KTI
Disusun untuk memenuhi sebagai syarat mata kuliah Tugas Akhir
Pada Program Studi DIII Keperawatan Purwokerto
ARI LARASWATI
NIM. P1337420214024
KTI
Disusun untuk memenuhi sebagai syarat mata kuliah Tugas Akhir
Pada Program Studi DIII Keperawatan Purwokerto
ARI LARASWATI
NIM. P1337420214024
i
LAPORAN KASUS
KTI
Disusun untuk memenuhi sebagai syarat mata kuliah Tugas Akhir
Pada Program Studi DIII Keperawatan Purwokerto
ARI LARASWATI
NIM. P1337420214024
ii
LEIIIBAR PERNYATAAII KEASLIAN TULISAN
NIM :P1337420214024
Menyatakan dengan sebenamya bahwa lapomn kasus yang saya tulis ini adalah
benar-benar merupakan hasil karya s€xdiri, bukan merupakan pengambilalihan
tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai hasil hrlisan atau pikiran
saya sendiri.
Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan laporan pengelolaan kasus
ini adalah hasil jiplakan, maka saya betsedia menerima sanksi atas perbuatao
tersebut sesuai dengan ketsrtuan yang bedaku.
M,
Ari Laraswati
NIM. Pr337420214024
U
LEMBAR PERSETUJUAI\ PEMBIMBING
Pembimbing
tv
LEMBARPENGESAHAN
Doran Penguji
Mengetahui,
Latar Belakang : Salah satu komplikasi yang terjadi pada penyakit Diabetes
Mellitus (DM) yaitu kaki diabetik atau ulkus kaki. Tindakan yang dilakukan untuk
mengatasi komplikasi tersebut salah satunya yaitu amputasi. Amputasi dapat
menyebabkan cacat fisik yang serius bagi penderita dan dapat mengakibatkan
masalah psikologis apabila tidak dilakukan suatu tindakan keperawatan.
Tujuan : Laporan kasus ini bertujuan menggambarkan asuhan keperawatan
kesiapan meningkatkan harapan pada Tn.S dengan post amputasi ulkus diabetes di
ruang Pavilliun Soepardjo Roestam LT.1 RSUD Prof. dr. Margono Soekarjo
Purwokerto.
Metoda : Metoda laporan kasus ini adalah metode deskriptif dengan jumlah
sampel satu responden yaitu Tn.S dengan post amputasi ulkus diabetes. Laporan
kasus ini dilaksanakan di ruang Pavilliun Soepardjo Roestam LT.1 RSUD Prof.
dr. Margono Soekarjo Purwoker pada tanggal 21 April 2017 sampai 23 April
2017. Teknik pengumpulan data yang dilakukan penulis dalam laporan kasus ini
adalah observasi, wawancara dan dokumentasi.
Hasil : Dari pengelolaan asuhan keperawatan, didapatkan hasil yaitu terjadi
peningkatan kesiapan meningkatkan harapan pada Tn.S setelah dilakukan
tindakan keperawatan selama tiga hari mulai dari tanggal 21 April 2017 samapi 23
April 2017. Hasil evaluasi diperolah data bahwa masalah kesiapan meningkatakan
harapan teratasi sebagian dengan perolah nilai akhir 5 pada indikator
menunjukkan semangat untuk hidup dan nilai akhir 4 pada indikator menunjukkan
alam perasaan yang stabil.
Kesimpulan : Berdasarkan hasil laporan kasus yang telah diuraikan dapat
disimpulkan bahwa masalah kesiapan meningkatkan harapan pada Tn.S teratasi
sebagian.
vi
PRAKATA
Penulis
viii
DAFTAR ISI
ABSTRAK ....................................................................................................... vi
PRAKATA....................................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN
ix
1. Pengkajian .......................................................................... 8
3. Perencanaan ........................................................................ 9
4. Implementasi ...................................................................... 9
5. Evaluasi .............................................................................. 9
E. Analisa ........................................................................................... 11
A. Simpulan ........................................................................................ 29
B. Saran .............................................................................................. 30
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
x
DAFTAR BAGAN
Lampiran Halaman
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
xii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
B. TUJUAN PENULISAN
1. Tujuan Umum
Menggambarkan asuhan keperawatan kesiapan meningkatkan harapan
pada Tn.S dengan post amputasi ulkus diabetes di ruang Pavilliun
Soepardjo Roestam LT.1 RSUD Prof. dr. Margono Soekarjo
Purwokerto.
2. Tujuan Khusus
a. Menggambarkan pengkajian, diagnosis keperawatan, perencanaan
dan tindakan yang dilakukan untuk melakukan pengelolaan
keperawatan kesiapan meningkatkan harapan pada pasien post
amputasi ulkus diabetes, serta evaluasi masalah setelah dilakukan
tindakan pemecahan masalah.
b. Membahas hasil proses keperawatan yang dilakukan untuk
kesiapan meningkatkan harapan pada pasien post amputasi ulkus
diabetes.
C. MANFAAT PENULISAN
1. Bagi Institusi
Dapat dijadikan sebagai referensi bagi mahasiswa Prodi DIII
Keperawatan Purwokerto dalam pengelolaan keperawatan kesiapan
meningkatkan harapan pada pasien post amputasi ulkus diabetes.
2. Bagi Rumah Sakit
Dapat dijadikan sebagai panduan dalam pengelolaan keperawatan
kesiapan meningkatkan harapan pada pasien post amputasi ulkus
diabetes.
4
3. Bagi Penulis
Sebagai sarana pembelajaran dan menambah pemahaman dalam
pengelolaan keperawatan kesiapan meningkatkan harapan pada pasien
post amputasi ulkus diabetes.
