MENGGUNAKAN LATEX
Disusun Oleh:
Ari Dwi Hartanto
2012
PRAKATA
ii
DAFTAR ISI
PRAKATA ii
I PENDAHULUAN 1
1.1 Sejarah Singkat LATEX . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
1.2 Software Apa yang Diperlukan? . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2
1.3 Instalasi Software . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2
1.4 Dokumen LATEX . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3
iii
BAB I
PENDAHULUAN
TEX adalah bahasa pemrograman yang diciptakan khusus dan menjadi bagian
utama dari sistem pengaturan teks hasil pengetikan (typesetting system) yang meng-
hasilkan dokumen/publikasi teks dan matematis yang berkualitas. TEX diciptakan
oleh Prof. Donald Knuth sekitar tahun 1978. Awalnya pada akhir tahun 1970 Prof.
Donald Knuth menciptakan TEX untuk merevisi volume kedua dari magnum opus-
nya, yaitu buku The Art of Computer Programming, karena banyak simbol matemati-
ka yang tidak dapat dicetak dengan sempurna pada masa itu.
Dalam pengembangannya, TEX tersedia untuk digunakan dalam berbagai ma-
cam komputer dan sistem operasi dan dirancang secara spesifik sehingga file masukan
(file yang mengandung perintah-perintah pengolahan kata) akan menjadi portabel,
dan bisa menghasilkan keluaran yang sama di segala macam sistem operasi yang
memprosesnya, pemenggalan kata yang sama, pergantian baris, pergantian halaman,
dll.
Pada tahun 1985 Leslie Lamport di Digital Equipment Corporation mencip-
takan LATEX. LATEX merupakan user interface dari TEX. Leslie menciptakan LATEX
untuk mengotomatisasi semua perintah umum untuk menyiapkan sebuah dokumen.
Dengan menggunakan LATEX, antara penulis dengan typesetter dapat dengan mudah
menggunakan kemampuan pengaturan tulisan yang dimiliki oleh TEX tanpa harus
memahami underlying languange. LATEX sangat dianjurkan untuk semua orang ke-
cuali professional typographic programmer dan peneliti komputer, yang ingin mem-
pelajari TEX.
Saat ini, TEX dan LATEX tersedia bebas di internet dan dapat digunakan oleh
perseorangan, LATEX pada dasarnya adalah program yang dibuat sebagai typesetting
tool. Secara garis besar, langkah pembuatan dokumen menggunakan LATEX adalah
sebagai berikut. Langkah pertama dokumen diketik pada suatu text editor, kemu-
dian ditambahkan perintah-perintah LATEX untuk mengatur isi dokumennya. Setelah
seluruh dokumen sudah dilengkapi dengan perintah-perintah LATEX, dokumen tersebut
harus di-compile untuk menghasilkan output berupa dokumen yang diinginkan. Hasil
dokumen tersebut dapat berupa dokumen dalam format ".pdf", ".dvi", atau ".ps".
1
2
1. Paket instalasi LATEX. Dalam hal ini digunakan MiKTeX. Paket instalasi "MiK-
TeX" setelah diinstal nantinya akan dipakai sebagai generator dokumen yang
sudah diformat menggunakan "bahasa pemrograman" yang dimiliki LATEX. Gu-
nakanlah miktex versi yang terbaru agar paket-paket yang kita perlukan tersedia
dalam miktex tersebut. Software MiKTeX dapat Anda download di
ftp://repo.ugm.ac.id/ekstra/software/windows/programming/miktex/
atau di http://miktex.org/
Ukuran software ini cukup besar, oleh karena itu lebih baik menggunakan
link yang pertama (ftp://repo.ugm.ac.id/ekstra/soft...) dan men-download-nya
menggunakan akses internet yang berada di UGM (SIC atau hotspot/wifi UGM).
