“TERAPI TERTAWA”
Disusun untuk Memenuhi Laporan Kegiatan Promosi Kesehatan Rumah Sakit
di LAKESLA Drs. Med. R. Rijadi S., Phys.
Tanggal 28 Februari 2018
OLEH:
LAKESLA Drs. Med. R. Rijadi S., Phys., sebagai laporan praktik atas nama:
Mengetahui,
Kepala Ruang Lakesla
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
F. Pengorganisasian
1. Penanggung Jawab : Lailatul Ni’mah, S.Kep., Ns.
2. Pembimbing Akademik : Candra Panji Asmoro, S.Kep.Ns., M.Kep
3. Pembimbing Klinik : Mayor (Laut) Maedi S.Kep.
4. Moderator : Muhammad Anis Taslim.
5. Penyaji : Lusia Saun Selong
6. Notulen : Aniq Dini Karimah.
7. Fasilitator : Bayu Triantoro
8. Observer : Simpliana Rosa
G. Uraian tugas
Moderator : Membuka dan memimpin jalanya acara dimulai dari
pembukaan, penyampaian materi, evaluasi dan yang
terakhir terminasi.
Penyaji : Menyampaikan materi penyuluhan yang dimulai dari
menggali pengetahuan peserta tentang manajemen stress
dan sesi diskusi (tanya jawab).
Notulen : Membuat catatan singkat tentang jalannya penyuluhan
dan merangkum isi penyuluhan secara tertulis
Fasilitator : Memfasilitasi jalanya acara penyuluhan dan memotivasi
peserta untuk berdiskusi agar penyuluhan dapat berjalan
dengan baik.
Pengamat : Mengobservasi jalannya acara penyuluhan dari awal
sampai akhir, mengobservasi performa penyuluh,
mencatat pertanyaan dan mengobservasi keantusiasan
peserta penyuluhan.
F. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi/ tanya jawab
G. Media
1. Leaflet
2. Video
H. Materi
Terlampir
I. Setting tempat
Peserta
Keterangan gambar :
= Observer =Fasilitator
J. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Kesepakatan dengan keluarga klien
b. Kesiapan materi dan media penyaji
c. Tempat yang digunakan nyaman dan mendukung
2. Evaluasi Proses
a. Keluarga klien bersedia diberikan penyuluhan kesehatan sesuai dengan
kontrak waktu yang dengan keluarga antusias untuk bertanya tentang
hal-hal yang tidak diketahuinya
b. Keluarga dapat menjawab pertanyaan yang telah diberikan
1. Mahasiswa
a. Dapat memfasilitasi proses pelaksanaan penyuluhan
b. Dapat menjalankan peranan sesuai dengan tugas
2. Evaluasi Hasil
1. Evaluasi Struktur
a. Tersedianya materi
b. Tersedianya SAP
c. Tersedianya media: lembar balik dan brosur
d. Tempat dan alat tersedia sesuai perencanaan
e. Peserta hadir di tempat penyuluhan
f. Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di Ruangan
pertemuan LAKESLA Drs. Med. R. Rijadi S., Phys
g. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan pada
hari sebelumnya.
h. Peserta datang 7 orang atau lebih
2. Evaluasi Proses
a. Fase dimulai sesuai dengan waktu yang direncanakan.
b. Peserta antusias terhadap materi yang disampaikan oleh penyaji
c. Peserta terlibat aktif dalam kegiatan penyuluhan
d. Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara
benar
e. Suasana penyuluhan tertib
f. Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan
g. Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan oleh mahasiswa
3. Evaluasi Hasil
a. Peserta mengajukan pertanyaan mengenai materi yang telah
disampaikan oleh penyaji
b. Peserta dapat memeberikan jawaban atas pertanyaan yang
diajukan saat sesi evaluasi
DAFTAR PUSTAKA
http://tulisanterkini.com/artikel/artikel-ilmiah/9030-indikasi-dan-kontra-indikasi-
terapi-tawa.html
Ramdhani, Neila. 2013. Terapi Tertawa Untuk Menurunkan Stres Pada Penderita
Hipertensi. Jurnal Psikologi Vol. 40, No.1, Juni 2013: 15-27. Universitas
Gadjah Mada
Lampiran 1 : Materi
TERAPI TERTAWA
1. Pengertian Tertawa
Tertawa berasal dari kata dasar “tawa”. Tawa adalah ungkapan rasa gembira,
senang, geli dan lain sebagainya dengan mengeluarkan suara, baik itu suara keras,
sedang ataupun ringan, melalui alat ucapan lisan atau mulut. Tertawa adalah
ekspresi jiwa atau emosional yang diperlihatkan melalui raut wajah dan bunyi-
bunyian tertentu. Oleh karena itu, tertawa secara fisiologis dapat dibagi menjadi
dua, yaitu set gerakan dan produk suara (Muhammad, 2011).
2. Fisiologis Tawa
Tertawa merupakan tindakan yang sehat dan memberi tambahan oksigen bagi
sel dan jaringan. Sebaliknya, merasa dan berperilaku murung mengakibatkan
pengurangan oksigen dalam darah. Sel-sel darah menjadi lapar dan kosong,
menghasilkan depresi, kecemasan, dan kemarahan (Putchik, 2002). Otak yang
dialiri darah beroksigen tinggi akan bekerja lebih baik dari pada saat kekurangan
oksigen.
Aspek-aspek emosi, termasuk tertawa, “diatur” oleh pusat emosi di dalam
struktur otak yang dinamakan sistem limbic (limbic system). Sistem limbic berasal
dari kata “limbus” yang berarti “batas”. Nama ini dipilih karena menunjukkan
daerah fungsional yang dibatasi. Daerah itu sendiri dibentuk oleh beberapa
komponen otak, antara lain hippocampus, gyrus limbic, dan amiygdale. Sistem
limbic ini memainkan peranan dalam mengatur emosi manusia (Aswin, 2005.
Pasiak, 2004; Fisiologis Tawa, 2014).
System limbic yang berbentuk seperti lingkaran, berkaitan dengan prilaku
tertentu. Ketika inti dari lingkaran dirusak, individu yang bersangkutan
menunjukkan suatu emosi yang tidak tepat atau kacau. Artinya, secara tidak
gampang pula tertawa terbahak-bahak meskipun tidak lucu. Itu karena lingkaran
yang juga merupakan pusat emosi menusia itu terputus. Kalau satu bagian dari
lingkaran rusak, maka memori dapat hilang. Hal ini terjadi pada orang yang sudah
pikun (Terapi tertawa, 2010).
Menurut Dr. Lee berk (Fisiologi Tertawa, 2014), seorang imunolog dari
Lomba Linda University di California USA, tertawa bisa mengurangi peredaran
dua hormone dalam tubuh, yaitu efinefrin dan kortisol (hormone yang dikeluarkan
ketika stress) yang dikeluarkan oleh hipotalamus. Jika kedua hormon tersebut
dikeluarkan maka bisa menghalangi proses penyembuhan penyakit. Jadi dalam
keadaan bahagia ataupun tertawa, maka hipotalamus akan mengeluarkan hormone
endorpine, berfungsi mengurangi rasa sakit dan meningkatkan kekebalan tubuh.
3. Pengertian Terapi Tertawa
Terapi tertawa adalah suatu terapi untuk mencapai kegembiraan didalam hati
yang dikeluarkan melalui mulut dalam bentuk suara tawa, atau senyuman yang
menghiasi wajah, perasaan hati yang lepas dan bergembira, dada yang lapang,
peredaran darah yang lancer sehingga dapat mencegah penyakit dan memelihara
kesehatan (Andol, 2009; Mathofani, 2012).
Terapi tertawa atau humor adalah cara alami untuk menghadapi sakit mental
atau perasaan tertekan. Meskipun cara ini tidak dijamin berhasil untuk semua kasus,
dan keberhasilannya tergantung pada seberapa lama gangguan itu telah dialami dan
seberapa besar, akan tetapi setidak-tidaknya tersenyum akan membuat penderita
lebih riang dan secara sementara terbebas dari masalah.
