POTENSI LIMBAH KULIT DAN BATANG BUAH NANAS (Ananas comosus L.)
DALAM PEMBUATAN EKSTRAK ENZIM BROMELIN KASAR
Potential of Pineapple’s (Ananas comosus L.) Skin and Stem Waste in The Making of
Crude Bromelain Extract
ABSTRAK
Enzim bromelin merupakan salah satu jenis enzim protease sulfihidril yang mampu
menghidrolisis ikatan peptida pada protein atau polipeptida menjadi molekul yang lebih kecil
yaitu asam amino. Enzim ini terdapat pada tangkai, kulit, daun, buah, maupun batang tanaman
nanas dalam jumlah yang berbeda. Dilaporkan bahwa kandungan enzim bromelin juga
terdapat pada batang serta kulit nanas yang selama ini kurang dimanfaatkan. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengektraksi enzim bromelin kasar dari limbah hasil pengolahan
nanas seperti kulit serta batangnya dan untuk mengetahui penentuan kadar protein ekstak
enzim bromelin kasar dan uji aktivitas enzim bromelin. Penelitian ini akan dilakukan selama
2 bulan dengan tahapan: ekstraksi bromelin kasar dari campuran batang dan kulit nanas,
penentuan kadar protein serta uji aktivitas enzim bromelin kasar. Penelitian ini diharapkan
mampu menambah wawasan masyarakat sekitar mengenai manfaat kulit dan batang buah
nanas sebagai alternatif pengolahan limbah dari buah nanas.
ABSTRACT
The bromelain enzyme is a type of sulfhydryl protease enzyme that is able to
hydrolysed peptide bonds in proteins or polypeptides into smaller molecules, namely amino
acids. This enzyme is found in different amounts of stems, skin, leaves, fruit, and stems of
pineapple plants. It was reported that the content of the bromelain enzyme was also found in
pineapple stems and skin which had been underutilized. The purpose of this study was to
extract crude bromelin enzymes from pineapple processing waste such as skin and stems and
to determine the determination of protein content of crude bromelain enzymes and test for
bromelain enzyme activity. This research will be carried out for 2 months with stages: crude
bromelain extraction from a mixture of stem and pineapple skin, determination of protein
content and coarse bromelain enzyme activity test. This research aims to increase the insight
of the surrounding community regarding the benefits of pineapple fruit skins and stems as an
alternative to processing waste from pineapple fruit.
bromelain memiliki sifat yang mirip dengan Tabel 2.1 Produksi Limbah Kulit Nenas di
enzim proteolitik atau mempunyai sifat Beberapa Daerah Indonesia
menghidolisa protein lainnya, seperti enzim
rennin (renat), papain, dan fisin. Provinsi Limbah Nenas
Penggunaan enzim bromelin dalam industri (Ton)
dapat memperkecil biaya produksi, Jawa Barat 14.927,2
dibanding menggunakan enzim sejenisnya Riau 12.390,9
yang tergolong mahal dan tersedia dalam Jawa Timur 12.391,0
jumlah yang terbatas. Sumatera Selatan 10.728,6
sifat-sifat kimia dari lokasi aktif, maka disebabkan pada waktu pematangan buah
enzim bromelin termasuk dalam golongan terjadi pembentukan senyawa tertentu,
enzim protease sulfihidril, yang artinya dalam hal ini enzim mungkin ikut terpakai
memiliki residu sulfidril (sistenil dan dalam senyawa tersebut sehingga sebagian
histidil) pada lokasi aktif. Susunan asam struktur enzim akan rusak, akibatnya
amino yang mengandung gugus sistein pada keaktifan berkurang.
sisi aktifnya sebagai berikut : -Cys – Gly –
Ala – Cys – Trp –Asn – Gly – Asp – Pro – b. pH
Cys – Gly – Ala – Cys – Cys – Trp. Aktivitas optimal dari enzim ini adalah
Konsentrasi enzim bromelin pada bagian pada derajat keasaman (pH) sebesar 6,5.
bonggol nanas lebih tinggi dibandingkan Nilai pH terlalu tinggi atau rendah akan
dengan daging nanas (Supartono, 2004). mengakibatkan terjadinya beberapa
perubahan yaitu denaturasi protein dengan
II.5. Manfaat Enzim Bromelin kecepatan katalisa menurun.
Protein “bromelain” memiliki potensi
yang sama dengan “papain” yang c. Suhu
ditemukan pada pepaya yang dapat Suhu yang paling baik adalah 30°C,
mencerna protein sebesar 1000 kali suhu diatas dan dibawah 30°C
beratnya, sehingga nanas bermanfaat mengakibatkan keaktifan enzim lebih
sebagai penghancur lemak. Dalam bidang rendah karena energi kinetik molekul
industri pangan maupun nonpangan seperti substrat maupun enzim menjadi rendah
industri daging kalengan, minuman bir dan sehingga kecepatan reaksi menjadi rendah.
lain-lain. Selain itu Bromelain dapat
dimanfaatkan sebagai masker kecantikan, d. Konsentrasi dan waktu
memperbaiki produk daging kornet, waktu Konsentrasi enzim yang berlebih
dan memperbaiki pemanggagan roti, dan waktu yang lebih lama akan
pembungkus sosis. mengakibatkan kecepatan katalis enzim
Berikut beberapa manfaat enzim menurun, karena konsentrasi substrat
bromelain (Cristara, 2003) yaitu mencerna efektif untuk tiap molekul enzim.
