Anda di halaman 1dari 18

Daya listrik

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Belum Diperiksa
Langsung ke: navigasi, cari

Daya listrik didefinisikan sebagai laju hantaran energi listrik dalam sirkuit listrik. Satuan SI
daya listrik adalah watt yang menyatakan banyaknya tenaga listrik yang mengalir per satuan
waktu (joule/detik).

Lampu listrik dengan daya 8 watt

3000 Watt 24 volt Inverter with built in charger and transfer switch.

Arus listrik yang mengalir dalam rangkaian dengan hambatan listrik menimbulkan kerja.
Peranti mengkonversi kerja ini ke dalam berbagai bentuk yang berguna, seperti panas (seperti
pada pemanas listrik), cahaya (seperti pada bola lampu), energi kinetik (motor listrik), dan
suara (loudspeaker). Listrik dapat diperoleh dari pembangkit listrik atau penyimpan energi
seperti baterai.

Daftar isi
 1 Perumusan matematis daya listrik
o 1.1 Dalam rangkaian listrik
o 1.2 Dalam ruang
 2 Rujukan
 3 Pranala luar

Perumusan matematis daya listrik


Dalam rangkaian listrik

Daya listrik, seperti daya mekanik, dilambangkan oleh huruf P dalam persamaan listrik. Pada
rangkaian arus DC, daya listrik sesaat dihitung menggunakan Hukum Joule, sesuai nama
fisikawan Britania James Joule, yang pertama kali menunjukkan bahwa energi listrik dapat
berubah menjadi energi mekanik, dan sebaliknya.

di mana

adalah daya (watt atau W)


adalah arus (ampere atau A)
adalah perbedaan potensial (volt atau V)

Sebagai contoh, lampu dengan daya 8 watt yang dipasang pada voltase (beda potensial) 220
V akan memerlukan arus listrik sebesar 0,0363636 A atau 36,3636 mA :

Hukum Joule dapat digabungkan dengan hukum Ohm untuk menghasilkan dua persamaan
tambahan

di mana

adalah hambatan listrik (Ohm atau Ω).

sebagai contoh:

dan

Bagian ini membutuhkan pengembangan


Dalam ruang

Daya listrik mengalir di manapun medan listrik dan magnet berada di tempat yang sama.
Contoh paling sederhana adalah rangkaian listrik, yang sudah dibahas sebelumnya. Dalam
kasus umum persamaan harus diganti dengan perhitungan yang lebih rumit, yaitu
integral hasil kali vektor medan listrik dan medan magnet dalam ruang tertentu:

Hasilnya adalah skalar, karena ini adalah integral permukaan dari vektor Poynting

Rujukan
 Key Facts About the Electric Power Industry, Edison Electric Institute website
 Reports on August 2003 Blackout, situs web North American Electric Reliability
Council
 Croft, Terrell; Summers, Wilford I. (1987). American Electricans' Handbook (ed.
Eleventh Edition). New York: McGraw Hill. ISBN 0-07-013932-6.
 Fink, Donald G.; Beaty, H. Wayne (1978). Standard Handbook for Electrical
Engineers (ed. Eleventh Edition). New York: McGraw Hill. ISBN 0-07-020974-X.
ENERGI DAN DAYA LISTRIK
ARUS, TEGANGAN DAN ENERGI LISTRIK

Arus Listrik adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir tiap satuan
waktu. Tegangan listrik adalah perbedaan potensial listrik antara dua titik dalam rangkaian
listrik dan dinyatakan dalam satuan volt. Energi listrik adalah energi akhir yang dibutuhkan
bagi peralatan listrik untuk menggerakkan motor, lampu penerangan, memanaskan,
mendinginkan ataupun untuk menggerakkan kembali suatu peralatan mekanik untuk
menghasilkan bentuk energi lain.

Besarnya energi ini dapat ditulis dalam persamaan sebagai berikut :

W=Q.V

Dengan,

W = energi (joule)

Q = besar muatan yang dipindahkan (coulomb)

V = beda potensial (V)

Jika beda potensial ditulis V, kuat arus I, dan waktunya t maka energi yang dilepaskan oleh
alat dan diubah menjadi energi kalor W adalah :

W=V.I.t

Dengan,

V = beda potensial (volt)

I = kuat arus (ampere)

t = waktu (sekon)

W = energi yang dilepaskan oleh sumber tegangan (joule)


Satuan energi dalam SI memang joule. Namun untuk energi kalor sering digunakan satuan
lain, yaitu kalori (kal) atau kilokalori (kkal). Hubungan antar atuan kalori dengan joule adalah

