Anda di halaman 1dari 7

https://www.kompasiana.

com/lilatri/dampak-budaya-korupsi-di-
indonesia_5818aecb917e61163ee9be6d

Dalam kehidupan sehari-hari sering kali kita mendengar dan melihat berita tentang korupsi,baik dari
media cetak maupun elektronik. Sehingga masyarakat indonesia sudah tidak asing lagi jika
mendengar tentang korupsi. Korupsi yang ada di negara indonesia ini semakin meraja lela diberbagai
lembaga, departemen dan instansi lainnya. Korupsi juga tidak hanya terkait pada penyebabnya saja
tetapi juga terdapat dampak masif atas korupsi, seperti terhadap ekonomi, sosial dan kemiskinan,
birokrasi pemerintah, politik dan demokratif, penegakan hukum, pertahanan dan keamanan, dan
juga kerusakan lingkungan.

Mari kita ulas sedikit tentang dampak masif korupsi yang sekarang terjadi pada ekonomi indonesia.
Dampak dari korupsi yaitu menurunnya nilai investasi, yang pada akhirnya akan menyulitkan
pertumbuhan investasi yang ada di indonesia. Dengan keadaan ini pasti seorang investor akan ragu
jika ingin berinvestasi di negara indonesia karena sudah mengetahui dari turunnya nilai investasi
yang dikarenakan berasal dari tingginya biaya yang harus dikeluarkan. Menurunnya pendapatan
negara dari sektor pajak. Seperti kasus gayus yang korupsi uang pajak padahal dilihat dari jabatannya
masih belom tinggi tapi dia mempunyai kekayaaan yang sangat fantastis. Hal ini dapat mengurangi
pendapatan negara. Di samping itu juga menurut bank indonesia bahwa negara indonesia adalah
negara yang hutangnya semakin parah atau meningkat.

Dampak korupsi juga bersangkut paut dengan sosial dan kemiskinan masyarakat. Karena dilihat dari
banyak alasan seperti mahalnya harga jasa dan pelayanan publik ini sering terjadi di kalangan
masyarakat jika kita ingin membuat surat-surat dan mengurus KTP,KK (kartu keluarga) sering kali kita
dipungut biaya lha ini sudah jelas termasuk tindakan korupsi. Seperti halnya pembuatan SIM masih
banyak calo yang menawarkan sebuah tindakan korupsi, cukup dengan membayar uang tinggi
semuanya akan beres, sedangkan bagi mereka yang tak mampu untuk membayar maka akan
ditinggallah.

Dampak lain dari korupsi yaitu ketidak percayaan publik terhadap proses lembaga hukum, seperti
yang kita tahu lembaga hukum lebih senang menangani kasus-kasus orang yang berharta di banding
orang miskin. Semisal orang yang berharta lembaga hukum dalam menangani kasus di perlambat
oleh yang berpihak padahal sudah jelas mana yang salah dan benar. Seperti kasus mirna yang ramai
diberita sudah jelas dia bersalah tapi kasusnya diperpanjang sampai sekarang belum ketemu titik
terang, hal ini karena mereka mampu menyuap lembaga hukum. Sedangkan bagi orang yang miskin
lembaga hukum menangani kasus lebih cepat padahal masih belum jelas mana pihak yang salah dan
yang benar.

Dampak korupsi yang sering terjadi dan menganggu kelangsungan hidup manusia yakni pada
kerusakan lingkungan, kerusakan hutan yang menyebabkan banjir, tanah longsor. Eksploitasi hutan
secara besar-besaran untuk mendapatkan keuntungan yang tidak dibarengi dengan penanaman
kembali (reboisasi). Kerusakan juga terjadi diperairan seperti pencemaran air sungai dan laut
sehingga kualitas air bersih bekurang. Berkurangannya kesuburan tanah akibat kerusakan tanah.

