KOTA SEMARANG
TAHUN 2011 NOMOR 1
2
c. bahwa berdasrkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
pada huruf a dan b, perlu ditetapkan Peraturan Daerah
tentang anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota
Semarang Tahun Anggaran 2011.
3
6. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Negara (Lembara Negara Republik Indonesia
Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4286);
7. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahn Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4355);
8. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4389);
9. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang
Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4400)
10. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang
Sistem Perencanaan Pembangunaan Nasional (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104,
Tambahan Lembaran Negar Republik Indonesia Nomor
4421);
11. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah
diubah dengan Undang – Undang Nomor 12 Tahun 2008
tentang Perubahan Kedua atas Undang – Undang Nomor 32
Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 59, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
12. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4438);
4
13. Undang – Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang
Pajak Daerah dan Retribusi Daerah(Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 130, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5049);
14. Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 2004 tentang
Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pemimpin dan
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 90,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4416) sebagaimana telah diubah beberapa kali terahir
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2007 tentang
Perubahan Ketiga Atas Peraturan Pemerintah Nomor 24
Tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler dan Keuangan
Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007
Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4721);
15. Perarturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum(Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2005 omor 48, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4502);
16. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang
Standar Akuntansi Pemerintah (lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 49, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4503);
17. Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2005 tentang
Pinjaman Daerah(Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2005 Nomor 136, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia nomor 4574);
18. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang
Dana Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2005 Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4575);
19. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005 tentang
Sistem Informasi Keuangan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor138, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4576);
5
20. Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2005 tentang
Hibah Kepada Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 139, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4577);
21. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
22. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang
Pedoman Penyusunn dan Penerapan Standar Pelayanan
Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4548);
23. Peraturan Pemerintah Naomar 79 Tahun 2005 tentang
Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelengaraan
Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4593);
24. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang
Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 20,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4609);
25. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang
Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah
(Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2006 Nomor
25, Tambahan Lembaran Republik Indonesia Nomor 4614);
26. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang
Pendanaan Pendidikan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 91);
27. Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 2010 tentang
Tata Cara dan Pemanfaatan Insentif Pemungutan Pajak
Daerah dan Retibusi Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2010 Nomor 119);
6
28. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 5 Tahun
2007 tentang Pengelolaan Barang Milik Daerah (Lembaran
Daerah Kota Semarang Tahun 2007 Nomor 11 Seri E,
Tambahan Lembaran Daerah Kota Semarang Nomor 8);
29. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 11 Tahun
2006 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran
Daerah Kota Semarang Tahun 2007 Nomor 1 Seri E,
Tambahan Lembaran Daerah Kota Semarang Nomor 1).
M EM UTUS KAN :
Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG ANGGARAN
PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KOTA
SEMARANG TAHUN ANGGARAN 2011.
Pasal 1
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerh Kota Semarang Tahun Anggaran 2011
sebagai berikut :
1. Pendapata daerah Rp.
1.713.581.234.000,-
2. Belanja daerahRp. 2.021.101.671.036,-
SURPLUS / (DEFISIT) (Rp. 307.520.337.036,-)
3. Pembiayaan daerah
a. Penerimaan Rp. 310.420.337.036,-
b. Pengeluaran Rp. 2.900.000.000,-
Jumlah Pembiyaaan Netto Rp. 307.520.337.036,-
7
Sisa Lebih Pembiyaan Anggaran Tahun
Berkenaan Rp. 0,-
Surplus Pembiayaan Rp. 307.520.337.036,-
Pasal 2
(1) Pendapatan Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 terdiri dari :
a. Pendapatan Asli Daerah sebesar Rp.
427.311.654.023,-
b. Dana Perimbangan sebesar Rp 953.040.271.000,-
c. Lain-lain Pendapatan yang sah sebesar Rp.
333.229.308.007,-
(2) Pendapatan Asli Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a
terdiri dari jenis pendapatan :
a. Pajak Daerah sebesar
Rp. 275.562.250.000,-
b. Retribusi Daerah sebesar
Rp. 84.253.796.954,-
c. Hasil Pengelolaan
kekayaan Daerah yang
Dipisahkan sebesar Rp. 6.005.800.505,-
d. Lain-lain Pendapatan
Asli Daerah yang sah Rp. 61.489.807.464,-
(3) Dana Perimbangan sebagaimana dimaksut pada ayat (1) huruf b terdiri
dari jenis pendapatan :
a. Dana Bagi Hasil Pajak
sebesar Rp. 188.121.304.000,-
b. Bagi Hasil Bukan Pajak
Rp. 557.500.000,-
c. Dana Alokasi Umum
sebesar Rp. 715.959.967.000,-
8
d. Dana Alokasi Khusus
sebesar Rp. 48.401.500.000,-
(4) Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) huruf c terdiri dari jenis pendapatan :
a. Hibah sebesar Rp.
0,-
b. Dana Darurat sebesar
Rp. 0,-
c. Dana Bagian Hasil Pajak
sebesar Rp. 197.214.942.077,-
d. Dana Bantuan Bos dari
Pusat Rp. 93.000.125.000,-
e. Bantun Keuangan dari
Propinsi Rp. 43.014.241.000,-
Pasal 3
(1) Belanja Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasa 1 terdiri dari :
a. Belanja Tidak Langsung
sebesar Rp. 1.052.506.328.036,-
b. Belanja Langung sebesar
Rp. 968.595.243.000,-
(2) Belanja Tidak Langsung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a
terdiri dari jenis belanja :
a. Belanja pegawai
Rp. 883.510.708.236,-
b. Belanja bunga Rp.
1.080.000.000,-
c. Belanja subsidi
Rp. 0,-
d. Belanja hibah Rp.
50.000.000.000,-
e. Belanja bantuan social
Rp. 114.967.804.000,-
9
f. Belanja bagi hasil
Rp. 0,-
g. Belanja batuan keuangan
Rp. 779.290.800,-
h. Belanja tidak terduga
Rp. 1.500.000.000,-
(3) Belanja Langsung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b terdiri
dari jenis Belanja :
a. Belanja pegawai
Rp. 124.464.715.048,-
b. Belanja barang dan jasa
Rp. 505.881.816.203,-
c. Belanja modal Rp.
338.248.711.749,-
Pasal 4
(1) Pembiayaan Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 terdiri dari:
a. Penerimaaan Rp.
310.420.337.036,-
b. Pengeluaran Rp.
2.900.000.000,-
(2) Penerimaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal (1) terdiri dari jenis
pembiayaan :
a. Sisa Lebih Perhitungan
Anggaran
Tahun Anggaran sebelumnya (SiLPA) Rp. 207.004.554.400,-
b. Pencairan Dana
Cadangan sebesar Rp. 0,-
c. Hasil Penjualan
Kekayaan Daerah
Yang dipisahkan Rp. 0,-
10
d. Penerimaan Pinjaman
Daerah sebesar Rp. 103.415.782.636,-
e. Penerimaan Kembali
pemberian Pinjaman/
Hibah (Dana Bergulir UKM) sebesar Rp. 0,-
f. Penerimaan Piutang
Daerah sebesarr Rp. 0,-
(3) Pengeluaran sebagaimana dimksud pada ayat (1) huruf b terdiri dari
jenis Pembiayaan :
a. Pembentukan Dana
Cadangan sebesar Rp. 0,-
b. Penyertaan Modal (Bank
Jateng) sebesar Rp. 0,-
c. Penyertaan Modal
(PDAM) Rp. 0,-
d. Penyertaan Modal
BPR/BKK Rp. 0,-
e. Penyertaan Modal Bank
Pasar Rp. 0,-
f. Penyertaan Modal
Perusda Percetakan Rp. 1.000.000.000,-
g. Pembayaran Pokok
Hutang sebesar Rp. 1.900.000.000,-
h. Pemberian Pinjaman
Daerah Rp. 0,-
Pasal 5
Uraian lebih lanjut Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 1 tercantum dalam Lampiran Peraturan Daerah ini, yang
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini, terdiri dari :
1. Lampiran I Ringkasan APBD;
2. Lampiran II Ringkasan APBD menurut Urusan
Pemerintahan Daerah dan Organisasi SKPD;
11
3. Lampiran III Rincian APBD menurut Urusan
Pemerintah Daerah, Organisasi SKPD, Pendapatan, Belanja
dan Pembiayaan;
4. Lampiran IV Rekapitulasi Belanja menurut
Urusan Pemerintah Daerah, Organisasi SKPD, Program dan
Kegiatan;
Pasal 6
(1) Dalam rangka mengantisipasi pendanaan keadan darurat termasuk
belanja untuk keperluan mendesak,Pemerintah Daerah dapat melakukan
pengeluaran yang belum tersedia anggarannya yang selanjutnya diusulkan
dalam RancanganPerubahan APBD, dan / atau disampaikan dalam Laporan
Realisasi Anggaran;
(2) Kriteria keadaan Darurat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah :
12
a. bukan merupakan kegiatan normal dari aktifas pemerintah
Daerah dan tidak dapat diprediksikan sebelumnya;
b. tidak diharapkan terjadi secara berulang;
c. berada diluar kendali dan pengaruh Pemerintah Daerah; dan
d. memiliki dampak yang signifikan terhadap anggaran dalam
rangka pemulihan yang disebabkan oleh keadaan darurat.
Pasal 7
Walikaota menetapkan Peraturan Walikota tentang Penjabaran Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah sebagai landasan operasional pelaksanaan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.
Pasal 8
Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal 1 Januari 2011.
Agar setiap orang mengatahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan
Daerah ini dengan penemptannya dalam Lembaran Daerah Kota Semarang.
Ditetapkan di Semarang
pada tanggal 11 Januari 2011
WALIKOTA SEMARANG
ttd
H. SOEMARMO HS
Diundangkan di Semarang
pada tanggal 11 Januari 2011
Plt. SEKRETARIS DAERAH
KOTA SEMARANG
ttd
AKHMAT ZAENURI
Kepala Dinas Pendidikan
13
LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2011 NOMOR 1
14