Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PENDAHULUAN

I. KONSEP KEBUTUHAN
1.1 DEFINISI KEBUTUHAN SIRKULASI
Tubuh manusia terdari dari beberapa organ tubuh yang tersususn secara
tersetruktur dan sangat sistemik. Tiap organ dalam tubuh manusia memiliki
fungsi dan tugas tersendri. Namun, organ-organ tersebut tidak akanbisa
melakukan tugasnya bila asupan oksigen, nutrisi serta zat-zat yang
dibutuhkannya tidak sampai pada organ yang membutuhkan tersebut. Oleh
karena itu dikenal istilah srkualasi dalm tubuh yang mengindikasikan adanya
sistem transportasi zat-zat dan nutrisi yang dibutuhkan tubuh menuju tempat-
tempat atau organ-organ yang membutuhkannya (ganong,1998).
Sirkulasi dalam tubuh amnusia trbagi dalam dua jenis yang sirkulasi sitemik
dan sirkulasi paru-paru.sirkulasi sitemik tersebut saling bekerja sama untuk
mendistribusikan zat-zat yang penting dibutuhkan oleh tubuh, antara lain
oksigen dan berbagai nutrisi lainnya (loane, 2007).

1.2 fisiologis sitem sirkulasi


1.2.1 bagian yang berperan
1.2.1.1 arteri berfungsi menstransfort darah dari bawah tekanan tinggi
ke jaringan untuk ini arteri mempunyai dindig yang tebal dan
kuat karena darah mengalir dengan cepat pada arteri
1.2.1.2 arteriola adalah cabang kecil dari sistem arteri yang berfungsi
sebagai kendali dimana darah dikeluarkan ke dalam kapiler.
1.2.1.3 Kapiler berfungsi untuk pertukaran cairan zat makanan
elektolit,hormone,dan banhan lainnya untuk antara darah dan
cairan interstitial. Untuk ini dinding kapiler bersifat sangt tipis
dan permeabel molekul kecil.
1.2.1.4 Venula berfungsi mengumpulkan darah dari kapiler serta
bertahap dan bergabung menjadi vena yang semakin besar
1.2.1.5 Vena adalah saluran penampung dang pengangkut darah dari
jaringan kembali ke jantung. Karena tekanan pada sitem vena
sangat rendah maka dinding vena sangt tipis, tetapi dinding vena
mempunyai otot untuk berkontraksi sehingga berfungsi sebagai
penampug darah eksternal yang dapat dikendalikan berdasarkan
kebutuhan tubuh.

1.2.2 Meknisme
Dalam sirkulasi sistemik, arteri membawa oksigen dari drah ke
jaringan.ketika darah beredar melalui tubuh, oksigen berdifusi dari darah
ke dalam sel sekitar kapiler, dan karbon dioksida berdifusi ke dalam
darah dari sel-sel kapiler, vena membawa darah terdeoksigenasi kembali
ke jantung. Oksigen darah memasuki sirkulasi sistem ketika
meninggalkan ventrikel kiri, melalui katup aorta semilunar. Bagian
pertama dari sirkulasi sitemik adalah arteri aorta, arteri besar dan
berdinding tebal.

Darah berpindah dari arteri ke arteriol dan akhirnya ke kapiler yang


paling tipis dan paling banyak dari pembuluh darah. Kapiler ini
membantu untur bergabung dengan jaringan arteriol untuk trasfortasi
nutrisi ke sel, yang menyerap oksigen dari nutrisi di dalam darah.
(sherwood.2001)

1.3 Faktor faktor yang mempengaruhi fungsi sistem sirkulasi sitemik


1.3.1 beban awal
otot jantung direnggangkan sebelum ventrikel kiri berkontraksi dan
berhubungan dengan panjang otot jantung. Peningkatan beban awal
memnyebabkan kontaksi ventrikel lebih kuat dan meningkatkan
volume curah jantung.
1.3.2 kontraktilitas ( kemampuan)
bila syaraf yang menuju ke atas atau ke kiri akan meningkatkan
kontraktilitas. Frekuensi dan irama jantung juga akan mempengaruhi
kontraktilitas.
1.3.3 bebn akhir
resistensi ( tekanan ) harus diatasi sewaktu darah dikeluarkan dari
ventrikel. Beban akhir suatu beban ventrikel kiri diperlukan untuk
membuka katup semilunaris aorta dan mendorong darah selama
kontraksi. Peningkatan kerja juga meningkatkan kebutuhan oksigen
1.3.4 frekuensi jantung
dengan meningkatnya frekuensi jantung akan memperkuat pekerjaan
jantung.