BAB II
TINJAUAN TEORI
5
6
3. Perencanaan
Menurut Carpenito (2012), diagnosa kesiapan meningkatkan
harapan menggunakan Nursing Outcome Classification (NOC) yaitu
keputusasaan serta ditandai dengan kriteria hasil diantaranya adalah
mengungkapkan keinginan untuk hidup, mengungkapkan alasan-alasan
untuk hidup, mengungkapkan makna hidup, mengungkapkan
optimisme, mengungkapkan kepercayaan pada diri sendiri,
mengungkapkan kepercayaan pada orang lain, menunjukkan semangat
untuk hidup, menunjukkan alam perasaan yang stabil, melaporkan
tidur yang cukup, menunjukkan nafsu makan yang normal,
menunjukkan peningkatan minat dalam hubungan sosial dan personal
serta menunjukkan kemandirian dalam melakukan aktivitas hidup
sehari-hari.
Menurut Bulechek (2016), diagnosa kesiapan meningkatkan
harapan menggunakan Nursing Intervention Classification (NIC) yaitu
peningkatan harapan, dukungan pengontrolan cemas dan peningkatan
kualitas hidup.
4. Implementasi
Penulis akan melakukan semua implementasi berdasarkan dari
intervensi yang sudah direncanakan yaitu meningkatkan harapan,
mendukung pengontrolan cemas dan meningkatkan kualitas hidup
(Bulechek, 2016).
5. Evaluasi
Menurut Moorhead (2016), evaluasi tindakan keperawatan
kesiapan meningkatkan harapan pada pasien post amputasi ulkus yaitu
sesuai dengan kriteria hasil yang telah ditentukan. Pada evaluasi,
penulis menggunakan pendokumentasian dengan model SOAP
(Subjektif, Objektif, Assesment, Planning).
BAB III
METODA
A. METODA PENULISAN
Metoda yang digunakan penulis dalam penyusunan asuhan
keperawatan kesiapan meningkatkan harapan adalah metoda deskriptif
yang menggambarkan hasil asuhan keperawatan pada klien post amputasi
ulkus diabetes. Metoda deskriptif adalah bagian dari jenis penelitian
observasional yang dilakukan melalui pengamatan atau observasi, baik
secara langsung atau tidak langsung tanpa ada perlakuan atau intervensi
(Hidayat, 2011 dalam Putri, 2016).
B. SAMPEL PENULISAN
Menurut Sugiyono, 2014 (dalam Putri, 2016), sampel adalah bagian
populasi yang akan diteliti atau sebagian jumlah dari karakteristik yang
dimiliki oleh populasi. Dalam pengambilan sampel, penulis menggunakan
teknik convenience sampling method (non-probability sampling
technique), dimana subjek dipilih karena kemudahan atau keinginan
penulis (Nursalam, 2009 dalam Putri, 2016). Dalam laporan kasus ini,
penulis menggunakan satu responden sebagai sampel yaitu Tn.S dengan
amputasi ulkus diabetes.
C. LOKASI PENULISAN
Penulisan laporan kasus ini dilaksanakan di ruang Pavilliun
Soepardjo Roestam LT.1 RSUD Prof. dr. Margono Soekarjo Purwokerto.
Adapun waktu dalam pengelolaan kasus dilaksanakan pada April 2017.
10
11
Teknik pengumpulan data yang dilakukan penulis dalam laporan kasus ini
adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Observasi adalah suatu
cara untuk mengumpulkan data penelitian dengan mempunyai sifat dasar
naturalistik yang berlangsung dalam konteks natural, pelakunya
berpartisipasi secara wajar dalam interaksi (Supriyati, 2011). Wawancara
adalah pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui
tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik
tertentu (Sugiyono, 2014). Dokumentasi adalah barang-barang tertulis
(Arikunto, 2011).
E. ANALISIS
Proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang
diperoleh dari observasi, wawancara maupun dokumentasi. Selanjutnya
data tersebut dituangkan dalam bentuk asuhan keperawatan yang berisi
data subjektif dan data objektif dari klien. Selanjutnya dari data-data
tersebut didapatkan masalah keperawatan. Dari masalah keperawatan yang
muncul dilakukan rencana keperawatan yang kemudian dilakukan
tindakan keperawatan sesuai rencana keperawatan yang telah disusun.
Setelah dilakukan tindakan keperawatan maka selanjutnya tindakan
tersebut dievaluasi sesuai dengan tujuan perencanaan yang telah
ditentukan.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
12
13
kemampuan pasien, kaji aspek positif yang dimiliki pasien dan arahkan
pasien pada kegiatan-kegiatan yang bisa dilakukan sesuai dengan
kemampuan pasien.
Dalam perumusan intervensi, penulis sebelumnya berkonsultasi
terlebih dahulu dengan dosen pembimbing akademik agar rencana
yang disusun dapat menyelesaikan masalah yang pasien keluhkan.
4. Implementasi
Pelaksanaan yang penulis lakukan berpedoman pada teori
Menurut Bulechek (2016), diagnosa kesiapan meningkatkan harapan
menggunakan Nursing Intervention Classification (NIC) yaitu
peningkatan harapan, dukungan pengontrolan cemas dan peningkatkan
kualitas hidup. Intervensi yang diutamakan pada pasien yaitu
peningkatan harapan dan peningkatan kualitas hidup karena pasien
berada pada respon berduka dalam tahap penerimaan (asseptance)
dimana kecemasan pasien sudah berkurang.