1 kal = 0,24 joule

Karena itu dalam peristiwa perubahan energi listrik menjadi energi kalor, berlaku persamaan
energi yang bersatuan kalori :

W=0,24 V.I.t

Menurut hukum Ohm :

V=I.R

Dengan demikian, persamaan W=VIt dapat diubah menjadi :

W=I.R.I.t

Daya listrik adalah besarnya usaha yang dilakukan oleh sumber tegangan dalam 1 sekon. Jika
dalam waktu t sekon sumber tegangan telah melakukan usaha sebesar W, maka daya alat
tersebut adalah

P=W/t

Dengan,

W = usaha (joule)

t = waktu (sekon)

P = daya (joule/sekon) atau watt

1 joule/sekon =1 watt

Jika pada alat-alat listrik kita dapati tulisan , misalnya 220 V 50 W, artinya bahwa alat
tersebut akan dapat bekerja dengan baik jika dipasang pada tegangan 220 V dan daya yang
digunakan adalah 50 watt. Daya 50 watt sendiri dalam tiap sekon alat tersebut menggunakan
energi listrik sebesar 50 joule.

Penghitungan Pemakaian Energi Listrik Di Rumah

Meteran yang dipakai sebagai pengukur energi yang dipakai dirumah, diukur dengan satuan
kilowatt-hour (disingkat kWh). Angka yang ditunjukkan oleh meteran inilah yang dipakai
sebagai dasar pembayaran rekening listrik dirumah.

Karena satuan daya P adalah watt dan satuan waktu t adalah sekon, maka satuan usaha atau
energi adalah watt-sekon atau Ws. Satuan ini dianggap terlalu kecil dalam pengukuran
pemakaian listrik sehari-hari. Untuk itu, perlu ditentukan satuan yang lebih besar yaitu watt-
jam atau watt hour atau Wh.
1 Wh = 3600 Ws

Meteran dirumahmu memakai satuan kilowatt-jam atau kilowatt-hour (kWh).

1 kWh =1000 x 3600 Ws

Perubahan Energi Listrik

 Energi lstrik menjadi energi kalor

Energi listrik menjadi energi panas, misalnya pada setrika listrik, kompor listrik, dan solder
listrik.

 Energi listrik menjadi energi kimia

Energi listrik menjadi energi kimia, misalnya pada penyetruman (pengisian) aki. Selain itu
penyepuhan juga merupakan energi listrik menjadi energi kimia.

 Energi listrik menjadi energi gerak

Energi listrik menjadi energi gerak, alat yang digunakan yaitu kipas angin, penghisap debu.

Alat Yang Memanfaatkan Energi Listrik Untuk Diubah Menjadi Energi Bentuk Lain

•Setrika Listrik

Setrika listrik komponen utamanya adalah sebuah koil (lilitan kawat yang dililitkan pada
selempeng asbes atau bahan lain yang tahan panas). Listrik dialirkan ke kawat tersebut
sehingga akan memanas. Bila setrika tidak ada saklar otomatisnya, maka biasanya lilitan
tersebut sampai terlalu panas dan membara sampai bisa putus. Panas dari lilitan tadi akan
tertransfer ke permukaan bawah setrika sehingga kita bisa menyetrika.

•Lampu Pijar
Saat bola lampu pijar di hidupkan, arus listrik akan mengalir dari Electrical contact menuju
filamen dengan melewati kawat penghubung. Akibatnya akan terjadi pergerakan elektron
bebas dari kutub negatif ke kutup positif.

•Lampu Tabung (Tube Lamp/TL)

Teknik mengatur tekanan dalam lampu tabung dan memberi zat tertentu pada dinding tabung
dapat menhasilkan cahaya putih. Tehnik inilah yang dipakai untuk lampu tabung atau lampu
neon.

Penggunaan lampu tabung dirasa lebih menguntungkan karena hampir semua energi listrik
yang digunakan diubah menjadi cahaya. Hanya sedikit energi listrik yang diubah menjadi
kalor.

Hemat Listrik

Sikap menghemat energi juga harus selalu kita tunjukkan dalam kehidupan sehari-hari.
Misalnya mematikan lampu dan alat-alat listrik lainnya yang sudah tidak digunakan.

