Dosen Pengajar:
Penulis:
FAKULTAS BISNIS
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…………………………………………………
DAFTAR ISI……………………………………………………………………ii
A. Latar Belakang………….………………………………………………….1
A.2 Gejala…………………………………………………………………..2
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………19
C. Tujuan Penelitian…….....…………………………………………………19
D. Landasan Teori……………….………...…………………………………19
E. Metode Penelitian…………………..……………………………………..27
F. Analisis Hasil………………………………………………….…………....27
G.1 Kesimpulan………………………………………………….......................28
G.2 Rekomendasi……………………………………………………………….28
H. Daftar Pustaka………………………………………………………...........28
ii
PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk.
A. Latar Belakang
A.1. Profil Perusahaan
PT. Hanjaya Mandala Sampoerna merupakan perusahaan tembakau terkemuka
di Indonesia. PT H.M Sampoerna memproduksi dan mendistribusikan sejumlah
kelompok merek rokok kretek yang dikenal luas, di antaranya Sampoerna A,
Sampoerna Kretek, Sampoerna U, serta “Raja Kretek” yang legendaris, Dji Sam
Soe. PT. H.M Sampoerna adalah anak perusahaan dari PT Philip Morris Indonesia
(PMID) dan afiliasi dari Philip Morris International Inc. (PMI), perusahaan
tembakau internasional terkemuka di dunia.
Pada tahun 2017, Sampoerna memimpin pasar rokok di Indonesia dengan
pangsa pasar sebesar 30,0%. Tim manajemen Sampoerna yang berpengalaman
senantiasa menerapkan praktik-praktik terbaik dan sistem kelas dunia dalam
mengelola 28.212 karyawan tetap di Perusahaan dan anak-anak perusahaan. Selain
itu, Sampoerna juga bekerja sama dengan 38 Mitra Produksi Sigaret (MPS) yang
pabriknya tersebar di pulau Jawa dan secara bersama-sama mempekerjakan sekitar
39.200 orang dalam memproduksi produk-produk Sigaret Kretek Tangan (SKT)
Sampoerna. Perusahaan menjual dan mendistribusikan rokok melalui 106 kantor
penjualan dan distribusi di seluruh Indonesia.
Kode : HMSP
sutardi.sutardi@sampoerna.com
No Telpon : 021-515-12-34
Faks : 021-515-22-34
NPWP : 01.108.205.4-092.000
Situs : www.sampoerna.com
Bidang Usaha Utama : Industri Rokok
Sektor : CONSUMER GOODS INDUSTRY
Sub Sektor : TOBACCO MANUFACTURERS
Biro Administrasi Efek : PT. Sirca Datapro Perdana
1
[Type here]
A.2. Gejala
A.2.1. Beban Pokok Penjualan
Beban pokok penjualan, di luar cukai, tidak mengalami perubahan
dibandingkan dengan tahun sebelumnya dengan peningkatan biaya tenaga
kerja sejalan dengan kenaikan rata-rata upah minimum, yang sebagian
diimbangi dengan penurunan biaya produksi sebagai akibat dari
produktivitas dan penurunan volume penjualan.
A.2.2. Biaya Produksi
Biaya produksi menurun diakibatkan oleh menurunnya volume
penjualan pada tahun 2017. Meskipun volume penjualan menurun, laba
bersih Perseroan meningkat sebesar Pendapatan bersih Perseroan dari
SKM meningkat sebesar 8,6% menjadi Rp66,3 triliun, berkontribusi
sebesar 66,9% terhadap total pendapatan bersih di tahun 2017 (2016:
64,0%). Peningkatan ini didorong oleh kenaikan harga jual rokok maupun
volume penjualan. Volume penjualan SKM meningkat sebesar 0,9% dari
69,2 miliar batang menjadi 69,8 miliar batang, terutama mencerminkan
kinerja yang kuat dari Dji Sam Soe Magnum Mild 16s dan Marlboro Filter
Black 20s, yang dikompensasi sebagian oleh melemahnya kinerja
Sampoerna A dan Sampoerna U sebagai dampak kenaikan harga dan
tekanan dari produk bernilai ekonomis dari kompetitor.
A.2.3. Biaya Penjualan
Biaya penjualan meningkat sebesar 2,6% menjadi Rp6,3 triliun terutama
disebabkan oleh peningkatan biaya royalty yang dibayarkan untuk
Marlboro Filter Black sejalan dengan kinerja yang kuat dari merek ini.
