Anda di halaman 1dari 17

PENTINGNYA PERSEDIAAN, SISTEM EOQ, SISTEM JIT DALAM PERSEDIAAN

Istilah persediaan (Inventory) adalah suatu istilah umum yang menunjukkan segala sesuatu
atau sumberdaya-sumberdaya organisasi yang disimpan dalam antisipasi pemenuhan
permintaan. Permintaan akan sumberdaya internal ataupun eksternal ini meliputi persediaan
bahan mentah, barang dalam proses, barang jadi atau produk akhir, bahan-bahan pembantu
atau pelengkap dan komponen-komponen lain yang menjadi bagian keluaran produk
perusahaan.
Persediaan (inventory) merupakan barang yang disimpan untuk digunakan atau dijual
pada periode mendatang. Persediaan erat hubungannya dengan operasional perusahaan, baik
perusahaan yang bergerak dalam bidang perdagangan maupun industri. Jika penanganan
persediaan tidak dilaksanakan dengan baik maka akan mengakibatkan resiko terganggunya
proses produksi atau tidak terpenuhinya pesanan pembelian, akibatnya dapat merugikan
perusahaan.
Persediaan merupakan salah satu unsur yang paling aktif dalam operasi perusahaan
yang secara berlanjut diperoleh atau diproduksi maupun dijual. Persediaan pada perusahaan
industri dan jasa adalah berbeda ditinjau dari sifat dan jenisnya, tetapi fungsinya sama yaitu
untuk dijual dan merupakan unsur yang sangat aktif didalam perusahaan.

Kenapa Perusahaan Mempunyai Persediaan?

Persediaan diperlukan untuk mengantisipasi ketidaksempurnaan pasar.


Contoh: Jika perusahaan membutuhkan bahan mentah untuk proses produksinya, bahan
mentah akan datang pada saat itu juga. Jika situasi seperti itu terjadi, maka persediaan bahan
mentah tidak diperlukan. Tetapi kenyataannya, bahan mentah bisa terlambat datang. Untuk
mengantisipasi keterlambatan tsb. (ketidaksempurnaan pasar), persediaaan pasar diperlukan,
sehingga proses produksi tidak akan terhambat hanya karena bahan mentah belum datang. Ini
juga bisa diterapkan pada persediaan barang dagangan.
Penyebab Timbulnya Persediaan
Persediaan merupakan suatu hal yang tak terhindarkan. Penyebab timbulnya persediaan
adalah sebagai berikut:
1. Mekanisme pemenuhan atas permintaan
Permintaan terhadap suatu barang tidak dapat dipenuhi seketika bila barang tersebut
tidak tersedia sebelummya. Untuk menyiapkan barang ini diperlukan waktu untuk
pembuatan dan pengiriman, maka adanya persediaan merupakan hal yang sulit
dihindarkan.
2. Keinginan untuk meredam ketidakpastian
Ketidakpastian terjadi akibat: permintaan yang bervariasi dan tidak pasti dalam
jumlah maupun waktu kedatangan, waktu pembuatan yang cenderung tidak konstan
antara satu produk dengan produk berikutnya, waktu tenggang (lead time) yang
cenderung tidak pasti karena banyak faktor yang tidak dapat dikendalikan.
Ketidakpastian ini dapat diredam dengan mengadakan persediaan.
3. Keinginan melakukan spekulasi yang bertujuan mendapatkan keuntungan besar dari
kenaikan harga di masa mendatang.