2. Text editor. Dalam hal ini digunakan software WinEdt. Software ini digu-
nakan untuk mengetikkan isi dari dokumen yang akan kita buat, serta untuk
mengetikkan perintah-perintah untuk pengaturan dokumen. Dalam penulisan
panduan ini, penulis menggunakan WinEdt versi 6.0. Software WinEdt dapat
di download di http://www.winedt.com/
3. Document Viewer. Dalam hal ini digunakan Adobe Reader atau PDF-XChange
Viwer. Software ini berfungsi untuk menampilkan output dari dokumen yang
telah kita ketik dan telah di-compile. Dalam panduan ini, penulis menggunakan
PDF-XChange Viwer. Software ini dapat di download di
http://www.tracker-software.com/product/pdf-xchange-viewer
Gambar 1.2: Window peringatan WinEdt versi trial dan sudah berakhir masa
berlakunya
Sebuah dokumen LATEX memiliki struktur yang dicirikan dengan blok yang
diapit oleh pasangan perintah \begin dan \end. Setiap dokumen harus dimulai
dengan perintah \documentclass{...} untuk menyatakan jenis dokumen yang
akan dibuat. Jenis dokumen ini dapat berupa buku (book), artikel (article), laporan
(report), dan sebagainya. Badan utama dokumen dituliskan diantara pasangan
\begin{document}
dan
\end{document}
4
Hasilnya:
Rumus untuk mencari akar-akar persamaan kuadrat ax2 + bx + c = 0:
√
−b ± b2 − 4ac
x1,2 = .
2a
Kita dapat mengatur layout dari dokumen, seperti ukuran dokumen, margin,
spasi, dll. Dalam panduan ini tidak akan dijelaskan secara detail tentang pengaturan-
pengaturan tersebut karena pembuatan dokumen pada panduan ini akan difokuskan
pada penulisan skripsi menggunakan template yang telah ada.
BAB II
TEMPLATE SKRIPSI FMIPA UGM
Pada bab ini akan dijelaskan tentang bagian-bagian dari template skripsi ser-
ta fungsi-fungsi dari perintah LATEX dalam template. Untuk mendapatkan template
ini, kita dapat men-download di website http://mipa.ugm.ac.id (template dibuat oleh
Bapak Pekik Nurwantoro). Untuk kemudahan penulisan definisi, teorema, bukti teo-
rema, dan lainnya, penulis telah mengubah/menambahkan sedikit perintah-perintah
LATEX dalam template. Template ini dapat di-download di
http://ps-s1-matematika.fmipa.ugm.ac.id .
Dalam panduan ini, penulis akan menjelaskan pengetikan skripsi menggu-
nakan template skripsi yang ada di website http://ps-s1-matematika.fmipa.ugm.ac.id
1. File ugmskripsi.cls. File ini merupakan class dari dokumen skripsi kita. Di-
dalam file ini berisi perintah-perintah LATEX yang berfungsi untuk pengaturan
layout, penomoran bab atau subbab, dan lain sebagainya. Jangan mengubah
perintah-perintah LATEXdalam file ini, kecuali beberapa bagian yang akan
dijelaskan dalam panduan ini.
2. File Skripsi.tex. File ini merupakan file utama dari dokumen skripsi yang akan
kita buat.
5
6
Setelah mengetahui fungsi dari masing-masing file dalam template, akan dije-
laskan isi dari beberapa file tersebut yang cukup penting untuk kita ketahui. Buka file
Skripsi.tex menggunakan WinEdt. Perintah-perintah LATEX:
\usepackage{amssymb}
\usepackage{amsfonts}
..
.
\usepackage{multirow}
merupakan perintah-perintah untuk memanggil paket-paket LATEX yang akan kita gu-
nakan dalam penulisan skripsi. Jika kita akan menggunakan paket lainnya, ketikkan
tepat di bawah perintah \usepackage{multirow}.
Selanjutnya, perintah
\usepackage[pdftex,bookmarks=true]{hyperref}
digunakan untuk mem-bookmark file pdf yang merupakan hasil dari dokumen skripsi
yang dibuat.
