Tanggal……
Jam……….. Laporan Ekstraksi Forseps
- Ibu dipimpin meneran sesuai dengan datangnya his
- Kepala janin turun sesuai sumbu jalan lahir sehingga tampak di vulva - Pasien dalam posisi litotomi
- Perineum meregang - A dan antisepsis daerah genitalia eksterna dan sekitarnya
- Tampak suboksiput di bawah simfisis. Dengan suboksiput sebagai - Kandung kemih dikosongkan
hipomoklion, kepala mengadakan defleksi maksimal sehingga - Dilakukan periksa dalam ulang: pembukaan lengkap, ketuban (-),
berturut-turut lahir UUB, dahi, muka, dagu, dan seluruh kepala Kepala Hodge III-IV, UUK….
- Hidung dan mulut dibersihkan dengan kassa - Dilakukan prerekonstruksi di depan vulva bagaimana forseps akan
- Dengan pegangan biparietal, tarikan ke belakang dan ke depan, dipasang
dilahirkan bahu depan dan belakang, kemudian seluruh lengan - Dipasang forseps kiri, mudah
- Dengan pegangan samping badan, dilahirkan trokanter depan dan - Dipasang forseps kanan, biparietal terhadap kepala janin, mudah
belakang, kemudian seluruh tungkai - Dilakukan wandering, setelah diyakini tidak ada jaringan yang terjepit,
dilakukan penguncian forseps, mudah
Jam……… - Dilakukan traksi mendatar dan anterior
- Lahir spontan bayi (laki-laki / perempuan), BB….gram, PB…..cm, - Perineum meregang, dilakukan episiotomi mediolateral
AS…/… - Tampak kepala bayi lahir oksiput anterior, dahi, muka, dagu, dan seluruh
- Air ketuban jernih, jumlah cukup kepala, forseps dilepas.
- Bayi dikeringkan dan diselimuti - Hidung dan mulut dibersihkan dengan kassa steril dan penghisap De
- Tali pusat dijepit dan dipotong Lee
- Ibu disuntik oksitosin 10 IU IM - Dengan pegangan biparietal, tarikan ke belakang dan ke depan,
- Dilakukan peregangan tali pusat terkendali dilahirkan bahu depan dan belakang, kemudian seluruh lengan
- Dengan pegangan samping badan, lahirkan trokanter depan dan
Jam……… belakang, kemudian seluruh tungkai.
- Lahir spontan plasenta lengkap ….gram, ukuran (p) x (l) x (t) cm,
PTP…cm Jam….
- Insersio (sentralis/lateralis), robekan (sentralis/lateralis) - Lahir bayi (laki – laki/perempuan) , BB … gr, PB .. cm, AS ../…
- Dilakukan masase fundus, kontraksi uterus baik - Air ketuban jernih, ,jumlah cukup
- Pada eksplorasi jalan lahir selanjutnya didapatkan perineum - Bayi dikeringkan dan diselimuti, lalu tali pusat dijepit dan dipotong
(intak/ruptur sesuai grade I/II/III/IV), dilakukan jahitan hemostatis, - Ibu disuntik oksitosin 10 IU im
(bila grade III: jahitan satu-satu/angka 8 m.sfingter ani eksternus), - Dilakukan peregangan tali pusat terkendali.
jelujur mukosa vagina dan subkutikuler perineum
- Perdarahan kala III – IV …ml ± Jam..…
- Lahir spontan plasenta lengkap … gr, ,ukuran p x l x t cm, PTP .. cm
Instruksi 2 jam postpartum: - Insersio lateralis, robekan sentralis
- Observasi TNSP, kontraksi dan perdarahan - Dilakukan masase fundus, kontraksi baik
- rade I/II/III/IV), dilakukan jahitan hemostasis, (bila grade III: jahitan - Pasca eksplorasi selanjutnya didapatkan luka episiotomi sesuai ruptur
satu-satu / angka 8 m. sfingter ani eksternus), jelujur mukosa perineum grade (I/II/III/IV), dilakukan jahitan hemostasis, (bila grade III:
- Mobilisasi dini jahitan satu-satu / angka 8 m. sfingter ani eksternus), jelujur mukosa
- Diet TKTP (bila ruptur perineum grade III - IV: diet tinggi serat dan vagina dan subkutikuler perineum
banyak minum) - Perdarahan kala III – IV … cc.