A.2.4. Biaya Cukai
Biaya cukai pada tahun 2017 memicu estimasi volume industri rokok
sehingga mengalami penurunan sebesar 1,4% yang menandakan adanya
perlambatan ekonomi. Peraturan beacukai Pasal 5 sebagai berikut:
(1) Barang kena cukai berupa hasil tembakau dikenai cukai berdasarkan
tarif paling tinggi:
2
a. untuk yang dibuat di Indonesia: 1. 275% (dua ratus tujuh puluh lima
persen) dari harga dasar apabila harga dasar yang digunakan adalah harga
jual pabrik; atau 2. 57% (lima puluh tujuan persen) dari harga dasar apabila
harga dasar yang digunakan adalah harga jual eceran.
b. untuk yang diimpor: 1. 275% (dua ratus tujuh puluh lima persen) dari
harga dasar apabila harga dasar yang digunakan adalah nilai pabean
ditambah bea masuk; atau 2. 57% (lima puluh tujuh persen) dari harga
dasar apabila harga dasar yang digunakan adalah harga jual eceran.
(2) Barang kena cukai lainnya dikenai cukai berdasarkan tarif paling
tinggi:
a. Untuk yang dibuat di Indonesia: 1. 150% (seribu seratus lima puluh
persen) dari harga dasar apabila harga dasar yang digunakan adalah harga
jual pabrik; atau 2. 80% (delapan puluh persen) dari harga dasar apabila
harga dasar yang digunakan adalah harga jual eceran.
b. Untuk yang diimpor: 1. 150% (seribu seratus lima puluh persen) dari
harga dasar apabila harga dasar yang digunakan adalah nilai pabean
ditambah bea masuk; atau 2. 80% (delapan puluh persen) dari harga dasar
apabila harga dasar yang digunakan adalah harga jual eceran.
(3) Tarif cukai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dapat
diubah dari persentase harga dasar menjadi jumlah dalam rupiah untuk
setiap satuan barang kena cukai atau sebaliknya atau penggabungan dari
keduanya.
(4) Penentuan besaran target penerimaan negara dari cukai pada
Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) dan
alternatif kebijakan Menteri dalam mengoptimalkan upaya mencapai
target penerimaan, dengan memperhatikan kondisi industri dan aspirasi
pelaku usaha industri, disampaikan kepada Dewan Perwakilan Rakyat
Republik Indonesia (DPR RI) untuk mendapat persetujuan.
(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai besaran tarif cukai sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), serta perubahan tarif sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) diatur dengan peraturan menteri."
3
[Type here]
4
A.2.6. Penghasilan Keuangan
Total penghasilan keuangan bersih menurun sebesar 4,9% menjadi
Rp791,2 miliar, terutama mencerminkan penurunan suku bunga rata-rata
di tahun 2017 dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Penghasilan
finansial berasal dari pendapatan bunga dan penghasilan transaksi swap
valuta asing yang berasal dari penempatan deposito berjangka dan
pinjaman kepada pihak berelasi oleh Perseroan.
5
[Type here]
6
A.2.9. Liabilitas
Liabilitas (PT HM Sampoerna Tbk.)
Jumlah liabilitas Perseroan per tanggal 31 Desember 2017 meningkat
sebesar Rp0,7 triliun atau 8,3% menjadi Rp9,0 triliun dibandingkan
dengan tahun sebelumnya, terutama berasal dari peningkatan pada
liabilitas jangka panjang dari Rp1,9 triliun menjadi Rp2,5 triliun pada
tahun 2017, disebabkan oleh peningkatan liabilitas imbalan kerja jangka
panjang karena penurunan tingkat diskonto. Tidak ada perubahan
signifikan pada liabilitas jangka pendek dibandingkan dengan tahun
sebelumnya.
Liabilitas (PT Gudang Garam Tbk.)
Pinjaman jangka pendek meningkat 4,3% menjadi Rp 20,6 triliun, yang
dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan Perseroan. Saldo
pinjaman rata-rata selama tahun 2017 menurun sebesar 17% , jumlah
untang usaha berimbang dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp. 1,1
triliun pada tahun 2017, sehubungan dengan pembelian bahan baku.
