Anda di halaman 1dari 2

Isbal Tanpa Bermaksud Sombong, Tetap Diingkari Oleh

Nabi
muslim.or.id /19778-isbal-tanpa-bermaksud-sombong-tetap-diingkari-oleh-nabi.html

Yulian 1/25/2014
Purnama

Imam Ahmad mencatat sebuah riwayat dalam Musnad-nya (4 / 390) :

( ‫ َأْﺑَﺼَﺮ َرُﺳﻮُل اِﱠﷲ َﺻﻠﱠﻰ‬: ‫ َأﻧﱠُﻪ َﺳِﻤَﻊ اﻟﱠﺸِﺮﯾَﺪ َﯾُﻘﻮُل‬، ‫ َﻋْﻦ َﯾْﻌُﻘﻮَب ْﺑِﻦ َﻋﺎِﺻٍﻢ‬: ‫ َﻋْﻦ َأِﺑﯿِﻪ َأْو‬، ‫ َﻋْﻦ َﻋْﻤِﺮو اْﺑِﻦ اﻟﱠﺸِﺮﯾِﺪ‬، ‫ َﻋْﻦ ِإْﺑَﺮاِﻫﯿَﻢ ْﺑِﻦ َﻣْﯿَﺴَﺮَة‬، ‫َﺣﱠﺪَﺛَﻨﺎ ُﺳْﻔَﯿﺎُن ْﺑُﻦ ُﻋَﯿْﯿَﻨَﺔ‬
َ َ َ َ ُ
‫ َﻓِﺈﱠن‬، ‫ ” اْرَﻓْﻊ ِإَزاَرَك‬: ‫ َﻓَﻘﺎَل‬، ‫ﺼَﻄﱡﻚ ُرْﻛَﺒَﺘﺎَي‬
ْ ‫ َﺗ‬، ‫ ِإﻧﱢﻲ أْﺣَﻨُﻒ‬: ‫ َﻗﺎَل‬، ” ‫ َواﺗﱠِﻖ اﱠﷲ‬، ‫ ” اْرَﻓْﻊ ِإَزاَرَك‬: ‫ َﻓَﻘﺎَل‬، ‫ َﻫْﺮَوَل‬: ‫ َﻓﺄْﺳَﺮَع ِإَﻟْﯿِﻪ أْو‬، ‫اﱠﷲ َﻋَﻠْﯿِﻪ َوَﺳﻠﱠَﻢ َرُﺟًﻼ َﯾُﺠﱡﺮ ِإَزاَرُه‬
‫ ِإَﻟﻰ َأْﻧَﺼﺎِف َﺳﺎَﻗْﯿِﻪ‬: ‫ َأْو‬، ‫ َﻓَﻤﺎ ُرِﺋَﻲ َذِﻟَﻚ اﻟﱠﺮُﺟُﻞ َﺑْﻌُﺪ ِإﱠﻻ ِإَزاُرُه ُﯾِﺼﯿُﺐ َأْﻧَﺼﺎَف َﺳﺎَﻗْﯿِﻪ‬، ” ‫ُﻛﱠﻞ َﺧﻠِْﻖ اِﱠﷲ َﻋﱠﺰ َوَﺟﱠﻞ َﺣَﺴٌﻦ‬

Sufyan bin ‘Uyainah menuturkan kepadaku, dari Ibrahim bin Maisarah, dari ‘Amr bin Asy Syarid, dari ayahnya,
atau dari Ya’qub bin ‘Ashim, bahwa ia mendengar Asy Syarid berkata: Rasulullah Shallallahu’alaihi
Wasallam melihat seorang laki-laki yang pakaiannya terseret sampai ke tanah, kemudian Rasulullah bersegera
(atau berlari) mengejarnya. Kemudian beliau bersabda:

“angkat pakaianmu, dan bertaqwalah kepada Allah“. Lelaki itu berkata: “kaki saya bengkok, lutut saya tidak stabil
ketika berjalan”. Nabi bersabda: “angkat pakaianmu, sesungguhnya semua ciptaan Allah Azza Wa Jalla itu
baik”.

Sejak itu tidaklah lelaki tersebut terlihat kecuali pasti kainnya di atas pertengahan betis, atau di pertengahan
betis.

Derajat Hadits

Hadits ini shahih, semua perawinya tsiqah. Ya’qub bin ‘Ashim dikatakan oleh Ibnu Hajar: “ia maqbul” . Namun
Ibnu Hibban memasukkannya dalam Ats Tsiqat. Dan demikian juga Adz Dzahabi yang berkata: “ia tsiqah”. Maka
inilah yang tepat insya Allah. Al Albani berkata: “sanad ini sesuai syarat Bukhari-Muslim jika (Ibrahim
meriwayatkan) dari ‘Amr dan sesuai syarat Muslim jika dari Ya’qub. Dan yang lebih kuat adalah yang pertama
(dari ‘Amr)” (Silsilah Ash Shahihah, 3/427).