Tips Hemat Listrik PLN

1. Matikan lampu jika kita tidak menggunakannya.


2. Gunakan lampu hemat energi yang terang (bukan bohlam lampu pijar)
3. Cabut steker listrik barang elektronik yang tidak kita gunakan. Bisa juga menggunakan
stop kontak untuk mematikannya.
4. Gunakan alat penghemat listrik yang bagus.
5. Matikan lampu, tv, radio, dll saat tidur.
6. Pilih barang elektronik yang hemat listrik.
7. Ajari anak dan keluarga untuk hemat energi listrik.
8. Cabut charger ponsel saat indikator energi hp sudah penuh.
9. Gunakan energi gas lpg untuk memasak.
10. Gunakan energi matahari untuk memanaskan air, dll.

Energi dan Daya Listrik


1. Energi Listrik
Tentunya kalian pernah menggunakan seterika listrik bukan?. Seterika listrik yang kita
gunakan mengasilkan panas. Panas yang dihasilkan sterika tersebut berasal dari energi
listrik. Ketika kita menyalakan senter, maka terjadi perubahan enegi kimia menjadi
energi listrik dan cahaya. Untuk mengetahui seberapa besar energi yang dibutuhkan oleh
suatu alat listrik, maka dapat dipahami konsep berikut;

Pada rangkaian tertutup seperti gambar di samping, arus listrik I mengalir melalui
hambatan R. Arus listrik mengalir dari potensial tinggi ke potensial yang lebih rendah.
Arus listrik tersebut tidak lain adalah gerakn muatan listrik yang melalui rangkaian
tersebut. Besarnya muatan listrik yang mengalir pada rangkaian adalah Q = I . t
Energi listrik adalah energi yang disebabkan oleh mengalirnya muatan listrik dalam
suatu rangkaian listrik tertutup. Energi listrik yang diberikan oleh suatu sumber dc
bertegangan V (Volt) yang mencatu arus I (ampere) selama selang waktu t (sekon)
dinyatakan oleh,

W=Vlt
Karena V = I R
atau

maka energi listrik W dapat juga dinyatakan oleh :


W = I2 R t

Atau

Dengan W adalah energi listrik dalam Joule (J).


Energi listrik W dapat dirubah menjadi energi kalor Q dari sebuah pemanas air listrik.
Jika efisiensi alat dianggap 100%, maka berlaku hubungan.

Jika efisiensi elemen pemanas tidak 100% maka berlaku

Percobaan Joule
Besar energi listrik yang berubah menjadi kalor itu telah diselidiki oleh James Prescott
Joule (1914-1889). Di dalam percobaannya Joule menggunakan rangkaian alat terdiri
atas kalorimeter yang berisi air serta penghantar yang berarus listrik. Jika dalam
percobaan arus listrik dialirkan dalam waktu t detik ternyata kalor yang terjadi karena
arus listrik berbanding lurus dengan:
a. Beda potensial antara kedua ujung kawat penghantar (V)
b. Kuat arus yang melalui kawat penghantar (i)
c. Waktu selama arus mengalir (t).
Hubungan ini dikenal sebagai hukum Joule. Karena energi listrik 1 joule berubah
menjadi panas (kalor) sebesar 0,24 kalori. Jadi kalor yang terjadi pada penghantar karena
arus listrik adalah :
Q = 0,24 V i t kalori

2. Daya Listrik
Daya listrik. Daya listrik baterai V yang mencatu arus I melalui resistor (hambatan) R
dinyatakan oleh :

Atau

Arus listrik I yang mengalir melalui resistor R akan menyebabkan daya yang dikirim
baterai hilang dalam bentuk panas ini disebut daya disipasi, dan dirumuskan oleh
Atau

Jika elemen listrik dengan V1 volt, P1 diberi tegangan V2 volt, maka karena hambatan
listrik elemen tetap diperoleh besar daya disipasinya adalah:

Untuk mengukur energi listrik yang digunakan dalam pemakaian sehari-hari oleh
pelanggan listrik, PLN mengukurnya dengan satuan kWh (kilowatt-hour).

