Anda di halaman 1dari 6

April 2, 2019

CANREA JOURNAL E-ISSN :2621-9468

POTENSI LIMBAH KULIT DAN BATANG BUAH NANAS (Ananas comosus L.)
DALAM PEMBUATAN EKSTRAK ENZIM BROMELIN KASAR

Potential of Pineapple’s (Ananas comosus L.) Skin and Stem Waste in The Making of
Crude Bromelain Extract

Claudia Pertiwi Malik1*)


1*)
Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan, Departemen Teknologi Pertanian, Fakultas Pertanian,
Universitas Hasanuddin, Jl. Perintis Kemerdekaan KM 10, Makassar
*)
email Penulis Korespondensi : claudia_pertiwi@yahoo.co.id

ABSTRAK
Enzim bromelin merupakan salah satu jenis enzim protease sulfihidril yang mampu
menghidrolisis ikatan peptida pada protein atau polipeptida menjadi molekul yang lebih kecil
yaitu asam amino. Enzim ini terdapat pada tangkai, kulit, daun, buah, maupun batang tanaman
nanas dalam jumlah yang berbeda. Dilaporkan bahwa kandungan enzim bromelin juga
terdapat pada batang serta kulit nanas yang selama ini kurang dimanfaatkan. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengektraksi enzim bromelin kasar dari limbah hasil pengolahan
nanas seperti kulit serta batangnya dan untuk mengetahui penentuan kadar protein ekstak
enzim bromelin kasar dan uji aktivitas enzim bromelin. Penelitian ini akan dilakukan selama
2 bulan dengan tahapan: ekstraksi bromelin kasar dari campuran batang dan kulit nanas,
penentuan kadar protein serta uji aktivitas enzim bromelin kasar. Penelitian ini diharapkan
mampu menambah wawasan masyarakat sekitar mengenai manfaat kulit dan batang buah
nanas sebagai alternatif pengolahan limbah dari buah nanas.

Kata Kunci : Ekstraksi enzim, enzim bromelin, limbah nanas

ABSTRACT
The bromelain enzyme is a type of sulfhydryl protease enzyme that is able to
hydrolysed peptide bonds in proteins or polypeptides into smaller molecules, namely amino
acids. This enzyme is found in different amounts of stems, skin, leaves, fruit, and stems of
pineapple plants. It was reported that the content of the bromelain enzyme was also found in
pineapple stems and skin which had been underutilized. The purpose of this study was to
extract crude bromelin enzymes from pineapple processing waste such as skin and stems and
to determine the determination of protein content of crude bromelain enzymes and test for
bromelain enzyme activity. This research will be carried out for 2 months with stages: crude
bromelain extraction from a mixture of stem and pineapple skin, determination of protein
content and coarse bromelain enzyme activity test. This research aims to increase the insight
of the surrounding community regarding the benefits of pineapple fruit skins and stems as an
alternative to processing waste from pineapple fruit.

Keywords : Enzyme extraction, enzyme bromelain, pineapple’s waste

I. PENDAHULUAN yang memiliki sejuta manfaat. Salah


satunya adalah buah Nanas. Nanas (Ananas
Indonesia merupakan salah satu comosus L) merupakan salah satu
negara tropis dengan jumlah penghasil buah holtikultura yang paling banyak disukai
terbesar. Oleh karena itu Indonesia atau digemari dari setiap kalangan
memiliki beragam jenis buah-buahan tropis masyarakat. Nanas memiliki kandungan
April 2, 2019
CANREA JOURNAL E-ISSN :2621-9468

