Anda di halaman 1dari 13

TUGAS EKONOMI

KD 3.7

KELAS : X IA 2

Nama Kelompok :

1. Irfan Dzaky N (08)


2. Erma Rahma D (23)
3. Laras Fajar R (27)

MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 SRAGEN

TAHUN PELAJARAN 2017/2018

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah
tentang bentuk- bentuk badan usaha ini dengan baik meskipun banyak kekurangan
didalamnya.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita dalam mengetahui bentuk-bentuk badan usaha. Kami
juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh
dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi
perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri
maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat
kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang
membangun demi perbaikan di masa depan.

Sragen, Maret 2018

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN DEPAN …………………………………………………………… i

KATA PENGANTAR ………………………………………………………….. ii

DAFTAR ISI …………………………………………………………………….. iii

BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………… 1

A. Latar belakang ……………………………………………… 1


B. Tujuan Penulisan …………………………………………… 1

BAB II PEMBAHASAN ………………………………………………… 2

A. Gambaran Umum Perusahaan …………………………….. 2


B. Visi dan Misi ………………………………………………… 4
C. Fungsi ……………………………………………………….. 5
D. Tujuan ………………………………………………………. 5
E. Struktur Organisasi ………………………………………… 6

BAB III PENUTUP ………………………………………………………. 9


A. Kesimpulan …………………………………………………. 9
B. Saran ……………………………………………………….. 9

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………. 10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam pembuatan makalah ini kami membahas tentang sebuah badan usaha
milik negara (BUMN) Indonesia yang bergerak di bidang layanan POS (Pos adalah
bagian dari sistem pos yaitu sebuah metode yang digunakan untuk mengirimkan
informasi atau suatu objek, dimana untuk dokumen tertulis biasanya dikirimkan
dengan amplop tertutup atau berupa paket untuk benda-benda yang lain,
pengirimannya mampu menjangkau seluruh wilayah di dunia. Pada dasarnya, sistem
pelayanan pos bisa dilakukan oleh public ataupun private. Namun, sejak
pertengahan abad ke 19, sistem per-pos-an secara umum menjadi ranah yang harus
dikuasai negara (monopoli) dengan biaya pada artikel prabayar. Bukti dari
pembayaran dilihat dari sebuah prangko tempel yang biasa direkatkan di sudut
kanan atas, tetapi ongkos permeter juga dikenakan untuk pengiriman massal. Sistem
pos sering kali memiliki fungsi tidak hanya untuk mengirim surat. Dibeberapa
negara, Pos Telegraph dan Telephone (PTT) juga memiliki otoritas terhadap sistem
telepon dan telegraf, ada juga yang memberikan akses untuk rekening tabungan serta
menangani aplikasi untuk pembuatan paspor) yaitu PT POS Indonesia.
Sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang Pelayanan Publik tentu kita
harus mengetahui profil, sejarah, dan kelebihan serta manajemen dalam perusahaan
tersebut. Latar belakang pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas akhir
semester mata kuliah Prilaku Organisasi.

B. Tujuan Penulisan
Penulis makalah ini ditunjukan untuk :
1. Untuk mengetahui sejarah dan profil PT POS Indonesia
2. Untuk mempelajari bagaimana sistem manajemen PT POS Indonesia
3. Untuk mempelajari apa kelemahan dan kelebihan PT POS Indonesia

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Perusahaan

Profil

Pos Indonesia merupakan sebuah badan usaha milik negara (BUMN)


Indonesia yang bergerak di bidang layanan pos. Saat ini, bentuk badan usaha Pos
Indonesia merupakan perseroan terbatas dan sering disebut dengan PT. Pos
Indonesia. Bentuk usaha Pos Indonesia ini berdasarkan Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1995. Peraturan Pemerintah tersebut berisi
tentang pengalihan bentuk awal Pos Indonesia yang berupa perusahaan umum
(perum) menjadi sebuah perusahaan (persero). Pos Indonesia memiliki Anggaran
Dasar dan Anggaran Rumah Tangga yang dicatatkan di Akta Notaris Sutjipto, S.
H. Nomor 117 pada tanggal 20 Juni 1995 yang juga telah mengalami perubahan
sebagaimana yang dicatatkan di Akta Notaris Sutjipto, S. H. Nomor 89 pada
tanggal 21 September 1998 dan Nomor 111 pada tanggal 28 Oktober 1998.

Sejarah

Dunia perposan modern muncul di Indonesia sejak tahun 1602 pada saat
VOC menguasai bumi nusantara ini. Pada saat itu, perhubungan pos hanya
dilakukan di kota-kota tertentu yang berada di Pulau Jawa dan luar Pulau Jawa.
Surat-surat atau paket-paket pos hanya diletakkan di Stadsherbrg atau Gedung
Penginapan Kota sehingga orang-orang harus selalu mengecek apakah ada surat
atau paket untuknya di dalam gedung itu. Untuk meningkatkan keamanan surat-
surat dan paket-paket pos tersebut, Gubernur Jenderal G. W. Baron Van Imhoff
mendirikan kantor pos pertama di Indonesia yang terletak di Batavia (Jakarta).
Pos pertama ini didirikan pada tanggal 20 Agustus 1746.

Era kepemimpinan Gubernur Jenderal Daendels di VOC membuat sebuah


kemajuan yang cukup berarti di dalam pelayanan pos di nusantara. Kemajuan
tersebut berupa pembuatan jalan yang terbentang dari Anyer sampai Panarukan.
Jalan sepanjang 1.000 km ini sangat membantu dalam mempercepat pengantaran
surat-surat dan paket-paket antarkota di Pulau Jawa. Jalan yang dibuat dengan
metode rodi (kerja paksa) ini dikenal dengan nama Groote Postweg (Jalan Raya
Pos). Dengan adanya jalan ini, perjalanan antara Provinsi Jawa Barat sampai

2
Provinsi Jawa Timur, yang awalnya bisa memakan waktu puluhan hari, bisa
ditempuh dalam jangka waktu kurang dari seminggu.

Arus perkembangan teknologi telepon dan telegraf yang masuk ke


Indonesia pun mengubah sistem pelayanan pos di Indonesia. Pada tahun 1906,
pos di Indonesia pun akhirnya berubah menjadi Posts Telegraafend Telefoon
Dienst atau Jawatan Pos, Telegraf, dan Telepon (PTT). Layanan pos yang
awalnya berpusat di Welrevender (Gambir) juga berpindah ke Dinas Pekerjaan
Umum atau Burgerlijke Openbare Werker (BOW) di Bandung pada tahun 1923.
Pada saat pendudukan Jepang di Indonesia, Jawatan PTT dikuasai oleh militer
Jepang. Angkatan Muda PTT (AMPTT) mengambil alih kekuasaan Jawatan
PTT tersebut dan kemudian secara resmi berubah menjadi Jawatan PTT
Republik Indonesia. Peristiwa tersebut terjadi pada tanggal 27 September 1945.
Hari itu pun diperingati sebagai Hari Bakti PTT atau Hari Bakti Parpostel.

Cukup banyak perubahan dalam sistem Pos Indonesia sendiri. Perubahan


tersebut terlihat dari bentuk badan usaha yang dimiliki oleh Pos Indonesia secara
terus-menerus dari tahun ke tahun. Pada tahun 1961, Pos Indonesia resmi mejadi
perusahaan negara berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 240 Tahun 1961.
Peraturan tersebut menyebutkan bahwa Jawatan PTT itu kemudian berubah
menjadi Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN Postel). Setelah
menjadi perusahaan negara, Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN
Postel) mengalami pemecahan menjadi Perusahaan Negara Pos dan Giro (PN
Pos dan Giro) dan Perusahaan Negara Telekomunikasi (PN Telekomunikasi).
Hal ini bertujuan untuk mencapai perkembangan yang lebih luas lagi dari
masing-masing badan usaha milik negara (BUMN) ini. Pemecahan PN Postel
menjadi PN Pos dan Giro dan PN Telekomunikasi ini memiliki legalitas hukum
melalui Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1965 dan Peraturan Pemerintah
Nomor 30 Tahun 1965.

Pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1978


dikeluarkan untuk mengubah lagi bentuk badan usaha dari pelayanan pos di
Indonesia ini (melalui PN Pos dan Giro). Dengan dikeluarkannya peraturan
tersebut, Perusahaan Negara Pos dan Giro berubah menjadi Perusahaan Umum
Pos dan Giro (Perum Pos dan Giro). Hal ini bertujuan untuk semakin
mempermudah keleluasaan pelayanan pos bagi masyarakat Indonesia.
Perubahan bentuk usaha dari sebuah perusahaan negara menjadi perusahaan
umum ini pun disempurnakan lagi supaya bisa mengikuti iklim usaha yang
sedang berkembang melalui keluarnya Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun
1984 mengenai tata cara pembinaan dan pengawasan. Setelah beberapa tahun
memberikan pelayanan dengan statusnya sebagai perusahaan umum, Pos

3
Indonesia mengalami perubahan status atau bentuk usaha lagi. Dengan
dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 1995, Perum Pos dan
Giro berubah menjadi PT. Pos Indonesia (Persero). Hal ini bertujuan untuk
memberikan fleksibilitas dan kedinamisan untuk PT. Pos Indonesia (Persero)
sehingga bisa lebih baik dalam melayani masyarakat dan menghadapi
perkembangan dunia bisnis yang semakin ketat persaingannya.

Dengan berjalannya waktu, Pos Indonesia kini telah mampu


menunjukkan kreatifitasnya dalam pengembangan bidang perposan Indonesia
dengan memanfaatkan insfrastruktur jejaring yang dimilikinya yang mencapai
sekitar 24 ribu titik layanan yang menjangkau 100 persen kota/kabupaten,
hampir 100 persen kecamatan dan 42 persen kelurahan/desa, dan 940 lokasi
transmigrasi terpencil di Indonesia. Seiring dengan perkembangan informasi,
komunikasi dan teknologi, jejaring Pos Indonesia sudah memiliki 3.700
Kantorpos online, serta dilengkapi elektronic mobile pos di beberapa kota besar.
Semua titik merupakan rantai yang terhubung satu sama lain secara solid &
terintegrasi. Sistem Kode Pos diciptakan untuk mempermudah processing
kiriman pos dimana tiap jengkal daerah di Indonesia mampu diidentifikasi
dengan akurat.

B. Visi dan Misi

Visi
PT POS INDONESIA senantiasa berupaya untuk menjadi penyedia sarana
komunikasi kelas dunia yang peduli terhadap lingkungan yang dikelola oleh
SDM yang profesional sehingga mampu memberikan layanan yang terbaik bagi
masyarakat serta tumbuh dan berkembang sesuai konsep bisnis yang sehat.

Misi
• Berkomitmen kepada pelanggan untuk menyediakan layanan yang selalu
tepat waktu dan nilai terbaik
• Berkomitmen kepada karyawan untuk memberikan iklim kerja yang aman,
nyaman dan menghargai kontribusi
• Berkomitmen kepada pemegang saham untuk memberikan hasil usaha yang
menguntungkan dan terus bertumbuh
• Berkomitmen untuk berkontribusi positif kepada masyarakat
• Berkomitmen untuk berperilaku transparan dan terpercaya kepada seluruh
pemangku kepentingan
• penyedia sarana komunikasi yang andal dan terpercaya bagi masyarakat dan
pemerintah yang berguna untuk menunjang pembangunan Nasional serta
memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa dan negara.
• mengembangkan usaha bertumpu pada peningkatan mutu pelayanan melalui
penarapan IPTEK tepat guna untuk mencapai kepuasan pelanggan serta

4
memberi nilai tambah yang optimal untuk karyawan , pemegang saham,
masyarakat, dan mitra kerja.
.

C. Fungsi
Secara umum, Pos Indonesia membagi bisnisnya menjadi dua, yakni Bisnis Surat
Paket (BSP) dan Jasa Keuangan (Jaskug) yang terdiri dari jasa:

 Filateli dan konsinyasi (prangko dan materai)


 AdmailPos
 Express Mail Service (EMS) dan RLN internasional
 Pos Ekspor
 Paket Pos (Biasa, Kilat, Kilat Khusus, Ekspres, Jumbo)
 Surat Pos (Biasa, Kilat, Kilat Khusus, Ekspres)
 Logistik
 Kargo
 Bank Channeling
 Fund Distribution (Western Union dan PosPay)
 Giro Pos
 Wesel Pos
 Gallery Pos
 PostShop
 Pos Niaga (ditiadakan)
 Agen Pos

Itulah asal muasal Pos Indonesia dan fungsinya. Pos Indonesia tidak hanya
berfungsi sebagai perusahaan yang berkecimpung antar kirim barang saja, namun
sudah menjadi wadah ekonomi bagi Indonesia dan penduduknya. Akan tetapi, Pos
Indonesia belakangan ini menurun jasanya. Selain itu, banyak jasa pengiriman
barang selain Pos Indonesia yang lebih populer seperti JNE, TIKI, dan lain - lain.
Namun walaupun begitu, kita harus salut akan Pos Indonesia yang mampu
bertahan terhadap tantangan zaman saat ini. Demikian, semoga bermanfaat.

