Anda di halaman 1dari 9

Pre Planning Home Visite

Home visite adalah suatu kegiatan kunjungan rumah dimana petugas yang akan
ditugaskan akan mengunjungi rumah klien dengan tujuan untuk mendapatkan
informasi dari keluarga kemudian memvalidasi data yang telah dicapai. Selain itu
membantu keluarga dengan memberikan informasi tentang hal-hal yang berkaitan
dengan perawatan keluarga pada klien khususnya perawatan di rumah.

Kunjungan rumah atau home visite pada keluarga klien yang sedang dirawat atau
pernah di rawat di rumah sakit Sambang Lihum Banjarmasin merupakan salah
satu bentuk tindakan keperawatan yang bertujuan memperdayakan keluarga
sehingga keluarga dapat melakukan perawatan klien dirumah. Adapun kegiatan
kunjungan ini saya :

Nama : 1. Poppy Kastati, S.Kep

2. Sunardi, S.Kep
3. Ahmad Ridani, S.Kep
4. Novita Aprianti, S.Kep
Program : S1 Keperawatan Profesi Ners B
Institusi : Universitas Muhammadiyah Banjarmasin

Akan mengadakan kunjungan rumah pada keluarga klien yang bernama Tn“G”
yang beralamatkan Komplek Griya Ulin Permai Jl. Asabri 3 Blok. C RT. 02 RW.
05 Kel. Landasan Ulin Banjarbaru.Kunjungan rumah akan dilakukan pada tanggal
17 November 2016. Setelah dilakukan kunjungan rumah pada Tn ”I” diharapkan
keluarga memahami penjelasan yang diberikan oleh perawat dan mampu
melakukan perawatan klien di rumah.

1
KUNJUNGAN RUMAH (HOME VISITE) PADA PASIEN TN.
DENGAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI: HALUSINASI
(PENDENGARAN DAN PENGLIHATAN)
DI RSJD SAMBANG LIHUM

A. Identitas :
Klien
1. Inisial Klien : Tn. I
2. Usia : 24 tahun
3. Agama : Islam
4. Pendidikan : SD
5. No. Register : 01 77 XX
6. Tanggal Masuk RS : 19 Agustus 2016
7. Nama Penanggung Jawab : Tn. N
Alamat : Komp. Griya Ulin Permai Jl. Asabri 3
Blok. C RT. 02 RW. 05 Kel. Landasan
Ulin Banjarbaru.
8. Tanggal Kunjungan : 17 November 2016
9. Diagnosa Keperawatan : Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi
Penglihatan Dan Pendengaran

Penanggungjawab
1. Nama Keluarga : Tn. N
2. Umur :-
3. Agama : Islam
4. Pendidikan :-
5. Pekerjaan : Swasta
6. Status : Menikah
7. Hubungan : Kakak
Alamat : Komp. Griya Ulin Permai Jl. Asabri 3
Blok. C RT. 02 RW. 05 Kel. Landasan
Ulin Banjarbaru.

2
B. Tujuan Kunjungan Rumah
1. Tujuan Umum :
a. Keluarga dapat terlibat dalam perawatan pasien baik di rumah sakit
maupun di rumah.
b. Keluarga dapat menjadi sistem pendukung yang efektif untuk pasien

2. Tujuan Khusus :
a. Memberi informasi kepada keluarga tentang perkembangan klien
selama dirawat di ruang Intensif Pria RSJ Sambang Lihum
b. Menvalidasi data dan melengkapi data yang diperoleh dari klien dan
data sekunder (rekam medik dan dokumentasi keperawatan) tentang
alasan klien dirawat di rumah sakit, faktor predisposisi dan presipitasi,
genogram keluarga, persepsi keluargatentang penyakit yang diderita
klien serta support sistem dalam keluarga, dan usaha-usaha yang telah
dilakukan keluarga.
c. Melakukan implementasi keperawatan yang berkaitan dengan diagnosa
keperawatan dan 5 tugas fungsi keluarga.
1) Keluarga dapat mengenal masalah kesehatan yang menyebabkan
klien mengalami gangguan jiwa
2) Keluarga dapat mengambil keputusan dalam melakukan perawatan
terhadap klien
3) Keluarga dapat merawat klien dirumah
4) Keluarga dapat memodifikasi lingkungan fasilitas yang terapeutik
dalam merawat klien
5) Keluarga dapat memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada di
masyarakat untuk merawat kesehatan klien
d. Memberikan pendidikan kesehatan kepada keluarga sesuai dengan
masalah yang ditemukan saat pengkajian
e. Memotivasi keluarga untuk mengunjungi klien di rumah sakit dan
melanjutkan perawatan dirumah
f. Mengkaji keadaan rumah dan lingkungan sekitar
C. Rencana Tindakan Keperawatan Keluarga
Keluarga merupakan faktor penting yang menentukan keberhasilan asuhan
keperawatan pada pasien dengan halusinasi. Dukungan keluarga selama pasien
dirawat di rumah sakit sangant dibutuhkan sehingga pasien termotivasi untuk
sembuh. Demikian juga saat pasien tidak lagi dirawat di rumah sakit (dirawat
di rumah). Keluarga yang mendukung pasien secara konsisten akan membuat

