Anda di halaman 1dari 154

3

i
Hak Cipta Pada Departemen Pendidikan Nasional
Dilindungi oleh Undang-undang

Nuansa Geografi
Untuk SMA/MA Kelas XII
Penulis : Saptanti Rahayu
Eny Wiji Lestari
Maryadi
Editor : Dra. Sri Milangsih
Setting & layout : Heni Astuti
Desain sampul : Muhammad Ikhsan
Desain Isi : Deni S.
Mulyanto
Ukuran : 17,6 x 25 cm

910.7
SAP SAPTANTI Rahayu
n Nuansa Geografi 3 : untuk SMA / MA Kelas XII / penulis, Saptanti
Rahayu, Eny Wiji Lestari, Maryadi ; editor, Sri Milangsih. — Jakarta:
Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2009.
vi, 146 hlm, : ilus. ; 25 cm.
.
Bibliografi : hlm.141-142
Indeks
ISBN 978-979-068-784-4 (no jld lengkap)
ISBN 978-979-068-787-5
1. Geografi-Studi dan Pengajaran I. Judul II. Eny Wiji Lestari
III. Maryadi IV. Sri Milangsih

Hak Cipta Buku ini telah dibeli oleh Departemen Pendidikan Nasional
Dari Penerbit PT. WIDYA DUTA GRAFIKA

Diterbitkan oleh Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional


Tahun 2009

Diperbanyak oleh ....


Sambutan

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya,
Pemerintah, dalam hal ini, Departemen Pendidikan Nasional, pada tahun 2009, telah
membeli hak cipta buku teks pelajaran ini dari penulis/penerbit untuk disebarluaskan
kepada masyarakat melalui situs internet (website) Jaringan Pendidikan Nasional.
Buku teks pelajaran ini telah dinilai oleh Badan Standar Nasional Pendidikan dan
telah ditetapkan sebagai buku teks pelajaran yang memenuhi syarat kelayakan untuk
digunakan dalam proses pembelajaran melalui Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Nomor 22 Tahun 2007 tanggal 25 Juni 2007.
Kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada para
penulis/penerbit yang telah berkenan mengalihkan hak cipta karyanya kepada Depar-
temen Pendidikan Nasional untuk digunakan secara luas oleh para siswa dan guru di
seluruh Indonesia.
Buku-buku teks pelajaran yang telah dialihkan hak ciptanya kepada Departemen
Pendidikan Nasional ini, dapat diunduh (down load), digandakan, dicetak, dialihme-
diakan, atau difotokopi oleh masyarakat. Namun, untuk penggandaan yang bersifat
komersial harga penjualannya harus memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh
Pemerintah. Diharapkan bahwa buku teks pelajaran ini akan lebih mudah diakses
sehingga siswa dan guru di seluruh Indonesia maupun sekolah Indonesia yang
berada di luar negeri dapat memanfaatkan sumber belajar ini.
Kami berharap, semua pihak dapat mendukung kebijakan ini. Kepada para siswa
kami ucapkan selamat belajar dan manfaatkanlah buku ini sebaik-baiknya. Kami
menyadari bahwa buku ini masih perlu ditingkatkan mutunya. Oleh karena itu, saran
dan kritik sangat kami harapkan.

Jakarta, Juni 2009


Kepala Pusat Perbukuan

iii
Pengantar

Serangkaian peristiwa telah dialami oleh alam dan semua makhluk yang ada di bumi.
Mulai dari konflik antarsuku, kerusuhan, dan bencana alam yang terus-menerus terjadi.
Misalnya, banjir, tanah longsor, angin ribut, kebakaran hutan, gunung meletus, dan gempa
bumi, serta pergantian musim yang tidak berjalan dengan semestinya. Hal tersebut
mengakibatkan para petani menjadi bingung. Kapan mulai tanam dan kapan lagi mulai musim
panen, sedangkan air hujan tidak kunjung datang. Apa tindakan yang harus kita lakukan untuk
mengatasi peristiwa alam ini?
Dengan niat dan semangat yang tinggi untuk membaca buku ini, terbukalah mata dan
pikiran untuk dapat berdamai dengan alam dan lingkungan di mana kita berada. Kita sebagai
sumber daya manusia yang berdaya kreativitas tinggi akan mampu menyatu dengan
ketersediaan sumber daya alam yang berlimpah-ruah adanya.
Penyajian materi di dalam buku ini diupayakan sesederhana dan seefektif mungkin tanpa
melupakan tujuan membina berpikir analitis dan konstruktif siswa. Untuk mengetahui
pemahaman siswa atas materi yang telah dipelajari, dalam buku ini diberikan tugas-tugas
bukan hanya di akhir bab, tetapi juga di setiap subpokok bahasan. Tugas-tugas tersebut, antara
lain, berbentuk pertanyaan, diskusi, dan tugas-tugas lain yang dilakukan di dalam maupun di
luar kelas.
Semoga buku ini bermanfaat bagi siswa.

Surakarta, Mei 2007

Penulis

iv Nuansa Geografi SMA/MA Kelas XII


Diunduh dari BSE.Mahoni.com

Sambutan ...................................................................................... iii


Pengantar ...................................................................................... iv
Daftar Isi ...................................................................................... v

Bab 1 Peta dan Pemetaan


A. Peta ...................................................................................................... 2
B. Prinsip Dasar Peta dan Pemetaan ........................................................ 4
C. Peta untuk Lokasi Industri dan Pertanian ............................................ 11
Rangkuman .............................................................................................. 13
Evaluasi .................................................................................................... 14

Bab 2 Pengindraan Jauh dan SIG


A. Pengindraan Jauh ................................................................................ 18
A. Konsep Dasar SIG (Sistem Informasi Geografi) ................................. 26
B. Penyajian Data Sistem Informasi Geografi ......................................... 33
C. Penerapan Sistem Informasi Geografi dalam Kajian Geografi ........... 34
D. Peranan SIG dalam Pembangunan Data Wilayah ............................... 35
Rangkuman .............................................................................................. 36
Evaluasi .................................................................................................... 38

Bab 3 Pola Keruangan Desa dan Kota


A. Potensi Desa dan Kaitannya dengan Perkembangan Desa dan Kota .. 44
B. Struktur Ruang Desa dan Kota ............................................................ 48

Daftar Isi v
C. Interaksi Wilayah Desa dan Kota .................................................... 64
D. Konflik Pemanfaatan Lahan Permukiman pada Suatu Wilayah ... 73
E. Dampak Pertumbuhan Permukiman terhadap Kualitas Lingkungan
74
Rangkuman ............................................................................................. 76
Evaluasi ................................................................................................... 77

Latihan Ulangan Harian 1........................................................... 81

Bab 4 Konsep Wilayah dan Pusat Pertumbuhan


A. Wilayah Formal dan Fungsional ............................................................... 86
B. Perwilayahan Berdasarkan Fenomena Geografis di Lingkungan
Setempat .............................................................................................. 87
C. Identifikasi Pusat-Pusat Pertumbuhan................................................. 96
D. Menentukan Batas Wilayah Pertumbuhan .......................................... 98
Rangkuman .............................................................................................. 100
Evaluasi .................................................................................................... 102

Bab 5 Pola Wilayah Negara Maju dan Negara Berkembang


A. Karakteristik Negara Maju dan Negara Berkembang ............................... 107
B. Deskripsi Wilayah Negara Maju dan Negara Berkembang ................ 108
C. Modal Pengembangan Wilayah di Negara Maju dan di Negara
Berkembang ........................................................................................ 113
D. Usaha-Usaha Pengembangan Wilayah di Indonesia ........................... 125
Rangkuman .............................................................................................. 128
Evaluasi .................................................................................................... 129

Latihan Ulangan Harian 2 ........................................................... 133


Glosarium ...................................................................................... 139
Daftar Pustaka .............................................................................. 141
Indeks Subjek dan Indeks Pengarang ........................................ 143
Kunci Jawaban Soal Terpilih ...................................................... 145
vi Daftar IsiKelas XII
Nuansa Geografi SMA/MA
Bab
1
Peta dan Pemetaan

Kata Kunci

PETA – PEMETAAN

Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu mendeskripsikan prinsip-prinsip dasar peta dan
pemetaan.
2. Siswa mampu mempraktikkan keterampilan dasar peta dan
pemetaan.
3. Siswa mampu menganalisis lokasi industri dan pertanian dengan
pemanfaatan peta.

Manfaat Pembelajaran
1. Siswa mendapatkan informasi tentang keadaan suatu
daerah melalui peta.
2. Siswa dapat menyampaikan informasi tentang keadaan
geografi suatu daerah melalui peta.

Sumber: Hamparan Dunia Ilmu: Seri Bumi dan Permukaannya


Peta Konsep

Peta

Fungsi Jenis Klasifikasi Prinsip


dasar

Umum Tematik
Komponen Proyeksi Skala

Citra pengindraan Lokasi industri


jauh dan pertanian

Luasnya permukaan bumi dan fenomena alam yang sangat beragam menyulitkan kita
mendapatkan informasi yang lengkap dan akurat dalam waktu singkat. Untuk memenuhi
kebutuhan ini, sarana yang paling tepat digunakan adalah melalui sistem perpetaan.

A Peta

Peta adalah gambaran keadaan permukaan bumi, baik keseluruhan atau sebagian yang
diperkecil dan ditampilkan pada bidang datar dengan menggunakan perbandingan (skala)
tertentu.
1. Fungsi peta
Peta sangat bermanfaat untuk menunjukkan atau menggambarkan:
a. arah dan jarak di bumi,
b. lokasi suatu tempat,
c. ketinggian suatu tempat,
d. luas dan bentuk wilayah,
e. perubahan sifat alami dan nonalami.
Jadi, peta dapat berfungsi:
a. memperlihatkan/menyajikan bentuk, ukuran, dan lokasi/letak suatu daerah terhadap
daerah lain yang berada di permukaan bumi ke dalam bidang datar;
b. menyajikan data tentang potensi yang dimiliki suatu daerah (sebagai sumber data);

2 Nuansa Geografi SMA/MA Kelas XII


c. sebagai alat bantu dalam analisis;
d. sebagai tempat menyimpan informasi dan alat penyajian hasil analisis;
e. sebagai suatu hasil karya seni.
2. Jenis peta
Berdasarkan skalanya, jenis peta dibedakan menjadi lima macam.
a. Skala 1 : 100 sampai 1 : 5.000 disebut peta kadaster. Peta ini berguna untuk
menggambarkan peta tanah dalam sertifikat hak milik tanah (bahasa Jawa: pikukuh).
b. Skala 1 : 5.000 sampai 1 : 250.000 disebut peta skala besar. Peta ini digunakan untuk
menggambarkan wilayah yang sempit, misalnya peta kota.
c. Skala 1 : 250.000 sampai 1 : 500.000 disebut peta skala sedang. Peta ini digunakan
untuk menggambarkan daerah yang agak luas, misalnya peta provinsi.
d. Skala 1 : 500.000 sampai 1 : 1.000.000 disebut peta skala kecil. Peta ini digunakan
untuk menggambarkan wilayah yang cukup luas, misalnya menggambarkan suatu
negara.
e. Skala kurang dari 1 : 1.000.000 disebut peta skala geografi. Peta ini digunakan untuk
menggambar benua atau dunia.
3. Klasifikasi peta
Peta dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu peta dasar dan peta tematik.
a. Peta dasar
Peta dasar adalah peta yang digunakan sebagai dasar untuk pembuatan peta
berikutnya. Peta dasar yang digunakan ialah peta topografi yang menggambarkan
keadaan bentuk muka bumi (bentang alam). Peta ini disebut juga peta umum, yaitu peta
yang menggambarkan seluruh kenampakan yang ada di suatu daerah, misalnya sungai,
sawah, pemukiman, jalan raya, dan jalan kereta api.
b. Peta tematik atau peta khusus
Peta tematik adalah peta yang menggambarkan kenampakan tertentu di permukaan
bumi. Berikut beberapa contoh peta tematik.
1) Peta kepadatan penduduk: peta yang memperlihatkan perbandingan jumlah
penduduk di suatu wilayah.
2) Peta lokasi: peta yang menggambarkan letak suatu tempat.
3) Peta tanah: peta yang menggambarkan jenis tanah pada daerah tertentu.
4) Peta irigasi: peta yang menggambarkan tentang aliran sungai, waduk, saluran
irigasi, bendungan, dan sebagainya.
5) Peta arkeologi: peta yang menggambarkan persebaran benda-benda purbakala.
6) Peta kriminalitas: peta yang menggambarkan persebaran tingkat maupun jenis
kejahatan di suatu daerah.
7) Peta geologi: peta yang menggambarkan struktur dan jenis batuan pada suatu
wilayah.

Peta dan Pemetaan 3


8) Peta transportasi: peta yang menggambarkan jalur-jalur lalu lintas, baik di darat,
di air, maupun di udara.
9) Peta air tanah: peta yang menggambarkan lokasi sebaran air tanah di suatu daerah.
10) Peta isohiet: peta yang menggambarkan banyaknya curah hujan di suatu daerah.

Tugas
Carilah contoh jenis-jenis peta berikut masing-masing satu!
a. peta kadaster,
b. peta skala kecil,
c. peta skala sedang,
d. peta skala besar,
e. peta skala geografis.

B Prinsip Dasar Peta dan Pemetaan

1. Komponen peta
Berikut akan dijelaskan beberapa komponen peta.
a. Judul peta
Peta harus ada judulnya. Judul peta dapat diletakkan di sembarang tempat asal
tidak mengganggu peta utama.
b. Sumber peta
Suatu peta harus mencantumkan sumber peta supaya pembaca tahu dan dapat
menelusuri peta dasarnya (apabila diperlukan).
c. Skala peta
Skala peta merupakan perbandingan antara jarak di peta dan jarak sesungguhnya.
Skala peta perlu ditulis supaya pembaca tahu ukuran atau jarak sebenarnya di lapangan.
Penulisan skala dapat berbentuk angka (numerik) dan garis (grafis).
d. Garis astronomis
Garis astronomis baik bujur maupun lintangnya harus ada karena berfungsi untuk
menentukan letak absolut suatu tempat. Garis ini cukup berupa titik pada garis tepi
yang berupa derajat, menit, dan detik.

4 Nuansa Geografi SMA/MA Kelas XII


e. Tahun pembuatan
Peta harus mencantumkan tahun pembuat-
annya. Hal ini bertujuan untuk menjaga validitas
peta sehingga peta dapat selalu diperbarui secara
periodik. Contoh peta yang selalu diperbarui
secara periodik adalah peta jaringan jalan, peta
penggunaan lahan, peta kepadatan penduduk,
dan peta tematik lain yang berhubungan dengan
penduduk atau aktivitas manusia. Contoh peta
yang jarang diperbarui adalah peta jenis tanah,
peta geologi, peta kontur, dan peta tematik lain
yang menunjukkan gejala alam.
f. Garis tepi peta Keterangan
1. Judul peta tematik 6. Penyusun/penerbit
Garis tepi pada peta berfungsi sebagai 2. Daerah yang dicakup 7. Pembuat/penerbit
pembatas area gambar pada peta. Garis tepi peta 3. Skala angka dan grafis
4. Orientasi utara
8.
9.
Sumber data
Garis lintang dan bujur
sebaiknya dibuat rangkap. 5. Legenda
Sumber: Dokumen Penerbit
g. Mata angin Gambar 1.1 Komponen peta

Mata angin harus dicantumkan untuk


menunjukkan orientasi arah utara, selatan, barat, dan timur.
h. Lettering
Maksud dari lettering adalah angka atau tulisan. Tulisan yang terdapat pada peta
ditulis dengan huruf cetak, bentuk dan besar kecilnya huruf disesuaikan dengan peta.
Misalnya, nama sungai ditulis miring searah dengan aliran sungai, judul peta ditulis
dengan huruf besar dan tegak, nama kota ditulis dengan huruf cetak tegak namun lebih
kecil dibandingkan dengan judul peta, dan legenda ditulis dengan huruf cetak kecil.
i. Warna peta
Warna sangat penting untuk menunjukkan objek tertentu. Misalnya, laut dalam
berwarna biru tua, laut dangkal berwarna biru muda, dataran rendah berwarna hijau,
dataran tinggi berwarna kuning, gunung dan pegunungan berwarna cokelat.
j. Simbol peta
Simbol adalah salah satu alat untuk menyampaikan informasi dalam peta.
Berdasarkan bentuknya, simbol dibedakan menjadi simbol titik (point symbols),
simbol garis (line symbols), dan simbol luas/area (area symbols). Studi tentang simbol
(suatu penyajian dengan menggunakan gambar dan grafis) serta hubungannya dengan
unsur yang diwakilinya dinamakan semiology.

Peta dan Pemetaan 5


Contoh-contoh simbol:

1) Sungai besar 11) Gunung api

2) Sungai yang lebih kecil 12) Pelabuhan

3) Terusan 13) Kota besar

4) Rawa 14) Kota kecil

5) Meander 15) Ibu kota negara

6) Jalan besar 16) Bandar udara

7) Jalan yang lebih kecil 17) Candi

8) Jalan setapak 18) Daerah tambang

9) Gunung 19) Batas wilayah

10) Jalan kereta api


Sumber: Dokumen Penerbit
Gambar 1.2 Beberapa simbol yang biasa digunakan dalam peta

Berikut akan dijelaskan beberapa contoh simbol pada peta.


1) Simbol luas (area symbols)
Simbol luas digunakan untuk mewakili unsur-unsur yang berbentuk luas/
bidang, seperti sawah, hutan, danau, dan rawa.
Contoh:

Sumber: Ilmu Pengetahuan Populer


Gambar 1.3 Peta persebaran presipitasi (hujan, salju,atau es) di seluruh dunia

6 Nuansa Geografi SMA/MA Kelas XII


2) Simbol garis
Simbol garis digunakan untuk mewakili unsur-unsur yang berbentuk garis,
seperti batas administrasi, garis pantai, jalan, dan sungai. Simbol garis adalah tanda
untuk memperlihatkan gejala-gejala yang ada, terutama yang bersifat kualitatif.
Penggambaran peta bersimbol garis biasanya menggunakan isopleth, yaitu
garis peta yangmenghubungkan daerah-daerah dengan pola distribusi yang sama.
Contoh:
a) Isobar : garis pada peta yang
menghubungkan tempat-
tempat yang sama tekanan
udaranya pada waktu
tertentu.
b) Isohiet : garis pada peta yang meng-
hubungkan tempat-tempat
yang mempunyai jumlah
curah hujan yang sama dalam
satu periode.
c) Isoterm : garis pada peta yang
Sumber: Oxford Ensiklopedi Pelajar menghubungkan tempat-
Gambar 1.4 Peta sistem angin dan
tekanan udara dalam siklon di perairan
tempat yang mempunyai
sebelah timur Amerika temperatur rata-rata yang
sama pada periode tertentu.
d) Isohips (garis kontur) : garis pada peta yang menghubungkan tempat-tempat
yang sama tinggi di atas permukaan laut.
3) Simbol titik
Simbol titik digunakan untuk menggambarkan persebaran gejala-gejala di
permukaan bumi. Simbol titik ada dua, yaitu simbol titik kualitatif dan simbol titik
kuantitatif.
Simbol titik kualitatif digunakan untuk mewakili suatu kenampakan (alam
atau buatan) di dalam peta, sedangkan simbol titik kuantitatif digunakan untuk
menunjukkan suatu besaran atau nilai yang dimiliki oleh suatu objek penelitian.
Besar atau kecilnya simbol titik dipengaruhi oleh nilai atau banyaknya besaran yang
diwakili.

Peta dan Pemetaan 7


Contoh:

Sumber: Indonesia Indah: Seri Bangsa Indonesia I

Gambar 1.5 Peta persebaran penemuan kapak batu di Indonesia

2. Proyeksi peta
Proyeksi peta adalah cara untuk menggambarkan bentuk permukaan bumi dari bidang
lengkung ke bidang datar. Sistem proyeksi inilah yang merupakan kegiatan memindahkan
ruang muka bumi ke bidang datar atau memindahkan dari bentuk bola (globe) ke bidang
datar (peta).
Adapun syarat-syarat suatu peta yang benar adalah
a. bentuk daerah yang digambar pada peta harus sama dengan yang di lapangan (conform),
b. jarak yang dibuat di peta harus sebanding dengan jarak yang sebenarnya di lapangan
(equidistance),
c. luas daerah yang digambar di peta harus sama dengan luas sebenarnya di lapangan
(equivalent).
Ketiga syarat tersebut tidak dapat dipenuhi secara bersamaan, karena dalam proyeksi
peta harus mengorbankan syarat-syarat yang lain. Agar dapat menghasilkan peta yang
ideal, pembuat peta harus dapat memilih proyeksi peta yang sesuai.
Proyeksi peta dibedakan menjadi tiga golongan, yaitu proyeksi silinder, proyeksi
zenital, dan proyeksi kerucut.
a. Proyeksi silinder
Proyeksi silinder (tabung) adalah proyeksi
peta yang diperoleh dengan cara mem-
proyeksikan permukaan globe pada silinder. Pada
proyeksi silinder, semua garis bujur tampak
sejajar dan tidak bersatu di kutub. Akibatnya,
wilayah-wilayah kutub tampak besar secara tidak
proporsional di peta.
Perkembangan dari proyeksi silinder adalah Sumber: Hamparan Dunia Ilmu: Seri Bumi dan Permukaannya
proyeksi mercator (dibuat oleh Vlanderen Gambar 1.6 Proyeksi silinder
Gerardus Mercator, 1569). Proyeksi mercator

8 Nuansa Geografi SMA/MA Kelas XII


dapat dibayangkan seolah-olah kita mengiris
kulit bola bumi antara garis meridian dan
mengelupaskan irisan tersebut, lalu kedua garis
meridian tersebut direnggangkan di kutub
sehingga membentuk dua garis sejajar. Untuk
mengimbangi pelebaran ini, garis-garis lintang
pun dilebarkan sebanding dengan makin
jauhnya garis lintang tersebut dari ekuator.
b. Proyeksi zenital
Proyeksi zenital (zenital azimutal) adalah
proyeksi peta yang didapat dari memproyeksi-
kan globe pada bidang datar. Proyeksi ini paling Sumber: Hamparan Dunia Ilmu: Seri Bumi dan Permukaannya
Gambar 1.7 Proyeksi mercator
baik untuk menggambar daerah sekitar ekuator.

(iii)

(ii)
(i)
Sumber: Hamparan Dunia Ilmu: Seri Bumi dan Permukaannya
Gambar 1.8 Proyeksi zenital menyinggung kutub

Proyeksi zenital dibagi menjadi tiga, yaitu


1) proyeksi zenital yang menyinggung kutub,
2) proyeksi zenital yang menyinggung ekuator,
3) proyeksi zenital yang menyinggung antara kutub dan ekuator.
c. Proyeksi kerucut
Proyeksi kerucut adalah suatu proyeksi yang didapat dari memproyeksikan globe
pada sebuah kerucut. Garis lintang dan garis bujur diproyeksikan ke permukaan
kerucut tersebut. Apabila kerucut tersebut dibelah dan dibuka datar, akan diperoleh
peta yang paling persis pada wilayah tempat kerucut tadi menyentuh bola bumi.
Proyeksi ini sering digunakan untuk memproyeksikan wilayah garis lintang tengah,
misalnya wilayah Amerika Serikat.

Peta dan Pemetaan 9


(i) (ii) (iii)
Sumber: Hamparan Dunia Ilmu: Seri Bumi dan Permukaannya
Gambar 1.9 Proyeksi kerucut

Pada perjalanannya, proyeksi peta me-


ngalami perkembangan dan muncul sistem
proyeksi baru, misalnya, penggabungan
proyeksi kerucut dan proyeksi mercator; dan
proyeksi robinson.
Peta di samping adalah gabungan antara Sumber: Hamparan Dunia Ilmu: Seri Bumi dan Permukaannya
proyeksi kerucut dan proyeksi mercator yang Gambar 1.10 Gabungan proyeksi kerucut
diperkenalkan oleh Dr. Paul Goode pada tahun dan proyeksi mercator
1923.
Pada tahun 1988, Amerika Serikat memutuskan
bahwa untuk kebanyakan penggunaan, mereka
memilih peta yang dibuat berdasarkan proyeksi
robinson. Peta jenis ini merupakan penyempurnaan
dari proyeksi mercator.
Sumber: Hamparan Dunia Ilmu: Seri Bumi dan
3. Memperbesar dan memperkecil peta Permukaannya

Gambar 1.11 Proyeksi robinson


Memperbesar peta adalah kegiatan mengubah
ukuran peta menjadi lebih besar daripada ukuran semula. Sebaliknya, memperkecil peta
adalah kegiatan mengubah ukuran peta menjadi lebih kecil daripada ukuran semula.
Mengubah ukuran peta dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalnya, memperbesar
dan memperkecil petak/dam pada peta, mengolah skala menggunakan fotokopi, dan
menggunakan pantograf.
Contoh:
– Peta berskala 1 : 50.000 diubah menjadi 1 : 100.000. Jika jarak petaknya p cm, maka
50.000
peta tersebut mengalami pengecilan menjadi x p cm = 0,5 cm.
100.000
– Peta berskala 1 : 100.000 diubah menjadi 1 : 50.000. Jika jarak petaknya y cm, maka
100.000
peta tersebut mengalami pembesaran menjadi x y cm = 2 cm.
50.000
Kesimpulan: Semakin besar angka pembagiannya, semakin kecil skala peta tersebut,
begitu sebaliknya.

10 Nuansa Geografi SMA/MA Kelas XII


Tugas
Amati peta Provinsi Jawa Barat dengan skala 1 : 1.000.000. Berdasarkan skala
tersebut, buatlah peta kota Jakarta dengan perbesaran lima kali. Cantumkan inset
peta Provinsi Jawa Barat dengan skala semula.

C Peta untuk Lokasi Industri dan Pertanian

Ditinjau dari isinya, peta dapat menyajikan bentang alam atau unsur alam dan bentang
budaya atau unsur buatan manusia di atas permukaan bumi. Oleh karena itu, peta dapat
digunakan di berbagai keperluan. Beberapa manfaat peta, antara lain, menunjukkan letak/
posisi tempat di permukaan bumi; menunjukkan luas daerah dan jarak antardaerah di
permukaan bumi; memperlihatkan bentuk-bentuk dan persebaran berbagai gejala di permukaan
bumi; mengumpulkan, menyeleksi, dan menyajikan data-data suatu daerah (dilengkapi
simbol-simbol peta); memperlihatkan kondisi fisik dan nonfisik suatu daerah di permukaan
bumi.
Berikut contoh peta lokasi industri dan peta hasil bumi di Indonesia.

Sumber: Atlas IPS


Gambar 1.12 Peta industri Indonesia

Peta dan Pemetaan 11


Sumber: Atlas IPS

Gambar 1.13 Peta hasil bumi dan laut di Indonesia

Tugas
1. Perhatikan peta industri, kemudian carilah daerah lokasi industri yang tersebar
di setiap pulau di Indonesia!
2. Klasifikasikan hasil bumi yang tersebar di peta Indonesia menurut bahan
pangan, sandang, dan bahan baku industri!
3. Carilah lokasi hasil bumi di setiap pulau di Indonesia!
4. Kerjakan dengan kelompok Anda!

12 Nuansa Geografi SMA/MA Kelas XII


Rangkuman
1. Fungsi peta:
a. menyajikan bentuk, ukuran, dan lokasi/letak suatu daerah terhadap daerah lain di
permukaan bumi ke dalam bidang datar;
b. sebagai sumber data yang dapat memberikan data tentang potensi suatu daerah;
c. sebagai alat bantu analisis;
d. sebagai alat penyimpan informasi dan alat penyajian hasil analisis;
e. sebagai suatu hasil karya seni.
2. Jenis peta berdasarkan skalanya terbagi menjadi lima, yaitu
a. peta kadaster (skala 1 : 100 – 1 : 5.000),
b. peta skala besar (skala 1 : 5.000 – 1 : 250.000),
c. peta skala sedang (skala 1 : 250.000 – 1 : 500.000),
d. peta skala kecil (skala 1 : 500.000 – 1 : 1.000.000),
e. peta skala geografis (skala kurang dari 1 : 1.000.000).
3. Komponen peta:
a. judul peta g. orientasi arah (mata angin)
b. sumber peta h. warna peta
c. tahun peta i. lettering
d. skala peta j. simbol peta
e. garis astronomis k. legenda peta
f. garis tepi peta
4. Klasifikasi peta:
a. peta dasar (peta umum)
b. peta tematik (peta khusus)
5. Proyeksi peta:
a. proyeksi silinder (tabung)
b. proyeksi zenital (zenital azimutal)
c. proyeksi kerucut

Peta dan Pemetaan 13


Evaluasi

I. Berilah tanda silang (X) huruf a, b, c, d, atau e di depan jawaban yang benar!
1. Peta yang berskala 1 : 100 sampai 1 : 5.000 disebut peta ....
a. skala kecil
b. kadaster
c. skala sedang
d. skala besar
e. geografi
2. Peta yang menggambarkan tinggi rendahnya permukaan bumi disebut peta ....
a. kontur
b. arkeologi
c. geologi
d. geomorfologi
e. isohiet
3. Apabila di dalam peta ada tulisan miring searah dengan aliran sungai, itu adalah
salah satu komponen dari peta yang disebut ....
a. simbol peta
b. simbol orientasi
c. lettering
d. simbol sungai
e. arah sungai
4. Satelit juga berguna dalam pemetaan tematik, pernyataan tersebut adalah manfaat
data satelit dalam bidang ....
a. oseanografi
b. geografi
c. geologi
d. pertanian
e. arkeologi
5. Peta berskala 1 : 500.000 sampai 1 : 1.000.000 disebut peta yang berskala ....
a. kadaster
b. besar
c. sedang
d. kecil
e. geografi

14 Nuansa Geografi SMA/MA Kelas XII


6. Peta yang menggambarkan banyaknya curah hujan di suatu daerah disebut peta ....
a. geologi
b. geomorfologi
c. irigasi
d. hidrologi
e. isohiet
7. Kenampakan yang berbeda pada tanah dapat dilacak dari foto satelit. Pernyataan
tersebut adalah manfaat data satelit di bidang ....
a. geologi
b. geografi
c. pertanian
d. arkeologi
e. oseanografi
8. Peta yang berskala 1 : 250.000 sampai 1 : 500.000 disebut peta yang berskala ....
a. kadaster
b. besar
c. sedang
d. kecil
e. geografis
9. Peta yang menggambarkan struktur batuan disebut peta ....
a. geografi
b. geologi
c. arkeologi
d. geomorfologi
e. tanah
10. Air yang tenang dalam foto udara dicirikan dengan tekstur ....
a. kasar
b. halus
c. gelap
d. cerah
e. datar

II. Isilah titik-titik berikut dengan jawaban yang tepat!


1. Gambaran permukaan bumi baik keseluruhan atau sebagian yang diperkecil dengan
menggunakan skala disebut ....
2. Peta yang berskala 1 : 100 sampai 1 : 5.000 disebut ....
3. Peta yang menggambarkan kenampakan tertentu di permukaan bumi disebut
peta ....

Peta dan Pemetaan 15


4. Garis di peta yang menghubungkan tempat-tempat yang memiliki ketinggian daerah
yang sama disebut ....
5. Peta yang berskala 1 : 5.000 sampai 1 : 250.000 disebut peta ....

III. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan singkat dan jelas!


1. Sebutkan fungsi peta!
2. Peta dapat diklasifikasikan menjadi dua, sebut dan jelaskan!
3. Bagaimana suatu peta dapat dikatakan benar?
4. Sebutkan peta berdasarkan proyeksinya dan bedakan!
5. Bagaimana proses memperbesar dan memperkecil peta?

Anda telah mempelajari peta dan pemetaan. Sudahkah Anda paham? Apabila ada yang kurang
jelas, bertanyalah kepada guru atau pelajari sekali lagi bab ini. Jika sudah jelas, lanjutkan pada
bab berikutnya.

16 Nuansa Geografi SMA/MA Kelas XII


Bab
2
Pengindraan Jauh dan SIG
Kata Kunci

INDRAJA – SIG

Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu membedakan peta dengan media citra (foto udara dan citra
satelit).
2. Siswa mampu menafsirkan pola dan ciri kenampakan alam dari hasil pemetaan
dan interpretasi citra.
3. Siswa mampu menguraikan konsep dasar dan tahapan kerja SIG.
4. Siswa mampu menguraikan pengoperasian SIG secara konvensional.
5. Siswa mampu memberi contoh penerapan sistem informasi geografi dalam
kajian geografi.

Manfaat Pembelajaran
1. Siswa memperoleh kemampuan untuk membedakan
peta dengan media citra.
2. Siswa memperoleh kemampuan untuk menafsirkan
pola dan ciri kenampakan alam dari hasil pemetaan dan
interpretasi citra.
3. Siswa memperoleh pengetahuan tentang konsep dasar
dan tahapan kerja SIG.
4. Siswa memperoleh kemampuan untuk menguraikan
pengoperasian SIG secara konvensional.
5. Siswa memperoleh pengetahuan tentang penerapan
SIG dan mampu memberi contohnya.

Sumber: Clipart

Pengindraan Jauh dan SIG 17


Peta Konsep

Sistem Informasi Geografi


dalam kajian geografi

Konsep dasar SIG Pengoperasian SIG Penerapan SIG

Pengertian Tahap-tahap
Peranan SIG dalam
pengoperasian
pembangunan data
Pengelolaan SIG
wilayah
Peyajian data
Tahapan kerja SIG

Komponen SIG

Pengetahuan tentang konsep Sistem Informasi Geografi (SIG) selalu mengalami


perkembangan dan bervariasi. SIG merupakan ilmu dan teknologi yang relatif baru, namun
telah digunakan dalam berbagai disiplin ilmu dan mengalami perkembangan yang sangat
pesat.

A Pengindraan Jauh

Indraja adalah singkatan dari pengindraan jauh atau remote sensing. Menurut Lindgren,
pengindraan jauh berarti teknik yang dikembangkan untuk memperoleh dan menganalisis
informasi tentang bumi. Adapun menurut Lillesand dan Kiefer (1979), pengindraan jauh
berarti ilmu, seni, dan teknik untuk memperoleh informasi tentang objek, area, atau gejala
dengan jalan menggunakan alat tanpa kontak langsung dengan objek, area, atau gejala yang
dikaji.

Pada gambar berikut, matahari merupakan sumber tenaga, sedangkan udara atau atmosfer
sebagai zat pengantarnya. Objek di muka bumi akan memantulkan sumber tenaga ke sensor.
Pada objek yang mempunyai tenaga pancaran, jumlah tenaga yang mencapai sensor tergantung
pada suhu dan daya pancar objek, pada sensor inilah objek tersebut direkam, diproses lalu
menghasilkan data pengindraan jauh yang berupa data digital atau citra. Data tersebut
ditafsirkan sehingga menjadi data informasi yang akan dimanfaatkan oleh pengguna data.

18 Nuansa Geografi SMA/MA Kelas XII


Sumber: Penginderaan Jauh Jilid I
Gambar 2.1 Sistem pengindraan jauh

1. Citra
Citra adalah gambar dari
suatu objek sebagai hasil
pemotretan dengan kamera. Citra
dibedakan menjadi dua, yaitu citra
foto (hasil pemotretan kamera
foto) dan citra nonfoto yang berupa
gambaran objek dari hasil
rekaman satelit.
2. Wahana dan sistem indraja
Dalam pengindraan jauh,
bumi dipotret dari ruang angkasa Sumber: Hamparan Dunia Ilmu: Seri Bumi dan Permukaannya
Gambar 2.2 Contoh citra satelit dan foto udara
dengan menggunakan pesawat
atau satelit. Pesawat atau satelit inilah yang disebut dengan wahana.
Jarak pemotretan terbagi menjadi tiga tingkat ketinggian.
a. Ketinggian 1.000 m sampai 9.000 m dari permukaan laut, pemotretan dilakukan
dengan menggunakan pesawat terbang rendah sampai medium (low to medium altitude
aircraft). Citra yang dihasilkan adalah citra foto (foto udara).
b. Ketinggian sekitar 18.000 m dari permukaan bumi, pemotretan dilakukan dengan
menggunakan pesawat terbang tinggi (high altitude aircraft). Citra yang dihasilkan
adalah foto udara dan multispectral scanners data.