1.4 macam macam gangguan yang mingkin terjadi pada sitem sirkulasi
1.4.1 arteriklerosis yaitu pengerasan pembuluh nadi karena endapan lemak
berbentuk plak
1.4.2 emboli yaitu tersumbatnya pembuluh darah karena benda bergerak.
1.4.3 Anemia atau biasa disebut penyakit kurang darah yaitu rendahnya
kadar HB dalam drah atau berkurangnya jumlh eritrosit dalam drah
1.4.4 Varises yaitu pelebran pembuluh darah
1.4.5 Trombus yaitu tersumbatnya pembuluh darah karena bendaa yang
tidak bergerak
1.4.6 Hemofili yaitu kelainan darah memyebabkan darah sukar membeku
1.4.7 Leukimia yaitu peningkatan jumlah eritrosit secara tidak terkendali
1.4.8 Erithroblastosi fetalis yaitu rusaknya eritrosit bayi/janin akibat
aglutinasi dari antibodi yang bersal dari ibu
1.4.9 Thalsemia yaitu anemia yang diakibatkan oleh rusaknya gen
pembentuk HB yang bersifat menurun
1.4.10 Hipertensi atau tekanan darah tinggi trjadi akibat arteriosklerosis
1.4.11 Hemoroid yaitu pelebran pembuluh darah disekitar dubur

II. RENCANA ASUHAN KLIEN DENGAN GANGGUAN SIRKULASI SITEMIK


2.1 Pengkajian
2.1.1 Riwayat keperawatan
2.1.1.2 Keluhan utama
2.1.1.3 Riwayat kesehatan sekarang
2.1.1.4 Riwayat kesehatan dahulu
2.1.1.5 Riwayat kesehatan keluarga
2.1.2 pemeriksaan fisik : data fokus
2.1.2.1 aktifitas istirahat
gejala : kelelahan umum, kelemahan, letih,nafas pendek, gaya
hidup
tanda : frekunsi jantung meningkat dan perubahaan trauma
jantung (takipnea)
2.1.2.2 sirkulasi
gejala : riwayat hipertensi aterosklerosis, penyakit jantung
koroner katup dan penyakit screbiovakuolar,episoda
palpitasi,perpirasi
tanda : kenaikan TD, hipotensi postural, nadi denyutnya jelas
dari karotis,jugularis,radialis,denyut apical,frekuensi tarikardial
berbagai distrimia, bunyi jantung terdengar S2 pada dasar S3
(CHf dini) S4 (pengerasan vertikel kiri)
2.1.2.3 integritas ego
gejala : riwayat perubahan pribadi, ansietas,depresi eurfuria atau
jarah kronik
tanda : letupan suasan hati, gelisah, penyempitan kontiniu
perhatian, tangisan yang meledak,gerakan tangan empeti otot
muka tegang,gerakan fisik cepat, pernafasan mengelam
peningkatan pola bicara
2.1.2.4 eliminasi
gejala : ganagguan ginjal sakit ini tau yang lalu
2.1.2.5 mkanan/ cairan
gejala : makan yang disukai meliputi makan yang tinggi
garam,tinggi lemak,kolesterol,mual,mutah,perubahan BB
tanda : BB normal atau obesitas, adanya
edema,kongestiva,glikosuria
2.1.2.6 neurosensori
gejala : keluhan pening, sakit kepala terjadi saat bangun dan
menghilang secara spontan setelah beberapa saat,kelemahan
pada sisi tubuh,gangguan penglihatan,episode epistaksis
tanda : status mental perubahan keterjagaan orientasi,pola isi
bicara,efek,proses fikiratau memori
2.1.2.7 nyeri/ ketidak nyamanan
gejala : angma, nyeri hilang timbul pada tungkai,sakit kepala
oksipital berat, nyeri abdomen
2.1.2.8 pernafasan
gejala :dispenea yang berkaitan dengan aktivitas kerja, riwyat
meroko, batuk tanpa sputum
tanda : distresi respirasi, bunyi nafas tambahan, sianosi
2.1.2.9 keamanan
gejala: gangguan koordinasi / cara jalan, hipotensi pastural
tanda : frekuensi jantung meningkat, perubahan trauma jantung
2.1.2.10 pembelajaran/ penyebab
2.1.2.11 gejala : faktor resiko keluarga : hipertensi, arteriosklerosis,
penyakit jantung, DM

