Anda di halaman 1dari 4

1.

KEBENARAN
Filsafat berkembang dari munclnya kesadaran manusia terhadap potensi dirinya,
khususnya akal budi. Awal pemikiran filsafat muncul sebagi reaksi keras pada kepercayaan
bahwa kehidupan alam dikuasai oleh makhluk-makhluk gaib(mitos) yaitu adanya jiwa dan roh
yang disebut sebagai dewa. Thales (Miletus;Yunani) dianggap sebagai orang pertama yang
mempertanyakan alam dan segala isisnya “apa sebenarnya asal-usul alam semesta?” Pertanyaan
ini kemudian dijawab melalui pendekatan rasional. Orangorang Yunani kuno berkeyakinan
bahwa manusia itu adalah makhluk yang luhur yang memounyai kebebasan. Akibat perubahan
pola piker ini, manusia yang sebelumnya pasif dalam menghadapi fenomena alam berubah
menjadi kritis, sehingga alam dijadikan objek penelitian. Penelitian merupakan bagian dari upaya
manusia untuk menemukan apa yang disebut dengan kebenaran. Sementara kebenaran itu telah
ada sebelum manusia itu ada dan ia berada diluar alam manusia. Kebenaran itu sendiri bukan
seuatu yang statis melainkan terus berkembang.
Salah satu keunikan manusia adalah kemampuan berpikir dan rasa ingin tahu. Rasa ingin
tahu mendorong manusia untuk terus berpikir tentang dirinya dan apa yang ada disekelilingnya.
Hingga menemukan jawaban yang benar dari setiap persoalan yang dihadapinya. Manusia
memiliki tanggung jawab terhadap hidupnya dan hidup orang lain . Lembaga kebenaran filsafat
adalah nalar, logika manusia yang berspekulatif. Tujuannya adalah mencapai kebenaran yang
sifatnya mendasar dan menyeluruh dalam system konseptual. Ciri-ciri lembaga kebenaran ini
adalah konseptual, logis, universal, mendasar, menyeluruh dan mutlak. Kebenaran merupakan
hakikat dari kebenaran itu sendiri. Dengan menggunakan kemampuan akal secara optimal,
manusia terus menjajaki untuk menemukan hakikat segala yang wujud untuk mengatasi segala
masalah yang dihadapi kehidupan sehari-hari. Menemukan kebenaranb yang hakiki tentang
Tuhan, Alam dan Manusia. Awalnya mencari kebenaran ini dilakukan melalui perenungan,
mengkritisi dan menganalisis secara mendalam. Kegiatan ini dikenal sebagai pemikiran filsafat.