Pengindraan Jauh dan SIG 19


c. Ketinggian 400 km sampai 900 km dari permukaan bumi, pemotretan dilakukan
dengan menggunakan satelit. Citra yang dihasilkan adalah citra satelit.
Proses pemotretan objek yang sedang diteliti, baik melalui pesawat terbang maupun
satelit, merupakan tahap pengumpulan data yang hasilnya berupa citra foto udara atau citra
satelit. Tahap pengumpulan data ini memerlukan lima komponen pendukung, yaitu
sumber tenaga (energi), atmosfer, objek, sensor, dan produk (data yang diperoleh).
a. Sumber tenaga
Sumber tenaga yang umum digunakan adalah sinar matahari, sedangkan tenaga
yang lain, misalnya sinar bulan dan sinar buatan. Penggunaan sinar matahari sebagai
sumber tenaga disebut sistem pasif, sedangkan apabila menggunakan tenaga buatan
disebut sistem aktif.
Fungsi dari sumber energi adalah untuk menyinari objek (permukaan bumi) dan
memantulkannya pada sensor. Cerah dan tidaknya wujud objek yang dihasilkan
tergantung pada jumlah energi yang diterima oleh sensor.
b. Atmosfer
Atmosfer adalah lapisan udara yang menyelubungi bumi. Tidak semua spektrum
gelombang elektromagnetik dapat sampai di permukaan bumi, karena dalam atmosfer
ada proses pembauran dan penyerapan. Penyerapan dilakukan oleh molekul atmosfer,
sedangkan spektrum gelombang elektromagnetik yang dapat mencapai bumi disebut
dengan jendela atmosfer.
c. Objek
Objek adalah segala sesuatu yang menjadi sasaran dalam pengindraan jauh, antara
lain atmosfer, biosfer, hidrosfer, dan litosfer.
d. Sensor
Sensor berfungsi sebagai alat perekam objek yang sedang diselidiki. Setiap sensor
mempunyai tingkat kepekaan yang berbeda-beda.
Ada dua macam sensor.
1) Sensor fotografik, sensor ini berupa kamera yang dapat menghasilkan foto atau
citra.
2) Sensor elektronik, sensor yang cara kerjanya secara elektrik dan sistem
pemrosesannya menggunakan komputer, sedangkan yang dihasilkan dari sensor
elektronik disebut citra pengindraan jauh.
e. Produk (data yang diperoleh)
Produk atau data yang diperoleh berupa citra dan digital. Data inilah yang akan
digunakan oleh pengguna data.

20 Nuansa Geografi SMA/MA Kelas XII


3. Keunggulan citra pengindraan jauh
a. Daerah atau kota yang semula tidak tampak dapat direkam sehingga terwujud dalam
bentuk citra yang akhirnya dapat dikenali.
b. Setiap gambar dapat meliputi daerah yang luas, misalnya sampai setengah bola bumi.
c. Merupakan cara yang paling cepat dan tepat untuk memetakan daerah bencana.
Misalnya, daerah gempa dan daerah banjir.
d. Pembuatannya dapat diulang-ulang dalam waktu yang pendek.
e. Merupakan alat yang baik untuk pembuatan peta karena dapat menggambarkan objek
secara lengkap dan mirip dengan wujud yang sebenarnya.
f. Citra dapat dibuat secara cepat meskipun untuk daerah yang sulit dijelajahi secara
terestrial.
4. Manfaat citra pengindraan jauh
a. Sebagai alat penerima
Citra merupakan alat yang baik dalam memberikan rekaman objek, sehingga citra
sangat berguna bagi pendidikan dan pengajaran geografi, juga merupakan alat pendukung
dalam penelitian geografi.
b. Untuk mendapatkan kenyataan terbaru
Setiap saat dan dalam cuaca apa pun, pengambilan citra dapat dilakukan. Citra
merupakan sumber data dan dapat menyajikan gambar secara lengkap.
c. Alat penjelasan
Citra merupakan alat yang baik untuk memahami letak dan susunan gejala di muka
bumi, karena citra menyajikan gambar yang lengkap dan wujud yang sebenarnya.
d. Alat bantu menyusun teori
Foto udara merupakan penghubung yang baik antara fakta dan teori. Teori disusun
berdasarkan penelitian yang dibuat dengan tingkat kepercayaan antara fakta dan teori.
5. Manfaat data satelit
a. Di bidang geografi: untuk pemetaan tematik.
b. Di bidang geologi: kenampakan batuan yang berbeda dapat dilacak dari foto satelit.
c. Di bidang pertanian dan kehutanan: foto satelit dapat digunakan untuk identifikasi
hutan mangrove, hutan rawa, alang-alang, dan ladang berpindah.
d. Di bidang arkeologi: kajian tentang Kerajaan Majapahit pernah dipelajari oleh tim
gabungan dari Fakultas Geografi UGM dengan menggunakan foto udara.
e. Di bidang oseanografi: mengetahui kebocoran atau tumpahan minyak di laut, sehingga
dapat segera ditanggulangi.
f. Di bidang perikanan (laut): memberi informasi kepada nelayan dalam penentuan lokasi
penangkapan ikan di laut.

Pengindraan Jauh dan SIG 21


g. Di bidang pertahanan dan keamanan: memberi informasi yang akurat terhadap kondisi
wilayah, batas-batas teritorial, bahkan dapat mengetahui keberadaan kekuatan pasukan
musuh. Dengan memanfaatkan teknologi GPS (Global Positioning System), sebuah
rudal dapat ditembakkan secara tepat dengan panduan dari satelit.
6. Ciri khas bentang alam dan bentang budaya dari hasil citra foto udara/satelit
Pengenalan objek merupakan bagian penting dalam interpretasi citra. Tanpa dikenali
identitas dan jenis objek yang tergambar pada citra, tidak mungkin dilakukan analisis
untuk memecahkan masalah yang sedang dihadapi. Unsur-unsur interpretasi citra terdiri
atas sembilan jenis, sebagaimana runtutan pada gambar berikut.

Unsur dasar Primer


Rona/
Warna
Sekunder
Ukuran

Tingkat Kerumitan
Susunan
Tekstur Bentuk
keruangan
Tersier
rona
Pola Tinggi Bayangan
Lebih tinggi
Situs Asosiasi

Sumber: Penginderaan Jauh Jilid I


Gambar 2.3 Susunan hierarki unsur interpretasi citra

a. Rona dan warna


Rona adalah tingkat kegelapan atau kecerahan suatu objek pada citra, sedangkan warna
adalah wujud yang tampak oleh mata.
Berdasarkan karakteristik objeknya:
1) Permukaan kasar cenderung menimbulkan rona gelap pada foto.
2) Objek yang basah/lembap menimbulkan rona gelap, namun demikian perairan
dangkal akan berona cerah, semakin dalam semakin gelap.
3) Tanaman karet, bakau, dan sagu tampak gelap pada foto pankromatik.
4) Tanaman berdaun lembut seperti beringin, kemlandingan, dan rumput umumnya
berona cerah pada foto inframerah.
b. Bentuk
Bentuk merupakan kualitas yang memberikan konfigurasi atau kerangka suatu objek.
Contoh pengenalan objek berdasarkan bentuk:
1) Tajuk pohon palma berbentuk bintang, tajuk pohon pinus berbentuk kerucut, dan
tajuk pohon bambu berbentuk bulu-bulu.
2) Gunung api berbentuk kerucut atau kipas aluvial seperti segitiga beralas cembung.
3) Gedung sekolah pada umumnya berbentuk huruf I, L, U, atau berbentuk segi empat.

22 Nuansa Geografi SMA/MA Kelas XII


c. Ukuran
Ukuran ialah atribut objek berupa jarak, luas, tinggi, dan volume.
Contoh pengenalan objek berdasarkan ukuran:
1) Rumah untuk permukiman pada umumnya lebih kecil apabila dibandingkan kantor
atau industri.
2) Lapangan olahraga selain dicirikan dengan bentuk segi empat, lebih dicirikan oleh
ukurannya, yaitu ± 80 m x 100 m untuk lapangan sepak bola, ± 15 m x 30 m untuk
lapangan tenis, dan ± 8 m x 15 m untuk lapangan bulu tangkis.
3) Volume kayu dapat ditaksir berdasarkan tinggi pohon, luas hutan, dan kepadatan
pohonnya.
d. Tekstur
Tekstur ialah frekuensi perubahan rona pada citra, sering dinyatakan dengan kasar,
halus, atau sedang.
Contoh pengenalan objek berdasarkan tekstur:
1) Hutan bertekstur kasar, tanaman tebu bertekstur sedang, dan padi bertekstur halus.
2) Permukaan air yang tenang bertekstur halus.
e. Pola
Pola atau susunan keruangan merupakan ciri Info Geo
yang menandai bagi banyak objek bentukan Peta Babilonia (600 SM)
manusia dan bagi beberapa objek alamiah.
Contoh: Lempeng tanah liat pada gambar
berikut adalah peta paling kuno yang
1) Pola aliran sungai sering mencirikan struktur kini masih ada. Peta tersebut
geologi, litologi, dan jenis tanah. Pola aliran memperlihatkan dunia sebagai sebuah
cakram daratan yang dikitari oleh
dendritik mencirikan jenis tanah atau jenis samudra. Garis-garis tegak yang ada
batuan serbasama, dengan sedikit atau tanpa di gambar tersebut adalah Sungai
pengaruh lipatan atau patahan. Umumnya Eufrat.
terdapat pada batuan endapan lunak, tufa
vulkanik, dan endapan tebal oleh gletser
yang terkikis.
2) Perkebunan mudah dibedakan dari hutan
atau vegetasi lainnya berdasarkan pola tanam
yang teratur.
f. Bayangan
Bayangan bersifat menyembunyikan detail atau
objek, tetapi bayangan sering dapat dijadikan
Sumber: Hamparan Dunia Ilmu: Seri Bumi dan
kunci pengenalan objek. Permukaannya
Contoh:
1) Lereng terjal tampak lebih jelas dengan adanya bayangan.
2) Cerobong asap dan menara tampak lebih tinggi berdasarkan bayangannya.

Pengindraan Jauh dan SIG 23


g. Situs
Situs merupakan letak suatu objek terhadap objek lain di sekitarnya.
Contoh:
1) Situs kebun kopi terletak pada tanah yang miring, karena tanaman kopi memerlukan
pengaturan air yang baik.
2) Situs permukiman memanjang pada umumnya terletak di sepanjang jalan, pada igir
beting pantai, atau sepanjang aliran sungai.
h. Asosiasi
Asosiasi dapat diartikan sebagai keterkaitan antara objek yang satu dengan objek yang
lain.
Contoh:
1) Stasiun kereta api dengan jalan kereta api yang jumlahnya lebih dari satu (bercabang).
2) Gedung sekolah selain ditandai dengan ukuran bangunan yang relatif besar serta
bentuk yang menyerupai huruf I, L, atau U, juga ditandai dengan asosiasinya
terhadap lapangan olahraga. Pada umumnya, gedung sekolah ditandai dengan
lapangan olahraga di dekatnya.

i. Konvergensi bukti
Konvergensi bukti adalah bentuk interpretasi foto udara berdasarkan bukti-bukti yang
mengarah ke satu titik simpul.
Contoh:
Bentuk Pola Ukuran Situs
(tajuk berbentuk bintang) (tidak teratur) (tinggi r
10 m) (air payau)

Kelapa

Kelapa sawit Nipah

Ÿ Ÿ Ÿ
Enau
Nipah Enau Sagu
Sagu
Enau
Sagu
Sagu

24 Nuansa Geografi SMA/MA Kelas XII


b

c
d

Sumber: Penginderaan Jauh Jilid I

Gambar 2.4 Foto udara pankromatik hitam putih daerah dekat kota Yogyakarta, tahun 1959

Keterangan:
Tanaman padi (a) bertekstur halus, tanaman tebu (b) yang tampak pada tepi kanan dan
tepi atas foto bertekstur sedang, tanaman pekarangan (c) dan kebun kelapa bertekstur
kasar. Di samping bertekstur sedang, tanaman tebu juga ditandai dengan tekstur yang
seragam untuk daerah cukup luas. Hal ini disebabkan karena penggarapannya dan
penanaman dapat dilakukan secara serentak. Bagi tekstur tanaman lain pada sawah
yang diusahakan oleh petani, teksturnya berbeda dari petak yang satu ke petak lainnya.
Pada (d) terdapat pohon kelapa yang dapat dikenali berdasarkan tajuknya yang
berbentuk binatang. Berbeda dengan bagian lain yang tanaman pekarangannya berupa
campuran berbagai jenis pohon, pada bagian (d) ini yang dominan adalah pohon kelapa.
Bayangan juga merupakan salah satu unsur interpretasi citra yang penting. Di dalam
contoh tersebut, bayangan dapat digunakan untuk mengetahui beda tinggi relatif antara
tanaman tebu, tanaman kelapa, dan tanaman pekarangan. Tinggi pohon kelapa tampak
sekitar 5 – 6 kali tinggi tanaman tebu.

Tugas
Kerjakan soal di bawah ini dan serahkan kepada guru Anda!
1. Mengapa rudal dapat mengenai sasarannya dengan tepat?
2. Jelaskan perbedaan (kelebihan dan kekurangan) antara foto udara dan satelit!
3. Mengapa konvergensi bukti perlu dilakukan dalam interpretasi foto udara/citra?

Pengindraan Jauh dan SIG 25


B Konsep Dasar SIG (Sistem Informasi Geografi)

1. Pengertian SIG
Definisi SIG adalah suatu sistem yang bertugas mengumpulkan, mengelola, dan
menyajikan data atau informasi yang berkaitan dengan geografi. Data tersebut memuat
data atau fakta permukaan bumi secara lengkap, misalnya, keadaan geologi, topografi,
jenis tanah, hidrologi, iklim, dan budaya. Wujud data tersebut disajikan dalam bentuk peta
sehingga sistem informasi geografi tidak terlepas dari peta sebagai basis data.
Menurut beberapa pakar, ada beberapa pengertian SIG.
a. SIG adalah sistem yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak, dan data manusia,
organisasi dan lembaga yang digunakan untuk mengumpulkan, menyimpan,
menganalisis, dan menyebarkan informasi-informasi mengenai daerah-daerah di
permukaan bumi (Chrisman:97).
b. SIG adalah sistem komputer yang digunakan untuk mengumpulkan, memeriksa,
mengintegrasikan, dan menganalisis informasi-informasi yang berhubungan dengan
permukaan bumi (Demers:97).
c. SIG adalah teknologi informasi yang dapat menganalisis, menyimpan, dan menampilkan
baik data spasial maupun nonspasial (Guo:20).
d. SIG adalah sistem komputer yang digunakan untuk memasukkan (capturing),
menyimpan, memeriksa, mengintegrasikan, memanipulasi, menganalisis, dan
menampilkan data-data yang berhubungan dengan posisi-posisi di permukaan bumi
(Rice:20).
Dari pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa SIG adalah sistem berbasis
komputer yang digunakan untuk menyimpan, memanipulasi, dan menganalisis informasi
geografis.
Dengan SIG, seluruh data yang ada pada suatu wilayah dapat disimpan, dimanipulasi,
dan dianalisis melalui komputer. Teknologi komputer mampu menangani berbagai
informasi secara cepat dan akurat sehingga SIG yang berbasis teknologi komputer menjadi
pilihan bagi banyak pengguna pada saat ini.
2. Pengelolaan SIG
Cara pengelolaan SIG sebagai suatu sistem pada prinsipnya terdiri atas tiga subsistem.
a. Subsistem masukan (input subsystem), yaitu pengumpulan data objek material geografi
yang mendukung dan dapat dimasukkan dalam topik geografi yang akan diinformasikan.
Data tersebut diolah dan disajikan dalam bentuk peta, bagan, grafik, atau tabel. Input
data SIG diperoleh dari peta, tabel, foto udara, citra satelit, dan hasil survei lapangan.
b. Subsistem pengolahan dan penyimpanan data (processing and storage subsystem),
yaitu penyimpanan data yang memungkinkan untuk dipanggil kembali secara cepat
dan akurat.

26 Nuansa Geografi SMA/MA Kelas XII


Adapun data yang diolah atau dikelola ada
dua macam, yaitu
1) data keruangan atau data grafis atau data
spasial,
2) data deskriptif atau data atribut.
Pengumpulan data dan pengolahan data
geografi dilakukan dengan dua cara, yaitu
1) pengindraan jauh berupa foto udara, citra
radar, dan citra satelit,
2) data teristris (pengukuran langsung di
medan atau lapangan) yang tidak dapat
dipantau dari jauh, misalnya, kepadatan
penduduk dan batas wilayah administrasi.
c. Subsistem penyajian (output subsystem),
yaitu penyajian semua data atau sebagian
data dalam bentuk tabel, peta file elektronik
(digital), dan grafik. Sumber: Majalah Garuda
Gambar 2.5 Pengumpulan data SIG dengan foto
udara
Dari ketiga subsistem tersebut, pengelolaan
data geografi merupakan pengelolaan data yang
didasarkan pada kerja komputer. Proses komputerisasi data masukan (input) harus berupa
angka atribut (numerik). Oleh karena itu, jenis data harus diubah menjadi data digital atau
atribut dengan menggunakan komputer sesuai dengan prinsip SIG.
Contoh:
a. Data pengindraan jauh berupa
foto udara dikonversi dalam
Data
bentuk digital. Manipulation
b. Data satelit dalam bentuk & Analysis
digital secara langsung dapat
digunakan.
Data Data
Untuk mengubah data peta Output
Input SIG
menjadi data SIG digital, dapat
dilakukan dengan melalui dua
proses, yaitu melalui proses
digitasi garis atau grid raster
Data
(kotak-kotak) dan melalui Management
scanning (penyapuan) dengan
menggunakan alat yang disebut
Sumber: Eddy Prahasta
scanner. Gambar 2.6 Subsistem-subsistem SIG

Pengindraan Jauh dan SIG 27


Jika subsistem SIG tersebut diperjelas berdasarkan uraian jenis masukan, proses,
dan jenis keluaran yang ada, maka subsistem SIG dapat digambarkan sebagai berikut.
DATA INPUT

Tabel

Laporan DATA MANAGEMENT


AND MANIPULATION
OUTPUT
Pengukuran
lapangan Storage
Peta
(database)

Data digital lain Tabel


Input Retrieval Output
Peta (tematik,
topografi, dll.) Laporan
Processing
Citra satelit Informasi
digital
Foto udara softcopy

Data lainnya
Sumber: Eddy Prahasta
Gambar 2.7 Uraian subsistem SIG

3. Tahapan kerja SIG


Tahapan dalam SIG mencakup tiga hal, yaitu masukan (input), proses, dan keluaran
(output).

Masukan Proses Keluaran

Seluruh informasi atau data SIG pada suatu wilayah dapat disimpan, dimanipulasi,
dan dianalisis secara serentak melalui komputer. Selain dengan proses komputerisasi, cara
manual juga dapat dilakukan, tetapi memakan waktu lebih lama. Tahapan kerja SIG dapat
dilakukan sebagai berikut.
a. Masukan (input)
Dalam kerja SIG, mula-mula dibutuhkan data awal atau database, yaitu data yang
dikumpulkan selama survei dimasukkan dalam komputer, atau peta-peta yang telah
ada dilarik secara optis dan dimasukkan ke dalam komputer. Database dapat digunakan
untuk pengelolaan lebih lanjut. Input atau data masukan dapat diperoleh dari penelitian
(lapangan), kantor pemerintah, peta, dan data citra pengindraan jauh.

28 Nuansa Geografi SMA/MA Kelas XII


Secara garis besar, data dibedakan menjadi dua, yaitu data atribut dan data
spasial.
1) Data atribut
Data atribut adalah data yang ada pada keruangan atau lokasi. Atribut
menjelaskan suatu informasi. Contoh: hutan, sawah, ladang, dan kota. Data atribut
dapat berupa kualitatif (contoh: kekuatan pohon), dan kuantitatif (contoh: jumlah
pohon).
2) Data spasial atau data keruangan
Data spasial adalah data yang menunjukkan ruang, lokasi atau tempat di
permukaan bumi. Data spasial disajikan dalam dua bentuk atau model, yaitu raster
dan vektor.
a) Bentuk raster disajikan dalam bentuk bujur sangkar atau sistem grid. Grid pada
komputer disebut sel atau piksel. Setiap sel mempunyai koordinat dan informasi.
Koordinat titik merupakan titik perpotongan antara garis bujur dan garis lintang
di permukaan bumi.
b) Bentuk vektor disajikan dalam bentuk sistem koordinat. Data ini terdiri atas
unsur titik, garis, dan poligon. Poligon adalah serangkaian garis yang
berhubungan dan kedua ujungnya bertemu sehingga menjadi bentuk tertutup.
Dapat dijelaskan bahwa titik awal dan titik akhir poligon memiliki nilai koordinat
yang sama atau poligon tertutup sempurna.

titik asal kolom


(origin)

(0,0) xmax

piksel

baris

ymax Sumber: Eddy Prahasta


Gambar 2.8 Struktur model data raster

Pengindraan Jauh dan SIG 29


Gambar tersebut merupakan
gambar sistem koordinat piksel
monitor komputer. Titik asal sistem
koordinat raster terletak di sudut
kiri atas. Nilai x akan meningkat ke
kanan dan nilai y akan membesar
ke bawah.
Dengan sistem koordinat seperti
gambar di atas, semua kenampakkan di
muka bumi dapat dijelaskan. Semakin
pendek jarak antartik pada sumbu x dan
sumbu y, maka gambar yang terbentuk Gambar 2.9 Model data vektor
akan mendekati kenyataan sebenarnya.
b. Proses
Proses dalam SIG dapat berfungsi untuk memanggil, memanipulasi, dan
menganalisis data yang tersimpan dalam komputer. Jenis analisis data sebagai berikut.
1) Analisis lebar
Analisis yang mengolah data dalam komputer, kemudian menghasilkan daerah tepian
sungai yang yang lebar.
2) Analisis penjumlahan aritmatika
Analisis yang mengolah data dalam komputer, kemudian menghasilkan
penjumlahan. Analisis ini dapat dipakai untuk peta berklasifikasi yang akan
menghasilkan klasifikasi baru.
3) Analisis garis bidang
Analisis pengolahan data yang dapat dipakai untuk menentukan region atau wilayah
dalam radius tertentu.
Contoh: untuk menentukan daerah rawan gempa, rawan banjir, dan rawan
penyakit.

1 2
2 3
1
1
3
2
2 3 3 4
5
a. Analisis lebar b. Analisis penjumlahan

c. Analisis garis dan bidang


Gambar 2.10 Tiga bentuk analisis SIG

30 Nuansa Geografi SMA/MA Kelas XII


c. Keluaran (output)
Data yang sudah dianalisis oleh SIG akan memberikan informasi pada pengguna
data sehingga dapat dipakai sebagai dasar dalam pengambilan keputusan. Keluaran
SIG dapat berupa peta cetakan (hard copy), rekaman soft copy dan tayangan (display).
Dengan SIG, setiap orang dapat membuat peta dan kemudian mengubah atau
memodifikasinya dengan cepat kapan saja. Di samping itu, pengguna SIG juga dapat
memproses ulang pembuatan peta dengan tingkat ketelitian tinggi kapan saja sebagai
contoh dalam pembuatan peta Amerika Selatan berdasarkan berbagai informasi atau
tema yang tersedia.
Dari keseluruhan data masukan dan keluaran hasil SIG, dapat dilihat pada skema
berikut.

SATELLITE AIRBORNE
SENSOR SENSOR ECONOMIC

REGULATION

REGIONAL PLANNING
TOPOGRAPIC MULTISPECTRAL FIELD
THEMATIC MAPS DATA DIGITAL SURVEY
SOCIAL ASPECT
DATABASE

NATURAL RESOURCES

DIGITIZING PROCESSING
TAXES (PBB.PPn)
TABULAR
DATA
ENVIRONMENTS
SPATIAL TABULAR
DATABASE DATA BASE
(ATTRIBUTE) BANKING

INTEGRATOR

GEOGRAPHIC DIGITAL DATABASE

COVERAGE

FLOPPY
DISK

INTER-RELATING TEXT HARDDISK


MAP REPORT

HARDCOPY

Sumber: Makalah Seminar Peningkatan Kualitas SDM dalam Bidang SIG (1995)
Gambar 2.11 Integrasi berbagai data masukan dan keluaran hasil SIG

Pengindraan Jauh dan SIG 31


4. Komponen SIG
Dalam kerja SIG, diperlukan komponen-komponen SIG yang merupakan sistem
kompleks yang biasanya terintegrasi dengan lingkungan sistem komputer yang lain di
tingkat fungsional dan jaringan.
Berikut komponen-komponen SIG.
a. Perangkat keras (hardware), berupa suatu unit komputer terdiri atas CPU, VDU, disk
drive, tape drive, digitzer, printer, dan plotter.
1) CPU (Central Processing Unit) : perangkat utama komputer untuk pemrosesan
semua instruksi dan program.
2) VDU (Visual Display Unit) : komponen yang digunakan sebagai layar
monitor untuk menampilkan hasil pemrosesan
CPU.
3) Disk drive : bagian dari CPU untuk menghidupkan suatu
program.
4) Tape drive : bagian CPU yang menyimpang data hasil
pemrosesan.
5) Digitzer : alat mengubah data teristris menjadi data digital
(digitasi).
6) Printer : alat untuk mencetak data maupun peta dalam
ukuran relatif kecil.
7) Plotter : berfungsi seperti printer, digunakan untuk
mencetak peta tetapi keluarannya lebih lebar.

IBM PS/2 IBM Compatible Data dan Informasi Geografi

Data

SIG Tabel

File Data
Manajemen

Perangkat lunak
Start
Software

Sumber: Eddy Prahasta


Gambar 2.12 Komponen SIG

b. Perangkat lunak (software) berupa modul-modul program misal Arc/info, Arc View,
Map Info, R2V, dan sebagainya. Modul tersebut berupa masukan data, verifikasi data,
penyimpanan data, pengolahan dan manajemen data, presentasi data, transformasi
data, dan interaksi dengan pengguna.

32 Nuansa Geografi SMA/MA Kelas XII


c. Data dan informasi geografi, berupa KOLEKSI DATA

data spasial (peta) foto udara, citra


satelit dan data atribut seperti data
penduduk, data industri, dan
pertambangan. BUMI

d. Manajemen berupa sumber daya

N
AKA

MAS
manusia yang mempunyai keahlian

IND

UKA
IL T
mengolah SIG. SUMBER DATA

ND
AMB

ATA
Dari uraian di atas secara
keseluruhan, maka SIG tidak hanya
diterapkan di bidang sumber daya PENGGUNA

alam, tetapi sekarang berkembang pada


bidang perencanaan pembangunan.
Berkembangnya SIG yang meng- DATA MANAJEMEN

gunakan bantuan teknologi komputer IN PEN PUT


FO G

T A AN
RM AM SA
yang berupa perangkat keras maupun
K

DA D
E

AS BIL N

I S AN
I U AN

perangkat lunak dapat dimanfaatkan

I S IL
A L GG
NT
U

A N AN
UK

untuk membantu pemecahan masalah

M
PE
yang muncul dalam penanganan ANALISIS
berbagai data. Sumber: Geographic Information System. A Management
Prespective Stan Aronoff-WDL-Publication Canada
Gambar 2.13 Proses utama dalam SIG

Tugas
1. Bagaimana kelebihan dan kekurangan penggunaan sistem komputerisasi yang
dilakukan di sekolah Anda? Berikan lima saran!
2. Berikan contoh keluaran analisis berupa peta umum beserta informasinya!

C Penyajian Data Sistem Informasi Geografi

1. Penyajian data SIG


Secara garis besar, penyajian data dalam sistem informasi geografi dapat dilakukan
melalui dua cara.
a. Cara manual (konvensional), yaitu pengolahan data dengan perhitungan-perhitungan
menggunakan alat yang konvensional dan bersifat manual hingga semiotomatis dan
tetap mempertahankan tenaga manusia. Contoh: alat bantu mekanik dan elektronik
selain komputer.
Ciri-ciri sistem informasi geografi secara manual sebagai berikut.
1) Data tersimpan pada media yang harus dapat dibaca oleh manusia.
2) Perluasan data dilakukan oleh manusia, kecepatan penelusuran relatif rendah, dan
tidak dipentingkan.

Pengindraan Jauh dan SIG 33


3) Semakin besar dan kompleks organisasinya, semakin sulit memperoleh gambaran
yang lengkap dan cepat.
4) Kecepatan pengolahan data ditentukan oleh kecepatan petugas dalam menghitung,
menyusun tabel, dan laporan.
5) Transmisi data dan informasi sebagian besar memerlukan transportasi fisik.
6) Pengguna sarana telekomunikasi masih terbatas.
7) Secara keseluruhan, terdapat delay (kelambatan) informasi yang cukup besar.
b. Cara komputer, yaitu pengolahan data dengan menggunakan teknologi komputer. Data
yang diselesaikan lebih cepat dengan hasil ketelitian (akurasi) lebih tinggi.
Ciri-ciri sistem informasi geografi secara komputerisasi sebagai berikut.
1) Data tersimpan dalam media yang dapat dibaca oleh mesin, bersifat padat, lebih
mudah, dan cepat untuk ditelusuri.
2) Kumpulan data yang besar dapat disimpan di dalam satu lokasi dan berbagai
himpunan data untuk memperoleh gambaran yang lengkap dan lebih mudah.
3) Kecepatan pengolahan data lebih tinggi.
4) Transmisi data sebagian besar dilakukan melalui telekomunikasi.
5) Secara keseluruhan, delay (keterlambatan) aliran data dan informasi relatif kecil.
6) Lokasi-lokasi pengembangan dan pengoperasian sistem yang tersebar lebih mudah
dalam memonitor dan mengoordinasikan aktivitasnya.
Dari penyajian tersebut, komputerisasi dalam SIG mempunyai keunggulan, antara lain,
1) pengolahan lebih cepat dan lebih mudah,
2) jika terjadi kesalahan input data, data tersebut mudah diperbarui,
3) jika membutuhkan data yang terdahulu, data tersebut mudah dicari,
4) keamanan data lebih terjamin karena dapat dikunci dengan kode,
5) penyimpanan data lebih ringkas dan hemat,
6) mudah dibawa,
7) relatif murah.

D Penerapan Sistem Informasi Geografi dalam Kajian Geografi

Berbagai gejala geosfer


pada masa sekarang dapat
disajikan secara cepat dan
tepat serta banyak ragamnya
yang dapat memberikan
manfaat bagi kehidupan. Oleh
karena itu, sistem informasi
geografi dapat dimanfaatkan
Sumber: Kompas
dalam berbagai bidang. Gambar 2.14 Fungsi penerapan SIG dalam perencanaan permukiman

34 Nuansa Geografi SMA/MA Kelas XII


1. Bidang sumber daya alam, meliputi inventarisasi, manajemen sumber daya alam, kesesuaian
lahan untuk pertanian, perkebunan, kehutanan, perencanaan tata guna lahan, analisis
daerah rawan bencana, dan potensi laut.
2. Bidang perencanaan, meliputi perencanaan wilayah, perencanaan permukiman transmigran,
dan perencanaan lokasi industri.
3. Bidang pertanahan, meliputi sistem pertanahan dan manajemen pertanahan.
4. Bidang kependudukan, meliputi penyusunan data pokok, penyediaan informasi sensus
sosial-ekonomi, sistem informasi pemilu, dan lain-lain.
5. Bidang ekonomi, bisnis, dan marketing, meliputi penentuan lokasi yang prospektif untuk
bank, pasar swalayan, kantor ATM, dan lain-lain.
6. Bidang militer, meliputi penyediaan data spasial untuk analisis rute perjalanan, logistik,
peralatan perang, dan sebagai tools untuk kebutuhan war game, dan lain-lain.
7. Bidang pendidikan, meliputi penentuan lokasi pendidikan, sistem informasi pendidikan/
akademis, dan lain-lain.
8. Bidang transportasi, meliputi inventarisasi jalan transportasi, analisis kesesuaian dan
penentuan rute-rute alternatif transportasi, analisis lokasi rawan kemacetan, dan bahaya
kecelakaan.

Tugas
1. Sebutkan kelemahan penyajian data secara manual!
2. Bagaimana cara memantau kependudukan di suatu daerah dengan menggunakan
SIG?

E Peranan SIG dalam Pembangunan Data Wilayah

Kegiatan pembangunan dan penanganan data wilayah perlu mendapat perhatian yang
lebih besar dan memerlukan pengelolaan yang profesional. Permasalahan-permasalahan
yang berkaitan dengan data wilayah, antara lain
1. biaya untuk pengumpulan data cukup mahal,
2. berbagai perencanaan menuntut tersedianya data dan informasi secara cepat, akurat, dan
integrasi,
3. terpencarnya data dari berbagai instansi yang umumnya sistem penyimpanannya belum
dikelola dengan baik.
Sebelum berkembangnya teknologi komputer, data wilayah pada umumnya tersimpan
dalam bentuk tabel, grafik, peta, foto udara, dan deskripsi. Analisis, manipulasi, dan
presentasi data dilakukan secara manual sehingga membutuhkan waktu dan tenaga lebih
banyak. Dengan adanya sistem informasi geografi terkomputerisasi, penyimpanan dan

Pengindraan Jauh dan SIG 35


pengelolaan data dapat dilakukan lebih cepat dan efisien. Namun demikian, cara manual
bukan berarti tidak dipakai atau ditinggalkan.
Berkembangnya sistem informasi geografi yang menggunakan media komputer dapat
dimanfaatkan untuk membantu memecahkan masalah yang muncul dalam penggunaan data
wilayah. Perencanaan dan pelaksanaan pembangunan memerlukan informasi yang benar,
tepat waktu, dan tepat lokasi. Dengan sistem informasi geografi, maka informasi dan data
kewilayahan akan mudah diakses, ditayangkan secara visual (display), diperbarui, dan
dianalisis sehingga bermanfaat bagi para penentu kebijakan.
Berikut beberapa informasi kewilayahan. Info Geo
1. Litosfer (batuan).
2. Pedosfer (tanah). Teknologi komputer mampu menangani
3. Hidrosfer (air). berbagai informasi secara cepat dan akurat.
4. Atmosfer (udara). Sistem informasi geografi berbasis komputer
menjadi pilihan bagi banyak pengguna pada
5. Biosfer.
masa sekarang.
6. Antroposfer.
Data atau informasi kewilayahan dalam sistem informasi geografi disimpan dan dikelola
dalam suatu basis data (database) seterusnya akan dilakukan analisis, sintesis, serta simulasi
dengan berbagai macam teknik, seperti scanning, matching, dan overlay kemudian
dimanfaatkan oleh penentu kebijakan dan para perencana (planner) dalam kegiatan
pembangunan dan perencanaan wilayah.

Tugas
Diskusikan dengan kelompok belajar Anda.
Dengan media komputer, SIG mempunyai peranan untuk memecahkan masalah
dalam kegiatan pembangunan. Sebutkan permasalahan yang menghambat dalam
pengumpulan, penyimpanan, dan penyajian data wilayah. Bagaimana cara
mengatasinya?

Rangkuman

1. Pengindraan jauh adalah ilmu, seni, dan teknik untuk memperoleh informasi tentang objek,
area, atau gejala dengan jalan menganalisis data yang diperoleh dengan menggunakan alat
tanpa kontak langsung dengan objek, area, atau gejala yang dikaji.
2. Citra adalah gambaran dari suatu objek sebagai hasil pemotretan dengan kamera. Dibedakan
menjadi citra foto udara dan citra satelit.
3. Wahana sistem indraja dibedakan atas citra dirgantara/foto udara dan citra/foto satelit.

36 Nuansa Geografi SMA/MA Kelas XII


4. Lima komponen yang diperlukan dalam pengumpulan data adalah sumber tenaga, atmosfer,
objek, sensor, dan produk yang dihasilkan.
5. Keunggulan citra pengindraan jauh
a. Daerah yang semula tidak terekam foto dapat ditampilkan memalui citra sehingga dapat
dikenali.
b. Gambar dapat meliputi daerah yang luas.
c. Merupakan cara yang paling cepat dan tepat untuk memetakan daerah bencana.
d. Pembuatannya dapat diulang-ulang.
e. Merupakan alat yang baik untuk membuat peta dasar.
f. Dapat dibuat dengan cepat meskipun untuk daerah yang sulit dijangkau secara terestrial.
6. Manfaat citra pengindraan jauh
a. Sebagai alat penerima rekaman kondisi objek.
b. Untuk mendapatkan kenyataan terbaru setiap saat.
c. Sebagai alat yang baik untuk memahami gejala-gejala di muka bumi.
d. Sebagai alat bantu menyusun teori.
7. Manfaat citra satelit
a. Untuk pemetaan tematik.
b. Kenampakan batuan yang berbeda dapat dilacak dari foto satelit.
c. Untuk identifikasi jenis-jenis hutan.
d. Untuk kajian arkeologi dan perikanan.
e. Dapat mengetahui kebocoran minyak di lautan.
f. Digunakan di bidang hankam dan militer.
8. Ciri khas bentang alam dan bentang budaya hasil citra foto udara/satelit dapat diinterpretasi
berdasarkan:
a. rona dan warna f. bayangan
b. bentuk g. situs
c. ukuran h. asosiasi
d. tekstur i. konvergensi bukti
e. pola
9. SIG merupakan sistem yang bertugas untuk memperoleh data dalam bentuk gambar, peta,
dan bagan secara cepat dan lebih teliti.
10. Pengelolaan SIG, meliputi tiga subsistem, yaitu
a. subsistem masukan,
b. subsistem pengelolaan dan penyimpanan data,
c. subsistem penyajian.
11. Tahapan SIG sebagai berikut.
a. Masukan (input) diperoleh dari penelitian (lapangan), kantor pemerintah, peta, dan citra
pengindraan jauh. Jenis data ada dua, yaitu data atribut dan data spasial.
b. Proses berfungsi untuk memanggil, menyimpan, dan menganalisis data yang tersimpan
dalam komputer. Jenis analisis, meliputi analisis lebar, analisis penjumlahan aritmatika,
dan analisis garis bidang.
c. Keluaran (output), berupa peta cetakan (hard copy), rekaman soft copy, dan tayangan
(display).

