil komputasi dan prosedur yang
diminta oleh pernyataan PROC kita. Bagian output dari program kita sebelumnya adalah:
Jika anda tidak merincikan variabel mana yang anda inginkan, software SAS akan
menghitung rataan dan beberapa statistik lain untuk setiap variabel numerik dalam
himpunan data. Program kita menghitung rataan bagi SUBJECT, EXAM1 dan EXAM2.
Karena SUBJECT adalah bilangan ID untuk menunjukkan setiap siswa, kita sebenarnya
tidak tertarik dalam menghitung rataannya. Kita bisa menghindarinya dengan
menambahkan pernyataan baru di bawah PROC MEANS:
C. MENAMBAHKAN PROGRAM
Program yang saat ini ditulis menyediakan informasi yang berguna, tetapi dengan
sedikit kerja, kita dapat meletakkan beberapa “bell dan peluit” padanya. Bell dan peluit di
sini ditambahkan fitur yang mengikutinya. Ini menghitung nilai mutu akhir, dimana kita
inginkan rataan dari dua skor ujian, ini ditunjukkan dengan huruf mutu berdasarkan skor
akhir. Ini mencatat mahasiswa dalam urutan nomor mahasiswa, menunjukkan skor akhir
mereka, nilai mutu mereka dan mutu pekerjaan rumah mereka.
DATA EXAMPLE; ***(1)
INPUT SUBJECT GENDER $ EXAM1 EXAM2 ***(2)
HW_GRADE $;
FINAL = (EXAM1 + EXAM2) / 2; ***(3)
IF FINAL GE 0 AND FINAL LT 65 THEN GRADE="F"; ***(4)
ELSE IF FINAL GE 65 AND FINAL LT 75 THEN GRADE="C"; ***(5)
ELSE IF FINAL GE 75 AND FINAL LT 85 THEN GRADE="B";
ELSE IF FINAL GE 85 THEN GRADE="A";
JW StatComp Institute 5
http://jwstatcomp.blogspot.com
STATISTIKA TERAPAN DENGAN
BAHASA PEMROGRAMAN SAS
DATALINES; ***(6)
10 M 80 84 A
7 M 85 89 A
4 F 90 86 B
20 M 82 85 B
14 F 88 84 C
;
PROC SORT DATA=EXAMPLE; ***(7)
BY SUBJECT; ***(8)
RUN;
Dengan hilangnya skor EXAM1, nilai 84 akan dibaca sebagai skor EXAM1,
program akan membaca huruf ‘A’ sebagai nilai bagi EXAM2 (dimana akan menyebabkan
terjadinya eror karena program mengharapkan sebuah bilangan) dan kejadian
terburuknya, program akan melihat pada baris selanjutya untuk nilai homework grade.
JW StatComp Institute 6
http://jwstatcomp.blogspot.com
STATISTIKA TERAPAN DENGAN
BAHASA PEMROGRAMAN SAS
Anda akan mendapatkan pesan eror pada SAS LOG yang menunjukkan anda bahwa anda
memiliki nilai yang tidak valid bagi EXAM2 dan SAS akan menuju ke baris baru ketika
pernyataan INPUT telah mencapai bagian akhir dari baris. Anda pun tidak akan mengerti
pesan eror ini.
Untuk menempatkan nilai yang hilang ketika menggunakan pernyataan INPUT list,
gunakan sebuah titik untuk mewakili nilai yang hilang. Titik akan diinterpretasikan
sebagai nilai yang hilang oleh program dan akan menjaga urutan nilai data utuh. Ketika
kita merincikan kolom seperti pada contoh pertama, kita bisa menggunakan spasi sebagai
nilai yang hilang. Menggunakan titik sebagai nilai yang hilang ketika kita telah
menspesifikasikan kolom dalam pernyataan INPUT juga boleh, akan tetapi tidak
dianjurkan. Cara yang benar untuk meawakili garis data ini, dengan hilangnya skor
EXAM1 adalah:
10 M . 84 A
Karena input list memerlukan satu atau lebih titik antar nilai data, kita
membutuhkan sedikitnya satu spasi sebelum dan setelah titik. Kita boleh menambahkan
spasi yang lebih dalam data kita untuk mengizinka nilai data tetap pada garis dalam
kolom.
Baris (3) merupakan pernyataan yang menandakan rataan dari EXAM1 dan
EXAM2 untuk sebuah variabel yang disebut FINAL. Nama variabel FINAL harus sesuai
dengan aturan penamaan nama variabel lain pada pernyataan INPUT. Pada contoh ini,
FINAL dihitung dengan menambahkan dua skor ujian dan membaginya dengan 2.
perhatikan bahwa kita menjumlahkan dengan tanda + dan membagi dengan tanda / . Kita
memerlukan tanda kurung karena, sama seperti yang ditulis secara aljabar. Komputasi
SAS dijalankan berdasarkan suatu hirarki (tingkatan). Perkalian dan pembagian
dijalankan sebelum penjumlahan dan pengurangan. Sehingga kita tulis:
FINAL = EXAM1 + EXAM2 / 2;
Nilai FINAL seharusnya dijumlahkan dari skor EXAM1 dan setengah dari
EXAM2. penggunaan tanda kurung menunjukkan program untuk menambahkan skor dua
ujian kemudian membaginya dengan 2. Untuk perkalian, kita gunakan tanda asterisk (*)
dan untuk pengurangan kita gunakan tanda - . perpangkatan yang dijalankan sebelum
perkalian atau pembagian dinyatakan dengan tanda dua asterisk (**). Misalnya untuk
menghitung A kali B kuadrat, kita tulis:
X = A * B**2;
Variabel FINAL telah dihitung dari nilai EXAM1 dan EXAM2. Berbeda dari cara
lain membuatnya berbeda dari variabel lain dimana nilainya dibaca dari data mentah.
Ketika DATA step diakhiri, prosedur SAS yang mengikutinya tidak akan memperlakukan
variabel seperti FINAL yang berbeda dari variablel EXAM1 dan EXAM2.
Pernyataan IF (4) dan pernyataan ELSE IF (5) adalah pernyataan logika yang
digunakan untuk menghitung huruf mutu. Mereka sesungguhnya mudah untuk mengerti.
Ketika kondisi dengan pernyataan IF benar, instruksi diikuti kata THEN dijalankan.
Operator pembanding logika yang digunakan dalam contoh ini adalah GE (Greater than
or equal to) / lebih besar dari atau samadengan (>=). Dan LT (Less than) / kurang dari.
Sehingga, jika skor FINAL lebih besar dari atau sama dengan 0 and kurang dari 65, huruf
mutu ‘F’ ditandai. Pernyataan ELSE hanya dijalankan jika pernyataan IF sebelumnya
tidak benar. Sebagai contoh, jika nilai FINAL 73, pernyataan IF pertama tidak benar,
sehingga pernyataan IF (5) di uji. Karena pernyataannya benar, GRADE “C’ ditandai, dan
semua pernyataan IF selanjutnya di abaikan.
Operator logika lain dan bentuk simbolnya ditunjukkan dalam tabel di bawah:
JW StatComp Institute 7
http://jwstatcomp.blogspot.com
STATISTIKA TERAPAN DENGAN
BAHASA PEMROGRAMAN SAS
Pernyataan DATALINES (6) menunjukkan bahwa DATA step lengkap dan akan
diikuti diikuti dengan isi data. Perhatikan bahwa setiap pernyataan SAS diakhiri dengan
tanda titik koma. Seperti yang telah kita sebutkan sebelumnya, titik koma adalah akhir
dari pernyataan SAS. Kita telah menulis empat baris seperti ini:
DATA EXAMPLE;
INPUT SUBJECT GENDER $ EXAM1 EXAM2 HW_GRADE $;
FINAL =(EXAM1 + EXAM2) / 2;
Program masih akan berjalan dengan benar. Penggunaan titik koma sebagai
pembatas cukup memudahkan karena kita bisa menulis pernyataan SAS yang panjang
pada beberapa baris dan meletakkan tanda titik koma pada akhir pernyataan.