Faidah Hadits

1. Hadits ini dalil terlarangnya isbal bagi laki-laki, yaitu menjulurkan atau memakai pakaian hingga melebihi
mata kaki. Nabi shallallahu‘alaihi wa sallam bersabda:

‫ﻣﺎ أ ﺳ ﻔ ﻞ ﻣ ﻦ ا ﻟ ﻜ ﻌ ﺒ ﯿ ﻦ ﻣ ﻦ ا ﻹ ز ا ر ﻓ ﻔ ﻲ ا ﻟ ﻨﺎ ر‬

“Kain yang panjangnya di bawah mata kaki tempatnya adalah neraka” (HR. Bukhari 5787).

2. Hadits ini bantahan telak bagi pendapat yang mengatakan bolehnya isbal jika bukan karena sombong.
3. Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam mengingkari sahabatnya yang isbal tanpa mengecek maksud
sahabat tersebut ber-isbal karena suatu maksud yang mengandung kesombongan atau tidak. Dan ini
sering beliau lakukan kepada para sahabat, diantaranya juga kepada Ibnu ‘Umar:
‫ﱢ‬ ‫ﱠ‬ ‫ﱢ ّ ﱡ‬
‫ َﻓَﻘﺎَل‬.‫ َﻓَﻤﺎ ِزﻟُْﺖ َأَﺗَﺤ َﱠﺮاﻫﺎ َﺑْﻌُﺪ‬.‫ ِزْد! َﻓِﺰْدُت‬:‫ ُﺛَّﻢ َﻗﺎَل‬.‫ َﯾﺎ َﻋﺒَْﺪ اَﷲ اْرَﻓْﻊ ِإَزاَرَك! َﻓَﺮَﻓْﻌُﺘُﻪ‬:‫َﻣَﺮْرُت َﻋَﻠﻰ َرُﺳﻮِل اَﷲ َﺻَﻠﻰ اَﷲ َﻋَﻠﯿِْﻪ َوَﺳَﻠﻢ َوِﻓﻲ ِإَزاِري اْﺳِﺘْﺮَﺧﺎٌء َﻓَﻘﺎَل‬
‫ َأْﻧَﺼﺎِف اﻟ َﱠﺴﺎﻗْﯿِﻦ‬:‫ ِإَﻟﻰ َأْﯾَﻦ؟ َﻓَﻘﺎَل‬:‫ﺾ اﻟَْﻘْﻮِم‬ ُ ‫َﺑْﻌ‬

“Aku (Ibnu Umar) pernah melewati Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, sementara kain sarungku
terjurai (sampai ke tanah). Beliau pun bersabda, “Hai Abdullah, naikkan sarungmu!”. Aku pun langsung
menaikkan kain sarungku. Setelah itu Rasulullah bersabda, “Naikkan lagi!” Aku naikkan lagi. Sejak itu aku
selalu menjaga agar kainku setinggi itu.” Ada beberapa orang yang bertanya, “Sampai di mana
1/2
batasnya?” Ibnu Umar menjawab, “Sampai pertengahan kedua betis.” (HR. Muslim no. 2086)

juga kepada Sufyan bin Abi Sahl: dari Mughirah bin Syu’bah Radhiallahu’anhu beliau berkata:

‫ر أ ﯾ ﺖ ر ﺳ ﻮ ل ا ﷲ ﺻ ﻠ ﻰ ا ﷲ ﻋ ﻠ ﯿ ﻪ و ﺳ ﻠ ﻢ أ ﺧ ﺬ ﺑ ﺤ ﺠ ﺰ ة ﺳ ﻔ ﯿﺎ ن ﺑ ﻦ أ ﺑ ﻲ ﺳ ﻬ ﻞ ﻓ ﻘﺎ ل ﯾﺎ ﺳ ﻔ ﯿﺎ ن ﻻ ﺗ ﺴ ﺒ ﻞ إ ز ا ر ك ﻓﺈ ن ا ﷲ ﻻ ﯾ ﺤ ﺐ ا ﻟ ﻤ ﺴ ﺒ ﻠ ﯿ ﻦ‬

“Aku melihat Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam mendatangu kamar Sufyan bin Abi Sahl, lalu beliau
berkata: ‘Wahai Sufyan, janganlah engkau isbal. Karena Allah tidak mencintai orang-orang yang musbil’”
(HR. Ibnu Maajah no.2892, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Ibni Maajah)

dan para sahabat yang lain.

4. Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam tidak mengecek maksud para sahabat ketika berisbal namun
langsung diingkari, ini menunjukkan isbal itu terlarang walaupun bukan karena sombong.
5. Dalam hadits ini bahkan sahabat Nabi yang isbalnya diingkari oleh Rasulullah Shallallahu’alaihi
Wasallam telah menjelaskan maksud dan tujuan dia ber-isbal, yaitu karena ada kekurangan pada
kakinya, bukan sesuatu yang mengandung kesombongan. Namun tetap diingkari isbal-nya
oleh Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam.
6. Ciptaan Allah itu semuanya baik.

[Faidah dari Ustadzuna Badrusalam, Lc. dalam kajian hadits kemarin siang]

Baca juga artikel Syubhat Seputar Larangan Isbal

Penulis: Yulian Purnama

Artikel Muslim.Or.Id

Copyright 2017 Muslim.Or.Id. All Rights Reserved.

2/2

Anda mungkin juga menyukai