Pengindraan Jauh dan SIG 37


12. Komponen SIG, yaitu
a. perangkat keras,
b. perangkat lunak,
c. data dan informasi geografi,
d. manajemen.
13. Pengoperasian SIG dilakukan melalui tahap antardepartemen dan tahap departemen dan
lembaga swasta.
14. Penyajian data SIG dilakukan secara manual dan komputer.
15. Penerapan SIG dalam kajian geografi dimanfaatkan dalam bidang, antara lain
a. sumber daya alam; e. ekonomi, bisnis, dan marketing;
b. perencanaan; f. militer;
c. pertanahan; g. pendidikan;
d. kependudukan; h. transportasi.

Tugas
1. Diskusikan secara kelompok kelebihan dan kekurangan dari SIG pada era
globalisasi sekarang ini!
2. Salin dan lengkapilah tabel berikut!

No. Macam Subsistem Penjelasan

1. Input subsystem
2. Processing and storage subsystem
3. Out subsystem

3. Sebutkan data yang digunakan dalam SIG selain data atribut dan data keruangan!

Evaluasi

I. Berilah tanda silang (x) huruf a, b, c, d, atau e di depan jawaban yang benar!
1. Gambaran dari suatu objek sebagai hasil pemotretan dengan kamera disebut ....
a. sensor d. citra
b. hasil informasi e. digital
c. data acuan

38 Nuansa Geografi SMA/MA Kelas XII


2. Apabila citra yang dihasilkan adalah foto udara dan multispectral scanners data
maka menggunakan pesawat dengan ketinggian ... dari permukaan bumi.
a. 800 m – 1.000 m d. 18.000 m – 900 km
b. 1.000 m – 17.000 m e. 400 km – 900 km
c. 18.000 m
3. Berikut yang tidak termasuk lima komponen yang diperlukan dalam penyimpulan
data adalah ....
a. objek d. atmosfer
b. sensor e. sumber tenaga
c. produk
4. Untuk pendidikan, bekas Kerajaan Majapahit telah difoto memakai foto udara.
Pernyataan tersebut adalah manfaat pengindraan jauh di bidang ....
a. geologi d. geografi
b. pertanian e. oseanografi
c. arkeologi
5. Sumber data yang dimasukkan ke dalam SIG ada tiga macam, yaitu ....
a. data lapangan, data peta, dan data citra pengindraan jauh
b. data lapangan, data peta, dan data keruangan
c. data lapangan, data atribut, dan data citra pengindraan jauh
d. data citra pengindraan jauh, data atribut, dan data keruangan
e. data statistik, data peta, dan data keruangan
6. Dalam kajian geografi, informasi yang diperlukan harus menunjukkan ciri ....
a. akurat dan relevan d. akurat dan spasial
b. cepat dan akurat e. akurat dan teritorial
c. teritorial dan spasial
7. Dalam SIG, data yang akan diproses oleh komputer harus diubah dulu menjadi
data ....
a. digital d. temporal
b. spasial e. teritorial
c. manual
8. Data yang mengacu pada ruang, lokasi atau tempat di permukaan bumi disebut
data ....
a. grafik d. manual
b. deskriptif e. organisasi
c. spasial

Pengindraan Jauh dan SIG 39


9. Proses sistem informasi geografi terdiri atas ... subsistem.
a. 1 d. 4
b. 2 e. 5
c. 3
10. Perangkat keras dalam komponen sistem informasi geografi berupa ....
a. program pemrosesan dan analisis d. proses penayangan data
b. program pengolahan dan analisis e. komputer dan perangkat pendukungnya
c. proses komputerisasi dan spasial
11. Berikut yang termasuk tahapan kerja masukan adalah ....
a. komputer d. scanner
b. layar display e. printer
c. plotter
12. Untuk menganalisis pola aliran lalu lintas, digunakan analisis ....
a. sebaran d. tumpang tindih
b. jaringan e. tiga dimensi
c. aliran
13. Untuk membuat suatu klasifikasi baru dari peta yang sudah berklasifikasi digunakan
analisis ....
a. jaringan d. tiga dimensi
b. aliran e. penjumlahan
c. tumpang tindih
14. Memasukkan dan mengubah data dalam komputer termasuk subsistem ....
a. input data d. processing
b. output data e. analisis
c. input dan output
15. Hasil-hasil pengelolaan data sistem informasi geografi yang tidak dilakukan secara
manual adalah ....
a. grafik d. printer
b. tabel e. hasil perhitungan
c. peta
16. Data spasial yang berbentuk vektor didasarkan atas satu ....
a. koordinat d. garis lintang
b. grid e. garis bujur
c. grafik
17. Data spasial yang berbentuk raster didasarkan atas sistem ....
a. grid d. garis bujur
b. grafik e. garis lintang
c. koordinat

40 Nuansa Geografi SMA/MA Kelas XII


18. Dalam pemetaan sumber data, sistem informasi geografi digunakan untuk ....
a. inventarisasi tanaman pangan
b. pemantauan perubahan penggunaan lahan
c. inventarisasi tanaman perkebunan
d. pemetaan daerah pasang surut
e. mengetahui volume ukuran
19. Berikut yang bukan dasar interpretasi foto udara adalah ....
a. rona d. ukuran
b. tekstur e. ketinggian foto
c. bentuk
20. Pada inventarisasi sumber daya alam perlu adanya data spasial yang cepat, tepat, dan
akurat, tujuannya adalah ....
a. tersebarnya sumber daya alam secara merata
b. terciptanya tata ruang yang serbaguna
c. penghematan sumber data alam yang serbaguna
d. pemanfaatan sumber daya alam secara optimal
e. terciptanya wahana pembangunan yang terpadu

II. Isilah titik-titik berikut dengan jawaban yang tepat!


1. Sistem yang bertugas mengumpulkan, mengatur, dan mengelola menyimpanan
sampai menyajikan data segala sesuatu yang berkaitan dengan geografi disebut ....
2. Tahapan SIG yang berupa hard copy, soft copy, dan display termasuk ....
3. Komputer dan perangkat pendukungnya merupakan komponen SIG yang berupa ....
4. Memasukkan dan mengubah data dalam komputer termasuk subsistem ....
5. Dalam kajian geografi, informasi yang diperlukan harus menunjukkan ciri ....
6. Apabila data yang diperoleh menunjukkan tinggi suatu tempat, maka data tersebut
adalah data ....
7. Untuk menganalisis daerah rawan banjir digunakan analisis ....
8. Alat yang digunakan untuk mencetak data maupun peta dalam ukuran kecil disebut ....
9. Pengelolaan data geografi yang dilakukan dengan cara penghitungan-penghitungan
alat konvensional disebut cara ....
10. Komponen SIG yang digunakan untuk mengubah data teristris menjadi digital
adalah ....

III. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan singkat dan jelas!


1. Deskripsikan pengertian SIG!
2. Sebutkan empat komponen SIG!
3. Data keruangan tersusun berbentuk koordinat titik, garis, dan poligon. Apa yang
dimaksud koordinat poligon?

Pengindraan Jauh dan SIG 41


4. Bagaimanakah kegiatan pembangunan data wilayah sebelum berkembang teknologi
komputer dan setelah berkembang teknologi komputer?
5. Sebutkan manfaat SIG di bidang perencanaan!
6. Jarak pemotretan dalam indraja terbagi menjadi tiga. Sebutkan dan jelaskan!
7. Jelaskan dengan gambar sistem pengindraan jauh!
8. Deskripsikan manfaat citra pengindraan jauh!
9. Sebutkan komponen-komponen yang diperlukan dalam pengumpulan data!
10. Apakah keunggulan citra pengindraan jauh?

Setelah Anda mempelajari materi pengindraan jauh dan sistem informasi geografi, seberapa
jauh pemahaman Anda? Sudahkah semua pertanyaan dan tugas dapat Anda jawab? Jika ada
materi yang kurang Anda kuasai, silakan bertanya kepada guru atau pelajari sekali lagi bab
ini. Jika sudah jelas, lanjutkan pada bab berikutnya.

42 Nuansa Geografi SMA/MA Kelas XII


Bab
3
Pola Keruangan Desa
dan Kota
Kata Kunci

DESA – KOTA

Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu mengidentifikasi potensi desa dan kaitannya dengan
perkembangan desa dan kota.
2. Siswa mampu membedakan struktur ruang desa dan kota.
3. Siswa mampu menafsirkan interaksi wilayah desa dan kota.
4. Siswa mampu mengidentifikasi konflik pemanfaatan lahan
permukiman pada suatu wilayah.
5. Siswa mampu menganalisis dampak pertumbuhan permukiman
terhadap kualitas lingkungan.

Manfaat Pembelajaran
1. Siswa memperoleh pengetahuan tentang potensi desa
dan kaitannya dengan perkembangan desa dan kota.
2. Siswa memperoleh pengetahuan tentang struktur ruang
desa dan kota serta mampu membedakannya.
3. Siswa memperoleh kemampuan untuk menafsirkan
interaksi wilayah desa dan kota.
4. Siswa memperoleh pemahaman tentang konflik
pemanfaatan lahan permukiman pada suatu wilayah.
5. Siswa memperoleh kemampuan untuk menganalisis
dampak pertumbuhan permukiman terhadap kualitas
lingkungan.

Sumber: Negara dan Bangsa

Pola Keruangan Desa dan Kota 43


Peta Konsep

Pola keruangan
desa dan lota

Potensi desa Struktur ruang Interaksi


desa dan kota desa dan kota
terdiri atas meliputi mengkaji

Potensi Potensi Struktur Struktur Zona Pengaruh Aspek


fisik nonfisik ruang ruang interaksi interaksi interaksi
desa kota desa-kota desa-kota desa-kota

mewujudkan berdampak pada

Perbedaan pola Kualitas


keruangan dan Konflik pemanfaatan
lahan pemukiman lingkungan
perkembangan desa-kota

Gejala-gejala alam dan sosial tersebar tidak merata di permukaan bumi. Hubungan
antargejala tersebut menimbulkan berbagai fenomena, di antaranya interaksi manusia dan
lingkungannya. Peranan manusia dalam interaksi tersebut sangat menonjol terutama dalam
upaya pemenuhan kebutuhan hidupnya. Hal ini mendorong manusia untuk berhubungan satu
dengan lainnya dari tempat yang berbeda, dalam segala aspek kehidupan seperti sosial,
ekonomi, politik dan budaya. Bahkan, fenomena antara desa dan kota yang berbeda
menimbulkan hubungan saling memengaruhi. Oleh karena itu, dalam pembangunan regional,
ilmu geografi membedakan desa dan kota.

A Potensi Desa dan Kaitannya dengan Perkembangan Desa dan


Kota

Potensi desa adalah sumber daya yang dimiliki desa yang dapat digunakan dan
dikembangkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Potensi yang dimiliki oleh
suatu wilayah akan memengaruhi perkembangan wilayah tersebut.
Berdasarkan potensinya wilayah, pedesaan digolongkan menjadi tiga.
1. Wilayah desa berpotensi tinggi, terdapat di daerah dengan lahan pertanian subur, topografi
rata, dan dilengkapi dengan irigasi teknis. Kemampuan wilayah untuk berkembang lebih
besar.

44 Nuansa Geografi SMA/MA Kelas XII


2. Wilayah desa berpotensi sedang, terdapat di daerah dengan lahan pertanian agak subur,
topografi tidak rata, serta irigasi sebagian teknis dan semiteknis. Wilayah ini masih cukup
mempunyai kemampuan untuk berkembang.
3. Wilayah desa berpotensi rendah, terdapat di daerah lahan pertanian tidak subur, topografi
kasar (perbukitan), sumber air bergantung pada curah hujan. Wilayah ini sulit untuk
berkembang.
Potensi desa mencakup potensi fisik dan nonfisik.
1. Potensi fisik
a. Tanah
Tanah yang subur merupakan potensi utama desa. Tanah dapat berupa sawah,
tegal, atau pekarangan. Peduduk desa mengelola dan memanfaatkan tanah sebagai
lahan pertanian untuk mencukupi kebutuhannya sendiri. Sementara hasil pertanian
yang berlebih memungkinkan dapat dijual ke kota. Orang kota membutuhkan hasil
pertanian dari desa. Sebaliknya, orang desa membutuhkan hasil produk industri dari
kota. Hubungan desa dan kota yang saling membutuhkan menyebabkan terjadinya
hubungan timbal balik antara desa dan kota.
b. Air
Melimpah ruahnya sumber
air, selain dimanfaatkan untuk
keperluan sehari-hari juga
dimanfaatkan untuk keperluan
irigasi dan industri air minum.
Contoh sumber air yang diman-
faatkan untuk industri: mata air
Sigedang di Jawa Barat, Cokro di
Klaten Jawa Tengah, dan Pandaan
di Jawa Timur. Sumber air lain
yang mengandung mineral atau
sumber air panas sangat mengun- Sumber: Majalah Garuda
Gambar 3.1 Potensi fisik desa berupa air yang melimpah
tungkan desa, selain bermanfaat
bagi penduduk setempat, juga
dapat dijadikan objek wisata alam. Contoh: sumber air panas Bayanan Sragen dan
sumber air panas Ciater Bandung.
c. Iklim
Iklim sangat memengaruhi aktivitas penduduk desa yang pada umumnya bermata
pencaharian petani. Kegiatan petani untuk menentukan jenis tanaman sangat bergantung
pada iklim. Iklim sejuk, dingin, dan curah hujan cukup sangat mendukung kehidupan
penduduk desa dalam meningkatkan hasil pertanian. Hal ini akan memengaruhi
kemajuan desa tersebut.

Pola Keruangan Desa dan Kota 45


d. Flora dan fauna
Potensi flora di desa adalah masih banyak tersedianya tanaman bahan makanan
pokok, seperti padi, jagung, dan ketela pohon. Adapun potensi fauna berupa hewan
ternak, antara lain ternak besar, ternak kecil, dan unggas. Kegiatan peternakan
menghasilkan daging, telur, dan susu. Hasil pertanian dan peternakan dapat menarik
penduduk lain untuk melakukan kegiatan perdagangan dengan membeli barang-
barang hasil pertanian dan peternakan. Hal ini tentunya dapat mendorong kemajuan
dan perkembangan desa tersebut.
2. Potensi nonfisik
a. Masyarakat desa
Penduduk desa merupakan potensi bagi desa itu sendiri. Penduduk desa akan
mengolah potensi sumber daya yang dimiliki desanya. Suatu wilayah desa yang
mempunyai jumlah penduduk banyak dengan berbagai keterampilan akan memberikan
sumbangan bagi pendapatan desa tersebut.
b. Lembaga sosial desa
Lembaga sosial desa, seperti pendidikan, adat, koperasi, dan lembaga lainnya
dapat memberikan bantuan dan mendukung kegiatan penduduk desa.
c. Aparatur dan pamong desa
Aparatur yang jujur, disiplin, dan kreatif merupakan motor penggerak pembangunan
di desa. Dengan Undang-Undang No. 5 Tahun 1979 akan terwujud penyelenggaraan
pemerintah desa yang tertib, berdaya guna, dan berhasil guna dalam mengelola
pembangunan.
Berdasarkan perkembangan kemampuan masyarakat untuk memanfaatkan potensi-
potensi yang dimiliki, desa dapat diklasifikasikan sebagai berikut.
a. Desa tradisional
Tipe desa tradisional terdapat di daerah-daerah pedalaman, kecenderungan
penduduk desa tertutup, dan tidak adanya komunikasi karena sistem perhubungan dan
sarana pengangkutan belum berkembang. Seluruh kehidupan penduduk sangat
bergantung pada alam.
b. Desa swadaya
Tipe desa swadaya ditandai adanya kegiatan penduduknya untuk mencukupi
kebutuhan sendiri. Kegiatan penduduk dipengaruhi keadaan alam dan kondisi
geografisnya. Desa swadaya biasanya berlokasi di daerah terpencil sehingga jarang
berinteraksi dengan penduduk luar, akibatnya perkembangan dari kemajuan desa
terhambat.
c. Desa swakarya
Tipe desa swakarya lebih maju dibanding desa swadaya. Desa swakarya ditandai
adanya perubahan untuk memanfaatkan dan mengembangkan potensi yang ada di desa
sehingga mampu menjual hasilnya ke desa lain setelah memenuhi kebutuhan desanya.

46 Nuansa Geografi SMA/MA Kelas XII


Ciri-ciri desa swakarya adalah berfungsinya lembaga-lembaga desa, aparatur desa, dan
munculnya kesadaran warga desa akan pentingnya keterampilan dan pendidikan
sehingga menyebabkan beragamnya mata pencaharian penduduk.
d. Desa swasembada
Tipe desa swasembada lebih maju daripada desa swakarya. Penduduknya telah
mampu mengolah potensi secara maksimal dengan alat-alat teknis. Ciri lain tipe desa
swasembada adalah tersedianya semua keperluan penduduk dan interaksi dengan
masyarakat lain tidak mengalami kesulitan karena sistem perhubungan dan
pengangkutan sudah maju.
Berdasarkan mata pencahariannya, desa dibedakan menjadi tiga sebagai berikut.
a. Desa agraris
Desa yang sebagian besar penduduknya bekerja sebagai petani. Kegiatan utama
mengolah lahan pertanian di samping ada pekerjaan lain sebagai sampingan seperti
beternak.

Sumber: Dokumentasi Bank Syariah


Gambar 3.2 Desa agraris dan kegiatan penduduknya

b. Desa nelayan
Desa nelayan terdapat di daerah sekitar pantai, sebagian besar penduduknya
sebagai nelayan.

Sumber: Dokumentasi Bank Syariah


Gambar 3.3 Desa nelayan dan kegiatan penduduknya

Pola Keruangan Desa dan Kota 47


c. Desa industri
Desa yang sebagian besar penduduknya bekerja di sektor industri.
Potensi desa kaitannya dengan perkembangan kota adalah sebagai daerah belakang/
pengaruh (hinterland) yang berfungsi sebagai berikut.
1. Sumber bahan pangan bagi masyarakat kota. Lahan di desa berupa sawah, tegal, dan
pekarangan dimanfaatkan untuk menanam padi, palawija, sayur-mayur serta hortikultura.
Hasil pertanian digunakan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari sedangkan hasil
lebihnya dijual ke kota.
2. Sumber tenaga kerja, yaitu penduduk usia produktif desa merupakan tenaga kerja yang
dibutuhkan untuk proses pembangunan fisik di kota. Pembuatan gedung, jalan, dan sarana
fisik lainnya membutuhkan tenaga kerja kasar. Kebutuhan tersebut terpenuhi dari penduduk
yang sebagian berasal dari pedesaan.
3. Sumber tempat wisata, wilayah desa yang jauh dari keramaian kota memiliki udara yang
segar, bebas polusi, keindahan alam menjadi daya tarik bagi wisatawan.
4. Sumber industri kecil dan industri kerajinan rakyat, seperti industri pengolahan makanan
dan minuman khas daerah serta industri pengolahan hasil pertanian rakyat. Produksi
industri kecil tersebut dipasarkan ke wilayah kota.

Tugas
1. Cari dan temukan dari bahan bacaan lain untuk menjawab pertanyaan berikut.
Dalam masalah permukiman, pembagian regional ilmu geografi menjadi geografi
desa dan geografi kota. Berikan alasannya!
2. Amati desa yang terdapat di sekitar tempat tinggalmu. Sebutkan potensi-potensi
yang terdapat di desa tersebut! Jelaskan bagaimana pengaruh potensi yang ada
terhadap perkembangan pembangunan di desa tersebut!
Kumpulkan kepada guru Anda!

B Struktur Ruang Desa dan Kota

1. Struktur ruang desa


a. Pengertian desa
Desa sering diartikan sebagai wilayah yang letaknya jauh dari keramaian kota,
wilayahnya masih alami, dan sebagian besar arealnya dimanfaatkan untuk persawahan,
ladang, perumahan, atau kebun penduduk. Sebagian besar penduduk desa bekerja di
sektor pertanian.

48 Nuansa Geografi SMA/MA Kelas XII


Sutardjo Kartohadikusumo mengemukakan secara administratif desa sebagai
satu kesatuan hukum dan di dalamnya bertempat tinggal sekelompok masyarakat yang
berkuasa mengadakan pemerintahan sendiri.
Di Indonesia, penjelasan desa secara administratif dituangkan dalam Undang-
Undang Republik Indonesia No. 22 Tahun 1999, desa adalah kesatuan masyarakat
hukum yang memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengurus kepentingan
masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui
dalam sistem pemerintahan nasional dan berada di dalam daerah kabupaten.
Menurut Bintarto, desa adalah perwujudan geografis yang ditimbulkan oleh
unsur-unsur fisiografis sosial, ekonomi, politik, dan kultural yang terdapat di suatu
tempat dalam hubungan dan pengaruh timbal balik dengan daerah lain.
Unsur-unsur desa menurut Bintarto ada tiga sebagai berikut.
1) Daerah yang meliputi berbagai aspek, seperti lokasi, luas, bentuk lahan, keadaan tanah,
dan keadaan tata air.
2) Penduduk yang terdiri dari jumlah penduduk, kepadatan penduduk, tingkat kelahiran,
tingkat kematian, perbandingan jenis kelamin, mata pencaharian, dan sebagainya.
3) Tata kehidupan berkaitan erat dengan adat istiadat, norma-norma yang berlaku di
daerah tersebut, sistem pergaulan, dan pola-pola budayanya.
Ciri-ciri khas desa berdasarkan kondisi masyarakatnya menurut Soerjono Soekanto.
1) Warga masyarakat pedesaan memiliki hubungan kekerabatan yang kuat, karena
umumnya berasal dari satu keturunan.
2) Corak kehidupannya bersifat gemeinschaft, yaitu diikat oleh sistem kekeluargaan
yang kuat.
3) Sebagian besar penduduknya hidup dari sektor pertanian dan perkebunan.
4) Cara bertani masih tradisional (subsistence farming).
5) Sifat gotong royong masih tertanam kuat pada warga masyarakat.
6) Golongan orang-orang atau ketua kampung memegang peran penting.
7) Masyarakat desa memegang norma-norma agama secara kuat (religius trend)
Istilah desa di berbagai daerah berbeda-beda. Di Jawa Tengah, desa dinamakan
dusun. Di daerah Sunda disebut kampung, sedangkan di Padang dinamakan nagari. Di
daerah Aceh dinamakan gampong, masyarakat Batak di Sumatra Utara menyebutnya
huta dan di Sulawesi Utara masyarakat menyebutnya wanus.
b. Struktur ruang desa
Bentuk persebaran desa yang terdapat di permukaan bumi berbeda antara satu
dengan yang lain. Hal ini sangat bergantung pada keadaan alam setempat. Sebagai
contoh bentuk desa yang terletak di wilayah yang datar sudah barang tentu berbeda
dengan desa-desa yang terletak di daerah yang berbukit-bukit atau daerah pegunungan.

Pola Keruangan Desa dan Kota 49


Menurut Daljuni, persebaran desa artinya menggerombolnya atau saling menjauhi
antara desa yang satu dengan yang lainnya
Dilihat dari pola desa, Bintarto menggolongkan desa dalam beberapa macam,
antara lain sebagai berikut.
1) Pola memanjang jalan
Pola persebaran desa memanjang jalan terdapat di daerah yang arealnya datar
dan menghubungkan dua kota. Pola desa yang memanjang bertujuan untuk mendekati
prasarana transportasi sehingga memudahkan untuk bepergian ke tempat lain
apabila ada keperluan. Selain itu juga memudahkan pergerakan barang dan jasa.
Untuk lebih jelas, perhatikan bagan berikut.

Gambar 3.4 Pola desa memanjang jalan

Keterangan:
= Daerah/tempat permukiman
= jalan
= arah pengembangan

2) Pola memanjang sungai


Pola persebaran desa terletak di kanan kiri sungai. Pola desa ini memanfaatkan
air sungai untuk berbagai keperluan, dan umumnya terdapat pada daerah dataran.

Keterangan: = sungai
= daerah permukiman

Gambar 3.5 Pola desa memanjang sungai

50 Nuansa Geografi SMA/MA Kelas XII


3) Pola memanjang pantai
Di daerah-daerah pantai yang landai, pola persebaran desa biasanya memanjang
mengikuti arah garis pantai. Desa memanjang pantai merupakan desa nelayan yang
mata pencaharian penduduknya menangkap ikan di laut.

Gambar 3.6 Pola desa memanjang pantai

4) Pola memanjang pantai dan sejajar jalan kereta api


Pola persebaran desa semacam ini terdapat di daerah pantai yang landai. Pada
umumnya penduduknya bekerja sebagai nelayan dan pedagang.

Gambar 3.7 Pola desa memanjang pantai dan sejajar jalan kereta api

5) Pola radial
Pola persebaran desa radial atau melingkar terdapat di daerah gunung berapi,
biasanya terletak di kanan kiri sungai-sungai di lereng gunung tersebut.

= gunung berapi
= daerah permukiman
= sungai

Gambar 3.8 Pola desa radial

Pola Keruangan Desa dan Kota 51


6) Pola tersebar
Pola persebaran desa tersebar
umumnya terdapat di daerah yang
homogen dengan kesuburan yang tidak
merata, seperti di pegunungan kapur
(karst). Desa satu dengan yang lain
dihubungkan oleh jalan setapak.
Menurut N. Daljuni, pola persebaran
desa dapat dibedakan menjadi empat
sebagai berikut.
1) Pola desa linier atau memanjang Gambar 3.9 Pola desa tersebar

mengikuti jalur jalan raya atau alur


sungai.
Pola persebaran desa linier terletak di dataran rendah dan umumnya sejajar
dengan jalan raya yang memotong sungai. Jika penduduk bertambah, maka dibuat
jalan baru mengelilingi desa untuk memudahkan pergerakan barang dan jasa.

: Daerah permukiman
: Daerah industri kecil
: Arah pengembangan
: Jalan
: Lahan pertanian

Gambar 3.10 Pola desa linier di dataran rendah

2) Pola desa yang memanjang mengikuti garis pantai


Pola persebaran desa yang terletak di daerah pantai landai. Jika penduduk
bertambah, maka akan berkembang menyusur garis pantai.

= Daerah permukiman
= Daerah industri kecil
= Arah pengembangan

Gambar 3.11 Pola desa menyusun sepanjang pantai

52 Nuansa Geografi SMA/MA Kelas XII


3) Pola desa terpusat
Pola desa terpusat terdapat di wilayah pegunungan dan dihuni oleh penduduk
yang berasal dari satu keturunan yang sama. Umumnya, semua warga masyarakat
di daerah itu adalah kerabat atau keluarga.

= Daerah permukiman
= Daerah industri kecil
= Arah pengembangan

Gambar 3.12 Pola desa terpusat

4) Pola desa yang mengelilingi fasilitas tertentu


Pola desa ini umumnya terletak di dataran rendah dan memiliki fasilitas-fasilitas
umum yang banyak dimanfaatkan oleh penduduk setempat, misalnya mata air
danau, waduk, atau fasilitas lainnya.

= Fasilitas yang telah ada

= Daerah permukiman

= Daerah industri kecil

= Arah pengembangan

Gambar 3.13 Pola desa yang mengelilingi suatu


fasilitas

Selain dimanfaatkan sebagai permukiman penduduk, lahan di wilayah pedesaan


juga dimanfaatkan untuk aktivitas sosial, ekonomi, seperti persawahan, kebun, areal
penggembalaan ternak, empang, surau atau masjid, lapangan olahraga, dan tempat
pertemuan, dan sebagainya. Selain itu, di wilayah-wilayah tertentu juga sering digunakan
sebagai rumah-rumah industri kecil.

Pola Keruangan Desa dan Kota 53


Pola persebaran desa menurut Paul H. Landis
1) The Farum Village Type
Tipe desa yang penduduknya tinggal bersama di suatu tempat dengan lahan
pertanian di sekitarnya.
2) The Nebulous Farm Type
Tipe desa yang sebagian besar penduduknya tinggal bersama di suatu tempat
dengan lahan pertanian di sekitarnya, tetapi karena permukiman padat akibat
pertumbuhan penduduk maka sebagian penduduk mencari tempat di luar
permukiman pokok.
3) The Arranged Isolated Farm Type
Tipe desa yang penduduknya bermukim di sepanjang jalan utama desa yang
terpusat pada pusat perdagangan. Lahan pertanian berada di sekitar permukiman.
Jarak satu rumah dengan rumah lain tidak terlalu jauh.
4) The Pure Isolated Type
Tipe desa yang penduduknya tinggal tersebar secara terpisah dengan lahan pertanian
masing-masing dan berpusat pada suatu pusat perdagangan.

Tipe 1 Tipe 2 Tipe 3 Tipe 4


Gambar 3.14 Tipe pedesaan menurut Paul H. Landis

c. Kaitan desa dengan pola keruangan serta sistem perhubungan dan pengangkutan
Masyarakat desa dapat dikatakan masyarakat yang masih tradisional. Untuk
mengadakan interaksi dengan penduduk lain yang letaknya tidak begitu jauh, mereka
saling mengunjungi dengan berjalan kaki. Jika jarak yang harus ditempuh untuk
mengadakan interaksi cukup jauh, maka diperlukan alat transportasi.
Sistem perhubungan daerah pedesaan diarahkan untuk lebih memperlancar arus
barang dan jasa serta meningkatkan mobilitas manusia ke seluruh wilayah tanah air.
Pola keruangan desa di daerah dataran rendah dan pantai cenderung serupa,
permukiman tertata rapi, dan pola lebih teratur, sedangkan di daerah dataran tinggi atau
pegunungan, pola permukiman cenderung tidak teratur mengingat kondisi alamnya
yang tidak mudah.
Sistem perhubungan yang ada di setiap kawasan pedesaan berbeda karena kondisi
fisiknya berbeda. Hal tersebut menyebabkan sistem pengangkutannya pun berbeda.

54 Nuansa Geografi SMA/MA Kelas XII


Beberapa faktor yang menentukan pola keruangan dan sistem perhubungan dan
pengangkutan di desa.
1) Letak desa terhadap bentang alam atau bentang budaya tertentu, seperti sungai, laut,
pegunungan, dan kota. Desa yang terletak di dataran, sistem pengangkutan lebih
bervariasi sehingga kelancaran hubungan dengan daerah lain lebih mudah. Hampir
semua jenis angkutan dapat dengan mudah mencapai desa ini, sedangkan sistem
perhubungan di dataran tinggi/pegunungan terbatas. Desa yang terletak di pantai
memiliki potensi untuk membuat sistem perhubungan laut.
2) Topografi, yaitu kondisi relief atau bentuk muka bumi. Perbedaan topografi
menyebabkan sistem pengangkutan antara daerah dataran rendah dan dataran tinggi
berbeda. Alat angkutan darat lebih banyak di daerah dataran rendah karena
pembangunan jaringan lalu lintas lebih mudah daripada daerah perbukitan atau
pegunungan.
3) Kondisi sosial dan perkembangan masyarakat juga menentukan sistem pengangkutan
dan perhubungan di desa. Usaha dan upaya masyarakat berpengaruh terhadap
sistem transportasi. Kemampuan masyarakat dalam mengatasi kondisi fisik akan
mempermudah dalam mewujudkan sarana transportasi.

Sumber: Kompas 2006


Gambar 3.15 Ragam sistem perhubungan di tengah kawasan pedesaan

2. Struktur ruang kota


a. Pengertian kota
Kota merupakan salah satu kenampakan di permukaan bumi sebagai tempat
permukiman penduduk dengan beraneka ragam kegiatan. Jika ditinjau dari sejarah
kelahirannya, sebetulnya kota berasal dari wilayah pedesaan. Akibat pertumbuhan
penduduk yang terus meningkat, kebutuhan sandang, pangan, dan perumahan, kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi wilayah pedesaan makin lama semakin berkembang
dan meluas. Bahkan dengan terjadi penggabungan beberapa desa dihubungkan melalui
jaringan jalan raya.

Pola Keruangan Desa dan Kota 55


Untuk mengetahui pengertian kota, berikut ini disajikan beberapa definisi kota.
1) Bintarto, kota merupakan kesatuan jaringan kehidupan manusia yang ditandai
dengan kepadatan penduduk yang tinggi dan diwarnai dengan strata sosial ekonomi
yang heterogen dan coraknya materialistis. Dengan kata lain, kota adalah bentang
budaya yang ditimbulkan unsur-unsur alami dan nonalami.
2) Undang-Undang No. 22 Tahun 1999 tentang otonomi daerah, kawasan perkotaan
adalah kawasan yang mempunyai kegiatan utama bukan pertanian dengan susunan
fungsi kawasan sebagai tempat pelayanan jasa, pemerintah, pelayanan sosial, dan
kegiatan ekonomi.
3) Northam mengemukakan kota adalah lokasi yang memiliki kepadatan penduduk
yang lebih tinggi daripada populasi lokasi tersebut, yang menjadi pusat administrasi,
perekonomian, dan kebudayaan serta tidak hanya terpusat pada satu sektor.
Ada beberapa istilah yang sering digunakan dalam membahas pengertian kota,
antara lain:
1) urban adalah suatu bentuk yang memiliki suasana kehidupan dan penghidupan
yang modern,
2) city adalah pusat kota,
3) town kota kabupaten,
4) township adalah kota kecamatan.
Kota sebagai tata ruang harus merupakan lingkungan yang dinamis sehingga
membutuhkan daya dukung bagi kehidupan penghuninya. Oleh karena itulah timbul
beberapa sifat kota. Secara fisik, kota menyediakan berbagai macam fasilitas yang
lengkap, seperti pusat perbelanjaan, perkantoran, pusat bisnis, rekreasi, dan olahraga.
Ciri fisik tersebut berdampak pada sifat-sifat kehidupan masyarakat kota. Sifat-sifat
tersebut antara lain:
1) hubungan sosial antarwarga bersifat
patembayan (gesselschaft),
2) adanya heterogenitas sosial,
3) sikap hidup penduduk bersifat egois
dan individualistik,
4) adanya segregasi keruangan, yaitu
pemisahan yang dapat menimbulkan
kelompok atau kompleks-kompleks Sumber: Kompas 2006
tertentu, Gambar 3.16 Sifat fisik kota tersedia berbagai fasilitas
seperti pusat perbelanjaan
5) norma-norma keragaman tidak
begitu ketat,
6) pandangan hidup masyarakat kota lebih rasional.
b. Struktur ruang kota
Struktur ruang kota berbeda dengan desa. Struktur ruang kota keadaannya lebih
kompleks dan teratur. Struktur ruang kota mengatur pemanfaatan ruang atau lahan
untuk keperluan tertentu sehingga tidak terjadi pemanfaatan yang tumpang tindih.

56 Nuansa Geografi SMA/MA Kelas XII


Pola penggunaan lahan merupakan salah satu bentuk interaksi antara manusia
dengan lingkungan sebagai tempat hidupnya. Melalui perencanaan sistem penggunaan
lahan yang tepat sesuai dengan kondisi lingkungannya, diharapkan kita dapat
memanfaatkan ruang muka bumi secara maksimal.
Apabila kita perhatikan sistem pemanfaatan lahan serta penataan ruang wilayah
perkotaan, ternyata pola penggunaan lahan kota memperlihatkan bentuk-bentuk tertentu.

Sumber: Jawa Pos 2006


Gambar 3.17 Salah satu sudut kota dengan beragam gedung sebagai
pusat fasilitas

Secara umum struktur penggunaan lahan kota dapat dibedakan menjadi tiga
bentuk sebagai berikut.
1) Teori konsentrik
Dikembangkan oleh E.W. Burgess (1920), pola penggunaan lahan kota
memperlihatkan zona-zona konsentrik (melingkar). Pusat dari zona tersebut
merupakan inti kota, tempat paling ramai sebagai pusat kegiatan ekonomi. Semakin
ke tepi, zona kegiatan ekonomi semakin sedikit. Sebaliknya, wilayah permukiman
semakin banyak.
Menurut Burgess, struktur penggunaan lahan kota dikelompokkan dalam
enam zona konsentrik sebagai berikut.
a) Pusat Daerah Kegiatan /PDK (Central Business District/CBD)
Wilayah CBD ini sering disebut down town (kota asal) atau loop (jantung kota).
Daerah inti kota yang ditandai dengan gedung-gedung, pusat pertokoan, kantor
pos, bank, bioskop, pasar, dan sebagainya.
b) Zona transisi
Wilayah ini merupakan daerah industri manufaktur pabrik-pabrik ringan dan
wilayah permukiman orang-orang kaya. Penggunaan lahan zona transisi
merupakan pola campuran meliputi gudang-gudang barang sentra industri

Pola Keruangan Desa dan Kota 57


manufaktur, halaman parkir, kompleks perumahan yang disewakan, wilayah
lokasi apartemen (kondominium) serta banyak dijumpai daerah slums.
c) Wilayah perumahan atau tempat masyarakat yang berpendapatan rendah,
merupakan daerah tempat tinggal kaum buruh kecil yang ditandai adanya daerah
rumah susun sederhana yang dihuni oleh keluarga besar serta sebagian besar
penduduknya bekerja sebagai buruh atau karyawan kelas bawah.
d) Wilayah tempat tinggal masyarakat berpenghasilan menengah.
e) Wilayah tempat tinggal masyarakat berpenghasilan tinggi. Daerah ini ditandai
adanya daerah elit yang dihuni oleh orang-orang kaya, merupakan daerah
perumahan yang dihuni oleh keluarga-keluarga kecil dengan ukuran rumah dan
halaman bermain yang luas, sebagian besar penduduknya merupakan kaum
eksekutif, pengusaha besar, dan pejabat tinggi.
f) Wilayah jalur batas desa – kota (rural urban fringe zone). Daerah ini ditandai
adanya daerah pinggiran kota dan banyak dijumpai para penglaju, yaitu penduduk
yang bekerja di kota sedangkan sehari-harinya tinggal di daerah pinggiran kota.
Perhatikan gambar berikut.