Tindakan dari peningkatan harapan yaitu memotivasi pasien
untuk bersemangat dalam menjalani hidup, menganjurkan pasien untuk
meningkatkan spiritual, mengkaji aspek positif yang dimiliki pasien
dan mengarahkan pasien pada kegiatan-kegiatan yang bisa dilakukan
sesuai dengan kemampuan pasien. Tindakan dukungan pengontrolan
cemas yaitu melatih pasien nafas dalam dan menganjurkan pasien
untuk meningkatkan spiritual. Tindakan peningkatan kualitas hidup
yaitu mengajarkan ROM (Range Of Motion) sesuai kemampuan
pasien, mengajarkan ambulasi sesuai kemampuan pasien, mengkaji
aspek positif yang dimiliki pasien dan mengarahkan pasien pada
kegiatan-kegiatan yang bisa dilakukan sesuai dengan kemampuan
pasien.
Penulis melakukan tindakan peningkatan kualitas hidup sesuai
dengan teori Moorhead (2016) yang menyatakan bahwa indikator
kualitas hidup antara lain kemandirian dalam melakukan aktivitas
sehari-hari dan pencapaian tujuan hidup sehingga penulis mengajarkan
26
5. Evaluasi
Menurut Dermawan, 2012 (dalam Putri, 2016), evaluasi
merupakan keputusan dari efektifitas asuhan keperawatan antara dasar
tujuan keperawatan pasien yang telah ditetapkan dengan respon yang
ditunjukkan dari perilaku pasien.
Dalam evaluasi, penulis berpedoman pada teori Menurut
Bulechek (2016) yaitu evalusi dari kesiapan meningkatkan harapan
diantaranya yaitu mengungkapkan keinginan untuk hidup,
mengungkapkan alasan-alasan untuk hidup, mengungkapkan makna
hidup, mengungkapkan optimisme, mengungkapkan kepercayaan pada
diri sendiri, mengungkapkan kepercayaan pada orang lain,
menunjukkan semangat untuk hidup, menunjukkan alam perasaan
yang stabil, melaporkan tidur yang cukup, menunjukkan nafsu makan
yang normal, menunjukkan peningkatan minat dalam hubungan sosial
dan personal serta menunjukkan kemandirian dalam melakukan
aktivitas hidup sehari-hari.
Berdasarkan evaluasi yang telah penulis lakukan selama tiga
hari, dapat disimpulkan bahwa hasil akhir evaluasi pada masalah
kesiapan meningkatkan harapan pada pasien post amputasi ulkus
diabetes teratasi sebagian. Perolehan nilai akhir 5 pada indikator
menunjukkan semangat untuk hidup dan nilai akhir 4 pada indikator
menunjukkan alam perasaan yang stabil.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini, penulis akan menguraikan simpulan dan saran dari
Asuhan Keperawatan Kesiapan Meningkatkan Harapan pada Tn.S dengan
Post Amputasi Ulkus Diabetes di Ruang Pavulliun Soepardjo Roestam
LT.I RSUD Prof. dr. Margono Soekarjo Purwokerto.
A. SIMPULAN
Dari uraian yang telah penulis jabarkan pada bab sebelumnya, dapat
disimpulkan bahwa:
1. Pada pengkajian didapatkan data : harapan dan keyakinan bahwa
penyakit akan sembuh, menerima keadaan post amputasi, semangat
karena ada dukungan dari istri dan anak-anaknya serta kecemasan
pasien berkurang.
2. Dari data tersebut didapatkan satu diagnosa utama yaitu kesiapan
meningkatkan harapan.
3. Intervensi yang penulis susun yaitu monitor tanda-tanda vital pasien,
motivasi pasien untuk bersemangat dalam menjalani hidup, anjurkan
pasien untuk meningkatkan spiritual, latih pasien nafas dalam, ajarkan
pasien teknik EFT (Emotional Freedom Technique), ajarkan ROM
(Range Of Motion) sesuai kemampuan pasien, ajarkan ambulasi sesuai
kemampuan pasien, kaji aspek positif yang dimiliki pasien dan arahkan
pasien pada kegiatan-kegiatan yang bisa dilakukan sesuai dengan
kemampuan pasien.
4. Implementasi yang penulis lakukan yaitu memonitor tanda-tanda vital
pasien, memotivasi pasien untuk bersemangat dalam menjalani hidup,
menganjurkan pasien untuk meningkatkan spiritual, melatih pasien
nafas dalam, mengajarkan ROM (Range Of Motion) sesuai
kemampuan pasien, mengajarkan ambulasi sesuai kemampuan pasien,
29
30
B. SARAN
1. Bagi Pasien
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama tiga hari, diharapkan
kesiapan meningkatkan harapan pasien dapat bertambah dengan
ditunjukkan semangat dalam menjalani hidup dan kestabilan alam
perasaan pasien.
2. Bagi Keluarga
Diharapkan keluarga memberi dukungan dan memotivasi pasien agar
pasien semangat dalam menjalani hidup.
3. Bagi Penulis
Pemberian asuhan keperawatan kesiapan meningkatkan harapan pada
Tn.S dengan post amputasi ulkus diabetes dilakukan secara
komprehensif meliputi aspek biopsikososialkultural agar asuhan
keperawatan yang dilakukan sesuai dengan apa yang pasien keluhkan.
4. Bagi Rumah Sakit
Perawat dapat melakukan tindakan melatih pasien post amputasi ulkus
diabetes ROM (Range of Motion) dan teknik ambulasi agar pasien
dapat mandiri melakukan aktivitasnya serta meningkatkan kualitas
hidup pasien.
DAFTAR PUSTAKA
Agustin, Yeni., Elly Nurachmah dan I Made Kariasa. (2013). Pengalaman Klien
Diabetes Melitus Tipe 2 Pasca Amputasi Mayor Ekstermitas Bawah. Jurnal
Keperawatan Indonesia, Volume 16, No.2, hal 107-113.
Bulechek, Gloria, M., Butcher, Howard, K., Dochterman, Joanne, M., & Wagner,
Cheryl, M. (2016). Nursing Interventions Classification (NIC) Edisi
Keenam. Singapore: Elsevier.
Brunner & Suddarth. (2009). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta:
EGC.
Carpenito, Lynda Juall & Monyet. (2012). Buku Saku Diagnosis Keperawatan
Edisi 13. Jakarta: EGC.
Moorhead, Sue., Johnson, Mario., Maas, Meridean, L., & Swanson, Elizabeth.
(2016). Nursing Outcomes Classification (NOC) Edisi Kelima. Singapore:
Elsevier.
Pambudiarto, Ari Agus. (2012). Gambaran Konsep Diri : Harga Diri pada Klien
dengan Amputasi di Wilayah Karisidenan Surakarta. Skripsi. Surakarta:
Keperawatan S1, Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah
Surakarta.
Putri, Aldila Meita. (2016). Asuhan Keperawatan Kesiapan Meningkatkan
Harapan pada Tn.X dengan Post Amputasi Ulkus Diabetes di Ruang Seruni
RSUD Prof. dr. Margono Soekarjo Purwokerto. KTI. Purwokerto: Program
Studi DIII Keperawatan Purwokerto, Jurusan Keperawatan Politeknik
Kesehatan Kemenkes Semarang.
Sari, Aprilya Dewi Kartika dan Subandi. (2015). Pelatihan Teknik Relaksasi
untuk Menurunkan Kecemasan pada Primary Caregiver Penderita Kanker
Payudara. Gadjah Mada Journal of Professional Psychology, Volume 1, No.
3, hal 173-192.
Scemons, D., & Denise E. (2009). Nurse to Nurse Wound Care. Newyork:
McGraw-Hill Companies.
Smeltzer & Bare. (2009). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: EGC.
Wilkinson, Judith M., & Ahern, Nancy R. (2011). Buku Saku Keperawatan Edisi
9 Edisi Revisi. Jakarta: EGC.
33
Lampiran 1
Lampiran 2
ke arah luar
c. Lakukan pada tangan yang lain
7. Latihan V
a. Tekuk jari-jari kemudian luruskan
b. Putar ibu jari ke arah dalam dan ke arah luar
c. Lakukan pada tangan yang lain
8. Latihan VI
a. Tekuk kaki kemudian luruskan secara
perlahan
b. Ulangi gerakan sebanyak 5 kali
9. Latihan VII
a. Angkat kaki kemudian gerakkan ke arah
dalam dan luar
b. Ulangi gerakan sebanyak 5 kali
10. Latihan VIII
a. Miringkan kepala ke kanan
b. Tahan dalam hitungan 5 kali
c. Lakukan pada sisi yang kiri
11. Latihan IX
a. Anjurkan klien menekuk kepala ke bawah
b. Tahan dalam hitungan 5 kali
12. Latihan X
a. Anjurkan klien menengadah kepala ke
bawah
b. Tahan dalam hitungan 5 kali
Fase Terminasi
1. Evaluasi perasaan klien
2. Menanyakan kembali materi yang telah
disampaikan
3. Memberikan reinforcement positif
4. Melakukan Rencana Tindak Lanjut (RTL)
5. Berpamitan dan mengucapkan terimakasih
36
Lampiran 3
Nomor i DL.or.a?.2.| .o
27 Jansari 2017
Lampiran :lset 'li
Perihal
Di -. purw.okeno
Dengan hormat,
Kes
Tembusan Yth;
r 98n03 2 002
1. Pertinggal;-
PEMERINTAH PROPINSI JAWA TENGAH
Telah menyelesaikan pengambilan kasus untuk penyusunan Karya Tulis Ilmiah (KTD
dengan sebenar-benarnya.
,:c1?
RSUD Prof. dr. Margono Soekado Purwokerto
Diklit
.44 ,,sH
il/, [L ttpc .Nr
MP. 1 99403 I 010
L(d 111?.05 i ooC .
LEMBARBIMBINGAI\
PEI\TJLISAI\I KARYA TIJLIS ILMIAII
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATA}I PI.IRWOKERTO
JURUS$I KEPERAWATAI\I . POLTEKI(ES KEMEI\IKES SEMARANG
NIM :P1337420214024
k
2. 29fiU2016 Judul Judul acc
LanjutkanBABI-III
L
3. 13112t2016 BABI-III BAB I tambabkan literatrr
yang sesuai
Tambahkan lampiran SP
p
5. t9lt2/2016 BAB III BAB III acc
SP SP sesuaikan dengan
kondisi pasien t,
6. 20n2t2016 SP SP acc
Lanjutkan PPT
t;
7. 21/1212016 PPT PPT acc
l^
8. 22n2t2016 Siap uji proposal ,
l^
9. 111412017 Kosul pasien
Perhatikan kondisi pasien
L
10. 2014/2017 Konsul pasien
Pilih pasien sesuai kriteria
KTI h
11. 28/412017 BAB tV. V Sesuaikan dengan proposal
penelitian
k
72. 215DO17 BAB IV.V B,AB IV kaidah penulisan
kaitkan dengan teori
BAB V sesmikan dengan I
Lanjutkaa PPT
t^
t5. 815D0l7 Acc uji hasil
CI
Ari Laraswati
P1337420214024
ASTJHAN 14E?ERA.dATAN ECSTIPETS MENiNGKATKAN HARAPAFI
PADA TN.s Dg\6'AN Posr*mpur*93 uu4u., DtABsTg.s
t, RLfANG PAvrLrrui.r soe?haoto Ro.cTAM LT.1
R(uo PRoF. PR. M4R6.DNO Co€K*e.So
F;etr.ro ?eeTo
Dt$xux or.eH;
ABI L*FA.'IU+Tl
?L*+qeau4034
I[c
l. ?eosrtgtan
A. Ldqrljltnr
(. ldgrftos bsie.,
No.no g Tn.-f
U.rpc i 66 trlhna
Jar,! kaq-in 3 Lcai - faki
ftot rs F-kor,qo^ : Menitoe,
Aga*o r lclarn
Qndiafuo., ' 3MA
P",r"gq*., ," Petori
Ah.rot 3 kizt,'mono+,, ?rr:lrlteggo
9*u /Ih,ga t Jq,oo / Ihdone,rio
D;qro16 |4aik ! Vorrrifrr.c + P&1 omfrbqd belo@ 1zlr1..
