PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Promosi kesehatan di Puskesmas Air Putih telah berjalan dengan baik. Namun
beberapa upaya promkes tidak dijalani dengan rutin, yaitu penyuluhan. Pihak
puskesmas menekankan promkes secara individual. Upaya dengan membentuk
kelompok pembina ASI juga sudah terbentuk tetapi belum berjalan maksimal.
2. Faktor-faktor penyebab ketidakberhasilan pemberian ASI eksklusif, yaitu:
a. Kondisi ibu & bayi:
Paritas ibu (menyangkut produksi ASI dan pengalaman ibu
dalam memberikan ASI)
Pekerjaan ibu
ASI tidak segera keluar setelah melahirkan
Kemampuan & kemauan bayi untuk menghisap puting susu ibu
b. Kesadaran ibu:
Rasa percaya diri untuk menyusui yang kurang
Pengetahuan/pendidikan ibu tentang ASI eksklusif yang rendah
Kurangnya dukungan dari keluarga dan lingkungan
Kurangnya kunjungan bayi di bawah usia 6 bulan ke posyandu
balita
c. Tenaga kesehatan & kader:
Pemahaman kader posyandu mengenai program ASI eksklusif
masih kurang
Kuantitas tenaga kesehatan program gizi masih kurang
Tidak adanya SOP metode pencatatan & pelaporan ASI
eksklusif
Kohort tidak lengkap karena tidak mencakup data ASI
eksklusif
43
B. Saran
Berdasarkan hasil kesimpulan di atas, maka saran yang diajukan adalah sebagai berikut:
44
Daftar Pustaka
9. Muchtadi D. Gizi untuk bayi: air susu ibu, susu formula dan makanan
tambahan. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan; 1990.
11. Kementerian Kesehatan RI. Situasi dan analisis asi eksklusif. Jakarta:
Kementerian Kesehatan RI; 2014.
13. Lucas A, Morley R, Cole TJ, Lister G, Leeson-Payne C. Breast milk and
subsequent intelligence quotient in children born preterm. Lancet
1992;339:261-4.
15. Suraatmaja S. Aspek gizi air susu ibu. Dalam: ASI petunjuk untuk tenaga
kesehatan. Editor: Soetjiningsih. Jakarta: EGC; 1997.
16. Lawrence R.A. Breastfeeding: a guide for the medical profession 3rd edition.
USA: Mosby Company; 1989.
45
17. Worthington-Robert BS. Nutrition in pregnancy and lactation 5th edition.
William C Brown Pub; 1993.
18. Solihin P. Ilmu gizi klinis pada anak. Jakarta: PT Gramedia Pustaka; 2000.
19. Soetjiningsih. ASI petunjuk untuk tenaga kesehatan. Jakarta: EGC; 1997.
25. Departemen Kesehatan RI. Indikator Indonesia sehat 2010. Jakarta: Depkes
RI; 2003.
28. Afifah. Faktor yang berperan dalam kegagalan pemberian ASI eksklusif.
Diakses tanggal 13 September 2016; http://magi.undip.ac.id/penelitian/31-
versi-indonesia/83-faktor-yang-berperan-dalam-kegagalan-praktik-pemberian-
asi-eksklusif
30. World Health Organization. Global strategy for infant and young child
feeding. WHA 55/2002/REC/I, annex 2. Geneva: World Health Organization;
2002.
46