PETUNJUK UMUM
1. Isikan nomor ujian, nama peserta dan tanggal lahir, Program Studi diisi mata pelajaran, kode
paket, kelas dan tanda tangan peserta pada Lembar Jawaban Ujian Komputer (LJUK), sesuai
petunjuk di LJUK.
2. Hitamkan bulatan di depan nama mata ujian pada LJUK
3. Tersedia waktu 120 menit untuk mengerjakan paket tes tersebut.
4. Jumlah soal sebanyak 50 butir soal pilihan ganda (PG)
5. Periksa dan bacalah soal-soal sebelum Anda menjawab.
6. Laporkan kepada pengawas ujian apabila terdapat lembar soal yang kurang jelas, rusak, atau
tidak lengkap.
7. Tidak diizinkan menggunakan kalkulator, Hp, kamus, tabel matematika atau alat bantu hitung
lainnya.
8. Periksalah dahulu pekerjaan kamu sebelum diserahkan kepada pengawas Ujian.
PETUNJUK KHUSUS
1. Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dengan menghitamkan secara penuh bulatan jawaban
Anda, dengan menggunakan pensil 2B.
2. Apabila Anda ingin memperbaiki / mengganti jawaban, bersihkan jawaban semula dengan
karet penghapus hingga bersih, kemudian bulatkan pilihan jawaban yang Anda anggap benar.
SELAMAT BEKERJA
1. Berikut ini adalah amanat yang sesuai dengan unsur lucu: ‘UUD yang diplesetkan menjadi
ujung-ujungnya duit’ dalam teks anekdot adalah.…
A. Sebagai warga Negara Indonesia, kita harus menghormati UUD.
B. Demi kenyamanan, peraturan harus dilaksanakan bersama-sama.
C. Peraturan harus ditegakkan, tidak boleh kalah dengan uang.
D. Semua peraturan yang ada harus berdasarkan UUD.
E. Penegak keadilan harus menguasai UUD.
Teks 1
Teks 2
Di gubuk pinggir sawah, ada seorang anak kecil dan bapaknya sedang menunggu padi dari
serangan burung.
Anak : Pak, kenapa burung tidak boleh makan padi kita?
Bapak : Kalau dimakan burung, nanti kita tidak bisa makan.
Anak : Kalau tidak boleh makan padi, nanti burung makan apa?Makan batu,
Pak?
Berikut ini adalah alasan teks di atas bukan termasuk teks anekdot, kecuali….
A. tidak lucu/konyol
B. tidak memiliki pesan moral
C. tidak memiliki konjungsi sebab-akibat
D. tidak menggunakan konjungsi temporal
E. tidak memiliki struktur abstraksi-orientasi-krisis-reaksi-koda
Sebelum memilih jurusan, setiap siswa diwawancarai untuk menjaring data. wanwancara
berlangsung selama 10 menit.
Petugas : Aini!
Aini : ya, Pak
Petugas : silakan duduk. Bapakmu buruh, ya?
Aini : kok tahu, Pak
Petugas : pipimu tidak berstempel springbed tapi tikar
Aini : Maksud Bapak apa, ya?
Petugas : bercanda, Mbak…
Aini masih bersungut-sungut tapi ia harus menjawab pertanyaan petugas selanjutnya.
Teks 1
Seekor kutu tinggal padatanduk banteng. Setelah ada di sana sekian lama dan merasa ingin
pindah, dia kemudian bertanya pada banteng apakah sang banteng memang ingin pindah.
“Aku tak tahu kapan kau datang, jawab si banteng, “kurasa aku pun tak perlu memberi
peringatan saat kau pergi.”
Teks 2
Sejak bertemu dengan dia, hidupku menjadi lebih berarti. Setiap hari aku mendapatkan
wejangan-wajangan darinya. Salah satunya adalah wejangan bagaimana cara menikmati
hidup agar tidak tamak dan selalu bersyukur. “Seandainya bisa, manusia pasti akan
menggenggam dunia,” katanya suatu saat.
Teks 3
Saudara-saudara yang saya hormati, beberapa hari yang lalu, masyarakat sedang merayakan
pesta demokrasi—memilih presiden dan wakil presiden secara langsung. Saya berharap,
siapapun yang menjadi presiden dan wakil presiden, kita harus berlapang dada untuk
menerima segala kebijakannya.
