BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Definisi
kekurangan darah atau proses lain yang mengganggu aliran balik darah ke
keseluruhan.
2.1.2 Epidemiologi
kardiovaskular pada tahun 2008 dan lebih dari 23 juta orang akan
7
8
berkembangnya gagal jantung adalah 20% untuk usia ≥40 tahun, dengan
2.1.3 Etiologi
KELAINAN MIOKARDIUM
Penyakit jantung
iskemik
Penyalahgunaan Alkohol, kokain,
amfetamin
Toksisitas Logam berat Besi, kobalt, timah
Obat-obatan Obat imunomudulasi,
obat anti depresi, anti
aritmia, NSAID
Radiasi
Terkait infeksi Bakteri, fungi, protozoa,
parasit, virus (HIV/AIDS)
Kerusakan akibat reaksi
Non infeksi Miokarditis giant
imun dan inflamasi
cell/limfositik, Penyakit
Jantung Rematik, SLE
Hormonal Diabetes melitus,
defisiensi growth
Kelainan metabolik hormone, corn’a disease,
akromegali, addison
disease
Nutrisi Malnutrisi, Obesitas
Genetik Kardiomiopati, distrofik muskular
GANGGUAN MEKANIK
Hipertensi
Gangguan struktural Didapat Kelainan katup aorta,
katup dan miokardium mitral, trkuspid, dan
pulmonal
Kongenital Atrial Ventricular Septum
Defect
Kelainan perikardium Perikardium Perikarditis, efusi
dan endomiokardium perikaridum
Endomiokardium Fibrosis endomiokardium,
fibroelastosis endokardial
↓ Resistensi vaskular Anemia berat, sepsis
Volume overload Gagal ginjal, kelebihan cairan (iatrogenik)
10
curah jantung yang memadai. Selain itu peningkatan arteri yang cepat,
seperti yang terjadi pada beberapa hipertensi yang berasal dari ginjal
Penyakit mengenai serabut otot jantung dan gangguan ini terjadi dalam
selama fase akut yang dini dan mengenai katup pada jantung pada fase
jantung yang fatal selama fase akut restriktif (Kowalak, dkk, 2014).
4. Katup jantung
tiga tipe gangguan yaitu stenosis atau penyempitan pada lubang katup,
balik ke dalam atrium kiri pada saat sistol sehingga rongga atrium
b. Stenosis mitral
c. Insufisiensi aorta
Darah mengalir balik dari ventrikel kiri pada saat diastolik sehingga
d. Stenosis aorta
e. Stenosis pulmoner
1. Usia.
100 per 1000 orang pada usia ≥ 65. Dengan semakin meningkatnya
g. Disfungsi endotel.
2. Jenis kelamin
dalam menjaga tingkat kolesterol darah yaitu menjaga HDL tetap tinggi
dan LDL tetap rendah dan dapat mengurangi risiko bekuan darah.
(Price, 2012).
3. Genetik
(Mason, 2008).
17
1. Kolesterol
2. Anemia
dkk, 2014).
3. Diabetes melitus
tidak tepat, transfusi darah yang berlebihan dan kegiatan fisik yang
terlalu berat, krisis emosional dapat memicu gagal jantung pada pasien
5. Disfungsi tiroid
(Sudoyo, 2012).
2.1.5. Klasifikasi
2012).
pulmonalis dan paru menyebabkan pasien sesak nafas dan ortopnea. Gagal
jantung kiri dan secara lambat diikut gagal jantung kanan (Rilantono,
2.1.6. Patofisiologi
Bila curah jantung karena suatu keadaan menjadi tidak cukup untuk
2. Hipertrofi Ventrikel
3. Aktifasi Neurohormonal
Selanjutnya hal ini dapat menyebabkan retensi garam dan air, yang
c. Hormon antidiuretik
2012).
curah jantung tidak dapat naik cukup tinggi untuk membuat ginjal
2012). Oleh karena itu cairan akan terus retensi, sehingga pasien
dekompensasasi (Guyton,2013).
1. Kerusakan jantung.
terjadi.
jantung kanan atau keduanya, namun pada praktik jantung kiri lebih
CO2 arteri menjadi rendah dan memicu apnea sentral (Isselbacher, 2014).
(Isselbacher, 2014).
2. Gejala sistemik berupa lemah, cepat lelah merupakan gejala yang tidak
kongesti hepar dan sistem vena porta. Dan sering sekali terjadi
Semakin berat gagal jantung semakin tinggi tekanan vena. Selain itu
3. Gejala susunan saraf pusat berupa insomnia, sakit kepala, mimpi buruk
jantung kiri, jantung kanan atau keduanya, namun pada praktik jantung
2.1.8.Diagnosis
Framingham.
Diagnosis gagal jantung ditegakkan jika terdapat dua kriteria minor dan
Gejala Tanda
Gejala Tanda
Penurunan curah jantung dan penurunan perfusi organ seperti otak, ginjal,
dan otot skelet, baik disebabkan oleh gagal jantung kiri atau gagal jantung
lelah, dan cepat capek, serta penurunan toleransi aktivitas (Grey, 2013).
28
1. Laboratorium
kreatinin, laju filtrasi glomerulus (GFR), glukosa, tes fungsi hati dan
dijumpai pada pasien dengan gejala ringan sampai sedang yang belum
(ANP). BNP akan diproduksi jika terjadi regangan pada ventrikel kiri,
Gagal jantung dengan bendungan pada hati atau hipoksia otot skelet
d. T3 dan T4
e. Elektrolit
f. Pemeriksaan Kolesterol
2. Rontgen Thorak
gagal jantung kiri, seperti pada infark miokard, regurgitasi katup akut.
(Grey, 2013).
3. Elektrokardiografi (EKG)
4. Ekokardiografi
dilakukan untuk menilai ukuran ventrikel kiri, masa dan fungsinya, serta
adalah fraksi ejeksi ventrikel kiri (normal > 45 -50%). Pada gagal jantung
akan terlihat dilatasi ventrikel kiri, atrium kiri, dan mungkin juga dilatasi
2.1.9. Penatalaksanaan
Pasien harus memantau berat badan rutin setap hari, jika terdapat
c. Asupan cairan
cairan rutin pada semua pasien dengan gejala ringan sampai sedang
d. Latihan fisik
kronik stabil. Program latihan fisik memberikan efek yang sama baik
2.1.9.2.Tatalaksana Farmakologi
dan angioedema (jarang), oleh sebab itu ACEI hanya diberikan pada
mmol/L, serum kreatinin > 2,5 mg/dL, stenosis aorta berat (PERKI,
2015).
b. Penyekat β
c. Antagonis Aldosteron
III-IV NYHA), dosis optimal penyekat β dan ACEI atau ARB (tetapi
(PERKI, 2015).
(PERKI, 2015).
f. Digoksin
1. Dosis awal: 0,25 mg, 1 x/hari pada pasien dengan fungsi ginjal
hipokalemia.
g. Diuretik
serum elektrolit.
Etiologi
Faktor risiko
Usia Gagal Jantung Kongestif
Jenis kelamin
Keterangan:
Diteliti :
Usia
Etiologi