Anda di halaman 1dari 3

Klasifikasi

Menurut Asworth (2009) Carpal Tunnel Syndrome biasanya dibagi menjadi ringan,
sedang, dan berat.
1. Level 1 / ringan / mild
Carpal Tunnel Syndrome ringan memiliki kelainan sensorik saja pada pengujian
elektrofisiologis. Rasa perih atau rasa tersengat dan nyeri atau gejala Carpal Tunnel
Syndrome dapat berkurang saat istirahat atau pijat.
2. Level 2 / sedang / moderate
Carpal Tunnel Syndrome sedang memiliki gejala sensorik dan motorik. Gejala
lebih intensif, test orthopedic dan neurologic mengidentifikasikan adanya kerusakan
saraf.
3. Level 3 / berat / severe
Gejala lebih parah, mengalami penurunan sensorik dan rasa nyeri konstan. Dokter
menyarankan imobilisasi total dan pembedahan.

Patofisiologi

Patofisiologi CTS masih belum jelas. Beberapa teori telah diajukan untuk menjelaskan
gejala dan gangguan studi konduksi saraf. Yang paling populer adalah kompresi mekanik,
insufisiensi mikrovaskular, dan teori getaran. Menurut teori kompresi mekanik, gejala CTS
adalah karena kompresi nervus medianus di terowongan karpal. Kelemahan utama dari teori ini
adalah bahwa ia menjelaskan konsekuensi dari kompresi saraf tetapi tidak menjelaskan etiologi
yang mendasari kompresi mekanik. Kompresi diyakini dimediasi oleh beberapa faktor seperti
ketegangan, tenaga berlebihan, hyperfunction, ekstensi pergelangan tangan berkepanjangan atau
berulang (Lusianawaty Tana dkk, 2004).
Teori insufisiensi mikro - vaskular mennyatakan bahwa kurangnya pasokan darah
menyebabkan penipisan nutrisi dan oksigen ke saraf yang menyebabkan ia perlahan-lahan
kehilangan kemampuan untuk mengirimkan impuls saraf. Scar dan jaringan fibrotik akhirnya
berkembang dalam saraf. Tergantung pada keparahan cedera, perubahan saraf dan otot mungkin
permanen. Karakteristik gejala CTS, terutama kesemutan, mati rasa dan nyeri akut, bersama
dengan kehilangan konduksi saraf akut dan reversibel dianggap gejala untuk iskemia. Seiler dkk
menunjukkan (dengan Doppler laser flowmetry) bahwa normalnya aliran darah berdenyut di
dalam saraf median dipulihkan dalam satu menit dari saat ligamentum karpal transversal
dilepaskan. Sejumlah penelitian eksperimental mendukung teori iskemia akibat kompresi
diterapkan secara eksternal dan karena peningkatan tekanan di karpal tunnel. Gejala akan
bervariasi sesuai dengan integritas suplai darah dari saraf dan tekanan darah sistolik . Kiernan
dkk menemukan bahwa konduksi melambat pada median saraf dapat dijelaskan oleh kompresi
iskemik saja dan mungkin tidak selalu disebabkan myelinisasi yang terganggu (Lusianawaty Tana
dkk, 2004).
Menurut teori getaran gejala CTS bisa disebabkan oleh efek dari penggunaan jangka
panjang alat yang bergetar pada saraf median di karpal tunnel. Lundborg dkk mencatat edema
epineural pada saraf median dalam beberapa hari berikut paparan alat getar genggam.
Selanjutnya, terjadi perubahan serupa mengikuti mekanik, iskemik, dan trauma kimia
(Lusianawaty Tana dkk, 2004).
Hipotesis lain dari CTS berpendapat bahwa faktor mekanik dan vaskular memegang
peranan penting dalam terjadinya CTS. Umumnya CTS terjadi secara kronis dimana terjadi
penebalan fleksor retinakulum yang menyebabkan tekanan terhadap nervus medianus. Tekanan
yang berulang-ulang dan lama akan mengakibatkan peninggian tekanan intravasikuler.
Akibatnya aliran darah vena intrafasikuler melambat. Kongesti yang terjadi ini akan
mengganggu nutrisi intravasikuler lalu diikuti oleh anoksia yang akan merusak endotel.
Kerusakan endotel ini akan mengakibatkan kebocoran protein sehingga terjadi edema epineural.
Hipotesa ini menerangkan bagaimana keluhan nyeri dan sembab yang timbul terutama pada
malam atau pagi hari akan berkurang setelah tangan yang terlibat digerakgerakkan atau diurut,
mungkin akibat terjadinya perbaikan sementara pada aliran darah. Apabila kondisi ini terus
berlanjut akan terjadi fibrosis epineural yang merusak serabut saraf. Lama-kelamaan saraf
menjadi atrofi dan digantikan oleh jaringan ikat yang mengakibatkan fungsi nervus medianus
terganggu secara menyeluruh (Moch Bachrodin, 2014).
Selain akibat adanya penekanan yang melebihi tekanan perfusi kapiler akan
menyebabkan gangguan mikrosirkulasi dan timbul iskemik saraf. Keadaan iskemik ini diperberat
lagi oleh peninggian tekanan intravasikuler yang menyebabkan berlanjutnya gangguan aliran
darah. Selanjutnya terjadi vasodilatasi yang menyebabkan edema sehingga sawar darah-saraf
terganggu yang berkibat terjadi kerusakan pada saraf tersebut (Moch Bachrodin, 2014).
Penelitian yang telah dilakukan Kouyoumdjian yang menyatakan CTS terjadi karena
kompresi saraf median di bawah ligamentum karpal transversal berhubungan dengan naiknya
berat badan dan IMT. IMT yang rendah merupakan kondisi kesehatan yang baik untuk proteksi
fungsi nervus medianus. Pekerja dengan IMT minimal ≥25 lebih mungkin untuk terkena CTS
dibandingkan dengan pekerjaan yang mempunyai berat badan ramping. American Obesity
Association menemukan bahwa 70% dari penderita CTS memiliki kelebihan berat badan. Setiap
peningkatan nilai IMT 8% resiko CTS meningkat (Moch Bachrodin, 2014)

Sumber

Ashworth, Nigel. 2009. Clinical Evidence Carpal Tunnel Syndrome. Edmonton Canada:
Associate Professor University Of Alberta

Tana, Lusianawaty et al. Carpal tunnel syndrome Pada Pekerja Garmen di Jakarta. Buletin
Peneliti Kesehatan. 2004. vol. 32, no. 2: 73-82.