1) Seorang dosen fakultas hukum suatu universitas sedang memberikan kuliah hokum
pidana. Suasana kelas biasa-biasa saja.
2) Saat sesi tanya-jawab tiba, Ali bertanya kepada pak dosen. “Apa kepanjangan
KUHP, Pak?” Pak dosen tidak menjawab sendiri, melainkan melemparkannya
kepada Ahmad.
“Saudara Ahmad, coba dijawab pertanyaan saudara Ali tadi,” pinta pak dosen.
Dengan tegas Ahmad menjawab, “Kasih Uang Habis Perkara, Pak …!”
3) Mahasiswa lain tentu tertawa, sedangkan pak dosen hanya menggeleng-gelengkan
kepala seraya menambahkan pertanyaan kepada Ahmad, “Saudara Ahmad, dari
mana saudara tahu jawaban itu?” Dasar Ahmad, pertanyaan pak dosen dijawabnya
dengan tegas, “Peribahasa Inggris mengatakan pengalaman adalah guru yang
terbaik, Pak…!” Semua mahasiswa di kelas itu tercengang. Mereka berpandang-
pandangan. Lalu, mereka tertawa terbahak-bahak.
Berdasarkan unsur di atas, kelemahan teks anekdot tersebut terdapat pada unsur
nomor….
A. 1, 2
B. 1, 3
C. 2, 3
D. 3, 4
E. 2, 4
Berdasarkan struktur kalimat sindiran, teks di atas dibangun dari kalimat sindiran berupa ....
A. antonim: ibu – anak
B. antonim: jujur – bohong
C. antonim: benar – salah
D. antonim: dewasa – anak-anak
E. antonim: tanya – jawab
Kalimat yang kurang tepat dan tidak padu adalah kalimat no….
A. satu
B. dua
C. tiga
D. empat
E. lima
Kutipan di atas akan menjadi teks eksposisi jika kita menghilangkan kalimat no.…
A. pertama
B. kedua
C. ketiga
D. keempat
E. kelima
Urutan yang tepat sehingga menjadi paragraf yang padu adalah ...
A. 1, 2, 4, 5, 3, 6, 7
B. 2, 5, 6, 4, 1, 6, 7
C. 3, 4, 1, 2, 5, 6, 7
D. 3, 1, 2, 5, 4, 6, 7
E. 5, 3, 4, 1, 2, 6, 7
Kalimat yang sesuai untuk melengkapi paragraf rumpang tersebut adalah ...
A. Pilihlah kentang yang berukuran besar.
B. Belilah kentang di swalayan, jangan di pasar tradisional.
C. Kerupuk kentang sangat digemari anak-anak.
D. Warna kentang sangat menarik dan bervariasi
E. Pilihlah kentang yang warnanya kuning kecoklatan.
Apa yang salah dari segi kebahasaan dalam teks eksposisi di atas?
A. Tidak adanya struktur isi teks eksposisi.
B. Struktur kalimat yang tidak lengkap.
C. Adanya kalimat yang ambigu.
D. Terlalu banyak kalimat tanya.
E. Penggunan kata tekhnik yang seharusnya teknik.
29. Perhatikan paragraf berikut !
Saya tidak setuju jika harga BBM dinaikkan sekarang. Seharusnya pemerintah bisa lebih
bijak lagi menghadapi permasalahan ekonomi seperti ini. Menaikkan harga BBM hanyalah
akan membuat masyarakat menjadi semakin menderita. Oleh karena itu, sebagai warga
negara seharusnya kita meminta pemerintah untuk menunda kenaikan harga BBM.
Persamaan kata “mengutamakan” dari bagian teks eksposisi di atas adalah ....
A. memajukan
B. mengusulkan
C. membiarkan
D. mengharuskan
E. mendahulukan
Kata penghubung yang tepat untuk paragraf teks eksposisi di atas adalah ....
A. jika
B. dengan
C. dan
D. atau
E. tetapi
Potongan teks monolog di atas berasal dari konversi teks eksposisi. Judul teks eksposisi
yang tepat untuk konversi menjadi teks monolog di atas adalah ....
A. Pendidikan di Desa Terpencil
B. Maraknya Penyimpangan di Dunia Pendidikan
C. Pentingnya Pendidikan untuk Anak Bangsa
D. Pendidikan di Luar Negeri
E. Biaya Pendidikan Negeri Ini.
Teks monolog yang tepat untuk teks eksposisi di atas adalah ....
A. Lalu, mengapa sampai saat ini kita tidak pernah mendapatkan bantuan berupa peralatan?
B. Mari, mari datang ke desa kami. Ada berbagai produk olahan kacang kedelai di desa kami ini.
Ada tahu, tempe, dan susu kedelai.
C. Aku hanya bisa memandangi hamparan kebun kedelai. Ya, kedelai memang kaya manfaat.
D. Perlu Anda tahu. (Sang Pria berjalan ke belakang kemudian kembali lagi). Cara membuat
tahu yang benar adalah seperti yang tertulis di dalam buku ini.
E. Kabar pemberian modal untuk kami petani dan pengusaha kacang kedelai, tentunya sangat
kami apresiasi, (menunduk sebentar, kemudian menatap ke depan kembali), ya ya kami bisa
menghasilkan produk lebih banyak dan lebih berkualitas. Akhirnya, tambahan modal turun
juga ha ha ha.
Paragraf di atas terdiri atas pernyataan khusus atau aspek yang mendukung
pernyataan umum, kecuali ....
A. Berdirinya Organisasi ASEAN diprakarsai 5 negara.
B. ASEAN memasuki usia ke-47 tahun.
C. Faktor terbentuknya ASEAN.
D. Perwakilan negara yang menghadiri terbentuknya ASEAN.
E. Saling menghormati adalah prinsip ASEAN.
Isi teks laporan hasil observasi yang tidak padu terletak pada kalimat.…
A. (2)
B. (3)
C. (4)
D. (5)
E. (6)
63. Teks berikut untuk soal nomor 63 dan 64. Bacalah dengan cermat!
Pada hari pertama akan terbang, dia merasa bangga sekali. Dengan pakaian resmi sebagai
pilot, dia menunggu jemputan dari kantor. Dia tahu, beberapa hari sebelum terbang dia pasti
sudah diberi tahu jadwal penerbangannya, tapi hari itu dia tidak tahu akan terbang ke mana.
Melalui berbagai peraturan dia juga tahu, paling lambat satu jam sebelum pesawat mulai
terbang, pilot sudah harus tahu keadaan pesawat dengan jelas.
Demikianlah, sejak pagi sekali dia sudah menunggu di rumah, dan akhirnya, memang
jemputan datang. Sopir ngebut lebih cepat daripada ambulans, menyalip sekian banyak
kendaraan di sana dan di sini, karena, katanya, sangat tergesa-gesa. Dia baru tahu dari bos,
bahwa hari itu sekonyong-konyong dia harus menjemput Pilot
Bejo.
64. Pendeskripsian watak tokoh berdasarkan kutipan novel tersebut adalah ....
A. jalan pikiran pelaku
B. reaksi pelaku terhadap kejadian
C. dialog antartokoh
D. penjelasan pengarang
E. perbincangan tokoh lain
65. Teks berikut untuk soal nomor 65 dan 66. Bacalah dengan saksama!
Begitu tiba di kantor Sontholoyo di bandara, Pilot Bejo dengan mendadak diberi tahu untuk
terbang ke Makassar. (2) Sebagai seorang pilot yang ingin bertanggung jawab, dia bertanya
data-data terakhir mengenai pesawat. (3) Dengan nada serampangan bos berkata: "Gitu saja
kok ditanyakan. Kan sudah ada yang ngurus. Terbang ya terbang."
Demikianlah, dengan tangan gemetar dan doa-doa pendek, Pilot Bejo mulai menerbangkan
pesawatnya. (5) Sebelum masuk pesawat, dia sempat melihat sepintas semua ban pesawat
sudah gundul, cat di badan pesawat sudah banyak mengelupas, dan setelah penumpang
masuk, dia sempat pula mendengar seorang penumpang memaki-maki karena setiap kali
bersandar, kursinya selalu rebah ke belakang.
Kisah Pilot Bejo cerpen, Budi Darma
68. Kutipan cerpen berikut untuk soal nomor 68 – 70. Bacalah dengan cermat
”Sukri! Jaga mulutmu. Kau ini apa-apaan. Pemuda tanpa modal. Jangan kau
permainkan anakku. Apa yang telah kau beri kepadanya sebagai rasa kasih dan cintamu?
Datang hampir tiap malam dengan janji-janji. Jangan kau memberi harapan-harapan yang
tidak pasti kepada kami. Pergi kau! Biarkan anakku mencari jodoh yang lebih sempurna
daripada kau.”