Bagaimanapun juga, jika anda menghilangkan tanda titik koma pada akhir pernyataan
SAS, program akan berusaha membaca pernyataan selanjutnya sebagai bagian dari
pernyataan sebelumnya, yang bisa menyebabkan eror. Ini mungkin tidak hanya
menyebabkan program kita mati, mungkin juga hasilnya dalam pesan error ganjil yang
berasal dari system SAS. Perhatikan juga baris-baris datanya, karena bukan pernyataan
SAS, jangan diakhiri dengan tanda titik koma.
Selanjutnya pernyataan DATALINES pada baris data kita. Ingat bahwa jika anda
memiliki data yang ditempatkan dalam kolom yang ditunjukkan dengan tanpa spasi
antara nilai datanya, anda harus menggunakan bentuk INPUT lain yang ditunjukkan di
awal, dengan spesifikasi kolom setelah nama setiap variabel atau input yang diformat
(lihat bab 12). Kita telah menggunakan pernyataan RUN untuk mengakhiri setiap
prosedur. Setiap pernyataan RUN menunjukkan kepada sistem bahwa kita menyelesaikan
dengan suatu bagian program dan memutuskan untuk melakukan komputasi. Ingat, ketika
menggunakan Display Manager, hanya pernyataan RUN terakhir yang mutlak
dibutuhkan, yang lainnya hanyalah unsur dari gaya pemrograman.
D. PROSEDUR SAS
Yang mengikuti data dengan segera adalah deretan PROC. Mereka menjalankan
berbagai fungsi dan komputasi pada himpunan data SAS. Karena kita menginginkan
daftar bagi subjek dan skor berdasarkan urutan subjek., pertama kali kita masukkan
SORT PROCEDURE (7), (8) dan (9). Baris (7) menunjukkan bahwa kita ingin
mengurutkan himpunan data SAS kita, garis (8) menunjukkan bahwa pengurutan
berdasarkan nomor SUBJECT. Pengurutan dapat dilakukan pada berbagai level jika
diinginkan. Sebagai contoh, jika kita ingin memisahkan daftar mahasiwa laki-laki dan
wanita dalam urutan subjek, kita tuliskan:
JW StatComp Institute 8
http://jwstatcomp.blogspot.com
STATISTIKA TERAPAN DENGAN
BAHASA PEMROGRAMAN SAS
4 90 86 88.0 B
7 85 89 87.0 A
10 80 84 82.0 A
14 88 84 86.0 C
20 82 85 83.5 B
Bagian pertama dari output (nomor halaman ditunjukkan paling kanan pada setiap
halaman) adalah hasil dari PROC PRINT pada himpunan data yang telah diurutkan.
Setiap kolom dipasangkan dengan nama variabelnya. Karena kita menggunakan
pernyataan ID dengan SUBJECT sebagai variabel ID, kolom yang paling kiri
menunjukkan nomor SUBJECT menggantikan kolom OBS yang seharusnya dicetak jika
tidak memiliki variabel ID.
JW StatComp Institute 9
http://jwstatcomp.blogspot.com
STATISTIKA TERAPAN DENGAN
BAHASA PEMROGRAMAN SAS
Halaman 2 dari output masing-masing variabel didaftar pada pernyataan VAR dan
menghasilkan statistik yang diminta (N, rataan, standar deviasi dan standar eror)
semuanya ditempatkan sepersepuluhan (karena MAXDEC=1).