Perintah-perintah LATEX:
\newtheorem{teorema}{Teorema}[section]
\renewcommand{\theteorema}{\arabic{chapter}.
\arabic{section}.\arabic{teorema}}
\newtheorem{lemma}[teorema]{Lemma}
..
.
\newtheorem{algoritma}{Algoritma}[chapter]
\renewcommand{\thealgoritma}
{\arabic{chapter}.\arabic{algoritma}}
merupakan perintah-perintah untuk mendefinisikan fungsi-fungsi seperti Teorema,
Lemma, Definisi, dll. Dalam pendefinisian ini, juga terdapat pengaturan kode-kode
dari masing-masing fungsi tersebut. Dalam penulisan skripsi nantinya, kita akan lebih
mudah dalam penulisan Definisi, Teorema, dan sebagainya, karena kita cukup me-
manggil fungsi-fungsi yang telah didefinisikan. Perintah LATEX:
\renewenvironment{proof}
{\vspace{1ex}\noindent{\bf Bukti.}}
{\hfill$\blacksquare$\newline}
berfungsi untuk mengubah label dari environment "proof". Di bawah perintah LATEX
tersebut ada beberapa masukan yang harus kita isi sesuai dengan data-data kita, seper-
ti judul skripsi, nama, NIM, dll.
7
Selanjutnya, kita dapat mengisi beberapa bagian lainnya seperti motto, intis-
ari/abstract, prakata, dan lain sebagainya di tempat yang telah ditentukan dalam file
Skripsi.tex.
Perhatikan dalam file Skripsi.tex terdapat perintah LATEX:
\input{Bab1.tex}
\input{Bab2.tex}
···
\input{Bab6.tex}.
Perintah LATEX tersebut berfungsi untuk meng-import file-file Bab1.tex, Bab2.tex, · · · ,
Bab6.tex yang berada di folder yang sama dengan file Skripsi.tex. Jadi, skripsi yang
akan kita buat berupa satu dokumen, akan tetapi dalam pengetikannya dipisahkan
menjadi beberapa file menurut bab.
Setelah memahami isi dari file Skripsi.tex, buka file Bab1.tex, Bab2.tex, · · · ,
Bab6.tex menggunakan WinEdt. Masing-masing dari file ini akan kita gunakan untuk
mengetikkan isi dari skripsi.
Untuk meng-compile dokumen skripsi ini, kita harus membuka file Skrip-
si.tex selanjutnya klik icon Compile atau PDFTeXify pada Tool Bar WinEdt atau
gunakan Shortcut pada keyboard dengan menekan tombol F9. WinEdt akan meng-
compile dan jika sudah selesai (tidak terjadi error), secara otomatis hasilnya akan
ditampilkan menggunakan PDF-XChange Viwer atau Adobe Reader.
Note: File-file Bab1.tex, Bab2.tex,..., Bab6.tex tidak perlu di compile.
BAB III
PENGETIKAN ISI SKRIPSI
Pada bab ini akan dijelaskan tentang pengetikan isi skripsi seperti membuat
bab atau subbab, teorema, definisi, tabel, equation, dll, dalam tempate skripsi.
\chapter{PENDAHULUAN}
\section{Latar Belakang}
\subsection{ContoH}
\subsection{ContoH2}
\subsection{ContoH3}
\section{Perumusan Masalah}
\subsection{ContoH4}
8
9
BAB I
PENDAHULUAN
3.2 Komentar
Komentar di dalam dokumen LATEX dituliskan setelah karakter "%" dan berlan-
jut sampai akhir baris. Perhatikan contoh di bawah ini.
Perintah LATEX: Hasil:
%Baris ini tidak muncul.
Hanya baris ini yang Hanya baris ini yang muncul.
muncul. %Bagian ini tidak muncul.
3.3 Paragraf
Di dalam dokumen LATEX paragraf satu dari yang lain dipisahkan oleh satu
atau beberapa baris kosong atau perintah \par. Jika dalam sebuah paragraf ada baris
yang ingin dimulai dengan baris baru (awal baris tidak menjorok ke kanan), maka
paragraf sebelum baris baru ini diakhiri dengan perintah \\ atau \newline.