“Orang tua terkutuk! Mata duitan. Apa bedanya kau dengan orangtua lain kalau kau berpikir
seperti itu? Anakmu akan kau jual belikan?”
“Sukri! Sumarni adalah anakku. Berhak memilih yang terbaik untuknya.”
“Apakah kau telah menganggap pemuda itu cukup baik?”
“Dia punya skuter. Dia punya modal untuk anakku, dan kau? Hanya janji-janji yang tidak
terbukti.”
“Kalau begitu, kau adalah orangtua yang memandang benda-benda.”
“Semua orang tua akan bersikap begitu untuk kebahagiaan anak gadisnya.”
“Tidak semua.”
“Kalau begitu, aku tidak termasuk orangtua yang kamu harapkan.”
“Ya!” kata Sukri. Dia mencabut pisau belati dari pinggangnya. Dia terkam orangtua itu. Dia
tusuk berulang-ulang dada dan perut ayah Sumarni. Kemudian dengan pisau yang telah
menjadi merah, Sukri berpaling kepada Sumarni dan pemuda pengendara skuter itu.”
Kalimat resensi yang mengungkapkan kelemahan cerpen, sesuai dengan ilustrasi tersebut
adalah ...
A. Alur campuran yang dipakai dalam cerpen tersebut membuat para pembaca sulit untuk
mengikutinya.
B. Alur campuran yang dipakai dalam “Ketupat Bak Paku dan Nyak Bedah” sangat
membosankan bagi pembaca.
C. Buku kumpulan cerpen “ Bibir dalam Pispot” banyak menggunakan bahasa daerah dan alur
campuran.
D. Penggunaan bahasa daerah dalam cerpen “Ketupat Bak Paku dan Nyak Bedah” menimbulkan
kesulitan bagi pembacanya.
E. Para pembaca akan mengalami kesulitan dalam membaca buku kumpulan cerepn “Bibir
dalam Pispot”
Kalimat resensi yang menyatakan keunggulan sesuai isi kutipan tersebut adalah…
A. Cerpen karya Hamsad Rangkuti ini sangat baik karena menceritakan kisah para remaja
dengan berbagai kehidupan.
B. Alur yang disajikan adalah alur gabungan sehingga menjadikan karya ini baik dan menarik
minat pembaca
C. Bahasanya ibarat sebuah puisi yang indah dengan kata-kata yang memikat dan penuh
imajinasi pembaca.
D. Tema dan alurnya sangat padu dan membuat pembaca berimajinasi seperti pengarang.
E. Cerpen ini disajikan dengan bahasa puitis dan mampu membawa pembaca ke dalam
imajinasi pengarang
74. Cermati kutipan novel untuk menjawab soal nomor 28 dan 29.
Sering aku menepuk pinggang sersan komandannya yang semua kami kenal. Ia hanya melirik
saja, mulut agak memulur tersenyum tak kentara. Disiplin dong! Tentara Kerajaan dikira apa.
Tentu saja Mami sama sekali tak suka dengan kekolonganku. Maklumlah, anak letnan
Kerajaan yang bersekolah di Sekolah Dasar Kaum Eropa, masih ningrat Keraton bahkan
Surakarta segala, kok telanjang di selokan kebak tai; tanpa sepatu keluyuran dengan anak-
anak kolong kampungan. Sampai hitam Dayak aku ini (Mami tidak tahu, orang Dayak
kulitnya kuning seperti Mami) malu ah! Dan setiap aku pulang, terlambat tentu saja, aku
dihukum Mami. Tidak boleh makan poding panili lezat sesudah makan. Tetapi kalau sore
hari aku merengek minta poding jatahku itu, toh Mami memberinya juga. Jadi tak mempan
juga ilmu pendidikan Mamiku itu. Memang Mami jelas tak punya sistem pendidikan yang
berdisiplin. Nah, itu bukti kedua. Mami bukan totok. Bukti ketiga: Mami suka pada segala hal
pedukunan dan takhayul atau mistik.
