Contohnya : banyak orang menekankan pada perekayasaan proses bisnis yang radikal
agar mereka bisa mendapat informasi yang lebih baik dan cepat, serta untuk memperbaiki
efisiensi operasional. Pihak lainnya menolak perubahan tersebut karena perubahan mengganggu
penjagaan atas aset perusahaan dan membutuhkan perubahan yang signifikan dalam kebijakan
manajerial
4. Tanggung Jawab Manajemen
Tanggung jawab untuk mengadopsi kebijakan akuntansi yang baik, menyelenggarakan
pengendalian internal yang memadai, dan menyajikan laporan keuangan yang wajar berada di
pundak manajemen, bukan di pundak auditor.
Tanggung jawab manajemen atas kewajaran penyajian (asersi) laporan keuangan
berkaitan dengan privilege untuk menentukan penyajian dan pengungkapan apa yang dianggap
perlu. Jika manajemen bersikeras dengan pengungkapan laporan keuangan yang menurut auditor
tidak dapat diterima, auditor dapat memilih untuk menerbitkan pendapat tidak wajar atau wajar
dengan pengecualian atau mengundurkan diri dari penugasan tersebut.
Sarbanes-Okley Act mengharuskan CEO dan CFO untuk menyatakan bahwa laporan
keuangan telah sesuai dengan persyaratan Security Exchange Act tahun 1934 dan informasi yang
terkandung dalam laporan keuangan disajikan secara wajar, dalam semua hal yang material serta
menandatangani laporan keuangan.
5. Tanggung Jawab Auditor
Auditor bertanggung jawab untuk merencanakan dan melaksanakan audit guna
memperoleh kepastian yang layak tentang apakah laporan keuangan telah bebas dari salah saji
yang material, apakah itu disebabkan oleh kekeliruan ataupun kecurangan. Auditor tidak
bertanggung jawab untuk mendeteksi salah satu yang tidak material.
1. Salah Satu yang Material vs Tidak Material
Tingkat materialitas diukur dari kemungkinan salah saji atas laporan keuangan untuk
mempengaruhi atau bahkan mengubah keputusan pengguna laporan keuangan.Auditor
bertanggung jawab untuk memperoleh kepastian yang layak bahwa ambang batas materialitas
telah dipenuhi.Sedangkan untuk menemukan semua salah satu yang tidak material memerlukan
biaya yang sangat besar, tidak sejalan dengan prinsip cost-benefit.
2. Kepastian yang Layak
Kepastian yang layak adalah tingkat kepastian yang tinggi, tetapi tidak absolut, bahwa
laporan keuangan telah bebas dari salah saji yang material.Konsep ini menunjukkan bahwa
auditor bukanlah penjamin atau pemberi garansi atas kebenaran laporan keuangan. Jadi
kemungkinan salah saji yang material tidak ditemukan dapat terjadi