Keterangan:
1. PDK/CBD
2. Daerah transisi
1 234 5 6 3. Zona permukiman masyarakat kelas rendah
4. Zona permukiman masyarakat kelas menengah
5. Zona permukiman masyarakat kelas tinggi
6. Zona penglaju

Gambar 3.18 Model konsentris Burgess

2) Teori sektoral
Dikembangkan oleh Homer Hoyt (1930), pola penggunaan lahan kota
cenderung berkembang berdasarkan sektor-sektor. Pusat daerah kegiatan (CBD)
terletak di pusat kota, namun pola-pola penggunaan lahan lainnya berkembang
menurut sektor-sektor yang bentuknya menyerupai irisan kue tart. Sektor-sektor
yang memanjang menyerupai kue tersebut disebabkan faktor geografi, yaitu bentuk
lahan dan pengembangan jalan sebagai prasarana rute, komunikasi, dan transportasi.
Di daerah-daerah yang datar, bentuk jalan umumnya lurus dan sistem penggunaan
lahan kota secara sektoral lebih banyak terlihat karena lokasi permukiman penduduk
mengikuti jalan-jalan tersebut untuk memudahkan transportasi dan pengangkutan.

58 Nuansa Geografi SMA/MA Kelas XII


Perhatikan gambar berikut.

Keterangan:
: Pusat daerah kegiatan (PDK/CDB)
: Zona transisi (grosir dan manufaktur)
: Zona permukiman kelas rendah
: Zona permukiman kelas menengah
: Zona permukiman kelas tinggi

Gambar 3.19 Model sektoral Homer Hoyt

3) Teori inti berganda


Dikembangkan oleh CD Harris dan E.L Ullman (1949). Pola penggunaan
lahan di kota tidaklah sederhana seperti yang dikemukakan oleh teori konsentrik
dan teori sektoral, sebab dapat terjadi pada suatu kota di mana terdapat tempat-
tempat tertentu yang berfungsi sebagai inti-inti kota dan pusat pertumbuhan baru.
Tempat-tempat yang berfungsi sebagai inti kota, antara lain kompleks perindustrian,
pelabuhan, dan jaringan jalan kereta api, kompleks perguruan tinggi dan kota-kota
kecil di sekitar kota besar.
Perhatikan gambar berikut.

Keterangan:
3 6
1. Pusat daerah kegiatan
3 2 1 2. Zona transisi (grosir dan manufaktur)
3. Zona permukiman kelas rendah
4 5
3 4. Zona permukiman kelas menengah
5. Zona permukiman kelas tinggi
7 6. Zona penglaju
6 7. Industri berat

Gambar 3.20 Model inti berganda C.D. Harris dan


E.L. Ullman

c. Kaitan kota dengan pusat kegiatan, tata ruang, serta pengangkutan dan perhubungan
Kota merupakan pusat kegiatan sehingga kegiatan yang ada di kota turut menentukan
pola keruangan. Kegiatan penduduk dan pekerjaan masyarakat kota pada umumnya
berada di ruang tertutup tidak berhubungan dengan alam serta tidak mengenal kehidupan
bercorak agraris. Jenis pekerjaan beragam, spesifik, dan memiliki pembagian kerja
yang jelas.

Pola Keruangan Desa dan Kota 59


Kegiatan yang ada di kota memerlukan pembagian sarana dan prasarana, serta
sistem angkutan untuk memperlancar arus transportasi barang, jasa, dan penumpang
antara desa dan kota. Sistem angkutan dan perhubungan perlu ditata dengan perencanaan
yang tepat agar tidak menimbulkan kemacetan dan kekacauan lalu lintas. Sistem
pengangkutan dan perhubungan di kota lebih baik dibandingkan di desa dengan
ditandai tersedianya berbagai sarana komunikasi yang maju.
d. Sejarah pertumbuhan kota
Kota-kota yang terdapat di negara kita tumbuh dan berkembang berdasarkan latar
belakang atau sejarah masing-masing. Berikut sejarah pertumbuhan kota ditinjau dari
asal berkembangnya.
1) Kota pusat perdagangan
Kota-kota yang berkembang sebagai pusat perdagangan, biasanya terletak di
tepi pantai atau jalur pelayaran dan tempat persinggahan kapal-kapal dari wilayah
atau negara lain yang sedang melakukan perjalanan atau bertransaksi jual beli
barang-barang niaga. Kota jenis ini merupakan kota pelabuhan yang ramai, serta
memiliki fasilitas sosial yang lengkap. Kota-kota di Indonesia yang
perkembangannya dari pusat perdagangan, antara lain Surabaya, Medan, dan
Cirebon.
2) Kota pusat administrasi
Beberapa kota berkembang berdasarkan sejarah sebagai pusat kerajaan/
pemerintahan. Misalnya, kota Palembang sebagai pusat pemerintahan Kerajaan
Sriwijaya, Yogyakarta dan Surakarta sebagai pusat Kerajaan Mataram, Jakarta
sebagai pusat pemerintahan Republik Indonesia serta kota-kota lain yang merupakan
ibu kota provinsi, kota madya atau kabupaten.
3) Kota pusat pertambangan
Persebaran sumber daya alam baik yang bersifat organik maupun anorganik
banyak ditemukan di beberapa tempat di wilayah Indonesia. Lokasi penemuan
bahan tambang memberikan pengaruh terhadap gejala pemusatan penduduk sebagai
tenaga kerja. Pemusatan penduduk berarti menuntut pemenuhan fasilitas yang
diperlukan yang menjadikan daerah pertambangan tersebut berkembang menjadi
desa dan jika perkembangannya pesat akan menjadi wilayah kota.
Sebagai contoh adalah kota Cepu, Cilacap, Sawahlunto, Tanjung Enim, Plaju,
Dumai, Bangka, dan Belitung.
4) Kota pusat perkebunan
Banyak wilayah di Indonesia memiliki tanah luas, subur, dan iklim yang baik
untuk usaha perkebunan sehingga banyak didatangi penduduk untuk mengusahakan
perkebunan. Jika wilayah tersebut banyak menghasilkan komoditi, daerah itu akan
menjadi pemusatan penduduk yang selanjutnya akan berkembang menjadi wilayah
kota. Kota jenis ini, antara lain, Bogor, Lampung, Bengkulu, Palembang, dan
Jambi.

60 Nuansa Geografi SMA/MA Kelas XII


e. Tahap perkembangan kota
Tahap perkembangan kota berdasarkan bentuk dan persebaran bangunan dibedakan
menjadi empat.
1) Stadia Infantile, yaitu tidak ada pemisah antara toko dan rumah.
2) Stadia Juvenile, yaitu ada pemisah antara toko dan rumah, bentuk rumah kuno
diganti menjadi rumah baru.
3) Stadia Mature, yaitu timbulnya area-area baru, seperti kawasan industri, kawasan
perdagangan, serta perumahan-perumahan yang sudah diatur penyusunannya.
4) Stadia Sinile, yaitu kemunduran pada zona masing-masing karena kurangnya
pemeliharaan.
Tahap perkembangan kota berdasarkan kualitas perkembangan masyarakatnya
dibedakan menjadi enam.
1) Tahap eopolis, yaitu desa yang sudah teratur ditandai dengan memperlihatkan ciri-
ciri perkotaan yang merupakan peralihan kehidupan tradisional ke arah kehidupan
kota.
2) Tahap polis, yaitu daerah kota yang masih bercirikan sifat-sifat agraris atau masih
ada pengaruh kehidupan agraris.
3) Tahap metropolis, yaitu ditandai oleh sebagian besar orientasi kehidupan ekonomi
penduduknya mengarah ke sektor industri.
4) Tahap megalopolis, yaitu suatu wilayah perkotaan yang ukurannya sangat besar,
terdiri dari beberapa kota membentuk jalur perkotaan.
5) Tahap tiranopolis, yaitu kehidupan kota dikuasai oleh tirani, kemacetan, kejahatan,
kriminalitas maupun kekacauan pelayanan sehingga kehidupan sulit dikendalikan.
6) Tahap nekropolis, yaitu perkembangan kota yang menuju ke arah kematiannya.

Sumber: Jawa Pos 2005


Gambar 3.21 Contoh kota yang dikuasai tirani kejahatan, kriminal, dan kekacauan

Pola Keruangan Desa dan Kota 61


Sistem penggolongan kota berdasarkan gejala pemusatan penduduk dibuat oleh
C. Doxiadis dan N.R. Saxena.
Menurut Doxiadis, jumlah batas minimal penduduk kota tiap tahapan kota dapat
dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 3.1 Jumlah Minimal Penduduk Kota

No. Nama Tahapan Kota Jumlah Penduduk Minimal

1. Dwelling group 40 orang


2. Small neighborhood 250 orang
3. Neighborhood 1.500 orang
4. Small town 9.000 orang
5. Town 50.000 orang
6. Large city 300.000 orang
7. Metropolis 2.000.000 orang
8. Conurbation 14.000.000 orang
9. Megalopolis 100.000.000 orang
10. Urban region 700.000.000 orang
11. Urban continent 5.000.000.000 orang
12. Ecumenepolis 30.000.000.000 orang

Menurut N.R. Saxena, tahapan pemusatan penduduk kota sebagai berikut.


1. Infant town dengan jumlah penduduk 5.000 – 10.000 orang.
2. Township yang terdiri atas adolescent township, mature township, dan specialized
township dengan jumlah penduduk antara 10.000 – 50.000.
3. Township city yang terdiri atas adolescent town, mature town, dan specialized city
dengan jumlah penduduk antara 100.000 – 1.000.000 orang.
Tabel 3.2 Batas Minimal Penduduk Kota di Beberapa Negara

No. Nama Negara Jumlah Penduduk Minimal

1. Amerika Serikat 2.500


2. Mexico 2.500
3. Kanada 1.000
4. Venezuela 2.500
5. India, Belgia 5.000
6. Argentina, Jerman, Prancis, 2.000
Portugal, dan Luxemburg
7. New Zealand 1.000
8. Panama, Columbia, dan Irlandia 1.500
9. Swedia, Denmark, dan Albania 200

62 Nuansa Geografi SMA/MA Kelas XII


Pemerintah Indonesia membuat penggolongan kota berdasarkan jumlah penduduk.
1. Kota kecil, jumlah penduduk 20.000 – 50.000 orang. Contoh: Padang Panjang
(32.104 orang).
2. Kota sedang, jumlah penduduk 50.000 – 100.000 orang. Contoh: Bukittinggi
(71.093 orang), Sibolga (71.559 orang), Mojokerto (96.626 orang), dan Palangkaraya
(99.693 orang).
3. Kota besar, jumlah penduduk 100.000 – 1.000.000 orang. Contoh: Cirebon (244.906
orang), Pontianak (387.441 orang), dan Banjarmasin (649.766 orang).
4. Kota metropolis, jumlah penduduk di atas 1.000.000 orang. Contoh: Medan
(1.685.272 orang, Bandung (2.025.157 orang), dan Jakarta (8.225.515 orang).
3. Perbedaan pola keruangan desa dan kota
Pola keruangan desa dan kota memiliki beberapa perbedaan. Desa memiliki wilayah
lebih luas dibandingkan kota. Hal ini tentunya berpengaruh terhadap perencanaan tata
ruang di daerah kota, selain juga perlu memerhatikan corak kehidupan penduduknya.
Wilayah kota mempunyai tata ruang yang terencana dengan baik dengan peningkatan
prasarana secara terpadu.
Perbedaan desa dan kota secara kualitatif dapat dilihat pada tabel.
Tabel 3.3 Perbedaan Kualitatif antara Masyarakat Kota dan Desa

No. Unsur-Unsur Pembeda Desa Kota

1. Mata pencaharian agraris homogen nonagraris heterogen


2. Ruang kerja lapangan terbuka ruang tertutup
3. Musim/cuaca penting dan menentukan tidak penting
4. Keahlian/keterampilan umum dan tersebar ada spesialisasi
5. Rumah dan tempat kerja dekat berjauhan
6. Kepadatan penduduk tidak padat padat
7. Kontak sosial dalam dangkal
8. Stratifikasi penduduk sederhana dan sedikit kompleks dan banyak
9. Lembaga-lembaga terbatas dan sederhana banyak dan kompleks
10. Kontrol sosial adat/tradisi hukum/peraturan
11. Sifat kelompok gemeinschaft gesselschaft
12. Mobilitas rendah tinggi
13. Status sosial stabil tidak stabil

Pola Keruangan Desa dan Kota 63


Tugas
Kerjakan dan nilaikan kepada guru Anda!
1. Amatilah desa terdekat dari tempat tinggal Anda. Termasuk pola desa apakah
desa tersebut? Jelaskan alasannya!
2. Amatilah kota di sekitar tempat tinggal Anda. Termasuk pola kota apakah kota
tempat tinggal Anda? Jelaskan alasannya!
3. Pada pola keruangan kota, mengapa perumahan buruh selalu dekat dengan pusat
kota atau inti kota Anda? Jelaskan!
4. Buatlah pengelompokan kota-kota di Indonesia menurut sejarah
pertumbuhannya!
5. Buatlah tabel perbedaan pola ruang desa dan kota di sekitar tempat tinggal Anda
dengan menunjukkan faktor pembeda yang Anda temukan di wilayah desa dan
kota di sekitar tempat tinggal Anda!

C Interaksi Wilayah Desa dan Kota

1. Pengertian interaksi
Interaksi merupakan suatu proses yang sifatnya timbal balik dan mempunyai pengaruh
terhadap perilaku dari pihak-pihak yang bersangkutan melalui kontak langsung, berita
yang didengar, atau surat kabar. Interaksi adalah hubungan antara dua wilayah atau lebih
yang dapat menimbulkan gejala atau masalah baru. Interaksi antarkota dapat terjadi karena
berbagai faktor atau unsur yang ada dalam salah satu kota, antara lain: kemajuan
masyarakat kota, perluasan jaringan jalan dari satu kota ke kota lain, dan kebutuhan timbal
balik antara kota itu dari integrasi atau pengaruh kota terhadap kota yang lainnya.
Menurut Edward Ullman, ada tiga faktor utama yang memengaruhi timbulnya
interaksi antarwilayah.
a. Adanya wilayah-wilayah yang saling melengkapi (Regional complementarity).
b. Adanya kesempatan untuk berintervensi (Interventing opportunity).
c. Adanya kemudahan transfer atau pemindahan dalam ruang (Spatial transfer ability).

64 Nuansa Geografi SMA/MA Kelas XII


a. Komplementasi regional (regional complementarity)
Lihat skema berikut.

Wilayah A Wilayah B

surplus sumber daya X surplus sumber daya Y


minus sumber daya Y minus sumber daya X
minus sumber daya Z minus sumber daya Z

Wilayah C

surplus sumber daya Z


minus sumber daya X
minus sumber daya Y

= Jalinan interaksi kuat

Komplementaritas regional adalah adanya wilayah-wilayah saling melengkapi, di


mana terdapat wilayah-wilayah yang berbeda dalam ketersediaan sumber daya alam.
Di satu wilayah ada yang kelebihan sumber daya, sementara di wilayah lain ada yang
kekurangan bahkan tidak memiliki sumber daya. Padahal wilayah tersebut sangat
membutuhkan sumber daya. Hal ini mendorong terjalinnya interaksi antarkedua
wilayah sebagai produsen dan konsumen.
b. Kesempatan intervensi (interventing opportunity)
Kesempatan intervensi diartikan sebagai suatu kemungkinan perantara yang dapat
menghambat timbulnya interaksi antarwilayah. Sangat memungkinkan antara wilayah
A dan B terjalin hubungan timbal balik, sebab wilayah A kelebihan sumber daya X dan
kekurangan sumber daya Y, sebaliknya wilayah B kelebihan sumber daya Y dan
kekurangan sumber daya X. Namun kebutuhan masing-masing wilayah itu secara
langsung dipenuhi dari wilayah C, maka interaksi wilayah A dan B jadi melemah.
Untuk lebih jelasnya perhatikan skema berikut.

Pola Keruangan Desa dan Kota 65


Wilayah A Wilayah B

surplus sumber daya X surplus sumber daya Y


minus sumber daya Y minus sumber daya X

Wilayah C
Kebutuhan wilayah A Kebutuhan wilayah B
surplus sumber daya X disuplai oleh wilayah C
disuplai oleh wilayah C
surplus sumber daya Y

= jalinan interaksi melemah

Kesempatan intervensi diartikan pula sebagai suatu hal atau keadaan yang dapat
melemahkan interaksi. Sebagai akibat adanya unsur alternatif atau pengganti sumber
daya yang dibutuhkan oleh suatu daerah. Untuk lebih jelasnya, perhatikan skema
berikut.

Wilayah A Wilayah B

surplus sumber daya X minus sumber daya X


tetapi memiliki sumber daya Z
sebagai alternatif pengganti
kebutuhan sumber daya X

= jalinan interaksi melemah

c. Kemudahan perpindahan dalam ruang (spasial transfer ability)


Faktor kemudahan perpindahan dalam ruang, baik proses pemindahan manusia,
gagasan, dan informasi ataupun proses pemindahan barang berpengaruh terhadap
proses interaksi. Faktor ini sangat berkaitan dengan:
1) jarak mutlak dan relatif antara tiap-tiap wilayah,
2) biaya angkutan atau biaya transportasi yang memindahkan manusia, barang,
gagasan, dan informasi dari suatu tempat ke tempat lain,
3) kemudahan dan kelancaran prasarana transportasi antara wilayah, seperti kondisi
jalan, relief yang dilewati, jumlah kendaraan, dan sebagainya.
Jarak mutlak adalah jarak sebenarnya dari dua tempat yang akan diketahui
kekuatan interaksinya, sedangkan jarak relatif ditekankan pada berapa lama waktu
yang dibutuhkan untuk mengadakan perpindahan manusia, informasi, ataupun barang.
Jarak relatif dapat diperpendek melalui kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.

66 Nuansa Geografi SMA/MA Kelas XII


2. Teori-teori interaksi
a. Teori gravitasi
Teori gravitasi dikemukakan oleh Sir Isaac Newton (1687) dalam hukum fisika. Teori
gravitasi berkaitan dengan hukum gaya tarik menarik antara dua buah benda. Kekuatan
tarik-menarik besarnya berbanding lurus dengan hasil kali kedua massa benda dan
berbanding terbalik dengan kuadrat jaraknya.

Rumusnya: G = g. m 1 .m 2
d2
G : besarnya gravitasi antara dua buah benda
g : konstanta besarnya 6.167 x 10-8 cm3/gram detik2
m1 : massa benda 1
m2 : massa benda 2
d2 : jarak di antara kedua massa
Hukum Newton diterapkan oleh W.J. Reilly (1929) untuk menghitung kekuatan
interaksi antara dua wilayah dengan memperhitungkan jumlah penduduk tiap-tiap
wilayah dan jarak antarkedua wilayah tersebut.
PA .PB
Rumusnya: IAB = k
(dAB)2

IAB = kekuatan interaksi antara wilayah A dan B


k = konstanta besarnya 1
PA = jumlah penduduk wilayah A
PB = jumlah penduduk wilayah B
dAB = jarak mutlak yang menghubungkan wilayah A – B
Contoh:
Misal ada tiga kota P, Q, R, jumlah penduduk P = 30.000 orang, kota Q = 10.000 orang,
kota R = 20.000 orang. Jarak P ke Q adalah 100 km, jarak dari Q ke R adalah 50 km.
Hitunglah besarnya kekuatan interaksi dari ketiga kota tersebut!
Jawab:
a. Interaksi antara kota P dan Q
PP 20.000 x 10.000 200.000.000
I= 1 2 = = = 80.000
2
d 502 2.500
b. Interaksi antara kota Q dan R
PP 20.000 x 10.000 200.000.000
I= 1 2 = = = 80.000
d2 502 2.500
Besarnya perbandingan interaksi antara kota P dan Q dengan Q dan R adalah
30.000 : 80.000.
Kesimpulan: kekuatan interaksi Q – R lebih besar dari P – Q.

Pola Keruangan Desa dan Kota 67


Rumus Reilly dapat diterapkan jika:
1) kondisi penduduk/tingkat ekonomi tiap-tiap wilayah relatif sama,
2) kondisi alam/relief kedua wilayah relief sama,
3) keadaan sarana dan prasarana transportasi kedua wilayah relatif sama.
b. Teori titik henti
Teori ini dimanfaatkan untuk memperkirakan lokasi garis batas yang memisahkan
wilayah-wilayah perdagangan dari dua buah kota yang berbeda ukurannya. Dengan
teori ini, dapat diperkirakan penempatan lokasi industri atau pelayanan-pelayanan
sosial antara dua wilayah sehingga dapat dijangkau oleh penduduk kedua daerah
tersebut.
d
AB
Rumusnya: DAB =
PB
1+
PK

DAB = jarak lokasi titik henti


d
AB= jarak antara kota A dan B
PB = jumlah penduduk kota yang lebih besar
PK = jumlah penduduk kota yang lebih kecil
Contoh:
Ada tiga kota P, Q, R, penduduk P sebesar 30.000 orang, penduduk Q sebesar 10.000
orang, penduduk R sebesar 20.000 orang. Jarak P – Q adalah 100 km, jarak Q – R adalah
50 km. Tentukan lokasi titik henti antara P dan Q serta Q dan R!
Jawab:
a. Lokasi titik henti antara P dan Q
d
PQ 100 100 100
DPQ = = = = = 36, 63 km.
PB 30.000 1 + 3 1 + 1, 73
1+ 1+
PK 10.000
Jadi jarak titik henti antara P dan Q adalah 36,63 km diukur dari kota Q (yang
penduduknya lebih kecil).
b. Lokasi titik henti antara Q dan R
d
QR 50 50 50
DQR = = = = = 20, 75 km.
PB 20.000 1+ 2 1 + 1, 41
1+ 1+
PK 10.000
Jadi, lokasi titik henti antara Q dan R adalah 20,75 km diukur dari kota Q (yang
penduduknya lebih kecil).

68 Nuansa Geografi SMA/MA Kelas XII


c. Teori potensi penduduk
Potensi penduduk pada dasarnya menunjukkan kekuatan potensi aliran untuk tiap-
tiap tempat, artinya berapa besar kemungkinan penduduk suatu wilayah untuk
mengadakan migrasi dan berinteraksi dengan wilayah-wilayah lain di sekitarnya. Nilai
potensi penduduk suatu wilayah digambarkan dengan isoplet yaitu garis-garis khayal
pada peta yang menghubungkan tempat-tempat yang memiliki nilai potensi penduduk
yang sama. Peta potensi penduduk bermanfaat dalam perencanaan pembangunan suatu
wilayah.
d. Teori grafik
Faktor yang mendukung kekuatan interaksi antarwilayah di antaranya adalah
transportasi. Kualitas sarana dan prasarana transportasi sangat memperlancar mobilitas
barang dan jasa dari suatu tempat ke tempat lain. Suatu wilayah dengan wilayah lain
dihubungkan oleh jalur-jalur transportasi sehingga membentuk pola-pola jaringan
tertentu dalam ruang di muka bumi (spatial network system).
K.J. Kansky merumuskan, untuk mengetahui kekuatan interaksi antarwilayah
dilihat dari jaringan jalan dengan rumus indeks konektivitas.

e
E=
Q

E : indeks konektivitas
e : jumlah jaringan jalan yang menghubungkan kota-kota tersebut
Q : jumlah kota dalam suatu wilayah
Contoh:
Kekuatan interaksi wilayah dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
A B

e 3 e 3
EA = = =1 EB = = = 0, 75
Q 3 Q 4
Wilayah A memiliki kekuatan interaksi lebih tinggi dibandingkan wilayah B.
3. Zona interaksi desa dan kota
Wilayah kota yang berinteraksi dengan wilayah pedesaan, kekuatannya tergantung
pada jarak ke pusat kota. Makin jauh dari kota makin lemah interaksinya. Wilayah-wilayah
interaksi tersebut membentuk lingkaran-lingkaran yang dimulai dari pusat kota sampai ke
wilayah pedesaan. Menurut Bintarto, wilayah-wilayah zona interaksi adalah sebagai
berikut.

Pola Keruangan Desa dan Kota 69


a. City adalah sebagai pusat kota.
b. Suburban (subdaerah perkotaan), yaitu suatu wilayah yang lokasinya dekat dengan
pusat kota, dan merupakan tempat tinggal para penglaju. Penglaju adalah penduduk
yang melakukan mobilitas harian (tanpa menginap) di kota.
c. Suburban fringe (jalur tepi subdaerah perkotaan), yaitu suatu wilayah yang melingkari
suburban dan merupakan peralihan antara desa dan kota.
d. Urban fringe (jalur tepi daerah perkotaan paling luar), yaitu suatu wilayah batas luar
kota yang mempunyai sifat-sifat mirip kota kecuali pusat kota.
e. Rural urban fringe (jalur batas desa – kota), yaitu suatu wilayah yang terletak antara
desa dan kota yang ditandai dengan penggunaan lahan campuran antara sektor
pertanian dan nonpertanian.
f. Rural, yaitu daerah pedesaan.

Keterangan:
1. City
2. Suburban
1 23 4 5 6 3. Suburban fringe
4. Urban fringe
5. Rural urban fringe
6. Rural

Gambar 3.22 Zona-zona interaksi


desa dan kota

4. Pengaruh interaksi desa dan kota


Wujud interaksi desa dan kota dalam kehidupan sehari-hari.
a. Pergerakan barang dari desa ke kota atau sebaliknya.
b. Pergerakan gagasan dan informasi dari kota ke desa.
c. Adanya komunikasi penduduk antara kedua wilayah tersebut.
d. Pergerakan manusia dalam bentuk rekreasi, urbanisasi, dan mobilitas penduduk.
Pengaruh positif yang timbul dari interaksi desa – kota adalah sebagai berikut.
a. Tingkat pengetahuan penduduk meningkat karena telah didirikannya sekolah dasar
hingga sekolah menengah di pedesaan.
b. Lancarnya transportasi desa – kota dapat meningkatkan komunikasi dan pengiriman
barang dari desa ke kota atau sebaliknya.
c. Masuknya teknologi tepat guna ke pedesaan di bidang pertanian dan peternakan dapat
meningkatkan aneka produksi sehingga pendapatan masyarakat desa meningkat pula.
d. Masuknya para ahli ke pedesaan bermanfaat dalam menciptakan berbagai peluang
yang berinteraksi ekonomi.
e. Bantuan dari pemerintah dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas di bidang
wiraswasta.

70 Nuansa Geografi SMA/MA Kelas XII


f. Pengetahuan masalah kependudukan khususnya NKKBS (Norma Keluarga Kecil
Bahagia Sejahtera) sudah tersebar ke desa-desa.
g. Berkembangnya organisasi sosial dan koperasi desa guna meningkatkan pertumbuhan
ekonomi desa.
Selain pengaruh positif di atas, interaksi desa – kota dapat menimbulkan pengaruh negatif.
a. Berkurangnya tenaga kerja produktif di desa karena penduduk desa berusia muda
bekerja di kota.
b. Menyempitnya lahan pertanian, hilangnya kawasan hijau, dan berubahnya lahan desa.
c. Penetrasi kebudayaan kota ke desa yang kurang sesuai dengan budaya atau tradisi desa
cenderung mengganggu tata pergaulan dan seni budaya desa.
d. Munculnya berbagai masalah sosial, seperti pengangguran, tunasusila, tunawisma, dan
kriminalitas.
e. Munculnya daerah kumuh (slum area).
5. Aspek interaksi kota
a. Aspek interaksi kota di bidang ekonomi
1) Harga barang antarwilayah relatif sama.
2) Mata pencaharian penduduk bervariasi.
3) Kegiatan produksi konsumsi lebih teratur.
b. Aspek interaksi kota di bidang sosial
1) Terjadi perubahan sosial yang lebih baik.
2) Dengan koordinasi yang baik antarkota, dapat mengurangi masalah tunawisma dan
tunakarya.
c. Aspek interaksi kota di bidang budaya
1) Tingkat pendidikan semakin maju.
2) Komunikasi semakin terbuka membawa kemajuan di bidang teknologi.
3) Adanya perubahan norma sosial, yaitu kecenderungan masyarakat untuk menjadi
keluarga kecil bahagia sejahtera.
4) Kebudayaan akan berkembang lebih sempurna dan beragam.
6. Urbanisasi
Menurut Bintarto, migrasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota atau
perubahan suasana desa ke suasana kota.
Proses migrasi ada tiga, yaitu:
a. aglomerasi penduduk desa,
b. perwujudan pola tata kehidupan atau pergaulan yang baru,
c. dominasi peradaban kota terhadap seluruh penduduk.

Pola Keruangan Desa dan Kota 71


a. Faktor-faktor penyebab terjadinya urbanisasi
1) Faktor pendorong
a) Menyempitnya pemilikan lahan akibat pembagian tanah warisan.
b) Lapangan kerja terbatas karena jumlah penduduk tinggi.
c) Upah tenaga kerja di desa rendah.
d) Fasilitas di desa kurang memadai.
e) Adanya pengangguran tidak kentara.
2) Faktor penarik
a) Anggapan bahwa lapangan kerja di kota luas sehingga mudah mencari pekerjaan.
b) Fasilitas di kota lengkap dan memadai.
c) Upah kerja tinggi.
d) Tingkat kebudayaan kota yang lebih tinggi.
b. Dampak yang timbul akibat urbanisasi
1) Akibat bagi desa
a) Lahan pertanian terbengkalai.
b) Tenaga kerja potensial berkurang.
c) Beralihnya modal dari desa ke kota.
d) Pembangunan desa terhambat.
2) Akibat bagi kota
a) Terjadi ledakan penduduk.
b) Munculnya daerah kumuh (slum area).
c) Timbulnya ketegangan sosial.
d) Terjadinya pencemaran.
c. Upaya mengatasi urbanisasi
1) Peningkatan kualitas fasilitas di desa.
2) Pemerataan pembangunan ke daerah pedesaan.
3) Desentralisasi industri kecil ke desa-desa.
4) Membatasi arus penduduk dari desa ke kota melalui kegiatan administrasi dan
kebijaksanaan lainnya.

Tugas
Kerjakan pertanyaan berikut dan serahkan kepada guru Anda!
1. Mengapa mobilitas penduduk merupakan wujud interaksi kota? Berikan
alasannya!
2. Mengapa masuknya orang-orang kota yang bermodal ke desa membawa dampak
negatif di pedesaan? Berikan pendapat Anda!

72 Nuansa Geografi SMA/MA Kelas XII


3. Jelaskan contoh-contoh interaksi yang terjadi antara kota tempat tinggal Anda
dengan kota lain!
4. Jelaskan pengaruh positif dan negatif yang timbul akibat interaksi kota (tempat
tinggalmu) dengan kota sekitar!

D Konflik Pemanfaatan Lahan Permukiman pada Suatu Wilayah

Dalam kegiatan pembangunan di wilayah pedesaan atau perkotaan, potensi timbulnya


masalah atau konflik selalu ada. Konflik yang terjadi merupakan masalah dari pemanfaatan
lahan baik untuk permukiman, proyek pembangunan sarana dan prasarana, proyek irigasi, dan
pembangunan kawasan industri atau pertokoan. Potensi konflik sering terjadi di perkotaan
meskipun di pedesaan pun dapat terjadi.
1. Konflik pemanfaatan lahan permukiman di perkotaan
Dalam pembahasan interaksi antara kota dan desa, telah dijelaskan mengenai dampak
urbanisasi. Urbanisasi akan menimbulkan aku-mulasi penduduk dari desa ke kota.
Kondisi ini akan mengubah tata ruang kota dalam pemanfaatan lahan yang ada, sebab
penduduk desa yang berada di kota membutuhkan tempat tinggal.
Hal ini mengakibatkan permasalahan bagi kota, antara lain sebagai berikut.
a. Banyak muncul slum area.
b. Penyerobotan/penjarahan tanah-tanah negara.
c. Lingkungan tidak sehat.
d. Banyaknya rumah di bantaran sungai.
e. Konflik antarwarga merebutkan lahan tidur.
f. Adanya kios-kios PKL di trotoar dan taman kota.

Sumber: Kompas
Gambar 3.23 Macetnya lalu lintas di kota

Pola Keruangan Desa dan Kota 73


2. Konflik pemanfaatan lahan permukiman di pedesaan
Peningkatan jumlah penduduk
yang pesat di desa akan membawa
dampak terhadap lingkungan di desa,
yaitu:
a. menyempitnya lahan pertanian,
b. munculnya permukiman di atas
lahan pertanian,
c. menyempitnya wilayah hutan untuk
permukiman,
d. tingginya erosi dan pencucian tanah Sumber: Kompas
akibat pendeknya siklus rotasi Gambar 3.24 Pendirian proyek di atas areal permukiman
menimbulkan konflik
sehingga tanah kurang regenerasi.

Tugas
Carilah di berbagai referensi (koran, majalah, atau internet) tentang konflik yang
berhubungan dengan pemanfaatan lahan yang terjadi di pedesaan maupun perkotaan!
Kemudian kumpulkan dalam bentuk kliping serta beri ulasan.

E Dampak Pertumbuhan Permukiman terhadap Kualitas


Lingkungan

Suatu wilayah atau kawasan yang


pertumbuhannya sangat pesat akan
dijadikan sebagai pusat ekonomi
penduduk dalam bidang perdagangan,
industri, dan jasa dapat memengaruhi
kawasan-kawasan lain di sekitarnya.
Melalui pengembangan kawasan
pusat-pusat pertumbuhan, diharapkan
terjadi proses interaksi dengan wilayah
di sekitarnya. Sebagai contoh kota
Jakarta yang berkembang sangat pesat
secara langsung atau tidak, telah Sumber: Kompas
Gambar 3.25 Kualitas lingkungan rendah karena aktivitas manusia
memengaruhi kota-kota yang ada di sehingga mengakibatkan rusaknya lingkungan
sekitarnya, seperti Tangerang, Bekasi,
dan Bogor. Demikian pula kota Surakarta, memengaruhi kota-kota di sekitarnya seperti
Karanganyar, Boyolali, Sragen, Sukoharjo, Klaten, dan Wonogiri.

74 Nuansa Geografi SMA/MA Kelas XII


Semakin pesat pertumbuhan suatu wilayah seperti permukiman, akan memengaruhi
kualitas lingkungan, sebab keadaan lingkungan ikut menyesuaikan pada jumlah permukiman
yang ada. Semakin banyak jumlah permukiman, kualitas lingkungan akan semakin menurun.
Hal ini dikarenakan kurang adanya keseimbangan antara penggunaan dan pemanfaatan
lingkungan dengan upaya untuk menjaga dan melestarikan lingkungan. Penting sekali
adanya pembangunan berkesinambungan agar lingkungan dapat dimanfaatkan sampai generasi
berikutnya.

Info Geo

Subowono Sukosraten merupakan sebuah slogan yang mempunyai makna yang dalam, di mana
wilayah Solo dengan wilayah-wilayah di sekitarnya dalam menjalin hubungan atau interaksi dapat
mendatangkan bahkan dapat mengangkat potensi yang ada di setiap wilayah kabupaten di sekitar Solo.
Surakarta, Boyolali, Wonogiri, Sukoharjo, Karanganyar, Sragen, dan Klaten dapat bahu-membahu
dalam mewujudkan kota yang menjadi pusat perdagangan, pariwisata yang tidak hanya dikenal wisatawan
domestik, namun juga wisatawan asing. Dengan dibukanya wisata Ketep di Boyolali, taman agrobisnis
di Candi Cetho Karanganyar, menambah nilai wisata di Solo.
Di Inggris dikenal konsep struktur kota ”green belt” (jalur hijau) yaitu batas yang melingkari kota
dengan lebar 10 km, baru kemudian di luar batas tersebut ada kawasan pedesaan. Bangunan kota harus
dibatasi paling pinggirnya hingga tepi bagian dalam dari green belt tersebut. Selain itu dikenal pula
konsep ”green wedge”. Pada konsep ini di luar kota diusahakan bukan jalur hijau yang melingkar,
melainkan berupa tonjolan-tonjolan kawasan hijau yang mendorong kota secara lepas-lepas, jadi tidak
menyambung utuh. Fungsinya adalah untuk mencegah pemekaran kota semua arah. Dengan penghalang
”wedge” tersebut, kota hanya dapat mekar di sepanjang jalan raya yang menuju luar kota.