Kesimpulan dari penjelasan di atas bahwa dampak masif korupsi itu akan memperlemah investasi
dan memperburuk pertumbuhan ekonomi negara. Korupsi tidak hanya berdampak pada satu aspek
kehidupan saja tetapi juga menimbulkan dampak yang meluas terhadap eksistensi bangsa dan
negara. orang yang memiliki kedudukan atau kaya akan semakin kaya dan sedangkan orang miskin
semakin miskin. orang miskin akan semakin tertindas dan dirugikan oleh pelaku korupsi yang tidak
bertanggungjawab yang hanya ingin memperkaya dirinya saja tanpa mementingkan orang lain.
https://harmoniharmoni.wordpress.com/2011/10/05/korupsi-dan-dampaknya-bagi-massyarakat/

Korupsi sangat berdampak negatif pada kehidupan masyarakat sekitar. Adapun dampak korupsi
yang terlihat secara langsung dan tidak langsung adalah sebagai berikut :

Kenaikan harga-harga barang akibat anggaran APBN yang dikorupsi

Bertambahnya rakyat miskin dikarenakan uang tunjangan bagi rakyat miskin yang seharusnya
disalurkan dikorupsi.

Mahalnya biaya yang harus rakyat keluarkan untuk mendapatkan layanan dasar seperti pendidikan
dan kesehatan yang seharusnya bersubsidi.

Kesenjangan pendapatan semakin tinggi.

Banyaknya rkyat yang di PHK akibat perusahaan kecil tempat mereka kerja gulung tikar akibat dana
investasinya dikorupsi.

Dan masih banyak lagi dampak negatif korupsi.


https://guruppkn.com/dampak-korupsi-bagi-negara

Dampak Korupsi Bagi Negara dan Masyarakat


Dalam makna yang paling sederhana, korupsi diartikan sebagai tindakan menyelewengkan
uang atau benda orang lain yang bukan menjadi haknya. Dalam arti luas, korupsi diartikan
sebagai tindakan menyalahgunakan jabatan untuk keuntungan pribadi dan digunakan
sebagai upaya untuk memperkaya diri sendiri, orang lain, atau korporasi. Tindakan korupsi
pada tingkatan pemerintahan suatu negara sangat merugikan karena berpotensi
meningkatnya kemiskinan di suatu negara. Selain itu, negara juga mengalami kerugian
materi yang tidak sedikit. Korupsi bersifat menguntungkan diri sendiri, namun merugikan
kepentingan umum dan negara. Di Indonesia sendiri, kasus korupsi bukan merupakan hal
baru. Berdasarkan data dari Transparency Indonesia, Indonesia menduduki peringkat 12 dari
total 175 negara sebagai negara terkorup. Cukup disayangkan memang, meskipun berbagai
upaya hukum telah diupayakan, nyatanya tidak mampu memberikan efek jera kepada para
pelaku korupsi.

Sejarah Korupsi di Indonesia

Catatan panjang tentang korupsi di Indonesia telah dimulau bahkan sebelum Indonesia
merdeka. Pada masa kerajaan, korupsi telah banyak terjadi, biasanya karena motif
perebutan kekuasaan. Bahkan sejarah menyebutkan bahwa runtuhnya kerajaan -kerajaan
besar di Indonesia seperti Sriwijaya dan Singasari dilatarbelakangi oleh korupsi pada masa
itu. Pada masa itu, masyarakat belum mengenal korupsi. Korupsi didominasi oleh kalangan
raja dan sultan dari kerajaan tertentu dan lingkupnya belum menyebar ke luar kerajaan.

Pada masa penjajahan, korupsi juga merajalela. Tidak hanya korupsi oleh sultan-sultan
kerajaan, korupsi juga dilakukan oleh pejabat-pejabat pemerintahan Portugis dan Belanda
yang saat itu menduduki kekuasaan di Indonesia. Pada masa itu, pejabat-pejabat penjajah
mengkorup uang korpsnya, atau mengkorup keuangan instansi pemerintahan. Pada masa
penjajahan, banyak pula raja yang menerapkan sistem upeti untuk rakyat. Rakyat harus
menyerahkan harta benda atau pangan dalam jumlah tertentu. Teknik tersebut ternyata
juga ditiru oleh pemerintahan Belanda ketika menduduki Indonesia.

