Demam/batuk/pilek : disangkal
Pemeriksaan Fisis
Mata : konjungtiva tidak pucat, sklera tidak
Kesadaran : compos mentis ikterik
Tekanan darah : 120/87 mmHg Jantung : S1 S2 reguler, tidak ada murmur dan
gallop
Frekuensi nadi : 89 kali permenit
Paru : vesikuler, tidak ada ronki dan wheezing
Frekuensi napas : 20 kali permenit
Abdomen : datar, supel, tidak ada nyeri tekan
SpO2 : 98% room air
Hemoglobin : 12 SGPT :9
Tidak merokok :1
Opioid pascaoperasi :0
Total : 2 (40%)
Intraoperatif
Ko-Induksi
Pra-induksi ● Fentanyl 150 mcg
● Lidocaine 80 mg
Kesadaran : compos mentis
● Rocuronium 40 mg
Tekanan darah : 110/64 mmHg
Induksi
Frekuensi nadi : 75 kali permenit
● Propofol 100 mg
Frekuensi napas : 18 kali permenit
● Sevoflurane 2-3 vol%
SpO2 : 100% room air
Rumatan
Suhu : 36,5 derajat Celcius
● Dexmedetomidine 0,5 - 0,8 mcg/kg/jam
● Sevoflurane 2,5 vol%
Obat-obatan
Cefazoline 2 gram IV
Ranitidine 50 mg IV
Metocloperamide 10 mg IV
Dexamethasone 5 mg IV
Paracetamol 1 gram IV
Ketorolac 30 mg IV
Intraoperatif
Tren hemodinamik intraoperatif
Tekanan darah : 96/50 - 110/60 mmHg Lama operasi : 3 jam 30 menit
Cabang inferior
Aliran darah vena melalui pleksus pteryoid dan sinus Arteri faringeal asendens
interna
Pembedahan Telinga Tengah
● Timpanoplasti (pembedahan rekonstruktif untuk membran timpani)
● Mastoidektomi (membersihkan sel udara yang terinfeksi di dalam tulang
mastoid)
● Miringotomi
● Stapedektomi
● Insersi Grommet
Mastoidektomi
● Simple mastoidectomy → pembersihan infeksi dan jaringan yang terindeksi
● Tympanomastoidectomy → kombinasi mastoidectomy dengan timpanoplasti
→ pembersihan jaringan terinfeksi diikuti dengan repair membran timpani
Penilaian
Hemostasis Gas N2O
preoperatif
Identifikasi
PONV
Nervus Fasialis
Evaluasi preoperatif
Komunikasi dengan pasien yang baik → penurunan pendengaran pada pasien
Sistem respirasi : Bila pasien dengan gejala infeksi saluran napas atas akut
(sputum purulen, sekret hidung, demam) → rekomendasi untuk
menunda operasi elektif
Penggunaan monitor dengan EMG sering dilakukan untuk menilai fungsi saraf
fasialis
Penanganan mual/muntah
- Metocloperamide 10 mg IV
- Dexamethasone 5 mg IV
Analisis terhadap Kasus
● Induksi menggunakan propofol, lidocaine, fentanyl, dan sevoflurane
● Maintenance dengan gas O2 : air 0,8-2 lpm, tanpa N2O
● Hipotensi terkendali dengan menggunakan Dexmedetomidine 0,5-0,8
mcg/kg/jam dilakukan pada pasien
● Penggunaan Ondansetron dalam pencegahan PONV tidak dilakukan (pasien
mendapatkan Metocloperamide dan Dexamethasone)
● Pengelolaan nyeri pascaoperasi dengan Paracetamol dan Ketorolac (NSAID)
dilakukan pada pasien
Referensi
1. Anesthesia for otolaryngology - head & neck surgery. In: Butterworth JF, Mackey
DC. Morgan & Mikhail’s clinical anesthesiology. 7th ed. McGraw Hill; 2022.
2. Otology and neurotology. In: Jaffe RA, Schmiesing C, Golianu B. Anesthesiologist/s
manual of surgical procedures. 6th ed. Philadelphia: Wolters Kluwer; 2020.
3. Munhall CC, Warner BK, Nguyen SA, Guldan GJ, Meyer TA. Use of
dexmedetomidine for controlled hypotension in middle ear surgery: a systematic
review and meta-analysis. Am J Otol Head Neck Med 2023;44:103917.
4. Madan HK, Kosare S. Anesthesia for middle ear surgeries and cochlear implant.
Otorhinolaryngology Clinics: An International Journal; 2015;7(1):1-0.
5. Pairaudeau C, Mendonca C. Anesthesia for major middle ear surgery. BJA Educ
2019;19(5):136-43.