Manfaat Investasi Pada Persediaan

1. Memanfaatkan Diskon Kuantitas.


Diskon kuantitas diperoleh jika perusahaan membeli dalam kuantitas yang besar.
Perusahaan membeli melebihi kebutuhan sehingga ada yang dismpan sebagai
persediaan.
2. Menghindari kekurangan bahan (out of stock).
Jika pelanggan datang untuk membeli barang dagangan, kemudian perusahaan tidak
mempunyai barang tsb, maka perusahaan kehilangan kesempatan untuk memperoleh
keuntungan. Untuk menghindari situasi tsb, perusahaan harus mempunyai persediaan
barang jadi.
3. Manfaat pemasaran.
Jika perusahaan mempunyai persediaan barang dagangan yang lengkap, maka
pelanggan/calon pelanggan akan terkesan dengan kelengkapan barang dagangan yang
kita tawarkan. Reputasi perusahaan bisa meningkat. Di sampng itu jika perusahaan
selalu mampu memenuhi keinginan pelanggan pada saat dibutuhkan maka kepuasan
pelanggan semakin baik, dan perusahaan semakin untung.
4. Spekulasi.
Kadang-kadang persediaan digunakan untuk berspekulasi. Jika perusahaanan
mengantisipasi kenaikan harga (misal inflasi meningkat), nilai persediaan akan
meningkat dalam situasi inflasi, maka akan meningkatkan profitabilitas perusahaan.

Arti Penting Persediaan bagi Perusahaaan

Pada dasarnya persediaan mempermudah atau memperlancar jalannya operasi perusahaan


yang harus dilakukan secara berturut-turut untuk memproduksi barang-barang serta
menyampaikan kepada pelanggan. Persediaan bagi perusahaan, antara lain berguna untuk :
1. Menghilangkan resiko keterlambatan datangnya barang atau bahan-bahan yang
dibutuhkan perusahaan.
Dengan adanya persediaan yang mencukupi, apabila ada permintaan yang
berfluaktuasi dari para konsumen, perusahaan masih tetap dapat melakukan operasi
sebagaimana biasanya, karena persediaanya yang ada digudang masih bisa digunakan
walau barang-barang yang untuk melakukan operasi mengalami keterlambatan,
sehingga dengan adanya persediaan tidak akan menganggu jalnnya operasi
perusahaan.
2. Menumpuk bahan-bahan yang dihasilkan secara musiman sehingga dapat digunakan
bila bahan itu tidak ada dalam pasaran.
Peranan yang ini merupakan peranan yang bermanfaat bagi perusahaan, karena
apabila produk yang dihasilkan perusahaan tersebut adalah produk musiman, tentu
permintaannya terjadi sesuai dengan musimnya, sehingga jika musimnya tiba, dan
para pesaing kita dan kita tidak dapat memenuhi pasar, maka kita dapat menutupi
permintaan pasar dengan persediaan yang ada didalam perusahaan kita, sehingga kita
dapat memnuhi permintaan pasar.
3. Mempertahankan stabilitas atau kelancaran operasi perusahaan.
Dengan adanya persediaan yang mencukupi, maka apabila ada masalah dengan proses
pengiriman bahan dari penyuolai dengan perusahaan, maka dengan adanya persediaan
ini dapat mempertahankan stabilitas dan kelancaran proses operasi perusahaan,
sehingga perusahaan masih dapat memenuhi permintaan pasar.
4. Mencapai penggunaan mesin yang optimal.
Dengan adanya persediaan, maka proses-proses produksi yang menggunakan mesin,
dapat dijalankan secara optimal, karena dengan adanya persediaan, maka proses
mesin-mesin dapat diogunakan secaqra terus –menerus dan bergantian, sehingga
biaya untuk pemliharaan mesin dapat ditekan, dan mesin dapat digunkan secara
optimal untuk menghasilkan produk.
5. Memberikan pelayanan kepada pelanggan dengan sebaik-baiknya.
Dengan adanya persediaan, maka jika terjadi permintaan yang berlebih dari para
pelanggan, maka perusahaan kita dapat menutupi permintaan tersebut dengan
persediaan yang tersedia digudang, sehingga para pelanggan akan merasa dihargai
karena kita selalu memenuhi permintaan yang mereka butuhkan, sehingga kita dapat
membuat mereka loyal pada perusahaan kita.
6. Membuat produksi tidak perlu sesuai dengan pengunaan atau penjualannya.
Peranan yang ini, dengan adanya persediaan, proses produksi tidak perlu berjalan
sesuai dengan penggunaanya, karena dengan adanya persediaan, maka perusahaan
harus melihat dulu seberapa banyak persediaan yang mereka miliki, sehingga apabila
persediaan berlebih maka perusahaan dapat menggunakan persediaan yang ada dulu.
Dan pengaruhnya terhadap penjulan, maka dengan adanya persediaan, jika penjualan
menurun, maka proses produksi dapat dikurangi, karena persediaan masih mencukupi,
jika tidak maka, persedeiaan yang ada digudang akan mengalami kelebihan.

