Coal liquefaction adalah terminologi yang dipakai secara umum mencakup pemrosesan
batubara menjadi BBM sintetik (synthetic fuel). Pendekatan yang mungkin dilakukan untuk
proses ini adalah: pirolisis, pencairan batubara secara langsung (Direct Coal Liquefaction-DCL).
DCL adalah proses hydro-craacking dengan bantuan katalisator. Prinsip dasar dari DCL adalah
mengintroduksi gas hydrogen kedalam struktur batubara agar rasio perbandingan antara C/H
menjadi kecil sehingga terbentuk senyawa-senyawa hidrokarbon rantai pendek berbentuk cair.
Proses ini telah mencapai rasio konversi 70% batubara (berat kering) menjadi sintetik cair.
Ataupun melalui proses gasifikasi terlebih dahulu (Indirect Coal Liquefaction-ICL). ICL
prinsipnya secara sederhana yaitu mengubah batubara ke dalam bentuk gas terlebih dahulu untuk
kemudian membentuk Syngas (campuran gas CO dan H2). Syngas kemudian dikondensasikan
oleh katalis (proses Fischer-Tropsch) untuk menghasilkan produk ultra bersih yang memiliki
kualitas tinggi. Secara intuitiv aspek yang penting dalam pengolahan batubara menjadi bahan
bakar minyak sintetik adalah: efisiensi proses yang mencakup keseimbangan energi dan masa,
nilai investasi, kemudian apakah prosesnya ramah lingkungan sehubungan dengan emisi gas
buang, karena ini akan mempengaruhi nilai insentiv menyangkut tema tentang lingkungan.
LIKUIFAKSI BATUBARA
I. Pengertian Likuifaksi
Likuifaksi adalah suatu teknologi proses yang mengubah batubara menjadi bahan
bakar cair sintetis. Batubara yang berupa padatan diubah menjadi bentuk cair dengan cara
mereaksikannya dengan hidrogen pada temperatur dan tekanan tinggi. Cairan yang
terbentuk tersebut selanjutnya difraksionasi/ dikilang untuk menghasilkan berbagai
macam bahan bakar cair seperti bensin, solar, minyak tanah dan lain-lain. Teknologi ini
sudah lama dikuasai negara maju seperti Jerman, Inggris, Amerika Serikat, Australia dan
Jepang. Penguasaan negara Jerman yang baik terhadap teknologi inilah yang merupakan
salah satu faktor yang mendukung kemenangan Jerman dalam Perang Dunia I. Tujuan
dari likuifaksi batubara adalah untuk mengkonversi atau meng-upgrading batubara yang
mempunyai nilai kalor yang rendah yang tidak laku di pasaran menjadi salah satu bentuk
bahan bakar atau energi alternatif yang mempunyai nilai ekonomis yang tinggi.
II. Proses-proses Likuifaksi
Proses likuifaksi batubara secara umum diklasifikasikan menjadi Indirect
Liquefaction Processdan Direct Liquefaction Process.
Gambar ,Dua konfigurasi proses dasar untuk produksi bahan bakar cair dengan Indirect
Liquefaction Proces
Produksi batubara cair membutuhkan batubara dan energi dalam jumlah yang
besar. Proses ini juga dinilai tidak efisien. Faktanya, 1 ton batubara hanya dapat
dikonversi menjadi 2-3 barel bensin. Proses konversi yang tidak efisien, sifat
batubara yang kotor, dan kebutuhan energi dalam jumlah yang besar tersebut
menyebabkan batubara cair menghasilkan hampir dua kali lipat emisi penyebab global warming
dibandingkan dengan bensin biasa. Walaupun karbon yang terlepas selama produksi ditangkap
dan disimpan, batubara cair tetap akan melepaskan 4 hingga 8 persen polusi global warming
lebih banyak dibandingkan dengan bensin biasa.