- Motivasi ASI – KB
- Hygiene vulva dan perineum
- Pindah ruang (rawat / rawat gabung)
Laporan Ekstraksi Vakum Laporan Seksio Cesarea
- Pasien dalam posisi litotomi - Pasien terlentang di atas meja operasi dalam anesthesia (spinal / umum)
- A dan antisepsis daerah genitalia eksterna dan sekitarnya - A dan antisepsis daerah operasi dan sekitarnya
- Kandung kemih dikosongkan - Insisi (mediana pusat-simfisis 10 cm / pfannenstiel 8 cm)
- Dilakukan periksa dalam ulang: pembukaan lengkap, ketuban (-), - Setelah peritoneum dibuka, tampak uterus gravidus
Kepala Hodge III-IV, UUK…. - Plika vesikouterina disayat semilunar, kandung kemih disisihkan ke bawah
- Dipasang mangkok silikon no… antara sutura sagitalis sedekat - SBU disayat, ditembus dan dilebarkan secara (tajam / tumpul) berbentuk
mungkin dengan UUK (semilunar / U)
- Setelah diyakini tidak ada jaringan yang terjepit, dibuat tekanan - Dengan (menarik kepala / menarik kaki / dengan forseps / vakum),
negatif 0,7 kg/cm2 dan dipertahankan selama 2 menit. dilahirkan bayi (laki/perempuan),…gr, …cm, AS…/… (terdapat lilitan tali
- Kembali diyakini tidak ada jaringan yang terjepit, dilakukan traksi pusat…kali di leher)
definitif bersamaan dengan his - Air ketuban (jernih/kehijauan/hijau kental), (berbau/tidak)
- Perineum meregang - Plasenta berimplantasi di (fundus/korpus depan/belakang) (meluas ke
- Tampak kepala bayi lahir, tekanan diturunkan, mangkok dilepas. bawah sampai menutupi OUI / mencapai tepi OUI / mendekati OUI + …
- Hidung dan mulut dibersihkan dengan kassa cm)
- Dengan pegangan biparietal, tarikan ke belakang dan ke depan, - Dengan tarikan ringan pada tali pusat, plasenta dilahirkan lengkap
dilahirkan bahu depan dan belakang, kemudian seluruh lengan - Kedua ujung SBU dijahit hemostasis, luka SBU dijahit dengan (jelujur
- Dengan pegangan samping badan, lahirkan trokanter depan dan selapis/dua lapis/tiga lapis) dengan (Vicryl no.1/catgut no../…)
belakang, kemudian seluruh tungkai. - Setelah diyakini tidak ada perdarahan, dilakukan reperitonisasi dengan
plika vesikouterina dengan chromic catgut 2.0
Jam:…. - Pada eksplorasi, kedua tuba dan ovarium dalam batas normal
- Lahir bayi (laki – laki/perempuan) , BB … gr, PB .. cm, AS 9/10 - Setelah diyakini tidak ada perdarahan, dinding abdomen ditutup lapis demi
- Air ketuban jernih, ,jumlah cukup lapis, fasia dengan jahitan (satu-satu/jelujur) dengan (vicryl/…no.1), kulit
- Bayi dikeringkan dan diselimuti, lalu tali pusat dijepit dan dipotong dengan jahitan (satu-satu dengan Zyde 2.0 / subkutikuler dengan chromic
- Ibu disuntik oksitosin 10 IU im catgut 2.0)
- Dilakukan peregangan tali pusat terkendali. - Perdarahan selama operasi…ml
Jam:…
- Lahir spontan plasenta lengkap … gr, ,ukuran p x l x t cm, PTP .. cm Keadaan post operasi:
- Insersio lateralis, robekan sentralis - Sadar (+), muntah (-), refleks (+), sianosis (-)
- Dilakukan masase fundus, kontraksi baik - TD… FN… FP…. Suhu…
- Pasca eksplorasi selanjutnya didapatkan luka episiotomi sesuai
ruptur perineum grade…., dilakukan jahitan hemostasis, …….(dst) Instruksi Pasca Bedah:
- Perdarahan kala III – IV … cc. 1. Observasi TNSP, kontraksi, tiap 30 menit selama dua jam pertama
2. Cek Hb. Bila Hb < 8 gr/dl, lakukan transfuse
3. (Pada anestesi umum: realimentasi bertahap setelah bising usus (+) / pada
anestesi spinal: realimentasi dini)
4. (Pada anestesi umum: mobilisasi dini / pada anestesi spinal: immobilisasi
24 jam)
5. Medikamentosa:
- Kedacillin 1 gr IV
- Voltaren/Profenid/Tramal supp
- Pada PEB lanjutkan tatalaksana PEB
Pada CPD tuliskan: DBP:…, lingkar kepala:…, pelvimetri klinis pasca operasi:….