Pada masa sekarang, korupsi sudah bukan hal yang baru di lingkup pemerintahan. Korupsi
merupakan tindakan biasa, bahkan para pejabat beramai-ramai melakukan korupsi untuk
memperkaya diri. Berbagai upaya hukum telah diterapkan, namun ternyata tidak mampu
memberikan efek jera bagi koruptor.
Dampak Korupsi

Apapun alasannya, korupsi merupakan tindakan yang tidak bisa dibenarkan dilihat dari
aspek manapun. Banyak kepentingan publik yang terbengkalai, juga kerugian negara yang
sangat besar akibat dari korupsi itu sendiri. Selain itu, korupsi juga memberikan dampak
negatif di berbagai bidang yang meliputi:

1. Bidang Demokrasi

Dampak akibat korupsi bagi negara yang utama adalah di bidang demokrasi. Bagi Anda yang
pernah menjadi Dewan Pemilih Tetap (DPT) saat pesta demokrasi (pemilu) berlangsung
pasti pernah mengetahui yang disebut “serangan fajar”. Sejumlah calon tetentu
memberikan imbalan uang bagi siapa saja yang memilihnya saat pemilu, sehingga ia terpilih
menduduki jabatan tertentu. Pemberian imbalan uang tersebut sifatnya adalah sogokan.
Beberapa memang tidak memberikan uang untuk melancarkan jalannya menduduki suatu
jabatan, namun ia memberikan barang tertentu kepada masyarakat. Apapun bentuk
sogokan yang diberikan tersebut adalah salah satu bentuk korupsi. Sayangnya, masyarakat
Indonesia kebanyakan tidak cukup cerdas untuk memikirkan dampak jangka panjang jika
mereka menerima sogokan tersebut.

Saya contohkan sebuah kasus ringan yang sangat sering terjadi saat pemilu. Ada 2 orang
dari daerah yang sama yang mencalonkan diri mejadi anggota DPR. Sebut saja A dan B. Si A
memiliki kepribadian pemimpin yang baik, mampu mengayomi, memberikan bantuan untuk
kasus-kasus sosial yang terjadi di lingkungannya. Saat detik-detik menjelang berlangsungnya
pemilu, si A menggunakan cara yang jujur, sedangkan si B memberikan uang kepada para
calon pemilih agar ia terpilih menduduki kursi DPR. Karena para pemilih yang memilih
sogokan dan juga tidak memikirkan dampak panjang, akibatnya si B yang justru terpilih
menduduki kursi DPR, padahal dari segi kemampuan, si A lebih kompeten dibanding si B.
Itulah salah satu contoh dampak korupsi bagi berjalannya demokrasi di Indonesia. Maka
jangan salah jika ada semboyan “Jadilah masyarakat yang baik jika menginginkan pemimpin
yang baik”.

2. Bidang Ekonomi

Maju tidaknya suatu negara biasa diukur dengan tingkat ekonomi negara tersebut. Dan
penelitian juga telah membuktikan, makin maju suatu negara biasanya diikuti dengan makin
rendahnya tingkat korupsu negara tersebut. Korupsi memang biasa terjadi di negara-negara
berkembang. Maka tidak heran pula, jika negara-negara berkembang memiliki
perekonomian yang tidak baik dan relatif tidak stabil. Bahkan pada beberapa kasus, sering
ditemukan perusahaan-perusahaan yang memiliki koneksi dengan pejabat mampu bertahan
dan dilindungi dari segala macam persaingan. Akibatnya, perusahaan-perusahaan yang tidak
efisien bertahan dan justru merugikan perekonomian negara.

Para ahli ekonomi juga menyebutkan bahwa buruknya perekonomian di negara-negara


Afrika ternyata disebabkan oleh tingginya tingkat korupsi negara tersebut. Para pejabat
yang korup, menyimpan uang mereka di berbagai bank di luar negeri. Bahkan ada data yang
menyebutkan bahwa besarnya uang simpanan hasil korupsi pejabat-pejabat Afrika yang ada
di luar negeri justru lebih besar dibandingkan hutang negaranya sendiri. Maka tidak heran
jika ada beberapa negara di benua Afrika yang sangat terbelakang tingkat ekonomi dan juga
pembangunan insfrastrukturnya, padahal jika dilihat dari kekayaan alam, mereka memiliki
kekayaan sumber daya alam yang luar biasa.