Jadi persediaan sangat penting artinya bagi suatu perusahaan karena berfungsi
menggabungkan antara operasi yang berurutan dalam pembuatan suatu barang dan
menyampaikannya kepada konsumen dengan mamaksimumkan penggunaan sumber daya
yang dimiliki perusahaan dan dengan kesalahan yang kecil sehingga produk yang dihasilkan
dapat maksimal. Adanya persediaan, dapat memungkinan bagi perusahaan untuk
melaksanakan operasi produksi, karena faktor waktu antara operasi itu dapat dihilangkan
sama sekali atau dimininumkan. Sehingga penggunaan waktu dapat dimaksimalkan dan
persediaan dapat mencukupi permintaan pasar.
Arti Penting Persediaan Produk Jadi

Setiap perusahaan mempunyai kebijaksanaan yang berbeda-beda dalam menentukan tingkat


persediaan produk jadi yang ada didalam perusahaannya. Tujuan adanya persediaan produk
jadi adalah untuk meredam fluktuasi permintaan. Persediaan dapat difungsikan untuk
memenuhi kekurangan pasokan produk jadi di pasaran sebagai akibat permintaan yang
berlebih. Oleh karena itu tingkat persediaan produk jadi yang ditetapkan manajemen
perusahaan memegang peran yang sangat penting dalam menjaga kestabilan pemasokan
produk ke pelanggan sehingga persediaan produk jadi sangat memegang peranan penting
dalam pemenuhan perimtaan pasar dan konsumen.
Fluktuasi permintaan yang terjadi dapat dipenuhi dengan persediaan barang yang
diproduksi pada saat sepi, dan persediaan tersebut dapat kita gunakan pada saat permintaan
ramai atau meningkat. Biaya persediaan mencakup asuransi, beban bunga, kerusakan, serta
pajak. Akumulai persediaan dan produksi yang tidak memenuhi permintaan, akan
menyebabkan biaya menjadi meningkat sebagai akibat pembatalan pesanan dan
ketidakpuasan pelanggan, sehingga akan berakibat besar pada perusahaan.

Pentingnya Perencanaan Persediaan

Setiap jenis perusahaan memiliki persediaan untuk dapat melangsungkan usahanya.


