Anda di halaman 1dari 2

TALAS

Indonesia adalah negara yang mempunyai banyak bahan pangan, salah satunya adalah
talas (Colocasia esculenta (L.). Talas merupakan salah satu jenis umbi-umbian yang termasuk
jenis herba menahun. Talas bisa dijumpai hampir di seluruh kepulauan Indonesia dan tersebar di
tepi pantai sampai pegunungan di atas 1.000 m dpl, baik liar maupun ditanam. Tumbuhan ini
biasanya ditanam untuk dimakan umbinya dan menjadi sumber dari karbohidrat yang penting
bahkan juga bisa menggantikan nasi.
Masyarakat Indonesia biasa mengolah talas dengan cara dikukus, direbus, digoreng,
dipanggang, atau diolah untuk dijadikan sebagai tepung, bubur, dan berbagai jenis kue. Rasa
yang dimiliki oleh talas begitu manis dan pedas serta sifatnya masih begitu netral. Tidak hanya
umbinya, bagian daun dan tangkai talas yang masih muda bisa digunakan sebagai sayuran. Daun
talas yang tua ataupun muda juga dapat dimanfaatkan sebagai pakan untuk ikan gurame. Baik
daun, tangkai daun, dan umbinya juga bisa menjadi campuran pakan ternak.
Tak hanya mengenyangkan, talas juga memiliki banyak kandungan yang sangat
bermanfaat bagi tubuh kita. Talas matang mengandung serat 6,7 gram, yang dapat memenuhi
sekitar 25% kebutuhan serat selama sehari. Umbi talas juga mengandung vitamin E, yaitu 3,87
miligram dalam porsi satu cangkir yang dapat melindungi sel dari oksidasi oleh radikal bebas.
Dalam satu porsi talas yang dimasak juga terkandung sekitar 40 miligram magnesium yang
dibutuhkan untuk kesehatan tulang, menjaga fungsi otot dan saraf, serta memelihara kekebalan
tubuh. Asupan magnesium juga bermanfaat untuk menjaga tekanan darah dan gula darah tetap
normal.
Talas mempunyai banyak manfaat. Talas dapat mengontrol gula darah, serat adalah
karbohidrat yang tidak bisa tubuh manusia cerna. Oleh karenanya, membuat serat tidak
berdampak pada kadar gula darah. Umbi talas mengandung senyawa nabati bernama polifenol
yang dapat mengurangi risiko kanker, memicu kematian sel kanker, dan memperlambat
pertumbuhan beberapa jenis kanker. Menariknya lagi, menurut studi dalam International
Journal of Molecular Sciences, talas mengandung molekul bioaktif berharga yang efektif
melawan kanker dan faktor risiko terkait kanker. Talas dapat membantu menurunkan berat badan
karena memiliki kandungan nutrisi yang sehat dan rendah kalori. Selain itu, serat dalam talas
membantu mengurangi nafsu makan dan mencegah ngemil berlebihan antara makanan sehingga
membantu mengendalikan asupan kalori harian. Umbi yang bernama latin Colocasia
Esculenta ini nyatanya juga kaya akan magnesium. Mineral seperti magnesium memiliki
peranan yang sangat penting bagi kesehatan otot, tulang, dan saraf.
Direktur Jenderal Tanaman Pangan mengatakan terdapat berbagai penelitian yang
membuktikan bahwa talas tidak saja bisa menjadi bahan pangan alternatif yang mengandung
protein dan kalori tinggi tapi memiliki kandungan karbohidrat dan gula yang rendah. Dengan
demikian, talas aman dikonsumsi, khususnya untuk penderita diabetes. Selain itu, talas mudah
dibudidayakan di seluruh Indonesia sehingga tanaman ini sangat cocok digunakan sebagai bahan
pangan alternatif. Bahkan, budidaaya talas di Indonesia tidak hanya menargetkan pasar dalam
negeri, tetapi talas juga diekspor sampai ke luar negeri seperti Jepang.
Dengan banyaknya manfaat di atas, talas sangat cocok dijadikan bahan pangan alternatif
di Indonesia. Bahhkan, era dimana kesehatan menjadi prioritas, menggantikan nasi dengan talas
adalah langkah positif menuju pola makan yang lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai