A. Gigantisme
Pengkajian
1. Anamnesa
Identitas
2. Keluhan Utama
Berisi tentang kapan terjadinya gigantisme, apa yang dirasakan klien dan apa
saja yang sudah dilakukan untuk mengatasi sakitnya.
Adanya riwayat tumor hipofisis atau penyakit lain yang berkaitan dengan
gigantisme.
6. Riwayat Psikososial
B3 ( sistem persyarafan)
B4 ( Sistem perkemihan)
B5 ( Sistem Pencernaan)
Anorexia, disfagia
B6 ( Sistem Muskuloskeletal)
8. Pemeriksaan Diagnostik
9. Pemeriksaan fisik Tinggi tubuh abnormal
10. CT Scan dan MRI kelenjar hipofisis
11. Pemeriksaan kadar GH
B. Diagnosa Keperawatan
personal pengobatan,
faktual penyakit.
perubahan
fungsi tubuh.
Mempertahan
kan interaksi
sosial
KH : sisoal.
Bantu pasien atau
Berpartisipasi keluarga untuk
dalam mengidentifikasi
aktifitas fisik kekuarangan dalam
tanpa disertai beraktifitas.
peningkatan Monitor respon fisik,
TD, N, RR emosional sosial dan
Mampu spiritual
melakukan
aktifitas
sehari-hari
(ADLs)
secara
mandiri
TD normal
Energi
psikomotor
Level
kelemahan
Mampu
berpindah :
dengan atau
tanpa
bantuan alat
Status kardio
vulmonari
adekuat
Mengungkap
kan
penerimaan
diri
Komunikasi
terbuka
Mengatakan
optimisme
tentang masa
depan
Menggunaka
n strategi
koping efektif
menggunaka reinforcement
tantangan anak.
karena Dorong
adanya melakukan
ketidakmamp perawatan
uan sendiri
Kematangan Ciptakan
perubahan aman.
fisik normal
pada wanita
yang terjadi
dengan
transisi dari
masa kanak-
kanak ke
dewasa
Kemtangan
fisik pria :
perubahan
fisik normal
pada pria
yang terjadi
dengan
transisi dari
masa kanak-
kanak ke
dewasa
Status nutrisi
seimbang
B. Akromegali
1. Pengkajian
2. Anamnesis
3. Identitas
Identitas pada klien yang harus diketahui diantaranya: nama, umur, agama,
pendidikan, pekerjaan, suku/bangsa, alamat, jenis kelamin, status
perkawinan, dan penanggung biaya.
4. Keluhan utama
5. Riwayat masuk
6. Pemeriksaan fisik
B1 (Sistem Pernafasan)
B2 (Sistem kardiovaskuler)
Hipertrofi jantung
B3 (Sistem Persyarafan)
B4 (Sistem Perkemihan)
Penurunan libido, impotensi, infertilitas, nyeri senggama pada wanita,
batu ginjal.
B5 (Sistem Pencernaan)
B6 (Sistem muskuloskeletal)
Pasien cepat lelah, otot proximal lemah, turgor kulit buruk, kulit
mengeluarkan keringat berlebih, nyeri sendi.
7. Pemeriksaan Diagnostik
a. Pemeriksaan kadar IGF-1
b. Kadar prolaktin serum : ACTH, GH
c. Foto tengkorak
d. CT Scan otak
e. Tes supresi dengan Dexamethason
f. Tes toleransi glukosa
C. Diagnosa Keperawatan
KH : sisoal.
Bantu pasien atau
Berpartisifasi keluarga untuk
dalam mengidentifikasi
aktifitas fisik kekuarangan dalam
tanpa disertai beraktifitas.
peningkatan Monitor respon fisik,
TD, N, RR
Mampu emosional sosial dan
melakukan spiritual
aktifitas
sehari-hari
(ADLs)
secara
mandiri
TD normal
Energi
psikomotor
Level
kelemahan
Mampu
berpindah :
dengan atau
tanpa
bantuan alat
Status kardio
vulmonari
adekuat