Persediaan memiliki nilai yang tidak sedikit dalam aktiva perusahaan. Sebagaimana yang kita
ketahui dan kita pelajari manfaat persediaan adalah untuk menjamin dapat dipenuhinya
keinginan pelanggan atau konsumen yang memerlukan barang jadi atau jasa yang dihasilkan.
Jadi persediaan menjadi sesuatu yang vital yang menentukan kelancaran proses produksi.
Menurut Drs. Sofyan Assauri, yang dimaksud dengan persediaan adalah: Suatu barang dalam
suatu periode usaha normal, atau persediaan barang-barang yang masih dalam pengerjaan
proses produksi, ataupun persediaan bahan baku yang menunggu penggunaannya dalam suatu
proses produksi.
Sedangkan menurut Drs. Bambang Riyanto : Persediaan merupakan suatu komponen
atau elemen utama dari modal kerja yang merupakan aktiva yang selalu dalam keadaan
berputar, dimana terus menerus mengalami perubahan.
Dari definisi di atas, penulis mengambil kesimpulan bahwa istilah persediaan
mencakup persediaan bahan baku dalam sebuah perusahaan manufaktur. Bahan baku ini akan
mengalami suatu proses produksi yang akan menghasilkan suatu produk untuk dijual. Bahan
baku ini dapat berupa suatu hasil alam ataupun produk jadi dari perusahaan lain yang menjadi
pemasok.
Uang yang diinvestasikan dalam persediaan merupakan jumlah yang tidak sedikit.
Sebagai aktiva perusahaan maka persediaan diarahkan untuk mencapai tujuan perusahaan.
Oleh karena itu pelaksanaan pengadaan bahan yang diperlukan harus dilakukan sebaik
mungkin sesuai dengan jumlah dan waktu serta biaya yang ditekan serendah-rendahnya
dengan cara melakukan perencanaan dan pengendalian.
Perencanaan dan pengendalian merupakan salah satu fungsi manajemen untuk
mencapai tujuan perusahaan.Perencanaan menunjukkan bahwa manajer berpikir melalui
sasaran-sasaran dan kegiatan mereka sebelumnya, bahwa kegiatan-kegiatan mereka lebih
didasarkan pada suatu metode, rencana, atau pikiran logis ketimbang pada praduga.
Perencanaan dimulai dari rancangan produk. Baik produk biasa maupun produk kontrak
khusus selalu memerlukan rangkaian tahap perencanaan guna memasukkan bahan ke dalam
proses produksi.
Pengendalian selalu mengikuti sebuah perencanaan. Pengendalian atau control
merupakan usaha sistematis perusahaan untuk mencapai tujuan dengan cara membandingkan
prestasi kerja dengan rencana.
Jadi untuk mencitakan persediaan yang efektif dan efisien yang mampu memenuhi
permintaan pasar saat keadaan biasa ataupun permintaan disaat berfluktuasi maka dalam
mengelola persedia tersebut sangat diperlukan perencanaan dan pengendalian terhadap
persedian itu sendiri, sehingga pemanfaatan dan penggunaan serta memenuhi permintaan
pasar dapat dilakukan secara optimal.
ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ)

EOQ (Economic Order Quantity) adalah suatu model yang menyangkut tentang pengadaan
atau persediaan bahan baku pada suatu perusahaan. Setiap perusahaan industri pasti
memerlukan bahan baku demi kelancaran proses bisnisnya, bahan baku tersebut diperoleh
dari supplier dengan suatu perhitungan tertentu. Dengan menggunakan perhitungan yang
ekonomis tentunya suatu perusahaan dapat menentukan secara teratur bagaimana dan berapa
jumlah material yang harus disediakan. Ketidakteraturan penjadwalan akan memberikan
dampak pada biaya persediaan karena menumpuknya persediaan di gudang. Dengan
demikian pengelolahan atau pengaturan bahan baku merupakan salah satu hal penting dan
dapat memberikan keuntungan pada perusahaan.
Economic Order Quantity - yang biasa disingkat EOQ - adalah sejumlah produk
yang harus dipesan untuk memenuhi persediaan. Tentunya sejumlah produk yang dipesan ini
harus memenuhi suatu nilai yang ekonomis. EOQ harus dapat meminimasi biaya variabel.
Yang termasuk dalam biaya variabel dalam kasus ini adalah biaya penyimpanan dan biaya
pemesanan.
Dapat kita bayangkan bahwa jika jumlah pemesanan unit produk melebihi jumlah
pemesanan yang ekonomis, hal ini akan membuat biaya penyimpanan menjadi lebih tinggi
dibandingkan dengan biaya persediaan dari jumlah pemesanan yang ekonomis. Selain itu,
bila jumlah pemesanan unit produk kurang dari jumlah pemesanan yang ekonomis, maka
biaya pemesanan akan lebih besar dibandingkan dengan biaya pemesanan dari jumlah
pemesanan yang ekonomis. Hal ini disebabkan karena perusahaan harus memesan produk
berkali-kali dengan biaya pemesanan yang dilipatgandakan.
Biaya penyimpanan meliputi biaya sewa gudang, biaya listrik, pajak, asuransi, dan
lain-lain. Sedangkan biaya pemesanan dapat meliputi biaya antar barang dari tempat
pemesanan ke gudang, biaya pemeriksaaan, biaya penanganan material, dan lain-lain. Dalam
model EOQ, biaya ini dihitung secara tahunan.
Komponen lain yang termasuk dalam model EOQ adalah titik pemesanan kembali
(reorder point).Reorder point adalah suatu titik (sejumlah item tertentu) di mana perusahaan
harus memesan kembali. Reorder Point bergantung pada lead time, yaitu waktu yang
diperlukan perusahaan untuk memenuhi pemesanan. Jadi, model EOQ juga harus dapat
menjawab pertanyaan berapa banyak dan kapan item yang harus dipesan agar tercapai nilai
yang ekonomis.
Secara umum model perhitungan (rumus) EOQ adalah sebagai berikut.

