Anda di halaman 1dari 2

Kulit indah dan sehat merupakan dambaan semua orang.

Namun keinginan memiliki kulit indah ada rintangannya


juga. Faktor lingkungan yang buruk dapat merusak kesehatan
kulit, tentu saja selain faktor alami yaitu pertambahan usia.
Seorang ahli kulit sehat menyatakan bahwa kulit indah dan sehat
sejalan dengan kebiasaan perawatan kulit yang tepat dan alami
setiap hari.

Kulit merupakan organ terbesar pada tubuh manusia dengan lapisan


terluarnya yang dinamakan epidermis. Epidermis
adalah bagian berperan penting dalam melindungi kulit dari
faktor-faktor perusak di luar tubuh. Di balik epidermis terdapat
lapisan dermis yang disebut juga sebagai lapisan tengah kulit.

Di dalam jaringan epidermis sendiri terdapat tiga sel pendukung,


antara lain:

 Sel keratinocyte, memproduksi protein keratin menjadi bagian


utama dari epidermis.

 Sel melanocyte, memproduksi pigmen kulit atau disebut


melanin.

 Sel Langerhans, mencegah benda asing memasuki kulit.

Sedangkan di lapisan dermis, ada protein kolagen dan elastin yang


memberi struktur dan membantu kelenturan kulit sehingga terlihat
sehat.

Kulit mengalami regenerasi tiap 27 hari. Meski begitu, sepanjang


hidup manusia, kondisi kulit akan berubah secara konstan menjadi
lebih baik atau lebih buruk tergantung kepada berbagai faktor.
Karena itu, sangat penting untuk mempertahankan kesehatan dan
vitalitas organ pelindung ini dengan melakukan perawatan kulit
secara rutin.
Faktor Penyebab Kerusakan Kulit
Selain pertambahan usia, faktor lingkungan berpengaruh pada
perubahan kulit, terutama dampaknya kepada proses alami
penuaan kulit . Ahli kulit sehat tersebut juga mengatakan bahwa
sinar matahari menjadi penyebab utama dari kerusakan kulit karena
adanya kandungan sinar ultraviolet dan radikal bebas. Paparan sinar
ultraviolet (UV) yang berlebihan dari matahari pada dasarnya
bersifat merusak sebagaimana efeknya dapat merusak kolagen dan
elastin. Elastin adalah protein di dalam jaringan kulit yang
membuatnya terasa lembut dan tampak kenyal.

Sinar UV juga berdampak kepada proses pigmentasi kulit. Dalam hal


ini, efek negatif sinar UV dapat memicu kemunculan keriput,
bintik-bintik cokelat, bahkan risiko kanker kulit. Belum lagi,
tingginya radikal bebas turut berperan kepada pertumbuhan kanker
kulit. Di sisi lain, merokok dan polusi udara dapat mengurangi
kolagen dan mengakibatkan proses penuaan kulit prematur, seperti
halnya efek sinar UV matahari.

Ahli kulit sehat juga menyatakan bahwa masih ada faktor


lingkungan lain yang bisa menyebabkan kerusakan kulit, seperti
paparan bahan kimia yang menimbulkan iritasi dan alergi pada kulit.
Terdapat lebih dari 3.000 alergen dan bahan iritatif yang tersebar
di sekitar kita. Hal ini terutama menimpa orang-orang dengan kulit
sensitif. Sebagai akibatnya, kulit menjadi merah. Cara termudah
dalam melindungi kulit adalah menghindari kontak dengan
bahan-bahan alergen tersebut, misalnya dengan memakai pelindung
tubuh dan mengganti produk perawatan yang tidak menimbulkan
iritasi pada kulit.

Anda mungkin juga menyukai