Anda di halaman 1dari 22

Keracunan Formalin Per oral

Pembimbing :
Dr. Bambang, Sp.F
Dr. Farida Manurung
OLEH
1. Ario W. Pamungkas
2. Abdullah bin junnub
3. Cahyarani Wulansari
4. Fifi Tandion
5. Lystiana Malondong
6. Yovita Devi Kornelin
Definisi
• Formaldehid berasal dari formika dalam bahasa Latin yang berarti
 semut (semutmenghasilkan  asam  format sebagai pertahanan alami.
• Gas tidak berwarna, tetapi biasanya didistribusikan sebagai larutan
(umumnya disebut    sebagai formalin), dan dikenal desinfektan penting di
rumah sakit

Fungsi Formalin

• Pembuatan berbagai plastik
• Desinfektan
• Perekat untuk membuat partikel kayu lapis untuk furnitur dan konstruksi
industri dan lain-lain.
Struktur Formaldehide

Formaldehida dibuat dari oksidasi katalitik


metanolformaldehida dihasilkan dari aksi cahaya matahari 
dan  oksigen terhadap  metana dan hidrokarbon lain yang
ada di atmosfer. H2CO
Sumber Formaldehida
formaldehida dibuat dari oksidasi katalitik metanol. Katalis yang paling sering dipakai
adalah logam peraksistem oksida besi yang lebih sering dipakai (proses Formox) .

Katalis perak dalam suhu 250oC

metanol dan oksigen Formaldehide


(2 CH3OH+ O2 ) 2 H2CO + 2 H2O

Katalis perak dalam suhu 650oC

metanol dan oksigen Formaldehide


(2 CH3OH+ O2 ) 2 H2CO + 2 H2O

CH3OH H2CO + H2


Sifat Formaldehide
Mempunyai sifat – sifat
1. Reduksi yang kuat sekali dan sangat reaktif
terhadap asam amino dan protein yang
mempunyai Daya antibakteri.
2. Memiliki unsur aldehida yang bersifat mudah
bereaksi dengan protein.
3. Membentuk lapisan baru yang melindungi
lapisan di bawahnya, supaya tahan terhadap
serangan bakteri lain.
Fungsi Umum Formaldehide
• Larutan formaldehida secara luas digunakan dalam otopsi, Untuk pengawetan
biasanya digunakan formalin dengan konsentrasi 10%.
• Pembasmi lalat dan serangga pengganggu lainnya.
• Bahan pembuatan sutra sintetis, zat pewarna, cermin ,kaca
• Pengeras lapisan gelatin dan kertas dalam dunia fotografi.
• Bahan pembuatan pupuk dalam bentuk urea.
• Bahan untuk pembuatan produk parfum.
• Bahan pengawet produk kosmetika dan pengeras kuku.
• Pencegah korosi untuk sumur minyak
• Dalam konsentrasi yang sangat kecil (kurang dari 1%). Formalin digunakan sebagai
pengawet untuk berbagai barang konsumen seperti pembersih barang rumah tangga,
cairan pencuci piring, pelembut kulit, perawatan sepatu, shampoo mobil, lilin, pasta
gigi, dan pembersih karpet.
• Di industri perikanan, formalin digunakan untuk menghilangkan bakteri yang biasa
hidup di sisik ikan.
INTOKSIKASI FORMALIN

1. Penggunaan Formalin yang Salah


• Survei dan pemeriksaan laboratorium, sejumlah produk
pangan menggunakan formalin sebagai pengawet yang
dilakukan produsen  yang tidak bertanggung jawab.
• Beberapa contoh prduk yang sering diketahui
mengandung formalin misanya
Ikan segar
Ayam potong 
Mie basah
Tahu
Efek Intoksikasi Formalin
• Masuk kedalam tubuh melalui dua jalan yaitu mulut dan
pernapasan
• Formalin sangat berbahaya jika terhirup, mengenai kulit dan
tertelan. Akibat yang ditimbulkan dapat berupa: luka bakar
pada kulit, iritasi pada saluran pernafasan, reaksi alergi dan
bahaya kanker pada manusia
• Formalin dalam dosis tertentu jangka panjang secara
bermakna mengakibatkan kanker saluran cerna seperti
adenocarcinoma pylorus, preneoplastic hyperplasia pylorus
dan adenocarcinoma duodenum.
• Dalam jumlah sedikit, formalin akan larut dalam air,
serta akan dibuang ke luar bersama cairan tubuh.
Sehingga formalin sulit dideteksi keberadaannya di
dalam darah
• Imunitas tubuh sangat berperan dalam berdampak
tidaknya formalin di dalam tubuh. Jika imunitas
tubuh rendah atau mekanisme pertahanan tubuh
rendah, sangat mungkin formalin dengan kadar
rendah pun bisa berdampak buruk terhadap
kesehatan.
• Penanganan Intoksikasi Formalin
1. Bila terkena hirupan atau terkena kontak langsung formalin,
menghindarkan penderita dari daerah paparan ke tempat yang aman.
2. Bila sesak berat, gunakan masker berkatup atau peralatan sejenis
untuk melakukan pernafasan buatan.
3. Bila terkena kulit lepaskan pakaian, perhiasan dan sepatu yang terkena
formalin.
4. Cuci kulit selama 15-20 menit dengan sabun atau deterjen lunak dan
air yang banyak dan dipastikan tidak ada lagi bahan yang tersisa di
kulit.
5. Pada bagian yang terbakar, lindungi luka dengan pakaian yang kering,
steril dan longgar.
6. Bilas mata dengan air mengalir yang cukup banyak
sambil mata dikedip-kedipkan.Pastikan tidak ada lagi sisa
formalin di mata. Aliri mata dengan larutan dengan
larutan garam dapur 0,9 persen (seujung sendok teh
garam dapur dilarutkan dalam segelas air) secara
terus-menerus sampai penderita siap dibawa ke rumah
sakit atau ke dokter.
7. Bila tertelan segera minum susu atau norit untuk
mengurangi penyerapan zat berbahaya tersebut. Bila
diperlukan segera hubungi dokter atau dibawa ke rumah
sakit.
ASPEK MEDIKOLEGAL
Landasan Hukum yang Berlaku di Indonesia
Seputar Perlindungan Konsumen dalam
Penyalahgunaan Zat Berbahaya dalam Produk
Pangan Undang-Undang mengenai
Perlindungan konsumen diatur dalam Undang
– Undang RI nomor 8 tahun 1999 Tentang
perlindungan konsumen. Diantaranya :
Bab II : Asas dan tujuan
Pasal 3 bagian D :
menciptakan sistem perlindungan konsumen
yang mengandung unsur kepastian hukum dan
keterbukaan informasi serta akses untuk
mendapatkan informasi.
Bab III : Hak dan Kewajiban
Pasal 4 hak konsumen :
• bagian A : hak atas kenyamanan, keamanan, dan
keselamatan dalam mengkonsumsi barang atau
jasa.
• Bagian D : Hak untuk didengar pendapat atau
keluhannya atas barang atau jasa yang
digunakan.
• Bagian F : Hak untuk mendapatkan pembinaan
dan pendidikan konsumen.
Bab VI : Perbuatan yang dilarang bagi pelaku usaha

