Anda di halaman 1dari 2

Term of References

Sistem Jaminan Sosial Nasional Indonesia sejak 2014 telah menggariskan bahwa
pasien harus mendapatkan pelayanan kesehatan mulai dari pelayanan primer di tingkat
kabupaten/ kota/ kecamatan dilanjutkan dengan rujukan ke fasilitas kesehatan tingkat 2
berupa RSUD kelas B yang dilanjutkan dengan rujukan ke fasilitas kesehatan tersier di
tingkat provinsi, begitu juga rujukan balik dari fasilitas kesehatan tersier hingga ke primer.
Menurut Permenkes No. 001 Tahun 2012 mengenai Rujukan Kesehatan Perorangan
telah membagi rumah sakit menjadi 14 rujukan nasional, 20 rujukan provinsi dan 110 rujukan
regional.
Terkait sistem rujukan, masing-masing profesi harus diberikan kompetensi yang harus
dimiliki dokter umum, spesialis dan subspesialis yang bekerja di fasilitas kesehatan yang
berjenjang itu. Kelompok Dokter Bidang Hematologi-Onkologi Medik melalui perhimpunan
yang terkait dengan bidang tersebut :
1. Perhimpunan Hematologi dan Transfusi Darah Indonesia (PHTDI)
2. Perhimpunan Hematologi dan Onkologi Medik Ilmu Penyakit Dalam Indonesia
(PERHOMPEDIN)
3. Perhimpunan Trombosis Hemostasis Indonesia (PTHI)
Telah membuat kompetensi bagi dokter spesialis/ subspesialis bidang tersebut di tingkat
fasilitas kesehatan yang berjenjang.
Pada acara Jakarta Megapolitan Hematology and Medical Oncology Forum atau
JAMHEMOF, kami memberikan tutorial bagi dokter subspesialis, dokter spesialis, dokter
umum, dokter gigi, farmasi, perawat, dan tenaga kesehatan terkait yang lain. Selain itu, kami
juga memberikan tutorial bagi dokter umum yang akan dan sudah melakukan program
internship, berupa:
1. Transfusi darah yang aman dan tepat guna,
2. Pendekatan anemia hingga diagnosis thalassemia, penyakit anemia lainnya serta
sistem rujukannya,
3. Pendekatan perdarahan hingga diagnosis hemophilia, penyakit perdarahan lainnya
serta sistem rujukannya,
4. Terapi suportif pada pasien kanker serta sistem rujukannya,
5. Penanganan nyeri pada kanker serta sistem rujukannya,
6. Penanganan pasien trombosis vena serta sistem rujukannya.
Penyakit tersebut dipilih karena hemophilia, kanker, thalassemia (HOT) dan transfusi
merupakan penyakit katastropik di mana dalam sistem pelayanan kesehatan keempat penyakit
tersebut pembiayaanya sangat besar menurut sistem INA CBGs. Oleh karena itu, dokter yang
bertugas diharapkan mengetahui kompetensi yang bisa dilakukan di tempat bertugas, kapan
merujuk dan apa yang harus dilakukan saat mendapat rujukan balik.
Adapun tutorial tersebut dilaksanakan oleh Yayasan Pengembangan Hematologi
Indonesia bekerja sama dengan Perhimpunan Dokter Umum Indonesia dan Kolegium. Untuk
itu, pada kesempatan ini kami mengundang dokter-dokter yang akan dan sudah menjalani
internship dari 7 universitas di Jakarta. Mengingat kuota jumlah undangan, bagi yang belum
mendapatkan kesempatan kali ini akan diundang pada kesempatan berikutnya yaitu Januari
2016.

Anda mungkin juga menyukai