Keterangan :
Q* = nilai EOQ (unit)
C = biaya pemesanan per pesanan
R = permintaan per tahun (unit)
h = biaya penyimpanan

Contoh Soal 1:
William manufacturing company purchases 8000 units of a product each year at cost of $10.
The order cost is $30 per order, and holding cost per unit per year is $3. What are the
economic order quantity?

Penyelesaian :

Untuk menghitung banyaknya pesanan selama setahun adalah sebagai berikut.

Keterangan :
m = banyaknya pesanan selama setahun (pesanan per tahun)

Total biaya untuk EOQ per tahun:

Keterangan :
TC(Q*) = total biaya EOQ per tahun
P = purchase of an item
Reorder Point:
Bila L dinyatakan dalam bulan:

Bila L dinyatakan dalam minggu:

Keterangan :
B = Reorder Point (unit)
L = Lead Time (month/week)

Contoh Soal 2 :
Pada Contoh Soal 1, berapa total biaya untuk EOQ per tahun, banyak pesanan yang harus
dipesan selama setahun, dan reorder point bila lead time-nya adalah dua minggu?

Penyelesaian 2 :
Total biaya untuk EOQ per tahun (dalam $):

Banyak pesanan yang harus dipesan selama setahun:

Reorder point (unit):

Kesimpulan:
Jadi, untuk mencapai nilai yang ekonomis, "William Manufacturing" harus memesan 400
unit produk dengan total biaya pemesanan sebesar $81200. Produk tersebut dipesan sebanyak
20 kali selama setahun. William Manufacturing harus memesan pada saat persediaan di
gudang tersisa 308 unit.
JUST IN TIME (JIT)

Bagi sebagian orang masih merasa asing dengan istilah Just In Time ( JIT ). Just In Time
(JIT) adalah suatu sistem produksi yang dirancang untuk mendapatkan kualitas, menekan
biaya, dan mencapai waktu penyerahan seefisien mungkin dengan menghapus seluruh jenis
pemborosan yang terdapat dalam proses produksi sehingga perusahaan mampu menyerahkan
produknya (baik barang maupun jasa) sesuai kehendak konsumen tepat waktu.Untuk
mencapai sasaran dari sistem ini, perusahaan memproduksi hanya sebanyak jumlah yang
dibutuhkan/diminta konsumen dan pada saat dibutuhkan sehingga dapat mengurangi biaya
pemeliharaan maupun menekan kemungkinan kerusakan atau kerugian akibat menimbun
barang.
Terdapat banyak definisi dan deskripsi dari JIT, diantaranya :
 JIT adalah suatu sistem produksi yang melakukan perbaikan secara terus menerus
berdasarkan pada penghapusan segala bentuk waste (The Technology Transfer
Council of Australia, 1987).
 JIT adalah suatu sistem produksi yang bertujuan untuk meminimalkan biaya produksi
dengan membuat dan mendistribusikan barang dalam jenis, kuantitas, waktu dan
tempat yang tepat dengan menggunakan fasilitas, peralatan, dan sumber daya manusia
seminimum mungkin (NSW Science and Technology Council, 1985).
 JIT adalah suatu sistem produksi yang merubah kompleksitas manajemen manufaktur
dengan kesederhanaan (Schonberger, 1984).
 JIT adalah suatu filosofi manufaktur yang berusaha untuk memproduksi suatu produk
dalam jangka waktu sesingkat mungkin dengan menghasilkan kesalahan seminimum
mungkin (Hall, 1987).
Latar Belakang Timbulnya JIT