Liabilitas jangka panjang sebesar Rp. 2 Triliun terdiri dari imbalan pasca
kerja dan liabilitas pajak tangguhan. Kenaikan liabilitas jangka panjang
sebesar Rp. 212,4 miliar atat 12,1% terutama disebabkan oleh kenaikan
saldo liabilitas imbalan pasca kerja.
A.2.10. Asset
Asset (PT HM Sampoerna Tbk.)
Jumlah aset Perseroan per tanggal 31 Desember 2017 meningkat sebesar
Rp0,6 triliun atau 1,5% menjadi Rp43,1 triliun dibandingkan dengan tahun
sebelumnya, terutama mencerminkan peningkatan pada aset lancer sebesar
Rp0,5 triliun atau 1,6% menjadi Rp34,2 triliun. Peningkatan pada aset
lancar terutama disebabkan oleh peningkatan kas dan setara kas, sebagian
diimbangi oleh penurunan persediaan dan piutang dari pihak berelasi.
Tidak ada perubahan signifikan pada aset tidak lancer dibandingkan
dengan tahun sebelumnya.
7
[Type here]
8
Walaupun terdapat penurunan volume penjualan SKT, Sampoerna
berhasil mempertahankan pangsa pasar di segmen SKT dan pendapatan
bersih Perseroan dari SKT meningkat sebesar 1,3% yang disebabkan oleh
kenaikan harga rokok di tahun 2017.
Pendapatan bersih Perseroan dari produk SPM, Marlboro, turun 13,7%
dari tahun sebelumnya menjadi sebesar Rp12,1 triliun, terutama karena
penurunan volume penjualan yang dikompensasi sebagian oleh kenaikan
harga di 2017. Kinerja yang lemah pada varian SPM terutama disebabkan
kompetisi dari produk SPM yang membayar cukai lebih rendah. Tahun ini,
Kementerian Keuangan telah menerapkan peta jalan pajak cukai, sehingga
mulai Januari 2019 tidak akan ada lagi kompetisi akibat cukai yang lebih
rendah. Penurunan volume penjualan Marlboro di kategori SPM
dikompensasi oleh keberhasilan varian SKM Marlboro, yaitu Marlboro
Filter Black. Kinerja keseluruhan kelompok Marlboro tetap tumbuh di sisi
volume maupun pangsa pasar pada tahun 2017.
PT Gudang Garam Tbk.
Meningkatnya pendapatan sebesar 9,2% menjadi Rp 83,3 triliun (2016:
naik 8,4% menjadi Rp 76,3 triliun) tercapai karena adanya penyesuaian
harga jual rata-rata per batang sepanjang tahun 2017 sebesar 8,4% untuk
SKT dan 7,1% untuk SKM, serta kenaikan volume penjualan keseluruhan
sebesar 2,0% menjadi 78,7 miliar batang. Penjualan ekspor senilai Rp 2,7
triliun menyumbang 3,3% dari total pendapatan (2016: 3,9%) dan 4,4%
dari total volume penjualan rokok (2016: 5,3%). Biaya pokok penjualan
naik 9,1% menjadi Rp 65,1 triliun (2016: 8,7% menjadi Rp 59,7 triliun)
dan laba bruto meningkat 9,7% menjadi Rp 18,2 triliun (2016: 7,3%
menjadi Rp 16,6 triliun). Marjin laba bruto terpertahankan di 21,9% (2016:
21,8%). Cukai rokok (termasuk pajak rokok dan PPN) masih menjadi
faktor dominan dalam biaya pokok penjualan Perseroan, meningkat 16,5%
menjadi Rp 49,6 triliun, dibandingkan kenaikan sebesar 13,1% tahun
sebelumnya. Pada tahun 2017, cukai rokok mencapai 76,2% dari
keseluruhan biaya pokok penjualan, dibandingkan 71,4% (Rp 42,6 triliun)
pada tahun 2016.
9
[Type here]
Di sisi lain, biaya bahan baku sedikit menurun, sebesar 1,8% menjadi
Rp 13,2 triliun dari Rp 13,5 triliun tahun sebelumnya, atau sebesar 20,3%
dari keseluruhan biaya pokok penjualan untuk tahun 2017 dan 22,6%
A.2.12. Pangsa Pasar
PT HM Sampoerna Tbk.
Secara keseluruhan, di tahun 2017 Perseroan berhasil mempertahankan
posisi kepemimpinan di Indonesia, dengan 31,0% pangsa pasar, menurun
1,0% dari tahun sebelumnya. Penurunan pangsa pasar Perseroan
mencerminkan melemahnya penjualan merek-merek rokok SKM kadar tar
rendah dikarenakan oleh persaingan dengan produk-produk dengan nilai
ekonomis. Di lain pihak, produk-produk baru Perseroan memperlihatkan
kinerja di atas target. Termasuk dalam produk baru tersebut adalah
Avolution 20 yang merupakan produk SKM kadar tar rendah yang
diluncurkan di penghujung tahun 2016 pada 31 kota dan kemudian
dipasarkan ke seluruh Indonesia sejak triwulan IV tahun 2017.
Pada kategori produk SKM kadar tar tinggi, setahun setelah
diluncurkan, U Bold 12 telah didistribusikan ke 55 kota di seluruh
Indonesia, dan pada September 2016, produk malioboro Filter Black 20
telah diluncurkan di 25 kota di Indonesia. Produk-produk tersebut
memperkuat keberadaan Sampoerna di kategori SKM kadar tar tinggi yang
merupakan segmen pasar rokok terbesar kedua di Indonesia. Kami juga
berhasil mempertahankan posisi di kategori lainnya yaitu SKT, SKM
kadar tar rendah, dan SPM dengan merek Marlboro. Agar tetap kompetitif,
kami senantiasa memantau pergeseran selera konsumen dan
mengembangkan produk-produk yang sesuai dengan tren perubahan di
pasar rokok.
PT Gudang Garam Tbk.
Pada akhir tahun 2017 Gudang Garam memiliki pangsa pasar rokok
dalam negeri sekitar 21,4% dengan produk-produk yang sudah dikenal
luas oleh masyarakat di seluruh Nusantara. Perusahaan juga memilliki 67
kantor area dengan 279 titik distribusi di seluruh Indonesia dan armada
penjualan lebih dari 7.000 kendaraan, termasuk sepeda motor untuk
melayani pasar.
10
Dilihat dari industri secara keseluruhan, para pelaku usaha di sektor
kretek masih terus berjuang meraih pangsa pasar lebih besar setelah
mengalami penurunan volume penjualan dalam dua tahun belakangan di
tengah kondisi persaingan yang ketat.
Gudang Garam berhasil menjaga reputasinya sebagai produsen yang
mengutamakan kualitas dan ketersediaan produk di pasar dan mampu
meningkatkan pendapatan dibanding tahun sebelumnya sekalipun pasar
melemah dan belanja konsumen melamban. Strategi penetapan harga,
pemasaran dan distribusi yang dijalankan Perseroan berjalan baik di
tengah naiknya cukai rokok lebih dari 15% pada tahun 2017 (10,2% pada
tahun 2016).
A.2.13. Persaingan
Di tengah perlambatan ekonomi, kenaikan harga jual eceren akibat
kenaikan cukai, serta persaingan dari produk dengan nilai ekonomis, kami
merasa bangga dengan kinerja Sampoerna di 2017. Dengan penjualan
sebanyak 101,3% miliar batang pada tahun tersebut yang mewakili pangsa
pasar sebesar 33,0%, Sampoerna masih memimpin di industri rokok
indonesia. Selain pencapaian di aspek penjualan, Sampoerna juga terus
fokus pada investor perusahaan saat ini maupun calon investor yang
potensial. Dalam rangka memperluas kepemilikan dan perdagangan saham
oleh publik setelah pelaksanaan penawaran umum terbatas di tahun 2016,
Sampoerna melaksanakan aksi korporasi pemecahan saham 1:25 di tahun
2017. Hal ini dilakukan guna menarik investor ritel yang lebih banyak dan
meningkatkan likuiditas perdagangan sahamnya di Bursa Efek Indonesia.
