Pengertian : kehamilan dengan implantasi pada kavum peritoneum diluar implantasi tuba , ovarium ,
intraligamen
Anamnesis
- Amenorea
- Mual, muntah
- Perdarahan melalui vagina
- Nyeri abdomen bagian bawah / gerakan janin menimbulkan rasa nyeri pada ibu
- Berkurangnya gerakan janin
- Terkadang asimtomatik
Pemeriksaan Penunjang
1. USG
2. MRI
Terapi
Laparotomi
- Tali pusat dipotong dekat dengan plasenta. Usaha pengeluaran plasenta menyebabkan
perdarahan yang melimpah karena tempat dimana plasenta melekat tidak berkontraksi
sebagaimana dinding uterus. Plasenta yang dibiarkan tertinggal dalam rongga abdomen bisa
menimbulkan komplikasi yang menyulitkan seperti infeksi, abses, adhesi, obstruksi pada
intestin dan wound dehiscence. Pada kebanyakan kasus fungsi plasenta dengan cepat mundur
dan plasenta diresorb.
- Jika plasenta ingin dikeluarkan haruslah dilakukan lebih dahulu dilakukan ligasi pada semua
pembuluh darah yang mensuplai darah kepada plasenta ditempat itu.
- Embolisasi selektiv, dilakukan pada keadaan perdarahan yang mengancam nyawa, untuk itu
dibuat angiogram pelvis untuk menandai pembuluh darah arteri yang rusak selanjutnya kateter
dimasukkan sampai ujungnya mencapai tempat yang berdarah lalu dilakukan embolisasi dengan
memakai bahan pewarna angiogram sendiri atau gelfoam yang dilarutkan dalam larutan garam
fisiologis yang dapat menutupi pembuluh yang terluka selama 7 sampai 21 hari.
Prognosis
Kehamilan abdomen merupakan keadaan yang mengancam jiwa dan penanganan klinis tergantung
kepada usia kehamilan saat didiagnosa. Beberapa menyarankan untuk menunggu sampai fetus viael
dengan observasi didalam rumah sakit bila terdiagnosa pada usia kehamilan diatas 24 minggu, saat
ini umumnya dilakukan terminasi segera setelah diagnosa ditegakkan.