Sistem Just In Time berkembang di negara Jepang karena adanya keprihatinan industri-
industri di Jepang. Pada saat itu Jepang merupakan negara yang memiliki sumber daya alam
yang terbatas, ketergantungan pada energi dan bahan baku import, dan keadaan geografisnya
yang kurang menguntungkan (80% bagian negara terdiri dari pegunungan). Hal ini
menjadikan para produsen Jepang mempunyai posisi yang kurang menguntungkan
dibandingkan pesaing-pesaing dari negara-negara barat. Oleh karena itu, Jepang melakukan
berbagai macam usaha untuk menghasilkan produk yang bermutu tinggi dengan biaya
produksi yang lebih rendah dibandingkan negara lain sehingga produk Jepang menjadi sangat
kompetitif dengan produk lain di dunia internasional.
Jepang mengembangkan suatu inovasi terhadap pemborosan dalam hal bahan baku,
tempat, tenaga kerja, waktu serta biaya. Harga tanah yang mahal akibat lahan yang sempit
tidak memungkinkan untuk membangun tempat penyimpanan persediaan sehingga
mendorong perusahaan untuk merancang tata letak pabrik dan arus bahan menjadi seefektif
mungkin. Dari keterbatasan inilah Just In Time berkembang. Pendekatan Just In
Timedikembangkan oleh Mr. Taiichi Ohno (mantan wakil presiden Toyota Motor Company
di Jepang) bersama rekannya di pertengahan 1970. PengembanganJust In Time di Jepang
adalah untuk menghindari atau mengeliminasi pemborosan, menghindari produk-produk
rusak atau cacat dengan menghasilkan produk yang bermutu tinggi, mengeliminasi
pengerjaan ulang dan penumpukan persediaan.
Keberhasilan Just In Time pada Toyota Motor Company menarik perhatian
perusahaan lain di Jepang. Toyota telah memperoleh pengakuan dunia industri tentang
keberhasilannya mengurangi inventory sampai pada tingkat minimum (orientasi zero
inventory). Sejak saat penerapan sistem Just In Time terbukti manfaatnya semakin bertambah
banyak perusahaan-perusahaan di Jepang yang ikut menerapkan sistem Just In Time.
KonsepJust In Time ini kemudian meluas di luar Jepang yaitu Ford, Chrysler, General Motor,
Hawlett Packard merupakan contoh perusahaan-perusahaan besar yang telah menerapkan
sistem Just In Time. Tempat makan siap saji seperti McDonald’s telah belajar sistem
manufaktur Just In Time seperti Toyota, dengan menerapkan sistem Just In Time baru yang
disebut dengan “Made For You”. Dimana tujuan dari sistem Just In Time tersebut adalah
melayani setiap konsumen dengan makanan yang sesegar mungkin dalam waktu 90 detik.
Sampai saat ini, sistem Just In Time terus berkembang dan diterapkan bukan saja pada
perusahaan-perusahaan manufaktur, tetapi juga dikembangkan oleh perusahaan kecil
(Ristono, 2010).

Tujuan JIT

Tujuan Strategis JIT adalah untuk meningkatkan laba serta memperbaiki posisi bersaing
perusahaan yang dicapai melalui usaha pengendalian biaya, peningkatan kualitas, serta
memperbaiki kerja pengiriman.

Tujuan Utama JIT


Tujuan utama yang ingin dicapai dari sistem ini adalah:
Zero Defect (tidak ada barang yang rusak).
Zero Set-up Time (tidak ada waktu set-up).
Zero Lot Excesses (tidak ada kelebihan lot).
Zero Handling (tidak ada penanganan).
Zero Queues (tidak ada antrian).
Zero Breakdowns (tidak ada kerusakan mesin).
Zero Lead Time (tidak ada lead time).