Terapi tertawa merupakan metode terapi dengan menggunakan humor atau
tawa dalam rangka membantu individu menyelesaikan masalah mereka, baik dalam
bentuk gangguan fisik maupun gangguan mental. Ini disebabkan tawa secara alami
menghasilkan pereda stress dan rasa sakit (terapi tawa,2010; khana,2012).
Pemberian stimulasi humor dalam pelaksanaan terapi untuk membantu
beberapa orang yang mengalami kesulitan memulai tertawa tanpa adanya alasan
yang jelas. Stimulasi humor yang dimaksud dapat diberikan dalam bentuk berbagai
media, seperti VCD, notes, badut, dan komik. Apabila stimulasi humor tersebut
diberikan sebagai satu-satunya stimulasi untuk menghasilkan tawa dalam settting
terapi, maka terapi yang diberikan akan disebut sebagai terapi humor, namun jika
dikombinasikan dengan hal-hal lain dalam rangka menciptakan tawa alami
(misalnya dengan yoga atau meditasi) akan disebut sebagai terapi tawa (Kataria,
2004). Jadi dalam pelaksanaannya, terapi tawa melibatkan proses humor, tawa,
yoga tawa, relaksasi dan meditasi.
4. Waktu dan tempat terapi
Idealnya, sebuah sesi tawa harus dilaksanakan pada pagi hari, khususnya di
daerah tropis seperti Indonesia ini. Sebaiknya jumlah total latihan pernapasan, tawa
dan peregangan sebaiknya tidak lebih dari 15-20 menit. Pengaturan waktu bisa
disesuaikan beberapa menit menurut kebutuhan kelompok dan keadaan cuaca, bila
diadakan di tempat terbuka.
Terdapat banyak alasan kenapa sesi tawa dimulai pada pagi hari. Selalu lebih
baik bagi kita jika mengawali hari dengan tawa. Dengan begitu kita akan terus
bersemangat dan mempunyai suasana hati yang enak sepanjang hari. Kegiatan ini
membangkitkan energi kita dan tertawa selama 15-20 menit memberi kita manfaat
sepanjang hari sampai saat tidur malam.
5. Dasar Teori Terapi Tertawa
Terapi tawa terdiri dari tiga tahap utama yang disusun berdasarkan prinsip-
prinsip psikologi yang dapat berfungsi menurukan gejala-gejala depresi.
Tabel 2.1 Pembagian Tiga Tahap Utama Model Sesi tawa 15 langkah
Tahap Sesi Tawa 15 Langkah Prinsip Psikologi (Patel, 1996)
PERSIAPAN Langkah 1 Breathing (pernafasan)
Langkah 2 Phsycal
Langkah 3 Relaxation
INTI Langkah 4 1. Phsycal relaxation
Langkah 5 2. Mengembangkan
Langkah 6 kemampuan komunikasi
Langkah 7 3. Mencar Social support
Tawa Milk Shake
Langkah 8
Langkah 9
Langkah 10
Langkah 11
Langkah 12
Langkah 13 A
Langkah 13 B
Langkah 14
Langkah 15
PENUTUP “ notes” Mental Relaxation
Meneriakkan 2 Slogan
Saat teduh
a. Manfaat Terapi Tertawa
Tawa lebih merupakan terapi pelengkap dan pencegahan. orang
yang menderita berbagai penyakit yang berhubungan dengan stress
dengan cara tertentu telah merasakan manfaat sesi tawa. Adapun
manfaat dari terapi tertawa adalah sebagai berikut :
1). Antistres
Tawa dalah penangkal stress yang paling baik, mudah dan
murah. Tawa adalah salah satu cara terbaik untuk mengendurkan
otot, tawa dapat memperlebar pembuluh darah dan mengirim lebih
banyak darah hingga ke ujung-ujung dan kesemua otot diseluruh
tubuh. Satu putaran tawa yang bagus juga mengurangi hormon stres,
epineprin, dan cortisol. Bisa dikatakan tawa adalah sebentuk
meditasi dinamis atau relaksasi.
