and Budgeting
Aspek Keperilakuan pada Perencanaan
Laba dan Penganggaran
Budget and accounting has relation closely where accounting presenting historical data that is
useful to hold estimations which will appear in the budget that will eventually be used as
guidelines for employment at a future time. Accounting data that show results nicer than
budgeted give the conclusion that the company has been working with successful. Those,
accounting very useful to support the supervisory function of the working of the budget.
Anggaran dan akuntansi memiliki kaitan erat dimana akuntansi menyajikan data historis yang
sangat bermanfaat untuk mengadakan estimasi-estimasi yang akan dituangkan dalam anggaran
yang nantinya akan dijadikan sebagai pedoman kerja di waktu mendatang.
Data akuntansi yang menunjukkan hasil lebih bagus daripada yang dianggarkan memberikan
kesimpulan bahwa perusahaan telah bekerja dengan sukses. Dengan demikian, akuntansi sangat
bermanfaat untuk menunjang fungsi pengawasan kerja dari anggaran.
Pandangan perilaku terhadap proses penyusunan anggaran
Views behavior on the process of composing a budget
1. Anggaran cenderung terlalu menyederhanakan atau mendistorsisituasi “riil” dan gagal untuk
memungkinkan dimasukannya variasi dalam faktor eksternal.
2. Anggaran mencerminkan variabel-variabel kualitatif seperti pengetahuan mengenai tenaga
kerja, kualitas bahan baku, dan efisiensi mesin secara tidak memadai.
3. Anggaran hanya mengonfirmasikan hal yang telah diketahui oleh penyelia.
4. Anggaran sering kali digunakan untuk memanipulasi penyelia sehingga ukuran kinerja yang
diindikasikan dicurigai.
5. Laporan anggaran menekankan pada hasil bukan pada alasan.
6. Anggaran mengganggu gaya kepemimpinan penyelia.
7. Anggaran cenderung menekan anggaran.
Dysfunctional Consequences of the Budget-Making Process
Konsekuensi Disfungsional dari Proses Penyusunan Anggaran
RESISTANCE RESISTANSI
• One major reason is that budgets • Salah satu alasan utama adalah
foreshadow and bring about anggaran menandai dan
change, there by threatening the membawa perubahan sehingga
status quo. merupakan suatu ancaman
• The literature in the social terhadap status quo.
sciences, management, and • Literatur dalam bidang ilmu
organizational behavior fields has sosial, manajemen, dan perilaku
described the phenomenon of organisasi telah menggambarkan
employee resistance to change. fenomena dari resistensi
• Another reason for budget karyawan untuk berubah.
resistance is that the budget • Alasan lain dari resistensi
process requires a great deal of anggaran adalah proses anggaran
time and attention. memerlukan waktu dan perhatian
yang besar.
Dysfunctional Consequences of the Budget-Making Process
Konsekuensi Disfungsional dari Proses Penyusunan Anggaran
KONFLIK INTERNAL
INTERNAL CONFLICT •Konflik dapat menyebabkan orang
•Conflict may cause people to focus berfokus pada kebutuhan
exclusively on their own department’s departemennya sendiri secara
needs rather than the needs of the eksklusif daripada kebutuhan dari
total organization. organisasi secara total.
•This situation renders goal •Situasi ini menyebabkan keselarasan
congruence more difficult, it not tujuan menjadi lebih sulit jika tidak
impossible, to achieve. mungkin dicapai.
•To end the cycle, management must •Untuk mengakhiri siklus ini,
identify and diagnose the cause manajemen harus mengidentifikasikan
dan mendiagnosis penyebabnya
Dysfunctional Consequences of the Budget-Making Process
Konsekuensi Disfungsional dari Proses Penyusunan Anggaran
To maintain control over costs and keep employees motivated towards the
achievement of the objectives, performance reports should be prepared and
distributed at least in a month. The publising timely performance report
encourages impact employee morale and performance. Besides it improve
the accuracy of the task and the confidence and good relations high.