Tugas
Kerjakan pertanyaan berikut dan kumpulkan pada guru Anda!
1. Apa yang dimaksud dengan pembangunan berkelanjutan?
2. Jelaskan hubungan antara aktivitas manusia terhadap rendahnya kualitas
lingkungan!
3. Amatilah lingkungan di sekitar tempat tinggalmu, apakah terdapat kegiatan
pembangunan (industri, permukiman/real estate, dan lain-lain). Bagaimana
pengaruhnya kegiatan tersebut terhadap lingkungan di sekitar tempat tinggalmu!

Pola Keruangan Desa dan Kota 75


Rangkuman
1. Potensi desa terdiri dari potensi fisik dan nonfisik.
2. Klasifikasi desa
a. Berdasarkan perkembangan masyarakat, desa dibedakan menjadi empat, yaitu:
1) desa tradisional,
2) desa swadaya,
3) desa swakarya,
4) desa swasembada.
b. Berdasarkan mata pencahariannya, desa dibedakan menjadi tiga, yaitu:
1) desa agraris,
2) desa nelayan,
3) desa industri.
3. Unsur-unsur desa meliputi: daerah, tata kehidupan, dan penduduk.
4. Pola persebaran desa dibedakan menjadi tiga, yaitu pola memanjang, pola radial, dan pola
tersebar.
5. Faktor yang menentukan sistem pengangkutan, yaitu letak desa, topografi, dan kondisi
sosial dan perkembangannya.
6. Istilah-istilah yang berhubungan dengan kota, yaitu urban, city, town, dan township.
7. Teori-teori penggunaan lahan di kota, antara lain, teori konsentrik, teori sektoral, dan teori
inti berganda.
8. Pertumbuhan kota menurut latar belakang dan sejarahnya, terbagi atas kota perdagangan,
kota administrasi, kota pertambangan, dan kota perkebunan.
9. Tahap perkembangan kota berdasar bentuk dan persebaran bangunan adalah stadia infantile,
stadia juvenile, stadia mature, dan stadia sinile.
10. Perkembangan kota berdasarkan perkembangan masyarakatnya digolongkan menjadi enam
tahap, yaitu tahap eopolis, tahap polis, tahap metropolis, tahap megalopolis, tahap tiranopolis,
dan tahap nekropalis.
11. Faktor yang memengaruhi interaksi kota, yaitu saling melengkapi, kesempatan berintervensi,
dan kemudahan untuk berpindah atau transfer.
12. Teori yang mendasari interaksi kota adalah teori gravitasi, teori titik henti, teori potensi
penduduk, dan teori grafik.
13. Aspek interaksi kota di bidang ekonomi, sosial, dan budaya.
14. Konflik pemanfaatan lahan timbul di pedesaan maupun perkotaan.

76 Nuansa Geografi SMA/MA Kelas XII


Evaluasi
I. Berilah tanda silang (X) huruf a, b, c, d, atau e di depan jawaban yang benar!
1. Unsur tata kehidupan desa antara lain ....
a. mata pencaharian
b. pemanfaatan lahan
c. komposisi penduduk
d. pemukiman penduduk
e. seluk-beluk kemasyarakatan
2. Berikut ini adalah potensi nonfisik desa, yaitu ....
a. lembaga sosial
b. sumber air
c. tanaman
d. hewan
e. iklim
3. Pola desa di daerah karst adalah ....
a. memanjang sungai
b. memanjang jalan
c. memanjang pantai
d. radial
e. tersebar
4. Ciri-ciri desa swasembada adalah ....
a. sudah mengalami perubahan
b. masyarakatnya sudah maju
c. relatif statis tradisional
d. desa peralihan
e. tipe desa ideal
5. Desa yang sebagian penduduknya bergantung pada potensi laut disebut desa ....
a. industri d. peternakan
b. nelayan e. perdagangan
c. perladangan
6. Ciri kehidupan masyarakat kota adalah ....
a. pusat kebudayaan
b. tempat orang bersekolah
c. tempat olahraga dan rekreasi
d. pusat lalu lintas dan pemerintahan
e. penduduk yang lebih menghargai waktu

Pola Keruangan Desa dan Kota 77


7. Daerah peralihan kota dengan desa disebut ....
a. suburban
b. suburban fringe
c. rural urban fringe
d. urban fringe
e. rural urban
8. Model konsentrik dalam struktur kota dikemukakan oleh ....
a. Perraux
b. Homer Hoyt
c. E.W. Burgess
d. Ullman
e. Kansky
9. Kota dalam keadaan perang, kelaparan, dan bahaya serta kekacauan merupakan ciri
kota ....
a. polis
b. metropolis
c. megalopolis
d. tiranopolis
e. nekropolis
10. Hubungan desa dengan kota disebabkan oleh ....
a. desa merupakan pusat industri
b. kota lebih sedikit penduduknya
c. desa penyedia tenaga pendidik
d. kemajuan lalu lintas dan komunikasi
e. desa merupakan pusat industri
11. Berikut ini merupakan kota-kota yang tumbuh dari pusat keagamaan dan pelabuhan,
kecuali....
a. Semarang
b. Cirebon
c. Banten
d. Gresik
e. Surakarta
12. Syarat terjadinya interaksi adalah ....
a. dalam periode waktu tertentu
b. timbal balik yang saling memengaruhi
c. timbal balik yang saling menguntungkan
d. menimbulkan gejala yang merugikan saja
e. terjadi hanya dimungkinkan dua belah pihak

78 Nuansa Geografi SMA/MA Kelas XII


13. Aspek interaksi antarkota di bidang sosial, antara lain ....
a. mata pencaharian penduduk yang sama
b. adanya halte dan terminal
c. majunya ekspor impor
d. adanya pabrik-pabrik
e. harga barang sama
14. Faktor pendorong urbanisasi antara lain ....
a. tersedianya fasilitas pendidikan
b. upah tenaga kerja lebih tinggi
c. transportasi dan komunikasi lancar
d. adanya pengangguran tidak kentara
e. mudah memperoleh pelayanan sosial
15. Salah satu pengendalian urbanisasi adalah ....
a. adanya upaya lembaga pendidikan komputer di kota
b. pembangunan sarana transportasi di desa
c. komunikasi yang lancar dan cepat di kota
d. upah kerja di kota lebih tinggi
e. pemindahan modal desa ke kota

II. Isilah titik-titik berikut dengan jawaban yang tepat!


1. Line village community type adalah pola persebaran desa ....
2. Keadaan morfologi, iklim, dan keadaan tanah dikategorikan sebagai faktor ....
3. Suku terasing di pedalaman wilayah Indonesia dilihat dari perkembangannya
termasuk dalam desa ....
4. Di masyarakat Bali terdapat adat istiadat dalam pengaturan irigasi yang disebut ....
5. Corak kehidupan masyarakat kota bermacam-macam sehingga dikatakan
bersifat ....
6. Toko dan rumah masih menjadi satu. Hal ini merupakan ciri tahap perkembangan
kota stadia ....
7. Di Indonesia, kota yang berpenduduk 20.000 – 50.000 jiwa dikategorikan kota ....
8. Teori potensi penduduk dalam peta ditunjukkan dengan garis-garis khayal yang
disebut ....
9. Suatu kawasan yang dihubungkan oleh jaringan jalan yang kompleks tentunya akan
memiliki pola interaksi keruangan yang ....
10. Manfaat teori gravitasi adalah ....

Pola Keruangan Desa dan Kota 79


III. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan singkat dan jelas!
1. Jelaskan pengaruh perbedaan fisiografis terhadap persebaran desa!
2. Jelaskan sejarah pertumbuhan kota di Indonesia! Berikan contohnya!
3. Buatlah tabel perbedaan desa dan kota dengan sepuluh unsur pembeda!
4. Sebutkan zona-zona interaksi menurut Bintarto!
5. Sebutkan pengaruh positif interaksi kota!
6. Jelaskan unsur-unsur desa menurut Bintarto!
7. Jelaskan tiga teori atau konsep pola penggunaan lahan di kota!
8. Apakah yang dimaksud dengan pembangunan berkelanjutan?

Sudahkah Anda memahami pola keruangan desa dan kota? Apabila ada yang kurang jelas,
silakan bertanya kepada guru atau mempelajari sekali lagi materi bab ini. Apabila sudah
cukup jelas, lanjutkan pada bab berikutnya.

80 Nuansa Geografi SMA/MA Kelas XII


Latihan Ulangan Harian 1

I. Berilah tanda silang (x) huruf a, b, c, d, atau e di depan jawaban yang benar!

1. Peta merupakan gambara konvensional, artinya ....


a. teknik geografi
b. keharusan
c. seni
d. kebiasaan
e. kesepakatan kartografi
2. Menurut bentuknya, simbol dikelompokkan menjadi simbol ....
a. titik, bidang, dan huruf/angka
b. garis, bidang, dan huruf/angka
c. titik, garis, dan bidang
d. piktoral, geometrik, dan huruf/angka
e. titik, garis, dan huruf
3. Salah satu syarat peta adalah bentuk bidang harus sesuai aslinya, hal ini disebut ....
a. equivalent
b. conform
c. equidistant
d. simetris
e. asimetris
4. Jika pada peta jarak titik C – D = 5 cm, jarak sesungguhnya di lapangan adalah 200
m. Skala petanya adalah ....
a. 1 : 40
b. 1 : 400
c. 1 : 4000
d. 1 : 20.000
e. 1 : 100.000
5. Suatu sistem yang memberikan gubungan antara posisi titik-titik di permukaan
bumi dan peta disebut ....
a. skala
b. globe
c. dimensi
d. proyeksi
e. azimuth

Latihan Ulangan Harian 1 81


6. Proyeksi peta yang menggunakan bidang datar sebagai bidang proyeksi disebut
proyeksi ....
a. azymuthal
b. kerucut
c. policonic
d. silinder
e. conic
7. Suatu benda yang digunakan untuk merekam suatu objek pada penginderaan jauh
adalah ....
a. citra non foto
b. citra
c. rona
d. warna
e. sensor
8. Tingkat kegelapan atau kecerahan objek pada citra disebut ....
a. citra
b. wahana
c. rona
d. situs
e. pola
9. Salah satu keunggulan yang paling menonjol dari data yang dihasilkan melalui
indraja adalah ....
a. mencakup objek yang terbatas
b. biayanya murah
c. tidak perlu pengolahan lebih lanjut
d. cepat dan tepat
e. jarang terjadi distorsi yang berarti
10. Hasil gambaran rekaman yang berupa foto udara yang dihasilkan dengan cara optik
dan elektronik disebut ....
a. citra
b. bentuk
c. situs
d. pola
e. wahana
11. Keterkaitan antara objek yang satu dengan yang lain disebut ....
a. situs
b. asosiasi
c. tekstur
d. bayangan
e. pola

82 Latihan Ulangan Harian 1


12. Di bawah ini yang bukan faktor yang memengaruhi rona adalah ....
a. cuaca d. karakteristik objek
b. waktu pemotretan e. angin
c. bahan yang digunakan
13. Dalam kegiatan sistem informasi geografi (SIG) ada dua macam data yang dikelola,
yaitu ....
a. data atribut dan data visual
b. data atribut dan data spasial
c. data visual dan data numerik
d. data visual dan data lapangan
e. data teristis dan data numerik
14. Dalam SIG semua objek yang diperoleh dari data keruangan disajikan dalam bentuk
sel-sel yang disebut pixel, data keruangan ini disebut ....
a. model garis d. model raster
b. model bagan e. model pixel
c. model vektor
15. Desa yang sudah mampu mengembangkan potensi-potensi sumber daya secara
optimal dan daya interaksinya dengan wilayah luar tinggi disebut ....
a. desa swasembada d. desa transisi
b. desa swakarsa e. desa tradisional
c. desa swakarya
16. Di daerah dataran tinggi biasanya bentuk permukiman masyarakat desa didominasi
oleh pola ....
a. memusat di daerah-daerah tertentu
b. radial
c. bergerombol pada daerah tertentu
d. terpencar secara merata
e. linier mengikuti jalur transportasi
17. Berdasarkan aktivitas masyarakat desa terdiri atas ....
a. sedang berkembang, maju, industri
b. agraris, nelayan, maju
c. agraris, industri, maju
d. agraris, industri, nelayan
e. nelayan, industri, maju
18. Daerah yangmerupakan pusat kegiatan ekonomi, politik, dan kebudayaan disebut ....
a. rural d. selaput inti kota
b. suburban e. inti kota
c. kota satelit

Latihan Ulangan Harian 1 83


19. Pengaruh negatif yang pertama kali timbul dari adanya interaksi desa dan kota
diantara pilihan di bawah ini adalah ....
a. urbanisasi
b. mekansiasi teknologi pertanian
c. munculnya slum area
d. penetrasi budaya terhadap tradisi pedesaan
e. pengembangan sarana dan prasarana transportasi
20. Pernyataan yang terdiri dari:
1. menentukan lokasi industri
2. menentukan pembuatan taman kota
3. menentukan lokasi pasar
4. menentukan lokasi sarana pendidikan
Hal-hal di atas yang merupakan manfaat teori titik henti antara lain ....
a. 4, 3, dan1 d. 3, 2, dan 1
b. 4, 3, dan 2 e. 3, 1, dan 2
c. 4, 2, dan 2

II. Isilah titik-titik berikut dengan jawaban yang tepat !


1. Perbandingan antara jarak di peta dengan jarah sebenarnya di lapangan disebut ....
2. Bagian dari peta yang berisi simbol-simbol dalam peta dinamakan ....
3. Salah satu syarat peta adalah equidistant yang artinya ....
4. Kemampuan sensor untuk menampilkan gambar dari objek terkecil di permukaan
bumi disebut ....
5. Kamera foto yang dipasang pada pesawat udara disebut ....
6. Letak suatu objek terhadapbentangan daratan disebut ....
7. Pesawat terbang, satelit, dan radar adalah komponen pengindraan jauh yang
disebut ....
8. Data teristris pada SIG dapat diperoleh dengan jalan ....
9. Bagian dari perangkat keras yang digunakan untuk mencetak peta dengan ukuran
besar adalah ....
10. Bentuk data spasial yang berupa titik, garis dan poligon disebut ....

III. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan singkat dan jelas!


1. Deskripsikan pengerian peta!
2. Sebutkan tiga tujuan peta menggunakan warna!
3. Bedakan antara citra foto dengan citra nonfoto!
4. Deskripsikan hasil pengindraan jauh!
5. Mengapa data yang berupa citra satelit langsung dapat digunakan dalam pengolahan
SIG?

84 Latihan Ulangan Harian 1


Bab
4
Konsep Wilayah dan Pusat
Pertumbuhan
Kata Kunci

WILAYAH – PUSAT PERTUMBUHAN

Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu membedakan wilayah formal dan fungsional.
2. Siswa mampu membuat perwilayahan berdasarkan fenomena
geografis di lingkungan setempat.
3. Siswa mampu mengidentifikasi pusat-pusat pertumbuhan.
4. Siswa mampu memberi contoh perwilayahan secara formal dan
fungsional.
5. Siswa mampu menentukan batas wilayah pertumbuhan.

Manfaat Pembelajaran
1. Siswa memperoleh pengetahuan tentang wilayah
formal dan fungsional.
2. Siswa memperoleh pengetahuan tentang perwilayahan
berdasarkan fenomena geografis.
3. Siswa memperoleh pengetahuan tentang identifikasi
pusat-pusat pertumbuhan.
4. Siswa memperoleh pengetahuan tentang batas wilayah
pertumbuhan.

Sumber: Hamparan Dunia Ilmu: Seri Bumi dan Permukaannya

Konsep Wilayah dan Pusat Pertumbuhan 85


Peta Konsep
Konsep wilayah dan pusat
pertumbuhan

Wilayah formal Perwilayahan Identifikasi Menentukan batas


dan fungsional berdasarkan pusat-pusat wilayah pertumbuhan
fenomena pertumbuhan
geografis di
lingkungan Secara
Teori Pusat
setempat geografis
Pertumbuhan

Desa Hubungan kebijakan


lingkungan dengan
pembangunan dan
Kota industri

Kaitan desa dengan


pola keruangan serta
sistem perhubungan
dan pengangkutan

Wilayah adalah suatu daerah yang mempunyai ciri-ciri tertentu. Misalnya, kegiatan
ekonomi, pola pertanian, iklim, dantumbuhan asli.

A Wilayah Formal dan Fungsional

Wilayah dibedakan menjadi dua macam, yaitu wilayah formal dan wilayah fungsional.
1. Wilayah formal
Wilayah formal adalah kawasan yang homogen. Awalnya kriteria yang digunakan
adalah kondisi fisik contohnya iklim dan topografi lalu berkembang menjadi kriteria
ekonomi, misalnya industri-industri atau tipe pertanian bahkan digunakan kriteria sosial
politik. Jadi, yang dimaksud wilayah formal adalah suatu wilayah yang statis, homogen
(seragam), dan pasif, misalnya wilayah desa.
2. Wilayah fungsional
Wilayah fungsional adalah suatu kawasan yang difungsikan, menurut jenis dan
kekhususan, suatu wilayah yang saling berhubungan satu sama lain, misalnya kota,
kecamatan, dan kelurahan yang selalu berhubungan. Jadi, wilayah fungsional adalah
wilayah yang dinamis serta aktif dan selalu berubah, biasanya wilayah seperti ini terdapat
di kota atau wilayah sentral.

86 Nuansa Geografi SMA/MA Kelas XII


B Perwilayahan Berdasarkan Fenomena Geografis di Lingkungan
Setempat
1. Desa
Macam-macam pengertian desa dijelaskan sebagai berikut.
a. Pasal 1 UU Nomor 5 Tahun 1979
Desa adalah suatu wilayah yang ditempati oleh sejumlah penduduk sebagai
kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai organisasi pemerintahan terendah
langsung di bawah camat dan berhak menyelenggarakan rumah tangganya sendiri
dalam ikatan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dengan kata lain, desa adalah unit
pemerintahan yang secara langsung berada di bawah kecamatan, sedangkan kelurahan
mempunyai ciri-ciri:
1) memiliki wilayah tertentu,
2) memiliki sistem masyarakat sendiri,
3) memiliki pemerintahan sendiri,
4) memiliki kebiasaan-kebiasaan tersendiri dalam pergaulan, dan
5) keberadaannya langsung di bawah kecamatan.
b. Prof. Bintarto
Desa merupakan perwujudan atau kesatuan geografi, sosial, ekonomi, politik, dan
kultural yang terdapat di suatu daerah di dalam hubungan dan pengaruhnya secara
timbal balik dengan daerah lain.
c. Paul H. Landis
Seorang ahli geografi dari Amerika mengemukakan desa sebagai suatu wilayah
yang penduduknya kurang dari 2.500 jiwa dengan ciri-ciri:
1) memiliki pergaulan hidup yang saling kenal,
2) pertalian perasaan yang sama tentang kesukaan terhadap kebiasaan,
3) mata pencaharian agraris karena sangat dipengaruhi oleh keadaan alam, seperti
iklim dan kekayaan alam, dan
4) pekerjaan-pekerjaan nonagraris merupakan pekerjaan sampingan.
Adapun pengertian kelurahan adalah wilayah yang ditempati penduduk di bawah
camat dan tidak berhak menyelenggarakan rumah tangga sendiri. Terdapat kemiripan
antara kelurahan dan desa tetapi tidak sama karakteristiknya.

Konsep Wilayah dan Pusat Pertumbuhan 87


Ada tiga macam pola keruangan desa.
a. Pola menyebar
Pola menyebar terdapat di desa yang
daerahnya homogen dengan kesuburan
yang tidak merata.
b. Pola linier (memanjang)
Pola memanjang pada umumnya
terletak di sepanjang sungai, pantai, atau
jalan.

Sumber: Oxford Ensiklopedi Pelajar

Gambar 4.1 Contoh pola pemukiman menyebar di


daerah dataran tinggi

Sumber: Hamparan Dunia Ilmu: Seri Bumi dan Permukaannya

Gambar 4.2 Contoh pola pemukiman


memanjang yang terletak di sepanjang jalan

c. Pola mengelompok
Pada umumnya terletak di daerah pertanian yang subur.

Sumber: Indonesian Heritage: Seri the Human Environment

Gambar 4.3 Contoh pola pemukiman mengelompok di daerah


lembah perbukitan

88 Nuansa Geografi SMA/MA Kelas XII


2. Kota
Kota adalah tempat pemukiman penduduk yang memiliki keragaman kegiatan
ekonomi. Misalnya, pedagang, industri, pegawai negeri, dan jasa. Kota mempunyai
peranan yang lebih besar karena di samping sebagai tempat pemukiman (tempat tinggal)
penduduk, juga sebagai pusat penumpukan modal, pusat kegiatan pemasaran dan
perdagangan, pusat perindustrian, pusat kegiatan sosial budaya (kesenian), pendidikan,
dan fasilitas-fasilitas masyarakat lebih lengkap, misalnya kesehatan, lembaga sosial,
kegiatan politik, dan administrasi pemerintah.
Secara fisik, kehidupan kota mempunyai ciri, di antaranya adanya pelapisan sosial
ekonomi (tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, jenis pekerjaan) dan toleransi antarwarga
kurang, selain itu masyarakat kota mudah menyesuaikan diri dengan perubahan sosial
karena pengaruh keterbukaan dari daerah luar.
Masyarakat kota bersifat individual, sistem pembagian kerja sangat jelas, yaitu sesuai
dengan keterampilan dan keahlian masing-masing serta sangat menghargai waktu. Cara
berpikir warga kota lebih rasional, bersifat ekonomis, lebih mengenal hukum negara,
sedangkan pelaksanaan upacara adat hanya berlaku di lingkungan terbatas.
Beberapa analisis pola keruangan di wilayah perkotaan.
a. Hoyt
Model pola keruangan menurut Hoyt sebagai berikut.
1) Terdapat kelompok wealthy people (penduduk sejahtera).
2) Wealthy people adalah penduduk yang memiliki mobil pribadi atau akses kendaraan
umum.
3) Lahan mempunyai daya tarik yang sama.

Keterangan:
1. Kawasan pusat bisnis
2. Kawasan pabrik
3. Kawasan pemukiman kelas rendah
4. Kawasan pemukiman kelas menengah
5. Kawasan pemukiman kelas tinggi

Gambar 4.4 Pola keruangan wilayah kota menurut Hoyt

Konsep Wilayah dan Pusat Pertumbuhan 89


b. Burgess
Pola keruangan wilayah kota menurut Burgess diperkenalkan pada tahun 1924.
Dasar pembagian pola keruangan kota menurut Burgess:
1) kota berada di daerah datar,
2) tiap lokasi memiliki sistem transportasi yang bagus dan murah,
3) nilai lahan yang berada di pusat kota harganya tinggi semakin ke arah luar kota
harganya semakin rendah,
4) bangunan tua terdapat di pusat kota atau dekat kota,
5) kota mempunyai latar belakang etnis yang bervariasi dan kelas sosial ekonomi yang
bervariasi pula.

Keterangan:
1. CBD (Central Business District) atau kawasan pusat bisnis
2. Kawasan pabrik
3. Kawasan pemukiman kelas rendah
4. Kawasan pemukiman kelas menengah
5. Kawasan pemukiman kelas tinggi

Gambar 4.5 Pola keruangan wilayah kota menurut Burgess

Pola keruangan kota di Indonesia


a. Pola keruangan kota dan lokasi pusat kegiatan
Penduduk kota umumnya tinggal di dalam atau di sekeliling pusat kegiatan
ekonomi, pemerintahan, kesenian, dan ilmu pengetahuan. Kehidupan sosial ekonominya
bergantung pada sistem mata pencaharian yang bergerak di bidang industri barang dan
jasa, perdagangan, pegawai negeri, TNI dan Polri, serta pensiunan. Pekerjaan masyarakat
kota pada umumnya di ruang tertutup, sesuai keahlian, dan mempunyai pembagian
kerja yang jelas.
Di kota-kota besar banyak terdapat industri obat-obatan, alat-alat kendaraan
bermotor, tekstil, barang jadi, dan bahan-bahan kimia.
Beberapa fasilitas penduduk kota, di antaranya:
1) pemukiman;
2) fasilitas pendidikan;
3) pertokoan, pasar, bank, pusat jasa, kantor pos, dan lain-lain;
4) gedung perkantoran;
5) tempat rekreasi;
6) rumah sakit;
7) tempat ibadah;

90 Nuansa Geografi SMA/MA Kelas XII


8) saluran air dan tempat pembuangan sampah;
9) lalu lintas, bandara, stasiun, dan pelabuhan.

Info Geo
Apa Kota Terencana itu?
Kebanyakan kota di dunia berkembang lambat selama puluhan atau ratusan tahun, tanpa
rencana induk sebagai patokan pertumbuhannya. Tetapi ada kota yang dibangun dengan
perencanaan cermat. Dalam pemukiman yang dikenal sebagai kota terencana, setiap segi hidup
perkotaan diperhitungkan dalam suatu rancangan menyeluruh sebelum gedung pertama
dibangun.
Berbeda dengan tata letak banyak kota tak terencana yang mirip kisi-kisi panggangan, kota
terencana lazimnya menampilkan rencana jalan berpola radial, dengan jalan-jalan raya lebar
yang memusat ke taman-taman luas. Contohnya ibu kota Australia, Canberra, rancangan tahun
1911.
Kota yang sudah ada pun dapat memanfaatkan pelajaran dari perencanaan sebuah kota
masa depan. London, misalnya, menggunakan sebuah rencana untuk perluasan terkendali
selama tahun 1930-an dan 1940-an yang mencadangkan “jalur hijau” selebar 16 kilometer
untuk pertamanan di sekeliling metropolis. Sekalipun ibu kota Inggris itu berpenduduk 9,1 juta
jiwa pada tahun 1991, kepadatan penduduknya hanya 4.027 jiwa per kilometer persegi 4
persennya Hong Kong.
Sumber: Hamparan Dunia Ilmu: Seri Bumi dan Permukaannya

b. Sistem pengangkutan dan perhubungan


Hubungan antarwarga lebih dipengaruhi oleh motif ekonomi daripada motif
sosial. Kehidupan sosial yang demikian itu akan mengakibatkan masyarakat kota
selalu bersaing untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Hal yang mendukung kehidupan
masyarakat kota adalah sistem pengangkutan dan perhubungan.
Sistem pengangkutan di kota lebih baik jika dibandingkan dengan di desa. Tingkat
pendidikan dan teknologi pun relatif lebih tinggi sehingga masyarakat kota mempunyai
sistem yang canggih. Misalnya, pembuatan jalan layang dan jalur kereta api layang.
Hubungan jarak jauh dapat dilakukan dalam waktu yang singkat misalnya, dengan
fasilitas sambungan langsung internasional, orang dapat bercakap-cakap meskipun
jaraknya sangat jauh.
c. Sejarah pertumbuhan beberapa kota di Indonesia
Kota-kota di Indonesia berkembang dari pusat administrasi pemerintahan atau
kerajaan di zaman dahulu. Daerah yang dijadikan pusat kerajaan zaman dahulu dipilih
yang strategis, tanah subur, sumber daya dan lingkungan mendukung, tata air yang baik
dan didukung oleh rakyat. Misalnya, Yogyakarta, Surakarta, Kartasura, Kediri, Singosari,
Cirebon, Aceh, Palembang, Makassar, Buleleng, dan Klungkung.

Konsep Wilayah dan Pusat Pertumbuhan 91


Beberapa faktor yang memengaruhi perkembangan dan kemajuan kota sebagai
pusat administrasi maupun kerajaan, yaitu:
1. sumber daya yang ada;
2. campur tangan para penguasa;
3. fasilitas pendukung: jalan, jembatan, sarana transportasi, sarana komunikasi, listrik,
dan air minum;
4. keterlibatan pihak investor swasta.
Di samping itu, kota-kota berkembang berdasarkan perkembangan sektor
perkebunan, pertambangan, dan perdagangan.
Perkebunan
Perkebunan memerlukan tanah yang luas dan subur, curah hujan cukup, iklim
yang baik, dan banyak tenaga kerja. Banyak daerah yang awalnya dihuni oleh pekerja
yang tinggal di perkebunan kemudian menjadi desa, sampai akhirnya berkembang
menjadi kota. Misalnya, Jambi, Palembang, Pematangsiantar, Bogor, Subang, Bengkulu,
dan Lampung.
Pertambangan
Daerah pertambangan prosesnya sama dengan proses perkebunan. Contoh yang
sudah menjadi kota di daerah pertambangan misalnya, Langkat, Kutai, Tarakan,
Dumai, Ombilin Plaju, Sawahlunto, Bukit Asam, Wonokromo, Cepu, dan Tanjung
Enim.
Adapun kota yang sejarah berdirinya berasal dari unsur campuran antara pemerintah,
perekonomian, perdagangan, lokasi strategis, dan lain-lain misalnya, Surabaya, Jakarta,
Medan, Palangkaraya, Merauke.
Berdasarkan jumlah penduduk, kota dibagi menjadi tiga, yaitu
1) kota kecil berpenduduk 20.000 – 10.000 jiwa;
2) kota besar berpenduduk 100.000 – 1.000.000 jiwa;
3) kota metropolitan berpenduduk > 1.000.000 jiwa.
d. Kebijakan pembangunan kota
Kota dan desa mempunyai hubungan timbal balik. Hasil pertanian yang dibutuhkan
di kota dikirim dari desa. Sebaliknya hasil industri dari kota yang dibutuhkan desa dan
dikonsumsi oleh penduduk desa dikirim dari kota.
Usaha pembangunan kota untuk mencapai keserasian dengan desa harus
dilaksanakan dalam berbagai bidang, antara lain,
1) bidang industri, peningkatan pembangunan industri di kota-kota kecil sehingga
mampu menyerap tenaga kerja dari desa;
2) bidang transportasi, adanya jalur hubungan jalan dari desa ke kota untuk
memperlancar hubungan antara kota dan desa;
3) bidang perdagangan, dengan peningkatan dan perluasan perdagangan akan
memperlancar distribusi hasil industri dari kota ke desa dan juga hasil pertanian dari
desa ke kota;

92 Nuansa Geografi SMA/MA Kelas XII


4) bidang pendidikan, adanya pendidikan terutama SMA dan sekolah kejuruan di
kota-kota kecil;
5) penerangan listrik, pembangunan listrik di kota dapat memperluas jaringan listrik
hingga dimungkinkan adanya listrik masuk desa;
6) bidang perkreditan, bank maupun cabang-cabangnya perlu memperluas pelayanan
kredit kepada masyarakat supaya masyarakat mudah mendapat tambahan modal
pertanian dan usaha produksi;
7) bidang pelayanan kesehatan, peningkatan pembangunan rumah sakit untuk
menambah daya tampung pasien terutama dari desa dan sekitarnya;
8) pembangunan kota kecil di sekitar kota metropolitan, meringankan beban pemukiman
di wilayah pusat kota;
9) bidang media massa, perlu adanya penyuluhan dan penerangan kepada masyarakat.
3. Kaitan desa dengan pola keruangan serta sistem perhubungan dan pengangkutan
Desa terletak di daerah pinggiran jauh dari pusat kota. Bahkan banyak yang masih
terpencil. Letak desa dan kondisi alam akan menentukan pola keruangan, sistem
perhubungan, dan faktor pengangkutan di desa.
Kondisi alam meliputi iklim, tanah, topografi, tata air, dan sumber daya alam,
sedangkan beberapa faktor sosial, antara lain tingkat ekonomi, pendidikan, dan kebudayaan.
Pola keruangan desa di dataran rendah dan pantai cenderung sama. Pemukiman tertata
rapi dan berpola teratur. Sedangkan di dataran tinggi cenderung tidak teratur, mengingat
kondisi alamnya tidak bisa dengan mudah ditata rapi.
Pengangkutan di desa dataran tinggi terbatas. Tidak semua angkutan dapat mencapai
desa tersebut. Sebaliknya di dataran rendah memiliki sistem perhubungan dan pengangkutan
yang bervariasi. Hampir semua angkutan bisa mencapai desa. Demikian pula di daerah
pantai umumnya memiliki sistem perhubungan dan pengangkutan yang lebih mudah.
Ciri-ciri masyarakat desa, antara lain,
a. hubungan antarwarga terjalin lebih mendalam dan erat;
b. sistem kehidupan mengelompok dengan dasar kekeluargaan (paguyuban);
c. pada umumnya mata pencaharian masyarakat desa adalah bertani;
d. masyarakat bersifat homogen dalam hal agama, adat istiadat, mata pencaharian dan
tata pengaturan sosial.
Beberapa tipe desa berdasarkan perkembangan masyarakat.
a. Desa tradisional (pradesa)
Ciri-ciri desa tradisional:
1) masyarakat suku terasing;
2) hidup tergantung pada alam misalnya, dalam hal bercocok tanam, cara memelihara
kesehatan, pengobatan, memasak, dan lain-lainnya;
3) penduduk cenderung tertutup/kurang komunikasi;
4) sistem perhubungan dan pengangkutan tidak berkembang.

Konsep Wilayah dan Pusat Pertumbuhan 93


b. Desa swadaya
Ciri-ciri desa swadaya:
1) penduduknya jarang,
2) pendidikan masyarakat rendah,
3) sebagian besar penduduk hidup bertani,
4) daerahnya bergunung-gunung atau daerah perbukitan,
5) lembaga-lembaga yang ada masih sederhana,
6) kegiatan penduduk dipengaruhi alam,
7) kegiatan ekonomi untuk memenuhi kebutuhan sendiri,
8) lokasi terpencil,
9) masyarakat cenderung tertutup.
c. Desa swakarya
Perkembangan desa swakarya sudah lebih maju daripada desa swadaya.
Ciri-ciri desa swakarya:
1) mata pencaharian beragam jenisnya,
2) adat istiadat sedang mengalami perubahan,
3) gotong royong untuk membangun desa sudah meningkat,
4) pengaruh dari luar sudah masuk sehingga terjadi perubahan cara berpikir,
5) pemerintahan desa mulai berkembang,
6) bantuan pemerintah hanya sebagai perangsang,
7) lapangan kerja bertambah,
8) masyarakat telah mampu meningkatkan kehidupannya.
d. Desa swasembada
Ciri-ciri desa swasembada:
1) keperluan hidup pokok desa telah tersedia;
2) ikatan adat yang berhubungan dengan perekonomian tidak berpengaruh lagi,
sedangkan lembaga-lembaga ekonomi dianggap lebih modern;
3) biasanya terletak di sekitar ibu kota kecamatan, ibu kota kabupaten, atau ibu kota
provinsi;
4) alat-alat teknis sudah modern;
5) mata pencaharian beraneka ragam;
6) tingkat pendidikan dan keterampilan tinggi;
7) lembaga ekonomi, sosial, dan kebudayaan sudah dapat menjaga kelangsungan
hidupnya;
8) hubungan dengan kota sekitarnya berjalan lancar;
9) kondisi perhubungan, produksi, pemasaran, dan kegiatan sosial sudah baik.
4. Pusat pertumbuhan di Indonesia
Menurut Bappenas, pusat pertumbuhan wilayah di Indonesia dibagi menjadi empat,
yaitu wilayah A sampai D. Dari masing-masing wilayah dibagi lagi menjadi beberapa
wilayah pembangunan. Perhatikan tabel berikut!

94 Nuansa Geografi SMA/MA Kelas XII


Tabel 4.1 Regional Pusat Pertumbuhan dan Wilayahnya Di Indonesia
Pusat
No. Regional Wilayah Meliputi Daerah-Daerah
Pertumbuhan

1. A Medan I Aceh, Sumatra Utara, Pusatnya di Medan

II Sumbar, Riau, Kep. Riau, Pusatnya di


Pekanbaru

2. B Jakarta III Jambi, Sumatra Selatan, Bengkulu,


Bangka-Belitung, Pusatnya di Palembang
IV Lampung, Jakarta, Jabar, Jateng, Banten,
DI Yogyakarta, Pusatnya di Jakarta
V Kalbar, Pusatnya di Pontianak
3. C Surabaya VI Jatim, Bali, Pusatnya di Surabaya
VII Kaltim, Kalsel, Kalteng, Pusatnya di
Balikpapan dan Samarinda
4. D Ujungpandang VIII NTB, NTT, Sulsel, Sultra, Pusatnya di
Makassar
IX Sulteng, Sulut, Gorontalo, Pusatnya di
Manado
X Maluku, Maluku Utara, Papua (Irian
Jaya), Pusatnya di Sorong
Sumber: Bappenas

Pembagian tersebut dapat bermanfaat untuk menjamin tercapainya pembangunan


yang serasi dan seimbang. Prinsip tersebut juga diterapkan pada skala yang lebih kecil di
dalam provinsi-provinsi itu sendiri dengan memperhatikan hubungan yang saling berkaitan
antara kabupaten dan kecamatan dalam satuan wilayah administrasi yang lebih kecil.
5. Kawasan industri dan kawasan berikat
Menurut Keputusan Presiden Nomor 53 Tahun 1989, yang disebut kawasan industri
adalah kawasan tempat kegiatan pengolahan yang dilengkapi dengan prasarana, sarana,
dan fasilitas penunjang lainnya yang disediakan dan dikelola oleh suatu perusahaan
kawasan industri.
Tujuan pembangunan kawasan industri adalah untuk mempercepat pertumbuhan
industri dan untuk mempermudah kegiatan industri. Di kawasan industri tersedia fasilitas
tenaga listrik, air, komunikasi, pemadam kebakaran, dan fasilitas kebutuhan konsumsi.
Kawasan industri yang telah beroperasi penuh terdapat di DKI Jakarta, Cilegon,
Cilacap, Surabaya, dan Makassar. Terdapat 89 kawasan industri yang belum beroperasi
penuh di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Tengah (Palu), Riau (Batam),
Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara (Bitung), Sumatra Barat, Kalimantan Timur, dan
Lampung.