3
pasien mampu mempertahankan program pengobatan secara optimal. Namun
demikian jika keluarga tidak mampu merawat pasien, pasien akan kambuh
bahkan untuk memulihkannya lagi akan sangat sulit. Untuk itu perawat harus
memberikan pendidikan kesehatan kepada keluarga agar keluarga mampu
menjadi pendukung yang efektif bagi pasien dengan halusinasi baik saat di
rumah sakit maupun di rumah.
1. Diskusikan masalah yang dihadapi keluarga dalam merawat klien
2. Berikan pendidikan kesehatan tentang pengertian halusinasi, jenis
halusinasi yang dialami klien, tanda dan gejala halusinasi, proses
terjadinya halusinasi dan cara merawat klien halusinasi
3. Berikan kesempatan kepada keluarga untuk memperagakan cara merawat
klien dengan halusinasi langsung dihadapan klien.
4. Buat perencanaan pulang dengan keluarga

D. Strategi Komunikasi
SP 1 Keluarga : Pendidikan kesehatan tentang pengertian halusinasi, jenis
halusinasi yang dialami klien, tanda dan gejala halusinasi,
proses terjadinya halusinasi dan cara merawat klien
halusinasi
1. Orientasi :
a. Salam dan perkenalan
b. memberikan informasi tentang kondisi klien selama di RS Jiwa
Sambang Lihum
c. Memvalidasi data dan melengkapi data yang diperoleh dari klien dan
data sekunder mengenai :
1) Alasan masuk rumah sakit
2) Faktor predisposisi dan presipitasi
3) Psikologi dan lingkungan
4) Genogram
5) Persepsi keluarga tentang klien
6) Pengetahuan keluarga terhadap cara merawat klien
7) Support sistem dalam keluaga
8) Kapan keluarga terakhir menjenguk klien
9) Upaya-upaya yang telah dilakukan keluarga untuk merawat klien
10) Kendala-kendala yang dialami keluarga saat merawat klien
11) Harapan keluarga
12) Persiapan keluarga terhadap kepulangan klien

4
Percakapan:
Assalamu’alaikum bapak/ ibu. Saya E dan I perawat yang merawat anak
bapak/ ibu”.
“Bagaimana perasaan bapak/ ibu hari ini ? Apa pendapat bapak/ ibu
tentang anak bapak/ ibu ?
“Hari ini kita akan berdiskusi tentang apa masalah yang anak bapak/ ibu
alami dan bantuan apa yang bapak/ ibu berikan ?”
“Kita mau berdiskusi dimana ? Berapa lama waktu bapak/ ibu ?
Bagaimana kalau 30 menit ?”

2. Kerja :
“Apa yang bapak/ ibu rasakan yang menjadi masalah dalam merawat I. Apa
yang bapak/ ibu lakukan ?”
“Ya, gejala yang dialami oleh anak bapak/ ibu itu dinamakan halusinasi,
yaitu mendengar sesuatu yang sebetulnya tidak ada bendanya”.
“Tanda-tandanya anak bapak/ibu mengatakan mendengar suara bisikan atau
melihat bayangan, bicara, tertawa sendiri, menyendiri, melamun atau
marah-marah tanpa sebab”.
“Jadi, kalau anak bapak/ ibu mengatakan mendengar suara-suara atau
melihat bayangan, sebenarnya suara atau bayangan itu tidak ada”.

“Untuk itu kita diharapkan untuk membantunya dengan beberapa cara. Ada
beberapa cara untuk membantu anak bapak/ ibu agar bisa mengendalikan
halusinasi. Cara – cara tersebut antara lain : pertama dihadapan anak bapak/
ibu, jangan membantah halusinasi atau menyokongnya. Katakan saja
bapak/ ibu percaya bahwa anak tersebut memang mendengar suara atau
melihat bayangan, tetapi bapak/ ibu sendiri tidak mendengar atau
melihatnya”.