- Pasien terbaring di atas meja operasi dalam anesthesia (spinal/umum) - Pasien dalam posisi litotomi dalam analgesi neuroleptik
- A dan antisepsis lapangan operasi dan sekitanya - A dan antisepsis genitalia eksterna dan sekitarnya
- Insisi (mediana pusat-simfisis 10 cm/ pfannenstiel 8 cm) - Kandung kemih dikosongkan / diyakinkan kosong
- Setelah peritoneum dibuka (tampak bekuan darah dan darah - Dipasang spekulum bawah dan atas
berwarna merah segar / kehitaman banyaknya …cc, dikeluarkan) - Dipasang tenakulum pada bibir porsio jam 12
- (Pada eksplorasi tuba dimana kelainan terletak) pada eksplorasi - Sondase masuk ….cm, arah uterus retro / antefleksi
tampak massa pada tuba (kiri/kanan) dengan ukuran p x l x t cm, - Dengan cunam abortus dikeluarkan jaringan ukuran……, kesan
berasal dari pars…. Yang (masih/tidak berdarah), ovarium hasil konsepsi. Jaringan dikirim untuk pemeriksaan PA
(kiri/kanan) dalam batas normal. - Dengan kuret tajam korpus uteri dibersihkan secara sistematis,
- (pada tuba dan ovarium kontralateral): Tuba (kanan/kiri) dan dikeluarkan jaringan sebanyak ….cc secara sistematis, jaringan
ovarium (kanan/kiri) dalam batas normal dikirim untuk pemeriksaan PA
- (bila salpingektomi): Dilakukan salpingektomi (kiri/kanan) dengan - Setelah diyakini tidak ada perdarahan, tindakan dihentikan
cara menjepit, memotong, dan menjahit hemostasis - Porsio dicuci dengan betadin
- (bila salpingostomi): Dilakukan salpingostomi (kiri/kanan) - (Jika ada perdarahan: ….cc, dipasang tampon, tampon dibuka saat
- Diyakini tidak ada perdarahan …)
- Rongga abdomen dicuci dengan NaCl 0,9% hangat sebanyak …liter
- Sekali lagi diyakini tidak ada perdarahan Pasca tindakan:
- Dinding abdomen ditutup lapis demi lapis, , fasia dengan jahitan - observasi (tiap 15 menit pada 1 jam pertama dan tiap 30 menit
(satu-satu/jelujur) dengan (vicryl/…no.1), kulit dengan jahitan (satu- pada 1 jam kedua) keadaan umum…., tekanan darah….., frekuensi
satu dengan Zyde 2.0 / subkutikuler dengan chromic catgut 2.0) nadi….., frekuensi nafas….., suhu….., perdarahan…., tanda akut
- Perdarahan selama operasi…ml abdomen…..
( pada G1, Belum pernah spontan, TBJ sekarang > sebelumnya) 1. kontraksi uterus baik
2. KK kososng
Promontorium tidak teraba
3. plasenta telah keluar semua
DI ( distantia interspinatum ) > 9,5 cm 4. perdarahan ( - )
5. luka perineum telah dijahit
Sacrum konkaf panggul N luas 6. ibu baik
Spina tajam 7. bayi baik
Dinding samping lurus
syarat bayi rawat gabung
AP > 900
1. lahir spontan
2. BB > 2500, < 4000 gr
3. APGAR > 7
Pemantauan Pasien In Partu 4. masa kehamilan > 36 minggu, < 42 minggu
5. tanpa IIP
Ø Ev. Frek his Lama his Ev. His Ev. Bjj Ev. N Ev. 6. ibu sehat
(cm) Pem Dlm (/10 mnt) (dtk) TD + S
0 1 2 Induksi pematangan:
Appearance (warna kulit) Pucat, biru Tubuh merah, Seluruh tubuh - Tujuan: mematangkan serviks
ekstremitas biru merah - Target: his 1-2 x/10 mnt
- Evaluasi ulang 12 jam setelah ada his
Pulse rate (frekuensi Tidak ada < 100 dpm > 100 dpm
denyut jantung) Induksi titrasi:
- Tujuan: memulai proses persalinan
Grimace (respons Tidak ada Sedikit respons Menyeringai, - Target: his 3-4 x/10 mnt
terhadap stimulus) batuk/bersin - Evaluasi sesuai partograf, obsv. His dan BJJ tiap ½ jam
Activity (tonus otot) Tidak ada Ekstremitas Gerak aktif, Cara Induksi Oksitosin
sedikit fleksi lengan dan - Mulai 8 tts/mnt, stlh 30 mnt evaluasi his. Bila target tercapai
tungkai fleksi pertahankan tetesan. Bila belum naikkan 4 tts/mnt, evaluasi
dg baik 30 mnt lagi, dst.
- Maksimal: 40 tts/mnt
Respiration (usaha Tidak ada Lemah, tidak reguler, - Bila target tidak tercapai setelah 40 tts/mnt INDUKSI GAGAL
pernafasan) (apnoe) beraturan menangis - Catatan: 1 mU = 2 tts (4 mU = 8 tts; 6 mU = 12 tts)
keras - ES: bila terlalu banyak dapat menyebabkan takisistole takikardi
janin, his > 5 x/10 mnt
Oksitosin (SYNTOCINON)
- Indikasi: kontraksi uterus secara ritmik Nilai keyakinan keberhasilan tokolisis:
- Dosis: 1 amp (1 ml) = 10 IU; 1 amp IM saat bayi lahir 1 = 97 % berhasil
o 5 IU dlm 500 cc NS, mulai 8 tts/mnt 2 = 90 % berhasil
- ES: hiperstimulasi/spasme uterus, retensi cairan hiponatremia dan 3 = 84 % berhasil
keracunan cairan 4 = 38 % berhasil
5 = 11 % berhasil
Valethamat bromida (EPIDOSIN) 6 = 7 % berhasil
- Indikasi: spasmolitik, utk melunakkan serviks shg membantu > 7 = gagal
pembukaan
- Dosis: 1amp = 8 mg, 1 amp IV + 1 amp IM, lalu 1 amp IM tiap ½
jam s/d 3 kali
- KI: Obstruksi GI, obstruksi tr urinaria, glaucoma sudut sempit
- ES: midriasis, fotofobia, sikloplegia, mulut kering, flushing,
takikardi, konstipasi, ruam kulit, muntah
Variabel 2 0 0 1 2
Reaktivitas DJJ >2 <2 Arah porsio Belakang aksial Depan
Gerak nafas stimulasi > 2 episode < 2 episode Pembukaan Tertutup 1-2 cm > 3 cm
Indeks Cairan Amnion > 10 < 10 Penurunan kepala Hodge I - II Hodge II – III
Nilai:
- Bila skor 8 = keberhasilan partus pervaginam pasca induksi tinggi
Indeks cairan amnion - Skor > 6 = serviks matang, bisa dilakukan induksi
- Skor < 4 = indikasi pematangan serviks
. 24 cm : tinggi
10 – 24 :N
5, 1 – 9,99 :<N
≤5 : rendah
Zatuchni-Andros Score Magnesium sulfat (MgSO4)
0 1 2 Indikasi
Paritas primi Multi MgSO4 digunakan pada kehamilan untuk:
Profilaksis kejang preeklampsia
Pengobatan dari kejang eklampsia
Usia gestasi > 39 mgg 38 mgg < 37 mgg
Evidence Level I a 1
Taksiran Berat Janin >3.630 gr 3.629-3.176 mg < 3.176 gr Rekomendasi A
Dosis
Penilaian Asam Basa - Kejang Eklampsia:
Dosis awal bolus/IV MgSO4 4gr ( 10cc ) diencerkan dengan aquabidest sampai
- PH darah normal : 7, 35 – 7, 45 dengan 20 cc, diberikan 10 menit, bila kejang berulang berikan 2 gr ( 5 cc ) MgSO4
40%. Dosis awal maksimal 6 gr.