11
[Type here]
PT HM Sampoerna Tbk
Ekuitas
Asset
40%
50%
Liabilitas
10%
Ekuitas
31%
Asset
50%
Liabilitas
19%
12
b. Perbandingan ROA dan ROE
PT HM Sampoerna Tbk
90.00%
80.00%
70.00% 76.40% 75.40%
60.00%
50.00%
40.00%
39.50% 37.30% 37.1%
30.00% 35.90%
32.40% 30%
27.30% 29.4%
20.00%
10.00%
0.00%
2013 2014 2015 2016 2017
ROA ROE
13
[Type here]
12.00%
10.00% 11.6%
10.70% 11%
9.38% 9.85%
8.00%
6.00%
4.00%
2.00%
0.00%
2013 2014 2015 2016 2017
ROA ROE
14
Perbandingan Perusahaan Rokok
PT HM Sampoerna Tbk
18 17
16 14.5
13.7 13.9
14 13.3
12.7
12 10.9 10.8
10 10.1 10.3
10 8.7
IDR
8
8 7.2
6.2 6.4
5.5
6 5
3.6 3.8
4
0
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017
Operating Income 5.5 6.2 7.2 8.7 10.9 13.3 14.5 13.7 13.9 17
Net Income 3.6 3.8 5 6.4 8 10 10.8 10.1 10.3 12.7
Column1
15
[Type here]
10
8
IDR
0
2008 2009 20010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017
Operating Income 2.5 3.1 5.2 5.8 6.8 6 6.6 8.6 10 10.1
Net Income 1.4 1.8 3.4 4.2 4.8 4 4.3 5.4 6.4 6.6
Column1
Berikut ini adalah penguasaan Pangsa Pasar antara HM Sampoerna dan Gudang Garam pada
tahun 2017:
38%
62% HM Sampoerna
Gudang Garam
16
A.3. Analisis Situasi
17
[Type here]
PITA CUKAI
Pita cukai berdasarkan beban pokok penjualan Pita Cukai beban penjualan
51.7
47
42.5
39
2016 2017
Kenaikan harga rokok di tahun 2017 yang ditetapkan oleh pemerintah menyebabkan
volume penjualan turun
300.1
105.5
101.3
2016 2017
Peluncuran produk baru yang diinginkan konsumen menjadi jalan keluar terbaik bagi
perusahaan Sampoerna dalam mengungguli pangsa pasar
18
Meskipun HM Sampoerna mengalami penurunan penjualan, namun perusahan
mengalami kenaikan laba bersih yang diakibatkan oleh naiknya bea cukai.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
Untuk mengetahui strategi keuangan PT. HM Sampoerna Tbk. dalam
mengungguli pangsa pasar tahun 2017 yang disertai kenaikan harga cukai dan harga
rokok.
D. Landasan Teori
Analisis terhadap laporan keuangan suatu perusahaan pada dasarnya
karena ingin mengetahui tingkat profitabilitas (keuntungan) dab tingkat risiko atau
tingkat kesehatan suatu perusahaan.
Laporan laba rugi yaitu meringkas hasil dari kegiatan perusahaan selama
periode akuntansi tertentu. Laporan ini sering dipandang sebagai laporan akuntansi
yang paling penting dalam laporan tahunan.
Laporan aliran kas adalah untuk memberikan informasi mengenai efek kas
dari kegiatan investasi, pendanaan, dan operasi perusahaan selama periode tertentu.
Neraca bertujuan untuk memberikan informasi mengenai sumber daya
ekonomi, kewajiban, dan modal sendiri dari suatu entitas atau perusahaan.
Aset adalah manfaat ekonomis yang akan diterima pada masa mendatang,
atau akan dikuasai oleh perusahaan sebagai hasil dari transaksi atau kewajiban.
Hutang didefinisikan sebagai pengorbanan ekonomis yang mungkin timbul
dimasa mendatang dari kewajiban perusahaan sekarang untuk mentransfer aset atau
memberikan jasa ke pihak lain di masa mendatang.
Modal saham adalah sisa dari aset suatu bisnis dikurangi dengan hutang-
hutangnya. Modal saham merupakan bentuk kepemilikan suatu usaha.
Laporan keuangan diharapkan bisa memberikan informasi yang berkaitan
dengan tingkat keuntungan (Return on Invesment), risiko fleksibilitas keuangan,
dan kemampuan operasional perusahaan.
19
[Type here]
21
[Type here]
Kedua, ini berhubungan dengan operasi yang pertama, laba operasi berfokus
pada laba perusahaan secara keseluruhan dan bukan hanya untuk pemilik utang dan
ekuitas. Artinya, pendapatan dan beban pendanaan akan dikeluarkan ketika
mengukur laba operasi. Ketiga, laba operasi hanya berkaitan dengan aktivitas usaha.
laba non – operasi, mencakup seluruh komponen laba yang tidak termasuk
dalam laba operasi. Laba ini terkadang berguna ketika kita mengannalisis laba non-
operasi. Untuk memisahkan komponen yang berkaitan dengan aktivitas pendanaan
dari yang berkaitan dengan operasi yang dihentikan.