“Kedua, jangan biarkan anak bapak/ ibu melamun sendirian, karena kalau
melamun halusinasi akan muncul lagi. Upayakan ada orang yang mau
becakap-cakap dengannya. Buat kegiatan keluarga seperti makan bersama,
sholat bersama-sama. Tentang kegiatan saya telah melatih anak bapak/ ibu
untuk membuat jadwal kegiatan sehari-hari. Tolong bapak/ ibu pantau
pelaksanaannya dan berikan pujian jika dia melakukannya !”.

5
“Ketiga, bantu anak bapak/ ibu minum obat secara teratur. Jangan
menghentikan obat tanpa konsultasi. Terkait dengan obat ini, saya juga
sudah melatih anak bapak/ ibu untuk minum obat secara teratur. Jadi bapak/
ibu dapat mengingatkan kembali. Obatnya ada 9 macam ini warna orange
namanya Chlorpamazine (CPZ) gunanya untuk menghilangkan suara-suara
atau bayangan, diminum ½ tablet pada jam 07.00 pagi dan 19.00 malam.
Yang putih namanya Trihexyperidyl (THP) gunanya membuat rileks,
diminum pada jam 07.00 pagi, 12.00 siang dan 07.00 malam. Yang pink
namanya Haloperidol (HLP) gunanya untuk mengatasi gelisah dan
khawatir, diminum sama dengan THP tadi. Yang biru namanya
Triflouperazine (TFP) gunanya mengontrol emosi klien, diminum sama
dengan THP tadi. Yang coklat namanya Amytriplyne (AMT) gunanya
mencegah agar tidak depresi, diminum sama dengan THP tadi. Yang kapsul
hijau namanya Piracetam gunanya untuk menjernihkan daya pikir, diminum
jam 07.00 pagi dan 19.00 malam. Yang kapsul orange putih namanya
Kutoin gunanya untuk mencegah serangan psikomotor atau agar tidak
kejang, diminum jam 07.00 pagi, 12.00 siang, dan 19.00 malam. Yang
merah namanya Carbamazipine (carba) gunanya agar tidak kejang,
diminum sama dengan THP tadi. Yang ini vitamin namanya Curcuma
gunanya untuk memperbaiki nafsu makan, diminum 2x1 pada jam 07.00
pagi dan jam 19.00 malam”.

“Terakhir bila ada tanda-tanda halusinasi mulai muncul, putus halusinasi


anak bapak/ ibu dengan cara menepuk punggung anak bapak/ ibu.
Kemudian suruh anak bapak/ ibu menghardik suara dan bayangan tersebut,
anak bapak/ ibu sudah saya ajarkan cara mengahrdik halusinasi”.
“Sekarang mari kita memutus halusinasi anak bapak/ ibu. Sambil menepuk
punggung anak bapak/ ibu katakan I sedang apa kamu ? Ya, usir suara dan
bayangan itu. I tutup telinga dan mata kamu, katakan pada suara itu “saya
tidak mau dengar” dan katakana pada bayangan itu “saya tidak mau lihat”.
Ucapkan berulang-ulang I”.

“Sekarang coba bapak/ ibu pratekkan cara yang barusahan saya ajarkan”
“Bagus Pak/ ibu”.

6
3. Terminasi :
“Bagaimana perasaan bpak/ ibu setelah kita berdiskusi dan latihan
memutuskan halusinasi anak bapak/ ibu ?”
“Sekarang coba bapak/ ibu sebutkan kembali tiga cara merawat anak bapak/
ibu”
“Bagus sekali pak/ bu. Bagaimana kalau dua hari lagi kita bertemu untuk
mempraktekkan cara memutus halusinasi langsung dihadapan anak bapak/
ibu”
“Jam berapa kita bertemu ?”
Baik, sampai jumpa. Assalamu’alaikum.

SP 2 Keluarga : Melatih keluarga praktek merawat pasien langsung dihadapan


pasien.
1. Orientasi :
“Assalamu’alaikum”
“Bagaimana perasaan bapak/ ibu pagi ini ?”
“Apakah bapak/ ibu masih ingat bagaimana cara memutus halusinasi anak
bapak/ ibu yang sedang mengalami halusinasi ? Bagus !”
“Sesuai dengan perjanjian kita, selama 20 menit ini kita akan
mempraktekkan cara memutus halusinasi lkangsung dihadapan anak
bapak/ ibu”.
“Mari kita datangi anak bapak/ ibu”

2. Kerja :
“Assalamu’alaikum G” “G, bapak/ ibu sangat ingin membantu G
mengendalikan suara-suara dan bayangan yang G dengar. Untuk itu pagi ini
bapak/ ibu G datang untuk mempraktekkan cara memutus suara-suara yang
G dengar dan bayangan yang G lihat. G nanti kalau sedang dengar suara-
suara dan melihat bayangan, maka bapak/ ibu akan mengingatkan seperti
ini” “Sekarang, coba bapak/ ibu praktekkan cara memutus halusinasi yang
sedang G alami seperti yang sudah kita pelajari sebelumnya. Tepuk
punggung G lalu suruh G mengusir suara dengan menutup telinga dan
menutup mata dan mengahardik suara dan bayangan tersebut” (perawat
mengobservasi apa yang dilakukan keluarga terhadap apsien) Bagus sekali!
Bagaimana G ? Senang dibantu bapak/ ibu ? Nah bapak/ ibu ingin melihat
jadwal harian G. (Pasien memperlihatkan dan dorong orang tua

7
memberikan pujian) Baiklah, sekarang saya dan orang tua G ke ruang
perawat dulu” (perawat dan keluarga meninggalkan pasien untuk
melakukan terminasi dengan keluarga).
3. Terminasi :
“Bagaimana perasaan bapak/ ibu setelah mempraktekkan cara memutus
halusinasi langsung dihadapan anak bapak/ ibu”
“Diingat-ingat pelajaran kita hari ini ya pak/ bu. Bpak/ ibu dapat melakukan
cara itu bila anak bapak/ ibu mengalami halusinasi”
“Bagaimana kalu kita bertemu dua hari lagi untuk membicarakan tentang
jadwal harian anak bapak/ ibu untuk persiapan di rumah. Jam berapa bapak/
ibu bisa datang ? Tempatnya di sini ya. Sampai jumpa”.

SP 3 Keluarga : Membuat perencanaan pulang bersama keluarga.


1. Orientasi :
“Assalamu’alaikum pak/ bu, karena besok G sudah pulang, maka sesuai janji
kita sekarang ketemu untuk membicaraka jadwal G selama dirumah”.
“Bagaimana pak/ ibu selama bapak/ ibu membesuk apakah sudah terus
dilatih cara merawat G ?”
“Nah sekarang kita bicarakan jadwal G di rumah ? Mari kita duduk di ruang
perawat !”.
“Berapa lama bapak/ ibu ada waktu ? Bgaimana kalau 30 menit ?”.

2. Kerja :
“Ini jadwal kegiatan G di rumah sakit. Jadwal ini dapat dilanjutkan di
rumah. Coba bapak/ ibu lihat mungkinkah dilakukan di rumah. Siapa yang
kira-kira akan memotivasi dan mengingatkan ?” pak/ bu jadwal yang telah
dibuat selama G di rumah sakit tolong dilanjutkan di rumah, baik jadwal
aktivitas maupun jadwal minum obatnya”
“Hal-hal yang perlu diperhatikan lebih lanjut adalah perilaku yang
ditampilkan oleh anak ibu dan bapak selama di rumah. Misalnya kalau G
terus menerus mendengar suara-suara dan melihat bayangan yang
mengganggu dan tidak memperlihatkan perbaikan, menolak minum obat
atay memperlihatkan perilaku membahayakan orang lain. Jika hal ini terjadi
segera hubungi perawat G di Puskesmas terdekat dari rumah bpak/ ibu, ini
nomor telepon puskesmasnya….

8
Selanjutnya perawat I yang akan membantu memantau perkembangan I
selama di rumah”.

3. Terminasi :
“Bagaimana bpak/ ibu ? Ada yang ingin ditanyakan ? Coba ibu sebutkan
cara-cara merawat I dirumah! Bagus ( jika ada yang lupa segera diingatkan
oleh perawat. Ini jadwalnya untuk dibawa pulang. Selanjutnya silahkan ibu
menyelesaikanadministrasi yang dibutuhkan, Kami akan siapkan I untuk
pulang”. Assalamu’alaikum

DAFTAR RUJUKAN

Anonim. (2009). Modul Pelatihan Asuhan Keperawatan Jiwa : Pendekatan


Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan. Bogor: BLU Rumah sakit
DR H.Marzoeki Mahdi.

Anda mungkin juga menyukai