Perintah LATEX: Hasil:
Perhatikan bahwa ini adalah para- Perhatikan bahwa ini adalah para-
graf pertama. graf pertama.
Perhatikan bahwa ini adalah para- Perhatikan bahwa ini adalah para-
graf kedua. graf kedua.
Ini adalah sebuah paragraf,\\ Ini adalah sebuah paragraf,
ini baris baru. ini baris baru.
10
Dalam skripsi biasanya terdapat penjelasan yang berupa beberapa point. Un-
tuk membuatnya di dalam dokumen LATEX, digunakan environment \itemize atau
\enumerate. Perhatikan contoh di bawah ini.
Contoh1.
\begin{itemize}
\item Butir ke-1.
\item Butir ke-2.
\end{itemize}
• Butir ke-1.
• Butir ke-2.
Contoh2.
\begin{enumerate}
\item Point pertama.
\item Point kedua.
\end{enumerate}
1. Point pertama.
2. Point kedua.
Contoh3.
\begin{enumerate}[i.]
\item Point pertama.
\item Point kedua.
\end{enumerate}
i. Point pertama.
Contoh4.
\begin{enumerate}[a.]
\item Point pertama.
\item Point kedua.
\end{enumerate}
a. Point pertama.
b. Point kedua.
3.5 Tabel
\end{tabular}
Hasil dari perintah tersebut adalah
Ada beberapa hal yang perlu diketahui dari format perintah di atas.
a. [h] adalah bagian yang mengatur posisi tabel pada suatu halaman.
d. {|l|c|r|} adalah bagian yang menentukan banyaknya kolom yang akan di-
hasilkan. Huruf-huruf tersebut mewakili left, center, dan right, yaitu menentukan
alignment dari isi cell yang dibuat. Sementara karakter | menentukan apakah
tabel ingin dibatasi garis vertikal atau tidak. Jika antara kolom tidak ingin diberi
garis batas, maka kita tinggal menghilangkan | tersebut.
f. Garis mendatar pada tabel (batas tiap baris) dihasilkan dengan perintah \hline.
x1 1
x
x2 2
y1 3
y y2 4
y3 5
Untuk membuat tabel seperti itu dapat digunakan perintah seperti berikut:
\begin{table}[h]
\centering
\vspace{0.2cm}
\begin{tabular}{|c|c|c|}
\hline
\multirow{2}{*}{x} & x1 & 1\\
\cline{2-3}
& x2 & 2\\
\hline
\multirow{3}{*}{y} & y1 & 3\\
\cline{2-3}
& y2 & 4\\
\cline{2-3}
& y3 & 5\\
\hline
\end{tabular}
\end{table}
3.6 Gambar
a. Lebar dari gambar yang akan ditampilkan dapat diubah sesuai keinginan kita.
Jika kita telah menentukan width seperti perintah di atas, maka tinggi dari gam-
bar yang akan ditampilkan akan menyesuaika sendiri sesuai dengan skala ukuran
gambar pada file gambar aslinya.
b. File gambar yang ingin kita tampilkan dalam dokumen harus diletakkan pada
direktori/folder yang sama dengan direktori file dokumen LATEX(*.tex) kita be-
rada.
c. [h] atau [H] mempunyai fungsi yang sama seperti pada pembuatan tabel yang
telah dijelaskan sebelumnya. Perlu diperhatikan bahwa saat menggunakan h,
LATEX akan secara otomatis menempatkan gambar di halaman baru jika tidak
cukup ruang untuk gambar tersebut di tempat perintah gambar dituliskan.
d. Format gambar standar LATEX adalah .eps. Akan tetapi, gambar dengan format
.jpg juga dapat digunakan.