2.1.3 Pemeriksaan penunjang


2.1.3.1 Riwayat dan pemeriksaan fisik secara keseluruhan
2.1.3.2 Pemeriksaan retina
2.1.3.3 Pemeriksaann laboratorium
2.1.3.4 EKG
2.1.3.5 Urinalisa
2.1.3.6 Pemeriksaan : renogram, pielogram intravena arteriogram
renal,pemeriksan fungsi ginjal
2.1.3.7 Foto dada dab CT scan

2.2 Diagnosa keperawatan yang muncul


Diagnosa 1 : Penurunan curah jantung
2.2.2 Definisi
ketidak adekuatan pompa darah oleh jantung untuk memenuhi
kebutuhan metabolisme tubuh
2.2.3 Batasan karakteristik
2.2.3.1 gangguan frekuensi dan irama jantung
a. arimia
b. perubahan pola EKG
c. palpitasi
2.2.3.2 gangguan preload
a. edema
b. keletihan
c. peningkatan atau penurunan CVP
d. Peningkatan atau penurunan baji arteri pulmonal
e. Distensi vena jugularis
f. Murmur
g. Kenaikan BB
2.2.3.3 Gangguan afterload
a. Kulit dingi dan berkeringat
b. Denyut perifer menurun
c. Dispnea
d. Peningkatan dan penurunan tahanan vaskuler
pulmonal
e. Peningkatan atau penurunan tahanan vaskuler sitemik
f. Oliguria
g. Pengisian ulang kapiler memanjang
h. Perubahan warnakulit
i. Variasi pada hasil pemetiksaan TD
2.2.3.4 Gangguan kontraktilitas
a. Bunyi crakle
b. Batuk
c. Ortopnea
d. Penurunan curah jantung
e. Penurunan indeks jantung
f. Penurunan fraksi ejeksi, indeks volume
sekuncup,dam indeks kerja ventrikel kiri
2.2.3.5 Prilaku atau emosi
a. Ansietas
b. Gelisah

2.2.4 Faktor yang berhubungan


2.2.4.1 Gangguan frekuensi atau irama jantung
2.2.4.2 Gangguan volume sekuncup
2.2.4.3 Gangguan preload
2.2.4.4 Gangguan afterload
2.2.4.5 Gangguan kontraktilitas

Diagnosa 2 : intolerasi aktifitas


2.2.5 Definisi
Ketidakcukupan energi secara fisiologis maupun psioligis untuk
menerkan atau menyelesaikan aktifitas yang diminta tau aktifitas
sehari-hari
2.2.6 Batasan karateristik
2.2.6.1 Melaporkan secara verbal adanya keletihan atau
kelemahan
2.2.6.2 Respon abnormal dari tekanan darah atau nadi terhadap
aktifitas
2.2.6.3 Perubahan EKG yang menunjukan aritmia atau iskemia
2.2.6.4 Adanua dyspnea atau ketidaknyamanan saat beraktifitas

2.2.7 Faktor yang berhubungan


2.2.7.1 Tirah baring atau mobilisasi
2.2.7.2 Kelemahan menyeluruh
2.2.7.3 Ketidakseimbangan antara suplei oksigen dengan
kebutuhan
2.2.7.4 Gaya hidup yang dipertahankan