Konsep Wilayah dan Pusat Pertumbuhan 95


Berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 33 Tahun 1990, untuk memberi izin
pembebasan tanah bagi setiap perusahaan di kawasan industri, dilakukan dengan ketentuan
sebagai berikut.
a. Tidak dilakukan di atas lahan yang mempunyai fungsi utama untuk melindungi sumber
daya alam dan warisan budaya.
b. Tidak mengurangi areal lahan pertanian.
c. Sesuai dengan perencanaan tata ruang wilayah yang ditetapkan oleh pemerintah daerah
setempat.
Adapun kawasan berikat adalah tempat penyimpanan, penimbunan, dan pengolahan
barang-barang yang berasal dari dalam dan luar negeri. Contoh kawasan berikat terluas di
Indonesia adalah Cilincing (Jakarta) dan Tanjung Emas Export Processing Zone (TEPZ)
di Pelabuhan Tanjung Emas (Semarang).

Tugas
1. Bagaimanakah perkembangan desa/kota tempat tinggal Anda berdasarkan
sejarahnya?
2. Berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 33 Tahun 1990 tentang pemberian izin
pembebasan tanah bagi setiap perusakan kawasan industri, bagaimanakah
pendapat Anda tentang lahan pertanian yang banyak dialihfungsikan menjadi
lahan industri?

C Identifikasi Pusat-Pusat Pertumbuhan

Menurut teori heterogenitis, segala sesuatu di muka bumi serba lain. Maksudnya hal
yang terjadi di suatu tempat belum tentu terjadi di tempat lain. Demikian juga dengan
pertumbuhan wilayah, tidak akan tumbuh bersama-sama. Maksudnya ada suatu wilayah yang
berkembang pesat dan maju lebih cepat dari yang lain. Wilayah inilah yang dikatakan sebagai
pusat pertumbuhan.
Konsep dasar pusat pertumbuhan
Teori pusat pertumbuhan atau pusat pelayanan (central place theory) dikemukakan oleh
Walter Christaller, seorang ahli geografi dari Jerman. Dalam teorinya diungkapkan jika:
1. kondisi fisik suatu wilayah dan tingkat kesuburan tanah seragam,
2. tingkat hidup penduduknya seragam.
Maka akan tumbuh pusat pelayanan (pusat pertumbuhan) yang berjarak sama. Jika
dituangkan dalam pola keruangan, terlihat seperti segi enam (heksagon).

96 Nuansa Geografi SMA/MA Kelas XII


4 4

3 5
3 • Pemukiman tingkat rendah, misalnya desa
• Pemukiman tingkat menengah, misalnya kecamatan

2 2
6

1 1
Gambar 4.6 Gambar tingkat pemukiman

Fasilitas pelayanan di wilayah kecamatan lebih lengkap. Wilayah kecamatan merupakan


pusat pertumbuhan bagi wilayah sekitarnya (1, 2, 3, 4, 5, 6).
Agar dapat bertahan, setiap pusat pelayanan (pusat pertumbuhan) harus mempunyai
jumlah penduduk minimum (threshold population), jika penduduk kurang, pusat pelayanan
(pusat pertumbuhan) tidak akan berkembang atau tumbuh.
Teori lain mengenai pusat pelayanan (pusat pertumbuhan) dikemukakan oleh Faden
seorang pakar ekonomi, disebut teori kutub. Di dalam teorinya, Faden mengkritik teori dari
Christaller karena dianggap bersifat statis dan kaku. Teori Faden mengemukakan bahwa
wilayah tidak dibatasi oleh garis lurus tetapi garis lengkung.
Dalam kerangka pendekatan wilayah, Indonesia dibagi menjadi beberapa wilayah
pembangunan yang setiap wilayahnya mempunyai sebuah kota yang menjadi pusat
pertumbuhan (central place) yang disebut kutub pertumbuhan (growth pole).
Hubungan antarwilayah umumnya dalam bentuk sosial budaya serta perekonomian,
misalnya perdagangan, keuangan, produksi, dan jasa. Pembagian ini bisa berubah sesuai
dengan perkembangan wilayah-wilayah tersebut. Pembagian ini dimaksudkan untuk mengatasi
ketimpangan pembangunan yang didasarkan pada kenyataan bahwa provinsi tertentu
mempunyai kegiatan yang berhubungan erat dengan provinsi lain.
Namun kenyataannya sering terjadi ketimpangan. Misalnya, Pulau Jawa padat
penduduknya, namun miskin sumber daya alam. Sementara Indonesia bagian timur
penduduknya sedikit padahal kaya akan sumber daya alam. Akibat dari jumlah penduduk
yang sedikit, maka kegiatan ekonomi tidak maju, hal ini mengesankan pulau-pulau Indonesia
bagian timur merupakan ‘daerah belakang’ (hinterland) dari Pulau Jawa.
Beberapa faktor yang memengaruhi timbulnya pusat pertumbuhan.
1. Faktor alam, pegunungan, dataran tinggi, dataran rendah, cuaca, iklim, dan kesuburan
tanah.
2. Faktor lalu lintas, jenis transportasi, kondisi jalan, serta fasilitas lalu lintas.
3. Faktor sosial, pendidikan, pendapatan, dan kesehatan.
4. Faktor ekonomi, perbedaan kebutuhan antara daerah satu dengan daerah yang lain.
5. Faktor industri, kebutuhan tenaga kerja, dan tempat tinggal.

Konsep Wilayah dan Pusat Pertumbuhan 97


Tugas
1. Amatilah daerah disekitar tempat tinggal Anda, faktor apa saja yang memengaruhi
timbulnya pusat pertumbuhan?
2. Mengapa daerah di pulau Indonesia bagian timur pusat pertumbuhannya lebih
lambat dari daerah di Pulau Jawa?

D Menentukan Batas Wilayah Pertumbuhan

1. Wilayah pusat pembangunan secara geografis


Pusat pertumbuhan secara geografis harus tersebar ke seluruh Indonesia, tidak hanya
terkonsentrasi di Pulau Jawa. Adapun manfaatnya untuk:
a. Mencegah arus migrasi ke Pulau Jawa.
b. Pemerataan kemajuan pembangunan ekonomi secara nasional.
c. Memeratakan pembangunan agar tercapai di seluruh wilayah Indonesia/sesuai asas
delapan jalur pemerataan.
Pembangunan nasional Indonesia menggunakan sistem regionalisasi (perwilayahan)
dengan kota-kota utama sebagai pusat pertumbuhan. Untuk lebih jelasnya perhatikan
batas zona wilayah pembangunan utama, yaitu pembangunan I – X yang ditunjukkan pada
peta berikut.

= wilayah pembangunan utama


= wilayah pembangunan tambahan

Sumber: Daldjoeni, 1992

Gambar 4.7 Gambar peta wilayah pusat pembangunan di Indonesia

98 Nuansa Geografi SMA/MA Kelas XII


2. Hubungan kebijakan lingkungan dengan pembangunan dan industri
Tujuan pembangunan di Indonesia harus merata pada semua bidang kehidupan.
Persyaratan kebijakan lingkungan dan pembangunan yang berkelanjutan mencakup
beberapa hal berikut.
a. Memperbaiki kualitas pertumbuhan.
b. Mereorientasikan teknologi dan pengelolaan risiko.
c. Mengaktifkan kembali pemupukan.
d. Melestarikan dan meningkatkan sumber daya.
e. Menyesuaikan faktor lingkungan dan faktor ekonomi dalam pengambilan keputusan.
f. Keseimbangan jumlah penduduk.
g. Pemenuhan kebutuhan dasar, yaitu pekerjaan, sandang, pangan, rumah, energi, air, dan
sanitasi.
Pembangunan harus mampu mengurangi jumlah penduduk yang hidup dalam
kemiskinan. Tingkat kemiskinan di mana penduduk tidak mampu memenuhi kebutuhan
dasarnya disebut kemiskinan absolut. Agar dapat menghapus kemiskinan absolut
pemerintahan harus dapat meningkatkan pendapatan per kapita.
Suatu daerah yang potensi pertumbuhan ekonominya tinggi akan didatangi banyak
penduduk untuk mencari pekerjaan atau nafkah. Perkembangan ilmu dan teknologi
berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan sektor industri. Pertumbuhan
industri biasanya terdapat di kota-kota besar. Hal ini akan berdampak positif bagi daerah
di sekitarnya karena akan tercipta lapangan kerja baru.
Di samping dampak positif tersebut, berkembangnya industri ternyata juga membawa
dampak negatif bagi pemerintah daerah dan masyarakat. Adapun dampak negatif yang
ditimbulkan sebagai berikut.
a. Terjadi pergeseran nilai kehidupan sosial masyarakat
Pergeseran nilai kehidupan dapat terjadi akibat persaingan dan perbedaan
kesenjangan yang tinggi antara penduduk yang berstatus ekonomi tinggi dan penduduk
yang berstatus ekonomi rendah. Hal ini dapat menimbulkan tindak kejahatan, misalnya
perampokan dan pencurian.
b. Meningkatnya frekuensi penyimpangan sosial pada remaja dan orang tua
Penyimpangan sosial pada remaja contohnya pergaulan bebas, penggunaan narkotik
dan obat-obatan terlarang serta tawuran antarpelajar. Penyimpangan sosial pada orang
tua contohnya, perjudian, perselingkuhan, dan mabuk-mabukan.
c. Meningkatnya urbanisasi
Urbanisasi menimbulkan ekses buruk bagi daerah yang didatangi, antara lain
muncul permukiman kumuh (slum area) akibat dari penduduk yang tidak terserap
dalam dunia kerja akan bermukim di tempat-tempat yang tidak layak huni karena
mereka tidak mampu menyewa atau membeli rumah yang layak huni.

Konsep Wilayah dan Pusat Pertumbuhan 99


Tugas
1. Coba sebutkan wilayah pembangunan utama yang terdiri dari pembangunan
I – X pada Gambar 4.7!
2. Apakah industri di sekitar tempat tinggal Anda mengalami perkembangan?
Berikan alasannya dan manfaatnnya bagi penduduk di sekitarnya!
3. Bagaimanakah sejarah perkembangan daerah (desa/kota) tempat tinggalmu?
4. Sebutkan fasilitas-fasilitas kehidupan yang terdapat di daerah (desa/kota)
tempat tinggalmu!
5. Apakah pembangunan di daerah (desa/kota) tempat tinggalmu sudah terencana
dengan baik? Jelaskan! Berikan saran (semacam rekomendasi)!

Rangkuman

1. Definisi wilayah formal: wilayah desa, bersifat statis, homogen, dan pasif.
2. Definisi wilayah fungsional: wilayah kota, bersifat dinamis, aktif, dan selalu berubah.
3. Pengertian desa menurut:
a. UU Nomor 5 Tahun 1979 Pasal 1
Desa adalah suatu wilayah yang ditempati oleh sejumlah penduduk sebagai kesatuan
masyarakat hukum yang mempunyai organisasi pemerintahan terendah langsung di
bawah camat dan berhak menyelenggarakan rumah tangganya sendiri dalam ikatan
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
b. Prof. Bintarto
Desa merupakan perwujudan atau kesatuan geografi sosial, ekonomi, politik, dan
kultural yang terdapat di suatu daerah di dalam hubungan dan pengaruhnya secara
timbal balik dengan daerah lain.
c. Paul H. Landis
Desa adalah suatu wilayah yang penduduknya kurang dari 2.500 jiwa dengan ciri-ciri
mempunyai pergaulan hidup yang saling kenal, memiliki pertalian perasaan yang sama
tentang kesukaan terhadap kebiasaan, cara berusaha bersifat agraris yang sangat
dipengaruhi oleh keadaan alam seperti iklim dan kekayaan alam, dan pekerjaan-
pekerjaan yang bukan agraris merupakan pekerjaan sambilan.
4. Tiga macam pola keruangan desa:
Pola tersebar, terdapat pada desa yang daerahnya homogen dengan kesuburan yang tidak
merata; pola linier, terdapat di sepanjang sungai, sepanjang pantai, atau sepanjang jalan;
pola mengelompok, terdapat di daerah pertanian yang subur.
5. Beberapa analisis pola keruangan di wilayah perkotaan
a. Hoyt
Pola keruangan Hoyt:
Cirinya antara lain: terdapat kelompok wealthy people, yaitu penduduk yang memiliki
mobil pribadi atau akses kendaraan umum, setiap lahan punya daya tarik yang sama.

100 Nuansa Geografi SMA/MA Kelas XII


b. Burgess
Pola keruangan Burgess:
Cirinya kota berada di daerah datar, sistem transportasi bagus dan murah, nilai lahan di
pusat kota tinggi dan semakin ke arah luar kota harganya semakin turun.
6. Pembagian kota berdasarkan jumlah penduduk dapat dikelompokkan menjadi tiga.
a. Kota kecil, berpenduduk 20.000 – 10.000 jiwa.
b. Kota besar, berpenduduk 100.000 – 1.000.000 jiwa.
c. Kota metropolitan, berpenduduk > 1.000.000 jiwa.
7. Ketentuan kawasan industri tidak dilakukan di atas lahan yang mempunyai fungsi utama
untuk melindungi sumber daya alam dan warisan budaya, tidak mengurangi areal lahan
pertanian, sesuai dengan rencana tata ruang wilayah yang ditetapkan oleh pemerintah
daerah setempat.
8. Kawasan berikat adalah tempat penyimpanan, penimbunan, dan pengolahan barang-barang
yang berasal dari dalam dan luar negeri.
9. Konsep dasar pusat pertumbuhan atau pusat pelayanan (central place theory) diperkenalkan
oleh Walter Christaller, seorang ahli geografi dari Jerman. Dalam teorinya dikemukakan
jika kondisi fisik suatu wilayah dan kesuburan tanah seragam, tingkat hidup penduduknya
seragam, maka akan tumbuh pusat pelayanan yang berjarak sama. Setelah dituangkan dalam
pola keruangan terlihat seperti segi enam (heksagon).
Agar pusat pelayanan (pusat pertumbuhan) bisa bertahan harus mempunyai jumlah penduduk
minimum (threshold population). Pendapat lain berasal dari Faden, seorang pakar ekonomi,
yang mengkritik teori Christaller karena bersifat statis dan kaku. Faden mengatakan bahwa
wilayah tidak dibatasi garis lengkung. Teorinya dikenal sebagai teori kutub pertumbuhan
atau growth pole.
10. Tujuan pembangunan di Indonesia.
Memperbaiki kualitas pertumbuhan, mereorientasikan teknologi dan pengelolaan risiko,
mengaktifkan kembali pemupukan, melestarikan dan meningkatkan sumber daya,
menyesuaikan lingkungan dan ekonomi dalam pengambilan keputusan, mengusahakan
tercapainya keseimbangan jumlah penduduk, pemenuhan kebutuhan dasar.
11. Dampak berkembangnya industri.
a. Terjadi pergeseran nilai kehidupan sosial masyarakat.
b. Meningkatnya frekuensi penyimpangan sosial pada remaja dan orang tua.
c. Meningkatnya urbanisasi.’

Tugas
Jawablah soal-soal berikut!
1. Deskripsikan pengertian wilayah formal dan wilayah fungsional!
2. Deskripsikan pengertian desa menurut:
a. UU Nomor 5 Tahun 1979 Pasal 1,
b. Prof. Bintarto,
c. Paul H. Landis!
3. Deskripsikan beberapa pola keruangan desa!
4. Sebutkan beberapa fasilitas penduduk kota!

Konsep Wilayah dan Pusat Pertumbuhan 101


5. Bagaimanakah pembangunan di kota harus dilaksanakan?
6. Sebutkan ciri-ciri masyarakat desa swadaya, desa swakarya, desa swasembada,
dan desa tradisional!

Evaluasi

I. Berilah tanda silang (x) huruf a, b, c, d, atau e di depan jawaban yang benar!

1. Desa adalah suatu wilayah yang penduduknya kurang dari 2.500 jiwa. Pengertian
tersebut menurut ....
a. Prof. Bintarto d. Burgess
b. Paul H. Landis e. Hoyt
c. UU Nomor 5 Tahun 1979 Pasal 1
2. Mempunyai wilayah tertentu, mempunyai masyarakat sendiri, berada langsung di
bawah kecamatan, adalah ciri-ciri desa menurut ....
a. Prof. Bintarto d. Burgess
b. Paul H. Landis e. Hoyt
c. UU Nomor 5 Tahun 1979 Pasal 1
3. Pola keruangan kota yang mempunyai ciri adanya wealthy people merupakan
pendapat dari ....
a. Burgess d. Hoyt
b. Paul H. Landis e. Faden
c. Walter Christaller
4. Teori pusat pertumbuhan kutub dikemukakan oleh ....
a. Faden d. Hoyt
b. Burgess e. Walter Christaller
c. Paul H. Landis
5. Masyarakat suku terasing termasuk desa ....
a. swasembada
b. swakarya
c. swadaya
d. swausaha
e. tradisional

102 Nuansa Geografi SMA/MA Kelas XII


6. Kondisi fisik suatu wilayah dan kesuburan tanah seragam. Teori ini menjelaskan
pertumbuhan menurut ....
a. Paul H. Landis d. Hoyt
b. Burgess e. Faden
c. Walter Christaller
7. Growth pole termasuk pusat pertumbuhan ....
a. heksagon d. central place
b. kutub e. hinterland
c. heterogenitis
8. Desa merupakan perwujudan atau kesatuan geografi, sosial, ekonomi politik, dan
kultural yang terdapat di suatu daerah dalam hubungan dan pengaruhnya secara
timbal balik dengan daerah lain. Pengertian desa ini menurut ....
a. Paul H. Landis d. UU Nomor 5 Tahun 1979 Pasal 1
b. Burgess e. Prof. Bintarto
c. Hoyt
9. Kota berada di daerah datar, sedangkan bangunan tua terletak di pusat kota atau dekat
kota, merupakan pendapat tentang pola keruangan kota menurut ....
a. Hoyt d. Burgess
b. Faden e. Paul H. Landis
c. Walter Christaller
10. Kota yang jumlah penduduknya antara 20.000 – 1.000.000 jiwa disebut kota ....
a. kecil d. ibu kota
b. sedang e. metropolitan
c. besar
11. Lokasi terpencil, masyarakat cenderung tertutup, kegiatan ekonomi untuk kebutuhan
sendiri, termasuk ciri desa ....
a. swakarya d. swasembada
b. swadaya e. pradesa
c. tradisional
12. Berdasarkan pembagian wilayah pembangunan di Indonesia, Daerah Istimewa
Yogyakarta termasuk wilayah ke ....
a. II d. V
b. III e. VI
c. IV
13. Keputusan Presiden Nomor 53 Tahun 1989, memuat mengenai kawasan ....
a. pedesaan d. perekonomian
b. perkotaan e. industri
c. pertambangan

Konsep Wilayah dan Pusat Pertumbuhan 103


14. Mata pencaharian beragam, bantuan pemerintah dianggap hanya bersifat perangsang,
merupakan ciri desa ....
a. swakarya d. swasembada
b. swadaya e. pradesa
c. tradisional
15. Dalam struktur pembangunan di Indonesia, Aceh termasuk wilayah ke ....
a. V d. II
b. IV e. I
c. III

II. Isilah titik-titik berikut dengan jawaban yang tepat!


1. Suatu wilayah yang statis, homogen (seragam), dan pasif (misalnya desa) termasuk
wilayah ...
2. Kegiatan penduduk dipengaruhi oleh alam, pendidikan masyarakat rendah,
penduduknya jarang, lembaga-lembaganya masih sederhana termasuk ciri-ciri
desa ....
3. Kawasan tempat penyimpanan, penimbunan, dan pengolahan barang-barang yang
berasal dari dalam dan luar negeri disebut ....
4. Kondisi fisik suatu wilayah dan kesuburan tanahnya seragam, tingkat penduduk
seragam, teori ini dikemukakan oleh ....
5. Berada di daerah yang datar, transportasi murah, harga lahan tinggi merupakan ciri
kota menurut ....

III. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan singkat dan jelas!


1. Deskripsikan macam-macam pola keruangan desa!
2. Sebutkan fasilitas penduduk kota!
3. Sebutkan ciri-ciri desa swakarya!
4. Sebutkan dampak negatif berkembangnya industri!
5. Sebutkan ciri-ciri kelurahan menurut UU Nomor 5 Tahun 1979 Pasal 1!

Setelah Anda mempelajari konsep wilayah dan pusat pertumbuhan, sejauh mana Anda
memahaminya? Jika ada yang kurang jelas, tanyakan kepada guru atau pelajari sekali lagi
materi bab ini. Jika sudah jelas, lanjutkan pada bab berikutnya.

104 Nuansa Geografi SMA/MA Kelas XII


Bab
5
Pola Wilayah Negara Maju dan
Negara Berkembang
Kata Kunci

NEGARA MAJU – NEGARA BERKEMBANG

Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu mengidentifikasi indikator negara maju dan negara
berkembang.
2. Siswa mampu memberi contoh beberapa negara maju dan negara
berkembang beserta alasannya.
3. Siswa mampu membandingkan model pengembangan wilayah di
negara maju dan negara berkembang.
4. Siswa mampu menjelaskan usaha-usaha pengembangan wilayah di
Indonesia.

Manfaat Pembelajaran
1. Siswa memperoleh pengetahuan tentang ciri-ciri
negara maju dan negara berkembang.
2. Siswa memperoleh pengetahuan tentang model
pengembangan wilayah di negara maju dan negara
berkembang.
3. Siswa memperoleh pengetahuan tentang usaha-usaha
pengembangan wilayah di Indonesia.

Sumber: Dokumen Kompas

Pola Wilayah Negara Maju dan Negara Berkembang 105


Peta Konsep
Pola wilayah negara maju dan
negara berkembang

Identifikasi negara Contoh negara Model pengembangan


maju dan negara maju dan negara wilayah di negara maju
berkembang berkembang dan di negara
berkembang

Meliputi Meliputi
Usaha-usaha
pengembangan
Negara maju Negara
wilayah di Indonesia
berkembang
Kawasan
Eropa Barat
Kawasan
Negara maju Negara
Kawasan Asia
berkembang
Amerika Tenggara
antara lain Utara
antara lain Kawasan
Amerika Kawasan
Republik Afrika
Serikat Asia Timur
Afrika Selatan Selatan
Jepang
Brasil
Jerman
Cina
Australia
India

Negara merupakan suatu bentuk wilayah berdasarkan segi administratif atau pengaturan
pemerintahan. Menurut tingkat perkembangannya, negara-negara di dunia dikelompokkan
menjadi dua kelompok besar, yaitu kelompok negara-negara maju dan kelompok negara-
negara berkembang. Pembagian antara kedua kelompok negara tersebut disebabkan oleh
perbedaan karakteristik wilayah dari segi:
1. lingkungan fisik, meliputi litosfer, atmosfer, dan biosfer;
2. kondisi sosial ekonomi penduduk dan tingkat perkembangannya;
3. variasi wilayah dalam sistem perekonomiannya.
Ketiga faktor di atas menyebabkan perbedaan bentuk lahan, iklim, air, sumber daya alam
dan manusia, serta perbedaan aktivitas manusia. Setiap wilayah dikembangkan sesuai dengan

106 Nuansa Geografi SMA/MA Kelas XII


karakteristik yang ada sehingga setiap wilayah mempunyai fungsinya masing-masing. Di
dalam tata kehidupan, fungsi wilayah dapat dibagi menjadi tiga bagian pokok, yaitu
1. fungsi ekonomi berperan melayani kebutuhan ekonomi penduduk;
2. fungsi sosial, berperan melayani kebutuhan sosial masyarakat;
3. fungsi politik, berperan untuk pertahanan dan keamanan negara.
Ketiga fungsi itu menjadi satu kesatuan yang saling mengisi satu sama lain. Konsep di
atas memberi penjelasan bagaimana terjadi perbedaan dan persamaan wilayah sehingga
terdapat kelompok negara-negara maju dan kelompok negara-negara berkembang. Jumlah
negara maju dan berkembang dapat berubah disebabkan oleh dinamika perkembangan yang
terjadi pada negara masing-masing.

A Karakteristik Negara Maju dan Negara Berkembang

Negara berkembang tergabung dalam kelompok negara Selatan-Selatan, terdiri atas


sebagian besar negara di Asia (kecuali Jepang dan Korea Selatan), Afrika, dan Amerika Latin.
Ciri-ciri negara berkembang, antara lain,
1. kurangnya tenaga ahli maupun tenaga terampil,
2. modal kecil berasal dari pinjaman,
3. rendahnya ilmu pengetahuan dan teknologi,
4. pemasaran terbatas hanya dalam negeri,
5. produktivitas dan daya saing rendah,
6. belum memadainya sarana dan infrastruktur,
7. masih dalam tahap pembangunan.
Masalah yang dihadapi negara berkembang, yaitu timbulnya kemiskinan. Rendahnya
produktivitas dan ketidakadilan dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi dan sosial yang
berasal dari dalam maupun luar negeri.
Negara maju disebut negara industri karena perekonomiannya dari kegiatan perindustrian.
Negara maju mempunyai pendapatan per kapita yang cukup tinggi, bahkan mampu memberi
bantuan pinjaman kepada negara-negara yang membutuhkan, termasuk negara-negara
berkembang. Negara maju meliputi Amerika Serikat, Prancis, Inggris, Jerman, Belanda,
Kanada, dan Jepang yang tergabung dalam kelompok G7.
Ciri-ciri negara maju, antara lain,
1. modal besar,
2. penguasaan teknologi tinggi dan canggih,
3. kualitas sumber daya manusia tinggi,
4. pemasaran mencakup dalam dan luar negeri,
5. produktivitas dan daya saing tinggi,
6. pendapatan per kapita tinggi.

Pola Wilayah Negara Maju dan Negara Berkembang 107


Masalah yang dihadapi negara maju tidak serumit di negara berkembang. Masalah utama
yang dihadapi negara maju adalah kekurangan bahan mentah, meliputi minyak bumi, batu
bara, dan lain-lain.

Tugas
Kerjakan dan serahkan kepada guru Anda!
1. Negara-negara berkembang banyak terdapat di Benua Afrika, Asia dan Amerika
Latin. Padahal negara-negara tersebut kaya akan sumber daya alam. Bagaimana
pendapat Anda mengenai masalah di atas? Jelaskan!
2. Cari dan temukan dari referensi/bahan bacaan lain untuk menjawab! Jelaskan
perbedaan negara maju dan negara berkembang!

B Deskripsi Wilayah Negara Maju dan Negara Berkembang

Telah dibahas di depan secara garis besar bahwa negara maju dan negara berkembang
mempunyai perbedaan dilihat dari sektor industri. Sebuah negara dapat dikatakan maju
dilihat dari sektor perindustriannya.
Selain itu, negara-negara maju sangat maju di bidang perekonomian, penguasaan ilmu
pengetahuan dan teknologi tinggi, serta pertumbuhan ekonomi tinggi. Adapun negara-negara
berkembang merupakan negara-negara yang sedang dalam tahap membangun ke sektor
industri. Sarana dan prasarana, seperti mesin-mesin dan bahan-bahan mentah, masih mengimpor
dari negara-negara maju karena ilmu pengetahuan dan teknologi belum berkembang pesat.
1. Contoh negara maju
a. Amerika Serikat
Amerika Serikat
menjadi negara industri
yang maju di dunia.
Alasan Amerika Serikat
termasuk negara maju
adalah
1) kekuatan modal
cukup besar,
2) kaya bahan mentah
dan bahan tambang,
3) kemajuan ilmu
pengetahuan dan
teknologi yang sudah Sumber: Ensiklopedi Umum untuk Pelajar
Gambar 5.1 Peta Amerika Serikat
tinggi,

108 Nuansa Geografi SMA/MA Kelas XII


4) sistem perhubungan yang baik,
5) organisasi yang teratur,
6) melaksanakan sistem kartel,
7) pendapatan per kapita penduduk tinggi.
b. Jepang
Jepang merupakan
negara industri termaju di
Asia, bahkan terbesar
kedua setelah Amerika
Serikat. Hal ini berkaitan
dengan kemajuan pem-
bangunan ekonomi yang
sangat pesat di negara ini.
Jepang tergolong pada
kategori ”negara industri
Asia”. Jepang mendapat
julukan sebagai ”Macan
Asia” karena kemajuan Sumber: Ensiklopedi Umum untuk Pelajar
ekonomi yang sangat pesat. Gambar 5.2 Peta Jepang
Industri Jepang didominasi
industri elektronika dan otomotif. Barang-barang produksi Jepang sudah dikenal di
dunia internasional karena kualitasnya. Alasan Jepang termasuk negara maju adalah
1) memiliki tenaga ahli yang cukup
banyak,
2) kegiatan industri berlangsung 24
jam (secara bergantian),
3) dikerjakan dengan ilmu dan
teknologi modern,
4) modal besar,
5) penduduknya suka bekerja keras
dan disiplin,
6) melaksanakan politik dumping.
c. Jerman
Industri Jerman sangat maju
karena banyak sumber tenaga barang
tambang dan transportasi yang
potensial. Jerman merupakan negara
perdagangan terbesar di dunia. Sektor
industrinya menyumbang 35% Sumber: Ensiklopedi Umum untuk Pelajar
pendapatan nasionalnya. Ekspornya Gambar 5.3 Peta Jerman

berupa barang-barang elektronika,


mesin-mesin, dan mobil.

Pola Wilayah Negara Maju dan Negara Berkembang 109


d. Australia
Perindustrian di Australia
semula kurang berkembang,
disebabkan adanya white
policy. Setelah diadakan
pembenahan-pembenahan,
Australia mengalami perkem-
bangan pesat dalam bidang
industri. Alasan Australia
maju sebagai berikut.
1) Memberi subsidi bagi
industri dalam negeri.
2) Larangan impor terhadap
barang tertentu.
3) Melaksanakan impor yang
amat tinggi. Sumber: Ensiklopedi Umum untuk Pelajar
Gambar 5.4 Peta Australia
2. Negara berkembang
a. Republik Afrika Selatan
Kegiatan industri di
Republik Afrika Selatan ter-
golong maju di Benua Afrika.
Hal ini didukung dari modal
dasar, yaitu hasil penjualan
kekayaan mineral atau hasil
tambangnya, seperti emas,
yang merupakan komoditas
ekspor. Selain itu, kegiatan
pertanian juga memegang
peranan penting. Pusat
industrinya berada di
Johannesburg dan Cape
Town. Namun demikian,
penduduk Republik Afrika
Selatan masih banyak yang
hidup di bawah garis kemis- Sumber: Ensiklopedi Umum untuk Pelajar
Gambar 5.5 Peta Afrika Selatan
kinan.

110 Nuansa Geografi SMA/MA Kelas XII


b. Brasil
Sektor industri di negara Brasil
berkembang dengan pesat dan
berperan serta dalam menambah
devisa negara. Dua per tiga kawasan
industrinya terdapat di daerah Belo
Horizonte dan Rio de Janeiro.
Namun demikian, sebagian besar
penduduk negara Brasil tinggal di
daerah pedesaan dengan tingkat
penghasilan belum memuaskan.
Kemiskinan dan kekurangan gizi
masih dialami oleh negara Brazil,
terutama yang tinggal di daerah
pedalaman bagian tenggara.
c. Cina
Negara Cina merupakan
negara terbesar ketiga setelah Sumber: Ensiklopedi Umum untuk Pelajar
Kanada dan Rusia. Perekonomian Gambar 5.6 Peta Brazil

negeri ini didukung oleh sektor


pertanian. Kegiatan industri negara ini berkembang dengan pesat dan menambah
devisa negara. Hasil utamanya adalah peleburan bijih besi sebagai bahan baku industri.
Industri mesin, motor, dan lokomotif merupakan komoditi ekonomi yang utama.

Sumber: Ensiklopedi Umum untuk Pelajar


Gambar 5.7 Peta Cina

Pola Wilayah Negara Maju dan Negara Berkembang 111


d. India
Negara India merupakan
negara agraris. Sektor pertanian
menyerap banyak tenaga kerja
sebab 80% penduduknya
bekerja di bidang pertanian.
Namun demikian, kegiatan
industri mulai digalakkan
berpusat di Bombay, Calcutta,
dan Madras.
Dari uraian tersebut dapat
disimpulkan bahwa:
1) negara-negara maju adalah
kelompok negara yang
mempunyai ciri:
a) struktur perekonomian
industri,
b) laju pertumbuhan pen-
Sumber: Ensiklopedi Umum untuk Pelajar
duduk rendah, Gambar 5.8 Peta India
c) pendapatan per kapita
tinggi;
2) negara-negara berkembang
adalah kelompok negara yang
mempunyai ciri:
a) struktur perekonomian
agraris,
b) laju pertumbuhan penduduk
tinggi,
c) pendapatan per kapita
rendah.
Dari segi ekonomi, kedua ke-
lompok negara tersebut merupakan
satu kesatuan yang saling
melengkapi. Negara-negara yang Sumber: Negara dan Bangsa
berkembang dengan jumlah Gambar 5.9 Sudut kota Kalkuta India
penduduk yang besar merupakan
pasar yang potensial bagi kelompok negara-negara maju. Dengan demikian, antara
negara-negara maju dan negara-negara berkembang harus saling bekerja sama.

112 Nuansa Geografi SMA/MA Kelas XII


Tugas
1. Buatlah kliping dari koran/majalah mengenai bentuk kerja sama antara negara-
negara maju dan negara-negara berkembang. Berikan ulasan!
2. Buatlah pengelompokan negara-negara maju dan negara-negara berkembang!

C Modal Pengembangan Wilayah di Negara Maju dan di Negara


Berkembang

Setiap wilayah di muka bumi memiliki karakteristik yang berbeda-beda, baik keadaan
fisiografis, sumber daya alam, maupun sumber daya manusia sehingga pengembangan
wilayah di negara maju dan negara berkembang juga berbeda-beda.
1. Kawasan Eropa Barat
Benua Eropa sering disebut Eurasia sebab Eropa seolah tampak sebagai semenanjung
Asia. Secara astronomis, benua ini terletak pada 71o6 LU – 36o LU dan 9o27 BB – 66o20 BT.
Pembagian regional Benua Eropa adalah sebagai berikut.
a. Kawasan Eropa Utara, meliputi Islandia, Denmark, dan negara-negara Skandinavia
(Norwegia, Swedia, dan Finlandia).
b. Kawasan Eropa Timur, meliputi Belarus, Bulgaria, Cekoslovakia, Estonia, Hongaria,
Latvia, Lithuania, Moldovia, Polandia, Rusia, dan Ukraina.
c. Kawasan Eropa Tengah, meliputi Austria, Jerman, dan Swiss.
d. Kawasan Eropa Selatan, meliputi Albania, Italia, Portugal, Rumania, Spanyol,
Yugoslavia, dan Yunani.
e. Kawasan Eropa Barat, meliputi Belanda, Belgia, Inggris, Irlandia, Luksemburg, dan
Prancis.
Cornelis Lely (1886) adalah tokoh besar dalam perjuangan lahan di negara Belanda
dengan proyeknya “Zuider Zee” yaitu sebuah bendungan atau dam raksasa yang mengalir
dibangun mulai dari Friesland di timur laut ke Belanda Utara di sebelah barat, menutup
teluk dari laut. Terpen adalah bukit raksasa buatan dari tanah untuk melindungi daratan
terhadap pasang tinggi dan banjir. Polder adalah lahan yang dipulihkan dengan cara
membuat pematang dan kemudian air di dalamnya dipompa ke luar.
a. Fisiografis
Negara-negara di kawasan Eropa Barat tediri atas sekelompok pulau di lepas
pantai barat. Dataran rendahnya bergelombang dan bergunung-gunung. Wilayah
Eropa Barat umumnya dipengaruhi oleh angin barat yang relatif basah. Angin barat
berasal dari arah Samudra Atlantik dan hampir sepanjang tahun bertiup sehingga di

Pola Wilayah Negara Maju dan Negara Berkembang 113


musim dingin suhunya tidak terlalu dingin
dan ketika musim panas suhunya tidak terlalu
panas. Pengaruh arus teluk yang bersifat panas
menyebabkan air laut tidak membeku
sehingga jalur pelayaran tetap ramai. Di
Inggris keadaan sungainya memiliki
estuarium sehingga dapat disinggahi kapal-
kapal niaga. Sungai yang mengalir ke Belanda
berasal dari Pegunungan Alpen yang
membawa material berbentuk endapan dan
merupakan sumber daya alam potensial.
Negara Eropa Barat lainnya adalah
Prancis. Prancis merupakan negara terbesar
di kawasan Eropa Barat. Daerahnya dibentuk
oleh Sungai Rhein dan deretan pegunungan
Eropa Besar, seperti Pegunungan Pyrenees, Sumber: Atlas IPS
Gambar 5.10 Peta Eropa
Alpen, dan Jura. Puncak gunung tertinggi di
Prancis dan Eropa ialah Mount Blanc (4807 m).
b. Penduduk
Penduduk Eropa terdiri dari berbagai bangsa, antara lain
1) bangsa Slavia, meliputi Ceko dan Slovakia, Rusia, dan Polandia,
2) bangsa Germania, meliputi Belanda, Inggris, Jerman, Denmark, dan Skandinavia,
3) bangsa Romania, meliputi Prancis, Spanyol, Italia, dan Portugis.
c. Perekonomian
Kegiatan ekonomi negara-negara Eropa Barat berkembang sangat pesat, dengan
adanya kelompok-kelompok ekonomi, seperti MEE dan EFTA. Faktor yang
memengaruhi perekonomian Eropa Barat sebagai berikut.
1) Potensi sumber daya alam, meliputi:
a) lahan pertanian yang produktif,
b) relief yang datar,
c) kaya bahan tambang,
d) perikanan yang maju,
e) sungai yang cukup.
2) Potensi sumber daya manusia, meliputi:
Sumber daya manusianya sejak abad ke-17 sudah maju di mana revolusi
industri berkembang di Eropa Barat, yaitu Inggris. Sekitar 80% penduduk usia 15
tahun selalu melanjutkan pendidikannya ke tingkat yang lebih tinggi.