Halaman 3 dari hasil adalah PROC FREQ. perhatikan judulnya “Descriptive
Statistics” masih dicetak pada bagian atas setiap halaman. Judul ini berpengaruh sampai
akhir sesi SAS yang terjadi atau jika anda mengubahnya ke baris judul yang lainnya.
Bagian ini memberikan anda frekuensi (jumlah pengamatan dengan nilai masing-masing)
berikut persentasenya. Dua kolom dinamai “Cumulative Frequency” dan “Cumulative
Percent”, sebenarnya kurang berguna pada contoh ini. Pada kasus lain, dimana variabel
mewakili kuantitas ordinal, statistik kumulatif mungkin lebih berguna.
Jika kita periksa sebentar apa yang terjadi ketika kita menjalankan program SAS.
Diskusi ini adalah sedikit teknis dan dapat kita lompati, tetapi pengertiannya pada
bagaimana software SAS bekerja yang akan membantu anda mengerjakan pemrograman
yang lebih lanjut. Ketika pernyataan DATA dijalankan, software SAS mengalokasikan
sebagian dari disk dan nama himpunan data “EXAMPLE”, pilihan kita untuk himpunan
data tersebut. Sebelum pernyataan INPUT dijalankan, setiap variabel karakter dan
numerik ditunjukkan nilai yang hilang. Selanjutnya pernyataan INPUT membaca baris
pertama dari data dan menggantikan nilai data aktual bagi nilai yang hilang. Nilai data
tersebut belum ditulis untuk himpuan data SAS kita EXAMPLE tetapi untuk suatu tempat
yang disebut Program Data Vector (PDV). Sederhananya ini adalah area “holding”
dimana nilai data disimpan sebelum ditransfer ke himpunan data SAS. Komputasi mutu
final selanjutnya dan hasil komputasi ini ditambahkan ke PDV. Tergantung pada nilai
mutu final, suatu huruf mutu ditunjukkan dengan deretan pernyataan IF dan ELSE IF.
DATALINES ditempatkan pada akhir DATA step, dan nilai dalam PDV ditransfer ke
himpunan data SAS. Program kemudian mengecek kembali ke bagian atas DATA step
dan pernyataan INPUT dijalankan lagi untuk membaca baris data selanjutnya,
menghitung mutu akhir dan menuliskan pengamatan selanjutnya ke himpunan data SAS.
Seperti yang pernah kita lihat, prosedur SAS memiliki pilihan. Dan juga prosedur
sering memiliki pernyataan, seperti pernyataan VAR sebelumnya, yang memberikan
informasi ke prosedur. Akhirnya, pernyataan juga memiliki pilihan. Kita akan
menunjukkan prosedur sintaks SAS secara umum dan kemudian mengilustrasikannya
dengan beberapa contoh. Sintaks untuk semua prosedur SAS adalah:
Pertama, semua prosedur dimulai dengan kata PROC diikuti dengan nama
prosedur. Jika ada beberapa pilihan prosedur, mereka ditempatkan dalam urutan, antara
nama prosedur dan titik koma, dipisahkan oleh spasi. Jika kita tunjukkan ke manual SAS,
dibawah PROCMEANS kita akan melihat sebuah daftar pilihan yang digunakan dengan
prosedur. Seperti yang telah disebutkan, N, MEAN, STD, STDERR, dan MAXDEC=
JW StatComp Institute 10
http://jwstatcomp.blogspot.com
STATISTIKA TERAPAN DENGAN
BAHASA PEMROGRAMAN SAS
adalah beberapa pilihan yang tersedia. Suatu PROC MEANS yang valid meminta statistic
dari himpunan data yang dinamakan EXAMPLE, dengan pilihan bagi N, MEAN, dan
MAXDEC menjadi:
PROC MEANS DATA=EXAMPLE N MEAN MAXDEC=1;
RUN;
Selanjutnya, kebanyakan prosedur memerlukan pernyataan untuk memberikan lebih
banyak informasi tentang jenis dari analisis yang dilakukan. Sebagai contoh, pernyataan
digunakan dengan PROC MEANS. Pernyataan mengikuti prosedur, dalam beberapa
urutan (kecuali untuk prosedur statistik tertentu seperti ANOVA atau GLM). Setiap
pernyataan tersebut diakhiri dengan tanda titik koma. Sehingga untuk menjalankan
prosedur PROC MEANS sebelumnya pada variabel EXAM1 dan EXAM2 and
memberikan judul, kita akan memasukkan:
PROC MEANS DATA=EXAMPLE N MEAN STD MAXDEC=1;
TITLE “Descriptive Statistics on Exam Score”;
VAR EXAM1 EXAM2;
RUN;
Urutan dari pernyataan TITLE dan VAR dapat diubah dengan tidak mengubah
hasilnya. Akhirnya, beberapa pernyataan prosedur juga memiliki beberapa pilihan.