1 kWh = (1 kW) x (1 jam)

= (1000 W) x (3600 s)

1 kWh = 3,6 x 106 J


Jika pada alat listrik (lampu) tertera data (label) yang tertulis pada lampu adalah
60W/220V. Ini berarti daya listrik yang dipakai oleh alat tersebut tepat 100 watt jika
tegangan yang diberikan pada alat itu tepat 220 volt. Daya listrik didefinisikan sebagai
energi per satuan waktu, yaitu dalam hal ini adalah sebesar 60 Joule per satu detik.
3. Listrik AC dan DC
Listrik AC
 Tegangan ac: tegangan yang arus listriknya berupa arus ac
 Arus ac: arus listrik yang arahnya senantiasa berbalik secara teratur (periodik)
 bentuk grafik tegangan ac pada osiloskop (mengukur tegangan maksimum) berupa
sinusoida karena tegangan maksimum ac berubah naik turun secara periodik
 listrik ac banyak digunakan pada peralatan listrik rumah tangga yang disuplai oleh
PLN.
 listrik ac memberikan lebih banyak keuntungan daripada listrik dc, diantaranya:
1. tegangan ac dapat diperbesar atau diperkecil secara efisien oleh sebuah trafo.
2. motor ac berharga lebih murah dan lebih sederhana konstruksinya daripada
motor dc. Switchgear (saklar, pemutus daya) untuk sistem ac lebih sederhana
daripada sistem dc.

Listrik DC
 Tegangan dc: tegangan yang arus listriknya berupa arus dc
 Arus dc adalah arus listrik yang arahnya selalu mengalir dalam satu arah
 Listrik dc dapat dihasilkan oleh aki, baterai, dan dynamo dc. Salah satu keuntungan dc
atas ac adalah sumber arusnya (aki dan baterai) yang mudah dibawa kemana mana.
 Banyak digunakan pada motor listrik yang digunakan untuk mengatur kecepatan
seperti pada jam weker, kalkulator, dan juga digunakan pada pengisian aki mobil.

Contoh soal
1. Sebuah keluarga menyewa listrik PLN sebesar 450 Watt dengan tegangan 110 Volt. Jika
untuk penerangan keluarga itu menggunakan lampu 100 W, 220 Volt, maka jumlah
lampu maksimum yang dapat dipasang adalah . . . . .
Penyelesaian:
Tegangan spesifikasi lampu adalah V1 = 220 V, daya P1 = 100 W, tegangan kerja adalah: V2
= 110 V

Daya total: Pt = 450 Watt, Sehingga jumlah maksimum lampu yang dapat dipasang adalah

WARM-UP 4
1. Nico menggunakan listrik PLN 900 Watt/ 220 Volt dirumahnya. Suatu hari Nico membeli
kulkas merek terbaru. Selain itu di rumah Nico sudah banyak terdapat barang-barang
elektronik seperti lampu-lampu penerang, tv, radio, Rice Cooker dan komputer. Pada
malam hari saat memasak, sambil menunggu nasinya matang Nico menonton TV
sedangkan ayahnya mengerjakan tugas kantor dengan menggunakan komputer. Namun,
setelah beberapa saat, rumah Nico menjadi gelap karena saklar kWh meternya Jeplet
(menuju angka nol). menurut Anda mengapa saklar kWh meteranya Jeplet (menuju angka
nol)? Apa yang menyebabkan hal ini bisa terjadi? Jelaskan!
2. Apa yang sebenarnya anda bayar, jika dilihat dari nota rekening listrik bulan lalu?
Bagaimanakah cara menghitung, hingga anda harus membayar sejumlah itu? Jelaskan!
3. Carilah informasi tentang listrik AC dan listrik DC dengan kelompokmu melalui buku-
buku, internet, maupun media yang lainnya! Kemudian jelaskan apa yang anda temukan!

PUZZEL
1. Sebuah alat pemanas yang memiliki hambatan tetap dan daya 500 W, saat bekerja
memerlukan 2 A. Alat tersebut bekerja 10 jam/hari. Jika tarif listrik Rp. 200,-/kWh, maka
berapakah biaya yang harus dikeluarkan setiap hari untuk alat tersebut?
2. - Kalkulator

- Lampu Pijar

- Mobil

- Transformator
Rendy diminta untuk mendaftar beberapa peralatan elektronik yang dapat bekerja jika
diberi sumber tegangan DC. Dari beberapa alat berikut, yang manakah yang harus masuk
dalam daftar yang dibuat oleh Rendy? Jelaskan jawaban anda!
3. Sebuah solder listrik pada tegangan 125 volt memerlukan arus 1 ampere, dan dipakai dalam
kegiatan praktikum selama seperempat jam. Kepala solder terbuat dari tembaga dengan
massa 20 gram dan kalor jenis c = 0,9 kal/gram0C. Jika hanya 20% energi listrik yang
dipakai untuk menaikkan suhu alat itu, berapakah kenaikan suhu yang dapat dicapai?