114 Nuansa Geografi SMA/MA Kelas XII


d. Posisi Eropa Barat ditinjau dari aspek ekonomi, politik, dan sosial budaya
1) Aspek ekonomi
Ditinjau dari sektor pertanian, perindustrian, dan perdagangan, kawasan Eropa
Barat merupakan contoh perubahan yang positif dalam pembangunan dan
peningkatan ekonomi sehingga dapat dianut negara lain.
2) Aspek politik
Adanya sikap primordial karena krisis disintegrasi yang berkepanjangan di
Yugoslavia mengganggu upaya menciptakan Eropa yang aman, damai, dan
demokratis.
3) Aspek sosial budaya
Kehidupan sosial budaya Eropa Barat sangat maju sehingga memengaruhi negara-
negara berkembang. Bahkan banyak wisatawan mancanegara tertarik adanya
peninggalan-peninggalan kebudayaan, seperti Coloseum di Roma, Louvre di
Prancis, dan kasino di Monte Carlo.
2. Kawasan Amerika Utara
Secara umum Benua Amerika termasuk
Greenland, yaitu antara 83o LU – 55o LS dan
35o BB – 170o BB. Nama Amerika diambil dari
nama penjelajah Italia, Amerigo Vespucci.
Sebenarnya, penemu Benua Amerika adalah
Columbus yang menjejakkan kakinya di
daratan Amerika pada tahun 1495. Namun,
Columbus mengira bahwa daratan tersebut
adalah bagian dari Benua Asia. Vespucci-lah
yang lebih dahulu menyadari bahwa daratan
tersebut merupakan benua yang terpisah dari
Asia dan mendahului Columbus mengklaim
penemunya tersebut. Benua Amerika dibagi
menjadi tiga kawasan, yaitu
a. kawasan Amerika Utara, meliputi negara
Amerika Serikat dan Kanada,
Sumber: Atlas IPS
b. kawasan Amerika Tengah, meliputi Gambar 5.11 Peta Amerika Utara
Meksiko dan negara-negara di Laut Karibia,
yaitu Guatemala, Belize, El Salvador, Nikaragua, Honduras, Kosta Rika, Panama,
Jamaika, Haiti, Puerto Rico, dan Bahama,
c. kawasan Amerika Selatan, meliputi negara Venezuela, Kolombia, Ekuador, Peru,
Brasil, Bolivia, Cile, Paraguay, Uruguay, Argentina, Guyana, dan Suriname.

Pola Wilayah Negara Maju dan Negara Berkembang 115


a. Fisiografis
Bentang alam Amerika Utara terdiri atas
Info Geo
pulau-pulau yang merupakan bagian dari
Canadian Shield. Daerah perisai Kanada Fisiografi kawasan Amerika
(Canadian Shield) berbentuk segitiga, puncaknya bagian barat berupa rangkaian
terdapat di daerah danau-danau besar perbatasan pegunungan yang membujur dari
antara Amerika Serikat dan Kanada. Katika utara sampai selatan yang
merupakan rangkaian sirkum
zaman es, daerah di sebelah utara itu tertutup
pasifik. Puncak tertinggi di Alaska
hamparan es yang merupakan gletser. Gletser adalah Gunung Mc Kinley yang
mengalir ke arah selatan mengakibatkan perisai sekaligus menjadi tempat tertinggi
Kanada mengalami pengikisan hebat dan di Amerika Utara. Gunung ini
menyebabkan terbentuknya beberapa danau mempunyai dua puncak, yaitu
besar seperti Superior, Michigan, Erie, Ontario, Puncak Selatan (South Peak)
dan Huron. Teluk Hudson merupakan dataran setinggi 6.194 meter dan Puncak
rendah di kawasan Amerika Utara. Bagian barat Utara (North Peak) setinggi 5.934
Amerika Utara merupakan deretan pegunungan meter. Alaska adalah negara bagian
tinggi. Puncaknya tertutup salju, yaitu Pegu- paling utara dan negara bagian
yang wilayahnya paling luas,
nungan Rocky, dengan daratan pegunungannya
mencakup lebih dari 1,5 juta
dari utara ke selatan, yaitu Pegunungan Alaska, kilometer persegi.
Mac Kenzie, Pantai Sierra Nevada, dan Sierra
Sumber: Ensiklopedia Pelajar
Madre. Di sebelah timur, sekitar Pegunungan
Rocky, terdapat dataran tinggi ”The Great Plains” yang menurun ke arah timur
berbatasan dengan dataran rendah ”The Interior Plains” yang merupakan dataran
rendah yang luas. Di bagian timur terdapat pegunungan tua Appalachia yang membujur
sejajar Pantai Atlantik dari Teluk Lawrence ke barat daya sampai Tenesse, Georgia, dan
Alabama. Bagian utara pegunungan ini merupakan hamparan dataran tinggi New
England yang berseberangan dengan dataran tinggi Labrador. Bagian tengahnya
dinamakan Alleghany.
Amerika Utara terdiri atas dua negara, yaitu Amerika Serikat dan Kanada. Meski
hanya terdiri dari dua negara, kawasan utara ini wilayahnya cukup luas. Kanada terletak
di sebelah utara Amerika Serikat. Daerah pantai utaranya secara langsung berbatasan
dengan Laut Es Utara, sehingga di daerah ini kondisi lautnya hampir tidak pernah
mencair.
b. Penduduk
Penduduk asli Amerika terdiri dari orang Indian dan Eskimo. Penduduk kulit putih
di Amerika berasal dari Eropa. Secara keseluruhan, penduduk kulit putih dan nonkulit
putih di Amerika Utara saat ini sudah berbaur sehingga menghasilkan keturunan baru
yang sifatnya campuran. Detroit merupakan salah satu contoh kota perpaduan budaya
antara kulit putih dan kulit hitam. Percampuran atau perkawinan ketiga ras di Amerika
sebagai berikut.

116 Nuansa Geografi SMA/MA Kelas XII


1) Zambo merupakan campuran orang Negro dengan Indian.
2) Mulattos merupakan campuran orang kulit putih dengan orang Negro.
3) Mestizos merupakan campuran orang kulit putih dengan Indian.
Tingkat pertumbuhan penduduk per tahun rendah, yaitu sekitar 0,7%.
c. Perekonomian
Negara-negara di kawasan Amerika Utara merupakan yang paling maju jika
dibandingkan dengan kawasan-kawasan lainnya di Benua Amerika. Berkembangnya
kegiatan manufaktur, pertambangan, perdagangan, industri pariwisata, serta banyaknya
lembaga-lembaga internasional yang bermarkas di Amerika Utara memberikan peluang
kerja yang cukup bervariasi bagi penduduk di sana. Kenyataan tersebut dapat diamati
dari pendapatan nasional Amerika Utara yang tinggi. Pendapatan tinggi yang cukup
merata pada sejumlah besar penduduk memacu tingginya kebutuhan dan mendukung
pesat kegiatan industri dan perdagangan.
Faktor yang memengaruhi perekonomian Amerika Utara sebagai berikut.
1) Potensi sumber daya alam, meliputi:
a) tersedianya bahan baku,
b) kaya sumber tenaga, dan
c) areal pertanian subur.
2) Potensi sumber daya manusia, meliputi:
a) tingkat pendidikan tinggi,
b) kualitas kesehatan baik,
c) angka harapan hidup tinggi, dan
d) daya beli masyarakat besar.
d. Posisi Amerika Utara ditinjau dari beberapa aspek
1) Aspek ekonomi
Keadaan ekonomi Amerika Utara sudah maju dan mapan, Amerika Serikat dan
Kanada merupakan dua negara besar yang maju dalam bidang industri terbukti dari
peran sertanya dalam perekonomian dunia, antara lain:
a) penanaman modal di negara berkembang,
b) dollar Amerika Serikat sebagai standar mata uang dunia,
c) sebagai anggota IMF,
d) berperan dalam APEC dan G7,
e) relokasi industri dari negara Amerika Serikat ke negara-negara berkembang.
2) Aspek politik
Kedudukan Amerika Serikat dan Kanada di kawasan Utara sangat kuat.
Amerika Utara merupakan negara adikuasa. Sejak tahun 1990 pengaruhnya semakin
besar di dunia setelah negara-negara komunis, seperti Estoria, Belarus, dan Latvia,
memisahkan diri dari Uni Soviet. Bahkan Amerika Utara, khususnya Amerika
Serikat, selaku pimpinan blok liberalisme semakin kuat kedudukannya di dunia.

Pola Wilayah Negara Maju dan Negara Berkembang 117


Terbukti dari peran aktif dalam percaturan dunia, antara lain:
a) keamanan yang mantap,
b) mempunyai hak veto di PBB,
c) berpengaruh kuat dalam menentukan kebijakan PBB dalam penyelesaian masalah
dunia,
d) ikut campur tangan jika terjadi pertikaian politik dunia.
3) Aspek sosial budaya
Dalam kehidupan sosial budaya, Amerika Utara tetap melestarikan kebebasan
beragama, kebebasan mengemukakan pendapat, kebebasan ekonomi, dan kebebasan-
kebebasan lainnya. Peran aktif dalam kegiatan sosial dunia, antara lain:
a) memberi bantuan sosial;
b) pertukaran pelajar dan mahasiswa;
c) terjadi alih teknologi, tenaga ahli dari Amerika dikirim ke negara-negara
berkembang.
3. Kawasan Asia Timur
Wilayah yang terletak di bagian timur Benua Asia ini, meliputi negara Cina, Jepang,
Korea Utara, Korea Selatan, Mongolia, dan Taiwan. Sebagian besar kawasan ini beriklim
subtropik. Di sepanjang pesisir benua dan kepulauan beriklim subtropik basah. Bagian
tengah kawasan ini beriklim darat. Suatu hal yang sangat menarik dari wilayah Asia Timur
ialah negara-negara yang berada di dalam wilayah ini sesudah Perang Dunia II berkembang
menjadi negara-negara industri yang sangat maju di dunia. Berkaitan dengan bab ini, kita
akan membahas Jepang yang merupakan negara termaju di Asia.
a. Fisiografis
Jepang merupakan negara kepulauan yang terdiri dari 1402 buah pulau. Dari utara
ke selatan membujur Pulau Hokkaido (Yesso), Pulau Honshu (Hondo), Pulau Shikoku,
dan Pulau Kyushu. Kepulauan Jepang didominasi pegunungan yang seluruhnya
termasuk sirkum pasifik dengan puncaknya Gunung Fuji. Banyak di antara gunung
berapi ini yang sampai sekarang masih aktif. Tanah Jepang termasuk bagian yang labil
di dunia. Akibat desakan atau gerakan lempeng Samudra Pasifik yang turun terbentuk
lekukan yang berupa pegunungan, seperti Gunung Ida dan Gunung Nicoi. Bagian barat
terbentuklah palung (trog) Tuscarara (9.435 m). Relief yang bergunung menyebabkan
sungai-sungai di Jepang pendek dengan arus yang deras sehingga dimanfaatkan untuk
industri.
”The Four Roses of Japan” julukan untuk Jepang atas empat bahaya yang melanda/
terjadi di Jepang yaitu:
1) bahaya letusan gunung api
2) bahaya banjir karena gempa laut
3) bahaya gempa bumi
4) bahaya angin taifun (badai)
Julukan lain untuk Jepang adalah negara Matahari Terbit dan negara Sakura.

118 Nuansa Geografi SMA/MA Kelas XII


b. Penduduk
Penduduk asli Jepang adalah suku Ainu. Penduduk yang tinggal di kota sebanyak
77%, suatu angka yang cukup tinggi. Tingkat pertumbuhan penduduk alaminya rata-
rata 0,3% dan merupakan angka yang paling kecil dibandingkan dengan negara-negara
lainnya di Asia Timur.
c. Perekonomian
Di bidang ekonomi, negara Jepang dapat menyamai negara-negara industri maju.
Industri elektronik dan kendaraan bermotor dapat dikatakan sudah menguasai dunia.
Hasil industri diekspor ke seluruh bagian dunia. Faktor yang memengaruhi perekonomian
Jepang, antara lain:
1) sumber daya manusia berkualitas,
2) tenaga kerja sangat menghargai waktu dan menunjang tinggi profesionalisme,
3) penggunaan peralatan modern atau teknologi canggih atau tinggi,
4) kaya sumber tenaga berupa batu bara putih,
5) subsidi dari pemerintah berupa pinjaman berbunga rendah,
6) pemerintah melaksanakan politik dumping.
d. Posisi Jepang ditinjau dari beberapa aspek
1) Aspek ekonomi
Jepang merupakan negara
maju. Keberhasilan Jepang
sebagai salah satu negara
industri kuat di dunia pada
dasarnya sangat ditentukan oleh
keuletan penduduknya. Jepang
bahkan telah menanamkan
modalnya dengan membuat
anak perusahaan di negara-
negara lain di seluruh dunia.
Tidak hanya terbatas di negara-
negara yang sedang berkem-
bang, tetapi di negara maju,
Sumber: Negara dan Bangsa
seperti Eropa dan Amerika Gambar 5.12 Salah satu sudut kota Jepang dengan kegiatan
Serikat pun telah berdiri anak- perekonomiannya

anak perusahaan Jepang. Jepang


merupakan salah satu negara yang terus memberikan bantuannya, terutama yang
tergabung dalam Consultative Group on Indonesia (CGI).
2) Aspek politik
Jepang merupakan negara nonkomunis yang berhadapan dengan tiga negara
besar, yaitu Cina, Rusia, dan Amerika Serikat. Walupun dalam perang Dunia ke II
Jepang mengalami kekalahan dari pihak Sekutu, namun dengan adanya usaha yang

Pola Wilayah Negara Maju dan Negara Berkembang 119


keras serta keinginan/kegigihan yang kuat mendorong untuk maju, sehingga
menyebabkan negara ini berkembang menjadi luas bahkan menguasai dunia.
3) Aspek sosial budaya
Di samping kemajuan teknologi yang pesat, tata cara kehidupan sosial
masyarakat Jepang tetap mengikuti tradisi nenek moyangnya. Kenyataan ini dapat
dilihat dari penggunaan bahasa dan huruf Jepang yang tidak tergeser oleh iklim
pergaulan internasional. Angkatan mudanya tidak canggung menggunakan pakaian
dan menjalankan upacara-upacara tradisional. Dengan demikian, kebudayaan dan
tradisi yang kuat ini akan terbawa terus dan tidak usang oleh kemajuan zaman.
Kebudayaan Jepang bahkan dikenal dan ditiru oleh negara-negara lain sebagai
mode. Dalam bidang ilmu pengetahuan dan kebudayaan Japan Foundation telah
banyak memberi bantuan ke negara kita, misalnya pemberian bea siswa bagi para
pelajar dan mahasiswa serta bantuan dana penelitian bagi pihak perguruan tinggi
dan lembaga swadaya masyarakat di Indonesia.
4. Kawasan Asia Tenggara
Sebagian besar wilayah Asia Tenggara terletak di sekitar garis khayal khatulistiwa,
yaitu antara 28o29 LU – 11o LS dan 92o11 BT – 141o BT. Asia Tenggara mencakup negara-
negara di Semenanjung Indocina (Vietnam, Laos, Kamboja), Myanmar, Thailand, Malaysia,
Singapura, Indonesia, Filipina, dan Brunei Darussalam.
a. Fisiografis
Dilihat dari bentuk daratannya, Asia Tenggara dapat dibedakan menjadi dua
bagian besar, yaitu:
1) Asia Tenggara daratan, meliputi Thailand, Laos, Myanmar, Kamboja, Vietnam,
dan Malaysia Barat,
2) Asia Tenggara kepulauan, meliputi Indonesia, Filipina, Singapura, Brunei
Darussalam, dan Malaysia Timur.
Secara geologis, kawasan Asia Tenggara menjadi wilayah pertemuan utama
antara pegunungan muda sirkum pasifik dengan pegunungan sirkum mediteran.
Gugusan pegunungan itu bertemu di Indonesia bagian timur, di perairan Maluku, arah
barat laut Palung Banda. Rangkaian pegunungan tersebut memiliki gunung-gunung
berapi yang masih aktif, seperti di Indonesia dan Filipina. Untaian pegunungan yang
tidak aktif terdapat di Semenanjung Malaya dan Pulau Kalimantan, Pegunungan
Arakan Yoma di Myanmar, pegunungan di Thailand, dan Pegunungan Annam di
Semenanjung Indocina. Hamparan dataran rendah terletak di jalur aliran dan delta
sungai besar, yaitu Sungai Irawadi dan Salween (Myanmar), Sungai Mekong
(Semenanjung Indocina), Sungai Menam (Thailand), Sungai Barito, Sungai Musi,
Sungai Kapuas, Sungai Bengawan Solo, Sungai Citarum, dan Sungai Memberamo
(Indonesia).
Secara klimatologis, Asia Tenggara yang dilalui oleh garis khatulistiwa mendapat
banyak hujan. Oleh karena itu, Asia Tenggara sebagian besar tertutup oleh hutan tropik.

120 Nuansa Geografi SMA/MA Kelas XII


b. Penduduk
Penduduk Asia Tenggara didominasi oleh ras Mongoloid meskipun kenyataannya
terdapat pula campuran dari ras Negroid dan Kaukasoid. Persebaran penduduk Asia
Tenggara adalah 41%-nya terdapat di Indonesia, 15% di Filipina, 14% diVietnam, 13%
di Thailand, 9% di Myanmar, 4% di Malaysia, dan sisanya tersebar di beberapa negara
Asia Tenggara lainnya. Sebagian besar penduduk Asia masih tinggal di wilayah
pedesaan. Negara yang seluruh penduduknya tinggal di wilayah kota, yaitu Singapura.
Hal ini wajar mengingat Singapura merupakan ”negara kota”. Penduduk yang
terkonsentrasi di kota selain Singapura adalah Brunei Darussalam.
c. Perekonomian
Setiap wilayah memiliki karakteristik berbeda-beda. Karakteristik yang dimiliki,
yaitu homogenitas tertentu yang khas, dapat berupa fenomena fisik, kemanusiaan, dan
fenomena hubungan saling terkuat antara faktor fisik dan manusiawi dalam salinan
yang harmonis.
Ada beberapa faktor yang memengaruhi kehidupan ekonomi dan sosial di kawasan
Asia Tenggara. Posisi Asia Tenggara sangat strategis, sebab:
1) merupakan jembatan antara Asia, Australia, Samudra Pasifik, Samudra Hindia, dan
dunia barat serta dunia timur;
2) Bangkok menjadi pelabuhan udara internasional;
3) Singapura menjadi pelabuhan transit internasional;
4) Pulau Batam di kemudian hari mempunyai nilai yang sama dengan Singapura dan
potensi ekonominya sangat tinggi.
Jenis produksi komoditi ekspornya, antara lain,
1) timah putih dihasilkan di Malaysia, Indonesia, dan Thailand;
2) karet terbanyak dihasilkan di Malaysia dan Indonesia;
3) kopra dihasilkan di Filipina, Malaysia, dan Indonesia;
4 kayu lapis, hasil hutan tropis, serta komoditi hasil pertanian tropis bersumber di
Asia Tenggara.
Asia Tenggara mempunyai beberapa persamaan yang merupakan ciri khas sehingga
membentuk suatu region. Persamaan tersebut adalah:
1) pertambahan penduduk yang cepat;
2) termasuk negara-negara berkembang;
3) adanya persamaan warna kulit;
4) sebagian besar merupakan negara bekas jajahan.
d. Posisi Asia Tenggara ditinjau dari beberapa aspek
1) Aspek ekonomi
Dalam era globalisasi, tidak mungkin suatu negara mengembangkan ekonomi
sendiri tanpa tergantung terhadap negara lain dan tidak ada satu negara yang
swasembada sumber daya. Asas kerja sama adalah saling membutuhkan apabila
keduanya menghasilkan barang yang berbeda.

Pola Wilayah Negara Maju dan Negara Berkembang 121


Organisasi regional yang beranggotakan sepuluh negara Asia Tenggara berdiri
8 Agustus 1967 di Bangkok (Thailand). Semula terdiri dari lima negara (Indonesia,
Malaysia, Singapura, Filipina, dan Thailand). Organisasi tersebut bernama ASEAN
yang memiliki tujuan sebagai berikut.
a) Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, serta pengembangan
kebudayaan untuk memperkukuh landasan sebuah masyarakat bangsa-bangsa
Asia Tenggara yang sejahtera dan damai.
b) Menghasilkan perdamaian dan stabilitas regional dengan jalan menghormati
keadilan dan tertib hukum di dalam hubungan antarnegara.
c) Menghasilkan kerja sama yang aktif serta saling membantu satu sama lain dalam
masalah kepentingan bersama di bidang ekonomi, sosial, kebudayaan, teknik,
ilmu pengetahuan, dan administrasi.
d) Saling memberikan bantuan dalam sarana latihan di bidang pendidikan.
e) Bekerja sama dalam usaha memajukan bidang pertanian, industri, serta
perdagangan regional dan internasional.
f) Memelihara kerja sama yang erat dan bermanfaat dengan organisasi regional
dan internasional.
Selain ASEAN, enam negara yang berasal dari Asia Tenggara menjadi anggota
APEC. Organisasi ini merupakan forum kerja sama ekonomi Asia Pasifik yang
bertujuan mendorong pertumbuhan ekonomi dan pembangunan di kawasan Asia
Pasifik dan memperkuat sistem perdagangan multilateral yang terbuka.
2) Aspek politik
Sebagian besar negara di Asia Tenggara bersikap netral dan berpolitik luar
negeri bebas aktif meski terletak di antara dua kawasan kekuatan yang berbeda,
yaitu utara paham komunis (Rusia, RCC) dan selatan liberal (Australia, Selandia
Baru).
Perwujudan kerja sama politik negara-negara Asia Tenggara diwujudkan
dengan adanya hubungan diplomatik yang dimaksudkan untuk:
a) menghormati kesamaan kedaulatan bagi semua negara,
b) tidak menggunakan ancaman atau kekerasan terhadap suatu negara,
c) tidak mencampuri urusan dalam negeri suatu negara,
d) berusaha menyelesaikan antarnegara secara damai.
Hubungan kerja sama tersebut ditandai adanya perwakilan diplomatik, berupa
pengiriman duta besar, duta besar luar biasa, dan kuasa usaha sebagai pengemban
tugas dan kewajiban dari masing-masing negara.
3) Aspek sosial budaya
Asia Tenggara terdiri dari negara-negara dengan tingkat pendidikan, sosial,
agama, dan adat istiadat yang beragam. Namun demikian, persamaan antara negara-
negara di Asia Tenggara sebagai berikut.

122 Nuansa Geografi SMA/MA Kelas XII


a) Mempertahankan budaya gotong royong.
b) Nilai agamis yang tinggi dan saling menghormati.
c) Keanekaragaman ras dan budaya menjadi daya tarik wisatawan mancanegara
dan menjadi pusat penelitian para etnolog dan antropolog.
d) Memiliki sikap terbuka dan selektif terhadap budaya Barat.
5. Kawasan Afrika bagian selatan
Benua Afrika mencakup luas sekitar 30 juta km2, atau kira-kira seperlima dari seluruh
permukaan daratan bumi. Luasnya tiga kali luas Eropa. Bersama-sama dengan Asia dan
Eropa, Afrika membentuk massa daratan yang disebut Dunia Lama. Akan tetapi, benua itu
berbeda dengan Benua Asia dan Eropa dalam banyak hal sehingga dikelompokkan
bersama dengan Amerika Selatan dan Australia sebagai kelompok Benua Selatan.
Benua Afrika merupakan ”Plato Raksasa” yang artinya pantai-pantai di Benua Afrika
sangat curam, tidak terdapat pegunungan besar, sedikit terdapat gunung sehingga
menyerupai plato raksasa.
Sungai Kongo merupakan sungai yang unik di antara sungai-sungai besar di Afrika
karena menyusur ke hulu terhalang air terjun dan air deras.
”Witwatersrand” adalah kambi perairan putih sebagai kawasan Rand di Afrika
Selatan wilayahnya membentang melintasi veld melalui Johannesburg. Wilayah ini
merupakan dataran tinggi di Afrika Selatan meninggi ke arah utara dan timur dengan
rerumputan yang menghijau dan pepohonan bertebaran.
a. Fisiografis
Sebagian besar wilayahnya terdiri atas plato-plato tinggi berbentuk cawan dikelilingi
pegunungan Drankensberg. Ketinggian rata-ratanya diperkirakan mencapai 1.200 m di
atas permukaan laut. Rangkaian tertinggi plato ini terletak di sebelah timur Lesotho
berupa Gunung Thabana Ntlenyana. Di ujung selatan terdapat Pegunungan Cape
membentang ke utara dan ke timur. Di bagian selatan terdapat Tanjung Agulhas.
Lesotho sebagian besar wilayahnya tidak rata merupakan dataran tinggi dari
pegunungan Drankensberg dan menjadi perbatasan dengan negara tetangganya.
Seperempat wilayahnya berupa dataran rendah yang dimanfaatkan oleh penduduknya
sebagai daerah pertanian. Botswana wilayahnya berupa dataran tinggi yang terdapat di
bagian timur. Di bagian barat negeri ini menjadi daerah aliran Sungai Okaranga berupa
rawa-rawa. Bentang alam Swaziland merupakan lanjutan Pegunungan Drankensberg
yang puncaknya muncul Gunung Emblembe. Ke arah timur berupa daerah patahan
Lumbobo yang menjadi daerah aliran Sungai Komati, Sungai Usutu, Sungai Mboluzi.
Sebagian besar wilayah Namibia terdiri dari plato yang diapit Gurun Namib di sebelah
barat dan Gurun Kalahari di sebelah timur.
Sungai terpanjang yang mengalir di negeri ini adalah Sungai Oranye yang bermata
air di Pegunungan Drankensberg. Dalam perjalanan alirannya, Sungai Oranye melewati
daerah kering Kalahari, sehingga airnya banyak hilang di perjalanan sebelum sampai
ke muaranya di Samudra Atlantik.

Pola Wilayah Negara Maju dan Negara Berkembang 123


Afrika bagian Selatan beriklim subtropik karena hampir seluruhnya terletak di
zona sedang dekat dengan laut. Pada daerah plato, hujan sering disertai angin ribut dan
petir serta hujan es sehingga separuh wilayahnya bercurah hujan kurang dari 300 mm/
tahun dengan penguapan yang cukup tinggi
b. Penduduk
Penduduk Afrika bagian selatan terdiri atas empat kelompok ras utama, yaitu
1) kulit hitam atau Bantu (68,2%),
2) kulit putih (18%),
3) kulit berwarna (10,5%),
4) Asia (3,3%).
Perbedaan warna kulit memisahkan kediaman kelompok kulit putih dan kulit
nonputih dengan adanya politik apartheid.
c. Perekonomian
Kehidupan perekonomian Afrika Selatan banyak tergantung dari perdagangan
luar negeri, yakni dengan ekspor dan impor. Barang tambang, hasil industri, serta hasil-
hasil pertanian merupakan komoditas ekspornya. Keadaan alam Afrika Selatan yang
tidak menguntungkan sangat memengaruhi kehidupan penduduknya. Hal itu dapat kita
lihat dari beberapa faktor berikut.
1) Relief tidak rata, bergunung-gunung, berlekuk-lekuk, dan pantainya menghambat
perdagangan lewat pelabuhan.
2) Tanahnya kurang subur.
3) Curah hujan rendah.
4) Pertumbuhan penduduk tinggi.
5) Pertikaian akibat politik apartheid.
6) Perekonomian banyak tergantung pada kegiatan ekspor-impor.
d. Posisi Afrika bagian selatan ditinjau dari beberapa aspek
1) Aspek ekonomi
Perekonomian negara bertumpu pada adanya sumber daya mineral melimpah
yang merupakan sumber ekonomi utama bagi beberapa negara. Kekayaan mineral
yang melimpah-ruah di Afrika Selatan telah mendorong pembangunan dan
pengembangan industri dan pertaniannya. Johannesburg merupakan pusat industri
terbesar yang menghasilkan hampir semua barang yang dibutuhkan manusia,
seperti sepatu, kompor, sandang, kertas, dan obat-obatan. Kimberley merupakan
daerah pertambangan berlian, uranium, tembaga, mangan, dan platina.
Adapun negara Madagaskar perekonomiannya didukung oleh bidang pertanian
yang mencakup 90%. Padi merupakan tanaman yang paling penting selain kopi,
tembakau, teh, dan vanili. Madagaskar mengekspor dua per tiga produksi vanili
dunia.

124 Nuansa Geografi SMA/MA Kelas XII


2) Aspek politik
Negara-negara di kawasan Afrika bagian selatan merupakan negara-negara
bekas jajahan dan aneka ragam etnis dengan latar belakang sosial budaya yang
berbeda. Politik apartheid di negara Afrika Selatan berubah dengan tampilnya
Nelson Mandela sebagai presiden yang terpilih dari golongan kulit hitam pada
Pemilu 10 Mei 1994 hingga terjadilah masa transisi pemerintahan dari penduduk
kulit putih ke penduduk kulit hitam.
3) Aspek sosial budaya
Afrika bagian selatan memiliki penduduk yang beragam dengan kebudayaan
yang bervariasi. Kebudayaan tersebut terdiri atas agama, kepercayaan, bahasa, dan
suku yang berbeda-beda. Keragaman budaya di atas menarik wisatawan asing
untuk berkunjung ke Afrika. Perjuangan rakyat Afrika dalam meraih kemerdekaan
memperoleh kepedulian dari masyarakat internasional. Hal ini mendorong negara-
negara kawasan Afrika Selatan melaksanakan kerja sama bilateral di bidang
ekonomi dan teknologi dengan negara-negara lain di dunia.

Tugas
Kerjakan dan kumpulkan kepada guru Anda!
1. Jelaskan fisiografi kawasan Asia Tenggara!
2. Bandingkan perekonomian di Kawasan Asia Tenggara dan Kawasan Afrika
Selatan!
3. Mengapa Jepang yang mengalami keterpurukan pada Perang Dunia II sekarang
mengalami kemajuan pesat? Jelaskan pendapat Anda!
4. Bandingkan perekonomian di Amerika Utara dan Eropa Barat!

D Usaha-Usaha Pengembangan Wilayah di Indonesia

1. Pengertian pusat pertumbuhan


Teori heterogenitas menyatakan bahwa segala sesuatu di permukaan bumi itu serba
lain. Demikian pula, setiap wilayah mempunyai pusat pertumbuhan yang tidak sama.
Pengertian pusat pertumbuhan yaitu potensi dari suatu wilayah untuk dapat tumbuh atau
berkembang, baik ditujukan secara fisik maupun secara sosial dan ekonomi.
Pusat pertumbuhan suatu wilayah, baik kota maupun desa, sangat dipengaruhi oleh
karakteristik wilayah yang meliputi:
a. kondisi potensi sumber daya alam,
b. kesuburan tanah dan luas daerah,
c. bentuk daerah dan luas daerah,
d. keadaan iklim,

Pola Wilayah Negara Maju dan Negara Berkembang 125


e. kondisi potensi sumber daya manusia,
f. persebaran dan kepadatan penduduk yang tidak merata,
g. kemajuan komunikasi dan transportasi serta fasilitas lain.
2. Wilayah-wilayah pembangunan utama Indonesia
Sistem pembangunan nasional
Indonesia menyatakan bahwa
pembangunan nasional dilaksanakan
melalui sistem regionalisasi atau
perwilayahan dengan kota-kota utama
sebagai kutub atau pusat pertumbuhan.
Kota-kota sebagai pusat pertumbuhan
nasional ini adalah Medan, Jakarta, Gambar 5.13 Peta wilayah pembangunan utama Indonesia
Surabaya, dan Ujungpandang.
Wilayah-wilayah pembangunan utama Indonesia dibagi empat sebagai berikut.
a. Wilayah pembangunan utama A yang berpusat di Medan, terdiri atas:
1) wilayah pembangunan I, meliputi Aceh dan Sumatra Utara;
2) wilayah pembangunan II, meliputi Riau dan Sumatra Barat.
b. Wilayah pembangunan utama B yang berpusat di Jakarta, terdiri atas:
1) wilayah pembangunan III, meliputi Jambi, Sumatra Selatan, dan Bengkulu;
2) wilayah pembangunan IV, meliputi Lampung, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah,
dan DIY;
3) wilayah pembangunan V, meliputi Kalimantan Barat.
c. Wilayah pembangunan utama C yang berpusat di Surabaya, terdiri atas:
1) wilayah pembangunan VI, meliputi Jawa Timur dan Bali;
2) wilayah pembangunan VII, meliputi Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, dan
Kalimantan Selatan.
d. Wilayah pembangunan utama D yang berpusat di Makassar, terdiri atas:
1) wilayah pembangunan VIII, meliputi NTB, NTT, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi
Tenggara;
2) wilayah pembangunan IX, meliputi Sulawesi Tengah dan Sulawesi Utara;
3) wilayah pembangunan X, meliputi Maluku dan Irian Jaya.
Karakteristik yang dimiliki setiap pulau di Indonesia tidak sama. Hal ini yang
menyebabkan pusat-pusat pertumbuhan dan pengembangan wilayah antarpulau di Indonesia
berbeda-beda.
a. Pulau Jawa
Pulau Jawa memiliki tanah yang subur sehingga sangat memegang peranan
penting dalam bidang pertanian. Namun demikian, karena luas wilayahnya tidak

126 Nuansa Geografi SMA/MA Kelas XII


seimbang dengan kepadatan penduduknya maka pengembangan wilayah di Pulau
Jawa harus melalui intensifikasi pertanian, pengolahan sumber daya alam dengan
optimal, menjaga kelestarian lingkungan, kegiatan industri dapat memperluas dan
menyerap tenaga kerja, dan peningkatan transportasi.
b. Pulau Sumatra
Kekayaan berupa bahan tambang mineral bernilai tinggi. Hasil minyak bumi
Pulau Sumatra menyumbang sekitar 55% minyak nasional. Pulau Batam yang terletak
dekat Singapura dan Johor mempunyai potensi ekonomi sangat tinggi dengan pola
perkembangannya yang dinamakan Sijori dan Sibajo.
c. Pulau Sulawesi
Kekayaan laut dan keindahan pemandangan bawah laut yang indah merupakan
potensi ekonomi yang tinggi. Upaya pengembangan wilayah dengan peningkatan
perekonomian laut, antara lain, melalui ”Taman Laut Bunaken” yang dapat menjadi
daya tarik wisatawan mancanegara, sehingga dapat meningkatkan perekonomian
daerah Sulawesi.
d. Pulau Bali
Kebudayaan yang sangat menonjol berupa tradisi dan adat yang sangat kuat yang
dimiliki penduduknya merupakan karakteristik Pulau Bali. Upaya pengembangan
wilayah Bali, antara lain dengan meningkatkan kualitas kepariwisataan dan intensifikasi
pertanian.
e. Pulau Kalimantan
Hutan hujan tropis yang dimiliki wilayah ini sangat menunjang kegiatan
pengembangan wilayah Kalimantan. Pengembangan wilayah ini didukung adanya
sungai-sungai besar yang dapat dimanfaatkan sebagai prasarana transportasi.
Pengembangan wilayah Kalimantan dilakukan dengan cara ekstensifikasi pertanian,
pengolahan kayu melalui industri kecil maupun industri besar, serta peningkatan
perekonomian.
f. Pulau Irian Jaya
Potensi utama pulau ini berupa kekayaan mineral yaitu tembaga dan minyak bumi;
hasil kayu hutan; serta budaya suku Asmat yang sangat terkenal di dunia. Pengembangan
wilayah ini dilakukan dengan cara pembukaan jalan darat, pemekaran wilayah provinsi
atau kabupaten, peningkatan usaha pertambangan, peningkatan pembangunan pertanian,
serta peningkatan industri kecil.
3. Manfaat pusat pertumbuhan
Adanya pusat-pusat pertumbuhan yang telah digambarkan sebelumnya tentu saja
banyak manfaatnya bagi kehidupan manusia dalam meningkatkan peran sertanya dalam
pembangunan bangsa. Manfaat pusat-pusat pertumbuhan itu secara umum memiliki
multidimensi, misalnya terhadap sektor ekonomi, sosial, dan budaya masyarakat.