2). Memperkuat Sistem Kekebalan
Sistem kekebalan memainkan peranan yang sangat penting
dalam menjaga kesehatan tubuh menjauhkan diri dari infeksi, alergi
dan kanker. Menurut Dr. Lee S. Berk dari universitas Loma Linda
California AS, tawa membantu meningkatan jumlah sel-sel
pembunuh alami (sel NK-semacam sel putih) dan juga menaikkan
antibodi. Para peneliti telah menemukan bahwa setelah mengikuti
terapi tertawa peserta mengalami peningkatan antibodi
(immunoglobulin A) dalam lendir di hidung dan saluran pernafasan,
yang dipercaya mempunyai kemampuan melawan virus, bakteri dan
mikroorganisme lain.
3). Terapi tertawa merupakan latihan aerobik terbaik
Sebuah manfaat yang didapat oleh hampir setiap orang
adalah perasan enak. Penyebab dari perasaan enak ini adalah karena
anda menghirup lebih banyak oksigen saat tertawa. Tawa biasa
dibandingkan dengan aerobik. Menurut Dr. William Fry dari
Universitas Stanford, satu menit tertawa sebanding dengan sepuluh
menit melakukan latihan mendayung. Dengan kata lain, tawa
merangsang jantung dan sirkulasi darah seperti latihan aerobik
4). Depresi, Kecemasan Dan Gangguan Psikomatis
Penyakit - penyakit yang berhubungan dengan pikiran,
seperti kecemasan, depresi, gangguan syaraf dan yang mengalami
insomnia dapat di bantu dengan terapi tertawa. Tawa telah
membantu banyak orang yang menggunakan obat anti depresi dan
obat penenang dan dengan tawa juga orang-orang yang mengalami
kecenderungan bunuh diri mulai mendapat harapan.
5). Tekanan Darah Tinggi Dan Penyakit Jantung
Tawa memang membantu mengontrol tekanan darah dengan
mengurangi pelepasan hormon - hormon yang berhubungan dengan
stres dan dengan memberikan relaksasi. Dalam eksperimen telah di
buktikan bahwa terjadi penurunan 10-20 mm tekanan setelah
seseorang penderita mengikuti 10 menit sesi tawa. Tapi yang pasti
tawa akan mengendalikan dan menghentikan penyakit ini. Demikian
juga bila anda beresiko tinggi menjadi penderita penyakit jantung,
tawa bisa menjadi obat pencegah yang paling baik.
6). Mengurangi Bronkhitis Dan Asma
Tawa merupakan latihan terbaik untuk mereka yang
menderita asma dan bronkhitis. Tawa meningkatkan kapasitas paru-
paru dan tingkat oksigen dalam darah. Para dokter menyarankan
fisioterapi dada untuk mengeluarkan lendir (dahak) dari saluran
pernafasan dengan meniup ke dalam sebuah alat atau balon
merupakan salah satu latihan yang biasa diberikan pada penderita
asma. Tawa melakukan hal yang sama dan cara ini lebih mudah
dilakukan dan nyaris tanpa ongkos. Terapi tertawa menaikkan tingat
antibodi dalam selaput lendir pernafasan, dengan begitu mengurangi
frekuensi pernafasan. Terapi tertawa juga meningkatkan sistem
pembersihan lendir dalam saluaran nafas. Stres adalah faktor lain
yang bisa memicu serangan asma, dengan mengurangi stres tawa
bisa memperbaiki prognosis penyakit asma. Tetapi tawa juga bisa
menyebabkan ketidaknyamanan bila anda mengalami gangguan
penyempitan pernafasan yang parah. Ada juga beberapa kasus asma
yang mungkin akan sedikit diperburuk oleh latihan fisik apapun
(latihan fisik pemicu asma). Orang-orang yang seperti ini harus
terlebih dahulu berkonsultasi dengan dokter sebelum mengikuti
terapi tertawa.