No, RM I oog2tB4s
Tanggrr MRs i !9 AytL aol+
e- lde^gfu Bnonggu"gplal
No.rro : Tn.B
Umrr g ?4 trihun
Je.rk lcetqrrin '. lqtl- laai
Atq"eL i lCaUmoooh, PurboLtnqp
lln s. aengq ptt^ ! Menarrb,
B ' Rt qgot l<.esehoan
t. K4gqhdn Wono
?csfu q1zaEa{r,Qan rqe.r lrrhtu Laki
@o Frcendn,
tebloh Via
? = ngex Jieo Wge,av
& ' ngp.r- seprtr dr-tusrk- h{trk
R ' ?erriri-:dic,t1 krt'//. knki kid
C . rkab ,tgi 4
_r . renns
2. Kg,$ah Taryrbahoo
t-
t
t
I
I
t_
Kelgraurg,n
'
[ ' Larr -lotf
C .. pew,n,
tr Wt-hki rnenrlggot
q ' Peernfra" rreniJggor
@ ' Paeil7"
Trrggal re.u.roh
4atarn be.c'u{;wbrc.
ADL o 1 2 3 4
Mdon,loinurn
14onaf
ToneOtrg
i.{obit.6as cfr ted
Be?rndzt'
A-arr*; /nOYt
Berwlqtqr
lQt-g-
O- Maodin'
1 ' D'tu.*"aw
2 ' Daana grarg fcah
3 ' Dibqot,.t atqL dan omlg ,qin
4. Ditr,nr, {rlwrt
,, ?ob l*iorra dan Tdttr
Df, t krrien paeqgutdkon Cebel\rm sqkie b\Cu. *
6-83an, telqo;o sorll;f- losten bd& ado
Le[lhAt:t r61so61h brrCuC c{an trtlqr lftrrien
ngagotz
@ e lrdok &rtihaL lrngl/ar hitom cliret?tor rrrrto
l€n
F
6 ?ota ?erqsr dd\ Kqaiaf
DS : Pacren mengobakarn +idak ctda ganggua'.' ye
Fnca r.d.anga
OO t ?asq" AqdL 1ae$qurorb fefutywr, c-btgn
baiu &\ Lqe.c,ay cetarr,a prykojon.
7' ?aa brse?st &n Kooll? Din
0S t ?atie^ 'ne^gotalul tngrn depat cembuh clon-
dokelyo
DO r Paoa"' taryor< U;aTeraaj datarn $e1rc,tr,i
P9l"rr,^utqn
8' ?* ba do^ Hu6.r19ur
Os t ?asra-t r6gatakan hubungcr' deged"' ketqaga-
tYc btk
q t WA, sd,akr di$l:rlgui rlti cfa^ aral rrr.v1-
9. ?eu te?.ax daa Ref"a"p;
9t 2 Wer., hqvobt@r, &,rrta{., ma..,if<ah ddr rrern(.-
hk; ( oarq olrrk
OO . Pose", be.Je1k Wtac1in laA-- tai
to. ?oZ KoyS ctao Jetg.
Dr : Po.ien m6gatqka^ lebtu &rsuka dugar, ketu-
ugdyr - Jtta aao rrrararld.' 461s fi;6fivlasfu
dejan wgoa tct<agaryo .
DO
' l6rlxdril huargor p,sw aaBrl
lzr. &n
kdrngd Wlw k:lL.
hto Nilai dan l(egakinat
DS , ?ortter\ mehgci*.dl fuWanta lslar',
Do : Pa;ren beas;,Shpr celans sa4ib .
D- Konsep,h.;
t, Gqnboan Din
?or,en t'dak tQmyrc.a lqi l<ocenq $tai sa*r (<h -
^eraro
ngo sul/gih L'dok urtrh okr6a€ anTutosi ulkus dAbe*es
galg cli&eku&on t 1 fulan yong la{u. Po6rgn rnentuv -
l&a s$l1ao kgian fuhrh garg cliberikon Albh, menunrf
poar loagruo yq"g t8titg ctrfu|@i gaifu ftlc/tg l@eeea
dengAn m& ?asten
*dyt mefihqt tndahngo cluntE.
a- laenhAs Dirr
Sebko, alauttkan tukiL <Jaa dianyt&.si pset beAaSa
S€t*rgcu ptr,ai dr desanga. Se"negok kki+ chh darr'pu -
A:$i,
F 1976 *dak 6eka3o bgt. Ferie.' rre.asa por
\at
kcrena sernua an31knga lluuah delgen
*dt 3e.,-pqgah
Yag *fi* f;r:rgr.
tetar\o NptJ;,.A. petooi. Pacren
adg;t61h laki - tokr yu19 be.trmur 66 A*rt , beralar.r;,e
di ,leir, Rofo"t p--I 3/t , l<atimatA,, h;tbau.{ga.