Pola Wilayah Negara Maju dan Negara Berkembang 127


Hadirnya pusat-pusat pertumbuhan ekonomi akan memiliki dampak langsung terhadap
kegiatan ekonomi masyarakat, antara lain terjadinya peluang kerja di berbagai sektor yang
relatif terbuka dan adanya pergerakan arus barang antara pusat pertumbuhan yang satu dan
yang lainnya sehingga secara perlahan namun pasti akan dapat meningkatkan pendapatan
penduduk. Peningkatan pendapatan tersebut pada akhirnya merupakan salah satu faktor
penting dalam mempertinggi kesejahteraan penduduk.
Pusat-pusat pertumbuhan sudah pasti juga akan berpengaruh terhadap kondisi sosial
masyarakat. Secara langsung, masyarakat yang ada di kawasan tersebut dan sekitarnya
akan termotivasi untuk bersaing dalam menghadapi berbagai peluang yang ada. Untuk
mampu memanfaatkan peluang tersebut, sangat diperlukan berbagai kesiapan, misalnya
pengetahuan, keterampilan, dan kesehatan. Oleh karena itu, penduduk sekitarnya akan
berusaha maksimal untuk memiliki pengetahuan dan keterampilan serta kesehatan yang
baik pula.
Pengaruh lain dari pusat pertumbuhan bagi masyarakat sekitar adalah terhadap sektor
budaya. Akibat ramainya tuntutan barang dan jasa di pusat-pusat pertumbuhan, secara
tidak langsung memacu penduduk untuk terus berkarya, berdisiplin, bersikap hemat,
menghargai waktu untuk dimanfaatkan pada kegiatan produktif, dan mampu bersaing
secara sehat dengan pihak-pihak lain.

Tugas
Kerjakan dan kumpulkan kepada guru Anda!
1. Amatilah wilayah tempat tinggal Anda. Bagaimana pertumbuhannya? Faktor-
faktor apa saja yang dapat memengaruhi pertumbuhan di wilayah Anda!
2. Buatlah peta wilayah pusat pembangunan di Indonesia dengan ketentuan kertas
ukuran A4. Lengkapilah dengan keterangan!

Rangkuman
1. Pengelompokan negara-negara di dunia digolongkan menjadi dua macam, yaitu kelompok
negara-negara maju dan kelompok negara-negara berkembang.
2. Ciri-ciri negara berkembang, antara lain kurangnya tenaga ahli dan terampil, modal kecil
dari pinjaman, rendahnya ilmu pengetahuan dan teknologi, pemasaran terbatas dalam
negeri, produktivitas dan daya saing rendah, dan sarana dan infrastruktural belum memadai.
3. Ciri-ciri negara maju, antara lain modal besar, penguasaan teknologi tinggi, kualitas sumber
daya manusia tinggi, pemasaran dalam dan luar negeri, produktivitas dan daya saing tinggi,
dan pendapatan per kapita tinggi.
4. Contoh negara-negara maju, adalah Amerika Serikat, Jepang, Jerman, dan Australia.

128 Nuansa Geografi SMA/MA Kelas XII


5. Contoh negara-negara berkembang, adalah Republik Afrika Selatan, Brasil, Cina, dan
India.
6. Wilayah pengembangan utama Indonesia dibagi menjadi empat.
a. Wilayah pembangunan utama A berpusat Medan, terdiri atas wilayah pembangunan I
dan II.
b. Wilayah pembangunan utama B berpusat Jakarta, terdiri atas wilayah pembangunan III,
IV, dan V.
c. Wilayah pembangunan utama C berpusat Surabaya, terdiri atas wilayah pembangunan
VI dan VII.
d. Wilayah pembangunan utama D berpusat Makassar, terdiri atas wilayah pembangunan
VIII, IX, dan X.

Evaluasi

I. Berilah tanda silang (x) huruf a, b, c, d, atau e di depan jawaban yang benar!
1. Berikut pembagian negara berdasarkan kemampuan yang benar adalah negara ....
a. teritorial dan berkembang
b. maju dan berkembang
c. industri dan agraris
d. industri dan maju
e. maju dan agraris
2. Negara yang sudah meningkat pesat dalam sektor perindustrian dan sumber daya
manusia yang berkualitas merupakan definisi dari negara ....
a. berkembang d. maritim
b. agraris e. maju
c. industri
3. Berikut yang termasuk negara-negara berkembang adalah ....
a. Inggris d. India
b. Jerman e. Prancis
c. Jepang
4. Modal pembangunan negara maju berasal dari ....
a. bank dalam negeri
b. modal sendiri
c. PMDN
d. negara maju lainnya
e. Bank Dunia

Pola Wilayah Negara Maju dan Negara Berkembang 129


5. Struktur ekonomi negara berkembang sebagian besar berpusat pada sektor ....
a. pertambangan
b. pertanian
c. industri
d. semiindustri
e. pariwisata
6. Salah satu contoh suasana masyarakat industri adalah ....
a. memiliki semangat kepedulian
b. berusaha mencari lowongan kerja
c. mampu memberikan pelayanan sosial
d. persaingan dalam meningkatkan status
e. mampu menilai kualitas barang secara jujur
7. Salah satu masalah yang dihadapi oleh negara maju adalah ....
a. kurang terdapatnya tenaga kerja
b. tenaga kerja yang tidak terlatih
c. bahan baku yang berlebihan
d. terbatasnya modal
e. modal yang sulit
8. Pelabuhan-pelabuhan di Eropa Barat tidak pernah membeku sehingga pada musim
dingin pun tetap ramai. Hal ini dipengaruhi oleh ....
a. angin barat yang bersifat panas
b. angin barat yang bersifat dingin
c. adanya arus teluk bersifat panas
d. kemajuan teknologi menghasilkan salju
e. banyaknya aliran sungai di Eropa
9. Hasil pertanian Malaysia yang terbesar di dunia adalah ....
a. kopi
b. padi
c. teh
d. karet
e. cengkih
10. Hasil pertanian di Prancis yang paling banyak adalah ....
a. gandum
b. padi
c. anggur
d. kentang
e. gula bit

130 Nuansa Geografi SMA/MA Kelas XII


11. Faktor yang mendorong Jepang menjadi negara industri maju adalah ....
a. keuletan penduduknya dalam bekerja
b. pemberian subsidi dari pemerintah
c. adanya larangan impor barang tertentu
d. adanya sistem kartel
e. sistem white policy
12. Salah satu bukti yang menunjukkan adanya persamaan historis antara Indonesia dan
Filipina adalah ....
a. kedua negara sama-sama beriklim laut
b. kedua negara sama-sama bebas jajahan
c. kedua negara dibatasi oleh Samudra Hindia
d. kedua negara sama-sama dilalui oleh angin barat
e. adanya siaran bahasa Indonesia dari radio Filipina
13. Dilihat dari fisiografinya, wilayah Jepang umumnya terdiri atas ....
a. pegunungan-pegunungan
b. daerah dataran rendah
c. daerah plato-plato
d. patahan
e. lipatan
14. Antara Benua Asia dan Benua Afrika disatukan oleh suatu wilayah, yaitu ....
a. tanah genting Tehuan Tepec
b. tanah genting Panama
c. tanah genting Suez
d. Pegunungan Atlas
e. Pegunungan Atlas
15. Negara-negara Eropa berikut yang terletak di Semenanjung Skandinavia, antara
lain ....
a. Yugoslavia, Finlandia, dan Norwegia
b. Norwegia, Finlandia, dan Swedia
c. Italia, Finlandia, dan Norwegia
d. Yugoslavia, Italia, dan Swedia
e. Norwegia, Italia, dan Swedia

II. Isilah titik-titik berikut dengan jawaban yang tepat!


1. Pembagian negara berdasarkan kemampuannya adalah ... dan ....
2. Negara maju di Asia yang tergabung dalam kelompok G7 adalah ....
3. Sistem politik di Australia yang diperuntukkan hanya untuk bangsa kulit putih
disebut ....
4. Negara di kawasan Asia Tenggara yang mendapat julukan ”negara kota” ialah ....

Pola Wilayah Negara Maju dan Negara Berkembang 131


5. Julukan Benua Baru ditujukan untuk ....
6. Kopra merupakan komoditi ekspor Asia Tenggara yang dihasilkan di negara ...
dan ....
7. Kondisi lingkungan fisik atau keadaan alam yang dimiliki suatu negara disebut ....
8. Dataran tinggi yang tersebar di Pegunungan Rocky dinamakan....
9. Antarwilayah mempunyai pusat pertumbuhan yang berbeda karena ....
10. Wilayah Pembangunan II meliputi ....
III. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jelas!
1. Jelaskan faktor yang mendorong perekonomian di kawasan Asia Tenggara!
2. Jelaskan faktor yang mendorong perekonomian di kawasan Eropa Barat!
3. Bandingkan ciri-ciri kelompok negara-negara berkembang dan kelompok negara-
negara maju!
4. Bagaimana kondisi fisiografi Amerika Utara? Jelaskan secara singkat!
5. Sebutkan tiga masalah pokok yang dihadapi negara berkembang!

Anda telah mempelajari pola wilayah negara maju dan negara berkembang. Seberapa jauh
pemahaman Anda? Apabila ada yang kurang jelas, tanyakan kepada guru atau pelajari
kembali bab ini. Perbanyaklah membaca buku referensi terkait kemudian catatlah hal-hal
penting untuk memperluas wawasan Anda.

132 Nuansa Geografi SMA/MA Kelas XII


Latihan Ulangan Harian 2

I. Berilah tanda silang (x) huruf a, b, c, d, atau e di depan jawaban yang benar!

1. Dalam kajian geografi, informasi yang diperlukan harus menunjukkan ciri ....
a. akurat dan relevan d. akurat dan spasial
b. cepat dan akurat e. akurat dan teritorial
c. teritorial dan spasial
2. Sistem modul dalam SIG berfungsi dalam ....
a. poligon d. pixel
b. area e. titik
c. garis
3. Memasukkan dan mengubah data dalam komputer disebut ....
a. input data d. analisis
b. input dan output e. processing
c. output data
4. Data dari catatan dalam SIG dinamakan data ....
a. spasial d. deskriptif
b. terestrikal e. foto udara
c. indraja
5. Dalam inventarisasi sumber daya alam, perlu adanya data spasial yang cepat, tepat,
dan akurat dengan tujuan ....
a. tersebarnya sumber daya alam secara merata
b. terciptanya wahana pembangunan yang terpadu
c. terciptanya tata ruang yang serba guna
d. penghematan sumber daya alam yang tersedia
e. pemanfaatan sumber daya alam yang tersedia
6. Data spasial yang berbentuk vektor dapat berupa ....
a. garis d. titik
b. tabel e. ruang
c. bidang

Latihan Ulangan Harian 2 133


7. Hal yang membedakan data deskriptif dengan data spasial adalah ....
a. luas daerah dengan lokasi
b. tinggi tempat dengan daerah
c. lokasi dengan objek yang ada di muka bumi
d. jumlah dengan simbol
e. lokasi dengan simbol
8. Isi manufaktur pada umumnya ditujukan pada kegiatan ....
a. semua kegiatan yang produktif secara ekonomis
b. semua pemasaran produk industri
c. industri kerajinan tangan
d. pendistribusian barang ke lokasi pengolahan dan pasar
e. pengolahan bahan mentah menjadi barang jadi atau setengah jadi
9. Kegiatan industri yang bersifat padat karya umumnya ditempatkan di daerah ....
a. pusat bahan mentah d. dekat pelabuhan
b. pemusatan penduduk e. yang topogafinya datar
c. pemasaran
10. Perindustrian merupakan modal pembangunan nasional karena sektor perindus-
trian ....
a. menyerap tenaga kerja
b. didirikan di kota-kota besar
c. menghasilkan ekspor untuk mendatangkan devisa
d. tidak memerlukan modal besar
e. menaikkan taraf hidup masyarakat
11. 1. Pajak 3. Iklim
2. Modal 4. Pangsa pasar
Hal-hal di atas yang merupakan faktor pokok yang memengaruhi lokasi industri
adalah ....
a. 1 dan 2 d. 2 dan 4
b. 1 dan 3 e. 3 dan 4
c. 2 dan 3
12. Faktor-faktor yang menghambat majunya perindustrian di Indonesia adalah karena
kekurangan ....
a. hubungan politik
b. modal dan tenaga kerja
c. tenaga kerja dan alat perhubungan
d. modal dan bahan mentah
e. lokasi industri dan daerah pemasaran

134 Latihan Ulangan Harian 2


13. Industri yang menghasilkan barang tanpa proses pengolahan lagi, seperti anyaman,
termasuk industri ....
a. ekstratif d. sekunder
b. integratif e. tersier
c. primer
14. PT Dirgantara Indonesia merupakan industri pesawat terbang yang terdapat di ....
a. Medan d. Jakarta
b. Madiun e. Bandung
c. Ujungpandang
15. Proteksi terhadap barang-barang produksi industri domestik dimaksudkan agar ....
a. terjadi persaingan sehat di antara para pelaku industri
b. mengatur lalu lintas perdagangan
c. menjadi stabilitas ekonomi nasional
d. memberi peluang pada masyarakat untuk bekerja semaksimal mungkin
e. melindungi produk domestik supaya tetap dapat dikonsumsi oleh masyarakat
16. Sistem kehidupan masyarakat desa umumnya berkelompok dengan dasar ....
a. kepentingan ekonomi d. patembayan
b. kepentingan pribadi e. paguyuban
c. kepentingan sosial
17. Pola desa tersebar terdapat di daerah ....
a. vulkan atau gunung api d. dataran rendah
b. pantai yang landai e. karst
c. kiri kanan sungai
18. Gambar di samping merupakan pola desa ....
a. memanjang sungai
b. memanjang pantai
c. tersebar
d. radial
e. memanjang rel kereta api
19. Perbedaan bentuk permukaan lahan di daerah pedesaan akan berpengaruh besar
terhadap ....
a. pengembangan desa tersebut
b. interaksi dan integrasi masyarakat desa
c. sikap dan tindakan manusia di desa tersebut
d. sifat gotong royong yang sudah tertanam kuat
e. norma-norma agama yang sudah tertanam kuat

Latihan Ulangan Harian 2 135


20. Kerja sama antara desa dan kota terutama terjadi akibat perbedaan ....
a. sumber penghidupan d. sifat dan fungsinya
b. kepadatan penduduk e. sosial budaya
c. kemajuan teknologi
21. Bentuk kemunduran pada kota masing-masing dinamakan ....
a. stadia infantile d. stadia juvenile
b. stadia mature e. stadia polis
c. stadia sinile
22. Pola pemukiman penduduk di daerah perkotaan adalah ....
a. mengelompok d. sporadis
b. longeted e. kompak
c. terpencar
23. Negara di Asia Tenggara yang angka pertumbuhan penduduknya paling rendah
adalah ....
a. Indonesia d. Kamboja
b. Malaysia e. Singapura
c. Myanmar
24. Dilihat dari fisiografinya, wilayah Jepang umumnya terdiri atas ....
a. pegunungan-pegunungan d. patahan
b. daerah dataran rendah e. lipatan
c. daerah plato-plato
25. Pada musim dingin, pelayaran di Inggris tetap lancar. Hal ini disebabkan oleh ....
a. adanya tanggul-tanggul di sepanjang pantai Inggris
b. teknologi angkutan perkapalan telah maju
c. letaknya cukup jauh dari kutub
d. pengaruh arus gulfstream
e. pengaruh arus labrador
26. Sebagian besar wilayah Afrika terdiri dari dataran tinggi. Hal ini menyebabkan
sungai-sungai di wilayah ini memiliki ....
a. arus yang tidak begitu deras d. air terjun
b. kelokan-kelokan e. meander
c. jeram-jeram
27. Negara yang mendapat julukan Macan Asia adalah ....
a. Singapura d. Brunei Darussalam
b. Malaysia e. Thailand
c. Jepang

136 Latihan Ulangan Harian 2


28. Benua Amerika disebut ”Benua Imigran” sebab ....
a. kekuatan ekonominya banyak ditentukan dari industri
b. banyak pendatang, terutama dari Eropa
c. merupakan negara super power
d. pusat kemajuan teknologi
e. penduduknya multietnik
29. Mulatos adalah percampuran atau perkawinan antara ....
a. orang kulit putih dan orang Negro d. orang Asia dan orang Eropa
b. orang Indian dan orang Negro e. orang Asia dan orang Indian
c. orang kulit putih dan orang Indian
30. Di Pulau Jawa, konversi lahan pertanian untuk nonpertanian berlangsung cepat. Hal
itu disadari pemerintah sehingga ....
a. dibangun gedung-gedung pencakar langit
b. mulai dibuka daerah-daerah pegunungan
c. dilarang membangun di daerah-daerah pedesaan
d. diadakan program intensifikasi dan ekstensifikasi
e. pengadaan pupuk-pupuk yang lebih baik untuk pertanian
31. Teori pusat pertumbuhan kutub dikemukakan oleh ....
a. Faden d. Hoyt
b. Burgess e. Walter Christaller
c. Paul H. Landis
32. Growth Pole termasuk pusat pertumbuhan yang disebut ....
a. kutub d. central place
b. heksagon e. threshold population
c. heterogenitis
33. Mempunyai wilayah tertentu, mempunyai masyarakat tersendiri, berada langsung
di bawah kecamatan adalah ciri-ciri desa menurut pendapat ....
a. Prof. Bintarto d. UU Nomor 5 Tahun 1979 Pasal 1
b. Paul H. Landis e. Hoyt
c. Burgess
34. Jakarta termasuk wilayah pembangunan ....
a. I d. IV
b. II e. V
c. III
35. Kota yang berpenduduk antara 25.000 – 1.000.000 disebut kota ....
a. metropolitan d. kecil
b. besar sekali e. sedang
c. besar

Latihan Ulangan Harian 2 137


II. Isilah titik-titik berikut dengan jawaban yang tepat!
1. Data SIG yang akan diproses oleh komputer harus diubah dahulu menjadi data ....
2. Hasil-hasil pengolahan data SIG yang tidak dilakukan secara manual adalah ....
3. Komponen-komponen SIG terdiri atas ... dan ....
4. Hasil pengolahan data kuantitatif dengan cara manual disajikan SIG dalam
bentuk ....
5. Dilihat dari sifat bahan mentahnya, industri kendaraan bermotor termasuk
industri ....
6. Industri yang mengambil bahan mentahnya langsung dari alam disebut ....
7. Negara Eropa yang merelokasi industrinya ke Indonesia adalah ....
8. Keadaan morfologi, iklim, dan keadaan tanah dikategorikan sebagai faktor ....
9. Fungsi utama desa bagi kota yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan
primer adalah sebagai ....
10. Pola penggunaan lahan di kota yang bentuknya menyerupai irisan kue dinamakan ....
11. Suatu wilayah batas luar kota yang mempunyai sifat-sifat mirip kota kecuali pusat
kota disebut ....
12. Istilah kondominium artinya ....
13. Kota-kota kuno umumnya berada di tepi ....
14. Teori grafik untuk mengetahui besarnya interaksi antarwilayah dilihat dari ....
15. Dataran rendah luas yang terdapat di Amerika Serikat disebut ....
III. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jelas!
1. Jelaskan antara perangkat keras dan perangkat lunak dalam komputer SIG!
2. Buatlah bagan wilayah pusat pertumbuhan industri secara urut!
3. Jelaskan kondisi fisiografis di Afrika Selatan!
4. Sebutkan faktor-faktor yang memengaruhi perekonomian di Eropa Barat!
5. Sebutkan faktor pendukung perekonomian di Amerika Utara!
6. Jelaskan ciri-ciri desa tradisional!
7. Bagaimana pembagian pola keruangan kota menurut Burgess?
8. Sebutkan ciri-ciri desa swadaya!
9. Apa manfaatnya jika pusat pertumbuhan tersebar di seluruh wilayah Indonesia?
10. Deskripsikan keunggulan citra pengindraan jauh!

138 Latihan Ulangan Harian 2


aglomerasi : mengumpul menjadi satu, menumpuk, menghimpun, daerah perkotaan
analisis overlay : analisis tumpang tindih, yaitu untuk mencari dan mendata daerah
yang diliputi oleh dua tema yang berlainan
arkeologi : ilmu purbakala
berpotensi : mempunyai potensi
bentuk raster : penyajian data dalam bentuk bujur sangkar (grid)
bentuk vektor : penyajian data dalam bentuk sistem koordinat meliputi titik, garis,
dan poligon
canadian shield : perisai Kanada, terdapat di daerah danau-danau besar perbatasan
Amerika Serikat dan Kanada
central : pusat
citra : gambar atau data hasil foto udara/satelit
data atribut : data yang ada pada keruangan atau lokasi
data spasial : data yang menunjukkan ruang
desentralisasi : cara pemerintahan yang lebih banyak memberi kekuasaan kepada
pemerintah daerah
disintegrasi : perpecahan
fisiografis : kondisi lingkungan fisik atau keadaan alam
fenomena : gejala
function : fungsi = kegunaan
functional : fungsional
frekuensi : kekerapan/keseringan
gemeinschaft : hubungan antarwarga berdasarkan kekerabatan/kekeluargaan/ikatan
batin
gesselschaft : hubungan antarwarga berdasarkan kepentingan/patembayan
growth : pertumbuhan
hinterland : daerah belakang yaitu desa merupakan daerah sumber bahan mentah
hortikultura : perkebunan
input subsystem : pengumpulan data objek material geografi yang mendukung dan
dapat dimasukkan dalam topik geografi yang akan diinformasikan
kadaster : badan (pemerintah) pencatat tanah yang menentukan letak rumah,
luas kepemilikan tanah, serta batas-batasnya untuk menentukan pajak,
dan sebagainya
karst : daerah pegunungan kapur
kondominium : wilayah apartemen
output system : penyajian semua data atau sebagian data dalam bentuk tabel, peta, dan
file elektronik
place : tempat
population : jumlah penduduk
poligon : serangkaian garis yang berhubungan dan kedua ujungnya bertemu
sehingga menjadi bentuk tertutup

Glosarium 139
politik apartheid : politik yang menyangkut perbedaan ras yang terdapat di Afrika
Selatan
politik dumping : politik yang menjual barang di luar negeri lebih murah daripada di
dalam negeri
primordial : ikatan-ikatan seseorang dalam kehidupan sosial dengan hal-hal yang
dibawa sejak lahir, seperti kesukuan, ras, agama, dan klan
processing and
storage subsystem : penyimpanan data untuk dipanggil kembali secara cepat dan akurat
the interior plains : daratan rendah yang luas di Amerika Serikat
the great plains : daratan tinggi yang terdapat di Amerika Serikat
regenerasi : menghidupkan lagi, memulihkan lagi untuk menjadi subur
sanitasi : kebersihan
sertifikat : surat keterangan; surat tanda tertulis atau bercetak dari orang atau
badan berwenang yang dapat digunakan sebagai bukti kepemilikan
atau suatu kejadian
sistem kartel : penerapan standar produksi yang ketat, membentuk asosiasi dan
persetujuan bersama pada setiap perusahaan di Amerika Serikat
SIG : suatu sistem yang bertugas mengumpulkan, mengelola, dan
menyajikan data atau informasi yang berkaitan dengan geografi
slum area : daerah kumuh, kotor, padat permukiman
tematik : khusus
theory : teori
threshold : ambang, permulaan
unit : kesatuan
wealthy : orang-orang kaya/kaum hartawan
white policy : politik hanya untuk bangsa kulit putih di Australia
zenit : puncak
zona : daerah

140 Glosarium
Achelis, Elisabeth et. al. 1986. Ilmu Pengetahuan Populer Jilid 3. Jakarta: PT Widyadara.
Barlow, Colin et al. 1996. Indonesian Heritage, Human Environment. Jakarta: PT Widyadara.
Bintarto dan Surastopo. 1991. Metode Analisa Geografi. Jakarta: LP3ES.
Budhihartono, et al. 1995. Indonesia Indah Buku Ke-1, Bangsa Indonesia I. Jakarta: Yayasan
Harapan Kita – BP3 TMII.
Daljoeni, N. 1986. Masalah Penduduk dalam Fakta dan Angka. Bandung: Alumni.
––––– .1986.Geografi Kota dan Desa, Bandung: Alumni.
Dengel, G.O.F. 1956. Dasar-Dasar Ilmu Cuaca. Jakarta: JB Wolters.
Departemen Pendidikan Nasional. 2003. Kurikulum 2004. Jakarta: Pusat Kurikulum/Badan
Penelitian dan Pengembangan.
Depdikbud Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. 1995. Laut dan Kita.
Jakarta: Depdikbud Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Kebudayaan.
Depdiknas. 2000. Pendidikan Pengetahuan Sosial di Era Globalisasi. Makalah Disampaikan
pada Seminar Regional Perkembangan Ilmu-Ilmu Sosial pada Era Globalisasi.
Mujianto, Yanuarius (Ed). 1997. Jendela Iptek: Bumi. Balai Pustaka: Jakarta.
Katili, J.A dan P. Mark. 1974. Geologi Umum. Jakarta: Departemen Urusan Research
Nasional.
Katili, J.A. 1985. Sumber Daya Alam untuk Pembangunan Nasional. Jakarta: Ghalia
Indonesia.
Kompas, 26 Oktober 2002 dan 19 November 2003.
Lakitan, Benyamin. 1994. Dasar-Dasar Klimatologi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Lange, O. dkk. 1991. Geologi Umum. Jakarta: Media Pratama.
Lukman, Cecilia (Pimpinan Editorial). 1995. Oxford Ensiklopedi Pelajar Jilid 8. Jakarta: PT
Widyadara.
Mariatmo, L. 1958. Ilmu Falak. Semarang: Yayasan Kanisius.
Marks, P. Geologi Sejarah I. Bandung: KPPK Balai Pendidikan Guru.
–––––– .Geologi Sejarah II. Bandung: KPPK Balai Pendidikan Guru.
–––––– .Geologi Sejarah III. Bandung KPPK Balai Pendidikan Guru.

Daftar Pustaka 141


Maynard, Christopher. 2000. Planet Bumi. Dalam Seri Pustaka Pengetahuan Modern.
Terjemahan 6.A. Latuheru. Planet Earth. Jakarta: PT Widyadara.
Opini, 1 Desember 1995.
Paryono, Petrus. 1972. Sistem Informasi Geografi. Yogyakarta: Andi Offset.
Pradono. 1998. Ekonomi Sumber Daya Alam dan Energi. Yogyakarta: BPFE.
Prawiroatmojo, Denda Surono. 1997. Pendidikan Lingkungan Kelautan. Jakarta: PT Rimeka.
Prikandito, Aryono. 1980. Kartografi. Yogyakarta: PPT – UGM.
Rafi'i, Suyatna. 1996. Meteorologi dan Klimatologi. Jakarta: Universitas Terbuka.
Ruhimat, Mamat dan Bambang Utoyo. 1994. Geografi I. Bandung: Ganeca Exact.
Simamora, P. 1952. Ilmu Falak (Kosmografi). Yogyakarta: Pejuang Bangsa.
Strahler, A.N. 1978. Physical Geography. New York: John Willey and sons Inc.
Sutanto. 1987. Penginderaan Jauh Jilid I. Yogyakarta: Gajahmada University Press.
–––––– .Penginderaan Jauh Jilid II. Yogyakarta: Gajahmada University Press.
Sosrodarsono, Suyono. 1990. Hidrologi untuk Pengairan. Jakarta: Pradnya Paramita.
Sumadia (Pimpinan Editorial. 1996. Hamparan Dunia Ilmu Time-Life: Bumi dan
Permukaannya. Jakarta: Tira Pustaka.
––––––. Hamparan Dunia Ilmu Time-Life: Cuaca dan Iklim. Jakarta: Tira Pustaka.
––––––. Hamparan Dunia Ilmu Time-Life: Geologi dan Perubahan. Jakarta: Tira Pustaka.
Tim Penyusun. 1997. Informasi dan Promosi Solo Membangun. Surakarta: Pemerintah
Daerah Tingkat II Surakarta.
Toruon, M.S.L. 1959. Ilmu Bumi Alam. Semarang: Banteng Timur.
Verstappen N. Th. Geomorfologi. Bandung: Dep. P&K Jawa – Pendidikan Umum Balai
Pendidikan Guru.
Visser, S.W. 1952. Kitab Pelajaran Singkat tentang Ilmu Falak. Jakarta: J.B Wolters.
Wicks, Keith. 2000. Bintang dan Planet. Dalam Seri Pustaka Pengetahuan Modern.
Terjemahan Bambang Hidayat. Stars and Planets. Jakarta: PT Widyadara.
Wuryatmo, AL Indro dan CC Comymahespati. 1993. Geologi IA. Surakarta: Depdikbud RI
Universitas Negeri Surakarta Sebelas Maret.
––––– .1993. Geologi II. Surakarta: Depdikbud RI Universitas Negeri Surakarta Sebelas
Maret.

142 Daftar Pustaka


Indeks Subjek

A O
Afrika 125 H objek 20
aglomerasi 71 hinterland 48
output 31
air 45 hortikultura 48
Amerika Utara 115
Amerika Serikat 108 P
Asia Tenggara 120 – 122 I
palawija 48
Asia Timur 118 iklim 45, 106
pemotretan 19, 20
Australia 110 India 112
pengindraan jauh 18, 19
input 28
peta dasar 3
interaksi 64
B intervensi 65, 66
peta tematik 3
peta 2
Brazil 111 interpretasi citra 25
polis 61
irigasi 73
politik dumping 109
isobar 6
C isohiet 6
potensi desa 45
city 70 potensi fisik 45
isohips 7
Cina 111 potensi nonfisik 46
isoterm 6
citra 18, 21 produk 20
copolis 61 proyeksi kerucut 9
proyeksi peta 8
J proyeksi silinder 8
D Jepang 108
proyeksi zenital 9
Jerman 109
data atribut 29
judul peta 4
data spasial 29
desa agraris 47
R
desa industri 48 K Republik Afrika
desa nelayan 47 Selatan 110
komponen peta 4
desa swadaya 46, 94 rural urban fringe 70
konvergensi bukit 24
desa swakarya 46, 47, 94 rural 70
kriminalitas 71
desa swasembada 47, 94
desa tradisional 46, 93
S
L satelit 19
E Lettering 4 sensor elektronik 20
Eopolis 61 sensor fotografik 20
Eropa Barat 113 – 115 sensor 18, 20
M SIG 26 – 38
mata angin 4 simbol peta 5
F megapolis 61 simbol garis 6
fauna 46
metropolis 61, 63 simbol luas 6
flora 46
simbol titik 7
foto udara 19, 21, 24
sistem indraja 19
fungsi peta 2 N
situs 24
negara berkembang 110 skala peta 4
G negara maju 107, 108 slum area 71, 72, 73,
nekropolis 61 95
gemeinschaft 49
gesselschaff 56

Indeks Subjek dan Indeks Pengarang 143


suburban fringe 70 U
suburban 70 W
sumber peta 4 urban fringe 70 wahana 19
urbanisasi 71, 72, warna peta 5
99 white policy 110
T
tanah 45
tiranopolis 61
tunakarya 71
tunasusila 71
tunawisma 71

Indeks Pengarang
Bintarto 49, 50, 56, 69, 71, 100
C. Doxiadis 62
C.D. Harris 59
Chrisman 26
Demers 26
E.L. Ullman 59
E.W. Burgess 57, 90
Guo 26
Homer, Hoyt 58, 89, 100
Newton, Isaac 67
K.J. Kansky 69
Kartohadikusumo, 49
Soetarjo
Kiefer 18
Landis, Paul H. 54, 87, 100
Lillesand 18
Lindgren 18
N. Daljuni 50, 52
N.R. Saxena 62
Northam 56
Rice 26
Soekanto, Soerjono 49
Ullman, Edward 64
W.J. Reilly 67, 68

144 Indeks Subjek dan Indeks Pengarang


Kunci Jawaban Soal Terpilih

BAB 1
I. 1. b; 6. d; 9. d
II. 1. peta; 5. skala besar
III. 1. untuk menunjukkan lokasi pada permukaan bumi; menggambarkan berbagai fenomena,
baik fisik maupun nonfisik; menentukan arah dan jarak berbagai tempat; menunjukkan
ketinggian dan kemiringan lereng; menyajikan persebaran sifat-sifat alami dan nonalami;
melukiskan luas dan pola; memungkinkan pengambilan kesimpulan dari data/informasi
yang tersaji.
3. apabila peta memasuki tiga persyaratan, yaitu campuran: bentuk bidang daerah di peta
sama dengan bentuk aslinya; equivalent: luas bidang/daerah di peta harus sama dengan
luas sebenarnya di lapangan; equidistant: jarak-jarak yang di peta harus sama dengan
jarak sebenarnya di lapangan.

BAB 2

I. 1. d; 2. c; 7. a; 15. d; 19. e
II. 1. SIG; 4. input; 9. manual
III. 1. sistem yang berbasis komputer yang digunakan untuk mengumpulkan, mengelola, dan
menyajikan data/informasi yang berkaitan dengan geografi; 5. untuk perencanaan
wilayah, untuk perencanaan permukiman transmigrasi, dan untuk perencanaan lokasi
industri.

BAB 3

I. 2. a; 4. b; 8. c; 15. b
II. 1. penduduknya tinggal menyusuri jalan/sungai; 3. tradisional; 8. isoplet
III. 2. Pertumbuhan kota di Indonesia sejarahnya sebagai berikut.
a. Perkembangan kota dari pusat perkebunan contohnya, Jambi, Bengkulu, Lampung,
dan Bogor.
b. Perkembangan kota dari pusat pertambangan contohnya, Dumai, Playin, Sawah lunto,
Omyro, dan Cebu.
c. Perkembangan kota dari pusat administrasi pemerintahan, contohnya, Jakarta,
Surabaya, Semarang, Yogyakarta, dan Denpasar.
d. Perkembangan kota dari pusat perdagangan, contohnya, Medan dan Surabaya.
5. a. pengaruh terhadap aspek ekonomi
b. pengaruh terhadap aspek sosial
c. pengaruh terhadap aspek budaya

Latihan Ulangan Harian 1


I. 1. e; 5. d; 16. b; 19. c
II. 4. resolusi spasial; 7. wahana

Kunci Jawaban Soal Terpilih 145


III. 2. a. untuk menggambarkan keadaan sebenarnya dari objek yang dipetakan
b. untuk memperlihatkan secara detail terutama peta geologi dan tata guna tanah
c. untuk mengembangkan desain dan penyajian lebih menarik
5. karena sudah dalam bentuk digital, sehingga langsung dapat digunakan

BAB 4
I. 1. b; 3. d; 4. e; 12. c; 14. d
II. 1. formal; 3. kawasan berikat; 5. Burgess
III. 2. a. terdapat pasar dan pertokoan
b. terdapat tempat parkir
c. terdapat tempat rekreasi dan olahraga
d. terdapat sarana dan prasarana penduduk
e. terdapat jaringan listrik
f. terdapat jaringan transportasi dan komunikasi
g. terdapat sarana dan prasarana kesehatan
h. terdapat tempat-tempat ibadah

BAB 5

I. 1. b; 3. d; 8. c; 13. a; 15. b
II. 4. Singapura; 8. The Great Plains
III. 1. a. merupakan jembatan antara Asia, Australia, Selat Pasifik, Selat Hindia
b. Bangkok sebagai pelabuhan udara internasional
c. Singapura sebagai pelabuhan transit internasional
d. Batam mempunyai nilai yang sama dengan Singapura serta potensi ekonominya sangat
tinggi
5. a. mahalnya harga tanah, sehingga berdampak harga rumah mahal
b. sulitnya mengangkat lembaga-lembaga keuangan
c. kurangnya partisipasi dari penduduk miskin perkotaan dalam berbagai proyek
perencanaan dan pelaksanaan perumusan
d. minimnya dana pemerintah untuk program penanaman modal

Latihan Ulangan Harian 2


I. 1. a; 4. d; 12. d; 16. e; 21. c; 24. a; 29. a
II. 4. bilangan/angka; 6. industri ekstratif; 13. sungai; 14. transportasi
III. 3. sebagian wilayahnya berupa plato-plato yang berbentuk cawan dikelilingi pegunungan
Dramkensberg. Rata-rata ketinggiannya 1200 m di atas permukaan laut.
10. a. citra dapat dibuat dengan cepat sekalipun untuk daerah yang sulit dijangkau
b. daerah jangkauan sangat luas
c. menghemat waktu tenaga dan biaya
d. ketelitian dapat diandalkan, khususnya daerah darat.

146 Kunci Jawaban Soal Terpilih


Diunduh dari BSE.Mahoni.com

ISBN 978-979-068-784-4 (no jld lengkap)


ISBN 978-979-068-787-5

Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp8.319,-

Anda mungkin juga menyukai