3.7 Font
2. Sans serif, cara menggunakan jenis font ini adalah sebagai berikut:
\sffamily{teks yang diformat}
1. Italic, cara mengatur bentuk font seperti ini adalah sebagai berikut:
\textit{teks yang ingin diformat}
2. Bold, cara mengatur bentuk font seperti ini adalah sebagai berikut:
\textbf{teks yang ingin diformat}
3. Underline, cara mengatur bentuk font seperti ini adalah sebagai berikut:
\underline{teks yang ingin diformat}.
Contoh5:
Persamaan kuadrat $y=x^{2}+x+1$.
Hasilnya:
Persamaan kuadrat y = x2 + x + 1.
Untuk menulis persamaan matematika di baris baru atau baris tersendiri, dapat meng-
gunakan perintah $$ ... $$, dengan titik-titik tersebut kita isi dengan persamaan
yang kita inginkan.
Contoh6:
Persamaan kuadrat $$y=x^{2}+x+1.$$
Hasilnya:
Persamaan kuadrat
y = x2 + x + 1.
tidak memberi label suatu persamaan jika dalam dokumen tidak membutuhkan kode
persamaan tersebut. Kode persamaan pada Contoh7 tersebut dapat dipanggil dengan
perintah \eqref{Namalabel}.
Contoh8:
Persamaan \eqref{PersKuadrat} merupakan persamaan kuadrat.
Hasilnya:
Persamaan (3.1) merupakan persamaan kuadrat.
Kita juga dapat menggunakan perintah tersebut tanpa memunculkan kode dari per-
samaan, yaitu dengan perintah
\begin{equation*}
...
\end{equation*}.
Contoh9:
Persamaan kuadrat
\begin{equation*}
y=x^{2}+x+1.
\end{equation*}
Hasilnya:
Persamaan kuadrat
y = x2 + x + 1.
Contoh9:
\begin{equation*}
\begin{split}
y & =1+1+1+1+1\\
& =1\cdot 5\\
& =5
\end{split}
\end{equation*}
Hasilnya:
y =1+1+1+1+1
=1·5
=1·5
Untuk pengetikan equation yang lain, tidak akan dijelaskan dalam panduan
ini. Untuk mengetahui perintah equation yang lain, dapat menggunakan bantuan
simbol-simbol yang telah disediakan pada WinEdt. Untuk memunculkan simbol-
simbol tersebut pada WinEdt, klik menu View kemudian pilih TeX GUI Simbols. Jika
simbol matematika yang Anda inginkan tidak tersedia di WinEdt tersebut, tanyakan
sama ’mbah google’ saja.
Contoh12:
\begin{teorema}\label{TeoDiv}
(Buchmann, 2000) Diberikan \mbox{$a,b,c \in \mathbb{Z}$.}
Jika \mbox{$a\mid b$} dan \mbox{$b\mid c$,}
maka \mbox{$a\mid c$.}
\end{teorema}
\begin{proof}
Ambil sebarang $a,b\in\mathbb{Z}$. ...dst.
\end{proof}
20
Hasilnya:
Perhatikan pada Contoh11 dan Contoh12 tersebut telah diberi label. Seper-
ti halnya kode persamaan yang telah dijelaskan sebelumnya, kode definisi maupun
kode teorema dapat dipanggil dengan menggunakan labelnya, yaitu dengan perintah
\ref{NamaLabel}.
Contoh13:
Menurut Definisi \ref{DefMembagi} dan
Teorema \ref{TeoDiv}, bla bla bla. . .
Hasilnya:
Menurut Definisi 3.9.1 dan Teorema 3.9.2, bla bla bla. . .
Untuk pengetikan lemma, akibat, contoh, analog dengan pengetikan definisi
atau teorema di atas.
REFERENSI
ftp://ftp.ams.org/pub/tex/doc/amsmath/short-math-guide.pdf
http://budi.insan.co.id/docs/membuat%20dokumen%20dengan%20latex%20-
%20ver.0.3.pdf
http://kambing.ui.ac.id/bebas/v01/TimPandu/intro-latex-3.pdf
21