D. Tujuan

PT POS INDONESIA mempunyai tujuan memastikan pengontrolan dapat


dilakukan baik oleh pihak konsumen sendiri, pengontrolan ini memerlukan biaya
investasi yang cukup besar dalam usaha memodernisasi dan tidak tergantung pada
" HUMEN RESOURCES" yang terlalu besar. Namun Turnover yang akan
diterima dipastikan akan lebih besar karena tujuan utama dari sistem ini untuk

5
mengembalikan kepercayaan masyarakat dan pada akhirnya untuk membuat
masyarakat Indonesioa loyal menggunakan PT POS INDONESIA.

E. Struktur Organisasi

1. Pemegang saham
Pada hakekatnya, tanggung jawab pemegang saham sebatas pada jumlah nilai
saham yang disetornya. Dia akan bertanggung jawab secara pribadi (tidak
terbatas) bila memenuhi salah satu kondisi:
a. melakukan satu atau lebih hal yang mengakibatkan terjadinya
pengungkapan tabir perusahaan atau
b. menjadi penanggung pribadi (personal guarantor) berdasarkan perjanjian
penanggungan pribadi sehubungan dengan transaksi pemberian fasilitas
kredit oleh bank kepada perusahaan yang bersangkutan berdasarkan
perjanjian kredit atau pinjaman tertentu.

Bila dia diwajibkan untuk membayar, maka pemegang saham yang


bersangkutan wajib membayar lunas seluruh dan setiap hutang yang harus
dibayar oleh perusahaan. Bila ada pemegang saham lain yang mempunyai
kewajiban yang sama, maka pelaksanaan kewajiban pembayaran tersebut
dilakukan secara tanggung renteng di antara para pemegang saham tersebut.
Pihak kreditor sebagai pihak ketiga hanya berkepentingan dalam hal
hutangnya lunas (dibayar), sedangkan urusan internal sehubungan dengan
pertanggung jawaban secara tanggung renteng itu sewajarnya hanya menjadi
urusan di antara para pemegang saham pada perusahaan yang bersangkutan.

6
2. Dewan Komisaris
Dewan Komisaris mengawasi seluruh urusan Perusahaan memberikan saran
dan bimbingan untuk Direksi. Setiap anggota Dewan Komisaris bertindak
secara independen dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya ke
Perusahaan. Tidak satupun dari Komisaris yang memiliki hubungan keluarga,
keuangan, manajemen dan/atau hubungan dengan anggota lain dari Dewan
Komisaris atau dengan Direksi. Dewan Komisaris bertanggung jawab ke
pemegang saham.
Dewan Komisaris bertanggung jawab untuk melakukan pengawasan dan
memberikan bimbingan kepada Dewan Direksi, sebagaimana diatur dalam
Anggaran Dasar Perusahaan dan Keputusan No. 40/2007 tentang Perseroan
Terbatas. Mereka juga harus bertanggung jawab untuk setiap penyimpangan
perilaku pada bagian Direksi dalam menjalankan tugasnya.
Dalam kapasitas mereka sebagai pengawas, Komisaris memegang peranan
penting dalam mendukung operasi yang efektif dan tata kelola perusahaan
yang baik, serta memenuhi kewajiban CSR. Pengaruh ini tercermin dari
persetujuan mereka untuk strategi Perusahaan dan implementasi rencana
strategis Direksi yang efektif dan efisien untuk mencapai tujuan perusahaan.
3. Direktur utama
Direktur Utama adalah jabatan yang ditunjuk dan memberi laporan kepada
Dewan Direksi / Board of Director (BOD). Direktur bertanggung jawab atas
kerugian PT yang disebabkan direktur tidak menjalankan kepengurusan PT
sesuai dengan maksud dan tujuan PT anggaran dasar, kebijakan yang tepat
dalam menjalankan PT serta UU No. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan
Terbatas. Atas kerugian PT, direktur akan dimintakan
pertanggungjawabannya baik secara perdata maupun pidana.Apabila kerugian
PT disebabkan kerugian bisnis dan direktur telah menjalankan kepengurusan
PT sesuai dengan maksud dan tujuan PT anggaran dasar, kebijakan yang tepat
dalam menjalankan PT serta UU No. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan
Terbatas, maka direktur tidak dapat dipersalahkan atas kerugian Perusahaan.

