Anda di halaman 1dari 2

ESAI

CARA MENGATASI SIFAT KONSUMTIF MASYARAKAT KELAS MENENGAH INDONESIA

Indonesia memiliki kelas sosial yang cukup populer di semua kalangan yaitu, kelas menengah.
Golongan menengah bisa dikatakan berada di antara golongan menengah atas dan golongan menengah
bawah. Tidak terlalu miskin dan juga tidak terlalu kaya, sehingga bisa disebut sebagai golongan menengah.
Masyarakat kelas menengah Indonesia cenderung memiliki sifat konsumtif. Masyarakat kelas menengah
sering berlomba-lomba dalam meraih kepuasan pribadi, sehingga menjadikan konsumen Indonesia
terutama dari masyarakat kelas menengah sebagai target pasar utama bagi industri. Konsumen Indonesia
lebih senang membeli barang-barang impor, maka produsen barang asal luar negeri yang akan memetik
manfaat terbesar. Uang konsumen masyarakat kelas menengah akan mengalir ke luar negeri tanpa ada
manfaat ekonomi ke dalam. Untuk mengatasi masalah tersebut, langkah pertama adalah melakukan
standardisasi produk domestik, Kedua, pemerintah pusat maupun daerah wajib menyelenggarakan pameran
produk lokal untuk mempromosikan produk-produk unggulan daerah, yang terahkir ialah pemerintah harus
mensosialisasikan kepada masyarakat tentang produk dalam negeri.

Langkah pertama adalah melakukan standardisasi produk domestik. Langkah ini menjadi cara tepat
untuk menahan produk produk impor dari negara lain yang laku di pasar Indonesia. Standardisasi menjadi
salah satu instrumen dalam rangka mendukung pembangunan yang berkelanjutan untuk meningkatkan daya
saing dan kualitas hidup bangsa Indonesia. Saat ini, banyak produk domestik yang belum mendapat
standardisasi. Suatu produk yang sudah memenuhi standar akan diberikan sertifikasi produk yang
ditempatkan pada kemasannya. Suatu produk yang sudah memiliki sertifikasi produk memberikan jaminan
terhadap produk yang dihasilkan oleh pelaku usaha, karena sertifikasi atas suatu produk itu baru diberikan
setelah melalui pengujian dan memenuhi syarat-syarat yang telah ditetapkan berdasarkan empat aturan
tentang standarisasi. Salah satu bentuk suatu produk telah memenuhi standarisasi adalah berlabel SNI.
Sistem penerapan SNI dapat untuk memberikan nilai tambah kepada produsen nasional di pasar domestik.
Standardisasi produk dapat meningkatkan kepercayaan konsumen atas produk yang akan dikonsumsinya,
terletak pada ada atau tidaknya bukti sertifikasi pada produk tersebut.

Kedua, pemerintah pusat maupun daerah wajib menyelenggarakan pameran produk lokal untuk
mempromosikan produk-produk unggulan daerah. Pameran produk daerah dapat menjadi wadah atau
tempat untuk membangun merek dalam negeri, membuka akses pasar, hingga meningkatkan jaringan
kerjasama, dan kemitraan dengan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dari seluruh provinsi di Indonesia.
Selain itu, pameran produk lokal dapat membangkitkan potensi pangan lokal dan meningkatkan konsumsi
pangan lokal. Produk-produk yang ditampilkan dapat menumbuhkan daya tarik masyarakat Indonesia untuk
menggunakan produk buatan anak bangsa, sehingga tercipta kemandirian Indonesia. Pameran harus diikuti
oleh UKM kelas menengah ke bawah dalam jumlah besar , sehingga perlu koordinasi penyelenggara dengan
industri lokal. Pameran produk daerah juga harus diadakan di seluruh Indonesia. Selama ini, kegiatan
pameran produk lokal hanya diadakan di kota-kota besar, seperti Jakarta atau Surabaya. Frekuensi
penyelenggaraan pameran produk lokal juga perlu ditingkatkan dan dijadikan agenda kerja setiap
pemerintah daerah, sehingga pameran produk lokal tidak hanya menjadi kegiatan yang terlewatkan,
kemudian tidak diadakan lagi.

Yang terahkir ialah pemerintah harus mensosialisasikan kepada masyarakat tentang produk dalam
negeri. Sosialisasi untuk mencintai produk Indonesia paling efektif ditanamkan sejak dini, sehingga perlu
penanaman nasionalisme ekonomi pada sektor pendidikan. Sosialisasi dilakukan pada siswa sekolah dasar
hingga sekolah menengah atas di seluruh Indonesia setiap pergantian semester sebagai program tahunan
pemerintah daerah. Dalam sosialisasi, siswa akan diperkenalkan produk-produk lokal mulai dari kerajinan,
pakaian, souvenir dan lainnya. Siswa akan diberi tahu pentingnya memakai produk dalam negeri untuk
memajukan perekonomian negara. Kegiatan yang terdapat dalam sosialisasi bukan hanya sekedar
penyampaian nilai cinta produk dalam negeri melainkan juga menyajikan pameran produk daerah. Dengan
sosialisasi pada bidang pendidikan diharapkan generasi muda sebagai penerus bangsa akan lebih bangga
memakai produk dalam negeri. Negara mutlak untuk mensosialisasikan nilai cinta produk buatan dalam
negeri sendiri pada generasi muda agar dapat memajukan pasar domestik.

Dari langkah-langkah tersebut, nasionalisme yang memegang peranan penting dari permasalahan
bangsa. Hilangnya rasa nasionalisme pada produk Indonesia telah memicu penyimpangan, salah satunya
dalam bidang perekonomian. Masyarakat kelas menengah harus bangga menggunakan barang hasil industri
daerah, agar produk daerah mampu menguasai pasar dalam negeri bahkan menembus pasar internasional,
bukan malu menggunakan produk lokal dan bangga menggunakan produk impor. Sebagai bangsa yang
kuat, dengan memajukan ekonomi mandiri dan bangga produk dalam negeri, kita dapat memperkuat jati
diri bangsa di mata dunia. Dengan prinsip itu, pertumbuhan ekonomi akan semakin tinggi dan stabilitas
ekonomi pun akan semakin kokoh, sehingga kesejahteraan rakyat akan merata dan pengangguran dapat
dikurangi serta angka kemiskinan dapat dikurangi. Berawal dengan membudayakan penggunaan produk
dalam negeri berarti kita menaruh kepercayaan terhadap kualitas buatan anak negeri.

Anda mungkin juga menyukai