Implikasi Analisis. Kegunaan laba operasi muncul dari satu tujuan penting
dalam pendanaan perusahaan yaitu keinginan untuk memisahkan keputusan
investasi(dan operasi) seperti penganggaran modal, dari keputusan pendanaan
seperti kebijakan deviden. Karena tujuan ini kita perlu menentukan suatu
pengukuran laba perusahaan komrehensif yang independen terhadap keputusan
pendanaan dan investasi efek perusahaan. Laba operasi sebelum pajak sama dengan
laba sebelum beban bunga dan pajak (earning before intersent and taxes )
sementara laba operasi setelah pajak sama dengan laba bersih operasi setelah pajak.
Alternatif Klasifikasi dan Pengukuran Laba.
Laba dapat diklasifikasikan berdasarkan dua dimensi utama : (1) operasi dan
non-operasi serta (2) berulang dan tidak berulang. Sering kali, kedua dimensi
klasifikasi ini digunakan secara bersamaan. Misalnya, beberapa analisis dan juga
beberapa perusahaan mengacu pada pengukuran laba yang mengeluarkan seluruh
pos tidak berulang sebagai operasi laba.
Likuiditas mengacu pada kemampuan perusahaan untuk memenuhi
kewajiban jangka pendeknya.
Current Ratio, rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam
membayar kewajiban finansial jangka pendek dengan menggunakan aktiva lancar.
Rumus menghitung Current Ratio
Current Ratio = Aktiva lancar / hutang lancar x 100%
Cash Ratio, rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam
membayar kewajiban finansial jangka pendek dengan menggunakan kas yang
tersedia dan berikut surat berharga atau efek jangka pendek.
Rumus menghitung Cash Ratio :
Cash Ratio = Kas + Efek / Hutang Lancar x 100%
22
Quick Ratio, rasio untuk mengukur kemampuan perusahan dalam
membayar kewjiban finansial jangka pendek dengan menggunakan aktiva lancar
yang lebih likuid.
Rumus menghitung Quick Ratio :
Quick Ratio = Kas + Efek + Piutang / Hutang Lancar x 100%
Rasio Profitabilitas atau Rentabilitas yaitu Rasio untuk mengukur
seberapa besar kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya
dengan nilai penjualan, aktiva, dan modal sendiri.
Gross Profit Margin, rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam
mendapatkan laba kotor dari penjualan.
Rumus menghitung Gross Profit Margin :
Gross Profit Margin = Penjualan Netto - HPP / Penjualan Netto X 100%
Operating Income Ratio, rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan
dalam mendapatkan laba operasi sebelum bunga dan pajak dari penjualan.
Rumus menghitung Operating Income Ratio:
Operating Income Ratio = Penjualan Netto - HPP – Biaya Administrasi &
Umum (EBIT) / Penjualan Netto X 100%
Net Profit Margin, rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam
mendapatkan laba bersih dari penjualan.
Rumus menghitung Net Profit Margin:
Net Profit Margin = Laba Bersih Setelah Pajak (EAT)
Penjualan Netto x 100%
Earning Power of Total Investment, rasio untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam mengelola modal yang dimiliki yang diinvestasikan dalam
keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan bagi investor dan pemegang
saham.
Rumus menghitung Earning Power of Total Investment:
Earning Power of Total Investment = EBIT
Jumlah Aktiva x 100%
Rate of Return on Net Worth atau Rate of Return for the Owners, rasio
untuk mengukur kemampuan modal sendiri diinvestasikan dalam menghasilkan
pendapatan bagi pemegang saham.
Rumus menghitung Rate of Return on Net Worth:
Rate of Return on Net Worth = EAT / Jumlah Modal Sendiri x 100%
23
[Type here]
25
[Type here]
Kekuatan Laba
Kekuatan lab (earning power) mengacu pada tingkat laba perusahaan yang
diharapkan akan terjadi pada masa depan. Dengan sedikit pengecualian, kekuatan
laba diakui sebagai faktor utama dalam penilaian perusaaan. Model penilaian
berbasis akuntansi mencakup kapitalisasi kekuatan laba, di mana kapitalisasi ini
melibatkan penggunaan suatu faktor atau penggandaan yang mencerminkan biaya
modal dan taksiran risiko serta pengmbalian masa depan. Banyak analisis laba dan
laporan keuangan yang ditujukan untuk menentukan kekuatan laba.
