Anda di halaman 1dari 5

RESUME KASUS

RUANG NAKULA RSJ PROVINSI BALI

Seorang pasien laki-laki umur 32 dirawat di ruang Nakula RSJ Prov. Bali mengatakan suka
marah-marah ketika ada temanya mengganggu saat pasien tidur siang,pasien mengatakan ketika
pasien marah tidak bisa dikontrol emosinya sampai bisa memukul seseorang. TD : 120/80 mmHg,
Nadi : 84x/menit, RR= 20x/menit, S : 36oC ,pandangan mata pasien tajam dan mata pasien melotot
ketika bercerita . Pasien didiagnosa medis Skizoafektif tipe manik. Diagnosa keperawatan yang
muncul yaitu resiko perilaku kekerasan. Tindakan keperawatan yang diberikan yaitu mengajarkan
pasien nafas dalam dan memukul bantal/ kasur untuk mengekspresikan marahnya. Tindakan
delegatif yang diberikan yaitu memberikan terapi resperidone 2 mg melalui oral dan clozapine 25
mg /100 mg melalui oral
RESUME KASUS

RUANG NAKULA RSJ PROVINSI BALI

Seorang laki-laki 29 tahun dirawat diruang nakula Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali. Pasien dibawa
ke RSJ karena pasien mengaku mengamuk, pasien mengamuk karena orang tua pasien tidak mau
mengantarkan ke rumah sakit jiwa, keluarga pasien mengatakan pasien dibawa ke RSJ karena
keinginan pasien sendiri, sebelumnya pasien sudah 3x meminta dibawa ke RSJ. TD : 120/80
mmHg, Nadi : 84x/menit, RR= 20x/menit, S : 36oC. pasien di diagnosa oleh dokter Skizoafektif
Tipe Manik. Diagnosa keperawatan yang muncul pada pasien tersebut adalah Resiko Perilaku
Kekerasan, tindakan keperawatan yang sudah diberikan yaitu mengajarkan pasien mempraktekan
latihan cara mengontrol perilaku kekerasan dengan cara latihan nafas dalam dan mengajarkan
pasien mengontrol perilaku kekerasan dengan cara melatih pasien pukul kasur atau bantal jika
pasien merasa emosi atau marah. Tindakan delegatif yang diberikan adalah memberikan obat
stelosi 5mg-10mg, carbamazepine 200mg, CP2 1x100mg.
RESUME PADA TN. G.R

DI RUMAH SAKIT JIWA PROPINSI BALI

Seorang pria berumur 43 tahun dirawat di ruang Nakula RSJ Propinsi Bali memiliki keluhan utama
yaitu banyak berbicara atau ngoceh yang tidak jelas. Klien mengatakan bahwa ia orang kaya dan
memiliki kebun cengkeh, klien juga mengatakan bahwa ia adalah seorang tour guide. Klien terlihat
berbicara tanpa henti dengan suara yang keras. TD : 130/90 mmHg, Nadi: 90 x/mnt, RR: 20x/mnt,
Suhu : 36C. Pasien didiagnosa dengan Skizofrenia Hebefrenik. Diagnosa Keperawatan Gangguan
Isi Pikir: Waham, strategi tindakan keperawatan yang sudah diberikan yaitu SP 1: membantu
orientasi realita, SP 2: menganjurkan klien memasukan dalam jadwal kegiatan harian , tindakan
kolaborasi memberikan terapi Chlorpromazine 3 x 100 mg melalui oral, Resperidone 2 x 2 mg
melalui oral , dan Stelosi 2 x 5 mg melalui oral.
Resume jiwa di ruang Nakula RSJ Prov.Bali.

Seorang pria 32 tahun di rawat di ruang Nakula RSJ Prov. Bali .Pasien dibawa ke RSJ pada
tanggal 13 Desember 2017 ,pasien sudah mengalami gangguan jiwa sejak SMP yaitu pada tahun
2008. Pasien dibawa kembali ke RSJ karena pasien mengamuk dan merusak barang yang ada di
sekitarnya . Pasien dibawa oleh keluarga dan satpol PP. TTV pasien ,TD: 110/70,N:85 x/menit,RR
:18 x/menit, S :36. Diagnosa medis pasien Skizo Afektif tipe manik. Diagnosa Keperawatan yang
muncul adalah Resiko Prilaku kekerasan.Tindakan keperawatan yaitu SP 1 (latihan nafas dalam)
dan SP 2 (latihan memukul bantal dan kasar). Tindakan delegatif yand diberikan yaitu memberikan
terapi clozapine 150 mg dan depacote 150 mg
Resume kasus ruang Nakula RSJ Prov.Bali

Seorang Pria umur 47 tahun dirawat di ruang Nakula RSJ Prov.Bali. Pasien mengatakan selalu
menutupi bekas luka bakar ditangan kanannya ,istri pasien mengatakan pasien memiliki riwayat
penyakit epilepsy. Pasien mengatakan malu karena tangan kanan yang cacat akibat luka bakar
,pasien juga mengatakan terkadang merasa minder tidak dapat melakukan kegitan dengan
maksimal ,karena takutnya saat bekerja sakit epilepsinya kambuh. TD: 120/80 mmHg, Nadi:
80x/menit,RR:20x/menit,Suhu:36,5 C. Pasien didiagnosa oleh dokter dengan GMO + Epilepsi.
Diagnosa keperawatan yang muncul adalah Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah. Tindakan
keperawatan yang diberikan yaitu SP 1 BHSP, SP 2 Mengidentifikasi aspek positif dan
kemampuan yang dimiliki pasien. Terapi yang didapat yaitu Phenitoin 3x100
mg(oral),Haloperidol 2x5 mg (oral).

Anda mungkin juga menyukai