Konsep Energi dan Daya Listrik

03:54 HaGe No comments

1. Energi Listrik
Energi listrik merupakan suatu bentuk energi yang berasal dari sumber arus. Energi listrik
dapat diubah menjadi bentuk lain, misalnya:
• Energi listrik menjadi energi kalor / panas, contoh: seterika, solder, dan kompor listrik.
• Energi listrik menjadi energi cahaya, contoh: lampu.
• Energi listrik menjadi energi mekanik, contoh: motor listrik.
• Energi listrik menjadi energi kimia, contoh: peristiwa pengisian accu, peristiwa penyepuhan
(peristiwa melapisi logam dengan logam lain).

Jika arus listrik mengalir pada suatu penghantar yang berhambatan R, maka sumber arus akan
mengeluarkan energi pada penghantar yang bergantung pada:
• Beda potensial pada ujung-ujung penghantar (V).
• Kuat arus yang mengalir pada penghantar (i).
• Waktu atau lamanya arus mengalir (t).

Berdasarkan pernyataan di atas, dan karena harga V = R.i, maka persamaan energi listrik
dapat dirumuskan dalam bentuk :
W = V.i.t
= (R.i).i.t
W = i^2.R.t (dalam satuan watt-detik)
dan karena i = V/R, maka persamaan energi listrik dapat pula dirumuskan dengan:
W = i^2.R.t
= (V/R^2.R.t
W = V^2.t/R (dalam satuan watt-detik)

Keuntungan menggunakan energi listrik:


a. Mudah diubah menjadi energi bentuk lain.
b. Mudah ditransmisikan.
c. Tidak banyak menimbulkan polusi/ pencemaran lingkungan.

Energi listrik yang dilepaskan itu tidak hilang begitu saja, melainkan berubah menjadi panas
(kalor) pada penghantar. Besar energi listrik yang berubah menjadi panas (kalor) dapat
dirumuskan:
Q = 0,24 V i t……kalori
Q = 0,24 i^2 R t…..kalori
Q = 0,24 V^2.t/R….kalori

Jika V, i, R, dan t masing-masing dalam volt, ampere, ohm, dan detik, maka panas (kalor)
dinyatakan dalam kalori.

Konstanta 0,24 didapat dari percobaan joule, Di dalam percobaannya Joule menggunakan
rangkaian alat yang terdiri atas kalorimeter yang berisi air serta penghantar yang berarus
listrik. Jika dalam percobaan arus listrik dialirkan pada penghantar dalam waktu t detik,
ternyata kalor yang terjadi karena arus listrik berbanding lurus dengan:
a. Beda potensial antara kedua ujung kawat penghantar (V)
b. Kuat arus yang melalui kawat penghantar (i)
c. Waktu selama arus mengalir (t).

dan hubungan ketiganya ini dikenal sebagai "hukum Joule"

Karena energi listrik 1 joule berubah menjadi panas (kalor) sebesar 0,24 kalori. Jadi kalor
yang terjadi pada penghantar karena arus listrik adalah:
Q = 0,24 V.i.t kalori

Daya Listrik
Daya listrik adalah banyaknya energi tiap satuan waktu dimana pekerjaan sedang
berlangsung atau kerja yang dilakukan persatuan waktu. Dari definisi ini, maka daya listrik
(P) dapat dirumuskan:
Daya = Energi/waktu
P =W/t
P = V.i.t/t
= V.i
P = i^2 R
P = V^2/R (dalam satuan volt-ampere, VA)

Satuan daya listrik :


a. watt (W) = joule/detik
b. kilowatt (kW): 1 kW = 1000 W.

Dari satuan daya maka muncullah satuan energi lain yaitu:


Jika daya dinyatakan dalam kilowatt (kW) dan waktu dalam jam, maka satuan energi adalah
kilowatt jam atau kilowatt-hour (kWh).
1 kWh = 36 x 105 joule

Dalam satuan internasional (SI), satuan daya adalah watt (W) atau setara Joule per detik
(J/sec). Daya listrik juga diekspresikan dalam watt (W) atau kilowatt (kW). Konversi antara
satuan HP dan watt, dinyatakan dengan formula sebagai berikut:

1 HP = 746 W = 0,746 kW
1kW = 1,34 HP

Sedangkan menurut standar Amerika (US standard), daya dinyatakan dalam satuan Hourse
Power (HP)atau (ft)(lb)/(sec).

Pemanfaatan Energi Listrik

Di antara peralatan listrik di rumah anda, anda mungkin mempunyai pengering rambut,
beberapa lampu, pesawat TV, stereo, oven microwave, kulkas dan kompor listrik. Masing-
masing mengubah energi listrik menjadi energi bentuk lain, misalnya energi cahaya, energi
kinetik, energi bunyi, atau energi panas. Berapa besarnya energi listrik yang diubah menjadi
energi bentuk lain? dan berapa lajunya? Energi yang di catu pada rangkaian dapat digunakan
dengan beberapa cara yang berbeda. Motor merubah energi listrik menjadi energi mekanik.
Lampu listrik merubah energi listrik menjadi cahaya. Sayangnya tidak semua energi yang
diberikan ke motor atau ke lampu dapat dimanfaatkan. Cahaya, khususnya cahaya lampu
pijar menimbulkan panas. Motor terlalu panas untuk disentuh. Dalam setiap kasus, ada
sejumlah energi yang diubah menjadi panas. Menjadi pertanyaan untuk diskusi?

Semoga bermanfaat,

Kategori: Dasar Teknik Elektro

Artikel Terkait Lainnya:

Dasar Teknik Elektro

 Fenomena Frekwensi Listrik


 Karakteristik Beberapa Jenis Bahan Penghantar Listrik
 Dasar Elektronika Daya - bagian 1
 Definisi Istilah Kelistrikan Pada PUIL 2000
 Jenis-jenis Plug dan Socket Listrik
 Mengenal peralatan instalasi listrik rumah tinggal
 Sinkronisasi

contoh:

Menyalakan tv, masak pake rice cooker, setrika baju, pake mesin cuci, pake kulkas, pake ac, pake

komputer, pake pompa air.


Jadi semua yang menggunakan listrik merupakan penerapan daya dalam kehidupan kita.

smoga membantuDaya listrik didefinisikan sebagai energi listrik yang digunakan oleh suatu

alat tiap satu satuan waktu. Secara matematis, daya listrik dirumuskan dengan persamaan

berikut

Alat alat listrik dalam kehidupan sehari hari memiliki daya yang berbeda beda bergantung
pada funsi alat tersebut. Untuk lebih jelas terkait dengn penggunaan daya pada alat-alat
listrik, perhatikan ilustrasi berikut ini

ntuk pemakaian energi listrik dalam jumlah besar biasanya satuan energi listrik dinyatakan
dalam kilowatt-hour (kWh). Satu kWh adalah energi yang dihasilkan oleh daya 1 kW selama
1 jam.

Alat untuk mengukur energi listrik dinamakan kWh-meter, sedangkan alat untuk mengukur
daya listrik dinamakan watt- meter. Selain itu, dapat pula digunakan gabungan dari volt-
meter dengan amperemeter yang penunjukkan jarumnya langsung menyatakan ukuran daya
listrik,alat ini dinamakan dinamometer.
Arus listrik masuk ke rumah kita melalui kWh meter dan pembatas daya. kWh-meter tersebut
mengukur banyaknya energi listrik yang digunakan dalam satuan watt, sedangkan pembatas
daya membatasi daya maksimum dengan satuan ampere yang dapat dipergunakan di rumah
kita.
Misalkan tegangan listrik di rumah kita 200 volt, maka p yangembatas daya 2 A membatasi
daya maksimum 2A x 220 V = 440 W. Jika peralatan listrik yang digunakan melebihi 440 W,
maka pembatas daya bekerja ( putus).

ntuk pemakaian energi listrik dalam jumlah besar biasanya satuan energi listrik dinyatakan
dalam kilowatt-hour (kWh). Satu kWh adalah energi yang dihasilkan oleh daya 1 kW selama
1 jam.

Alat untuk mengukur energi listrik dinamakan kWh-meter, sedangkan alat untuk mengukur
daya listrik dinamakan watt- meter. Selain itu, dapat pula digunakan gabungan dari volt-
meter dengan amperemeter yang penunjukkan jarumnya langsung menyatakan ukuran daya
listrik,alat ini dinamakan dinamometer.
Arus listrik masuk ke rumah kita melalui kWh meter dan pembatas daya. kWh-meter tersebut
mengukur banyaknya energi listrik yang digunakan dalam satuan watt, sedangkan pembatas
daya membatasi daya maksimum dengan satuan ampere yang dapat dipergunakan di rumah
kita.
Misalkan tegangan listrik di rumah kita 200 volt, maka p yangembatas daya 2 A membatasi
daya maksimum 2A x 220 V = 440 W. Jika peralatan listrik yang digunakan melebihi 440 W,
maka pembatas daya bekerja ( putus).

Anda mungkin juga menyukai