4. Direktur Jasa dan Paket


Direktur Jasa dan Paket bertanggung jawab atas Jasa Pengiriman dan Paket
pengiriman yang terjadi di perusahaan tersebut. Direktur Jasa dan Paket
memiliki bawahan SVP Penjualan dan SVP Operasi yang bertugas memantau
Penjualan dan Operasional apa saja yang terjadi di perusahaan.

5. Direktur Teknologi dan Jasa Keuangan


Direktur Teknologi dan Jasa Keuangan bertanggung jawab atas
pengembangan dan arah bisnis dari perusahaan yang dapat menghasilkan
profit bagi perusahaan. Direktur Teknologi dan Jasa Keuangan memiliki
bawahan SVP Pengembangan Teknologi Informasi dan SVP Jasa Keuangan
yang bertugas mengembangkan teknologi bagi perusahaan dan memantau
kondisi keuangan bisnis perusahaan.

7
6. Direktur Ritel dan Properti
Direktur Ritel dan Properti bertanggung jawab atas hasil penjualan dan
properti perusahaan. Direktur Ritel Properti memiliki bawahan SPV Ritel dan
SPV Properti yang bertugas memantau jumlah pemasukan dan property yang
ada pada perusahaan

7. Direktur Keuangan
Direktur Keuangan bertanggung jawab atas kondisi dan manajemen kas
keuangan yang terjadi di perusahaan. Direktur Keuangan memiliki bawahan
VP Akuntansi, VP Manajemen Keuangan, dan VP Treasury dan Pajak.

8. Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum


Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum bertanggung jawab atas kualitas
dari sumber daya manusia yang ada di perusahaan dan bertanggung jawab
perekrutan pegawai baru di perusahaan

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
PT Bank Rakyat Indonesia adalah salah satu bank milik pemerintah yang
terbesar di Indonesia. Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia (BRI) didirikan di
Purwokerto, Jawa Tengah oleh Raden Bei Aria Wirjaatmadja dengan nama De
Poerwokertosche Hulp en Spaarbank der Inlandsche Hoofden atau "Bank Bantuan
dan Simpanan Milik Kaum Priyayi Purwokerto", suatu lembaga keuangan yang
melayani orang-orang berkebangsaan Indonesia (pribumi). Lembaga tersebut berdiri
tanggal 16 Desember 1895, yang kemudian dijadikan sebagai hari kelahiran BRI
PT Bank Rakyat Indonesia berperan dalam penhimpunan dana seperti
Tabungan, Giro Bri, pembiayaan, dan memberikan Jasa-jasa keuangan dan jasa
lainnya seperti Bank Garansi dan sebagainya.

B. Saran
Penulis menyarankan bahwa PT Bank Rakyat Indonesia perlu mempersiapkan diri
untuk menghadapi jika terjadi krisis dunia karena PT Bank Rakyat Indonesia masih
mengunakan system bunga pada setiap produk-produknya. Seperti krisis pada tahun
1998 yang tetap exis hanya bank syariah yaitu Bank Muamalat Indonesia.

9
DAFTAR PUSTAKA

https://dedexwidya.blogspot.co.id/2015/06/analisis-perkembangan-bisnis-pt-pos.html

diakses 03 Maret 2018 jam 11:16

http://sangpemikir22.blogspot.co.id/2017/02/asal-usul-pos-indonesia-fungsinya.html

diakses 03 Maret 2018 jam 11:22

http://caturagustyarini.blogspot.co.id/2010/02/visimisi-dan-tujuan-ptpos-
indonesia.html

diakses 03 Maret 2018 jam 11:24

https://fatihfadhil.wordpress.com/2014/11/07/tugas-teori-organisasi-umum-1-struktur-
organisasi-perusahaan-pt-pos-indonesia/

diakses 03 Maret 2018 jam 11:29

http://mayyoli.blogspot.com/2011/06/struktur-organisasi-pt-pos-indonesia.html

diakses 03 Maret 2018 jam 11:32

10

Anda mungkin juga menyukai