Bachrodin, Moch. Carpal Tunnel Syndrome. Malang: FK UMM. 2011. Vol.7 No. 14

Anda mungkin juga menyukai

  • 5468 Daftar Isi
    5468 Daftar Isi
    Dokumen1 halaman
    5468 Daftar Isi
    MeghawatyPutry
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Dokumen1 halaman
    Kata Pengantar
    MeghawatyPutry
    Belum ada peringkat
  • Isi
    Isi
    Dokumen25 halaman
    Isi
    natijatun istiqomah
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokumen1 halaman
    Daftar Isi
    MeghawatyPutry
    Belum ada peringkat
  • LBM 1
    LBM 1
    Dokumen18 halaman
    LBM 1
    MeghawatyPutry
    Belum ada peringkat
  • LBM 1
    LBM 1
    Dokumen18 halaman
    LBM 1
    MeghawatyPutry
    Belum ada peringkat
  • Kelompok Ii Pcos
    Kelompok Ii Pcos
    Dokumen11 halaman
    Kelompok Ii Pcos
    MeghawatyPutry
    Belum ada peringkat
  • COVER
    COVER
    Dokumen1 halaman
    COVER
    MeghawatyPutry
    Belum ada peringkat
  • Laporan Praktikum Histologi Sistem Urogenital
    Laporan Praktikum Histologi Sistem Urogenital
    Dokumen7 halaman
    Laporan Praktikum Histologi Sistem Urogenital
    MeghawatyPutry
    Belum ada peringkat
  • Trevel Medicine
    Trevel Medicine
    Dokumen17 halaman
    Trevel Medicine
    MeghawatyPutry
    Belum ada peringkat
  • Laporan 4 Fix
    Laporan 4 Fix
    Dokumen19 halaman
    Laporan 4 Fix
    MeghawatyPutry
    Belum ada peringkat
  • Photo Fobia
    Photo Fobia
    Dokumen1 halaman
    Photo Fobia
    MeghawatyPutry
    Belum ada peringkat
  • System Genital
    System Genital
    Dokumen4 halaman
    System Genital
    MeghawatyPutry
    Belum ada peringkat
  • Makalah BELL S Palsy
    Makalah BELL S Palsy
    Dokumen10 halaman
    Makalah BELL S Palsy
    MeghawatyPutry
    Belum ada peringkat
  • Makalah BELL S Palsy
    Makalah BELL S Palsy
    Dokumen10 halaman
    Makalah BELL S Palsy
    MeghawatyPutry
    Belum ada peringkat
  • Berkas Persyaratan Tamtama
    Berkas Persyaratan Tamtama
    Dokumen11 halaman
    Berkas Persyaratan Tamtama
    Anonymous ctioZkJ2z9
    Belum ada peringkat
  • Prinsip Penatalaksanaan Fraktur
    Prinsip Penatalaksanaan Fraktur
    Dokumen14 halaman
    Prinsip Penatalaksanaan Fraktur
    agathariyadi
    Belum ada peringkat
  • LP Fraktur Tertutup
    LP Fraktur Tertutup
    Dokumen7 halaman
    LP Fraktur Tertutup
    yusfi indra gunawan
    Belum ada peringkat
  • Photo Fobia
    Photo Fobia
    Dokumen1 halaman
    Photo Fobia
    MeghawatyPutry
    Belum ada peringkat
  • LP Fraktur Tertutup
    LP Fraktur Tertutup
    Dokumen7 halaman
    LP Fraktur Tertutup
    yusfi indra gunawan
    Belum ada peringkat
  • Epi Lepsi
    Epi Lepsi
    Dokumen16 halaman
    Epi Lepsi
    MeghawatyPutry
    Belum ada peringkat
  • Prinsip Penatalaksanaan Fraktur
    Prinsip Penatalaksanaan Fraktur
    Dokumen14 halaman
    Prinsip Penatalaksanaan Fraktur
    agathariyadi
    Belum ada peringkat
  • Epi Lepsi
    Epi Lepsi
    Dokumen16 halaman
    Epi Lepsi
    MeghawatyPutry
    Belum ada peringkat
  • Isis
    Isis
    Dokumen43 halaman
    Isis
    Gan's
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    MeghawatyPutry
    Belum ada peringkat
  • Makalah Kusta Blum Jadi
    Makalah Kusta Blum Jadi
    Dokumen4 halaman
    Makalah Kusta Blum Jadi
    MeghawatyPutry
    Belum ada peringkat
  • Epi Lepsi
    Epi Lepsi
    Dokumen16 halaman
    Epi Lepsi
    MeghawatyPutry
    Belum ada peringkat
  • Photo Fobia
    Photo Fobia
    Dokumen1 halaman
    Photo Fobia
    MeghawatyPutry
    Belum ada peringkat
  • Isi Makalah
    Isi Makalah
    Dokumen29 halaman
    Isi Makalah
    MeghawatyPutry
    Belum ada peringkat