1. Pasal 8 : bagian B: Tidak sesuai dengan berat


bersih, isi bersih atau netto dan jumlah dalam
hitungan sebagaimana yang dinyatakan dalam
label atau etiket barang tersebut .
2 . pelaku usaha dilarang memperdagangkan
barang yang rusak, cacat atau bekas dan
tercemar tanpa memberikan informasi secara
lengkap tanpa memberikan informasi secara
lengkap dan benar atas barang yang dimaksud.
Bab VI :
Tanggung jawab pelaku usaha

Pasal 19 :
• bagian 1 : pelaku usaha bertanggung jawab memberikan ganti rugi atas
kerusakan, pencemaran, dan/atau kerugian konsumen akibat mengkonsumsi
barang dan/atau jasa yang dihasilkan atau diperdagangkan.

• Bagian 2 : Ganti rugi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berupa
pengembalian uang atau penggantian barang dan/atau jasa yang sejenis atau
setara nilainya, atau perawatan kesehatan dan/atau pemberian santunan
yang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang–undangan yang berlaku.

• Bagian 4 : pemberian ganti rugi sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1) dan


ayat (2) tidak menghapus kemungkinan adanya tuntutan pidana berdasarkan
pembuktian lebih lanjut mengenai adanya unsur kesalahan.
Bab VII : Pembinaan dan pengawasan
Pasal 29 :
• bagian 1 : pemerintah bertanggung jawab atas
pembinaan penylengraan perlindungan konsumen
yang menjamin diperolehnya hak konsumen dan
pelaku usaha serta dilaksanakannya kewajiaban
konsumen dan pelaku usaha.
• Bagian 2 : Pembinaan oleh pemerintah atas
penyelenggaraan perlindungan konsumen
sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1 ) dilaksanakan
oleh mentri dan / atau mentri teknis terkait.
Hukuman Bagi Para Oknum
Penyalahgunaan Zat Berbahaya dalam
Produk Pangan di Indonesia
Hukuman bagi pelaku usahapun masih terlalu ringan,
misalnya yang terbukti bersalah hanya divonis penjara
3-6 bulan sedangkan dendanya hanya Rp. 200.000,
Dasar hukum yang dipakai oleh hakim dan jaksa
hanya KUHP atau peraturan daerah. Sedangkan dalam
UU Perlindungan Konsumen No. 8 tahun 1999
pelanggan terhadap kesehatan konsumen dapat
dikenakan hukuman maksimal 5 tahun berikut denda
hingga Rp 2 milyar.
Temuan post mortem
• Tardieu spot • Peningkatan MDA
• Edema otak (malondialdehid)
• Jaringan otak nekrosis
• Bleeding atau jendalan darah

hati
otak

ginjal
lambung
• Bercak nekrosis pada parenkim • Erosi atau ulserasi
ginjal lambung
• Pembengkakan pembuluh darah
Kesimpulan

1. Keracunan formalin dapat terjadi melalui 4 cara: inhalasi,


ingesti, kontak kulit dan melalui kontak mata.
2. Efek akut keracunan formalin. Inhalasi: mengiritasi saluran nafas
atas diantaranya nyeri dan gatal tenggorokan, rasa terbakar pada
hidung dan hidung tersumbat. Konsentrasi diatas 5 ppm dapat
menyebabkan iritasi saluran nafas bawah yang ditandai dengan
batuk rasa berat di dada, dan mengi. Konsentrasi yang dapat
membahayakan nyawa dan kesehatan adalah 100 ppm.
3. Kontak mata: konsentrasi formaldehid diantara 0,05 ppm dan
0,5 ppm memproduksi sensasi iritasi pada mata dengan gejala
terbakar, gatal, kemerahan dan mata berair.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai