Anda di halaman 1dari 2

Tugas Review Jurnal Agribisnis

Nama: Fadhil Ghiyats


Nim: G311 16 516
Mata Kuliah: Dasar-Dasar Agribisnis
Dosen: Dr. Andi Nixia Tenriawaru, S.P., M.Si.

Judul: Analisis Usahatani Kakao Rakyat di Berbagai Pola Tanam Tumpang Sari
Jurnal: Jurnal Agribisnis Indonesia
Volume & Halaman: Vol 1, Hal 155-166
Tahun: 2013
Penulis: Yuli Hariyati
Pendahuluan: Indonesia merupakan salah satu negara pembudidaya tanaman kakao
paling luas di dunia. Berorientasi Apabila berorientasi pada pasar ekspor, peluang pasar
kakao Indonesia masih relatif terbuka. Oleh karena itu, kontribusi perkebunan kakao sangat
penting dalam pengembangan usaha tani agar mendapatkan keuntungan yang besar yang
berdampak pada perekenomian para petani. Pengelolaan dengan cara pola tanam
tumpangsaro merupakan
Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan pola tanam
tumpang sari dan alasan pemilihan pola tanam tumpang sari, menganalisis ada tidaknya
perbedaan efisiensi penggunaan biaya produksi pada keempat pola tanam tumpang sari,
menganalisis ada tidaknya perbedaan dan keuntungan pada keempat pola tanam
tumpang sari, dan serta menganalisis ada tidaknya perbedaan produktivitas tenaga kerja
dari pada keempat pola tanam tumpang sari.
Metode Penelitian: Metode yang dilakukan pada penelitian ini adalah metode deskriptif,
komparatif dan analitis. Metode pengambilan sampel menggunakan Proportioned
Stratified Random Sampling.
Hasil dan Pembahasan: Hasil penelitian ini yaitu: (1) cengkeh memberikan kontribusi lebih
besar dibandingkan kakao terhadap pendapatan pada 4 pola tanam tumpangsari dan alasan
petani memilih pola tumpangsari, antara lain: sistem turun temurun, keuntungan besar,
kenaikan hasil panen, keuntungan setiap saat, dan risiko kegagalan. (2) Efisiensi biaya di
antara keempat pola tumpangsari tidak berbeda nyata. (3) kenaikan di antara keempat pola
tumpangsari tidak berbeda nyata. (4) Produktivitas tenaga kerja diantara keempat pola
tumpang sari juga tidak berbeda nyata. Tahapan kegiatan usaha tani kakao dengan pola tanam
tumpangsari mulai dari perbaikan teras (dilakukan awal musim tanam kakao), pembuatan
lubang tanam, olah tanaman, penutupan lubang, pengendalian pemyakit dan hama,
pemeliharaan penaung, pemupukan, pengomposan, panen hingga pasca panen dimana
dilakukan sortasi, penjemuran dan distribusi tanaman kakao.
Kesimpulan: Berdasarkan hasil penelitian petani lebih memilih pola tumpangsari, dimana
mempunyai kelebihan antara lain: sistem turun temurun, keuntungan besar, kenaikan hasil
panen, keuntungan setiap saat, dan risiko kegagalan. Serta efisiensi dan produktivitas
merupakan salah satu alasan usahatani tumpangsari menjadi pilihan dalam pengembangan
usahatani perkebunan.

Anda mungkin juga menyukai