Burung-Burung Manyar, karya YB Mangunwijaya
75. Peristiwa logis yang yang dilakukan oleh tokoh aku pada kutipan tersebut adalah ...
A. suka mengganggu orang-orang tua yang dikenalnya
B. tidak suka pada sikap orang tua, terutama Maminya
C. suka melakukan hal-hal konyol dan menyenangkan
D. tidak peduli pada pendapat orang tuanya
E. senang pada sesuatu yang kampungan
76. Cermati kutipan cerpen berikut untuk menjawab soal nomor 76 dan 77.
Petang yang agak lindap kali ini, kuhabiskan bersama Taufan di pantai yang tak berapa jauh
dari rumah kami. Ini selalu kulakukan apabila terkenang pada mendiang suamiku atau aku
sedang didera persoalan yang berat. Taufan selalu memperhatikan gerak bola mataku yang
begitu tunak menatap buih-buih yang terapung di tengah kepungan ombak. Kadangkala buih-
buih itu menari-nari dalam tingkahan ombak yang tak berirama. Di lain waktu, buih-buih itu
berkecai-kecai hingga tak mungkin dipertautkan lagi. Sering airmataku beruntaian jatuh di
pipi hingga menitik di rambut Taufan yang belum banyak mengerti apa yang sedang kualami.
Buih, Ombak, dan Sepenggal Tanya karya Fakhrunnas Ma Jabbar
Kegiatan apa yang dilakukan oleh tokoh aku saat didera persoalan yang berat?
Kegiatan yang dilakukan oleh tokoh aku saat didera persoalan berat adalah ....
A. berdiri tak bergeming di tepi pantai
B. menatap buih-buih air di tepi pantai
C. menatap ombak yang berkejaran
D. buih di tengah kepungan ombak
E. menangis diam-diam di tepi pantai
77. Latar tempat tokoh aku melakukan kegiatan dalam kutipan tersebut adalah ....
A. depan rumah
B. dekat rumah
C. tepi pantai
D. tengah buih
E. kepungan ombak
78. Cermati kutipan hikayat berikut untuk menjawab soal no 78 sampai dengan 81 !
(1) Kata Bayan, “Adalah konon seorang perempuan terlalu baik parasnya. (2) Maka ia
nikah dengan perempuan terlalu baik parasnya. (3) Maka ia nikah dengan laki-laki terlalu
amat cemburuan; selama ia duduk dengan istrinya itu, jangankan ia berniaga, berjalan jauh
pun ia tidak pernah. (4) Hatta beberapa lamanya maka segala harta yang dibawanya pun
habislah. (5) Maka kata perempuan itu, “Hai Tuan Hamba! Betapa hal kita ini? (6) Tiada lagi
yang dimakan, baiklah Tuan pergi berlayar mencari makanan! (7) Apakah kesudahannya ini?
(8) Maka sahut suaminya, “Tiada aku mau bercerai dengan Tuan dan tiada aku percaya
akan dikau; kalau-kalau peninggalanku ini dikau berbuat jahat.
79. Bukti watak bahwa seorang (suami) pencemburu terdapat pada kalimat ,....
A. (3) dan (4)
B. (3) dan (5)
C. (3) dan (6)
D. (3) dan (7)
E. (3) dan (8)
Menjelaskan Nilai dalam Hikayat dengan Kehidupan Saat ini dalam Teks Eksposisi
82. Cermatilah kutipan naskah Melayu Klasik berikut untuk soal nomor 82 s.d.84.
Hatta berapa lamanya, kepada suatu hari, maka saudagar itu pun tiada di rumahnya, pergi ke
kedai. Setelah dilihat oleh istrinya, suaminya sudah keluar berjalan, maka ia pun segera pergi
kepada sangkar bayan itu, ditangkapnya bayan itu, dicabut bulunya pada segala tubuh bayan
itu seraya katanya, “Unggas celaka inilah memberi tahu suamiku, maka aku digusarnya
sehari-hari.” Setelah habislah segala bulu bayan itu dicabut oleh istri saudagar itu, baharulah
dilepaskannya.Maka bayan itu pun larilah masuk bersembunyi ke dalam saluran tempat orang
membuangkan air pembasuh beras senantiasa hari. Maka bayan itu pun diamlah di sana; pada
sangka istri saudagar, telah matilah sudah bayan itu. Maka istri saudagar itu, telah matilah
sudah bayan itu.Maka istri saudagar itu pun kembali ke tempatnya itu.Telah didengarnya
suaminya datang, maka ia pun pura-pura berteriak menangis seraya katanya, “Aduh!”
Sayangnya bayanku ini mati ditangkap kucing.”