2. PENGETAHUAN DAN ILMU PENGETAHUAN


a. Pengetahuan
Manusia adalah makhluk berpikir yang selalui ingin tahu tentang sesuatu. Rasa ingin tahu
mendorong manusia mengemukakan pertanyaan. Dengtan bertanya itu manusia mengumpulkan
segala sesuatu yang diketahuinya. Begitulah cara manusia mengumpulkan pengetahuan. Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa pengetahuan adalah produk dari tahu, yakni sesudah melihat,
menyaksikan dan mengalami. Manusia memperoleh pengetahuan dengan berbagai cara. Bila
hanya sekedar ingin tahu, cukup dengan menggunakan pertanyaan secara sederhana.
Namun,adakalanya diperoleh melalui pengalaman yang berulang-ulang terhadap suatu peristiwa
atau kejadian. Ada juga yang diperoleh melalui usaha dalam mengatasi masalah yang
berhubungan dengan kebutuhan hidup. Dan ada pula yang diperoleh dengan percobaan-
percobaan sederhana atau pengetahuan coba-coba (trial and error).
b. Ilmu Pengetahuan
Seriing dengan berkembangnya kemampuan berpikir, manusia mulai meragukan kebenaran
pengetahuan yang diperoleh melalui pengalaman. Pengetahuan yang bersifat alamiah, apalagi
yang sudah terkontaminasi oelh unsu-unsur magis dan takhayul, kemudian manusia insyaf
kesatuannya dengan alam lalu menggunakan kebebasannya untuk memengaruhi alam dengan
guna-guna dan ilmu sihir. Manusia kemudian semakin sadar akan eksistensi dirinya. Sadar akan
kemampuannya berpikir dan tidak lagi bergantung kepada unsur-unsur dewa yang dianggap
sebagai penguasa dan penentu nasib manusia. Kemudian manusia mulai menempuh cara baru
dalam memperoleh pengetahuan.
Pengetahuan yang bersifat alamiah ini kemudian dikembangkan hingga menjadi ilmu
pengetahuan. Dari beragam pengetahuan yang diperoleh, membuat manusia membuka rahasia
dan menyingkap realitas alam yang ada dibalik struktur yang tersembunyi. Dengan demikian
ilmu pengetahuan adalah kelanjutan konsepsional dari ciri ingin tahu sebagai kodrat manusiawi.
Ilmu pengetahuan bertujuan untuk mengonseptualisasikan fenomena-fenomena alam dalam
sebab-sebab, dalam urutan sebab-akibat dan mencari asas-asas umum. Prosedurnya diawali dari
berbagai observasi, kemudian klasifikasi, kuantifikasi, penemuan hubungan dan perkiraan
kebenaran.
Secara bahasa science berarti keadaan atau fakta mengetahui dan sering diambil dalam
arti pengetahuan (knowledge) yang dikontraskan dengan intuisi dan kepercayaan. Ilmu
pengetahuan yang dimaksud dengan sains adalah pengetahuan ilmiah atau pengetahuan bersifat
ilmu, secara ilmu pengetahuan ,memenuhi syarat (hukum) ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan
didapatkan dari latar belakang kebutuhan manusia dalam mempertahankan danmencapai tujuan
hidupnya. Keterbatasan ilmu pengetahuan paling jelas bila dihubungkan dengan kemampuan
manusia untuk mengenal hakikat dirinya sendiri secara utuh.
Ilmu adalah pengetahuan tetapi tidak semua pengetahuan adalah tergolong ilmu
pengetahuan. Kant, membagi dua jenis pengetahuan, yakni pengetahuan apriori (pengetahuan
yang tidak bergantung pada adanya pengalaman atau yang ada sebelum pengalaman) dan
pengetahuan a-posteriori ( pengetahuan yang terjadi akibat adanya pengalaman)

3. FILSAFAT ALAM
Pokok kajian filsafat mencakup tiga segi yakni,
- Apa yang disebut benar dan apa yang disebut salah (logika)
- Mana yang dianggap baik dan mana yang dianggap buruk (etika)
- Apa saja yang termasuk indah dan apa yang termasuk jelek
Filsafat alam adalah filsafat yang mengkaji alam sebagai objek kajiannya.