Manfaat JIT
JIT bukan hanya sekedar metode pengendalian persediaan, tetapi juga merupakan sistem -
sistem produksi yang saling berkaitan dengan semua fungsi dan aktivitas. Manfaat JIT antara
lain :
 Mengurangi ruangan gudang untuk penyimpanan barang.
 Mengurangi waktu setup dan penundaan jadwal produksi.
 Mengurangi pemborosan barang rusak dan barang cacat dengan mendeteksi
kesalahan pada sumbernya.
 Penggunaan mesin dan fasilitas secara baik.
 Menciptakan hubungan yang lebih baik dengan pemasok.
 Layout pabrik yang lebih baik.
 Pengendalian kualitas dalam proses.
Aspek Pokok JIT
Prinsip dasar Just In Time adalah peningkatan kemampuan perusahaan secara terus - menerus
untuk merespon perubahan dengan meminimalisasi pemborosan. Terdapat empat aspek
pokok dalam konsep Just In Time yaitu:
 Menghilangkan semua aktifitas atau sumber- sumber yang tidak memberikan nilai
tambah terhadap produk atau jasa.
 Komitmen terhadap kualitas prima.
 Mendorong perbaikan berkesinambungan untuk meningkatkan efisiensi.
 Memberikan tekanan pada penyederhanaan aktivitas dan peningkatan visibilitas
aktivitas yang memberikan nilai tambah.

Penerapan JIT
Just In Time diterapkan di bidang fungsional perusahaan, diantaranya adalah Just In Time
Pembelian dan Just In Time Produksi.
 JIT Pembelian
Pembelian JIT adalah sistem pembelian barang berdasarkan permintaan sehingga
barang yang dibeli dapat diterima tepat waktu, tepat jumlah, bermutu tinggi, dan
berharga murah. JIT pembelian mengharuskan adanya sistem penjadwalan pengadaan
barang dengan cara sedemikian rupa sehingga dapat dilakukan penyerahan segera
untuk memenuhi permintaan konsumen atau penggunaan produksi.
Di Jepang dan USA, sistem JIT pembelian telah lama dan banyak digunakan dalam
praktik industri yang produknya cepat rusak misalnya dalam industri pembuatan
makanan jajanan (basah), bunga segar, ikan segar. Namun sekarang, di negara
tersebut JIT pembelian banyak diterapkan juga dalam berbagai bidang industri
lainnya.
JIT pembelian dapat mengurangi waktu dan biaya yang berhubungan dengan aktivitas
pembelian dengan cara:
 Mengurangi jumlah pemasok.
 Mengurangi atau mengeliminasi waktu dan biaya negosiasi dengan pemasok.
 Memiliki konsumen dengan program pembelian yang mapan.
 Mengeliminasi atau mengurangi aktivitas dan biaya yang tidak bernilai tambah.
 Mengurangi waktu dan biaya untuk program pemeriksaan mutu.
Penerapan JIT pembelian mempengaruhi sistem penentuan biaya dengan cara-cara sebagai
berikut:
 Keterlacakan langsung sejumlah biaya dapat ditingkatkan.
 Perubahan “cost pools” untuk mengumpulkan biaya.
 Mengubah dasar pengalokasian biaya penanganan bahan (barang).
 Mengurangi perhitungan dan penyajian informasi mengenai selisih harga beli secara
individual.
 Mengurangi biaya adminidtrasi system akuntansi

 JIT Produksi
Produksi JIT adalah sistem produksi berdasar tarikan permintaan sehingga produk
dapat diproduksi tepat waktu , tepat jumlah, bermutu tinggi dan berbiaya rendah.
Produksi JIT dapat mengurangi waktu dan biaya produksi dengan cara:
 Mengurangi atau meniadakan barang dalam proses.
 Mengurangi atau meniadakan “lead time.”
 Mengurangi atau menidakan “setup.”
 Menyederhanakan pengolahan produk.