gizi yang cukup tinggi, seperti vitamin C, II. PEMBAHASAN


vitamin A, dan kalsium. Nanas mempunyai II.1. Nanas (Ananas comosus (L)Merr)
sifat yang mudah rusak dan busuk Nenas (Ananas comosus (L)Merr)
sehingga tidak tahan lama disimpan. merupakan salah satu jenis buah yang
Untuk itu selain dikonsumsi segar, nanas gemar dikonsumsi oleh masyarakat
juga dapat diolah dalam berbagai bentuk Indonesia. Buah ini termasuk dalam
produk olahan seperti dodol, selai dan sirup. golongan buah yang bersifat mudah rusak
Menurut data statistik produksi nanas dan busuk, sehingga tidak tahan disimpan
di Indonesia semakin meningkat, sehingga dalam jangka waktu yang lama. Buah nenas
limbah yang dihasilkan akan semakin banyak dimanfaatkan, baik dalam skala
meningkat pula. Kulit nanas dan batang industri besar, menengah, kecil bahkan
buah nanas merupakan salah satu bagian rumah tangga. Buah nenas dalam skala
yang kaya atau paling banyak ditemukan industri umumnya dimanfaatkan dalam
enzim bromelin. Dalam industri pembuatan sari buah, jem, jelly, serta
pengolahan buah nenas selalu proses lainnya. Selain manfaat seperti yang
meninggalkan sisa limbah yang cukup disebutkan sebelumnya, buah nenas juga
banyak. Umumnya limbah nenas berupa dimanfaatkan untuk diambil enzim
batang, daun, kulit danbonggol belum bromelainnya. Ciri-ciri umum tanaman
dimanfaatkan secara optimal, bahkan nenas yaitu batangnya pendek, tebal,
hanya digunakan sebagai pakan ternak. bergerigi dan pucuknya meruncing tajam,
Dengan mengisolasi enzim bromelin dari berserat banyak, akarnya pendek, tebal,
batang dan kulit nenas, merupakan salah tumbuh di sela-sela ketiak daun, bertangkai
satu alternatif dalam rangka pemanfaatan panjang yang tingginya kurang lebih 30 cm
limbah nenas sehingga dapat memberikan (Pujiastuti, 1997).
nilai tambah bagi buah nenas di samping
mengurangi masalah pencemaran limbah II.2. Kandungan Gizi pada Nanas
terhadap lingkungan Buah nanas segar yang sudah matang
Enzim bromelin merupakan salah ditandai dengan warna kekuningan, dapat
satu enzim yang diisolasi dari nanas dimanfaatkan sebagai makanan yang dapat
yangtergolong kelompok enzim protease langsung dikonsumsi sebagai sumber
sulfhidril.Protein “bromelain” memiliki vitamin A atau retinol sebanyak 39 mg/100
potensi yang sama dengan “papain” yang g, dan juga sumber vitamin C sekitar 24
ditemukan pada pepaya yang dapat mg/100 g. Kandungan gizi buah nanas
mencerna protein sebesar 1000 kali segar tiap 100 gram bahan adalah kalori
beratnya, sehingga nanas bermanfaat 52,00 kal, protein 0,40 g, lemak 0,20 g,
sebagai penghancur lemak. Dalam bidang karbohidrat 16,00 g, fosfor 11,00 mg, zat
industri pangan maupun nonpangan seperti besi 0,30 mg, vitamin A 130,00 SI, vitamin
industri daging kalengan, minuman bir dan B1 0,08 mg, vitamin C 24,00 mg, air 85,30
lain-lain. g, dan bagian dapat dimakan (Bdd) 53,00 %
Berdasarkan penjelasan diatas maka (Direktorat Gizi Depkes R.I (1981) dalam
tujuan penelitian ini adalah proses ekstraksi (Pujiastuti, 1997).
enzim bromelin dari gabungan batang serta Menurut (Puspita, 2005) buah nenas
kulit nanas serta untuk mengetahui mengandung gizi cukup tinggi dan lengkap,
penentuan kadar protein ekstak enzim seperti protein, lemak, karbohidrat, mineral,
bromelin kasar dan uji aktivitas enzim dan vitamin. Menurut Puspita (2005), nenas
bromelinyang dihasilkan. Penelitian ini juga mengandung enzim bromelin, yaitu
diharapkan mampumenambah wawasan suatu enzim yang dapat menghidrolisis
masyarakat sekitar mengenai manfaat kulit ikatan peptida pada kandungan protein atau
dan batang buah nanas sebagai alternatif pada polipeptida menjadi molekul yang
pengolahan limbah dari buah nanas. lebih kecil atau asam amino. Enzim
April 2, 2019
CANREA JOURNAL E-ISSN :2621-9468

bromelain memiliki sifat yang mirip dengan Tabel 2.1 Produksi Limbah Kulit Nenas di
enzim proteolitik atau mempunyai sifat Beberapa Daerah Indonesia
menghidolisa protein lainnya, seperti enzim
rennin (renat), papain, dan fisin. Provinsi Limbah Nenas
Penggunaan enzim bromelin dalam industri (Ton)
dapat memperkecil biaya produksi, Jawa Barat 14.927,2
dibanding menggunakan enzim sejenisnya Riau 12.390,9
yang tergolong mahal dan tersedia dalam Jawa Timur 12.391,0
jumlah yang terbatas. Sumatera Selatan 10.728,6