Setelah didengar oleh saudagar itu secara istrinya berteriak itu, maka ia pun segeralah naik ke
rumahnya. Maka dilihatnya bulu bayan itu bertimbun-timbun di tanah, bangkainya tiada.
Maka saudagar itu pun marahlah, katanya, “Tiadalah bayanku itu dimakan kucing, melainkan
engkau juga yang membunuh dia. Jika demikian, sungguhlah juga ada perbuatanmu yang
jahat itu, maka bayanku ini engkau bunuh; tiada siapa orang lain, melainkan engkau juga
membunuhnya. Hai perempuan bedebah celaka! Nyahlah engkau daripada rumahku ini!
Tiada aku mau memandang muka orang durjana bedebah malang ini.”
Karakteristik sastra Melayu Klasik yang menonjol sesuai kutipan tersebut adalah ... .
A. istana sentris
B. alur ceritanya statis
C. berisi kemustahilan
D. bahasanya melayu lama
E. Tokoh utamanya seekor binatang
83. Nilai moral dalam kutipan naskah Melayu Klasik tersebut adalah…
A. Suami marah kepada istri tanpa alasan.
B. Istri saudagar membunuh bayan yang tidak berdosa.
C. Istri yang selalu mencurigai perbuatan suaminya.
D. Seorang suami yang kurang bertanggung jawab.
E. Seekor burung, bayan, yang sangat setia terhadap majikannya.
86. Pendeskripsian watak Karta dalam kutipan cerpen tersebut adalah ....
A. dialog antartokoh
B. pikiran-pikiran tokoh
C. Penjelasan dan ucapan tokoh
D. Perbincangan tokoh lain
E. Situasi di sekitar tokoh
Sudut pandang yang digunakan dalam penggalan cerpen “Aryati” tersebut adalah ....
A. orang pertama pelaku sampingan
B. orang pertama sebagai pencerita
C. orang ketiga terarah
D. orang ketiga serbatahu
E. orang pertama pelaku utama
88. Perhatikan paragraf berikut ini !
Dari hasil pengamatan kami pada suatu hari pada musim libur panjang, di jalan protokol itu,
Jalan Malioboro, banyak kendaraan yang di parkir di trotoar. Setelah kami hitung, tercatat
hanya ada 34, 38% kendaraan bernomor polisi AB, dari propinsi kami. Selebihnya, 29, 26%
dari Jakarta, 15, 57% dari Bandung, 11, 65% dari Surabaya, 5, 80% dari Semarang, 2, 92%
dari Bogor. Sisanya dari Banten, Rembang, Jepara, Pekalongan, Kedu, bahkan ada mobil
yang bernomor Aceh, Flores, dan Bali. Dari hasil pengamatan itu, ternyata persentase
kendaraan dari luar Yogyakarta jauh lebih banyak.
Unsur instrinsik yang dominan dalam penggalan cerita di atas adalah .....
A. tema
B. penokohan
C. latar
D. alur
E. amanat
Pesan moral yang tersirat dari penggalan cerita di atas adalah .....
A. Sayangilah binatang piaraan anda
B. Jangan turuti bujukan menyesatkan
C. Jangan menyakiti pihak yang mau memperingatkan kesalahan anda
D. Jadilah seorang suami yang mau bekerja keras
E. Bersabarlah dengan siapapun.
Bukti tokoh aku memiliki sifat tegas terdapat pada kalimat nomor ....
A. (1), (3), dan (6)
B. (1), (7), dan (11)
C. (1), (6), dan (11)
D. (1), (11), dan (12)
E. (6), (8), dan (11)
95. Pendeskripsian watak Karta dalam kutipan cerpen tersebut adalah ....
A. dialog antartokoh
B. pikiran-pikiran tokoh
C. Penjelasan dan ucapan tokoh
D. Perbincangan tokoh lain
E. Situasi di sekitar tokoh
Sudut pandang yang digunakan dalam penggalan cerpen “Aryati” tersebut adalah ....
A. orang pertama pelaku sampingan
B. orang pertama sebagai pencerita
C. orang ketiga terarah
D. orang ketiga serbatahu
E. orang pertama pelaku utama
98. Keterkaitan sikap Sukri dalam kutipan cerpen tersebut dengan kehidupan sehari-hari
adalah perasaan ... .
A. marah terhadap teman
B. curiga terhadap kekasih
C. cemburu terhadap kekasih
D. cemburu terhadap teman
E. kecewa terhadap kekasih