protein di dalam makanan dan Bertambahnya molekul enzim akan
menyiapkannya agar mudah untuk diserap menyebabkan daya kerja enzim sebagai
oleh tubuh. Membantu proses katalisator menjadi lebih lama yang
penyembuhan luka dan mengurangi tergantung pula dengan konsentrasi yang
pembengkakan atau peradangan di dalam ada.
tubuh. Bromelain juga memiliki asam sitrat
dan malat yang penting dan diperlukan II.7. Prosedur Ekstraksi Enzim Bromelin
untuk memperbaiki proses pembuangan pada Kulit Nanas (Herdyastuti, 2006)
lemak dan mangan, dan menjadi komponen 1. Pembuatan Ekstrak Kasar Kulit Buah
penting enzim tertentu yang diperlukan Nenas
dalam metabolisme protein dan karbohidrat. Kulit nenas yang digunakan adalah kulit
nenas yang berasal dari buah nenas yang
II.6. Faktor-faktor yang Mempengaruhi masih mengkal, ditandai dengan warna
Aktivitas Enzim Bromelin kulitnya hijau kekuningan. Kulit nenas
Aktivitas enzim bromelin menurut dicuci dengan aquades, dipotong kecil-kecil
Darwis (1990) dipengaruhi oleh beberapa dan ditimbang sebanyak 1.500 gram.
hal, yaitu : Selanjutnya dihomogenisasi dengan
a. Kematangan buah menggunakan 200 mL larutan buffer
Semakin matang buah nanas, maka natrium asetat (pH 6,5), dan disaring.
keaktifan enzim bromelin dalam buah Ekstrak kasar disentrifugasi selama 25
tersebut semakin berkurang. Hal ini
April 2, 2019
CANREA JOURNAL E-ISSN :2621-9468
menit pada 3.500 rpm, dan disimpan pada digunakan adalah 5,0; 5,5; 6,0; 6,5;
4oC. 7,0; 7,5; 8,0. Reaksi dihentikan
dengan pemanasan pada air
2. Pengendapan dengan Amonium mendidih selama 10 menit.
Sulfat Absorbansi diukur pada λ 595nm.
Presipitasi ekstrak kasar enzim bromelin
dilakukan dengan penambahan amonium
sulfat sebanyak 10%, 20%, 30%, 40%, 50% III. KESIMPULAN
dan 60%, sambil diaduk menggunakan 1. Pemanfaatan limbah kulit dan batang
pengaduk magnet selama 45 menit, dan nanas sangat potensial untuk dijadikan
diinkubasi semalam pada 4oC. Selanjutnya, sebagai sumber bahan alternatif dalam
disentrifugasi pada 3500 rpm selama 25 pembuatan ekstrak enzim bromelin
menit. Endapan yang dihasilkan dicuci kasar.
dengan 10 mL buffer natrium asetat 0,1 M 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi
pada kisaran pH 6 - 6,5 (Anneahira, 2010). aktivitas enzim bromelin yaitu pH,
suhu atau temperatur, konsentrasi dan
3. Penentuan Kadar Protein Ekstrak derajat keasaman (pH).
Enzim Bromelin 3. Ekstraksi enzim bromelin kasar dapat
Penentuan kadar protein dilakukan dilakukan dengan beberapa tahapan,
dengan menggunakan metode Bradford yaitu pembuatan ekstrak kasar kulit dan
(Bradford, 1976). Absorbansi diukur pada λ batang nanas, pengendapan dengan
595 nm. Kadar protein ditentukan dengan ammonium sulfat, penentuan kadar
membandingkan absorbansi ekstrak enzim protein, dan penentuan aktivitas enzim
bromelin dengan kurva standar gelatin. bromelin (penentuan temperatur dan
pH optimum)
4. Penentuan Aktivitas Enzim Bromelin
(Bergmeyer, 1983).
a. Penentuan Temperatur Optimum DAFTAR PUSTAKA
Sebanyak 0,5 mL gelatin
ditambahkan dengan 0,5 mL buffer Bergmeyer HU dan Grassl M, 1983.
asetat dan 0,5 mL ekstrak enzim Method of Enzyme Analysis. vol. 2:
bromelin, kemudian diinkubasi Verlag Chemie,Weinheim.
selama 10 menit pada berbagai
temperatur untuk menentukan Chairunnisa, H. 1987. Isolasi Enzim
temperatur optimum. Temperatur Bromelin Kasar dari Bonggol Nanas
yang digunakan adalah 50oC, 55oC, dalam Biproses Kumur. Tesis.,
60oC, 65oC, 70oC, 75oC, dan 80oC. Pascasarjana, Universitas Airlangga.
Reaksi dihentikan dengan Surabaya.
pemanasan pada air mendidih selama
10 menit. Absorbansi diukur pada Cristara Avaness, 2003. The Effect Of
λ595 nm untk menentukan kadar Temperature An Enzymes Ability To
protein. Digest Protein. California State
b. Penentuan pH optimum Science Fair.
Sebanyak 0,5 mL gelatin
ditambahkan dengan 0,5 mL buffer Darwis A Azis dan Sakara E, 1990. Isolasi,
asetat dan 0,5 mL ekstrak enzim Pemurnian dan Karakterisasi Enzim.
bromelin, kemudian diinkubasi IPB, Bogor.
selama 10 menit pada berbagai nilai
pH pada temperatur optimum yang Herdyastuti N. 2006. Isolasi dan
diperoleh. Variasi nilai pH yang Karakterisasi Ekstrak Kasar Enzim
April 2, 2019
CANREA JOURNAL E-ISSN :2621-9468