Pilihan pernyataan ditempatkan diantara kata kunci pernyataan dan titik koma dan
dihubungkan dari pernyataan dengan tanda slash ( / ). Untuk mengilustrasikannya, kita
perlu memilih suatu prosedur yang lain dari PROC MEANS. Gunakan PROC FREQ
sebagai contoh. Seperti yang kita lihat, PROC FREQ biasanya memiliki satu atau lebih
pernyataan TABLES yang mengikutinya. Ada pilihan TABLES yang mengontrol statistik
mana yang ditempatkan dalam sebuah tabel. Contohnya, jika kita tidak ingin statistik
kumulatif dicetak, gunakan pernyataan NOCUM and titik koma, hubungkan dengan
sebuah slash. PROC FREQ meminta pada contoh awal, mengubahnya untuk
menghilangkan statistik kumulatif, sehingga menjadi:
PROC FREQ DATA=EXAMPLE;
TABLES GENDER HW_GRADE GRADE / NOCUM;
RUN;
Untuk menunjukkan prosedur dengan pilihan prosedur dan pernyataan, kita gunakan
ORDER= pilihan dengan PROC FREQ. Pilihan ini berguna untuk mengontrol urutan
dimana nilai dapat diubah dalam tabel frekuensi kita. Satu pilihan adalah
OREDER=FREQ, yang memungkinkan tabel frekuensi dapat diubah dalam urutan
frekuensi, dari frekuensi tertinggi ke paling rendah. Sehingga frekuensi meminta dalam
urutan menurun dan untuk menghilangkan statistik kumulatif dari output, kita tulis
pernyataan PROC FREQ seperti dibawah:
PROC FREQ DATA=EXAMPLE ORDER=FREQ;
TABLES GENDER HW_GRADE GRADE/ NOCUM;
RUN;
G. PERNYATAAN KOMENTAR
Sebelum menyelesaikan bab ini, kita perkenalkan salah satu pernyataan SAS yang
paling penting yaitu, pernyataan komentar. Suatu program sepatutnya dikomentari yang
menunjukkan keprofesionalan dalam pekerjaan. Suatu komentar, dimasukkan dalam
program berupa satu atau lebih barisan teks yang tidak dikenal oleh program. Mereka
hanya membantu programmer atau peneliti ketika dia membaca program suatu saat nanti.
Ada dua cara memasukkan komentar ke dalam program SAS. Pertama, dengan
menulis pernyataan komentar. Dimulai dengan asterisk dan diakhiri dengan tanda titik
koma. Ada banyak cara yang memungkinkan menggunakan metode ini, contohnya:
JW StatComp Institute 11
http://jwstatcomp.blogspot.com
STATISTIKA TERAPAN DENGAN
BAHASA PEMROGRAMAN SAS
JW StatComp Institute 12
http://jwstatcomp.blogspot.com
STATISTIKA TERAPAN DENGAN
BAHASA PEMROGRAMAN SAS
JW StatComp Institute 13
http://jwstatcomp.blogspot.com