II.3. Limbah Kulit Nanas Sumatera Utara 5.731,8


Nenas merupakan tanaman buah Kepulauan 3.852,8
berupa semak yang memiliki nama ilmiah Bangka Belitung
(Ananas comosus L. Merr). Nenas berasal NTB 1.713,8
dari Brazil (Amerika Selatan) yang telah Jawa Tengah 1.632,7
didomestikan disana sebelum masa Sulawesi Selatan 610,9
Colombus. Pada abad ke-16 orang Spanyol
membawa nenas ini ke Filipina dan Kalimantan 517,6
Semenanjung Malaysia, kemudian masuk Tengah
ke Indonesia pada abad ke-15 tepatnya Total 64.497,3
tahun 1599 (Supartono, 2004) Saat ini
nenas banyak terdapat di Indonesia, Komposisi limbah nenas rata-rata
mempunyai penyebaran yang merata, dan mencapai 40 %, dimana sebesar 5 % adalah
sangat familiar bagi masyarakat Indonesia. bagian sisik (kulit). Misalnya, PT Damar
Selain dikonsumsi sebagai buah segar, Siput di Kabupaten Simalungun, Provinsi
nenas juga banyak digunakan sebagai Sumatera Utara, yang merupakan industri
konsumsi industri dan rumah tangga. Di makanan dan minuman dari buah Nenas,
bidang industri, nenas digunakan dalam mengolah sebanyak 30 ton buah nenas
pembuatan sirup, essence minuman segar tiap jam, dan menghasilkan limbah
fermentasi, selai dan keripik, sirup, serta sebanyak 50-65 % atau sebesar 15-19,5 ton.
buah dalam botol atau kaleng. Berbagai Dalam sehari mesin pengolah sebenarnya
macam pengolahan tersebut akan mampu mengolah sebanyak 8 kali atau 240
membutuhkan bahan baku nenas dalam ton nenas dengan hasil limbah kulit nenas
jumlah yang cukup besar dan tentu akan sebanyak 120-156 ton per hari Herdyastuti,
menghasilkan limbah dalam jumlah yang 2007).
besar juga. Namun limbah atau hasil ikutan
(side product) nenas relatif hanya dibuang II.4. Enzim Bromelin
begitu saja. Terutama bagian kulit, karena Nanas merupakan tanaman buah
bagian ini tergolong bagian yang tidak berupa semak yang berasal dari Brasilia
dapat dikonsumsi langsung sebagai buah (Amerika Selatan) dan memiliki nama
segar. Namun, jika diamati bagian limbah ilmiah Ananas comosus. Buah nanas
yang terbuang ini masih memiliki bagian mengandung satu enzim yang penting yang
yang mirip dengan bagian daging buah, dikenal dengan bromelin. Enzim bromelin
hanya saja bercampur dengan bagian yang merupakan enzim hidrolase yang aktif pada
tidak diinginkan. protein. Berdasarkan sumbernya, enzim
protease ada bermacam-macam yaitu
papain, ficin, dan bromelin yang merupakan
protease asal tanaman; tripsin yang
merupakan enzim protease dari pankreas;
pepsin dan renin yang merupakan protease
dari persit (Winarno, 1983). Berdasarkan
April 2, 2019
CANREA JOURNAL E-ISSN :2621-9468