- Nilai normal :
PCO2 : 35 - 45 mmhg Dosis pemeliharaan: 1 gr/ jam ( 6 gr MgSO4 40 %/ 15 cc dalam RL 500cc 15 – 20
PO2 : 75 – 100 mmhg tetes/ menit. ) s/d 24 jam post partum / kejang terakhir.
HCO3 : 20 – 26 meq / L
BE : -3 s/d + 3 Tujuan utama untuk mengatasi kejang dan mencegah hypoxia maternal dan fetal
Sat O 2 : 95 – 98 % - Profilaksis untuk kejang preeklampsia:
loading dose 4 gr ( 10 cc ) diencerkan dengan aquabidest 10 cc diberikan dalam 15
Gangguan keseimbangan Perubahan utama Kompensasi menit.
Respiratorik
Asidosis ↑ PCO2 ↑ HCO3 Dosis pemeliharaan: 1 gr/ jam ( 6 gr MgSO4 40 %/ 15 cc dalam RL 500cc 15 – 20
Alkalosis ↓ PCO2 ↓ HCO3 tetes/ menit. ) s/d 24 jam.
Metabolic Kadar Toksisitas MgSO4
Asidosis ↓ HCO3 – ↓ PCO2
Alkalosis ↑ HCO3 – ↑ PCO2 1. Refleks patella hilang kadar Mg++ mencapai 8 – 10 mEq/L
2. Depresi nafas kadar Mg++ mencapai 12 – 15 mEq/L
3. Cardiac arrest kadar Mg++ > 15 mEq/L
Skor 7 – 9 → 94, 5 %
4 – 6 → 78, 8 % Nilai: ≥ 4 → 58 %
0- 3 → 60 % ≥ 6 → 67 %
≥ 8 → 78 %
≥ 10 → 85 %
Ketebalan SBU ( pada USG ) → sebagai prediksi untuk terjadinya resiko ≥ 12 → 88 %
rupture uterus :
≥ 4, 5 :0%
3, 6 – 4, 5 : 0, 6 %
2, 6 – 3, 5 : 6,6 %
< 2, 5 : 9, 8 %
Transversal : 0, 3 – 2, 5 %
Klasik :4–9%
Urin <500 ml urin 500-1000 ml urin 1000-2000 ml urin >2000 ml Induksi misoprostol 25 µg / 6 jam
Dapat BAK spontan tidak dapat BAK spontan PK II titrasi sampai his adekuat
(3-4 x/ 10 mnt)
Urin residu > 200 ml (obstetri) Urin residu < 200 ml (obstetri)
His adekuat
> 100 ml (ginekologi) < 100 ml (ginekologi)
(3 jam)
PK I aktif
Boleh pulang
PK II
Induksi Folley Catether Cara-Cara Penghitungan (?)
Hamil 41-42 minggu belum inpartu Menghitung dopamine dengan syringe pump
Dosis dopamine: 5 μg / kg BB / menit
Induksi FC 24 jam Contoh:
BB = 50 kg 250 μg / menit x 60 menit = 15 mg / jam
Dopamin 200 mg dimasukkan dalam 50 cc NaCl 1 cc = 4 mg
Lepas spontan lepas spontan lepas spontan dalam 1 jam, diberikan 15 mg:4 mg = 3,75 cc / jam
Keluar air-air keluar air-air keluar air-air Bila dosis ditingkatkan 5
PK I aktif PS belum matang PS matang μg jadi 10 μg = 7,5 cc / jam (??)
Pematangan dg oksitosin PK II
Paracervical Block
12 jam matang PK I aktif - menggunakan spuit 5 cc, disuntikkan 2 cc di jam 4 & 2 cc di jam 8
- beri Profenid supp 2
Titrasi oksitosin - SA dan Valium
PK I aktif
NOTES ON OBSTETRY
Typed and edited by:
Dian Indah Purnama