Mengukur Kekuatan Laba
Kekuatan laba merupakan konsep yang diturunkan dari analisis keuangan,
bukan akuntansi. Konsep ini melihat stabilitas dan daya tahan laba serta komponen
laba. Laporan keuangan digunakan untuk menghitung kekuatan laba. Penghitungan
ini membutuhkan pengetahuan, penilaian, pengalaman, dan perspektif. Laba
merupakan ukuran yang paling andal dan relevan untuk tujuan penilaian. Meskipun
penilaian berorintasi masa depan kita harus mengevaluasi relevansi kinerja
perusahaan saat ini dan sebelumnya untuk mengistimasi kinerja masa depan. Laba
periode akhir yang melampui siklus usaha mencerminkan kinerja operasi aktual dan
memberikan kita suatu prespektif atas aktivitas operasi di mana kita dapat
mengestimasi kinerja masa depan. Penilaian sangat penting untuk beberapa
keputusan (seperti investasi, pemberian pinjaman, perencanan pajak, keputusan
pengadilan atas perselisishan penilaian). Oleh karena itu, estimasi penilaian harus
kredibel dan dapat dipertahankan, dan kita harus meneliti jika terdapat
penyimpangan dari norma.
26
E. Metode Penelitian
E.1. Data dan Sumbernya
Data yang kami gunakan ialah data sekunder, merupakan data yang kami
peroleh dari Bursa Efek Indonesia dalam bentuk Annual Report perusahaan
Tahun 2017.
E.2. Langkah-langkah Penelitian
1. Mengetahui Kelebihan PT. HM Sampoerna Tbk dan PT. Gudang Garam
Tbk
2. Mengetahui Kelemahan PT. HM Sampoerna Tbk dan PT. Gudang Garam
Tbk
F. Analisis
F.1. Kelebihan PT. HM Sampoerna Tbk dan PT. Gudang Garam Tbk
1. Kelebihan PT. HM Sampoerna Tbk
Pada tahun 2017 perusahan telah memimpin 3 segmen pangsa
pasar Indonesia. Segmen SKT (sigaret kretek tangan), meskipun
banyak isu yang beredar bahwa perusahan sudah menjadi produsen
rokok putih, namun tahun 2017 perusahan menangkal spekulasi itu
dengan mengukuhkan kepemimpinan nya atas segmen ini dengan
mempunyai 40 pabrik kretek tangan di pulau jawa dan mengukuhkan
37.5% pangsa pasar. Segmen SKM (sigaret kretek mesin) perusahaan
memperoleh laba sebesar Rp. 66,3 trilliun pada segmen ini dikarenakan
produk baru mereka yaitu Dji Sam Soe Magnum Mild dan Marlboro
filter black yang rilis bulan mei 2017 yang dengan cepat diterima oleh
konsumen dan mengukuhkan diri sebagai pemimpin pada segmen ini
29.4 % pangsa pasar. Segmen SPM (sigaret putih mesin) pada segmen
ini perusahan memperoleh laba sebesar Rp. 12.1 trilliun dan pangsa
pasar 70.2%.
2. Kelebihan PT. Gudang Garam Tbk
Pada tahun 2017 perusahan mengalami peningkatan pendapatan
yang dikarenakan naiknya volume penjualan. Meskipun perusahan tak
meluncurkan produk baru pada tahun 2017 namun perusahan mampu
memperoleh penjualan yang meningkat karena memaksimalkan produk
lama mereka yang terus diberi inovasi.
F.2. Kelemahan PT. HM Sampoerna Tbk dan PT. Gudang Garam Tbk
1. Kelemahan PT. HM Sampoerna Tbk
Meskipun pada tahun 2017 perusahan mampu menunjukan
dominasi pada pangsa pasar Indonesia, hal itu dikarena kan produk baru
yang diluncurkan perusahan. Pada produk lama mereka seperti
sampoerna A dan Sampoerna U mengalami penurunan volume
produksi, karena harga yang tinggi dan beralihnya minat konsumen.
27
[Type here]
H. Daftar Putaka
1. http://www.idx.co.id/perusahaan-tercatat/laporan-keuangan-dan-
tahunan/
2. Akuntansi perusahaan manufaktur /Sigit Hermawan xvi + 188 hlm, 1
Jil.: 23 cm.
3. Buku Analisis Laporan Keuangan, 5.82, Dr.Kasmir
28