Qrren .rudoh *€#fikr In€niko{r clon n'emitils ! cxang
ctnok,
3. ?e*n
Pasen dalo.n keVarg"Leyron ehgo; li<1rala keluatga.
b'at
lat e" cnempungoi
wn ?Q^+lng dat66 rraqara-
kaL eqr
f(rar 6erinj mengiklrti 0qr"t-.t-Vqidto^
di masgamkat. Eeaap hao ycren &oleb begaro'o h
a. m€rd, h{am Lzto.ngoLngo t lasen h.gem" per\tr.g
ysqdcr.^ reuni krrren - tennao 6144. Pcrr'en
Aqk;,r'.
6. Ht66g6., &mr
Pqrtg, triok .nemputai rosrrtah dak;Lm berhuangon
dagan ora,g k,to 6 trogwtyart or(s,WkeL. Ayclsilr,
Velilag pe.stvr.
?' S'gi.ia-rot
?asen rne,y*rrror', s4lettm't takiL dan dramput-acr- retrrap
P. fleme.rk:oon Fr&
1' [fu.ho., u.*-, I Sedag
l. Kesada,an 3 Cornpocrngnti
3 , Tondo - tqndo f,'tal t 'O
- Ao/Be mmHg
N- $a-xlmarrr
RR. . eox/meat
6 3 U,L,C
4. ?en eakro^', lleoa b Toe
a. lQToa 1 Ber*& rne56,chepat, b'dc4r- ada
luttn daq LeUrte, @n\bl:tt
?e^-
4* dc,.. beruU,',
b. t1ata1 ' -frmgtal aqaae.nE
\uog6va
|kga cmik+erik, pef.stihota^
Pt mentL '
k. kuliL ls<,.,aku[ :raon n:g1bcng, [11go.
kuI+ bik, al<a1 hacgat+.
l-' wr+u*ru,, '. I*rg6,,n = fimertns, gx5,rr norrnaf.,
&crgon krti kq*W
lnfus:, tiilak edema ,
- VrdatrL laco ul(tus
gA legan kataa
V"n . Simetrrq gorfur rornoL,
tt& edg"rta, s.rdagab
l^*a utlkttc
ffu pho
&gnn a&s, koki lan
kaap+ tLtuo ped+ an?u-
bet.
B. Pemeakr"on ?en,.yag
a. ?ematkswn Hetnatr/lqi fuygot ts ATal bt]
lkrah Lerykag
Hanogtobtn ll ,T 9/dt LLtt-t+B
Itenaur<.* 36L 7 4o-s,..
la*ocre 6rgo Yt 38Oo - I-o 5oo
enffib 4,2 L Lo" /ut6 4,rl - c,g
Tom6osrg 21o.w /ut L3p.oo- 44o.w
t4cv Bx,s fL 8o - roo
MCHC 32,,1 3t-36
MCH 2}.tT W /cetr L6-34
RD^l ,3, r il/r-tq,F
VIPV 3.e JL 9 /4 -7ztq
Hitung Jen &
Banf,t o& o-1
Egr.roflr- 1,9 I
/" z-4
Eaang o,3 L 7 3 -.9
%r,a', 11, z H
/ ,o-10
t n foo't. Lg ,S L rf-{o
Monosrt 1,1 e-8
b. ?aneal<wr1 ldtnr'o (On;k +o"ggor 20 April totl
a. \.qi
"' W* Rr"ger Lottot .Ao tjo
b. Cep.r'a,roa aj. L w
.. On t nse6ro., 2x L lV
4. O"rp1r26t L tV
lx
e. l4eobcrtarr.irt Lx r w
Frrehd(u^
luhl/- b4 sdlddl bibLogis
Ptli
P = ryerr3rto be4erak
O " q/Pri c?erq t€{.6.rs1.ttL -
fussk
fenga
kttngo okon €n trlr,
ereren'mo fc€'
fz'ren ouaot
datp g?gc*'o..a$
[Mak Ailabtr<an orlpttori,
k^rena qr/tutruL pariEl.r tsgih
Sdt:(t, Yfu.gl4't l.*a.N
garg 4rccuaro,h &lu, pOer
rreraao fuddr be / tudaFt
t.)@kfuagp bqis6rz,/ro+ h^
i'lg1'tagko+tan irncrl,lga)
lD. . lrnterveost
t'
kan
serng Menury.rkkan
P kur,,ctUorlasi
k-ni ewi
fgrrbeai:n
l.eb"arf,an
M
N
f' Serate konsrrten
ka1
Setebf aibtq'knn 6Y)doka^ kap. Morribr TTV prtg,l
n-t
I M,
troJatan &elaDao 3Kl/Se.[., di- N
harqken horabo|on r&ifitns 1_ 8antu psr'a, irntuk t#t,
$sk berkurag bgal rrrfuc trgnggunsko bongLot ftn
I
hqsi !
:
$"aro KOM rqgr,rai
/w,
NO c Pe,gerokcn temampror gesien N
T
I.ROM
lrrclikator A
-3 5
4.
B, ke.",rt"""
clqlcrrn antbtrlari
Fq"* M
&;
e. Am6rrlori a I Ajarta @mbutor; r?ttet-
ICefu66g6.6,
fu4
l.?tramguon gost€n An
!. &"gor tg8"ng8,,l L. Oamgtngi clon bortb.r
1' Eaqyot tegarggu
?. etrl 4*W
Fsren ed Jeo[ ombu-
losi
M
tt - teaut kts""gT, 7. l6taS"-"i
Femben-i2n /&,i1.
g= 'Gaac k ganggv tesuai keht rl'o., Ai
Wi
F hptenentari
ItAp.r a"t1 I I I .
t = skata ngsr- 4
, - re"E
og.LSrlrB I t6 ,e\o-
I lM"U*rg.r*r .r',,l.i l?ar,nn
no,,',por.