sifat-sifat kimia dari lokasi aktif, maka disebabkan pada waktu pematangan buah
enzim bromelin termasuk dalam golongan terjadi pembentukan senyawa tertentu,
enzim protease sulfihidril, yang artinya dalam hal ini enzim mungkin ikut terpakai
memiliki residu sulfidril (sistenil dan dalam senyawa tersebut sehingga sebagian
histidil) pada lokasi aktif. Susunan asam struktur enzim akan rusak, akibatnya
amino yang mengandung gugus sistein pada keaktifan berkurang.
sisi aktifnya sebagai berikut : -Cys – Gly –
Ala – Cys – Trp –Asn – Gly – Asp – Pro – b. pH
Cys – Gly – Ala – Cys – Cys – Trp. Aktivitas optimal dari enzim ini adalah
Konsentrasi enzim bromelin pada bagian pada derajat keasaman (pH) sebesar 6,5.
bonggol nanas lebih tinggi dibandingkan Nilai pH terlalu tinggi atau rendah akan
dengan daging nanas (Supartono, 2004). mengakibatkan terjadinya beberapa
perubahan yaitu denaturasi protein dengan
II.5. Manfaat Enzim Bromelin kecepatan katalisa menurun.
Protein “bromelain” memiliki potensi
yang sama dengan “papain” yang c. Suhu
ditemukan pada pepaya yang dapat Suhu yang paling baik adalah 30°C,
mencerna protein sebesar 1000 kali suhu diatas dan dibawah 30°C
beratnya, sehingga nanas bermanfaat mengakibatkan keaktifan enzim lebih
sebagai penghancur lemak. Dalam bidang rendah karena energi kinetik molekul
industri pangan maupun nonpangan seperti substrat maupun enzim menjadi rendah
industri daging kalengan, minuman bir dan sehingga kecepatan reaksi menjadi rendah.
lain-lain. Selain itu Bromelain dapat
dimanfaatkan sebagai masker kecantikan, d. Konsentrasi dan waktu
memperbaiki produk daging kornet, waktu Konsentrasi enzim yang berlebih
dan memperbaiki pemanggagan roti, dan waktu yang lebih lama akan
pembungkus sosis. mengakibatkan kecepatan katalis enzim
Berikut beberapa manfaat enzim menurun, karena konsentrasi substrat
bromelain (Cristara, 2003) yaitu mencerna efektif untuk tiap molekul enzim.
protein di dalam makanan dan Bertambahnya molekul enzim akan
menyiapkannya agar mudah untuk diserap menyebabkan daya kerja enzim sebagai
oleh tubuh. Membantu proses katalisator menjadi lebih lama yang
penyembuhan luka dan mengurangi tergantung pula dengan konsentrasi yang
pembengkakan atau peradangan di dalam ada.
tubuh. Bromelain juga memiliki asam sitrat
dan malat yang penting dan diperlukan II.7. Prosedur Ekstraksi Enzim Bromelin
untuk memperbaiki proses pembuangan pada Kulit Nanas (Herdyastuti, 2006)
lemak dan mangan, dan menjadi komponen 1. Pembuatan Ekstrak Kasar Kulit Buah
penting enzim tertentu yang diperlukan Nenas
dalam metabolisme protein dan karbohidrat. Kulit nenas yang digunakan adalah kulit
nenas yang berasal dari buah nenas yang
II.6. Faktor-faktor yang Mempengaruhi masih mengkal, ditandai dengan warna
Aktivitas Enzim Bromelin kulitnya hijau kekuningan. Kulit nenas
Aktivitas enzim bromelin menurut dicuci dengan aquades, dipotong kecil-kecil
Darwis (1990) dipengaruhi oleh beberapa dan ditimbang sebanyak 1.500 gram.
hal, yaitu : Selanjutnya dihomogenisasi dengan
a. Kematangan buah menggunakan 200 mL larutan buffer
Semakin matang buah nanas, maka natrium asetat (pH 6,5), dan disaring.
keaktifan enzim bromelin dalam buah Ekstrak kasar disentrifugasi selama 25
tersebut semakin berkurang. Hal ini
April 2, 2019
CANREA JOURNAL E-ISSN :2621-9468

menit pada 3.500 rpm, dan disimpan pada digunakan adalah 5,0; 5,5; 6,0; 6,5;
4oC. 7,0; 7,5; 8,0. Reaksi dihentikan
dengan pemanasan pada air
2. Pengendapan dengan Amonium mendidih selama 10 menit.
Sulfat Absorbansi diukur pada λ 595nm.
Presipitasi ekstrak kasar enzim bromelin
dilakukan dengan penambahan amonium
sulfat sebanyak 10%, 20%, 30%, 40%, 50% III. KESIMPULAN
dan 60%, sambil diaduk menggunakan 1. Pemanfaatan limbah kulit dan batang
pengaduk magnet selama 45 menit, dan nanas sangat potensial untuk dijadikan
diinkubasi semalam pada 4oC. Selanjutnya, sebagai sumber bahan alternatif dalam
disentrifugasi pada 3500 rpm selama 25 pembuatan ekstrak enzim bromelin
menit. Endapan yang dihasilkan dicuci kasar.
dengan 10 mL buffer natrium asetat 0,1 M 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi
pada kisaran pH 6 - 6,5 (Anneahira, 2010). aktivitas enzim bromelin yaitu pH,
suhu atau temperatur, konsentrasi dan
3. Penentuan Kadar Protein Ekstrak derajat keasaman (pH).
Enzim Bromelin 3. Ekstraksi enzim bromelin kasar dapat
Penentuan kadar protein dilakukan dilakukan dengan beberapa tahapan,
dengan menggunakan metode Bradford yaitu pembuatan ekstrak kasar kulit dan
(Bradford, 1976). Absorbansi diukur pada λ batang nanas, pengendapan dengan
595 nm. Kadar protein ditentukan dengan ammonium sulfat, penentuan kadar
membandingkan absorbansi ekstrak enzim protein, dan penentuan aktivitas enzim
bromelin dengan kurva standar gelatin. bromelin (penentuan temperatur dan
pH optimum)
4. Penentuan Aktivitas Enzim Bromelin
(Bergmeyer, 1983).
a. Penentuan Temperatur Optimum DAFTAR PUSTAKA
Sebanyak 0,5 mL gelatin
ditambahkan dengan 0,5 mL buffer Bergmeyer HU dan Grassl M, 1983.
asetat dan 0,5 mL ekstrak enzim Method of Enzyme Analysis. vol. 2:
bromelin, kemudian diinkubasi Verlag Chemie,Weinheim.
selama 10 menit pada berbagai
temperatur untuk menentukan Chairunnisa, H. 1987. Isolasi Enzim
temperatur optimum. Temperatur Bromelin Kasar dari Bonggol Nanas
yang digunakan adalah 50oC, 55oC, dalam Biproses Kumur. Tesis.,
60oC, 65oC, 70oC, 75oC, dan 80oC. Pascasarjana, Universitas Airlangga.
Reaksi dihentikan dengan Surabaya.
pemanasan pada air mendidih selama
10 menit. Absorbansi diukur pada Cristara Avaness, 2003. The Effect Of
λ595 nm untk menentukan kadar Temperature An Enzymes Ability To
protein. Digest Protein. California State
b. Penentuan pH optimum Science Fair.
Sebanyak 0,5 mL gelatin
ditambahkan dengan 0,5 mL buffer Darwis A Azis dan Sakara E, 1990. Isolasi,
asetat dan 0,5 mL ekstrak enzim Pemurnian dan Karakterisasi Enzim.
bromelin, kemudian diinkubasi IPB, Bogor.
selama 10 menit pada berbagai nilai
pH pada temperatur optimum yang Herdyastuti N. 2006. Isolasi dan
diperoleh. Variasi nilai pH yang Karakterisasi Ekstrak Kasar Enzim
April 2, 2019
CANREA JOURNAL E-ISSN :2621-9468

Bromelin dari Batang Nanas (Ananas


comusus L.merr). Berk. Penel. Hayati
vol. 12: 75–77

Puspita A, 2005. Determination of


Optimum Condition of Papain Enzyme
from Papaya var Java (Carica papaya).
International Journal Chemistry. 5(2):
147-151.

Supartono. 2004. Karakterisasi Enzim


Protease Netral dari Buah Nenas
Segar. Jurnal MIPA Universitas Negeri
Semarang 27 (2): 134-142.

Winarno, F. G. 1983. Enzim Pangan.


Jakarta: Gramedia. h.25-26 dalam
Industri Pangan. Yogyakarta: PAU
Pangan dan Gizi UGM dan Liberty.
h.319-325.

Anda mungkin juga menyukai