3. Bidang Keselamatan dan Kesehatan Manusia

Anda mungkin masih mengingat robohnya jembatan Kutai Kertanegara. Masih ada kasus-
kasus lain mengenai kerusakan fasilitas publik yang juga menimbulkan korban jiwa. Selain
itu, ada pula pekerja-pekerja fasilitas publik yang mengalami kecelakaan kerja. Ironisnya,
kejadian tersebut diakibatkan oleh korupsi. Bukan rahasia jika dana untuk membangun
insfrastruktur publik merupakan dana yang sangat besar jika dilihat dalam catatan.
Nyatanya, saat dana tersebut melewati para pejabat-pejabat pemerintahan, dana tersebut
mengalami pangkas sana-sini sehingga dalam pengerjaan insfrastruktur tersebut menjadi
minim keselamatan. Hal tersebut terjadi karena tingginya resiko yang timbul ketika korupsi
tersebut memangkas dana menjadi sangat minim pada akhirnya. Keselamatan para pekerja
dipertaruhkan ketika berbagai bahan insfrstruktur tidak memenuhi standar keselamatan
karena minimnya dana.

4. Bidang Kesejahteraan Umum

Dampak korupsi dalam bidang ekonomi lainnya adalah tidak adanya kesejahteraan umum.
Anda pasti sering memperhatikan tayangan televisi tentang pembuatan peraturan-
peraturan baru oleh pemerintah. Dan tidak jarang pula, ketika dicermati, peraturan-
peraturan tersebut ternyata justru lebih memihak pada perusahaan-perusahaan besar yang
mampu memberikan keuntungan untuk para pejabat. Akibatnya, perusahaan-perusahaan
kecil dan juga industri menengah tidak mampu bertahan dan membuat kesejahteraan
masyarakat umum terganggu. Tingkat pengangguran makin tinggi, diikuti dengan tingkat
kemiskinan yang juga semakin tinggi.

5. Pengikisan Budaya

Dampak ini bisa terjadi pada pelaku korupsi juga pada masyarakat umum. Bagi pelaku
korupsi, ia akan dikuasai oleh rasa tak pernah cukup. Ia akan terus-menerus melakukan
upaya untuk menguntungkan diri sendiri sehingga lambat laun ia akan menuhankan materi.
Bagi masyarakat umum, tingginya tingkat korupsi, lemahnya penegakan hukum, akan
membuat masyarakat meninggalkan budaya kejujuran dengan sendirinya. Pengaruh dari
luar akan membentuk kepribadian yang tamak, hanya peduli pada materi, dan tidak takut
pada hukum.

6. Terjadinya Krisis Kepercayaan

Dampak korupsi bagi negara yang paling penting adalah tidak adanya kepercayaan terhadap
lembaga pemerintah. Sebagai pengamat, masyarakat Indonesia saat ini sudah semakin
cerdas untuk menilai sebuah kasus. Berdasarkan pengamatan, saat ini masyarakat Indonesia
tidak pernah merasa puas dengan tindakan hukum kepada para koruptor. Banyak koruptor
yang menyelewengkan materi dalam jumlah yang tidak sedikit, namun hanya memperoleh
hukuman tidak seberapa. Akibatnya, rakyat tidak lagi percaya pada proses hukum yang
berlaku. Tidak jarang pula masyarakat lebih senang main hakim sendiri untuk menyelesaikan
sebuah kasus. Hal tersebut sebenarnya merupakan salah satu tanda bahwa masyarakat
Indonesia sudah tidak percaya dengan jalannya hukum, terutama dengan berbagai tindakan
yang diambil oleh pemerintah dalam menangani kasus korupsi.

Anda mungkin juga menyukai