Anda di halaman 1dari 3

Nama : Angga Valentino Sidauruk

Nim : 11180503

Perilaku Konsumen Secara sederhana konsumen dapat didefinisikan sebagai orang


yang membeli atau memakai barang atau jasa yang dihasilkan oleh produsen yang kemudian
didelegasikan kepada perantara lain untuk dijual dan didistribusikan.Dalam memasarkan suatu
barang, dibutuhkan suatu kemampuan untuk melihat pasar, apa yang diinginkan oleh
konsumen dan apa target pasar yang ingin disasar oleh produk yang dikeluarkan. Maka dari itu
kemampuan melihat tingkat atatu perilaku konsumen menjadi suatu hal yang cukup penting.

Perubahan perilaku konsumen dari offline ke online adalah :

- Membandingkan harga
- Membandingkan dengan produk sejenisnya
- Membaca review /feedback
- Mencari diskon

Contoh produk :

a. Pakaian
b. Peralatan rumah tangga
c. Elektronik
d. Teknologi
e. Pulsa
f. Tiket kereta
g. Otomotif

1. Berbelanjamelalui media sosial

Semakin banyak orang berbelanja melalui media sosial. Kini setiap orang dapat dengan mudah
dan cepat membeli produk di media sosial, seperti pada Facebook dan Instagram. Instagram
meluncurkan fitur 'shoppable post' yang dapat mengaktifkan tag produk di posting dan sticker
produk di instagram story. Tren ini tentunya memangkas waktu dan upaya pembeli untuk
melakukan pembelian di media sosial, sehingga proses belanja akan lebih produktif.
2. PertumbuhanB2B eCommerce

Menurut Business Wire, penjualan sektor B2B e-commerce diproyeksikan akan dua kali lebih
tinggi dari sektor B2C e-commerce pada tahun 2020. Dengan adanya prediksi pertumbuhan
pesat dari B2B e-commerce ini, para pelaku bisnis perlu menghadirkan pengalaman transaksi
belanja yang mudah, manajemen inventaris yang baik, pemesanan mudah, negosiasi harga,
dan berbagai hal lain yang mampu memudahkan pengalaman berbelanja.

3. Personalisasiberbelanja akan menjadi sebuah standard

Personalisasi e-commerce adalah tentang menampilkan pengalaman berbelanja unik dan


individual secara dinamis kepada pelanggan. Anda dapat menerapkan personalisasi dengan
menganalisa demografi, perilaku browsing, riwayat belanja, dan data lainnya terkait
pengalaman berbelanja. Contoh personalisasi ini adalah membuat rekomendasi produk yang
relevan dengan produk yang konsumen masukkan ke shopping cart.

4. Berbelanjamelalui mobile

Hingga akhir tahun 2018, pasar mobile telah matang dan mencapai 70% trafik e-commerce.
Dengan perangkat mobile, konsumen dapat berjelajah di website, riset dan membeli produk
dimanapun dan kapanpun. Sebagai pelaku bisnis, Anda perlu memperhatikan beberapa hal
seperti kecepatan, kemudahan dan tingkat user-friendly saat berbelanja lewat mobile.

5. Sistempembayaranyang lebih cerdas

Proses pembayaran ialah tahap akhir dari pengalaman belanja. Apabila pengalaman membayar
ini cenderung sulit atau rumit, maka akan berpotensi membuat Anda kehilangan konsumen.
Anda membutuhkan sistem checkout belanja dengan pilihan metode pembayaran yang
beragam, mudah, dan aman.

Faspay sebagai penyedia solusi pembayaran online yang telah mendapat lisensi resmi dari
Bank Indonesia, dapat memproses berbagai macam metode pembayaran online seperti kartu
kredit, internet banking, virtual account, mobile banking, e-money, retail payment hingga kredit
online. Dengan layanan Faspay Business, Faspay Billing, dan Faspay Sendme yang dihadirkan
Faspay, seluruh kebutuhan pembayaran bisnis Anda akan terpenuhi serta dilengkapi dengan
jaminan keamanan terkini.

Anda mungkin juga menyukai