/w
nar va6ar dqd kead&.- lh"n satat /In
iUA('Urra!1
o9.30(^tB n-f gr*l Tegi rvrcsuk seruoi
lD,nlUerUr,...,
- @ftt-t-as6n
I frgr^
ondartse*rn ,fu
- omepr4ot A,;
'riecofulo{nin
doh merrberi karr k apr
? .O "lretoxtc<rrn
oe sDc'rrB
l'lY::-^Pauntu'l IY,X:X,-
kSadi
l.i:dark er,\ -
l4
besan
Lo.gocclg
I
I lMe.roa.,arr gos.en
crn&kllos;s, nqmoak be.-
be.ser.nange^L cl61larn
ltenaogot
da.lam h+q.
menSqlaoi h;iCu7 hD,ug Ai
lnn-ELot;
l!. oo Ntg il er,gagu.La., pxren ?66ten tarya\
{ntllh oentngkaLkan Wti *Su-" ,${,+
?anen
dqla.n qnbtlasi &)dqk Ai L<r.q?aL
e
/M
b'dun betapi bet'i"
^n'
4.il1h, nasit, yn,
Lcntro"'
rrI M"X5"e" ptt"
13.2srdr0
qmbularl di Eoyatt.
?asi<rr berarsagab
fur-lafih ambulasi
MAi
6lu,
8. qo>Ig l,largaSu.t a' ?agltn tc{o?al. .e-
1asre"
neh?ersqwv r\tual; acyran
&t,
uurr.fu'k *^
Rtlnaha€
?eraoDtc
13. l,rcotB ts Vglr.agu*a, hctua,g lGttmga tar.g"t
Q$tU vgftda.,I,?hlt lher€rtcu6 agu.an Mk
Aan rwlanb gasten pao:aL
4alam qrrbutost
brt *^te nin l,lenAewor, teaTt njeud 'TAo.pt
-ort Set.-,
' t9d'ffiarcn
?'n*-
- ondaqs*on
lan Vrapi P,O
rne lor icq.h
2a A?rrL lo!?
oB.10(^)r8 irD l{emd,ib. Tlv -fD- t3o/go,unHS,
P,r€"
N = 81xlna ,
E &d
RR = a r/fit Fn
oL
E = 36,6
08. rsc$18 Memottras; l"o1r, trengat< bor-
farren un&[<
bgrdqryv gob dalcn Cenargae &lam furd
*;
me6 cta+' hrduy rhelfatani hM?
oE.i6 c\),8 Vletar<rrt<." yprgtujra P -- np;jUver-
nge.; seLao ltcr,rgerhen - w
tr Q - U*, sepru dr-
h${c - 6r&k tu,
R. luhrg
16ssn4r'qn
koki bn
g " rkao rgea J
1. Uaaag-kaa,y
oB. 3ocorB t'lag6serr.ri r€airi noo Pasrtrr h.ryaL le6it'
v(Jbt ddn hz.LrddL- ti1ek6 da; (d,o lMAn
lBlarnonan ke.',o.t ,
oB - 4,9(^rtg D,& U"yg"r^RoM asn' ?asw Aryt neta-
l,a".y*" paur, k**, nOv ap*" M
N
6aiu
og.bortB tm ManUe"r.a", k a?r Tsqr nr.suV esuai
' (4a+a76*.,
F3*^ ,R
tr^'f,
- &tdanSe&p"
- Orqe?rzrf;l
- Veaba[amtn
dat hagi praat
meJofiam
og. ss- (,^ItB t4ark kan Urkq bsq1.,, luha kr-
Lqla karro sten1,
"*.1;
6'&k Sadi rerrb*-
At\
Lo.99aflg gu.korr gasien Parre., h*g,ot -e-
wrttk ment,p,ka+kart rB&i.tti c.gucart
flna.ur sepwLi beeda ?e@,v!oL
cta b941A6,
11.or ox B D,D tlclrgaja-ta, hnpl,
anh)tad ?asia-, be.ce-
t
fr
pfao Pserl
b?; Vr-P{
' cluduk
6:cl'r-
maryat
qrnfutasi deq@
berlaf;t',
&
4i
8.ao@79 laerylaji asprz ?aaeo &pt me,yz-
gaty dt,''.i{rta
ycx-fiS
butkan aspu yoirvS
Mf
A^
Tasat
gap d*nugt
t3.3o cntB V e,gardlVq, Ww" ?w,e",koo7e-ag
derya"kqvan- il["t,
nn
ar\ grlg wp* bKa A-
laUakan Q$4ai Lsmarl
(uc{t F$ter1
17'+o attB Me{abkanpngbfltd^ P . ngo,rt3ika bngnfu
Qtlei swa homYrh6;$ ' W.i sefAi diS4-
*ub-bw*
Q- p.rcemu" Uau
ki
9, *erlarysi z
T' kdsg-bd*g
21.Oo dtg 0,0 |-lwbai6" k:qi tXeZa Taa2i rrusrtr seruai
- ceft'?Mo.r
- ondance&oo
aatu4gr y-o,ar
qelortram
4 lqi6L a-o+
08' rrarfB T, l'lerno.rit - TTti gasre-, p - tSof\o rr.mSlg,
d*-*
m N .86x/q,8R, z A{t
N/w, ! . 3g,l"c
oB.2o@rg Veawkr.n yagkEror-, f =rryaju
WQ^ ce@@t a' w* tY'" *'
gtf il-tuk- Lrsuk /ttu,
lL" kclki
' ltli
Frendtan
k*ri
t, sW nVe; t
T ' hit*g U'...U.,f
oB . 40 arr8 llenso&ervaei rsak- nocr havn hmpor. teeit''
- gdois&1yx1
- o^e?rrl,l
- mecofulqrnin
?tun fan'ol
t2..+o@ta i,I Ma:gEarltr.a anrbulao ?asw, trenyat.. We-
Repao ysreat h{an rhangat bdaba
di' legi bmpctc adur ambulasf Aetrgat
WunL
13 .oo @18 l{e6Unt rr.6ten *eng- ?wiz kapaag
IW
gw,aLan b%kaL 4"
9. ar"r,ro;
lrtlrY667 A T ,l-l
1. |len"r}urrllol, tenv,- ? 9 3
Ua.g (tdrt
P , LQgtr*t on fh{en€nsi
- qoaner;
pren unuL fusev\Jov
ddtan ?og1lrrtoni htdu?