2.3 Perencanaan
Diagnosa 1 : Penurunan curah jantung
2.3.1 NIC :
2.3.1.1 Cardiac pump effectiveness
2.3.1.2 Circulasi status
2.3.1.3 Vital sign status
2.3.1.4 Tissue perfusion perifer
2.3.2 Kriteria hasil :
2.3.2.1 TTV dalam rentang normal
2.3.2.2 Dapat mentoleransi aktifita,tidak ada kelelahan
2.3.2.3 Tidak ada edema paru,perifer ,asietas
2.3.2.4 Tidak ada penurunan kesadran
2.3.2.5 AGD dalam batas normal
2.3.2.6 Tidak ada ditensi vena leher
2.3.2.7 Warna kulit normal

Intervensi keperawatan dan rasional


2.3.3 NOC :
2.3.3.1 Evaluasi adanya nyeri dada
2.3.3.2 Catat adanya disritmia jantung
2.3.3.3 Cactat adanya tanda dan gejala penurunan cardiac
output
2.3.3.4 Monitor status pernafasan
2.3.3.5 Monitor balance cairan
2.3.3.6 Monitor respon pasien terhadap efek pengobatan
antiaritmia
2.3.3.7 Atur periode latihan dan istirahat
2.3.3.8 Monitor toleransi aktivitas
2.3.3.9 Monitor adanya dyspnea, fatigue,takepnea dan
ortopnea
2.3.3.10 Anjurkan untuk menurkan stres
2.3.3.11 Monitor TTV
2.3.3.12 Monitor V
2.3.3.13 Auskultasi TD pada kedua lengan bandingkan
2.3.3.14 Monitor TTV sebelum,selama dan setelah aktifitas
2.3.3.15 Monitar jumlah,bunyi dan irama jantung
2.3.3.16 Monitor irama dan frekuensi pernafasan
2.3.3.17 Monitor suhu,warnadan kelembaban kulit
2.3.3.18 Jelaskan pada pasien tujuan dari pemberian oksigen
2.3.3.19 Sediakan informasi untuk mengurai stres
2.3.3.20 Kelola pemberian obat
2.3.3.21 Minimalkan stres lingkungan

Diagnosa 2 : intoleransi aktifitas

2.3.4 NIC :
2.3.4.1 Self care : Adls
2.3.4.2 Toleransi aktifitas
2.3.4.3 Konservasi energi
2.3.5 Kriteria hasil
2.3.5.1 Bepartisifasi dalam aktifitas fisik tanpa disertai
peningkatan TD,nadi,RR
2.3.5.2 Mampu melakukan aktifitas sehari-hari secara mandiri
2.3.5.3 Keseimbangan aktifitas dan istirahat

Intervensi keperawatan dan rasional


2.3.6 NOC :
2.3.6.1 Observasi adanya pebatasan klien dalam melakukan
aktifitas
2.3.6.2 Kaji adanya faktor yang menyebabkan kelelahan
2.3.6.3 Monitor nutrisi
2.3.6.4 Monitor respon kardiovaskuler terhadap aktivitas
2.3.6.5 Monitor pola tidur dan lama tidur
2.3.6.6 Bantu klien untuk mengindentifiksi aktifitas yang
mampu dilakukan
2.3.6.7 Bantu untuk mengidentifikasi dan mendapatkan sumber
yang diperlukan untuk aktifita yang diguankan
2.3.6.8 Bantu klien utuk membuat jadwal latihan waktu luang
2.3.6.9 Sediakan penguatan positif bagi yang aktif beraktivitas
2.3.6.10 Bantu kilen utuk mengembangkan motivasi diri atau
pengutan
2.3.6.11 Monitor respon fisik,emosi,sosial dan spiritul.
III. DAFTAR PUSTAKA

Guyton,A.C. (1991). Buku Teks Fisiologi Kedokteran. Alih bahasa Adji


Dharmadan P.Lukman. Jakarta .EGC

Sheroon,L. (2001). Fisiologis Manusia dari Sel ke sitem. Edisi kedua. Penerbit.
EGC

Sloane, E (2007).Anatomi dan Fisiologis Tubuh Manusia. Jakarta. pEnerbit Buku


Kedokteran

Nanda internasional. (2010). Diagnosa keperawatan.jakarta. EGC


Banjarmasin, 22 maret 2017

Presiptor Akademik Presiptor Klinik

( ) ( )

Anda mungkin juga menyukai