4. FILSAFAT AGAMA

Filsafat sebagai proses berpikir yang sistematis dan radikal juga memiliki objek material dan
objek formal. Objek material filsafat adalah segala yang “ADA” (baik itu yang ada tampak
maupun ada yang tidak Nampak. Ada yang Nampak adalah alam fisik/empiris, sedangkan yang
tidak tampak adalah alam metafisika. Objek formal filsafat adalah sudut pandang yang
menyeluruh, rasional, radikal, bebas, dan objektif tentang yang ada agar dapat mencapai
hakikatnya. Agama adalah suatu system kepercayaan kepada Tuhan yang dianut oleh
sekelompok manusia dengan selalu mengadakan interaksi kepada-Nya. Hubungan Tuhan dan
manusia merupakan aspek metafisik.
Agama dan sains memiliki perbedaan yang sangat jauh dan sukar dipertemukan. Bidang
kajian agama adalah metafisik, sedangkan bidang kajian sains adalah alam empiris. Sumber
agama dari Tuhan sedangkan sians bersumber dari alam. Pendekatan agam deduktif emosional,
sedangkan sains induktif rasional. Agama bersifat subjektif sedangkan sains bersifat objektif.
Ukuran agama adalah Mukmin atau kafir, sedangkan sains benar atau salah. Namun subjek
agama dan sains sama sama manusia. Ttitik singgung pertemuan agama dan sains adalah
darimanakah sumber alam empiris berasal? Hal ini berujung pada diakuinya sebab di balik alam
nyata ini yaitu adanya pencipta.
Tujuan agama berfungsi untuk membimbing umat manusia agar hidup tenang dan bahagia di
dunia dan di akhirat. Adapun sains dan teknologi berfungsi sebagai daran untuk memudahkan
aktivitas manusia di dunia. Tugas utama manusia sebagai khalifah Allah adalah mengembangkan
potensi yang terdapat dalam dirinya. Potensi tertinggi yang terdapat dalam dirinya dan
membedakan dia dengan makhluk lain adalah daya akal. Dengan akal manusia mampu
mengungguli kemampuan makhluk yang memiliki keahlian tertentu. Seperti manusia mamu
terbang melebihi kecepatan dan ketinggian burung.
Manusia terdiri atas dua unsur yaitu jasmani dan rohani. Kebutuhan jasmani dipenuhi oleh
sains dan teknologi sementara kebutuhan rohani dipenuhi oleh agama dan moralitas.

FILSAFAT HAKIKAT (ONTOLOGI)


Ontologi mempersoalkan sifat dan keadaan terakhir daripada kenyataan. Karena itu ia
disebut ilmu hakikat, hakikat yang bergantung pada pengetahuan. Ilmu alam atau fisika
memikirkan yang nyata, tanpa mempersoalkan hakikatnya. Ilmu hakikat justru mempersoalkan
hakikat itu, dengan memisahkan secara tajam subjek dan objek. Dalam agama ontology
memikirkan tentang Tuhan.

FILSAFAT ALAM (KOSMOLOGI)


Filsafat alam mempersoalkan tentang jagat raya (universum), alam dan termasuk di
dalamnya bagian-bagian alam itu. Alam itu adalah materi. Maka inti filsafat ini ialah materi.
Teori ilmu (ex. Teori pasang) adalah nama lain dari filsafat alam.

FILSAFAT KETUHANAN
Filsafat ketuhanan langsung mengenai inti agama, karena soal agama adalah soal
hubungan Manusia dengan Tuhan.
Demikian luas bidang metafisika itu. Sepanjang sesuatu itu ada, dan ilmu tidak atau belum
mungkin membicarakannya, maka ia dapat difilsafatkan. Yang ada itu bukan saja berbentuk
benda, tapi juga berbentuk hal atau kejadian.

FILSAFAT NILAI
Ujung dari pengetahuan dan metafisika ialah tindakan dan laku-perbuatan manusia.
Tindakan dan laku perbuatan itu mengandung nilai. Kita mengerjakan sesuatu dan meninggalkan
sesuatu yang lain, karenanya yang pertama itu kita anggap bernilai, dan yang kedua dianggap
tidak bernilai.Nilai-nilai etika mengendalikan tindakan dan laku perbuatan. Nilai estetika
mengendalikan tindakan dan laku perbuatan. Teori nilai membawa kita kepada kehidupan yang
praktis, tindakan yang riil, laku-perbuatan yang jadi pakaian kita sehari-hari. Teori-teori bidang
pertama dan kedua adalah bidang filsafat terwujud dalam bidang ketiga yaitu sebagai kenyataan.

FILSAFAT KEBUDAYAAN

FILSAFAT POLITIK

FILSAFAT HUKUM
Filsafat dipandang sebagai salah satu ciri kemanusiaan termasuk didalamnya yang menyangkut
hal ihwal sehari-hari.Pembahasan ini dititikberatkan pada kegiatan filsafat. Apakah hukum?
(buku ilmu filsafat suantu pengantar karya sudarsono)

FILSAFAT NEGARA

Anda mungkin juga menyukai