- \*+"n Fsien wuL mearng-
fuaa,,
ryr.:,c"ot
' AJc..L$ (oM &uai lt*nompron
F'cw
' fi",'4^ glr^h)la(t rq3u6; ke.aturt-
W Weol
- \r asyeUpcE garg o/trnilrG
F6ro,
' r'',i',k* fiasen &ngen
kqnretao
uana rnarih bBo dilakl@^
Sr Pqen n1,ga*;a;.,ty,ipb
tre-
€nd('ih lub-rf t@h rrt|etoth Lrn
P = ryai3rr<o h,54g,cr{,
4 s qr€d aeger6 6a-ix.rL- t-cuk
k. ep.r{endra$, l,a6* kak; ha
J, (Lolo n$err 4
I = sasn3
A ;
J 'J6,1 'c
tlo,rarah nggi ak{t bet..,- butaO
@
fii
l"aiAw A T H
t ueaga^ ryo;
I
J .s 3
bark$t,log
e. Fea.erui b**\ 3 F 3
6f*+',^ot
O&ervaa rEal{rr non verbol deri.
Letlc*eL ngamaoan
lrdila.br A T H
T, QDM 3 5 3
I. Arlrhrla&- e E L
A
f r $ t-$utlarr inbervgn5,-
' Aj",*^ RDM tg5...clt leerpa-pran
fzte"
- &k^ on l^ttqg- 6pi k*om-
Y^ p*.^
J't-47,f aoq S: PaSen vrutyqtrik<l\ $dd\
lceoaoo,Ue ga,j seka61rp ,rlelah
d,ianp.rtarr, tssrg':. ilptgzakan
aks^ eb? kr*n1gae
$ aaB..'
he"Joto-- F,rdy
O r Pqnar nampk for5g.rorgo& , Je161,
be,a* aon' 6aut'rcr1 pa"u.,
nelahukc.q ROt4 @\ai
4at
k€.a-p,ron, yta', cly+ cnerye-
6,wa wV gxeg ya^g d;mhki,
, 1D = tAo /b m,nHg , N = 8?x/m ,
hditta{,,. A T H
t. |lqrurljrt&oo serrn- I
ngcrt u+h:t 6t uf
l. Mequgut fu.t ok2tn 3 s I
Ws@\ Uqng Ct tr-t
L.lnW" tnte^€fti
' Mo0v"ri Lertemoogzb
rrcl,s]g, ';rrfuk
{atar. tra.lgaaa lduT
- Pvy"*a" L!^hrk nrerrrrgkat-
ffiS^
lr*, sfFrtu6[
- $.*a^ RoM a*ai kemamf<r'
- $*t a.hbul.ui jej1ri l.er',onyuo.t
^'t
' \r asptt F<itif go^g cthni(ik
Paolo
- A^hkon paen ctergao kegtaAn
yung rrnsih W tlatcuk,.n
se@ior,
lnfrlr,trlr A T It
t. Mekrprtcoo nJied 3 5 q
bokvrwg
c
e. Eekre.,rr bq-hn'e3 3 4
? , l^!*o, mbervatr;
' Leukon g?rgkgacrr ngeri. recaro
kcrnpe.herci
- Otsg.".rf lrrk{f no.r verbot dari
kwaarr..golur*rlt
Wrt"* A T H
1. RoH 3 I I
r. Ambuhrt 2 I 3
Fd6t
' ambutoa.- s}Budi ker,r;rllr
$"*r
Pua",flctr€n
23 AfiL aoft f,: Pq$a merg91fu\ sL.datr mengnro
llfuNva gag d<amg te)ah
4kmpqbs-, Fm&' c'engatskon
aka., fu1 berserra,got &lam
e$q(ani hMrp
O i PorsreD rwmft becsecwgai,
etalv
bed* a*.,be,#Ur,
f",9r "h"g
rneb/U:ukoo ROl,( (AnIq; lz/.lrr:Enyrdi,,
\naibbr A T H
? | Wu*aq ln&ccveltti
' \*t^ gorien urfr]k menmgka!-
h tPt'or,.*
' \j"*^ EOt t eats; te,,,amgrart
- S1^*wt amburtqo- wtrii kgnam-
Frqn
- Aratti6l,.r p,.ren dOrgar 1."6,.,"Ua"
Uorg ma$h
bto aildlakorl
rr hrten hengatrLLar', r,grzrr atdd-,6u--
1,uari€
? " agvi3iuo be4le-crk
Q, nsno spfi dthr51r!. - \.ott
R- pnararr" lurbrL bsa Lr'i
{ = &iLa We,i L
L.e;t rtAr * T H
,. Me.foprkan ogeri l 5 t
be*ura,g
r- Fetuensi h&lu;rrq 3 c I
M
4i
b"too- ceUq fo.'
Ir:.dlkrtto^ A T H
!. RoM ? t .t
1. Amh.rtasi )- E 4
? , taoyUru,, iritf.veoJi
' kl^&s\ RaM
- AJa.tq,r amfutasr'