7). Merupakan Joging Internal
Ada banyak latihan yang bisa dilakukan untuk melatih otot-
otot anda, tetapi terapi tertawa memberikan pujatan yang bagus
untuk semua organ internal. Tawa memperlancar pasokan darah dan
meningkatkan efisiensinya. Orang membandingkan latihan ini
dengan jari – jari ajaib, yang menjangkau kedalam perut dan
meningkatkan efisiensinya. Kegiatan terbaik tawa adalah pada
usus.Hal ini bisa meningkatkan persediaan darah dan membantu
kerja usus.
8). Membuat anda tampak lebih muda
Tawa merupakan latihan yang sangat bagus untuk otot – otot
wajah anda. Tawa mengencangkan otot – otot wajah dan
memperbaiki ekspresi wajah. Ketika tertawa, wajah anda tampak
merah karena peningkatan posokan darah yang menyegarkan kulit
wajah dan membuat kulit wajah tampak cerah. Orang – orang yang
suka tertawa tampak lebih cerah dan menarik.
9). Rasa percaya diri melalui tawa
Ketika anda tertawa dalam kelompok dengan kedua lengan
terangkat kelangit, rasa takut atau malu anda akan hilang dan setelah
beberapa lama anda akan menjadi orang yang suka bergaul, terbuka,
dan ramah. Secara bertahap, tawa juga akan menambah rasa percaya
diri.
b. Kontra Indikasi
Tertawa adalah terapi yang sangat ringan dan tidak membatasi usia,
walaupun begitu, terapi ini dilarang untuk dilakukan oleh mereka yang
mempunyai beberapa jenis penyakit dan problem. Pelarangan
melakukan tawa ini dikarenakan dikawatirkan berakibat buruk pada
penyakitnya. Simanungkalit & Pasaribu (2007: 24) Mereka yang
dilarang untuk melakukan terapi humor ini adalah :
Kontra Indikasi Rasionalisasi
Penderita penyakit wasir Berbahaya karena otot di sekitar pinggul dan
perut mendapat tekanan lebih berat sehingga
dikhawatirkan memperparah penyakit wasir
Penderita penyakit hernia Hal ini dapat memperparah penyakit hernia
karena membutuhkan kerja keras otot dan
kemungkinan isi perut akan menonjol di sekitar
saluran selangkangan.
Penderita penyakit jantung Memacu denyut jantung bekerja lebih cepat,
sehingga dikhawatirkan berakibat fatal.
Penderita sesak nafas Mengganggu pernapasan
Baru selesai melakukan Jahitan opersinya akan terlepas, apalagi yang
operasi melakukan operasi besar atau perus
Sedang hamil Mengakibatkan kontraksi dan bisa terjadi
keguguran.
Peranakan turun Menurunkan tali ligamen yang menopang
peranakan menjadi lemah.
Penyakit TBC Bibit-bibit penyakitnya akan menular kepada
orang lain sekitarnya
Penyakit flu Bibit flu akan menyebar dan penderita flu
sebaiknya istirahat saja.
Penyakit pilek Akan menularkan bibi-bibit virusnya kepada
orang lain.
Komplikasi mata Akan meningkatkan tekanan pada bola mata
(gloukoma) karena bendungan aliran cairan mata melalui
terusan Schlemm dalam pembuluh
balik semakin meningkat, mencekungnya pupil
saraf mata, dan bisa berakibat pada kebutaan.
TERAPI TERTAWA
(..................................................)
23
Lampiran 4
LEMBAR NOTULEN
Kegiatan Diskusi
1. Nama Penanya
................................................................................................................................................
Pertanyaan
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
Jawaban
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
2. Nama Penanya
................................................................................................................................................
Pertanyaan
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
Jawaban
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
3. Nama Penanya
................................................................................................................................................
Pertanyaan
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
Jawaban
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
(..................................................)