Perusahaan yang menggunakan JIT produksi menyatakan bahwa mereka secara signifikan
dapat mengurangi aktivitas - aktivitas tidak bernilai tambah dan meningkatkan efisiensi
secara besar - besaran.
Penerapan produksi JIT dapat mempunyai pengaruh pada sistem akuntansi biaya manajemen
dalam beberapa cara sebagai berikut:
 Meningkatkan keterlacakan langsung sejumlah biaya.
 Mengeliminasi atau mengurangi kelompok biaya (cost pools) untuk aktivitas tidak
langsung.
 Mengurangi frekuensi perhitungan dan pelaporan informasi selisih biaya tenaga kerja
dan overhead pabrik secara individual.
 Mengurangi keterincian informasi yang dicatat dalam “work tickets.”
Keunggulan dan Kelemahan Sistem JIT

 Keunggulan dari metode ini adalah dapat mengurangi biaya tenaga kerja, persediaan,
risiko kerusakan, dan peningkatan kualitas produk. Keunggulan tersebut seiring
dengan adanya Total Quality Management dalam penerapan sistem JIT sehingga
risiko kerusakan dapat ditekan dan kerugian akibat retur barang rusak oleh pelanggan
dapat dikurangi karena Total Quality Management juga menitikberatkan pada
peningkatan kualitas dari produk. Selain itu, biaya tenaga kerja dapat ditekan karena
jumlah persediaan diusahakan menjadi seminim mungkin sehingga tenaga kerja yang
dibutuhkan dalam mengawasi tidak perlu dalam jumlah yang banyak. Biaya
penyimpanan juga dapat ditekan hingga seminimal mungkin akibat dari persediaan
yang disimpan juga sedikit.
 Kelemahan dari metode ini adalah sulit mencari pemasok, biaya pengiriman tinggi,
kesulitan menghadapi perubahan permintaan, tuntutan sumber daya manusia yang
multifungsi, dan perlengkapan teknologi yang membutuhkan biaya besar. Dalam JIT
pemasok merupakan faktor penting dalam persediaan di mana selain berpengaruh
terhadap penyediaan persediaan stok juga berpengaruh dalam harga dari persediaan
yang akan dibeli.

Mengapa JIT belum bisa diterapkan di Indonesia

Karena di bangsa kita bangsa indonesia, yang namanya tanggung jawab sosial masih
dijunjung tinggi di sini yaitu pemberdayaan masyarakat. Padahal dalam produksi
menggunakan konsep JIT ini, sebisa mungkin delay tiap proses diminimalisir sehingga
produksi bisa maksimal. Dan hal ini mungkin dapat tercipta bila yang melakukan semua
proses pure robot (otomatis), maka wajar bila konsep JIT ini belum bisa diterapkan akibat
terbatasnya kemampuan manusia dalam bekerja.
Contoh JIT

 Jika set up mesin lamanya 1 jam (60 menit), bisa disingkat menjadi 6 menit.
Andaikata lot yang harus dibuat banyaknya 3000 buah yang setiap unitnya memakan
waktu 1 menit, maka waktu produksinya =1 jam + (3000 x 1 menit)= 3060 menit= 51
jam.
 Setelan waktu set up dikurangi menjadi 6 menit, maka waktu produksinya menjadi= 6
menit + (3000 x 1 menit)= 3006 menit.
 Namun, dengan waktu yang sama (3060 menit) dapat dibuat lot sebanyak 300 buah
dari berbagai jenis yang diulang sebanyak 10 kali, yaitu: (6 menit + (300 x 1 menit) x
10= 3060 menit= 51 jam.
 Hal ini berarti sistem produksi lebih tanggap terhadap perubahan.
DAFTAR PUSTAKA

http://aluvimoto.com/2010/09/23/scoopy-made-to-order-atau-made-to-stock/

http://arinimuidalfitri.blogspot.com/2013/04/sistem-produksi-tepat-waktu-just-in.html

http://digilib.unimed.ac.id/public/UNIMED-Undergraduate-22182-
11.%20%20BAB%20II.pdf

http://hendrasetyo.blogspot.com/2010/09/eoq-economic-order-quantity.html

http://myworld-wahyuindra.blogspot.com/2012/02/arti-penting-persediaan-bagi-
perusahaan.html\

https://supardiyo.wordpress.com/tag/sistem-produksi-tepat-waktu-just-in-time/

Anda mungkin juga menyukai